HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian Lokasi penelitian utama adalah kantor Yayasan Pangudi Luhur Surakarta. Yayasan Pangudi Luhur merupakan yayasan resmi yang saat ini mewadahi pengelolaan dan kegiatan Wayang Wahyu. Selain itu lokasi tempat kantor ini berada juga menjadi pusat administrasi dan perencanaan kegiatan Wayang Wahyu. Saat ini kothak Wayang Wahyu pun tersimpan di lokasi tersebut, sehingga lokasi ini merupakan lokasi yang paling relevan dalam rangka menggali informasi terkait Wayang Wahyu. Kantor Yayasan Pangudi Luhur terletak di Kebruderan FIC, Jalan Sugiyapranata no.5, Keprabon, Surakarta. Kebruderan FIC merupakan sebuah bangunan berarsitektur eropa yang difungsikan sebagai biara atau tempat tinggal para bruder FIC di Surakarta. FIC merupakan salah satu kongregasi brotherhood atau diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia menjadi kebruderan. Sementara nama panjang dari kongregasi FIC adalah Kongregasi Para Bruder Santa Maria yang Terkandung Tak Bernoda. Dalam bahasa latin yaitu Congregatio Frates Immaculatae Conceptionis (FIC) (Theo Riyanto, 2004). Perencanaan dan pengelolaan kegiatan Wayang Wahyu, baik itu pentas maupun perawatan, dikoordinasikan dari lokasi ini. Rapat persiapan dan evaluasi juga digelar disini. Bukan hanya tim inti Wayang Wahyu, beberapa bruder yang tinggal di kebruderan FIC juga turut serta membantu mengelola dan menaruh perhatian pada perkembangan Wayang Wahyu. Kantor Yayasan Pangudi Luhur sendiri hanya menempati 3 ruangan dari keseluruhan bangunan. Satu ruangan untuk administrasi, satu untuk unit koperasi cabang milik Yayasan Pangudi Luhur dan satu lagi untuk gudang. commit to user 41

2 digilib.uns.ac.id 42 B. Deskripsi Temuan Penelitian 1. Sejarah Wayang Wahyu a. Katolik dan Budaya Jawa Agama Katolik masuk ke Indonesia pada abad ke XVI, dibawa dan disebarkan oleh bangsa Portugis. Portugis merupakan pendukung agama Katolik Roma dengan Kepausan Vatikan sebagai pemegang otoritas tertinggi. Portugis mencapai wilayah Nusantara sebagai hasil dari penjelajahan samudra yang mereka lakukan. Tujuan utama dari penjelajahan yang Portugis lakukan adalah untuk mencari kekayaan, menambah kejayaan imperiumnya dan menyebarkan agama Katolik sebagai amanat dari Paus (Heuken, 2002). Katolik berkembang di beberapa wilayah barat dan timur Nusantara, seperti Batak, Nusa Tenggara dan Maluku. Sementara di Pulau Jawa yang notabene merupakan pusat kolonial, agama ini justru lambat berkembang. Penyebabnya adalah Portugis tak pernah mampu menguasai Pulau Jawa. Jawa dikuasai oleh Belanda yang menganut dan menyebarkan agama Kristen Protestan. Terlebih saat VOC menjajah Nusantara abad XVI-XVIII, agama Katolik mengalami masa stagnasi karena pemerintahan kolonial melarang keberadaan agama Katolik dan memaksa pengikutnya pindah agama Kristen Protestan (Heuken, 2003). Baru setelah pemerintah Belanda mengambil alih kekuasaan dari VOC di awal abad XIX, Katolik kembali mendapatkan kesempatan untuk berkembang lagi. Para misionaris mulai berdatangan ke seluruh wilayah Nusantara, termasuk Jawa. Salah satunya adalah Pastor F. Van Lith. Elisabeth Wulanjari dalam penelitiannya menyebutkan bahwa Van Lith merupakan misionaris yang berbeda dari yang pernah datang ke tanah Jawa. Sebelum bertugas, Van Lith terlebih dulu mempelajari Bahasa Jawa dan budaya setempat. Van Lith menemukan bahwa sulitnya Katolik berkembang di Jawa bukan hanya karena faktor keterlambatan penyebaran, melainkan juga karena perbedaan budaya yang terlalu jauh, commit to user

3 digilib.uns.ac.id 43 serta kuatnya stigma Katolik sebagai agama landa atau agama orang asing atau agama penjajah (Elisabeth Wulanjari, 1996) Selain mendirikan sekolah guru, mengutamakan pendidikan dan kesehatan bagi pribumi sebagaimana yang dilakukan para misionaris lain, Van Lith juga mempelajari budaya dan kesenian Jawa. Van Lith mengawali sebuah proses adaptasi gereja terhadap kehidupan berbudaya di daerah yang kemudian dikenal dengan istilah inkulturasi budaya. Istilah ini semakin berkembang setelah dibahas dan dilegalkan dalam Konsili Vatikan II ( ), sebagai usaha yang bisa dilakukan oleh gerejagereja Katolik diseluruh dunia. Usaha untuk mengembangkan inkulturasi di Indonesia didukung penuh oleh gereja. Terutama setelah hirarki gereja Indonesia di resmikan dan diakui oleh kepausan pada tahun Mgr. Soegijapranata SJ, ditunjuk sebagai cardinal pribumi pertama di Indonesia yang keuskupannya berpusat di Semarang. Uskup Soegijapranata juga turut meresmikan nama Wayang Wahyu (Heuken, 2002). b. Gagasan Awal Pembuatan Wayang Wahyu Pada tanggal 13 Oktober di gedung Himpunan Budayawan Surakarta (HBS), digelar pertunjukan wayang kulit dengan lakon Dawud mendapat wahyu kraton. Lakon ini memang asing didengar, awalnya bahkan terdengar seperti judul lakon karangan. Pertunjukan ini merupakan sebuah pertunjukan eksperimen dalam rangka untuk memperkenalkan kisah dalam kitab perjanjian lama ini melalui media wayang kulit. Lakon ini sendiri diambil dari kisah epik David versus Goliath (Yayasan Wayang Wahyu, 1975:19). Berkisah tentang perjalanan Dawud yang mendapatkan wahyu Tuhan untuk menghentikan kesengsaraan kaum yahudi dengan mengalahkan Goliath, raja tiran yang digambarkan dengan fisik serupa raksasa. Dalang dalam pertunjukan ini adalah M.M. Atmowijoyo. Pertunjukan wayang tersebut dihadiri oleh para Romo, pastor, para bruder serta suster di kevikepan commit Surakarta. to user Salah satu yang hadir di antaranya

4 digilib.uns.ac.id 44 adalah Broeder Timothius L. Wignyosoebroto, FIC. Br. Timothius yang kala itu bertugas sebagai staf pengajar di SD Pangudi Luhur Surakarta, juga merupakan seorang budayawan. Baginya pertunjukan wayang kulit sebagai media untuk mendekatkan ajaran Katolik dengan masyarakat Jawa merupakan sebuah Ide yang brilian. Akan tetapi ada perasaan ganjil yang ditangkap oleh Br. Timothius. Contohnya dalam pertunjukan wayang kulit dengan lakon Dawud mendapat wahyu kraton tersebut. Peran David atau Dawud dalam pementasan ini diwakili wayang Bambang Wijanarko, sementara Goliath diwakili oleh wayang Kumbokarno. Keduanya merupakan wayang dari epik Ramayana. Ditambah tokoh-tokoh lain, termasuk punokawan yang sudah familiar dengan dunia wayang kulit purwa, dirubah namanya menjadi nama-nama yahudi. Hal ini dinilai Br. Timothius belum memenuhi standar estetika ( 50 Tahun Wayang Wahyu, 2010). Gagasan untuk membentuk wayang kulit jenis baru ini kemudian disampaikan kepada: Dalang M.M. Atmowijoyo; R. Roesradi Wijoyosawarna, seorang guru sekaligus seniman lukis; dan J. Soetarmo, seorang guru di SD Pangudi Luhur yang menangani bidang karawitan. Di kemudian hari, 4 nama tersebut akan dikenal sebagai pendiri utama Wayang Wahyu. Berempat mereka merundingkan gagasan ini hingga diperoleh kesepakatan sebagai berikut (Tim Wayang Wahyu, 1975): 1) Membuat wayang corak baru, dibuat dari kulit berbentuk manusia yang digambar miring, dua dumensi, dengan wajah atau praupan serta perwatakan orang-orang yang menjadi peranan dalam suatu lakon atau cerita. 2) Membuat lakon yang sumbernya dari Kitab Suci Perjanjian Lama atau Baru yang di dalamnya tertulis Wahyu/ Firman Tuhan. Dasar-dasar pemikiran serta tujuan yang menguatkan dorongan untuk menciptakan Wayang Wahyu ini adalah : 1) Menyadari bahwa setiap warga negara Indonesia berkewajiban turut serta mewujudkan kebudayaan commit to nasional user yang dapat menjadi ciri khas,

5 digilib.uns.ac.id 45 dasar dan terciptanya kepribadian bangsa Indonesia yang luhur berlandaskan Pancasila yang bertakwa kepada Tuhan yang Maha Kuasa. 2) Menciptakan wayang baru dengan cerita yang bersumber dari Alkitab, berarti sambil mengadakan hiburan, mengenal atau menyebarkan wahyu-wahyu Tuhan kepada masyarakat yang akan dapat membuka jalan ke arah hidup beriman kepada Tuhan yang Maha Esa secara lebih konkret. 3) Usaha ini juga akan memperbanyak perbendaharaan corak wayang dalam dunia pewayangan atau seni pedalangan disamping wayangwayang yang sudah ada dan hidup berkembang di Tanah Air. 4) Usaha ini merupakan suatu bukti pengabdian kepada negara, bangsa dan agama dalam bidang pembangunan mental dan spiritual (1975). c. Realisasi Penggarapan Wayang Wahyu Ide Br. Timotheus ini terwujud dalam pembuatan tokoh-tokoh dengan lakon: 1) Malaikat Mbalela 2) Manusia Pertama Jatuh Dalam Dosa 3) Kelahiran Tuhan Yesus Kristus Untuk melengkapi tokoh-tokoh tersebut di atas, R. Roesradi Wijoyosawarno merealisasikan dengan membuat gunungan/kayon, tokoh malaikat-malaikat, setan-setan, Adam, Hawa, hewan-hewan, api neraka, pohon, Yusuf, Maria, kanak-kanak Yesus, para gembala, juru penginapan, gua Natal dan gaman-gaman. Bahan dasar figur tokoh wayang baru ini awalnya tidak terbuat dari kulit tetapi dari karton. Tokoh-tokoh ini disungging dan distilir dalam wujud dua dimensi, berwajah manusia sebenarnya (rai wong), tangan lebih pendek daripada tangan di wayang purwa dengan tangkai dari bambu. Tahun 1966 terjadi bencana banjir besar di Surakarta yang telah merusakkan wayang terbuat dari karton tersebut. Bencana ini mendorong kesadaran bahwa perlu commit dilakukan to user penyempurnaan bentuk, tatahan,

6 digilib.uns.ac.id 46 sunggingan, cempurit dan tangan dengan bahan dari kulit kerbau dan tanduk kerbau seperti halnya pada wayang purwa. Sehingga sejak tahun 1963, pembuatan wayang wahyu ini tidak dari karton tetapi sudah dengan kulit kerbau/sapi dengan desain dari para bruder dan seniman iman Katolik. Pakeliran dan gamelan sementara masih berpola wayang purwa dengan pola iringan gamelan serta gending Jawa. Pementasan diiaksanakan selama empat (4) jam dengan sistematika seperti wayang purwa, tetapi materi sulukan, pathetan, ada-ada dalam pathet 6, pathet 9 dan pathet manyura disesuaikan dengan lagu pujian daru Kitab Suci sekaligus memperkenalkan firman/ wahyu tersebut dapat diwujudkan melalui karya seni. Biaya untuk membentuk sebuah karya wayang lengkap ditanggung bersama dengan dukungan biaya terbesar ditanggung oleh Rama J. Darmoyuwono Pr (Tim YPL, 1975: 21).. Setelah melalui banyak usaha dan persiapan, akhirnya Wayang jenis baru ini diresmikan melalui pagelaran perdana pada tanggal 2 Februari Kemudian wayang ini dikenal dengan nama Wayang Katolik. Uskup Agung Semarang saat itu, Mgr. Albertus Soegijapranata SJ, tidak menghendaki nama Wayang Katolik. Alasannya karena hal ini dapat menimbulkan kesan eksklusif. Rama PC Soetapanitro SJ memberikan usul nama yaitu WAHYU. Nama Wahyu dipilih dengan pertimbangan lakon yang diangkat merupakan kisah-kisah dalam Alkitab, untuk menyampaikan firman dan wahyu Tuhan. Nama ini mendapat restu dari Uskup Mgr. Albertus Soegijapranata SJ. Sejak saat itulah jenis wayang ini dikenal sebagai WAYANG WAHYU (Setyo Budi, 2002). Pada tahun 1975 pengelolaan Wayang Wahyu ditetapkan dalam bentuk yayasan. Ketetapan tersebut diresmikan melalui akta pendirian Yayasan Wayang Wahyu tertanggal 11 November 1975 (terlampir). Perekrutan dalang tidak dilakukan secara massif, hal ini dikarenakan untuk menjadi dalang Wayang Wahyu diperlukan panggilan jiwa dan niat yang tulus sesuai commit iman to user Katolik. Selain itu calon dalang juga

7 digilib.uns.ac.id 47 melalui proses wisuda yang dilakukan langsung oleh Br. Timothius selaku ketua yayasan saat itu. Sebagaimana disampaikan oleh ibu Lucia Siti Aminah: Jadi pada waktu ulang tahun (wayang wahyu) ke-12, istilahnya di takbishkan dulu, atau di wisuda jadi dalang wayang wahyu. Dulu tidak semua orang bisa ndalang langsung bisa jadi dalang wayang wahyu. Jaman dulu sebelum ditahbiskan saya sudah mengikuti kegiatan dan mendalang wayang wahyu di beberapa tempat. Setelah terbukti ternyata saya bisa mendalang wayang wahyu dengan sumber cerita dari kitab suci. Baik itu perjanjian lama maupun perjanjian baru. Baru setelah itu saya ditahbishkan langsung oleh bruder timothius. Jadi saat ini saya termasuk dalang yang tertua, karena yang lain kan baru-baru saja bergabung. 2. Eksistensi Wayang Wahyu a. Kepengurusan Wayang Wahyu Pengelolaan Wayang Wahyu dibawah kepengurusan Yayasan Wayang Wahyu tidak bertahan lama. Pada tahun 1995 Yayasan Wayang Wahyu dibubarkan. Pembubaran tersebut dikarenakan kelemahan Yayasan dalam menghasilkan pemasukan dan pengelolaan manajemen yang kekurangan sumber daya. Selanjutnya kepengurusan Wayang Wahyu dialihkan kepada Yayasan Pangudi Luhur. Yayasan Pangudi Luhur mewadahi dan mendanai aktivitas Wayang Wahyu. Sementara kepengurusannya ditetapkan langsung dari pusat Yayasan Pangudi Luhur di Semarang dan sirkulasi dilakukan 5 tahun sekali. Kepengurusan terakhir memiliki masa periode jabatan mulai dari Februari 2010 hingga Desember 2014 (terlampir). Berikut struktur kepengurusan Wayang Wahyu saat ini : Pemerhati : Br. Frans Sugi FIC Ketua : Br. Yohanes Sudaryono Sekretaris : Antonius Ismawan Sadmoko Bendahara I : Br. Petrus Radjiman herunugroho FIC Bendahara II : Ch. Musilah commit to user Anggota :

8 digilib.uns.ac.id Br. F.A. Dwiyanto FIC 2. V. Indarti H.S. 3. C. Sri Mulyani 4. Agnes Sismilihana 5. B. Lasiyanto 6. Blasius Paryana 7. Ag. Wawan Agung Nugroho 8. Dwi Padma Indawati 9. Ant. Suramto b. Pementasan Wayang Wahyu Wayang Wahyu digelar minimal hanya 2 kali pentas tiap tahun, yaitu saat peringatan Paskah dan Natal. Sementara di tahun 2014, intensitas pementasan meningkat signifikan. Dalam catatan peneliti pentas Wayang Wahyu telah dilaksanakan sebanyak 7 kali sepanjang tahun a. Pralaya Mukti. Berkisah tentang hidup, kematian dan kebangkitan kembali Yesus Kristus. Tentang bagaimana ia bersabar dalam menghadapi penolakan dan penyiksaan yang berawal dari pengkhianatan salah satu muridnya, Judas Iskariot. Serta tentang bagaimana ia dibangkitkan pada hari ketiga setelah dimakamkan juga wasiat yang ditinggalkannya (Observasi Pentas Paskah di Auditorium RRI, 20 April 2014). b. Brayat Minulya jilid 1. Berkisah tentang kehidupan perawan Maria saat menerima wahyu Tuhan. Sebagai seorang gadis biasa yang akan membina rumah tangga bersama Yoseph (kemudian dikenal sebagai Santo Yoseph), Maria mengalami pergolakan batin manakala malaikat Gabriel menyampaikan bahwa Yesus Kristus akan lahir dari rahimnya. Disatu sisi ia adalah hamba yang taat, disisi lain ia takut dengan semua reaksi Yoseph, keluarga dan masyarakatnya tentang keadaannya yang memiliki anak tanpa ayah. Namun, kemudian ia memantapkan hati untuk mengemban tugas mulia sebagai penerima titah Tuhan commit to user

9 digilib.uns.ac.id 49 (Observasi pentas Wayang Wahyu Paroki Gereja Kristus Raja, 25 Juni 2014). c. Brayat Minulya jilid 2. Kisah lanjutan kehidupan keluarga kudus. St. Yoseph telah menerima perintah Tuhan untuk melindungi Yesus dan Maria dengan status anak dan istrinya. Namun, ia juga mengalami kegundahan karena dalam pengabdiannya ia harus menjaga kesucian Maria dan membesarkan Yesus yang bukan anak kandungnya. Sementara itu Yesus yang beranjak remaja mulai memperlihatkan tanda-tanda mukjizatnya (Observasi Pentas Wayang Wahyu Paroki Kerten, Juli 2014). d. Ha Na Ca Ra Ka Nabi Elliya. Berkisah tentang nabi Elliya yang menjalankan perintah Tuhan untuk menumpas penguasa tiran (Observasi Pentas Wayang Wahyu Paroki Purbayan, September ). e. Yusup Kinasih. Merupakan lakon yang dikembangkan dari lakon awal berjudul Yusup Sang Pinunjul. Diadaptasi dari kitab perjanjian lama tentang kehidupan Nabi Yusuf. Yusuf adalah putra Yakub yang dibuang oleh saudara-saudaranya karena rasa iri. Ia menjalani hidup yang berat dengan diperjualbelikan sebagai budak, difitnah oleh nyonya rumah tempat ia bekerja dan dipenjara selama bertahun-bertahun. Yusuf akhirnya mampu melewati semua cobaan. Ia memakmurkan negeri Mesir dan berkumpul kembali dengan keluarganya (Observasi Pentas Wayang Wahyu di Jogja, 13 Agustus 2014). f. Sang Juru Selamat. Lakon yang menceritakan kelahiran Yesus Kristus dan tujuannya lahir di muka bumi (Observasi Pentas wayang Wahyu Sambut Natal 2014, 22 desember 2014). c. Penerimaan Masyarakat Surakarta Perkembangan sebuah karya atau seni budaya baru tentunya tak lepas dari penerimaan masyarakat setempat terhadap karya tersebut. Menurut Br. Ignatius Dalimin (63 th) selaku koordinator pelaksana Wayang Wahyu, selama ini tidak ada reaksi negatif dari masyarakat terhadap keberadaan Wayang commit Wahyu. to user

10 digilib.uns.ac.id 50 Sejauh ini tidak ada yang seperti itu (reaksi negatif). Mungkin karena lingkup promosi dan publikasinya juga masih kecil sehingga belum banyak yang tahu. Tapi sejauh pengamatan kami selama ini reaksi masyarakat juga positif. Waktu kami gelar pertunjukan Wayang Wahyu untuk umum di Balai Sudjatmoko pun banyak yang nonton. Malah banyak yang non- Katolik dan mereka semua takjub. Kok ada ya wayang seperti itu gitu. Sementara menurut Blasius Soebono (60 th), ada reaksi menolak tetapi hanya melalui uneg-uneg individu atau wacana kelompok tertentu saja. Tidak frontal maupun sarkastik. Meski demikian lebih banyak reaksi positif dari berbagai pihak. Bahkan, dari pegiat seni mancanegara. Dalam perkembangannya, ada orang-orang yang tidak sependapat dengan keberadaan wayang wahyu karena ceritanya tentang Nasrani. Ketika saya menjadi ketua jurusan pedalangan, saya membaut perbandingan antara wayang wahyu dan wayang purwa. Kalau wayang wakyu, bentuknya itu dekat dengan figur orang, sedangkan wayang purwa itu abstrak. Terus ada rekan saya ketika sekolah S2 di ISI, namanya Frank (orang Amerika), dia juga membuat wayang. Ia mengambil karakter dari wayang kulit namun dengan ornamen yang baru sehingga tampilannya berbeda. 3. Konsep Wayang Wahyu sebagai Media Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Sejarah a. Lakon Yusup Kinasih Lakon Yusup Kinasih diangkat dari kisah Nabi Yusuf. Kisah Nabi Yusuf bersifat universal karena telah banyak yang mendengarnya. Dalam Alkitab, kisah Nabi Yusuf atau Yosef terdapat dalam bagian akhir Kitab Kejadian. Sementara dalam Al Quran, kisahnya dimuat dalam Surat Yusuf yang terdiri dari 111 ayat. Berikut beberapa adegan kisah Yusuf dalam Alkitab dan Al Quran. Tabel 4. 1 Adegan Kisah Yusuf dalam Alkitab dan Al Quran Kisah Nabi Yusuf No. Dalam Alkitab Dalam Al Quran 1. Pada suatu kali mimpilah commit yusuf, to user (Ingatlah), ketika Yusuf berkata lalu mimpinya ia ceritakan pada kepada ayahnya: "Wahai ayahku

11 digilib.uns.ac.id 51 para saudara dan bertambah benci mereka padanya karena katanya pada mereka: coba dengarkan mimpiku. Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah berkasku tegak berdiri; lalu datang berkasberkasmu kamu sekalian mengelilingi dan sujud pada berkasku. (Kejadian 37: 5-7) Lalu ia memimpikan pula mimpi yang lain, yang diceritakannya kepada saudara-saudaranya. Katanya: "Aku bermimpi pula: Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku."(37:9) Setelah hal ini diceritakannya kepada ayah dan saudarasaudaranya, maka ia ditegor oleh ayahnya: "Mimpi apa mimpimu itu? Masakan aku dan ibumu serta saudara-saudaramu sujud menyembah kepadamu sampai ke tanah?"(kejadian 37:10) [Yaqub], sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku."(qs.12:4) Ayahnya berkata: "Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudarasaudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan) mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia."(qs.12:5) Dan demikianlah Tuhanmu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkan-nya kepadamu sebahagian dari ta'bir mimpi-mimpi dan disempurnakan-nya ni'mat-nya kepadamu dan kepada keluarga Ya'qub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan ni'mat-nya kepada dua orang bapakmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS.12:6) Ket. Ayat-ayat diatas mengandung pelajaran bahwa Yusuf adalah seseorang yang memang telah diberkati kemuliaan sejak masa mudanya. Dan tanda-tanda kemuliaannya itu tampak nyata. Namun, justru tanda-tanda itulah yang memicu perasaan benci dari saudaranya. 2 Selang beberapa waktu isteri Dan wanita (Zulaikha) yang tuannya memandang Yusuf Yusuf tinggal di rumahnya dengan berahi, lalu katanya: menggoda Yusuf untuk "Marilah tidur dengan aku." menundukkan dirinya Tetapi Yusuf menolak dan (kepadanya) dan dia menutup berkata kepada isteri tuannya pintu-pintu, seraya berkata: itu: "Dengan bantuanku tuanku "Marilah ke sini". Yusuf berkata: itu tidak lagi mengatur apa yang "Aku berlindung kepada Allah, ada di rumah ini dan ia telah sungguh tuanku telah menyerahkan segala miliknya memperlakukan aku dengan pada kekuasaanku, baik." Sesungguhnya orangorang yang zalim tiada commit to user bahkan di rumah ini ia tidak akan

12 digilib.uns.ac.id 52 lebih besar kuasanya dari beruntung (QS.12:23) padaku, dan tiada yang tidak diserahkannya kepadaku selain dari pada engkau, sebab engkau isterinya. Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?"(Kejadian 39:7-9) Ket. Ayat-ayat diatas menerangkan bagaimana Yusuf bertahan dari godaan Istri Potifar (Alkitab) atau Zualaekha(Al Quran) dengan mengingat kebaikan tuannya dan rasa takut pada Tuhannya. 3 Kata Firaun kepada Yusuf: "Oleh karena Allah telah memberitahukan semuanya ini kepadamu, tidaklah ada orang yang demikian berakal budi dan bijaksana seperti engkau. (Kejadian 41:39) Dan raja berkata: "Bawalah Yusuf kepadaku, agar aku memilih dia sebagai orang yang rapat kepadaku". Maka tatkala raja telah bercakap-cakap dengan dia, dia berkata: "Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi seorang yang berkedudukan tinggi lagi dipercayai pada sisi kami". (QS.12: 54) Ket. Setelah melalui banyak cobaan, ayat-ayat diatas memperlihatkan bagaimana Yusuf menerima kemuliaan. Firaun mempercayainya karena kejujuran, akhlak mulia dan ilmu yang dimilikinya. b. Nilai dan Fungsi Wayang Wahyu 1) Wayang Wahyu sebagai media pewartaan iman Katolik. Ini merupakan tujuan awal diciptakannya Wayang Wahyu, yaitu untuk menjadi media syiar agama Katolik. Terlepas dari berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan tersebut, keberadaan Wayang Wahyu sebagai media pewartaan iman Katolik menjadi bukti sejarah perkembangan agama Katolik di Nusantara, khususnya Surakarta, Jawa Tengah. (Setyo Budi, 2002). 2) Wayang Wahyu sebagai media pendidikan nilai yang terjaga. Dalang Wayang Wahyu tidak bisa mementaskan lakon sesuai kemauannya. commit Percakapan to user dalam lakon yang dibawakan,

13 digilib.uns.ac.id 53 berdasar pada naskah yang telah disusun bersama antara dalang, penulis naskah dan rohaniawan. Sebagaimana diungkapkan oleh Agustinus Handi (34 th): Perbedaan paling jelas dari Wayang Wahyu dengan wayang kulit lain terletak pada naskahnya. Penulis naskah maupun dalang tak bisa sesuka hati berimprovisasi dengan percakapan maupun adegan dalam pentasnya. Naskah dikawal ketat sejak pembuatan dan pembahasannya, bukan hanya oleh kalangan budayawan, tapi juga oleh rohaniawan. Hal ini dimaksudkan agar tidak ada percakapan maupun adegan melenceng dari Alkitab. Selain itu juga dimaksudkan untuk menjaga nilai-nilai yang baik tersampaikan dengan kata-kata yang baik. Tidak terlalu vulgar sebagaimana yang kini marak terjadi dalam pagelaran wayang kulit. (Wawancara Agustinus Handi, 4 Desember 2014). 3) Wayang Wahyu sebagai wujud akulturasi antara budaya Jawa dan Eropa. Wayang merupakan kesenian asli Jawa. Sementara Wayang Wahyu mengadaptasi budaya eropa dalam berbagai sisi, mulai dari bentuk praupan, pakaian, maupun kisah yang diangkat. Van Lith memulai langkah ini dengan melakukan inkulturasi budaya, menggunakan gendhing dan gamelan untuk mengiringi misa. Sementara Bruder Timothius dan kawan-kawan, menciptakan jenis wayang baru yang sama sekali berbeda dari wayang kulit purwa karena mengambil kisah-kisah dalam Alkitab. Selain itu bentuk dan praupan wayang serta nama-nama tokoh wayang sangat khas bernuansa Eropa. (Rosriyanto SJ, 2009; Yayasan Wayang Wahyu, 1975). commit to user

14 digilib.uns.ac.id 54 4) Wayang Wahyu sebagai sebuah kesenian. Wayang Wahyu merupakan kesenian yang telah setengah abad berkembang, tetapi belum banyak dikenal khalayak luas. Minimnya kesadaran akan pentingnya menjaga hasil-hasil kebudayaan, khususnya kesenian, berdampak pada lemahnya usaha pelestarian. Keterbatasan pengelolaan Wayang Wahyu ada pada segi pendanaan, regenerasi serta publikasi ( Wayang Wahyu, 1975) c. Wayang Wahyu sebagai Media Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Sejarah Wayang Wahyu sebagai media pendidikan karakter dalam pembelajaran sejarah merupakan sebuah bentuk inovasi. Tujuannya untuk memberikan keleluasaan pada peserta didik untuk bereksplorasi dan berinterpretasi. Terlebih untuk memberikan nuansa baru dalam rutinitas kediatan pembelajaran sejarah yang biasanya terkurung dalam ruang kelas dan terbatas pada materi buku teks. Sehingga mampu memenuhi tujuan dari pelaksanaan pendidikan sejarah. Pengembangan Wayang Wahyu sebagai media pendidikan karakter juga diakui Agustinus Handi (34th) relevan dengan masa kini. Saya ngomong jujur saja ya, kadang hidup menjadi katholik di Indonesia itu serba susah ya, dibayang-bayangi kami minoritas, tapi kami ingin menunjukkan bahwa meskipun kami minoritas kami mampu memberikan sumbangsih untuk Indonesia dengan menjadi tokoh-tokoh yang berkualitas, Wayang Wahyu ini juga untuk membawa wayang wahyu untuk menjadi cara syiar ini kok tidak lagi relevan kayak jaman dulu maka wayang wahyu ini kalau saya katakan ya mengajar umat katholik sendiri secara intern. Jadi inkulturasi gereja kan ada macem-macem, hidup gereja kan ada lima bidangnya di bidang peribadatan kami menyebutnya liturki, ini juga kita pakai inkulturasi sembahyang dengan bahasa Jawa, kitab suci diterjemahkan, lalu iringan musik tidak seperti di Vatikan di Eropa tapi kita pakai gamelan ini soal ibadat. Lalu soal syiar atau katekese menurut kami ini juga butuh inkulturasi, lalu pelayanan pelayanan bagi sesama, yang, miskin, kurang mampu, yang membutuhkan, soal kesatuan umat dan yang terakhir tentang kemartiran atau bisa dikatakan jihad ya, atau upaya yang sungguh-sungguh kalau ditanyakan bagaimana commit to wayang user wahyu itu sebagai media

15 digilib.uns.ac.id 55 pendidikan karakter saya kira sangat relevan untuk situasi Indonesia yang sangat plural maka kalau saya berpikir untuk pentas wayang wahyu, apalagi yang mengiringi saya itu semua orang muslim gitu kan? Meski menjadikan wayang wahyu itu menjadi klik juga sama yang nonton, jangan sampai menjadi eksklusif wayangnya orang Kristen tetapi saya berupaya untuk menjadi mencakup ajaran yang universal, karena ngomong soal mana yang baik dan mana yang jahat, ngomong soal nilai-nilai tinggi yang harus dicapai manusia, apalagi wayang wahyu kan mengutamakan nilai2 manusia yang tidak boleh sembrono Garis besar pembelajaran Sejarah Kebudayaan di Prodi Pendidikan Sejarah juga memberikan peluang penggunaan Wayang Wahyu sebagai media dalam pembelajaran sejarah. Hal tersebut dapat dilihat pada materi yang akan dibahas pada mata kuliah ini, yaitu: 1) Masa Prasejarah (jaman batu kuno, madya dan baru, serta jaman tembaga dan perunggu) 2) Masa mendapat pengaruh kebudayaan dari India (Hindu Budha) 3) Masa mendapat pengaruh dari kebudayaan Islam 4) Masa mendapat pengaruh dari kebudayaan Barat (Belanda) 5) Masa hubungan global Penggunaan Wayang Wahyu sebagai media dapat diterapkan pada materi ke 4. Tiap materi memiliki jatah 4 kali pertemuan untuk pendalaman materi. C. Pokok-Pokok Temuan Penelitian 1. Sejarah Wayang Wahyu a. Usaha mendekatkan agama Katolik dengan masyarakat melalui pendekatan budaya telah dilakukan sejak berabad-abad lalu. Di Jawa usaha ini dimulai oleh seorang misionaris yang dikenal sebagai pastor F. Van Lith. Ia melakukan pendekatan budaya dengan syiar menggunakan Bahasa Jawa dan mengkreasikan gendhing Jawa dalam misa gereja. Van Lith mengukir namanya sebagai tokoh penyebaran Katolik yang berpusat di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. b. Pada tahun 1959 Br. Timothius L. Wignyosoebroto melakukan terobosan yang sama di Surakarta dengan commit memanfaatkan to user media wayang kulit. Br.

16 digilib.uns.ac.id 56 Timothius dan kawan-kawan menggagas dan merealisasikan sebuah jenis wayang kulit baru dengan tujuan mewartakan iman Katolik. Wayang tersebut diresmikan pada tanggan 2 Februari Wayang tersebut kemudian dikenal dengan nama Wayang Wahyu. c. Tahun 1960 menjadi momen peresmian hirarki gereja Indonesia oleh Kepausan Vatikan. Tahun diselenggarakan Konsili Vatikan II yang mendukung pendekatan dan adaptasi budaya dalam rangka mendekatkan gereja dengan masyarakat setempat. Selain itu di tahun 1960 juga menjadi tahun peresmian Wayang Wahyu sebagai media pewartaan iman Katolik. Dengan demikian dekade 1960an menjadi titik sejarah penting perkembangan agama Katolik di Indonesia dan Wayang Wahyu menjadi bagian dari sejarah tersebut. 2. Eksistensi Wayang Wahyu a. Sejak awal kemunculannya Wayang Wahyu dikelola dibawah payung yayasan. Yayasan tersebut diresmikan 11 November 1975 dengan nama Yayasan Wayang Wahyu Ngajab Rahayu. Namun, permasalahan dana dan minimnya sumber daya akhirnya memaksa yayasan ini dibubarkan pada tahun Bubarnya Yayasan Wayang Wahyu Ngajab Rahayu bukan berarti musnahnya Wayang Wahyu. Wayang Wahyu tetap terjaga eksistensinya dibawah naungan perlindungan dan pendanaan Yayasan Pangudi Luhur. b. Umumnya pementasan Wayang Wahyu dilakukan minimal 2 kali dalam setahun. Namun, saat ini tengah digiatkan usaha untuk melestarikan Wayang Wahyu dengan meningkatkan intensitas pentas Wayang Wahyu. Sepanjang tahun 2014 pentas Wayang Wahyu telah digelar sebanyak 7 kali pentas. 3. Konsep Wayang Wahyu sebagai Media Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Sejarah a. Lakon memegang peranan penting dalam memuat nilai-nilai yang ingin disampaikan. Dalam penelitian ini dipilih lakon Yusup Kinasih. Lakon Yusup Kinasih mengisahkan commit tentang to user kehidupan nabi Yusuf. Lakon ini

17 digilib.uns.ac.id 57 bersifat universal karena berasal bukan hanya dari Al kitab tetapi juga Al Quran. b. Nilai dan fungsi Wayang Wahyu turut mendukung potensi Wayang Wahyu sebagai media pendidikan karakter. Di antaranya adalah Wayang Wahyu sebagai media pewartaan iman Katolik, sebagai wujud akulturasi antara budaya Jawa dan Eropa, sebagai media pendidikan nilai yang terjaga serta sebagai sebuah karya seni. c. Penggunaan Wayang Wahyu sebagai media pendidikan karakter dalam pembelajaran sejarah dapat diterapkan di mata kuliah Sejarah Kebudayaan Indonesia. Tepatnya pada materi pengaruh kebudayaan barat. D. Pembahasan 1. Sejarah Wayang Wahyu a. Gagasan awal penciptaan Wayang Wahyu Agama Katolik telah berkembang di Jawa jauh sebelum negara ini merdeka. Meski demikian tetap sulit bagi agama ini untuk memperoleh tempat di hati masyarakat, khususnya masyarakat Jawa. Selain karena agama Islam telah lebih dahulu mendominasi, keberadaan Katolik yang dianggap sebagai agama asing juga menjadi salah satu penyebab lemahnya penyebaran agama Katolik di masyarakat. Katolik lebih dulu dibawa oleh para penjajah atau kaum kolonial beserta para misionaris yang berasal dari eropa, maka Katolik kemudian lebih dikenal dengan citra sebagai agama landa. Perbedaan budaya yang jelas menonjol antara para misionaris dengan masyarakat Hindia-Belanda menjadikan agama ini terasa semakin jauh dari masyarakat Jawa di awal perkembangannya. Kemudian muncul usaha-usaha untuk menjadikan Katolik lebih fleksibel agar dapat diterima oleh masyarakat. Di Jawa, usaha ini telah dirintis mulai dari region Muntilan oleh Romo Van Lith. Van Lith memang berbeda dengan para misionaris pendahulunya. Jika para misionaris sebelumnya hanya menyebarkan ajaran Katolik secara ala kadarnya sebagaimana yang commit to user

18 digilib.uns.ac.id 58 mereka lakukan di negara asalnya, Van Lith memulai langkah perubahan dengan mempelajari budaya Jawa (Rosariyanto SJ, 2009). Van Lith memulai pendekatannya pada masyarakat Jawa dengan mempelajari bahasa Jawa. Ini merupakan langkah yang efektif mengingat bahasa merupakan modal utama agar kedua belah pihak dapat saling memahami dan dipahami. Ditambah dengan perilaku welas asih yang ditunjukkan oleh para misionaris, perlahan Katolik mulai bisa diterima masyarakat Jawa. Penerimaan ini semakin meluas ketika Van Lith melakukan pendekatan budaya dengan mengijinkan nyanyian misa gereja dirubah dengan bahasa dan instrumen laiknya gending-gending Jawa. Hampir seabad berlalu setelah usaha Van Lith ini, tepatnya pada tahun , melalui Konsili Vatikan II, Paus mengumumkan sebuah langkah resmi yang dapat dilakukan oleh gereja-gereja Katolik diseluruh dunia dalam rangka untuk mendekatkan diri dengan masyarakat pribumi. Langkah ini dilakukan guna menjadikan gereja lebih fleksibel, yaitu dengan memasukkan unsur-unsur budaya masyarakat setempat kedalam kegiatan-kegiatan gereja. Selanjutnya langkah ini dikenal dengan istilah inkulturasi budaya. Bersamaan dengan digelarnya Konsili Vatikan II, di kota Surakarta tengah berlangsung sebuah usaha untuk memperkenalkan ajaran dan nilai-nilai keimanan Katolik kedalam kehidupan masyarakat Jawa, khususnya Surakarta. Berawal pada tahun 1957, tepatnya pada tanggal 13 Oktober di gedung Himpunan Budayawan Surakarta (HBS), digelar pertunjukan wayang kulit dengan lakon Dawud mendapat wahyu kraton. Lakon ini memang asing didengar, awalnya bahkan terdengar seperti judul lakon karangan. Pertunjukan ini merupakan sebuah pertunjukan eksperimen dalam rangka untuk memperkenalkan kisah dalam kitab perjanjian lama ini melalui media wayang kulit. Lakon ini sendiri diambil dari kisah epik David versus Goliath (Yayasan Wayang Wahyu, 1975:19). Berkisah tentang perjalanan Dawud yang mendapatkan wahyu Tuhan untuk menghentikan commit kesengsaraan to user kaum yahudi dengan

19 digilib.uns.ac.id 59 mengalahkan Goliath, raja tiran yang digambarkan dengan fisik serupa raksasa. Dalang dalam pertunjukan ini adalah M.M. Atmowijoyo. Pertunjukan wayang tersebut dihadiri oleh para Romo, pastor, para broeder (Br.) serta suster di kevikepan Surakarta. Salah satu yang hadir di antaranya adalah Broeder Timothius L. Wignyosoebroto, FIC. Br. Timothius yang kala itu bertugas sebagai staf pengajar di SD Pangudi Luhur Surakarta, juga merupakan seorang budayawan. Baginya pertunjukan wayang kulit sebagai media untuk mendekatkan ajaran Katolik dengan masyarakat Jawa merupakan sebuah Ide yang brilian. Akan tetapi ada perasaan ganjil yang ditangkap oleh Br. Timothius. Contohnya dalam pertunjukan wayang kulit dengan lakon Dawud mendapat wahyu kraton tersebut. Peran David atau Dawud dalam pementasan ini diwakili wayang Bambang Wijanarko, sementara Goliath diwakili oleh wayang Kumbokarno. Keduanya merupakan wayang dari epik Ramayana. Ditambah tokoh-tokoh lain, termasuk punokawan yang sudah familiar dengan dunia wayang kulit purwa, dirubah namanya menjadi nama-nama yahudi. Hal ini dinilai Br. Timothius belum memenuhi standar estetika ( 50 Tahun Wayang Wahyu, 2010). Fakta bahwa Katolik merupakan agama yang berasal dari wilayah dan budaya yang jauh berbeda dari nusantara, merupakan hal yang tidak bisa disangkal. Ini menjadi alasan sulitnya untuk menggunakan wayang kulit purwa sebagai media pengenalan ajaran Katolik. Melalui kesadaran tersebut, Br. Timothius kemudian menggagas penciptaan suatu jenis wayang baru. Wayang yang jauh berbeda dan jelas terpisah dari pakem wayang kulit purwa, sehingga dapat memenuhi kebutuhan syiar ajaran Katolik serta mengikis anggapan masyarakat Jawa terhadap Katolik sebagai agama Landa. Gagasan untuk membentuk wayang kulit jenis baru ini kemudian disampaikan kepada: Dalang M.M. Atmowijoyo; R. Roesradi Wijoyosawarna, seorang guru commit sekaligus to user seniman lukis; dan J. Soetarmo,

20 digilib.uns.ac.id 60 seorang guru di SD Pangudi Luhur yang menangani bidang karawitan. Di kemudian hari, 4 nama tersebut akan dikenal sebagai pendiri utama Wayang Wahyu. Berempat mereka merundingkan gagasan ini hingga diperoleh kesepakatan sebagai berikut (Tim Wayang Wahyu, 1975): 3) Membuat wayang corak baru, dibuat dari kulit berbentuk manusia yang digambar miring, dua dumensi, dengan wajah atau praupan serta perwatakan orang-orang yang menjadi peranan dalam suatu lakon atau cerita. 4) Membuat lakon yang sumbernya dari Kitab Suci Perjanjian Lama atau Baru yang di dalamnya tertulis Wahyu/ Firman Tuhan. Dasar-dasar pemikiran serta tujuan yang menguatkan dorongan untuk menciptakan Wayang Wahyu ini adalah : 5) Menyadari bahwa setiap warga negara Indonesia berkewajiban turut serta mewujudkan kebudayaan nasional yang dapat menjadi ciri khas, dasar dan terciptanya kepribadian bangsa Indonesia yang luhur berlandaskan Pancasila yang bertakwa kepada Tuhan yang Maha Kuasa. 6) Menciptakan wayang baru dengan cerita yang bersumber dari Alkitab, berarti sambil mengadakan hiburan, mengenal atau menyebarkan wahyu-wahyu Tuhan kepada masyarakat yang akan dapat membuka jalan ke arah hidup beriman kepada Tuhan yang Maha Esa secara lebih konkret. 7) Usaha ini juga akan memperbanyak perbendaharaan corak wayang dalam dunia pewayangan atau seni pedalangan disamping wayangwayang yang sudah ada dan hidup berkembang di Tanah Air. 8) Usaha ini merupakan suatu bukti pengabdian kepada negara, bangsa dan agama dalam bidang pembangunan mental dan spiritual (1975). b. Realisasi dan Penggarapan Wayang Wahyu Terbentuknya kesepakatan untuk menciptakan sebuah jenis wayang baru, dilanjutkan dengan tahap realisasi gagasan tersebut. Langkah pertama yang dilakukan adalah commit memohon to user restu dari para Romo dan pastor

21 digilib.uns.ac.id 61 kevikepan Surakarta. Proses penggarapan segera dilaksanakan setelah memperoleh restu serta dukungan dari Pastor Purwosari kala itu Romo Adisoedjono MSF, Romo Justinus Darmoyuwono Pr., selaku pastor kepala paroki Purbayan, serta Rama PC Soetopanitro SJ yang saat itu bertugas di paroki Gedangan Semarang. Saat itu nama resmi dari jenis wayang ini belum ditentukan. Terbatasnya pentas hanya pada lingkungan tertentu, mengakibatkan banyak yang menyebutnya sebagai Wayang Katolik (Setyo Budi, 2002: 46). Tahap awal penggarapan adalah penentuan lakon yang akan dipentaskan. Dengan usulan dari Br. Timothius saat berunding dengan para pendiri utama, pementasan pertama akan menampilkan 3 lakon secara berurutan dalam satu pagelaran (Setyo Budi, 2002). Lakon-lakon yang disepakati adalah: a. Malaekat Mbalela : mengisahkan tentang Lucifer, sang pemimpin malaikat yang merasa lebih hebat dari tuhan sehingga ia melakukan pemberontakan yang berujung pada terusirnya dia dari surga dan jatuh ke neraka. b. Wiyosan Dalem : Lucifer yang jatuh ke neraka dan menjadi iblis, menyimpan dendam atas keadaannya. Ia melampiaskannya dengan menjerumuskan ciptaan tuhan yaitu manusia yang pertama, sehingga terusir dari surga dan turun ke bumi. c. Kelahiran Yesus Kristus : Berabad-abad setelah manusia pertama turun ke bumi, mereka terus berkembang dan banyak Di antaranya melakukan kejahatan dan keburukan. Tuhan memutuskan untuk menurunkan juru selamat di muka bumi yang akan lahir dari rahim perawan suci, Maria (2002). Setelah lakon disepakati, selanjutnya MM Atmowijoyo mulai menyusun naskah untuk pentas pertama dari Wayang Wahyu ini. Tahapan ini merupakan bagian vital, mengingat naskah pementasan wayang bukan hanya tentang kumpulan percakapan. Naskah juga mencakup tokoh-tokoh siapa saja yang akan muncul commit dalam to lakon, user beserta penggambaran gending

22 digilib.uns.ac.id 62 yang mewakili suasana adegan. Sementara J. Soetarno, bertugas untuk menyusun gendhing-gendhing dan melatih para pengrawit. Tokoh-tokoh yang telah ditetapkan kemudian menjadi pedoman bagi Roesradi Wijiyosawarno untuk mulai membentuk wayang. Awalnya Wayang Wahyu digambar dan pola-polanya disesuaikan dengan akulturasi barat dan timur. Dengan ciri khas tubuh Wayang Purwa yang dimodifikasi dengan pakaian warna-warni. Blasius Soebono, dalang Wayang Wahyu, dalam wawancaranya dengan peneliti mengungkapkan bahwa saat awal pembuatan, perupaan tokoh-tokoh wayang meniru dari komik-komik kisah Alkitab yang telah ada saat itu. Sehingga praupan-nya dengan jelas membentuk gambar wajah manusia. Bukan seperti praupan wayang kulit purwa yang abstrak. Selanjutnya wayang pun mulai diukir diatas kertas karton. Pembuatan tokoh-tokoh wayang diatas media kertas karton bukan tanpa alasan. Dengan pertimbangan kemungkinan terjadinya perubahan-perubahan pada ukiran atau sunggingan, masih terbuka lebar kemungkinan penyempurnaan gambar Wayang Wahyu. Selain itu pertimbangan dana yang minim juga menjadi salah satu faktornya. Meski sangat sederhana, penggarapan Wayang Katolik ini cukup menelan banyak biaya. Sementara untuk persiapan pementasan pertama, mendapat banyak bantuan termasuk sumbangan dana dari Romo J. Darmono Pr (Yayasan Wayang Wahyu, 1975). Gagasan yang muncul ditahun 1957 ini melalui proses penggarapan secara teknis mulai dari tahun Satu tahun setelahnya, tepatnya tanggal 2 Februari 1960 ditetapkan sebagai hari peresmian yang ditandai dengan pagelaran perdana Wayang Katolik tersebut. Pagelaran wayang yang dilakukan di gedung SKKP susteran Purbayan tersebut dihadiri oleh para romo, pastor, suster, budayawan, serta pejabat kota madya dan jajaran instansi kebudayaan di Surakarta (Yayasan Wayang Wahyu, 1975). commit to user

23 digilib.uns.ac.id 63 Keberhasilan pagelaran awal ini memberikan respon positif dari sejumlah pemirsa yang hadir pada waktu itu. Pagelaran pertama mendapat dukungan untuk terus mengembangkan wayang tersebut dengan merealisasikan gagasan membuat wayang yang berciri dan bernafaskan iman Katolik. Keempat tokoh pemrakarsa wayang baru ini bekerja keras membuat, mengembangkan dan menyempurnakan karakteristik khusus wayang yang bersumber dari Alkitab. Banyak kritik dan saran serta dukungan yang diberikan dalam rangka mendorong pengembangan wayang jenis baru ini. Selanjutnya Wayang Katolik dipentaskan secara rutin untuk memperingati momenmomen tertentu seperti natal dan paskah. Wayang ini masih dikenal sebagai Wayang Katolik. Pasca pementasan yang ke-3, baru muncul desakan untuk menentukan nama resmi dari wayang jenis baru ini. Uskup Agung Semarang saat itu, Mgr. Albertus Soegijapranata SJ, tidak menghendaki nama Wayang Katolik. Alasannya karena hal ini dapat menimbulkan kesan eksklusif dan justru bertolak belakang dengan tujuan awal penciptaannya yang ingin lebih dekat dengan masyarakat Jawa serta menghilangkan citra Katolik sebagai agama Landa. Rama PC Soetapanitro SJ memberikan usul nama yaitu WAHYU. Nama Wahyu dinilai tepat mewakili wayang jenis baru ini, mengingat lakon yang diangkat merupakan kisah-kisah dalam Alkitab, baik itu perjanjian lama serta penjanjian baru yang ditujukan untuk menyampaikan firman dan wahyu Tuhan. Nama ini mendapat restu dari Uskup Mgr. Albertus Soegijapranata SJ. Sejak saat itulah jenis wayang ini dikenal sebagai WAYANG WAHYU. Sementara untuk hari jadi Wayang Wahyu, tetap menggunakan tanggal pagelaran perdana yaitu 2 Februari 1960 (Setyo Budi, 2002). 2. Eksistensi Wayang Wahyu a. Kepengurusan Wayang Wahyu Sebuah sanggar atau padhepokan wayang kulit biasanya dimiliki oleh seorang seniman commit atau to sebuah user komunitas seni. Tujuannya pun

24 digilib.uns.ac.id 64 berbeda-beda, ada yang murni nguri-uri budaya Jawa, ada pula yang menjalankannya sebagai sebuah bisnis seni mengingat animo masyarakat terhadap wayang kulit masih tinggi. Namun, hal serupa tidak berlaku dalam perkembangan Wayang Wahyu. Sejak pagelaran perdana pada tahun 1960, Wayang Wahyu memang mengalami banyak pengembangan. Berbeda dengan sanggarsanggar kesenian yang umumnya ada di Surakarta, Wayang Wahyu dirintis dan dikembangkan bukan hanya oleh para seniman, tapi juga para rohaniawan dan berada dibawah perlindungan keuskupan. Wayang Wahyu tidak dimiliki oleh Individu atau komunitas tertentu, tidak pula ditujukan untuk kepentingan komersil (Wawancara Br. Yohanes Sudaryono, 21 Februari 2014). Hal tersebut menjadi salah satu faktor Wayang Wahyu tumbuh dibawah kepengurusan yang terorganisasi. Wayang Wahyu awalnya dirintis oleh Br. Timothius L. Wignyosoebroto bersama tiga rekan lainnya yaitu M.M. Atmowijoyo selaku dalang dan penulis naskah; R. Roesradi Wijoyosawarna sebagai pembuat wayang, dan J. Soetarmo yang bertugas di bagian gendhing dan karawitan. Keempatnya kemudian disebut sebagai pendiri utama. Sebelum pageralan perdana, turut bergabung 2 orang lagi yaitu Kapten Tituler A.P. Soeradi, seorang pembina rohani Katolik di BRIGIF 6 serta R.Ng. Martosoedirjo yang ketika itu menjabat kepala sekolah di SD Kanisius Pucang Sawit. Keduanya memiliki keahlian sebagai dalang. Enam nama ini kemudian tercatat sebagai pendiri Wayang Wahyu. Struktur kepengurusan Wayang Wahyu yang lengkap baru resmi terbentuk pasca pementasan yang ke tiga, bersamaan dengan diresmikannya nama Wayang Wahyu. Kepengurusan awal yang terdiri dari para pendiri, kemudian ditambah dengan beberapa penasihat rohani. Sehingga struktur kepengurusannya adalah seperti berikut ( 50 Tahun Wayang Wahyu, 2010): Pelindung Umum : Mgr. commit Soegijapranata to user SJ.

25 digilib.uns.ac.id 65 Pelindung Setempat : Rama J. Damarjuwono Pr. Penasihat Rohani : Rama D. Adi Soejono MSF. Rama PC Soetopanitro SJ. Ketua : Br. Timothius L. Wignyosoebroto SJ. Sekretaris : J. Soetarmo (merangkap bagian karawitan) Penulis Naskah : MM. Atmowijoyo (merangkap dalang) AP Soeradi R.Ng. Th. Martosoedirjo Pembuat Wayang : R. Roesradi Wijoyosawarno (2010) Lima belas tahun sejak pendirian Wayang Wahyu, tepatnya pada tahun 1975, organisasi ini semakin berkembang. Pada tahun ini pula organisasi Wayang Wahyu mulai mentasbihkan diri membentuk wadah baru yang berupa yayasan. Kemudian organisasi ini dikenal dengan nama Yayasan Wayang Wahyu. Perkembangan Wayang Wahyu dikenal oleh masyarakat secara luas mendorong dibuatkan akta tertanggal 11 November 1975 dengan nomor 41/75 oleh notaries Maria Theresia Budisantoso, SH. Melalui akta notaries tersebut maka identitas wayang baru ini disebut Wayang Wahyu Ngajab Rahayu. Penamaan Ngajab Rahayu ini disebabkan oleh bentuk pakeliran atas (pelangitan kelir) bertuliskan Wayang Wahyu Ngajab Rahayu, sehingga tulisan ini menjadi motto pagelaran yang memiliki arti Wayang Wahyu mendambakan keselamatan ( Wayang Wahyu, 1970). Hal ini sesuai dengan harapan bahwa kehidupan beriman merupakan sebuah proses kehidupan yang mendambakan keselamatan. Wayang Wahyu menjadi bentuk realisasi pendekatan ajaran Kristiani dengan muatan lokal (kesenian tradisional/jawa). Pihak gereja tetap dominan sebagai penentu keputusan akhir dengan memberikan batasan dogmatis. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi terhadap kemungkinan ada kesalahan penyampaian konsep maupun bentuk figur Wayang Wahyu tersebut. Kehati-hatian gereja dalam setiap sketsa rancangan tokoh wayang commit akan disungging to user tersebut mendorong terjadi

26 digilib.uns.ac.id 66 proses diskusi untuk memunculkan status atau karakteristik tokoh tersebut. Diskusi ini menjadi sangat penting karena konsepsi dogmatis gereja sebagai agen pewartaan iman terwujud melalui pencitraan figur Wayang Wahyu sebagai media tontonan, tuntunan dan tatanan hidup beragama dan bermasyarakat. Sejak tahun 1960 sampai 1998 kondisi paguyuban Wayang Wahyu ini langsung menjadi milik umat Katolik Surakarta dan milik bangsa Indonesia sebagai wujud pelestarian budaya daerah dan budaya nasional. Keberadaan Wayang Wahyu Ngajab Rahayu Surakarta ini berada di bawah naungan lingkungan gereja Universal. Hal ini dimaksudkan untuk tetap melestarikan keberadaan Wayang Wahyu sebagai milik gereja, masyarakat dan bangsa, yang memerlukan perhatian seksama serta menjadi tanggung Jawab bersama untuk melestarikan dan mengembangkan karya suci sebagai sebuah misi luhur bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan falsafah Pancasila (Wawancara Br. Yohanes Sudaryono, 21 Februari 2014). Berdasarkan arsip yayasan Pangudi Luhur Surakarta (terlampir), tahun 2014 ini kepengurusan Wayang Wahyu masih aktif dan berkembang meski tidak dalam skala masif. Pengurusnya terdiri dari tokoh-tokoh yang berpengalaman di bidangnya. Berikut struktur kepengurusan Wayang Wahyu saat ini : Pemerhati : Br. Frans Sugi FIC Ketua : Br. Yohanes Sudaryono Sekretaris : Antonius Ismawan Sadmoko Bendahara I : Br. Petrus Radjiman herunugroho FIC Bendahara II : Ch. Musilah Anggota : 1. Br. Al. Istiyanto 5) Br. F.A. Dwiyanto FIC 6) V. Indarti H.S. 7) C. Sri Mulyani 8) commit Agnes to user Sismilihana

27 digilib.uns.ac.id 67 9) B. Lasiyanto 10) Blasius Paryana 11) Ag. Wawan Agung Nugroho 12) Dwi Padma Indawati 13) Ant. Suramto Sementara berdasar hasil observasi peneliti, dalam hal teknis, pementasan wayang Wahyu digawangi oleh para pakar dibidangnya yaitu: Rohaniawan/ : Br. Ignatius Dalimin koordinator Penulis Naskah : Sudarko Dalang : Sujani M.Kar Blasius Subono, M.Kar Bambang Winarno, S.Kar Lucia Siti Aminah Subanto Ernest Udayana(2014) Berada dibawah kepengurusan dari para ahli dan tokoh-tokoh yang berpengalaman, memberikan dampak positif bagi kualitas pementasan Wayang Wahyu. Meski demikian bukan berarti pengelolaan Wayang Wahyu saat ini bebas dari masalah. Permasalahan krusial yang dialami oleh kepengurusan Wayang Wahyu ini adalah pada regenerasi dan pendanaan. Meski saat ini telah ada dalang muda dan mahasiswa jurusan pedalangan yang membantu dalam pementasan, hal tersebut belum menjamin eksistensi dan pelestarian Wayang Wahyu di masa yang akan datang. Pendanaan pentas Wayang Wahyu saat ini masih bergantung pada yayasan Pangudi Luhur. Selain menjadi pelindung yang menaungi segala kegiatan Wayang Wahyu, yayasan ini juga berperan penting dalam menutup pengeluaran finansial dari pementasan Wayang Wahyu. Sementara untuk kebutuhan selain pementasan, seperti peremajaan instrumen, wayang, kelir dan lain-lain, seringkali menggunakan dana pribadi pengurus atau bahkan commit tak to user ada sama sekali. Tentu saja hal ini

28 digilib.uns.ac.id 68 dilakukan semampunya serta tak cukup untuk memenuhi semua kebutuhan. Masalah sumber daya pendanaan menjadi salah satu faktor penting yang menghambat pengelolaan, perkembangan dan pelestarian Wayang Wahyu ini (Wawancara Lucia Siti Aminah S., 28 November 2014). 2. Pementasan Wayang Wahyu Pengelolaan dan pelestarian Wayang Wahyu berbeda dengan Wayang Purwa biasa. Minimnya sumber daya pendukung menjadi faktor penghambat pelestarian wayang ini. Biasanya Wayang Wahyu digelar minimal hanya 2 kali pentas tiap tahun, yaitu saat peringatan paskah dan Natal. Sementara di tahun 2014, intensitas pementasan meningkat signifikan. Dalam catatan peneliti pentas Wayang Wahyu telah dilaksanakan sebanyak 7 kali sepanjang tahun Pentas-pentas yang telah dilakukan sepanjang tahun 2014 menggunakan naskah-naskah yang baru disusun. Beberapa di antaranya bahkan sama sekali baru dan belum pernah dipentaskan di tahun-tahun sebelumnya. Lakon-lakon yang dipentaskan antara lain: a. Pralaya Mukti. Berkisah tentang hidup, kematian dan kebangkitan kembali Yesus Kristus. Tentang bagaimana ia bersabar dalam menghadapi penolakan dan penyiksaan yang berawal dari pengkhianatan salah satu muridnya, Judas Iskariot. Serta tentang bagaimana ia dibangkitkan pada hari ketiga setelah dimakamkan juga wasiat yang ditinggalkannya (Observasi Pentas Paskah di Auditorium RRI, 20 April 2014). b. Brayat Minulya jilid 1. Berkisah tentang kehidupan perawan Maria saat menerima wahyu Tuhan. Sebagai seorang gadis biasa yang akan membina rumah tangga bersama Yoseph (kemudian dikenal sebagai Santo Yoseph), Maria mengalami pergolakan batin manakala malaikat Gabriel menyampaikan bahwa Yesus Kristus akan lahir dari rahimnya. Disatu sisi ia adalah hamba yang taat, disisi lain ia takut dengan semua reaksi Yoseph, keluarga commit dan masyarakatnya to user tentang keadaannya yang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN digilib.uns.ac.id BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Hasil dari penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka ini, menghasilkan kesimpulan

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #38 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (2/6)

Siapakah Yesus Kristus? (2/6) Siapakah Yesus Kristus? (2/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus adalah Firman Allah dan Anak Allah Kode Pelajaran : SYK-P02 Pelajaran 02 - YESUS ADALAH FIRMAN ALLAH DAN ANAK

Lebih terperinci

Seri Iman Kristen (3/10)

Seri Iman Kristen (3/10) Seri Iman Kristen (3/10) Nama Kursus : DASAR-DASAR IMAN KRISTEN Nama Pelajaran : S e t a n Kode Pelajaran : DIK-P03 Pelajaran 03 - S E T A N DAFTAR ISI Teks Alkitab Ayat Kunci 1. Asal usul Setan 2. Dosa

Lebih terperinci

Seperti Musa, Paulus rela kehilangan keselamatannya sendiri untuk menyelamatkan bangsa Israel.

Seperti Musa, Paulus rela kehilangan keselamatannya sendiri untuk menyelamatkan bangsa Israel. Lesson 10 for December 9, 2017 Aku mengatakan kebenaran dalam Kristus, aku tidak berdusta. Suara hatiku turut bersaksi dalam Roh Kudus, bahwa aku sangat berdukacita dan selalu bersedih hati. (Roma 9:1-2)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Seni Wayang Jawa sudah ada jauh sebelum masuknya kebudayaan Hindu ke indonesia. Wayang merupakan kreasi budaya masyarakat /kesenian Jawa yang memuat berbagai aspek

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (3/6)

Siapakah Yesus Kristus? (3/6) Siapakah Yesus Kristus? (3/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus adalah Allah Sejati dan Manusia Sejati Tanpa Dosa Kode Pelajaran : SYK-P03 Pelajaran 03 - YESUS ADALAH ALLAH SEJATI

Lebih terperinci

Setiap Orang Bisa Menjadi Pengajar

Setiap Orang Bisa Menjadi Pengajar Setiap Orang Bisa Menjadi Pengajar Beberapa berkat yang terbesar dalam hidup ini datang kepada orang Kristen yang mengajar. Ketika saudara melihat sukacita yang dialami seseorang karena menerima Yesus

Lebih terperinci

Mutiara Dibalik Pengalaman Pahit. Kejadian 39:1-23. Ditulis oleh Manati I. Zega Selasa, 28 April :26

Mutiara Dibalik Pengalaman Pahit. Kejadian 39:1-23. Ditulis oleh Manati I. Zega Selasa, 28 April :26 Perjalanan hidup manusia merupakan sebuah misteri. Misteri yang saya maksudkan, bukanlah seperti yang kita saksikan akhir-akhir ini di media TV, yakni sesuatu yang horor, menakutkan dan membahayakan. Misteri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Berdasarkan kajian awal beserta berbagai pertimbangan, penelitian dilaksanakan dengan mengambil Kelompok

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 22 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 22,oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 22 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 22,oleh Chris McCann Revelation 11, Study No. 22 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 22,oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

INJIL YESUS KRISTUS. Bagi Dunia

INJIL YESUS KRISTUS. Bagi Dunia Alkitab mengatakan bahwa kita harus MEMILIH: untuk beribadah kepada Tuhan, atau untuk menolak-nya. Yosua 24:14-15 berbunyi, Oleh sebab itu, takutlah akan Tuhan dan beribadahlah kepada-nya dengan tulus

Lebih terperinci

Tasyakuran 4 Bulan Kehamilan

Tasyakuran 4 Bulan Kehamilan Tasyakuran 4 Bulan Kehamilan Assalamu'laikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT dan mengumandangkan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW beserta pengikutnya, kami

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini menjawab dua persoalan yaitu bagaimana. Pertunjukan berlangsung selama dua jam sepuluh menit dan

BAB V PENUTUP. Penelitian ini menjawab dua persoalan yaitu bagaimana. Pertunjukan berlangsung selama dua jam sepuluh menit dan 253 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian ini menjawab dua persoalan yaitu bagaimana intertekstualitas struktur lakon dan mengapa dramatisasi diperlukan dalam sanggit lakon Hana Caraka Nabi Elia. Pertunjukan

Lebih terperinci

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA. melainkan beroleh hidup yang kekal Yohanes 3:16. (Bahasa Indonesian)

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA. melainkan beroleh hidup yang kekal Yohanes 3:16. (Bahasa Indonesian) (Bahasa Indonesian) INJIL BAGI DUNIA Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-nya tidak binasa, melainkan

Lebih terperinci

God s Divine Favor #1 Anugerah Tuhan yang Ajaib #1 DIVINE PROMOTION - PROMOSI ILAHI

God s Divine Favor #1 Anugerah Tuhan yang Ajaib #1 DIVINE PROMOTION - PROMOSI ILAHI God s Divine Favor #1 Anugerah Tuhan yang Ajaib #1 DIVINE PROMOTION - PROMOSI ILAHI PEMBUKAAN: Hari ini kita akan masuk dalam sebuah seri kotbah Natal berjudul God s Divine Favor atau Anugerah Tuhan yang

Lebih terperinci

WAYANG WAHYU SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

WAYANG WAHYU SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH WAYANG WAHYU SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH SKRIPSI Oleh : AMANDA VERANITA K4410002 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP-K PERMATA BUNDA CIMANGGIS Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kelas/Semester : VIII / 1 Alokasi Waktu : 2 x 40 menit A. Standar Kompetensi : Memahami

Lebih terperinci

Pernikahan Kristen Sejati (2/6)

Pernikahan Kristen Sejati (2/6) Pernikahan Kristen Sejati (2/6) Nama Kursus   : Pernikahan Kristen yang Sejati Nama Pelajaran : Memilih Pasangan Kode Pelajaran : PKS-P02                    Pelajaran 02 - MEMILIH

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL TERHADAP PEMAHAMAN NILAI KRISTIANI MURID SEKOLAH MINGGU GBI VILLA CITRA

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL TERHADAP PEMAHAMAN NILAI KRISTIANI MURID SEKOLAH MINGGU GBI VILLA CITRA KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL TERHADAP PEMAHAMAN NILAI KRISTIANI MURID SEKOLAH MINGGU GBI VILLA CITRA Kepada Adik-adik Murid Sekolah Minggu GBI Villa Citra di Tempat Pertama-tama

Lebih terperinci

PELAYANAN ANAK. PELAYANAN ANAK Sesi 1: Menjangkau Anak-anak

PELAYANAN ANAK. PELAYANAN ANAK Sesi 1: Menjangkau Anak-anak PELAYANAN ANAK Sesi 1: Menjangkau Anak-anak PENDAHULUAN Allah tertarik pada anak-anak. Haruskah gereja berusaha untuk menjangkau anak-anak? Apakah Allah menyuruh kita bertanggung jawab terhadap anak-anak?

Lebih terperinci

LITURGI SABDA. Tahun C Minggu Paskah III. Bacaan Pertama Kis. 5:27b b-41. Kami adalah saksi dari segala sesuatu: kami dan Roh Kudus.

LITURGI SABDA. Tahun C Minggu Paskah III. Bacaan Pertama Kis. 5:27b b-41. Kami adalah saksi dari segala sesuatu: kami dan Roh Kudus. 1 Tahun C Minggu Paskah III LITURGI SABDA Bacaan Pertama Kis. 5:27b-32. 40b-41 Kami adalah saksi dari segala sesuatu: kami dan Roh Kudus. Bacaan diambil dari Kisah Para Rasul: Setelah ditangkap oleh pengawal

Lebih terperinci

KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1

KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1 1 KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1 Pontianak, 16 Januari 2016 Paul Suparno, S.J 2. Abstrak Keluarga mempunyai peran penting dalam menumbuhkan bibit panggilan, mengembangkan, dan menyertai dalam perjalanan

Lebih terperinci

NOVENA ROSARIO ELIZABETH ZAKHARIA NOVENA ROSARIO BERSAMA ST. MARIA, ST. ELIZABETH DAN ST. ZAKHARIA UNTUK PERMOHONAN MENDAPATKAN ANAK

NOVENA ROSARIO ELIZABETH ZAKHARIA NOVENA ROSARIO BERSAMA ST. MARIA, ST. ELIZABETH DAN ST. ZAKHARIA UNTUK PERMOHONAN MENDAPATKAN ANAK NOVENA ROSARIO ELIZABETH ZAKHARIA NOVENA ROSARIO BERSAMA ST. MARIA, ST. ELIZABETH DAN ST. ZAKHARIA UNTUK PERMOHONAN MENDAPATKAN ANAK 1 Pengantar Dalam suatu kesempatan Yesus pernah mengatakan "Mintalah,

Lebih terperinci

Th A Hari Minggu Biasa VIII 26 Februari 2017

Th A Hari Minggu Biasa VIII 26 Februari 2017 1 Th A Hari Minggu Biasa V 26 Februari 2017 Antifon Pembuka Mzm. 18 : 19-20 Tuhan menjadi sandaranku. a membawa aku keluar ke tempat lapang. a menyelamatkan aku karena a berkenan kepadaku. Pengantar Rasa-rasanya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. A. Faktor-faktor Penghambat

BAB IV ANALISIS. A. Faktor-faktor Penghambat 59 BAB IV ANALISIS A. Faktor-faktor Penghambat Dalam pembahasan sebelum bab ini telah diuraikan tentang sistem pelaksanaan manajemen organisasi remaja Masjid Agung Kendal dan manajemen organisasi Gereja

Lebih terperinci

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD)

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD) 11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan

Lebih terperinci

PANDUAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI SANTO YUSUP - GEDANGAN STASI SANTO IGNATIUS - BANJARDAWA SEMARANG

PANDUAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI SANTO YUSUP - GEDANGAN STASI SANTO IGNATIUS - BANJARDAWA SEMARANG PANDUAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI SANTO YUSUP - GEDANGAN STASI SANTO IGNATIUS - BANJARDAWA SEMARANG PANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 1, oleh Chris McCann. Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible

Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 1, oleh Chris McCann. Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 1, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini kita akan membicarakan Pembahasan No.

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG BAB I PEMBUKAAN Mahasiswa Kristen Institut Teknologi Bandung sebagai bagian dari umat Allah di Indonesia memiliki tugas dan tanggung

Lebih terperinci

PANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang

PANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang PANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang Tahun 2009 Dewan Paroki Santo Yusup - Gedangan Jl. Ronggowarsito 11 Semarang - 50127 Telp. 3552252,

Lebih terperinci

1 1-2 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman yang tinggal di kota

1 1-2 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman yang tinggal di kota Surat Paulus kepada jemaat Kolose 1 1-2 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman yang tinggal di kota Kolose yaitu kalian yang sudah disucikan oleh Allah karena bersatu dengan Kristus Yesus dan

Lebih terperinci

LITURGI SABDA. Bacaan pertama. Karena dengki setan, maka maut masuk ke dunia. Bacaan diambil dari Kitab Kebijaksanaan

LITURGI SABDA. Bacaan pertama. Karena dengki setan, maka maut masuk ke dunia. Bacaan diambil dari Kitab Kebijaksanaan TAHN B - Hari Minggu Biasa X 28 Juni 2015 LTRG SABDA Bacaan pertama (Keb.1:13-15;2:23-24) Karena dengki setan, maka maut masuk ke dunia. Bacaan diambil dari Kitab Kebijaksanaan Allah tidak menciptakan

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 19 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 19, oleh

Revelation 11, Study No. 19 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 19, oleh Revelation 11, Study No. 19 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 19, oleh Chris McCann, Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-nya tidak binasa, melainkan

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #45 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #45 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #45 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #45 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 14 Agustus 2016

GPIB Immanuel Depok Minggu, 14 Agustus 2016 PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU XIII SESUDAH PENTAKOSTA Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran

UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran 2008 2009 L E M B A R S O A L Mata pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kelas : 8 Hari / tanggal : Waktu : 60 menit PETUNJUK UMUM : 1. Tulislah nama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah pembelajaran sangat ditentukan keberhasilannya oleh masingmasing guru di kelas. Guru yang profesional dapat ditandai dari sejauh mana

Lebih terperinci

SAUDARA BELAJAR BERJALAN

SAUDARA BELAJAR BERJALAN SAUDARA BELAJAR BERJALAN Dalam Pelajaran Ini Saudara Akan Mempelajari Letakkan Tangan Saudara di dalam Tangan Allah Sudahkah Iblis Berusaha untuk Menjatuhkan Saudara? Apakah Saudara Menderita karena Kristus?

Lebih terperinci

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.1 Nabi Adam AS.

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.1 Nabi Adam AS. 5.1.2 Penciptaan Manusia Allah berkehendak menciptakan Adam dan keturunannya untuk menghuni bumi dan memakmurkannya. Allah menyampaikan kabar kepada para Malaikat bahwa Dia akan menciptakan makhluk lain

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI KUNCI MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI BAGI MEREKA YANG MEMBUAT KEPUTUSAN Saudara yang terkasih, pada waktu Saudara menerima Yesus Kristus menjadi Juruselamat pribadi,

Lebih terperinci

Ministry by : Cahya Nugraha.

Ministry by : Cahya Nugraha. Ministry by : Cahya Nugraha www.cahyanugraha.com www.twc-counselor.com HUKUMAN YANG TERAKHIR (Baca Kisah Para Rasul 18 : 5-6) Sama seperti Rasul Paulus ketika memberitakan Injil Keselamatan & Kesaksian

Lebih terperinci

Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab. EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini kita akan

Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab. EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini kita akan Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini kita akan mempelajari Pembahasan No. 51 dari kitab Wahyu, pasal 14 dan kita akan membaca Wahyu 14:20:

Lebih terperinci

Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA

Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA 1 Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA Bacaan Pertama Kis. 10 : 34a. 37-43 Kami telah makan dan minum bersama dengan Yesus setelah Ia bangkit dari antara orang mati. Bacaan diambil dari Kisah Para

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. hasil penelitian sebagai jawaban dari tujuan penelitian adalah: (1887) dan Kota Raja di Aceh (1881)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. hasil penelitian sebagai jawaban dari tujuan penelitian adalah: (1887) dan Kota Raja di Aceh (1881) BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang berhasil dirangkum oleh penulis berdasarkan hasil penelitian sebagai jawaban dari tujuan penelitian adalah: 1. Penyebaran agama Katolik di

Lebih terperinci

Pada waktu itu Musa berkata kepada bangsanya tentang hal-ikhwal persembahan katanya,

Pada waktu itu Musa berkata kepada bangsanya tentang hal-ikhwal persembahan katanya, 1 Tahun C Hari Minggu Prapaskah I LITURGI SABDA Bacaan Pertama Ul. 26 : 4-10 Pengakuan iman bangsa terpilih. Bacaan diambil dari Kitab Ulangan: Pada waktu itu Musa berkata kepada bangsanya tentang hal-ikhwal

Lebih terperinci

BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA

BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA A. KOMPETENSI 1. Standar Kompetensi Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan

Lebih terperinci

Seri Kedewasaan Kristen (3/6)

Seri Kedewasaan Kristen (3/6) Seri Kedewasaan Kristen (3/6) Nama Kursus   : ORANG KRISTEN YANG BERTANGGUNG JAWAB (OKB) Nama Pelajaran : Bertanggung Jawab untuk Hidup Benar dan Menggunakan                 Karunia-karunia

Lebih terperinci

HARI MINGGU Iv SESuDAH PASKAH

HARI MINGGU Iv SESuDAH PASKAH TATA IBADAh HARI MINGGU Iv SESuDAH PASKAH Minggu 14 Mei 201 TATA IBADAH PERSIAPAN - Memastikan kesiapan; semua yang akan melayani - Prasarana ibadah ( P1 ) - Doa pribadi warga jemaat - Prokantor mengajarkan

Lebih terperinci

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban)

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban) KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA (Pertanyaan dan Jawaban) 1 TUHAN, MANUSIA DAN DOSA * Q. 1 Siapakah yang membuat anda? A. Tuhan yang membuat kita. Kejadian 1:26,27; Kejadian 2:7 Q. 2 Apa lagi

Lebih terperinci

PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus.

PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus. PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) Berbeda dengan mereka yang sekarang mengubah pengaturan Yesus, Kisah 2 memberi contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus. Cerita Awalnya Dalam Kisah 2 Petrus

Lebih terperinci

PENDAHULUAN INJIL MARKUS

PENDAHULUAN INJIL MARKUS PENDAHULUAN INJIL MARKUS INJIL MARKUS Injil Markus memiliki ciri-ciri, Ditulis paling pertama dari semua Injil buku yang paling pendek dari Keempat Injil, mengatakan kepada kita lebih banyak tentang tindakan-tindakan

Lebih terperinci

Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 79) Wednesday, October 21, 2015

Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 79) Wednesday, October 21, 2015 Surat 1 Yohanes 5 (Bagian 79) Wednesday, October 21, 2015 Prolog Kita sudah mendengar tentang kehidupan Kristus di dalam keadaan manusia daging, tetapi daging yang tidak berdosa, sementara kita adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia, agama Kristen dapat dikatakan sebagai agama yang paling luas tersebar

BAB I PENDAHULUAN. manusia, agama Kristen dapat dikatakan sebagai agama yang paling luas tersebar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Ada banyak agama di dunia ini, dari semua agama yang dianut oleh manusia, agama Kristen dapat dikatakan sebagai agama yang paling luas tersebar di muka

Lebih terperinci

Rencana Allah untuk Gereja Tuhan

Rencana Allah untuk Gereja Tuhan Rencana Allah untuk Gereja Tuhan Yesus berkata, "Aku akan mendirikan jemaatku dan alam maut tidak akan menguasainya" (Matius 16:18). Inilah janji yang indah! Ayat ini memberitahukan beberapa hal yang penting

Lebih terperinci

KEBENARAN SEDERHANA untuk ORANG PERCAYA BARU (Pertanyaan dan Jawaban)

KEBENARAN SEDERHANA untuk ORANG PERCAYA BARU (Pertanyaan dan Jawaban) KEBENARAN SEDERHANA untuk ORANG PERCAYA BARU (Pertanyaan dan Jawaban) EDISI KEDUA VERSI 2.0 Kata Pengantar Selama bertahun-tahun, umat Allah telah menggunakan sekumpulan pertanyaan dan jawaban untuk membantu

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI MINGGU PASKAH V

TATA IBADAH HARI MINGGU PASKAH V PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU PASKAH V Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah di hari Minggu

Lebih terperinci

GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (G P I B) TATA IBADAH HARI KENAIKAN YESUS KRISTUS

GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (G P I B) TATA IBADAH HARI KENAIKAN YESUS KRISTUS GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (G P I B) TATA IBADAH HARI KENAIKAN YESUS KRISTUS GPIB Jemaat KARUNIA Kamis, 10 Mei 2018 Persiapan: 1) Doa para presbiter di konsistori 2) Latihan lagu-lagu baru

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 30 April 2017 TATA IBADAH MINGGU II SESUDAH PASKAH

GPIB Immanuel Depok Minggu, 30 April 2017 TATA IBADAH MINGGU II SESUDAH PASKAH PERSIAPAN : TATA IBADAH MINGGU II SESUDAH PASKAH Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah di hari Minggu

Lebih terperinci

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! POKOK ANGGUR YANG BENAR. Yoh 15:1-8

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! POKOK ANGGUR YANG BENAR. Yoh 15:1-8 Yoh 15:1-8 POKOK ANGGUR YANG BENAR HARI MINGGU PASKAH V 03 MEI 2015 (1) Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. (2) Setiap ranting pada-ku yang tidak berbuah, dipotong-nya dan setiap

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #12 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #12 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #12 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #12 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #20 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #20 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #20 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #20 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Pelajaran ini akan menolong saudara... Menerangkan siapa Yesus. Mengerti tujuan kedatangan-nya yang pertama dan kedatangan-nya

Pelajaran ini akan menolong saudara... Menerangkan siapa Yesus. Mengerti tujuan kedatangan-nya yang pertama dan kedatangan-nya Yesus Kristus "Ya, tentu saja saya percaya kepada Yesus Kristus," kata teman baru saya. "Ia seorang nabi besar, seorang utusan Allah yang memberi banyak ajaran yang harus kita ikuti." "Baik sekali," jawab

Lebih terperinci

BAGIAN SATU PENGAKUAN IMAN

BAGIAN SATU PENGAKUAN IMAN Bagian Satu 11 Kompendium Katekismus Gereja Katolik *************************************************************** BAGIAN SATU PENGAKUAN IMAN 12 Kompendium 14 Kompendium Lukisan ini menggambarkan tindakan

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 37 in Indonesian Langguage. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 37, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 37 in Indonesian Langguage. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 37, oleh Chris McCann Revelation 11, Study No. 37 in Indonesian Langguage Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 37, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela. Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #5 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #5 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Surat 3 Yohanes (Bagian 123) Friday, August 11, 2017

Surat 3 Yohanes (Bagian 123) Friday, August 11, 2017 Surat 3 Yohanes (Bagian 123) Friday, August 11, 2017 Prakata Rom. 11:25 sikap yang perlu diperhatikan dalam mendengar adalah jangan berlagak tahu / menganggap diri pandai, yang artinya: tidak mau mendengar

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #42 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #42 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #42 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #42 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Seri Iman Kristen (10/10)

Seri Iman Kristen (10/10) Seri Iman Kristen (10/10) Nama Kursus : DASAR-DASAR IMAN KRISTEN Nama Pelajaran : Menang Atas Keinginan Daging Kode Pelajaran : DIK-P10 Pelajaran 10 - MENANG ATAS KEINGINAN DAGING DAFTAR ISI Teks Ayat

Lebih terperinci

Pekerja Dalam Gereja Tuhan

Pekerja Dalam Gereja Tuhan Pekerja Dalam Gereja Tuhan Kim, seorang yang baru beberapa bulan menjadi Kristen, senang sekali dengan kebenaran-kebenaran indah yang ditemukannya ketika ia mempelajari Firman Tuhan. Ia membaca bagaimana

Lebih terperinci

GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (GPIB) TATA IBADAH Hari Kenaikan Tuhan Yesus Ke Sorga. Kamis, 10 Mei 2018

GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (GPIB) TATA IBADAH Hari Kenaikan Tuhan Yesus Ke Sorga. Kamis, 10 Mei 2018 GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (GPIB) TATA IBADAH Hari Kenaikan Tuhan Yesus Ke Sorga Kamis, 10 Mei 2018 Tema : Melihat kasih Setia Tuhan (Mazmur 85 : 2 4 ) Persiapan Doa pribadi warga jemaat

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #33 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #33 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #33 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #33 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus adalah Juru Selamat dan Tuhan Kode Pelajaran : SYK-P04 Pelajaran 04 - YESUS ADALAH JURU SELAMAT DAN TUHAN DAFTAR

Lebih terperinci

Setiap Orang Membutuhkan Pengajaran

Setiap Orang Membutuhkan Pengajaran Setiap Orang Membutuhkan Pengajaran Pernahkah saudara melihat seekor induk burung yang mendesak anaknya keluar dari sarangnya? Induk burung itu memulai proses pengajaran yang akan berlangsung terus sampai

Lebih terperinci

LITURGI SABDA. Tahun C Minggu Paskah VII. Bacaan Pertama Kis. 7 : Aku melihat Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.

LITURGI SABDA. Tahun C Minggu Paskah VII. Bacaan Pertama Kis. 7 : Aku melihat Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah. 1 Tahun C Minggu Paskah VII LITRGI SABDA Bacaan Pertama Kis. 7 : 55-60 Aku melihat Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah. Bacaan diambil dari Kisah Para Rasul: Di hadapan Mahkamah Agama Yahudi, Stefanus,

Lebih terperinci

MENGAMPUNI ORANG LAIN

MENGAMPUNI ORANG LAIN Level 2 Pelajaran 9 MENGAMPUNI ORANG LAIN Oleh Don Krow Hari ini kita akan membahas mengenai pengampunan yang di ambil dari Matius 18:21-22: Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus:"Tuhan, sampai

Lebih terperinci

Seri Kedewasaan Kristen (6/6)

Seri Kedewasaan Kristen (6/6) Seri Kedewasaan Kristen (6/6) Nama Kursus : ORANG KRISTEN YANG BERTANGGUNG JAWAB (OKB) Nama Pelajaran : Bertanggung Jawab dalam Hal Bersaksi dan Memuridkan Orang Lain Kode Pelajaran : OKB-T06 DAFTAR ISI

Lebih terperinci

Akhir Jaman Menurut Ajaran Gereja Katolik (Bagian Ke-2): THE SECOND COMING. Intro. Kita mendoakannya setiap hari Minggu dalam Syahadat kita:

Akhir Jaman Menurut Ajaran Gereja Katolik (Bagian Ke-2): THE SECOND COMING. Intro. Kita mendoakannya setiap hari Minggu dalam Syahadat kita: Akhir Jaman Menurut Ajaran Gereja Katolik (Bagian Ke-2): THE SECOND COMING Intro Kita mendoakannya setiap hari Minggu dalam Syahadat kita: Ia akan kembali dengan mulia, mengadili orang yang hidup dan yang

Lebih terperinci

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) 23 April 2017 (jam 06.00, 09.00, 16.00 WIB) Jemaat GIDEON Kelapadua Depok Jl. Komjen Pol M. Jasin Kelapadua, Pasirgunung Selatan Ksatrian Amji Atak (Komp.

Lebih terperinci

#10DAYSPRAYANDFAST18

#10DAYSPRAYANDFAST18 KATA PENGANTAR Salam hangat bagi anda dan keluarga, Saya berdoa semoga Anda memulai tahun 2018 dengan sesuatu yang dahsyat. Kita bersyukur kepada Tuhan karena memulai tahun ini dengan doa dan puasa 21

Lebih terperinci

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) 14 Agustus 2016 Jemaat GIDEON Kelapadua Depok Jl. Komjen Pol M. Jasin Kelapadua, Pasirgunung Selatan Ksatrian Amji Atak (Komp. BRIMOB POLRI) Kelapadua

Lebih terperinci

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Iblis dan Roh-roh Jahat Malaikat-malaikat

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Iblis dan Roh-roh Jahat Malaikat-malaikat Dunia Roh "Sebab Roh yang ada di dalam kamu lebih besar daripada roh yang ada di dalam dunia" (I Yohanes 4:4). Marina masih seorang gadis remaja ketika dia menjadi medium (orang yang dapat berhubungan

Lebih terperinci

Written by Peter Yoksan Thursday, 11 September :46 - Last Updated Thursday, 11 September :00

Written by Peter Yoksan Thursday, 11 September :46 - Last Updated Thursday, 11 September :00 Ringkasan Khotbah 6 Juli Tahun TUHAN 2013 Raja Damai, Raja Kekal, Raja Mulia Matius 1:1-17 (Oleh: Gembala Sidang Peter Yoksan) Injil Matius adalah Injil pertama yang ditulis di Perjanjian Baru. Dari 66

Lebih terperinci

BUNDA MARIA IBU BIARAWAN-BIARAWATI Rohani, Oktober 2012, hal Paul Suparno, S.J.

BUNDA MARIA IBU BIARAWAN-BIARAWATI Rohani, Oktober 2012, hal Paul Suparno, S.J. 1 BUNDA MARIA IBU BIARAWAN-BIARAWATI Rohani, Oktober 2012, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Bulan Oktober adalah bulan Maria. Banyak orang menyempatkan diri untuk menghormati Bunda Maria dan mohon bimbingannya

Lebih terperinci

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Mengaryakan Pelayanan dan Kesaksian dengan Mewujudkan Kebebasan, Keadilan, Kebenaran dan Kesejahteraan bagi Sesama dan Alam Semesta (LUKAS 4:19) Minggu,

Lebih terperinci

TANDA SALIB DAN SALAM Umat berdiri

TANDA SALIB DAN SALAM Umat berdiri 1 RITUS PEMBUKA PERARAKAN MASUK LAGU PEMBUKA TANDA SALIB DAN SALAM Umat berdiri Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Umat : Amin. Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Gereja merupakan fasilitas pendukung kebutuhan manusia dalam mendekatkan diri dan beribadah kepada Tuhan. Gereja menjadi komunitas, wadah, dan sarana yang

Lebih terperinci

Basuh Kaki. Mendapat Bagian dalam Tuhan HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Basuh Kaki. Mendapat Bagian dalam Tuhan HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Basuh Kaki Mendapat Bagian dalam Tuhan GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150,

Lebih terperinci

Kitab Perjanjian Baru tidak memberikan informasi tanggal kelahiran Yesus sehingga pemunculan tanggal 25 Desember menimbulkan berbagai kontroversi

Kitab Perjanjian Baru tidak memberikan informasi tanggal kelahiran Yesus sehingga pemunculan tanggal 25 Desember menimbulkan berbagai kontroversi Kitab Perjanjian Baru tidak memberikan informasi tanggal kelahiran Yesus sehingga pemunculan tanggal 25 Desember menimbulkan berbagai kontroversi diantara kalangan Kristen sendiri. Darimana asal usul perayaan

Lebih terperinci

Pelajaran Tiga. Yesus Adalah Mesias. Dari kitab Injil Yohanes, kita membaca, " Andreas mula-mula bertemu dengan

Pelajaran Tiga. Yesus Adalah Mesias. Dari kitab Injil Yohanes, kita membaca,  Andreas mula-mula bertemu dengan Pelajaran Tiga Yesus Adalah Mesias Dari kitab Injil Yohanes, kita membaca, " Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya, "Kami telah menemukan Mesias" (artinya Kristus).

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 23 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pemahaman No. 23, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 23 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pemahaman No. 23, oleh Chris McCann Revelation 11, Study No. 23 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pemahaman No. 23, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 24, in Indonesian Langguage. Seri kitab Wahyu pasal11, Pembahasan No. 24, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 24, in Indonesian Langguage. Seri kitab Wahyu pasal11, Pembahasan No. 24, oleh Chris McCann Revelation 11, Study No. 24, in Indonesian Langguage Seri kitab Wahyu pasal11, Pembahasan No. 24, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

TATA IBADAH MINGGU VI SESUDAH PENTAKOSTA

TATA IBADAH MINGGU VI SESUDAH PENTAKOSTA PERSIAPAN : TATA IBADAH MINGGU VI SESUDAH PENTAKOSTA Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah di Minggu

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 33 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 33, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 33 in Indonesian Language. Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 33, oleh Chris McCann Revelation 11, Study No. 33 in Indonesian Language Seri kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 33, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 27 September 2015

GPIB Immanuel Depok Minggu, 27 September 2015 PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU XVIII SESUDAH PENTAKOSTA Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wayang merupakan representasi kehidupan manusia yang memuat nilai, norma, etika, estetika, serta aturan-aturan dalam berbuat dan bertingkah laku yang baik. Wayang

Lebih terperinci

Seri Iman Kristen (4/10)

Seri Iman Kristen (4/10) Seri Iman Kristen (4/10) Nama Kursus : DASAR-DASAR IMAN KRISTEN Nama Pelajaran : Kejatuhan Manusia Kode Pelajaran : DIK-P04 Pelajaran 04 - KEJATUHAN MANUSIA DAFTAR ISI Ayat Alkitab Ayat Kunci 1. Larangan

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 30 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH III) BERELASI DENGAN TUHAN YESUS KRISTUS

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 30 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH III) BERELASI DENGAN TUHAN YESUS KRISTUS TATA IBADAH MINGGU, 30 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH III) BERELASI DENGAN TUHAN YESUS KRISTUS Latihan Lagu-Lagu. Pembacaan Warta Lisan. Saat Hening. A. JEMAAT BERHIMPUN 1. AJAKAN BERIBADAH (JEMAAT DUDUK) Pnt.

Lebih terperinci