Promotif, Vol.1 No.1, Okt 2011 Hal 7-13
|
|
- Verawati Sugiarto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENILAIAN KINERJA TENAGA PERAWAT BERDASARKAN PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN (Studi Kasus Di RSUD Undata Palu) Abdul Kadri Bagian Administrasi Dan Kebijakan Kesehatan FKM Unismuh Palu ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui gambaran kinerja para perawat yang bekerja di ruang rawat inap dalam memberikan pelayan kesehatan di RSUD Undata Palu tahun Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan observasional. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga perawat yang bekerja diruang rawat inap RSUD Undata Palu dan telah terdaftar sebagai Pegawai negeri sipil (PNS) yaitu sebanyak 86 orang. Metode penarikan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner. Hasil penelitian terhadap variabel kepuasan kerja, menunjukkan bahwa 27,9 % responden menyatakan tidak puas karena kurang dilibatkan dalam suatu pertemuan atau rapat untuk membahas kinerja perawat, 34,39 % responden menyatakan tidak pernah mendapat kesempatan untuk mendapatkan pendidikan maupun pelatihan. Untuk variabel kerjasama antar petugas kesehatan, 88,4 % responden menyatakan merasa puas karena adanya dukungan dari rekan kerja dalam menyelesaikan pekerjaan. Motivasi kerja yang dimiliki oleh perawat, menunjukkan bahwa 36 % responden menyatakan tidak sesuai antara insentif yang diterima dengan jumlah yang diharapkan, serta 34,9 % responden menyatakan kurangnya partisipasi pimpinan dalam mempromosikan jabatan yang lebih tinggi kepada para perawat yang berprestasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja dan motivasi kerja yang dimiliki oleh perawat yang bekerja di ruang rawat inap RSUD Undata Palu, dinilai masih kurang. Disarankan kepada pihak pimpinan rumah sakit agar lebih meningkatkan kinerja para karyawannya dengan cara memberdayakan para karyawannya, dan lebih memperhatikan kebutuhan para karyawannya dengan membangun suasana kerja yang kondusif. Sehingga para karyawan dapat bekerja dengan lebih baik. Kata Kunci : Kinerja Daftar Pustaka : 41 ( ) PENDAHULUAN Berkembangnya pelayanan kesehatan serta tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan sebagai akibat dari peningkatan ilmu dan teknologi serta tingkat kesejahteraan masyarakat, program pendidikan perawat dituntut untuk menghasilkan tenaga perawat yang profesional. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat, seorang perawat harus mempunyai kinerja yang baik. (Atikah, 2004). Rumah Sakit (RS) merupakan salah satu mata rantai pelayanan kesehatan yang mempunyai peranan yang cukup penting dalam upaya pembangunan kesehatan menuju peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Rumah sakit adalah suatu unit organisasi pelayanan kesehatan yang 7
2 memiliki karakteristik padat modal, padat karya, dan padat teknologi serta melibatkan berbagai profesi didalamnya. Padat modal berarti rumah sakit memerlukan modal yang besar untuk operasionalnya, padat karya berarti di rumah sakit terdapat berbagai jenis tenaga yang bekerja secara bersamaan dalam memberikan pelayanan kepada pengguna jasa kesehatan dan padat teknologi berarti di rumah sakit sangat memanfaatkan teknologi untuk menunjang pelayanannya. (Atikah, 2004) Perkembangan industri perumahsakitan di Indonesia telah mengalami kemajuan yang cukup pesat beberapa tahun terakhir ini, sebagai akibat kemajuan teknologi dan informasi, era globalisasi dan AFTA Balanced Scorecard sebagai suatu ukuran kinerja organisasi yang dapat diadopsi, Balance Scorecard merupakan kumpulan ukuran kinerja yang terintegrasi dan komprehensif yang diturunkan dari strategi organisasi yang mendukung strategi organisasi secara keseluruhan. Balanced Scorecard memperluas perspektif yang dicakup dalam perencanaan strategik, yang sebelumnya terbatas pada perspektif keuangan, meluas pada ketiga perspektif lainnya, yaitu perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. (Kaplan dan Norton, 2000). Menurut As ad (2000) karyawan yang sudah diberdayakan akan menghasilkan prestasi kerja. Prestasi kerja yang baik akan mengakibatkan penghargaan yang lebih tinggi. Bila penghargaan tersebut dirasakan lebih adil dan memadai, maka kepuasan kerja karyawan akan meningkat. Hal ini dapat dilihat dari persentase pemanfaatan tempat tidur (BOR) dan frekuensi pemakaian tempat tidur (BTO) yang mengalami penurunan. Pada tahun 2003, presentase pemanfaatan tempat tidur di ruang rawat inap RSUD Undata sebanyak 80,4%, sedangkan pada tahun 2004 hanya sebanyak 71,49 %. Untuk pemanfaatan tempat tidur di RSUD Udata, juga mengalami penurunan. Pada tahun 2003, pemanfaatan tempat tidur sebanyak 59,44 kali, sedangkan pada tahun 2003 hanya sebanyak 53,33 kali. Untuk rumah sakit Undata, jumlah tenaga perawat di rawat inap sebanyak 117 orang perawat dengan kapasitas 249 tempat tidur, sedangkan ketentuan umum tentang standarisasi ketenagaan rumah sakit pemerintah dengan klasifikasi tipe B yaitu 2:3, artinya setiap dua tempat tidur ada tiga tenaga perawat yang bertanggung jawab. Tentu saja ketentuan ini tidak sesuai dengan jumlah tenaga keperawatan dan jumlah tempat tidur yang dimiliki oleh rumah sakit. Bertitik tolak dari apa yang diuraikan diatas, sehingga mendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang kinerja perawat berdasarkan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan diruang rawat inap RSUD Undata palu BAHAN DAN METODE Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan deskriptif untuk mendapatkan gambaran tentang kinerja petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu Provinsi Sulawesi Tengah tahun Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2006, dengan klasifikasi Rumah Sakit Umum Tipe B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah seluruh tenaga perawat yang bekerja diruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu yang berjumlah 203 orang. 8
3 2. Sampel Sampel pada penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja diruang rawat inap dan telah terdaftar sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Metode penarikan sampel dilakukan secara purposive Sampling, yaitu hanya perawat yang memenuhi syarat yang akan dipilih sebagai sampel. Pengumpulan Data 1. Data Primer Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan responden dengan menggunakan instrument kuisioner untuk mengukur variabel independent. 2. Data Sekunder Data ini diperoleh dari unit atau bagian kepegawaian, bagian perawatan dan bagian lain yang dianggap perlu pada Rumah sakit Umum daerah Undata Palu. Instrumen Penelitian Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembaran observasional dan lembaran kuisioner. Pengolahan dan Penyajian Data Data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan program SPSS for Windows dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi yang disertai dengan uraian dan penjelasan. Kepuasan Kerja Responden yang menyatakan cukup adalah sebanyak 36 responden (41,86 %), 26 responden (30,23 %) menyatakan puas, sisanya sebanyak 24 responden (27,90 %) menyatakan kurang. Kerjasama Jumlah responden yang menyatakan cukup adalah sebanyak 36 responden (41,86 %), 44 responden (51,16 %) menyatakan puas, dan sisanya sebanyak 6 responden (6,98 %) menyatakan kurang. Motivasi Kerja Responden yang menyatakan cukup adalah sebanyak 19 responden (22,09 %), 45 responden (52,23 %) menyatakan puas, dan sisanya sebanyak 22 responden (25,58 %) menyatakan kurang. PEMBAHASAN Kepuasan Kerja Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seorang karyawan. Kepuasan kerja dapat berasal dari dalam maupun dari luar diri karyawan. Salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada kepuasan kerja perawat adalah adanya kebebasan dalam mengemukakan pendapat. Dari hasil penelitian, diperoleh 27 responden (31,4 %) menyatakan tidak puas karena selama ini para perawat jarang dilibatkan dalam suatu pertemuan atau rapat yang diselenggarakan oleh pimpinan. Hal ini berdampak pada keterlibatan perawat dalam hal pengambilan keputusan. Hasil penelitian menunjukan bahwa 29 responden (33,6 %) menyatakan tidak puas karena selama ini tidak pernah dilibatkan dalam pengambilan suatu keputusan. Kurangnya partisipasi para perawat dalam suatu pertemuan atau pengambilan keputusan merupakan gambaran belum optimalnya proses demokrasi di rumah sakit tersebut, serta masih rendahnya perhatian pimpinan terhadap para perawat. Salah satu bentuk contoh rendahnya perhatian pimpinan adalah kurangnya perhatian yang didapatkan oleh perawat. Perhatian tersebut dapat berupa pengakuan, penghargaan, maupun pemberian imbalan kepada para perawat atas kinerja yang telah ia lakukan. Hasil penelitian menunjukan bahwa rendahnya kepuasan kerja perawat dipengaruhi oleh kurangnya perhatian para pimpinan. Pada tabel 8 dapat dilihat bahwa 36 % responden menyatakan tidak puas terhadap atasannya. 9
4 Faktor lain yang mempengaruhi kepuasan kerja seorang perawat yaitu kesempatan untuk mendapatkan pendidikan maupun pelatihan tambahan untuk meningkatkan pengetahuan maupun keterampilan karyawan. Hasil penelitian diperoleh 36 responden (41,8 %) menyatakan tidak puas karena tidak pernah memperoleh kesempatan mendapatkan pendidikan dan pelatihan tambahan. Hal ini disebabkan karena anggaran yang dimiliki oleh rumah sakit sangat terbatas, sehingga dalam pemberian kesempatan untuk mendapatkan pendidikan, dilakukan dengan cara seleksi yang sangat ketat. Kerjasama Manusia tidak bisa hidup sendiri dalam kehidupan organisasional, sehingga seseorang mau tidak mau harus melakukan interkasi dengan orang lain, apakah itu rekan kerjanya, atasannya, maupun dengan bawahan. Hubungan kerjasama ini timbul sebagai akibat adanya saling ketergantungan dan keterkaitan antara satu tugas dengan tugas lainnya. Hubungan kerjasama yang baik antara sesama karyawan dapat menyebabkan peningkatan kinerja para karyawan. Dalam penelitian ini, sebagian besar petugas yang bekerja diruang rawat inap RSUD Undata telah memiliki hubungan kerjasama yang baik, baik kerjasama dengan sesama perawat, dengan petugas lain selain perawat, maupun dengan pasien atau keluarga pasien. Hasil penelitian diperoleh bahwa 86 % responden telah memiliki hubungan kerjasama yang baik dengan sesama rekan kerjanya dalam melaksanakan pekerjaanya. Hal ini disebabkan karena adanya kekompakan serta adanya hubungan yang baik antara sesama perawat yang telah lama terjalin. Karena sebagian besar perawat yang bekerja diruang rawat inap telah cukup lama bekerja bersama-sama. Hal ini sesuai dengan hasil penelitaian yang dilakukan oleh Aziz (2001), tentang kinerja tenaga perawat di RSU Sungguminasa Kabupaten Gowa, bahwa rendahnya kinerja tenaga perawat sangat dipengaruhi oleh hubungan dengan rekan kerja. Dari hasil penelitian tersebut, 26,7 % menyatakan kurangnya hubungan yang baik dengan rekan kerjanya, sedangkan sisanya sebanyak 73,3 % menyatakan memiliki hubungan yang baik dengan rekan kerjanya. Hal ini menunjukan kurangnya kekompakan dan kebersamaan serta tidak adanya dukungan teman kerja dalam melaksanakan pekerjaan, serta menganggap hubungan hanya sebatas kerja saja. Hubungan kerjasama yang baik, tidak hanya terjadi diantara sesama perawat, namum kerjasama yang baik ini juga terjadi antara perawat dengan petugas lainnya maupun dengan pasien atau keluarga pasien. Hasil penelitian menunjukan bahwa 73 responden (84,9 %) menyatakan sesuai antara kerjasama yang selama ini dilakukan oleh perawat dengan petugas lain selain perawat. Hal ini disebabkan karena adanya rasa saling ketergantungan antara seorang perawat dengan petugas lain selain perawat. Hubungan kerjasama yang baik antara perawat dengan pasien maupun dengan keluarga pasien juga telah terjadi dengan baik. Hal ini berdasarkan penelitian yang telah dilakukan. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar perawat (83,7 %) menyatakan bahwa hubungan kerjasama yang dilakukan oleh perawat dengan pasien maupun dengan keluarga pasien dalam memberikan informasi mengenai tindakan medik yang diberikan telah sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena adanya rasa emphaty yang diberikan oleh perawat kepada pasien, sehingga secara tidak langsung pelayanan yang diberikan oleh perawat kepada pasien maupun keluarga pasien dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya. 10
5 Motivasi Kerja Motivasi merupakan faktor pendorong yang menyebabkan seseorang mau bekerja dengan baik. Motivasi kerja seorang tenaga kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja yang dapat dicapai dalam pekerjaannya. Menurut Berelson dan Steiner dalam Sastrohadiwiryo (2003), motivasi dapat diartikan sebagai keadaan kejiwaan dan sikap mental manusia yang memberikan energi, medorong kegiatan atau menggerakan dan mengarah atau menyalurkan perilaku kearah mencapai kebutuhan yang memberi kepuasan atau mengurangi ketidak seimbangan. Hasil penelitian menunjukan masih rendahnya motivasi kerja yang dimiliki oleh para perawat yang bekerja pada ruang rawat inap RSUD Undata Palu. Dari tabel 10, dapat dilihat bahwa 38,1 % perawat (33 responden), menyatakan merasa tidak sesuai antara prestasi kerja yang telah dilakukan dengan adanya pemberian penghargaan atau pengakuan yang diperoleh. Hal ini disebabkan karena kurangnya perhatian para pimpinan dalam memberikan penghargaan atau pengakuan atas prestasi kerja yang dilakukan. Cara dan prosedur kerja yang selama ini diterapkan oleh rumah sakit telah dapat dikatakan sesuai dengan harapan para perawat. Dari hasil penelitian diperoleh 74 responden (86 %) responden menyatakan bahwa prosedur kerja yang selam ini diterapkan oleh rumah sakit telah sesuai dengan harapan yang diinginkan. Salah satu bentuk prosedur kerja yang selama ini diterapkan adalah pemberian jam kerja yang fleksibel kepada semua karyawan. Hasil penelitian menunjukan bahwa 70 responden (81,4 %) responden menyatakan sesuai terhadap pelaksanaan atau penerapan jam kerja yang fleksibel kepada seluruh karyawan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara umum motivasi kerja yang dimiliki oleh perawat yang berada diruang rawat inap RSUD Undata masih kurang. Hal ini disebabkan karena ketidak sesuaian antara kenyataan dengan apa yang diharapkan oleh para perawat. Hal ini dapat dilihat pada varibel pemberian penghargaan maupun pujian yang diterima, kondisi ruangan tempat bekerja, ketersediaan fasilitas penunjang, pemberian insentif tambahan, serta pemberian promosi kepada para karyawan yang berprestasi dan memenuhi syarat. KESIMPULAN 1. Kepuasan kerja yang dimiliki oleh perawat yang bekerja diruang rawat inap RSUD Undata Palu dinilai masih kurang. Karena tidak adanya perhatian dari pimpinan kepada para perawat. hal ini dapat dilihat dari kurangnya keikut sertaan para perawat dalam mengikuti pertemuan maupun rapat serta keterlibatan para perawat dalam pengambilan keputusan yang dilaksanakan oleh pimpinan, kurangnya pemberian penghargaan atas prestasi kerja, tidak adanya kesempatan untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi, kondisi kerja serta kurangnya ketersediaan fasilitas yang mendukung pekerjaan. 2. Kerja sama yang selama ini dilakukan oleh perawat diruang rawat inap RSUD Undata, secara umum dinilai sudah sangat baik. Kerjasama ini tidak hanya dilakukan antara sesama perawat saja, tetapi juga dengan petugas lain selain perawat, serta dengan pasien maupun keluarga pasien. Hubungan kerjasama ini timbul karena adanya hubungan yang harmonis antara para perawat dan petugas lainnya, dalam memberikan dukungan baik moral, tenaga maupun pikiran, baik antara sesama rekan kerja, atasan maupun bawahan. 11
6 3. Motivasi kerja yang dimilki oleh para perawat yang bekerja diruang rawat inap RSUD Undata, secara umum dapat disimpulkan masih kurang. Hal ini disebabkan karena tidak sesuainya jumlah insentif tambahan yang diterima dengan jumlah yang diharapkan, kondisi ruangan tempat kerja, seperti kebersihan ruangan, ruang kerja yang sempit, serta kurangnya fasilitas penunjang, seperti kamar mandi, WC yang memadai, sarana ibadah, dan kantin, serta Kurangnya partisipasi pimpinan dalam mempromosikan jabatan yang lebih tinggi kepada pegawai yang lebih berprestasi dan memenuhi syarat. DAFTAR PUSTAKA Anonim, Panduan Penulisan Proposal Penelitian dan Skripsi, FKM UMI, Makassar. Anonim, 2005, Profil Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu Tahun 2005, Sulawesi Tengah. Anonim, 2004, Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenagan Tahun 2004, Sulawesi Tengah. Ariana, Nur, Studi Kinerja Tenaga Kesehatan Pada Panti Sosial Tresna Werda (P.STW) Gau Mabaji Kabupaten Gowa, FKM As ad, M Psikologi Industri. Yogyakarta Liberty Press. Yogyakarta Atikah, S Penilaian Kinerja Instalasi Rawat Inap Dengan Balance Scorecard di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu. Program Pasca Sarjana FKM zwar, A Pengantar Administrasi Kesehatan, Binarupa Aksara, Jakarta. Aziz, A Studi Motivasi PadaKinerja Tenaga Perawat di RSU Sunguminasa Kabupaten Gowa, Skripsi Tidak Dipublikasikan, FKM Unhas, Makassar. Daundy, H., Studi Tentang Tingkat Motivasi dan Penampilan kerja Petugas Sanitasi di Puskemas Kotamadya Ujung Pandang, FKM Depkes RI Sistem Kesehatan Nasional 2004 (online). Htpp:// N+PDF. Dwiwanto, Kajian terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan (online). http : //www. Google.com Gaffar, L.O.J., Pengantar Keperawatan Profesional, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta Gibson, I.D., Organisasi Jilid I, Erlangga, Surabaya. Handoko, T.H., Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi 2, BPFE, Yogyakarta. Hasibuan, M,S, Manajemen Sumber Daya Manusia : Dasar dan Kunci Keberhasilan, Haji Masagung, Jakarta. Ilyas, Y., Kinerja (Teori, Penilaian dan Penelitian ), Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan, FKM UI, Depok. \ Innaku, H., Studi Motivasi Kinerja Bidan di Puskesmas Kabupaten Gowa, FKM Unhas, Makassar. Johar, I., Tinjauan Pelaksanaan Pengembangan Tenaga Paramedis Perawatan di RSU. Labuang Baji, FKM Kaplan, R.S., Norton, D.P., Balance Scorecard, Erlangga, Jakarta. Kartono, K, Pemimpin dan Kepemimpinan : apakah Pemimipin Abnormal itu?. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Kurniawati, Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kinerja Bidan di Desa Sigi Kecamatan Biromaru Kabupaten Donggala 12
7 Propinsi Sulawesi Tengah, Skripsi Tidak Dipublikasikan, FKM UNHAS, Makassar. Mulyadi, Balance Scorecard Alat Manajemen Kontemporer Untuk Melipat Gandakan Kinerja Keuangan Perusahaan, Jakarta. Mulyadi dan Setyawan, J., Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen, Aditya Media, Yogyakarta. Nursyarif, Studi Kinerja Program Kelangsungan Hidup dan Perkembangan, Perlindungan Ibu dan Anak (KKHPPIA) di Kabupaten Bulukumba, FKM Nurlindah, A Studi Penilaian Kinerja Tenaga Perawat Berdasarkan Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan di Ruang Rawat Inap RSU Tenriawaru Kabupaten Bone Tahun 2006, FKM Poli, W.I.M., Manajemen Mutu Terpadu. Garis Besar Program Pengajaran dan Bahan Bacaan. Universitas Hasanuddin, Makassar Prawirosentono, S., Kebijakan Kinerja Karyawan, Edisi I, BPFE, Yogyakarta. 13
BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan globalisasi ekonomi dan perubahan lingkungan pasar dunia seperti yang sedang terjadi saat ini telah melahirkan kompetisi dunia usaha yang semakin ketat
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA FUNGSI PERAWAT SUPERVISOR DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG INSTALASI RAWAT INAP RSUD 45 KUNINGAN TAHUN 2015
Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541 0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 2, No 6 Juni 2017 HUBUNGAN ANTARA FUNGSI PERAWAT SUPERVISOR DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG INSTALASI
Lebih terperinciANALISIS KINERJA PERAWAT PELKASANA DALAM PENERAPAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANGAN RAWAT INAP RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR
ANALISIS KINERJA PERAWAT PELKASANA DALAM PENERAPAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANGAN RAWAT INAP RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR Sarnita 1, Yasir haskas 2 1 STIKES Nani Hasanuddin 2 STIKES Nani Hasanuddin ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan upaya kesehatan (Depkes RI, 2009). Salah satu pelayanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau sikap umum terhadap perbedaan penghargaan yang diterima dan yang seharusnya diterima. Kepuasan kerja dipengaruhi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kompleks. Undang-undang Rumah Sakit Nomor 44 tahun 2009 rumah sakit
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi penyedia pelayanan kesehatan yang cukup kompleks. Undang-undang Rumah Sakit Nomor 44 tahun 2009 rumah sakit merupakan institusi pelayanan
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD
PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD ( Studi Empiris RSUD Pandan Arang Boyolali ) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah sumber daya manusia (Depkes, 2002). penunjang lainnya. Diantara tenaga tersebut, 40% diantaranya adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dasar
Lebih terperinciPromotif, Vol.1 No.2 Apr 2012 Hal ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUMAH BERSALIN NISA KOTA PALU
ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUMAH BERSALIN NISA KOTA PALU Nur Afni Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, FKM Unismuh Palu ABSTRAK Kepuasan pasien diukur dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak dan secara psikologis membantu proses penyembuhan. Untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas layanan gizi akan berpengaruh terhadap kepuasan pasien yang pada akhirnya akan mempengaruhi keputusan pasien dalam memilih pelayanan rumah sakit. Hal ini sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan bertujuan agar setiap penduduk mampu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan bertujuan agar setiap penduduk mampu hidup sehat sehingga dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, yang merupakan salah satu
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD
PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi Empiris Pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. hambatan dikarenakan tidak adanya batasan antar negara. dasarnya memiliki tujuan yang sama yakni memperoleh laba (Profit oriented),
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan perekonomian dunia dalam era pasar bebas, menjadikan persaingan bisnis semakin ketat termasuk persaingan bisnis di indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan gawat darurat (Undang - Undang No 44 tahun 2009). Rumah sakit didirikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit adalah Institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. melakukan upaya kesehatan rujukan dan upaya kesehatan penunjang. Dari 22 RSU di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.4. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan rujukan dan upaya kesehatan penunjang. Dari 22 RSU di Provinsi Aceh
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta,
I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Salah satu tujuan dari pembangunan kesehatan di Indonesia adalah upaya memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan. Pelayanan berkualitas ini harus dapat dilaksanakan di
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tidur dan tenaga kerja sebanyak 677 orang. Masalah utama dalam penelitian ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Rumah Sakit Umum Sari Mutiara adalah Rumah Sakit dengan status kelas B yang berdiri tahun 1962. Rumah sakit ini memiliki kapasitas hunian 375 tempat tidur dan tenaga
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Aditama, Y.T (2000) Manajemen administrasi rumah sakit, Jakarta : Universitas Indonesia
DAFTAR PUSTAKA Aditama, Y.T (2000) Manajemen administrasi rumah sakit, Jakarta : Universitas Indonesia Adji, Irwan (2001) Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Bidan Desa Kabupaten Bungo Tebo Tahun
Lebih terperinciMOTIVASI DAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MEDAN
MOTIVASI DAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MEDAN Isra Wahyuni*, Diah Arruum ** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan **Dosen Departemen Keperawatan Dasar dan Medikal Bedah Fakultas Keperawatan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dapat melakukan hal tersebut banyak hal yang perlu dilakukan, salah satu diantaranya
20 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang strategis dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Terwujudnya
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT PELAKSANA TENTANG KEMAMPUAN SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT
HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT PELAKSANA TENTANG KEMAMPUAN SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH UMUM DAERAH KOTA SEMARANG 3 ABSTRAK Latar belakang : Supervisi adalah salah
Lebih terperinciFARISA HARDHIYANI B
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi Kasus pada RSUD Pandan Arang Boyolali dan RSUD Kota Semarang) Diajukan Untuk Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia kesehatan saat ini dalam era globalisasi terus meningkat, baik secara kualitas maupun kuantitas, yang didukung oleh perkembangan ilmu dan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi, setiap perusahaaan akan berusaha untuk
BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Seiring dengan era globalisasi, setiap perusahaaan akan berusaha untuk meningkatkan dan mengembangkan perusahaannya dengan menyusun berbagai program, guna meningkatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
13 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Satu dari sepuluh Kebijakan Pembangunan Daerah Kabupaten Sukabumi Periode 2006-2010 adalah Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat dan Pelayanan Sosial. Kebijakan
Lebih terperinciDaftar Pustaka. Azwar, A. (1996). Pengantar administrasi kesehatan. Jakarta : Bumi Aksara
Daftar Pustaka Abubakar, A. (2008). Pengaruh pelatihan manajemen konflik pada kepala ruangan terhadap kinerja Perawat Pelaksana Di Ruangan Rawat Inap RS Dr. Marzuki Mahdi, Tesis, FIK UI. Diakses dari lib.ui.ac.id..
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang optimal dari rumah sakit cenderung terus meningkat. Fenomena ini menuntut pihak rumah sakit
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja. dihasilkan oleh suatu perusahaan atau organisasi dalam periode tertentu
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja Kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian dari pelaksanaan suatu program/kegiatan/kebijakan dalam
Lebih terperinciBAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN
101 BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN 8.1. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kinerja Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam di RSUD Pasar Rebo dengan menggunakan pendekatan balanced
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lagi bersifat lokal, tetapi menjadi global. Contohnya pada era ini masyarakat lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi yang dicirikan oleh pesatnya perdagangan, industri pengolahan pangan, jasa dan informasi akan mengubah gaya hidup dan pola konsumsi makan
Lebih terperinciOleh : Merlly Amalia ABSTRAK
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DALAM EVALUASI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU DESA CIDENOK WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SUMBERJAYA KABUPATEN MAJALENGKA
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung dengan alasan bahwa penerapan balanced scorecard dalam
Lebih terperinciPromotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal
HUBUNGAN PENYAJIAN MAKANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ANUNTALOKO PARIGI KABUPATEN PARIGI MOUTONG 1) Megawati 1) Bagian Gizi FKM Unismuh Palu ABSTRAK Pembangunan kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pentingnya kesehatan sebagai hak azasi manusia. Sehat merupakan kebutuhan dasar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 menekankan pentingnya kesehatan sebagai hak azasi manusia. Sehat merupakan kebutuhan dasar manusia untuk dapat melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Sejalan dengan hal tersebut, pelayanan keperawatan mempunyai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu jaringan pelayanan kesehatan memiliki peran strategis dalam penyediaan dan pengembangan sumber daya kesehatan yang diharapakan dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersamasama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah
Lebih terperincidasar yang paling penting dalam prinsip manajemen mutu (Hidayat dkk, 2013).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan saling beradu strategi dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bermutu, pihak pimpinan rumah sakit juga perlu mengembangkan kepemimpinan. partisipasi aktif dan sistem jaringan kerja yang saling
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan bagian dari sub sistem pelayanan kesehatan sekaligus merupakan organisasi yang mempunyai fungsi sosial dan ekonomi. Untuk mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terhitung mulai 01 Januari 2014, sistem pelayanan kesehatan akan mengalami perubahan. Berdasarkan UU RI nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan salah satu indikator suksesnya pembangunan suatu bangsa sehingga diperlukan adanya suatu upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Pembangunan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Aditama, Tjandra. Y, Manajemen Administrasi Rumah Sakit, edisi kedua. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA Aditama, Tjandra. Y, 2003. Manajemen Administrasi Rumah Sakit, edisi kedua. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia. Anggraini, S.S, 2007. Hubungan Motivasi dengan Kinerja Petugas Rekam
Lebih terperincidalam bekerja, hal ini juga akan PENDAHULUAN Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. menyebabkan ketidakpuasan pasien dan Djamil Padang adalah rumah sakit Kelas
PENDAHULUAN Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang adalah rumah sakit Kelas B+ Pendidikan dengan kapasitas 800 Tempat Tidur dan 14 unit pelayanan medis dan 8 unit pelayanan penunjang. Jumlah tenaga
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCE SCORECARD
PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCE SCORECARD (STUDI EMPIRIS RSUD SUKOHARJO) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesehatannya dan mencapai kesembuhan yang optimal baik fisik, psikis maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit adalah salah satu organisasi kesehatan yang dengan segala fasilitas kesehatannya diharapkan dapat membantu pasien dalam meningkatkan kesehatannya
Lebih terperinciJST Kesehatan, Januari 2015, Vol.5 No.1 : ISSN
JST Kesehatan, Januari 2015, Vol.5 No.1 : 90 96 ISSN 2252-5416 HUBUNGAN MOTIVASI EKSTRINSIK DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DALAM PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN The Correlation between the Extrinsic Motivation
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rumah sakit dipengaruhi oleh pertumbuhan lembaga pelayanan dan praktik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem pelayanan kesehatan dari berbagai negara telah tertata dengan baik. Banyak cara dilakukan untuk peningkatan kualitas pelayanan terutama dalam pengembangan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dan atau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen sumber daya manusia pada dasarnya merupakan langkahlangkah perencanaan, penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional yang diatur dalam Undangundang Nomor 25
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan tempat penyelenggaraan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan tempat penyelenggaraan upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) UNGARAN
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) UNGARAN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, kemajuan ilmu dan teknologi di negara maju maupun berkembang sangat ditentukan oleh perkembangan manajemen sumber daya manusia. Sumber daya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kepemimpinan organisasi rumah sakit memainkan peranan yang sangat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kepemimpinan organisasi rumah sakit memainkan peranan yang sangat penting bahkan dapat dikatakan salah satu faktor penentu dalam pengelolaan kegiatan pelayanan kesehatan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam upaya pemenuhan tuntutan kesehatan. Salah satu indikator
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit merupakan suatu layanan masyarakat yang penting dan dibutuhkan dalam upaya pemenuhan tuntutan kesehatan. Salah satu indikator keberhasilan rumah sakit yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. cross sectional (Sastroasmoro & Ismael, 2006). Desain penelitian ini dipilih
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan menggunakan desain cross sectional (Sastroasmoro & Ismael, 2006). Desain penelitian ini
Lebih terperinci2 Sumber daya manusia medis dan non medis merupakan kunci keberhasilan rumah sakit, karena rumah sakit adalah suatu bentuk organisasi yang berfungsi s
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rumah sakit merupakan suatu organisasi dalam bidang kesehatan yang berfungsi untuk mengupayakan kesehatan dasar, kesehatan rujukan dan upaya kesehatan penunjang.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan kesehatan bersifat holistik atau menyeluruh. Dalam mengupayakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat sekarang ini kesehatan seseorang tidak hanya diukur dari aspek fisik, mental dan sosial tetapi juga dari aspek produktivitas dalam arti mempunyai pekerjaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menciptakan efektivitas kerja yang positif bagi pegawai. Adanya kepemimpinan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepemimpinan yang diterapkan dalam suatu organisasi dapat membantu menciptakan efektivitas kerja yang positif bagi pegawai. Adanya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi
Lebih terperinciSistem yang digunakan di RSUD Simo Boyolali berbeda antara dokter spesialis, dokter umum dan perawat. Untuk insentif dokter spesialis berdasarkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem remunerasi adalah suatu sistem pengupahan yang mengatur gaji, insentif, merit dan bonus pegawai pada suatu perusahaan. Sistem ini berbeda antara satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan masyarakat akan jasa layanan kesehatan semakin hari semakin meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan
Lebih terperinciPENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA UNIT INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA RSUD DR.
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA UNIT INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA RSUD DR. FAUZIAH BIREUEN Zulfikar Dosen Program Studi Administrasi Niaga Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu sub sistem dari sistem pelayanan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu sub sistem dari sistem pelayanan kesehatan nasional secara menyeluruh yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan primer manusia baik sebagai
Lebih terperinciPromotif, Vol.2 No.1 Okt 2012 Hal STUDI KOMPARATIF KEPUASAN PASIEN PUSKESMAS BERSTANDAR ISO DAN PUSKESMAS NON STANDAR ISO DI KOTA PALU
STUDI KOMPARATIF KEPUASAN PASIEN PUSKESMAS BERSTANDAR ISO DAN PUSKESMAS NON STANDAR ISO DI KOTA PALU Najmah Lasa 1), Sudirman 2), Jamaluddin M Sakung 3) 1) Dinas Kesehatan Kota Palu 2,3 ) Bagian Administrasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. didalam suatu organisasi maupun instansi yang bergerak dalam sektor pelayanan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang sangat penting didalam suatu organisasi maupun instansi yang bergerak dalam sektor pelayanan kesehatan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan serta pengujian hipotesis yang
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan serta pengujian hipotesis yang dilakukan pada bab sebelumnya, dimana penelitian tersebut dilakukan di Rumah Sakit Immanuel
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Pesryaratan. Guna Mencapai Derajat S-1 Kesehatan Masyarakat
ANALISIS GRAFIK BARBERR JOHNSON TAHUN 2010 2011 DITINJAU DARI STRATEGI PEMASARAN DI RUMAH SAKIT ORTHOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSOO SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Pesryaratan Guna Mencapai
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE
HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE Work Motivation Relationship with Nurse Satisfaction in Inpatient Units of Majene General Hospital
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan dapat bersifat promosi (promotif), pencegahan (preventif), pengobatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sehat adalah keadaan baik segenap badan serta bagian bagiannya, sedangkan pengertian kesehatan adalah keadaan sehat serta kebaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan UU Kesehatan RI no 36 pasal 46 tahun 2009, tentang upaya kesehatan. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata merupakan rumah sakit milik Pemerintah propinsi sulawesi tengah sekaligus sebagai rumah sakit rujukan dari rumah sakit kabupaten/kota,
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi kasus pada RSUD dr. Moewardi di Surakarta)
ANALISIS PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi kasus pada RSUD dr. Moewardi di Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang luar biasa dalam persaingan. Dengan adanya persaingan yang UKDW
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang kompetetif menyebabkan perubahan besar yang luar biasa dalam persaingan. Dengan adanya persaingan yang ketat mau tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebijakan nasional untuk peningkatan mutu dan kinerja pelayanan. kuantitas. Tenaga keperawatan di rumah sakit merupakan tenaga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbaikan mutu dan kinerja pelayanan klinis pada umumnya dimulai oleh perawat melalui berbagai bentuk kegiatan, seperti gugus kendala mutu, penerapan standar keperawatan,
Lebih terperinciTESIS Untuk memenuhi persyaratan Mencapai derajat Sarjana S 2. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit
ANALISIS FAKT0R FAKTOR MOTIVASI YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPATUHAN DOKTER SPESIALIS DALAM PENULISAN RESEP SESUAI FORMULARIUM DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG TESIS Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu hak asasi manusia yang dimiliki oleh manusia di dunia. Negara Republik Indonesia menjamin kesehatan sebagai salah satu hak bagi setiap
Lebih terperinciBUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN
BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adanya mutu pelayanan prima rumah sakit. Mutu rumah sakit sangat dipengaruhi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan rumah sakit dalam menjalankan fungsinya ditandai dengan adanya mutu pelayanan prima rumah sakit. Mutu rumah sakit sangat dipengaruhi oleh beberapa
Lebih terperinciJurnal Keperawatan Muhammadiyah 2 (1) 2017
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TERHADAP PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN SPIRITUAL DI RUANG PERAWATAN RUMAH SAKIT NENE MALLOMO KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG TAHUN 217 Hasrul, Rini Muin Kutipan: Hasrul,
Lebih terperinciPERBEDAAN KEPUASAN KERJA ANTARA GURU YANG TELAH BERSERTIFIKASI DENGAN YANG BELUM BERSERTIFIKASI DI KOTA SURAKARTA
PERBEDAAN KEPUASAN KERJA ANTARA GURU YANG TELAH BERSERTIFIKASI DENGAN YANG BELUM BERSERTIFIKASI DI KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S-1)
Lebih terperinciHUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PASIEN DALAM PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK DOKTER KELUARGA
HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PASIEN DALAM PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK DOKTER KELUARGA Merry Tiyas Anggraini, Afiana Rohmani Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perawat merupakan The Caring Profession mempunyai kedudukan penting dalam menghasilkan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit, karena pelayanan yang unik
Lebih terperinciHUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN STRES KERJA DI INSTALASI RAWAT INAP RSU ISLAM SURAKARTA SKRIPSI
0 HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN STRES KERJA DI INSTALASI RAWAT INAP RSU ISLAM SURAKARTA SKRIPSI Di ajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Keperawatan Disusun Oleh: NAMA : JAZA
Lebih terperinciSKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP PELAKSANAAN MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL DI RUANG RAWAT INAP RS. JIWA PROF.
SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP PELAKSANAAN MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL DI RUANG RAWAT INAP RS. JIWA PROF. HB. SAANIN PADANG TAHUN 2011 Penelitian Keperawatan Jiwa E Z
Lebih terperinciOleh: Una Zaidah,SE.,M.Kes Dosen Tetap Fakultas Kesehatan Masyarakat UNTB
ISSNNo.2355-9292 JurnalSangkareangMataram 35 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KENAIKAN BERAT BADAN BALITA KEP (KURANG ENERGI PROTEIN) YANG MENDAPATKAN TERAPI GIZI DI POLIKLINIK GIZI RUMAH SAKIT UMUM Oleh:
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Hasibuan (2003), sumber daya manusia adalah. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Hasibuan (2003), sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh keturunan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit merupakan fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini persaingan semakin ketat di setiap aspek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi sekarang ini persaingan semakin ketat di setiap aspek kehidupan, salah satunya persaingan di dunia usaha terlebih usaha dalam bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengharuskan rumah sakit memberikan pelayanan berkualitas sesuai kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Paradigma baru pelayanan kesehatan mengharuskan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN, LAMA MENJABAT, DAN MOTIVASI DIRI DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN, LAMA MENJABAT, DAN MOTIVASI DIRI DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Meraih Derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Berkembangnya jumlah rumah sakit di Indonesia menjadikan masyarakat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berkembangnya jumlah rumah sakit di Indonesia menjadikan masyarakat memiliki banyak pilihan untuk menentukan rumah sakit mana yang akan mereka pilih. Persaingan antar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu tujuan dari pembangunan kesehatan di Indonesia adalah upaya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan dari pembangunan kesehatan di Indonesia adalah upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Untuk memperoleh derajat kesehatan yang optimal dibutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini terdapat perubahan dalam paradigma pelayanan jasa yang diberikan oleh suatu rumah sakit dari pandangan masyarakat dan pengelola rumah sakit. Perubahan cara
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di RSUD Karangasem, Kabupaten
24 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Lokasi penelitian ini adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan sistem manajamen yang dapat mendorong organisasi agar dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini yang sedang tumbuh dan berkembang di Indonesia sangat dibutuhkan sistem manajamen yang dapat mendorong organisasi agar dapat berjalan efektif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diarahkan dalam rangka tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan dalam rangka tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi mulai dibangun oleh anggota Dewan Perwakilan
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. (motivasi), karakteristik pekerjaan (beban kerja), kinerja perawat dalam
74 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian meliputi 1) gambaran umum lokasi penelitian, 2) data demografi responden, 3) data khusus mengenai variabel yang diukur yaitu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, antar lembaga atau organisasi saling berkompetisi
Lebih terperinciBAB I 1 PENDAHULUAN. Dengan meningkatnya status perekonomian masyarakat, kemudahan komunikasi
BAB I 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan meningkatnya status perekonomian masyarakat, kemudahan komunikasi serta peningkatan pengetahuan sebagai hasil pembangunan nasional di segala bidang telah menyebabkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Salah satu profesi yang mempunyai peran penting di rumah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat
Lebih terperinci