SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE AHP PADA BAGIAN KEPEGAWAIAN DI BPLHD PROVINSI JAWA BARAT

Transkripsi

1 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE AHP PADA BAGIAN KEPEGAWAIAN DI BPLHD PROVINSI JAWA BARAT 1 Richard Victor, 2 Nden Resti Kemalasari Program Studi Manajemen Informatika, PKN LPKIA Jl. Soekarno Hatta No. 456 Bandung 1 richard@lpkia.ac.id, 2 ndenresti0992@gmail.com Abstrak Sistem Pengambilan Keputusan (SPK) adalah sistem membantu seseorang dalam mengambil keputusan akurat dan tepat sasaran. Banyak permasalahan diselesaikan dengan menggunakan SPK, salah satunya adalah penentuan pemilihan Supplier. Ada beberapa metode digunakan dalam membangun suatu SPK diantaranya analytical hierarchy process (AHP). AHP merupakan metode paling banyak digunakan dalam memecahkan permasalahan bersifat multikriteria, seperti dalam SPK penentuan Pemilihan Supplier. Penelitian ini menggunakan metode AHP dalam menentukan pemilihan Supplier. Dalam penentuan Supplier, ada beberapa kriteria menjadi dasar pengambilan keputusan antara lain kualitas barang, kecepatan pengiriman barang, harga barang dan status supplier. Adapun hasil akhir dalam penelitian ini adalah hasil prioritas kriteria Supplier, diurutkan dari tertinggi hingga terendah, sehingga pihak pemesan dengan mudah mengambil keputusan dengan melihat hasil tersebut. Kata kunci : SPK, Pemilihan Supplier, Metode AHP 1. Pendahuluan Dewasa ini perkembangan teknologi informasi sudah sedemikian pesat. Perkembangan pesat tidak hanya teknologi perangkat keras dan perangkat lunak saja, tetapi metode komputasi juga ikut berkembang. Salah satu metode komputasi cukup berkembang saat ini adalah metode sistem pendukung keputusan (Decisions Support System). Dalam teknologi informasi, sistem pendukung keputusan merupakan cabang ilmu letaknya diantara sistem informasi dan sistem cerdas. Sistem pendukung keputusan juga membutuhkan teknologi informasi, hal ini dikarenakan adanya era globalisasi, menuntut sebuah instansi atau perusahaan untuk bergerak cepat dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Dengan mengacu kepada solusi diberikan oleh metode AHP (Analytical Hierarcy Process) dalam membantu membuat keputusan, seorang decision maker mengambil keputusan tentang pemilihan supplier secara objektif berdasarkan multi kriteria ditetapkan seperti proses pemilihan supplier untuk barang maupun jasa pada bagian kepegawaian di instansi Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat. Di BPLHD ter dua jenis barang dan jasa yaitu dengan nominal diatas 200 juta dan dengan nominal dibawah 200 juta. Untuk dengan nominal diatas 200 juta akan ditangani oleh lembaga milik pemerintah yaitu Layanan Pengadaan 1

2 Secara Elektronik (LPSE) dengan prosedur sudah baku, sementara dengan nominal dibawah 200 juta akan ditangani langsung oleh BPLHD dengan prosedur tersendiri namun belum baku serta belum terstandar dalam penilaiannya dan tidak jarang pemilihan supplier untuk barang dan jasa diambil dengan pertimbangan subjektif sehingga menimbulkan ketidakpuasan namun apabila dipilih secara objektif menggunakan logika sistem maka akan mengurangi resiko salah dalam memilih. Sementara itu dalam prosedurnya proses pemilihan supplier mempertimbangkan banyak kriteria yaitu supplier memiliki barang berkualitas, cepat dalam pengiriman barang, harga barang di nego dan status supplier baik untuk supplier barang, dan dengan kriteria memiliki surat pernyataan minat, fakta integritas, izin usaha, susunan pengurus, data keuangan, pengalaman 7 tahun terakhir dan kesesuaian kualifikasi (Surat Izin Usaha) SIUK untuk supplier jasa. Dengan melihat adanya kriteria-kriteria dipergunakan untuk mengambil keputusan, maka akan sangat cocok untuk menggunakan metode AHP dengan multi kriteria. Permasalahan tersebut menjadi gagasan untuk dituangkan kedalam tugas akhir dengan membuat sebuah sistem akan membantu dalam proses pemilihan supplier secara objektif dan mengurangi resiko terjadinya kesalahan dalam memilih supplier. Berdasarkan hasil penelitian telah dilakukan, di identifikasikan beberapa permasalahan dalam mengambil keputusan pemilihan supplier sebagai berikut : 1. Proses pemilihan belum memiliki indikator kriteria supplier 2. Penilaian pemilihan supplier belum objektif karena penilaian belum memiliki standar pembobotan nilai baku dalam proses pemilihannya. 3. Tidak adanya sistem untuk pemilihan supplier sehingga proses penilaian tidak sistematis Pembatasan masalah ini dilakukan agar perancangan perangkat lunak dibuat lebih terarah dan menghindari pembahasan meluas sehingga meminimalisir terjadinya penyimpangan. Untuk itulah perlu membatasi ruang lingkup dari permasalahan ini. Ruang lingkup permasalahan diantaranya: 1. Perangkat Lunak ini digunakan untuk mendukung informasi proses pengambilan keputusan pemilihan supplier berdasarkan pada kriteria yaitu barang berkualitas, cepat dalam pengiriman barang, harga barang di nego dan status supplier baik untuk supplier barang, dan dengan kriteria memiliki surat pernyataan minat, fakta integritas, izin usaha, susunan pengurus, data keuangan, pengalaman 7 tahun terakhir dan kesesuaian kualifikasi SIUK untuk supplier jasa. 2. Penilaian pembobotan supplier ditentukan oleh instansi BPLHD Jawa Barat. Dari identifikasi permasalahan di atas maka tujuan perancangan, adalah sebagai berikut : 1. Menentukan indikator kriteria supplier 2. Mengetahui bobot dari masing-masing kriteria untuk menentukan kriteria mana memiliki bobot tertinggi dan terendah 3. Membuat cara pemilihan supplier sistematis dan mudah digunakan. 2

3 2. Analisa dan Perancangan Perangkat Lunak 2.1. Aliran Proses Use case merupakan fungsionalitas disediakan sistem sebagai unit-unit saling bertukar pesan antar unit atau aktor. Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apasaja ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. admin memilih menu penilaian memilih memilih submenu' pilih ' memilih sistem menampilkan menu penilaian menampilkan view detail data menampilkan data berstatus aktif menampilkan kriteria Mengelola data Mengelola data mengisi nilai kriteria melakukan perhitungan Melakukan perhitungan bobot kriteria login menampilkan hasil perhitungan admin Melihat hasil penilaian Membuat informasi Mengelola Data Admin Melihat informasi <<extend>> Membuat berita acara Gambar III.1. Usecase Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Penyedia 2.2. Aliran Kerja Pada sub bab berikut ini akan dimodelkan aliran kegiatan terjadi dalam SPK pemilihan supplier data digambarkan dalam Activity Diagram dan secara garis besar adalah untuk memodelkan aliran kerja (workflow) atau aktivitas dan operasi dari perangkat lunak ini. Gambar III.5. Activity Diagram melakukan perhitungan bobot kriteria 2.3. Pemodelan Data Pada class diagram ini akan membantu dalam visualisasi struktur class-class dari sistem, class diagram memperlihatkan hubungan antar class pada penjelasan detail tiap-tiap class didalam model desain sistem. CController + filters () + accessrules () + actioncreate () + actionupdate () + actiondelete () + actionadmin () + loadmodel () + performajaxvalidation () Pengadaan Kriteria AdminController PenyediaController PengadaanController + id + id # nama : String # nama : Character # jenis : String # bobot : Date # jatuh_tempo : Date # jenis : Character # deskripsi : String + status + actionupdatestatus () : void + actionsurat () NilaiController KriteriaController + getweight () CActiveRecord + tablename () + relations () + search () + model () Penyedia + id # nama : Character # alamat : Character # jenis_usaha : Character # telepon : Character # Character + actionselectpengadaan () : void + actionlistkriteria () : void + hitung () Nilai + id + kriteria_id + _id + _id # nilai # date : Date CFormModel LoginForm + authenticate () : void + login () : void Admin + id + username : Character + password : Character Gambar III.11 Class Diagram Pemilihan Penyedia 3

4 2.4. Gambaran Perhitungsn AHP Perhitungan perbandingan AHP merupakan gambaran perhitungan secara manual, disini akan dijelaskan secara rinci perhitungan dengan metode AHP. Diasumsikan ter 3 (tiga) kriteriayaitu pelayanan (harga, kualitas, jaminan pelaksanaan, garansi), keabsahan (akta pendirian, fakta integritas, izin usaha, pajak 3 bulan terakhir, npwp dan pernyataan tidak dalam pengawasan pengadilan), dan organisasi (susunan pengurus, pengalaman perusahaan). 1. Menentukan Matriks Perbandingan Berpasangan Table III.1. Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria P K O Pelayanan (P) Keabsahan (K) Organisasi (O) JUMLAH Angka 1 pada kolom pelayanan baris pelayanan menggambarkan tingkat kepentingan sama antara pelayanan dan pelayanan, sedangkan angka 3 pada kolom keabsahan baris pelayanan menunjukkan pelayanan sedikit lebih penting dibandingkan dengan keabsahan. Angka 0.33 pada kolom pelayanan baris keabsahan merupakan hasil perhitungan 1/nilai pada kolom keabsahan baris pelayanan. Angka-angka lain diperoleh dengan cara sama. 2. Menentukan Nilai Rata-Rata Baris/Factor Evaluasi/Bobot Matriks ini diperoleh dengan rumus berikut : Nilai baris kolom baru = nilai baris kolom lama / jumlah masing-masing kolom lama. Tabel III.2. Tabel Nilai Bobot Kriteria P K O Pelayanan (P) Keabsahan (K) Organisasi (O) JUMLAH Membuat Matriks Penjumlahan Setiap Baris Matriks ini dibuat dengan mengalikan nilai bobot pada table III.2 dengan matriks perbandingan table III.1. berikut hasil perhitungannya. Table III.3. Tabel Matriks Penjumlahan setiap Baris Konsistensi Perhitungan Rasio Konsistensi Perhitungan ini digunakan untuk memastikan bahwa nilai konsistensi (CR) <=0.10. jika ternyata CR >=0.10 maka matriks perbandingan berpasangan harus diperbaiki. Dari nilai-nilai diatas diperoleh hasil sebagai berikut : lambda (jumlah rata-rata nilai-nilia hasil) = n (jumlah kriteria) = 3 CI (lambda-n)/n = 3.054/3 = CR (CI/IR) = 0.027/0.58 = Nilai CR <= (kurang dari sama dengan) 0.10 maka konsistensi perhitungan bias diterima. Nilia IR di dari Tabel III.4. yaitu table IR. Disini ukuran matriks 3 jadi nilai IR = Table III.4. Tabel IR TABEL IR Ukuran Matriks Nilai IR Kesimpulan dari seluruh perhitungan sudah dilakukan maka perbandingan perhitungan AHP berdasarkan kriteria pelayanan menjadi prioritas utama dengan nilai 0.58, prioritas kedua kriteria keabsahan dengan nilai 0.25 dan prioritas terbawah dengan nilai 0.15dilihat pada table III.4. 4

5 3. Implementasi dan Pengujian 3.1. Antarmuka Dibawah ini dijelaskan cara penggunaan dari perangkat lunak SPK Pemilihan Gambar IV.1. Gambar Daftar Kriteria 2 Input data pengad aan 3 Input data penyedi a 4 Input data penilaia n 5 Berita Acara Mengisi suluruh field tersedia Mengisi suluruh field tersedia Mengisi nilai kriteria Pilih menu lihat hasil penilaian kan aplikasi Data diinputkan tersimpan ke database Data diinputkan tersimpan ke database Setelah dilakukan perhitunga n nilai bobot diketahui Tampil form hasil penilaian berupa lampiran berita acara data 4. Kesimpulan Gambar IV.2. Gambar Hasil Perhitungan AHP 3.2. Hasil Pengujian (Black Box Testing) Pengujian alpha merupakan pengujian fungsional digunakan untuk menguji sistem telah dibuat dengan metode pengujian black box. Pengujian black box terfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. N o Fungsi diuji 1 Log in Cara pengujian Masukkan username dan password Hasil diharap kan Setelah login, user masuk dan mengguna Has il Bab ini akan memberikan beberapa kesimpulan dari hasil analisis juga merupakan jawaban atau solusi dari identifikasi masalah telah dikemukakan sebelumnya pada bab I, juga saran dikemukakan untuk melengkapi kekurangan dari perancangan perangkat lunak. Kesimpulan Setelah melalui beberapa tahapan analisa, perencanan dan implementasi, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam melakukan penilaian terhadap sudah menggunakan indikator kriteria pemilihan sehingga dalam pemilihan menjadi 5

6 jelas faktor apa saja dipertimbangkan. 2. Proses pemilihan dilakukan secara objektif, cepat dan tepat karena sudah memiliki standar pembobotan nilai baku dalam pemilihannya. 3. Pemilihan menjadi lebih sistematis karena pemilihan dilakukan dengan bantuan sistem aplikasi ini. Saran Setelah perancangan aplikasi ini selesai, ada beberapa saran akan dikemukakan untuk melengkapi kekurangan dari aplikasi ini, saran-saran tersebut antara lain sebagai berikut : 1. Dalam pengembangan sistem pendukung keputusan pemilihan supplier, dibuatkan media agar perusahaan mengajukan diri sebagai calon mengisi sendiri persyaratan diperlukan secara langsung melalui website BPLHD. 2. Dalam pembangunan sistem pendukung keputusan pemilihan supplier ini kriteria digunakan masih bersifat statis atau tidak ditambahkan, dalam pengembangan selanjutnya setiap memiliki kriteria dinamis sesuai dengan kebutuhan. Pengembangan Konsultasi Nasional (LPKN), Jakarta. [4] Rosa A.S., M. Shalahuddin. 2013, rekayasa perangkat lunak terstruktur dan berorientasi objek, Informatika, Bandung. [5] Sharive. 2013, Yii Framework Menguasai Framework PHP Terbaik, Lokomedia, Yogyakarta. [6] Sudirman, Widjajani. 2005, Sistem Pendukung Keputusan Suatu Wacana Struktural Idealisasi dan Implementasi Konsep Pengambilan Keputusan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. DAFTAR PUSTAKA [1] Jogiyanto, 2005, Analisa dan Desain Sistem Informasi, Informatika, Surabaya. [2] M. Rudyanto Arief, Pemograman Web Dinamis menggunakan PHP dan MySQL, Andi Offset, Yogyakarta. [3] Reghi Perdana. 2013, Kontrak Pengadaan Barang/Jasa dan Upaya Menghindari Resiko Kegagalan Pelaksanaan Kontrak, Lembaga 6