FILSAFAT HUKUM MENURUT XUN ZI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FILSAFAT HUKUM MENURUT XUN ZI"

Transkripsi

1 FILSAFAT HUKUM MENURUT XUN ZI Makalah ini sebagai tugas untuk persiapan Penulisan Desertasi dengan judul : Negara Hukum Berlandaskan Kebajikan dan Keadilan Menurut Filsafat Xun Zi Dosen Pengampu : Prof. DR. Soejadi S.H. Oleh : Oesman Arif Nomor Mahasiswa : 03/1279/PS Fakultas Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta November 2003

2 FILSAFAT HUKUM MENURUT XUN ZI Oleh Dr. Oesman Arif M.Pd. Filsafat hukum perlu dipelajari manusia dalam hubungannya dengan mengatur dan mengamankan negara sepanjang sejarah. Pada jaman kuno orang Yunani telah memiliki pemikir yang membahas Filsafat Hukum misalnya Plato dan Aristoteles. Di Tiongkok pada jaman kuno juga sudah memiliki pemikir tentang Filsafat Hukum yaitu Xun Zi ( 320 S.M 233 S.M). Aristoteles dengan Xun Zi meskipun sejaman tetapi mereka berada di tempat yang berbeda dan berjarak sangat jauh, mereka berdua belum saling kenal atau bertemu. Pemikiran mereka tentang Filsafat Hukum sangat berbeda, tetapi mempunyai kesamaan bahwa masyarakat negara itu harus diatur oleh hukum supaya negara aman dan tertib. Dalam hal ini terbukti bahwa semua manusia di dunia ini menyukai ketertiban dan keamanan dalam menjalani hidup ini. Xun Zi yang hidup di negara Tiongkok yang wilayahnya sangat besar, jumlah penduduknya relatif banyak berpengaruh pada pemikirannya.waktu itu Tiongkok telah menjadi negara besar dibawah raja dari dinasti Zou. Saat itu kekuasaan raja sudah lemah karena banyak rajamuda yang kedudukannya hanya gubenur, tetapi mempunyai kekuatan militer yang sangat besar. Para rajamuda ini saling berperang untuk menjadi kaisar, terutama rajamuda dari negeri Chin yang paling berambisi menjadi Kaisar. Pada tahun 221 S.M. negeri Chin ini dapat mengalahkan rajamuda yang lain dan mendirikan Kekaisaran Pertama atau Chin Shi Huang Di. Xun Zi merestui seorang muridnya bernama Li Shi membantu rajamuda Chin itu sebagai Perdana Menteti menaklukkan rajamuda-rajamuda di seluruh Tiongkok. Pada jaman dahulu tindakan Chin Shi Huang Di ini sepanjang sejarah Tiongkok dicela karena peperangan itu mengorban banyak jiwa. Namun pada akhir abad XX ini banyak filsuf Tiongkok yang memuji tindakan Chin Shi Huang Di, pertimbangan mereka apabila Chin 1

3 Shi Huang Di tidak berhasil menyatukan Tiongkok mungkin Tiongkok sampai sekarang tetap terpecah menjadi negara - negara kecil yang lemah. Pemikiran Xun Zi dalam perjalanan sejarah filsafat Tiongkok pernah mengalami nasib yang tragis yaitu disingkirkan dari panggung sejarah Tiongkok sejak abad XII oleh pemikir-pemikir Neo Konfusianisme. Alasan penyingkiran itu tidak jelas, beberapa ahli sejarah Filsafat abad XX memberikan penafsiran yang berbeda-beda. Secara umum Xun Zi dianggap ikut mendukung tindakan Chin Shi Huang Di dalam menaklukkan seluruh Tiongkok dengan mengirimkan Li Shi menjadi Perdana Menteri di negeri Chin. Xun Zi adalah pemikir Konfusianisme pertama yang menekankan pentingnya hukum dilaksanakan dengan tegas. Xun Zi bukan penganjur aliran Legalisme, ia masih menekankan bahwa huhum itu harus dilandasi kebajikan dan keadilan. Aliran Legalisme dikembangkan oleh dua murid Xun Zi yaitu Han Fei Zi dan Li Shi, hal ini sebenarnya tidak disetujui oleh Xun Zi, dalam suatu perdebatan Xun Zi telah mengingatkan bahwa pemikiran muridnya itu tidak benar dan akan mendatangkan banyak musuh. Legalisme itu mengutamakan hukum tetapi mengabaikan moralitas seperti kebajikan, keadilan dan kesusilaan. Dalam makalah ini penulis akan mengupas Filsafat Hukum dari Xun Zi diawali dengan dasar metafisikanya sampai pada pelaksanaannya dalam pemerintahan di beberapa negara pada jaman sekarang. Selama delapan ratus tahun nama Xun Zi disingkirkan dari daftar nama pemikir Konfusianisme tetapi ajarannya banyak dipraktekkan di Jepang. Pada pertengahan abad XX beberapa negara Asia yang disebut Empat Macan Asia juga menggunakan pemikirannya terutama di bidang hukum dan ekonomi. Pada akhir abad XX RRT dan Vietnam juga telah menyatakan dengan terbuka bahwa mereka menggunakan ajaran Konfusianisme dengan tiga tokoh besarnya yaitu Kong Zi, Meng Zi, dan Xun Zi( dalam Beijing Kongzi Qijinhui 1993). 2

4 Ajaran Konfusianisme tanpa ajaran Xun Zi memang belum lengkap, karena Ajaran Kong Zi dan ajaran Meng Zi menekankan pada pembinaan moral pribadi ( nei sheng) sedang Xun Zi menekankan pada moral kepemimpinan ( wai wang ). Dalam menjalankan pemerintahan negara tidak cukup hanya menghimbau dan mendidik rakyat mempunyai moralitas yang tinggi, tetapi konsep moral kepemimpinan yang baik harus ada. Para pemikir Tiongkok pada abad XX menyadari bahwa terpuruknya bangsa Tionghua selama abad ke XIX dan XX adalah karena konsep moral kepemimpinan sudah hilang dari Tiongkok. Para pemikir itu menyadari bahwa ajaran tentang moral kepemimpinan itu ada di dalam Ajaran Xun Zi. 1. Ajaran Metafisika Konfusianism Xun Zi adalah pembela dan penerus ajaran Kong Zi, ia termasuk Rujiao (Konfusianisme), maka metafisikanya mengikuti ajaran Kong Zi.Pokok ajaran Rujiao yaitu Menggemilangkan Kebajikan yang sudah ada dalam diri manusia pemberian dari Tuhan yang disebut Tian Ming ( Perintah Tuhan ). Manusia diperintah Tuhan untuk berbuat kebajikan kepada sesama manusia (Qin Min), memberikan yang terbaik kepada umat manusia ( ze san). Kong Zi menegaskan demikian : Melayani manusia adalah cara untuk mengabdi kepada Tuhan ( shi ren er shi Tian ). Filsafat Konfusianisme adalah Kosmosentris, alam semesta sebagai kesatuan dari bagian-bagiannya yang tidak terpisahkan, atau dikatakan bahwa alam semesta adalah kesatuan organis yang terus berubah. Filsafat Kong Zi ini diungkapkan dengan perumpamaan (metaforik) dengan mengumpamakan air sungai yang terus mengalir tak pernah putus dan tak pernah kembali. Manusia sebagai makluk hidup yang menghuni alam ini juga ikut berproses. Orang lahir sebagai bayi kemudian menjadi dewasa, menikah dan punya anak. Anak itu tumbuh dewasa orang 3

5 tuanya menjadi tua dan akhirnya mati, Begitulah proses itu berjalan terus. Seiring dengan proses yang harus dijalani manusia, manusia harus bekerja memproses hidupnya sendiri menjadi lebih baik menjadi orang bijak ( Jun Zi ) yang dapat membangun dunia secara fisik maupun moral. Alam ini teratur karena ada hukum yang mengaturnya disebut Dao, dibedakan tiga Dao, yang mengatur hubungan Tuhan dengan manusia disebut Tian Dao, yang mengatur hubungan antara manusia dengan manusia disebut Ren Dao, dan yang mengatur hubungan manusia dengan alam disebut Di Dao. Hukum negara termasuk hubungan antar manusia maka termasuk Ren Dao. Dasar dari Ren Dao( hubungan antar manusia) adalah kebajikan ( ren ). Arti kebajikan adalah cinta kasih, saling menolong, tidak merugikan orang lain, tidak mencelakakan orang lain. Namun sifat manusia menjadi buruk setelah bercampur dengan nafsu dan emosi, emosi yang membuat orang serakah yaitu rasa takut kehabisan harta. Orang-orang yang serakah ini nekad merampas milik orang lain dengan segala cara, kasar atau halus. Karena perbuatan orang serakah ini dalam masyarakat muncul bermacam-macam kejahatan. Untuk melindungi orang yang tidak serakah dan jujur negara harus mampu mencegah perbuatan jahat, caranya yaitu orang yang berbuat jahat harus dihukum berat agar yang telah berbuat jahat menjadi jera, dan yang belum berbuat jahat tidak berani berbuat jahat. Segala sesuatu di alam ini memiliki dua sifat yang berlawanan tetapi berpasangan, yaitu sifat Yang ( positif ) dan Yin (negatif). Kebajikan adalah bersifat positif kejahatan adalah negatif, maka untuk mengimbangi kebjikan ( ren ) yang bersifat positif itu tidak dengan kejahatan ( negatif ) tetapi dengan keadilan ( yi ) yang juga bersifat negatif. Dalam filsafat Konfusianisme kebajikan ( ren ) itu bersifat yang dan keadilan ( Yi ) itu bersifat yin. Contoh lain : materi itu bersifat yin, sedang bentuk itu bersifat Yang. Perbuatan manusia itu bersifat Yin sedangkan tujuan dari perbuatan itu bersifat Yang. Dalam segala hal keberadaan 4

6 Yin dan Yang itu harus seimbang, artinya bagi makluk yang hidup unsur Yang itu harus lebih dominan dari pada sifat Yin. Misalnya dalam suatu negara kebajikan harus lebih dominan dari pada keadilan, kalau kebajikan lebih dominan itu artinya sedikit kejahatan maka negara itu aman, tetapi kalau banyak orang diadili itu artinya banyak kejahatan, itu tanda negara tidak aman. Menurut Xun Zi Negara adalah kodrat manusia, rakyat sebagai unsur dari negara nasibnya tergantung dari kondisi negara, bagian dari organisme tidak ada artinya kalau organisme itu mati, sebaliknya saat organisme itu hidup unsur.dari organisme maih berfungsi. Pandangan Xun Zi yang organismik ini berbeda dengan pandangan kaun liberalis yang berpendapat bahwa negara akan kaya kalau rakyat diberi kebebasan untuk memperkaya dirinya sendiri. Pandangan kaum kapitalis liberal adalah materialisme mekanistik ( Whitehead 1929 hal : ). Negara kalau sudah runtuh seperti orang yang sudah mati tidak dapat dihidupkan lagi, harus dibangun negara baru yang wilayahnya dan rakyatnya sudah berbeda. Pandangan Xun Zi tentang negara yang organismik ini juga berkaitan dengan filsafat hukumnya, hukum dalam negara fungsinya juga seperti hukum alam yang mengatur perjalanan musim, menentukan sifat-sifat benda, memberi warna bulu burung dan sebagainya. Hukum negara untuk menjaga ketertiban masyarakat sehingga semua orang merasa aman bekerja, anak-anak memperoleh pendidikan yang baik, tidak ada penipuan dan penindasan oleh orang yang lebih kuat kepada yang lebih lemah, orang cacad dan yatim piatu dipelihara oleh negara. Para pejabat tidak korup semua bekerja untuk kepentingan bersama. Hukum itu harus berdasar kebajikan (ren) dan keadilan (yi) yang diwujudkan dalam aturan kesusilaan (li), kemudian diperkuat menjadi hukum (fa) dengan sangsi yang tegas (Xing). Bagi orang baik seben arnya dengan adanya aturan kesusilaan sudah cukup, tetapi bagi orang yang jahat tidak cukup, kerena mereka tidak bermoral maka harus dipagari dengan hukum yang tegas. Prof. Notonagoro mengatakan bahwa hukum adalah kekecewaan metafisik, yang dimaksud ialah perbuatan manusia yang seharusnya baik, 5

7 karena secara kodrati manusia adalah makluk yang paling unggul di jagad ini, tetapi justru banyak manusia yang tidak menunjukkan keunggulannya itu sebaliknya mereka berbuat lebih buruk dari binatang rendah seperti para koruptor dan pejabat yang memeras rakyat. Bagi Xun Zi kejahatan dalam bentuk apapun harus dibasmi habis, korbankan mereka yang mengacaukan masyarakat itu demi keselamatan seluruh bangsa dan negara. Beberapa negara Asia yang menganut ajarannya dengan tegas membasmi para koruptor dan penjahat pada segala kelas, dengan cara demikian rakyat bisa hidup tenang dan negaranya menjadi maju, banyak pemilik modal yang merasa aman berinvestasi di sana. Setelah penjahat dan koruptor dibasmi fasilitas umum dibangun agar orang dapat melakukan aktivitasnya dengan benar.. 2. Negara Hukum Menurut Xun Zi Negara hukum adalah negara yang menempatkan kekuasaan tertinggi pada hukum bukan pada seorang penguasa absolut (Notohamijoyo, 1970 hal: 14). Pada jaman Xun Zi (abad III S M) di Tiongkok Pemerintahan negara dipegang oleh raja, apabila rajanya bijaksana negaranya makmur rakyat sejahtera, sebaliknya apabila rajanya bodoh dan jahat negara kacau dan rakyat menderita. Xun Zi mengungkapkan bahwa keadaan ini tidak benar, apabila rajanya jahat maka rakyat memberontak seperti yang terjadi pada raja Xia Zie dan Zou Xin. Xun Zi mengajarkan agar negara itu diatur oleh undang-undang sehingga raja tidak dapat berbuat sewenang-wenang, dengan kata lain tindakan raja itu dikendalikan oleh para menteri yang bijaksana. Xun Zi menyarankan sumber undang-undang untuk mengatur pemerintahan itu adalah kitab Klasik yang jumlahnya enam. Kitab klasik ini memuat perintah raja purba yang bijaksana, nasihat-nasihat para raja itu kepada penggantinya, juga memuat sejarah masa lampau dengan komentar dari Kong Zi, juga memuat aturan kesusilaan yang mengatur perilaku raja dan pembantupembantunya, juga kewajiban rakyat kepada negara, kewajiban raja kepada 6

8 rakyatnya. Saran Xun Zi ini sejak dinasti Han ( 206 S.M.) dilaksanakan, semua pejabat negara dari menteri sampai poejabat terbawah harus menempuh ujian negara dengan bahan ujian isi Kitab Klasik.Semua raja juga harus mempelajari Kitab Klasik ini Sistem ujian negara ini berjalan terus hingga berakhirnya dinasti Ching ( 1911 ).Pada akhir abad XX ini Kitab Klasik itu dipelajari kembali di kalangan intelektual Tiongkok terutama para filsufnya. Menurut Xun Zi hukum negara harus selalu disesuaikan dengan perkembangan jaman, mengikuti kemajuan peradaban manusia. Di jaman modern ini Undang-Undang Dasar negara besar seperti Amerika Serikat juga mengakami perubahan ( Bagir Manan 2000, hal 1 ). Selain Kitab Klasik sumber hukum adalah kecerdasan ( zhi ) dan hatinur ani manusia ( Lu ). Untuk memutuskan perkara di pengadilan peran hakim sangat penting maka ia harus cerdas dan memiliki hatinurani agar keputusannya memberi rasa keadilan kepada masyarakat. Jaman sekarang keputusan hakim juga harus memenuhi rasa keadilan ( Bismar Siregar, 1996 Hal: 3 ). Penegakan hukum dalam negara hukum itu mutlak, karena menentukan keberhasilan pembangunan moral bangsa dan pembangunan ekonomi rakyat. Apabila hukum tidak ditegakkan yang paling dirugikan adalah rakyat kecil, mereka tidak berdaya menghadapi pemerasan para pejabat korup dan penjahat berdarah dingin. Pada abad XIX Pemerintahan Dinasti Ching sangat lemah, negara kacau maka banyak orang yang meninggalkan negeri Tiongkok dan merantau ke luar negeri. Menurut Rudolf Stammler ( ), hukum mempunyai sifat 1, berasal dari kemauan yuridis, 2, menggabungkan manusia secara lahiriah,3, menguasai kehidupan sosial manusia 4, kekuatannya mutlak.( Huijbers,1982 hal 53 ). Pendapat Stammler ini nomor 2, 3, 4, dpat dibenarkan oleh Xun Zi, namun yang nomor 1 yaitu hukum berasal dari kemauan yuridis ini atinya hukum tidak normatif. Menurut Xun Zi hukum itu normatif karena bersumber pada norma yang sudah diterapkan pada masa lalu, dalam pelaksanaan selanjutnya diadakan 7

9 perubahan bila sudah tidak sesuai, tujuan dari perubahan itu untuk mempertahankan nilai kebajikan dan keadilan dan rasa susila masyarakat. Misalnya di negeri Barat sekarang aborsi tidak dilarang, karena masyarakat sudah menerima, Xun Zi lebih mengutamakan pertimbangan moral, aborsi adalah pembunuhan manusia yang tidak berdosa, membunuh manusia tidak berdosa adalah melanggar rasa keadilan. Hukum yang mengijinkan aborsi adalah hukum yang tidak berlandaskan kebajikan dan keadilan. Filsafat hukum Xun Zi ini disebut Valutional Political Theory, menurut Thomas F. Jenkin, yaitu dengan landasan moral menenrukan norma-norma perilaku politik. Valutional political theory mencoba mengatur hubungan antar anggota masyarakat sedemikian rupa sehingga di satu pihak memberi kepuasan perorangan, dan di pihak lain membimbingnya menuju suatu struktur masyarakat politik yang stabil dan dinamis( Busro dan Busroh 1984, hal: 24 ). Dasar dari rasa keadilan manusia menurut Konfusianisme dari hatinurani, dari rasa tepasalira ( Zhongshu ), apa yang tidak engkau inginkan orang lain berbuat terhadapmu jangan kau perbuat pada orang lain. Sebaliknya kalau kau ingin tegak bantulah orang lain tegak, kalau kau ingin sukses bantulah orang lain sukses ( Zhong Yong bab XII ). Xun Zi mendukung pendapat ini, ia berpendapat bahwa rasa tepasalira manusia itu tergantung dari sensitivitas orangnya, orang yang berpendidikan baik ( well educated ) pengetahuannya luas dan mendalam, orang ini lebih sensitive dari pada orang yang kurang baik pendidikannya. Dalam masyarakat terpelajar seharusnya pelanggaran hukum tidak banyak seperti dalam masyarakat tidak terpelajar, namun kenyataanya dalam masyarakat terpelajar kejahatannya lebih mengerikan misalnya pembobolan bank, money politic, korupsi, kolusi, nepotisme.( Homer hal : 5 ). Xun Zi, Kong Zi dan Meng Zi membedakan dua macam manusia a, orang bermoral dan bijak disebut junzi, b, orang yang bermoral buruk disebut xiaoren. Orang yang bermoral baik bila memiliki kemampuan atau kepandaian untuk menolong yang lemah dan membutuhkan pertolongan, sebaliknya orang 8

10 yang bermoral buruk bila memiliki kemampuan atau kepandaian untuk kepentingan diri sendiri. Menurut Xun Zi orang yang bermoral buruk harus diwaspadai dan jangan diberi jabatan penting, keburukan moral itu sudah menjadi watak dasar ( ben xing e ).Untuk mengetahui baik buruk watak manusia dilihat perilakunya masa lalu. 9

11 SUMBER BACAAN Bagir Manan, 2000, Teori dan Politik Konstitusi, Ditjen Dikti. Departeman Pendidikan Nasional. Bismar Siregar, Rasa Keadilan. Pt Bina Ilmu. Surabaya. Busro, H. Abubakar dan Busroh, Abubakar, 1984, Hukum Tata Negara. Ghalia Indonesia. Homer, Dubs The Works Of Hsun Tse. Taiwan. Huijbers, Theo Filsafat Hukum dalam Lintasan Sejarah Penerbit Kanisius. Notohamidjojo, O Makna Negara Hukum. Universitas Kristen dan IKIP Satya Wacana. Salatiga. 10

BAB I PEDAHULUAN. Jika melihat negara Cina sekarang, kita akan melihat negara yang maju.

BAB I PEDAHULUAN. Jika melihat negara Cina sekarang, kita akan melihat negara yang maju. BAB I PEDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Jika melihat negara Cina sekarang, kita akan melihat negara yang maju. Kemajuan negara Cina tentu tidak terjadi begitu saja, ada suatu proses yang cukup panjang untuk

Lebih terperinci

Seni Berperang Sun Tzu

Seni Berperang Sun Tzu Seni Berperang Sun Tzu Penerbit PT Elex Media Komputindo THE ART OF WAR SUN TZU Translated from Chinese Language to English by: James Trapp First Published in 2015 by Amber Books Ltd 2011 Amber Books Ltd

Lebih terperinci

MAKALAH 6 : PANDANGAN AGAMA KHONGHUCU TERHADAP MASALAH PERDAMAIAN DAN KEADILAN. Oleh: Ws. Dr. Oesman Arif

MAKALAH 6 : PANDANGAN AGAMA KHONGHUCU TERHADAP MASALAH PERDAMAIAN DAN KEADILAN. Oleh: Ws. Dr. Oesman Arif MAKALAH 6 : PANDANGAN AGAMA KHONGHUCU TERHADAP MASALAH PERDAMAIAN DAN KEADILAN Oleh: Ws. Dr. Oesman Arif Masalah perdamaian dan keadilan tidak dapat dipisahkan. Perdamaian dalam masyarakat dapat terwujud

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Sejarah Singkat Ilmu Feng Shui

LAMPIRAN. Sejarah Singkat Ilmu Feng Shui LAMPIRAN Sejarah Singkat Ilmu Feng Shui Ilmu Feng Shui yang kita kenal saat ini merupakan sebuah metamorfosis yang telah ada sejak lebih dari 2000 tahun yang lalu. Tampaknya ilmu ini telah mengalami perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam kehidupan masyarakat Tionghoa. Seni meramal ini muncul

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam kehidupan masyarakat Tionghoa. Seni meramal ini muncul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni meramal merupakan salah satu bentuk tradisi yang sudah lama berkembang dalam kehidupan masyarakat Tionghoa. Seni meramal ini muncul ketika manusia mulai mencari

Lebih terperinci

MATERI KULIAH ILMU NEGARA MATCH DAY 2 PERKEMBANGAN ILMU NEGARA DARI MASA KE MASA

MATERI KULIAH ILMU NEGARA MATCH DAY 2 PERKEMBANGAN ILMU NEGARA DARI MASA KE MASA MATERI KULIAH ILMU NEGARA MATCH DAY 2 PERKEMBANGAN ILMU NEGARA DARI MASA KE MASA Kapan timbulnya ilmu negara (pemikiran tentang negara dan hukum)?. Teori-teori pemahaman tentang negara atau ilmu-ilmu yang

Lebih terperinci

ETOS KONFUSIANISME. Oleh: Xs. Dr. Oesman Arif

ETOS KONFUSIANISME. Oleh: Xs. Dr. Oesman Arif ETOS KONFUSIANISME Oleh: Xs. Dr. Oesman Arif LATAR BELAKANG SEJARAH Konfusius adalah nama Latin dari Nabi Kongcu, ajarannya disebut Konfusianisme. Nama ajaran yang diajarkan Nabi Khongcu sebenarnya disebut

Lebih terperinci

Pertentangan Akhir antara Kristus dan Setan adalah latar belakang di seluruh Alkitab. Hal ini terutama muncul dalam kitab Ayub. Pertentangan Akhir.

Pertentangan Akhir antara Kristus dan Setan adalah latar belakang di seluruh Alkitab. Hal ini terutama muncul dalam kitab Ayub. Pertentangan Akhir. Lesson 2 for October 8, 2016 Pertentangan Akhir antara Kristus dan Setan adalah latar belakang di seluruh Alkitab. Hal ini terutama muncul dalam kitab Ayub. Pertentangan Akhir. Pertentangan dimulai. Pertentangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih dikenal di Indonesia dengan nama Lao Tzu memiliki nama asli Li Er, hidup pada abad

BAB I PENDAHULUAN. lebih dikenal di Indonesia dengan nama Lao Tzu memiliki nama asli Li Er, hidup pada abad BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lao Zi adalah salah satu filsuf yang berpengaruh di Cina. Lao Zi (dibaca Lao Zi) atau lebih dikenal di Indonesia dengan nama Lao Tzu memiliki nama asli Li Er, hidup

Lebih terperinci

水神海神. (Shui Xian, Hai Shen) Dewa Air dan Dewa Laut

水神海神. (Shui Xian, Hai Shen) Dewa Air dan Dewa Laut 水神海神 (Shui Xian, Hai Shen) Dewa Air dan Dewa Laut Dewa pelindung pelayaran disamping Ma Zu atau Tian Shang Sheng Mu, ada lagi yang disebut Shui Xian. Pada zaman dahulu, kapal-kapal yang berlayar mempunyai

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR ISI MATA PELAJARAN AGAMA KHONGHUCU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR ISI MATA PELAJARAN AGAMA KHONGHUCU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR ISI MATA PELAJARAN AGAMA KHONGHUCU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

45. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KHONGHUCU DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK

45. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KHONGHUCU DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK 45. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KHONGHUCU DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan

Lebih terperinci

YANG MEMBERI KOMENTAR: WS. DR. OESMAN ARIF M.PD. DARI PANDANGAN AGAMA KHONGHUCU

YANG MEMBERI KOMENTAR: WS. DR. OESMAN ARIF M.PD. DARI PANDANGAN AGAMA KHONGHUCU YANG MEMBERI KOMENTAR: WS. DR. OESMAN ARIF M.PD. DARI PANDANGAN AGAMA KHONGHUCU 1. Pendahuluan Setelah saya membaca buku dengan judul Bhinneka Catur Sila Tunggal Ika (BCSTI) saya menangkap sebuah ide yang

Lebih terperinci

Moral Akhir Hidup Manusia

Moral Akhir Hidup Manusia Modul ke: 07Fakultas Psikologi Pendidikan Agama Katolik Moral Akhir Hidup Manusia Oleh : Drs. Sugeng Baskoro, M.M Program Studi Psikologi Bagian Isi TINJAUAN MORAL KRISTIANI AKHIR HIDUP MANUSIA (HUKUMAN

Lebih terperinci

ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN PERENIALISME

ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN PERENIALISME ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN PERENIALISME oleh : Drs. IBNU UBAIDILAH, MA STKIP BINA MUTIARA SUKABUMI PENGERTIAN Pengertian secara Etimologi Istilah perenialisme berasal dari bahasa latin, yaitu dari akar

Lebih terperinci

BAB VIII SEJARAH FILSAFAT CINA

BAB VIII SEJARAH FILSAFAT CINA BAB VIII SEJARAH FILSAFAT CINA A. PENGANTAR Filsafat Cina bermula pada masa awal seribu tahun pertama sebelum Masehi. Pada awal abad ke-8 sampai dengan abad ke-5 sebelum Masehi filsafat Cina mempunyai

Lebih terperinci

Para Filsuf [sebahagian kecil contoh] Oleh Benny Ridwan

Para Filsuf [sebahagian kecil contoh] Oleh Benny Ridwan Para Filsuf [sebahagian kecil contoh] Oleh Benny Ridwan 1 Socrates adalah filsuf Yunani. Ia sangat berpengaruh dan mengubah jalan pikiran filosofis barat melalui muridnya yang paling terkenal, Plato. Socrates

Lebih terperinci

BAB III. Pengertian Thian Kong (Tian Gong) 天公

BAB III. Pengertian Thian Kong (Tian Gong) 天公 BAB III. Pengertian Thian Kong (Tian Gong) 天公 天公 Secara umum, orang Tionghoa biasa menyebut Tuhan Yang Maha Esa sebagai Thian Kong (Tian Gong) atau Thi Kong, bahkan ada yang menyebutnya sebagai Siang Te

Lebih terperinci

Deontological Ethics and Virtue Ethics-10 Commandments and Sermon of the mounts. Rudi Zalukhu, M.Th

Deontological Ethics and Virtue Ethics-10 Commandments and Sermon of the mounts. Rudi Zalukhu, M.Th Christian Ethics: Deontological Ethics and Virtue Ethics-10 Commandments and Sermon of the mounts Rudi Zalukhu, M.Th Etika Kristen Etika Kristen (Yunani: ethos, berarti kebiasaan, adat) adalah suatu cabang

Lebih terperinci

PERJUANGAN BERDARAH UMAT ALLAH

PERJUANGAN BERDARAH UMAT ALLAH PERJUANGAN BERDARAH UMAT ALLAH Kitab Makabe terutama menceritakan peperangan antara bangsa Yahudi dengan bangsa Siria. Kitab ini menonjolkan sikap sejumlah tokoh Yahudi yang gagah berani, tidak gentar

Lebih terperinci

Konsep Politik Menurut Pemikiran Filsuf Barat. By : Amaliatulwalidain, MA

Konsep Politik Menurut Pemikiran Filsuf Barat. By : Amaliatulwalidain, MA Konsep Politik Menurut Pemikiran Filsuf Barat By : Amaliatulwalidain, MA NEGARA KOTA Apakah negara-negara kota itu? Terlebih dahulu perlu dijelaskan bahwa persepsi kita mengenai negara saat ini jelas berbeda

Lebih terperinci

Seri Iman Kristen (10/10)

Seri Iman Kristen (10/10) Seri Iman Kristen (10/10) Nama Kursus : DASAR-DASAR IMAN KRISTEN Nama Pelajaran : Menang Atas Keinginan Daging Kode Pelajaran : DIK-P10 Pelajaran 10 - MENANG ATAS KEINGINAN DAGING DAFTAR ISI Teks Ayat

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Dimulai dari kehidupan sosial, budaya hingga perekonomiannya. Kesuksesan

BAB V PENUTUP. Dimulai dari kehidupan sosial, budaya hingga perekonomiannya. Kesuksesan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Tionghoa merupakan suatu kajian yang sangat menarik untuk dibahas. Dimulai dari kehidupan sosial, budaya hingga perekonomiannya. Kesuksesan perekonomian Tionghoa dewasa ini

Lebih terperinci

Dengan membaca buku ini kita akan banyak dibantu mengambil keputusan-keputusan etis yang sesuai dengan prinsip-prinsip Alkitab.

Dengan membaca buku ini kita akan banyak dibantu mengambil keputusan-keputusan etis yang sesuai dengan prinsip-prinsip Alkitab. Di dalam kehidupan kita banyak menjumpai persoalan-persoalan etika. Kalau persoalan itu jelas benar atau salah, kita dengan mudah dapat membuat keputusan. Tetapi kalau keputusan menyangkut banyak hal yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, selain dapat memberikan kemudahan-kemudahan bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, selain dapat memberikan kemudahan-kemudahan bagi manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pola hidup modern sekarang ini menimbulkan dampak yang besar dalam kehidupan manusia, selain dapat memberikan kemudahan-kemudahan bagi manusia dalam menjalankan aktifitasnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cina merupakan salah satu negara yang kaya akan kebudayaan dan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Cina merupakan salah satu negara yang kaya akan kebudayaan dan ilmu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cina merupakan salah satu negara yang kaya akan kebudayaan dan ilmu filsafatnya. Cina dikenal sebagai bangsa dengan peradaban yang begitu tinggi. Cina juga

Lebih terperinci

SUMBER-SUMBER DAN NILAI DALAM PERILAKU ETIKA. Week 6

SUMBER-SUMBER DAN NILAI DALAM PERILAKU ETIKA. Week 6 SUMBER-SUMBER DAN NILAI DALAM PERILAKU ETIKA Week 6 Agama Islam menganggap etika sebagai cabang dari Iman, dan ini muncul dari pandangan dunia islam sebagai cara hidup manusia. Istilah etika yang paling

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. telah berlangsung sejak zaman purba sampai batas waktu yang tidak terhingga.

I. PENDAHULUAN. telah berlangsung sejak zaman purba sampai batas waktu yang tidak terhingga. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hubungan lalu lintas pelayaran antara Tionghoa dari Tiongkok dengan Nusantara telah berlangsung sejak zaman purba sampai batas waktu yang tidak terhingga. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tiongkok memiliki sejarah panjang tentang kemasyuran masa lalunya dari

BAB I PENDAHULUAN. Tiongkok memiliki sejarah panjang tentang kemasyuran masa lalunya dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tiongkok memiliki sejarah panjang tentang kemasyuran masa lalunya dari masa kerajaan hingga komunisme. Kemasyuran peradaban masa lalu Tiongkok, dapat dilihat dari banyaknya

Lebih terperinci

REFORMASI KESEHATAN PERLU DILAKSANAKAN

REFORMASI KESEHATAN PERLU DILAKSANAKAN BEKERJA UNTUK YANG KECANDUAN REFORMASI KESEHATAN PERLU DILAKSANAKAN Setiap reformasi yang benar mendapat tempat dalam pekerjaan keselamatan dan cenderung mengangkat jiwa kepada satu kehidupan yang baru

Lebih terperinci

2

2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Hukum adalah pembatasan kebebasan setiap orang demi kebebasan semua orang... Kaidah hukum mengarahkan diri hanya pada perbuatanperbuatan lahiriah. Jadi. saya berbuat sesuai dengan

Lebih terperinci

1 1-4 Kepada yang kekasih saudara saya seiman Titus yaitu anak rohani

1 1-4 Kepada yang kekasih saudara saya seiman Titus yaitu anak rohani Surat Paulus kepada Titus 1 1-4 Kepada yang kekasih saudara saya seiman Titus yaitu anak rohani saya yang sesungguhnya karena mempunyai keyakinan yang sama: Salam dari Paulus, hamba Allah dan rasul Kristus

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Penyusun

KATA PENGANTAR. Penyusun KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa mencurahkan Rahmad dan Karunia-Nya sehingga makalah ini bisa kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah FILSAFAT UMUM. Sholawat serta salam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP PEMALSUAN MEREK SEPATU DI KELURAHAN BLIMBINGSARI SOOKO MOJOKERTO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP PEMALSUAN MEREK SEPATU DI KELURAHAN BLIMBINGSARI SOOKO MOJOKERTO BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP PEMALSUAN MEREK SEPATU DI KELURAHAN BLIMBINGSARI SOOKO MOJOKERTO A. Analisis Hukum Islam Terhadap Pemalsuan Merek Sepatu di Kelurahan Blimbingsari

Lebih terperinci

FEBRUARI 2016/SET C/MPU3123 SKEMA JAWAPAN. ARAHAN : Jawab semua soalan dalam Buku Jawapan yang disediakan.

FEBRUARI 2016/SET C/MPU3123 SKEMA JAWAPAN. ARAHAN : Jawab semua soalan dalam Buku Jawapan yang disediakan. BAHAGIAN A : SOALAN STRUKTUR SKEMA JAWAPAN ARAHAN : Jawab semua soalan dalam Buku Jawapan yang disediakan. 1. Nyatakan EMPAT (4) sumber Tamadun Islam. - Al- Quraan - As-Sunnah - Ijtihad - Tamadun dan budaya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Jepang Pasca Perang Dunia II Pada saat Perang Dunia II, Jepang sebagai negara penyerang menduduki negara Asia, terutama Cina dan Korea. Berakhirnya Perang Dunia II merupakan kesempatan

Lebih terperinci

commit to user BAB I PENDAHULUAN

commit to user BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam suatu kehidupan manusia tidak lepas dari keinginan untuk memiliki seorang keturunan. Keinginan untuk memiliki keturunan atau mempunyai anak merupakan suatu

Lebih terperinci

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK Modul ke: 13 Fakultas DESAIN SENI KREATIF Pancasila Dan Implementasinya Bagian III Pada Modul ini kita membahas tentang keterkaitan antara sila keempat pancasila dengan proses pengambilan keputusan dan

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 17/PUU-XIII/2015 Upaya Hukum Peninjauan Kembali (PK) terhadap Putusan Hukuman Mati

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 17/PUU-XIII/2015 Upaya Hukum Peninjauan Kembali (PK) terhadap Putusan Hukuman Mati RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 17/PUUXIII/2015 Upaya Hukum Peninjauan Kembali (PK) terhadap Putusan Hukuman Mati I. PEMOHON a. Perkumpulan Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (Pemohon I) b. Lembaga Pengawasan

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGADILAN HAK ASASI MANUSIA

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGADILAN HAK ASASI MANUSIA PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGADILAN HAK ASASI MANUSIA I. UMUM Bahwa hak asasi manusia yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945, Deklarasi Universal

Lebih terperinci

Wen Chang Di Jun, Kui Dou Xing Jun, Zhu Yi Fu Zi Dewa Pelindung Kaum Terpelajar

Wen Chang Di Jun, Kui Dou Xing Jun, Zhu Yi Fu Zi Dewa Pelindung Kaum Terpelajar 文昌帝君, 魁斗星君, 朱衣神君 Wen Chang Di Jun, Kui Dou Xing Jun, Zhu Yi Fu Zi Dewa Pelindung Kaum Terpelajar Hal 1 a). Wen Chang Di Jun adalah salah satu dari kelompok bintang utara. Keenam bintang lainnya yaitu Shang-jiang,

Lebih terperinci

Pembahasan 1. Norma 2. Etika 3. Moral 4. Pengertian Etika Profesi 5. Fungsi Kode Etik Profesi

Pembahasan 1. Norma 2. Etika 3. Moral 4. Pengertian Etika Profesi 5. Fungsi Kode Etik Profesi Pertemuan 1 Pembahasan 1. Norma 2. Etika 3. Moral 4. Pengertian Etika Profesi 5. Fungsi Kode Etik Profesi 1.1. Norma Norma (dalam sosiologi) adalah seluruh kaidah dan peraturan yang diterapkan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah dikembangkan sejak tahun lalu. Feng Shui ditulis pada periode kekaisaran Huang

BAB I PENDAHULUAN. telah dikembangkan sejak tahun lalu. Feng Shui ditulis pada periode kekaisaran Huang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Feng Shui adalah pengetahuan arsitektural yang berasal dari budaya Tiongkok, dan telah dikembangkan sejak 4.700 tahun lalu. Feng Shui ditulis pada periode kekaisaran

Lebih terperinci

KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Jurnal Tsinghua University Virtue Ethics and Confucian Ethics dari

KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Jurnal Tsinghua University Virtue Ethics and Confucian Ethics dari BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI Dalam bab dua ini penulis akan memaparkan tiga jenis penguraian yang berisi tentang hasil penelitian terdahulu, konsep terkait variabel yang digunakan

Lebih terperinci

Dewa-Dewa Taoisme Yang Terkemuka

Dewa-Dewa Taoisme Yang Terkemuka Dewa-Dewa Taoisme Yang Terkemuka a). Yuan Shi Tian Zun Yuan Shi Tian Zun adalah Ling Bao Tian Zun dan Tai Shang Lao Jun. Dia sering disebut juga Yuan Shi Tian Wang. Menurut Taoisme, tiga maha dewa ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KORELASI AJARAN WU CHANG TERHADAP PERILAKU EKONOM. A. Ajaran Wu Chang (lima kebajikan) dalam Agama Khonghucu

BAB IV ANALISIS KORELASI AJARAN WU CHANG TERHADAP PERILAKU EKONOM. A. Ajaran Wu Chang (lima kebajikan) dalam Agama Khonghucu BAB IV ANALISIS KORELASI AJARAN WU CHANG TERHADAP PERILAKU EKONOM A. Ajaran Wu Chang (lima kebajikan) dalam Agama Khonghucu Khonghucu merupakan salah satu agama yang sangat menekankan etika moral, namun

Lebih terperinci

36. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KHONGHUCU DAN BUDI PEKERTI SMP

36. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KHONGHUCU DAN BUDI PEKERTI SMP 36. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KHONGHUCU DAN BUDI PEKERTI SMP KELAS: VII Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN KEGIATAN

BAB IV LAPORAN KEGIATAN BAB IV LAPORAN KEGIATAN 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Di dalam proyek pembuatan buku kurikulum 2013 ini saya bekerja sebagai layouter selama 5 bulan, untuk menyusun naskah dan mendesain buku sesuai dengan standar

Lebih terperinci

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar. Tiga Gelombang Demokrasi Demokrasi modern ditandai dengan adanya perubahan pada bidang politik (perubahan dalam hubungan kekuasaan) dan bidang ekonomi (perubahan hubungan dalam perdagangan). Ciriciri utama

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008

DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008 DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008 Mata Pelajaran : PPKn Kelas : VII ( TUJUH ) Hari, tanggal : Senin, 9 Juni 2008 Waktu : 60 Menit PETUNJUK UMUM:

Lebih terperinci

Kebenaran Kitab Suci Diterjemahkan dari Family Radio Bukti-Bukti Luar

Kebenaran Kitab Suci Diterjemahkan dari Family Radio  Bukti-Bukti Luar Kebenaran Kitab Suci Diterjemahkan dari Family Radio http://www.familyradio.com/cross/tract/how-true.htm Bukti-Bukti Luar Bukti-bukti luar, yaitu fakta-fakta diluar Kitab Suci memperlihatkan bahwa Kitab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan mempromosikan ide politik dalam tulisan-tulisan etika dan politik. Dia yakin

BAB I PENDAHULUAN. dan mempromosikan ide politik dalam tulisan-tulisan etika dan politik. Dia yakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Aristoteles merupakan salah seorang filsuf klasik yang mengembangkan dan mempromosikan ide politik dalam tulisan-tulisan etika dan politik. Dia yakin bahwa politik

Lebih terperinci

ETOS KERJA DAN FILSAFAT CINA

ETOS KERJA DAN FILSAFAT CINA ETOS KERJA DAN FILSAFAT CINA Oleh : HM Syarif Tanudjaja, SH Seminar : Transformasi Teologi dan Reaktualisasi Etos Kerja Islam Sebagai Respon Terhadap Pergesaran Peta Geoekonomi, Geopolitik dan Geobudaya

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG ULANGAN KENAIKAN KELAS TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008

DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG ULANGAN KENAIKAN KELAS TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008 Mata Pelajaran : PPKn Kelas : VII ( TUJUH ) Hari, tanggal : Senin, 16 Juni 2008 Waktu : 60 Menit DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG ULANGAN KENAIKAN KELAS TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008 PETUNJUK UMUM: 1.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perdagangan orang (trafficking) merupakan salah satu bentuk perlakuan terburuk

I. PENDAHULUAN. Perdagangan orang (trafficking) merupakan salah satu bentuk perlakuan terburuk I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perdagangan orang (trafficking) merupakan salah satu bentuk perlakuan terburuk dari tindak kekerasan yang dialami orang terutama perempuan dan anak, termasuk sebagai tindak

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN. TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN. TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN. TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang:

Lebih terperinci

Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama

Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama Kata agama berasal dari kata dalam bahasa Pali atau bisa juga dari kata dalam bahasa Sansekerta, yaitu dari akar kata gacc, yang artinya adalah pergi

Lebih terperinci

Y O G Y A K A R T A. : Amri Arifin Hidayat NPM : Kelompok : F Program Studi : Strata 1 Jurusan : Teknik Informatika

Y O G Y A K A R T A. : Amri Arifin Hidayat NPM : Kelompok : F Program Studi : Strata 1 Jurusan : Teknik Informatika Meningkatkan Rasa Persatuan dan Kesatuan Warga Negara Republik Indonesia Untuk Mencapai Kehidupan yang Lebih Baik STMIK AMIKOM Y O G Y A K A R T A Nama : Amri Arifin Hidayat NPM : 11.11.5536 Kelompok :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membahayakan stabilitas politik suatu negara. 1 Korupsi juga dapat diindikasikan

BAB I PENDAHULUAN. membahayakan stabilitas politik suatu negara. 1 Korupsi juga dapat diindikasikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Meningkatnya tindak pidana korupsi yang tidak terkendali akan membawa bencana, tidak saja terhadap kehidupan perekonomian nasional tetapi juga pada kehidupan

Lebih terperinci

Etika Bisnis. Julian Adam Ridjal. PS Agribisnis Universitas Jember

Etika Bisnis. Julian Adam Ridjal. PS Agribisnis Universitas Jember Etika Bisnis Julian Adam Ridjal PS Agribisnis Universitas Jember www.adamjulian.net ETIKA BISNIS Etika Bisnis Etika sebagai praktis berarti : nilai-nilai dan normanorma moral sejauh dipraktikan atau justru

Lebih terperinci

UNDANG UNDANG DASAR MERUPAKAN PEMAHAMAN BERSAMA UNTUK REFORMASI STRUKTUR POLITIK

UNDANG UNDANG DASAR MERUPAKAN PEMAHAMAN BERSAMA UNTUK REFORMASI STRUKTUR POLITIK PESAN TAHUNBARU MAJALAH SEJARAH TIONGHOA - (YAN HUANG CHUN QIU) NO. 1-2013 UNDANG UNDANG DASAR MERUPAKAN PEMAHAMAN BERSAMA UNTUK REFORMASI STRUKTUR POLITIK - Redaksi majalah YHCQ Setelah melalui reformasi

Lebih terperinci

NOMOR 20 TAHUN 1982 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK PERTAHANAN KEMANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 20 TAHUN 1982 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK PERTAHANAN KEMANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1982 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK PERTAHANAN KEMANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menimbang: DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAYI NATAL. Oleh Pdt. Dr. Stephen Tong. Yesaya 9:5-6

BAYI NATAL. Oleh Pdt. Dr. Stephen Tong. Yesaya 9:5-6 BAYI NATAL Oleh Pdt. Dr. Stephen Tong Yesaya 9:5-6 Sebab setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api. Sebab seorang anak telah lahir untuk kita,

Lebih terperinci

Pelaksanaan Pidana Mati kemudian juga diatur secara khusus dalam Peraturan Kapolri Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Pidana Mati

Pelaksanaan Pidana Mati kemudian juga diatur secara khusus dalam Peraturan Kapolri Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Pidana Mati Bab II : Pidana Pasal 10 Pidana terdiri atas: a. pidana pokok: 1. pidana mati; 2. pidana penjara; 3. pidana kurungan; 4. pidana denda; 5. pidana tutupan. b. pidana tambahan 1. pencabutan hak-hak tertentu;

Lebih terperinci

Hidup dibawah Masa Paus Terakhir: 12 Fakta Yang Harus Anda Ketahui

Hidup dibawah Masa Paus Terakhir: 12 Fakta Yang Harus Anda Ketahui Hidup dibawah Masa Paus Terakhir: 12 Fakta Yang Harus Anda Ketahui Dunia sedang berada dibawah masa pemerintahan Paus Francis I, raja ke-8 dan yang terakhir, sejak dia dinobatkan menjadi penguasa mutlak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang teknologi informasi dan komunikasi, pers telah memberikan andil yang

BAB I PENDAHULUAN. bidang teknologi informasi dan komunikasi, pers telah memberikan andil yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Melihat pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya di bidang teknologi informasi dan komunikasi, pers telah memberikan andil yang cukup besar

Lebih terperinci

Pandangan tokoh Teori Sociological Jurisprudence mengenai hukum yang baik dalam. masyarakat

Pandangan tokoh Teori Sociological Jurisprudence mengenai hukum yang baik dalam. masyarakat MAKALAH TEORI HUKUM/KELAS A REGULE Pandangan tokoh Teori Sociological Jurisprudence mengenai hukum yang baik dalam masyarakat DISUSUN OLEH: MARIA MARGARETTA SITOMPUL,SH 117005012/HK PROGRAM STUDI MAGISTER

Lebih terperinci

Plotinus KAJIAN TOKOH FILSAFAT ABAD PERTENGAHAN. Endah Kusumawardani

Plotinus KAJIAN TOKOH FILSAFAT ABAD PERTENGAHAN. Endah Kusumawardani KAJIAN TOKOH FILSAFAT ABAD PERTENGAHAN Plotinus Endah Kusumawardani Kehidupan sebagai proses makhluk Tuhan untuk menjalani waktu di dunia ini tidak dapat terlepas dari yang namanya masalah. Bahkan terdapat

Lebih terperinci

Tamadun Cina. Tamadun Islam dan Tamadun Asia

Tamadun Cina. Tamadun Islam dan Tamadun Asia Tamadun Cina Tamadun Islam dan Tamadun Asia Tamadun Cina merupakan salah sebuah tamadun tertua di dunia. Ianya diperintah secara silih berganti oleh dinasti yang berbeza yang berbentuk feudal dan kemudiannya

Lebih terperinci

sebelumnya, yaitu Zaman Pertengahan. Walau demikian, pemikiran-pemikiran yang muncul di Zaman Pencerahan tidaklah semuanya baru.

sebelumnya, yaitu Zaman Pertengahan. Walau demikian, pemikiran-pemikiran yang muncul di Zaman Pencerahan tidaklah semuanya baru. Ada beberapa teori-teori demokrasi yaitu : 1. Teori Demokrasi Klasik Demokrasi, dalam pengertian klasik, pertama kali muncul pada abad ke-5 SM tepatnya di Yunani. Pada saat itu pelaksanaan demokrasi dilakukan

Lebih terperinci

Prinsip Kepemimpinan Ul.1:9-18 Ev. Gito T.W.

Prinsip Kepemimpinan Ul.1:9-18 Ev. Gito T.W. Prinsip Kepemimpinan Ul.1:9-18 Ev. Gito T.W. Bulan Oktober kita merayakan hari Reformasi. Reformasi ini tidak hanya di dalam gereja, tetapi juga di dunia. Reformasi tidak terjadi di bidang tertentu saja.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan

BAB I PENDAHULUAN. menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suku bangsa Tionghoa merupakan salah satu etnik di Indonesia. Mereka menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan leluhur orang Tionghoa

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

HUKUMAN MATI NARAPIDANA NARKOBA DAN HAK ASASI MANUSIA Oleh : Nita Ariyulinda *

HUKUMAN MATI NARAPIDANA NARKOBA DAN HAK ASASI MANUSIA Oleh : Nita Ariyulinda * HUKUMAN MATI NARAPIDANA NARKOBA DAN HAK ASASI MANUSIA Oleh : Nita Ariyulinda * Naskah diterima: 12 Desember 2014; disetujui: 19 Desember 2014 Trend perkembangan kejahatan atau penyalahgunaan narkotika

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. kuno Dinasti Han yang disebut dengan Ma Wang Dui pada tahun Di tengah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. kuno Dinasti Han yang disebut dengan Ma Wang Dui pada tahun Di tengah BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Andri Wang penulis buku Dao De Jing-Lao Zi yang merupakan buku pertama yang diterjemahkan secara utuh dan komplit dari manuskrip

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Adanya hukum dan di buat tumbuh dan berkembang dalam masyarakat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Adanya hukum dan di buat tumbuh dan berkembang dalam masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Adanya hukum dan di buat tumbuh dan berkembang dalam masyarakat dengan tujuan untuk mengatur kehidupan masyarakat baik masyarakat modren maupun masyarakat

Lebih terperinci

29. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KHONGHUCU DAN BUDI PEKERTI SD

29. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KHONGHUCU DAN BUDI PEKERTI SD 29. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KHONGHUCU DAN BUDI PEKERTI SD KELAS: I Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kemajuan dalam kehidupan masyarakat, selain itu dapat mengakibatkan perubahan kondisi sosial

I. PENDAHULUAN. kemajuan dalam kehidupan masyarakat, selain itu dapat mengakibatkan perubahan kondisi sosial I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sedang mengalami proses pembangunan. Proses pembangunan tersebut dapat menimbulkan dampak sosial positif yaitu

Lebih terperinci

KOLUSI MERUSAK MORAL BANGSA

KOLUSI MERUSAK MORAL BANGSA KOLUSI MERUSAK MORAL BANGSA EKA MUHAMAD NUR ROSID / 11.12.5992 KELOMPOK: I (KEADILAN) PROGRAM STUDI: PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN: SISTEM INFORMASI DOSEN: MOHAMMAD IDRIS.P, DRS, MM LATAR BELAKANG MASALAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara khusus, dan diancam dengan pidana yang cukup berat. 1. Tindak pidana korupsi di Indonesia sudah sangat meluas dan telah

BAB I PENDAHULUAN. secara khusus, dan diancam dengan pidana yang cukup berat. 1. Tindak pidana korupsi di Indonesia sudah sangat meluas dan telah BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Fenomena sosial yang dinamakan korupsi merupakan realitas perilaku manusia dalam interaksi sosial yang dianggap menyimpang, serta membahayakan masyarakat dan

Lebih terperinci

Filsafat China. 1. Jaman Klasik ( S.M.)

Filsafat China. 1. Jaman Klasik ( S.M.) Filsafat China Filsafat China adalah salah satu dari filsafat tertua di dunia dan dipercaya menjadi salah satufilsafat dasar dari 3 filsafat dasar yang mempengaruhi sejarah perkembangan filsafat dunia.filsafat

Lebih terperinci

PROSES PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN SENJATA API OLEH ANGGOTA TNI di DENPOM IV/ 4 SURAKARTA

PROSES PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN SENJATA API OLEH ANGGOTA TNI di DENPOM IV/ 4 SURAKARTA PROSES PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN SENJATA API OLEH ANGGOTA TNI di DENPOM IV/ 4 SURAKARTA Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum

Lebih terperinci

F LS L A S F A A F T A T ISL S A L M

F LS L A S F A A F T A T ISL S A L M FILSAFAT ISLAM Prof. Dr. H. Almasdi Syahza,, SE., MP Peneliti Senior Universitas Riau Email: asyahza@yahoo.co.id; Website: http://almasdi.unri.ac.id Sumber Ilmu: AL 'ALAQ (1-5) 1. Bacalah dengan (menyebut)

Lebih terperinci

PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA

PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA Disajikan dalam kegiatan pembelajaran untuk Australian Defence Force Staff di Balai Bahasa Universitas Pendidikan Indonesia di Bandung, Indonesia 10 September 2007

Lebih terperinci

PROBLEMATIK & TEORI KEADILAN. Bacaan yang dianjurkan : The Liang Gie, 1982, Teori-teori Keadilan, Penerbit Supersukses, Yogyakarta

PROBLEMATIK & TEORI KEADILAN. Bacaan yang dianjurkan : The Liang Gie, 1982, Teori-teori Keadilan, Penerbit Supersukses, Yogyakarta PROBLEMATIK & TEORI KEADILAN Bacaan yang dianjurkan : The Liang Gie, 1982, Teori-teori Keadilan, Penerbit Supersukses, Yogyakarta CONTOH KASUS Anggap aja ini martabak Tugas : Bagilah martabak ini untuk

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1954 TENTANG PERJANJIAN PERBURUHAN ANTARA SERIKAT BURUH DAN MAJIKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1954 TENTANG PERJANJIAN PERBURUHAN ANTARA SERIKAT BURUH DAN MAJIKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1954 TENTANG PERJANJIAN PERBURUHAN ANTARA SERIKAT BURUH DAN MAJIKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa perlu diadakan aturan-aturan tentang perjanjian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penghadangan terhadap tentara Jepang di daerah Kubang Garut oleh

Lebih terperinci

SEJARAH PEREKONOMIAN

SEJARAH PEREKONOMIAN 2 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA MODUL (2 SKS) POKOK BAHASAN : SEJARAH PEREKONOMIAN Oleh : DESKRIPSI Pertemuan kali ini akan di bahas mengenai mahzab-mahzab dalam sejarah perekonomian,

Lebih terperinci

Surat Paulus kepada Titus

Surat Paulus kepada Titus Titus 1:1-4 1 Titus 1:6 Surat Paulus kepada Titus 1-4 Kepada yang kekasih saudara saya seiman Titus yaitu anak rohani saya yang sesungguhnya karena mempunyai keyakinan yang sama: Salam dari Paulus, hamba

Lebih terperinci

Tionghoa, Dulu dan Sekarang (1)

Tionghoa, Dulu dan Sekarang (1) http://www.radartarakan.co.id/berita/index.asp?berita=utama&id=148192 Senin, 26 Januari 2009 Tionghoa, Dulu dan Sekarang (1) Dahlan Iskan Hollands Spreken, Peranakan dan Totok WAKTU itu belum ada negara

Lebih terperinci

2014 PEMIKIRAN MUBYARTO TENTANG EKONOMI INDONESIA

2014 PEMIKIRAN MUBYARTO TENTANG EKONOMI INDONESIA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan Ekonomi disuatu Negara memang sudah menjadi sebuah keharusan yang tidak bisa ditinggalkan atau dikesampingkan karena pada hakikatnya kesejahteraan

Lebih terperinci

KONFUSIANISME DALAM KEBUDAYAAN CINA MODERN Dewi Hartati

KONFUSIANISME DALAM KEBUDAYAAN CINA MODERN Dewi Hartati 174 Paradigma, Jurnal Kajian Budaya KONFUSIANISME DALAM KEBUDAYAAN CINA MODERN Dewi Hartati Abstrak Konfusianisme bertujuan untuk mendidik dan menekankan agar manusia dapat melayani negara dan masyarakat.

Lebih terperinci

ETIKA ADMINISTRASI HENDRA WIJAYANTO

ETIKA ADMINISTRASI HENDRA WIJAYANTO ETIKA ADMINISTRASI HENDRA WIJAYANTO Beberapa Definisi Etika, dari bahasa Yunani ethos, artinya: kebiasaan atau watak Moral, dari bahasa Latin mos (jamak: mores), artinya: cara hidup atau kebiasaan /adat.

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Kristen

Pendidikan Agama Kristen Pendidikan Agama Kristen 1. TUHAN YANG ESA 2. MANUSIA 3. MASYARAKAT 4. MORAL 5. BUDAYA 6. IPTEKNI 7. HUKUM 8. POLITIK 9. KERUKUNAN STANDAR KOMPETENSI STANDAR KOMPETENSI 1.TUHAN YANG ESA KOMPETENSI DASAR

Lebih terperinci

Predestinasi Kristus 1 Ptr. 1:20-21 Ev. Calvin Renata

Predestinasi Kristus 1 Ptr. 1:20-21 Ev. Calvin Renata Predestinasi Kristus 1 Ptr. 1:20-21 Ev. Calvin Renata Pada bulan lalu kita telah belajar tentang Kristus yang mati disalibkan untuk menebus kita dari hidup yang sia-sia bukan dengan emas atau perak tetapi

Lebih terperinci

Mengatasi Kegagalan & Mencapai Kejayaan Melalui KRISTUS YESUS

Mengatasi Kegagalan & Mencapai Kejayaan Melalui KRISTUS YESUS Mengatasi Kegagalan & Mencapai Kejayaan Melalui KRISTUS YESUS 1. TUHAN YESUS KRISTUS KAMU berkata di dalam alkitab Galatia 6:7 Karena apa yang ditabur orang, itu juga akan dituainya. YESUS KRISTUS aku

Lebih terperinci

Pengertian Etika. Nur Hidayat TIP FTP UB 2/18/2012

Pengertian Etika. Nur Hidayat  TIP FTP UB 2/18/2012 Nur Hidayat http://nurhidayat.lecture.ub.ac.id TIP FTP UB Pengertian Etika Berasal dari Yunani -> ethos artinya karakter, watak kesusilaan atau adat. Fungsi etika: Sebagai subjek : Untuk menilai apakah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. An eye for an eye, and a tooth for a tooth. Jika seseorang menghilangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. An eye for an eye, and a tooth for a tooth. Jika seseorang menghilangkan 16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang An eye for an eye, and a tooth for a tooth. Jika seseorang menghilangkan nyaw a orang lain, maka sebagai gantinya nyaw a pelaku pun harus dihilangkan. Asumsi retributif

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace dicabut: UU 3-2002 lihat: UU 1-1988 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 51, 1982 (HANKAM. POLITIK. ABRI. Warga negara. Wawasan Nusantara. Penjelasan

Lebih terperinci

Hari Pertama Kerajaan Kristus Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Kedua Doakan Yang Menyatukan Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Ketiga

Hari Pertama Kerajaan Kristus Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Kedua Doakan Yang Menyatukan Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Ketiga Hari Pertama Kamis, 25 Mei 2006 Kerajaan Kristus...dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah. Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem,

Lebih terperinci