ANALISIS PENGUASAAN KONSEP DASAR DAN KETUNTASAN PEMAHAMAN MATERI PENCACAHAN DALAM MATEMATIKA DISKRET

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENGUASAAN KONSEP DASAR DAN KETUNTASAN PEMAHAMAN MATERI PENCACAHAN DALAM MATEMATIKA DISKRET"

Transkripsi

1 ANALISIS PENGUASAAN KONSEP DASAR DAN KETUNTASAN PEMAHAMAN MATERI PENCACAHAN DALAM MATEMATIKA DISKRET Luh Putu Ida Harini 1, I Gede Santi Astawa 2, I Gusti Ayu Made Srinadi 3, 1 Jurusan Matematika FMIPA Universitas Udayana, ballidah@unud.ac.id 2 Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Universitas Udayana, santi.astawa@cs.unud.ac.id 3 Jurusan Matematika FMIPA Universitas Udayana, srinadiigustiayumade@yahoo.co.id Abstrak. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) menghendaki adanya reorientasi pembelajaran (classroom reform) dari model teaching ke model learning dengan berpusat pada peserta didik (student centered learning). Selama ini dalam proses pelaksanaan pembelajaran sistem KBK suatu mata kuliah, apabila terjadi kegagalan, yang akan dikaji adalah model pembelajaran yang telah dilakukan, dan jarang sekali seorang pengajar mengkaji kegagalan tersebut dari sudut pandang mahasiswa. Berawal dari fenomena tersebut maka dilakukan analisa penyebab ketidaktuntasan mahasiswa dalam memahami matakuliah matematika dalam hal ini mengambil studi kasus materi peluang dan pencacahan pada mata kuliah Matematika Diskret. Materi peluang dan pencacahan yang sebenarnya sudah dikenalkan dari tingkat sekolah menengah pertama ternyata paling sulit dipahami oleh sebagian besar mahasiswa dan bahkan menjadi penyebab utama turunnya nilai hasil pembelajaran Matematika Diskret secara umum. Kajian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang secara signifikan memengaruhi ketuntasan pemahaman mahasiswa pada pembelajaran konsep pencacahan dan peluang dengan menggunakan Uji Khi- Kuadrat (Chi-Square) dan analisis regresi logistik. Hasil analisis regresi logistik menunjukkan bahwa nilai rataan UN, nilai UN Matematika dan nilai Kalkulus I berpengaruh secara signifikan terhadap ketuntasan penguasaan konsep pencacahan dan peluang pada mata kuliah Matematika Diskrit. Kata Kunci: analisis regresi logistik, peluang, pencacahan, uji ketergantungan. 1 Pendahuluan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah banyak diterapkan menghendaki adanya reorientasi pembelajaran (classroom reform) dari model teching ke model learning dengan berpusat pada peserta didik (student centered learning). Namun demikian dalam operasionalnya masih banyak terjadi ketimpangan sehingga terdapat banyak hal yang kemudian membuat sistem KBK tidak bisa diterapkan dengan baik dalam suatu proses belajar. Selama ini apabila terjadi kegagalan dalam proses pelaksanaan pembelajaran sistem KBK maka yang akan di kaji adalah model pembelajaran yang telah dilakukan, dan jarang sekali seorang pengajar mengkaji kegagalan tersebut dari sudut pandang mahasiswanya. 433

2 Berawal dari fenomena tersebut, penelitian ini bermaksud melakukan analisa penyebab kesulitan mahasiswa dalam memahami matakuliah matematika. Hasil penelitian dari Kiat [2] menyatakan bahwa beberapa tipe kesalahan yang sering dilakukan oleh mahasiswa dalam pengerjaan soal kalkulus khususnya integral diantaranya meliputi kesalahan konsep (conceptual errors), kesalahan procedural (procedural errors) dan kesalahan teknik (technical errors). Selanjutnya yang perlu dikaji apakah kesulitan tersebut muncul akibat dari tiga tipe kesalahan tersebut ataukah mungkin karena penyebab lain, misalnya karena kurangnya kemampuan mahasiswa dalam menterjemahkan maksud soal, lemahnya kemampuan mahasiswa pada materi prasyarat, karena sistem evaluasi yang diterapkan, atau faktor-faktor lain. Sebagai suatu studi kasus, dalam penelitian ini diambil materi peluang dan pencacahan pada mata kuliah Matematika Diskret. Materi ini diambil mengingat seringkali terjadi kontradiksi dalam pembelajaran dan hasil pembelajaran yang sulit dijelaskan secara umum. Materi peluang dan pencacahan sebenarnya sudah dikenalkan dari tingkat sekolah menengah pertama. Akan tetapi berdasarkan pengalaman peneliti dalam mengajar matakuliah Matematika Diskret, materi peluang dan pencacahan ini yang paling sulit dipahami oleh sebagian besar mahasiswa. Mahasiswa sebagian besar sangat mengerti apabila sedang mendengarkan penjelasan langsung dari pengajar, akan tetapi apabila dihadapkan dengan permasalahan atau soal yang telah dimodifikasi, mahasiswa cenderung kebingungan dan hasilnya materi ini menjadi sebab utama turunnya nilai hasil pembelajaran Matematika Diskret secara umum. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat diperoleh faktor dan penyebab kesulitan yang dialami mahasiswa dalam materi tersebut sehingga pengajar lebih memahami karakteristik mahasiswa dan dapat mengevaluasi sekaligus menentukan metode pembelajaran yang lebih baik dari yang telah dilakukan. Dengan demikian diharapkan arah pembelajaran dapat disesuaikan untuk menjangkau tingkat pemahaman mahasiswa secara umum sehingga pembelajaran secara KBK dapat terlaksana dengan baik. Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor utama penyebab kesulitan belajar pada mahasiswa dan mengetahui variabel-variabel apa saja yang berpengaruh signifikan terhadap capaian penguasaan konsep dasar dengan ketuntasan pemahaman materi pencacahan dalam Matematika Diskret. 2 Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Matematika, FMIPA, Universitas Udayana dengan pelaksanaan tindakan selama 3 bulan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas karena ingin memperbaiki kualitas pembelajaran untuk mata kuliah konsep dasar yang bermuara pada peningkatan kemampuan pemahaman dan penalaran komunikasi matematis mahasiswa. Mata kuliah konsep dasar yang diambil dalam penelitian ini adalah mata kuliah matematika diskret, mengingat mata kuliah tersebut sebenarnya merupakan salah satu mata kuliah yang sangat terhubung dengan dunia nyata akan tetapi di satu sisi menjadi salah satu mata kuliah yang susah di pahami oleh sebagian besar mahasiswa matematika. Adapun kerangka pemecahan masalah yang akan dilakukan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 434

3 1. Melakukan tes diagnostik berupa tes kemampuan awal (tes kompetensi dasar) mahasiswa yang harus dikuasai sebelumnya (mata kuliah prasyarat), pre test dan post test setiap kali dilakukan tatap muka. 2. Mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar berdasar tes kompetensi dasar, (hasil evaluasi kurang dari 75%) 3. Mengidentifikasi terjadinya kelemahan berdasarkan hasil tes yang telah diperoleh. 4. Mencari faktor dan penyebab terjadinya kesulitan belajar. 5. Mencari alternatif penanganan untuk mengatasi faktor penyebab kesulitan belajar yang telah diperoleh. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan untuk melakukan analisis kesulitan belajar mata kuliah Matematika Diskret khususnya pada materi Peluang dan Pencacahan. Adapun langkah yang dilakukan dalam analisa adalah sebagai berikut: 1. Membuat prangkat pembelajaran berupa tes kompetensi dasar, pre test dan post test (untuk setiap tatap muka), Lembar Pengamatan, Lembar Evaluasi Formatif, Instrumen Pengukuran Sikap dan Motivasi Belajar. 2. Langkah dan analisa pembuatan perangkat tes diagnostik. a. Spesifikasi tes meliputi: tujuan, kisi-kisi, bentuk dan panjang tes. Tujuan tes ini digunakan untuk mendiagnosis kesulitan yang dihadapi mahasiswa. Penyusunan kisi-kisi disesuaikan dengan materi yang dipilih berdasarkan pokok bahasan yang essensial, berkelanjutan, bernilai praktis, jika ada konsep maka konsep tersebut untuk mempelajari bidang lain serta ranah kognitif yang diukur. Bentuk tes yang sesuai dengan tujuan tes adalah bentuk uraian. b. Menulis soal c. Validitas Tes yang menggunakan validitas isi d. Uji coba soal dilakukan untuk mahasiswa yang tidak menjadi subyek penelitian e. Setelah diuji coba, dilakukan analisis soal untuk menentukan reliabilitas soal, penentuan reliabilitas soal dengan rumusan k p 1 p r k 2 Sx dengan k = banyaknya item, Sx 2 = Varian Skor Tes, dan p = proporsi subyek yang benar menjawab dibagi banyaknya subyek yang menjawab suatu item, f. Menyusun soal kembali. g. Melakukan Pembelajaran dan Tindakan Kelas. Pada setiap kegiatan tatap muka diupayakan agar diperoleh data tentang hasil belajar, respon dan motivasi mahasiswa. Pada setiap pelaksanaan tindakan akan dilakukan evaluasi kepada subyek penelitian menggunakan test yang sudah disusun sebelumnya. Analisis data dilakukan untuk menentukan materi mana yang belum dikuasai siswa, mengidentifikasi jenis kesalahan yang dilakukan siswa, kemudian menentukan kesulitan atau kekurangan yang diduga menjadi penyebab kesalahan siswa dalam menjawab soal. Analisis dilakukan terhadap tingkat pencapaian tiap-tiap butir untuk menentukan tingkat penguasaan belajar mahasiswa, dengan kata lain tes ini menggunakan acuan kriteria. Batasan yang 435

4 digunakan untuk mengukur tingkat pencapaiannya/penguasaan materi adalah 75%, dan selanjutnya hasil analisis digunakan untuk memberikan perlakuan tambahan pada proses belajar. Selain itu dilakukan pula Identifikasi Variabel. Dari data respon yang diperoleh akan ditentukan faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar mahasiswa. Kemudian dari faktor-faktor tersebut dibuat variabel yang akan dianalisis dalam penelitian. Variabel ini dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu : 1. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu jenis kelamin mahasiswa (JK), asal sekolah (SMA/SMK), Rataan Nilai UN, Nilai Kalkulus I, Nilai UN Matematika, TKD dan variabel lain yang diperoleh dari analisa faktor yang ada. 2. Variabel respon dalam penelitian ini adalah status pemahaman mahasiswa terhadap materi yang diberikan (Y). Pada tahap observasi dan evaluasi dilakukan analisis perbandingan antara hasil test pendahuluan dengan test akhir dari mahasiswa. Tujuannya untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari perlakuan yang diberikan. Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi 20.0 For Window, untuk mencapai tujuan penelitian digunakan Uji Khi-Kuadrat dan analisis Regresi Logistik Biner. Adapun langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah: 1. Melakukan perancangan data dengan mengadakan survei terhadap responden yang menjadi objek penelitian pada setiap tatap muka. 2. Melakukan summary data dan analisis deskriptif untuk melihat gambaran umum masing masing peubah yang diperoleh. 3. Analisis data untuk melihat ketergantungan dua variabel menggunakan Uji Khi-Kuadrat (Chi-Square) 4. Analisis data untuk melihat pengaruh bersama variabel-variabel yang digunakan dengan analisis regresi logistik digunakan. 5. Intepretasi model. Variabel-varibel yang digunakan dalam kajian ini meliputi: Jenis Kelamin (JK), Asal Sekolah (SMA/SMK), Nilai UN Matematika, Rataan Nilai UN, Nilai Kalkulus I, Tes Kemampuan Dasar (TKD), Ketuntasan Pre Test, dan Ketuntasan Post Test (Penguasaan Konsep Peluang dan Pencacahan). Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik inferensial terhadap data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan data-data yang diperoleh dari hasil TKD, Pre Test dan Post Test. Dalam hal ini Uji Khi-Kuadrat (Chi-Square) digunakan untuk melihat ketergantungan dua variabel dan analisis regresi logistik digunakan untuk melihat pengaruh bersama variabel-variabel yang digunakan. 3 Hasil dan Pembahasan Berdasarkan hasil observasi diperoleh deskripsi kendala yang dialami mahasiswa dalam memahami materi diantaranya: 1) mahasiswa kurang menguasai mata kuliah dasar yang digunakan sebagai prasyarat, sehingga mereka akan mengalami kesulitan yang lebih berat lagi pada saat memahami konsep yang lebih abstrak, 2) mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami soal akibat kurangnya kemampuan mengiterpretasi masalah nyata (soal cerita) ke dalam bahasa matematika, 3) mahasiswa mengalami kesulitan dalam memilih bahasan mana yang harus di gunakan untuk menyelesaikan konsep pencacahan dan 436

5 peluang. Melihat hal tersebut dapat diketahui bahwa letak kesulitan belajar mahasiswa cenderung diakibatkan oleh kekurangan mereka dalam menguasai konsep dasar dan bukan berasal dari ketidakjelasan materi yang telah diberikan selama proses pembelajaran mata kuliah Matematika Diskret. Selanjutnya akan dilakuakan analisis data hasil observasi dan variabel-variabel yang telah diperoleh. 3.1 Analisis Uji Ketergantungan (Kebebasan) Dua Variabel Pada saat menguji kebebasan antar dua variabel, frekuensi data obserbasi dinyatakan dalam tabel kontingensi. Untuk menguji hipotesis nol bahwa kedua variabel saling bebas, maka dilakukan dengan uji Khi-Kuadrat (. Adapun hasil Uji Ketergantungan (Kebebasan) Dua Variabel dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Hasil analisis data uji ketergantungan variabel jenis kelamin dengan ketuntasan penguasaan konsep peluang dan pencacahan tersaji pada Tabel 1 dan Tabel 2 berikut. TABEL 1 Hasil Tabulasi Silang variabel Jenis Kelamin dengan Ketuntasan Penguasaan Konsep Peluang dan Pencacahan TABEL 2 Hasil Analisis untuk Uji Ketergantungan variabel Jenis Kelamin dengan Ketuntasan Penguasaan Konsep Peluang dan Pencacahan Dari hasil uji ketergantungan variabel jenis kelamin dengan ketuntasan penguasaan konsep peluang dan pencacahan (Tabel 2) diperoleh bahwa kedua variabel saling bebas, dan tidak ada kecenderungan jenis kelamin tertentu menunjukkan ketuntasan yang berbeda dibanding jenis kelamin lainnya. 437

6 2. Hasil analisis data uji ketergantungan variabel asal sekolah dengan ketuntasan penguasaan konsep peluang dan pencacahan tersaji pada Tabel 3 dan Tabel 4. TABEL 3 Hasil Tabulasi Silang variabel Asal Sekolah dengan Ketuntasan Penguasaan Konsep Peluang dan Pencacahan TABEL 4 Hasil Analisis untuk Uji Ketergantungan variabel Asal Sekolah dengan Ketuntasan Penguasaan Konsep Peluang dan Pencacahan Dari hasil uji ketergantungan variabel Asal Sekolah dengan ketuntasan penguasaan konsep peluang dan pencacahan (Tabel 4) diperoleh bahwa kedua variabel saling bebas, dan tidak ada kecenderungan mahasiswa dengan latar belakang SMA menunjukkan ketuntasan yang berbeda dibanding mahasiswa dengan latar belakang sekolah SMK. 3. Hasil analisis data uji ketergantungan variabel Nilai Kalkulus I dengan ketuntasan penguasaan konsep peluang dan pencacahan tersaji pada Tabel 5 dan Tabel 6. TABEL 5 Hasil Tabulasi Silang variabel Nilai Kalkulus I dengan Ketuntasan Penguasaan Konsep Peluang dan Pencacahan 438

7 TABEL 6 Hasil Analisis untuk Uji Ketergantungan variabel Nilai Kalkulus I dengan Ketuntasan Penguasaan Konsep Peluang dan Pencacahan Dari hasil uji ketergantungan variabel Nilai Mata Kuliah Kalkulus I dengan ketuntasan penguasaan konsep peluang dan pencacahan (Tabel 6) diperoleh bahwa kedua variabel saling bergantung (tidak saling bebas), artinya ada kecenderungan Nilai Mata Kuliah Kalkulus I mahasiswa memengaruhi ketuntasan mahasiswa dalam memahami konsep peluang dan pencacahan. 4. Hasil analisis data uji ketergantungan variabel Ketuntasan Pre Test dengan ketuntasan penguasaan konsep peluang dan pencacahan tersaji pada Tabel 5 dan Tabel 6. TABEL 7 Hasil Tabulasi Silang variabel Ketuntasan Pre Test dengan Ketuntasan Penguasaan Konsep Peluang dan Pencacahan TABEL 8 Hasil Analisis untuk Uji Ketergantungan variabel Ketuntasan Pre Test dengan Ketuntasan Penguasaan Konsep Peluang dan Pencacahan 439

8 Dari hasil uji ketergantungan variabel Ketuntasan Pre Test dengan ketuntasan penguasaan konsep peluang dan pencacahan (Tabel 8) diperoleh bahwa kedua variabel saling bebas, artinya tidak ada kecenderungan mahasiswa yang tuntas dalam penyelesaian soal-soal Pre Test juga akan tuntas dalam penguasaan konsep peluang dan pencacahan. Dengan demikian dari hasil uji ketergantungan dua variabel menunjukkan bahwa variabel ketuntasan penguasaan konsep pencacahan dan peluang hanya memiliki ketergantungan dengan variabel nilai Kalkulus I, sedangkan dengan variabel lainnya seperti JK mahasiswa, asal sekolah mahasiswa, dan Ketuntasan Pre Test memiliki hubungan saling bebas. 3.2 Analisis Regresi Logistik Analisis regresi logistik adalah metode statistika yang mempelajari tentang pola hubungan secara matematis antara satu peubah tak bebas (dependen/respon) dengan satu atau lebih peubah bebas (independent/prediktor). Secara umum regresi logistik dibedakan menjadi Regresi Logistik Nominal, Regresi Logistik Ordinal, Regresi Logistik Biner (Dikotomus) dan Regresi Logistik Polikotomus [1,3,4]. Karena dalam penelitian ini hanya melibatkan dua kategori maka regresi logistik yang akan digunakan adalah Regresi Logistik Biner (Dikotomus). Analisis regresi logistik biner adalah suatu analisis regresi logistik antara peubah independen ( ) dengan peubah dependen ( ) yang terdiri dari dua kategori, yang dalam penelitian ini dikategorikan dengan tuntas (1) dan tidak tuntas (0). Peubah dependen dengan dua kategori yaitu 0 dan 1 tersebut akan mengikuti distribusi Bernoulli dengan fungsi peluang berikut dengan y 0, 1 (1) Jika maka dan jika maka. Tujuan dari analisis regresi logistik biner adalah untuk mencari pola hubungan secara peluang antara peubah dengan peluang (peluang kejadian yang diakibatkan oleh ). Berapapun nilai bila disubstitusikan ke dalam fungsi logistik hasilnya akan berkisar antara 0 dan 1. Fungsi logistik dapat dilihat sebagai berikut : Regresi logistik sebenarnya menggambarkan peluang terjadinya suatu kejadian dimana kemungkinan nilai yang berkisar antara 0 dan 1 atau yang menyatakan resiko dari seorang individu. Bentuk Persamaan Regresi Logistik adalah sebagai berikut : (2) dengan adalah jumlah parameter. Untuk memperoleh fungsi yang linear dalam parameter sehingga mempermudah mengestimsi parameter-parameternya 440

9 digunakan suatu transformasi yang dikenal sebagai transformasi logit yang menghasilkan model logit. Model logit tersebut disajikan dalam persamaan berikut : (3) Estimasi parameter dilakukan dengan metode maksimum likelihood. Selanjutnya untuk melihat pengaruh bersama semua variabel/peubah penelitian terhadap ketuntasan pemahaman materi pencacahan dilakukan dengan analisis regresi logistik biner. Dari hasil analisis regresi logistik biner metode stepwise pada tahap akhir hanya terdapat tiga variabel yang signifikan, seperti diuraikan dalam Tabel 9 berikut. TABEL 9 Uji Signifikan Model Regresi Logistik.. RataUAN MathUAN NILAIKAL1 NILAIKAL1(1) NILAIKAL1(2) NILAIKAL1(3) B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Tabel 9 memperlihatkan bahwa nilai UN Matematika, Rataan Nilai UN dan Nilai Kalkulus I berpengaruh secara signifikan terhadap ketuntasan penguasaan konsep pencacahan dan peluang. Sedangkan variabel lainnya yaitu Jenis Kelamin (JK), Asal Sekolah (SMA/SMK), Tes Kemampuan Dasar (TKD), dan Ketuntasan Pre Test tidak berpengaruh secara signifikan. Nilai UN Matematika menunjukkan penguasaan konsep dasar matematika yang dicapai pada jenjang SMA/SMK dari mahasiswa yang mempelajari Matematika Diskret, khususnya pada konsep pencacahan dan peluang. Nilai UN Matematika yang semakin tinggi (dilihat dari nilai Exp(B) untuk MathUAN sebesar ) akan meningkatkan peluang untuk menuntaskan penguasaan konsep pencacahan dan peluang. Hal ini memperlihatkan bahwa penguasaan konsep dasar matematika yang baik pada jenjang pendidikan SMA/SMK akan membantu ketuntasan penguasaan terhadap pengembangan dari konsep dasar tersebut atau penguasaan terhadap konsep baru yang sedang dipelajari pada jenjang pendidikan di Perguruan Tinggi. Demikian juga untuk nilai Kalkulus I, dibandingkan dengan mahasiswa yang memperoleh nilai D dalam Kalkulus I, maka mahasiswa yang memperoleh nilai C, B, dan A memiliki peluang jauh lebih besar mencapai ketuntansan penguasaan konsep pencacahan dan peluang. Namun hal berbeda dijumpai dalam Rataan Nilai UN. Hal ini disebabkan karena kenaikan Rataan Nilai UN juga dipengaruhi oleh kenaikan nilai pelajaran selain pelajaran Matematika (nilai Bahasa Indonesia, IPA), memperlihatkan hasil yang sebaliknya. Semakin tinggi nilai UN pelajaran 441

10 selain Matematika pada jenjang SMA/SMK menunjukkan peluang yang semakin kecil dalam menuntaskan penguasaan konsep pencacahan dan peluang pada mata kuliah Matematika Diskret. 4 Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan diperoleh bahwa: 1. Hasil uji ketergantungan dua variabel menunjukkan bahwa variabel ketuntasan penguasaan konsep pencacahan dan peluang memiliki ketergantungan dengan variabel nilai Kalkulus I, sedangkan dengan variabel lainnya seperti JK mahasiswa, asal sekolah mahasiswa, dan Ketuntasan Pre Test memiliki hubungan saling bebas. 2. Hasil uji untuk melihat pengaruh bersama variabel-variabel JK, asal sekolah, Nilai Kalkulus I, Nilai UN_Math, Rataan Nilai UN, Pre Test, dan nilai TKD diperoleh bahwa nilai UN Matematika, Rataan Nilai UN dan Nilai Kalkulus I yang berpengaruh secara signifikan terhadap ketuntasan penguasaan konsep pencacahan dan peluang. 5 Ucapan Terima Kasih Atas dipublikasikannya hasil penelitian ini, maka pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Universitas Udayana atas bantuan dana yang diberikan melalui hibah penelitian skim Dosen Muda tahun 2013 dengan Surat Perjanjian Penugasan dalam Rangka Pelaksanaan Penelitian Dosen Muda Universitas Udayana Tahun Anggaran 2013, Nomor: /UN14.2 /PNL / Daftar Pustaka [1] Hosmer, D.W., and Lemeshow, S., Applied Logistic Regression, 2 nd edition, John Wiley and Sons Inc., New York, 2000 [2] Kiat, Seah Eng, Analysis of Students Difficulties in Solving Integration Problems, The Mathematics Educator Vol. 9, No.1, 39-59, 2005 [3] Kleinbaum, D.G. dan Klein, M., Logistic Regression, 3 rd edition, Springer, 2010 [4] Myers,R.H., Classical and Modern Regresion with Aplication, 2 nd edition, PWS-KENT Publishing Company, Boston,

ANALISIS KETERGANTUNGAN ANTARA CAPAIAN PENGUASAAN KONSEP DASAR DENGAN KETUNTASAN PEMAHAMAN MATERI PENCACAHAN DALAM MATEMATIKA DISKRET

ANALISIS KETERGANTUNGAN ANTARA CAPAIAN PENGUASAAN KONSEP DASAR DENGAN KETUNTASAN PEMAHAMAN MATERI PENCACAHAN DALAM MATEMATIKA DISKRET ANALISIS KETERGANTUNGAN ANTARA CAPAIAN PENGUASAAN KONSEP DASAR DENGAN KETUNTASAN PEMAHAMAN MATERI PENCACAHAN DALAM MATEMATIKA DISKRET LUH PUTU IDA HARINI 1, I GEDE SANTI ASTAWA 2, I GUSTI AYU MADE SRINADI

Lebih terperinci

Saintia Matematika ISSN: Vol. 02, No. 04 (2014), pp

Saintia Matematika ISSN: Vol. 02, No. 04 (2014), pp Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 02, No. 04 (2014), pp. 313 321. SUATU KAJIAN TENTANG PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS PEMBANTU JATI UTOMO BINJAI Nida Elhaq, Pasukat Sembiring, Djakaria Sebayang

Lebih terperinci

Jurnal Gradien Vol 8 No 2 Juli 2012: Yuli Andriani, Uxti Mezulianti, dan Herlina Hanum

Jurnal Gradien Vol 8 No 2 Juli 2012: Yuli Andriani, Uxti Mezulianti, dan Herlina Hanum Jurnal Gradien Vol 8 No 2 Juli 2012:809-814 Model Tingkat Kelancaran Pembayaran Kredit Bank Menggunakan Model Regresi Logistik Ordinal (Studi Kasus: Bank Rakyat Indonesia Tbk Unit Pasar Bintuhan) Yuli

Lebih terperinci

Sem 5-4. Garis Besar Rencana Pembelajaran (GBRP)

Sem 5-4. Garis Besar Rencana Pembelajaran (GBRP) Sem -. Garis Besar Rencana Pembelajaran (GBRP) Nama Matakuliah : Analisis Data Kategorik Kode MK/SKS : 309H203/3SKS Semester : Awal/ (Tahun III) Mata Kuliah Prasyarat : Metode Statistika, Komputasi Statistika

Lebih terperinci

MISKLASIFIKASI MAHASISWA BARU F SAINTEK UIN SUNAN KALIJAGA JALUR TES TULIS DENGAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK

MISKLASIFIKASI MAHASISWA BARU F SAINTEK UIN SUNAN KALIJAGA JALUR TES TULIS DENGAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK MISKLASIFIKASI MAHASISWA BARU F SAINTEK UIN SUNAN KALIJAGA JALUR TES TULIS DENGAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK Mohammad Farhan Qudratullah Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA

PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA Saintia Matematika Vol. 1, No. 1 (2013), pp. 51 61. PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA (Studi kasus di desa Dolok Mariah Kabupaten Simalungun) Oktani Haloho, Pasukat

Lebih terperinci

ANALISIS PELUANG STATUS GIZI ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL BERBASIS KOMPUTER

ANALISIS PELUANG STATUS GIZI ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL BERBASIS KOMPUTER ANALISIS PELUANG STATUS GIZI ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL BERBASIS KOMPUTER Kimmy Octavian Yongharto Binus University, DKI Jakarta, Jakarta, Indonesia Abstrak Salah satu

Lebih terperinci

MODEL REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK MENENTUKAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ANAK PUTUS SEKOLAH DI SULAWESI TENGAH

MODEL REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK MENENTUKAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ANAK PUTUS SEKOLAH DI SULAWESI TENGAH JIMT Vol. 13 No. 1 Juni 2016 (Hal. 24 37) Jurnal Ilmiah Matematika dan Terapan ISSN : 2450 766X MODEL REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK MENENTUKAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ANAK PUTUS SEKOLAH DI SULAWESI

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara).

Lebih terperinci

(R.2) KAJIAN PREDIKSI KLASIFIKASI OBYEK PADA VARIABEL RESPON BINER

(R.2) KAJIAN PREDIKSI KLASIFIKASI OBYEK PADA VARIABEL RESPON BINER (R.2) KAJIAN PREDIKSI KLASIFIKASI OBYEK PADA VARIABEL RESPON BINER Drs. Soekardi Hadi P. Prodi Matematika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam As-Syafi iyah Email : s.hadip@yahoo.co.id Abstrak

Lebih terperinci

E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.3, Agustus 2013, ISSN:

E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.3, Agustus 2013, ISSN: E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.3, Agustus 2013, 23-28 ISSN: 2303-1751 PENERAPAN REGRESI ZERO INFLATED POISSON UNTUK MENGATASI OVERDISPERSI PADA REGRESI POISSON (Studi Kasus: Ketidaklulusan Siswa SMA/MA

Lebih terperinci

ponsel, purposive sampling, regresi logistik politomus

ponsel, purposive sampling, regresi logistik politomus JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 49-58 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS PEMILIHAN MEREK TELEPON SELULER PADA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

Kegiatan Anak Usia Tahun di Jawa Timur Menggunakan Regresi Logistik Multinomial: Suatu Peranan Urutan Kelahiran

Kegiatan Anak Usia Tahun di Jawa Timur Menggunakan Regresi Logistik Multinomial: Suatu Peranan Urutan Kelahiran Kegiatan Anak Usia 10-15 Tahun di Jawa Timur Menggunakan Regresi Logistik Multinomial: Suatu Peranan Urutan Kelahiran Rudi Salam Badan Pusat Statistik, Tinggi Ilmu Statistik, Jakarta, Indonesia rudisalam@stis.ac.id

Lebih terperinci

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal)

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal) PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK 1. Data Biner Data biner merupakan data yang hanya memiliki dua kemungkinan hasil. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal) dengan peluang masing-masing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyebabkan, kebutuhan pangan tidak hanya sebatas produk pelengkap dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menyebabkan, kebutuhan pangan tidak hanya sebatas produk pelengkap dengan 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pola hidup masyarakat yang menyadari pentingnya kesehatan menyebabkan, kebutuhan pangan tidak hanya sebatas produk pelengkap dengan citarasa yang enak,

Lebih terperinci

Penaksiran Parameter Regresi Linier Logistik dengan Metode Maksimum Likelihood Lokal pada Resiko Kanker Payudara di Makassar

Penaksiran Parameter Regresi Linier Logistik dengan Metode Maksimum Likelihood Lokal pada Resiko Kanker Payudara di Makassar Vol.14, No. 2, 159-165, Januari 2018 Penaksiran Parameter Regresi Linier Logistik dengan Metode Maksimum Likelihood Lokal pada Resiko Kanker Payudara di Makassar Sutrianah Burhan 1, Andi Kresna Jaya 1

Lebih terperinci

MODEL REGRESI LOGISTIK BINER DENGAN METODE PENALIZED MAXIMUM LIKELIHOOD. Edi Susilo, Anna Islamiyati, Muh. Saleh AF. ABSTRAK

MODEL REGRESI LOGISTIK BINER DENGAN METODE PENALIZED MAXIMUM LIKELIHOOD. Edi Susilo, Anna Islamiyati, Muh. Saleh AF. ABSTRAK MODEL REGRESI LOGISTIK BINER DENGAN METODE PENALIZED MAXIMUM LIKELIHOOD Edi Susilo, Anna Islamiyati, Muh. Saleh AF. ABSTRAK Analisis regresi logistik biner dengan metode penalized maximum likelihood digunakan

Lebih terperinci

PENERAPAN REGRESI POISSON UNTUK MENGETAHUI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH SISWA SMA/SMK YANG TIDAK LULUS UN DI BALI

PENERAPAN REGRESI POISSON UNTUK MENGETAHUI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH SISWA SMA/SMK YANG TIDAK LULUS UN DI BALI PENERAPAN REGRESI POISSON UNTUK MENGETAHUI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI JUMLAH SISWA SMA/SMK YANG TIDAK LULUS UN DI BALI KOMANG AYU YULIANINGSIH 1, KOMANG GDE SUKARSA 2, LUH PUTU SUCIPTAWATI 3 1,2,3

Lebih terperinci

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DAN SIKAP RESPONDEN TERHADAP PRODUK OREO SETELAH ADANYA ISU MELAMIN

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DAN SIKAP RESPONDEN TERHADAP PRODUK OREO SETELAH ADANYA ISU MELAMIN VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DAN SIKAP RESPONDEN TERHADAP PRODUK OREO SETELAH ADANYA ISU MELAMIN Penelitian ini menggunakan regresi logistik untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, penulis menggunakan dua sumber data, yaitu :

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, penulis menggunakan dua sumber data, yaitu : III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Salah satu yang mempengaruhi kualitas penelitian adalah kualitas data yang dikumpulkan. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara. Dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 1 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Sumber data yang digunakan adalah data hasil survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007. SDKI merupakan survei yang dilaksanakan oleh badan pusat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperiman sungguhan dengan desain control group pre-test post-test yaitu membandingkan hasil belajar matematika

Lebih terperinci

pendekatan regresi logistik biner Oleh :Wida Suliasih ( )

pendekatan regresi logistik biner Oleh :Wida Suliasih ( ) Analisis kepuasan karyawan pt. x dengan pendekatan regresi logistik biner Oleh :Wida Suliasih (1308 030 059) Pembimbing : Wibawati, S.Si, M.Si 1 2 Latar belakang permasalahan Tujuan manfaat Batasan penelitian

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI STATISTIKA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI STATISTIKA RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI STATISTIKA A. MATA KULIAH Nama Mata Kuliah Analisis Data Kategori Kode/sks : MAS 4232/3 Semester : IV Status (Wajib/Pilihan) : Wajib (W) Prasyarat : MAS

Lebih terperinci

EKO ERTANTO PEMBIMBING

EKO ERTANTO PEMBIMBING UJIAN TUGAS AKHIR Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Pemberian Imunisasi Untuk Bayi Dengan Metode Regresi Logistik (Kasus di Kelurahan Keputih Surabaya) YUDHA EKO ERTANTO 1307030054 PEMBIMBING

Lebih terperinci

Kata Kunci: Model Regresi Logistik Biner, metode Maximum Likelihood, Demam Berdarah Dengue

Kata Kunci: Model Regresi Logistik Biner, metode Maximum Likelihood, Demam Berdarah Dengue Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 9 16 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PEMODELAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN DBD (DEMAM BERDARAH DENGUE) MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SUATU PRODUK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SUATU PRODUK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL J u r n a l E K B I S / V o l. V I / N o. / e d i s i M a r e t 2 0 2 379 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SUATU PRODUK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas Untuk mengetahui tingkat validitas dari setiap pernyataan dalam kuisioner, digunakan rumus korelasi product

Lebih terperinci

BINARY LOGISTIC REGRESSION (BLR) TERHADAP STATUS BEKERJA DI KOTA SURABAYA

BINARY LOGISTIC REGRESSION (BLR) TERHADAP STATUS BEKERJA DI KOTA SURABAYA BINARY LOGISTIC REGRESSION (BLR) TERHADAP STATUS BEKERJA DI KOTA SURABAYA Moh. Yamin Darsyah 1 Arianto Wijaya 2 1,2 Program Studi S1 Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

MODEL LOGIT DAN MODEL PROBIT FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN BELAJAR MAHASISWA PADA SISTEM PEMBELAJARAN JARAK JAUH (SPJJ)

MODEL LOGIT DAN MODEL PROBIT FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN BELAJAR MAHASISWA PADA SISTEM PEMBELAJARAN JARAK JAUH (SPJJ) JURNAL MODEL LOGIT DAN MODEL PROBIT FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN BELAJAR MAHASISWA PADA SISTEM PEMBELAJARAN JARAK JAUH (SPJJ) (Studi Kasus: Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka

Lebih terperinci

di masa yang akan datang dilihat dari aspek demografi dan kepuasannya. PENDAHULUAN

di masa yang akan datang dilihat dari aspek demografi dan kepuasannya. PENDAHULUAN 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Saat ini ada dua teknologi yang diusung oleh perusahaan-perusahaan telekomunikasi Indonesia yaitu teknologi Global System for Mobile communication (GSM) dan teknologi Code

Lebih terperinci

Informasi Fisher pada Algoritme Fisher Scoring untuk Estimasi Parameter Model Regresi Logistik Ordinal Terboboti Geografis (RLOTG)

Informasi Fisher pada Algoritme Fisher Scoring untuk Estimasi Parameter Model Regresi Logistik Ordinal Terboboti Geografis (RLOTG) SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Informasi Fisher pada Algoritme Fisher Scoring untuk Estimasi Parameter Model Regresi Logistik Ordinal Terboboti Geografis (RLOTG) Aulia Nugrahani

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH STATUS BEKERJA TERHADAP JENIS KELAMIN DAN UMUR DENGAN PENDEKATAN BINARY LOGISTIC REGRESSION

ANALISIS PENGARUH STATUS BEKERJA TERHADAP JENIS KELAMIN DAN UMUR DENGAN PENDEKATAN BINARY LOGISTIC REGRESSION ANALISIS PENGARUH STATUS BEKERJA TERHADAP JENIS KELAMIN DAN UMUR DENGAN PENDEKATAN BINARY LOGISTIC REGRESSION Syamsul Rizal 1, Imaroh Izzatun Nisa 2, Moh. Yamin Darsyah 3 1,2,3 Program Studi S1 Statistika

Lebih terperinci

PERLUASAN REGRESI COX DENGAN PENAMBAHAN PEUBAH TERIKAT-WAKTU

PERLUASAN REGRESI COX DENGAN PENAMBAHAN PEUBAH TERIKAT-WAKTU E-Jurnal Matematika Vol. 3 3), Agustus 2014, pp. 86-91 ISSN: 2303-1751 PERLUASAN REGRESI COX DENGAN PENAMBAHAN PEUBAH TERIKAT-WAKTU Luh Putu Ari Dewiyanti 1, Ni Luh Putu Suciptawati 2, I Wayan Sumarjaya

Lebih terperinci

Pemodelan Tingkat Kepuasan Mahasiswa terhadap Pelayanan Laboratorium Komputer Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya

Pemodelan Tingkat Kepuasan Mahasiswa terhadap Pelayanan Laboratorium Komputer Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya Jurnal Penelitian Sains Volume 16 Nomor 2(A) April 2013 Pemodelan Tingkat Kepuasan Mahasiswa terhadap Pelayanan Laboratorium Komputer Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya Dian Cahyawati

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan sesuatu yang memiliki tujuan yang sangat penting untuk diperoleh. Dalam skala nasional, tujuan dalam pendidikan adalah untuk mengembangkan kemampuan

Lebih terperinci

MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA LAJU TAMAT MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS

MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA LAJU TAMAT MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 33 41 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA LAJU TAMAT MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS

Lebih terperinci

Peningkatan Self-Efficacy Mahasiswa dalam Pembelajaran Analisis Real Bermuatan Peta Pikiran

Peningkatan Self-Efficacy Mahasiswa dalam Pembelajaran Analisis Real Bermuatan Peta Pikiran SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 Peningkatan Self-Efficacy Mahasiswa dalam Pembelajaran Analisis Real Bermuatan Peta Pikiran Luh Putu Ida Harini, Tjokorda Bagus Oka Fakultas

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Analisis data menggunakan software SPSS 11.5 for windows, Microsoft Excel, dan SAS 9.1. Profil Responden

HASIL DAN PEMBAHASAN. Analisis data menggunakan software SPSS 11.5 for windows, Microsoft Excel, dan SAS 9.1. Profil Responden disusun ke dalam bentuk kartu stimuli, diantara tiap kartu berisi kombinasi dari taraftaraf atribut yang berbeda dengan kartu-kartu lainnya (Lampiran 4). 3. Pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner.

Lebih terperinci

2-RP. Penguasaan Pengetahuan. Kemampuan. kerja. Kemampuan. Manajerial. Sikap dan Tata Nilai 5-PBS 1-CP 2-RP 3-RE

2-RP. Penguasaan Pengetahuan. Kemampuan. kerja. Kemampuan. Manajerial. Sikap dan Tata Nilai 5-PBS 1-CP 2-RP 3-RE RP-S1-SLK-02 Kurikulum 2014, Edisi : September-2014.Revisi : 00 Hal: 1 dari 7 A. CAPAIAN PEMBELAJARAN (Learning outcome) : CP 5.1 : Menganalisis data di bidang kedokteran/kesehatan, pertanian/perikanan/kelautan

Lebih terperinci

MAKALAH REGRESI LOGISTIK DAN REGRESI DENGAN VARIABLE DUMMY

MAKALAH REGRESI LOGISTIK DAN REGRESI DENGAN VARIABLE DUMMY MAKALAH REGRESI LOGISTIK DAN REGRESI DENGAN VARIABLE DUMMY KELOMPOK : Karlina Siti Faresha 135020200111071 Rezky Ridhowati 135020200111074 Pahriyatul Ummah 135020201111002 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MINAT SISWA KELAS VII SMP NEGERI DI KOTA RANTEPAO

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MINAT SISWA KELAS VII SMP NEGERI DI KOTA RANTEPAO PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MINAT SISWA KELAS VII SMP NEGERI DI KOTA RANTEPAO Yusem Ba ru 1 1 Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana

Lebih terperinci

Saintia Matematika ISSN: Vol. 2, No. 3 (2014), pp FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESADARAN WAJIB PAJAK PBB (PAJAK BUMI DAN BANGUNAN)

Saintia Matematika ISSN: Vol. 2, No. 3 (2014), pp FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESADARAN WAJIB PAJAK PBB (PAJAK BUMI DAN BANGUNAN) Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 2, No. 3 (2014), pp. 201 211. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESADARAN WAJIB PAJAK PBB (PAJAK BUMI DAN BANGUNAN) Mimmy Sari Syahputri, Suwarno Ariswoyo, Ujian Sinulingga

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Gambaran umum Fakultas MIPA USU Pendirian fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) mulai dirintis sejak tahun 1959 melalui berbagai pembahasan dalam sidang pimpinan USU

Lebih terperinci

ANALISIS STATISTIK KEPUASAN PENGGUNA WAHANA PERMAINAN BOOM BOOM CAR DI TAMAN REMAJA SURABAYA

ANALISIS STATISTIK KEPUASAN PENGGUNA WAHANA PERMAINAN BOOM BOOM CAR DI TAMAN REMAJA SURABAYA TUGAS AKHIR ANALISIS STATISTIK KEPUASAN PENGGUNA WAHANA PERMAINAN BOOM BOOM CAR DI TAMAN REMAJA SURABAYA Any Masruroh 1308 030 065 Dosen Pembimbing Ir. Arie Kismanto, M.Sc PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Hasil Tabulasi Kuesioner Harga (X 1 ) Butir Soal/item No. Responden. Skor Total. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN 1. Hasil Tabulasi Kuesioner Harga (X 1 ) Butir Soal/item No. Responden. Skor Total. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 1 Hasil Tabulasi Kuesioner Harga (X 1 ) No. Responden Butir Soal/item 1 2 3 1 5 5 5 15 2 4 5 5 14 3 3 2 2 7 4 5 5 5 15 5 5 5 5 15 6 5 5 5 15 7 5 5 4 14 8 5 5 5 15 9 5 5 3 13 10 5 4 4 13 11 5 5

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong masyarakat untuk semakin memperlihatkan derajat kesehatan demi peningkatan kualitas hidup yang lebih

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2012

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2012 PEMANFAATAN REGRESI LOGISTIK UNTUK MEMBANGUN EARLY WARNING SYSTEM TINGKAT KESEHATAN DAN EFISIENSI BANK; STUDI KASUS PT.BANK CIMB NIAGA, Tbk AREA JAWA TIMUR DAN INDONESIA TIMUR Made D.Firmanta, Nur Iriawan

Lebih terperinci

Oleh: Dian Cahyawati S. Jurusan Matematika FMIPA Universitas Sriwijaya ABSTRAK

Oleh: Dian Cahyawati S. Jurusan Matematika FMIPA Universitas Sriwijaya   ABSTRAK (M.3) ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN RISIKO ANAK PUTUS SEKOLAH PENDIDIKAN DASAR (Kasus : Wilayah Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan) Oleh: Dian Cahyawati S. Jurusan Matematika

Lebih terperinci

PEMODELAN REGRESI SPLINE (Studi Kasus: Herpindo Jaya Cabang Ngaliyan)

PEMODELAN REGRESI SPLINE (Studi Kasus: Herpindo Jaya Cabang Ngaliyan) PEMODELAN REGRESI SPLINE (Studi Kasus: Herpindo Jaya Cabang Ngaliyan) I Made Budiantara Putra 1, I Gusti Ayu Made Srinadi 2, I Wayan Sumarjaya 3 1 Jurusan Matematika, Fakultas MIPA - Universitas Udayana

Lebih terperinci

1 BAB I 2 PENDAHULUAN. sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Begitu pula dalam penelitian

1 BAB I 2 PENDAHULUAN. sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Begitu pula dalam penelitian 1 BAB I 2 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Statistika merupakan salah satu disiplin ilmu yang penerapannya hampir di semua aspek kehidupan. Hal ini menunjukkan bahwa peranan statistika sangat diperlukan

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI LOGISTIK UNTUK MENGETAHUI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI KEDATANGAN PELANGGAN DI PUSAT PERBELANJAAN X

ANALISIS REGRESI LOGISTIK UNTUK MENGETAHUI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI KEDATANGAN PELANGGAN DI PUSAT PERBELANJAAN X ANALISIS REGRESI LOGISTIK UNTUK MENGETAHUI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI KEDATANGAN PELANGGAN DI PUSAT PERBELANJAAN X Erna Hayati Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan ABSTRAKSI Kepuasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu diketahui, yang disebut sebagai variabel. Variabel adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu diketahui, yang disebut sebagai variabel. Variabel adalah sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam melakukan inferensi terhadap populasi, tidak semua ciri populasi harus diketahui, hanya satu atau beberapa karakteristik populasi yang perlu diketahui, yang

Lebih terperinci

LOGO. Prof. Dra. Susanti Linuwih, M.Stat, PhD Wibawati, S.Si, M.Si

LOGO. Prof. Dra. Susanti Linuwih, M.Stat, PhD Wibawati, S.Si, M.Si LOGO Prof. Dra. Susanti Linuwih, M.Stat, PhD Wibawati, S.Si, M.Si PENDAHULUAN 1 2 3 4 Latar Belakang Tujuan Manfaat Batasan Masalah Latar Belakang Kesempatan memperoleh pendidikan merupakan prioritas utama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. aktif regular jurusan akuntansi S1.

BAB III METODE PENELITIAN. aktif regular jurusan akuntansi S1. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai dari 6 Februari 2017 hingga 10 Febriari 2017 di Universitas Mercu Buana dan Universitas Indonesia. Data yang digunakan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA PASCASARJANA IPB BERHENTI STUDI MENGGUNAKAN ANALISIS CHAID DAN REGRESI LOGISTIK

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA PASCASARJANA IPB BERHENTI STUDI MENGGUNAKAN ANALISIS CHAID DAN REGRESI LOGISTIK IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA PASCASARJANA IPB BERHENTI STUDI MENGGUNAKAN ANALISIS CHAID DAN REGRESI LOGISTIK Mohamad Jajuli Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen Uji coba instrumen penelitian dilakukan di Sekolah Taman Kanak-kanak Desa Demakan Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN METAKOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIS TINGKAT TINGGI SISWA KELAS X KEP 3 SMK NEGERI 1 AMLAPURA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN METAKOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIS TINGKAT TINGGI SISWA KELAS X KEP 3 SMK NEGERI 1 AMLAPURA IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN METAKOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIS TINGKAT TINGGI SISWA KELAS X KEP 3 SMK NEGERI 1 AMLAPURA Oleh I Wayan Puja Astawa (email: puja_staw@yahoo.com

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR ULANGAN HARIAN BIOLOGI KELAS XI IPA 3 SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU MENGGUNAKAN KORELASI POINT BISERIAL

ANALISIS BUTIR ULANGAN HARIAN BIOLOGI KELAS XI IPA 3 SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU MENGGUNAKAN KORELASI POINT BISERIAL ANALISIS BUTIR ULANGAN HARIAN BIOLOGI KELAS XI IPA 3 SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU MENGGUNAKAN KORELASI POINT BISERIAL Risya Pramana Situmorang 1, Andriyani Dea 2, Susanti Pudjihastuti 3, Lenni Oktarina

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian Lokasi pelaksanaan penelitian ini yaitu di Sekolah Dasar Negeri Sindanggalih yang bertempat di Jl. Noenoeng Tisna Saputra Kelurahan

Lebih terperinci

ANALISIS STATUS KREDIT MIKRO DENGAN REGRESI LOGISTIK TJIPTO AJI SUDARSO

ANALISIS STATUS KREDIT MIKRO DENGAN REGRESI LOGISTIK TJIPTO AJI SUDARSO ANALISIS STATUS KREDIT MIKRO DENGAN REGRESI LOGISTIK TJIPTO AJI SUDARSO DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN TJIPTO AJI SUDARSO. Analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Instrumen pengukur sejauh mana penguasaan kompetensi suatu bidang keilmuan seseorang dapat diketahui dengan melakukan tes. Tes memiliki berbagai macam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 1. Gedongtataan semester genap tahun pelajaran 2014/ 2015.

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 1. Gedongtataan semester genap tahun pelajaran 2014/ 2015. 22 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 1 Gedongtataan semester genap tahun pelajaran 2014/ 2015. 2. Sampel Kelas

Lebih terperinci

III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam skripsi ini objek penelitian adalah konsumen sabun mandi cair LUX pada

III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam skripsi ini objek penelitian adalah konsumen sabun mandi cair LUX pada III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam skripsi ini objek penelitian adalah konsumen sabun pada Chandra Departement Store yang beralamat di Jalan Hayam Wuruk No. 1 Tanjungkarang Bandarlampung.

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Indeks Prestasi (IP) Mahasiswa ITATS Jurusan Teknik Industri

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Indeks Prestasi (IP) Mahasiswa ITATS Jurusan Teknik Industri Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Indeks Prestasi (IP) Mahasiswa ITATS Jurusan Teknik Industri Suparto Teknik Industri, ITATS, Jalan AR. Hakim 100 Surabaya E-mail : wrskt_indria@yahoo.com Abstrak.

Lebih terperinci

Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 12, No. 1, Februari ISSN

Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 12, No. 1, Februari ISSN Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 12, No. 1, Februari 2017 50 APLIKASI KLASIFIKASI ALGORITMA C4.5 (STUDI KASUS MASA STUDI MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS MULAWARMAN

Lebih terperinci

PEMODELAN DISPARITAS GENDER DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN MODEL REGRESI PROBIT ORDINAL

PEMODELAN DISPARITAS GENDER DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN MODEL REGRESI PROBIT ORDINAL 1 PEMODELAN DISPARITAS GENDER DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN MODEL REGRESI PROBIT ORDINAL Uaies Qurnie Hafizh, Vita Ratnasari Jurusan Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut

Lebih terperinci

RANCANGAN KURIKULUM PROGRAM MAGISTER STATISTIKA TERAPAN DALAM KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI)

RANCANGAN KURIKULUM PROGRAM MAGISTER STATISTIKA TERAPAN DALAM KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI) RANCANGAN KURIKULUM PROGRAM MAGISTER STATISTIKA TERAPAN DALAM KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI) PROGRAM MAGISTER STATISTIKA TERAPAN DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA 2 0 1

Lebih terperinci

RANCANGAN KURIKULUM PROGRAM MASTER STATISTIKA TERAPAN DALAM KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI)

RANCANGAN KURIKULUM PROGRAM MASTER STATISTIKA TERAPAN DALAM KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI) RANCANGAN KURIKULUM PROGRAM MASTER STATISTIKA TERAPAN DALAM KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI) PROGRAM MASTER STATISTIKA TERAPAN DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA 2 0 1 2 I.

Lebih terperinci

ESTIMASI EROR STANDAR PARAMETER REGRESI LOGISTIK MENGGUNAKAN METODE BOOTSTRAP

ESTIMASI EROR STANDAR PARAMETER REGRESI LOGISTIK MENGGUNAKAN METODE BOOTSTRAP ESTIMASI EROR STANDAR PARAMETER REGRESI LOGISTIK MENGGUNAKAN METODE BOOTSTRAP PADA DATA PASIEN HIPERKOLESTEROLEMIA DI BALAI LABORATORIUM KESEHATAN YOGYAKARTA Fransiska Grase S.W, Sri Sulistijowati H.,

Lebih terperinci

Faktor yang Mempengaruhi Terjangkitnya Penyakit Diare pada Balita di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Faktor yang Mempengaruhi Terjangkitnya Penyakit Diare pada Balita di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam Faktor yang Mempengaruhi Terjangkitnya Penyakit Diare pada Balita di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam Oleh: Urifah Hidayanti (1310 030 028) Dosen Pembimbing: Ir. Mutiah Salamah, M.Kes Ujian Tugas Akhir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab tiga ini membahas beberapa sub bab yang terdiri atas jenis penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Bab tiga ini membahas beberapa sub bab yang terdiri atas jenis penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Bab tiga ini membahas beberapa sub bab yang terdiri atas jenis penelitian, prosedur penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan penentuan sampel, definisi konseptuan

Lebih terperinci

Analisis Data Kategorikal

Analisis Data Kategorikal Analisis Data Kategorikal Topik: Data & skala pengukuran Uji hipotesis untuk data kontinu Uji hipotesis untuk data kategorikal Desain penelitian kesehatan Ukuran asosiasi Regresi Logistik Target: Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kualitatif karena data yang diperoleh berupa data kualitatif. Selain itu penelitian ini bersifat deskriptif, penelitian deskriptif

Lebih terperinci

Polres Tapanuli Selatan merupakan bagian dari Kepolisian Republik Indonesia yang melayani di bidang pemeliharan dan keamanan, ketertiban

Polres Tapanuli Selatan merupakan bagian dari Kepolisian Republik Indonesia yang melayani di bidang pemeliharan dan keamanan, ketertiban Saintia Matematika Vol. 1, No. 5 (2013), pp. 435 444. ANALISA TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PROSES PELAYANAN PEMBUATAN SIM (SURAT IZIN MENGEMUDI) DI SATLANTAS POLRES TAPANULI SELATAN Lisna Astria,

Lebih terperinci

PEMODELAN JUMLAH ANAK PUTUS SEKOLAH DI PROVINSI BALI DENGAN PENDEKATAN SEMI-PARAMETRIC GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION

PEMODELAN JUMLAH ANAK PUTUS SEKOLAH DI PROVINSI BALI DENGAN PENDEKATAN SEMI-PARAMETRIC GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.3, Agustus 2013, 29-34 ISSN: 2303-1751 PEMODELAN JUMLAH ANAK PUTUS SEKOLAH DI PROVINSI BALI DENGAN PENDEKATAN SEMI-PARAMETRIC GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION GUSTI

Lebih terperinci

PENERAPAN REGRESI ZERO-INFLATED NEGATIVE BINOMIAL (ZINB) UNTUK PENDUGAAN KEMATIAN ANAK BALITA

PENERAPAN REGRESI ZERO-INFLATED NEGATIVE BINOMIAL (ZINB) UNTUK PENDUGAAN KEMATIAN ANAK BALITA E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.4, Nopember 2013, 11-16 ISSN: 2303-1751 PENERAPAN REGRESI ZERO-INFLATED NEGATIVE BINOMIAL (ZINB) UNTUK PENDUGAAN KEMATIAN ANAK BALITA NI MADE SEKARMINI 1, I KOMANG GDE SUKARSA

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di Jl. Turi Raya No.1 Labuhan Dalam, Kecamatan Tanjung Senang, Kota Bandar Lampung.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Keberhasilan Belajar 1. Pengertian Keberhasilan Belajar Dalam kamus besar bahasa Indonesia, keberhasilan itu sendiri adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN DAN ANALISIS EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA KONSULTASI MATEMATIKA DISKRET MENGGUNAKAN METODE INFERENSI FORWARD CHAINNING

RANCANG BANGUN DAN ANALISIS EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA KONSULTASI MATEMATIKA DISKRET MENGGUNAKAN METODE INFERENSI FORWARD CHAINNING Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika; Vol. 4, No. 1; 2015 ISSN 2301-5314 Diterbitkan oleh PYTHAGORAS Universitas Riau Kepulauan RANCANG BANGUN DAN ANALISIS EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA KONSULTASI

Lebih terperinci

Universitas Negeri Malang

Universitas Negeri Malang IMPLEMENTASI REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN ASURANSI JIWA (Studi Kasus di AJB Bumiputera 1912 Cabang Malang Dieng) Universitas Negeri Malang E-mail: rramadhayanti@gmail.com

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. 7. Peubah rancangan tempat tidur (TMP_TDR) Tempat tidur (1) (2) Kasur 1 0 Lainnya 0 1 Busa 0 0. Deskripsi Rerponden

HASIL DAN PEMBAHASAN. 7. Peubah rancangan tempat tidur (TMP_TDR) Tempat tidur (1) (2) Kasur 1 0 Lainnya 0 1 Busa 0 0. Deskripsi Rerponden 7. Peubah rancangan tempat tidur (TMP_TDR) Tempat tidur (1) (2) Kasur 1 0 Lainnya 0 1 Busa 0 0 8. Peubah rancangan alat pembersih yang digunakan di rumah (ALAT). Alat pembersih di rumah (1) (2) Sapu 1

Lebih terperinci

Pemodelan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Penderita Tuberkulosis Paru Menggunakan Regresi Logistik Biner

Pemodelan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Penderita Tuberkulosis Paru Menggunakan Regresi Logistik Biner SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 017 Pemodelan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Penderita Tuberkulosis Paru Menggunakan Regresi Logistik Biner S - 1 Ayu Febriana Dwi Rositawati 1, Sri Pingit

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas X SMA Negeri 12

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas X SMA Negeri 12 17 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan jumlah 314 siswa

Lebih terperinci

MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL. Jln. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang.

MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL. Jln. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang. MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL Winda Faati Kartika 1, Triastuti Wuryandari 2 1, 2) Program Studi Statistika Jurusan Matematika FMIPA Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

PENERAPAN REGRESI POISSON DAN BINOMIAL NEGATIF DALAM MEMODELKAN JUMLAH KASUS PENDERITA AIDS DI INDONESIA BERDASARKAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI

PENERAPAN REGRESI POISSON DAN BINOMIAL NEGATIF DALAM MEMODELKAN JUMLAH KASUS PENDERITA AIDS DI INDONESIA BERDASARKAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 58 65 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENERAPAN REGRESI POISSON DAN BINOMIAL NEGATIF DALAM MEMODELKAN JUMLAH KASUS PENDERITA AIDS DI INDONESIA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 51 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Data Penelitian 4.1.1 Profil Obyek Penelitian Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah Pasar Sleman. Pasar Sleman merupakan pasar terbesar di Kecamatan Sleman.

Lebih terperinci

Model Regresi Binary Logit (Aplikasi Model dengan Program SPSS)

Model Regresi Binary Logit (Aplikasi Model dengan Program SPSS) Model Regresi Binary Logit (Aplikasi Model dengan Program SPSS) Author: Junaidi Junaidi 1. Pengantar Salah satu persyaratan dalam mengestimasi persamaan regresi dengan metode OLS (Ordinary Least Square)

Lebih terperinci

Pengujian Overdispersi pada Model Regresi Poisson (Studi Kasus: Laka Lantas Mobil Penumpang di Provinsi Jawa Barat)

Pengujian Overdispersi pada Model Regresi Poisson (Studi Kasus: Laka Lantas Mobil Penumpang di Provinsi Jawa Barat) Statistika, Vol. 14 No. 2, 69 76 November 2014 Pengujian Overdispersi pada Model Regresi Poisson (Studi Kasus: Laka Lantas Mobil Penumpang di Provinsi Jawa Barat) Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK

ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK Latar Belakang Katarak Indonesia Klinik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. validitas konstruksi dan validitas isi. Validitas konstruksi yaitu validitas yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. validitas konstruksi dan validitas isi. Validitas konstruksi yaitu validitas yang 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Tes a. Uji Validitas Tes Pengujian validitas tes dalam penelitian ini dilakukan dalam 2 bentuk yaitu

Lebih terperinci

6. Pasien yang Batuk Darah

6. Pasien yang Batuk Darah 6. Pasien yang Batuk Darah 7. Pasien yang Nyeri dada FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDERITA PENYAKIT TB PARU DI RSU HAJI SURABAYA 1. Uji Independensi hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 pada 26 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 pada bulan Januari 2013 di SMA Tunas Harapan Bandarlampung. B. Populasi dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampai sekarang tingkat kesadaran masyarakat wajib pajak terhadap wajib pajaknya masih dianggap sangat rendah dan tidak sesuai seperti yang diharapkan. Pada umumnya

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA 18 Hayatul Rahmi 1, Fadli 2 email: fadli@unimal.ac.id ABSTRAK Pengambilan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen semu

METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen semu 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen semu dengan bentuk desain penelitian pada penelitian kali ini adalah One Group

Lebih terperinci

Validitas Konstruk (construct validity) dalam Pengembangan Instrumen Penilaian Non-Kognitif

Validitas Konstruk (construct validity) dalam Pengembangan Instrumen Penilaian Non-Kognitif Validitas Konstruk (construct validity) dalam Pengembangan Instrumen Penilaian Non-Kognitif Kana Hidayati dan Caturiyati Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY ABSTRAK Pada tahun pelajaran 2004/2005 telah

Lebih terperinci

PEMBAHASAN Pelaksanaan Survei

PEMBAHASAN Pelaksanaan Survei 4 Populasi penelitian dibagi menjadi dua lapisan berdasarkan cluster perumahan BNR. Cluster-cluster dengan ukuran rumah 1 m 2 digolongkan sebagai lapisan 1 sedangkan cluster-cluster dengan ukuran rumah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh 43 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini ada sebanyak 72 mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh karena

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif eksperimen yang menggunakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif eksperimen yang menggunakan 20 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif eksperimen yang menggunakan sampel. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap

Lebih terperinci