BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. validitas konstruksi dan validitas isi. Validitas konstruksi yaitu validitas yang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. validitas konstruksi dan validitas isi. Validitas konstruksi yaitu validitas yang"

Transkripsi

1 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Uji Validitas dan Reliabilitas Tes a. Uji Validitas Tes Pengujian validitas tes dalam penelitian ini dilakukan dalam 2 bentuk yaitu validitas konstruksi dan validitas isi. Validitas konstruksi yaitu validitas yang dilakukan melalui bimbingan dosen dan guru mitra. Sedangkan validitas isi yaitu dengan menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut: r xy N xy x y N x x N y y 2 dengan menggunakan taraf nyata dan N = 26 dengan kriteria interval kepercayaan 95% maka diperoleh harga r daftar = ( )( ) = 0,39. Dengan membandingkan harga r daftar dengan r hitung setiap item soal yang ada pada (lampiran 10), diperoleh bahwa r daftar < r hitung. Hal ini menunjukkan bahwa semua item pada soal valid dan baik jika digunakan sebagai instrumen pengumpulan data. Koefisien validasi tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Nomor Soal Tabel 4.1 Koefisien Validasi dan Status Validasi Koefisien Validasi r hitung 0,74 0,63 0,64 0,54 0,42 r daftar 0,39 0,39 0,39 0,39 0,39 Status Validasi Valid Valid Valid Valid Valid

2 48 b. Uji Reliabilitas Tes Pengujian reliabilitas tes menggunakan rumus Alfa Crombach dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Menentukan varians tiap item soal dengan menggunakan rumus : 2 i X 2 x N Hasil perhitungan varians terdapat pada (lampiran 10) dapat dilihat pada tabel di bawah ini : No Item N Tabel 4.2 Varians Tiap Item Soal 2 Varians 1 5,79 2 8,48 3 5,21 4 5,44 5 7,29 b. Menghitung varians total Berdasarkan data hasil perhitungan pada tabel di atas dapat diperoleh varians total yaitu 55,94 c. Menghitung reliabilitas tes Dari hasil perhitungan pada (lampiran 10) diperoleh reliabilitas tes r 11 = 0,53. Berdasarkan pedoman interpretasi koofisien reliabilitas pada bab III, terlihat bahwa r 11 = 0,53 berada pada koofisien reliabilitas sedang. Dengan

3 49 demikian dapat disimpulkan bahwa tes reliabel artinya dapat digunakan sebagai pengumpul data pada penelitian ini Analisis Deskriptif Hasil Penelitian Analisis deskriptif dilakukan untuk menganalisis data aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung, kemampuan guru mengelola pembelajaran, respon siswa terhadap pembelajaran, serta hasil belajar siswa. Hasil analisis dari masing-masing data tersebut disajikan di bawah ini. 1. Aktivitas Siswa Selama Kegiatan Pembelajaran Setelah diadakannya pengamatan aktivitas siswa kelas VII A pada saat pembelajaran berlangsung maka hasil pengamatan dari para pengamat dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.3 Data Aktifitas Siswa Dalam No Aktifitas Siswa yang Diamati Rata-Rata Kemunculan Aktifitas Siswa Rentang Kategori Baik Kriteria 1 Mendengarkan/memperhati kan penjelasan guru % 29,30-39,30 Baik 2 Membaca buku/ LKS /tugas yang berkaitan dengan 10.33% 0,40 10,40 Baik pelajaran/menulis. 3 Mengerjakan 33.33% 29,90 - Baik

4 50 No Aktifitas Siswa yang Diamati Rata-Rata Kemunculan Aktifitas Siswa Rentang Kategori Baik Kriteria soal/tugas/perintah dari guru 39,90 4 Bertanya pada guru atau teman 6.67% 7,20 17,20 Baik 5 Mendengarkan jawaban penjelasan atau pertanyaan 8.67% 8,20 18,20 Baik guru/teman atau bertanya. 6 Kegiatan lain yang tidak relevan dengan 3.00% 0,00 5,00 Baik pembelajaran Secara keseluruhan hasil aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran dibandingkan dengan kriteria batasan efektif adalah efektif. 2. Data Respon Siswa Hasil rangkuman respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan pendekatan problem solving berbasis multimedia, dapat dilihat pada tabel berikut ini:

5 51 Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Angket Respon Siswa NO Kriteria Respon Siswa Terhadap Pembelajaran dengan Pendekatan Problem Solving dan Penggunaan Multi Media Banyak Siswa Yang Memberi Respon 1 Sangat Senang, Sangat meningkat, Sangat 42.00% membantu, Sangat berminat 2 Senang, meningkat, membantu, Berminat 54.75% 3 Kurang Senang, Kurang meningkat, Kurang 3.00% membantu, Kurang Berminat 4 Tidak Senang, Tidak meningkat, Tidak 0.25% membantu, Tidak Berminat Jumlah % Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa persentase siswa yang memberi respon positif terhadap pembelajaran dengan pendekatan problem solving berbasis multimedia 96.75%. Dimana terlihat % memberi respon: sangat berminat, sangat membantu, sangat senang, sangat meningkat; dan 54.75% memberi respon: senang, meningkat, membantu, berminat. 3. Data Kemampuan Pemecahan Masalah Pelaksanaan tes kemampuan pemecahan masalah untuk kelas yang diajarkan dengan pendekatan problem solving berbasis multimedia dan kelas yang

6 52 diajarkan dengan pembelajaran konvensional dilakukan satu kali yaitu posttes. Pada kelas yang diajarkan dengan pendekatan problem solving berbasis multimedia (kelas VII A) dan kelas yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional (kelas VII B) diikuti oleh masing-masing 40 siswa. Perbandingan data kemampuan pemecahan masalah matematik siswa kelas VII A (kelas eksperimen) dan kelas VII B (kelas kontrol) dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.5 Perbandingan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Keterangan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Rata-rata hasil post-test Banyak siswa yang tuntas Persentase banyak siswa yang tuntas 77.50% 50% Ketuntasan belajar secara klasikal Tuntas Tidak Tuntas Dari tabel di atas terlihat bahwa kelas yang diajar dengan pendekatan problem solving berbasis multimedia tergolong tuntas sedangkan kelas yang diajar dengan pembelajaran konvensional berdasarkan kriteria ketuntasan belajar secara klasikal pada Bab III tergolong tidak tuntas. Rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematik siswa pada yang diajar dengan pendekatan problem solving berbasis multimedia menunjukkan hasil yang lebih baik dari pada rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematik siswa pada kelas yang diajar dengan pembelajaran konvensional yaitu siswa pada kelas yang diajar dengan

7 53 pendekatan problem solving berbasis multimedia memperoleh rata-rata skor 55,75 dari skor total 80, sedangkan siswa pada kelas yang diajar dengan pembelajaran konvensioanla hanya memperoleh skor 47,53 dari skor total 80. Di samping itu pada kelas yang diajar dengan pendekatan problem solving berbasis multimedia banyaknya siswa yang tuntas kemampuan pemecahan masalah matematiknya adalah 31 siswa dari 40 siswa, sedangkan pada kelas yang diajar dengan pemeblajaran konvensional banyaknya siswa yang tuntas kemampuan pemecahan masalah matematik adalah 20 siswa dari 40 siswa. 4. Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran Berdasarkan hasil pengamatan dari pengamat mengenai kemampuan guru mengelola pembelajaran matematika dengan pendekatan problem solving berbasis multimedia dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.6 Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran matematika dengan pendekatan problem solving berbasis multimedia Kategori Pengamatan Pertemuan ke- I II III Ratarata Kate-gori PENDAHULUAN 1. Memotivasi/mengkomunikasi 3, ,75 Baik kan tujuan pembelajaran. 2. Menghubungkan pelajaran hari ini dengan dengan ,5 Baik

8 54 pelajaran sebelumnya (membahas PR). KEGIATAN INTI 1. Memberikan masalah Baik 2. Memberi kesempatan pada salah seorang siswa untuk membacakan soal dengan Baik keras, siswa yang lain memperhatikan. 3. Membantu siswa memahami konteks dalam soal ,5 Baik 4. Memberi kesempatan pada siswa untuk menemukan jawaban dan cara menjawab 3, ,75 Baik soal dengan memberikan bantuan seperlunya. 5. Mengamati cara siswa menyelesaikan masalah Baik dengan cara bergantian. 6. Mengopimalkan interaksi siswa dalam bekerja. 3 3,5 3,5 3,25 Cukup

9 55 7. Memberi kesempatan pada siswa untuk membandingkan jawabannya dengan jawaban temannya (saat berdiskusi 4 4 3,5 3,75 Baik kelompok dan diskusi kelas). 8. Memberi kesempatan kepada siswa untuk tampil di depan kelas menuliskan jawabannya 4 3,5 4 3,75 Baik dan menjelaskan pada temannya. 9. Menghargai (dengan pujian) berbagai pendapat siswa ,5 Cukup 10. Memberi kesempatan pada siswa untuk menarik kesimpulan suatu Baik prosedur/konsep. 11. Mendorong siswa untuk bertanya atau menjawab pertanyaan dari guru atau ,5 Baik temannya.

10 56 PENUTUP 1. Menegaskan kembali tentang kesimpulan materi Baik 2. Memberikan latihan mandiri (PR) Baik PENGELOLAAN WAKTU Baik SUASANA DI KELAS 1. Antuasias siswa Baik 2. Antusias guru Baik Rata-rata 3,875 Baik Dari tabel di atas terlihat bahwa rata-rata nilai setiap aspek yang diamati dalam mengelola pembelajaran dari tiga kali pertemuan termasuk dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa guru dalam mengelola pembelajaran matematika dengan pendekatan problem solving dan penggunaan multi media memiliki pengaruh positif. 5. Pengaruh Pembelajaran Matematika Dengan pendekatan problem solving dan penggunaan multimedia Pengaruh pembelajaran matematika dengan pendekatan problem solving berbasis multimedia yang ditentukan berdasarkan aktivitas siswa, kemampuan

11 57 guru mengelola pembelajaran, respon siswa, ketuntasan belajar secara klasikal dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.7 Pengaruh Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Problem Solving Berbasis Multimedia No Aspek Kategori Keterangan Kesimpulan Aktivitas siswa Kemampuan guru mengelola Baik Baik pembelajaran Adannya 3. Respon siswa Positif pengaruh positif 4. Kemampuan pemecahan masalah Tuntas Dari tabel di atas terlihat bahwa berdasarkan kriteria pengaruh pembelajaran matematika dengan pendekatan problem solving berbasis multimedia pada Bab III dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan pendekatan problem solving berbasis multimedia memiliki pengaruh positif khususnya pada materi yang diajarkan yaitu Sistem Persamaan Linier Satu Variabel Analisis Inferensial Data Kemampuan Pemecahan Masalah Kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang mengikuti pembelajaran matematika dengan pendekatan pemecahan masalah (problem solving) berbasis multimedia pada materi persamaan linier satu variabel lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang mengikuti pembelajaran matematika tanpa pendekatan pemecahan masalah

12 58 berbasis multimedia merupakan suatu hipotesis peneliti yang terdapat pada bab II dan untuk menguji hipotesis tersebut maka dilakukan analisis inferensial, sesuai dengan desain penelitian maka digunakan Analisis Kovarian (ANAKOVA) Variabel kovariat pada penelitian ini adalah kemampuan awal siswa yang diperoleh dari nilai pretes siswa sedangkan variabel terikat adalah kemampuan pemecahan masalah yang diperoleh dari hasil postes. Untuk dapat menggunakan analisis kovarian (ANAKOVA) terlebih dahulu kita harus memenuhi tiga syarat yaitu : 1. Menguji apakah ada pengaruh kemampuan awal siswa (Pre-test) sebagai variable kovariat terhadap kemampuan pemecahan masalah (Post-test). 2. Menguji apakah model linier (Uji Linieritas) untuk kedua kelas yakni kelas eksperimen dan control cocok 3. Menguji apakah mode,l regresi untuk kedua kelas sejajar. Setelah ketiga syarat diatas telah terpenuhi maka akan dilanjutkan dengan uji ANAKOVA dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menentukan Model Regresi Model regresi Y = a + bx, dengan a dan b adalah estimasi untuk 1 dan 2 dari persamaan Y = X. Berdasarkan hasil perhitungan model regresi kelas eksperimen (selengkapnya dapat dilihat di lampiran 6) diperoleh persamaan model regresi berikut. Ye = 45, ,552 Xe Berdasarkan hasil perhitungan model regresi kelas kontrol (selengkapnya dapat di lihat di lampiran 8) diperoleh persamaan model regresi sebagai berikut.

13 59 Y k = 17,48 + 1,009 X k 2. Uji Independensi Untuk menguji Independensi maka hipotesis yang dapat dirumuskan sebagai berikut: H 0 : 2 = 0 dan H 1 : 2 0 a. Uji Independensi untuk Kelas Eksperimen Analisis untuk uji independensi model regresi kelas eksperimen secara ringkas disajikan pada tabel berikut ini (selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7). Tabel 4.8 Analisis varians untuk Uji independensi kelas Eksperimen Sumber Varians JK df RJK F* Regresi 1696, ,71 13,475 Kekeliruan 4784, ,916 Total 6481,50 39 Dengan taraf signifikan = 5% diperoleh F (0,95;1;40) = 4,08 berarti F* > F(0,95;1;38). Karena F* > F(0,95;1;40) maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, dengan kata lain koefisien model regresi tidak sama dengan nol. Berarti kemampuan awal siswa yang didapat dari nilai pre-test (O 1 ) mempunyai pengaruh signifikan terhadap kemampuan pemecahan masalah yang didapat dari nilai post-tes (O 2 ).

14 60 b. Uji Independensi untuk Kelas Kontrol Analisis untuk uji independensi model regresi kelas control secara ringkas pada tabel berikut (selengkapnya dapat dilihat di lampiran 7). Tabel 4.9 Analisis varians untuk Uji Independensi kelas Kontrol Sumber Varians JK df RJK F* Regresi 4250, ,640 43,85 Kekeliruan 3683, ,929 Total 7933, Dengan taraf signifikan = 5% diperoleh F (0,95;1;40) = 4,08 berarti F* > F(0,95;1;38). Karena F* > F(0,95;1;40) maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, dengan kata lain koefisien model regresi tidak sama dengan nol. Berarti kemampuan awal siswa yang didapat dari nilai pre-test (O 1 ) mempunyai pengaruh signifikan terhadap kemampuan pemecahan masalah yang didapat dari nilai post-tes (O 2 ). 3. Uji Linieritas Model Regresi Setelah melakukan pengujian independensi regresi maka dilanjutkan dengan pengujian linieritas regresi. Uji linieritas regresi ini bertujuan untuk menguji apakah skor awal (Pre-test) dan skor akhir (post-test) berbuhungan secara linier. Sehingga untuk menguji linieritas model regresi dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H 0 : Model Regresi adalah linier H 1 : Model Regresi adalah tidal linier

15 61 a. Uji Linieritass untuk Kelas Eksperimen Analisis untuk uji linieritas model regresi kelas eksperimen secara ringkas disajikan pada Tabel berikut (selengkapnya dapat dilihat di lampiran 8). Tabel 4.10 Analisis varians untuk Uji Linieritas kelas Eksperimen Source of Varians SS Df MS F* Regression 1696, ,71 1,045 Error 4784, ,916 Lack of Fit 4597, ,8925 Pure Error 3364, ,9394 Dengan taraf signifikan = 5 % diperoleh F(0,95;20;18) = 2,12, berarti F* < F(0,95;20;18), maka H 0 diterima atau model regresi kelas eksperimen adalah linier. Artinya pada kelas eksperimen kemampuan awal siswa (O 1 ) dan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa (O 2 ) berhubungan secara linier. Dengan begitu model regresi yang diajukan yaitu Ye = 45, ,552 Xe adalah cocok. b. Uji linieritas untuk Kelas Kontrol Analisis untuk uji linieritas model regresi kelas control secara ringkas disajikan pada Tabel berikut ini (selengkapnya dapat dilihat di lampiran)

16 62 Tabel 4.11 Analisis varians untuk Uji Linieritas kelas Kontrol Source of Varians SS Df MS F* Regression 4250, ,640 1,056 Error 3683, ,929 Lack of Fit 3465, ,0383 Pure Error 3703, ,835 Dengan taraf signifikan = 5 % diperoleh F(0,95;18;20) = 2,12, berarti F* < F(0,95;20;18), maka H 0 diterima atau model regresi kelas eksperimen adalah linier. Artinya pada kelas kontrol kemampuan awal siswa dan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa berhubungan secara linier. Dengan begitu model regresi yang diajukan yaitu Y k = 17,48 + 1,009 X k adalah cocok. 4. Uji Homogenitas Gradien Regresi Analisis varians dengan menggunakan statistik-f dapat digunakan untuk menguji homogenitas model regresi pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dan hipotesis yang dapat dirumuskan sebagai berikut : H 0 : β 2 = β 4 dan H 1 : β 2 β 4 Dengan kriteria pengujian, tolak H 0 jika F* F (1-,k-1,N-2k) untuk = 0.05 Keterangan : β 2 adalah koefisien model regresi untuk kelas eksperimen β 4 adalah koefisien model regresi untuk kelas kontrol Berdasarkan hasil perhitungan uji kesamaan dua model regresi kelas eksperimen dan kelas kontrol (selengkapnya dapat dilihat pada lampiran ) diperoleh model regresi linier data gabungan sebagai berikut:

17 63 Y = 58, ,92 X F* = 12,278 Dengan menggunakan taraf signifikan = 5 % diperoleh F(0,95;2;76) = 3,11 berarti F* > F(0,95;2;76), maka H 0 ditolak. Artinya model regresi linier kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak sama atau tidak berimpit. 5. Uji kesejajaran dua model regresi Karena dua model regresi tidak sama, maka dilanjutkan dengan menguji kesejajaran koefisien regresi. Berdasarkan hasil perhitungan uji kesejajaran model regresi kelas eksperimen dan kelas kontrol (selengkapnya dapat dilihat di lampiran) Diperoleh hasil sebagai berikut: A = 8054,4466 B = 8064, F* = 0,9391 Dengan menggunakan taraf signifikan = 5% diperoleh F(0,95;1;76) = 3,96 Berarti F* < F(0,95;1;76), maka H 0 diterima artinya model regresi linier kelas eksperimen dan kelas kontrol sejajar. 6. Uji Hipotesis Penelitian Setelah ketiga syarat dipenuhi yaitu keberartian koefisien regresi, linieritas dan homogenitas model regresi, maka dilanjutkan dengan menguji apakah kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan problem solving berbasis multimedia lebih baik

18 64 dibandingkan dengan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional, dengan menggunakan analysis of covarians (ANAKOVA). Untuk pengujian ini dirumuskan hipotesis statistika sebagai berikut: H 0 : µ 1 µ 2 H 1 : µ 1 > µ 2 Hipotesis tersebut diuji dengan menggunakan statistika-f. Dengan kriteria pengujian tolak H 0 jika F 0 =F hitung F tabel pada taraf signifikansi =5% yang dipilih dengan derajat bebas pembilang a 1 dan db penyebut n t m a. Berdasarkan perhitungan yang terdapat pada lampiran diperoleh F 0 = 18,284 > F (0.95;1;38) = 4,00 sehingga dapat disimpulkan H 0 ditolak dan terima H 1. Artinya kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan problem solving berbasis multimedia lebih baik dibandingkan dengan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional. 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu peneliti mempersiapan semua perangkat pembelajaran yang akan digunakan, yang terdiri dari : 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2. Bahan Ajar 3. Tes Kemampuan Awal (Pre-test) 4. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah (Post-test)

19 65 Perangkat pembelajaran diatas sebelumnya telah divalidasi oleh 3 validator yang terdiri dari 1 orang dosen pendidikan matematika Universitas Negeri Gorontalo dan 2 orang dari guru SMP N 4 Kotamobagu, begitu juga dengan semua intrumen yang digunakan pada penelitian ini sudah divalidasi sebelumnya. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 13 Mei 10 Juni 2013 di SMP Negeri 4 Kotamobagu, seperti yang telah disebutkan pada bab III yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas VII A dan VII B yang masing-masing berjumlah 40 orang. Dengan latar belakang permasalahan yang ditemukan peneliti dilapangan, yaitu masih rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematik siswa, maka peneliti mencoba menformulasikan suatu pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa. Pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem solving yang dibarengi dengan penggunaan multimedia serta dibatasi pada pokok bahasan persamaan linier satu variable. Pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa. Dengan menggunakan pendekatan probelm solving yang berbasis multimedia maka diharapkan dapat membantu siswa dalam menyelesaikan soalsoal pemecahan masalah matematik. Masalah yang dirumuskan pada penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah matematik siswa dengan pendekatan problem solving berbasis multimedia lebih baik dari kemampuan pemecahan

20 66 masalah matematik siswa dengan pembelajaran konvensional pada pokok bahasan persamaan linear satu variabel Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan Hasil Analisis Deskriptif Pada bab III telah ditetapkan kriteria untuk melihat kemampuan pemecahan masalah matematik siswa secara klasikal bertitik tolak dari ketuntasan belajar secara klasikal dan individual, berdasarkan kriteria yang ditetapkan tersebut kelas yang diajar dengan pendekatan problem solving berbasis multimedia mencapai namun pada kelas yang diajar dengan pembelajaran konvensional belum tercapai. Dari data hasil post tes menunjukkan, 31 siswa dari 40 siswa pada kelas yang diajar dengan pendekatan problem solving berbasis multimedia tuntas belajar atau % siswa yang tuntas menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah matematik. Sedangkan pada kelas yang diajar dengan pembelajaran konvensional hanya mencapai 50% atau 20 dari 40 siswa yang dapat meyelesaikan soal-soal pemecahan masalah. Hal ini menunjukkan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang mengikuti pembelajaran matematika dengan pendekatan pendekatan problem solving berbasis multimedia lebih baik dibandingkan dengan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang mengikuti pembelajaran matematika tanpa pendekatan problem solving berbasis multimedia pada pokok bahasan persamaan linier satu variable. Respon siswa terhadap penerapan pendekatan problem solving berbasis multimedia dapat dilihat dari angket yang diperoleh, menunjukkan bahwa jumlah persentase siswa yang memilih kategori sangat senang dan senang yaitu sebesar 96.75%, lebih dari pada jumlah pesentase siswa yang memilih kategori kurang

21 67 senang dan tidak berminat sangat tidak setuju yaitu sebesar 3.25 %. Berarti siswa cenderung setuju atau berminat terhadap pendekatan yang digunakan. Dengan kata lain sebagian besar siswa memberi respon positif terhadap penerapan pendekatan problem solving berbasis multimedia dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan persamaan linier satu variabel Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan Hasil Analisis Inferensial Model regresi sederhana yang menyatakan hubungan kemampuan awal dan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang diajar dengan pendekatan problem solving berbasis multimedia adalah Ye = 45, ,552 Xe. Model regresi sederhana yang menyatakan hubungan kemampuan awal dan kemampuan pemecahan masalah matematik siwswa yang diajar tanpa pendekatan problem solving berbasis multimedia adalah Y k = 17,48 + 1,009 X k. Sedangkan hasil analisis uji independensi antara skor pretes dan post tes dari siswa kelas yang diajarkan dengan pendekatan problem solving berbasis multimedia dan kelas yang diajar dengan pembelajaran konvensional, menunjukkan bahwa kemampuan awal siswa mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik siswa. Pada hasil analisis linieritas, ternyata kedua model regresi untuk kelas yang diajar dengan pendekatan problem solving berbasis multimedia dan kelas yang diajar dengan pembelajaran konvensional memenuhi model regresi linier. Hubungan kemampuan awal dengan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa dapat dinyatakan dalam bentuk regresi linier. Hal ini mengidentifikasikan

22 68 bahwa semakin tinggi kemampuan awal siswa maka akan diikuti semakin tinggi pula kemampuan pemecahan masalah matematik siswa. Dari hasil analisis uji kesejajaran, diperoleh kedua model regresi di atas sejajar. Karena kedua model regresi linier untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol sejajar, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang diajar dengan pendekatan problem solving berbasis multimedia dengan siswa yang diajar tanpa pendekatan problem solving berbasis multimedia. Garis regresi dari kelas yang diajar dengan pendekatan problem solving berbasis multimedia dan kelas yang diajar dengan pembelajaran konvensional sejajar dan konstanta garis regresi untuk kelas yang diajar dengan pendekatan problem solving berbasis multimedia lebih tinggi dari konstanta garis regresi kelas yang diajar dengan pembelajaran konvensional, maka hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang diajar dengan pendekatan problem solving berbasis multimedia lebih tinggi dari kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang diajar tanpa pendekatan problem solving berbasis multimedia Dari hasil analisis di atas dapat dikatakan bahwa hasil analisis statistik inferensial, pada intinya menyatakan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang diajar dengan pendekatan problem solving berbasis multimedia lebih tinggi dari pada kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang diajar pembelajaran konvensional pada pokok bahasan persamaan linier satu variabel.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menetapkan SMP Negeri 4 Kotamobagu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menetapkan SMP Negeri 4 Kotamobagu 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penetapan lokasi penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan agar penelitian yang dilakukan lebih terarah pada sasaran yang

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Perbedaan Pembelajaran Kontekstual dengan Pembelajaran Biasa... 33

DAFTAR TABEL. Perbedaan Pembelajaran Kontekstual dengan Pembelajaran Biasa... 33 DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Perbedaan Pembelajaran Kontekstual dengan Pembelajaran Biasa... 33 Tabel 3.1. Rancangan Penelitian... 73 Tabel 3.2. Kisi-Kisi Tes Kemampuan Penalaran... 76 Tabel 3.3. Skor Alternatif

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN RECIPROCAL DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MATERI BARISAN DAN DERET GEOMETRI DI KELAS XI SMK N 1 NGAWI

PEMBELAJARAN RECIPROCAL DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MATERI BARISAN DAN DERET GEOMETRI DI KELAS XI SMK N 1 NGAWI PEMBELAJARAN RECIPROCAL DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MATERI BARISAN DAN DERET GEOMETRI DI KELAS XI SMK N 1 NGAWI Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 11 Kota Jambi. Terdapat 12 kelas paralel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 11 Kota Jambi. Terdapat 12 kelas paralel BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 11 Kota Jambi. Terdapat 12 kelas paralel dari kelas VII. Untuk mendapatkan kelas yang akan dijadikan sampel,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk pengujian validitas tes angket pada penelitian ini dilakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk pengujian validitas tes angket pada penelitian ini dilakukan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Angket 1. Uji Validitas Tes Angket Untuk pengujian validitas tes angket pada penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL. i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN. iii PERSEMBAHAN. iv KATA PENGANTAR. v ABSTRAK. ix ABSTRACT. x DAFTAR ISI. xi DAFTAR TABEL. xiii DAFTAR GAMBAR. xix DAFTAR LAMPIRAN.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo 3.1. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Gatak kelas VIII tahun ajaran 2015/2016. Deskripsi data dalam penelitian ini sebagai berikut:

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang terdiri dari 7 kelas yaitu kelas VIIIA - VIIIG. Pengambilan sampel dengan

III. METODE PENELITIAN. yang terdiri dari 7 kelas yaitu kelas VIIIA - VIIIG. Pengambilan sampel dengan 20 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 20 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB III METODE PENELITIAN O X O BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP. Pembelajaran yang dilakukan menggunakan model reciprocal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang untuk melihat hubungan sebab-akibat antara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang untuk melihat hubungan sebab-akibat antara BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dirancang untuk melihat hubungan sebab-akibat antara model dan pendekatan pembelajaran yang dikembangkan dengan kemampuan pemahaman dan komunikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. validitas dan reliabilitas soal,deskripsi data hasil penelitian, uji persyaratan,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. validitas dan reliabilitas soal,deskripsi data hasil penelitian, uji persyaratan, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini penulis memaparkan hasil penelitian yang mencakup;uji validitas dan reliabilitas soal,deskripsi data hasil penelitian, uji persyaratan, pengujian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen yang dilaksanakan di SMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen yang dilaksanakan di SMA BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen yang dilaksanakan di SMA Negeri 2 Limboto, dengan 2 kelas yang diambil sebagai sampel dalam penelitian,dimana

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Terbanggi Besar yang terletak di desa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Terbanggi Besar yang terletak di desa 8 III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Terbanggi Besar yang terletak di desa Poncowati Kecamatan Terbanggi Besar Lampung Tengah. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Andoko Ageng Setyawan, 2013

DAFTAR ISI Andoko Ageng Setyawan, 2013 DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan menggunakan Pendekatan dalam pembelajaran matematika.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung. Populasi yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung. Populasi yang III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 9 Bandar Lampung. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terbagi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang untuk mengungkapkan ada tidaknya hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang untuk mengungkapkan ada tidaknya hubungan 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dirancang untuk mengungkapkan ada tidaknya hubungan sebab-akibat antara model dan pendekatan pembelajaran yang dikembangkan dengan kemampuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Natar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Natar 0 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri Natar tahun pelajaran 01/013 semester genap sebanyak 185 siswa yang terdistribusi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar 22 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari 11 kelas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Bandarlampung tahun pelajaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung. 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdistribusi ke dalam delapan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 20 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 20 Bandarlampung. Populasi dalam 9 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 0 Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 0 Bandarlampung yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di Jl. Turi Raya No.1 Labuhan Dalam, Kecamatan Tanjung Senang, Kota Bandar Lampung.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pekalongan. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pekalongan. Populasi dalam 20 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pekalongan. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII tahun pelajaran 2012/2013. Jumlah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Disain Penelitian Tujuan penelitian ini adalah membandingkan peningkatan kemampuan koneksi matematis antara siswa SMA yang memperoleh pembelajaran matematika Knisley

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kemampuan penalaran dan pemecahan masalah matematis siswa melalui

BAB III METODE PENELITIAN. kemampuan penalaran dan pemecahan masalah matematis siswa melalui 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah kuasi eksperimen untuk menelaah peningkatan kemampuan penalaran dan pemecahan masalah matematis siswa melalui pembelajaran inkuiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan mengkaji implementasi pendekatan metaphorical thinking dalam meningkatkan kemampuan pemahaman dan penalaran. Dalam penelitian ini

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR LAMPIRAN... xi

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR LAMPIRAN... xi DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 6

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang 57 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang menggunakan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Melalui Metode Diskusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, maka

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, maka BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, maka metode penelitian yang akan digunakan adalah metode eksperimen dengan pendekatan kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis 50 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 8 Bandarlampung

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4 21 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4 Bandar Lampung tahun pelajaran 2014/2015 yang terdistribusi dalam 12 kelas, yaitu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ngambur Pesisir Barat. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ngambur Pesisir Barat. Populasi 1 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Ngambur Pesisir Barat. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX semester ganjil SMP Negeri Ngambur Pesisir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu melihat hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu melihat hubungan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu melihat hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. matematik siswa dengan menerapkan pendekatan Model Eliciting Activities

BAB III METODE PENELITIAN. matematik siswa dengan menerapkan pendekatan Model Eliciting Activities 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa dengan menerapkan pendekatan Model Eliciting Activities (MEAs)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Eksperimen. Fungsi metode ini sama seperti metode True Eksperimen, yaitu digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten 6 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo Tahun Pelajaran 01/013. Penelitian ini akan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang beralamatkan di Jl. Untung Suropati Gg. Bumi Manti II No. 16, Kota Bandar Lampung. Populasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian... 47

DAFTAR ISI. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian... 47 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN. i PERNYATAAN... ii ABSTRAK...... iii KATA PENGANTAR... iv UCAPAN TERIMA KASIH... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GRAFIK... xiii DAFTAR BAGAN... xiv BAB I BAB

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Perlakuan pada penelitian ini yakni metode Active Learning, diatur

BAB III METODE PENELITIAN. Perlakuan pada penelitian ini yakni metode Active Learning, diatur BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Perlakuan pada penelitian ini yakni metode Active Learning, diatur secara sengaja sehingga terdapat suatu kondisi yang dimanipulasi. Menurut Ruseffendi (2005

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 55 BAB IV HASIL PENELIIAN Hasil dan Analisis Data Penelitian Hasil dan analisis data ini dibuat berdasarkan data yang telah diperoleh dari penelitian yang telah dilaksanakan dikelas V11-D SMP NEGERI AMAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen untuk menerapkan suatu model

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen untuk menerapkan suatu model 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimen untuk menerapkan suatu model pembelajaran pada mata pelajaran matematika. Desain yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan membandingkan kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan membandingkan kemampuan 60 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan membandingkan kemampuan pemahaman dan generalisasi matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Arifin (011:68), metode eksperimen merupakan cara praktis untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan berpikir

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan berpikir 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open-ended,

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) PADA MATERI BANGUN RUANG KELAS VIII MTs/SMP

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) PADA MATERI BANGUN RUANG KELAS VIII MTs/SMP Erudio ( Journal of Educational Innovation), Volume 3, Nomor, Juni 07 3 e-issn: 549-8673 KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) PADA MATERI BANGUN RUANG KELAS VIII MTs/SMP Iesyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran dengan metode Genius Learning sedangkan kelompok yang lainnya

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran dengan metode Genius Learning sedangkan kelompok yang lainnya 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimental dengan desain kuasieksperimen karena subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi peneliti menerima

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah penafsiran variabel yang digunakan dalam penelitian ini, berikut ini adalah penjelasan operasionalnya: 1. Model Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Eksperimen yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

O 1 X O 2 Keterangan: O 1 : Nilai pretest X : Pembelajaran dengan pendekatan Scientific

O 1 X O 2 Keterangan: O 1 : Nilai pretest X : Pembelajaran dengan pendekatan Scientific BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan SMA dengan melibatkan satu kelas. Kelas ini akan mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan scientific. Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan pemilihan

Lebih terperinci

BAB II STUDI LITERATUR...

BAB II STUDI LITERATUR... DAFTAR ISI Lembar Persetujuan... i Lembar Persembahan... ii Pernyataan Keaslian... iii Abstrak... iv Kata Pengantar... vi Daftar Isi... viii Daftar Tabel... x Daftar Gambar... xii Daftar Lampiran... xiii

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 2 Palembang tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 2 Palembang tahun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 2 Palembang tahun ajaran 2015/2016 pada tanggal 10 Agustus 2015 sampai 05 September 2015 dengan materi Sistem

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester 23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/ 2013. B. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung Tahun Pelajaran 0/03, yang terdistribusi dalam empat kelas yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan quasi experimental atau eksperimen semu. Eksperimen semu dipilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperiman sungguhan dengan desain control group pre-test post-test yaitu membandingkan hasil belajar matematika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel, yaitu variabel bebas atau variabel pengaruh (independent variable) dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel, yaitu variabel bebas atau variabel pengaruh (independent variable) dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Deskripsi Hasil Penelitian Pengujian ini dimaksudkan untuk mengukur hubungan fungsional antara variabel-variabel dalam penelitian. Analisis ini akan membedakan dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dan desain yang digunakan adalah desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. 1 Gambaran tentang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada 25 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada bulan Oktober-November 2013 di SMA N 1 Adiluwih Kab. Pringsewu. B.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan).

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan). 8 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 014/015 pada bulan Januari tahun 015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap tahun pelajaran 01-013 sebanyak

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PENGAJARAN PENCAPAIAN KONSEP PADA MATERI OPERASI BENTUK ALJABAR TERHADAP AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR

EFEKTIVITAS MODEL PENGAJARAN PENCAPAIAN KONSEP PADA MATERI OPERASI BENTUK ALJABAR TERHADAP AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR EFEKTIVITAS MODEL PENGAJARAN PENCAPAIAN KONSEP PADA MATERI OPERASI BENTUK ALJABAR TERHADAP AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Pembelajaran Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang terbagi dalam 2 kelas yaitu kelas eksperimen (kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu 6 (enam) bulan yaitu dari bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu 6 (enam) bulan yaitu dari bulan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di SMK 1 Limboto Kabupaten Gorontalo yang terletak di Jl. Merpati. 3.1.2 Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. observasi digunakan oleh peneliti untuk mengamati kondisi sekolah meliputi

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. observasi digunakan oleh peneliti untuk mengamati kondisi sekolah meliputi BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Data dalam penelitian ini diperoleh peneliti melalui beberapa metode, yaitu metode interview, metode tes, dan metode dokumentasi. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Arifin (2011: 68), metode eksperimen merupakan cara praktis untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen adalah melakukan pengukuran sebagai hasil eksperimen terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen adalah melakukan pengukuran sebagai hasil eksperimen terhadap BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Hal ini disebabkan tujuan penelitian adalah melihat hubungan sebab akibat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi 6 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang ada di SMP Negeri 31 Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, karena pemilihan

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, karena pemilihan 43 43 BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Disain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, karena pemilihan sampel penelitian dilakukan berdasarkan data yang ditawarkan oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data 4.1.1 Layanan Bimbingan Kelompok Data variabel Layanan Bimbingan Kelompok menunjukkan bahwa skor tertinggi adalah 120 dan skor terendah adalah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl. Soekarno Hatta Gg. Turi Raya No. 1 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimen (experimen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimen (experimen BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimen (experimen semu) dengan pretest-posttest control group design. Dalam penelitian ini diberikan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen karena pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen karena pengambilan sampel BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen karena pengambilan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun 2013, pada tanggal

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun 2013, pada tanggal 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun 2013, pada tanggal 17 September 2013 sampai dengan 1 Oktober 2013. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENGARUH VARIASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 3 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENGARUH VARIASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 3 PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PENGARUH VARIASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 3 PEKALONGAN A. Analisis Variasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam SMP Negeri 3 Pekalongan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen (percobaan). Dimana penelitian akan dibagi kedalam dua kelas, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN 79 BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Pembahasan Data hasil yang diperoleh dalam penelitian ini digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian pada bab I. Adapun deskriptif data hasil penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP 6 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 013-014 di SMP Negeri 1 Pagelaran. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam setiap kegiatan pelaksanaan penelitian metode penelitian yang digunakan sesuai dengan permasalahan, tujuan penelitian, dan kerangka pemikiran yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar 22 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 sebanyak 8 kelas dengan jumlah 192 siswa. B.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil 13 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil SMA.YPPL Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari enam kelas. B.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode 6 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, dengan desain kelompok kontrol pretes-postes. Diagram

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terletak di Jalan Jaksa Agung Soeprapto, Kelurahan Wumialo Kecamatan Kota

BAB III METODE PENELITIAN. terletak di Jalan Jaksa Agung Soeprapto, Kelurahan Wumialo Kecamatan Kota BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP Negeri 6 Gorontalo yang lokasinya terletak di Jalan Jaksa Agung Soeprapto, Kelurahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain penelitian the matching only pretest-posttest control group design (Fraenkel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. semester genap tahun ajaran Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 20

BAB III METODE PENELITIAN. semester genap tahun ajaran Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 20 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada tanggal 03-29 Maret 2014 pada semester genap tahun ajaran 2013-2014. Penelitian ini dilaksanakan di SMP

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah 1. Pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok memiliki langkahlangkah pembelajaran yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan menggunakan penelitian eksperimen diharapkan, setelah menganalisis hasilnya kita dapat melihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kelomprok kontrol pretes-postes (pre-test post-test control group

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kelomprok kontrol pretes-postes (pre-test post-test control group 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan disain penelitian berbentuk kelomprok kontrol pretes-postes (pre-test post-test control group

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal Penelitian Siswa SMP NU 01 Muallimin Weleri dalam kegiatan pembelajaran PAI, sebelum penelitian masih menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo. Penelitian ini adalah eksperimen semu yang menggunakan one group

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo. Penelitian ini adalah eksperimen semu yang menggunakan one group 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, maka metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen sebagai salah satu metode penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, (c) hasil pengujian hipotesis penelitian, (2) pembahasan, dan (3) keterbatasan penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, (c) hasil pengujian hipotesis penelitian, (2) pembahasan, dan (3) keterbatasan penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan berturut-turut (1) hasil penelitian yang meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, karena subjek

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, karena subjek BAB III METODE PENELITIAN A. Disain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, karena subjek dalam penelitian ini (baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol) tidak dipilih secara

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23

METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23 30 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 23 Bandar Lampung yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman No. 76 Rawa Laut Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci