BAB I SYARAT- SYARAT TEKNIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I SYARAT- SYARAT TEKNIS"

Transkripsi

1 BAB I SYARAT- SYARAT TEKNIS Pasal 1 S i t u a s i 1.1. Pekerjaan yang dilaksanakan terletak BALAI BENIH IKAN Kota cimahi 1.2. Calon-calon pemborong wajib meneliti medan / lapangan terutama tanah, sifat tanah dan luasnya pekerjaan. Disamping hal-hal lain yang berpengaruh terhadap harga-harga penawaran yang akan diajukan. Pemborong juga harus meneliti ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam RKS ini, sehingga tidak akan terjadi penyimpangan-penyimpangan dari apa yang telah digariskan Kelalaian dari Pemborong dalam meneliti medan/lapangan ataupun hal-hal lainnya, tidak dapat dijadikan alasan untuk mengajukan klaim di kemudian hari Pasal 2 Lingkup Pekerjaan 2.1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Sarana Ibadah, yang terdiri dari : a. Pekerjaan Persiapan dan Bongkaran b. Pekerjaan Acian dan Plesteran c. Pekerjaan Beton d. Pekerjaan Atap dan Plafond e. Pekerjaan Lantai Dan Dinding Keramik f. Pekerjaan Listrik dan Instalasi g. Pekerjaan Pengecatan dan Laburan h. Pekerjaan lain - Lain 2.2. Hal-hal lain yang nyata-nyata diperlukan dalam pekerjaan ini sesuai dengan gambar rencana ( bestek ) dan atas perintah / petunjuk dari Konsultan Pengawas. Pasal 3 Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan Untuk menjamin mutu pelaksanaan pekerjaan, pemborong harus menyediakan : 3.1 Tenaga ahli yang mengerti gambar-gambar dan cara pelaksanaan di lapangan. 3.2 Tenaga pelaksana yang mengerti dan terampil tentang cara-cara pelaksanaan di lapangan. 3.3 Alat-alat pembantu untuk kelancaran pekerjaan seperti : mesin pengaduk beton (beton molen), vibrator, pompa air, stamper, alat-alat ukur seperti penyipat datar, alat-alat pengukur (meteran, rol meter), serta alat bantu lainnya yang nyata-nyata diperlukan dalam pekerjaan ini. 3.4 Bahan-bahan harus sudah ada di tempat pekerjaan sebelum waktu pelaksanaan pekerjaan, sehingga tidak akan terjadi kelambatan pelaksanaan pekerjaan dari jadwal yang telah ditentukan. 3.5 Buku-buku yang diperlukan seperti Buku Logistik, Buku Tamu, Buku Pesanan Bahan, Buku Pekerja, Buku Laporan Harian, Buku Catatan Harian, dan buku-buku lainnya yang diperlukan pada pelaksanaan pekerjaan. Buku-buku tersebut harus berada di tempat pekerjaan selama pelaksanaan pekerjaan.

2 Pasal 4 U k u r a n 4.1 Satuan Ukuran Satuan ukuran dalam gambar dinyatakan dalam satuan metrik. Pemborong harus meneliti gambar-gambar terutama mengenai ukuran-ukuran dan hal-hal lainnya sebelum pelaksanaan pekerjaan. Kalau ada hal-hal yang meragukan segera pemborong melaporkan kepada Konsultan Pengawas untuk dicarikan jalan penyelesaiannya. 4.2 Ukuran Pokok Permukaan atas lantai dasar yang di nyatakan dengan cm, terletak 30 cm di atas permukaan rata-rata halaman setelah dibentuk (cut & fill), sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar rencana Grading Plan, atas petunjuk Konsultan Perencana / Pengawas. Selanjutnya seluruh ukuran ketinggian diambil dari tinggi lantai cm tersebut. 4.3 Mengukur Letak Bangunan Letak bangunan diukur di bawah pengawasan Konsultan Perencana dan Pengawas. Papan bangunan ( bouwplank ) dibuat dari papan kayu yang diketam rata pada sisi atasnya, ukuran minimal 2 / 20 cm, dipaku pada patok kayu ukuran 5 / 7 cm atau dolken yang dipancang kuatkuat dalam tanah. Sumbu-sumbu serta ketinggian bangunan harus tertera dengan jelas dengan cat pada papan bangunan tersebut. Pemborong harus menyediakan pembantu secukupnya yang paham dalam cara-cara pengukuran penyipat datar yang baik dan alat-alat lain yang diperlukan untuk pengukuran. Pasal 5 Pekerjaan Persiapan 5.1 Daerah di mana akan didirikan bangunan harus kering / bebas air, terutama pada pekerjaan pondasi. Untuk itu pemborong harus menyediakan mesin pompa air bila diperlukan, dengan kapasitas yang cukup untuk memenuhi untuk pengeringan ini. 5.2 Bilamana di dalam lahan terdapat pohon / perdu, maka penebangan harus mendapat ijin dari konsultan. Sisa-sisa brangkal, kayu, akar, batu-batuan dan unsur-unsur pengganggu yang lainnya harus dikeluarkan sebelum dilakukan pengupasan tanah. Jaringan air bersih dan listrik yang terdapat pada lokasi pembangunan harus diamankan / dipindahkan sebelum pekerjaan pembentukan muka tanah dilakukan. Pasal 6 Pekerjaan Pembentukan Muka Lahan 6.1. Lokasi dimana di mana akan didirikan bangunan harus dibentuk sesuai dengan ketinggian yang ditunjukkan dalam gambar rencana. Lingkup pekerjaan pembentukan lahan ini adalah sampai minimal jarak 3 meter dari as bangunan yang akan dibangun Pekerjaan pembentukan muka tanah ini meliputi pengupasan top soil / tanah gembur bekas kebun, sedalam 20 cm, penggalian dan pengurugan tanah, serta pemadatan tanah Tanah gembur / top soil, dan tanah yang masih mengandung bekas-bekas akar, dan bahan organik lainnya tidak boleh dipakai untuk mengurug. Pada perbedaan tinggi permukaan dibuat talud dengan kemiringan 45 o Untuk pekerjaan pembentukan tanah ini Pemborong harus menyediakan alat-alat berat yang sesuai. Pembuangan tanah bekas galian ini ditempatkan dalam kompleks ini, dan akan diatur kemudian di lapangan dengan Pemberi Tugas / Pihak Rumah Sakit.

3 Pasal 7 Pekerjaan Galian Tanah 7.1. Galian tanah di laksanakan untuk semua galian pondasi, bagian bangunan yang terdapat di dalam tanah, serta semua pasangan lainnya yang berada di dalam tanah, seperti sloof / rollag, pengalasan lantai / rabat, semua saluran / parit dan hal-hal lainnya yang nyata-nyata memerlukan penggalian untuk pekerjaan tersebut. 7.2 Galian tanah harus dilaksanakan menurut kedalaman yang ditentukan dan lebar secukupnya. Galian untuk pondasi yang melebihi kedalaman yang ditentukan harus diurug kembali dengan bahan yang sama dengan bahan pondasi atau beton tumbuk. 7.3 Tidak boleh ada genangan air didalam lubang / parit pondasi, apabila ada harus segera dikeluarkan agar tidak meperlemah dasar pondasi. 7.4 Semua unsur pengganggu yang terdapat disekitar tanah galian, seperti akar-akaran, batubatuan, bekas-bekas bangunan lama, dan lain-lain harus dibuang / dikeluarkan. 7.5 Pada bagian-bagian yang dianggap mudah longsor, seperti pada galian pondasi, pemborong harus mengadakan tindakan pencegahan dengan memasang penahan tanah, atau cara lain yang bisa menahan longsoran tanah. Kerusakan akibat gugurnya tanah, dengan alasan apapun menjadi resiko pemborong. 7.6 Hanya tanah bekas galian yang berbutir boleh dipakai mengurug kembali, setelah yang dibersihkan dari segala macam kotoran dan sampah. Tanah yang berlumpur atau tanah liat harus segera dikeluarkan dari lokasi ketempat yang disetujui Konsultan Pengawas 7.7 Untuk pondasi utama bangunan yang berbentuk strausz, penggalian dilakukan dengan bor tanah dan dilaksanakan secara manual. Pasal 8 Pekerjaan Urugan Tanah 8.1. Pekerjaan urugan tanah meliputi pekerjaan urugan tanah peninggian muka lantai setinggi 25 cm, dan pekerjaan urugan kembali lubang bekas galian pondasi. Pekerjaan urugan kembali bekas galian pondasi hanya boleh dilaksanakan dengan seijin Konsultan, setelah dilakukan pemeriksaan pondasi Tanah urugan harus dari jenis tanah berbutir atau berpasir, dan tidak terlalu basah dan bebas dari segala macam kotoran dan sampah. Berangkal bekas bongkaran bangunan yang bersifat organik tidak diperbolehkan untuk bahan urugan Urugan tanah harus dipadatkan dengan mesin pemadat (stampler), dan tidak dibenarkan hanya dengan memakai timbris yang dilakukan oleh tenaga manusia Urugan tanah untuk meperbaiki permukaan dan meningkatkan / meninggikan permukaan tanah pada prinsipnya dilaksanakan dibawah pengawasan Konsultan Pengawas, menurut ketinggian, lebar, dan kedalaman yang diperlukan sesuai dengan gambar. Pelaksanaan harus dilakukan lapis demi lapis, setiap lapis tidak lebih tebal dari 20 cm, kemudian dipadatkan dengan mesin pemadat Kekurangan atau kelebihan tanah harus ditambah atau disingkirkan dari atau ke tempattempat yang akan ditentukan kemudian hari oleh Konsultan Pengawas.

4 Pasal 9 Pekerjaan Urugan Pasir 9.1. Pekerjaan urugan pasir dilaksanakan pada bagian bawah pondasi batu belah dan pondasi lainnya setebal 10 cm, di bawah pasangan ubin lantai setebal 10 cm, atau sesuai keterangan dalam gambar, semuanya dalam keadaan padat Pasir urug harus bersih dari segala kotoran sebelum ubin dipasang, dipadatkan dengan diairi dan ditimbris. Pasal 10 Pekerjaan Pasangan Batu Belah Pasangan batu belah dilaksanakan pada semua pondasi-pondasi batu belah, dinding penahan tanah (retaining wall), dan pada tempat- tempat yang tertera dalam gambar rencana, dan apabila pada pekerjaan ini terbukti diperlukan Di bawah semua pondasi batu belah harus dipasang lantai kerja pasir yang dipadatkan Pasangan pondasi batu belah harus kuat, padat, dan disusun secara rapih. Tidak dibenarkan menggunakan adukan terlalu banyak untuk mengisi rongga ataupun celah celah pada pasangan pondasi batu kali. Adukan hanya dimaksudkan sebagai perekat, sedangkan ronggarongga harus diisi dengan batu belah yang sesuai besarnya Untuk pekerjaan pondasi batu belah, harus dipasang batu belah dengan garis tengah terpanjang tidak lebih dari 30 cm. Batu berbentuk bulat, pipih porous (berlubang -lubang) tidak boleh dipakai. Mutu batu harus dari type basalt, masif dan keras Pemasangan stek besi kolom sedalam minimal 40 cm, dilakukan pada saat pemasangan pondasi batu, dicor dengan adukan beton 1PC : 2Ps : 3Kr. Pasal 11 Pasangan Batu Bata Pemasangan batu bata dilaksanakan pada semua dinding, rollaag, dan lain-lain tempat seperti ditunjukkan dalam gambar rencana Pasangan bata melintang dengan adukan trasram atau biasa (rollaag) harus dipasang di bawah semua dinding, pasangan lain yang tidak berdiri diatas sloof beton, dan pada pasangan lain yang memerlukannya Pasangan bata tegak atau segmen harus dipasang di atas semua kusen, bilamana di atas kusen tersebut masih ada dinding bata setinggi lebih dari 30 cm, yang tidak disangga oleh latei beton Pasangan dinding harus tegak lurus dan rata sehingga pada pekerjaan selanjutnya dapat diselesaikan dengan plesteran rata dan sama tebalnya. Apabila tidak tertera dalam gambar untuk setiap luas pasangan 9-12 m 2 harus dipasang kolom / balok tulangan praktis. Di bawah semua kusen dipasang balok lintel beton ukuran 10 x 10 cm Pada sambungan antara beton dan pasangan bata dipasang angker horisontal setiap 1 meter, dan harus dicor beton untuk pengikatnya, dengan campuran 1Pc :3 Ps : 5Kr Pasangan pada sudut-sudut / pertemuan dinding harus diperkuat dengan kolom praktis, sudut dan ukurannya sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar.

5 11.7. Ketidak-sikuan dinding akan menyulitkan pemasangan ubin dan langit-langit, dan menunjukkan ketidak-ahlian pelaksana. Pembongkaran kembali pasangan dinding akibat kekurang-ahlian pelaksana menjadi tanggung jawab pemborong Bata yang dipakai adalah batu bata biasa dari tanah liat produksi setempat, kwalitas terbaik, dengan ukuran tidak jauh menyimpang dari 5 x 11 x 22 cm. Hendaknya jangan memakai bata dengan ketebalan kurang dari 5 cm, dan batu bata yang dipakai harus matang dalam pembakarannya, berbentuk dan permukaan rata dan tanpa cacat. Bata sebelum dipasang, direndam dahulu hingga jenuh air, bata yang patah separuh hanya boleh dipasang untuk tepi atau bagian yang memerlukan ukuran pendek, dan bata yang patah, kurang dari separuh, tidak boleh dipergunakan. Pasal 12 Pekerjaan Adukan Adukan trasram dengan campuran 1PC:3Ps dipasang pada : - dari permukaan sloof sampai 20 cm di atas lantai ruangan, dan 160 cm di atas lantai KM/WC. - rollaag bata dan lapis terakhir pasangan bata yang tidak terlindung ringbalk / balok. - pasangan lainnya sesuai dengan gambar Pasangan batu bata lainnya memakai adukan 1PC: 5 Ps Mencampur bahan-bahan adukan harus benar-benar merata dikerjakan dalam keadaan kering, kemudian diairi sampai merata dan konsisten. Untuk jumlah adukan yang banyak diharuskan memakai adukan dengan mesin pengaduk beton (beton molen) Adukan yang lebih lama dari 2 jam atau sudah mengeras tidak boleh dipakai karena daya lekatnya sudah berkurang. Pasal 13 Pekerjaan Plesteran Komposisi campuran bahan-bahan plesteran dan syarat-syaratnya sama dengan untuk bahan adukan Plesteran trasram diterapkan pada pasangan trasram dan beton, sedang plesteran biasa diterapkan pada semua pasangan batu bata Sebelum pekerjaan plesteran dimulai, pasangan harus dibasahi dahulu, dan siar-nya harus dikorek dahulu sedalam 1 cm. Pelaksana harus memberi perhatian penuh terhadap kesempurnaan pekerjaan ini. Bidang-bidang plesteran yang tidak rata, tidak melekat, miring, retak dan cacat, harus diulangi, dan pada sudut-sudut pertemuan bidang, alur atau tali air dan lainnya yang tidak siku atau tidak lurus harus diulangi, diperbaiki sampai memuaskan Konsultan dan seluruh biaya perbaikan ini menjadi tanggung jawab Pemborong Semua plesteran diratakan dengan acian, diplamur dan digosok amplas hingga halus sebelum dicat tembok, kecuali pada dinding bagian luar tidak perlu diplamur, setelah diaci halus langsung dicat dengan cat tembok Pasir untuk pekerjaan plesteran harus disaring hingga cukup halus, dan memenuhi syarat untuk plesteran Penghalusan / acian dilakukan dengan PC setipis mungkin, rata dan rapi dan dilakukan dengan roskam. Pasal 14 Pekerjaan Ubin Keramik

6 14.1. Ubin yang dipakai adalah ubin keramik polos ukuran 30x30 cm untuk ruangan dalam, dan Selasar semuanya kualitas baik produksi dalam negeri. Contoh-contoh ubin keramik yang dipakai harus mendapat persetujuan dari Direksi sebelum dilakukan pemasangan Pemotongan ubin keramik harus dengan keahlian dan diusahakan dilakukan hanya pada satu sisi. Pada pemasangan khusus, seperti pada sudut-sudut pertemuan, pengakhiran dan bentukbentuk yang lainnya harus dikerjakan serapi dan sesempurna mungkin Untuk pedoman pemasangan ubin harus dibuat ubin kepala yang berfungsi sebagai pedoman untuk pemasangan ubin selanjutnya, semua pasangan ubin harus waterpas, Sebelum pemasangan ubin keramik harus dibuat dahulu lapisan lantai kerja / lapisan perata, dari adukan 1 Pc : 5 Ps. Setelah lapisan tersebut mengering, baru dipasang ubin keramik diatasnya dengan campuran adukan 1 PC : 3 PS Ubin keramik harus kokoh menempel pada alasnya dan tidak boleh berongga. Harus dilakukan pemeriksaan untuk menjaga agar bidang keramik yang terpasang tetap lurus dan rata. Ubin keramik yang salah letaknya, cacat atau pecah harus dibongkar dan diganti Sambungan atau celah-celah antara ubin keramik harus lurus, rata dan seragam, saling tegak lurus. Adukan harus rapi, tidak keluar dari celah sambungan Pengecoran dilakukan sedemikian rupa sehingga mengisi penuh garis-garis siar dengan campuran semen PC, atau semen yang sesuai dengan warna ubinnya. Setelah semen pengisi cukup mengeras, bekas-bekas pengecoran segera dibersihkan dengan kain lunak yang baru dan bersih Sebelum penyerahan pertama, semua lantai ubin harus dibersihkan hingga mengkilat, licin dan bersih. Pasal 15 Persyaratan Bahan - bahan Adukan dan Beton Semen portland Semen yang dimaksud adalah semen PC merk Tiga Roda, ex Cibinong atau sekwalitas, dan harus sampai di tempat kerja dalam keadaan baik terbungkus dalam kantong asli dari pabrik. Semen yang telah rusak, membatu tidak boleh dipakai dan harus segera dikeluarkan dari tempat pekerjaan. Semen harus disimpan dalam ruangan tertutup, di atas lantai papan yang terangkat, dan tidak lembab. Kantong-kantong berisi semen tidak boleh ditumpuk lebih dari 10 lapis. Untuk seluruh pekerjaan harus dipergunakan satu merk dan tidak boleh dicampur dengan merk lain Air Kerja Air sebagai bahan campuran beton maupun adukan harus bersih, tidak mengandung asam, garam, alkali, atau bahan organik dan zat-zat lainnya yang bisa menurunkan kekuatan struktur Pasir Pasir harus bebas dari bahan-bahan organik, garam, asam, kapur, tanah serta kotoran-kotoran lainnya. Pasir laut tidak boleh digunakan dalam pekerjaan ini. Pasir untuk adukan pasangan, plesteran, ataupun beton harus keras, tajam dan tidak mengandung kadar lumpur lebih dari 5 %. Untuk plesteran atau adukan pasangan, pasir harus melalui ayakan berlubang persegi 3 mm. Pasal 16 Pekerjaan Beton

7 16.1. Untuk struktur beton bangunan dipakai beton dengan kekuatan karakteristik yang disyaratkan sebesar 175 kg/cm 2 (K-175 ) sesuai petunjuk pada Perincian Anggaran Biaya. Pelaksana harus menyerahkan hasil pengujian mutu beton (be rbentuk test kubus beton) dari laboratorium yang sah kepada Konsultan Pengawas, khususnya untuk campuran beton pada bagian struktur utama. Ketentuan-ketentuan mengenai pelaksanaan pencampuran beton, perawatan beton dan lain-lainnya mengenai pekerjaan beton mengikuti ketentuan-ketentuan dalam ayat-ayat pasal ini Pekerjaan beton bertulang dilaksanakan pada semua beton struktur dan beton lainnya, dengan ukuran dan bentuk sesuai dengan gambar rencana Pekerjaan beton bertulang harus mengikuti persyaratan dalam : 1. Peraturan bahan beton bertulang : - PUBB NI - 3, 1970, NI-8, PBI 1971, terutama : - Syarat bahan - bahan untuk semua pekerjaan beton, PBI 1971, NI - 2, Bagian I Bab 3, pasal 3-1 s/d Syarat bahan- bahan untuk semua pekerjaan beton, PBI 1971, NI -2, Bagian 3, Bab 3,4,5, dan 6. - Syarat pekerjaan tulangan, PBI 1971, NI-2, Bab 8, Pasal 8-1 s/d Kwalitas baja tulangan, U- 24, PBI 1971, NI Semen Semen harus dari jenis portland cement, sesuai dengan persyaratan ASTM C- 150, type 1, atau sejenis, atau sesuai dengan pasal Air Air sesuai dengan pasal Pasir beton Pasir beton harus bersih, dan tersusun dalam gradasi yang baik, bebas dari bahan-bahan organik, garam, lumpur, tanah, serta kotoran-kotoran lain, sesuai dengan tanah, serta kotoran-kotoran lain, sesuai dengan persyaratan PBI Jumlah butir yang lebih kecil dari 0,63 mm, tidak boleh melebihi dari 5% dari jumlah total. 5. Kerikil / Batu pecah. Kerikil harus bersih, keras, tersusun dalam gradasi yang baik, bebas dari bahan-bahan organik, lumpur serta kotoran-kotoran lain sesuai dengan persyaratan PBI Campuran/komposisi bahan beton dengan kekuatan karakteristik 200 kg/cm2 (K-200) harus sesuai dengan hasil pengujian di laboratorium (mix-design) atau minimal campuran 1PC : 2 Ps : 3Kr. Kekentalan beton ditentukan dengan tinggi percobaan slump, yang harus terletak diantara 7-10 cm Campuran harus diadukan dengan mesin pengaduk (beton molen), dengan kecepatan putaran antara putaran permenit. Waktu pengadukan tidak boleh kurang dari 2 menit, dihitung dari semua bahan termasuk air dimasukkan ke dalam mesin. Mengaduk dengan tenaga manusia sama sekali tidak diperbolehkan Sebelum dan sesudah dipakai, mesin pengaduk harus bersih untuk pemakaian berikutnya tidak boleh ada sisa adukan yang tertinggal Pengecoran beton 1. Selambat-selambatnya dalam waktu 2 x 24 jam sebelum tanggal pengecoran dilaksanakan, Konsultan harus diberi tahu. Hanya atas persetujuan Konsultan Pengawas (tertulis), pengecoran boleh dilaksanakan.

8 2. Sebelum saat pengecoran, harus dilakukan penelitian lagi, baik mengenai peralatan, jarak tulangan dengan bekisting / acuan, dimensi tulangan, kekokohan, dan lurus atau tidaknya acuan. 3. Mengecor beton tidak boleh dijatuhkan lebih tinggi dari 1,5 m dari lapisan sebelumnya. Adukan harus dirojok dan digetarkan dengan mesin penggetar, terutama pada setiap sudut cetakan, sehingga menghasilkan permukaan beton yang mulus, tidak keropok, dan berbekas gelembung udara, maupun cacat lain yang berarti. 4. Menutup keropok dengan kamprotan akibat tidak sempurnanya cara pengecoran yang tidak memenuhi syarat kekuatan harus segera dibongkar, dan diulangi atas resiko pemborong. 5. Melanjutkan pengecoran pada beton yang telah mengeras dilaksanakan dengan jalan mengkasar dan membersihkan permukaan beton lama, kemudian disiram dengan cairan semen Pekerjaan beton biasa memakai campuran 1 PC : 3 PC : 5 KR dilaksanakan pada neut di bawah kosen-kosen pintu, dan pengisian celah-celah pada angker. Penyelesaian pada neutneut tiang kusen dihaluskan dengan acian beton Untuk pekerjaan beton yang terletak di atas tanah seperti pondasi dan sloof di bagian bawahnya dipasang lapisan urugan pasir setebal 10 cm dan lapisan lantai kerja campuran 1Pc : 5Ps setebal 5 cm. Pasal 17 Pekerjaan Acuan Untuk acuan balok dan kolom beton, dapat dipakai papan kayu kelas III yang lurus dengan tebal minimal 2 cm, dan telah kering, sehingga tidak akan berubah selama dan sesudah pengecoran dilaksanakan. Apabila memungkinkan dapat dipakai acuan dari multipleks 9 mm, yang diperkuat dengan rusuk-rusuk kayu, agar mutu hasil cetakan lebih terjamin kerapihannya Hendaknya dipakai papan dengan panjang minimum 2 m guna menjamin kelurusan beton yang dicetak. Ukuran yang lebih pendek hanya boleh dipakai apabila ternyata diperlukan ukuran kurang dari 2 meter Sisa papan dimana akan dilakukan penyambungan harus diketam rata dan lurus untuk menjamin kerapatan sambungan Pemasangan acuan harus dilakukan dengan penuh ketelitian baik mengenai ukuran, tegak dan lurusnya, terutama untuk kolom-kolom, hasil pengecoran harus mempunyai bentuk tegak lurus, tidak bengkok-bengkok dan patah pada sambungan acuan atupun miring Acuan harus terpasang demikian kuatnya, sehingga sanggup menahan getaran-getaran vibrator, beban beton, dan kejutan-kejutan lain tanpa berubah bentuk Beberapa saat sebelum dilakukan pengecoran beton, acuan harus disiram / dibasahi air, untuk merapatkan sambungan-sambungan. Celah-celah yang memungkinkan air semen keluar, harus di sumbat dengan kertas bekas pembungkus semen Acuan boleh dibuka setelah beton mengalami pengerasan sesuai dengan persyaratan PBI Setelah acuan dibuka, Pemborong tidak boleh mengadakan perubahan apapun pada permukaan beton, tanpa ijin konsultan pengawas secara tertulis.

9 Pasal 18 Pekerjaan Baja Tulangan Baja untuk tulangan pondasi, kolom, dan balok adalah dari jenis U-24 sesuai dengan persyaratan PBI Ukuran-ukuran tulangan harus sesuai dengan yang tertera dalam gambar, penggantian dengan diameter lain hanya diperkenankan dengan persetujuan tertulis dari Konsultan, dan jumlah luas penampang baja serta mutunya, harus tetap sama dengan perencanaan/perhitungan. Toleransi ukuran diameter baja tulangan mengacu kepada Peraturan Umum Bahan Bangunan (PUBI -1982), dan telah mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Perencana Apabila ada keraguan mengenai mutu baja, Pemborong harus dapat menunjukkan sertifikat atau hasil uji kekuatan baja dari laboratorium yang disetujui Konsultan Pengawas, yang menyatakan bahwa kekuatan baja sesuai dengan yang disyaratkan Baja tulangan yang dipakai harus bersih dari karat, lemak, atau bahan lain yang mengurangi daya lekat tulangan terhadap beton Tulangan harus dipasang sedemikian rupa sehingga sebelum dan selama pengecoran, tidak berubah tempat. Penahan jarak / spacers berbentuk balok-balok persegi atau gelang-gelang untuk menjaga ketebalan selimut beton, harus dipasang minimum 4 buah setiap 2 m 2 cetakan. Pasal 19 Pekerjaan Kayu Persyaratan umum 1. Kayu yang akan dipakai harus dalam keadaan kering 2. Harus dipakai kayu yang mulus, tidak mempunyai mata kayu, tidak cacat, dan lurus. Selama dalam pelaksanaan pekerjaan, mutu kayu harus tetap dijaga dengan menyimpan di tempat yang kering, terlindung dari hujan dan panas. 3. Semua pekerjaan kayu yang terlihat dan sisi bawah rangka langit-langit harus diserut rata dan halus, juga tempat-tempat kayu yang akan dicat harus benar- benar rata, sehingga didapatkan hasil yang baik dan memuaskan. 4. Semua pekerjaan sambungan -sambungan untuk konstruksi sesuai dengan peraturan yang berlaku (PPKI 1961,NI-5) Kayu Kamper Banjarmasin 1. Untuk semua kosen-kosen pintu, jendela, jendela ventilasi, dan lisplank, sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya. 2. Rangka daun pintu dan daun jendela, sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya. 3. Untuk semua pekerjaan lain sesuai dengan yang tertera dalam gambar, dan sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya Kayu kamper medan / kruing. Digunakan untuk kuda- kuda, gording, balok bubung, papan ruiter Kayu Borneo ( kayu klas II)

10 Digunakan untuk rangka atap, rangka langit-langit, dan hal-hal lainnya sesuai dengan yang tertera dalam gambar dan bill of quantity Kayu Lapis ( Multipleks, teakwood, dsb. ) Digunakan untuk lapisan / panel pintu, dan lain-lain sesuai dengan yang tertera dalam gambar. Pasal 20 Pekerjaan Kosen, Pintu, Jendela, dan Ventilasi Pada pekerjaan kosen, tidak boleh digunakan kayu campuran, semua kosen harus terdiri dari satu macam kayu yang sama, yaitu kayu kamper atau jenis kayu lain dengan kualitas sesuai yang tercantum dalam Bill of Quantity Dalam mengerjakan kosen, pelaksana harus benar-benar memperhatikan gambar detail, profil-profil, sponing, pemasangan kaca jendela dan ukuran lisnya Pekerjaan penghalusan harus benar-benar rata/licin untuk bisa menerima pengecatan tanpa banyak ditambal atau didempul Kosen harus dipasang dengan pengukuran dari segala sudut dengan teliti, mengenai ketegakkannya, kelurusannya, dan kerataannya Rangka pintu harus diperiksa kerataannya, melengkung tidaknya, sebelum panel multiplek dipasang. Untuk rangka pintu dipakai kayu minimal ukuran jadi 3,5 /12 cm untuk bagian atas, pinggir dan tengah, untuk bagian bawah dipakai ukuran 3,5 / 14 cm, atau sesuai dengan ukuran dalam gambar rencana Semua ukuran pada pekerjaan kayu kosen dinyatakan dalam gambar dengan toleransi cm. Semua kosen-kosen harus diperlihatkan dahulu kepada Konsultan Pengawas sebelum dimeni kayu. Pasal 21 Pekerjaan Atap PEKERJAAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN 2.1. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi pengiriman material ke site, perangkaian (assembling) dan ereksi (erection), seluruh pekerjaan pemasangan baja ringan seperti tercantum dalam gambar kerja yang dikeluarkan oleh pelaksana sub kontraktor pekerjaan rangka atap baja ringan, meliputi : a. Pekerjaan rangka atap (roof truss) b. Pekerjaan reng (batten ) c. Pekerjaan jurai dalam (valley gutter) Lingkup pekerjaan yang dikerjakan oleh sub kontraktor rangka atap baja ringan tidak meliputi : a. Pemasangan penutup atap b. Pemasangan kap finishing atap c. Talang, selain talang jurai dalam d. Lisplank

11 e. Asesoris atap 2.2. Persyaratan Bahan Material struktur rangka atap a. Properti mekanis baja (Steel Mechanical Properties) - Baja mutu tinggi G550 - Tegangan leleh minimum : 550 Mpa (Minimum Yield Strength) - Modulus Elastisitas : 2,1 x 10 5 Mpa - Modulus Geser : 8 x 10 4 Mpa b. Lapisan pelindung terhadap korosi (Protective Coating) : Lapisan pelindung seng dan aluminium (Zincalume/AZ) dengan komposisi sebagai berikut: - 55 % Aluminium (AI) - 43,5 % Seng (Zinc) - 1,5 % Silicon (Si) Ketebalan Pelapisan : 100 gr/m 2 (AZ 100) c. Profil Material : 1). Rangka Atap Profil yang digunakan untuk rangka atap adalah profil lip-channel. C75.70 (tinggi profil 75 mm,lebar lip 7 mm, lebar flange 33.3mm dan 35 mm dan tebal baja 0,70 mm, radius corner 2.5 mm) C75.95 (tinggi profil 75 mm, lebar lip 7 mm, lebar flange 33.3mm dan 35 mm dan tebal baja 0,95 mm, radius corner 2.5 mm) C (tinggi profil 75 mm, lebar lip 7 mm, lebar flange 33.3mm dan 35 mm dan tebal baja 1 mm, radius corner 2.5 mm) 2). Reng (batten) Profil yang digunakan untuk reng adalah profil top hat (U terbalik). TS (tinggi profil 30 mm dan tebal baja 0,5 mm) TS (tinggi profil 30 mm dan tebal baja 0,45 mm) Pada Reng harus ada intermediate stiffener berupa dua buah garis disepanjang profil reng dan di atas profil reng berupa dua buah corner stiffener. 3). Talang jurai dalam (valley gutter) Talang yang dimaksud disini adalah talang jurai dalam dengan ketebalan dasar baja 0.45 dan telah dibentuk menjadi talang lembah Persyaratan Desain a. Desain rangka atap harus didukung oleh analisis perhitungan yang akurat serta memenuhi kaidah-kaidah teknik yang benar dalam perancangan standar batas design struktur baja cetak dingin (Limit State Cold Formed Steel Structure Design). Program komputer untuk mendukung perhitungan tersebut harus mendapat rekomendasi dari instansi profesi terkait, dan berlaku di Indonesia. b. Standar pembebanan : 1). Beban mati batang utama atas (dead load top chord) a). Beban Atap Jenis genteng keramik = kg/m2 b). Variasi beban tambahan ex ornamen atap, dll. 2). Beban hidup batang utama atas (live load top chord) a). Beban hujan = 25 kg/m2

12 b). Beban terpusat orang + alat = 110 kg/m2 c). Beban angin = 50 kg/m2 V angin = 30 m/s 3). Beban mati batang utama bawah (dead load bottom chord) a) Beban plafon (ceiling) = kg/m2 b). Variasi beban (lampu gantung, dll.) 4). Beban hidup batang utama bawah (live load bottom chord) a). Beban terpusat orang + alat = 110 kg/m2 b). Variasi beban ex tangki air, instalasi air, dll. c. Kontraktor wajib menyerahkan mill certificate (sertifikat pabrik) dari material baja yang akan digunakan serta dokumen data-data produk. d. Sebelum pelaksanaan kontraktor wajib menyerahkan shop drawings dari pelaksana pekerjaan rangka atap baja ringan ( fabricator ) berupa : - Tampak atap 3 dimensi - Truss Layout (roof level plan) - Assembly details (cutting list) - Engineering sheets Shop drawings tersebut harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan Perencana, sebelum pelaksanaan dilanjutkan. e. Pelaksana / sub kontraktor yang akan melaksanakan pekerjaan rangka atap baja ringan harus spesialis dan berpengalaman dalam mengerjakan rangka atap baja ringan, serta memberikan garansi atas pekerjaannya. Produk rangka atap baja ringan setara dengan Cahayatruss Persyaratan Konstruksi a. Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap semua ukuranukuran yang tercantum dalam gambar kerja. Pada prinsipnya ukuran pada gambar kerja adalah ukuran jadi / finish. b. Setiap bagian yang tidak memenuhi persyaratan yang tertulis di sini yang diakibatkan oleh kurang teliti dan kelalaian kontraktor akan ditolak dan harus diganti. Kewajiban yang sama juga berlaku untuk ketidakcocokan, kesalahan maupun kekurangan lain akibat kontraktor tidak teliti dan cermat dalam koordinasi dengan gambar pelengkap dari Arsitek, Struktur, Mekanikal dan Elektrikal. Pekerjaan perubahan dan pekerjaan tambah dalam hal ini harus dikerjakan atas biaya kontraktor tidak dapat di klaim sebagai biaya tambah. c. Perubahan bahan / detail karena alasan tertentu harus diajukan ke Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis. Semua perubahan yang disetujui dapat dilaksanakan tanpa adanya biaya tambahan yang mempengaruhi kontrak, kecuali untuk perubahan yang mengakibatkan pekerjaan kurang akan diperhitungkan sebagai pekerjaan tambah kurang. d. Sebaiknya sebanyak mungkin bahan untuk konstruksi baja ringan difabrikasi di workshop, baik workshop permanen atau workshop sementara. Kontraktor bertanggungjawab atas semua kesalahan detail, fabrikasi dan ketepatan pemasangan semua komponen struktur konstruksi baja ringan. e. Sambungan

13 Alat penyambung antar elemen rangka atap yang digunakan untuk fabrikasi dan instalasi adalah baut menakik sendiri (self drilling screw) dengan spesifikasi sebagai berikut : 1. Kelas Ketahanan Korosi Minimum (Minimum Corrosion Rating) : Class 2 2. Ukuran baut untuk struktur rangka atap (Truss Fastener) adalah type 12-14x20, dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Diameter ulir : 12 Gauge (5,5 mm) 2. Jumlah ulir per inchi (Threads per inch,tpi) : 14 TPI 3. Panjang : 20 mm 4. Ukuran kepala baut : 5,16 (8 mm hex. socket) 5. Material : AISI 1022 Heat treated carbon steel 6. Kuat geser rata-rata (Shear, Average) : 8.8 kn 7. Kuat tarik minimum (Tensile, min) : 15.3 kn 8. Kuat torsi minimum (Torque, min) : 13.2 Nm 3. Ukuran baut untuk struktur reng ( batten fastener) adalah type 10-16X16, dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Diameter ulir : 10 Gauge (4,87 mm) 2. Jumlah ulir per inchi (Threads per inch,tpi) : 16 TPI 3. Panjang : 16 mm 4. Ukuran kepala baut : 5,16 (8 mm hex. socket) 5. Material : AISI 1022 Heat treated carbon steel 6. Kuat geser rata-rata ( Shear, Average) : 6.8 kn 7. Kuat tarik minimum (Tensile, min) : 11.9 kn 8. Kuat torsi minimum (Torque, min) : 8.4 Nm 4. Pemasangan jumlah baut harus sesuai dengan detail sambungan pada gambar kerja. 5. Pemasangan baut harus menggunakan alat bor listrik 560 watt dengan kemampuan putaran alat minimal 2000 rpm. 6. Baut tersebut harus dipasang sesuai dengan ketentuan dari pabrik yang memproduksinya, dan sesuai dengan spesifikasi dari produsen rangka atap baja ringan yang dipergunakan. f. Pemotongan material 1. Pekerjaan pemotongan material baja ringan harus menggunakan peralatan yang sesuai, alat potong listrik dan gunting, dan telah ditentukan oleh pabrik. 2. Alat potong harus dalam kondisi baik. 3. Pemotongan material harus mengikuti gambar kerja. 4. Bagian bekas irisan harus benar-benar datar, lurus dan bersih Pekerjaan Bahan Penutup Atap 1. Digunakan genteng tipe palentong press mesin, kwalitas baik ex Jatiwangi. 2. Genteng yang melenting, tidak cocok bentuknya, cacat, tidak boleh dipakai dan harus segera disingkirkan. 3. Untuk seluruh proyek harus digunakan genteng yang sama, satu pabrik dan satu type.

14 4. Pemasangan genteng harus benar-benar dilakukan dengan kerapihan dan ketelitian, serta ditimbang dengan tarikan benang, seluruh genteng dan alurnya harus merupakan garis lurus, baik mendatar maupun tegak. 5. Bila pemasangan genteng tidak saling menutup berarti bentuk / ukuran tidak sama atau rangka tidak rata, harus segera diperbaiki atau diganti. 6. Bubung harus dipasang dengan adukan yang diisi pecahan genteng dan dicampur dengan kapur, lalu diaci tahan air. Ujung genteng harus tertutup benar oleh bubungan. 7. Setelah kering acian tidak boleh retak - retak, kemudian dihaluskan. 8. Semua pembongkaran pada pasangan genteng akibat kurang teliti dan sempurna dalam pelaksana pekerjaan, seluruhnya ditanggung oleh pemborong. Pasal 22 Pekerjaan Langit - Langit Untuk bahan penutup langit-langit dipakai plat serat semen ukuran 1 x 1 meter dengan ketebalan minimal 4 mm, kualitas baik setara Triple Five. Rangka langit-langit memakai kayu ukuran 5/10 cm untuk rangka induknya, dan kaso ukuran 5/7 cm untuk rangka pembaginya, berbentuk persegi ukuran maksimal 50 x 100 cm Rangka langit-langit digantung dan diperkaku dengan kaso-kaso ukuran 5/7 cm. Penggantung rangka langit- langit ditempatkan pada setiap sudut rangka induk 5/10 atau atas petunjuk dari Konsultan Pengawas Sebelum langit-langit dipasang, terlebih dahulu harus diteliti apakah rangkanya sudah dipasang dengan baik, rata dan terpaku kuat pada tempatnya sesuai dengan garis sambungan langit-langit Diminta perhatian Pelaksana / Pemborong untuk meneliti gambar dan gambar detail rencana langit-langit sehingga tidak terjadi kesalahan yang tidak diharapkan dalam pelaksanaan Kesalahan memasang sehingga merusak keindahan yang diinginkan, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemborong, apabila pekerjaan ini harus diulang / diganti atas perintah dari Konsultan Pengawas Potongan plat serat semen harus mempunyai ukuran sama, bidang permukaan rata, tidak berombak, melenting ataupun cacat, pinggir bidang harus lurus, tajam dan siku - siku pada sudutnya Plat serat semen yang dipakai ukuran 100 x 100 cm, pada pertemuan dengan dinding, diberi lis pinggir ukuran 1/3 cm, pemasangan lis harus rata dan kayunya diserut halus. Pasal 23 Pekerjaan Kaca

15 23.1. Kaca yang dipakai kaca bening / polos tebal 3 mm dan 5 mm, dengan ukuran dan jenis sesuai dengan gambar Semua pekerjaan kaca harus tepat masuk ke dalam rangkanya, diberi lis kayu, didempul rapih sesuai dengan penyelesaian cat yang akan dipakai Pendempulan harus dilakukan dengan sempurna sepanjang lisnya, sehingga kaca tidak bersuara dalam menerima getaran Pada penyerahan pertama pekerjaan semua kaca harus dibersihkan dengan alat pembersih kaca yang disetujui Konsultan Pengawas. Pasal 24 Pekerjaan Penggantung, Kunci dan Besi Pada kosen pintu harus dipasang angker 3 buah pada setiap sisinya dari besi diameter 10 mm Pada neut kosen pintu harus dipasang stek / dook besi diameter 10 mm, dan tidak boleh memakai paku Tiap daun pintu harus diberi engsel 3 buah, sedangkan untuk daun jendela 2 buah. Jenis engsel pintu adalah engsel yang pennya tidak dapat dicabut, atau engsel jenis Patron, atau engsel type H. Untuk daun jendela memakai engsel kupu-kupu yang tidak dapat dicabut pennya Kunci tanam untuk pintu memakai kunci tanam 2 slag, sekualitas SES, bentuk standar Daun jendela dilengkapi dengan kait angin (jenis kawat) dan sebuah kunci selot pada setiap daunnya. Kecuali disebutkan lain dalam gambar, daun jendela membuka ke samping (engsel dipasang pada sisi samping) Pemasangan alat penggantung harus rapi dan benar, sehingga pintu / jendela dapat ditutup/ dibuka dengan mudah Pemborong wajib menyerahkan contoh alat penggantung dan kunci untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas. Pasal 25 Pekerjaan Pengecatan Cat Kayu 1. Meni kayu harus dilakukan pada semua bagian kayu yang akan dicat, yang menempel pada dinding, dan pada sambungan kayu. 2. Khusus untuk kosen yang akan dicat, pekerjaan meni harus seijin Konsultan Pengawas, setelah diperiksa kwalitas / keadaan kosen tersebut. 3. Pendempulan dilakukan setelah meni kering, dan seluruh permukaan kayu diplamur dan diampelas halus, sehingga hasil memuaskan. 4. Pengecatan terakhir dilakukan setelah pekerjaan sebelumnya telah benar-benar kering, dan mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas.

16 5. Pengecatan harus dilakukan lapis demi lapis dengan cat yang tidak terlalu kental, pada waktu udara kering setiap lapisan harus menunggu lapis sebelumnya benar-benar kering, sehingga tidak terjadi pecah-pecah di kemudian hari. 6. Tidak dibenarkan mengecat pada waktu hujan, atau pada malam hari. Cat yang tidak rata, pecah - pecah harus diulangi hingga memuaskan. 7. Cat yang digunakan adalah sesuai yang tercantum dalam Bill of Quantity Solignum 1. Dilakukan pada seluruh konstruksi atap dari kayu, dan pekerjaan ini dilakukan di bawah sebelum konstruksi atap dipasangkan. 2. Pelaburan solignum dilakukan minimal 2 ( dua ) kali Cat Logam 1. Meni besi dilakukan pada semua pekerjaan besi dan seng yang akan dicat dan yang terkena air. 2. Cat yang digunakan adalah sesuai yang tercantum dalam Bill of Quantity Cat Dinding 1. Dinding dan langit-langit yang tidak tertutup bahan lain harus dicat dengan cat tembok sesuai yang tercantum dalam Bill of Quantity. 2. Sebelum dicat, semua dinding/langit-langit diplamur dan diampelas, sehingga halus, licin dan rata. 3. Pengecatan dilakukan lapis demi lapis, minimal 3 lapis sampai mendapatkan hasil pengecatan yang rata. 4. Pada waktu penyerahan pekerjaan pertama kalinya, seluruh dinding, dan langit - langit yang dicat tembok, harus dicat secara merata, bersih, dan rapih. Pasal 26 Saluran Pembuangan Air Hujan Saluran air hujan terdiri dari saluran terbuka keliling bangunan sampai ke saluran yang terdekat yang ada di kompleks dan terbuat dari grefel beton 1/2 dia. 20 cm dengan pinggir pasangan bata diplester sesuai dengan gambar rencana Kemiringan saluran horisontal minimum 1% kearah saluran induk yang ada di lokasi pekerjaan. Di bawah saluran air hujan dipasang lapisan pasir urug yang ditimbris. Pasal 27 Pekerjaan Instalasi Listrik Pemasangan instalasi listrik harus dilakukan oleh instalatur yang ahli, dan mendapat pengesahan dari PLN daerah setempat secara tertulis, dan disetujui Konsultan Pengawas. Meskipun demikian Pemborong tetap bertanggung jawab penuh atas kesempurnaan pekerjaan.

17 29.2. Yang termasuk pekerjaan instalasi listrik adalah pemasangan seluruh instalasi listrik lengkap didalam bangunan termasuk stopkontak, saklar, armatur penerangan / lampu, dan panil penerangan Gambar instalansi yang diberikan adalah petunjuk secara umum mengenai tata letak dari semua peralatan listrik. Instalatur harus mengikuti dan membuat gambar-gambar perubahan yang mungkin ada. Pada akhir perkerjaan Pemborong harus menyerahkan gambar-gambar yang sesungguhnya dilakukan ( as built - drawings ) Jaringan yang dipakai adalah kabel listrik jenis NYA dan NYM, yang telah diakui dan memenuhi persyaratan PLN, dengan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan besarnya daya pemakaian, ukuran sesuai dengan gambar, sekwalitas Prima atau Jumbo Semua alat- alat perlengkapan instalasi harus dari kwalitas yang baik. Saklar dan stopkontak sekwalitas Broco, MCB dan perlengkapan dalam panel sekwalitas BBC. Semua lampu pijar sekualitas Tungsram. Lampu TL memakai ballast sekwalitas Sinar, lampu dan peralatannya lainnya sekwalitas NEC atau Chiyoda Semua instalasi dikerjakan sampai titik lampu, ditambah dengan perlengkapan yang dinyatakan dalam Rencana Volume Pekerjaan, serta peralatan pembantu. Semua saluran tarikan kabel ke bawah memakai pipa PVC dan harus ditanam ke dalam dinding, sedangkan jika terpaksa kelihatan, harus dicat sesuai dengan warna bidang di mana pipa itu berada Semua pembongkaran akibat ditolaknya pekerjaan oleh PLN atau Konsultan pengawas, sepenuhnya adalah tanggung jawab Pemborong. Pasal 28 Penyelesaian Pekerjaan Sebelum penyerahan pertama yang direncanakan, pemborong harus meneliti bagian-bagian pekerjaan yang belum sempurna dan harus segera memperbaikinya dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab Pekerjaan yang perlu mendapat penelitian akhir antara lain: penyesuaian kontruksi atap dengan gambar bestek, penyelesaian dinding, pemasangan kosen-kosen, pemasangan pintu dan jendela, pemasangan langit - langit dan lisnya, kerapihan pemasangan ubin dan plin, pekerjaan penyelesaian dinding, pemasangan kosen, pemasangan lis kaca, kerapihan pemasangan ubin dan plin, kesempurnaan pengecatan, terutama di bagian belakang, dan tempat-tempat tersembunyi, pemasangan kaca, kerapihan pemasangan atap dan bubung, serta hal-hal lain yang berpengaruh terhadap kekuatan dan estetika Pada waktu penyerahan pekerjaan, ruangan harus sudah dibersihkan, lantai dan lantai sudah bersih dan mengkilat. Halaman dalam dan luar sudah selesai digarap sekitar lokasi bangunan telah dibersihkan dari segala macam sampah dan kotoran lainnya Pemborong harus menyelesaikan pekerjaan ini seluruhnya dengan baik, sehingga memuaskan, dan dapat dipakai oleh pemakai bangunan tanpa harus melakukan perbaikan kembali Meskipun telah ada Konsultan Pengawas dan unsur-unsur lainnya, semua penyimpangan dari ketentuan-ketentuan bestek dan gambar tetap menjadi tanggung jawab Pemborong, kecuali ada bukti tertulis bahwa penyimpangan tersebut atas perintah Pemberi Tugas.

18 31.6. Setelah penyerahan kedua, semua barang-barang dan peralatan yang menjadi milik Pemborong harus segera diangkut dari lokasi pekerjaan.

BAB I SYARAT- SYARAT TEKNIS

BAB I SYARAT- SYARAT TEKNIS BAB I SYARAT- SYARAT TEKNIS Pasal 1 S i t u a s i 1.1. Pekerjaan yang dilaksanakan terletak di Kota Cimahi. 1.2. Calon-calon pemborong wajib meneliti medan / lapangan terutama tanah, sifat tanah dan luasnya

Lebih terperinci

BAB I SYARAT- SYARAT TEKNIS

BAB I SYARAT- SYARAT TEKNIS BAB I SYARAT- SYARAT TEKNIS Pasal 1 S i t u a s i 1.1. Pekerjaan yang dilaksanakan terletak BALAI BENIH IKAN Kota cimahi 1.2. Calon-calon pemborong wajib meneliti medan / lapangan terutama tanah, sifat

Lebih terperinci

DINAS PERHUBUNGAN DAN KOMINFO

DINAS PERHUBUNGAN DAN KOMINFO PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN DINAS PERHUBUNGAN DAN KOMINFO TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) PEMBANGUNAN TAMBATAN PERAHU KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN VOLUME = 104,85 M 1

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA NOMOR: 111/KPTS/CK/1993 TANGGAL 28 SEPTEMBER 1993 TENTANG: PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA A. DASAR DASAR PERENCANAAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

Lebih terperinci

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7-1 BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7.1 Pekerjaan Persiapan Pada pelaksanaan pekerjaan pembangunan suatu proyek biasanya diawali dengan pekerjaan persiapan. Adapun pekerjaan persiapan tersebut itu meliputi

Lebih terperinci

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA >

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA > Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA > GSF-Aceh. Didalam Pelaksanaan Proyek, metode pelaksanaan sangat penting dilaksanakan, hal ini untuk mengetahui

Lebih terperinci

DINDING DINDING BATU BUATAN

DINDING DINDING BATU BUATAN DINDING Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan/ membentuk ruang. Ditinjau dari segi struktur dan konstruksi, dinding ada yang berupa dinding partisi/ pengisi (tidak menahan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN AGAMA MADRASAH IBTIDA YA NEGERI WALIMPONG KAB. BONE PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN Jalan Poros Palattae - Lappariaja

KEMENTERIAN AGAMA MADRASAH IBTIDA YA NEGERI WALIMPONG KAB. BONE PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN Jalan Poros Palattae - Lappariaja Pasal 1 JENIS PEKERJAAN KEMENTERIAN AGAMA MADRASAH IBTIDA YA NEGERI WALIMPONG KAB. BONE PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN Jalan Poros Palattae - Lappariaja SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN DAFTAR SATUAN ANALISA PEKERJAAN No SATUAN UPAH BAHAN A PEKERJAAN PERSIAPAN 1 PEMASANGAN BOWPLANK/ 10 M' 0,01000 Kepala Tukang 0,10000 Tukang 0,10000 Pekerja 0,05000 Mandor 0,01200 M3 Balok Klas IV 0,02000

Lebih terperinci

KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I

KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I Pekerjaan : Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Negeri 1 Gumanano Lokasi : Kecamatan Mawasangka Tahun Anggaran : 2016 NO JUMLAH (Rp.) 1 2 3 I PEKERJAAN PENDAHULUAN

Lebih terperinci

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN. Nomor : Add. 02/03/PK/Indag.01/ULP-HB/VII/2015. Tanggal : 22 Juli untuk Pekerjaan PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN. Nomor : Add. 02/03/PK/Indag.01/ULP-HB/VII/2015. Tanggal : 22 Juli untuk Pekerjaan PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN Nomor : Add. 02/03/PK/Indag.01/ULP-HB/VII/2015 Tanggal : 22 Juli 2015 untuk Pekerjaan PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT Kelompok Kerja II Konstruksi Unit Layanan Pengadaan PEMERINTAH

Lebih terperinci

SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN. Bangunan yang dilaksanakan adalah kegiatan PEMBANGUNAN RUANG KELAS

SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN. Bangunan yang dilaksanakan adalah kegiatan PEMBANGUNAN RUANG KELAS Spesifikasi Teknis SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN 1. LINGKUP UMUM Bangunan yang dilaksanakan adalah kegiatan PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU ( RKB ) yang diadakan oleh Kementrian Agama Kab. Kep Selayar.

Lebih terperinci

PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH

PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH 1. UMUM A. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi : - Pekerjaan galian, - Pekerjaan Pilecap, Tie beam & Kolom. B. Pengukuran Peil (Levelling) Sebagai patokan tinggi peil (level)

Lebih terperinci

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Gedung Sekolah Berlantai 2 (dua)

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Gedung Sekolah Berlantai 2 (dua) Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Gedung Sekolah Berlantai 2 (dua) METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Nama Pekerjaan : Pembangunan MTsN 2 Banda Aceh Lokasi : MTsN 2 Banda Aceh Tahun Anggaran : 2013 RUANG

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT KONSTRUKSI SARANG LABA LABA seri 3 RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT PELAKSANAAN KONSTRUKSI BANGUNAN BAWAH dengan sistim KONSTRUKSI SARANG LABA LABA seri 3 Proyek : Gedung

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 202 Wilayah Jember NO. JENIS PEKERJAAN BAHAN UPAH JUMLAH BULAT 2 B. PEKERJAAN TANAH Analisa SNI Dinas PU. Cipta Karya

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) REKAPITULASI AKHIR

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) REKAPITULASI AKHIR RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) REKAPITULASI AKHIR LANJUTAN PEMBANGUNAN RUANG KELAS BELAJAR SD NEGERI 58 BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2010 NO A URAIAN PEKERJAAN B JUMLAH HARGA ( ) C I. PEKERJAAN PERSIAPAN II.

Lebih terperinci

BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI

BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI Pasal 1 : Material Plafond 1. Material utama plafond adalah GYPSUM BOARD 9 MM DAN ACRILYC 5 MM dengan ukuran panel standard adalah 1220 mm x 2440 mm. 2. Material

Lebih terperinci

REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) REKAPITULASI

REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) REKAPITULASI REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) PROGRAM : PENINGKATAN EFISIENSI PERDAGANGAN DALAM NEGERI KEGIATAN : PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PASAR PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PASAR LELANG KARET LOS 15 X

Lebih terperinci

A. GAMBAR ARSITEKTUR.

A. GAMBAR ARSITEKTUR. A. GAMBAR ARSITEKTUR. Gambar Arsitektur, yaitu gambar deskriptif dari imajinasi pemilik proyek dan visualisasi desain imajinasi tersebut oleh arsitek. Gambar ini menjadi acuan bagi tenaga teknik sipil

Lebih terperinci

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN BAB VI BAHAN DAN PERALATAN 6.1 Jenis-jenis dan Mutu Bahan Yang Digunakan Mutu dari setiap bahan yang akan digunakan tidak boleh berkurang dan diharapkan dapat memenuhi target yang telah direncanakan. Adapun

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN ANALISA BIAYA KONSTRUKSI PEKERJAAN PERSIAPAN SNI.01.2.6.1 1 m² Membersihkan lapangan dengan peralatan 0,1000 Oh Pekerja Rp. - - 0,0500 Oh Mandor Rp. - - SNI.01.2.6.

Lebih terperinci

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan METODE & TAHAPAN PELAKSANAAN Untuk mencapai keberhasilan dalam hal mutu, efisiensi waktu dan optimalisasi biaya pelaksanaan, dimana Kontraktor harus dapat

Lebih terperinci

BAB X PEKERJAAN DINDING DAN PASANGAN

BAB X PEKERJAAN DINDING DAN PASANGAN BAB X PEKERJAAN DINDING DAN PASANGAN Pasal 1 : Batu Bata 1. Batu bata harus mempunyai dimensi dan ukuran yang standar sesuai Peraturan Bahan Bangunan yang berlaku. 2. Batu bata mempunyai dimensi seperti

Lebih terperinci

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG Dalam bahasan laporan mingguan proses pengamatan pelaksanaan proyek ini, praktikan akan memaparkan dan menjelaskan

Lebih terperinci

1 PEKERJAAN PENDAHULUAN

1 PEKERJAAN PENDAHULUAN SPESIFIKASI TEKNIS Pasal 1 PEKERJAAN PENDAHULUAN Lingkup Pekerjaan Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat- alat bantu lainnya untuk persiapan pelaksanaan pekerjaan agar pekerjaan konstruksi

Lebih terperinci

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana anggaran biaya (RAB) adalah tolok ukur dalam perencanaan pembangunan,baik ruma htinggal,ruko,rukan maupun gedung lainya. Dengan RAB

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN DAFTAR ANALISA PEKERJAAN SATUAN HARGA Harga Harga I PEKERJAAN PERSIAPAN 1.4 1 M' Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank 0.012 M 3 Kayu 5/7 kelas III 0.020 Kg Paku Biasa 0.007 M 3 Kayu Papan 3/20 0.100 Oh

Lebih terperinci

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN SPESIFIKASI TEKNIS Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN 1. Nama Kegiatan : Penataan Listrik Perkotaan 2. Nama pekerjaan : Penambahan Lampu Taman (65 Batang) 3. Lokasi : Pasir Pengaraian Pasal 2 PEKERJAAN

Lebih terperinci

OWNERS ESTIMATE. : Pembangunan Saran Pendidikan Islam pada Madrasah : Pembangunan Pagar Sekolah MIN Koya Barat. Tahun Anggaran : 2015

OWNERS ESTIMATE. : Pembangunan Saran Pendidikan Islam pada Madrasah : Pembangunan Pagar Sekolah MIN Koya Barat. Tahun Anggaran : 2015 OWNERS ESTIMATE Kegiatan : Pembangunan Saran Pendidikan Islam pada Madrasah Pekerjaan : Pembangunan Pagar Sekolah MIN Koya Barat Lokasi Pekerjaan : Jl. Abepura 2 Koya Barat Sumber Dana : APBN Tahun Anggaran

Lebih terperinci

BAB VI SPESIFIKASI TEKNIS PASAL 1 LINGKUP PEKERJAAN

BAB VI SPESIFIKASI TEKNIS PASAL 1 LINGKUP PEKERJAAN BAB VI SPESIFIKASI TEKNIS PASAL 1 LINGKUP PEKERJAAN 1. Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan meliputi : I. Perbaikan/Rehab dermaga TPI/PPI 2. Sarana bekerja dan tata cara pelaksanaan. a. Untuk kelancaran

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA

KERANGKA ACUAN KERJA KERANGKA ACUAN KERJA 1. LINGKUP UMUM Bangunan yang dilaksanakan adalah kegiatan ( RKB ) TAHUN ANGGARAN 2016 yang diadakan oleh Kementrian Agama Kab. Kep Selayar.. Perincian bagian dan jenis pekerjaan yang

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT UNIT) Jl. Jend. A. Yani No. 12 Amuntai Telp/fax : 0527-62471 PENJELASAN TAMBAHAN pertanyaan : Dalam Daftar

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN PAKET PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PERUMAHAN RAKYAT DI PAPUA LOKASI : KABUPATEN WAROPEN.

METODE PELAKSANAAN PAKET PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PERUMAHAN RAKYAT DI PAPUA LOKASI : KABUPATEN WAROPEN. METODE PELAKSANAAN I. TAHAP PERSIAPAN PAKET PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PERUMAHAN RAKYAT DI PAPUA LOKASI : KABUPATEN WAROPEN. Setelah penanda tanganan Surat Perjanjian Kerja dan serah terima lapangan, kontraktor

Lebih terperinci

BILL OF QUANTITY PEKERJAAN : LANJUTAN PEMBANGUNAN FASPEL LAUT AIR BUAYA TAHAP III TERDIRI DARI :

BILL OF QUANTITY PEKERJAAN : LANJUTAN PEMBANGUNAN FASPEL LAUT AIR BUAYA TAHAP III TERDIRI DARI : BILL OF QUANTITY PEKERJAAN : LANJUTAN PEMBANGUNAN FASPEL LAUT AIR BUAYA TAHAP III TERDIRI DARI : - PEMBANGUNAN UPPER STRUKTUR DERMAGA (70 x 8) M 2 = 560 M 2 - PENGADAAN DAN PEMASANGAN FENDER TYPE V400Hx2000L

Lebih terperinci

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1 Volume Pekerjaan 8.1.1 Perkerjaan Persiapan 8.1.1.1 Pembersihan Lokasi panjang bangunan (p) = 40 m lebar bangunan (l) = 40 m Luas Pembersihan Lokasi = p x l = 1600 m2 8.1.1.2

Lebih terperinci

SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN KANDANG LAKTASI TAMPUSU, MINAHASA. Pasal 1 SYARAT SYARAT PELAKSANAAN

SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN KANDANG LAKTASI TAMPUSU, MINAHASA. Pasal 1 SYARAT SYARAT PELAKSANAAN SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN KANDANG LAKTASI TAMPUSU, MINAHASA Pasal 1 SYARAT SYARAT PELAKSANAAN Dalam melaksanakan pekerjaan pemborongan harus berpedoman kepada ketentuan yang terdapat di dalam : 1.

Lebih terperinci

PT / CV. Alamat :. LOGO PT / CV. Kegiatan Pekerjaan Lokasi Sumber Dana

PT / CV. Alamat :. LOGO PT / CV. Kegiatan Pekerjaan Lokasi Sumber Dana LOGO PT / CV PT / CV. Alamat :. REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA No Uraian 1 2 3 A PEKERJAAN BANGUNAN GEDUNG I Persiapan dan Tanah II Pondasi dan Beton III Dinding dan Plesteran IV Lantai V Pekerjaaan

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN Pekerjaan : Pemeliharaan Lahan Parkir Dosen dan Mahasiswa Politeknik Negeri Banjarmasin Lokasi : Banjarmasin Tahun Angga : 2012 No. 1 Pengukuran dan Pemasangan Bowplank

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN BAB III METODOLOGI PERENCANAAN 3.1 Umum Perencanaan adalah keputusan untuk waktu yang akan datang, apa yang akan dilakukan, bilamana akan dilakukan dan siapa yang akan melakukan. Sekalipun waktu yang akan

Lebih terperinci

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN PELAKSANAAN LAPANGAN 4.1 Pekerjaan pondasi 1. papan bekisting 2. beton ready mix 3. pasir urug 4. Besi poer D16, D10, Ø8 2. Langkah Kerja a. Setelah Tiang pancang ditanam, b.

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu diharapkan hasil dengan kualitas yang baik dan memuaskan, yaitu : 1. Memenuhi spesifikasi

Lebih terperinci

KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung

KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung MODUL PELATIHAN KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung Pendahuluan Konsep rumah bambu plester merupakan konsep rumah murah

Lebih terperinci

BILL OF QUANTITY ( BQ )

BILL OF QUANTITY ( BQ ) BILL OF QUANTITY ( BQ ) KEGIATAN PAKET LOKASI : PENAMBAHAN RUANG KELAS SEKOLAH : PEMBANGUNAN RKB SDN 017 TANDUN : KEC. TANDUN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA NO URAIAN PEKERJAAN VOLUME ( Rp ) ( Rp ) A B C D

Lebih terperinci

3. Bagian-Bagian Atap Bagian-bagian atap terdiri atas; kuda-kuda, ikatan angin, jurai, gording, sagrod, bubungan, usuk, reng, penutup atap, dan

3. Bagian-Bagian Atap Bagian-bagian atap terdiri atas; kuda-kuda, ikatan angin, jurai, gording, sagrod, bubungan, usuk, reng, penutup atap, dan 3. Bagian-Bagian Atap Bagian-bagian atap terdiri atas; kuda-kuda, ikatan angin, jurai, gording, sagrod, bubungan, usuk, reng, penutup atap, dan talang. a. Gording Gording membagi bentangan atap dalam jarak-jarak

Lebih terperinci

B. BENTUK, FORMAT DAN ISI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI

B. BENTUK, FORMAT DAN ISI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI B. BENTUK, FORMAT DAN ISI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI Kepada Yth. Bupati Pati Cq. Kepala Dinas di Pati FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI Yang bertanda tangan di bawah ini : Pemohon

Lebih terperinci

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 LINGKUP PEKERJAAN

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 LINGKUP PEKERJAAN SPESIFIKASI TEKNIS Pasal 1 LINGKUP PEKERJAAN Yang dimaksud dengan Lingkup pekerjaan adalah selesainya satu jenis pekerjaan secara menyeluruh hingga berfungsi sempurna, yang secara umum meliputi : 1. PERBAIKAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PENAWARAN DAN ANGGARAN BIAYA PELAKSANAAN

LAMPIRAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PENAWARAN DAN ANGGARAN BIAYA PELAKSANAAN 82 LAMPIRAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PENAWARAN DAN ANGGARAN BIAYA PELAKSANAAN 83 REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA PENAWARAN KSDA No. URAIAN TOTALJUMLAH BIAYA I PERSIAPAN 19,022,204.00 II TANAH & PASIR

Lebih terperinci

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA Kegiatan : 0 PEKERJAAN : PENGEMBANGAN PENETASAN LOKASI : BPTU KDI KEC. TAMBANG ULANG NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH (Rp) I. PEKERJAAN PERSIAPAN II. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena kumpulan berbagai macam material itulah yang

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK 7.1 Pelaksanaan Pekerjaan Balok Balok adalah batang dengan empat persegi panjang yang dipasang secara horizontal. Hal hal yang perlu diketahui

Lebih terperinci

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana anggaran biaya (RAB) merupakan perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan

Lebih terperinci

BILL OF QUANTITY (BQ)

BILL OF QUANTITY (BQ) BILL OF QUANTITY (BQ) Rekapitulasi Program : Wajib Belajar Pendidikan Sembilan Tahun Lokasi : SMP N 1 Palmatak Kec.Palmatak NO URAIAN PEKERJAAN Rp. HARGA I PEKERJAAN PENDAHULUAN Rp. II PEKERJAAN GALIAN

Lebih terperinci

1 Membangun Rumah 2 Lantai. Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Tugas Struktur Utilitas II PSDIII-Desain Arsitektur Undip

1 Membangun Rumah 2 Lantai. Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Tugas Struktur Utilitas II PSDIII-Desain Arsitektur Undip Daftar Isi Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Kata Pengantar Pedoman Teknis Rumah berlantai 2 dilengkapi dengan Metode dan Cara Perbaikan Kerusakan ini dipersiapkan oleh Panitia D-III Arsitektur yang

Lebih terperinci

R E K A P I T U L A S I BILL OF QUANTITY (BOQ)

R E K A P I T U L A S I BILL OF QUANTITY (BOQ) R E K A P I T U L A S I BILL OF QUANTITY (BOQ) PEKERJAAN KECAMATAN BALAESANG TAHUN ANGGARAN : 2012 NO. URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA ( Rp) I. PEKERJAAN PERSIAPAN 750,000.00 II. III. IV. PEKERJAAN JEMBATAN

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari beberapa pekerjaan dasar. Yaitu pekerjaan pengukuran, pembesian,

Lebih terperinci

BAB I SYARAT SYARAT PENAWARAN

BAB I SYARAT SYARAT PENAWARAN DAFTAR ISI Halaman BAB I SYARAT SYARAT PENAWARAN... 1/7 Pasal 01 Maksud... 1/7 Pasal 02 Dokumen Pelelangan... 1/7 Pasal 03 Itikat Penawaran... 6/7 Pasal 04 Masa Berlaku Penawaran... 6/7 Pasal 05 Keabsahan

Lebih terperinci

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN PEKERJAAN LANJUTAN PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT SEPO/SAGEA Nomor : PL.106/2/3.1/ULP/KSOP.

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN PEKERJAAN LANJUTAN PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT SEPO/SAGEA Nomor : PL.106/2/3.1/ULP/KSOP. ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN PEKERJAAN LANJUTAN PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT SEPO/SAGEA Nomor : PL.106/2/3.1/ULP/KSOP.TTE-2014 Pada hari ini Kamis tanggal Dua Puluh Empat bulan April tahun

Lebih terperinci

REKAPITULASI RENCANA ANGGARA BIAYA (RAB)

REKAPITULASI RENCANA ANGGARA BIAYA (RAB) REKAPITULASI RENCANA ANGGARA BIAYA (RAB) PROGRAM KEGIATAN LOKASI : PENDIDIKAN ISLAM : PEMBANGUNAN 3 RUANG KELAS BARU : MAN SAMPANG JL. JAKSA AGUNG NO.88 SAMPANG NO URAIAN KEGIATAN JUMLAH HARGA A PEKERJAAN

Lebih terperinci

PERHITUNGAN. 1.Galian Tanah = 1/2 (lbr ats + lbr bwh) * t*l pondasi = 1/2 (0,9 + 0,7) x 0,65 x 100 m 52 m 3

PERHITUNGAN. 1.Galian Tanah = 1/2 (lbr ats + lbr bwh) * t*l pondasi = 1/2 (0,9 + 0,7) x 0,65 x 100 m 52 m 3 TABEL 1. NO URAIAN I Pekerjaan Persiapan 1. Pembersihan Lahan 1LS II 15 2. Pemasangan Bouwplank Volume Tiang 0,288 m 3 > pnjg tiang (4/6):100 cm = jlh tiang x Dimensi tiang > jarak antar tiang: 1 m = 65

Lebih terperinci

KONSTRUKSI PONDASI Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/batu kali

KONSTRUKSI PONDASI Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/batu kali KONSTRUKSI PONDASI 9.1 Konstruksi Pondasi Batu Kali atau Rollaag Konstruksi pondasi ini merupakan bagian dari konstruksi bangunan gedung dan sangat penting karena sangat menentukan kekokohan bangunan.

Lebih terperinci

REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BOQ)

REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BOQ) REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BOQ) PEKERJAAN : PEMBANGUNAN GEDUNG PERTEMUAN KANTOR BADAN KETAHANAN PANGAN (BKP) KAB. DONGGALA LOKASI : KEL. GUNUNG BALE KEC. BANAWA KAB. DONGGALA TAHUN ANGGARAN : 2013

Lebih terperinci

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016 - 1 - LAMPIRAN II : KEPUTUSAN ALIKOTA MADIUN NOMOR : 050-401.012/ /2015 TANGGAL : ANALISA KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016 KODE BARANG URAIAN KEGIATAN KOEF 2.01 HSPK FISIK

Lebih terperinci

PSD III Desain Ars Undip TA 31

PSD III Desain Ars Undip TA 31 BILL OF QUANTITY (BQ) KEGIATAN : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTANAHAN KOTA SURAKARTA PEKERJAAN : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTANAHAN KOTA SURAKARTA LOKASI : JL. KI HAJAR DEWANTORO, SURAKARTA NO URAIAN

Lebih terperinci

Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal

Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal 1. Pengukuran Yang dimaksud dengan pengukuran adalah sebelum memulai pekerjaan, untuk menentukan posisi dari bangunan dilakukan pengukuran batas-batas,

Lebih terperinci

PERMASALAHAN STRUKTUR ATAP, LANTAI DAN DINDING

PERMASALAHAN STRUKTUR ATAP, LANTAI DAN DINDING PERMASALAHAN STRUKTUR ATAP, LANTAI DAN DINDING DEASY MONICA PARHASTUTI M. IRFAN NUGRAHA NOVSA LIRIK QORIAH TAUFAN HIDAYAT KELOMPOK 3 KG-3A PERMASALAHAN PADA ATAP PERMASALAHAN 5. BUBUNGAN RETAK PENYEBAB

Lebih terperinci

WAE BOBO KEL. RANA LOBA KEC. BORONG KAB. MANGGARAI TIMUR

WAE BOBO KEL. RANA LOBA KEC. BORONG KAB. MANGGARAI TIMUR SPESIFIKASI TEKNIS PAKET PEKERJAAN : LOKASI : WAE BOBO KEL. RANA LOBA KEC. BORONG KAB. MANGGARAI TIMUR 1 SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN Pasal 1 UMUM 1.1. Sebelum pekerjaan dimulai kontraktor

Lebih terperinci

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap Pekerjaan atap yang diseting pada software rab meliputi pekerjaan sbb: 1. Rangka atap baja ringan 2. Tutup atap genting plentong 3. Genting bubung plentong 4. Listplang

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN 5.1 Pekerjaan Bekisting 5.1.1 Umum Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan bekisting harus memenuhi syarat PBI 1971 N 1-2 dan Recomended Practice

Lebih terperinci

Metode pengujian kuat lentur kayu konstruksi Berukuran struktural

Metode pengujian kuat lentur kayu konstruksi Berukuran struktural SNI 03-3975-1995 Standar Nasional Indonesia Metode pengujian kuat lentur kayu konstruksi Berukuran struktural ICS Badan Standardisasi Nasional DAFTAR ISI Daftar Isi... Halaman i BAB I DESKRIPSI... 1 1.1

Lebih terperinci

SYARAT SYARAT TEKNIS PEKERJAAN. Pasal 1 PENJELASAN UMUM

SYARAT SYARAT TEKNIS PEKERJAAN. Pasal 1 PENJELASAN UMUM SYARAT SYARAT TEKNIS PEKERJAAN Pasal 1 PENJELASAN UMUM 1. Pekerjaan yang dilaksanakan adalah Pemasangan Paving Blok Jalan Lingkungan. 1. Pekerjaan harus dikerjakan sesuai dengan : Rencana Kerja dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Material Perlu kita ketahui bahwa bahan bangunan atau material bangunan memegang peranan penting dalam suatu konstruksi bangunan ini menentukan kekuatan, keamanan, dan

Lebih terperinci

II. PEKERJAAN PENDAHULUAN

II. PEKERJAAN PENDAHULUAN METODE PELAKSANAAN I. PRA PEMBANGUNAN 1. Pemeriksaan gambar-gambar untuk pelaksanaan : Semua gambar-gambar yang disiapkan adalah gambar-gambar yang telah ditandatangani oleh Direksi dan apabila ada perubahan

Lebih terperinci

LAPIS PONDASI AGREGAT SEMEN (CEMENT TREATED BASE / CTB)

LAPIS PONDASI AGREGAT SEMEN (CEMENT TREATED BASE / CTB) BAB V LAPIS PONDASI AGREGAT SEMEN (CEMENT TREATED BASE / CTB) 5.1. UMUM a. Lapis Pondasi Agregat Semen (Cement Treated Base / CTB) adalah Lapis Pondasi Agregat Kelas A atau Kelas B atau Kelas C yang diberi

Lebih terperinci

ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : 784/VI/BP2MPD-ULP/POKJA-PASCA/2013 TANGGAL : 24 JUNI 2013

ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : 784/VI/BP2MPD-ULP/POKJA-PASCA/2013 TANGGAL : 24 JUNI 2013 ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : 784/VI/BP2MPDULP/POKJAPASCA/2013 TANGGAL : 24 JUNI 2013 UNTUK PENGADAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN SMPN SATU ATAP (SATAP) SUNGAI LAUT KEC. TANAH MERAH KELOMPOK KERJA (POKJA)

Lebih terperinci

Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST

Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST Cakupan pekerjaan I. Pekerjaan Awal II. Pekerjaan Galian dan urugan III. Pekerjaan Fondasi IV. Pekerjaan Beton

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAN BIAYA

RENCANA ANGGARAN BIAYA RENCANA ANGGARAN BIAYA KEGIATAN : PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TAHUN ANGGARAN 2011 PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PERPUSTAKAN DAN MOBILER SDN 004 RAMBAH LOKASI : KEC. RAMBAH KAB. ROKAN HULU HARGA SATUAN JUMLAH

Lebih terperinci

RSU KASIH IBU - EXTENSION ARSITEKTUR - BAB - 12 DAFTAR ISI PEKERJAAN PENGECATAN

RSU KASIH IBU - EXTENSION ARSITEKTUR - BAB - 12 DAFTAR ISI PEKERJAAN PENGECATAN DAFTAR ISI 01. PENGECATAN SECARA UMUM 77 02. PENGECATAN LANGIT-LANGIT GYPSUM. 80 03. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT DAN DINDING BETON EXPOSE. 81 04. PENGECATAN DINDING.. 82 05. PENGECATAN BESI. 84 06. PEKERJAAN

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan SNI 2835:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 2835:2008 Daftar

Lebih terperinci

HARGA JUMLAH NO. URAIAN PEKERJAAN VOL. SAT. ( Rp ) ( Rp )

HARGA JUMLAH NO. URAIAN PEKERJAAN VOL. SAT. ( Rp ) ( Rp ) BILL OF QUANTITY (BQ) Pekerjaan : PERBAIKAN RUMAH KACA dan HEAD HOUSE CIMANGGU BOGOR Lokasi : BALAI BESAR PENELITIAN dan PENGEMBANGAN BIOTEKNOLOGI dan SUMBER DAYA GENETIK PERTANIAN : CIMANGGU BOGOR Tahun

Lebih terperinci

DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN DAN UPAH PEKERJA

DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN DAN UPAH PEKERJA DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN DAN UPAH PEKERJA NO URAIAN HARGA SATUAN I. BAHAN 1 Batu plonos Rp 52,400.00 / m 3 2 Batu belah 10/15 Rp 61,400.00 / m 3 3 Batu pecah 2/3 Rp 99,200.00 / m 3 4 Sirtu Rp 42,400.00

Lebih terperinci

A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut: A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Pekerjaan Pendahuluan Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan persiapan

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Bahan dan Material Penelitian Bahan-bahan yang digunakan dalam campuran beton dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Agregat halus yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

Panduan Praktis Perbaikan Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi

Panduan Praktis Perbaikan Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi Panduan Praktis Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi Jl. Panyaungan, Cileunyi Wetan, Kabupaten Bandung 0393 Telp:(022) 7798393 ( lines), Fax: (022) 7798392, E-mail: info@puskim.pu.go.id, Website: http://puskim.pu.go.id

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Uraian Umum Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan proyek yang akan berlangsung. Manajemen pelaksanaan bukan

Lebih terperinci

R E K A P I T U L A S I RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) PEMBANGUNAN 2 RUANG KELAS BARU (RKB)

R E K A P I T U L A S I RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) PEMBANGUNAN 2 RUANG KELAS BARU (RKB) R E K A P I T U L A S I RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) PEMBANGUNAN 2 RUANG KELAS BARU (RKB) PEKERJAAN : PEMBANGUNAN 2 RUANG KELAS BARU (RKB) SMA PERJUANGAN 78 ALAMAT : Kp. Ciparay RT 01 RW 05 Desa Giriawas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Buku ini juga di dedikasikan bagi tugas semester 5 kami yaitu struktur dan utilitas 2. Semoga buku ini bermanfaat.

KATA PENGANTAR. Buku ini juga di dedikasikan bagi tugas semester 5 kami yaitu struktur dan utilitas 2. Semoga buku ini bermanfaat. KATA PENGANTAR Buku ini ditulis berdasarkan hasil pengetahuan selama kami menempuh study sampai ke jenjang semester 5 ini. Dasar teori dan metode perancangan bangunan dan strukturnya sebagian disarikan

Lebih terperinci

II. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

II. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN II. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBERSIHAN a. Lokasi kegiatan harus dibersihkan dari segala pohon-pohon, semak-semak, sampah dan bahan lain yang mengganggu dan bahan-bahan itu harus dibuang, kecuali

Lebih terperinci

BAB V PONDASI TELAPAK

BAB V PONDASI TELAPAK BAB V PONDASI TELAPAK I. METODA KONSTRUKSI PONDASI SETEMPAT A. Urutan Kegiatan Pekerjaan Pondasi Setempat Metoda konstruksi untuk pekerjaan pondasi setempat yaitu: 1. Penggalian tanah pondasi 2. Penulangan

Lebih terperinci

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN 6-1 BAB VI BAHAN DAN PERALATAN 6.1 Jenis-jenis dan Mutu Bahan Yang Digunakan Mutu dari setiap bahan tidak boleh berkurang dan diharapkan dapat memenuhi target yang telah direncanakan. Adapun jenis dan

Lebih terperinci

Gedung Kantor Kepala Desa KATA PENGANTAR

Gedung Kantor Kepala Desa KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Guna menunjang program pemerintah dalam penyediaan infrastruktur perdesaan, Puslitbang Perumahan dan Permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Yufiter (2012) dalam jurnal yang berjudul substitusi agregat halus beton

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Yufiter (2012) dalam jurnal yang berjudul substitusi agregat halus beton BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka Yufiter (2012) dalam jurnal yang berjudul substitusi agregat halus beton menggunakan kapur alam dan menggunakan pasir laut pada campuran beton

Lebih terperinci

RSU KASIH IBU - EXTENSION STRUKTUR : BAB - 06 DAFTAR ISI PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA 01. LINGKUP PEKERJAAN BAHAN - BAHAN..

RSU KASIH IBU - EXTENSION STRUKTUR : BAB - 06 DAFTAR ISI PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA 01. LINGKUP PEKERJAAN BAHAN - BAHAN.. DAFTAR ISI 01. LINGKUP PEKERJAAN.. 127 02. BAHAN - BAHAN.. 127 03. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN...... 127 PT. Jasa Ferrie Pratama 126 01. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan Konstruksi

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN ANALISA BIAYA KONSTRUKSI PEKERJAAN TANAH PT.6,1 1 m3 Galian tanah biasa sedalam 1 meter Pekerja 0,750 Org/hr Mandor 0,025 Org/hr Jumlah PT.6,1 - PT.6,9 1 m3 Urugan kembali Pekerja

Lebih terperinci

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN 4.1 ALAT Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan alat bantu untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan. Pada sub bab ini penulis akan membahas

Lebih terperinci

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan BAB III TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran pengerjaannya. Pengadaan

Lebih terperinci

URAIAN. Tenaga Oh Tukang 90, Oh Kepala Tukang 110, Oh Pekerja 75, Oh Mandor 120,000.

URAIAN. Tenaga Oh Tukang 90, Oh Kepala Tukang 110, Oh Pekerja 75, Oh Mandor 120,000. NO URAIAN HARGA SATUAN (RP) I PEKERJAAN PERSIAPAN 1 M' Pasangan Bouwplank + Pengukuran 0.012 M3 Kayu kls.iv 5/7 1,600,000.00 0.007 Btg Kayu kls.iv papan 1,300,000.00 0.020 Kg Paku biasa 18,000.00 0.100

Lebih terperinci

ESTIMASI PERHITUNGAN VOLUME RUMAH TINGGAL TYPE 36

ESTIMASI PERHITUNGAN VOLUME RUMAH TINGGAL TYPE 36 ESTIMASI PERHITUNGAN VOLUME RUMAH TINGGAL TYPE 36 I. PekerjaaanPesiapan Lahan, Galian, Dan Urugan 1. Persipan lahan Lahan yang akan dibanguna harus dalam keadaan bersih terutama akar pohon, sampah dll.

Lebih terperinci

REKAPITULASI BIAYA NO URAIAN SUB TOTAL

REKAPITULASI BIAYA NO URAIAN SUB TOTAL REKAPITULASI BIAYA KEGIATAN : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PEKERJAAN : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR TAHAP III LOKASI : BINCAU MARTAPURA KABUPATEN BANJAR NO URAIAN SUB TOTAL I. PEKERJAAN PERSIAPAN Rp. II. PEKERJAAN

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN UPAH BAHAN

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN UPAH BAHAN CIVIL. ENGINEERING Jalan Kabayan No. 50 Sumbawa Besar DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN UPAH BAHAN SNVT : PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN PROV. NTB KEGIATAN : PELAKSANAANPENATAAN BANGUNANDAN LINGKUNGAN PROV.

Lebih terperinci