KATA PENGANTAR. Puji dan Syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan Rahmat dan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Puji dan Syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan Rahmat dan"

Transkripsi

1 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TEBO 2016

2 KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah - Nya, sehingga tugas penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Tebo 2014 sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dapat kami selesaikan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LK jip) disusun sesuai dengan amanat Peraturan Pemeirntah Nomor tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Preseiden Republik Indonesia Nomor tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi Nomor tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Tebo 2015 ini merupakan upaya Pemerintah untuk menginformasikan pertanggungjawaban kinerja yang telah dilakukan organisasi perangkat daerah selama 2015 sebagai konsistensi Pemerintah terhadap komitmen untuk menciptakan transparansi yang merupakan pilar terwujudnya tata pemerintahan yang baik. dalam rangka mewujudkan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Tebo periode LKjIP 2015 ini juga merupakan salah satu bentuk nyata upaya penyelenggaraan manajemen pemerintahan dan pembangunan yang akuntabel dalam MENUJU TEBO SEJAHTERA (MTS): AMAN, HARMONIS i

3 DAN MERATA, sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tebo Dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang ada diharapkan masukan dan saran dari berbagai pihak guna perbaikan dalam kinerja maupun dalam penyusunan laporan ini di masa mendatang. Pada akhirnya, kepada tim penyusun LKjIP dan semua pihak yang telah terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan LKjIP 2015 ini diucapkan terima kasih. Mudah-mudahan segala upaya yang telah dilakukan ini dapat bermanfaat dalam membangun Birokrasi Pemerintah Kabupaten Tebo yang akuntabel, efektif dan efisien di masa datang seiring dengan pencapaian reformasi birokrasi Pemerintah Kabupaten Tebo. 1 BUPATI TEBO H. SUKANDAR, S.Kom, M.Si ii

4 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... IKHTISAR EKSEKUTIF... i iii iv BAB I BAB II PENDAHULUAN A. KEDUDUKAN 4 B. KONDISI EKONOMI 9 C. PEMERINTAHAN DAN STRUKTUR ORGANISASI 13 D. TINJAUAN SECARA POLITIK PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 1. PERENCANAAN A. VISI DAN MISI 19 B. TUJUAN DAN SASARAN 22 C. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 30 D. PRIORITAS DAN PROGRAM PEMBANGUAN PERJANJIAN KINERJA BAB III BAB IV AKUNTABILITAS KINERJA A. PENCAPAIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN TEBO 52 B. AKUNTANSI KEUANGAN 95 PENUTUP iii

5 Laporan Kinerja (LK jip) Pemerintah Kabupaten Tebo disusun dengan maksud memberi gambaran mengenai pelaksanaan program dan kegiataan berbasis kinerja dalam Penetapan Kinerja Pemerintah 2015 yang merupakan ketiga pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tebo Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tebo sebagaimana tertuang dalam Perda Kabupaten Tebo Nomor telah ditetapkan dituangkan visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi pembangunan. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta strategi tersebut disesuaikan dengan materi sosialisasi dan kampanye pasangan Bupati dan Wakil Bupati H. Sukandar, S.Kom, M.Si Hamdi, S.Sos, MM. Adapun yang menjadi visi Pemerintah Kabupaten Tebo adalah MENUJU TEBO SEJAHTERA (MTS) : AMAN, HARMONIS DAN MERATA. selanjutnya, dalam upaya mencapai Visi Menuju Tebo Sejahtera (MTS) Aman, Harmonis dan Merata ditetapkan misi, sebagai berikut: 1). Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur dan ketersediaan sarana prasarana layanan umum, 2). Meningkatkan mutu pendidikan, layanan kesehatan, tatanan kehidupan beragama dan berbudaya 3). Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang cepat, tepat, bermutu, dan bersih KKN serta jaminan kepastian dan perlindungan hukum, 4). Mendorong iv

6 tumbuhnya perekonomian daerah dan pendapatan masyarakat berbasis agrobisnis dan agroindustri 5). Meningkatkan peran serta TOGA, TOMA, TODA dan kesetaraan Gender dalam pembangunan, 6). Melestarikan lingkungan hidup dengan cara mempertahankan dan memelihara flora dan fauna yang masih tersisa di hutan Tebo. Berdasarkan rumusan misi di atas, maka telah ditetapkan tujuan dan sasaran pembangunan Pemerintah Kabupaten Tebo 5 ( lima) tahun ke depan. Dan masing-masing sasaran tersebut telah ditetapkan indikator kinerja dan target kinerja jangka menengah selama tahun Pemerintah Kabupaten Tebo pada Anggaran 2015 mengalokasikan belanja daerah sebesar Rp ,88 yang dialokasikan pada 30 SKPD, 12 Kecamatan, dan 5 Kelurahan, dari jumlah alokasi anggaran tersebut sebelum diaudit BPK dapat direalisasikan sebesar Rp ,00 atau sebesar 90,55% Berdasarkan realisasi penyerapan anggaran tersebut, dapat disimpulkan bahwa hampir semua sasaran dari lima misi yag ditetapkan dapat tercapai, hanya sebagian kecil yang tidak memenuhi target yang ditetapkan pada tahun 2015, tidak terpenuhinya tersebut disebabkan beberapa hal, antara lain keterbatasan waktu keterkaitan dengan Juklak/Juknis untuk melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan sasaran dan program. Namun demikian, pembangunan Kabupaten Tebo yang mengacu pada lima program prioritas sudah relatif berjalan v

7 sebagaimana diharapkan. Kondisi seperti ini mengindikasikan adanya komitmen dari Pemerintah Kabupaten Tebo untuk mewujudkan visi MUNUJU TEBO SEJAHTERA (MTS): AMAN, HARMONIS DAN MERATA. vi

8 BAB - I PENDAHULUAN Reformasi untuk mewujudkan Sistem Pemerintahan yang baik (good governance) sebagaimana dimanatkan TAP MPR XI 1998 dan Undang-undang Nomor tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme disebutkan bahwa salah satu asas umum penyelenggaraan negara adalah akuntabilitas. Asas akuntabilitas adalah asas yang menetukan bahwa setiap hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam rangka pembangunan good governance, kebijakan umum pemerintah adalah ingin menjalankan pemerintahan yang berorientasi pada hasil ( result oriented government). Orientasi pada input, terutama uang seperti yang selama ini dijalankan, hendaknya ditinggalkan. Pemerintahan yang berorientasi pada hasil pertama-tama akan fokus pada kemaslahatan bagi masyarakat, berupa upaya untuk menghasilkan output dan outcome yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Output merupakan hasil langsung dari program-program atau kegiatan yang dijalankan pemerintah dan dapat berwujud sarana barang dan jasa pelayanan kepada masyarakat, sedangkan outcome adalah segala sesuatu yang 1

9 mencerminkan berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program. Output dan outcome inilah yang selayaknya dipandang sebagai kinerja, bukan kemampuan menyerap anggaran seperti persepsi yang ada selama ini. Namun demikian uang tetap merupakan faktor penting untuk mencapai kinerja tertentu baik berupa output maupun outcome. Sehubungan dengan itu maka sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang telah dibangun dalam rangka mewujudkan good governance dan sekaligus result oriented government, perlu terus di kembangkan dan informasi kinerjanya diintegrasikan ke dalam sistem penganggaran dan pelaporan sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor tentang Perbendaharaan Negara serta berbagai peraturan perundangan dibawahnya. Dengan demikian ke depan anggaran negara baik pusat maupun daerah menjadi anggaran berbasis kinerja, yaitu anggaran yang dihitung dan disusun berdasarkan perencanaan kinerja atau dengan kata lain dihitung dan disusun berdasarkan kebutuhan untuk menghasilkan output dan outcome yang diinginkaan masyarakat. Dengan anggaran berbasis kinerja ini akan dapat dilakukan penelusuran alokasi anggaran ke kinerja yang direncanakan dan pada setiap akhir tahun anggaran juga dapat dilakukan penelusuran realisasi anggaran dengan capaian kinerjanya. Hal ini akan memudahkan evaluasi untuk mengetahui cost efficiency dan cost effectiveness anggaran instansi bersangkutan, sekaligus memudahkan pencegahan dan deteksi kebocoran anggaran. 2

10 Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlansung secara berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bebas korupsi, dan nepotisme dalam rangka mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita-cita bangsa dan negara. Wujud akuntabilitas pemerintah yang selama ini digunakan adalah Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) ditetapkan dalam Instruksi Presiden ( Inpres) Nomor dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah. adalah kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan tujuan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam mencapai misi organisasi. Ruang Lingkup Kinerja Instansi Pemerintah dilakukan pada semua aspek kegiatan, umumnya meliputi aspek managerial, teknis dan keuangan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LK jip) merupakan media pertanggungjawaban yang berisi informasi mengenai kinerja instansi pemerintah untuk menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan membangun secara baik dan benar (Good Governance) yang didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, kewajiban yang transparan, terukur dan dapat dipertanggungjawakan kepada masyarakat, menjadikan instansi 3

11 pemerintah yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efektif, efisien dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungan, menjadikan masukan dan umpan balik bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja instansi pemerintah, serta terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. A. KEDUDUKAN Sebagai salah satu Kabupaten pemekaran berdasarkan Undang-Undang Nomor tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung JabungTimur (Lembaran Negara Indonesia Nomor 3969 Republik Indonesia Nomor 182), Tambahan Lembaran Negara Nomor ), maka pada tanggal 12 Oktober 1999 resmi berdirinya Kabupaten Tebo. Semakin meningkatnya penyelenggaraan Pemerintahan, pelaksanaan Pembangunan dan pembinaan masyarakat sehingga pada tahun 2000 Undang-Undang diubah dengan Undang-Undang Nomor tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro 4

12 Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 81, Tambahan Lembaran Negara Republik Nomor 3969) Secara geografis Kabupaten Tebo terletak diantara 0º º LS dan 101º º BT, Iklim Kabupaten Tebo dipengaruhi oleh iklim tropis dan wilayah Kabupaten Tebo berada pada ketinggian antara mdpl. Kabupaten Tebo memiliki luas wilayah Ha atau 11,86% dari luas wilayah Provinsi Jambi. Secara administrasi Kabupaten Tebo memliki batas-batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara : Kabupaten Indragiri Hulu (Provinsi Riau) Sebelah Selatan : Kecamatan Tabir (Kabupaten Merangin) 5

13 Sebelah Barat : Kecamatan Jujuhan, Tanah Sepenggal (Kabupaten Bungo) dan Kabupaten Dharmasraya (Provinsi Sumatera Barat) Sebelah Timur : Kecamatan Tungkal Ulu (Kabupa ten Tanjung Jabung) dan Kecamatan Sebo Ulu (Kabupaten Batang Hari) Wilayah Kabupaten Tebo terdiri atas 12 kecamatan dan 107 desa dan 5 kelurahan. Luas kecamatan terbesar adalah Kecamatan Sumay seluas ,95 Ha atau 20,1% dari luas wilayah seluruh Kabupaten Tebo Tabel. 1 Pembagian Luas Wilayah Administrasi Kabupaten Tebo No Kecamatan Luas Wilayah (Km2) Persentase (%) Desa Kelurahan 1 Muara Tabir , Rimbo Bujang 406,92 6, Rimbo Ilir 214,34 3, Rimbo Ulu 295,74 4, Serai Serumpun 315,70 4, Sumay 1, , Tebo Ilir 708,70 10, Tebo Tengah 983,56 15, Tebo Ulu 410,30 6, Tengah Ilir 221,44 3, VII Koto 658,79 10, VII Koto Ilir 468,21 7, J U M L A H 6, Sumber : BPMPD,

14 Perkembangan Jumlah penduduk Kabupaten Tebo dari tahun 2011 s/d tahun 2014 peningkatan tidak begitu cepat pertumbuhannya sebagaimana tabel 2 dibawah ini : Tabel. 2 Jumlah Penduduk Kabupaten Tebo Menurut Umur No Kelompok Umur () Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Total Persentase kenaikan/penurunan Sumber : Dukcapil Kab. Tebo, ,9% 5,9% -1,82% -13,40% 60,000 50,000 40,000 30,000 20,000 10, Kel. Umur Laki-laki Perempuan 140, , ,000 80,000 60,000 40,000 20, Kel. Umur Laki-laki Perempuan 7

15 8,000 7,000 6,000 5,000 4,000 3,000 2,000 1, Kel. Umur Laki-laki Perempuan 500, , , , , , , , ,000 50,000 0 (50,000) Laki-laki Perempuan Total %Naik/Turun Peningkatan jumlah penduduk pada tahun 2012 sebesar 8,9% atau jiwa, jika dibandingkan pada tahun 2011 sebanyak , peningkatan jumlah penduduk di 2013 sebesar 5,9%, atau jiwa, jika dibandingkan pada tahun 2012 sebanyak jiwa, sedang untuk tahun 2014 mengalami penurunan sebesar ( -1,82%) atau jiwa bila dibanding dengan tahun 2013 sebanyak jiwa, sedangkan untuk 2015 mengalami penurunan juga sebesar (-13,40) atau jiwa 8

16 B. KONDISI EKONOMI Salah satu alat yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan pembangunan ekonomi adalah melalui pengukuran pencapaian indikator makro ekonomi, yang masing-masing indikatornya terdiri dari beberapa komponen. Komponen-komponen Indikator makro tersebut diantaranya adalah : Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE). a. Produk Domestik Bruto (PDRB) PDRB merupakan pencerminan dari nilai barang dan jasa yang telah diproduksi oleh unit-unit produksi/ perusahaan selama satu tahun di daerah oleh sebab itu PDRB dapat memberikan gambaran tentang kemampuan suatu daerah dalam memberikan sumber penghidupan dan penghasilan kepada berbagai golongan dalam masyarakat atau dapat dikatakan sebagai penggambaran pendapatan penduduk suatu wilayah baik secara menyeluruh maupun secara sektoral Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS, PDRB Kabupaten Tebo tiap tahun mengalami kenaikan secara signifikan, dimana tahun 2014 atas dasar harga berlaku mengalami kenaikan sebesar 2,50% atau sebesar ,90 juta rupiah bila dibanding dengan PDRB Kabupaten Tebo tahun 2013 sebesar ,40 juta rupiah dengan tahun 2012 sebesar ,60 juta rupiah 9

17 Tabel. 3 Pertumbuhan PDRB Atas Harga Berlaku Kabupaten Tebo No Sektor Kontribusi Atas Laju Pertumbuhan Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan , , , , ,50 2. Pertambangan dan penggalian , , , , ,60 3. Industri pengolahan , , , , ,20 4. Pengadaan Listrik dan Gas 3.669, , , , ,80 5 Pengadaan air, pengolahan sampah, limbah dan daur ulang 2.857, , , , ,60 6. Konstruksi , , , ,10 7. Perdagangan Besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor , , , , ,80 8. Transportasi dan Pergudangan 8.392, , , , ,30 9. Penyediaan akomodasi dan makan minum , , , , , Informasi dan komunikasi , , , , , Jasa Keuangan dan Asuransi , , , , , Reasl Estate , , , , , Jasa perusahaan 4.651, , , , , Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan social , , , , ,60 wajib jasa pendidikan 15. Jasa pendidikan , , , , , Jasa kesehatan dan kegiatan sosial , , , , , Jasa lainnya , , , , ,20 PDRB dengan Migas , , , , ,90 PDRB , , , , ,0 Sumber : BPS Tebo

18 b. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Secara keseluruhan laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2014 berdasarkan data dari BPS mengalami kenaikan sebesar 1,95% dimana pada 2014 laju pertumbuhan sebesar 9,28% jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan di tahun sebelumnya atau 2013 yakni sebesar 7,33%. Laju pertumbuhan pada tahun 2014 sektoral tertinggi dimiliki oleh pertanian, kehutanan dan perikanan (15,75), sektor jasa kesehatan dan kegiatan social (15,71), sektor penyedia akomodasi dan makan minum (14,54), sektor pengadaan gas dan listrik (9,85), sektor informasi dan komunikasi (8,98), sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang (4,01), yang mengalami penurunan adalah sektor dan sektor pertambangan dan penggalian (-0,45), sektor industry pengelohan (3,35), se ktor konstruksi (3,80), se ktor perdagagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor (3,64), sektor transportasi dan pergudangan (4,34), se ktor jasa keuangan dan asuransi (3,59), se ktor real estate (2,98), se ktor jasa perusahaan (1,01) sektor jasa pendidikan (1,05). 11

19 No Sektor Tabel. 4 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tebo Kontribusi Atas Laju Pertumbuhan Pertanian, peternakan, kehutanan dan peikanan Pertambangan dan penggalian Industri pengolahan Pengadaan Listrik, dan Gas Pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang Bangunan (Konstruksi) Perdagagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor Transportasi dan Pergudangan Penyedia akomodai dan makan mimun Informasi dan komunikasi Jasa keuangan dan asuransi Real estate jasa perusahaan Administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan social wajib Jasa pendidikan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa lainnya

20 No Sektor PDRB dengan Migas Kontribusi Atas Laju Pertumbuhan PDRB Sumber : BPS Tebo 2015 b.1 Indek Daya Beli Komponen ketiga dalam penentuan IPM (indek pembangunan manusia) adalah standar hidup layak atau dapat digambarkan dalam daya beli rill masyarakat yang diperoleh dari pengeluaran rill masyarakat Kabupaten Tebo pertahunnya. Pada tahun 2013 pengeluaran rill perkapita Kabupaten Tebo meningkat dari menjadi hal ini menunjukkan bahwa pengeluaran masyarakat Kabupaten Tebo meningkat tiap tahunnya dengan adanya peningkatan ini menunjukkan pendapatan per kapita secara keseluruhan juga meningkat (Data BPS, 2014). C. PEMERINTAHAN DAN STRUKUR ORGANISASI Struktur organisasi Pemerintah Kabupaten Tebo Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741), maka terbentuklah susunan organisasi dan tata kerja yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tebo yang terdiri dari : Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, 5 13

21 (lima) Staf Ahli, 3 (tiga) Asisten, 1 (satu) Sekretar iat DPRD, 1 (s atu) Sekretariat KORPRI, 6 (enam) Badan, 1 (satu) Inspektorat, 14 (empat belas) Dinas, 4 (empat) Kantor, 1 (satu) Kesatuan, 1 (satu) RSUD, 12 (dua belas) Kecamatan dan 5 (lima) Kelurahan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor tentang Pemerintahan Daerah, disebutkan bahwa yang menjadi urusan pemerintahan dan menjadi kewenangan pemerintahan daerah terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan. Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang bersifat wajib dibagi menjadi 2 katagori yaitu urusan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar dan urusan wajib tidak berkaitan dengan pelayanan dasar. Adapun urusan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar meliputi : 1. Pendidikan 2. Kesehatan 3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 4. Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman 5. Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat dan 6. Sosial Urusan wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar meliputi : 1. Tenaga Kerja 2. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 3. Pangan 4. Pertanahan 5. Lingkungan Hidup 14

22 6. Adminsitrasi Kependudukan dna Pencatatan Sipil 7. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 8. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 9. Perhubungan 10. Komunikasi dna Informatika 11. Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah 12. Penanaman Modal 13. Kepemudaan dan Olahraga 14. Statistik 15. Pesaingan 16. Persandian 17. Kebudayaan 18. Perpustakaan 19. Kearsipan Sedangkan yang menjadi urusan yang bersifat pilihan meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan. D. TINJAUAN SECARA POLITIK Keberhasilan pelaksanaan pemilihan kepala daerah secara langsung oleh masyarakat Kabupaten Tebo telah mencerminkan kedewasaan masyarakat dalam berpolitik dan pengambilan keputusan. Ini merupakan suatu prestasi 15

23 yang patut dicatat, bahwa pembangunan dibidang politik merupakan syarat mutlak untuk menuju keberhasilan pembangunan disegala bidang, maka untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memelihara persatuan dan kesatuan bangsa serta menciptakan iklim kehidupan berpolitik yang kondusif perlu disingkronkan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan sosial politik ini. Situasi politik di Kabupaten Tebo turut mengalami perubahan, dimana proses demokratisasi tumbuh dengan pesat untuk membangun kehidupan politik yang demokratis, stabil namun dinamis. Berbagai upaya telah dilakukan dalam rangka membina pembangunan dibidang mental dan spiritual masyarakat melalui beberapa pelaksanaan sosialisasi kesadaran berpolitik, sosialisasi hukum dan wawasan kebangsaan Pelaksanaan ketentuan pasal 28 UUD 1945, tentang kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat dengan lisan dan tulisan dalam kehidupan politik di Kabupaten Tebo sebagaimana halnya didaerah lain, telah diwujudkan dalam sistem multi parta, pembentukan organisasi kemasyarakatan, interest group, pers yang bebas dan sebagainya. Masalah yang dihadapi adalah bagaimana piranti demokrasi ini dapat memenuhi fungsinya dalam usaha mempercepat proses terwujudnya kesejahteraan masyarakat, untuk diperlukan pendidikan politik yang lebih intensif. Untuk sisi keamanan di Kabupaten Tebo relatif dalam kondisi baik, tetapi masalah-masalah yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan tidak 16

24 dapat diabaikan misalnya : tindak kejahatan pencurian ternak, sengketa tanah dan lahan serta masalah tapal batas wilayah. Untuk itu peran masyarakat terus diupayakan, sehingga peningkatan keamanan bukan merupakan tanggung jawab pemerintah dan aparat keamanan saja akan tetapi disadari oleh masyarakat bahwa keamanan merupakan milik bersama dan merupakan kewajiban setiap orang untuk memelihara dan menjaganya sehingganya visi dan misi Kabupaten Tebo dapat diwujudkan secara optimal. 17

25 BAB - II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 1. PERENCANAAN enurut ketentuan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelpaoran Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Undang-Undang Nomor tentang Sistem Perencanaan Nasional. Pemerintah Kabupaten Tebo telah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Daerah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah merupakan rencana lima an yang menggambarkan visi, misi, tujuan dan sasaran, kemudian dijabarkan dalam kebijakan program dan kegiatan daerah. 18

26 Prinsip dasar pemerintahan yang baik dan transparan, RPJMD yang disusun oleh Pemerintah Kabupaten Tebo ini diharapkan mampu menyerap aspirasi dan keinginan masyarakat. Disamping itu, RPJMD harus dapat memberikan gambaran pertanggungjawaban secara utuh, yang dalam implementasinya disusun berdasarkan pelaksanaan program/kegiatan-kegiatan dan capaian kinerja sasaran dalam bentuk akuntabilitas seluruh unit kerja dilingkungan Pemerintah Kabupaten Tebo. Dalam upaya pencapaian RPJMD secara maksimal, maka RPJMD diderivasi kedalam Perencanaan Strategis (Renstra) yang dilaksanakan oleh masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). A. VISI DAN MISI 1) Visi Visi Pembangunan Kabupaten Tebo yang telah dirumuskan sebagaimana yang dituangkan dalam Peraturan Bupati Tebo Nomor tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tebo adalah MENUJU TEBO SEJAHTERA (MTS): AMAN, HARMONIS DAN MERATA 19

27 Makna dari visi tersebut adalah: Sejahtera : Terpenuhinya hak-hak dasar semua lapisan masyarakat baik itu dibidang sosial, ekonomi dan budaya, serta dibidang pangan, sandang dan perumahan. Aman : Keadaan yang menggambarkan perwujudan perasaan aman dan kepercayaan yang tinggi kepada pemerintah sehingga dapat menikmati kehidupan yang lebih bermutu dan maju; serta memilliki pilihan yang luas dalam seluruh kehidupannya yang dilandasi supremasi hukum dan Hak Azazi Manusia yang tinggi. Harmonis : Suatu kondisi kehidupan masyarakat dimana masingmasing komponen dan anggota masyarakat saling menghormati dan menghargai perbedaan dan keragaman budaya, suku, adat, agama dan kepercayaan. Merata : Masing-masing anggota masyarakat mendapat hak yang seharusnya mereka terima terutama hak akan keamanan, pendidikan, layanan kesehatan, hidup layak, 20

28 hak berpolitik dan hidup bermasyarakat secara layak tanpa perbedaan. 2) MISI Untuk mewujudkan visi TEBO SEJAHTERA (MTS): AMAN, HARMONIS DAN MERATA, maka ditetapkan 6 (enam) misi Kabupaten Tebo sebagai berikut: 1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur dan ketersediaan sarana prasarana layanan umum. 2. Meningkatkan mutu pendidikan, layanan kesehatan, tatanan kehidupan beragama dan berbudaya. 3. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang cepat, tepat, bermutu, dan bersih KKN serta jaminan kepastian dan perlindungan hukum. 4. Mendorong tumbuhnya perekonomian daerah dan pendapatan masyarakat berbasis agrobisnis dan agroindustri. 5. Meningkatkan peran serta TOGA, TOMA, TODA dan kesetaraan Gender dalam pembangunan. 6. Melestarikan lingkungan hidup dengan cara mempertahankan dan memelihara flora dan fauna yang masih tersisa di hutan Tebo 21

29 B. TUJUAN DAN SASARAN Tujuan dan sasaran adalah sesuatu yang strategis untuk dapat dicapai dan memiliki prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah. Fungsi tujuan dan sasaran adalah sebagai dasar dalam penyusunan kinerja pembangunan daerah secara keseluruhan atau rujukan utama dalam perencanaan pembangunan daerah secara keseluruhan dan sekaligus menjadi landasan perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran Renstra SKPD untuk periode 5 (lima) tahun. Perumusan tujuan dan sasaran merupakan salah satu tahap perencanaan kebijakan (policy planning) yang memiliki kritikal poin dalam penyusunan RPJMD. Dalam konteks ini, tujuan dan sasaran merupakan dampak (impact) keberhasilan pembangunan daerah yang diharapkan akan diperoleh dari pencapain berbagai program prioritas terkait. Sesuai dengan pengertian tujuan dan sasaran tersebut, perumusan tujuan dan sasaran dalam RPJMD ini mengintegrasikan dan memperhatikan upaya yang sungguh-sungguh untuk melaksanakan 6 (enam) misi pemerintahan Kab upaten Tebo periode , serta komitmen-komitmen lainnya yang bersifat global (MDG s) dan implementasi Standar Pelayanan 22

30 Minimal (SPM) yang merupakan arahan kebijakan nasional. Dihadapkan dengan kendala sumber daya pembangunan yang dimiliki terutama kemampuan fiskal daerah, maka tujuan dan sasaran yang direncanakan untuk dicapai dalam RPJMD ini telah disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan masalah pembangunan yang mendesak, aspirasi masyarakat dan kemampuan nyata daerah. 1) TUJUAN Rumusan Tujuan menjabarkan visi dan misi yang telah ditetapkan secara teknokratis dan partisipatif untuk memudahkan mengoperasionalisasikan visi dan misi yang telah ditetapkan dalam system penyelenggaraan pemerintahan. Bupati dan Wakil Bupati Tebo periode telah memberikan visi yang merupakan tujuan yang ingin dicapai Kabupaten Tebo untuk 5 (lima) tahun kedepan, yaitu menuju Tebo sejahtera; aman, harmonis, merata. Untuk mewujudkan visi dan misi Kabupaten Tebo 5 (lima) tahun kedepan, Bupati dan Wakil Bupati periode menetapkan tujuan pembangunan daerah Kabupaten Tebo. 23

31 Tabel. 1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kabupaten Tebo Visi : Sejahtera, Aman, Harmonis dan Merata No Misi Tujuan Sasaran 1 Meningkatkan kuantitas Mewujudkan ketersediaan Terwujudnya percepatan dan kualitas infrastruktur dan sarana pembangunan infrastruktur dan infrastruktur dan prasarana layanan umum sarana prasrana umum ketersediaan sarana yang berkualitas dan merata Terciptanya kualitas dan kesediaan prasarana layanan jaringan irigasi dan air bersih umum Penyediaan sarana dan prasarana perekonomian Penyediaan dan peningkatan kualitas perumahan yang terjangkau bagi seluruh masyarakat terutama yang tidak mampu Terwujudnya pembangunan Ruang Terbuka Hijau 2 Meningkatkan mutu pendidikan, layanan kesehatan, tatanan kehidupan beragama dan berbudaya 3 Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang cepat, tepat, bermutu, dan bersih KKN serta jaminan Meningkatkan mutu pendidikan dan layanan kesehatan Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang cepat, tepat, bermutu dan bersih KKN serta jaminan kepastian dan perlindungan Terwujudnya pemerataan akses terhadap pendidikan berkualitas Terwujudnya pemerataan akses layanan kesehatan serta peningkatan derajat kesehatan masyarakat Terwujudnya kualitas kehidupan beragama Terciptanya peran pemuda dan prestasi olahraga dalam pembanguan daerah Terkendalinya pertumbuhan penduduk dan meningkatnya keluarga kecil berkualitas serta penataan administrasi kependudukan Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan desa Meningkatnya tertib administrasi pengelolaan keuangan dan aset 24

32 kepastian dan perlindungan hukum hukum Meningkatnya efektifitas kinerja pelayanan aparatur pemerintah Meningkatnya Pemerintahan Daerah akuntabilitas 4 Mendorong tumbuhnya perekonomian daerah dan pendapatan masyarakat berbasis pada agrobisnis Mewujudkan Kabupaten Tebo dengan struktur ekonomi yang kokoh dengan berbasis pada agrobisnis dan agroindustri Terwujudnya penyelenggaraan administrasi kependudukan dan Pencatatan Sipil secara terintegrasi melalui SIAK Peninngkatan pertisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan Terwujudnya iklim investasi yang sehat dengan reformasi kelembagaan ekonomi di berbagai tingkatan pemerintahan yang mampu mengurangi praktek ekonomi tinggi Tercapainya stabilitas makro ekonomi dengan tetap mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan berkualitas serta peningkatan kemampuan pendanaan pembangunan Meningkatnya kinerja dan daya saing BUMD dalam rangka memperbaiki pelayanannya kepada masyarakat dan memberikan sumbangan terhadap pendapatan daerah Meningkatnya kesejahteraan masyarakat pedesaan yang ditandai dengan berkurangnya jumlah penduduk miskin serta meningkatnya taraf pendidikan kesehatan masyarakat Perbaikan iklim ketenagakerjaan dengan upaya menurunkan tingkat pengangguran Terwujudnya peningkatan produksi dan produktivitas produk pertanian Terwujudnya peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani 25

33 5 Meningkatkan peran serta Tokoh agama (TOGA), Tokoh Masyarakat (TOMA), Tokoh Adat (TODA) dan kesetaraan Gender dalam pembangunan 6 Melestarikan lingkungan hidup dengan cara mempertahankan dan memelihara flora dan fauna yang masih tersisi di hutan Tebo Terwujudnya peran serta TOGA, TOMA, TODA dan kesetaraan Gender dalam pembangunan Terwujudnya sumberdaya alam yang lestari dan dapat diolah secara berkelanjutkan Adanya peran serta TOGA, TOMA, TODA dan kesetaraan Gender dan pembangunan Terwujudnya pengelolaan sumberdaya alam pertambangan secara berkelanjutan Terwujudnya limbah domestik dan industri yang aman Terwujudnya hutan ekonomis dan ekologis Menciptakan pola pengembangan perkebunan non monokultur Terrwujunya kesimbangan tata ruang 2) SASARAN Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Berdasarkan masing-masing tujuan yang telah disepakati dibuat sasaran untuk kualifikasi lebih lanjut dan lebih teknis, agar dapat dikelola pencapaiannya. Untuk mewujudkan tujuan dari pembangunan Kabupaten. Tebo 5 ( lima) kedepan, Bupati dan Wakil Bupati periode menetapkan sasaran pembangunan: 26

34 1. Terwujudnya percepatan pembangunan infrastruktur dan sarana prasrana umum 2. Terciptanya kuialitas dan ketersediaan jaringan irigasi dan air bersih 3. Penyediaan sarana dan prasarana perekonomian 4. Penyediaan dan peningkatan kualitas perumahan yang terjangkau bagi seluruh masyarakat terutama yang tidak mampu 5. Terwujudnya pembangunan Ruang Terbuka Hijau 6. Terwujudnya pemerataan akses terhadap pendidikan berkualitas 7. Terwujudnya pemerataan akses layanan kesehatan serta peningkatan derajat kesehatan masyarakat. 8. Terwujudnya kualitas kehidupan beragama 9. Terciptanya peran pemuda dan prestasi olahraga dalam pembangunan daerah 10. Terkendalinya pertumbuhan penduduk dan meningkatnya keluarga kecil berkualitas serta penataan administrasi kependudukan 11. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desa 27

35 12. Meningkatnya tertib administrasi pengelolaan keuangan dan asset 13. Meningkatnya efektifitas kinerja pelayanan aparatur pemerintah 14. Meningkatnya akuntabilitas Pemerintahan Daerah 15. Terwujudnya penyelenggaraan administrasi kependudukan dan Pencatatan Sipil secara terintegrasi melalui SIAK 16. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pembangunan 17. Terwujudnya iklim investasi yang sehat dengan reformasi kelembagaan ekonomi di berbagai tingkatan pemerintahan yang mampu mengurangi praktek ekonomi tinggi 18. Tercapainya stabilitas makro ekonomi dengan tetap mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dengan berkualitas serta peningkatan kemampuan pendanaan pembangunan 19. Meningkatnya kinerja dan daya saing BUMD dalam rangka memperbaiki pelayanannya kepada masyarakat dan memberikan sumbangan terhadap pendapatan daerah 20. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat pedesaan yang ditandai dengan berkurangnya jumlah penduduk miskin 28

36 serta meningkatnya taraf pendidikan kesehatan masyarakat 21. Perbaikan iklim ketenagakerjaan dengan upaya menurunkan tingkat pengangguran 22. Terwujudnya peningkatan produksi dan produktivitas produk pertanian 23. Terwujudnya peningkatan produksi dan produktivitas produk pertanian 24. Terwujudnya peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani 25. Adanya peran serta TOGA, TOMA, TODA dan kesetaraan Gender dan pembangunan 26. Terwujudnya pengelolaan sumberdaya alam pertambangan secara berkelanjutan 27. Terwujudnya limbah domestik dan industri yang aman 28. Terwujudnya hutan ekonomis dan ekologis 29. Menciptakan pola pengembangan perkebunan non monokultur 30. Terrwujunya kesimbangan tata ruang 29

37 C. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, telah ditetapkan strategi dan arah kebijakan yang akan ditempuh, untuk menjamin konsistensi antara tujuan yang ingin dicapai dengan langkah konkrit yang dilaksanakan. Strategi dan arah kebijakan tersebut adalah : 1. Pemenuhan fasilitas infrastruktur dan sarana prasarana pelayanan umum a) Meningkatkan akses antara pusat-pusat permukiman dengan pusat perekonomian dan produksi serta meningkatkan akses kedesa/wilayah potencial dan sentra produksi b) Meningkatkan sarana dan prasarana rekreasi dan ruang terbuka publik 2. Menyediakan jaringan irigasi dan upaya peningkatan produktifitas lahan pertanian terutama tanaman pangan dan pemenuhan kebutuhan air bersih yang merata a) Pembangunan dan peningkatan kualitas insfrastruktur irigasi terutama untuk lahan pangan dan tadah hujan b) Penyelenggaraan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi berbasis partisipasi masyarakat 30

38 3. Menyediakan dan meningkatkan sarana dan prasarana ekonomi seperti pasar dan insfrastruktur penunjang lain a) Pemenuhan kebutuhan insfrastruktur ekonomi seperti pasar dan insfrastruktur ekonomi lain 4. Menciptakan kualitas dan kuantitas kebutuhan umum perumahan dan pemukiman a) Pemenuhan dan peningkatan kualitas perumahan dan pemukiman b) Meningkatkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana lingkungan pada kawasan kumuh perkotaan danpedesaan c) Meningkatkan penyediaan prasarana dan sarana dasar bagi kawasan rumah sederhana dan rumah sederhana sehat d) Meningkatkan pola kemitraan antara pemerintah, swasta dan masyarakat dalam investasi dan pengelolaan bersama terhadap penyediaan air berisi dan sanitasi bagi masyarakat 5. Menyediakan ruang terbuka hijau dalam pencapaian rekreasi masyarakat a) Pembangunan dan peningkatan kualitas dan keindahan insfrastruktur kota yang berkelanjutan 6. Pemenuhan terhadap sarana dan prasarana pendidikan dan tenaga pendidik dengan mengikuti standart pendidikan nasional 31

39 a) Menambah tenaga pendidik yang berkualitas untuk pendidikan dasar dan menengah baik umum maupun kejuruan b) Meningkatkan penyediaan dan pemerataan sarana pendidikan c) Meningkatkan penyediaan tenaga pendidik yang berkualitas serta tersebar merata pada semua wilayah sesuai dengan kebutuhan d) Memberikan akses yang lebih besar kepada kelompok masyarakat miskin, daerah terpencil/penyandang cacat untuk mengikuti pendidikan e) Menata sistem pembiayaan pendidikan yang berprinsip keadilan, efisiensi, transparan dan akuntabel untuk melanjutkan usaha-usaha pemerataan dan penyediaan layanan pendidikan yang berkualitas. f) Menyempurnakan manajeman pendidikan dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses perbaikan mutu pendidikan g) Meningkatkan pelayanan pendidikan non formal seperti pelatihan, dan kursus serta pendidikan formal kejuruan pada tingkat menengah dan tinggi untuk meningkatkan kualitas dan daya saing tenaga kerja 32

40 7. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan a) Pengembangan jaminan kesehatan terhadap masyarakat miskin dan tidak mampu b) Peningkatkan pendidikan kesehatan pada masyarakat sejak usia dini c) Pemerataan dan peningkatan kualitas fasilitas kesehatan dasar d) Peningkatan sosialisasi terhadap kesehatan lingkungan dan pola hidup sehat pada masyarakat e) Peningkatan kualitas dan kuantitas serta penyebaran tenaga medis secara merata 8. Mengembangkan fungsi dan peran fórum kerukunan umat bergama (FKUB) a) Revitalisasi FKUB sehingga dapat menjadi lembaga yang optimal bagi para tokoh agama, masyarakat dan pemerintah untuk menyelesaikan berbagai permasalahan dalam kerukunan hidup umat beragama b) Optimalisasi lembaga sosial keagamaan dan pengaktifan kembali fórum-forum komunikasi keagamaan dan adat yang ada dan berkembang di masyarakat 33

41 9. Meningkatkan partisipasi pemuda dalam pembangunan dengan menumbuhkan budaya olahraga guna meningkatkan kualitas manusia a) Meningkatkan sarana dan prasarana olahraga dalam memacu prestasi olahraga b) Mengembangkan sistem penghargaan dan meningkatkan atlit, pelatih dan tenaga keolahragaan 10. Meningkatkanya keserasian kebijakan kependudukan dalam rangka peningkatan kualitas, pengendalian pertumbuhan dan kuantitas, pengarahan mobilitas dan persebaran penduduk yang serasi dengan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan a) Menata kebijakan administrasi kependudukan guna mendorong terakomodasinya hak-hak penduduk dan meningkatkan kualitas dokumen, data dan informasi penduduk dalam mendukung perencanaan dan pelaksanaan pembangunan berkelanjutan serta pelayanan publik b) Memperkuat kelembagaan dan jaringan KB dalam meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat dalam upaya pengendalian jumlah dan laju pertumbuhan penduduk 34

42 c) Mengendalikan tingkat kelahiran penduduk melalui peningkatan kualitas dan aksesbilitas pelayanan KB 11. Terwujudnya kualitas manajemen pemerintahan yang demokratis - Peningkatan kapasitas aparatur dan kesimbangan pemerintah 12. Mewujudkan inplementasi regulasi pengelolaan keuangan, aset dan akuntabilitas organisasi pemerintah - Meningkatkan efisiensi dan efiktifitas penggunaan anggaran yang seimbang dan peningkatan pengelolaan keuangan dan aset daerah yang berorientasi pada kependitingan publik 13. Peningkatan kemampuan Sumber Daya Aparatur pemerintah - Melaksanakan TOT, pelatihan, bintek, orientasi, koordinasi, monitoring dan evaluasi 14. Mewujudkan penerapan regulasi penyelenggaraan pemerintahaan daerah dengan keteladanan pimpinan - Meningkat pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah 15. Perbaikan sistem pendataan dan pengumpulan data kependudukan 35

43 - Menerapkan mekanisme koordinasi, integrasi, singkronisasi dengan instansi terkait serta pengelolaan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil yang berbasis teknologi informasi 16. Mewujudkan Good Governance - Peningkatan sinergi antara pemerintah, masyarakat dan swasta dalam perencanaan pembangunan 17. Menciptakan kondusifitas iklim investasi danpendapatan daerah serta ekonomi daerah yang lebih baik - Penyederhanaan prosedur, perjanjian yang menghambat kelancaran arus barang dan pengembangan kegiatan jasa perdagangan dan pasar 18. Tercapainya kondisi makro ekonomi yang stabil dengan peningkatan sector ekonomi secara merata a) Menjaga pelaksanaan kebijakan fiscal yang mengarah pada kesinambungan fiscal (fiscal sustainbility) dengan tetap memberi ruang gerak bagi peningkatan kegiatan ekonomi b) Menjaga stabilitas perekonomian daerah yang didasari oleh capaian indikator kinerja c) Menciptakan inovasi baru dalam rangka memperkuat struktur perekonomian daerah dengan berbasis pada agro industri dan agribisnis dengan mengedepankan IPTEK 36

44 19. Peningkatan daya saing BUMD dalam pembangunan daerah - Memantapkan penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG), transparasi akuntabi litas, keadilan dan responsibilitas) dalam pengelolaan BUMD 20. Meningkatkan produktifitas usaha kecil dan menengah dengan laju pertumbuhan lebih tinggi dari laju pertumbuhan produktifitas a) Meningkatkan perpaduan antara tenaga kerja terdidik dan terampil dengan adopsi penerapan teknologi b) Mengembangkan UKM dengan pendekatan klaster pada sektor agribisnis dan didukung adanya pemberian kemudahan dalam pengelolaan usaha, sebagai wadah organisasi kepentingan usaha bersama untuk memperoleh efisiensi kolektif c) Mendorong perkuatan struktur industri pada sub sektor yang memiliki potensi keuntungan kompetitif d) Mengembangkan UKM untuk makin berperan dalam proses industrialisasi, perkuatan keterkaitan industri, percepatan pengalihan teknologi peninkatan kualitas SDM e) Meningkatkan sistem dan strategi dalam menumbuhkan wirausaha baru berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi 37

45 21. Menciptakan konstribusi kawasan perdesaan sebagai basis pertumbuhan ekonomi nasional yang diukur dari meningkatnya peran sektor pertanian dan non pertanian yang terkait dalam mata rantai pengolahan produk-produk berbasis perdesaan a) Mendorong terciptanya lapangan kerja berkualitas di perdesaan dengan meningkatkan produktivitas dan nilai tambah usaha pertanian, merangsang pertumbuhan aktivitas ekonomi non pertanian (industria pedesaan), dan memperkuat keterkaitan kawasan perdesaan dan perkotaan b) Memperluan akses masyarakat, terhadap sumberdaya produktif untuk pengembangan usaha c) Meningkatkan promosi dan pemasaran produk-produk pertanian di perdesaan melalui peningkatan kualitas dan kontinuitas suplai berbasis sumber daya lokal 22. Terselengranya upaya-upaya untuk penurunan tingkat pengangguran a) Menciptakan kesempatan kerja melalui investasi b) Meningkatkan kualitas SDM ketenagakerjaan melalui pembekalan teknis dan peningkatan wawasan kerja 23. Peningkatan produksi dan produktivitas produk pertanian - Peningkatan penyediaan sarana produksi dan bibit unggul pertanian bagi petani di pedesaan 38

46 24. Terwujudnya peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian - Peningkatan pemasaran dan promosi produk pertanian tenaman pangan hortikultura 25. Koordinasi TOGA, TOMA, TODA a) Dukungan pembentukan Forum Komunikasi antar Umat beragama b) Dukungan pertemuan-pertemuan koordinasi 26. Terwujudnya kualitas dan kelestarian Sumber daya Alam lahan tambang a) Menyelenggarakan pengawasan reklamasi tambang b) Menyelenggarakan pengelolaan pasca tambang berkelanjutan 27. Terwujudnya pengelolaan limbah domestik dan industri yang lestari a) Menyelenggarakan pengolaan limbah domestik secara terpadu, di TPA dan diolah b) Mendorong penylenggaraan pegolahan limbah industri berwawasan lingkungan 28. Terwujudnya perlindungan pengolaan kehutanan yang mempunyai nilai ekonomi dan ekologis a) Menyelenggarakan perlindungan terhadap kawasan koservasi 39

47 b) Menyelenggaraan pengolaan eco tourism pada kawasan konservasi yang strategis c) Menyelenggarakan pemanfaatan tanaman obat pada kawasan koservasi 29. Terwujudnya perlindungan diversifikasi tanaman a) Menyelenggarakan penanaman dengan tanaman beragam b) Menyelenggarakan pengawasan terhadap perlindungan sempadan sungai dengan tanaman lokal 30. Terwujudnya keseimbangan pada tata ruang wilayah Kabupaten Tebo a) Menyelenggarakan kajian pada kesimbangan ruang, HP, HTI, HTR dan Ruang Terbuka Hijau Kabupaten Tebo b) Mengimplementasikan kebutuhan ruang sesuai kesimbangan D. PRIORITAS DAN PROGRAM PEMBANGUNAN Dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Tebo, tentunya akan tepat memperhatikan Visi, Misi, Strategi dan arah kebijakan pembangunan, Kabupaten Tebo mendefinisikan fokus utama pembangunan pada prioritas pembangunan Kabupaten Tebo sebagai berikut : 40

48 1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur dan ketersediaan sarana prasarana layanan umum, dengan prioritas : a) Percepatan pembangunan Infrastruktur jalan dan jembatan, pemanfaatan transportasi sungai, serta infrastruktur Listrik dan air bersih. b) Meningkatkan dan menjaga kualitas infrastruktur jalan dan jembatan c) Meningkatkan Kualitas dan Ketersediaan Jaringan Irigasi guna mendukung pengembangan pertanian tanaman pangan. d) Percepatan Pembangunan Infrastruktur ekonomi seperti pasar, dan tempat pelelangan e) Percepatan penyediaan infrastruktur Pendidikan, Kesehatan dan Perumahan. 2. Meningkatkan mutu pendidikan, layanan kesehatan, tatanan kehidupan beragama dan berbudaya, dengan prioritas: a) Penyusunan database tingkat pendidikan masyarakat b) Peningkatan pelayanan pendidikan yang berkualitas c) Pemerataan jangkauan Akses Terhadap Pendidikan Berkualitas 41

49 d) Peningkatan pendidikan gratis yang berkualitas terutama bagi masyarakat yang kurang mampu dari tingkat SD sampai SLTA. e) Peningkatan kualitas dan kompetensi pendidikan kejuruan, terutama pendidikan perkebunan dan pengembangan ternak. f) Peningkatan sarana dan prasaran ibadah g) Peningkatan kualitas keimanan h) Peningkatan peran serta tokoh agama dalam pembangunan daerah i) Meningkatkan prestasi pemuda di tingkat provinsi, nasional dan internasional j) Peningkatan jangkauan pelayanan kesehatan ke semua wilayah Kabupaten Tebo. k) Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang prima bagi semua penduduk. l) Meningkatkan pelayanan berobat gratis yang berkualitas sesuai standar pelayanan kesehatan. 3. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang cepat, tepat, bermutu, dan bersih KKN serta jaminan kepastian dan perlindungan hukum, dengan prioritas : a) Peningkatan Tata Pemerintahan yang Baik 42

50 b) Peningkatan Jaminan Kepastian dan Perlindungan Hukum c) Mendorong pelaksanaan anggaran yang transparan, akuntabel dan berbasis kinerja pada semua SKPD dan level Pemerintah Kabupaten Tebo d) Peningkatan kompetensi birokrasi sehingga dapat bekerja lebih profesional. e) Kemandirian desa dalam rangka pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan sesuai dengan hukum yang berlaku 4. Mendorong tumbuhnya perekonomian daerah dan pendapatan masyarakat berbasis agrobisnis dan agroindustri, dengan prioritas : a) Peningkatan produktivitas sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perdagangan, pariwisata dan sektor jasa lainnya yang berbasis ekonomi kerakyatan b) Pengembangan komoditas unggulan pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan c) Menciptakan kawasan sentra produksi yang berdaya saing d) Pengembangan usaha agroindustry 43

RPJMD Kabupaten Tebo

RPJMD Kabupaten Tebo Strategi Pembangunan adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriteria yang mencakup : (a) hubungan yang rasional antara visi dan misi dengan

Lebih terperinci

MENUJU TEBO SEJAHTERA (MTS): AMAN, HARMONIS DAN MERATA

MENUJU TEBO SEJAHTERA (MTS): AMAN, HARMONIS DAN MERATA 5.1. Visi Pembangunan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN Prioritas dan sasaran merupakan penetapan target atau hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan yang direncanakan, terintegrasi, dan konsisten terhadap pencapaian

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.

Lebih terperinci

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI PEMBANGUNAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN A. Visi Mengacu kepada Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Semarang Tahun

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH 2.1. VISI DAN MISI Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 yang dijabarkan lebih

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 5.1 Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Untuk Masing masing Misi Arah pembangunan jangka panjang Kabupaten Lamongan tahun

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

MATRIK TAHAPAN RPJP KABUPATEN SEMARANG TAHUN

MATRIK TAHAPAN RPJP KABUPATEN SEMARANG TAHUN MATRIK TAHAPAN RPJP KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2005-2025 TAHAPAN I (2005-2009) TAHAPAN I (2010-2014) TAHAPAN II (2015-2019) TAHAPAN IV (2020-2024) 1. Meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI PEMBANGUNAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 dapat

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo VISI : PONOROGO LEBIH MAJU, BERBUDAYA DAN RELIGIUS MISI I : Membentuk budaya keteladanan pemimpin yang efektif, guna mengembangkan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

Tabel 1.6 Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010 Tahun (persen)

Tabel 1.6 Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010 Tahun (persen) Tabel 1.6 Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010 Tahun A B Lapangan Usaha Pertanian, kehutanan Dan perikanan Pertambangan dan Penggalian Triw III- 2015 terhadap Triw II- 2015 2015

Lebih terperinci

BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN Menurut RPJPD Kabupaten Kampar 2005-2025, berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJM ke-1, maka RPJM ke-2 (2011-2016) ditujukan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tapin tahun 2013-2017 selaras dengan arah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN BAB V. PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (Pemilukada)

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Bengkulu Utara selama lima tahun, yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun

Lebih terperinci

VISI DAN MISI PEMBANGUNAN TAHUN A. VISI DAN MISI PEMBANGUNAN TAHUN

VISI DAN MISI PEMBANGUNAN TAHUN A. VISI DAN MISI PEMBANGUNAN TAHUN VISI DAN MISI PEMBANGUNAN TAHUN 2011-2016 A. VISI DAN MISI PEMBANGUNAN TAHUN 2011-2016 Visi Pembangunan Jangka Menengah secara hirarki adalah suatu kondisi yang akan dicapai dalam rangka merealisir keadaan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kubu Raya Tahun 2009-2029, bahwa RPJMD

Lebih terperinci

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2005-2025 4.1 VISI PEMBANGUNAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2005-2025 Mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional, Rencana

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS IIV.1 Permasalahan Pembangunan Permasalahan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Ngawi saat ini dan permasalahan yang diperkirakan terjadi lima tahun ke depan perlu mendapat

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah kebijakan pembangunan jangka menengah

Lebih terperinci

TABEL KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

TABEL KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.4. Tabel Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran TABEL KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi : Terwujudnya Kabupaten Grobogan sebagai daerah industri dan perdagangan yang berbasis pertanian,

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

diwujudkan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, yaitu suatu kondisi pelaksanaan pemerintahan yang

diwujudkan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, yaitu suatu kondisi pelaksanaan pemerintahan yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, yaitu suatu kondisi pelaksanaan pemerintahan yang bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme sesuai dengan arah pelaksanaan reformasi birokrasi

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dibuat sebagai perwujudan dan kewajiban suatu Instansi Pemerintah dengan harapan dapat dipergunakan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 dapat

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 Visi Berdasarkan kondisi Kabupaten Lamongan saat ini, tantangan yang dihadapi dalam dua puluh tahun mendatang, dan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki, maka visi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaiman pemerintah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi dan Misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Jeneponto Tahun 2014 2018 selaras dengan arahan Rencana pembangunan Jangka Panjang Daerah

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Berdasarkan perkembangan situasi dan kondisi Kabupaten Grobogan pada saat ini, dan terkait dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten

Lebih terperinci

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2016-2021 Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DASAR PENYUSUNAN Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

Analisis Isu-Isu Strategis

Analisis Isu-Isu Strategis Analisis Isu-Isu Strategis Permasalahan Pembangunan Permasalahan yang ada pada saat ini dan permasalahan yang diperkirakan terjadi 5 (lima) tahun ke depan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Bangkalan perlu

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2012 merupakan periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2013 periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Lebih terperinci

BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH

BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH 3.1. Visi Berdasarkan kondisi masyarakat dan modal dasar Kabupaten Solok saat ini, serta tantangan yang dihadapi dalam 20 (dua puluh) tahun mendatang, maka

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep Tabel 6.1 Strategi dan Kabupaten Sumenep 2016-2021 Visi : Sumenep Makin Sejahtera dengan Pemerintahan yang Mandiri, Agamis, Nasionalis, Transparan, Adil dan Profesional Tujuan Sasaran Strategi Misi I :

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (pilkada).

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH 7.1 Kebijakan Umum Perumusan arah kebijakan dan program pembangunan daerah bertujuan untuk menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan pemerintahan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN 5.1. Visi BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumbawa tahun 2011-2015 merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Lebih terperinci

Untuk mewujudkan Visi Daerah Kabupaten Temanggung di. atas, pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan dilakukan dalam 6

Untuk mewujudkan Visi Daerah Kabupaten Temanggung di. atas, pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan dilakukan dalam 6 semua aspek pelaksanaan pemerintahan. 4.2. Misi Untuk mewujudkan Visi Daerah Kabupaten Temanggung di atas, pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan dilakukan dalam 6 (enam) Misi Daerah, yaitu: 1. Mewujudkan

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

BAPPEDA Planning for a better Babel

BAPPEDA Planning for a better Babel DISAMPAIKAN PADA RAPAT PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RKPD PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2018 PANGKALPINANG, 19 JANUARI 2017 BAPPEDA RKPD 2008 RKPD 2009 RKPD 2010 RKPD 2011 RKPD 2012 RKPD 2013 RKPD

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Permasalahan pembangunan daerah merupakan gap expectation

Lebih terperinci

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN. roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan,

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN. roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan, BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN 10.1. Program Transisii P roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan, berlangsung secara terus menerus. RPJMD Kabupaten Kotabaru

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN A. Strategi Pembangunan Daerah Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi pembangunan Kabupaten Semarang

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi 2017 adalah : Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- ACEH TAMIANG SEJAHTERA DAN MADANI MELALUI PENINGKATAN PRASARANA DAN SARANA

Lebih terperinci

Terwujudnya Pemerintahan yang Baik dan Bersih Menuju Masyarakat Maju dan Sejahtera

Terwujudnya Pemerintahan yang Baik dan Bersih Menuju Masyarakat Maju dan Sejahtera BAB - V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi Misi Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan rangkaian kegiatan pembangunan yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan,

Lebih terperinci

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 2018 Visi Terwujudnya Kudus Yang Semakin Sejahtera Visi tersebut mengandung kata kunci yang dapat diuraikan sebagai berikut: Semakin sejahtera mengandung makna lebih

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana pemerintah daerah Kabupaten Lingga mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI 4.1 Keadaan Umum Provinsi Jambi secara resmi dibentuk pada tahun 1958 berdasarkan Undang-Undang No. 61 tahun 1958. Secara geografis Provinsi Jambi terletak antara 0º 45

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS RPJMD ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 yang disusun dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 20122

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I. VISI Pembangunan di Kabupaten Flores Timur pada tahap kedua RPJPD atau RPJMD tahun 2005-2010 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKALAN NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANGKALAN TAHUN 2005 2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi dan misi merupakan gambaran apa yang ingin dicapai Kota Surabaya pada akhir periode kepemimpinan walikota dan wakil walikota terpilih, yaitu: V.1

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan menegaskan tentang kondisi Kota Palembang yang diinginkan dan akan dicapai dalam lima tahun mendatang (2013-2018).

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1 RPJMD Tahun 2008-2013 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI DAN TUJUAN PEMERINTAHAN KABUPATEN SOLOK TAHUN

BAB V VISI, MISI DAN TUJUAN PEMERINTAHAN KABUPATEN SOLOK TAHUN BAB V VISI, MISI DAN TUJUAN PEMERINTAHAN KABUPATEN SOLOK TAHUN 2011-2015 5.1. Visi Paradigma pembangunan moderen yang dipandang paling efektif dan dikembangkan di banyak kawasan untuk merebut peluang dan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) Kota Tangerang Tahun 2012 Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah memberikan kewenangan kepada

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ponorogo, Maret 2016 BUPATI PONOROGO. Drs. H. IPONG MUCHLISSONI

KATA PENGANTAR. Ponorogo, Maret 2016 BUPATI PONOROGO. Drs. H. IPONG MUCHLISSONI KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terlaksananya semua tugas-tugas Instansi Pemerintah se - Kabupaten Ponorogo, serta terselesaikannya penyusunan Laporan Kinerja

Lebih terperinci

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1. Visi Proses Pembangunan Kabupaten Musi Rawas lima tahun ke depan tidak bisa dilepaskan dari capaian kinerja lima tahun terakhir, selain telah menghasilkan

Lebih terperinci

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO 1 VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO V I S I Riau Yang Lebih Maju, Berdaya Saing, Berbudaya Melayu, Berintegritas dan Berwawasan Lingkungan Untuk Masyarakat yang Sejahtera serta Berkeadilan

Lebih terperinci

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA TAHUN 2014

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan

Lebih terperinci

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik senantiasa melaksanakan perbaikan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Terwujudnya Masyarakat Bengkulu Utara yang Mandiri, Maju, dan Bermartabat Visi pembangunan Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2011-2016 tersebut di atas sebagai

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Ikhtisar Eksekutif

IKHTISAR EKSEKUTIF. Ikhtisar Eksekutif IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam rangka mewujudkan Visi Pemerintah Kabupaten Rote Ndao sebagaimana tertuang dalam RPJMD Tahun 2014-2019 yaitu : Terwujudnya Peningkatan Kehidupan Masyarakat Rote Ndao yang BERMARTABAT

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD Analisis Isu-isu strategis dalam perencanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun periode

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BANGKA SELATAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

Lebih terperinci

BAB VI KEBIJAKAN UMUM

BAB VI KEBIJAKAN UMUM BAB VI KEBIJAKAN UMUM Visi sekaligus tujuan pembangunan jangka menengah Kota Semarang tahun 2005-2010 adalah SEMARANG KOTA METROPOLITAN YANG RELIGIUS BERBASIS PERDAGANGAN DAN JASA sebagai landasan bagi

Lebih terperinci

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017 BAB V VISI, MISI, DAN V - 1 Revisi RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017 5.1. VISI Dalam rangka mewujudkan pembangunan jangka panjang sebagaimana tercantum di dalam

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang RPJPN Tahun 2005-2025 disebutkan Visi Pembangunan Nasional adalah Indonesia yang Maju, Mandiri, adil dan Makmur,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera,

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera, KATA PENGANTAR Salam Sejahtera, Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunianya, penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 dapat diselesaikan

Lebih terperinci

5.1. VISI MEWUJUDKAN KARAKTERISTIK KABUPATEN ENDE DENGAN MEMBANGUN DARI DESA DAN KELURAHAN MENUJU MASYARAKAT YANG MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERKEADILAN

5.1. VISI MEWUJUDKAN KARAKTERISTIK KABUPATEN ENDE DENGAN MEMBANGUN DARI DESA DAN KELURAHAN MENUJU MASYARAKAT YANG MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERKEADILAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Mengacu kepada arah pembangunan jangka panjang daerah, serta memerhatikan kondisi riil, permasalahan, dan isu-isu strategis, dirumuskan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan umum dari penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Dengan terbitnya Undang-undang

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1 Visi 2014-2018 adalah : Visi pembangunan Kabupaten Bondowoso tahun 2014-2018 TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

Lebih terperinci

TERWUJUDNYAMASYARAKAT KABUPATEN PASAMAN YANGMAJU DAN BERKEADILAN

TERWUJUDNYAMASYARAKAT KABUPATEN PASAMAN YANGMAJU DAN BERKEADILAN TERWUJUDNYAMASYARAKAT KABUPATEN PASAMAN YANGMAJU DAN BERKEADILAN Untuk memberikan gambaran yang jelas pada visi tersebut, berikut ada 2 (dua) kalimat kunci yang perlu dijelaskan, sebagai berikut : Masyarakat

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Pemerintah Kabupaten Demak Perencanaan strategik, sebagai bagian sistem akuntabilitas kinerja merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU 113 BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU Bab ini menjelaskan dan menguraikan visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih, sebagai

Lebih terperinci

A. Gambaran Umum Daerah

A. Gambaran Umum Daerah Pemerintah Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Daerah K ota Bandung terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat, terletak di antara 107º Bujur Timur dan 6,55 º

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan merupakan upaya pemerintah daerah secara keseluruhan mengenai cara untuk mencapai visi dan melaksanakan misi, melalui penetapan kebijakan dan program

Lebih terperinci

Oleh : BAPPEDA KABUPATEN MALANG

Oleh : BAPPEDA KABUPATEN MALANG Oleh : BAPPEDA KABUPATEN MALANG 1 Bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pemerintahan daerah, yang mengatur

Lebih terperinci

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH RANCANGAN RPJP KABUPATEN BINTAN TAHUN 2005-2025 V-1 BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH Permasalahan dan tantangan yang dihadapi, serta isu strategis serta visi dan misi pembangunan

Lebih terperinci

TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE

TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE C. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015-2019 MISI 1. MEWUJUDKAN BOGOR KOTA YANG CERDAS DAN BERWAWASAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, disebutkan bahwa setiap Provinsi, Kabupaten/Kota wajib menyusun RPJPD

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi dalam RPJMD Kabupaten Cilacap 2012 2017 dirumuskan dengan mengacu kepada visi Bupati terpilih Kabupaten Cilacap periode 2012 2017 yakni Bekerja dan Berkarya

Lebih terperinci

Rencana Strategis

Rencana Strategis kesempatan kerja serta meningkatkan pendapatan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas adalah pertumbuhan ekonomi yang diharapkan mampu menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran. Berdasarkan

Lebih terperinci