DAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN Gambaran Umum Tujuan Pengguna Petunjuk Operasional... 2

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN Gambaran Umum Tujuan Pengguna Petunjuk Operasional... 2"

Transkripsi

1

2 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN Gambaran Umum Tujuan Pengguna Petunjuk Operasional... 2 II. KETENTUAN UMUM PEMBAYARAN Jenis Pembayaran Jenis Tagihan Pembayaran Pihak Ketiga Atas Biaya-Biaya Didalam Kontrak Pembayaran Atas Biaya-Biaya Kegiatan Swakelola Penagihan... 6 III. JENIS KEGIATAN... 8 IV. KOMPONEN BIAYA... 9 V. PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN Pertanggungjawaban Pelaporan VI. VERIFIKASI TAGIHAN Hal LAMPIRAN Lampiran 1. Format Buku Kas Regional, Propinsi, Kabupaten/Kota Lampiran 2. Rekapitulasi Bukti Transfer Lampiran 3. Rekapitulasi Bukti Perjalanan Dinas Lampiran 4. Surat Pernyataan Sewa Kantor Lampiran 5. Surat Pernyataan Sewa Kendaraan Lampiran 6. Rekapitulasi Pemeriksaan Fisik (Physical Count Checklist) Lampiran 7. Rekapitulasi Hasil Konfirmasi Kepada Pihak Ketiga Lampiran 8. Mekanisme Verifikasi Tagihan Pihak Ketiga Dan Swakelola i

3 I. PENDAHULUAN 1. GAMBARAN UMUM Program Pamsimas bertujuan untuk meningkatkan jumlah warga masyarakat kurang terlayani dan berpendapatan rendah di wilayah perdesaan dan peri-urban yang dapat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi yang berkelanjutan, meningkatkan penerapan nilai perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka pencapaian target MDGs sektor air minum dan sanitasi melalui pengarusutamaan dan perluasan pendekatan pembangunan berbasis masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, didalam pelaksanaannya Pamsimas memerlukan dukungan, selain Pengelola Program itu sendiri. Agar pendukung Pamsimas mempunyai kapasitas dan dapat menyelaraskan dengan tujuan program, maka diadakan peningkatan kemampuan (capacity building). Peningkatan kemampuan pendukung ini dibangun melalui pelatihan, lokakarya, maupun sosialisasi. Kegiatan lain yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah rapat/pertemuan yang diselenggarakan di luar kantor dalam rangka koordinasi dan penyelesaian pekerjaan yang diperlukan secara intensif. Penyelenggara pelaksanaan dukungan manajemen proyek maupun peningkatan kapasitas tenaga pendukung dapat dilakukan melalui kegiatan Konsultan maupun Bukan (Non) Konsultan. Baik kegiatan konsultan maupun non konsultan, didalam pelaksanaannya dituntut akuntabilitas dan batas waktu pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Berkaitan dengan pertanggungjawaban kegiatan, perlu dilakukan proses verifikasi atas dokumen pertanggungjawaban oleh penyelenggara kegiatan. Pamsimas merupakan program lintas sektoral, dan setiap sektor atau pelaksana (PIU) mempunyai tenaga pendukung dan kegiatan capacity building atau kegiatan sejenis. Pelaksanaan kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan prosedur masing-masing, oleh karena itu diperlukan suatu panduan, sehingga pelaksanaan kegiatan dapat dipertanggungjawabkan secara akurat. Secara garis besar pelaksanaan verifikasi antara lain harus berdasarkan hal-hal sebagai berikut: 1. Kecukupan, validitas dan akurasi sistem pengelolaan keuangan proyek, yang didalamnya telah termasuk pengendalian internal. 2. Ketaatan terhadap ketentuan kesepakatan pendanaan (Loan Agreement dan Grant Agreement), khususnya yang terkait dengan relevansi pelaksanaan akuntansi / keuangan yang mencakup bahwa: 1

4 a) Semua dana eksternal telah digunakan sesuai dengan persyaratan dengan memperhatikan prinsip ekonomi dan efisiensi dan sesuai dengan tujuan pendanaan; b) Semua pengeluaran yang dibebankan kepada proyek merupakan pengeluaran yang layak dan telah dikelompokkan dengan benar; c) Seluruh Barang dan Jasa yang didanai dan diadakan (pengadaan) sesuai dengan kesepakatan pendanaan; d) Semua bukti-bukti dokumen pendukung dan seluruh catatan pengeluaran telah disimpan sesuai dengan kegiatan proyek. Panduan ini juga dimaksudkan sebagai panduan untuk kegiatan swakelola. Swakelola menurut Perpres 70 tahun 2012 merupakan kegiatan pengadaan Barang/Jasa dimana pekerjaannya direncanakan, dikerjakan dan/diawasi sendiri oleh Kementerian/Lembaga /Departemen/Instansi (K/L/D/I) sebagai penanggung jawab anggaran, instansi pemerintah lain, dan /atau kelompok masyarakat. Contoh kegiatan swakelola adalah penyelenggaraan diklat, kursus, penataran, seminar, lokakarya,dan penyuluhan. Pedoman ini berlaku untuk Pamsimas 2, dengan sumber dana dari IBRD 8259-ID dan TF TUJUAN Panduan ini bertujuan untuk memberikan petunjuk minimal yang harus ada didalam pertanggungjawaban pekerjaan kontraktual baik itu konsultan, non-konsultan, maupun kegiatan swakelola sehingga memudahkan bagi semua pihak, baik itu pihak ketiga, penyelenggara kegiatan (panitia pelaksana) dan atau verifikator. 3. PENGGUNA PETUNJUK OPERASIONAL 1. Penanggungjawab Kegiatan Penanggungjawab kegiatan pada masing-masing Project Implementation Unit (PIU) sebagai berikut : PIU Kementrian PU (kontraktual, swakelola dan EO) PIU Kementrian Kesehatan (kontraktual, swakelola dan EO) PIU Kementerian Dalam Negeri (EO) Sedangkan penanggungjawab pada pelaksana kegiatan adalah panitia pelaksana. 2. Tim verifikasi Verifikator adalah pejabat yang ditunjuk untuk melakukan verifikasi dokumen pertanggungjawaban kegiatan untuk masing-masing PIU. Penunjukkan verifikator dilakukan berdasarkan surat keputusan Kepala Satker (mengikuti aturan PIU masing-masing). 2

5 II. KETENTUAN UMUM PEMBAYARAN 1. JENIS PEMBAYARAN Jenis pembayaran yang dilakukan oleh pihak proyek kepada pihak penyedia jasa adalah pembayaran uang muka dan pembayaran atas hasil pelaksanaan pekerjaan. 1.1 Pembayaran Uang Muka a. Pekerjaan kontraktual (Konsultan dan Non Konsultan) Pekerjaan kontraktual yang ada dalam Pamsimas 2 adalah CMAC, ROMS, TDS, BIES; EO; Individual Consultant. Pembayaran uang muka kepada penyedia jasa digunakan sebagai modal kerja yang besarannya telah ditentukan dalam dokumen kontrak. Uang muka ini merupakan hak penyedia jasa dengan masa pengembalian maksimum 12 bulan atau ketentuan lain yang diatur dalam dokumen kontrak. Pembayaran uang muka dilakukan pada saat pekerjaan akan dilaksanakan, atau setelah Surat Perintah Kerja (SPK) ditandatangani dengan mewajibkan penyedia jasa untuk menyerahkan jaminan uang muka yang diterbitkan oleh bank umum/lembaga keuangan dengan nilai nominal sekurang-kurangnya sama dengan uang muka yang dibayarkan kepada penyedia barang atau jasa. b. Swakelola Kegiatan swakelola yang diselenggarakan oleh Satker, pembayaran uang muka oleh satker melalui bendaharawan mengikuti ketentuan dari Kementerian Keuangan. Kegiatan swakelola yang diselenggarakan oleh manajemen CMAC, ROMS, TDS, BIES, pembayaran uang dari manajemen kepada pejabat yang ditugasi sebagai penanggung jawab kegiatan sesuai dengan kebijakan manajemen. 1.2 Pembayaran Hasil Pelaksanaan Pekerjaan a. Pekerjaan kontraktual (Konsultan dan Non Konsultan) Pembayaran hasil pelaksanaan pekerjaan kegiatan kontraktual (CMAC,ROMS, TDS, BIES, EO; Individual Consultant) kepada penyedia jasa dilakukan setelah adanya surat tagihan yang disebut invoice. Invoice dapat dibayarkan, berdasarkan pembuktian yang akuntabilitasnya dapat dipertangungjawabkan. b. Swakelola Pembayaran kegiatan swakelola dilakukan mengikuti ketentuan dari Kementerian Keuangan. 3

6 2. JENIS TAGIHAN 1.1 Pekerjaan kontraktual (Konsultan dan Non Konsultan) Untuk tagihan hasil pelaksanaan pekerjaan terdiri dari dua jenis, yaitu tagihan uang muka dan tagihan untuk pembayaran hasil pelaksanaan pekerjaan, tagihan pembayaran hasil pelaksanaan pekerjaan terdiri dari; tagihan langsung personil (remuneration) dan tagihan non personil yang terdiri dari duty travel, mobilization and demobilization, rental expenses, utilities expenses, office equipment, communication cost, reporting, dan training and socialization. 1.2 Swakelola Pertanggungjawaban pembayaran perjalanan dinas, akomodasi (penginapan dan penyelenggaran), serta pembayaran perlengkapan kegiatan lainnya. 3. PEMBAYARAN PIHAK KETIGA ATAS BIAYA-BIAYA DI DALAM KONTRAK Manajemen melakukan pembayaran atas biaya-biaya yang terdapat didalam kontrak melalui mekanisme transfer baik transfer langsung ataupun transfer tidak langsung Transfer langsung adalah transfer dari manajemen langsung kepada rekening yang dituju yang didasari oleh ikatan perjanjian, contoh : transfer pembayaran gaji tenaga ahli, transfer biaya sewa kendaraan roda empat, transfer biaya sewa bangunan kantor. Manajemen wajib membukukan setiap transfer tersebut sebagai dasar pengajuan invoice. Transfer tidak langsung adalah transfer dari manajemen kepada orang yang ditunjuk oleh manajemen sebagai perantara pembayaran, orang tersebut namanya harus tercantum dalam dokumen kontrak dalam hal ini office manager, project manager, provincial coordinator, district coordinator. Transfer tidak langsung dilakukan karena jenis biaya yang akan dibayarkan relatif kecil sehingga digabung dengan pembayaran lainnya (contoh: transfer untuk biaya office running cost digabung dengan transfer utilities expenses digabung dengan biaya komunikasi). Manajemen wajib membukukan setiap transfer tersebut sebagai dasar pengajuan invoice, dan penerima transfer wajib membukukan setiap transfer yang diterimanya seperti pada Lampiran 1, 2, 3 dan buktibukti pembelanjaan harus diadministrasikan dengan baik dan disimpan di kantor masing-masing dengan tertib dan aman. Bukti-bukti asli akan diperiksa pada saat ada kunjungan lapangan dan harus tersedia apabila dibutuhkan baik dalam rangka konfirmasi maupun pemeriksaan oleh pihak yang berkepentingan. 4

7 Berikut adalah mekanisme transfer dan pengajuan penagihan : 4. PEMBAYARAN ATAS BIAYA-BIAYA KEGIATAN SWAKELOLA Pembayaran atas biaya-biaya kegiatan swakelola melalui mekanisme: 4.1 Transfer (langsung melalui KPPN-SP2D LS) untuk pembayaran kontrak yang terkait langsung dengan kegiatan yang diselenggarakan (misal: hotel, material kit, dan lian-lain), serta perjalanan dinas. 4.2 Pertanggungjawaban kegiatan (misal: biaya perjalanan dinas peserta, operasional atas penyelenggaraan kegiatan). Mekanisme pembayaran melalui transfer dan pertanggungjawaban biaya mengikuti aturan dari Kementerian Keuangan. 5

8 5. PENAGIHAN 5.1 Pekerjaan kontraktual (Konsultan dan Non Konsultan) Proyek akan melakukan pembayaran tagihan pelaksanaan setelah pihak proyek menerima hasil pelaksanaan pekerjaan berupa laporan-laporan (Laporan Awal Penugasan, Laporan Bulanan, Tiga Bulanan, Tahunan, dan Laporan Akhir Penugasan). 5.2 Swakelola Untuk pekerjaan yang dikerjakan sendiri (swakelola), proyek akan mempertanggungjawabkan penggunaan dana dan mengajukan permintaan dana ke KPPN. Pembayaran atau pertanggungjawaban kegiatan dapat diajukan kepada proyek dengan melampirkan dokumen pendukung berupa: Nomor Urut Jenis dokumen pendukung Kontraktual Swakelola 1 Kwitansi dalam rangkap lima (5) bermaterai cukup, bernomor, tanggal, dan ditandatangani oleh Direktur/Pimpinan Perusahaan 2 Laporan Kegiatan (Laporan Awal Penugasan, Bulanan, Tiga bulanan, Tahunan, dan Laporan Akhir Penugasan). Laporan suatu kegiatan pelatihan/workshop/sosialisasi, rapat koordinasi. 3 Berita Acara Serah Terima Pekerjaan, dibuat rangkap lima (5) dan telah ditandatangani oleh panitia penerima pekerjaan. 4 Rekapitulasi Tagihan (Invoice) beserta buktibukti pengeluaran dibuat rangkap 2 (dua) dan menyertakan bukti transfer untuk pengeluaran yang mensyaratkan bukti transfer (1 asli dan 1 foto copy) Event Organizer (EO) 1. Jika salah satu persyaratan didalam tabel diatas tidak terpenuhi maka, pihak proyek/verifikator menolak dan mengembalikan permohonan pembayaran invoice/tagihan tersebut. 2. Jika seluruh bukti pengeluaran tidak disusun sesuai dengan urutan Rencana Anggaran dan Biaya (RAB), maka tim verifikasi berhak menolak permohonan Pembayaran invoice/tagihan tersebut. 3. Bukti-bukti pengeluaran yang dinyatakan tidak valid oleh tim verifikasi (seperti: bukti pengeluaran dalam bentuk tidak asli/scan/fotocopy, bukti pengeluaran yang tidak wajar, dan sejenisnya) akan dikembalikan ke pihak penyedia jasa pada kegiatan kontraktual. Ketidaksesuaian akan dikomunikasikan (dalam waktu dua hari) kepada 6

9 penyedia jasa dan penyedia jasa diberi kesempatan menjelaskan/memperbaiki. Verifikasi akan dilakukan 10 hari kerja dari diterimanya dokumen penagihan. Klarifikasi atas hasil verifikasi dilakukan segera atau paling lambat dalam kurun waktu 10 hari kerja setelah proses verifikasi selesai, dimana pihak ketiga diberikan waktu selama tiga (3) hari kerja untuk memberikan penjelasan maupun melakukan perbaikan atas klarifikasi tersebut. Sedangkan apabila kegiatan swakelola, terhadap bukti yang tidak valid, tidak dapat diajukan pertanggungjawaban dan atau pengajuan pembayaran ke KPPN. Terhadap bukti yang belum lengkap dapat dilengkapi sepanjang tidak merubah bukti utama dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya (paling lambat dalam kurun sepuluh (10) hari kerja tersebut). Harap merujuk pada diagram alur di Lampiran 8 mengenai mekanisme verifikasi tagihan pihak ketiga dan swakelola. 4. Bukti tagihan yang bersifat pembelian / pengadaan (purchase) dinyatakan valid apabila pembelian tersebut dilakukan paling lambat 2 (dua) bulan setelah tandatangan kontrak, kecuali pembelian dengan spesifikasi khusus (indent) dan harus mendapat persetujuan dari pemberi pekerjaan. 5. Personil yang ada/ditugaskan harus sesuai dengan nama, posisi / jabatan yang tertera dalam kontrak atau surat mobilisasi, sesuai dengan periode dimulainya kontrak yang bersangkutan. Bilamana terjadi ketidak sesuaian maka tidak dapat ditagihkan. 6. Kelengkapan bukti pendukung harus merujuk pada: Persyaratan kontrak (untuk pekerjaan kontraktual) yaitu: - Biaya dengan plafon (ceiling cost) yaitu merupakan penagihan atas pengeluarandari jenis biaya dengan pagu atas; wajib disertai bukti pendukung asli yang menunjukkan jumlah biaya aktual, dilengkapi dengan rekapitulasi sesuai RAB yang disiapkan oleh office manager (manajemen). Wajib pula disertai bukti transfer asli dari office manager (manajemen) ke rekening personal/ pihak ketiga/ project manager/ koordinator propinsi/ koordinator kabupaten-kota; - Biaya yang bersifat tetap (fixed cost) yaitu merupakan biaya yang bersifat tetap sesuai dengan unit cost didalam kontrak. Penagihan jenis biaya dengan fixed cost ini wajib disertai bukti transfer asli dari Office Manager (manajemen) ke rekening penerima masing-masing personal/pihak ketiga/ petugas administrasi/ Project Manager/ Koordinator Propinsi/ Koordinator Kabupaten- Kota disertai dengan rekapitulasi bukti transfer yang disiapkan oleh Office Manager (manajemen). RAB (untuk kegiatan baik yang dilakukan sendiri/swakelola) yaitu biaya biaya yang dapat ditagihkan oleh pihak penyelenggara kegiatan atau dipertanggungjawabkan adalah komponen biaya didalam RAB yang telah disepakati atau telah mendapat persetujuan dari donor/lender. 7

10 III. JENIS KEGIATAN Bagan Kegiatan Pamsimas Konsultan (4) CMAC/ Individual Kontraktual (2) CMAC: Kemen PU; Individual: Kemen PU, Kesehatan;Dalam Negeri; KEGIATAN (1) Swakelola (3) Kemen PU; Kesehatan; Dalam Negeri; Non Konsultan (5) ROMS, TDS, EO ROMS, TDS: Kemen PU; EO: Kemen PU,Kesehatan; Dalam Negeri; Penjelasan: (1) Kegiatan adalah aktivitas yang dilaksanakan didalam program Pamsimas. (2) Kegiatan kontraktual adalah kegiatan yang dilakukan oleh pihak ketiga melalui suatu proses pengadaan. (3) Swakelola menurut Perpres 70 tahun 2012 merupakan kegiatan pengadaan Barang/Jasa dimana pekerjaannya direncanakan, dikerjakan dan/diawasi sendiri oleh Kementerian/ Lembaga / Departemen/ Instansi (K/L/D/I) sebagai penanggung jawab anggaran, instansi pemerintah lain, dan/atau kelompok masyarakat. Contoh kegiatan swakelola adalah penyelenggaraan diklat, kursus, penataran, seminar, lokakarya, dan penyuluhan. (4) Jasa Konsultasi menurut Perpres 70 tahun 2012 adalah jasa layanan profesional yang membutuhkan keahlian tertentu diberbagai bidang keilmuan yang mengutamakan adanya olah pikir (brainware). Sedangkan Penyedia Barang/Jasa adalah badan atau orang perseorangan yang menyediakan barang/konstruksi/jasa konsultan/jasa lainnya. (5) Non konsulting services 1 adalah layanan dimana aspek-aspek dari suatu kegiatan yang utama/dominan. Kegiatan yang utama tersebut yang dilelang dan dikontrak berdasarkan kinerja dari output fisik yang terukur, dan dimana standar kinerja dapat dengan jelas diidentifikasi dan secara konsisten dijalankan. 1 Guidelines Procurement of Goods, Works, and Non-Consulting Services Under IBRD Loans and IDA Credits & Grants byworld Bank Borrowers 8

11 IV. KOMPONEN BIAYA Komponen biaya yang ada dalam kontrak masing-masing mempunyai unit cost dengan sifat yang berbeda, perbedaan itu terletak pada keharusan menyertakan bukti-bukti pendukung untuk pengajuan pembayaran (invoice). Tabel di bawah ini harus dijadikan acuan bagi penyedia jasa didalam melakukan pembayaran kepada pelaksana. Kelengkapan bukti pendukung harus merujuk kepada: 1. Sifat Unit Cost (ceiling / fixed) Untuk item biaya dengan sifat unit cost ceiling (biaya dengan plafon): pengajuan pembayaran (invoice) wajib disertai bukti pendukung belanja asli dan rekapitulasinya yang sesuai dengan struktur yang ada dalam RAB kontrak, bukti transfer asli dari manajemen ke Office Manager atau dari Office Manager ke Provincial Coordinator dan Dictrict Coordinator lengkap dengan rekapitulasi bukti transfer. Untuk item biaya dengan sifat unit cost fixed (biaya yang bersifat tetap): pengajuan pembayaran (invoice) wajib disertai bukti transfer asli dari manajemen ke Office Manager atau dari Office Manager ke Provincial Coordinator dan Dictrict Coordinator lengkap dengan rekapitulasi bukti transfer. 2. RAB yang disetujui oleh donor/lender (swakelola) (ceiling cost/fixed cost) Untuk pembayaran kegiatan swakelola, pembayaran biaya dengan persyaratan ceiling cost maupun fixed cost wajib disertai bukti asli dan rekapitulasi sesuai dengan RAB. Tabel A Komponen Biaya Dan Sifat Unit Cost No. Komponen Biaya CMAC Individu ROMS TDS EO ****) Swakelola A Biaya Personil (Remuneration) Fixed*) Fixed***) Fixed**) Fixed***) B Biaya Yang Dapat Digantikan (Reimbusable Cost) 1 Perjalanan Dinas (Duty Travel) Ceiling Ceiling Ceiling Ceiling 2 Biaya penempatan tenaga dan pengembalian ke tempat asal NA Ceiling/NA Ceiling NA (Mobilisation dan Demobilisation) 3 Sewa Kantor (Office Space -Rental) Ceiling NA Fixed Ceiling 4 Biaya Rumah tangga (Utilities Expense) Ceiling Fixed Fixed Ceiling 5 Peralatan Kantor (Office Equipment) Ceiling NA Fixed Ceiling 6 Sewa Kendaraan (Vehicle Rental) Ceiling Fixed Fixed Ceiling 7 8 Biaya Komunikasi (Communication Cost) Pelatihan/pertemuan (Training/meeting) Ceiling Ceiling Ceiling Ceiling Ceiling NA Ceiling/ Fixed Ceiling 9

12 C No. Komponen Biaya CMAC Individu ROMS TDS EO ****) Swakelola 9 Pembuatan laporan (Reproduction of Report) Fixed Fixed Fixed Fixed Paket Kegiatan 1 Honor Narasumber NA Fixed Fixed Fixed 2 Per diem peserta/osa Fixed Fixed Fixed 3 Tiket pesawat/kapal laut/kereta/ Ceiling Ceiling Ceiling/ Ceiling Ceiling bus/travel Fixed 4 Paket Fullboard/Fullday/Halfday Ceiling Fixed Ceiling Ceiling/ Ceiling Fixed 5 Bahan Pelatihan (material training Ceiling Ceiling Fixed Ceiling & Kit) 6 ATK Fixed Fixed Ceiling/ Fixed Fixed Perlengkapan: NA Ceiling Ceiling/ Ceiling 7 - Sewa kamera video Fixed - Sewa kendaraan - Sewa printer 8 Percetakan: spanduk, poster, Fixed Ceiling Ceiling/ Ceiling leaflet Fixed Catatan: Tabel mengenai sifat unit cost ceiling dan fixed di atas biasanya tercantum dalam kolom keterangan/remakrs masing-masing kontrak pekerjaan kontraktual, sedangkan untuk kegiatan swakelola harus mengikuti ketentuan RAB yang disetujui dan pertanggungjawaban DIPA (per MAK dan Kegiatan). Apabila terdapat perbedaan sifat unit cost dengan yang ada pada kolom keterangan/remakrs kontrak, maka keterangan di kontrak yang diberlakukan. Apabila dalam kontrak tidak terdapat keterangan yang menyebutkan sifat masing-masing unit cost, maka tabel di atas dipakai. Untuk kontrakkontrak baru tabel diatas harus dijadikan acuan dalam menyusun kontrak. *) Untuk konsultan harga satuan billing rate adalah fixed, termasuk didalamnya biaya overhead, keuntungan perusahaan, dan lain lain. Perusahaan diharuskan menyiapkan bukti penugasan personil yang ditagihkan dengan timesheet. **) Untuk ROMS biaya satuan personal adalah fixed, termasuk di dalamnya keuntungan perusahaan dan lain lain. Selain bukti penugasan perusahaan harus dapat membuktikan (bila diperlukan) bahwa sejumlah pembayaran kepada personal yang bersangkutan tidak kurang dari angka minimum yang disyaratkan dalam dokumen kontrak dengan didukung oleh bukti transfer. ***) Pada konsultan individu, termasuk yang dibayarkan melalui TDS, maka biaya satuan personal konsultan individu adalah fixed rate dan merupakan pembayaran yang diterima oleh personal yang bersangkutan. Untuk pembayaran konsultan individu dalam TDS maka pihak ketiga mendapatkan fee sebesar yang tercantum dalam kontrak. *****) Sesuai dengan kontrak 10

13 V. PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN 1. PERTANGGUNGJAWABAN Semua pembayaran dilakukan dengan transfer. Pembayaran akan dilakukan untuk pengeluaran yang ada bukti transfernya, baik untuk komponen biaya remuneration cost maupun reimbusables cost. Rekap bukti transfer harus dilampirkan (lampiran 2) termasuk detail pembayaran duty travel kepada penerima (lampiran 3) pada saat pengajuan penagihan (invoicing). Rincian penggunaan reimbusables cost akan menjadi obyek verifikasi pada saat kunjungan lapangan oleh tim verifikasi atau audit oleh BPKP, atau review oleh Bank Dunia. Bukti-bukti yang dianggap valid (akurat) dan dapat dipertanggungjawabkan akan diproses lebih lanjut. Sedangkan bukti yang dianggap tidak valid (tidak akurat) tidak dapat di proses. Bukti-bukti yang tidak valid antara lain bukti pengeluaran dalam bentuk scan/fotocopy, bukti pengeluaran yang pola penulisan huruf atau angkanya sama pada nota yang berbeda serta besaran volume bukti pengeluaran yang tidak wajar (yaitu pengeluaran dengan harga melebihi harga pasar setempat). Terhadap bukti-bukti yang dinyatakan tidak valid atau tidak wajar (dalam hal berkaitan dengan volume maupun biaya) dan telah dinyatakan dalam berita acara antara penyedia jasa dengan tim verifikator, tidak dapat di tagihkan kembali pada periode berikutnya. Apabila terdapat dokumen yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya, maka pihak penyelenggara wajib memberikan penjelasan mengenai pengeluaran yang dipertanyakan tersebut. Apabila tidak dapat dijelaskan, pembayaran tersebut tidak dapat dibayar. Apabila setelah pembayaran dilakukan oleh KPPN transaksi tersebut dinyatakan sebagai ineligible expenditure oleh donor/lender, maka atas pembayaran tersebut pihak penyelenggara harus mengembalikan ke Rekening Khusus (mengikuti mekanisme dari Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan). Kelengkapan bukti pendukung harus merujuk kepada sifat masing-masing unit cost (ceiling cost / fixed costs), dokumen yang diperlukan pada saat pertanggungjawaban kontraktual dan non kontraktual adalah seperti terlihat didalam tabel dibawah ini. 1.1 Pengajuan Tagihan Pembayaran Kontraktual. Tabel dibawah ini menjelaskan dokumen yang harus diserahkan ke tim verifikasi saat pengajuan tagihan (invoice). 11

14 Tabel B. Dokumen pendukung pengajuan tagihan Pembayaran Kontraktual Item Data yang dibutuhkan CMAC Individual ROMS TDS Biaya Personil (Remuneration) Biaya Personil (Remuneration) a. Bukti transfer atas pembayaran remunerasi baik secara perorangan atau payroll, b. Melampirkan bukti setor pajak baik yang disetor secara perorangan maupun kolektif oleh perusahaan, berikut copy NPWP Tenaga Ahli (copy NPWP dilampirkan hanya pada tagihan pertama), c. Melampirkan kwitansi penerimaan yang ditandatangani Manajemen (direktur perusahaan) sebesar remuneration rate dengan mencamtunkan rinciannya d. Daftar hadir/ absensi (Time sheet)yang ditandatangani seluruh personel atau finger print NA Time sheet harus disetujui oleh Team Leader dan diketahui oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Time sheet harus disetujui pengendali teknis dan diketahui oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Time sheet harus disetujui oleh Project Manager/ Provincial Coordiantor / District coordinator dan diketahui oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Time sheet harus disetujui oleh Team Leader dan diketahui oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 12

15 Item Data yang dibutuhkan CMAC Individual ROMS TDS Reimbursable Cost Perjalanan Dinas (duty travel) Mobilisasi/ demobilisasi Ruang Kantor (Office Space) Tiket adalah tiket yang digunakan oleh personil baik yang dipesan dari kantor pusat atau dibeli di lapangan (dalam kasus tertentu), baik dalam bentuk elektronik tiketing maupun reguler tiket. a. Tiket pesawatboarding pass/kapal laut/ bis / tiket kereta / sewa mobil / kwitansi/ bukti transfer atas penyerahan uang jalan b. Surat Perintah Tugas c. Surat Perintah Perjalanan Dinas yang sesuai d. Laporan perjalanan Dinas e. OSA (per diem) harus didukung dengan bukti transfer dan dibuatkan rekapitulasi bukti perjalanan dinas sesuai dengan lampiran 3 Tiket pesawat-boarding pass/kapal laut/ bis / tiket kereta / sewa mobil / kuitansi atas penyerahan uang jalan a. Copy surat perjanjian sewa kantor &Surat pernyataan dari penyedia jasa yang diketahui oleh pihak pemilik rumah/ bangunan atau yang dikuasakan atau pihak yang berhak atas tanah dan bangunan tersebut. Surat pernyataan yang harus sesuai dengan spesifikasi dalam lampiran 4 dan harus dilengkapi NA 13

16 Item Data yang dibutuhkan CMAC Individual ROMS TDS Biaya rumah tangga (utility expenses) dan office running cost Peralatan kantor (Office Equipment) dengan dokumen (NPWP jika ada, Asuransi Rumah jika ada, PBB, serta surat lainya yang mendukung keabsahan dari kepemilikan rumah); b. No telp & KTP Pemilik bangunan kantor; c. Fotocopy PBB bangunan kantor; d. Fotocopy rek. listrik; e. Fotocopy rekening telepon f. Bukti transfer dan kwitansi pembayaran sewa bangunan kantor a. Bukti pembayaran listrik, air, pembelian perlengkapan kebutuhan rumah tangga kantor (misalnya lampu, air mineral, perlengkapan sanitasi, dan pembelian snack untuk rapat, yang didukung dengan undangan, absensi dan notulensi); kebutuhan computer, kebutuhan fotocopy. b. Bukti transfer ke penerima dana Jika ada. a. Bukti-bukti pembayaran atas pembelian peralatan kantor dengan harga wajar (harga pasar setempat. Bukti bukti tersebut (invoice) mencantumkan nama supplier, tanggal, tanda tangan penjual, jenis barang yang dibeli, jumlah barang, nilai rupiah per unit, jumlah nilai uang

17 Item Data yang dibutuhkan CMAC Individual ROMS TDS Sewa Kendaraan (Vehicle rental) yang dibayarkan KPPN. b. Untuk peralatan yang disewa: Perjanjian/kesepak atan sewa Bukti pembayaran/ transfer sesuai dengan kesepakatan pembayaran didalam perjanjian. c. Rekapitulasi Pengecekan fisik (Physical count checklist) a. Surat perjanjian sewa &Surat pernyataan dari penyedia jasa yang diketahui oleh pihak pemilik kendaraan (boleh pribadi atau perusahaan) atau yang dikuasakan atau pihak yang berhak atas kendaraan tersebut. Surat pernyataan (lampiran 5) harus sesuai dengan spesifikasi kendaraan dan harus dilengkapi dengan dokumen (STNK, Asuransi Kendaraan, serta surat lainya yang mendukung keabsahan dari kepemilikan kendaraan); b. Rekapitulasi pengecekan fisik (Physical count checklist) c. Fotocopy KTP, Pemilik kendaraan/yang dikuasakan; d. No telp dan alamat pemilik kendaraan e. Surat Pernyataan 15

18 Item Data yang dibutuhkan CMAC Individual ROMS TDS Komunikasi dan Pengiriman Dokumen Training/ workshop/ pelatihan f. Kendaraan dipublish di WEB Pamsimas yang meliputi : photo tampak muka dan samping; nomor polisi; tahun pembuatan dan peruntukannya a. Kwitansi yang diterima pihak ketiga, bukti transfer (penerima sama dengan tagihan) b. Bukti tagihan dari provider, bukti voucher (untuk pulsa prabayar) a. Bukti kegiatan berupa SPK dari Wisma / Hotel / balai tempat diselenggarakan dan kwitansi tanda terima pembayaran yang dikeluarkan oleh pihak manajemen Wisma / Hotel / Balai dan bukti transfer untuk pembayaran ke hotel/tempat diselenggarakannya kegiatan b. Bon / kwitansi pembelian kits (kelengkapan penunjang seperti tas, ATK, dll) c. Kwitansi tanda terima honorarium dari narasumber (jika menggunakan tenaga outsourcing) NA d. TOR Kegiatan e. Laporan Kegiatan - Undangan peserta dan narasumber - Agenda Kegiatan - Absensi peserta (daftar hadir asli) - Dokumentasi - Notulensi 16

19 Item Data yang dibutuhkan CMAC Individual ROMS TDS Pelaporan a. Bukti pendistribusian/ pengiriman dan atau tanda terima report kepada pihak-pihak terkait b. Kwintansi dan nota pembayaran dari pihak percetakan/toko yang mencantumkan nama pembeli, uraian rincian yang jelas, tandatangan penjual dan nama jelas serta dibubuhi cap toko, alamat toko dan no telp toko, tandatangan dan nama jelas penerima a. Pengajuan Tagihan Paket Kegiatan Tabel biaya di bawah ini menjelaskan dokumen yang harus diserahkan untuk pembayaran paket kegiatan yang akan dilaksanakan (misal: penyelenggaraan diklat, kursus, penataran, seminar, lokakarya atau penyuluhan) oleh penyelenggara (swakelola atau pihak ketiga). Tabel C. Dokumen pendukung pengajuan tagihan Paket Kegiatan Item Data yang dibutuhkan Event Organizer (EO) Swakelola ROMS TDS Honor Narasumber Per diem peserta/osa a. Bukti pembayaran sesuai dengan nama didalam surat undangan b. Surat tugas dari instansi terkait c. Undangan Catatan: Narasumber yang dibayar adalah bukan dari personil CMAC, TDS, Individual, ROMS dan pihak lain sesuai dengan ketentuan penggunaan Pinjaman/Hibah a. Bukti pembayaran sesuai dengan nama didalam surat tugas dan ketentuan pembiayaan b. Surat Tugas 17

20 Item Data yang dibutuhkan Event Organizer (EO) Swakelola ROMS TDS Paket Fullboard/Fullday/ Half day c. Tiket Pesawat-boarding pass/kapal Laut/Kereta/Bus/Travel Catatan: Biaya perjalanan hanya untuk peserta (ROMS, CMAC, TDS, Individual: tidak termasuk) a. Bukti kegiatan berupa SPK dari Wisma / Hotel / balai tempat diselenggarakan dan kwitansi tanda terima pembayaran yang dikeluarkan oleh pihak manajemen Wisma / Hotel / Balai. b. Berita Acara Penerimaan Pekerjaan c. Kuitansi pembayaran atas kegiatan paket full board. d. Undangan / agenda meeting e. Daftar hadir lengkap (selama waktu pelaksanaan), lengkap dengan tanda tangan asli dari peserta f. Laporan singkat hasil training/workshop g. Kwitansi lainnya untuk keperluan kegiatan (contoh: photocopy, dll) ditandatangani oleh staff yang bertanggung jawab atas acara yang diselenggarakan. h. Apabila ada tambahan rental peralatan workshop (contoh: proyektor, sound system, dll) harus disertai dengan jadwal acara meeting dan kuitansi dari penyedia jasa i. Bukti transfer untuk pembayaran ke hotel/tempat diselenggarakannya kegiatan untuk pembayaran diatas Rp ,- 18

21 Item Data yang dibutuhkan Event Organizer (EO) Swakelola ROMS TDS Bahan Pelatihan (material training & Kit) ATK Perlengkapan: - Sewa kamera video - Sewa kendaraan - Sewa printer Percetakan: spanduk, poster, leaflet a. SPK dengan penyedia supplier b. Berita Acara Terima Barang c. Tagihan (invoice) dari pihak ketiga d. Kwitansi pembayaran Bukti pembayaran dari toko/pemasok a. Perjanjian kerja (SPK) b. Tagihan (invoice) c. Kwitansi pembayaran dari pihak ketiga a. Jumlah unit buku/spanduk/laporan/me diayang dicetak harus sesuai dengan kontrak b. Laporan/berita acara serah terima media yang telah dicetak c. Kwitansi dari perusahaan percetakan / fotocopy yang menjelaskan mengenai tipe printing yang dilakukan, jumlah, dan biaya total d. Bukti penerimaan barang (goods receipts atau delivery order)sesuai spesifikasi e. Untuk percetakan yang tidak dapat dilampirkan (contoh: spanduk, banner), harus dilampirkan dengan fotonya. f. Untuk pembuatan data elektronik (CD), cover CD harus dilampirkan. g. Bukti transfer untuk pembayaran ke hotel/tempat diselenggarakannya kegiatan untuk pembayaran diatas Rp ,- 19

22 2. PELAPORAN 1. CMAC, ROMS, TDS, BIES, Individual Consultant Penyedia jasa akan mengajukan permohonan pembayaran sesuai dengan ketentuan dalam kontrak, sedangkan penyelenggara kegiatan yang dilakukan sendiri akan mengajukan permohonan pembayaran/pertanggungjawaban setelah kegiatan selesai dilaksanakan. Surat permohonan pembayaran (invoice) dilampiri dengan dokumen pendukung antara lain kwitansi, dokumen pelaporan kegiatan, berita acara serah terima pekerjaan, bukti-bukti pengeluaran, dan RAB invoice. Penyedia jasa mengajukan berkas kelengkapan tagihan/invoice kepada asisten administrasi dua bulan sekali, dengan dilampiri Berita Acara Serah Terima (BAST) pekerjaan. Apabila ada item kegiatan bulan berjalan yang tidak ditagihkan setelah dua bulan maka tagihan tersebut tidak dapat ditagihkan lagi. Pengajuan tagihan atas pembayaran selambat-lambatnya dalam waktu dua bulan setelah akhir periode tagihan. Contoh: tagihan/invoice bulan Januari 2013, hanya bisa ditagihkan paling lambat 31 Maret Setelah tanggal tersebut tagihan bulan Januari 2013 tidak dapat ditagihkan. Jenis pelaporan dan waktu penyampaian pelaporan sesuai dengan kontrak. Pihak ketiga dapat menagihkan pembayaran kepada Satker setiap bulan setelah menyerahkan laporan. 2. Penyelenggara Kegiatan Penyelenggara wajib membuat laporan kegiatan sebagai satu kesatuan dari proses pertanggungjawaban penyelenggaraan kegiatan. Kewajiban dari penyelenggara acara untuk memastikan kelengkapan dokumen dan menyiapkan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) paling lambat 2 (dua) minggu setelah acara selesai. 20

23 VI. VERIFIKASI TAGIHAN Untuk memastikan bahwa sistem pengelolaan keuangan berjalan dengan baik, maka setiap pengeluaran harus diperiksa secara cermat dan teliti, sehingga sesuai dengan kesepakatan yang tercantum didalam dokumen kontrak dan memenuhi ketentuan dan aturan yang berlaku. Verifikasi dilakukan terhadap data-data pendukung tagihan dan berpedoman pada kontrak. Verifikasi terhadap seluruh dokumen/bukti pendukung harus mengacu pada prinsip kehatihatian, kejujuran dan dapat dipertanggung jawabkan, sehingga dapat mencegah terjadinya pembayaran yang ineligible dan terhindar dari terjadinya pinjaman yang tidak dapat direplenish (tidak dapat dibiayai oleh donor). Untuk penyelenggaraan kegiatan yang menggunakan jasa pihak ketiga, maka pemberi kerja dapat menugaskan stafnya untuk memfasilitasi dan memonitor jalannya acara, memastikan OSA / per diem dan penggantian transport dibayarkan kepada peserta dan narasumber yang bersangkutan dengan jumlah yang sesuai dengan tanda terima (bukti). Apabila dibutuhkan, staff verifikasi akan melakukan konfirmasi kepada peserta dan atau narasumber secara langsung. Tugas verifikasi dilakukan oleh tim resmi yang dibentuk oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Tugas utama tim ini adalah memverifikasi keabsahan dokumen dan kelengkapan bukti-bukti pendukung. Proses verifikasi harus diselesaikan dalam 10 hari kerja setelah dokumen diterima oleh tim verifikasi. Selama 10 hari kerja tersebut, hasil dan temuan dari tim verifikasi akan dikomunikasikan dan diselesaikan dengan pihak ketiga (firms dan panitia kegiatan-swakelola). Apabila diperlukan pihak ketiga akan memberikan jawaban atau perbaikan dalam kurun waktu 10 hari tersebut. Hasil pemeriksaan wajib dituangkan kedalam sebuah berita acara resmi yang disepakati oleh kedua belah pihak. Tim verifikasi juga diharuskan untuk melakukan pengamatan dan pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan kelengkapan dokumen bukti pembayaran ke Kantor Regional, Propinsi, maupun Kabupaten/kota (ROMS) yang mencakup: - Verifikasi sewa, maupun pembelian dan pembayaran lainnya yang diajukan sebagai pendukung invoice penagihan. Penagihan atas sewa harus dilengkapi dengan surat pernyataan sewa yang menyatakan spesifikasi ketentuan didalam kontrak (lampiran 4, lampiran 5) - Melakukan pengamatan dan pemeriksaan fisik langsung ke Kantor Regional, Propinsi, dan Kabupaten/Kota secara acak sekurang-kurangnya dua kali dalam setahun (setiap ROMS) (lampiran 6) 21

24 - Memeriksa administrasi dan pembukuan di Kantor Regional, Propinsi, dan Kabupaten/Kota. - Melakukan tugas-tugas khusus lain yang diperintahkan oleh PPK terhadap hal-hal yang berkaitan dengan keabsahan alat-alat bukti secara langsung di lapangan. - Konfirmasi kepada pihak ketiga secara acak dan dituangkan didalam rekapitulasi hasil konfirmasi (lampiran 7) Untuk penyelenggaraan kegiatan (swakelola) verifikasi mencakup: - Verifikasi pembayaran yang dilakukan dalam penyelenggaraan suatu kegiatan. - Verifikasi peserta dan narasumber yang hadir. Apabila dibutuhkan staff verifikasi akan melakukan konfirmasi positif (yaitu konfirmasi yang mengharuskan jawaban) kepada peserta dan atau narasumber secara langsung. 22

25

26 dibuat oleh penerima dana LAMPIRAN 1. FORMAT BUKU KAS REGIONAL, PROPINSI, KABUPATEN/KOTA 23

27 dibuat oleh penerima dana LAMPIRAN 2. REKAPITULASI BUKTI TRANSFER 24

28 dibuat oleh penerima dana LAMPIRAN 3. REKAPITULASI BUKTI PERJALANAN DINAS 25

29 dibuat oleh pihak ketiga LAMPIRAN 4. SURAT PERNYATAAN SEWA KANTOR SURAT PERNYATAAN Bertanda tangan dibawah ini: Nama : Sultan Agung Tirtayasa Jabatan : Office Manager PT XYZ Alamat Kantor : Jl. Pasadena Blok C4 nomor 5 RT 003 RW 23 Brian Indah Tangerang Selatan - Banten Menyatakan bahwa benar PT XYZ (ROMS aa) telah menyewa sebuah kantor secara bulanan dengan penyewa sebagai berikut: Nama Pemilik : Pangeran Diponegoro Nomor Telepon : , Alamat : Jl. Rumah Kaca 10 nomor 3 RT 001 RW 014 Kelurahan Kalisat, kec. Pangkalan Kulon Kota Tangerang Banten Luas Tanah : 400 m2 Luas Bangunan : 600 m2 (2 Lantai) Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Banten, 20 Juli 2013 Mengetahui Yang Menyatakan Pangeran Diponegoro Pemilik Kantor Sultan Agung Tirtayasa Penyewa 26

30 LAMPIRAN 5. SURAT PERNYATAAN SEWA KENDARAAN dibuat oleh pihak ketiga SURAT PERNYATAAN Bertanda tangan dibawah ini: Nama :... Jabatan :... Bertindak atas nama :... Alamat Kantor/Rumah :... Menyatakan bahwa benar telah menyewakan kendaraan kepada PT...(ROMS... untuk propinsi/kabupaten/kota)secara bulanan/tahunan dengan spesifikasi sebagai berikut: No Jenis Tahun STNK (nama, Nomor) Model/ Type/CC Warna Asuransi Perbaikan, perawatan Penge mudi Jml bi.sewa/ bulan/tahun (Rp) Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya...., Mengetahui Yang Menyatakan... Penyewa... Pemilik Kendaraan 27

31 LAMPIRAN 6. REKAPITULASI PEMERIKSAAN FISIK (PHYSICAL COUNT CHECKLIST) dibuat oleh Verifikator Mengetahui : PT.... (Management) (...) 28

32 dibuat oleh Verifikator LAMPIRAN 7. REKAPITULASI HASIL KONFIRMASI KEPADA PIHAK KETIGA Mengetahui : PT.... (Management) (...) 29

33 LAMPIRAN 8. MEKANISME VERIFIKASI TAGIHAN PIHAK KETIGA DAN SWAKELOLA BAPP 30

34 Keterangan: 1. Pihak Ketiga, Panitia Penyelenggara menyiapkan Tagihan (invoice) beserta bukti-bukti pendukung dan laporan yang disyaratkan. 7. Kelengkapan pembayaran dan dokumen tagihan diajukan ke Bendaharawan Satker 2. Dokumen tersebut diajukan kepada Tim verifikasi Tagihan. 8. Bendaharan melakukan uji: dengan hasil diterbitkan SPM 3. Berdasarkan dokumen yang diajukan pada no. 2 diatas, tim melakukan verifikasi selama maksimum 10 hari kerja 4. Hasil verifikasi: 1. Tidak OK (masih ada kekurangan dan atau ketidakjelasan 2. OK a. Pihak Ketiga Untuk memberikan tanggapan dan bukti pendukung, apabila hasil tanggagapn tidak memenuhi persyaratan pembayaran, maka tim verifikasi akan memberikan rekomendasi item pembayaran yang tidak bisa ditagihkan. b. Panitia Penyelenggara Swakelola Melengkapi dokumen sepanjang tidak merubah subtansi. 5. Tanggapan dan bukti pendukung disiapkan maksimum 3 hari. Dokumen tanggapan beserta bukti pendukung diajukan kembali tim verfikasi. 6. Atas dokumen tagihan yang sudah OK, tim verifikasi akan menyiapkan kelengpakan pengajuan pembayaran (BAP, SPTJB, SPP dst) 9. Bendahara mengajukan SPM ke KPPN 10. KPPN akan menerbitkan SP2D berdasarkan SPM dari bendahara 11. SP2D akan dikirim/diterima bendahara (baik SP2D pihak ketiga maupun SP2D an. Bendahara untuk swakelola) 12. Bendahara menerima transfer (swakelola) Pihak ketiga menerima transfer atas tagihan yang diajukan. 31

II. KETENTUAN UMUM PEMBAYARAN...

II. KETENTUAN UMUM PEMBAYARAN... DAFTAR ISI Hal I. PENDAHULUAN... 1 1. Gambaran Umum... 1 2. Tujuan... 2 3. Pengguna Petunjuk Operasional... 2 II. KETENTUAN UMUM PEMBAYARAN... 4 1. Jenis Pembayaran... 4 2. Jenis Tagihan... 4 3. Pembayaran

Lebih terperinci

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN KONSINYERING DI KEMENTERIAN RISET DAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT, KONSINYASI, DAN KEGIATAN SEJENIS DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 34 /PB/2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA PROGRAM

Lebih terperinci

PENGUMUMAN ULANG SELEKSI KONSULTAN INDIVIDUAL Nomor : 05/POKJA ULP/BLI/1/2018

PENGUMUMAN ULANG SELEKSI KONSULTAN INDIVIDUAL Nomor : 05/POKJA ULP/BLI/1/2018 PENGUMUMAN ULANG SELEKSI KONSULTAN INDIVIDUAL Nomor : 05/POKJA ULP/BLI/1/2018 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sedang melaksanakan proyek Forest Carbon Partnership Facility (FCPF) REDD+ Readiness

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN BANTUAN KEUANGAN BIAYA PEMILIHAN KEPALA DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PASURUAN

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN PEMERINTAH PADA PPPTMGB LEMIGAS. Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah di LEMIGAS

BAB 4 EVALUASI PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN PEMERINTAH PADA PPPTMGB LEMIGAS. Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah di LEMIGAS BAB 4 EVALUASI PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN PEMERINTAH PADA PPPTMGB LEMIGAS IV.1. Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah di LEMIGAS LEMIGAS merupakan Satuan Kerja yang melakukan pemungutan PPh Pasal

Lebih terperinci

PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 2017 PANDUAN PETUNJUK

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 73 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PERATURAN KUASA PENGGUNAANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

PERATURAN KUASA PENGGUNAANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74

Lebih terperinci

PANDUAN PROSES PEMBAYARAN PEKERJAAN LAYANAN JASA NON KONSULTAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN

PANDUAN PROSES PEMBAYARAN PEKERJAAN LAYANAN JASA NON KONSULTAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN PANDUAN PROSES PEMBAYARAN PEKERJAAN LAYANAN JASA NON KONSULTAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN SATUAN KERJA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN BERBASIS MASYARAKAT (PKPBM)

Lebih terperinci

STANDAR BIAYA TAKSI PERJALANAN DINAS DALAM RANGKA SUPERVISI, PENGAWASAN, ATAU PELAKSANAAN TUGAS POKOK

STANDAR BIAYA TAKSI PERJALANAN DINAS DALAM RANGKA SUPERVISI, PENGAWASAN, ATAU PELAKSANAAN TUGAS POKOK 5 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR BIAYA TAKSI PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK TAHUN 2013 STANDAR BIAYA TAKSI PERJALANAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.746, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Hibah. Millenium Challenge Corporation. Pengelolaan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 124/PMK.05/2012 TENTANG MEKANISME

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATAN SOSIALISASI RESTORASI GAMBUT

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATAN SOSIALISASI RESTORASI GAMBUT PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATAN SOSIALISASI RESTORASI GAMBUT Kedeputian Bidang Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan Badan Restorasi Gambut Republik Indonesia 2017 PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Lebih terperinci

2017, No dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf

2017, No dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.295, 2017 KEMEN-LHK. Penyaluran Bantuan Lainnya. Karakteristik Bantuan Pemerintah. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SUBSIDI PERUMAHAN MELALUI KPRS/KPRS MIKRO BERSUBSIDI Nomor : 17 Tahun 2011 Tanggal : 5 Agustus 2011 BAB I PENGERTIAN Dalam

Lebih terperinci

Satuan Kerja : Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah

Satuan Kerja : Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah Satuan Kerja : Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah Jenis Pelayanan : 1. Wajib Pajak Daerah / calon wajib pajak daerah bidang pendapatan 2 Perda SOTK Dinas Daerah No. 2 Tahun 2011 tentang

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 21 /PB/2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS JABATAN DALAM NEGERI

Lebih terperinci

SOP Pengukuran Kinerja Pembukuan

SOP Pengukuran Kinerja Pembukuan SOP Pengukuran Kinerja Pembukuan Pendahuluan Salah satu factor kunci sukses dan keberlanjutan organisasi adalah adanya system pelaporan keuangan dan monitoring yang kuat. Tanpa hal tersebut sulit untuk

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum da

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum da BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.426, 2017 KEMENPU-PR. Dana Talangan Badan Usaha untuk Pengadaan Tanah Jalan Tol. Perubahan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN. Jakarta, Mei 2012. Direktur Jenderal Cipta Karya, Budi Yuwono P. NIP.110020173

KATA SAMBUTAN. Jakarta, Mei 2012. Direktur Jenderal Cipta Karya, Budi Yuwono P. NIP.110020173 KATA SAMBUTAN Banyak masyarakat miskin di pedesaan yang belum mendapatkan air bersih yang layak. Selain itu adalah masyarakat di wilayah peri-urban yang mana masyarakatnya berpenghasilan rendah, pemukiman

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM)

SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM) SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM) LAMPIRAN III.7 : PERATURAN BUPATI BUNGO NOMOR : 45 TAHUN 2009 TANGGAL : 11 NOVEMBER 2009 TENTANG : SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Untuk menjamin ketertiban dan kelancaran pelaksanaan administrasi keuangan ketertiban laporan keuangan DPPM secara kelembagaan, didukung

PENDAHULUAN Untuk menjamin ketertiban dan kelancaran pelaksanaan administrasi keuangan ketertiban laporan keuangan DPPM secara kelembagaan, didukung PENDAHULUAN Untuk menjamin ketertiban dan kelancaran pelaksanaan administrasi keuangan ketertiban laporan keuangan DPPM secara kelembagaan, didukung laporan keuangan individual masing masing peneliti.

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SUBSIDI PERUMAHAN MELALUI KPRS/KPRS MIKRO SYARIAH BERSUBSIDI Nomor : 18 Tahun 2011 Tanggal : 5 Agustus 2011 BAB I PENGERTIAN

Lebih terperinci

PANDUAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN

PANDUAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN PANDUAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN ATAS DANA HIBAH PENELITIAN TUJUAN MENJAMIN KETERTIBAN DAN KELANCARAN PELAKSANAAN ADMINISTRASI KEUANGAN; PERLU DISUSUN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN (SPJ)

Lebih terperinci

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016 1 KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016 TENTANG

Lebih terperinci

2017, No Pinjaman atas Beban Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; d. bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.05/2011 tentang Pem

2017, No Pinjaman atas Beban Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; d. bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.05/2011 tentang Pem BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1619, 2017 KEMENKEU. Pembayaran Jasa Bank Penatausaha. Penerusan Pinjaman PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 164/PMK.05/2017 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1311, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Biaya Konstruksi. Proyek Kerja Sama. Infrastruktur. Dukungan Kelayakan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 223/PMK.011/2012

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MIPA KampusKetintang Surabaya Telp. (031) Fax (031) website :

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MIPA KampusKetintang Surabaya Telp. (031) Fax (031) website : KampusKetintang Surabaya - 60231 website : www.fmipa.unesa.ac.id UANG PERSEDIAAN (UP) DAN No. PM/01/KEU-AK/FMIPA- Nomor Revisi : Tanggal Terbit : 15 Agustus 2017 Disusun oleh: Disetujui oleh: Nama Dr.

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS ADMINISTRASI KLAIM DAN VERIFIKASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT 2008 PADA PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT LANJUTAN

PETUNJUK TEKNIS ADMINISTRASI KLAIM DAN VERIFIKASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT 2008 PADA PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT LANJUTAN PETUNJUK TEKNIS ADMINISTRASI KLAIM DAN VERIFIKASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT 2008 PADA PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT LANJUTAN I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Jaminan Pelayanan Kesehatan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 32 /PB/2006 TENTANG PETUNJUK PENCAIRAN DANA HIBAH NO. TF-056263 IDF GRANT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN PEMBERIAN BANTUAN (SPPB) BLM APBN. Pada hari ini... tanggal... bulan... tahun dua ribu, kami yang bertanda tangan di bawah ini :

SURAT PERJANJIAN PEMBERIAN BANTUAN (SPPB) BLM APBN. Pada hari ini... tanggal... bulan... tahun dua ribu, kami yang bertanda tangan di bawah ini : PT-2.3-04-A SURAT PERJANJIAN PEMBERIAN BANTUAN (SPPB) BLM APBN Nomor : Tanggal : Pada hari ini... tanggal... bulan... tahun dua ribu, kami yang bertanda tangan di bawah ini : I. Nama : Jabatan : Pejabat

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) BARANG DAN JASA

SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) BARANG DAN JASA [B.6] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) BARANG DAN JASA A. KETENTUAN UMUM Sistem dan Prosedur Pengajuan Pembayaran Langsung (LS) Barang dan Jasa adalah sistem dan prosedur dalam rangka

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN FASILITASI PEMBINAAN WANAWIYATA WIDYAKARYA TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN

PANDUAN PELAKSANAAN FASILITASI PEMBINAAN WANAWIYATA WIDYAKARYA TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN PANDUAN PELAKSANAAN FASILITASI PEMBINAAN WANAWIYATA WIDYAKARYA TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu target RPJM tahun 2015 2019 Pusat Penyuluhan - BP2SDM adalah pembentukan 250 Lembaga

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 34 2014 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 005 TAHUN 2013 R TENTANG

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 005 TAHUN 2013 R TENTANG PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 005 TAHUN 2013 R TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI SOSIAL NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

Lebih terperinci

1 of 9 21/12/ :39

1 of 9 21/12/ :39 1 of 9 21/12/2015 12:39 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 223/PMK.011/2012 TENTANG PEMBERIAN DUKUNGAN KELAYAKAN ATAS SEBAGIAN BIAYA KONSTRUKSI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74

Lebih terperinci

KETENTUAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PELAKSANA KEGIATAN SKPD-KSD

KETENTUAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PELAKSANA KEGIATAN SKPD-KSD LAMPIRAN A2 : PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 09/PRT/M/2009 TANGGAL : 17 APRIL 2009 KETENTUAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PELAKSANA KEGIATAN SKPD-KSD A. Tugas dan Tanggungjawab 1. Kepala SKPD-KSD

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 8 TAHUN 2016TENTANG PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM GERAKAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA DI BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN INFORMASI

Lebih terperinci

- 1 - KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

- 1 - KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA - 1 - KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH NOMOR 08 / Per / Dep.2 / XII / 2016 TENTANG

Lebih terperinci

PELAKSANAAN ANGGARAN BANTUAN PEMERINTAH PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA (Sesuai Peraturan Menkeu Nomor-168/PMK.05/2015)

PELAKSANAAN ANGGARAN BANTUAN PEMERINTAH PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA (Sesuai Peraturan Menkeu Nomor-168/PMK.05/2015) KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PELAKSANAAN ANGGARAN BANTUAN PEMERINTAH PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA (Sesuai Peraturan Menkeu Nomor-168/PMK.05/2015) Disampaikan dalam Rakornas Program Pamsimas

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN LAPORAN KEUANGAN

PANDUAN PENULISAN LAPORAN KEUANGAN PANDUAN PENULISAN LAPORAN KEUANGAN PUSAT INOVASI DAN KAJIAN AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADA 2017 PANDUAN PENULISAN LAPORAN KEUANGAN HIBAH PUSAT INOVASI DAN KAJIAN AKADEMIK TAHUN ANGGARAN 2017 Laporan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR BIAYA KEGIATAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TAHUN ANGGARAN 2007

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR BIAYA KEGIATAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TAHUN ANGGARAN 2007 PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR BIAYA KEGIATAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TAHUN ANGGARAN 2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS

Lebih terperinci

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2013

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2013 SALINAN WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN HASIL JARING ASPIRASI MASYARAKAT

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG BANTUAN UANG DUKA BAGI KELUARGA PENDUDUK MISKIN KABUPATEN SUKOHARJO

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG BANTUAN UANG DUKA BAGI KELUARGA PENDUDUK MISKIN KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG BANTUAN UANG DUKA BAGI KELUARGA PENDUDUK MISKIN KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN RANCANGAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN

BUPATI PACITAN RANCANGAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN BUPATI PACITAN RANCANGAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN BUPATI PACITAN, Menimbang : a. bahwa agar perjalanan dinas dapat

Lebih terperinci

DEPARTEMAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER-34/PB/2007 TENTANG

DEPARTEMAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER-34/PB/2007 TENTANG DEPARTEMAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER-34/PB/2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS JABATAN DALAM NEGERI

Lebih terperinci

Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik

Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.353, 2016 KEMENPU-PR. Pertanggungjawaban Anggaran. Verifikasi. Juklak. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kontrak Kerja PT Aikovito 1. Prosedur Kontrak Kerja Prosedur di dalam suatu proyek secara garis besar mempunyai beberapa tahapan yaitu sebagai berikut: a. Proses

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PAMERAN PRODUK KREATIF SISWA SMK BESERTA MITRA INDUSTRI

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PAMERAN PRODUK KREATIF SISWA SMK BESERTA MITRA INDUSTRI KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA SERTA PENYAMPAIANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA SERTA PENYAMPAIANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 65 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA SERTA PENYAMPAIANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/PRT/M/2015 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBERIAN UANG TUNAI UNTUK RUMAH PENGGANTI DAN PEMBERIAN UANG SANTUNAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

2013, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA. BAB I KETENTUAN UMU

2013, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA. BAB I KETENTUAN UMU No.103, 2013 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN NEGARA. Pelaksanaan. APBN. Tata Cara. (Penjelesan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TENTANG PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 61 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74

Lebih terperinci

ALUR PENGAJUAN KEGIATAN KIE KREATIF

ALUR PENGAJUAN KEGIATAN KIE KREATIF DIREKTUR 3 PPK membuat HPS & Spek 5 H2 PP Menyeleksi Penyedia 6 H3 Penandatangan Surat Perintah Kerja/SPK (PPK dan Penyedia) c d H3 e 2 H1 Eselon III PJ KIE Kreatif 7 H3 BKKBN Dep ADPIN 4 a PPK Mendaftarkan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 54 2015 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Kantor Dinas Permukiman Dan Perumahan Provinsi Jawa Barat. Di

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Kantor Dinas Permukiman Dan Perumahan Provinsi Jawa Barat. Di 34 BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Selama melaksankan kerja praktek, penulis ditempatkan di Sub Bagian Keuangan Kantor Dinas Permukiman Dan Perumahan Provinsi Jawa

Lebih terperinci

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Berita Negara

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Berita Negara SALINAN BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 57 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Nomor : 01/Per/Dep.

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Nomor : 01/Per/Dep. KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 01/Per/Dep.3/II/2014

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KETENTUAN LEBIH LANJUT PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI, DAN PEGAWAI TIDAK TETAP

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.55/MenLHK/Setjen/Kum.1/6/2016 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYALURAN BANTUAN LAINNYA YANG MEMILIKI KARAKTERISTIK BANTUAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

PEDOMAN KEUANGAN HIBAH PENELITIAN (DAMAS) UNIVERSITAS INDONESIA

PEDOMAN KEUANGAN HIBAH PENELITIAN (DAMAS) UNIVERSITAS INDONESIA PEDOMAN KEUANGAN HIBAH PENELITIAN (DAMAS) UNIVERSITAS INDONESIA PENGAJUAN DANA Permohonan dana diajukan ke Direktorat Keuangan melalui DRPM dengan melampirkan: TERMIN I : TERMIN II dst : Asli Kontrak/Perjanjian

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN KELAS 1A

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN KELAS 1A Belanja Pegawai (Gaji Induk, Gaji Susulan dan Kekurangan Gaji) Nomor SOP : 01 Revisi Tgl. : Tgl Ditetapkan : 2 Januari 2015 Halaman : 1 dari 3 hal. No Uraian Kegiatan Pelaksanaan DESKRIPSI : Pencairan

Lebih terperinci

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 11 /PB/2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 16/PB/2006 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENCAIRAN DANA PINJAMAN LOAN IBRD

Lebih terperinci

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Bank adalah bank umum sebagaimana dimaksud dalam Un

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Bank adalah bank umum sebagaimana dimaksud dalam Un No.1475, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Beban APBN Sebelum Barang/Jasa Diterima. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 145/PMK.05/2017 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN

Lebih terperinci

RISALAH PENJELASAN (AANWIJZING) DOKUMEN PEMILIHAN SELEKSI SEDERHANA JASA KONSULTASI PENGAWASAN

RISALAH PENJELASAN (AANWIJZING) DOKUMEN PEMILIHAN SELEKSI SEDERHANA JASA KONSULTASI PENGAWASAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN STASIUN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN KELAS I MEDAN II Jl. K. L.

Lebih terperinci

PENGELOLAAN UANG PERSEDIAAN SUMBER DANA PINJAMAN LUAR NEGERI

PENGELOLAAN UANG PERSEDIAAN SUMBER DANA PINJAMAN LUAR NEGERI PENGELOLAAN UANG PERSEDIAAN SUMBER DANA PINJAMAN LUAR NEGERI P engelolaan Uang Persediaan yang bersumber dari dana Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN), dapat diartikan sebagai jumlah UP yang dapat ditarik

Lebih terperinci

[B.2] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN GANTI UANG PERSEDIAAN (GU)

[B.2] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN GANTI UANG PERSEDIAAN (GU) [B.2] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN GANTI UANG PERSEDIAAN (GU) A. KETENTUAN UMUM Sistem dan Prosedur Pengajuan Ganti Uang Persediaan (GU) adalah dalam rangka mengisi kembali uang persediaan di Bendahara

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PENGUJIAN DAN PEMBAYARAN TAGIHAN

KONSEP DASAR PENGUJIAN DAN PEMBAYARAN TAGIHAN KONSEP DASAR PENGUJIAN DAN PEMBAYARAN TAGIHAN 1 Menjelaskan dasar hukum pengujian dan pembayaran tagihan Menjelaskan Lingkup Bahasan Pengujian dan Pembayaran Tagihan Menerapkan Paradigma dan prinsip Pengelolaan

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DIREKSI PT. PELABUHAN INDONESIA I, II, III, IV (PERSERO) Nomor :... TENTANG

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DIREKSI PT. PELABUHAN INDONESIA I, II, III, IV (PERSERO) Nomor :... TENTANG SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DIREKSI PT. PELABUHAN INDONESIA I, II, III, IV (PERSERO) Nomor :... TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN SEKRETARIAT TETAP PT. PELABUHAN INDONESIA I, II, III DAN IV (PERSERO) DIREKSI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/ PRT/M/2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/ PRT/M/2016 TENTANG PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/ PRT/M/2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN VERIFIKASI PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA PONTIANAK PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA PONTIANAK PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG WALIKOTA PONTIANAK PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN BESARAN BIAYA LANGSUNG PERSONIL (REMUNERATION) DAN BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL (DIRECT REIMBURSABLE COST) UNTUK PENYUSUNAN

Lebih terperinci

BAGIAN V KEUANGAN 310

BAGIAN V KEUANGAN 310 BAGIAN V KEUANGAN 310 Un-11.JSOPP-05-01.R0 SOP PENYUSUNAN ANGGARAN 1 Tujuan Menjelaskan proses penyusunan anggaran pada UIN Sumatera Utara Medan. 2 Ruang Lingkup 2.1 Jenis anggaran 2.2 Waktu penyusunan

Lebih terperinci

Peraturan Menteri Keuangan. Nomor 190/PMK.05/2012 tentang TATA CARA PEMBAYARAN DALAM RANGKA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

Peraturan Menteri Keuangan. Nomor 190/PMK.05/2012 tentang TATA CARA PEMBAYARAN DALAM RANGKA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang TATA CARA PEMBAYARAN DALAM RANGKA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN

Lebih terperinci

Bagian Keempat. Jangka Waktu Perjalanan Dinas. Pasal 5

Bagian Keempat. Jangka Waktu Perjalanan Dinas. Pasal 5 Bagian Keempat Jangka Waktu Perjalanan Dinas Pasal 5 Setiap pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mempunyai ketentuan jangka waktu perjalanan dinas, sebagai berikut : a. jangka waktu

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis BANTUAN PUSAT KEGIATAN GUGUS (PKG) PAUD KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Petunjuk Teknis BANTUAN PUSAT KEGIATAN GUGUS (PKG) PAUD KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Petunjuk Teknis BANTUAN PUSAT KEGIATAN GUGUS (PKG) PAUD KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.723, 2012 KEMENTERIAN SOSIAL. Hibah. Uang. Pengelolaan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN HIBAH LANGSUNG DALAM NEGERI

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam pelaksanaan kerja praktek penulis ditempatkan pada subbagian

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam pelaksanaan kerja praktek penulis ditempatkan pada subbagian BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dalam pelaksanaan kerja praktek penulis ditempatkan pada subbagian keuangan yang ada di Pusat Penelitian dan pengembangan Sumber Daya

Lebih terperinci

Metode Pembayaran Tagihan Negara

Metode Pembayaran Tagihan Negara DIKLAT SISTEM PENGELUARAN BENDAHARA NEGARA PENGELUARAN APBN Metode Pembayaran Tagihan Negara 1. Metode Pembayaran Langsung (LS) Pembayaran Langsung yang selanjutnya disebut Pembayaran LS adalah pembayaran

Lebih terperinci

Bantuan Penguatan Pendidikan Keluarga, dan Bantuan Penyelenggaraan PendidikanKeluarga dan Peningkatan Ekosistem 2016

Bantuan Penguatan Pendidikan Keluarga, dan Bantuan Penyelenggaraan PendidikanKeluarga dan Peningkatan Ekosistem 2016 Bantuan Penguatan Pendidikan Keluarga, dan Bantuan Penyelenggaraan PendidikanKeluarga dan Peningkatan Ekosistem 2016 Disampaikan oleh: Eko Budi Hartono Kepala Subdit Kemitraan Direktorat Pembinaan Pendidikan

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan kas negara terkait dengan cara pelaksanaan pembayaran kegiatan yang

2016, No c. bahwa untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan kas negara terkait dengan cara pelaksanaan pembayaran kegiatan yang No.268, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Pembayaran Kegiatan. Pelaksanaan. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.05/2016 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN

Lebih terperinci

2015, No Pembayaran Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaim

2015, No Pembayaran Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaim BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1420, 2015 KEMEN-KKP. Tunjangan Kinerja. Pembayaran. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/PERMEN-KP/2015 TENTANG

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM)

SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM) LAMPIRAN III.7 : PERATURAN BUPATI BUNGO NOMOR : 45 TAHUN 2009 TANGGAL : 11 NOVEMBER 2009 TENTANG : SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BUNGO. SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BELANJA BANTUAN UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

PERATURAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 54 TAHUN : 2015 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.563, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Belanja. Bantuan Sosial. Kementerian/Lembaga. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81/PMK.05/2012 TENTANG BELANJA BANTUAN

Lebih terperinci

KOP... (Nomer telepon / Handphone)

KOP... (Nomer telepon / Handphone) Contoh Format Permohonan Pencairan dari penerima hibah KOP... (Nomer telepon / Handphone) Sukoharjo,... 2012 Nomor : / /... K e p a d a Lampiran : 1 (satu) bendel. Yth. Bapak Bupati Sukoharjo. Perihal

Lebih terperinci