Keseimbangan arti berhasil mencapai kepuasan yang sebesar-besarnya dari uang yang dikerluarkannya Soal kepuasan keadaan keseimbangan bagi firm

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Keseimbangan arti berhasil mencapai kepuasan yang sebesar-besarnya dari uang yang dikerluarkannya Soal kepuasan keadaan keseimbangan bagi firm"

Transkripsi

1 KESEIMBANGAN FIRM Keseimbangan dalam bahasa ekonomi memiliki arti suatu keadaan seimbang, dimana tiada ada tekanan tekanan endogen, tekanan-tekanan dalam yang dapat mendatangkan perubahan. Kaum konsumen dikatakan berada dalam posisi keseimbangan jika ia berhasil mencapai kepuasan yang sebesar-besarnya dari uang yang dikerluarkannya. Soal kepuasan adalah sebuah soal yang lebih bersifat abstrak daripada kongkret dan oleh karena itu sukar diukur. Tetapi tidak salah lagi bahwa kepuasan itu selalu dikejar oleh setiap orang. Suatu firm dikatakan mencapai keseimbangan jika firm yang bersangkutan itu berhasil mencapai atau memperoleh laba maksimal. Pada hakikatnya suatu keadaan keseimbangan bagi firm adalah suatu keadaan yang sebaik-sebaiknya baginya. Tidak ada keadaan lain yang lebih baik baginya selain keadaan keseimbang. Laba maksimal adalah selisih sebesar-besarnya dari penerimaan atas biaya. Rugi minimal : selisih sekecil-kecilnya dari biayaatas penerimaan. A. Konsepsi Laba Laba : suatu kelebihan penerimaan atas biaya Rugi : kelebihan biaya atas penerimaan Laba dapat mempunyai 3 pengertian : a. Rugi Rugi adalah suatu keadaan dimana penerimaan lebih kecil daripada biaya. Dihubungkan dengan asumsi atau konsepsi mengenai posisi keseimbangan firm, maka dikala rugi firm yang bersangkutan harus berusaha agar rugi yang diderita merupakan rugi yang minimal atau rugi yang sekecil-kecilnya. b. Laba normal

2 Laba normal : suatu keadaan yang berada diantara rugi dengan laba. Jelasnya suatu firm yang memperoleh laba normal berarti firm itu tidak menderita rugi tetapi juga tidak memperoleh laba. Maka istilah laba normal seharusnya dapat disebut rugi normal. Karena dilihat dari sudut laba isilah laba normal berarti juga rugi minimal. Namun istilah rugi minimal akan berbenturan dengan pemakain istilah rugi, maka istilah rugi normal berarti rugi minimal tidak dipakai orang, sehingga orang hanya memakai isitah laba normal. Dapat disimpulkan bahwa keadaan laba normal adalah suatu keadaan dimana tidak ada laba dan pula rugi. Jelasnya laba normal adalah suatu keadaan dimana revenue sama dengan cost. c. Laba supernormal Laba supernormal atau laba abnormal merupakan lawan daripada rugi. Laba supernormal memiliki pengertian sebagai laba positif. Dihubungkan dengan asumsi keadaan keseimbangan (equilibrium position) maka supernormal profit itu berarti laba supernormal maksimal. Laba supernormal mengandung 3 pengertian : a. Laba rerata (average profit atau unit profit): laba yang diperoleh untuk setiap satuan output yang dihasilkan/dijual. Rumus laba rerata. Average profit = AR-AC Keterangan, AR: average revenue AC: average cost b. Laba marginal (marginal profit): besarnya tambahan laba yang diperoleh pada saat jumlah output yang dihasilkan/dijual diperbesar.posisi keseimbangan dicapai ketika besarnya laba marginal =0 atau MR-MC=0 atau MR=MC

3 c. Laba total (total profit): keseluruhan jumlah laba yang diterima oleh karena dijualnya sejumlah satuan output tertentu. Pada saat dicapainya posisi keseimbangan (pada saat laba maksimum), besar total profit mencapai maksimum. Keterangan mengenai laba supernormal/laba abnormal dirangkum menjadi satu maka dapat disimpulkan bahwasannya posisi keseimbangan dicapai ketika : 1. Laba marginal=0 2. Laba total adalah maksimal Besarnya laba total didapat melalui 3 cara : 1. TR-TC 2. (AR-AC)Q 3. MR- MC Ketiga rumus diatas tentu menghasilkan hasil yang sama. Berikut penjelasan ke 3 rumus tersebut: 1. Rumus pertama total revenue dikurangi total cost sama dengan total profit. 2. Rumus kedua laba total dicapai dari rumus (AR-AC)Q. dapat ditulis pula (ARxQ)-(ACxQ). Dapat diketahui bahwa ARxQ=TR dan ACxQ=TC. Dimana TR; penerimaan total TC; biaya total Rumus tersebut dapat dituliskan TR-TC. 3. Rumus ketiga didapat dengan MR- MC, laba total yang didapat melalui rumus ini tidak lain adalah penjumlahan laba marginal. B. Keseimbangan Firm Keseimbangan firm ada 2 yaitu; 1. Persaingan sempurna Karakteristik persaingan sempurna :

4 a. Produk yang dijual di dalam industri adalah homogen sempurna. Homogen dalam hal ini berarti setiap firm menghasilkan output yang memiliki sifat yang sama persis dengan output yang dihasilkan oleh setiap firm yang lain sehingga konsumen tidak mempunyai pengutamaan atas output yang manakah yang harus dipilihnya. b. Jumlah firm dalam industri banyak sekali sehinga setiap firm merupakan bagian yang sama sekali tidak berarti bagi industry yang bersangkutan. Dengan adanya dua anggapan diatas dapat dipastikan kurva penerimaan rerata bagi setiap firm dalam industry persaingan sempurna pasti berbentuk garis lurus horizontal. Kurva AR dalam industri persaingan sempurna harga AR 0 output Total revenue dan marginal revenue Total revenue adalah penerimaan total yang didapatkan dari hasil penjualan seluruh barang atau output yang bersangkutan. Total revenue didapat dendan cara mengalikan antara harga dengan jumlah barang yang diminta. Kurva total revenue akan berbentuk garis lurus keatas kanan, tetap mulai dari titik 0. Hal ini disebabkan karena besarnya output=0, sehingga sekalipun harga tidak sama dengan 0 namun hasil kali antara harga dan jumlah output akan menghasilkan angka 0. Rumus untuk menemukan marginal revenue TR/ Q Bentuk kurva marginal revenue datar dan lurus, oleh karena itu penggambaran kurva sumbu output diletakan sebagai sumbu datar,

5 sedangkan sumbu tegak revenue. Maka bentuk kurva marginal revenue haruslah lurus dan datar. Cara lain untuk melihat kurva marginal revenue adalah dengan mempergunakan elastisitas permintaan. Dapat dinyatakan sebagai berikut MR = AR AR e Dimana, MR=marginal revenue AR=-average revenue e = koefisien elastisitas permintaan Oleh karena itu di dalam industri persaingan sempurna kurva average revenue berbentuk garis lurus horizontal, maka koefisien elastisitasnya tak hingga ( ) atau elastis sempurna.bila dimasukkan di rumus baru maka penulisannya : MR = AR AR Lalu, oleh karena sesuatu bilangan itu juga dibagi dengan tak terhingga akan menghasilkan nol (0), maka AR/ itu pun menghasilkan nol pula, sehingga: MR = AR 0, atau MR = AR Di dalam industri persaingan sempurna atau persaingan murni, penerimaan marginal (marginal revenue) selalu sama dengan average revenue (penerimaan rerata). Dan sebagai akibatnya, maka kurva penerimaan marginal (MR) itu pun selalu berimpit dengan kurva penerimaan rerata (AR), sebagaimana yang terlihat dalam Gambar 13.. Keseimbangan dalam Persaingan Sempurna Di Industri Persaingan Sempurna, masalah cost atau biaya di industri yang bertipe bagaimanapun adalah sama saja; revenuenyalah yang berbeda dari satu tipe keadaan pasar ke tipe yang lainnya.

6 Untuk memperlihatkan posisi keseimbangan firm dalam suatu industri persaingan sempurna, maka berikut ini disertakan sebuah contoh tabel. Tabel 13.2 Keseimbangan Firm dalam Persaingan Sempurna Margina Total Averag Averag Margina Output Harga l Total Marginal Total Revenu e e l Revenu Cost Cost Profit e Cost Profit Profit (Q) (P) e (TC) (MC) (TR) (AC) Ton Rp (MR) Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp (1) (2) (3) (4) () (6) (7) (8) (9) (10) , 4, , 0, Total revenue (TR) atau penerimaan total adalah hasil kali antara output dengan harga. Sedangkan, marginal revenue (MR) atau penerimaan marginal didapatkan melalui rumus TR. Total cost (TC) atau biaya total didapatka dari penjumlahan antara fixed cost (FC) atau biaya tetap dengan variable cost (VC) atau biaya variabel, average cost (AC) atau biaya rerata adalah biaya total dibagi dengan jumlah output, marginal cost atau biaya marginal adalah TC Q. Baik marginal revenue maupun marginal cost, kedua-duanya menunjukkan koefisien arah daripada masing-masing kurva totalnya. Marginal revenue merupakan koefisien arah (atau slope, atau Q

7 kecondongan, atau kemiringan) kurva total revenue, sedangkan marginal cost juga merupakan koefisien arah kurva total cost. Pada Gambar 13.6 terlihat tiga bagian utama. Bagian pertama adalah bagian sebelah kiri, dimana kurva biaya total (TC) lebih tinggi daripada penerimaan total (TR). Kemudian pada bagian tengah, yaitu pada bangun BEIF, terlihat bahwa kurva penerimaan total berada di atas kurva penerimaan total. Pada bagian di sebelah kanan, di sebelah kanan titik I, terlihat bahawa kurva biaya total mengatasi kurva penerimaan total. Pada bagian kiri, pada bidang OBC yang diarsir, firm yang bersangkutan menderita rugi. Karena pada seluruh bagian dari bidang OBC itu, biaya lebih tinggi dari penerimaan. Titik potong di A memberi arti bahwa biaya sama persis dengan penerimaan, atau dengan perkataan lain, firm yang bersangkutan tidak menderita rugi lagi, walaupun juga belum mendapatkan laba. Saat itu, firm yang bersangkutan hanya mendapatkan laba normal atau normal profit saja. Jika firm memperbesar outputnya lebih besar dari OA, maka firm akan mendapatkan laba supernormal, sebab kuva penerimaan total melebihi kurva biaya total. Pada tingkat output OG (=4 satuan), firm mendapatkan laba supernormal maksimum. Laba maksimal dicapai ketika penerimaan marginal (MR) sama dengan biaya marginal, atau dengan perkataan lain, ketika laba marginal sama dengan nol. Di dalam Gambar 13.6, output sebesar 3 juga memberikan laba sebesar 6. Namun yang disebut sebagai laba maksimal bukanlah laba sebesar 6 pada tingkat output 3, sebab kurva penerimaan total (TR) tidak sejajar dengan kurva biaya total (TC). Barulah pada tingkat output 4, kedua kurva itu sejajar.

8 Gambar 13.6 Laba total dalam industri persaingan sempurna Gambar ini diambil dari Tabel pada tingkat output OA>Q> OH, satuan firm menderita rugi karena TR<TC. Pada tingkat output Q=OH satuan, firm hanya mendapatkan laba normal, karena TC=TR. Pada tingkat OH>Q>OA satuan, firm memperoleh laba supernormal karena TR>TC. Pada tingkat output OG (=4 satuan), firm mendapatkan laba supernormal maksimum. Kurva penerimaan total sejajar dengan kurva biaya total pada tingkat output sebesar 4 satuan, maka pada saat ini pulalah penerimaan marginal(mr) sama dengan biaya marginal (MC), atau pada saat ini pulalah laba marginal sama dengan nol sehingga tercapai laba maksimal. Dalam Gambar 13.7, firm mendapatkan laba normal pada tingkat output OA dan OH, karena TC=TR; rugi pada tingkat output OH>Q>OA karena TR<TC; dan laba pada OA>Q>OH karena TR>TC.

9 Gambar 13.7 Kurva Laba Total dalam Idustri Persaingan Sempurna Jika daerah rugi (OMBDO) maupun daerah laba (BEIFB) dipindahkan ke bawah, terbentuklah kurva laba total (total profit) π. Titik puncak kurva π ini ada di tingkat output OJ dan OG, tetapi yang memberikan laba maksimum hanya OG saja. Di tingkat output OJ satuan, ketika kurva TR sejajar dengan kurva TC, firm justru mendapatkan rugi maksimal. Sebaliknya, di tingkat output OG satuan, ketika kurva TR sejajar dengan kurva TC. Di mana kurva TR sejajar dengan kurva TC, hanya satu saja yang memberikan laba maksimum, yakni yang akhir atau tingkat output OG. Tingkat output yang memberikan laba maksimum ini disebut sebagai profitable output. Garis singgung kurva TC itu menunjukkan besarnya biaya marginal atau MC dan miringnya kurva TR itu menunjukkan besarnya penerimaan marginal atau MR. Jika keduanya sejajar, maka berarti MR=MC. Keadaan MR=MC ini disebut sebagai keseimbangan firm (equilibrium of the firm) yakni keadaan yang sebaik-baiknya bagi sebuah firm. Itulah sebabnya, profitable output itu juga disebut sebagai equilibrium output. Posisi keseimbangan firm dalam persaingan sempurna, dapat dilihat melalui kurva-kurva marginal dan kurva-kurva rerata. Posisi keseimbangan dapat dilihat pada Gambar 13.8

10 Gambar 13.8 Keseimbangan Firm dalam Industri Persaingan Sempurna Firm mencapai keseimbangan di titik T, pada tingkat output OG satuan, di mana MR=MC=Rp OP. Laba rata-rata (average profit atau Aπ) adalah Rp RT=Rp KP (didapatkan dari AR-AC), dan laba total (maksimum) atau π (=Aπ x Q) = Rp KPTR. Pada bagian sebelah kiri, terlihat kurva biaya rerata terletak di atas kurva penerimaan rerata, maka firm itu akan menderita rugi. Firm akan mendapatkan laba normal (normal profit) disaat kurva penerimaan rerata (AR) berpotongan dengan kurva biaya rerata (AC) di titik S, dan mendapatkan laba supernormal (supernormal profit) di saat biaya rerata terletak di bawah penerimaan rerata (di sebelah kanan titik A). Kurva penerimaan marginal (MR) berpotongan dengan kurva biaya marginal (MC) adalah merupakan keadaan dimana firm yang bersangkutan memperoleh/mencapai keadaan keseimbangan. Dalam keadaan laba, keadaan keseimbangan berarti dicapainya laba maksimal. Pada tingkat output 4 satuan (atau OG satuan), penerimaan rerata adalah sebesar OP, sedangkan biaya rerata adalah sebesar OK, sehingga laba rerata adalah sama dengan KP. Jadi, laba total saat keseimbangan adalah KP x OG atau RT x KR (KR= OG). Dengan demikian laba total adalah sebesar segiempat KRTP. Karena laba total dicapai saat keseimbangan, maka KRTP menyatakan total maksimum supernormal profit. Laba total maksimal dicapai saat

11 output = 4 satuan, dimana pada saat itu besarnya laba total adalah 6. Laba total tersebut didapat melalui dua cara: Yang pertama, dikatakan bahwa laba total = TR-TC. Yang kedua, laba total= Laba rerata x Jumlah output. Bukti Keseimbangan dalam Persaingan Sempurna Kondisi keseimbangan akan dicapai pada saat penerimaan marginal (MR) sama besarnya dengan biaya marginal (MC). Posisi Keseimbangan adalah suatu posisi yang terbaik bagi firm, sehingga jika di waktu tercapainya posisi keseimbangan ini diperoleh laba, maka laba itu tentulah laba maksimal, sedangkan jika di saat dicapainya posisi keseimbangan ini diderita rugi, maka rugi ini niscaya adalah rugi minimal. Marginal revenue atau penerimaan marginal adalah tambahan terhadap total revenue untuk setiap satuan tambahan penjualan, sedangkan marginal cost adalah biaya total tambahan untuk setiap satuan tambahan output. Laba akan meningkat jika penerimaan marginal (MR) lebih besar daripada biaya marginal (MC), dan akan menurun jika biaya marginal lebih tinggi daripada penerimaan marginal. Oleh karena itu, laba akan maksimal jika penerimaan marginal tepat sama dengan biaya marginal. Pada Gambar 13.9 keseimbangan terjadi pada titik E, di mana pada saat itu penerimaan marginal, MR, sama dengan biaya marginal, MC. Gambar 13.9 Posisi Keseimbangan Firm dalam Industri Persaingan Sempurna

12 Pada tingkat output OQ a satuan, MR setinggi Rp Q a S dan MC setinggi Q a R. ada kesempatan memperoleh laba sebesar Rp SER yang tidak dimanfaatkan oleh firm. Dengan cara yang sama pada tingkat output OQ b satuan ada kesempatan mengurangi kerugian sebesar Rp TEU yang tidak dimanfaatkan oleh firm. Kedua kesempatan itu telah dimanfaatkan oleh firm jika dihasilkan output sebesar OQ satuan. Laba akan senantiasa bertambah jika output juga bertambah, selama penerimaan marginal (MR) masih lebih tinggi daripada biaya marginal (MC). Laba maksimal (atau rugi minimal) akan dicapai pada saat penerimaan marginal, MR, sama dengan biaya marginal, MC. Dalam Gambar 13.9, OQ adalah jumlah output yang memberikan posisi keseimbangan itu. Di dalam teori ekonomi, tingkat output yang memberikan posisi keseimbangan ini disebut dengan sebutan the most profitable output, atau seringkali disingkat dengan profitable output yang artinya adalah (tingkat) output yang (paling) menguntungkan. Biaya Pada Saat Keseimbangan Masalah keadaan biaya (cost) adalah bahwa baik kurva biaya marginal maupu biaya rerata selalu berbentuk menyerupai huruf U. Saat itu, kurva biaya marginal selalu memotong kurva biaya rerata di titiknya yang paling rendah. Sementara itu, tingkat output dimana biaya rerata adalah minimal itu disebut sebagai optimum output. Persoalan biaya dibedakan menjadi dua macam preporsi. Pertama adalah mengenai biaya rerata (AC) yang meningkat, konstan dan menurun pada saat keseimbangan, dan kedua adalah mengenai biaya marginal (MC) yang meningkat, konstan dan menurun pada saat keseimbangan. Ketentuannya adalah sebagai berikut : Preporsi pertama :

13 a. Jikalau keseimbangan terjadi sesudah dicapainya optimum output, maka terjadilah biaya rerata yang meningkat (increasing average cost atau increasing cost); b. Jikalau keseimbangan terjadi tepat pada saat dicapainya optimum output, maka terjadilah biaya rerata yang konstan (constants average cost atau constants cost); c. Jikalau keseimbangan terjadi sebelum dicapainya optimum output, maka terjadilah biaya rerata yang menurun (decreasing average cost atau decreasing cost). Preporsi kedua : a. Jikalau keseimbangan terjadi sesudah biaya marginal mencapai minimum, maka terjadilah biaya marginal yang meningkat (increasing marginal cost); b. Jikalau keseimbangan terjadi tepat ketika biaya marginal mencapai minimum, maka terjadilah biaya marginal yang konstan (constants marginal cost); c. Jikalau keseimbangan terjadi sebelum biaya marginal mencapai minimum, maka terjadilah biaya marginal yang menurun (decreasing marginal cost). Dalam Gambar menunjukkan bahwa keseimbangan dicapai pada tingkat output OA, optimum output adalah sebesar OB dan minimum marginal cost (biaya marginal minimum) terjadi pada tingkat output OD. Maka menurut preporsi di atas, firm yang gambarnya terlukis dalam Gambar mengalami increasing cost serta increasing marginal cost.

14 Gambar Biaya Maupun Biaya Marginal Meningkat Waktu bergerak naik (increasing), kurva biaya rata-rata AC memotong garis AS di titik T; demikian pun kurva biaya marginal MC, di titik S. Pada Gambar menunjukkan bahwa keseimbangan dicapai pada tingkat output OA, dan minimum marginal cost tercapai pada tingkat output OD. Optimum output adalah sebesar OA juga, persis sama dengan profitable output. Dalam keadaan seperti ini, maka firm yang bersangkutan bekerja dengan biaya rerata yang konstan (constant cost) dan biaya marginal yang meningkat (increasing marginal cost).

15 Gambar Biaya Tetap dan Biaya Marginal Meningkat Kurva biaya rata-rata AC memotong garis AS di titik terendah, dan kurva biaya marginal MC memotong ketika bergerak naik (increasing), di titik S. Pada Gambar menunjukkan bahwa keseimbangan dicapai pada tingkat output OA, marginal cost sama dengan marginal revenue di titik S. Selanjutnya, optimum output adalah sebesar OB dan minimum marginal cost terjadi pada tingkat output OD. Dalam posisi seperti ini, firm yang bersangkutan bekerja dengan biaya rerata yang menurun (decreasing cost) dan biaya marginal yang meningkat (increasing marginal cost).

16 Gambar Biaya Menurun dan Biaya Marginal Meningkat Ketika bergerak turun (decreasing), kurva biaya rata-rata AC memotong garis AS di titik T, sementara kurva biaya marginal MC memotongnya ketika bergerak naik (increasing) di titik S. Demikianlah, telah digambarkan tiga keadaan bagi tiga buah firm yang kesemuanya bekerja dalam industri persaingan sempurna, masingmasing dengan keadaannya sendiri-sendiri. Gambar firm memperoleh laba supernormal, di dalam Gambar firm memperoleh laba normal, sedangkan di dalam Gambar dilukiskan menderita rugi. Membaca seluruh uraian di atas, terdapat semacam ketentuan bahwa : dalam industri persaingan sempurna, maka firm yang di dalam keseimbangan. 1. Mendapatkan laba supernormal, tentu bekerja dengan biaya rerata yang meningkat (increasing average cost atau increasing cost); 2. Mendapatkan laba normal, tentu bekerja dengan biaya rerata yang konstan (constant average cost atau constant cost); 3. Menderita rugi, tentu akan bekerja dengan biaya rerata yang menurun (decreasing average cost atau decreasing cost); dan 4. Memperoleh apapun juga, laba supernormal, laba normal, maupun rugi tentu akan bekerja dengan biaya marginal yang meningkat (increasing margial cost).

17 2. Persaingan Tidak Sempurna Di dalam industri persaingan tidak sempurna terdapat banyak firm, setiap firm yang masih berada di luar industri mempunyai kebebasan untuk memasuki industri. Ini adalah karakteristik persaingan sempurna. Namun, di dalam industri persaingan tidak sempurna, setiap produsen menghasilkan output yang satu sama lain terbedakan (differentiated product), sehingga setiap orang produsen memiliki beberapa derajat monopoli tertentu atas produknya sendiri. Kurva-kurva Revenue Oleh karena karakteristik persaingan tidak sempurna, maka bentuk revenuenya jadi sangat berbeda dengan apa yang terdapat dalam industri persaingan sempurna. Perbedaan bentuk kurva-kurva revenue antara industri persaingan tidak sempurna ini dengan industri persaingan sempurna adalah adanya kenyataan bahwa produk di dalam pasar persaingan tidak sempurna atau pasar monopolistik ini adalah terbedakan satu sama lain. Untuk selanjutnya, lihatlah Gambar D D D D 0 Output Gambar Kurva AR dalam Industri Persaingan Tidak Sempurna Kurva D adalah kurva AR untuk persaingan sempuna, sedang kurva D untuk persaingan tidak sempurna. Semakin curam kurva AR, semakin tidak sempurnalah persaingan.

18 Di dalam industri persaingan monopolistik, pada harga yang tinggi jumlah barang yang diminta itu akan berkurang, dan pada harga yang rendah jumlah barang yang diminta akan bertambah. Pada akhirnya, kurva permintaan atau kurva penerimaan rerata (AR) bagi sebuah firm yang berada dalam industri persaingan tidak sempurna akan berbentuk seperti kurva D D dari Gambar Selanjutnya, oleh karena kurva penerimaan rerata (AR) sudah jelas berbentuk garis (baik linear maupun nonlinier) yang miring ke kanan bawah. Jelasnya, kurva penerimaan total dalam industri persaingan monopolistik akan berbentuk garis lengkung dan bermula dari titik origin, sedangkan kurva penerimaan marginal dalam industri persaingan tidak sempurna berbentuk garis yang membagi setiap jarak horizontal antara sumbu tegak dengan kurva penerimaan rata-rata menjadi dua sama besar. Keseimbangan dalam Persaingan Tidak Sempurna Tabel 13.2 Keseimbangan Firm dalam Persaingan Tidak Sempurna Margina Total Averag Averag Margina Output Harga l Total Marginal Total Revenu e e l Revenu Cost Cost Profit e Cost Profit Profit (Q) (P) e (TC) (MC) (TR) (AC) Ton Rp (MR) Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp (1) (2) (3) (4) () (6) (7) (8) (9) (10) _ _ _ _ _

19 Apabila biaya lebih tinggi daripada permintaan maka firm yang bersangkutan akan mengalami kerugian. Artinya selama output (Q) yang dihasilkan oleh firm yang bersangkutan belum mencapai jumlah OA satuan. Sehingga pada waktu tersebut biaya yang ditanggung akan lebih tinggi daripada penerimaannya, artinya perusahaan akan menanggung rugi. Tetapi apabila output yang dihasilkan sebesar OA satuan maka kerugian yang ditanggung oleh perusahaan akan semakin menghilang. Keterangan tambahan: Keseimbangan firm dalam industri prsaingan tidak sempurna Keuntungan maksimal dapat diperoleh ketika tercapainya posisi keseimbangan, yaitu pada saat penerimaan marginal sama dengan biaya marginal (MR = MC). Bukti Keseimbangan Pada Persaingan Tidak Sempurna Posisi kseimbangan akan dicapai pada saat laba marginal (Marginal Profit) sebesar 0 (nol). Penerimaan marginal (marginal revenue) adalah tambahan penerimaan total untuk setiap satuan output. Sedangkan biaya marginal (Marginal Cost) adalah tambahan biaya total untuk setiap satuan output. Selama kurva penerimaan marginal (Marginal Revenue) lebih tinggi daripada kurva biaya marginal (Marginal Cost), maka laba akan bertambah ketika jumlah output firm juga bertambah. Hal ini berarti bahwa tambahan untuk penerimaan tota (Total Revenue) masih lebih besar daripada tambahan untuk biaya total (Total Cost). Sebaliknya, jika kurva biaya marginal (Marginal Cost) lebih tinggi daripada kurva penerimaan marginal (Marginal Revenue) maka belum tentu rugi yang akan terjadi, ttapi laba akan berkurang jika jumlah output firm bertambah. Hal ini

20 dikarenakan tambahan terhadap biaya total lebih besar daripada tambahan terhadap penerimaan total (TC>TR). Biaya Pada Saat Keseimbangan Didalam industri persaingan tidak sempurna atau persaingan monopolitik, segala kemungkinan mengenai arah biaya bisa terjadi antara lain sebagai berikut : a. Biaya Rerata 1. Increasing Cost Apabila firm bekerja dengan biaya rerata yang meningkat(increasing Cost), maka firm pasti akan bekerja pula dengan biaya marginal meningkat (Increasing Marginal Cost). 2. Constant Cost Apabila firm bekerja dengan biaya rerata yang konstan (Constant Average ), maka biaya marginalnya akan meningkat (Increasing Marginal Cost). 3. Decreasing Cost Apabila firm bekerja dengan biaya rerata menurun (Decreasing Cost), maka banyak kemungkinan yang bisa terjadi dengan biaya marginalnya (Marginal Cost). Kemungkinan-kemungkinan tersebut dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu : a. Decreasing Cost pada saat diperoleh laba Supernormal Kemungkinan Pertama untuk firmn yang bekerja dengan Decreasing Cost pada saat firm memperoleh laba supernormal adalah biaya marginal (Marginal Cost) nya akan meningkat. Dalam industri persaingan monopolistik, firm akan mendapatkan laba supernormal dengan biaya rerata menurun (Decreasing Cost), sedangkan biaya marginalnya meningkat. Kemungkinan kedua untuk firm yang bekerja dengan Decreasing Cost pada saat ia memperoleh laba supernormal adalah bahwa biaya Marginal (Marginal Cost) nya berada pada posisi konstan. Firm yang bekerja pada industri

21 persaingan monopolistik, mendapatkan laba supernormal pada saat keseimbangan dengan biaya rerata menurun (Decreasing Cost), maka biaya marginalnya adalah Konstant (Constant Marginal Cost). Kemungkinan ketiga untuk firm yang bekerja dengan Decreasing Cost adalah bahwa biaya Marginal (Marginal Cost) nya juga akan menurun. Tetapi kemungkinan ini tidak mungkin terjadi, karena kurva biaya Marginal (MC) menurun dan memotong kurva permintaan marginal (MR). Artinya kurva biaya Marginal (MC) lebih landai daripada kurva permintaan Marginal (MR). Dalam keadaan ini, firm justru akan menderita kerugian maksimum. Untuk memperoleh laba maksimum, kurva permintaan marginal (MR) memiliki koefisien kecondongan yang lbih kecil daripada kurva biaya marginal (MC). Dengan demikian equilibrium of firm atau keseimbangan firm untuk mendapatkan laba supernormal maksimum hanya dapat terjadi jika firm bekerja pada biaya marginal yang constant atau meningkat (Constant atau Increasing Marginal Cost). b. Decreasing Cost pada saat diterima laba normal atau diderita rugi Jika suatu firm didalam persaingan monopolistik hanya mendapatkan laba normal saja, maka biaya rerata pasti menurun (Decreasing Cost). Pada saat kurva biaya rerata (AC) bersinggungan dengan kurva penerimaan rerata (AR), penerimaan rerata sama dengan biaya rerata (AR=AC) dan firm nya hanya akan mendapatkan laba normal saja. Jika suatu firm didalam persaingan monopolostik mendrita kerugian, maka biaya reratanya pasti akan menurun (Decreasing Cost). Apabila biaya rerata lebih besar daripada biaya penerimaan, maka secara tersendirinya firm tersebut sdang menderita kerugian, yakni rugi rerata (Average Lost)

22 dan rugi total (Total Lost). Kesimpulannya, sebuah firm dalam dalam persaingan tidak sempurna yang menderita kerugian, maka biaya reratanya pasti akan menurun (Decreasing Cost). b. Biaya Marginal 1. Increasing Marginal Cost Apabia firm dalam industri persaingan monopolistik bekerja dengan biaya marginal yang meningkat, maka ada 3 kemungkinan yang dapat terjadi, antara lain sebagai berkut : a. Suatu firm dalam persaingan tidak sempurna yang bekrja dengan biaya marginal meningkat (Increasing Marginal Cost) akan bekerja dengan biaya rerata yang menurun. Dengan Increasing Marginal Cost dan Decreasing Cost, firm dapat menerima laba suprnorma, laba normal maupun menderita suatu kerugian. b. Suatu firm dalam persaingan tidak sempurna yang biaya marginanya meningkat, dan biaya reratanya konstan. 2. Constant marginal cost Apabila firm bekerja dengan biaya marginal yang konstan(constant marginal cost) maka satu-satunya kemungkinan yang dapat terjadi atas biaya reratanya menurun 3. Decreasing marginal cost Gejala biaya marginal menurun (decreasing marginal cost) ini, sebagaimana yang telah diterangkan di depan tidak ada, karena dalam keadaan seperti itu firm hanya akan menderita rugi maksimum. C. Pertentangan berbagai tujuan Sekurang-kurangnya masih ada dua lagi sesuatu yg dapat dipakai sebagai tujuan alternative firm: 1. Tingkat output optimal Dapat diacapai ketika firm yang bersangkutan menghasilkan output optimal dicapai pada waktu dicapainya the optimum rate of output.

23 2. Tingkat penjualan maksimal Adalah suatu tingkat penjualan output yang memberikan penerimaan maksimal. Jadi yang hendak dimaksimalkan adalah hasil penjualan output, bukan laba. Tingkat penjualan maksimal ini sebenarnya identik dengan penerimaan maksimal.

Pertemuan Ke 5. Bentuk Pasar

Pertemuan Ke 5. Bentuk Pasar Pertemuan Ke 5 Bentuk Pasar Berdasarkan jumlah penjual yang ada, struktur pasar output dibedakan menjadi empat, yaitu : 1. Pasar Persaingan Sempurna (perfect competitive market) : pasar dengan jumlah penjual

Lebih terperinci

Materi 8 Ekonomi Mikro

Materi 8 Ekonomi Mikro Materi 8 Ekonomi Mikro Pasar Persaingan Sempurna Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami metode dan model pasar persaingan sempurna dalam : Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna,

Lebih terperinci

PELATIHAN OLIMPIADE EKONOMI PERSIAPAN OLIMPIADE SAINS PROVINSI. HARI/TANGGAL : Kamis/ 24 MEI JUMLAH SOAL : 50 butir

PELATIHAN OLIMPIADE EKONOMI PERSIAPAN OLIMPIADE SAINS PROVINSI. HARI/TANGGAL : Kamis/ 24 MEI JUMLAH SOAL : 50 butir PELATIHAN OLIMPIADE EKONOMI PERSIAPAN OLIMPIADE SAINS PROVINSI HARI/TANGGAL : Kamis/ 24 MEI 2012 WAKTU : 120 MENIT JUMLAH SOAL : 50 butir Pilihlah satu jawaban yang paling tepat pada soal di bawah ini!

Lebih terperinci

Gambar 1. Kurva Permintaan

Gambar 1. Kurva Permintaan APLIKASI FUNGSI PADA MATEMATIKA EKONOMI. Fungsi Permintaan dan Penawaran Hukum permintaan menyatakan bahwa semakin tinggi harga barang (P) maka permintaan barang tersebut () akan menurun. Semakin rendah

Lebih terperinci

Perusahaan, Produksi, dan Biaya

Perusahaan, Produksi, dan Biaya Perusahaan, Produksi, dan Biaya Perusahaan adalah kesatuan teknis, yang bertujuan untuk menghasilkan benda-benda atau jasa. Perusahaan ingin mencapai laba setinggi mungkin. Pengertian sehari-hari, laba

Lebih terperinci

VI. BIAYA PRODUKSI DAN PENERIMAAN

VI. BIAYA PRODUKSI DAN PENERIMAAN Nuhfil1 6.1. Macam-Macam Biaya Produksi VI. BIAYA PRODUKSI DAN PENERIMAAN Biaya produksi adalah semua pengeluaran perusahaan untuk memperoleh faktorfaktor produksi yang akan digunakan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 7 Elastisitas, Biaya Produksi dan Penerimaan, Maksimum dan Minimum Suatu Fungsi I Komang Adi Aswantara UT Korea Fall 2013

MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 7 Elastisitas, Biaya Produksi dan Penerimaan, Maksimum dan Minimum Suatu Fungsi I Komang Adi Aswantara UT Korea Fall 2013 MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 7 Elastisitas, Biaya Produksi dan Penerimaan, Maksimum dan Minimum Suatu Fungsi I Komang Adi Aswantara UT Korea Fall 2013 Elastisitas Elastisitas merupakan ukuran kepekaan

Lebih terperinci

Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar

Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar Selain berbentuk fungsi linier, permintaan dan penawaran dapat pula berbentuk fungsi non linier. Fungsi permintaan dan fungsi penawaran yang kuadratik dapat

Lebih terperinci

Telkom University Alamanda

Telkom University Alamanda Telkom University Alamanda 2 Tujuan Mahasiswa diharapkan mampu: Memahami fungsi non-linear Menerapkan fungsi non-linear dalam ilmu ekonomi 3 Hubungan Non-Linear Ada 4 macam bentuk fungsi non-linear yang

Lebih terperinci

PERHITUNGAN LABA/RUGI SUATU USAHA

PERHITUNGAN LABA/RUGI SUATU USAHA Judul PERHITUNGAN LABA/RUGI SUATU USAHA Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas : I (Satu) Nomor Modul : Eko.I.04 Penulis: Nurmawan, S.Pd Penyunting Materi: Dra. Endang Sri Rahayu Penyunting Media: Sandjaja Siswosoemarto,

Lebih terperinci

Elastisitas Permintaan

Elastisitas Permintaan 06/1/010 Penerapan Diferensial Fungsi Sederhana dalam Ekonomi Diskripsi materi: Elastisitas Biaya Marjinal dan Penerimaan Marjinal Utilitas Marjinal Produk Marjinal Analisis Keuntungan Maksimum Matematika

Lebih terperinci

Biaya variabel dapat dihitung dari penurunan rumus menghitung biaya total, yaitu:

Biaya variabel dapat dihitung dari penurunan rumus menghitung biaya total, yaitu: Pilihan Ganda Hal 226 1. Yang manakah dari yang berikut digolongkan sebagai biaya tetap? a. Sewa Pabrik. 2. Biaya marjinal akan mulai meningkat pada ketika... b. Biaya Produksi Total Mencapai Maksimum.

Lebih terperinci

BIAYA PRODUKSI PENGERTIAN

BIAYA PRODUKSI PENGERTIAN BIAYA PRODUKSI PENGERTIAN Pengertian Biaya Dalam ilmu ekonomi, biaya diartikan semua pengorbanan yang perlu untuk suatu proses produksi, dinyatakan dalam uang menurut harga pasar yang berlaku. Dalam definisi

Lebih terperinci

Bentuk-Bentuk Pasar. Categories : Bentuk-Bentuk Pasar. ekonomi.

Bentuk-Bentuk Pasar. Categories : Bentuk-Bentuk Pasar. ekonomi. http://www.plengdut.com/2013/01/bentuk-bentuk-pasar.html Bentuk-Bentuk Pasar Diposkan oleh irmawan hadi saputra di 7:29 PM Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook Categories : Bentuk-Bentuk

Lebih terperinci

Macam-macam Biaya : Biaya Total (Total cost : TC), yaitu merupakan jumlah keseluruhan dari biaya tetap dan biaya tidak tetap.

Macam-macam Biaya : Biaya Total (Total cost : TC), yaitu merupakan jumlah keseluruhan dari biaya tetap dan biaya tidak tetap. FUNGSI BIAYA Macam-macam Biaya : Biaya Tetap (Fixed Cost : FC) yaitu, merupakan balas jasa dari pada pemakaian faktor produksi tetap (fixed factor), yaitu biaya yang dikeluarkan tehadap penggunaan faktor

Lebih terperinci

BIAYA PRODUKSI. I. Pengertian Biaya produksi. Nama : Abdul Wahab NPM : Kelas : 1 ID 05

BIAYA PRODUKSI. I. Pengertian Biaya produksi. Nama : Abdul Wahab NPM : Kelas : 1 ID 05 Nama : Abdul Wahab NPM : 38409532 Kelas : 1 ID 05 BIAYA PRODUKSI I. Pengertian Biaya produksi Untuk menghasilkan barang atau jasa diperlukan factor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, modal,

Lebih terperinci

Penggunaan Turunan dalam Ekonomi

Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Dalam ilmu ekonomi konsep turunan pertama dari suatu fungsi dapat digunakan untuk mendapatkan ongkos marjinal, pendapatan marjinal, elastisitas, hasrat menabung marjinal,

Lebih terperinci

Proses dimana tingkat harga dan output ditentukan sangat dipengaruhi oleh struktur pasarnya Pasar: terdiri atas pembeli dan penjual aktual maupun

Proses dimana tingkat harga dan output ditentukan sangat dipengaruhi oleh struktur pasarnya Pasar: terdiri atas pembeli dan penjual aktual maupun Proses dimana tingkat harga dan output ditentukan sangat dipengaruhi oleh struktur pasarnya Pasar: terdiri atas pembeli dan penjual aktual maupun potensial suatu produk tertentu Struktur Pasar: mengacu

Lebih terperinci

c. Konflik Efisiensi- Keadilan

c. Konflik Efisiensi- Keadilan asar persaingan sempurna adalah pasar yang memiliki mobilitas sempurna dari sumber daya serta adanya pengetahuan yang sempurna baik pembeli maupun penjual,sehingga kekuatan permintaan dan penawaran dapat

Lebih terperinci

Template Standar Powerpoint

Template Standar Powerpoint Modul ke: Template Standar Powerpoint Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Fakultas FEB Ali Akbar Gayo, SE.,MM Program Studi

Lebih terperinci

B A B VII. Jika TC = TC(Q), maka. Dan jika TR = TR(Q), maka

B A B VII. Jika TC = TC(Q), maka. Dan jika TR = TR(Q), maka B A B VII 7.1. KONSEP MARGINAL Biaya marginal (marginal cost atau MC) dalam ilmu ekonomi didefinisikan sebagai perubahan dalam biaya total (total cost atau TC) yang terjadi sebagai akibat dari produksi

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Mikro Kode : IS304 SKS : 3 SKS Semester : 1 Dosen : Tim Jumlah TM : 16 x pertemuan

Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Mikro Kode : IS304 SKS : 3 SKS Semester : 1 Dosen : Tim Jumlah TM : 16 x pertemuan PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI DAN KOPERASI FPIPS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ================================================== SATUAN PEMBELAJARAN Mata Kuliah : Mikro Kode : IS304 SKS : 3 SKS

Lebih terperinci

Materi 4 Ekonomi Mikro

Materi 4 Ekonomi Mikro Materi 4 Ekonomi Mikro Teori Produksi Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami analisis ekonomi konsep biaya, biaya produksi jangka pendek dan panjang. Mahasiswa dapat memahami konsep

Lebih terperinci

STRUKTUR PASAR I. Beberapa asumsi yang diperlukan dalam menganalisa struktur pasar : PRICE MAKERS

STRUKTUR PASAR I. Beberapa asumsi yang diperlukan dalam menganalisa struktur pasar : PRICE MAKERS Bentuk Bentuk asar erfect Competition Monopoly Monopolistic Competition Oligopoli STRUKTUR ASAR I Beberapa asumsi yang diperlukan dalam menganalisa struktur pasar : RICE TAKERS RICE MAKERS Asumsi erfect

Lebih terperinci

Materi 6 Ekonomi Mikro

Materi 6 Ekonomi Mikro Materi 6 Ekonomi Mikro Memaksimalkan Laba/Keuntungan Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami konsep dan metode perhitungan untuk mencapai laba/keuntungan yang maksimal berdasarkan

Lebih terperinci

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA Struktur Pasar Faktor-faktor yang membedakan bentuk pasar 1. Ciri-ciri barang yang dihasilkan 2. Banyaknya perusahaan dalam industri 3. Tingkat kesulitan perusahaan baru dalam

Lebih terperinci

Bab 10 Struktur Pasar: Pasar Persaingan Sempurna, Monopoli & Monopolistik. Ekonomi Manajerial Manajemen

Bab 10 Struktur Pasar: Pasar Persaingan Sempurna, Monopoli & Monopolistik. Ekonomi Manajerial Manajemen Bab 10 Struktur Pasar: Pasar Persaingan Sempurna, Monopoli & Monopolistik 1 Ekonomi Manajerial Manajemen 2 Struktur Pasar & Tingkat Persaingan Proses dimana tingkat harga dan output ditentukan sangat dipengaruhi

Lebih terperinci

VII. STRUKTUR PASAR Pasar Persaingan Sempurna

VII. STRUKTUR PASAR Pasar Persaingan Sempurna Kardono-nuhfil 1 VII. STRUKTUR PASAR Pasar output adalah pertemuan antara permintaan output dan penawaran output. Pada sisi permintaan, pasar output mempunyai ciri-ciri yang sama, yaitu bahwa permintaan

Lebih terperinci

Modul 5. Teori Perilaku Produsen

Modul 5. Teori Perilaku Produsen Modul 5. Teori Perilaku Produsen A. Deskripsi Modul Seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam keputusan: berapa output yang harus

Lebih terperinci

Penggunaan Turunan dalam Ekonomi

Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Modul 8 Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Drs. Wahyu Widayat, M.Ec D PENDAHULUAN alam ilmu ekonomi konsep turunan pertama dari suatu fungsi dapat digunakan untuk mendapatkan ongkos marjinal, pendapatan

Lebih terperinci

Referensi utama: Modern Industrial Organization Carlton and Pertloff 4 th ed Chapter 4, # 88 -

Referensi utama: Modern Industrial Organization Carlton and Pertloff 4 th ed Chapter 4, # 88 - Referensi utama: Modern Industrial Organization Carlton and ertloff 4 th ed. 2005 Chapter 4, # 88 - Referensi utama: Modern Industrial Organization Carlton and ertloff 4 th ed. 2005 Chapter 4, # 88 - Monopoli

Lebih terperinci

PENGANTAR EKONOMI MIKRO DEWI TAURUSYANTI, MM.,SE. STRUKTUR PASAR -PASAR PERSAINGAN SEMPURNA-

PENGANTAR EKONOMI MIKRO DEWI TAURUSYANTI, MM.,SE. STRUKTUR PASAR -PASAR PERSAINGAN SEMPURNA- PENGANTAR EKONOMI MIKRO DEWI TAURUSYANTI, MM.,SE. STRUKTUR PASAR -PASAR PERSAINGAN SEMPURNA- DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 9 SANIA MASTIA JAYANTI (0221 11 235) ROSYIFAH WULANDINY (0221 11 237) IRIANI MURIB

Lebih terperinci

TOTAL PRODUKSI DAN PRODUKSI MARGINAL DENGAN SATU VARIABEL BEBAS : TANAH TENAGA KERJA TOTAL PRODUKSI

TOTAL PRODUKSI DAN PRODUKSI MARGINAL DENGAN SATU VARIABEL BEBAS : TANAH TENAGA KERJA TOTAL PRODUKSI Bab 3 Pelaku Kegiatan Ekonomi Teori produksi Teori produksi adalah suatu gambaran bagaimana produsen berprilaku dalam memproduksi barang dan jasa. Teori produksi menekankan pada efisiensi. Dua konsep utama

Lebih terperinci

TEORI PASAR. Pengantar Ilmu Ekonomi

TEORI PASAR. Pengantar Ilmu Ekonomi TEORI PASAR Pengantar Ilmu Ekonomi Pasar Secara Sederhana Tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual-beli barang dan jasa. Secara Luas (W.J. Stanton ) orang-orang yang mempunyai

Lebih terperinci

Bahan ajar Pengantar ekonomi dan manajemen 2. Nur RACHMAD [STRUKTUR PASAR] Pertemuan 8 dan 9

Bahan ajar Pengantar ekonomi dan manajemen 2. Nur RACHMAD [STRUKTUR PASAR] Pertemuan 8 dan 9 2015 Bahan ajar Pengantar ekonomi dan manajemen 2 Nur RACHMAD [STRUKTUR PASAR] Pertemuan 8 dan 9 2 Pengertian Pasar STRUKTUR PASAR Pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan (pembeli)

Lebih terperinci

V. TEORI PERILAKU PRODUSEN

V. TEORI PERILAKU PRODUSEN Kardono -nuhfil V. TEORI PERILAKU PRODUSEN 5.. Fungsi Produksi Seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam keputusan: ) berapa output

Lebih terperinci

Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Ir. Tito Adi Dewanto

Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Ir. Tito Adi Dewanto Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Ir. Tito Adi Dewanto Kegiatan Belajar 1 A. Perilaku Konsumen Perilaku konsumen mengikuti Hukum permintaan : Bila harga barang naik, ceteris paribus (faktor lain tetap)

Lebih terperinci

Fungsi biaya. Biaya tetap (fixed cost) Biaya variabel (variable cost) FC = k VC = f (Q) = vq C = g(q) = FC + VC = k + vq

Fungsi biaya. Biaya tetap (fixed cost) Biaya variabel (variable cost) FC = k VC = f (Q) = vq C = g(q) = FC + VC = k + vq Fungsi biaya Biaya tetap (fixed cost) Biaya variabel (variable cost) FC = k VC = f (Q) = vq C = g(q) = FC + VC = k + vq Fungsi biaya Biaya tetap yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan sebesar Rp 20.000,

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI. Oleh: Dosen STIE Ahmad Dahlan Jakarta

MATEMATIKA EKONOMI. Oleh: Dosen STIE Ahmad Dahlan Jakarta MATEMATIKA EKONOMI Oleh: Husnayetti Dosen STIE Ahmad Dahlan Jakarta DIFERENSIAL Diferensial mempelajari tentang tingkat perubahan rata-rata atau tingkat perubahan seketika dari suatu fungsi Metode Kalkulus

Lebih terperinci

TEORI PRODUKSI DAN ESTIMASI

TEORI PRODUKSI DAN ESTIMASI Organisasi Produksi dan Fungsi Produksi Organisasi Produksi TEORI PRODUKSI DAN ESTIMASI Produksi (production) adalah perubahan bentuk dari berbagai input atau sumber daya menjadi output beruoa barang dan

Lebih terperinci

PENERAPAN EKONOMI FUNGSI NON LINIER

PENERAPAN EKONOMI FUNGSI NON LINIER PENERAPAN EKONOMI FUNGSI NON LINIER Pertemuan 3 LOGO Farah Alfanur Fungsi Penerimaan Fungsi Biaya Fungsi Penawaran Fungsi Permintaan 2 PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR Permintaan dan penawaran

Lebih terperinci

Biaya Produksi dalam jangka pendek

Biaya Produksi dalam jangka pendek Biaya Produksi dalam jangka pendek Dalam jangka pendek, ada satu faktor produksi yang dapat dirubah, sementara faktor produksi yang lain tetap Keseluruhan jumlah biaya produksi dapat dibedakan menjadi

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI MC ATC AVC AFC Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc. PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI Biaya Produksi Slide 2 Biaya adalah dana yang dikeluarkan dalam mengorganisir dan menyelesaikan

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN BIAYA PRODUKSI

KESEIMBANGAN BIAYA PRODUKSI KESEIMBANGAN BIAYA PRODUKSI -NN- Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktorfaktor produksi dari bahan- bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan

Lebih terperinci

Teori Produksi dan Biaya. Pertemuan 5

Teori Produksi dan Biaya. Pertemuan 5 Teori Produksi dan Biaya Pertemuan 5 Fungsi Produksi Fungsi Produksi menunjukkan hubungan antara jumlah faktor produksi (input) yang digunakan dengan jumlah barang atau jasa (output) yang dihasilkan. Short

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis Untuk mengetahui dampak kenaikan harga kedelai sebagai bahan baku (input) dalam industri tempe, akan digunakan beberapa teori yang berkaitan dengan hal tersebut.

Lebih terperinci

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA Pertemuan 8 Pengantar Ilmu Ekonomi Pokok bahasan pertemuan ke-8 Ciri pasar persaingan sempurna Laba dalam pasar persaingan sempurna Kebaikan dan keburukan pasar persaingan sempurna.

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. : Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar ekonomi mikro.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. : Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar ekonomi mikro. Kode & nama mata kuliah : IS 304 Pengantar Ekonomi Mikro (3 SKS) SATUAN ACARA PERKULIAHAN Topik bahasan : Konsep Dasar Ekonomi Mikro : Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar ekonomi mikro. 1 1. mahasiswa

Lebih terperinci

a b Penawaran : Jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu

a b Penawaran : Jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu G. Aplikasi Fungsi dalam Bisnis dan Ekonomi. Permintaan (Demand) dan Penawaran (Supply) Permintaan : Sejumlah barang yang diminta konsumen pada tingkat harga tertentu. Hukum Permintaan (Demand): Apabila

Lebih terperinci

Ekonomi Mikro. Struktur Pasar

Ekonomi Mikro. Struktur Pasar Ekonomi Mikro Struktur Pasar Faktor-faktor yang membedakan bentuk pasar 1. Ciri-ciri barang yang dihasilkan 2. Banyaknya perusahaan dalam industri 3. Tingkat kesulitan perusahaan baru dalam memasuki industri

Lebih terperinci

1). PRODUKSI, 2). BIAYA DAN 3).KEUNTUNGAN

1). PRODUKSI, 2). BIAYA DAN 3).KEUNTUNGAN 1). PRODUKSI, 2). BIAYA DAN 3).KEUNTUNGAN 1.1. Produksi dan Fungsi Produksi Produksi adalah hasil yang diperoleh petani pada saat panen Fungsi produksi adalah suatu fungsi yang menunjukan hubungan (teknis)

Lebih terperinci

Bahan Kuliah7:Ek_Manajerial

Bahan Kuliah7:Ek_Manajerial Bahan Kuliah7:Ek_Manajerial Pendahuluan #1 Produksi adalah proses transformasi input atau sumberdaya menjadi output dalam bentuk barang dan jasa. INPUT (FAKTOR PRODUKSI) PRODUKSI OUTPUT (BARANG ATAU JASA)

Lebih terperinci

DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI, SE., MM

DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI, SE., MM Pricing practice DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI, SE., MM MR MR PENETAPAN HARGA BERBAGAI PRODUK Penetapan Harga Produk Dengan Permintaan Saling Berhubungan Permintaan hubungan timbal balik mempengaruhi penentuan

Lebih terperinci

PENGANTAR ILMU EKONOMI

PENGANTAR ILMU EKONOMI HANDOUT MATA KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI Anang Muftiadi, SE., M.Si. DISIAPKAN SEBAGAI MATERI PELENGKAP MATA KULIAH EKONOMI POLITIK DI STIA-LAN BANDUNG HANDOUT 5 BIAYA, HARGA DAN OUTPUT (Pada Pasar Kompetitif)

Lebih terperinci

Persamaan Linear dan non Linier. Dr. Ananda Sabil Hussein

Persamaan Linear dan non Linier. Dr. Ananda Sabil Hussein Persamaan Linear dan non Linier Dr. Ananda Sabil Hussein SISTEM PERSAMAAN LINEAR Persamaan linear satu variabel adalah kalimat terbuka yang menyatakan hubungan sama dengan dan hanya memiliki satu variabel

Lebih terperinci

monopolistik - Pasar oligopoli

monopolistik - Pasar oligopoli STRUKTUR PASAR Ari Darmawan, Dr. S.AB, M.AB Email: aridarmawan_fia@ub.ac.id A. PENDAHULUAN B. STRUKTUR PASAR - Pasar persaingan sempurna - Pasar monopoli - Pasar persaingan monopolistik - Pasar oligopoli

Lebih terperinci

6 FUNGSI LINEAR DAN FUNGSI

6 FUNGSI LINEAR DAN FUNGSI 6 FUNGSI LINEAR DAN FUNGSI KUADRAT 5.1. Fungsi Linear Pada Bab 5 telah dijelaskan bahwa fungsi linear merupakan fungsi yang variabel bebasnya paling tinggi berpangkat satu. Bentuk umum fungsi linear adalah

Lebih terperinci

PENGANTAR EKONOMI MIKRO

PENGANTAR EKONOMI MIKRO PENGANTAR EKONOMI MIKRO www.febriyanto79.wordpress.com LOGO Produksi Kegiatan memproses input menjadi output Produsen dalam melakukan kegiatan produksi mempunyai landasan teknis yang didalam teori ekonomi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Break Even Point (BEP) Break Even Point (BEP) adalah suatu keadaan dimana perusahaan dalam operasinya tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugian atau dengan

Lebih terperinci

MODEL OLIGOPOLI DASAR

MODEL OLIGOPOLI DASAR MAKALAH MODEL OLIGOPOLI DASAR DISUSUN OLEH : FIFI APRILIA NURUL AINI NIM: 041624253005/ KELAS B TUSTA CITTA IHTISAN TRI PRASIDYA NIM: 041624253009/ KELAS B SESILIA ADRIANA ARIF NIM: 041624253012/ KELAS

Lebih terperinci

PERTANIAN. Tri Wahyu Nugroho, SP. MSi.

PERTANIAN. Tri Wahyu Nugroho, SP. MSi. TEORI PRODUKSI PERTANIAN Tri Wahyu Nugroho, SP. MSi. Teori Produksi : Untuk melihat hubungan antar input (faktor produksi) Dan, output (hasil poduksi) Teori produksi diharapkan : Menerangkan terjadinya

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Kerangka pemikiran teoritis meliputi penjelasan-penjelasan mengenai halhal

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Kerangka pemikiran teoritis meliputi penjelasan-penjelasan mengenai halhal III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis meliputi penjelasan-penjelasan mengenai halhal yang berdasar pada teori yang digunakan dalam penelitian. Penelitian

Lebih terperinci

BAB VI Struktur Pasar

BAB VI Struktur Pasar BAB VI Struktur Pasar 6.1. Pengertian Struktur Pasar Di stasiun televisi sering kita melihat iklan yang mencerminkan persaingan di pasar produk masing-masing, misalnya persaingan yang sangat ketat di pasar

Lebih terperinci

STRUKTUR PASAR DAN STRATEGI PENETAPAN HARGA. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman Suhardi, S.Pt.,MP

STRUKTUR PASAR DAN STRATEGI PENETAPAN HARGA. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman Suhardi, S.Pt.,MP STRUKTUR PASAR DAN STRATEGI PENETAPAN HARGA Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman Suhardi, S.Pt.,MP Materi : Pengertian Struktur Pasar Bentuk Pasar Maksimisasi Keuntungan Metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teori Produksi dan Biaya Produksi 1

BAB I PENDAHULUAN. Teori Produksi dan Biaya Produksi 1 BAB I PENDAHULUAN Teori tingkah laku konsumen memberikan latar belakang yang penting di dalam memahami sifat permintaan pembeli di pasaar. Dari analisis itu sekarang telah dapat difahami alasana yang mendorong

Lebih terperinci

1.Fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar. 2.Pengaruh pajak-spesifik terhadap keseimbangan pasar

1.Fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar. 2.Pengaruh pajak-spesifik terhadap keseimbangan pasar Fungsi linear sangat lazim diterapkan dalam ilmu ekonomi, baik dalam pembahasan ekonomi mikro maupun makro. Dua variabel ekonomi maupun lebih yang saling berhubungan acapkali diterjemahkan kedalam bentuk

Lebih terperinci

Kuliah V-Analisis Perilaku Produsen: Biaya Produksi

Kuliah V-Analisis Perilaku Produsen: Biaya Produksi Kuliah V-Analisis Perilaku Produsen: Biaya Produksi DIE-FEUI March 13, 2013 1 Beberapa Definisi Ukuran SR vs LR Ilustrasi 2 Biaya dalam jangka pendek Kurva biaya dalam jangka pendek Antara AC dan MC 3

Lebih terperinci

Pasar Persaingan Sempurna(Perfect Competition)

Pasar Persaingan Sempurna(Perfect Competition) Pasar Persaingan Sempurna(Perfect Competition) PertemuanVII Tujuan Memahami definisi (perfect competition) Menjelaskan bagaimana perusahaan mengambil keputusan dan mengapa terjadi pemberhentian kerja dan

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: 06 Pusat Pengantar Ekonomi Mikro Teori Perilaku Produsen Bahan Ajar dan E-learning TEORI PERILAKU PRODUSEN (Analisis Jangka Pendek) 2 Basic Concept Inputs Production Process Outputs Produksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Landasan teori menguraikan teori-teori yang mendukung penelitian ini. Adapun teori-teori yang berkaitan dengan penelitian ini adalah teori pendapatan dan teori

Lebih terperinci

PERILAKU PRODUSEN : TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI

PERILAKU PRODUSEN : TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI PERILAKU PRODUSEN : TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI Bentuk-bentuk organisasi perusahaan 1. Perusahaan perseorangan a. Dikelola oleh perseorangan b. Banyak yang tidak berbadan hukum c. Jumlahnya sangat

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS Fungsi Dalam ilmu ekonomi, kita selalu berhadapan dengan variabel-variabel ekonomi seperti harga, pendapatan nasional, tingkat bunga, dan lainlain. Hubungan kait-mengkait

Lebih terperinci

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, MONOPOLI, DAN MONOPOLISTIK

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, MONOPOLI, DAN MONOPOLISTIK PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, MONOPOLI, DAN MONOPOLISTIK Bagian ini membicarakan manajemen pada pasar persaingan sempurna, monopoli, dan pasar monopolistik. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA Pasar persaingan sempurna

Lebih terperinci

BAB VII APLIKASI TURUNAN FUNGSI DALAM EKONOMI DAN BISNIS. Sifat-sifat yang sering digunakan untuk turanan fungsi dalam ekonomi dan bisnis:

BAB VII APLIKASI TURUNAN FUNGSI DALAM EKONOMI DAN BISNIS. Sifat-sifat yang sering digunakan untuk turanan fungsi dalam ekonomi dan bisnis: BAB VII APLIKASI TURUNAN FUNGSI DALAM EKONOMI DAN BISNIS A. TURUNAN FUNGSI ALJABAR SATU VARIABEL f(x) = ax n Keterangan: f (x) = turunan pertama dari fungsi f(x) a dan n adalah suatu konstanta f (x) =

Lebih terperinci

CATATAN KULIAH Pertemuan VIII: Optimasi Tanpa Kendala dan Aplikasinya (Fungsi dengan Satu Variabel)

CATATAN KULIAH Pertemuan VIII: Optimasi Tanpa Kendala dan Aplikasinya (Fungsi dengan Satu Variabel) CATATAN KULIAH Pertemuan VIII: Optimasi Tanpa Kendala dan Aplikasinya (Fungsi dengan Satu Variabel) A. Nilai Optimum dan Nilai Ekstrem Ekuilibrium Tujuan vs. Ekuilibrium Non-Tujuan:. Ekuilibrium Non-Tujuan:

Lebih terperinci

TEORI PASAR (STRUKTUR PASAR)

TEORI PASAR (STRUKTUR PASAR) TEORI PASAR (STRUKTUR PASAR) www.mercubuana.ac.id 1. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (Perfect Competitive Market) 2. PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA (Imperfect Competitive Market) 2.1. Pasar Monopoli 2.2. Pasar

Lebih terperinci

TEORI PASAR. Materi Presentasi. Pasar Persaingan Sempurna Pasar Monopoli Pasar Monopolistis Pasar Oligopoli. Sayifullah, SE., M.

TEORI PASAR. Materi Presentasi. Pasar Persaingan Sempurna Pasar Monopoli Pasar Monopolistis Pasar Oligopoli. Sayifullah, SE., M. TEORI PASAR Sayifullah, SE., M.Akt Materi Presentasi Pasar Persaingan Sempurna Pasar Monopoli Pasar Monopolistis Pasar Oligopoli 1 Teori Pasar Pasar Persaingan Sempurna Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Lebih terperinci

Matematika Ekonomi KUADRAT DAN FUNGSI RASIONAL (FUNGSI PECAH) GRAFIK FUNGSI KUADRAT BERUPA PARABOLA GRAFIK FUNGSI RASIONAL BERUPA HIPERBOLA

Matematika Ekonomi KUADRAT DAN FUNGSI RASIONAL (FUNGSI PECAH) GRAFIK FUNGSI KUADRAT BERUPA PARABOLA GRAFIK FUNGSI RASIONAL BERUPA HIPERBOLA Fungsi Non Linier Diskripsi materi: -Harga ekstrim pada fungsi kuadrat 1 Fungsi non linier FUNGSI LINIER DAPT BERUPA FUNGSI KUADRAT DAN FUNGSI RASIONAL (FUNGSI PECAH) GRAFIK FUNGSI KUADRAT BERUPA PARABOLA

Lebih terperinci

Biaya produksi jangka pendek vs biaya produksi jangka panjang. Biaya produksi jangka pendek (satu input bersifat variabel)

Biaya produksi jangka pendek vs biaya produksi jangka panjang. Biaya produksi jangka pendek (satu input bersifat variabel) Biaya Produksi Sayifullah sayiful1@gmail.com Materi Presentasi Konsep biaya dalam ilmu ekonomi Biaya produksi jangka pendek vs biaya produksi jangka panjang Biaya produksi jangka pendek (satu input bersifat

Lebih terperinci

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro Disusun Oleh : Asep Prianto (113020061) Elis Sri Maryanti (113020064) Farhatul Aini (113020062) Zahra Adzkia (113020063) FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Materi Fungsi Linear Fungsi Variabel, koefisien, dan konstanta Variabel variabel bebas Koefisien Konstanta 1). Pengertian fungsi linier

Materi Fungsi Linear Fungsi Variabel, koefisien, dan konstanta Variabel variabel bebas Koefisien Konstanta 1). Pengertian fungsi linier Materi Fungsi Linear Admin 8:32:00 PM Duhh akhirnya nongol lagi... kali ini saya akan bahas mengenai pelajaran yang paling disukai oleh hampir seluruh warga dunia :v... MATEMATIKA, ya itu namanya. materi

Lebih terperinci

STRUKTUR PASAR PERSAINGAN MONOPOLI

STRUKTUR PASAR PERSAINGAN MONOPOLI STRUKTUR PASAR PERSAINGAN MONOPOLI TIU : Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat memahami tentang konsep pasar persaingan monopoli, mampu menghitung tingkat harga baik dalam jangka pendek dan jangka

Lebih terperinci

P A S A R. 1. Pasar Persaingan Sempurna 2. Pasar Monopoli 3. Pasar Persaingan Monopolistis 4. Pasar Oligopoli

P A S A R. 1. Pasar Persaingan Sempurna 2. Pasar Monopoli 3. Pasar Persaingan Monopolistis 4. Pasar Oligopoli P A S A R 1. Pasar Persaingan Sempurna 2. Pasar Monopoli 3. Pasar Persaingan Monopolistis 4. Pasar Oligopoli 1. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA - Banyak penjual dan pembeli dan volume produksi tiap produsen

Lebih terperinci

BIAYA PRODUKSI. Tim Teaching: DR. Ir. HARSUKO RINIWATI, MP ZAINAL ABIDIN, S.Pi, MP, M.BA

BIAYA PRODUKSI. Tim Teaching: DR. Ir. HARSUKO RINIWATI, MP ZAINAL ABIDIN, S.Pi, MP, M.BA BIAYA PRODUKSI Tim Teaching: DR. Ir. HARSUKO RINIWATI, MP ZAINAL ABIDIN, S.Pi, MP, M.BA Kurva biaya produksi adalah: Kurva yang menunjukkan hubungan antara jumlah biaya/ongkos produksi yang dikeluarkan

Lebih terperinci

Add your company slogan. Biaya. Teori Produksi LOGO

Add your company slogan. Biaya. Teori Produksi LOGO Add your company slogan Biaya Teori Produksi LOGO Asumsi Dalam pembahasan ekonomi, perusahaan selalu diasumsikan bertujuan untuk memaksimalkan keuntungannya. Perusahaan yang didirikan tidak untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB VI FUNGSI KUADRAT (PARABOLA)

BAB VI FUNGSI KUADRAT (PARABOLA) BAB VI FUNGSI KUADRAT (PARABOLA) Secara umum, persamaan kuadrat dituliskan sebagai ax 2 + bx + c = 0 atau dalam bentuk fungsi dituliskan sebagai f(x) = ax 2 + bx + c, dengan a, b, dan c elemen bilangan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN FUNGSI LINEAR DALAM EKONOMI

PENGGUNAAN FUNGSI LINEAR DALAM EKONOMI PENGGUNAAN FUNGSI LINEAR DALAM EKONOMI Agar fungsi permintaan dan fungsi penawaran dapat digambarkan grafiknya, maka faktor-faktor selain jumlah yang diminta dan harga barang dianggap tidak berubah selama

Lebih terperinci

Topik 6. PENENTUAN HARGA PRODUK PERTANIAN: Oligopoly Monopolistic competition

Topik 6. PENENTUAN HARGA PRODUK PERTANIAN: Oligopoly Monopolistic competition Topik 6. PENENTUAN HARGA PRODUK PERTANIAN: Oligopoly Monopolistic competition Yaitu : berbagai aspek yang ada di pasar yang dapat mempengaruhi para pelaku di pasar Pelaku Pasar : a. Produsen b. Konsumen

Lebih terperinci

TEORI BIAYA PRODUKSI

TEORI BIAYA PRODUKSI TEORI BIAYA PRODUKSI 1 TUJUAN PERUSAHAAN Tujuan ekonomi suatu perusahaan adalah untuk memaksimumkan keuntungan. 2 Pendapatan Total & Biaya Total Pendapatan Total Jumlah pendapatan yang diterima oleh suatu

Lebih terperinci

MEKANISME PASAR A. Pengertian dan Bentuk Pasar PRODUKSI 1. Fungsi-fungsi Produksi

MEKANISME PASAR A. Pengertian dan Bentuk Pasar PRODUKSI 1. Fungsi-fungsi Produksi MEKANISME PASAR A. Pengertian dan Bentuk Pasar Dalam memajukan perekonomian suatu negara, pasar memiliki peranan yang sangat penting. Melalui aktifitas pasar, produksi dapat sampai ke tangan konsumen yang

Lebih terperinci

STRUKTUR PASAR & LABA MAKSIMUM

STRUKTUR PASAR & LABA MAKSIMUM STRUKTUR PASAR & LABA MAKSIMUM Lecturer Notes by Rini Setyo W, SE.MM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Pasar Adalah suatu institusi atau badan yg menjalankan aktivitas jual beli barang 2 dan/atau

Lebih terperinci

STRUKTUR PASAR PERSAINGAN SEMPURNA / MURNI

STRUKTUR PASAR PERSAINGAN SEMPURNA / MURNI Materi 9A. Struktur Pasar Persaingan Sempurna 159 Materi 9A. Struktur Pasar Persaingan Sempurna 160 Materi 9A STRUKTUR PASAR PERSAINGAN SEMPURNA / MURNI Persaingan Sempurna Penentuan Harga Pasar dalam

Lebih terperinci

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Bahasan Teori produksi (teori perilaku produsen) Bentuk-bentuk organisasi perusahaan Perusahaan ditinjau dari sudut teori ekonomi

Lebih terperinci

PRODUKSI TOTAL, PRODUKSI MARJINAL DAN PRODUK RATA RATA Hints :

PRODUKSI TOTAL, PRODUKSI MARJINAL DAN PRODUK RATA RATA Hints : ANALISA PRODUKSI Fungsi produksi : Suatu fungsi yang menunjukkan hubungan fisik antara input yang digunakan untuk menghasilkan suatu tingkat output tertentu. Konsep konsep penting dalam analisa produksi

Lebih terperinci

DEFINISI TEORI BIAYA PRODUKSI

DEFINISI TEORI BIAYA PRODUKSI DEFINISI TEORI BIAYA PRODUKSI Biaya produksi adalah sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan- bahan mentah yang akan di gunakan untuk menciptakan

Lebih terperinci

Struktur pasar dan karakteristik pasar persaingan sempurna

Struktur pasar dan karakteristik pasar persaingan sempurna BAB 5 PASAR PERSAINGAN 1. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA Struktur pasar dan karakteristik pasar persaingan sempurna Dalam kegiatan dunia usaha, kita melihat banyak perusahaan yang menjual produk tertentu. Ketika

Lebih terperinci

PERMINTAAN ATAS FAKTOR PRODUKSI

PERMINTAAN ATAS FAKTOR PRODUKSI Ekonomi Mikro PERMINTAAN ATAS FAKTOR PRODUKSI Pertimbangan pengusaha dalam berproduksi 1. Produk apa yang diinginkan konsumen 2. Berapa tingkat produksi yang mendatangkan laba maksimum 3. Bagaimana sifat

Lebih terperinci

Memaksimumkan laba. Meet -9. Hariyatno

Memaksimumkan laba. Meet -9. Hariyatno Memaksimumkan laba Meet -9 Hariyatno 1 Tujuan perusahaan : Melakukan kegiatan memproduksi sampai kepada tingkat dimana keuntungan mereka mencapai jumlah yang maksimum Meningkatan volume penjualan Adanya

Lebih terperinci

Apakah yang disebut dengan oligopoli?

Apakah yang disebut dengan oligopoli? Oligopoly Apakah yang disebut dengan oligopoli? Pasar dengan beberapa perusahaan, yang masing-masing menjual dalam jumlah yang cukup signifikan Dengan demikian keputusan tiap perusahaan dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

LOGO. Teori Biaya. Mata Kuliah: Pengantar Ekonomi (TKI 4206)

LOGO. Teori Biaya. Mata Kuliah: Pengantar Ekonomi (TKI 4206) LOGO Teori Biaya Mata Kuliah: Pengantar Ekonomi (TKI 4206) Total Revenue, Total Cost, dan Profit Total Revenue Jumlah yang diterima perusahaan atas penjualan produk (jasa)-nya. Total Cost Nilai pasar dari

Lebih terperinci