PERANAN MAHMOUD AHMADINEJAD DALAM MENGEMBANGKAN IRAN MENJADI KEKUATAN BESAR DI KAWASAN TIMUR TENGAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANAN MAHMOUD AHMADINEJAD DALAM MENGEMBANGKAN IRAN MENJADI KEKUATAN BESAR DI KAWASAN TIMUR TENGAH"

Transkripsi

1 ejournal Ilmu Hubungan Internasional, 2013, 1 (2): ISSN , ejournal.hi.fisip-unmul.org Copyright 2013 PERANAN MAHMOUD AHMADINEJAD DALAM MENGEMBANGKAN IRAN MENJADI KEKUATAN BESAR DI KAWASAN TIMUR TENGAH ROBIAT FAHLEVIE 1 NIM Abstract The aim of the research is to explain about Ahmadinejad s role in developing Iran into a great power in the middle east region. Type of this research is descriptive analysis where the whiter try to describe and explain about Ahmadinejad s role as a president in developing Iran being a great power in the region. Sources to be presented in this research is secondary sources. Sources obtained through literature review, either books, internet, ect. The sources analysis is qualitative analysis. The results showed that there are several important points to notice, which are several changing that affect at the time of Ahmadinejad s governance such as hampered democration, reduced United States dominance in the middle east and and Latin America, increase of energy dependence, more supports and cooperations in the middle east so do the other countries in the world what makes Iran has high bargaining power in the international political system. Keywords: Ahmadinejad s role, Leadership, Iran as a great power 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. just.biat@yahoo.com

2 ejournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 2, 2013: Pendahuluan Iran di tengah sistem internasional dan kawasan Timur Tengah merupakan negara yang mempunyai posisi sangat strategis baik dalam hal letak geografisnya yang berbatasan dengan Azerbaijan dan Armenia di barat laut dan Laut Kaspia di utara, Turkmenistan di timur laut, Pakistan dan Afganistan di timur, Turki dan Irak di barat, dan perairan Teluk Persia dan Teluk Oman di selatan sebagai jalur perdagangan. Arti strategis wilayah ini seringkali memiliki kaitan erat dengan persoalan sumber energi seperti minyak dan gas. Terutama minyak mentah, Iran merupakan salah satu pemasok minyak mentah terbesar ketiga di dunia sebagaimana halnya dengan mayoritas negara Timur Tengah lainnya. Mengenai masalah pengembangan nuklir, Iran menolak tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa teknologi nuklir yang mereka kembangkan tersebut bertujuan untuk perdamaian, sebagai pemasok kekuatan listrik di Iran, bukan digunakan untuk kepentingan militer seperti yang dituduhkan oleh Amerika Serikat. Sosok pemimpin Iran yang secara lantang menentang kebijakan Barat untuk menghentikan pengembangan teknologi nuklir di Iran tersebut adalah Mahmoud Ahmadinejad yang terpilih menjadi presiden Iran dalam pemilihan Juni 2005 dimana sebelumnya menjabat sebagai walikota Teheran sejak 3 Mei Ahmadinejad berasal dari kalangan konservatif dalam beragama dengan pandangan-pandangannya yang Islamis dan Populis. Sebelum terpilih sebagai walikota, Ahmadinejad adalah seorang ilmuwan teknik sipil dan asisten professor di Iran University of Science and Technology (IUST). Ahmadinejad mengawali karir politiknya dengan mengikuti korps Islamic Revolutionary Guards pada tahun 1986 selama perang Iran-Irak. Ahmadinejad awalnya merupakan figur yang tidak dikenal dalam perpolitikan Iran hingga dia terpilih menjadi walikota Teheran pada Dewan kota kedua di Teheran pada 3 Mei 2003, setelah mendapatkan suara 12% yang memimpin pemilihan umum kandidat konservatif dari Aliansi Pembangunan Islam Iran di Teheran ( Ditengah tekanan dari barat, Ahmadinejad memperjuangkan prinsip-prinsip dan cita-cita revolusi sejalan dengan keinginan bangsa Iran. Rakyat Iran menuntut hak-haknya terkait dengan pemanfaatan energi nuklir untuk tujuan damai. Keinginan ini yang diperjuangkan oleh pemerintah Ahmadinejad hingga akhir dua tahun pertama masa jabatannya. Berdasarkan alasan-alasan inilah, sejak awal, pemerintah Ahmadinejad menolak politik hegemoni Barat yang bertujuan menghalangi Iran menguasai teknologi nuklir untuk tujuan damai. Pemerintah Ahmadinejad memilih kebijakan menentang hegemoni Barat. 312

3 Peranan Ahmadinejad Dalam Mengembangkan Iran Menjadi Kekuatan Besar(Biat) Krisis nuklir Iran berubah menjadi masalah internasional berkat tekanan dan konspirasi yang dilakukan Amerika dan sekutunya. Hal ini membuat pemerintah Ahmadinejad pada tahun pertama di bidang politik luar negerinya tidak diberi pilihan lain. Pemerintahnya mengkonsentrasikan kekuatannya untuk menyelesaikan masalah isu nuklir. Dari sini, masalah nuklir menjadi fokus utama diplomasi Republik Islam Iran dimana penguasaan teknologi nuklir sangat strategis bagi pengembangan dan kemajuan sebuah negara. Namun, kebijakan politik luar negeri Iran berhasil mengubah masalah ini menjadi simbol perjuangan rakyat Iran menentang hegemoni Barat. Krisis nuklir Iran menjadi ujian bagi rakyat dan pejabat pemerintah untuk mengukur seberapa besar mereka membela kemandirian politik luar negeri Iran. Dari latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu: Bagaimana peranan Mahmoud Ahmadinejad dalam mengembangkan Iran menjadi kekuatan besar di kawasan Timur Tengah?. Adapun tujuan dari penelitian ini, guna mengetahui dan menjelaskan peranan Mahmoud Ahmadinejad dalam mengembangkan Iran menjadi kekuatan besar di kawasan Timur Tengah. Landasan Teori dan Konseptual 1. Konsep Kebijakan Luar Negeri Kebijakan luar negeri merupakan sebuah sarana bagi negara untuk mencapai kepentingan nasionalnya di lingkungan eksternal. Kebijakan luar negeri adalah semua sikap dan aktifitas yang melalui itu masyarakat nasional yang terorgansasi berusaha untuk menguasai dan mengambil keuntungan dari lingkungan internasional (Rosenau, 1976;27). Kebijakan luar negeri (foreign policy) merupakan strategi atau rencana tindakan yang dibentuk oleh para pembuat keputusan suatu negara dalam menghadapi negara lain atau unit politik internasional lainnya, dikendalikan untuk mencapai tujuan nasional spesifik yang dituangkan dalam kepentingan nasional. a. Kepentingan Nasional Inti, merupakan kepentingan nasional yang mendorong pemerintah dan bangsa melakukan eksistensinya dalam mempertahankan atau memperluas tujuan sepanjang waktu (untuk mencapai nilai atau kepentingan ini bias dilakukan dengan atau tanpa menekan negara lain). b. Kepentingan Nasional Jangka Menengah, kepentingan nasional ini biasanya menekankan tuntutannya pada negara lain (komitmen untuk mencapai tujuan ini bersifat serius dan biasanya tujuan ini memiliki beberapa pembatasan). 313

4 ejournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 2, 2013: c. Kepentingan Nasional Jangka Panjang, kepentingan nasional ini jarang memiliki batasan waktu dalam pencapaiannya. Dalam kenyataan para negarawan jarang sekali menempatkan nilai tertinggi dalam kepentingan jangka panjang dan mereka tidak akan menggunakan kemampuan nasional atau kebijaksanaan nasional untuk mencapainya, kecuali jika sasaran yang hendak dicapai penting sekali sifatnya bagi ideology (Plano, 1999:5). Menurut Howard H. Lentner, ada dua faktor yang mempengaruhi atau determinan dalam perumusan kebijakan luar negeri suatu negara, yaitu: a. Internal/domestic determinan, yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam negara itu sendiri yang menjadi bagian dari kepentingan nasional dan harus diperhitungkan dalam upaya pencapaian tujuan nasional keluar. b. Eksternal determinan, faktor-faktor yang terdapat diluar batas territorial suatu negara atau didalam suatu lingkungan internasional (Lentner, 1974: ). Selain dari dua determinan diatas, masih terdapat dua determinan lain yang dapat menjadi sumber-sumber input kebijakan luar negeri yaitu: governmental sources dan idiosyncretic sources. Sumber pemerintahan merupakan salah satu bagian dari sumber internal yang menjelaskan mengenai pertanggungjawaban politik dan struktur dalam pemerintahan. Sumber idiosinkretik merupakan salah satu bagian dari sumber internal lainnya yang melihat nilai-nilai pengalaman, bakat, serta kepribadian elit politik yang mempengaruhi persepsi, kalkulasi dan perilaku mereka terhadap kebijakan luar negeri (Moch.Yani, 2005:57). Kebijakan luar negeri Iran salah satunya yang menonjol yaitu masalah pengembangan teknologi nuklir. Ahmadinejad bersikeras bahwa hal itu ditujukan untuk perdamaian yang digunakan sebagai sumber energi, bukan digunakan untuk kepentingan militer seperti yang dituding oleh Amerika Serikat. Demi tercapainya kepentingan nasional Ahmadinejad tetap melanjutkan program pengembangan teknologi nuklir nya tanpa terpengaruh pernyataan-pernyataan dari pihak barat. Sejak mempertahankan pengembangan teknologi nuklir damainya, kekuatan diplomasi Iran ke berbagai negara mengalami peningkatan. Jika dilihat dari sisi seorang Ahmadinejad, kebijakan luar negeri Iran juga dipengaruhi oleh idiosyncratic sources atau faktor idiosinkretik. Dimana sosok kepemimpinan Ahmadinejad mempengaruhi perumusan atau input kebijakan luar negeri Iran. 2. Konsep Peranan Beberapa peranan yang dimiliki dan dijalankan oleh seorang pemimpin negara (presiden), antara lain sebagai berikut: a. Chief of State, peranan presiden sebagai Kepala Negara yang merepresentasikan negaranya dalam forum internasional. Sebenarnya peran ini 314

5 Peranan Ahmadinejad Dalam Mengembangkan Iran Menjadi Kekuatan Besar(Biat) lebih merupakan peran simbolik yang membuat presiden dapat mempromosikan, menyampaikan, dan mewakili nilai-nilai negara yang dipimpin dalam kegiatan publik. b. Chief of Diplomat, merupakan peranan presiden sebagai perunding tingkat tinggi dengan negara lain. Presiden dapat mengirimkan dan menerima duta besar, memberi atau menunda pengakuan, memutuskan hubungan diplomatic, merundingkan perjanjian, dapat mengerahkan kekuatan bangsa untuk mendukung kebijakan luar negerinya (Plano, 1999:334). c. Chief Executive, presiden adalah kepala eksekutif, memiliki kewenangan membuat hukum dan menangani masalah-masalah kenegaraan. Apabila presiden tidak dapat membuat hukum tertentu, maka para pembantu presiden (menteri) mengambil tanggung jawab dan kewenangan untuk menjalankan hukum tersebut. d. Chief Legislator, merupakan suatu konsep yang menekankan pentingnya peranan presiden dalam proses legislative. Peran presiden sebagai kepala legislator penting sekali dalam urusan luar negeri maupun domestik, karena kebijakan luar negeri memerlukan dukungan legislatif dan penerapan yang didukung oleh hukum (Plano, 1999:335). e. Chief of Foreign Policy, merupakan peran pemerintahan sebagai pembuat kebijakan tertinggi dibidang urusan luar negeri. Peran ini menuntut presiden untuk bertanggung jawab atas keamanan dan kemakmuran bangsa dalam rangka memaksimalkan kepentingan nasional. Tugas kepemimpinan presiden di bidang urusan luar negeri mencakup perancangan legislasi, menjalankan diplomasi pribadi, pidato umum, konfrensi pers, dan pemberitaan melalui surat kabar (Plano, 1999:336). f. Commander in Chief, merupakan peran kepala pemerintahan sebagai panglima tertinggi angkatan bersenjata (Plano, 1999:337). Kebijakan-kebijakan luar negeri yang telah diputuskan oleh suatu negara dapat dijalankan atau dilaksanakan melalui beberapa sarana kebijakan luar negeri. Sarana-sarana yang dapat digunakan oleh negara dalam melakukan aksi kebijakan luar negerinya, secara umum dapat dikelompokkan menjadi empat kategori yaitu: Political means, yaitu tindakan dari suatu negara yang dilakukan dengan cara mengirimkan orangnya ke negara-negara lain untuk mempengaruhi tokoh-tokoh politik di negara itu demi untuk kepentingan dari negara yang mengirimnya tersebut. Diplomatic means, yaitu cara-cara diplomasi yang digunakan sebagai sarana utama dalam politik luar negerinya. Informatical means, yaitu aksi yang dilakukan oleh suatu negara dengan menggunakan media komunikasi sebagai sarana politik luar negerinya, yang diarahkan kepada masyarakat negara lain atau dunia internasional demi untuk mencapai kepentingan dari negara yang melakukan aksi tersebut. 315

6 ejournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 2, 2013: Military means, yaitu penggunaan kekuatan militer sebagai sarana untuk mencapai kepentingan politik suatu negara ke negara lain (Lentner, 1974: ). Ahmadinejad sebagai presiden Iran yaitu elit politik yang secara langsung terlibat dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan luar negeri, yang kebanyakan perannya membuat berbagai formulator kebijakan luar negeri demi kepentingan nasional negaranya. Peran Ahmadinejad sebagai chief of foreign policy dengan sosok kepemimpinannya sangat berpengaruh terhadap kebijakan luar negeri Iran. Dibawah tekanan dari pihak Amerika dan sekutunya Ahmadinejad tetap mengeluarkan beberapa kebijakan yang sangat berani dengan menentang pihak barat. Dan hasilnya sangat terlihat kemajuan Iran diberbagai bidang setelah dua tahun masa jabatannya sebagai presiden. 3. Konsep Power Hans J. Morgenthau mendefinisikan power sebagai suatu hubungan antara dua aktor politik dimana aktor A memiliki kemampuan untuk mengendalikan pikiran dan tindakan aktor B. Power politik mencakup hubungan psikologis antara elite yang menyelenggarakan kekuasaan serta mereka yang dipengaruhi atau dikendalikan oleh elite. Power bisa terdiri dari apa saja yang menciptakan dan mempertahankan pengendalian seseorang atas orang lain (dan itu) meliputi semua hubungan sosial yang mendukung tujuan (pengendalian) itu, mulai dari kekerasan fisik sampai ke hubungan psikologis yang paling halus yang dipakai oleh pikiran seseorang untuk mengendalikan pikiran orang lain. Suatu negara memerlukan sumber kekuasaan untuk memperbesar dan mempertahankan kekuasaannya serta untuk memperngaruhi negara lain. Sumber daya ini sering disebut sebagai kekuatan nasional. Kekuatan nasional dapat bersifat kekuatan yang nyata/terlihat (tangible power) seperti kekuatan ekonomi dan militer, serta kekuatan yang bersifat tidak terlihat (intangible power) berupa kekuatan politik dan diplomasi negara. Pandangan kekuatan (power) menurut John T. Rourke memiliki beberapa elemen penting, antara lain: a. The National Core (Country s Physical Characteristics, its People, its Political System, and its Reputation) b. The National Infrastructure (Technological Sophistication, Transportation System, Information, and Communication Capabilities) c. The National Economy (Financial Position, Natural Resources, Industrial Output, Agriculture) 316

7 Peranan Ahmadinejad Dalam Mengembangkan Iran Menjadi Kekuatan Besar(Biat) d. The Military (Levels of Spending, Quality Versus Quantity, Leadership and Morale) Hasil Penelitian Dari beberapa contoh elemen power yang kita liat hampir disetiap faktor Iran memiliki keunggulan dan bahkan terus semakin meningkat hingga saat ini. Kuatnya sistem pemerintahan yang menyatu dengan rakyat dan berasaskan pada nilai-nilai dan demokrasi agama baik di tingkat internal maupun internasional mampu tampil dengan baik dan menjadi tauladan baru bagi negara lain. Kemampuan dari softpower (faktor spiritual) Iran membuktikan negaranya dapat bertahan ditengah serangan embargo dan tekanan dari pihak barat. Bahkan disebutkan embargo yang diberikan kepada Iran tidak mendapat hasil, justru membuat Iran belajar berdiri di dalam tekanan dan membuat negara itu lebih mandiri dalam berbagai hal. Banyaknya sumber daya yang dimiliki didukung dengan kualitas sdm yang sangat tinggi membuat kemajuan Iran di berbagai bidang terbukti dan diakui sangat cepat. Dengan kekuatan militer yang mendapat banyak pengakuan dari berbagai pihak dan pembuktian dengan mematahkan beberapa usaha Amerika untuk menembus sistem pertahanan Iran menjadikan kekuatan negara ini patut untuk diperhitungkan. Sumber kekuatan lain yang sangat berpengaruh adalah Iran sebagai salah satu negara berkekuatan nuklir, yang juga meningkatkan kekuatan diplomasi dari Republik Islam Iran. Berubahnya peta kekuatan dengan pudar nya dominasi Amerika Serikat di Timur Tengah dengan sendirinya berpengaruh pada isu global saat ini, yaitu ketergantungan terhadap minyak dan gas. Di dunia ini ada lima negara penghasil minyak terbesar, yaitu Arab Saudi, Iran, Rusia, Irak, dan Venezuela. Meningkatnya harga minyak bumi membuat para produsen minyak ini, kecuali Irak, memiliki daya tawar politik yang semakin kuat. Secara umum, pada masa pemerintahan Mahmoud Ahmadinejad, rakyat Iran adalah rakyat yang menyatakan dukungan yang sangat besar terhadap pemimpin negaranya, berbagai dukungan rakyat dapat diperoleh oleh Mahmoud Ahmadinejad dalam setiap kebijakan yang diambilnya, terutama dukungan rakyat Iran terhadap pemerintahannya yang tetap mempertahankan usaha pengembangan teknologi nuklir dalam upaya pemenuhan kebutuhan listrik nasional dan dengan tujuan damai. Sosialisasi masalah pentingnya nuklir bagi bangsa Iran sedemikian gencar dilakukan sampai ke sekolah-sekolah dasar sekalipun. Berhasilnya sosialisasi nuklir membuat langkah pemerintah Iran untuk berkeras kepala di hadapan tekanan Barat dalam melanjutkan proyek nuklirnya, mendapat dukungan menyeluruh dari berbagai lapisan masyarakat. 317

8 ejournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 2, 2013: Ahmadinejad memiliki sejumlah alasan rasional yang dapat dijadikan sebagai dasar mengapa Iran tetap melanjutkan program nuklirnya. Pertama, nuklir merupakan teknologi prestisius yang dapat membawa Iran menuju bangsa yang maju. Konkretnya jika Iran berhasil memanfaatkan teknologi nuklir untuk memenuhi kebutuhan listriknya, maka Iran akan dapat membangun pembangkit tenaga yang jauh lebih murah dan sangat efektif. Dengan begitu anggaran subsidi untuk konsumsi listrik nasional yang teus meningkat dari tahun ke tahun dapat dikurangi secara drastis. Itu artinya, untuk jangka panjang Iran akan sangat dimungkinkan menjadi negara yang mandiri hampir di semua bidang. Dengan memiliki alternatif teknologi nuklir, dan cadangan minyak yang besar, Iran jelas akan lahir menjadi negara kaya. Sedangkan untuk jangka pendeknya Iran akan memperoleh devisa negara yang sangat besar, seiring meningkatnya harga gas dan minyak dunia. Kedua, teknologi nuklir dapat membantu Iran dalam melawan segala bentuk penindasan dan dominasi negara-negara barat atas Iran khususnya, serta negaranegara berkembang umumnya. Ini jelas merupakan perisai tangguh yang dapat menangkis geliat hegemoni barat atas Iran. Ketiga, adalah hak legal bangsa Iran untuk melakukan dan tetap melanjutkan program pengembangan nuklir. Itu sudah menjadi tuntutan hampir semua rakyat Iran meski disampaikan dengan beragam perbedaan pendapat yang ada. Lebih dari itu program pengembangan nuklir dinilai dapat meningkatkan semangat kemajuan seluruh rakyat Iran, yang selama ini hidup dalam berbagai tekanan, embargo, dan kekangan dunia barat sejak bergulirnya Revolusi Ahmadinejad menekankan bahwa, energi nuklir memiliki banyak manfaat hampir pada semua bidang kehidupan, termasuk bidang pertanian dan kedokteran. Pada saat energi fosil telah habis terkuras maka Iran akan mulai menjual energi nuklir pada bangsa lain dengan harga yang sangat tidak terjangkau. Dengan begitu Iran dapat mendominasi dunia, dan terus mempertahankannya. Nuklir Ahmadinejad rupanya bukan hanya bertujuan untuk kemajuan Iran, tetapi juga untuk menciptakan dominasi Iran atas dunia (Danny, 2007:38-39). Saat ini hegemoni Barat berhadap-hadapan dengan Iran dalam masalah nuklir. Pihak barat seperti Amerika dan sekutunya khawatir bila Iran mampu meraih semua tujuan yang diinginkannya di bidang pemanfaatan damai energi nuklir, Iran akan menjadi simbol bagi seluruh negara berkembang. Masyarakat tertindas di dunia akan meniru apa yang telah dicapai oleh bangsa Iran dan akan mempermasalahkan otoritas monopoli sejumlah negara atas energi nuklir. Atas dasar ini, dalam dua tahun terakhir ini, Amerika Serikat, sejumlah sekutu Eropanya dan Rezim Zionis Israel mengerahkan segala kekuatannya untuk menghentikan program damai energi nuklir Iran. 318

9 Peranan Ahmadinejad Dalam Mengembangkan Iran Menjadi Kekuatan Besar(Biat) Ada dua hal yang membuat pemerintah Ahmadinejad memperkuat politik luar negerinya. Pertama, tekanan dan serbuan yang luas dari hegemoni Barat dan peran vital energi nuklir dalam kemajuan dan pembangunan negara mengharuskan pemerintah Ahmadinejad memperkuat politik luar negerinya. Terlebih lagi, saat melihat keinginan kuat rakyat Iran untuk mendapatkan haknya memanfaatkan energi nuklir untuk pembangkit tenaga listriknya. Kemampuan politik luar negeri Iran untuk keluar dari tekanan Barat dalam masalah nuklir mengubah stigma sebelumnya. Saat ini, kemampuan nuklir Iran berubah menjadi sebuah kekuatan diplomatik dalam politik luar negeri Iran dengan dunia internasional. Hal itu karena kemajuan pesat Iran di bidang ekonomi, budaya dan sosial ditambah sekarang Iran telah menjadi salah satu kekuatan nuklir dunia. Saat ini, masalah nuklir Iran menjadi kekuatan diplomasi pemerintah Ahmadinejad. Keberhasilan politik luar negeri Iran dalam dua tahun pertama masa pemerintahan Ahmadinejad dapat ditelusuri di kawasan Timur Tengah. Sistem diplomasi Iran dengan memanfaatkan seluruh kemampuan yang dimiliki berhasil dalam aksiaksinya di Irak, Afghanistan, Palestina, Lebanon dan juga Amerika Latin. Kemampuan diplomasi pemerintah Ahmadinejad mengubah Iran menjadi salah satu negara terkuat di Timur Tengah. Perundingan segi tiga Baghdad menunjukkan posisi Iran sangat menentukan di peta politik Timur Tengah. Perundingan segi tiga terlaksana setelah permintaan resmi Amerika dan desakan pemerintah Irak. Satu hal yang menggembirakan, ketika Timur Tengah menjadi pusat konsentrasi tekanan politik dan militer Amerika dan sekutunya terhadap Iran, keberhasilan diplomasi Iran lebih mendominasi. Pejabat-pejabat tinggi Irak lebih menganggap Iran sebagai negara sahabat dan lebih dekat dengan mereka. Di kawasan Teluk Persia, politik luar negeri Iran yang aktif dan cerdas ditambah kunjungan Presiden Mahmoud Ahmadinejad ke Arab Saudi dan Emirat Arab memperkokoh hubungan Iran dan negara-negara di sekitar Teluk Persia. Pada saat yang sama, kunjungan pejabat-pejabat tinggi Amerika, khususnya Condoleeza Rice dan Robert Gates, Menteri Luar Negeri dan Pertahanan Amerika, gagal mengajak negara-negara Arab memusuhi Iran. Di Afghanistan, Hamid Karzai, Presiden Aghanistan, membela hubungan dekat Iran dan Aghanistan. Pembelaannya disampaikan saat kunjungannya ke Amerika. Kalangan politisi dan media Barat menilai itu sebagai kemenangan lain diplomasi Iran di kawasan. Contoh lain kebijakan Ahmadinejad dalam hubungan luar negeri nya dapat kita lihat pada kunjungan resmi Mahmoud Ahmadinejad ke empat negara kawasan Amerika Latin. Dalam kunjungannya, Ahmadinejad melakukan pertemuan dengan empat kepala negara dan para pejabat senior lainnya dan membicarakan masalah internasional, regional, kawasan Timur Tengah, Afrika Utara dan juga krisis ekonomi di Eropa dan Amerika. 319

10 ejournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 2, 2013: Berkuasanya partai-partai kiri dan sosialis di Amerika Latin yang menentang imperialisme dan anti Amerika membuat keinginan melakukan kerjasama Iran dengan negara-negara ini berjalan mulus. Dalam beberapa tahun terakhir, khususnya di masa kepresidenan Ahmadinejad dengan strategi politik-ekonomi di kawasan, telah menciptakan pandangan baru di dunia melawan Amerika. Hal ini tentu saja selain memperluas hubungan dengan kawasan ini. Hasilnya, dengan perluasan hubungan dengan negara-negara seperti Venezuela, Ekuador, Bolivia, Nikaragua dan Kuba, yang sebagiannya memiliki kesamaan penting dengan Iran, telah menjadi sarana kerjasama bilateral dan multilateral di kawasan. Bahkan kerjasama ini telah berhasil diperluas hingga ke tingkat internasional. Kunjungan Ahmadinejad ke Amerika Latin tepat dilakukan di tengah puncaknya ketegangan Iran dan Amerika soal aktivitas nuklir damai Iran yang membuat kunjungan ini diliput luas media-media internasional. Kunjungan resmi Ahmadinejad ke kawasan ini berhasil mencapai tujuan yang telah dicanangkan sebelumnya. Sebagian dari pencapaian penting dalam kunjungan ini antara lain, 1. Semakin bertambahnya negara-negara yang menentang Amerika dalam pemberlakuan sanksi dan ancaman terbaru negara ini terkait aktivitas nuklir Iran dan embargo minyak Iran. Berbeda dengan keinginan Amerika yang berusaha mengajak negara-negara lain untuk menerapkan sanksi yang lebih berat terhadap Iran, ternyata Iran tengah beraksi memecahkan konsentrasi kebijakan luar negeri Amerika di kawasan Amerika Latin. 2. Tujuan kedua Iran dengan berusaha meningkatkan kerjasama dengan negaranegara Amerika Latin, terutama dengan Venezuela yang memiliki hubungan paling buruk dengan AS, adalah melakukan investasi bersama di bidang perekonomian, industri, properti dan di sektor energi mencakup pembangunan pabrik dan perluasan hubungan dagang dengan negara-negara yang sudah putus asa dengan kebijakan ekonomi Amerika yang tengah mengalami krisis serius. Dengan demikian, Iran dapat meningkatkan posisinya di kawasan ini dan mengajak opini publik di kawasan ini mendukungnya. 3. Tujuan ketiga dari kunjungan ini adalah memperkokoh hubungan dengan negara-negara Amerika Latin. Hal ini dapat menciptakan pasar baru di seluruh kawasan, khususnya Amerika Latin untuk menjual bahan mentah dan mendistribusikan bahan dan produk penting yang tidak dapat dipenuhi akibat sanksi Barat dan Amerika. Berkaitan dengan tiga tujuan penting ini, Iran telah berhasil merealisasikannya dengan kunjungan resmi Presiden Ahmadinejad di Amerika Latin. Keberhasilan paling penting Iran dalam kunjungan ini adalah mengajak negara-negara Amerika 320

11 Peranan Ahmadinejad Dalam Mengembangkan Iran Menjadi Kekuatan Besar(Biat) Latin, khususnya Venezuela melawan politik Amerika anti Iran. Iran berhasil mendapat dukungan negara-negara seperti Kuba, Nikaragua, Venezuela dan Ekuador terkait aktivitas nuklir damai Tehran. Dalam kunjungan ke Amerika Latin, Ahmadinejad disertai delegasi tingkat tinggi Iran menunjukkan bahwa sekalipun Iran mendapat banyak tekanan oleh pihak Barat, tetapi Iran juga memiliki sekutu di berbagai penjuru dunia, termasuk di dataran Amerika sendiri. Berkaitan dengan tanggapan keras dari hegemoni Barat tersebut, Ahmadinejad muncul dengan kebijakan-kebijakan luar negeri yang secara terang-terangan menyatakan ketidak sepahamannya dengan sikap-sikap dan kebijakan-kebijakan Barat terhadap Iran. Sebagai negara yang sedang berkembang Iran dianggap terlalu berani dalam menyatakan sikap penentangannnya. Namun, Iran dibawah pemerintahan Ahmadinejad akhirnya mendapatkan dukungan dari banyak negaranegara terutama negara-negara Islam, khususnya negara-negara di kawasan Timur Tengah. Ahmadinejad maju dan diakui banyak pihak sebagai simbol perlawanan terhadap Barat, termasuk di kawasan Timur Tengah. Pada saat ini, Iran dengan dukungan dan kerjasama yang terjalin dengan baik dengan negara-negara Islam di dunia dan dengan Rusia, China, dan Venezuela, menjadi sebuah negara yang memiliki posisi tawar yang tinggi dalam sistem internasional. Iran menjadi salah satu negara yang tidak bisa dianggap remeh oleh Barat, Iran juga tidak akan mudah diinvasi dan dikuasai oleh Barat seperti yang telah terjadi dengan Irak karena banyaknya aspek yang penting untuk diperhitungkan sebelumnya seperti dukungan banyak negara terhadap Iran dan kekuatan nuklir Iran adalah sesuatu yang bisa menjadi ancaman serius bahkan bagi negara super power seperti Amerika, yang melakukan beberapa hambatan terhadap kemajuan Iran dengan menurunkan agen CIA untuk membunuh beberapa Ahli Nuklir Iran. Ditambah lagi dengan berkurangnya pasokan minyak dunia yang tentu saja Iran dengan kekuatan nuklirnya akan memiliki cadangan sumber energi yang sangat besar telah membuktikan bahwa Iran muncul sebagai kekuatan besar di kawasan Timur Tengah dalam sistem internasional. Ahmadinejad sebagai Chief of Foreign Policy, demi kemajuan bangsa Iran dalam bidang iptek dan membebaskan dari ketergantungan terhadap sumber energi fosil yang terbatas, Presiden Ahmadinejad memperjuangkan hak bangsa Iran atas nuklir sebagai sumber energi alternatif di forum internasional, kunjungan ke negara sahabat dan pernyataannya melalui pers, pidato nasional juga sosialisasi mengenai program nuklir damai Iran yang memang diperuntukkan bagi kemajuan dan kelangsungan kesejahteraan bangsa Iran dalam jangka panjang. Peranan sebagai chief of foreign policy memiliki andil yang paling besar. Hal ini dikarenakan kebijakan-kebijakan politik luar negeri yang diambil Iran cenderung 321

12 ejournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 2, 2013: bersifat konfrontatif terhadap sistem internasional yang telah ada sehingga mengundang berbagai respon dari berbagai kalangan internasional. Sebagai chief of foreign policy Presiden Ahmadinejad berusaha menciptakan pola kekuatan baru di kawasan Timur Tengah dalam upaya menguasai teknologi sumber energi baru selain minyak. Dimana kebijakan-kebijakannya tersebut mendapat tanggapan keras dari hegemoni Barat. Berkaitan dengan tanggapan keras dari hegemoni Barat tersebut, Ahmadinejad muncul dengan kebijakan-kebijakan luar negeri yang secara terang-terangan menyatakan ketidak sepahamannya dengan sikap-sikap dan kebijakan-kebijakan Barat terhadap Iran. Sebagai negara yang sedang berkembang Iran dianggap terlalu berani dalam menyatakan sikap penentangannnya. Namun, Iran dibawah pemerintahan Ahmadinejad akhirnya mendapatkan dukungan dari banyak negaranegara terutama negara-negara Islam, khususnya negara-negara di kawasan Timur Tengah. Ahmadinejad maju dan diakui banyak pihak sebagai simbol perlawanan terhadap Barat, termasuk di kawasan Timur Tengah. Pada saat ini, Iran dengan dukungan dan kerjasama yang terjalin dengan baik dengan negara-negara Islam di dunia dan dengan Rusia, China, dan Venezuela, menjadi sebuah negara yang memiliki posisi tawar yang tinggi dalam sistem internasional. Iran menjadi salah satu negara yang tidak bisa dianggap remeh oleh Barat, Iran juga tidak akan mudah diinvasi dan dikuasai oleh Barat seperti yang telah terjadi dengan Irak karena banyaknya aspek yang penting untuk diperhitungkan sebelumnya seperti dukungan banyak negara terhadap Iran dan nuklirnya dan berkurangnya pasokan minyak dunia. Iran muncul sebagai kekuatan besar di kawasan Timur Tengah dalam sistem internasional. Kesimpulan Terdapat beberapa poin penting yang dapat penulis catat, yakni perubahanperubahan eksternal yang berpengaruh terjadi pada masa pemerintahan Ahmadinejad seperti proses demokrasi yang terhambat, pudarnya dominasi Amerika Serikat di Timur Tengah dan Amerika Latin dan ketergantungan terhadap energi yang makin besar, dan juga semakin meluasnya dukungan dan kerjasama dalam berbagai bidang di kawasan Timur Tengah bahkan negaranegara lain di dunia yang menjadikan Iran memiliki posisi tawar yang tinggi dalam sistem Internasional. Kondisi domestik di negara Iran baik pada masa pemerintahan Presiden Mahmoud Ahmadinejad maupun pemerintahan sebelumnya juga menunjukkan kesadaran demokrasi masyarakat Iran yang tinggi. Dalam isu nuklir Iran ini pemerintahan Mahmoud Ahmadinejad melakukan sosialisasi besar-besaran mengenai 322

13 Peranan Ahmadinejad Dalam Mengembangkan Iran Menjadi Kekuatan Besar(Biat) pentingnya pengembangan teknologi nuklir sebagai sumber energi yang efektif dan efisien yang bermanfaat bagi bangsa Iran. Sentimen nasionalisme dan keislaman sangat dikait-kaitkan dalam hal ini. Dalam prosesnya banyak ditentang oleh pihak-pihak yang merasa berkepentingan menjaga perdamaian dunia seperti Amerika Serikat, PBB, dan IAEA. Namun semakin besar penentangan yang diberikan kepada pemeritahan Ahmadinejad mengenai isu nuklir ini malah memunculkan sebuah kekompakan nasional dimana mayoritas rakyat Iran mendukung penuh kebijakan Ahmadinejad mengenai program nuklir damai. Kemampuan diplomasi Ahmadinejad mengubah Iran menjadi salah satu negara terkuat di Timur Tengah. Dimana masalah nuklir menjadi fokus utama dalam diplomasi Iran. Namun, kebijakan politik luar negeri Iran ini berhasil mengubah masalah ini menjadi simbol perjuangan rakyat Iran menentang hegemoni Barat. Selain itu juga pemerintah Ahmadinejad aktif mengadakan kunjungan diplomasi ke luar negeri guna mencari dukungan dan mensosialisasikan bahwa program nuklir yang dicanangkan oleh pemerintah Iran itu bertujuan damai. Daftar Pustaka Buku : D.Danny H Simanjuntak, Ahmadinejad Menentang Amerika, Jakarta:Narasi Howard Lentner, Foreign Policy Analysis: A Comparative and Conceptual Approach. Ohio: bill and howell co. James N.Rosenau, World Politics;An Introduction Jack C. Plano dan Roy Olton, Kamus Hubungan Internasional, Terjemahan Wawan Juanda. Jakarta: Putra A. Bardin. Mochtar kusumaatmadja, Politik Luar Negeri Indonesia dan Pelaksanaannya Dewasa ini, Bandung: AlumniMuhsin Labib, et, all, Ahmadinejad!: David di tengah angkara Goliath dunia Media Internet Kebijakan Ahmadinejad dalam Pembangunan Nuklir Melawan Amerika Bagian I diakses pada tanggal 25 januari 2012 pukul wita 323

14 ejournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 1, Nomor 2, 2013: Pudarnya pengaruh AS dan Era Baru Timur Tengah diakses pada tanggal 26 febuari 2012 pukul

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008.

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008. BAB 5 KESIMPULAN Kecurigaan utama negara-negara Barat terutama Amerika Serikat adalah bahwa program nuklir sipil merupakan kedok untuk menutupi pengembangan senjata nuklir. Persepsi negara-negara Barat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Iran merupakan negara salah satu dengan penghasilan minyak bumi terbesar di

BAB I PENDAHULUAN. Iran merupakan negara salah satu dengan penghasilan minyak bumi terbesar di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Iran merupakan negara salah satu dengan penghasilan minyak bumi terbesar di dunia. Negara para mullah ini menduduki posisi ke-5 didunia setelah mengalahkan negara

Lebih terperinci

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al- 166 BAB VI 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al- Assad berkaitan dengan dasar ideologi Partai Ba ath yang menjunjung persatuan, kebebasan, dan sosialisme

Lebih terperinci

UNIT EKSPLANASI NEGARA BANGSA DALAM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

UNIT EKSPLANASI NEGARA BANGSA DALAM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI UNIT EKSPLANASI NEGARA BANGSA DALAM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 Negara Bangsa Dalam Politik Luar Negeri Teori-Teori Level Negara Bangsa Dalam Politik

Lebih terperinci

DOSEN : Dr. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

DOSEN : Dr. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI DOSEN : Dr. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 Tinjauan Umum Teori Kepentingan Nasional Teori National Interest Versi Hans J. Morgenthau Teori National Interest Versi Donald Nuchterlin

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. ini terjadi dan meningkatnya kebutuhan suatu negara akibat berkembangnya

BAB V KESIMPULAN. ini terjadi dan meningkatnya kebutuhan suatu negara akibat berkembangnya BAB V KESIMPULAN Keamanan energi erat hubungannya dengan kelangkaan energi yang saat ini terjadi dan meningkatnya kebutuhan suatu negara akibat berkembangnya industrialisasi dan kepentingan militer. Kelangsungan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Rencana Iran menjadi tuan rumah KTT Non Blok mendapat perlawanan dari

BAB V KESIMPULAN. Rencana Iran menjadi tuan rumah KTT Non Blok mendapat perlawanan dari BAB V KESIMPULAN Rencana Iran menjadi tuan rumah KTT Non Blok mendapat perlawanan dari AS dan Israel. Kedua negara secara nyata mengajak negara anggota Non Blok untuk tidak hadir dalam agenda tersebut,

Lebih terperinci

BAB II KONDISI EKONOMI IRAN SEBELUM SANKSI EMBARGO. Iran merupakan salah satu negara dikawasan Timur Tengah yang terbilang

BAB II KONDISI EKONOMI IRAN SEBELUM SANKSI EMBARGO. Iran merupakan salah satu negara dikawasan Timur Tengah yang terbilang BAB II KONDISI EKONOMI IRAN SEBELUM SANKSI EMBARGO Iran merupakan salah satu negara dikawasan Timur Tengah yang terbilang maju dalam perekonomiannya cukup tinggi dibandingkan negara-negara sesama Timur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Kepemilikan senjata nuklir oleh suatu negara memang menjadikan perubahan konteks politik internasional menjadi rawan konflik mengingat senjata tersebut memiliki

Lebih terperinci

ANALISIS POLITIK LUAR NEGERI. Oleh : Agus Subagyo, S.IP.,M.SI FISIP UNJANI

ANALISIS POLITIK LUAR NEGERI. Oleh : Agus Subagyo, S.IP.,M.SI FISIP UNJANI ANALISIS POLITIK LUAR NEGERI POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA PADA MASA DEMOKRASI PARLEMENTER : STUDI KASUS KONFERENSI ASIA AFRIKA BANDUNG ANALISIS KEPENTINGAN NASIONAL Oleh : Agus Subagyo, S.IP.,M.SI FISIP

Lebih terperinci

RESUME. Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia. yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik.

RESUME. Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia. yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik. RESUME Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik. Salah satu kasus yang mengemuka adalah tergulingnya presiden Honduras, Manuel Zelaya pada

Lebih terperinci

Sumber-sumber kemasyarakatan merupakan aspek dari non pemerintah dari suatu system politik yang mempengaruhi tingkah laku eksternal negaranya.

Sumber-sumber kemasyarakatan merupakan aspek dari non pemerintah dari suatu system politik yang mempengaruhi tingkah laku eksternal negaranya. Politik Luar Negeri Amerika Serikat Interaksi antarnegara dalam paradigma hubungan internasional banyak ditentukan oleh politik luar negeri negara tersebut. Politik luar negeri tersebut merupakan kebijaksanaan

Lebih terperinci

BAB 4 KESIMPULAN. 97 Universitas Indonesia. Dampak pengembangan..., Alfina Farmaritia Wicahyani, FISIP UI, 2010.

BAB 4 KESIMPULAN. 97 Universitas Indonesia. Dampak pengembangan..., Alfina Farmaritia Wicahyani, FISIP UI, 2010. BAB 4 KESIMPULAN Korea Utara sejak tahun 1950 telah menjadi ancaman utama bagi keamanan kawasan Asia Timur. Korea Utara telah mengancam Korea Selatan dengan invasinya. Kemudian Korea Utara dapat menjadi

Lebih terperinci

BAB IV FAKTOR-FAKTOR IRAN MEMPERTAHANKAN PROGRAM PENGEMBANGAN NUKLIR. Iran dibawah kepemimpinan Ahmadinejad memilih untuk mempertahankan

BAB IV FAKTOR-FAKTOR IRAN MEMPERTAHANKAN PROGRAM PENGEMBANGAN NUKLIR. Iran dibawah kepemimpinan Ahmadinejad memilih untuk mempertahankan BAB IV FAKTOR-FAKTOR IRAN MEMPERTAHANKAN PROGRAM PENGEMBANGAN NUKLIR Iran dibawah kepemimpinan Ahmadinejad memilih untuk mempertahankan program pengembangan nuklirnya meskipun Iran mendapat kecaman dari

Lebih terperinci

JURUSAN SOSIAL YOGYAKARTA

JURUSAN SOSIAL YOGYAKARTA UPAYA JEPANG DALAM MENJAGA STABILITAS KEAMANAN KAWASAN ASIA TENGGARA RESUME SKRIPSI Marsianaa Marnitta Saga 151040008 JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Universitas Indonesia. Diplomasi energi..., Muhammad Ali Busthomi, FISIP UI, 2010.

BAB V PENUTUP. Universitas Indonesia. Diplomasi energi..., Muhammad Ali Busthomi, FISIP UI, 2010. 100 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Rusia adalah salah satu negara produksi energi paling utama di dunia, dan negara paling penting bagi tujuan-tujuan pengamanan suplai energi Eropa. Eropa juga merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasca serangan kelompok teroris Al Qaeda di pusat perdagangan dunia yaitu gedung WTC (World Trade Centre) pada 11 September 2001 lalu, George Walker Bush sebagai Presiden

Lebih terperinci

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika BAB V KESIMPULAN Amerika Serikat merupakan negara adikuasa dengan dinamika kebijakan politik luar negeri yang dinamis. Kebijakan luar negeri yang diputuskan oleh Amerika Serikat disesuaikan dengan isu

Lebih terperinci

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL A. KONDISI UMUM Perhatian yang sangat serius terhadap persatuan dan kesatuan nasional, penegakan hukum dan penghormatan HAM

Lebih terperinci

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL A. KONDISI UMUM Perhatian yang sangat serius terhadap

Lebih terperinci

melakukan Revolusi Kuba dan berhasil menjatuhkan rezim diktator Fulgencio merubah orientasi Politik Luar Negeri Kuba lebih terfokus pada isu-isu high

melakukan Revolusi Kuba dan berhasil menjatuhkan rezim diktator Fulgencio merubah orientasi Politik Luar Negeri Kuba lebih terfokus pada isu-isu high BAB V KESIMPULAN Dari keseluruhan uraian skripsi maka dapat diambil kesimpulan yang merupakan gambaran menyeluruh dari hasil pembahasan yang dapat dikemukakan sebagai berikut : Hubungan luar negeri antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada awal tahun 1957 dengan dukungan dari Amerika Serikat. 1 Pada saat itu

BAB I PENDAHULUAN. pada awal tahun 1957 dengan dukungan dari Amerika Serikat. 1 Pada saat itu BAB I A. Latar Belakang PENDAHULUAN Iran meluncurkan program pengembangan energi nuklir pertamanya pada awal tahun 1957 dengan dukungan dari Amerika Serikat. 1 Pada saat itu Iran dan Amerika Serikat memang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Islam masuk ke Rusia tidak lama setelah kemunculannya pada pertengahan kedua

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Islam masuk ke Rusia tidak lama setelah kemunculannya pada pertengahan kedua BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka, dapat disimpulkan bahwa, Rusia merupakan negara yang memiliki latar belakang sejarah Islam. Islam masuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kajian hubungan internasional, perkembangan dan bahkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kajian hubungan internasional, perkembangan dan bahkan BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Dalam kajian hubungan internasional, perkembangan dan bahkan perubahan yang terjadi di lingkungan internasional, merupakan faktor-faktor signifikasi yang perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasca kekalahannya dalam Perang Dunia II, Jepang berusaha untuk bangkit kembali menjadi salah satu kekuatan besar di dunia. Usaha Jepang untuk bangkit kembali dilakukan

Lebih terperinci

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea BAB V PENUTUP Tesis ini menjelaskan kompleksitas keamanan kawasan Asia Timur yang berimplikasi terhadap program pengembangan senjata nuklir Korea Utara. Kompleksitas keamanan yang terjadi di kawasan Asia

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan

BAB V KESIMPULAN. evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan BAB V KESIMPULAN Dari penjelasan pada Bab III dan Bab IV mengenai implementasi serta evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan bahwa kebijakan tersebut gagal. Pada

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada awal kemerdekannya, Indonesia memiliki kondisi yang belum stabil, baik dari segi politik, keamanan, maupun ekonomi. Dalam memenuhi kebutuhan dan kepentingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara merupakan salah satu subjek hukum internasional. Sebagai subjek hukum internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, salah satunya

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN. Universitas Indonesia

BAB 5 KESIMPULAN. Universitas Indonesia BAB 5 KESIMPULAN Dalam bab terakhir ini akan disampaikan tentang kesimpulan yang berisi ringkasan dari keseluruhan uraian pada bab-bab terdahulu. Selanjutnya, dalam kesimpulan ini juga akan dipaparkan

Lebih terperinci

terlalu keras kepada kelima negara tersebut. Karena akan berakibat pada hubungan kemitraan diantara ASEAN dan kelima negara tersebut.

terlalu keras kepada kelima negara tersebut. Karena akan berakibat pada hubungan kemitraan diantara ASEAN dan kelima negara tersebut. BAB V KESIMPULAN Sampai saat ini kelima negara pemilik nuklir belum juga bersedia menandatangani Protokol SEANWFZ. Dan dilihat dari usaha ASEAN dalam berbagai jalur diplomasi tersebut masih belum cukup

Lebih terperinci

Hubungan Internasional (daring), 1 November 2013, <http://dinasulaeman.wordpress.com/2013/11/01/sistemdemokrasi-ala-iran-demokrasi-tangan-tuhan/>,

Hubungan Internasional (daring), 1 November 2013, <http://dinasulaeman.wordpress.com/2013/11/01/sistemdemokrasi-ala-iran-demokrasi-tangan-tuhan/>, BAB V PENUTUP Dalam pandangan konstruktivisme, kebijakan diplomasi fatwa antinuklir sebagai senjata pemusnah massal adalah hasil proses dialektis antara kondisi sentimen anti-islam pasca 11 September,

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Strategi keamanan..., Fitria Purnihastuti, FISIP UI, 2008

BAB IV PENUTUP. Strategi keamanan..., Fitria Purnihastuti, FISIP UI, 2008 BAB IV PENUTUP A.Kesimpulan Sangat jelas terlihat bahwa Asia Tengah memerankan peran penting dalam strategi China di masa depan. Disamping oleh karena alasan alasan ekonomi, namun juga meluas menjadi aspek

Lebih terperinci

Hubungan Aliansi Rusia-Iran dan Upaya Mencapai Hegemoni Rusia

Hubungan Aliansi Rusia-Iran dan Upaya Mencapai Hegemoni Rusia Hubungan Aliansi Rusia-Iran dan Upaya Mencapai Hegemoni Rusia Lebih dari dua abad lamanya Negara Rusia tidak pernah jauh dari pusat perpolitikan Iran, baik itu sebagai musuh politik dan terkadang menjadi

Lebih terperinci

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN 1 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Setelah berakhirnya perang dunia kedua, muncul dua kekuatan besar di dunia yaitu Uni Soviet dan Amerika Serikat. Kedua negara ini saling bersaing untuk

Lebih terperinci

UPAYA IRAN MENGOPTIMALKAN POTENSI GEOPOLITIK UNTUK MEMIMPIN KAWASAN TIMUR TENGAH

UPAYA IRAN MENGOPTIMALKAN POTENSI GEOPOLITIK UNTUK MEMIMPIN KAWASAN TIMUR TENGAH UPAYA IRAN MENGOPTIMALKAN POTENSI GEOPOLITIK UNTUK MEMIMPIN KAWASAN TIMUR TENGAH Iranian Efforts in Optimizing the Potential of Geopolitics to Lead Middle East Region SKRIPSI Disusun Oleh Nama : Rahadin

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia

BAB V KESIMPULAN. Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia BAB V KESIMPULAN Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia berubah dari super power state menjadi middle-power state (negara dengan kekuatan menengah). Kebijakan luar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketika Perang Dunia Pertama terjadi, tren utama kebijakan luar negeri Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua terjadi Amerika

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. baru dengan adanya terobosan Kebijakan Pembangunan Pangkalan Militer

BAB V KESIMPULAN. baru dengan adanya terobosan Kebijakan Pembangunan Pangkalan Militer BAB V KESIMPULAN Perjalanan sejarah strategi kekuatan militer China telah memasuki babak baru dengan adanya terobosan Kebijakan Pembangunan Pangkalan Militer China di Djibouti, Afrika pada Tahun 2016.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Israel adalah negara yang penuh kontroversi sejak berdirinya negara

BAB I PENDAHULUAN. Israel adalah negara yang penuh kontroversi sejak berdirinya negara BAB I PENDAHULUAN A. Alasan pemilihan judul Israel adalah negara yang penuh kontroversi sejak berdirinya negara tersebut. Sejak awal berdirinya Israel sudah tidak diakui oleh negara-negara Muslim dan sering

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai BAB V PENUTUP Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai hubungan antara kebangkitan gerakan politik Islam dalam pergolakan yang terjadi di Suriah dengan persepsi Amerika Serikat, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya peran energi dalam kebutuhan sehari-hari mulai dari zaman dahulu

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya peran energi dalam kebutuhan sehari-hari mulai dari zaman dahulu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Topik tentang energi saat ini menjadi perhatian besar bagi seluruh dunia. Pentingnya peran energi dalam kebutuhan sehari-hari mulai dari zaman dahulu hingga sekarang

Lebih terperinci

: Diplomasi dan Negosiasi : Andrias Darmayadi, M.Si. Memahami Diplomasi

: Diplomasi dan Negosiasi : Andrias Darmayadi, M.Si. Memahami Diplomasi Mata Kuliah Dosen : Diplomasi dan Negosiasi : Andrias Darmayadi, M.Si Memahami Diplomasi Pada masa kini dengan berkembang luasnya isu internasional menyebabkan hubungan internasional tidak lagi dipandang

Lebih terperinci

cambuk, potong tangan, dan lainnya dilaksanakan oleh Monarki Arab Saudi. Selain hal tersebut, Monarki Arab Saudi berusaha untuk meningkatkan

cambuk, potong tangan, dan lainnya dilaksanakan oleh Monarki Arab Saudi. Selain hal tersebut, Monarki Arab Saudi berusaha untuk meningkatkan BAB V KESIMPULAN Arab Saudi merupakan negara dengan bentuk monarki absolut yang masih bertahan hingga saat ini. Namun pada prosesnya, eksistensi Arab Saudi sering mengalami krisis baik dari dalam negeri

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Perkembangan pada konstalasi politik internasional pasca-perang Dingin

BAB IV KESIMPULAN. Perkembangan pada konstalasi politik internasional pasca-perang Dingin BAB IV KESIMPULAN Perkembangan pada konstalasi politik internasional pasca-perang Dingin memiliki implikasi bagi kebijakan luar negeri India. Perubahan tersebut memiliki implikasi bagi India baik pada

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN. Masa Resesi Ekonomi Dunia Tahun 1973 dan Tahun 1978 ini, menggunakan

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN. Masa Resesi Ekonomi Dunia Tahun 1973 dan Tahun 1978 ini, menggunakan BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN Pengkajian skripsi yang berjudul Perkembangan Industri Jepang pada Masa Resesi Ekonomi Dunia Tahun 1973 dan Tahun 1978 ini, menggunakan beberapa sumber yang menunjang penyusunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan. dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan. dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional. BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Ketahanan nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional

Lebih terperinci

DIALOG KOREA UTARA-KOREA SELATAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEAMANAN KAWASAN

DIALOG KOREA UTARA-KOREA SELATAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEAMANAN KAWASAN Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Gd. Nusantara I Lt. 2 Jl. Jend. Gatot Subroto Jakarta Pusat - 10270 c 5715409 d 5715245 m infosingkat@gmail.com BIDANG HUBUNGAN INTERNASIONAL KAJIAN SINGKAT TERHADAP

Lebih terperinci

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar. Tiga Gelombang Demokrasi Demokrasi modern ditandai dengan adanya perubahan pada bidang politik (perubahan dalam hubungan kekuasaan) dan bidang ekonomi (perubahan hubungan dalam perdagangan). Ciriciri utama

Lebih terperinci

TATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK. Hendra Wijayanto

TATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK. Hendra Wijayanto TATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK Hendra Wijayanto PERTANYAAN Apa yang dimaksud government? Apa yang dimaksud governance? SEJARAH IDE GOVERNANCE Tahap 1 Transformasi government sepanjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam hal ini adalah Amerika. Setelah kemenangannya dalam Perang

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam hal ini adalah Amerika. Setelah kemenangannya dalam Perang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Banyak konflik dan perang saudara yang terjadi di dunia ini tidak pernah terlepas dari unsur campur tangan dari negara negara barat yang besar dan kuat yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan kajian yang penulis lakukan mengenai Politik Luar Negeri

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan kajian yang penulis lakukan mengenai Politik Luar Negeri BAB V KESIMPULAN Berdasarkan kajian yang penulis lakukan mengenai Politik Luar Negeri Indonesia Terhadap Pembentukan Negara Federasi Malaysia dan Dampaknya bagi Hubungan Indonesia-Amerika Serikat Tahun

Lebih terperinci

SINGKATAN DAN ISTILAH...

SINGKATAN DAN ISTILAH... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR GRAFIK... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR SINGKATAN

Lebih terperinci

AMERIKA SERIKAT DAN NEGARA DUNIA KETIGA

AMERIKA SERIKAT DAN NEGARA DUNIA KETIGA AMERIKA SERIKAT DAN NEGARA DUNIA KETIGA Oleh: Dewi Triwahyuni, S.Ip., M.Si. Saran Bacaan: Eugene R. Wittkopf, The Future of American Foreign Policy,, Second Edition (New York: St. Matin s Press, 1992).

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab. sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan

BAB IV KESIMPULAN. Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab. sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan BAB IV KESIMPULAN Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan kebijakan politik luar negeri Rusia terhadap keberadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini, menjadi salah satu tujuan negara-negara asing untuk merebut. kepentingan nasionalnya di Timur Tengah.

BAB I PENDAHULUAN. ini, menjadi salah satu tujuan negara-negara asing untuk merebut. kepentingan nasionalnya di Timur Tengah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rusia adalah negara terbesar di dunia yang terletak di sebelah timur Eropa dan utara Asia. Pada saat Uni Soviet, Rusia merupakan negara bagian terbesarnya dan

Lebih terperinci

RESUME PERUBAHAN SIKAP CHILE TERHADAP KONFLIK ISRAEL-PALESTINA

RESUME PERUBAHAN SIKAP CHILE TERHADAP KONFLIK ISRAEL-PALESTINA 1 RESUME PERUBAHAN SIKAP CHILE TERHADAP KONFLIK ISRAEL-PALESTINA Konflik di Israel dengan negara-negara Arab di Timur Tengah terjadi karena adanya dua kelompok masyarakat berbeda Israel, dari bangsa Yahudi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang NASKAH AKADEMIK RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PENGESAHAN PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK DEMOKRATIK TIMOR- LESTE TENTANG AKTIFITAS KERJA SAMA DIBIDANG PERTAHANAN

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Analisa penelitian ini ditujukan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan membuktikan jawaban awal yang telah dirumuskan. Penelitian ini menjelaskan alasan Venezeula menggunakan

Lebih terperinci

DUKUNGAN ARAB SAUDI TERHADAP PEMERINTAHAN ALI ABDULLAH SALEH DALAM REVOLUSI RAKYAT YAMAN RESUME

DUKUNGAN ARAB SAUDI TERHADAP PEMERINTAHAN ALI ABDULLAH SALEH DALAM REVOLUSI RAKYAT YAMAN RESUME DUKUNGAN ARAB SAUDI TERHADAP PEMERINTAHAN ALI ABDULLAH SALEH DALAM REVOLUSI RAKYAT YAMAN RESUME Disusun oleh Veny Tristiana 151090042 PRODI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. listrik dalam wujud reaktor nuklir. Pengembangan teknologi nuklir tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. listrik dalam wujud reaktor nuklir. Pengembangan teknologi nuklir tidak hanya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awal abad ke-20, perkembangan teknologi telah mendatangkan beragam inovasi baru. Salah satunya adalah pengolahan beberapa unsur kimia menjadi senyawa radioaktif

Lebih terperinci

PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001

PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001 PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001 Oleh: Muh. Miftachun Niam (08430008) Natashia Cecillia Angelina (09430028) ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan. Seperti negara-negara lain, Republik Turki juga telah menjalin kerja sama

BAB V. Kesimpulan. Seperti negara-negara lain, Republik Turki juga telah menjalin kerja sama BAB V Kesimpulan Seperti negara-negara lain, Republik Turki juga telah menjalin kerja sama ekonomi melalui perjanjian perdagangan bebas dengan beberapa negara secara bilateral, seperti perjanjian perdagangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-21, bahan bakar fosil 1 masih menjadi sumber. energi yang dominan dalam permintaan energi dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-21, bahan bakar fosil 1 masih menjadi sumber. energi yang dominan dalam permintaan energi dunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki abad ke-21, bahan bakar fosil 1 masih menjadi sumber energi yang dominan dalam permintaan energi dunia. Dibandingkan dengan kondisi permintaan energi beberapa

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERHADAP NEGARA- NEGARA ISLAM PADA MASA PEMERINTAHAN GEORGE WALKER BUSH DAN BARACK OBAMA RESUME

PERBANDINGAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERHADAP NEGARA- NEGARA ISLAM PADA MASA PEMERINTAHAN GEORGE WALKER BUSH DAN BARACK OBAMA RESUME PERBANDINGAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERHADAP NEGARA- NEGARA ISLAM PADA MASA PEMERINTAHAN GEORGE WALKER BUSH DAN BARACK OBAMA RESUME Dinamika politik internasional pasca berakhirnya Perang

Lebih terperinci

Kemunduran Amerika Serikat dilihat sebagai sebuah kemunduran yang bersifat

Kemunduran Amerika Serikat dilihat sebagai sebuah kemunduran yang bersifat Kesimpulan Amerika Serikat saat ini adalah negara yang sedang mengalami kemunduran. Kemunduran Amerika Serikat dilihat sebagai sebuah kemunduran yang bersifat relatif; karena disaat kemampuan ekonomi dan

Lebih terperinci

Lampiran. Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja

Lampiran. Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja Lampiran Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Maret 2011 Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja membuat graffiti politik, puluhan orang tewas ketika pasukan keamanan menindak Demonstran Mei

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak Arab Saudi didirikan pada tahun 1932, kebijakan luar negeri

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak Arab Saudi didirikan pada tahun 1932, kebijakan luar negeri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semenjak Arab Saudi didirikan pada tahun 1932, kebijakan luar negeri Arab Saudi pada dasarnya berfokus pada kawasan Timur Tengah yang dapat dianggap penting dalam kebijakan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B BAB V KESIMPULAN Jepang menjadi lumpuh akibat dari kekalahanya pada perang dunia ke dua. Namun, nampaknya karena kondisi politik internasional yang berkembang saat itu, menjadikan pemerintah pendudukan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. terbesar itu dilaksanakan bersamaan pada sidang tahunan ke-41 IDB di Jakarta. IDB

BAB V KESIMPULAN. terbesar itu dilaksanakan bersamaan pada sidang tahunan ke-41 IDB di Jakarta. IDB BAB V KESIMPULAN Meskipun Indonesia belum bisa lepas dari jerat utang, namun Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyatakan Indonesia merupakan negara penerima bantuan IDB terbesar bila dibandingkan dengan

Lebih terperinci

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan Akuntansi merupakan satu-satunya bahasa bisnis utama di pasar modal. Tanpa standar akuntansi yang baik, pasar modal tidak akan pernah berjalan dengan baik pula karena laporan

Lebih terperinci

H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI

H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI Pasal 2 (3) dari Piagam PBB Semua anggota wajib menyelesaikan perselisihan internasional mereka melalui cara-cara damai sedemikian rupa

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Menilik segi geografi yang sangat strategis, kebijakan yang dirancang Pemerintah Iran sering kali berpengaruh besar pada dunia. Bukan hanya masalah lokasi negara yang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kebijakan isolasi untuk menutup negara Myanmar dari dunia internasional. Semua. aspek kehidupan mulai dari politik, ekonomi, hukum

BAB V PENUTUP. kebijakan isolasi untuk menutup negara Myanmar dari dunia internasional. Semua. aspek kehidupan mulai dari politik, ekonomi, hukum BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Negara Myanmar telah diperintah oleh junta militer sejak tahun 1962 melalui sebuah kudeta yang menggeser sistem demokrasi parlemen yang telah diterapkan sejak awal kemerdekaannya

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. Kennedy hanya menjalankan jabatan kepresidenan selama dua tahun yakni

BAB VI KESIMPULAN. Kennedy hanya menjalankan jabatan kepresidenan selama dua tahun yakni BAB VI KESIMPULAN Kennedy hanya menjalankan jabatan kepresidenan selama dua tahun yakni sejak tahun 1961 hingga 1963, akan tetapi Kennedy tetap mampu membuat kebijakan-kebijakan penting yang memiliki dampak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Suseno, paradigma sosialisme sebagian besar muncul sebagai reaksi

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Suseno, paradigma sosialisme sebagian besar muncul sebagai reaksi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Menurut Suseno, paradigma sosialisme sebagian besar muncul sebagai reaksi atas dampak peristiwa Revolusi Perancis (1789-1795) dan Revolusi Industri (1750-1850). Para

Lebih terperinci

MUHAMMAD NAFIS PENGANTAR ILMU TEKNOLOGI MARITIM

MUHAMMAD NAFIS PENGANTAR ILMU TEKNOLOGI MARITIM MUHAMMAD NAFIS 140462201067 PENGANTAR ILMU TEKNOLOGI MARITIM Translated by Muhammad Nafis Task 8 Part 2 Satu hal yang menarik dari program politik luar negeri Jokowi adalah pemasukan Samudera Hindia sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seperti telah menjadi rahasia umum, Arab Saudi dan Iran adalah dua negara yang

BAB I PENDAHULUAN. Seperti telah menjadi rahasia umum, Arab Saudi dan Iran adalah dua negara yang BAB I PENDAHULUAN A. ALASAN PEMILIHAN JUDUL Seperti telah menjadi rahasia umum, Arab Saudi dan Iran adalah dua negara yang mempunyai pengaruh yang sangat besar di kawasan Timur Tengah. Selain tiu, kedua

Lebih terperinci

Demokratisasi di Mesir (Arab Spring) Ketiga dapat dikatakan benar. Afrika Utara dan Timur Tengah mengalami proses demokrasi

Demokratisasi di Mesir (Arab Spring) Ketiga dapat dikatakan benar. Afrika Utara dan Timur Tengah mengalami proses demokrasi Rani Apriliani Aditya 6211111049 Hubungan Internasional 2011 Demokratisasi di Mesir (Arab Spring) Apa yang diprediksikan oleh Huntington dalam bukunya Gelombang Demokrasi Ketiga dapat dikatakan benar.

Lebih terperinci

NATIONAL ROLE. Konsep Peranan Nasional dalam Politik Luar Negeri. By: Dewi Triwahyuni

NATIONAL ROLE. Konsep Peranan Nasional dalam Politik Luar Negeri. By: Dewi Triwahyuni NATIONAL ROLE Konsep Peranan Nasional dalam Politik Luar Negeri By: Dewi Triwahyuni Konsep Peranan Peranan dapat diartikan sebagai orientasi atau konsepsi dari bagian yang dimainkan oleh suatu pihak dalam

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1977

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1977 INSTRUKSI NOMOR 7 TAHUN 1977 Menimbang : bahwa dipandang perlu untuk memberikan petunjuk-petunjuk pengarahan bagi Delegasi Republik Indonesia ke Sidang Konperensi Islam Tingkat Menteri Luar Negeri ke VIII,

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. mempengaruhi sikap kedua negara terhadap negara-negara lain yang tidak terlibat.

BAB IV KESIMPULAN. mempengaruhi sikap kedua negara terhadap negara-negara lain yang tidak terlibat. BAB IV KESIMPULAN Terjadinya Perang Dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat turut mempengaruhi sikap kedua negara terhadap negara-negara lain yang tidak terlibat. Salah satunya adalah sikap yang ditunjukkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI... HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI... HALAMAN PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... HALAMAN MOTTO...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI... HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI... HALAMAN PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... HALAMAN MOTTO... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI... HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI... HALAMAN PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... HALAMAN MOTTO... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang Beras sangat penting dalam memelihara stabilitas ekonomi, politik dan keamanan nasional, karena beras merupakan bahan

PENDAHULUAN Latar Belakang Beras sangat penting dalam memelihara stabilitas ekonomi, politik dan keamanan nasional, karena beras merupakan bahan PENDAHULUAN Latar Belakang Beras sangat penting dalam memelihara stabilitas ekonomi, politik dan keamanan nasional, karena beras merupakan bahan pangan pokok utama sebagian besar masyarakat di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Diplomasi Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang

BAB V KESIMPULAN. Diplomasi Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang BAB V KESIMPULAN Diplomasi Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dihadapkan pada berbagai perubahan dan pergeseran kekuatan dalam lingkungan strategis global dan regional sebagai

Lebih terperinci

memperoleh status, kehormatan, dan kekuatan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta pengaruhnya di arena global.

memperoleh status, kehormatan, dan kekuatan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta pengaruhnya di arena global. BAB V PENUTUP Kebangkitan Cina di awal abad ke-21tidak dapat dipisahkan dari reformasi ekonomi dan modernisasi yang ia jalankan. Reformasi telah mengantarkan Cina menemukan momentum kebangkitan ekonominya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewan keamanan PBB bertugas untuk menjaga perdamaian dan keamanan antar negara dan dalam melaksanakan tugasnya bertindak atas nama negaranegara anggota PBB.

Lebih terperinci

TINJAUAN UMUM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

TINJAUAN UMUM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI TINJAUAN UMUM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 Definisi, Signifikansi, & Ruang Lingkup Politik Luar Negeri Sifat & Tujuan Politik Luar Negeri Keterkaitan

Lebih terperinci

BAB 20: SEJARAH PERANG DINGIN

BAB 20: SEJARAH PERANG DINGIN www.bimbinganalumniui.com 1. Perang Dingin a. Perang terbuka antara Blok Barat dan Blok Timur b. Ketegangan antara Blok Barat dalam masa ideologi c. Persaingan militer antara Amerika Uni di Timur Tengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) adalah organisasi

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) adalah organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) adalah organisasi regional di kawasan Asia Tenggara yang telah membangun mitra kerjasama dengan Tiongkok dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator BAB V KESIMPULAN Amerika serikat adalah sebagai negara adidaya dan sangat berpengaruh di dunia internasional dalam kebijakan luar negerinya banyak melakukan berbagai intervensi bahkan invasi dikawasan

Lebih terperinci

PERSPEKTIF DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL REALISM DAN NEO REALISM

PERSPEKTIF DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL REALISM DAN NEO REALISM PERSPEKTIF DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL REALISM DAN NEO REALISM Sebelum PD I studi Hubungan Internasional lebih banyak berorientasi pada sejarah diplomasi dan hukum internasional Setelah PD I mulai ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. New York, 2007, p I. d Hooghe, The Expansion of China s Public Diplomacy System, dalam Wang, J. (ed.

BAB I PENDAHULUAN. New York, 2007, p I. d Hooghe, The Expansion of China s Public Diplomacy System, dalam Wang, J. (ed. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cina merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi pesat dan saat ini dianggap sebagai salah satu kekuatan besar dunia. Dengan semakin besarnya kekuatan Cina di dunia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini menggunakan kajian pustaka yang berkaitan mengenai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini menggunakan kajian pustaka yang berkaitan mengenai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Kajian Pustaka Penelitian ini menggunakan kajian pustaka yang berkaitan mengenai respon negara terhadap terorisme serta upaya-upaya yang dilakukan negara untuk menangani terorisme.

Lebih terperinci

KONFLIK CHILE-ARGENTINA PADA KASUS BEAGLE CHANNEL

KONFLIK CHILE-ARGENTINA PADA KASUS BEAGLE CHANNEL RESUME SKRIPSI LATAR BELAKANG KONFLIK CHILE-ARGENTINA PADA KASUS BEAGLE CHANNEL Disusun oleh: DAHLIA NUR FARIDA NIM. 151040188 JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. masyarakat internasional yaitu isu ekonomi perdagangan. Seiring dengan

BAB V KESIMPULAN. masyarakat internasional yaitu isu ekonomi perdagangan. Seiring dengan BAB V KESIMPULAN Penelitian ini membahas salah satu isu penting yang kerap menjadi fokus masyarakat internasional yaitu isu ekonomi perdagangan. Seiring dengan berkembangnya isu isu di dunia internasional,

Lebih terperinci

BAB III KEBIJAKAN INDONESIA KELUAR DARI KEANGGOTAAN OPEC (ORGANIZATION OF THE PETROLEUM EXPORTING COUNTRIES)

BAB III KEBIJAKAN INDONESIA KELUAR DARI KEANGGOTAAN OPEC (ORGANIZATION OF THE PETROLEUM EXPORTING COUNTRIES) BAB III KEBIJAKAN INDONESIA KELUAR DARI KEANGGOTAAN OPEC (ORGANIZATION OF THE PETROLEUM EXPORTING COUNTRIES) Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi atau sering disebut juga dengan OPEC ( The Organization

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Keterbatasan sumber daya dalam negeri menjadi alasan bagi Pertamina untuk

BAB IV KESIMPULAN. Keterbatasan sumber daya dalam negeri menjadi alasan bagi Pertamina untuk BAB IV KESIMPULAN Kebutuhan akan BBM dalam negeri Indonesia yang terus meningkat tidak diiringi oleh peningkatan produksi dalam negeri. Pertamina sebagai PMN harus selalu berusaha memenuhi kebutuhan domestik

Lebih terperinci

Bab V. Kesimpulan. Namun hal ini berubah di tahun 2005 saat Mahmoud Ahmadinejad terpilih sebagai Presiden

Bab V. Kesimpulan. Namun hal ini berubah di tahun 2005 saat Mahmoud Ahmadinejad terpilih sebagai Presiden Bab V Kesimpulan Iran merupakan satu dari sekian negara yang memiliki hak untuk mengembangkan tenaga nuklirnya. Tergabung dalam NPT menjadi salah satu alasan kuat mengapa negara para Mullah itu memiliki

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian mengenai permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini,

Lebih terperinci