GULF MANGANESE CORPORATION LIMITED ASX : GMC. Produsen Logam Campuran Mangan Indonesia. Studi Smelter Timor

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "GULF MANGANESE CORPORATION LIMITED ASX : GMC. Produsen Logam Campuran Mangan Indonesia. Studi Smelter Timor"

Transkripsi

1 GULF MANGANESE CORPORATION LIMITED ASX : GMC Produsen Logam Campuran Mangan Indonesia Studi Smelter Timor

2 Daftar Isi 1 Ringkasan 1 2 Profil Gulf Manganese Corporation 7 3 Deskripsi Proyek 9 4 Analisis Keuangan 24 5 Analisis Sensitivitas Risiko Rencana Bisnis 26 7 Pasar Mangan 29 8 Indonesia 32 Appendix A - Model dan Asumsi Keuangan 34 Appendix B - Peraturan Pajak 39 Appendix C - Jadwal Persiapan Amdal 42 Appendix D - Smelter Anggaran Modal 43 Appendix E - Biaya Pengoperasian Smelter 44 Appendix F - Pemeriksaan Saldo Bijih Smelter 46 Appendix G - Gambar Smelter 47 Appendix H - Diagram Alir 49 Appendix I - Opsi Masukan Bijih Mangan 53 Appendix J - Spesifikasi Batubara Metalurgi 54 Appendix K - Pergerakan Kargo Pelabuhan Tenau 55 Appendix L - Tim Gulf Manganese Corporation 56 Appendix M - Direktori Perusahaan - Gulf Manganese Corporation 59 Pemberitahuan Penting Dokumen penelitian ini, beserta lampiran dan tambahannya, disusun oleh Gulf Manganese Corporation Limited (Gulf) untuk pihak-pihak yang berkepentingan. Dokumen, lampiran dan tambahan ini diberi tanda yang menyatakan bahwa informasi ini milik Gulf dan mengandung nilai komersial bagi Gulf, kecuali referensi dari Alloy Consult yang berada di domain publik. Dokumen, lampiran dan tambahannya tidak boleh disalin tanpa izin tertulis dari Gulf. Penilaian, perkiraan, estimasi, pendapat dan proyeksi yang terkandung di sini melibatkan pertimbangan dan analisis subjektif. Dokumen beserta lampiran dan tambahannya berisi pernyataan untuk masa depan, dan setiap perkiraan atau proyeksi didasarkan pada penilaian terbaik Gulf dan informasi yang tersedia saat ini. i

3 1 Ringkasan Ikhtisar Studi Smelter Timor (Studi) Gulf Manganese Corporation Limited (ASX: GMC) ini mengkaji pengembangan bisnis penjualan logam campuran dan peleburan besi mangan (FeMn) untuk menghasilkan logam campuran besi mangan tinggi karbon di Kupang, Timor, Indonesia. Proyek pembangunan dan pengoperasian bisnis penjualan dan peleburan besi mangan ini akan dilakukan melalui anak perusahaan Gulf, yang berlokasi di Kabupaten Kupang dan Kota Kupang. Hal-hal penting: Gulf adalah perusahaan terbuka Australia dengan Direksi dan Manajemen yang ahli di bidangnya Gulf akan membangun smelter mangan di Indonesia dengan menerapkan proses berteknologi terkini Gulf akan memproduksi logam campuran besi mangan premium Gulf bisa mengolah bijih penambang lain dengan biaya Biaya operasional adalah 80% dari biaya rata-rata industri* Biaya modal US $ 66 juta bertahap selama 5 tahun Pendanaan proyek dengan ekuitas, utang dan arus kas Dukungan, bantuan dan manfaat pajak dari pemerintah Pencatatan IPO di Papan Katalis Bursa Efek Singapura Kebijakan tegas mengenai pembagian dividen dengan 50% laba akan dibagikan *Alloy Consult ( menyarankan biaya tunai berat produk rata-rata untuk FeMn Tinggi Karbon dalam 5 tahun terakhir adalah US$1.042/ton. Analisis keuangan Studi menunjukkan bahwa proyek ini memiliki potensi untuk mengembalikan EBITDA positif sebesar US$ 374,7 juta selama periode 10 tahun yang mendukung perkiraan Net Present Value (NPV) US$ 160,6 juta dengan menggunakan faktor diskon 8%. Proyek ini membutuhkan investasi modal awal dalam jumlah sedang senilai US$ 66 juta bertahap selama 5 tahun, plus modal kerja dan memberikan perkiraan pengembalian yang mendukung nilai pengembalian internal sebesar 55,6%. Rangkuman Fisik dan Keuangan (10 Tahun) Kapasitas produksi tahunan CAPEX Proyek (Furnace, Jig, Pendirian) Total Net Turnover Proyek Total EBITDA Proyek NPV Nilai Diskon Rate Proyek (IRR) Periode Pembayaran Kembali (termasuk biaya konstruksi) 155,000 tpa Logam Campuran Besi US$66 juta bertahap selama 5 tahun US$ juta US$ juta US$ juta 55.6% 2 tahun Studi ini didasarkan pada bisnis pembelian, pengolahan dan peleburan mangan. Bijih mangan berkadar tinggi akan dibeli secara lokal di Indonesia. Model bisnis ini dapat ditingkatkan atau diturunkan ketika pasokan bijih mengizinkan, yang meminimalkan kebutuhan modal awal. Model bisnis ini juga dapat ditingkatkan dalam hal aliran pendapatan dan sumber bijih, yang memungkinkan arus kas awal dan peluang ekspansi di masa depan. 1

4 Rencana Bisnis Pembelian Bijih Mangan yang telah diproses Pembelian Bijih Mangan yang belum diproses Pemrosesan Peleburan Penjualan & Pemasaran Ferro Mn Penjualan Bijih Mangan yang telah diproses Rencana bisnis ini dikembangkan secara bertahap hingga kapasitas penuh, yang meminimalkan belanja modal ketika membangun unit peleburan pertama. Skema Jadwal Pembangunan Aktivitas Mulai membeli bijih Membuat Rencana Pengolahan Mn Membangun Furnace Smelter 1 Ekspor FeMn Tinggi Karbon Membangun Furnace Smelter 2 & 3 Membangun Furnace Smelter 4 & 5 Membangun Furnace Smelter 6 & 7 Membangun Furnace Smelter 8 Pembangkit Listrik 2

5 Nilai Keuntungan Perekonomian proyek yang sehat Biaya operasional 80% dari rata-rata biaya industri Pasokan bijih lokal berkualitas tertinggi (+50% Mn) Memproduksi logam campuran mangan premium (78% Mn) Pelabuhan dan infrastruktur sudah ada Dukungan penuh, insentif fiskal, pengurangan/pembebasan pajak dari Pemerintah Pengalaman luas dari Direksi/Manajemen tentang Indonesia dan mangan Jaringan penjualan global Kebutuhan modal dalam jumlah sedang Arus kas awal Kebijakan tegas mengenai pembagian dividen dengan 50% laba akan dibagikan Proyeksi Manajemen Nett Revenue EBITDA Profit US$ MIllion Laba per saham Earnings Per Share US$ c/sh

6 Pendanaan Proyek Total biaya modal proyek adalah US$65,6 juta bertahap selama 5 tahun dan akan disediakan oleh: Sumber Dana Jumlah Alokasi Gulf Manganese US$ 15.0 Juta Tahap 1 Ekuitas IPO Singapura US$ 25.0 Juta Tahap 2 Utang Proyek US$ 10.0 Juta Tahap 3 Arus kas operasional proyek US$ 15.6 Juta Tahap 4 Total US$ 65.6 Juta Belanja Modal US$ Millions Sustaining Processing Smelter Arus Kas Kumulatif US$ Millions

7 Pembelian Bijih Bijih mangan untuk bisnis pengolahan dan peleburan akan dibeli dari sejumlah pemasok lokal. Untuk mengoptimalkan proses peleburan, bijih berkadar tinggi akan dibeli dari penambang rakyat dan penambang lain di Indonesia. Bijih mangan di Timor umumnya berkadar tinggi, sekitar +50% Mn dan menjadi masukan bahan baku smelter yang ideal. Bijih mangan asli Indonesia biasanya rendah kandungan besinya, <2% Fe, dan sejumlah kandungan besi perlu ditambah. Besi merupakan komponen penting dalam proses peleburan untuk memastikan spesifikasi produk terpenuhi untuk kadar mangan nya. Besi akan ditambah dengan membeli bijih besi dari Sumatera. Pengolahan Bijih Mangan Sebelum peleburan, bijih mangan akan diproses melalui proses-proses penghancuran, penyaringan dan jigging mekanis yang berstandar industri. Pengolahan, sebelum peleburan, diperlukan untuk menghilangkan kontaminan dan material limbah lainnya serta memastikan ukuran bijih mangan yang benar. Bijih mangan di Indonesia memiliki berat jenis yang tinggi sehingga ideal untuk pemisahan dengan proses jigging. Komponen-komponen penghancuran, penyaringan dan jigging yang direncanakan biasanya digunakan untuk pengolahan bijih mangan dan berteknologi relative rendah, biaya operasional rendah, dan cocok untuk jenis bijih yang ada di Indonesia. Sistem-sistem ini juga dapat disesuaikan dimana sejumlah lokasi pengolahan yang lebih kecil berada dekat dengan pengoperasian tambang sehingga meminimalkan biaya operasional. Pengolahan dan Penjualan Logam Campuran Mangan Gulf telah menandatangani perjanjian untuk mendapatkan lahan seluas 50 hektar lahan dengan pemilik lahan dan Bupati setempat untuk rencana pembangunan smelter. Lokasi ini dipilih karena dekat dengan pelabuhan Tenau di Kupang yang akan meminimalkan konsumsi biaya impor dan biaya logistik ekspor, serta dekat dengan pantai sehingga memungkinkan penggunaan air laut untuk sistem pendingin pembangkit listrik. Faktor Penggerak Utama Smelter Bijih Mangan yang diperoleh dari Indonesia 320,000 tpa Total Masukan Bahan Baku Smelter 290,000 tpa Logam Campuran FeMn yang dihasilkan 155,000 tpa Harga Jual Logam Campuran FeMn* US$ 1,100 /t Biaya per ton Logam Campuran (dengan produksi penuh) US$ 793 /t Margin Operasional (dengan produksi penuh) US$ 307 /t *Perkiraan Harga Spot Alloy Consult ( di halaman 30 5

8 Pasokan Listrik Listrik untuk smelter 6MVA pertama akan dipasok berdasarkan pembayaran pengguna dan diperoleh dari Perusahaan Listrik Negara, PT PLN di Kupang. Gulf sedang membahas bersama penyedia infrastruktur listrik tentang opsi pasokan listrik jangka panjang dengan menggunakan sistem BOOT (Build, Own, Operate and Transfer), dimana kontraktor membangun dan memasok listrik berdasarkan pembayaran pengguna dan kemudian Gulf akan membeli infrastruktur itu dan mengoperasikan pembangkit listrik untuk jangka panjang. Pajak Persentase pajak perusahaan di Indonesia adalah 25%. Permohonan akan diajukan untuk menetapkan anak perusahaan Gulf di Indonesia, PT Gulf Mangan Grup, sebagai "Industri Pelopor" karena proyek ini akan memiliki investasi gabungan senilai US$ 141 juta (US$ 66 juta untuk smelter dan US$ 75 juta untuk pembangkit listrik). Sebagai Industri Pelopor, perusahaan akan memiliki akses mendapatkan keringanan pajak secara penuh selama 10 tahun, dilanjutkan dengan keringanan pajak sebesar 50% selama 2 tahun. Partisipasi Indonesia Pasal 33 Undang-Undang Republik Indonesia menyatakan... "Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pasal 4 UU Pertambangan Mineral dan Batubara menyatakan... "Mineral dan batubara sebagai sumber daya alam yang tak terbarukan rnerupakan kekayaan nasional yang dikuasai oleh negara untuk sebesar-besar kesejahteraan rakyat. Gulf mengakui dan mendukung upaya-upaya ini dan dengan demikian jika memungkinkan akan melibatkan pekerja lokal dalam jumlah maksimal (dengan tingkat produksi penuh 650 pekerjaan langsung dan pekerjaan tidak langsung), kontraktor, pemasok, dan pebisnis lokal agar manfaat terbesar dar Proyek Smelter ini tetap berada di Indonesia. Keterlibatan tenaga kerja asing akan dijaga benar-benar dalam jumlah minimal. Setelah semua pelatihan selesai, jumlah tenaga kerja asing tidak akan melebihi 6 orang. Manfaat dari pembangunan Gulf yang bernilai tambah bagi masyarakat NTT tidak hanya sekedar menciptakan lapangan pekerjaan saja. Proyek ini secara signifikan akan memberikan kontribusi pada pendapatan ekspor (dengan tingkat produksi penuh US$170 juta/tahun), membantu menumbuhkan perekonomian NTT, membangun infrastruktur daerah, memberikan transfer teknologi, bersama-sama memperbaharui dan meningkatkan keterampilan. Dampaknya akan meningkat standar hidup. Selain peralatan khusus pyrometrical dan pembangkit listrik, keseimbangan semua peralatan, engineering, dan konstruksi akan dikerjakan oleh kontraktor, pemasok dan pebisnis lokal. 6

9 2 Profil Gulf Manganese Corporation Pengantar Gulf Manganese Corporation Limited (ACN: ) adalah sebuah perusahaan terbuka Australia yang berencana membangun bisnis logam campuran besi mangan yang berlokasi di Indonesia. Gulf berkantor pusat di Perth, Australia Barat. Perth adalah ibukota pertambangan Australia dan karenanya memiliki banyak bisnis jasa komersial dan teknis yang tersedia untuk membantu proyek. Bisnis ini akan dikendalikan dan diarahkan dari kantor Gulf di Kupang. Gulf memiliki saham yang diterbitkan, serta saham opsi yang tidak tercatat. Kapitalisasi pasar Gulf adalah sekitar AU$ 4,1 juta. Pemegang saham terbesar, Leprechaun Holdings Pty Ltd, menguasai 34%. Tim Direksi dan Manajemen Gulf terdiri dari eksekutif pertambangan dengan pengalaman yang telah terbukti dalam eksplorasi, penambangan, pengolahan, peleburan dan pemasaran mangan di Australia dan secara global. Direksi dan Manajemen Gulf, beserta anak perusahaannya yang beroperasi di Indonesia, PT Gulf Mangan Grup, terdiri dari: Graham Anderson Dr. Peter Williams Paul O Shaughnessy Michael Walters Executive Chairman Kepatuhan Korporasi Kepatuhan Korporasi Ahli Geologi Direktur Independen Produksi Direktur Independen Marketing Michael Kiernan Kevin Parker Jaques Beylefeld John Parker Direktur Utama PT Gulf Mangan Advisor Indonesia PT Gulf Mangan Pyrometrical Engineer PT Gulf Mangan Advisor Pyrometrical PT Gulf Mangan Dr Herry Kotta Benny Sain Beny Roboh Ronald Taopan Advisor Lingkungan PT Gulf Mangan Advisor Engineering PT Gulf Mangan Advisor Kemasyarakatan PT Gulf Mangan Advisor Kesehatan dan Keselamatan Kerja PT Gulf Mangan 7

10 Struktur Grup Gulf Manganese Corporation Limited (ASX: GMC) IPO Bursa Efek Singapura Memperoleh US$ 25 Juta 60% 40% International Manganese Group Limited 98% PT Gulf Mangan Grup 2% Warga Negara Indonesia PT Gulf Mangan Grup adalah perusahaan PMA yang berbasis di Indonesia, yang akan mendapat kepemilikan lahan dan mengoperasikan perusahaan peleburan, pembangkit listrik dan jaringan pasokan di Indonesia. Sebagai perusahaan Indonesia yang didirikan di dalam negeri, perusahaan ini memperoleh keuntungan dalam aspekaspek yang tidak diberikan secara langsung kepada perusahaan yang didirikan di luar negeri, seperti akses dan keamanan lahan, konsesi pajak, dan pembebasan pajak (insentif fiskal). Diusulkan untuk mengajukan permohonan di paruh kedua tahun 2015 guna mencatatkan International Manganese Group Limited, yang memegang bisnis mangan di Indonesia, di Papan Katalis Bursa Efek Singapura dengan menerbitkan saham disetor penuh dengan harga US$ 0,25 per saham untuk memperoleh US$ Strategi TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAN PRO MASYARAKAT PRAKTEK KESELAMATAN KERJA MUATAN LOKAL PRO PERTUMBUHAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT INDONESIA PRO PEKERJAAN INVESTASI PENDAPATAN NEGARA NILAI TAMBAH NERACA PERDAGANGAN PRO LINGKUNGAN PRAKTEK PENAMBANGAN YANG BENAR PRAKTEK PEMROSESAN YANG BENAR REHABILITASI Model LAHAN PENINGKATAN KETERAMPILAN PELATIHAN KARYAWAN LOCAL TRANSFER TEKNOLOGI PEMROSESAN HILIR INFRASTRUKTUR INVESTASI ASING UTILITAS BIJIH MANGAN PROSES LOGAM CAMPURAN LOGAM CAMPURAN MANGAN BANYAK EFEK PEMERINTAH PAJAK DAN ROYALTI PENGGANTI IMPOR SALDO PEMBAYARAN KEPENTINGAN NASIONAL MASYARAKAT PEKERJAAN (LANGSUNG, TIDAK LANGSUNG) ALIRAN DANA MENINGKAT MANFAAT UNTUK KOMUNITAS PERBAIKAN SOSIAL PEREKONOMIAN NEGARA MENINGKAT PROPINSI MENINGKAT BISNIS LOKAL MENINGKAT MEMELIHARA KESINAMBUNGAN 8

11 3 Deskripsi Proyek Ikhtisar Proyek Gulf berencana membangun bisnis peleburan dan penjualan besi mangan untuk menghasilkan logam campuran besi mangan tinggi karbon di Kabupaten Kupang, Propinsi NTT. Bisnis ini terdiri dari empat komponen yang semuanya berbasis di Indonesia. Lokasi 1. Pembelian bijih 2. Pengolahan bijih 3. Peleburan logam campuran 4. Penjualan & pemasaran Produksi tahunan logam campuran besi mangan ditetapkan sebesar ton per tahun, menghasilkan harga saat ini sekitar US$ Masukan bahan baku smelter akan terdiri dari 100% bijih mangan lokal Indonesia (Mn 50%+). Produksi akan dilakukan di 8 furnace (tungku peleburan) pada fasilitas peleburan yang dibangun di Kabupaten Kupang. Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang yang terletak di Pulau Timor dan merupakan bagian dari Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Lokasi smelter yang diusulkan oleh Gulf terletak sekitar 12 km barat daya Kupang pada koordinat sekitar 10 16' 25.50" S dan ' 09.07" E, dekat desa Kuanheum. Lokasi terletak sekitar 8 km barat daya pelabuhan Tenau. Peta Lokasi, Kupang WEST TIMOR Kupang 9

12 Peraturan Lingkungan Izin Operasional Model bisnis yang diusulkan oleh Gulf untuk pengembangan bisnis pengolahan dan peleburan di Kupang membutuhkan beberapa perizinan tertentu dari Pemerintah Indonesia serta perizinan lokal, Gulf akan memperoleh izin-izin berikut ini: *Lihat Lampiran C Lingkungan Lembaga Nama Izin Deskripsi Kewenangan Pemberi Izin Izin Pengolahan Izin pengolahan IBP (BKPM) Nasional Rencana Pengelolaan Lingkungan (RPL) Rencana pengelolaan lingkungan Kabupaten Lokal Upaya Pengelolaan Lingkungan (UPL) Upaya pengelolaan lingkungan Kabupaten Lokal Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL)* Analisis mengenai dampak lingkungan Kabupaten Lokal Gulf akan selalu beroperasi sebagai perusahaan yang bertanggung jawab dan etis dan akan mempromosikan budaya manajemen lingkungan yang bertanggung jawab di seluruh perusahaan kami. Pembangunan berkelanjutan memberikan sarana untuk memadukan tujuan lingkungan dan ekonomi, memberikan hasil yang dapat diterima secara lingkungan dan hemat biaya. Mengelola lingkungan agar generasi mendatang tidak dirugikan akan menjadi fokus utama Gulf. Gulf akan mengenalkan praktik-praktik pengolahan dan lingkungan terkemuka di dunia yang memberikan nilai tambah, sehingga menciptakan sebuah industri logam campuran besi mangan yang berkelanjutan secara lingkungan dan ekonomis yang berpusat di Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang dan Kota Kupang, pulau Timor bagian Barat. Gulf akan bekerja sama dengan masyarakat, instansi pemerintah, dan pemangku kepentingan utama setempat untuk memastikan kami berusaha untuk melakukan praktik kinerja lingkungan terbaik di dunia ketika mengoperasikan kegiatan bisnis kami. Secara khusus, Gulf akan membangun hubungan kerja yang positif dengan instansi Pemerintah Provinsi/Kabupaten terkait bersama-sama dengan masyarakat setempat. Gulf akan membuat program pemantauan lingkungan yang berjalan terus-menerus untuk memastikan respon cepat terhadap insiden lingkungan yang mungkin terjadi. Semua insiden akan diselidiki sehingga dapat menerapkan langkah-langkah pencegahan dan meminimalkan kemungkinan insiden serupa terjadi kembali. Semua program lingkungan akan dipantau oleh Advisor Lingkungan kami, Dr Herry Kotta. Semua kegiatan di smelter dan pembangkit listrik akan memastikan bahwa dampak pada kualitas udara, air permukaan dan air tanah, pembuangan limbah, satwa liar dan vegetasi, serta sosial-ekonomi diminimalkan dan berada dalam semua level yang dapat diterima yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Proses awal tentang kajian utama lingkungan yang akan selesai sebelum dikeluarkannya izin untuk proyek adalah AMDAL dan Rencana Pengelolaan Lingkungan (UKL-UPL). Ini akan dilakukan oleh PT Adi Banuwa, Dr Herry Zadrak Kotta. Gulf memiliki komitmen untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan dan memberikan sarana untuk memadukan tujuan lingkungan dan ekonomi guna memberikan hasil yang dapat diterima secara lingkungan dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi dengan menerapkan standar lingkungan terkemuka di dunia. Habitat yang Dilindungi dan Dipulihkan Praktak dan Evaluasi Manajemen Kepedulian dan Pelatihan Lingkungan Kualitas Udara Persetujuan dan Kepatuhan LINGKUNGAN Dampak, Risiko, Peluang Pengelolaan Air Kominikasi dengan Pemangku Kepentingan Rencana Keadaan Darurat Energi dan Rumah Kaca Pengelolaan Limbah 10

13 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pada Masyarakat Mengembangkan Sumber Daya yang Memberikan Nilai Tambah Manfaat dari pembangunan sumber daya yang memberikan nilai tambah pada masyarakat tidak hanya menciptakan lapangan pekerjaan aja. Industri ini memberikan kontribusi yang signifikan pada pendapatan ekspor yang menumbuhkan ekonomi, pajak, pembangunan infrastruktur daerah, dan transfer teknologi informasi, serta memperbaiki dan meningkatkan keterampilan. Indonesia pada dasarnya merupakan masyarakat berbasis desa dengan hampir desa tersebar ke seluruh kepulauan Nusantara. Masyarakat desa di Pulau Timor adalah fokus utama dari Tanggung Jawab Sosial Perusahaan pada Masyarakat dan perusahaan telah membuat dan akan menerapkan, ketika produksi dimulai, apa yang kita sebut Program 5 Bintang. Program Tanggung Jawab Sosial Kemasyarakatan ini akan dipantau oleh Advisor Kemasyarakatan kami, Beny Roboh. Program ini mencakup: Pekerjaan/Pelatihan Memberikan pekerjaan berkelanjutan Memberikan keterampilan, pelatihan dan ilmu pengetahuan Pendidikan Memberikan bantuan sekolah masyarakat Memberikan beasiswa pendidikan tinggi Kesehatan Memberikan bantuan puskesmas Memsubsidi biaya staf medis Dukungan untuk Desa Membantu penyediaan air keran yang segar Membantu perbaikan jalan desa Berkelanjutan Membina pengembangan bisnis secara terus-menerus (Jatropha, Keuangan Usaha Kecil) 11

14 Tanggung Jawab Kesehatan dan Keselamatan Kerja Nilai utama dan pertama bagi Gulf adalah Utamakan Keselamatan Kerja (Safety First) bagi karyawannya. Setiap karyawan diberi wewenang untuk menegur rekan kerjanya, tanpa melihat posisi mereka, jika mereka pikir keselamatan kerja bisa dikompromikan. Gulf tetap fokus untuk terus menegakkan budaya safety first. Kami akan terus melaksanakan inisiatif dan program untuk menempatkan keselamatan kerja di garis depan semua kegiatan. Ini akan menjadi kegiatan yang berkelanjutan untuk bisnis kami, karena akan selalu ada banyak lagi yang akan dilakukan untuk memastikan tempat kerja seaman mungkin sehingga semua karyawan kami kembali ke rumah mereka setelah bekerja. Sebuah program Kepemimpinan Keselamatan Kerja yang Nyata (Visible Safety Leadership/VSL) akan diluncurkan, dengan menekankan tanggung jawab pemimpin dalam bisnis kami untuk mengawasi budaya menempatkan keselamatan kerja di depan dan di pusat segala sesuatu yang dilakukan karyawan dan di setiap kegiatan yang kami lakukan, baik di lokasi pabrik maupun di dalam kantor. Fokus dari program VSL adalah meningkatkan keterampilan para pemimpin dan supervisor agar dapat melakukan pengamatan untuk mendorong interaksi dan keterlibatan dalam isu-isu keselamatan kerja, meningkatkan pengetahuan tentang potensi bahaya dan mencegah insiden, serta untuk memperkuat budaya kolaboratif dimana keselamatan kerja menjadi nilai inti dalam organisasi kami. Gulf akan mengadopsi pendekatan back to basic untuk memastikan setiap area bisnis kami bisa melakukan yang terbaik guna memaksimalkan dan memastikan kinerja keselamatan kerja. Ini akan menuju apa yang kita yakini sebagai pendekatan yang lebih efektif untuk manajemen risiko. Sebagian tenaga kerja akan merupakan karyawan kontraktor dan kami lihat karyawan kontraktor mirip dengan karyawan kami, dan semua insiden yang melibatkan karyawan kontraktor akan diselidiki dengan melibatkan pihak Gulf dan akan dimasukkan ke dalam pelaporan keselamatan kerja perusahaan. Oleh karena itu, Gulf akan bekerja sama dengan kontraktor untuk menanamkan secara bersama-sama budaya bekerja dengan aman. Mengingat bijih mangan dan logam campuran Gulf akan diangkut dari lokasi tambang dan smelter ke pelabuhan oleh kontraktor, Gulf akan membuat Program Penghargaan Logistik (Logistics Awards Program) untuk mendorong, mengenal dan menghargai kinerja teladan yang terus menerus dilakukan oleh mereka yang terlibat dalam transportasi di masyarakat dimana kami beroperasi.... Program Kepemimpinan Nyata Keselamatan Kerja akan diluncurkan dengan nilai terpenting mengutamakan keselamatan kerja (safety first) Perjanjian Kerja Nationalisme Melindungi kepentingan nasional dengan membangun industri hilir mangan yang memberi nila tambah Masyarakat Pekerjaan Pelatihan Keterampilan Pengetahuan Kesehatan Pendidikan Lingkungan Memberikan manfaat bersama bagi Masyarakat Desa Menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat Memberdayakan masyarakat setempat dengan pelatihan Memperbaiki dan meningkatkan keterampilan menuju standar hidup yang lebih tinggi Memperkenalkan pengetahuan kelas dunia tentang pengolahan Memberikan manfaat kesehatan melalui Yayasan Komunitas Sehat Memberikan manfaat beasiswa pendidikan melalui Yayasan Belajar untuk Hidup Memperkenalkan dan menerapkan praktek pengolahan dan monitoring kelas dunia Keberlanjutan Membantu mengembangkan dan menumbuhkan bisnis pendapatan yang berlangsung terus-menerus bagi masyarakat dan perekonomian setempat 10 Perjanjian Kerja ini akan menjadi dasar dan semangat bisnis smelter Gulf untuk kepentingan masyarakat Nusa Tenggara Timur dan Indonesia. 12

15 Lahan Smelter dan Pembangkit Listrik Gulf telah menandatangani perjanjian untuk mendapatkan lahan seluas 50 hektar dengan pemilik lahan dan Bupati setempat untuk rencana pembangunan smelter di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Lokasinya adalah 8 km dari Pelabuhan Tenau di Kupang dan 500 meter dari pantai. Ini adalah perjanjian sewa selama 30 tahun dengan perpanjangan selama 20 tahun yang memberikan masa kepemilikan yang wajar untuk rencana pembangunan Gulf. Rencana Layout Lokasi Smelter yang Diusulkan di Kupang GATEHOUSE WEIGHBRIDGE STOCKPILES ADMIN STORES Mn COVERED COKE COKE IRON ORE LIMESTONE LAB FURNACE MODULES WORKSHOP POWER STATION SWITCHYARD COAL STOCKPILES COOLING WATER PRODUCT SCREENING PRODUCT STOCKPILES Lokasi Smelter yang Diusulkan di Kupang 13

16 Pembelian Bijih Mangan Setelah itu Kebutuhan Bijih Mangan Produksi Logam Campuran Masukan Smelter ('000t pa) Logam Campuran FeMn yang diekspor ('000t pa) Bijih mangan yang ditambang secara lokal adalah sedikit dari jumlah mangan berkadar komersial tertinggi di dunia dengan kadar mangan lebih dari 50%. Bijih mangan lokal rendah kandungan besinya, ditambahkan bijih besi dari Sumatera untuk meningkatkan kandungan besi. Bijih dengan kandungan mangan yang lebih tinggi lebih disukai untuk masukan bahan baku smelter karena lebih sedikit listrik yang diperlukan daripada bijih dengan kandungan mangan yang rendah. Analisis Bijih Elemen Mn Fe SiO 2 P S Timor 52 % 2 % 8 % 0.08 % <0.01 % Bijih mangan akan dikirim ke pabrik pemisahan jig sentral, yang akan digunakan untuk membersihkan dan mengukur bijih lokal. Bongkahan mangan dari pabrik pemisahan jig akan diangkut ke Kupang atau dikirim dengan kapal tongkang dari pelabuhan bagian utara Wini dan Atapupu ke Pelabuhan Tenau, Kupang. Stockpile Bijih Mangan 14

17 Pemisahan Bijih Mangan Pabrik Pemisahan Jig Diperkirakan hingga ton per tahun bijih lokal akan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan masukan bahan baku smelter sebanyak ton per tahun. Bijih mangan yang berasal dari penambang rakyat akan dikirim ke fasilitas pemisahan sentral. Pemisahan Jig akan digunakan untuk membersihkan bijih mangan lokal sebelum peleburan. Gulf telah mengizinkan sebuah Fasilitas Jig untuk memproses bijih mangan sebelum pengiriman ke smelter. Fasilitas ini memiliki kapasitas produksi bijih ton per tahun. 3 Bijih mangan khas Indonesia memiliki kepadatan 3,4-3,8 g/cm, sedangkan bahan limbah khas, sebagian besar 3 kuarsit atau tanah liat, memiliki kepadatan 2,4-2,7 g/cm dan dengan demikian jigging merupakan proses ideal untuk pemisahan gangue (bahan limbah) dari bijih mangan. Jig bergaya Afrika Selatan dipilih karena mudah secara mekanis, cocok dengan lokasi terpencil di Indonesia, berbentuk modul dan dengan demikian mudah dipasang dan dipindahkan, mandiri dan hanya perlu listrik dan air untuk beroperasi, dan membutuhkan lebih sedikit modal dibandingkan dengan jig yang lebih kompleks. Jig akan dibangun oleh PT Timeserve, Surabaya Modal Pabrik Jig Rangkuman per Pabrik Pabrik Pemisahan Jig Tipe Modul Belanja Modal Jig US$ Jig Baru 1 50 tph US$ 250,000 Jig Baru 2 50 tph US$ 200,000 Twin Deck Screen US$ 200,000 Listrik dan Pasokan Air US$ 50,000 Kantor US$ 50,000 Hal Tak Terduga US$ 50,000 Total Biaya Modal US$ 800,000 Biaya Operasional Pabrik Jig - Rangkuman Belanja Operasional Jig US$/t Masukan Bahan Baku Beli Bijih US$ /t Biaya Operasional US$ /t Gaji & Upah US$ 2.50 /t Logistik US$ /t Total Belanja Operasional US$ /t 15

18 Smelter Besi Mangan Gulf mengusulkan untuk menggunakan smelter busur listrik semi tertutup yang dibenamkan di sebuah lokasi 12 km dari kota Kupang di Timor Barat. Tempat ini dipilih karena lokasinya ke infrastruktur termasuk pelabuhan lokal Tenau dan dekat laut. Profil Produksi Smelter Tahun Jumlah Furnace Masukan Bahan Baku Smelter Bijih Mangan & Besi Produksi Logam Campuran 000 tpa 000 tpa Thereafter Spesifikasi Target Logam Campuran FeMn Tinggi Karbon Mn Fe C Si S P 78% 14.5% 7.0% 0.5% 0.15% 0.12% Logam Campuran FeMn Peleburan Peleburan adalah proses mengubah bijih mangan yang mengandung sekitar 40-50% Mn menjadi logam campuran premium yang mengandung 70%+ mangan dalam lingkungan bersuhu tinggi dan sedikit oksigen. Penyadapan Logam Campuran Cair 16

19 Kebutuhan bahan dan energi untuk proses-proses di pabrik peleburan dihitung menggunakan keseimbangan massa dan energi dari jumlah total masukan bahan baku per tahun sebesar ton bijih mangan berkadar tinggi dan ton produksi besi mangan tingi karbon. Parameter penting di pabrik pengolahan-pemurnian Diagram Aliran Besi Mangan Parameter Penting Peleburan Logam campuran besi mangan umumnya diproduksi melalui proses bersuhu tinggi di dalam submerged electric arc furnace (SAF) semi tertutup arus bolak (AC).. Setiap ton produk FeMn membutuhkan 1,873 ton masukan bahan baku Mn, 0,944 ton batubara metalurgi dan 0,502 ton batu kapur. Proses peleburan untuk submerged electric arc furnace dimulai dengan pencampuran bijih mangan dengan bahan aditif lain, seperti batu bara metalurgi, batu kapur dan zat besi jika diperlukan. Bahan-bahan aditif ini diperlukan untuk tujuan berikut: 1. Batubara metalurgi ditambahkan untuk memudahkan proses reduksi mineral mangan di furnace (tungku) 2. Batu kapur ditambahkan untuk menurunkan suhu leleh ampas bijih 3. Zat besi ditambahkan untuk mencapai kandungan besi yang diperlukan dalam logam campuran besi mangan Proses peleburan terjadi secara terus menerus dengan terak dan logam disadap melalui lubang keran biasa. Interval antara keran biasanya antara 90 dan 100 menit. Logam dikumpulkan dalam cetakan pengecoran. Logam cammpuran panas didinginkan secara alami hingga dipadatkan kemudian ditumbuk sampai ukuran -70 mm. Jumlah logam campuran besi mangan yang dihasilkan dari satu furnace sekitar ton per bulan. Akhirnya, fasilitas smelter akan terdiri dari satu 6MVA furnace dan 7 x 9MVA furnace, masing-masing mampu memproses ton (6MVA) dan ton (9MVA) masukan bahan baku bijih untuk menghasilkan total ton produk logam campuran per tahun. Keuntungan menggunakan Furnace Arc AC Electric adalah: Jumlah furnace (unit) 8 Lamanya waktu operasional Total masukan bahan baku bijih Smelter Total besi mangan yang dapat dijual Komposisi Besi Mangan Total kebutuhan energy Temperatur tinggi melepaskan logam dari bijih untuk menghasilkan logam campuran dengan biaya efektif Teknologi yang telah terbukti selama bertahun-tahun 650 jam per bulan 27,100 ton per bulan 13,000 ton per bulan Bentuk modul built-in Afrika Selatan menghilangkan risiko konstruksi 78%Mn; 14.5%Fe; 7.0%C; 0.5%Si 64 MW Furnace ARC AC Charge Feed Electrodes Off-gas Air Air Charge Slag Metal Taphole 17

20 Smelter Besi Mangan Blok Diagram untuk Produksi FeMn Tinggi Karbon Mangan Met Coal Besi Batu kapur Gas Bersih Tempat Bahan Baku Gas Bersih Baghouse Abu yang Dikumpulkan Gas buangan + Abu Ampas Bijih ke Pembeli Ampas Bijih Furnace (Tungku Pembakaran) FeMn Padat Furnace (Tungku Pembakaran) FeMn Padat Gas buangan + Abu Ampas Bijih ke Pembeli Ampas Bijih Baghouse Abu yang Dikumpulkan Partikel Kecil Didaur Ulang Mesin Penghancur & Penyaring Mesin Penghancur & Penyaring Partikel Kecil Didaur Ulang Logam Campuran FeMn 18

BAB I PENDAHULUAN. industri adalah baja tahan karat (stainless steel). Bila kita lihat di sekeliling kita

BAB I PENDAHULUAN. industri adalah baja tahan karat (stainless steel). Bila kita lihat di sekeliling kita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan yang signifikan pada industri dunia, diantaranya industri otomotif, konstruksi, elektronik dan industri lainnya pada beberapa dasawarsa terakhir

Lebih terperinci

Special Submission: PENGHEMATAN ENERGI MELALUI PEMANFAATAN GAS BUANG DENGAN TEKNOLOGI WASTE HEAT RECOVERY POWER GENERATION (WHRPG)

Special Submission: PENGHEMATAN ENERGI MELALUI PEMANFAATAN GAS BUANG DENGAN TEKNOLOGI WASTE HEAT RECOVERY POWER GENERATION (WHRPG) Special Submission: PENGHEMATAN ENERGI MELALUI PEMANFAATAN GAS BUANG DENGAN TEKNOLOGI WASTE HEAT RECOVERY POWER GENERATION (WHRPG) PT. SEMEN PADANG 2013 0 KATEGORI: Gedung Industri Special Submission NAMA

Lebih terperinci

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Semester I 2013 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Semester I 2013 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan Juni 1 IKHTISAR Kondisi Industri Batubara masih terus berada dibawah tekanan sebagai dampak melemahnya

Lebih terperinci

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan Desember 2012 1 IKHTISAR Penurunan kondisi ekonomi global di tahun 2012 menyebabkan terkoreksinya harga acuan

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Minyak dan Gas Bumi merupakan sumber

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.35, 2014 KEMENESDM. Peningkatan. Nilai Tambah. Mineral. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENINGKATAN

Lebih terperinci

Paparan Publik Tahunan. Jakarta, 11 Agustus 2015

Paparan Publik Tahunan. Jakarta, 11 Agustus 2015 Paparan Publik Tahunan Jakarta, 11 Agustus 2015 KAPASITAS PRODUKSI 2015 Produk Peleburan Metric Ton/Tahun Kawat Tembaga 15,000 MT Kawat Aluminium 12,000 MT Produk Kabel Kabel Listrik Tembaga 26,000 MT

Lebih terperinci

BARANG TAMBANG INDONESIA II. Tujuan Pembelajaran

BARANG TAMBANG INDONESIA II. Tujuan Pembelajaran K-13 Geografi K e l a s XI BARANG TAMBANG INDONESIA II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami kegiatan pertambangan. 2. Memahami

Lebih terperinci

PAPARAN PUBLIK PT Indika Energy Tbk.

PAPARAN PUBLIK PT Indika Energy Tbk. PAPARAN PUBLIK PT Indika Energy Tbk. 28 April 2016 SYARAT DAN KONDISI Materi presentasi ini disiapkan oleh PT Indika Energy Tbk, ( Perseroan ) untuk mendukung Paparan Publik, Setiap orang yang menerima

Lebih terperinci

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM - 2 - Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi dunia akan semakin besar seiring dengan pesatnya perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap terpenuhi agar roda

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BERSAMA SUMBER DAYA ALAM MINYAK DAN GAS BUMI DI ACEH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BERSAMA SUMBER DAYA ALAM MINYAK DAN GAS BUMI DI ACEH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BERSAMA SUMBER DAYA ALAM MINYAK DAN GAS BUMI DI ACEH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Tata Cara

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Tata Cara LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.90, 2016 ENERGI. Darurat. Krisis. Penanggulangan. Penetapan. Tata Cara. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENETAPAN DAN PENANGGULANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENETAPAN DAN PENANGGULANGAN KRISIS ENERGI DAN/ATAU DARURAT ENERGI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENETAPAN DAN PENANGGULANGAN KRISIS ENERGI DAN/ATAU DARURAT ENERGI PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENETAPAN DAN PENANGGULANGAN KRISIS ENERGI DAN/ATAU DARURAT ENERGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Repub

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Repub BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.98, 2017 KEMEN-ESDM. Nilai Tambah Mineral. Peningkatan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 TAHUN 2017 TENTANG PENINGKATAN

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan potensi ekonomi yang cukup kuat di Asia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh

Lebih terperinci

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Kuartal I 2013 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Kuartal I 2013 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Kuartal I 2013 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan Maret 2013 1 IKHTISAR Industri batubara terus berada dibawah tekanan sebagai dampak melemahnya

Lebih terperinci

Ringkasan Analisa dan Diskusi Manajemen Kuartal Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak

Ringkasan Analisa dan Diskusi Manajemen Kuartal Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak Ringkasan Analisa dan Diskusi Manajemen Kuartal 1 2014 Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak Maret 2014 1 RINGKASAN Di Kuartal 1 2014 (K1 2014), harga Newcastle Index mengalami penurunan sebesar 13,2%

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.8, 2016 SUMBER DAYA ENERGI. Percepatan Pembangunan. Infrastruktur Ketenagalistrikan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KETENAGALISTRIKAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KETENAGALISTRIKAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KETENAGALISTRIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.512, 2014 KEMEN ESDM. Rekomendasi. Penjualan Mineral. Luar Negeri. Hasil Pengolahan. Pemurnian. Tata Cara. Persyaratan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG REKLAMASI DAN PASCATAMBANG PADA KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN TANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

International Monetary Fund UNTUK SEGERA th Street, NW 15 Maret 2016 Washington, D. C USA

International Monetary Fund UNTUK SEGERA th Street, NW 15 Maret 2016 Washington, D. C USA Siaran Pers No. 16/104 International Monetary Fund UNTUK SEGERA 700 19 th Street, NW 15 Maret 2016 Washington, D. C. 20431 USA Dewan Eksekutif IMF Menyimpulkan Konsultasi Pasal IV 2015 dengan Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor properti dan infrastruktur, dengan pertumbuhan Compound Annual

BAB I PENDAHULUAN. sektor properti dan infrastruktur, dengan pertumbuhan Compound Annual BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permintaan baja yang masih terus tumbuh didukung oleh pembangunan sektor properti dan infrastruktur, dengan pertumbuhan Compound Annual Growth Rate/CAGR (2003 2012)

Lebih terperinci

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Pre

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Pre No.99, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SUMBER DAYA ALAM. Minyak. Gas Bumi. Aceh. Pengelolaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5696). PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BERSAMA SUMBER DAYA ALAM MINYAK DAN GAS BUMI DI ACEH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BERSAMA SUMBER DAYA ALAM MINYAK DAN GAS BUMI DI ACEH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BERSAMA SUMBER DAYA ALAM MINYAK DAN GAS BUMI DI ACEH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hasil tambang baik mineral maupun batubara merupakan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Hasil tambang baik mineral maupun batubara merupakan sumber 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hasil tambang baik mineral maupun batubara merupakan sumber daya alam yang tidak terbaharukan (non renewable) yang dikuasai negara, oleh karena itu pengelolaannya

Lebih terperinci

Strategi dan Kebijakan Investasi di Indonesia Selasa, 25 Maret 2008

Strategi dan Kebijakan Investasi di Indonesia Selasa, 25 Maret 2008 Strategi dan Kebijakan Investasi di Indonesia Selasa, 25 Maret 2008 Muhammad Lutfi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal. Penanaman modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PENILAIAN

BAB IV ANALISIS DAN PENILAIAN BAB IV ANALISIS DAN PENILAIAN IV.1 Prinsip Perhitungan Keekonomian Migas Pada prinsipnya perhitungan keekonomian eksplorasi serta produksi sumber daya minyak dan gas (migas) tergantung pada: - Profil produksi

Lebih terperinci

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM - 2-2. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik

Lebih terperinci

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN 2012-2014 Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Jakarta, 1 Februari 2012 Daftar Isi I. LATAR BELAKANG II. ISU STRATEGIS DI SEKTOR INDUSTRI III.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. PT. Samudera Indonesia adalah sebuah perusahaan nasional yang bergerak di

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. PT. Samudera Indonesia adalah sebuah perusahaan nasional yang bergerak di BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Samudera Indonesia adalah sebuah perusahaan nasional yang bergerak di dalam bidang transportasi kargo dan pelayanan logistik yang

Lebih terperinci

PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk MATERI PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE)

PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk MATERI PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE) PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk MATERI PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE) JW MARRIOTT HOTEL - 02 JUNI 2016 DAFTAR ISI 1 2 3 4 SEKILAS MENGENAI PERSEROAN TINJAUAN INDUSTRI TINJAUAN KINERJA PERSEROAN STRATEGI PERSEROAN

Lebih terperinci

2017, No sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2017 tentang Perubahan Keempat atas Peratur

2017, No sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2017 tentang Perubahan Keempat atas Peratur No.668, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Perizinan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34

Lebih terperinci

Adaro Energy Laporan Operasional Kuartalan Kuartal Kedua 2016 Untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016

Adaro Energy Laporan Operasional Kuartalan Kuartal Kedua 2016 Untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 Wajah tambang PT Semesta Centramas dari udara, berlokasi di Balangan, Kalimantan Selatan. Produk campuran Wara Balangan mendapat sambutan baik dari pelanggan di Cina maupun India. Adaro Energy Laporan

Lebih terperinci

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM - 2-2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Izin Khusus. Pertambangan. Mineral Batu Bara. Tata Cara.

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Izin Khusus. Pertambangan. Mineral Batu Bara. Tata Cara. No.1366, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Izin Khusus. Pertambangan. Mineral Batu Bara. Tata Cara. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Batu bara

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Batu bara BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sumber daya alam atau biasa disingkat SDA adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang

Lebih terperinci

PERUBAHAN ATAS PP NO. 23 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

PERUBAHAN ATAS PP NO. 23 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA PERUBAHAN ATAS PP NO. 23 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA NO PENJELASAN 1. Judul: Judul: PERATURAN PEMERINTAH PENJELASAN REPUBLIK INDONESIA ATAS NOMOR 23

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, (PGN) merupakan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, (PGN) merupakan perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, (PGN) merupakan perusahaan salah satu perusahaan dibawah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang transportasi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 8 ayat (1),

Lebih terperinci

Studi Perencanaan Pembangunan PLTU Batubara Asam Asam650 MW 10 Unit DalamRangkaInterkoneksi Kalimantan - Jawa. OLEH : Gilang Velano

Studi Perencanaan Pembangunan PLTU Batubara Asam Asam650 MW 10 Unit DalamRangkaInterkoneksi Kalimantan - Jawa. OLEH : Gilang Velano Studi Perencanaan Pembangunan PLTU Batubara Asam Asam650 MW 10 Unit DalamRangkaInterkoneksi Kalimantan - Jawa OLEH : Gilang Velano 2204 100 050 Dosen Pembimbing 1 Ir. Syarifuddin Mahmudsyah, M.Eng Dosen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tim Batubara Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tim Batubara Nasional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tim Batubara Nasional Kelompok Kajian Kebijakan Mineral dan Batubara, Pusat Litbang Teknologi Mineral dan Batubara,

Lebih terperinci

BAB IV KAJIAN KEEKONOMIAN GAS METANA-B

BAB IV KAJIAN KEEKONOMIAN GAS METANA-B BAB IV KAJIAN KEEKONOMIAN GAS METANA-B Sebelum dilakukan perhitungan keekonomian dari pengusahaan Gas Metana- B sesuai dengan prosedur penelitian yang telah diuraikan pada Bab III, kita harus melakukan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG E N E R G I DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG E N E R G I DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG E N E R G I DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sumber daya energi merupakan kekayaan alam sebagaimana

Lebih terperinci

Ringkasan Analisa dan Diskusi Manajemen Semester Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak

Ringkasan Analisa dan Diskusi Manajemen Semester Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak Ringkasan Analisa dan Diskusi Manajemen Semester 1 2014 Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak Juni 2014 1 RINGKASAN Secara kuartalan, dari Kuartal 1 2014 (K1 2014) ke Kuartal 2 2014 (K2 2014), melemahnya

Lebih terperinci

SIARAN PERS. PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA Tbk MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KETIGA 2008

SIARAN PERS. PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA Tbk MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KETIGA 2008 SIARAN PERS MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KETIGA 2008 MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KETIGA 2008 JAKARTA, 27 Oktober 2008 --- PT International Nickel Indonesia Tbk ( PT Inco, atau Perseroan, IDX: INCO) hari ini

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1994 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara Menjadi Perusahaan Perser

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1994 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara Menjadi Perusahaan Perser No.188, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Gas Bumi. Pemanfaatan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEMANFAATAN GAS BUMI UNTUK

Lebih terperinci

MENlERl ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

MENlERl ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA MENlERl ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2017 TENTANG HARGA JUAL GAS BUMI MELALUI PIPA PADA KEGIATAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, Mengingat : a. bahwa mineral dan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit),

Lebih terperinci

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4435) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah No

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4435) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah No No.116, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Kontrak Bagi Hasil Gross Split. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08 TAHUN 2017 TENTANG KONTRAK

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK

PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK The New Climate Economy Report RINGKASAN EKSEKUTIF Komisi Global untuk Ekonomi dan Iklim didirikan untuk menguji kemungkinan tercapainya pertumbuhan ekonomi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Pemanfaatan cadangan..., Mudi Kasmudi, FT UI, 2010.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Pemanfaatan cadangan..., Mudi Kasmudi, FT UI, 2010. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki sumber daya mineral yang tersebar diseluruh kepulauan Indonesia. Jumlah sumber daya mineral yang merupakan

Lebih terperinci

Metodologi Pemeringkatan Perusahaan Pertambangan Batubara*

Metodologi Pemeringkatan Perusahaan Pertambangan Batubara* ICRA Indonesia Rating Feature January 2011 Metodologi Pemeringkatan Perusahaan Pertambangan Batubara* Ikhtisar Indonesia tercatat sebagai salah satu produsen batubara terbesar, eksportir batubara terbesar

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2015 TENTANG PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2015 TENTANG PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2015 TENTANG PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI NOMOR : 24 TAHUN 2009 TLD NO : 23

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI NOMOR : 24 TAHUN 2009 TLD NO : 23 1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI NOMOR : 24 TAHUN 2009 TLD NO : 23 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG IZIN USAHA PERTAMBANGAN BAHAN GALIAN GOLONGAN C DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBANGUNAN PLTU MADURA KAPASITAS 2 X 200 MW SEBAGAI PROGRAM MW PT. PLN BAGI PEMENUHAN KEBUTUHAN LISTRIK DI PULAU MADURA

ANALISIS PEMBANGUNAN PLTU MADURA KAPASITAS 2 X 200 MW SEBAGAI PROGRAM MW PT. PLN BAGI PEMENUHAN KEBUTUHAN LISTRIK DI PULAU MADURA ANALISIS PEMBANGUNAN PLTU MADURA KAPASITAS 2 X 200 MW SEBAGAI PROGRAM 10.000 MW PT. PLN BAGI PEMENUHAN KEBUTUHAN LISTRIK DI PULAU MADURA OLEH : MUHAMMAD KHAIRIL ANWAR 2206100189 Dosen Pembimbing I Dosen

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 8 ayat (1),

Lebih terperinci

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN :

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN : PRESIDEN RUPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG E N E R G I DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sumber daya energi

Lebih terperinci

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Kuartal PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Kuartal PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Kuartal 3 213 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan September 213 1 IKHTISAR Kondisi industri batubara global hingga kuartal 3 213 (3Q13)

Lebih terperinci

PROSES REDUKSI BIJIH BESI MENJADI BESI SPONS DI INDONESIA

PROSES REDUKSI BIJIH BESI MENJADI BESI SPONS DI INDONESIA PROSES REDUKSI BIJIH BESI MENJADI BESI SPONS DI INDONESIA Muhammad Yaasiin Salam 1306368394 DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA 2015 A. POTENSI BIJI BESI DI INDONESIA

Lebih terperinci

REKLAMASI DAN JAMINAN REKLAMASI, BAGAIMANA PENGATURANNYA?

REKLAMASI DAN JAMINAN REKLAMASI, BAGAIMANA PENGATURANNYA? REKLAMASI DAN JAMINAN REKLAMASI, BAGAIMANA PENGATURANNYA? Apa dan bagaimana pelaksanaan reklamasi? Bagaimana mekanisme penyediaan jaminan reklamasi? A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2015 TENTANG PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2015 TENTANG PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2015 TENTANG PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2010

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2010 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2010 TENTANG REKLAMASI DAN PASCATAMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

5^nu MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

5^nu MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA 5^nu MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2017 TENTANG PEMANFAATAN GAS BUMI UNTUK PEMBANGKIT TENAGA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa mineral dan batubara yang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA UTARA TENTANG REKLAMASI DAN PASCA TAMBANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA UTARA TENTANG REKLAMASI DAN PASCA TAMBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA UTARA NOMOR TENTANG REKLAMASI DAN PASCA TAMBANG DISUSUN OLEH : BAGIAN HUKUM SETDA KOLAKA UTARA PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA UTARA

Lebih terperinci

PAPARAN PUBLIK PT Indika Energy Tbk.

PAPARAN PUBLIK PT Indika Energy Tbk. PAPARAN PUBLIK PT Indika Energy Tbk. 29 April 2015 SYARAT DAN KONDISI Materi presentasi ini disiapkan oleh PT Indika Energy Tbk. ( Perseroan ) untuk mendukung Paparan Publik. Setiap orang yang menerima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Batubara telah digunakan sebagai sumber energi selama beratus-ratus tahun dan telah diperdagangkan secara internasional mulai jaman Kekaisaran Romawi. Batubara tidak

Lebih terperinci

Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Semen*

Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Semen* Fitur Pemeringkatan ICRA Indonesia April 2015 Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Semen* Tinjauan sekilas Industri semen di Indonesia memiliki peran penting dalam perekonomian karena sangat mendukung

Lebih terperinci

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk tahun 2013 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk tahun 2013 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk tahun 2013 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan Desember 2013 1 IKHTISAR Harga batubara global selama tahun 2013 masih menunjukkan pelemahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berjalannya waktu, permintaan akan tenaga listrik di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berjalannya waktu, permintaan akan tenaga listrik di Indonesia terus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik merupakan salah satu kebutuhan penting dalam kehidupan manusia. Seiring dengan berjalannya waktu, permintaan akan tenaga listrik di Indonesia terus meningkat.

Lebih terperinci

Ringkasan Diskusi dan Analisa Manajemen Kuartal III 2014 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak

Ringkasan Diskusi dan Analisa Manajemen Kuartal III 2014 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak Ringkasan Diskusi dan Analisa Manajemen Kuartal III 2014 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak 30 September 2014 1 RINGKASAN Secara kuartalan, masih melemahnya harga batubara global tercermin pada

Lebih terperinci

Shell Meresmikan Terminal Bahan Bakar Minyak di Pulau Laut Kalimantan Selatan

Shell Meresmikan Terminal Bahan Bakar Minyak di Pulau Laut Kalimantan Selatan UNTUK DITERBITKAN SEGERA: 27 AGUSTUS 2010 Shell Meresmikan Terminal Bahan Bakar Minyak di Pulau Laut Kalimantan Selatan Shell bekerjasama dengan Indonesia Bulk Terminal (IBT), meresmikan Terminal Bahan

Lebih terperinci

Ringkasan Analisa dan Diskusi Manajemen Semester I 2015 Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak

Ringkasan Analisa dan Diskusi Manajemen Semester I 2015 Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak Ringkasan Analisa dan Diskusi Manajemen Semester I 2015 Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak Juni 2015 1 RINGKASAN Secara kuartalan dari K1 2015 ke K2 2015, kelebihan pasokan pada pasar batubara global

Lebih terperinci

Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Usaha dan/atau kegiatan pembangkit listrik tenaga termal adalah usaha dan/atau kegiatan

Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Usaha dan/atau kegiatan pembangkit listrik tenaga termal adalah usaha dan/atau kegiatan SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 08 TAHUN 2009 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA TERMAL MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang

Lebih terperinci

Gambar 3.1. Struktur Perusahaan

Gambar 3.1. Struktur Perusahaan BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Singkat PT. X Berdasarkan data yang diperoleh melalui Laporan Tahunan 2009, PT. X didirikan pada 9 Juni 1980 di bawah hukum Republik Indonesia dan memulai usahanya

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa mineral dan batubara yang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2010 TENTANG REKLAMASI DAN PASCATAMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2010 TENTANG REKLAMASI DAN PASCATAMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA www.bpkp.go.id Menimbang : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2010 TENTANG REKLAMASI DAN PASCATAMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Industri besi baja merupakan basic industry yang merupakan penopang pembangunan suatu bangsa. Dari tahun ke tahun tingkat produksi baja dunia terus mengalami peningkatan

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL OLEAT DARI ASAM OLEAT DAN N-BUTANOL KAPASITAS TON / TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL OLEAT DARI ASAM OLEAT DAN N-BUTANOL KAPASITAS TON / TAHUN PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL OLEAT DARI ASAM OLEAT DAN N-BUTANOL KAPASITAS 20.000 TON / TAHUN Disusun Oleh : Eka Andi Saputro ( I 0511018) Muhammad Ridwan ( I 0511030) PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK KIMIA

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 22 BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. GambaranUmum Perusahaan Profil dan Sejarah Perusahaan ANTAM merupakan perusahaan pertambangan yang terdiversifikasi dan terintegrasi secara vertikal yang berorientasi

Lebih terperinci

Dr. Ir. Susinggih Wijana, MS. Lab. Teknologi Agrokimia, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya

Dr. Ir. Susinggih Wijana, MS. Lab. Teknologi Agrokimia, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT PERANCANGAN PABRIK: DOKUMENTASI PERANCANGAN PABRIK Dr. Ir. Susinggih Wijana, MS. Lab. Teknologi Agrokimia, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoretis Kerangka pemikiran teoretis merupakan suatu penalaran peneliti yang didasarkan pada pengetahuan, teori, dalil, dan proposisi untuk menjawab suatu

Lebih terperinci

SIARAN PERS. PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA Tbk MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KEDUA 2008 SEBESAR US$156,0 JUTA

SIARAN PERS. PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA Tbk MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KEDUA 2008 SEBESAR US$156,0 JUTA SIARAN PERS MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KEDUA 2008 SEBESAR US$156,0 JUTA MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KEDUA 2008 SEBESAR US$156,0 JUTA JAKARTA, 7 Agustus 2008 --- PT International Nickel Indonesia Tbk ( PT

Lebih terperinci

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup tent

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup tent No.1535, 2014. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN LH. Sumber Tidak Bergerak. Usaha. Pertambangan. Baku Mutu Emisi. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG BAKU

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a. bahwa mineral dan batubara yang

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI

RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI RUU Perubahan Migas RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI Formatted: Left, Indent: Left: 0 cm, First

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI I. UMUM Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat (2) dan ayat (3) menegaskan bahwa cabang-cabang produksi

Lebih terperinci

9 Universitas Indonesia

9 Universitas Indonesia BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Studi Kelayakan Studi kelayakan atau feasibility study adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha atau bisnis yang akan dijalankan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Kontribusi batubara terhadap kebutuhan total energi dunia berkisar 23%.

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Kontribusi batubara terhadap kebutuhan total energi dunia berkisar 23%. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batubara merupakan sumber energi yang penting dan banyak digunakan di dunia. Kontribusi batubara terhadap kebutuhan total energi dunia berkisar 23%. Penggunaan batubara

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.4, 2009 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERTAMBANGAN. KETENTUAN-KETENTUAN POKOK. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4959) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. batubara sebagai kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Pada saat

BAB I PENDAHULUAN. batubara sebagai kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Pada saat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki beragam sumber energi, selain minyak bumi juga terdapat gas dan batubara sebagai kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang perindustrian. Salah satu konsumsi nikel yang paling besar adalah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. bidang perindustrian. Salah satu konsumsi nikel yang paling besar adalah sebagai BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Nikel merupakan salah satu bahan penting yang banyak dibutuhkan dalam bidang perindustrian. Salah satu konsumsi nikel yang paling besar adalah sebagai bahan baku pembuatan

Lebih terperinci

Ringkasan Diskusi dan Analisa Manajemen 2014 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak

Ringkasan Diskusi dan Analisa Manajemen 2014 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak Ringkasan Diskusi dan Analisa Manajemen 2014 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Entitas Anak Desember 2014 1 RINGKASAN Kelanjutan ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan batubara dunia yang terutama

Lebih terperinci

Oleh Rangga Prakoso dan Iwan Subarkah

Oleh Rangga Prakoso dan Iwan Subarkah Oleh Rangga Prakoso dan Iwan Subarkah JAKARTA. PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) bersedia mencabut gugatan ke mahkamah arbitrase internasional jika pemerintah memberikan keringanan bea keluar. Kebijakan itu

Lebih terperinci

2017, No tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 06 Tahun 2017 tentang Tata Cara Dan Persyaratan Pemberia

2017, No tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 06 Tahun 2017 tentang Tata Cara Dan Persyaratan Pemberia No.687, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Penjualan Mineral ke Luar Negeri. Pensyaratan dan Pemberian Rekomendasi. Perubahan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

Efisiensi PLTU batubara

Efisiensi PLTU batubara Efisiensi PLTU batubara Ariesma Julianto 105100200111051 Vagga Satria Rizky 105100207111003 Sumber energi di Indonesia ditandai dengan keterbatasan cadangan minyak bumi, cadangan gas alam yang mencukupi

Lebih terperinci

Kekayaan Energi Indonesia dan Pengembangannya Rabu, 28 November 2012

Kekayaan Energi Indonesia dan Pengembangannya Rabu, 28 November 2012 Kekayaan Energi Indonesia dan Pengembangannya Rabu, 28 November 2012 Kebutuhan energi dunia terus mengalami peningkatan. Menurut proyeksi Badan Energi Dunia (International Energy Agency-IEA), hingga tahun

Lebih terperinci