PEDOMAN PENGISIAN KODE JABATAN DAN LAPANGAN USAHA SENSUS PENDUDUK 2010 DILENGKAPI DENGAN VISUALISASI JENIS-JENIS PEKERJAAN (FLASH CARD)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEDOMAN PENGISIAN KODE JABATAN DAN LAPANGAN USAHA SENSUS PENDUDUK 2010 DILENGKAPI DENGAN VISUALISASI JENIS-JENIS PEKERJAAN (FLASH CARD)"

Transkripsi

1 PEDOMAN PENGISIAN KODE JABATAN DAN LAPANGAN USAHA SENSUS PENDUDUK 2010 DILENGKAPI DENGAN VISUALISASI JENIS-JENIS PEKERJAAN (FLASH CARD) BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA - INDONESIA

2 PENGANTAR Pedoman Pengisian Kode Jabatan dan Lapangan Usaha ini khusus dibuat untuk membantu dan memudahkan petugas pencacah SP2010 untuk mengetahui jabatan dan lapangan usaha responden. P Jasa Perorangan Yang Melayani Rumah Tangga Golongan Pokok : 95. Jasa Perorangan Yang Melayani Rumah Tangga Golongan : 950. Jasa Perorangan Yang Melayani Rumah Tangga Subgolongan : Jasa Perorangan Yang Melayani Rumah Tangga Pembuatan Kode Pengolahan disarikan dari jenis pekerjaan dan lapangan usaha berdasarkan data Sakernas 2007, di mana dari seratus jenis pekerjaan dan lapangan usaha seperti yang dipergunakan sebagai kode pengolahan, sudah mewakili lebih dari 90 persen jenis pekerjaan dan lapangan usaha di Indonesia. Kode pengolahan juga disandingkan dengan kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) yang disususun berdasarkan Kategori (alpabet), Golongan Pokok (2 digit), Golongan (3 digit), Subgolongan (4 digit), dan Kelompok (5 digit). Visualisasi jenis lapangan usaha diharapkan dapat membantu mempermudah petugas ketika menanyakan jenis lapangan usaha, maupun jabatannya Jasa Perorangan Yang Melayani Rumah Tangga Kode Pengolahan: 98 Q Badan Internasional Dan Badan Ekstra Internasional Lainnya Golongan Pokok : 99. Badan Internasional Dan Badan Ekstra Internasional Lainnya Golongan : 990. Badan Internasional Dan Badan Ekstra Internasional Lainnya Subgolongan : Badan Internasional Dan Badan Ekstra Internasional Lainnya Pedoman ini masih menggunakan KBLI 2005, dan Klasifikasi Baku Jenis Pekerjaan Indonesia (KBJI) 2002, sehingga masih bersifat sementara, dan akan direvisi dengan KBJI 2009 dan KBLI Diharapkan pedoman ini dapat menghilangkan keragu-raguan petugas dalam menentukan jabatan maupun lapangan usaha responden, sehingga data yang dihasilkan semakin berkualitas. Jakarta, 11 Juli Badan Internasional Dan Badan Ekstra Internasional Lainnya Kode Pengolahan: 99 KEGIATAN YANG BELUM JELAS BATASANNYA, KODE PENGOLAHAN: 00 41

3 KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA SENSUS PENDUDUK Pemeliharaan dan Reparasi Sepeda Motor Kode Pengolahan: 94 Subgolongan : Jasa Lainnya Jasa Penjahitan Kode Pengolahan: 95 Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya Kode Pengolahan: 97 A. Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan Pertanian Padi 01 Pertanian Palawija 02 Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya 03 Perkebunan Tembakau 04 Perkebunan Karet dan Penghasil Getah Lainnya 05 Perkebunan Tanaman Lainnya Yang Tidak Diklasifikasikan di Tempat Lain 06 Pertanian Hortikultura Sayuran Yang Dipanen Sekali 07 Pertanian Hortikultura Sayuran Yang Dipanen Lebih dari Sekali 08 Pertanian Buah-buahan Musiman 09 Pertanian Buah-buahan Sepanjang Tahun 10 Perkebunan Kelapa 11 Perkebunan Kelapa Sawit 12 Perkebunan Tanaman Untuk Bahan Minuman 13 Perkebunan Jambu Mete 14 Perkebunan Lada 15 Perkebunan Cengkeh 16 Perkebunan Tanaman Rempah Lainnya 17 Pembibitan dan Budidaya Sapi Potong 18 Pembibitan dan Budidaya Kambing Potong 19 Kombinasi Pertanian Atau Perkebunan Dengan Peternakan (Mixed Farming) 20 Usaha Pemungutan Kayu 21 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan Lainnya 22 B. Perikanan Penangkapan Ikan Di Laut 23 Budidaya Biota Laut 24 Penangkapan Ikan Di Perairan Umum 25 Perikanan Lainnya 26 C. Pertambangan dan Penggalian Pertambangan Bijih Timah 27 Pertambangan Emas dan Perak 28 Penggalian Pasir 29 Pertambangan dan Penggalian Lainnya Jasa Perorangan Yang Tidak Diklasifikasikan Di Tempat Lain Kode Pengolahan:

4 D. Industri Pengolahan Industri Gula Merah 31 Industri Kerupuk, Keripik, Peyek dan Sejenisnya 32 Industri Kue-kue Basah 33 Industri Rokok Kretek 34 Industri Kain Tenun Ikat 35 Industri Pakaian Jadi dari Tekstil dan Perlengkapannya 36 Industri Penggergajian Kayu 37 Industri Anyam-anyaman dari Rotan dan Bambu 38 Industri Anyam-anyaman dari Tanaman Selain Rotan dan Bambu 39 Industri Batu Bata dari Tanah Liat / Keramik 40 Industri Furnitur dari Kayu 41 Industri Pengolahan Lainnya 42 N Jasa Kesehatan Dan Kegiatan Sosial Golongan Pokok : 85. Jasa Kesehatan Dan Kegiatan Sosial Golongan : 851. Jasa Kesehatan Manusia Subgolongan : Jasa Rumah Sakit 2 E. Listrik, Gas, dan Air Listrik, Gas dan Air 43 F. Konstruksi Konstruksi Gedung Tempat Tinggal 44 Konstruksi Gedung Perkantoran 45 Bangunan Jalan, Jembatan dan Landasan 46 Bangunan Sipil Lainnya 47 Konstruksi Lainnya 48 G. Perdagangan Besar dan Eceran Penjualan Eceran Sepeda Motor Serta Suku Cadang dan Aksesorisnya 49 Perdagangan Eceran Berbagai Macam Barang Yang Utamanya Makanan, Minuman atau Tembakau di Supermarket/Minimarket 50 Perdagangan Eceran Berbagai Macam Barang Yang Utamanya Makanan, Minuman atau Tembakau selain di Supermarket/Minimarket (Pasar Tradisional) 51 Perdagangan Eceran Berbagai Macam Barang Yang Utamanya Bukan Makanan, Minuman atau Tembakau (barang-barang Kelontong) selain di Toserba (Department Store) 52 Perdagangan Eceran Buah-buahan 53 Perdagangan Eceran Sayuran 54 Perdagangan Eceran Hasil Peternakan 55 Perdagangan Eceran Hasil Perikanan 56 Perdagangan Eceran Hasil Pertanian Lainnya 57 Perdagangan Eceran Roti, Kue Kering, Serta Kue Basah dan Sejenisnya 58 Perdagangan Eceran Makanan Lainnya 59 Perdagangan Eceran Pakaian Jadi 60 Perdagangan Eceran Kaki Lima Komoditi Makanan dan Minuman YTDL 61 Perdagangan Eceran Keliling Komoditi Makanan dari Hasil Pertanian Jasa Rumah Sakit Pemerintah Kode Pengolahan: 91 O Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Lainnya Kode Pengolahan: 92 Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan Dan Perorangan Lainnya Golongan Pokok : 93. Jasa Kegiatan Lainnya Golongan : 930. Jasa Kegiatan Lainnya Subgolongan : Pemeliharaan dan Reparasi Mobil Pemeliharaan dan Reparasi Mobil Kode Pengolahan: 93 39

5 Perdagangan Eceran Keliling Komoditi Makanan, Minuman atau Tembakau Hasil Industri Pengolahan 63 Perdagangan Besar dan Eceran Lainnya 64 H. Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Swasta Kode Pengolahan: 88 Golongan : 802. Jasa Pendidikan Menengah Subgolongan : Jasa Pendidikan Menengah Pemerintah Jasa Pendidikan Lainnya Kode Pengolahan: Jasa Pendidikan Sekolah Dasar Swasta Kode Pengolahan: 87 Warung Makan 65 Kedai Makanan dan Minuman 66 Penjual Makanan dan Minuman Keliling/ Tempat Tidak Tetap 67 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum Lainnya 68 I. Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi Angkutan Kota 69 Angkutan Pedesaan 70 Angkutan Tidak Bermotor Untuk Penumpang 71 Angkutan Ojek 72 Angkutan Bermotor Untuk Barang Umum 73 Angkutan Bermotor Untuk Barang Khusus 74 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi Lainnya 75 J. Perantara Keuangan Koperasi Simpan Pinjam/ Unit Simpan Pinjam 76 Perantara Keuangan Lainnya 77 K. Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan Real Estat, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan 78 L. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Penyelenggaraan Pemerintah Negara dan Kesekretariatan 79 Pembinaan Pelayanan Sosial Lainnya Selain Kesehatan, Pendidikan, Keagamaan dan Kebudayaan 80 Kegiatan Lembaga Pemerintahan Bidang Pertanian 81 Kepolisian 82 Administrasi, Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sosial Wajib Lainnya 83 M. Jasa Pendidikan Jasa Pendidikan Sekolah Dasar Pemerintah 84 Jasa Pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Pemerintah 85 Jasa Pendidikan Pra Sekolah Swasta 86 Jasa Pendidikan Sekolah Dasar Swasta 87 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Swasta 88 Jasa Pendidikan Sekolah Menengah Umum Pemerintah 89 Jasa Pendidikan Lainnya Jasa Pendidikan Sekolah Menengah Umum Pemerintah Kode Pengolahan: 89 3

6 N. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa Rumah Sakit Pemerintah 91 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Lainnya 92 O. Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya Pemeliharaan dan Reparasi Mobil 93 Pemeliharaan dan Reparasi Sepeda Motor 94 Jasa Penjahitan 95 Jasa Perorangan Yang Tidak Diklasifikasikan Di Tempat Lain 96 Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan & Perorangan Lainnya 97 P. Jasa Perorangan Yang Melayani Rumah Tangga Jasa Perorangan Yang Melayani Rumah Tangga 98 Q. Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasiona Lainnya 99 X. Kegiatan Yang Belum Jelas Batasannya M Jasa Pendidikan Golongan Pokok : 80. Jasa Pendidikan Golongan : 801. Jasa Pendidikan Dasar Subgolongan : Jasa Pendidikan Dasar Pemerintah Jasa Pendidikan Sekolah Dasar Pemerintah Kode Pengolahan: 84 4 Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya 00 KLASIFIKASI BAKU JENIS PEKERJAAN INDONESIA SENSUS PENDUDUK 2010 I. Pejabat Lembaga Legislatif, Pejabat Tinggi dan Manajer Manajer Umum Usaha Pertanian, Perburuan, Kehutanan dan Perikanan 01 Manajer Umum Usaha Industri Pengolahan 02 Manajer Umum Usaha Perdagangan Besar dan Eceran 03 Manajer Umum Usaha YTDL 04 Kepala Desa/ Kelurahan dan Ketua Adat 05 Pejabat Lembaga Legislatif, Pejabat Tinggi dan Manajer Lainnya 06 II. Tenaga Profesional Pengajar Pendidikan Tinggi (Universitas dan Akademi) 07 Pengajar Sekolah Lanjutan Tingkat Atas 08 Pengajar Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 09 Pengajar Sekolah Dasar 10 Pengajar Pra Sekolah 11 Pengajar Lainnya YTDL 12 Tenaga Profesional Lainnya 13 Subgolongan : Jasa Pendidikan Dasar Swasta Jasa Pendidikan Pra Sekolah Swasta Kode Pengolahan: Jasa Pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Pemerintah Kode Pengolahan: 85 37

7 Subgolongan : Pembinaan Kesehatan, Pendidikan, Kebudayaan Dan Pelayanan Sosial, Kecuali Jaminan Sosial Wajib (Social Security) Pembinaan Pelayanan Sosial Lainnya Selain Kesehatan, Pendidikan, Keagamaan, dan Kebudayaan Kode Pengolahan: 80 Subgolongan : Kegiatan Lembaga pemerintah Untuk Menciptakan Efisiensi Produksi Dan Bisnis Kegiatan lembaga Pemerintahan Bidang Pertanian Kode Pengolahan: 81 Subgolongan : Keamanan Dan Ketertiban Dan Lembaga Peradilan Administrasi, Pemerintahan, Pertahanan Dan Jaminan Sosial Wajib Lainnya Kode Pengolahan: 83 III. Teknisi dan Asisten Tenaga Profesional Teknisi Teknik Mesin 14 Pengawas Keamanan, Kesehatan, dan Kualitas 15 Perawat 16 Tenaga Kesehatan Tradisional 17 Teknisi dan Asisten Tenaga Profesional Lainnya 18 IV. Tenaga Tata Usaha Operator Komputer dan Mesin Pengolah Data 19 Juru Tata Usaha Akuntansi dan Pembukuan 20 Juru Tata Usaha Statistik dan Keuangan 21 Tenaga Tata Usaha Pengiriman dan Penyortiran Surat 22 Juru Tata Usaha Perkantoran lainnya 23 Kasir dan Juru Tata Usaha Tiket (selain Tiket Perjalanan) 24 Penagih Utang dan Tenaga YBDI 25 Tenaga Tata Usaha Lainnya 26 V. Tenaga Usaha Jasa dan Tenaga Penjualan di Toko dan Pasar Pemangkas Rambut, Perias Rambut, Perawat Kecantikan dan Tenaga YBDI 27 Pendamping dan Pelayan 28 Tenaga Jasa Perlindungan YTDL 29 Pelayan Restoran dan Bar 30 Juru Masak 31 Pekerja Sosial lainnya dan Pekerja YBDI YTDL 32 Tenaga Usaha Jasa Perorangan YTDL 33 Pelayan Toko dan Peraga Barang Dagangan 34 Tenaga Penjualan Perdagangan Eceran 35 Tenaga Usaha Jasa dan Tenaga Penjualan di Toko dan Pasar Lainnya 36 VI. Tenaga Usaha Pertanian dan Peternakan Pekerja Pertanian Tanaman Musiman dan Sayur- sayuran 37 Pekerja Pertanian Tanaman Tahunan dan Palawija 38 Pekerja Pertanian Perkebunan dan Pembibitan 39 Pekerja Pertanian Campuran 40 Pengusaha Susu dan Peternakan 41 Peternak Unggas 42 Pekerja Peternakan YTDL 43 Pekerja Pertanian dan Peternakan 44 Pekerja Kehutanan dan Penebang Kayu 45 Pekerja Budidaya Biota Air 46 Pekerja Perikanan Perairan Umum dan Pantai Kepolisian Kode Pengolahan: 82 5

8 6 Pekerja Perikanan Laut Lepas 48 Petani dan Nelayan Subsisten 49 Tenaga Usaha Pertanian dan Peternakan Lainnya 50 VII. Tenaga Pengolahan dan Kerajinan YBDI Penambang dan Penggali 51 Tukang Bangunan (Bahan-bahan Tradisional) 52 Tukang Tembok dan Tukang Batu 53 Tukang Kayu dan Pembuat Mebel 54 Tukang Las dan Las Potong 55 Montir Kendaraan 56 Montir Peralatan Elektronik 57 Tukang Membuat Roda Pengasah, Tembikar dan Pekerja YBDI 58 Tenaga Kerajinan Tangan dari Kayu dan Bahan YBDI 59 Tukang Potong Hewan, Penjual Ikan dan Tenaga Penyedia Makanan YBDI 60 Pembuat Roti, Kue Kering, dan Kembang Gula 61 Tenaga Pengawetan Buah-buahan, Sayur-sayuran, dan Bahan YBDI 62 Pengolah Daun Tembakau, dan Pembuat Rokok dan Cerutu 63 Pengolah dan Pengawet Kayu 64 Tenaga Pembuat Perabot Rumah Tangga dari Kayu dan Tenaga YBDI 65 Pembuat Anyaman Keranjang, Sikat dan Pekerja YBDI 66 Tukang Tenun, Rajut, dan Pekerja YBDI 67 Tukang Jahit, Pembuat Pakaian dan Pembuat Topi 68 Tukang Membuat Sepatu dan Tenaga YBDI 69 Tenaga Pengolahan dan Kerajinan YBDI Lainnya 70 VIII. Operator dan Perakit Mesin Operator Mesin Gergaji Kayu, Pres Kayu Lapis (Plywood) dan Tenaga Pengolah Kayu YBDI 71 Operator Mesin Penggiling Padi dan Bumbu- bumbuan 72 Perakit Peralatan Elektronik 73 Operator dan Perakit Mesin Lainnya 74 Pengemudi Sepeda Motor 75 Sopir (Mobil, Taksi, Box, Bis, Kendaraan YBDI) 76 Awak Geladak Kapal dan Tenaga YBDI 77 Operator dan Perakit Mesin Lainnya 78 IX. Pekerja Kasar, Tenaga Kebersihan dan Tenaga YBDI Pedagang Kaki Lima dan Keliling (Makanan) 79 Pedagang Kaki Lima dan Keliling (bukan Makanan) 80 Pembantu dan Pembersih Rumah Tangga 81 Pembantu dan Pembersih di Kantor, Hotel dan Bangunan la 82 J Perantara Keuangan Golongan Pokok : 65. Perantara Keuangan Kecuali Asuransi Dan Dana Pensiun Golongan : 659. Perantara Keuangan Lainnya Subgolongan : Koperasi Simpan Pinjam/Unit Simpan Pinjam K Real Estat, Usaha Persewaan, Dan Jasa Perusahaan L Koperasi Simpan Pinjam/Unit Simpan Pinjam Kode Pengolahan: 76 Semua Kategori K Kode Pengolahan: 78 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, Dan Jaminan Sosial Wajib Perantara keuangan Lainnya Kode Pengolahan: 77 Golongan Pokok : 75. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, Dan Jaminan Sosial Wajib Golongan : 751. AdministrasimPemerintahan, Dan Kebijakan Ekonomi Dan Sosial Subgolongan : Kegiatan Pemerintahan Umum Penyelenggaraan Pemerintah Negara Dan Kesekretariatan Negara Kode Pengolahan: 79 35

9 Angkutan Ojek Kode Pengolahan: 72 Subgolongan : Angkutan Jalan Untuk Barang Tukang Cuci Pakaian dengan Tangan dan Tukang Setrika 83 Pemelihara dan Penjaga Gedung 84 Penjaga Pintu, Pengawas, dan Pekerja YBDI 85 Pengumpul Sampah 86 Tukang Sapu dan Pekerja YBDI 87 Buruh dan Pekerja Pertanian 88 Buruh Kehutanan 89 Buruh Perikanan, Perburuan, dan Penangkapan 90 Buruh Pertambangan dan Penggalian 91 Buruh Konstruksi dan Perawatan Jalan, Bendungan dan Bangunan dan Sejenisnya 92 Buruh Konstruksi Bangunan 93 Buruh Pengepak Barang dan Buruh Pabrik lainnya 94 Pengemudi Becak dan Kendaraan Berpedal 95 Tukang Angkat Barang 96 Pekerja Kasar, Tenaga Kebersihan dan Tenaga YBDI Lainnya 97 X. Anggota TNI dan Kepolisian Negara RI Anggota Angkatan Darat, Laut dan Udara 98 Anggota Kepolisian 99 Unsur Pertahanan dan Keamanan Lainnya Angkutan Bermotor Untuk Barang Umum Kode Pengolahan: 73 Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi Lainnya Kode Pengolahan: Angkutan Bermotor Untuk Barang Khusus Kode Pengolahan: 74 7

10 I Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi Golongan Pokok : 60. Angkutan Darat dan Angkutan Dengan Saluran Pipa Golongan : 602. Angkutan Jalan Subgolongan : Angkutan Jalan Dalam Trayek Untuk Penumpang Kelompok mencakup usaha pengangkutan orang dari satu tempat ke tempat lain dalam satu daerah kota atau wilayah ibukota kabupaten atau dalam Daerah Khusus Ibukota dengan menggunakan mobil bis umum atau mobil penumpang umum yang terikat dalam satu trayek. VISUALISASI JENIS-JENIS LAPANGAN USAHA Angkutan Kota Kode Pengolahan: 69 Kelompok mencakup usaha pengangkutan penumpang dari satu tempat ke tempat lain dalam satu daerah kabupaten yang menghubungkan antar pedesaan dan atau ibukota kabupaten, dengan kendaraan bermotor berdasarkan trayek, dan tidak berdasarkan jadwal tertentu Angkutan Pedesaan Kode Pengolahan: 70 Subgolongan : Angkutan Jalan Tidak Dalam Trayek Untuk Penumpang Angkutan Tidak Bermotor Untuk Penumpang Kode Pengolahan: 71 33

11 Golongan Pokok : 55. Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum Golongan : 552. Restoran, Rumah Makan, Bar, Dan Jasa Boga Subgolongan : Penjual Makanan dan Minuman Keliling/Tempat Tidak Tetap. A Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan Golongan Pokok : 01. Pertanian dan Perburuan Golongan : 011. Pertanian Tanaman Pangan, Tanaman Perkebunan, dan Hortikultura Subgolongan : Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan Pertanian Palawija Kode Pengolahan: Penjual Makanan dan Minuman Keliling/Tempat Tidak Tetap. Kode Pengolahan: 67 Tanaman Palawija mencakup: jagung, sorgum/ cantel, wijen, biji bunga matahari, kacang tanah, kedelai, kacang hijau, kacang polong, talas, irut, ganyong, ubi kayu, ubi jalar, dan gembili. Penyediaan Akomodasi dan Makanan Lainnya Kode Pengolahan: Pertanian Padi Kode Pengolahan: 01 Tanaman perkebunan mencakup: kapuk, kapas, rosela, rami, yute, linen, agave, abaca,dan kenaf; kina, jahe, adas, kapulaga, kunyit, temulawak, temugiring, orang-aring, iles-iles, pinang, gambir, dan jarak; sereh wangi, nilam menthol, cendana, dan kenanga Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya Kode Pengolahan: 03 Perkebunan Tebu dan Tanaman Pemanis Lainnya mencakup: perkebunan bit, stevia, dan sorgum manis Perkebunan Karet dan Penghasil Getah Lainnya Kode Pengolahan: Perkebunan Tembakau Kode Pengolahan: 04 9

12 Subgolongan : Pertanian Hortikultura Sayuran dan Bunga-bungaan Pertanian Hortikultura Sayuran Yang Dipanen Sekali Kode Pengolahan: 07 Tanaman hortikultura sayuran yang dipanen lebih dari sekali meliputi: kacang panjang, kacang merah, cabe, tomat, terong, buncis, ketimun, labu siam, bayam, kangkung dan jamur. Tanaman hortikultura sayuran yang dipanen sekali meliputi: bawang merah, bawang putih, kentang, kubis, petsai/ sawi, wortel dan lobak. H Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum Golongan Pokok : 55. Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum Golongan : 552. Restoran, Rumah Makan, Bar, Dan Jasa Boga Subgolongan : Warung Makan Warung Makan Kode Pengolahan: 65 Kelompok mencakup jenis usaha jasa pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan tetap (tidak berpindah-pindah), yang menyajikan dan menjual makanan dan minuman di tempat usahanya, baik dilengkapi maupun tidak dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan maupun penyimpanan, dan belum mendapatkan ijin dan surat keputusan dari instansi yang membinanya. Golongan Pokok : 55. Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum Golongan : 552. Restoran, Rumah Makan, Bar, Dan Jasa Boga Subgolongan : Kedai Makanan dan Minuman Pertanian Hortikultura Sayuran Yang Dipanen Lebih Dari Sekali Kode Pengolahan: 08 Termasuk subgolongan 0112 adalah Pertanian hortikultura bungabungaan, yang meliputi: anggrek, mawar, melati, dan sedap malam Kedai Makanan dan Minuman Kode Pengolahan: 66 31

13 Perdagangan Eceran Kaki Lima Komoditi Makanan Dan Minuman YTDL Kode Pengolahan: 61 Subgolongan : Pertanian Buah-buahan, Perkebunan Kelapa, Perkebunan Kelapa Sawit, Perkebunan Tanaman Untuk Minuman, Perkebunan Jambu Mete, dan Perkebunan Tanaman Untuk Rempah Golongan Pokok : 52. Perdagangan Eceran, Kecuali Mobil Dan Sepeda Motor Golongan : 527. Perdagangan Eceran Lainnya Subgolongan : 5272.Perdagangan Eceran Keliling Perdagangan Eceran Keliling Komoditi Makanan Dari Hasil Pertanian Kode Pengolahan: 62 Kelompok mencakup usaha perdagangan eceran komoditi makanan dari hasil pertanian yang dilakukan dengan cara menjajakannya berkeliling dan tidak mempunyai tempat yang tetap atau menjualnya mendatangi rumah ke rumah masyarakat/ langganan Pertanian Buah-buahan Musiman Kode Pengolahan: 09 Buah-buahan Musiman mencakup: rambutan, jeruk, durian, duku, semangka, dan mangga Buah-buahan Sepanjang tahun mencakup: pepaya, pisang, dan nenas Kelompok mencakup usaha perdagangan eceran komoditi makanan, minuman, atau tembakau dari hasil industri pengolahan yang dilakukan dengan cara menjajakannya berkeliling dan tidak mempunyai tempat yang tetap atau menjualnya mendatangi rumah ke rumah masyarakat/langganan Pertanian Buah-buahan Sepanjang tahun Kode Pengolahan: 10 Perdagangan Besar dan Eceran Lainnya, Kode Pengolahan: Perdagangan Eceran Keliling Komoditi Makanan, Minuman, Atau Tembakau, Hasil Industri Pengolahan Kode Pengolahan: Perkebunan Kelapa Kode Pengolahan: Perkebunan Kelapa Sawit Kode Pengolahan:

14 Golongan Pokok : 52. Perdagangan Eceran, Kecuali Mobil Dan Sepeda Motor Golongan : 522. Perdagangan Eceran Komoditi Makanan, Minuman, Atau Tembakau Subgolongan : 5222.Perdagangan Eceran Komoditi Makanan, Minuman, Atau Tembakau Hasil Industri Pengolahan Perkebunan Jambu Mete Kode Pengolahan: Perkebunan Tanaman Untuk Bahan Minuman Kode Pengolahan: 13 Tanaman untuk bahan minuman mencakup: tanaman kopi, teh, dan coklat Perdagangan Eceran Roti, Kue Kering, Serta Kue Basah Dan Sejenisnya Kode Pengolahan: Perdagangan Eceran Makanan Lainnya Kode Pengolahan: 59 Tanaman rempah lainnya mencakup: tanaman panili, kayu manis, dan pala Perkebunan Lada Kode Pengolahan: 15 Golongan Pokok : 52. Perdagangan Eceran, Kecuali Mobil Dan Sepeda Motor Golongan : 523. Perdagangan Eceran Komoditi Bukan Makanan, Minuman, Atau Tembakau Subgolongan : 5232.Perdagangan Eceran Tekstil, Pakaian Jadi, Alas Kaki, Dan Barang Keperluan Pribadi Perkebunan Tanaman Rempah lainnya Kode Pengolahan: Perkebunan Cengkeh Kode Pengolahan: Perdagangan Eceran Pakaian Jadi Kode Pengolahan: 60 29

15 Kelompok mencakup usaha perdagangan eceran khusus hasil perikanan di dalam bangunan, seperti: udang segar, ikan segar, cumi-cumi segar, ikan hias, nener, benur, benih ikan, dan rumput laut Perdagangan Eceran Hasil Peternakan Kode Pengolahan: 55 Golongan Pokok : 01. Pertanian dan Perburuan Golongan : 012. Peternakan Subgolongan : Pembibitan dan budidaya ternak Pembibitan dan Budidaya Sapi Potong Kode Pengolahan: Pembibitan dan Budidaya Kambing Potong Kode Pengolahan: 19 Golongan Pokok : 01. Pertanian dan Perburuan Golongan : 013. Kombinasi Pertanian Atau Perkebunan Dengan Peternakan (mixed farming) Subgolongan : Kombinasi Pertanian Atau Perkebunan Dengan Peternakan (mixed farming) Kelompok mencakup usaha perdagangan eceran khusus hasil peternakan di dalam bangunan, seperti: susu dan telur, termasuk pula daging ternak dan unggas Perdagangan Eceran Hasil Perikanan Kode Pengolahan: Kombinasi Pertanian atau Perkebunan Dengan Peternakan Kode Pengolahan: 20 Kelompok mencakup usaha perdagangan eceran khusus komoditi hasil pertanian lainnya. Kelompok mencakup usaha pertanian atau perkebunan yang dikombinasikan dengan usaha peternakan dalam satu unit kegiatan campuran. Rasio spasialisasi kombinasi kegiatan ini adalah kurang dari 66 persen untuk salah satu kegiatannya. pertanian campuran, perkebunan campuran, dan peternakan campuran dimasukkan ke dalam kelompok yang sesuai dengan kegiatan utamanya Usaha Pemungutan Kayu Kode Pengolahan: 21. Pertanian, Perburuan dan Kehutanan Lainnya, Kode Pengolahan: Perdagangan Eceran Hasil Pertanian Lainnya Kode Pengolahan: 57 13

16 B Perikanan Golongan Pokok : 05. Perikanan Golongan : 050. Perikanan Subgolongan : Penangkapan Biota Di Laut Kelompok : Penangkapan Ikan Di Laut Kelompok mencakup: penangkapan ikan laut, seperti: ikan tuna/cakalang (big eye tuna, yellow fin tuna,dan albacore); ikan hiu/cucut (hiu macan, hiu gergaji, dan cucut botol); tenggiri, bawal, layang, lemusu, kakap merah, dan ikan hias laut, seperti sekar taji layar lurik, buntel pasir, dan ikan kolong. Golongan Pokok : 52. Perdagangan Eceran, Kecuali Mobil Dan Sepeda Motor Golongan : 522. Perdagangan Eceran Komoditi Makanan, Minuman, Atau Tembakau Subgolongan : 5221.Perdagangan Eceran Komoditi Makanan Dari Hasil Pertanian Kelompok mencakup usaha perdagangan eceran khusus buah-buahan di dalam bangunan, seperti: apel, anggur, alpokat, belimbing, duku, durian, jambu, jeruk, mangga, manggis, nanas, pisang, pepaya, rambutan, sawo, salak, dan semangka Penangkapan Ikan Di Laut Kode Pengolahan: 23 Golongan Pokok : 05. Perikanan Golongan : 050. Perikanan Subgolongan : Budidaya Biota di Laut Kelompok : Budidaya Biota Laut Kelompok mencakup: budidaya ikan, udang, kerang mutiara, kerang darah, kerang hijau, teripang, dan binatang laut lainnya, seperti: penyu, kima raksasa, dan keong laut. Subgolongan 0501 mencakup: penangkapan crustacea laut, seperti: udang windu, udang putih, udang dogol, lobster, kepiting, dan rajungan; mollusca laut, seperti: kerang mutiara, cumi-cumi, sotong, gurita, remis, simping, kerang darah, kerang hijau, dan tiram; pengambilan tanaman laut, seperti: rumput laut dan tanaman hias di laut; dan pengambilan benih biota di laut, seperti: benih macam-macam kerang, benih kepiting, dan benih rumput laut Perdagangan Eceran Buah-buahan Kode Pengolahan: 53 Kelompok mencakup usaha perdagangan eceran khusus sayuran di dalam bangunan, seperti: bawang merah, bawang putih, kentang, wortel, terong, buncis, ketimun, labu siam, kacang panjang, dan kacang merah. Subgolongan 0502 mencakup: pembenihan biota laut, seperti: kerang mutiara, kerang hijau, penyu, dan kepiting Perdagangan Eceran Sayur-sayuran Kode Pengolahan: Budidaya Biota Laut Kode Pengolahan: 24 27

17 Golongan Pokok : 05. Perikanan Golongan : 050. Perikanan Subgolongan : Penangkapan Biota Di Perairan Umum Kelompok : Penangkapan Ikan Di Perairan Umum Kelompok mencakup: penangkapan ikan air tawar, seperti: ikan jelawat, betutu, belida, patin, dan lele; ikan hias, seperti: ikan ulang, Uli, dan pelangi, di danau, sungai, waduk, dan rawa. Termasuk golongan 050 adalah: penangkapan crustacea, mollusca, dan biota lainnya di perairan umum, budidaya biota air tawar, air payau; pembenihan biota air tawar, air payau; dan jasa perikanan Perdagangan Eceran Berbagai Macam Barang Yang Didominasi Makanan, Minuman, Atau Tembakau Selain Di Supermarket/Minimarket Kode Pengolahan: 51 Golongan Pokok : 52. Perdagangan Eceran, Kecuali Mobil Dan Sepeda Motor Golongan : 521. Perdagangan Eceran Berbagai Macam Barang Subgolongan : 5219.Perdagangan Eceran Berbagai Macam Barang Yang Didominasi Oleh Barang Bukan Makanan, Minuman, Dan Tembakau Penangkapan Ikan Di Perairan Umum Kode Pengolahan: 25 C Pertambangan dan Penggalian Golongan Pokok : 13. Pertambangan Bijih Logam Golongan : 132. Pertambangan Logam dan Bijih Timah Subgolongan : Pertambangan Logam dan Bijih Timah Perikanan Lainnya, Kode Pengolahan: 26 Kelompok mencakup usaha perdagangan eceran berbagai jenis barang kebutuhan yang utamanya bukan bahan makanan/ makanan, minuman, atau tembakau selain di Toserba/ Department Store. Pada umumnya barang yang diperdagangkan antara lain: pakaian, perabot rumah tangga, mainan anak-anak, dan kosmetik, yang terintegrasi di bawah satu pengelolaan Perdagangan Eceran Berbagai Macam Barang Yang Utamanya Bukan Makanan, Minuman, Atau Tembakau (Barang-barang Kelontong) Selain Di Toserba (Department Store) Kode Pengolahan: Pertambangan Bijih Timah Kode Pengolahan: Pertambangan Emas dan Perak Kode Pengolahan: 28 15

18 G Perdagangan Besar dan Eceran Golongan Pokok : 50. Penjualan Mobil, Sepeda Motor, Dan Penjualan Eceran Bahan Bakar Kendaraan Golongan : 503. Penjualan Sepeda Motor Serta Suku Cadang Dan Aksesorisnya Subgolongan : Penjualan Sepeda Motor Serta Suku Cadang Dan Aksesorisnya Penggalian Pasir Kode Pengolahan: 29 Kategori C adalah semua kegiatan pertambangan dan penggalian dan kegiatan terkait pertambangan dan penggalian, meliputi pertambangan minyak dan gas bumi, bijih uranium dan thorium, pasir besi dan bijih besi, bijih timah, bijih bauksit, tembaga, nikel, mangaan, emas dan perak, bijih timah hitam, penggalian bahan industri, gips, kerikil, serta pertambangan dan penggalian lain. Pertambangan dan Penggalian Lainnya Kode Pengolahan: Penjualan Eceran Sepeda Motor Serta Suku Cadang Dan Aksesorisnya Kode Pengolahan: 49 Golongan Pokok : 52. Perdagangan Eceran, Kecuali Mobil Dan Sepeda Motor Golongan : 521. Perdagangan Eceran Berbagai Macam Barang Subgolongan : Perdagangan Eceran Berbagai Macam Barang Yang Didominasi Makanan, Minuman, Dan Tembakau Perdagangan Eceran Berbagai Macam Barang Yang Didominasi Makanan, Minuman, Atau Tembakau Di Supermarket/Minimarket Kode Pengolahan: 50 Kelompok mencakup usaha perdagangan eceran berbagai jenis barang kebutuhan yang utamanya bahan makanan/makanan, minuman atau tembakau dengan harga yang sudah ditentukan serta pembeli mengambil dan membayar sendiri kepada kasir (swalayan) termasuk memperdagangkan perabot rumah tangga, mainan anakanak, kosmetik, dan pakaian. 25

19 Golongan Pokok : 45. Konstruksi Golongan : 452. Konstruksi Gedung dan Bangunan Sipil Subgolongan : Konstruksi Bangunan Sipil D Industri Pengolahan Golongan Pokok : 15. Industri Makanan dan Minuman Golongan : 154. Industri Makanan Lainnya Subgolongan : Industri Gula dan Pengolahan Gula Subgolongan 1542 mencakup usaha pembuatan gula pasir; gula lainnya, seperti: glucosa, fructosa, lactosa, maltosa, sacharosa, dan gula stevia Industri Gula Merah Kode Pengolahan: Industri Kerupuk, Keripik, Peyek, Dan Sejenisnya Kode Pengolahan: 32 Kelompok mencakup industri berbagai macam kerupuk, seperti: kerupuk udang, kerupuk ikan, kerupuk pati; emping, kecimpring, karak, gendar, opak, keripik paru, keripik bekicot, keripik kulit; peyek teri dan peyek udang Bangunan Jalan, Jembatan, dan Landasan Kode Pengolahan: 46 Bangunan Sipil Lainnya, Kode Pengolahan: 47 Konstruksi Lainnya, Kode Pengolahan: 48 Kelompok mencakup pembuatan berbagai macam makanan sejenis kue yang relatif tidak tahan lama, seperti: wajik, lemper, kue lapis, dan martabak Industri Kue-kue Basah Kode Pengolahan:

20 Golongan Pokok : 16. Industri Pengolahan Tembakau Golongan : 160. Industri Pengolahan Tembakau Subgolongan : Industri Pengolahan Tembakau F Konstruksi Industri Rokok Kretek Kode Pengolahan: 34 Subgolongan 1600 mencakup usaha pengeringan dan pengolahan tembakau; industri rokok putih; industri rokok lainnya, seperti: cerutu, rokok kelembak menyan, dan rokok klobot/kawung; industri bumbu rokok serta kelengkapan rokok lainnya, seperti: kelembak menyan, saus rokok/tembakau, uwur, klobot, kawung, serta pembuatan filter. Golongan Pokok : 45. Konstruksi Golongan : 452. Konstruksi Gedung dan Bangunan Sipil Subgolongan : Konstruksi Gedung Konstruksi Gedung Tempat Tinggal Kode Pengolahan: 44 Subgolongan 4521 mencakup konstruksi gedung perkantoran; konstruksi gedung industri; konstruksi gedung perbelanjaan; konstruksi gedung kesehatan; konstruksi gedung pendidikan;konstruksi gedung penginapan; dan konstruksi gedung tempat hiburan. Golongan Pokok : 17. Industri Tekstil Golongan : 171. Industri Pemintalan, Pertenunan, Pengolahan Akhir Tekstil, Subgolongan : Industri Persiapan dan Pemintalan; Pertenunan Tekstil Subgolongan 1711 mencakup usaha persiapan serat tekstil, seperti: pencucian serat sutera, penghilangan lemak serat sutera, karbonisasi, termasuk proses carding atau combing; usaha pemintalan serat menjadi benang; usaha pembuatan benang jahit; usaha pertenunan baik ATBM, ATM, maupun alat tenun lainnya Industri Kain Tenun Ikat Kode Pengolahan: Konstruksi Gedung Perkantoran Kode Pengolahan:

KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997

KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997 KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997 KODE KETERANGAN 000 KEGIATAN YANG BELUM JELAS BATASANNYA 011 PERTANIAN TANAMAN PANGAN, TANAMAN PERKEBUNAN, DAN HORTIKULTURA 012 PETERNAKAN 013 KOMBINASI PERTANIAN

Lebih terperinci

-2- Mesin dan/atau Peralatan Industri kecil dan/atau Industri menengah; Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kement

-2- Mesin dan/atau Peralatan Industri kecil dan/atau Industri menengah; Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kement No.440, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPERIN. Restrukturisasi Mesin. Peralatan Industri Kecil Indis PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20/M-IND/PER/3/2016 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

NO NAMA INDUSTRI JENIS INDUSTRI*)

NO NAMA INDUSTRI JENIS INDUSTRI*) Tabel : SP-1C (T). JUMLAH INDUSTRI/KEGIATAN USAHA KECIL Provinsi : DKI JAKARTA Tahun : 2015 TERPASANG SENYATANYA 1 Industri Makanan Kegiatan Rumah Potong dan Pengepakan Daging Unggas 100.00 55.71 Industri

Lebih terperinci

Tabel Kesesuaian Lapangan Usaha KBLI 2009 KBLI 2005

Tabel Kesesuaian Lapangan Usaha KBLI 2009 KBLI 2005 Katalog BPS:1302018 Tabel Kesesuaian Lapangan Usaha CETAKAN II BADAN PUSAT STATISTIK Tabel Kesesuaian Lapangan Usaha CETAKAN II TABEL KESESUAIAN LAPANGAN USAHA CETAKAN II ISBN : 978-979-064-365-9 No. Publikasi

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG No.04/01/3327/2015. 5 Januari 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN PEMALANG Bulan Desember 2014 Inflasi 1,92 persen Pada, Kabupaten

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-321/PJ/2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ir. M. Tassim Billah, M.Sc.

KATA PENGANTAR. Ir. M. Tassim Billah, M.Sc. KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan pelayanan data dan informasi, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) menerbitkan Buku Saku Statistik Makro Triwulanan. Buku Saku Volume V No. 4 Tahun

Lebih terperinci

TOPIK: PERTANIAN NON PANGAN

TOPIK: PERTANIAN NON PANGAN TOPIK: PERTANIAN NON PANGAN PENGERTIAN PERTANIAN Pertanian dlm arti sempit : Proses budidaya tanaman utk pangan saja Pertanian secara luas : Rangkaian usaha agribisnis, meliputi : - Pembibitan - Pembudidayaan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG No.04/07/3327/2014. 5 Juli 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN PEMALANG Bulan Juni 2014 Inflasi 0,66 persen Pada, Kabupaten Pemalang

Lebih terperinci

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016 DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016 KELOMPOK DATA JENIS DATA : SUMBER DAYA ALAM : Pertanian, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Peternakan, Perkebunan

Lebih terperinci

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C SUMBER DAYA ALAM PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. SUB SEKTOR TANAMAN PANGAN Apa yang sudah dicapai selama ini lebih ditingkatkan, Pemerintah Kota Jayapura akan lebih

Lebih terperinci

Perkembangan Ekonomi Makro

Perkembangan Ekonomi Makro Boks 1.2. Pemetaan Sektor Pertanian di Jawa Barat* Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB (harga berlaku) tahun 2006 sebesar sekitar 11,5%, sementara pada tahun 2000 sebesar 14,7% atau dalam kurun waktu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Nota Kesepahaman... iii Kata Pengantar... ix Daftar Isi... xiii Penjelasan Umum... xix

DAFTAR ISI. Nota Kesepahaman... iii Kata Pengantar... ix Daftar Isi... xiii Penjelasan Umum... xix DAFTAR ISI Nota Kesepahaman...... iii Kata Pengantar... ix Daftar Isi... xiii Penjelasan Umum... xix 0 Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI)... 3 01 Perwira

Lebih terperinci

NO NAMA INDUSTRI JENIS INDUSTRI*)

NO NAMA INDUSTRI JENIS INDUSTRI*) Tabel : SP-1A (T). JUMLAH INDUSTRI/KEGIATAN USAHA SKALA MENENGAH DAN BESAR Provinsi : DKI JAKARTA Tahun : 2015 NO NAMA INDUSTRI JENIS INDUSTRI*) 1 Industri Makanan Kegiatan Rumah Potong dan Pengepakan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG No.04/09/3327/2014. 5 September 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN PEMALANG Bulan Agustus 2014 Inflasi 0,43 persen Pada, Kabupaten

Lebih terperinci

SALINAN. KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 155/KMK.03/2001 TENTANG

SALINAN. KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 155/KMK.03/2001 TENTANG SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 155/KMK.03/2001 TENTANG PELAKSANAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI YANG DIBEBASKAN ATAS IMPOR DAN ATAU PENYERAHAN BARANG KENA PAJAK TERTENTU YANG

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, M E M U T U S K A N :

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, M E M U T U S K A N : KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 155/KMK.03/2001 TANGGAL 2 April 2001 TENTANG PELAKSANAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI YANG DIBEBASKAN ATAS IMPOR DAN ATAU PENYERAHAN BARANG KENA PAJAK TERTENTU

Lebih terperinci

II. B. KETERANGAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN

II. B. KETERANGAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN ST01-L BADAN PUSAT STATISTIK REPUBLIK INDONESIA SENSUS PERTANIAN 01 PENCACAHAN LENGKAP RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN RAHASIA I. KETERANGAN UMUM RUMAH TANGGA 101. Provinsi Kab/Kota Kecamatan Desa/Kel. No.

Lebih terperinci

DIREKTORI PERUSAHAAN INDUSTRI DI KOTA DENPASAR TAHUN 2016 KECAMATAN DENPASAR TIMUR

DIREKTORI PERUSAHAAN INDUSTRI DI KOTA DENPASAR TAHUN 2016 KECAMATAN DENPASAR TIMUR KECAMATAN DENPASAR TIMUR 1 Industri Air Minum Dalam Kemasan 4 2 Industri Alas Kaki Lainnya 5 3 Industri Alat Pertanian dari Logam 3 4 Industri Alat-alat Dapur Dari Logam 4 5 Industri Alat-alat Dapur dari

Lebih terperinci

KULIAH KE 9: PERTANIAN PANGAN DAN NON-PANGAN KBLI 2009 PENGERTIAN PERTANIAN 9/6/2016 A PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN

KULIAH KE 9: PERTANIAN PANGAN DAN NON-PANGAN KBLI 2009 PENGERTIAN PERTANIAN 9/6/2016 A PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN KULIAH KE 9: PERTANIAN PANGAN DAN NON-PANGAN TIK : Setelah mengikuti kuliah ini Mahasiswa dapat menjelaskan pertanian pangan dan pertanian non-pangan. 06/09/2016 Kuliah XI, Pengantar Ilmu Pertanian 1 PENGERTIAN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 04/04/Th. XIV, 1 April 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MARET 2011 NILAI TUKAR PETANI SEBESAR 98,45 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) tercatat sebesar 83,67 persen,

Lebih terperinci

Lapangan usaha/pekerjaan tambahan utama (b4p14) File: sakernas00

Lapangan usaha/pekerjaan tambahan utama (b4p14) File: sakernas00 Lapangan usaha/pekerjaan tambahan utama (b4p14) File: sakernas00 Gambaran Tipe: Kontinyu Format: numeric Width: 8 Desimal: 0 Range: 11-950 Observasi Valid: 0 Tidak Valid: 0 DEFINISI Lapangan usaha/pekerjaan

Lebih terperinci

Lapangan usaha/bidang pekerjaan utama dari tempat bekerja selama seminggu yang lalu (b4cr7) File: sakernas02

Lapangan usaha/bidang pekerjaan utama dari tempat bekerja selama seminggu yang lalu (b4cr7) File: sakernas02 Lapangan usaha/bidang pekerjaan utama dari tempat bekerja selama seminggu yang lalu (b4cr7) File: sakernas02 Gambaran Tipe: Kontinyu Format: numeric Width: 8 Desimal: 0 Range: 0-990 Observasi Valid: 0

Lebih terperinci

Lapangan usaha/pekerjaan sebelum berhenti bekerja/pindah pekerjaan terakhir (b4p26) File: sakernas05nov

Lapangan usaha/pekerjaan sebelum berhenti bekerja/pindah pekerjaan terakhir (b4p26) File: sakernas05nov Lapangan usaha/pekerjaan sebelum berhenti bekerja/pindah pekerjaan terakhir (b4p26) File: sakernas05nov Gambaran Tipe: Kontinyu Format: numeric Width: 8 Desimal: 0 Range: 0-990 Observasi Valid: 0 Tidak

Lebih terperinci

Lapangan usaha/pekerjaan tambahan utama (b4p16) File: sakernas05nov

Lapangan usaha/pekerjaan tambahan utama (b4p16) File: sakernas05nov Lapangan usaha/pekerjaan tambahan utama (b4p16) File: sakernas05nov Gambaran Tipe: Kontinyu Format: numeric Width: 8 Desimal: 0 Range: 0-950 Observasi Valid: 0 Tidak Valid: 0 DEFINISI Lapangan usaha/pekerjaan

Lebih terperinci

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2017 (dalam US$ juta)

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2017 (dalam US$ juta) Ringkasan Eksekutif Perkembangan Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Bulan Februari 2017 A. Pertumbuhan Ekspor Impor Industri Pengolahan 12.000 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 0 Perkembangan Nilai Ekspor

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc. JUNI 2013 KATA PENGANTAR Dalam rangka menyediakan data indikator makro sektor pertanian serta hasil analisisnya, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian pada tahun 2013 kembali menerbitkan. Indikator

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 49/PJ/2011 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 49/PJ/2011 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 49/PJ/2011 TENTANG TEMPAT PENDAFTARAN DAN PELAPORAN USAHA BAGI WAJIB PAJAK PADA

Lebih terperinci

BIDANG USAHA TERTENTU DAN DAERAH TERTENTU

BIDANG USAHA TERTENTU DAN DAERAH TERTENTU BIDANG TERTENTU DAN DAERAH TERTENTU LAMPIRAN II PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2008 TANGGAL 23 SEPTEMBER 2008 BIDANG 1. Pengembangan tanaman pangan a. Pertanian Padi 01111 Industri

Lebih terperinci

KULIAH KE 9: PERTANIAN PANGAN DAN

KULIAH KE 9: PERTANIAN PANGAN DAN KULIAH KE 9: PERTANIAN PANGAN DAN NON-PANGAN TIK : Setelah mengikuti kuliah ini Mahasiswa dapat menjelaskan pertanian pangan dan pertanian non-pangan. 18/02/2013 Kuliah XI, Pengantar Ilmu Pertanian 1 PENGERTIAN

Lebih terperinci

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 19 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI HASIL USAHA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Lebih terperinci

PERTANIAN BUAH-BUAHAN, PERKEBUNAN KELAPA, PERKEBUNAN KELAPA SAWIT, PERKEBUNAN TANAMAN UNTUK MINUMAN, PEKEBUNAN JAMBU 0113

PERTANIAN BUAH-BUAHAN, PERKEBUNAN KELAPA, PERKEBUNAN KELAPA SAWIT, PERKEBUNAN TANAMAN UNTUK MINUMAN, PEKEBUNAN JAMBU 0113 KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 2005 DAFTAR BIDANG USAHA KBLI 4 DIGIT JUDUL DAN URAIAN A 0111 PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN Pertanian Tanaman Padi, Palawija, Perkebunan Tebu dan Tanaman

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN JULI 2016 INFLASI 0,65 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN JULI 2016 INFLASI 0,65 PERSEN No.09/08/3311/Th.III, 15 Agustus 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN JULI 2016 INFLASI 0,65 PERSEN Bulan Juli 2016, Kabupaten Sukoharjo mengalami inflasi sebesar 0,65 persen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan yang dilaksanakan dalam suatu wilayah agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan memerlukan perencanaan yang akurat dari pemerintah. Upaya dalam meningkatkan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG UPAH MINIMUM SEKTORAL KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG No.04/04/3327/2014. 5 April 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN PEMALANG Bulan Maret 2014 Inflasi 0,21 persen Pada, Kabupaten Pemalang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc. SEPTEMBER 2013 KATA PENGANTAR Dalam rangka menyediakan data indikator makro sektor pertanian serta hasil analisisnya, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian pada tahun 2013 kembali menerbitkan Buletin

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI JAMBI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI JAMBI No.34/07/15/Th. X, 1 Juli 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI JAMBI JUNI 2016, KOTA JAMBI INFLASI 0,97 PERSEN DAN KABUPATEN BUNGO INFLASI 1,66 PERSEN Pada Bulan Juni 2016 Kota Jambi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc. JULI 2013 KATA PENGANTAR Dalam rangka menyediakan data indikator makro sektor pertanian serta hasil analisisnya, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian pada tahun 2013 kembali menerbitkan Buletin Bulanan.

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG No.04/05/3327/2014. 5 Mei 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN PEMALANG Bulan April 2014 Deflasi 0,24 persen Pada, Kabupaten Pemalang

Lebih terperinci

4.1. Letak dan Luas Wilayah

4.1. Letak dan Luas Wilayah 4.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Lamandau merupakan salah satu Kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Kotawaringin Barat. Secara geografis Kabupaten Lamandau terletak pada 1 9-3 36 Lintang Selatan dan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG No.04/06/3327/2014. 5 Juni 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN PEMALANG Bulan Mei 2014 Inflasi 0,04 persen Pada, Kabupaten Pemalang

Lebih terperinci

KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 2005/2009 DAFTAR BIDANG USAHA

KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 2005/2009 DAFTAR BIDANG USAHA KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 2005/2009 DAFTAR BIDANG USAHA KBLI 2005 2009 JUDUL DAN URAIAN A 0111 PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN Pertanian Tanaman Padi, Palawija, Perkebunan Tebu

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 04/05/Th. XIV, 2 Mei 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI APRIL 2011 NILAI TUKAR PETANI SEBESAR 98,78 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) tercatat sebesar 84,25 persen,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 04/04/Th. XV, 2 April 2012 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI BULAN MARET 2012 SEBESAR 97,86 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah (NTP-Gabungan) bulan Maret 2012 sebesar 97,86 persen,

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG No.04/08/3327/2014. 5 Agustus 2014 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN PEMALANG Bulan Juli 2014 Inflasi 0,77 persen Pada, Kabupaten Pemalang

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN DESEMBER 2015 INFLASI 0,96 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN DESEMBER 2015 INFLASI 0,96 PERSEN No.42/01/3311/Th.III, 11 Januari 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN DESEMBER 2015 INFLASI 0,96 PERSEN Bulan Desember 2015, Kabupaten Sukoharjo mengalami Inflasi sebesar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN JANUARI 2016 INFLASI 0,49 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN JANUARI 2016 INFLASI 0,49 PERSEN No.03/02/3311/Th.III, 12 Februari 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN JANUARI 2016 INFLASI 0,49 PERSEN Bulan Januari 2016, Kabupaten Sukoharjo mengalami Inflasi sebesar 0,49

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI No. 01/07/72/Th. XII, 01 Juli 2009 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI Pada bulan Juni 2009 di Kota Palu terjadi inflasi sebesar 0,15 persen, dengan indeks dari 115,86 pada Mei 2009 menjadi 116,03

Lebih terperinci

No. 10/10/Th.II, 3 November 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KUDUS BULAN OKTOBER 2015 DEFLASI 0,11 PERSEN Pada Oktober 2015 di Kudus terjadi deflasi sebesar 0,11 persen dengan Indeks

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 04/06/Th. XIV, 1 Juni 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MEI 2011 NILAI TUKAR PETANI SEBESAR 99,49 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah (NTP-Gabungan) bulan Mei 2011 tercatat sebesar 99,49 persen,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc. OKTOBER 2013 KATA PENGANTAR Dalam rangka menyediakan data indikator makro sektor pertanian serta hasil analisisnya, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian pada tahun 2013 kembali menerbitkan Buletin

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK KABUPATEN NATUNA

BERITA RESMI STATISTIK KABUPATEN NATUNA BERITA RESMI STATISTIK KABUPATEN NATUNA No. 02/03/2103/Th.IV, 03 Maret PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI RANAI BULAN FEBRUARI DEFLASI 0,48 PERSEN Pada Bulan Februari di Ranai terjadi deflasi sebesar

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK KABUPATEN NATUNA

BERITA RESMI STATISTIK KABUPATEN NATUNA BERITA RESMI STATISTIK KABUPATEN NATUNA No. 08/09/2103/Th. IV, 03 September PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI RANAI BULAN AGUSTUS DEFLASI 0,27 PERSEN Pada Bulan di Ranai terjadi deflasi sebesar

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAGELANG

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAGELANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAGELANG No.01/05/33.08/Th. II, 10 Mei 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN MAGELANG BULAN APRIL 2015 INFLASI 0,27 PERSEN Bulan April 2015 di Kabupaten

Lebih terperinci

Jumlah Unit Usaha, Tenaga Kerja, Investasi dan Nilai Produksi Potensi Industri 2008

Jumlah Unit Usaha, Tenaga Kerja, Investasi dan Nilai Produksi Potensi Industri 2008 Tabel 6.1.01 : Unit Usaha, Tenaga Kerja, Investasi dan Nilai Produksi Potensi Industri 2008 Unit Usaha. Tenaga Kerja. 1. Industri Argo dan Hasil Hutan 390 8,716 9,106 3,937 33,616 37,553 2. Industri Tekstil,

Lebih terperinci

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2016

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2016 Ringkasan Eksekutif Perkembangan Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Bulan Desember 2016 A. Pertumbuhan Ekspor Impor Industri Pengolahan 12.000 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 0 Perkembangan Nilai Ekspor

Lebih terperinci

PERTANIAN NON PANGAN

PERTANIAN NON PANGAN PERTANIAN NON PANGAN Pengertian pertanian dalam arti yang sempit, mungkin hanya diartikan proses budidaya tanaman untuk pangan saja, namun dengan perkembangan pengetahuan pertanian telah diartikan dalam

Lebih terperinci

Pada bulan Agustus Perkembangan harga berbagai komoditas sangat bervariasi. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kabupaten Magelang, pada bulan Agustus te

Pada bulan Agustus Perkembangan harga berbagai komoditas sangat bervariasi. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kabupaten Magelang, pada bulan Agustus te BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAGELANG No.01/03/33.08/Th. III, 9 September PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN MAGELANG BULAN AGUSTUS DEFLASI 0,22 PERSEN Bulan Agustus di Kabupaten

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN OKTOBER 2012

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN OKTOBER 2012 BPS PROVINSI JAWA TIMUR NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN OKTOBER 2012 No. 68/11/35/Th.X, 1 November 2012 Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur Bulan Oktober 2012 Naik 0,33 persen. Nilai Tukar Petani (NTP)

Lebih terperinci

Kata Pengantar KATA PENGANTAR Nesparnas 2014 (Buku 2)

Kata Pengantar KATA PENGANTAR Nesparnas 2014 (Buku 2) Kata Pengantar KATA PENGANTAR Buku 2 Neraca Satelit Pariwisata Nasional (Nesparnas) ini disusun untuk melengkapi buku 1 Nesparnas, terutama dalam hal penyajian data yang lebih lengkap dan terperinci. Tersedianya

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI JAMBI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI JAMBI No.18 /04/16/Th.X, 1 April PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI JAMBI MARET, KOTA JAMBI INFLASI 0,26 PERSEN DAN KABUPATEN BUNGO DEFLASI 0,31 PERSEN Pada Bulan Maret Kota Jambi mengalami

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI No. 10/10/Th.III, 4 Oktober 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KUDUS BULAN SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,04 PERSEN Pada September 2016 di Kudus terjadi inflasi sebesar 0,04 persen dengan Indeks

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANYUMAS No. 72/Th. IX, 2 Maret 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO FEBRUARI 2015 DEFLASI 0,67 PERSEN Pada Februari 2015 terjadi deflasi sebesar

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK No. 02/02/3321/Th.V, 3 Februari PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI DI KABUPATEN DEMAK Bulan Inflasi 0,99 persen Pada bulan 2013 Kabupaten Demak terjadi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 04/09 /Th. XIV, 5 September 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI BULAN AGUSTUS 2011 SEBESAR 99,44 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah (NTP-Gabungan) bulan Agustus 2011 sebesar 99,44

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI No. 02/02/1509/Th.IV, 1 Februari 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI Bulan Januari 2017, Inflasi Kabupaten Bungo Sebesar 0,82 Persen Pada Bulan Januari 2017, Kabupaten Bungo mengalami inflasi

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG No.02/05/3327/2015. 5 Mei 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN PEMALANG Bulan April 2015 Inflasi 0,17 persen Pada, Kabupaten Pemalang

Lebih terperinci

Jumlah Unit Usaha, Tenaga Kerja, Investasi dan Nilai Produksi Potensi Industri Tahun 2009

Jumlah Unit Usaha, Tenaga Kerja, Investasi dan Nilai Produksi Potensi Industri Tahun 2009 Tabel 6.1.01 : Unit Usaha, Tenaga Kerja, Investasi dan Nilai Produksi Potensi Industri Tahun 2009 Komoditi Unit Usaha _ Tenaga Kerja _ (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Industri Argo dan Hasil Hutan 390 8.736

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar Kata Pengantar KATA PENGANTAR Buku 2 Neraca Satelit Pariwisata Nasional (Nesparnas) ini disusun untuk melengkapi buku 1 Nesparnas, terutama dalam hal penyajian data yang lebih lengkap dan terperinci. Tersedianya

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1. Keadaan Geografis. Kabupaten Kerinci terletak di daerah bukit barisan, dengan ketinggian 5001500 mdpl. Wilayah ini membentang

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI No. 08/07/5310/Th.VIII, 03 Agustus 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI Juli 2015 INFLASI SEBESAR 1,33 PERSEN Pada Juli 2015 terjadi inflasi sebesar 1,33 persen dengan Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANYUMAS No. 83/Th. X, 1 Februari 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA PURWOKERTO JANUARI 2016 INFLASI 0,57 PERSEN Pada Januari 2016 terjadi inflasi sebesar

Lebih terperinci

Jenis-jenis Sumber Daya Alam

Jenis-jenis Sumber Daya Alam Jenis-jenis Sumber Daya Alam Apa yang dimaksud dengan sumber daya alam? Sumber daya alam merupakan kekayaan alam di suatu tempat yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Berbagai jenis tumbuhan,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI No. 04/04/1509/Th.IV, 3 April 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI Bulan Maret 2017, Inflasi Kota Muara Bungo Sebesar 0,71 Persen Pada Bulan Maret 2017, Kota Muara Bungo mengalami inflasi

Lebih terperinci

No. 01/01/Th.III, 2 Februari 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KUDUS BULAN JANUARI 2016 INFLASI 0,44 PERSEN Pada Januari 2016 di Kudus terjadi inflasi sebesar 0,44 persen dengan Indeks

Lebih terperinci

2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun

2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun 2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun 2009-2012 PADI LADANG PADI SAWAH JAGUNG 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 LAROMPONG - - 4

Lebih terperinci

No. 12/12/Th.II, 5 Januari 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KUDUS BULAN DESEMBER 2015 INFLASI 0,93 PERSEN Pada Desember 2015 di Kudus terjadi inflasi sebesar 0,93 persen dengan Indeks

Lebih terperinci

LAPORAN STATISTIK KINERJA INDUSTRI INDONESIA 2018

LAPORAN STATISTIK KINERJA INDUSTRI INDONESIA 2018 LAPORAN STATISTIK KINERJA INDUSTRI INDONESIA 2018 METODOLOGI STATISTICAL REPORT iii BAB I PERTUMBUHAN INDUSTRI 1 BAB II PERTUMBUHAN INVESTASI 37 BAB III PERTUMBUHAN EKSPOR - IMPOR HASIL PERTANIAN 58 BAB

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 5 TAHUN 1996

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 5 TAHUN 1996 PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR TAHUN 199 TENTANG PERUBAHAN KEDUA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG NOMOR TAHUN 1991 TENTANG RETRIBUSI PANGKALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB II URAIAN SEKTORAL. definisi dari masing-masing sektor dan sub sektor, sumber data, dan cara

BAB II URAIAN SEKTORAL. definisi dari masing-masing sektor dan sub sektor, sumber data, dan cara BAB II URAIAN SEKTORAL Uraian sektoral yang disajikan pada bab ini mencakup ruang lingkup dan definisi dari masing-masing sektor dan sub sektor, sumber data, dan cara penghitungan nilai tambah bruto atas

Lebih terperinci

BAB III PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KABUPATEN MURUNG RAYA MENURUT LAPANGAN USAHA

BAB III PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KABUPATEN MURUNG RAYA MENURUT LAPANGAN USAHA BAB III PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KABUPATEN MURUNG RAYA MENURUT LAPANGAN USAHA Perkembangan perekonomian suatu wilayah, umumnya digambarkan melalui indikator Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Pendekatan

Lebih terperinci

BPS KABUPATEN PEMALANG

BPS KABUPATEN PEMALANG BPS KABUPATEN PEMALANG No. 01/02/3327/Th.IV, 15 Februari 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI DI PEMALANG BULAN JANUARI 2016 INFLASI 0,48 PERSEN Pada di Pemalang terjadi inflasi sebesar 0,48

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG No.02/07/3327/2015. 5 Juli 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN PEMALANG Bulan Juni 2015 Inflasi 0,62 persen Pada, Kabupaten Pemalang

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK KABUPATEN NATUNA

BERITA RESMI STATISTIK KABUPATEN NATUNA BERITA RESMI STATISTIK KABUPATEN NATUNA No. 06/07/2103/Th. IV, 03 Juli PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI RANAI BULAN JUNI INFLASI 0,58 PERSEN Pada Bulan di Ranai terjadi inflasi sebesar 0,58 persen.

Lebih terperinci

BPS KABUPATEN PEMALANG

BPS KABUPATEN PEMALANG BPS KABUPATEN PEMALANG No. 05/04/3327/Th.IV, 16 April 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI DI PEMALANG BULAN MARET 2016 INFLASI 0,46 PERSEN Pada di Pemalang terjadi inflasi sebesar 0,46 persen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN JUNI 2015 INFLASI 0,46 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN JUNI 2015 INFLASI 0,46 PERSEN PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN JUNI 2015 INFLASI 0,46 PERSEN No.30/07/3311/Th.II, 10 Juli 2015 Bulan Juni 2015, Kabupaten Sukoharjo mengalami Inflasi sebesar 0,46 persen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN MARET 2016 INFLASI 0,48 PERSEN No.05/04/3311/Th.III, 15 April 2016 Bulan Maret 2016, Kabupaten Sukoharjo mengalami Inflasi sebesar 0,48 persen

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan upaya perubahan secara terencana seluruh dimensi kehidupan menuju tatanan kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Sebagai perubahan yang terencana,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI SUKOHARJO BULAN APRIL 2017 INFLASI 0,13 PERSEN No.05/05/3311/Th.IV, 15 Mei 2017 Bulan April 2017, Kabupaten Sukoharjo mengalami inflasi sebesar 0,13 persen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI No. 01/05/72/Th. XII, 01 Mei 2009 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI Pada bulan 2009 di Kota Palu terjadi deflasi sebesar -0,85 persen, dengan indeks dari 116,45 pada Maret 2009 menjadi 115,46

Lebih terperinci

A. Realisasi Keuangan

A. Realisasi Keuangan BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2008 A. Realisasi Keuangan 1. Belanja Pendapatan Realisasi belanja pendapatan (Pendapatan Asli Daerah) Tahun 2008 Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka mencapai 100%

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG No.02/10/3327/2015. 5 November 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN PEMALANG Bulan Oktober 2015 Inflasi 0,14 persen Pada, Kabupaten

Lebih terperinci

Tabel Kesesuaian Tabel Kesesuaian ISBN : 978-979-064-803-6 No. Publikasi : 03120.1501 Katalog BPS : 1302026 Ukuran Buku : 18,2 x 25,7 cm Jumlah Halaman : xvi + 132 halaman Naskah : Subdirektorat Pengembangan

Lebih terperinci

Pada bulan Perkembangan harga berbagai komoditas bervariatif. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kabupaten Magelang, pada bulan terjadi deflasi sebesar

Pada bulan Perkembangan harga berbagai komoditas bervariatif. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kabupaten Magelang, pada bulan terjadi deflasi sebesar BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAGELANG No.01/03/33.08/Th. III, 11 Maret PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN MAGELANG BULAN FEBRUARI DEFLASI 0,28 PERSEN Bulan di Kabupaten Magelang

Lebih terperinci

Pada bulan Maret 2016 Perkembangan harga berbagai komoditas sangat bervariatif. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kabupaten Magelang, pada bulan Maret

Pada bulan Maret 2016 Perkembangan harga berbagai komoditas sangat bervariatif. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kabupaten Magelang, pada bulan Maret BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAGELANG No.01/03/33.08/Th. III, 11 April 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN MAGELANG BULAN MARET 2016 INFLASI 0,44 PERSEN Bulan Maret 2016 di

Lebih terperinci

Statistik Konsumsi Pangan 2012 KATA PENGANTAR

Statistik Konsumsi Pangan 2012 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan ketersediaan dan pelayanan data dan informasi pertanian, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian menerbitkan Buku Statistik Konsumsi Pangan 2012. Buku ini berisi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI JAMBI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI JAMBI No.30/06/15/Th. X, 1 Juni 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI JAMBI MEI 2016, KOTA JAMBI INFLASI 0,89 PERSEN DAN KABUPATEN BUNGO DEFLASI 0,91 PERSEN Pada Bulan Mei 2016 Kota Jambi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI No. 04/15/3329/Thn XIV, 5 April 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI Bulan Kabupaten Brebes mengalami inflasi sebesar 0,30 persen Pada bulan di Kabupaten Brebes terjadi inflasi sebesar 0,30

Lebih terperinci

Inflasi tingkat Nasional sebesar 0,39 persen dengan inflasi tahun kalender 1,67 persen, dan inflasi year on year

Inflasi tingkat Nasional sebesar 0,39 persen dengan inflasi tahun kalender 1,67 persen, dan inflasi year on year Bulan Mei 2017, harga-harga di Kabupaten Pekalongan mengalami inflasi sebesar 0,49 persen, atau terjadi peningkatan indeks harga konsumen (IHK) dari 128,99 persen (IHK 2012=100) pada bulan April 2017,

Lebih terperinci