UPAYA PERBAIKAN KESALAHAN SISWA MENYEDERHANAKAN OPERASI BENTUK ALJABAR DENGAN PEMBELAJARAN KONTEKTUAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UPAYA PERBAIKAN KESALAHAN SISWA MENYEDERHANAKAN OPERASI BENTUK ALJABAR DENGAN PEMBELAJARAN KONTEKTUAL"

Transkripsi

1 UPAYA PERBAIKAN KESALAHAN SISWA MENYEDERHANAKAN OPERASI BENTUK ALJABAR DENGAN PEMBELAJARAN KONTEKTUAL Yusuf Octaviano F.M. Mahasiswa S1 Universitas Negeri Malang Pembimbing: Drs. Slamet, M.Si Dosen Universitas Negei Malang ABSTRAK: Hasil observasi yang dilakukan peneliti pada tanggal 5 Pebruari 2013 di kelas VII-B SMP Negeri 2 Kepanjen, menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang belum memenuhi nilai ketuntasan materi aljabar. Aljabar merupakan materi yang baru dipelajari pada kelas VII. Materi aljabar yang dipelajari merupakan dasar untuk pembelajaran aljabar ditingkat selanjutnya, khususnya operasi bentuk aljabar. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki kesalahan siswa kelas VII-B SMP Negeri 2 Kepanjen dalam menyederhanakan masalah operasi bentuk aljabar dengan pembelajaran kontekstual. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian dilakukan dengan memberikan soal mengenai operasi bentuk aljabar. Hasil diagnosis digunakan sebagai dasar penyusunan perangkat pembelajaran dengan pembelajaran kontekstual. Beberapa penyebab siswa kesulitan menyederhanakan operasi bentuk aljbabar antara lain, (1) siswa bingung dalam membedakan variabel, koefisien, dan konstanta, (2) siswa bingung dalam membedakan antara suku-suku yang sejenis dengan suku-suku tak sejenis. Pembelajaran materi operasi bentuk aljabar dapat dilakukan dengan pembelajaran kontekstual. Pembelajaran kontekstual pengenalan variabel, koefisien, dan konstanta dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan luas dan keliling dari suatu bangun persegi panjang. Pembelajaran kontekstual untuk membedakan suku-suku sejenis dengan suku-suku tak sejenis menggunakan jumlah siswa laki-laki dan perempuan suatu sekolah. Pembelajaran kontektual untuk penyederhanaan operasi bentuk aljabar menggunakan pendekatan luas persegi panjang dan volum dari kubus. Kata Kunci: aljabar, kesalahan, dan pembelajaran kontekstual. Matematika berkenaan dengan ide-ide atau konsep-konsep abstrak yang tersusun secara hirarkis dan penalarannya deduktif (Hudoyo, 1988 : 3). Kehirarkisan matematika menyebabkan konsep yang telah dipelajari berhubungan dengan konsep-konsep selanjutya. Oleh karena itu jika ada salah satu konsep yang tidak dipahami maka akan mengakibatkan kesulitan siswa dalam memahami konsep selanjutnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan siswa dalam mempelajari matematika antara lain faktor intelektual dan faktor pedagogik (Soejono, 1984:3). Faktor intelektual mempengaruhi daya abstraksi, generalisasi, kemampuan penalaran deduktif, maupun permasalahan induktif serta kemampuan numerik akan mendapat kesulitan belajar matematika. Aljabar pertama kali diajarkan di sekolah menengah saat kelas VII. Operasi aljabar yang dipelajari pada kelas VII sekolah menengah pertama merupakan dasar mempelajari aljabar ditingkatan selanjutnya. Operasi pada 1

2 bentuk aljabar merupakan dasar untuk mempelajari aljabar pada pembelajaran selanjutnya. Wardhani (2004) dalam paket pembinaan penataran permasalahan kontektual mengenalkan bentuk aljabar di SMP menjelaskan bahwa masih banyak siswa yang kurang memahami tentang konsep-konsep yang berkaitan dengan operasi bentuk aljabar serta kemampuan siswa yang rendah dalam menyederhanakan masalah opersi bentuk aljabar. lebih lanjut Wardhani menerangkan bahwa banyak guru yang kesulitan menemukan cara untuk membuat siswa lebih mudah memahami konsep-konsep yang berkaitan dengan operasi bentuk aljabar. Guru juga kesulitan agar siswa lebih terampil dalam menyederhanakan masalah operasi bentuk aljabar. Sifat matematika yang abtrak membuat siswa sulit memahami operasi bentuk aljabar. Wardhani (2004) menjelaskan salah satu solusi untuk mengatasi kesalahan siswa dalam menyederhanakan operasi bentuk aljabar yaitu dengan menggunakan pembelajaran kontekstual. Nurhadi & Senduk (2009: 13) menerangkan pembelajaran kontekstual membantu guru untuk mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata serta memotivasi siswa untuk mengaitkan pengatahuan yang mereka peroleh dengan kehidupan mereka. Pembelajaran kontekstual mendorong siswa untuk aktif membangun pemahaman dan ketrampilan yang dimilikinya. Nurhadi & Senduk (2009: 5) juga menjelaskan bahwa pembelajaran kontekstual merupakan pembelajaran yang memperluas dan menerapkan pengetahuan serta keterampilan siswa. Hal tersebut siswa lebih memahami mengenai suatu materi. Widdiharto (2008 : 39) menjelaskan mengenai prosedur diagnostik kesalahan siswa yaitu: 1). Menemukan kasus kesalahan yang dilakukan oleh siswa. 2). Menandai dan melokalisasi letak kesalahan siswa. 4). Menentukan jenis dan karakteristik kesalahan siswa. 5). Mencari penyebab kesalahan siswa. 6). Mengambil kesimpulan dan meramalkan kemungkinan mengatasi kesalahan siswa. METODE Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik (utuh) dan dengan cara deskripsi dalam bentuk katakata dan bahasa pada suatu konteks yang khusus atau alamiah (Moleong, 2009:6). Tahap-tahap penelitian ini adalah sebagai berikut: 1). Menetapkan tempat penelitian, 2). Meminta izin kepada kepala sekolah tempat yang akan dilakukan penelitian dan meminta masukan pada guru matematika pada sekolah tersebut, 3). Mengurus surat ijin penelitian, 4). Menyiapkan instrument pendukung, 5). Melaksanakan tes, 6). Mengidentifikasi kesalahan siswa, 7). Merancang pembelajaran kontekstual yang dapat mengatasi kesalahan siswa, 8). Melaporkan hasil penelitian. 2

3 Data utama yang diambil dalam penelitian ini adalah hasil tes tertulis yang dilakukan oleh siswa tentang pokok bahasan penyederhanaan masalah operasi bentuk aljabar. Kesalahan-kesalahan dalam menyederhanakan masalah operasi bentuk aljabar memuat kesalahan konseptual dan kesalahan prosedural. Sedangkan data sekunder atau data pendukung merupakan hasil tes validasi soal tes diagnostik. Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, yaitu validasi soal tes dan tes tertulis. HASIL Instrumen yang dibuat oleh peneliti terlebih dahulu divalidasi oleh seorang dosen ahli dari Universitas Negeri Malang jurusan Matematika, yaitu Ibu Dra. Tri Hapsari Utami M.Pd. Hasil validasi menyimpulkan instrumen yang disusun oleh peneliti sangat valid sehingga layak untuk digunakan dalam penelitian. Validator juga memberikan saran agar kalimat selesaikan diganti dengan sederhanakan. Tabel 1 hasil validasi instrumen penelitian Soal Penilaian Nomor Deskriptor Skor Keterangan a 4 SV 1 b 4 SV a 4 SV 2 b 4 SV a 4 SV 3 b 4 SV a 3 V 4 b 3 V a 3 V 5 b 3 V a 3 V 6 b 3 V a 3 V 7 b 3 V Catatan: a : bahasa yang digunakan b : kesesuain soal dengan kompetensi dasar 3

4 c : Soal dapat digunakan untuk mengukur pemahaman prosedural siswa d : Soal dapat digunakan untuk mengukur pemahaman konseptual siswa SV: Sangat valid V : Valid Analisis dari pekerjaan siswa menunjukan beberapa kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menyederhanakan masalah operasi bentuk aljabar. Beberapa kesalahan yang dilakukan oleh siswa disajikan dalam tabel 4.2. Tabel 2 Kesalahan yang dilakukan siswa Soal Jumlah Kesalahan Nomor Konseptual Prosedural Total Ada beberapa kesalahan yang dilakukan oleh siswa untuk setiap nomor soal. Kesalahan yang dilakukan meliputi kesalahan konseptual maupun kesalahan prosedural. Berikut merupakan penjelasan dari beberapa kesalahan yang dilakukan oleh siswa untuk setiap nomor soal. Kesalahan konseptual yang dilakukan oleh siswa karena kurang memahami tentang operasi penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar. Contoh kesalahan yang dilakukan oleh siswa pada gambar 1. Gambar 1 kesalahan memahami operasi penjumlahan bentuk aljabar Kesalahan yang dilakukan oleh siswa pada gambar 4.1 adalah kesalahan dalam melakukan operasi penjumlahan terhadap suku yang tak sejenis. Siswa kurang memahami bahwa operasi penjumlah dan pengurangan bentuk aljabar hanya dapat dikenakan pada suku-suku yang sejenis. 4

5 Gambar 2 kesalahan melakukan operasi pembagian bentuk aljabar Gambar 3 kesalahan tidak melanjutkan proses penyederhanaan kesalahan prosedural yang dilakukan pada gambar 2 oleh siswa yaitu kesalahan melakukan operasi pembagian. Siswa tidak melakukan pembagian terhadap variabel, dan mengalikan dengan. Gambar 3 adalah kesalahan siswa tidak melanjutkan proses penyederhanaan. Siswa hanya melakukan pembagian pada 18 dengan 3. Sedangkan bentuk aljabar belum disederhanakan. Gambar 4 kesalahan memahami operasi pangkat bentuk aljabar Kesalahan memahami operasi perpangkatan bentuk aljabar pada gambar 4 disebabkan siswa tidak memahami jika. Hal tersebut menyebabkan siswa melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan tetapi tidak menjabarkan bentuk aljabar yang dikenai operasi perpangkatan. Siswa harus memahami. PEMBAHASAN Kesalahan- kesalahan siswa dalam menyederhanakan operasi bentuk aljabar disebabkan oleh beberapa hal, antara lain sebagai berikut : Siswa binggung dalam membedakan variabel, koefisien, dan konstanta, siswa bingung dalam membedakan antara suku-suku yang sejenis dengan suku-suku tak sejenis. Wardhani (2004: 1) menjelaskan bahwa kemampuan mengoperasikan bentuk aljabar yang baik tidak dapat dipisahkan dari pemahaman yang baik atau 5

6 mengenai konsep-konsep yang berkaitan dengan bentuk aljabar, seperti pemahaman mengenai lambar aljabar berupa suku, faktor, variabel, konstanta, koefisien, dan lainnya. Pemahaman yang baik mengenai konsep-konsep yang berkaitan dengan bentuk aljabar diharapkan kompetensi menyederhanakan masalah bentuk aljabar akan dikuasai dengan baik. Lebih lanjut Wardhani (2004: 11) menjelaskan bahwa sebelum siswa memahami operasi bentuk aljabar siswa perlu memahami arti lambang pada bentuk aljabar. Beberapa kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menyederhanakan operasi bentuk aljabar disebakan oleh kurangnya pemahaman mengenai konsepkonsep yang berkaitan dengan operasi bentuk aljabar. Pembelajaran tentang konsep-konsep yang berkaitan dengan operasi bentuk aljabar lebih baik menggunakan pemelajaran kontekstual. Wardhani (2004: 2) menjelaskan bahwa sekolah perlu mengusahakan agar mengelolah dengan sebaik-baiknya pembelajaran yang bertujuan mengantarkan siswa menguasai kompetensi menyederhanakan masalah operasi bentuk aljabar. Lebih lanjut Wardhani(2004: 2) menjelaskan salah satu usaha agar siswa menguasi kompetensi menyederhanakan masalah operasi bentuk aljabar dengan menggunakan pembelajaran kontekstual. Pembelajaran konstekstual melibatkan siswa menghubungkan pengetahuan dan ketramplian yang dimilikinya dengan persoalaan sehari-hari. Pengalaman belajar yang melibatkan siswa secara langsung dapat membuat siswa lebih memahami mengenai suatu materi, khususnya materi aljabar. Guru diharapkan dapat menggunakan pembelajaran kontektual saat menjelesakan mengenai aljabar. Upaya yang dilakukan untuk memperbaiki kesalahan siswa antara lain dengan pembelajaran kontekstual. Pembelajaran kontekstual yang digunakan untuk siswa yang bingung membedakan antara variabel, koefisien, dan konstanta yaitu menggunakan pendekatan luas dan keliling persegi panjang. Pembelajaran kontekstual menggunakan pendekatan jumah siswa laki-laki dan perempuan pada suatu sekolah untuk memperbaiki kesalahan siswa dala membedakan suku-suku sejenis dan suku-suku tak sejenis. Pembelajaran kontekstual dengan menggunakan luas persegi panjang dan volum kubus untuk memperbaiki kesalahan siswa menyederhanakan operasi bentuk aljabar. Guru diharapkan mengembangkan perangkan pembelajaran yang berdasakan pembelajaran kontekstual. Peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran yang berdasarkan pembelajaran kontekstual untuk mengatasi kesalahan menyederhanakan masalahan operasi bentuk aljabar. 6

7 Contoh pembelajaran kontekstual Variabel, Koefisien dan Konstanta Perhatikan gambar berikut meter meter Gambar di atas merupakan gambar suatu lapangan futsal berbentuk persegi panjang. Panjang lapangan tersebut adalah... meter, sedangkan lebar lapangan adalah... meter. 1. Luas dari lapangan tersebut adalah... x..., dan keliling lapangan tersebut adalah...x Berapa panjang dan lebar lapangan jika setelah dilakukan pengukuran luas lapangan tersebut adalah 48 meter 2? (panjang dan leber lapangan merupakan bilangan bulat) 3. Pemilik lapangan merasa bahwa lapangan tersebut kuang besar, sehingga panjang lapangan diperpanjang 2 meter. Setelah diperpanjang, panjang lapangan adalah... meter. Karena penambahan panjang lapangan maka diadakan pengecetan ulang garis tepi lapangan yang mengelilingi lapangan. Berapa keliling garis tepi lapangan? KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti ada beberapa penyebab kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menyederhanakan masalah operasi bentuk aljabar antara lain, sebagai berikut: siswa binggung dalam membedakan variabel, koefisien, dan konstanta, siswa bingung dalam membedakan antara suku-suku yang sejenis dengan suku-suku tak sejenis. Upaya yang dilakukan untuk memperbaiki kesalahan siswa antara lain dengan pembelajaran kontekstual. Pembelajaran kontekstual yang digunakan untuk siswa yang bingung membedakan antara variabel, koefisien, dan konstanta yaitu menggunakan pendekatan luas dan keliling persegi panjang. Pembelajaran kontekstual menggunakan pendekatan jumah siswa laki-laki dan perempuan pada suatu sekolah untuk memperbaiki kesalahan siswa dala membedakan suku-suku sejenis dan suku-suku tak sejenis. Pembelajaran kontekstual dengan menggunakan luas persegi panjang dan volum kubus untuk memperbaiki kesalahan siswa 7

8 menyederhanakan operasi bentuk aljabar. Guru diharapkan mengembangkan perangkan pembelajaran yang berdasakan pembelajaran kontekstual. Beberapa saran yang diharapkan oleh peneliti agar tidak terjadi kesalahan yang sama dilakukan oleh siswa lain, yaitu pengajar lebih menekankan pemahaman mengenai lambang aljabar seperti variabel, koefisien, konstanta, suku sejenis, suku tak sejenis, dan lainnya sebelum menjelaskan mengenai operasi bentuk aljabar, pengajar menggunakan metode pembelajaran yang kontektual agar siswa lebih memahami mengenai operasi bentuk aljabar, pengajar lebih memperhatikan siswa yang mengalami kesulitan dalam menyederhanakan masalah operasi bentuk aljabar karena operasi aljabar merupakan dasar untuk menyederhanakan masalah aljabar ditingkat selanjutnya. DAFTAR RUJUKAN Hudoyo, Herman Mengajar Belajar Matematika. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Nurhadi, Senduk, A.G Pembelajaran Kontekstual. Surabaya : PT. JePe Press Media Utama. Soejono Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remidial Matematika. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Wardhani, Sri Permasalahan Kontekstual Mengenalkan Bentuk Aljabar di SMP. Yogyakarta : Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika. Widdiharto, Rachmadi Diagnosis Kesulitan Belajar Matematika SMP dan Alternatif Proses Remidinya. Yogyakarta : Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika. Mengetahui, Pembimbing Drs. Slamet, M.Si NIP Mahasiswa Yusuf Octaviano F.M. NIM

Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs untuk Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika

Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs untuk Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs untuk Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika Penulis Dra. Sri Wardhani Penilai Dra. Th Widyantini, M.Si. Editor Titik Sutanti, S.Pd.Si. Ilustrator

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA UNTUK SISWA KELAS VII-F SMP NEGERI 7 MALANG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA UNTUK SISWA KELAS VII-F SMP NEGERI 7 MALANG MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA UNTUK SISWA KELAS VII-F SMP NEGERI 7 MALANG Umar Wirahadi Kusuma Universitas Negeri Malang Pembimbing

Lebih terperinci

ARTIKEL CONTOH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MATEMATIKA SMP KELAS VII

ARTIKEL CONTOH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MATEMATIKA SMP KELAS VII ARTIKEL CONTOH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MATEMATIKA SMP KELAS VII Oleh Adi Wijaya, S.Pd, MA PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PPPPTK) MATEMATIKA

Lebih terperinci

SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. oleh. : Ishmatul Maula NIM : 2101409172. : Bahasa dan Sastra Indonesia FAKULTAS BAHASA DAN SENI

SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. oleh. : Ishmatul Maula NIM : 2101409172. : Bahasa dan Sastra Indonesia FAKULTAS BAHASA DAN SENI i PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT UNTUK MENEMUKAN IDE POKOK MENGGUNAKAN METODE P2R DAN QUESTION DENGAN POLA HORIZONTAL PADA SISWA KELAS X.1 MA SALAFIYAH SIMBANGKULON BUARAN PEKALONGAN TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

Skripsi. disajikan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh. Muhamad Farid 1401409015

Skripsi. disajikan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh. Muhamad Farid 1401409015 PENINGKATAN HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK BERBASIS TEORI BELAJAR BRUNER PADA SISWA KELAS IV SDN KALIGAYAM 02 KABUPATEN TEGAL Skripsi disajikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE KARYA WISATA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE KARYA WISATA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE KARYA WISATA Agustian SDN 02 Curup Timur Kabupaten Rejang Lebong Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan siswa dalam

Lebih terperinci

HUBUNGAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR IPS DI SD GUGUS 1 KABUPATEN KEPAHIANG SKRIPSI

HUBUNGAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR IPS DI SD GUGUS 1 KABUPATEN KEPAHIANG SKRIPSI HUBUNGAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR IPS DI SD GUGUS 1 KABUPATEN KEPAHIANG SKRIPSI Oleh: RESSA ARSITA SARI NPM : A1G009038 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Kata kunci : penggunaan media, gambar seri, peningkatan kemampuan, karangan sederhana.

Kata kunci : penggunaan media, gambar seri, peningkatan kemampuan, karangan sederhana. PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA SISWA KELAS III SDK RANGGA KECAMATAN LEMBOR KABUPATEN MANGGARAI BARAT Herman Yoseph Tagur SDK Rangga Lembor Manggarai

Lebih terperinci

DESI AFRIDA AIE003024

DESI AFRIDA AIE003024 PENERAPAN PEMBELAJARAN IPA (FISIKA) BERBASIS PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES (PKP) DENGAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN PROSEDURAL SISWA KELAS VII.3 SMPN 1 BENGKULU (CLASSROOM ACTION RESEARCH)

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN OPERASI HITUNG ALJABAR

PENGARUH PENGGUNAAN METODE KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN OPERASI HITUNG ALJABAR PENGARUH PENGGUNAAN METODE KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN OPERASI HITUNG ALJABAR (Studi Eksperimen di Kelas VIII MTs Al-Ikhlas Setupatok Mundu-Cirebon) SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH : LUH PUTU DIANI SUKMA NPM : 07.8.03.51.30.1.5.1069

SKRIPSI OLEH : LUH PUTU DIANI SUKMA NPM : 07.8.03.51.30.1.5.1069 i SKRIPSI MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI PADA SISWA KELAS V SDN 8 DAUH PURI

Lebih terperinci

Sutrisno Nurul Hidayah Malinau Kalimantan Utara nuruljhd@gmail.com

Sutrisno Nurul Hidayah Malinau Kalimantan Utara nuruljhd@gmail.com PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BERPANGKAT TIGA DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN MOLIKUR-13 DI KELAS VI SDN 010 MALINAU KOTA Sutrisno Nurul Hidayah Malinau Kalimantan Utara

Lebih terperinci

NI KOMANG SRI YULIANTARI NPM.:

NI KOMANG SRI YULIANTARI NPM.: SKRIPSI MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BANGUN RUANG SISI DATAR MELALUI IMPLEMENTASI CTL DENGAN BANTUAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS V A SD NEGERI 10 KESIMAN TAHUN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER DENGAN WONDESHARE QUIZ CREATOR PADA MATERI PAJAK PENGHASILAN PASAL 21

PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER DENGAN WONDESHARE QUIZ CREATOR PADA MATERI PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER DENGAN WONDESHARE QUIZ CREATOR PADA MATERI PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 Elyn Rachmawati Agung Listiyadi Prodi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS EKSPOSISI UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS EKSPOSISI UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS EKSPOSISI UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs Nanik Susilowati Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Seorang pendidik dituntut kreativitasnya untuk mampu menyusun

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SDN III TUBOKARTO,PRACIMANTORO TAHUN PELAJARAN 2009-2010

HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SDN III TUBOKARTO,PRACIMANTORO TAHUN PELAJARAN 2009-2010 HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SDN III TUBOKARTO,PRACIMANTORO TAHUN PELAJARAN 2009-2010 Oleh: Ima Safitri X7108691 Skripsi Ditulis dan diajukan

Lebih terperinci

Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI POKOK SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 2 KALIKAJAR KALIGONDANG PURBALINGGA

Lebih terperinci

PENGGUNAAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK PADA MATERI ALJABAR

PENGGUNAAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK PADA MATERI ALJABAR PENGGUNAAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK PADA MATERI ALJABAR Di MTsN Tangerang II Pamulang Skripsi Diajukan Kepada Fakultas

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENEMUKAN KALIMAT UTAMA SEBUAH BACAAN MELALUI PENERAPAN MEMBACA INTERAKTIF DENGAN METODE KONTEKTUAL LEARNING PADA SISWA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENEMUKAN KALIMAT UTAMA SEBUAH BACAAN MELALUI PENERAPAN MEMBACA INTERAKTIF DENGAN METODE KONTEKTUAL LEARNING PADA SISWA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENEMUKAN KALIMAT UTAMA SEBUAH BACAAN MELALUI PENERAPAN MEMBACA INTERAKTIF DENGAN METODE KONTEKTUAL LEARNING PADA SISWA KELAS IV SDN KARANGWONO 01 TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

Unit 1 KONSEP DASAR ASESMEN PEMBELAJARAN. Endang Poerwanti. Pendahuluan. aldo

Unit 1 KONSEP DASAR ASESMEN PEMBELAJARAN. Endang Poerwanti. Pendahuluan. aldo aldo Unit 1 KONSEP DASAR ASESMEN PEMBELAJARAN Endang Poerwanti Pendahuluan K ompetensi mengajar adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh semua tenaga pengajar. Berbagai konsep dikemukakan untuk

Lebih terperinci

1. Penelitian Tindakan Kelas untuk Inovasi Pembelajaran

1. Penelitian Tindakan Kelas untuk Inovasi Pembelajaran 1. Penelitian Tindakan Kelas untuk Inovasi Pembelajaran Tidak seorangpun pendidik yang berusaha untuk mempertahankan metode ceramah sebagai metode yang harus digunakannya dalam setiap pembelajaran yang

Lebih terperinci

PROSES PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) KELAS V SD NEGERI GIWANGAN YOGYAKARTA

PROSES PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) KELAS V SD NEGERI GIWANGAN YOGYAKARTA PROSES PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) KELAS V SD NEGERI GIWANGAN YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Lebih terperinci

PENGARUH PERMAINAN DOMINO TERHADAP KETERAMPILAN OPERASI HITUNG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD SWASTA PAB 23 PATUMBAK II KABUPATEN DELI SERDANG

PENGARUH PERMAINAN DOMINO TERHADAP KETERAMPILAN OPERASI HITUNG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD SWASTA PAB 23 PATUMBAK II KABUPATEN DELI SERDANG 1 PENGARUH PERMAINAN DOMINO TERHADAP KETERAMPILAN OPERASI HITUNG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD SWASTA PAB 23 PATUMBAK II KABUPATEN DELI SERDANG Sukmawarti Dosen Kopertis Wilayah I dpk pada FKIP Universitas

Lebih terperinci

Disusun Oleh MUH SHOLEH NIM : 13485293

Disusun Oleh MUH SHOLEH NIM : 13485293 PENGGUNAAN MEDIA ALAT PERAGA KONKRIT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS III MIM KRANGGAN KECAMATAN POLANHARJO KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN BUKU AJAR SAINS UNTUK SMP KELAS VII DITINJAU DARI ASPEK KETERLIBATAN SISWA

ANALISIS KELAYAKAN BUKU AJAR SAINS UNTUK SMP KELAS VII DITINJAU DARI ASPEK KETERLIBATAN SISWA ANALISIS KELAYAKAN BUKU AJAR SAINS UNTUK SMP KELAS VII DITINJAU DARI ASPEK KETERLIBATAN SISWA Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ruang sisi datar, maka dengan demikian data yang akan dikumpulkan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. ruang sisi datar, maka dengan demikian data yang akan dikumpulkan dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pada penelitian ini, peneliti berusaha mendeskripsikan bentuk pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa dengan menerapkan pembelajaran

Lebih terperinci

Sri Purnama Surya, S.Pd, M.Si. Anang Heni Tarmoko. Dra. Sri Wardhani. Penilai: Editor:

Sri Purnama Surya, S.Pd, M.Si. Anang Heni Tarmoko. Dra. Sri Wardhani. Penilai: Editor: PAKET FASILITASI PEMBERDAYAAN KKG/MGMP MATEMATIKA PSIKOLOGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMA Penulis: Fadjar Shadiq, M.App.Sc Penilai: Dra. Sri Wardhani Editor: Sri Purnama Surya, S.Pd, M.Si Desain: Anang

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA OBJEK LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS SISWA KELAS IV C DI SD NEGERI 052 BUKITRAYA PEKANBARU TAHUN AJARAN 2009/2010

PENGGUNAAN MEDIA OBJEK LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS SISWA KELAS IV C DI SD NEGERI 052 BUKITRAYA PEKANBARU TAHUN AJARAN 2009/2010 1 PENGGUNAAN MEDIA OBJEK LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS SISWA KELAS IV C DI SD NEGERI 052 BUKITRAYA PEKANBARU TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Tes Hasil Belajar a. Pengertian Tes merupakan alat ukur untuk proses pengumpulan data di mana dalam memberikan respon atas pertanyaan dalam instrumen, peserta

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MENGGUNAKAN MEDIA BANGUN RUANG MULTIWARNA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MENGGUNAKAN MEDIA BANGUN RUANG MULTIWARNA PADA SISWA SEKOLAH DASAR Peningkatan Hasil Belajar Sifat-Sifat Bangun Ruang Menggunakan Bangun Ruang Multiwarna PENINGKATAN HASIL BELAJAR SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MENGGUNAKAN MEDIA BANGUN RUANG MULTIWARNA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci