Sutrisno Nurul Hidayah Malinau Kalimantan Utara
|
|
- Susanti Sasmita
- 8 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BERPANGKAT TIGA DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN MOLIKUR-13 DI KELAS VI SDN 010 MALINAU KOTA Sutrisno Nurul Hidayah Malinau Kalimantan Utara Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi hitung bilangan berpangkat tiga dengan menggunakan media MOLIKUR-13 (monopoli kurikulum 2013). Media MOLIKUR-13 digunakan sebagai suatu permainan untuk melatih keterampilan siswa dalam suatu materi pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN 010 Malinau Kota, sebanyak 20 siswa dengan rincian laki-laki 12 dan perempuan 8. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I ketuntasan belajar siswa mencapai 45% dan pada siklus mencapai II 100%. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan media Molikur-13 dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SDN 010 Malinau Kota dengan materi operasi hitung bilangan berpangkat tiga. Kata Kunci : Hasil belajar, Bilangan Berpangkat Tiga, Molikur-13. Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan pelaksanaan kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Pranowo 1996 mengatakan (Pawestri, 2007 : 8) bahwa belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Jadi pendapat ini menekankan pada intelektual. Siswa diberikan bermacam-macam pengetahuan dengan jalan menghapal. Selanjutnya Imron, 1996 mengatakan (Pawestri, 2007 : 8) merumuskan perbuatan belajar lebih luas dibanding pendapat tradisional yang hanya menekankan pada sejumlah pengetahuan. Dikatakan oleh kelompok modern tentang belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam caracara bertingkah laku misalnya tidak tahu menjadi tahu, timbullah pengertian baru dan berkembangnya sifat-sifat sosial, susila, emosional. Dari dua pendapat di atas dapatlah diambil kesimpulan bahwa belajar adalah pengumpulan sejumlah ilmu pengetahuan yang disertai pertumbuhan atau perubahan sikap. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur oleh guru melalui proses pengajaran. Menurut Dimyati dan Mudjiono, dalam Munawar (2009) hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu dari sisi siswa dan sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat kemampuan mental yang lebih baik dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran. Menurut 226
2 Sutrisno & Hidayah, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Media Molikur-13, 227 Hamalik dalam Munawar (2009), hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Menurut Syaiful dan Aswan dalam Munawar (2009) hasil belajar adalah hasil dalam penilaian terhadap kemampuan yang dimiliki siswa yang dinyatakan dalam bentuk angka yang diperoleh siswa dari serangkaian tes yang dilaksanakan setelah siswa mengikuti proses pembelajaran. Dari serangkaian pengertian hasil belajar, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah sebuah proses perubahan pengetahuan, berupa kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Salah satu cara meningkatkan kualitas pembelajaran diantaranya adalah penggunaan media pembelajaran. Hal ini dapat membantu siswa meningkatkan hasil belajarnya. Setiap guru perlu menggunakan alat peraga yang sesuai dengan karakteristik materi pelajaran agar siswa dapat belajar dengan baik. Namun demikian, kiranya dapat dimengerti bahwa untuk mendesain kegiatan belajar mengajar yang dapat memacu pencapaian hasil belajar yang lebih efektif dan efisien untuk setiap materi pelajaran, maka guru memerlukan media pembelajaran yang tepat. Media pembelajaran menurut Gagne dan Briggs (dalam Mayasa, 2012) adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional dilingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Pembelajaran yang banyak verbalisme tentu akan cepat membosankan, sebaliknya pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran lebih menarik dan memberikan suasana gembira karena siswa tertarik dan mudah memahami materi pembelajaran. Sedangkan menurut Hamalik dalam Munawar (2009) media pengajaran adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pengajaran disekolah. Penggunaan media pembelajaran di SD dapat diterapkan dalam berbagai mata pelajaran salah satunya dalam mata pelajaran Matematika. Dalam pengajaran Matematika di SD kebanyakan guru mengeluhkan rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari banyaknya kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam mengerjakan soal-soal Matematika pada saat ulangan harian, ulangan tengah semester, atau ulangan kenaikan kelas. Hal tersebut juga penulis alami selama mengajar di Sekolah Dasar Negeri 010 Malinau Kota. Penulis masih mengalami kendala dalam meningkatkan hasil belajar Matematika khususnya pada materi operasi hitung bilangan berpangkat tiga. Masalah rendahnya hasil belajar siswa terhadap pelajaran hal tersebut disebabkan karena siswa merasa jenuh dengan metode pembelajaran yang selama ini diterapkan di sekolah yakni metode ceramah dan pada umumnya siswa hanya belajar menghafal konsep serta melakukan pemberian tugas pada anak secara rutin. Guru masih menggunakan buku sebagai sumber utama pembelajaran tanpa penggunaan media pembelajaran di dalam kelas. Selain itu, sering terjadinya kesalahan konsep atau misconception pada pembelajaran matematika salah satunya pada materi pengerjaan operasi hitung bilangan berpangkat tiga. Misalnya: =. Masih ada sebagian siswa yang menyelesaikan soal tersebut dengan cara (2 x 3) + (3 x 3) = = 15. Dengan adanya kondisi demikian yang terjadi di lapangan, maka kondisi siswa di dalam kelas cenderung kurang memperhatikan pelajaran yang disampaikan guru sehingga timbul rasa kejenuhan yang pada akhirnya hasil pembelajaran di
3 228, J-TEQIP, Tahun V, Nomor 2, November 2014 kelas tidak maksimal. Untuk itu, diperlukan sebuah media pembelajaran yang mampu memberdayakan siswa yang tidak mengharuskan siswa menghafal tetapi yang mendorong siswa untuk tidak jenuh belajar sehingga memperoleh hasil belajar yang baik. Hasil penelitian tindakan kelas menunjukkan nilai dasar sebelum dilakukan tindakan menunjukkan hanya 6 orang yang dianggap melampaui nilai KKM yaitu 65 atau sekitar 30% dari jumlah siswa, dengan nilai rata-rata 56,50. Oleh karena itu, penulis bermaksud menggunakan alat peraga Molikur-13 (Monopoli Kurikulum 2013) dalam pembelajaran Matematika di dalam kelas. Pembelajaran Matematika merupakan suatu upaya untuk memfasilitasi, mendorong, dan mendukung siswa dalam belajar Matematika. Banyak orang yang tidak menyukai Matematika, termasuk siswa yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Mereka menganggap Matematika adalah pelajaran yang sulit dan menakutkan. Anggapan ini membuat mereka merasa malas untuk belajar Matematika. Menurut Pitadjeng (2006: 1) belajar akan efektif jika dilakukan dalam suasana yang menyenangkan, sedangkan orang yang belajar akan merasa senang jika memahami apa yang dipelajari. Pendapat keduanya juga berlaku bagi siswa Sekolah Dasar yang sedang belajar Matematika Oleh karena itu, di dalam belajar anak diberi kesempatan untuk merencanakan dan menggunakan cara belajar yang mereka senangi. Selain itu, guru dalam mengajarkan Matematika harus mengupayakan agar siswa dapat memahami dengan baik materi yang sedang dipelajari. Untuk menciptakan suasana belajar yang menarik dan menyenangkan, guru harus pandai dalam memilih metode yang akan digunakan dalam mengajar. Penggunaan media yang tepat dapat membantu siswa untuk lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru. Oleh karena itu, di dalam belajar anak diberi kesempatan untuk merencanakan dan menggunakan cara belajar yang mereka senangi., salah satunya dengan penggunakan media Molikur-13. Monopoli menurut Suwanda, (2008) adalah salah satu permainan papan bertujuan untuk menguasai semua petak diatas papan melalui pembelian, penyewaan dan pertukaran properti dalam system ekonomi yang disederhanakan. Pada umumnya permainan monopoli digunakan sebagai hiburan saja dan sangat disukai anak-anak. Seiring dengan pembelajaran yang ada di sekolah dimana para siswa banyak yang tidak menyukai pelajaran matematika, karena dianggap terlalu sulit. Maka penulis berusaha merubah cara pandang tersebut, sehingga siswa lebih menyenangi matematika dan bukan lagi sebagai mata pelajaran yang menakutkan. Media monopoli matematika adalah sebuah alternatif media pembelajaran yang ditujukan untuk melatih keterampilan siswa dalam pembelajaran matematika, salah satunya adalah dalam menerapkan operasi hitung bilangan berpangkat tiga. Media monopoli matematika yang telah penulis kembangkan, kini penulis namakan MOLIKUR-13 (Monopoli Kurikulum 2013), dengan harapan permainan monopoli ini bukan hanya dapat di gunakan dalam pembelajaran matematika saja, tetapi juga dapat digunakan dalam pembelajaran lainnya sesuai kurikulum 2013 yaitu pembelajaran tematik. Penulis berharap dengan alat peraga yang berbentuk sebuah permainan yang sudah dikenal oleh siswa, maka diharapkan siswa akan senang belajar matematika, sehingga merekapun akan lebih memahami materi operasi hitung bilangan berpangkat tiga secara tidak langsung dengan cara yang
4 Sutrisno & Hidayah, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Media Molikur-13, 229 menyenangkan. Dengan harapan siswa lebih terampil dalam menerapkan konsep dasar bilangan pangkat tiga pada operasi hitungnya. Sehingga siswa lebih bersemangat belajar matematika dan tidak lagi terjadi kesalahan konsep atau miskonsepsi Media Molikur-13 terbuat dari bahan-bahan dan alat sederhana yang ada dilingkungan siswa yaitu berupa kertas karton, batu, koin, spidol, penggaris, dan gunting. Kelengkapan media Molikur-13 sebagai berikut: a. Papan permainan MOLIKUR-13 b. 100 buah Bintang-bintang kertas dua warna sebagai pengganti uang-uangan c. 20 Kartu pertanyaan sebagai pengganti kartu hak milik d. Sebuah koin sebagai pengganti dadu e. 2 Buah batu warna-warni sebagai wakil dari pemain Cara kerja Molikur-13 adalah: 1. Permainan di mulai dengan Suit terlebih dahulu, untuk menentukan kelompok mana yang lebih dahulu mendapat giliran bermain 2. Permainan dilakukan oleh masingmasing kelompok secara bergantian dengan cara melempar koin sebagai dadu. Dan melangkah pada petak monopoli sesuai dengan hasil lemparan koin. Apabila jatuhnya sisi koin yang dilempar bertuliskan angka 1 (berarti satu kali melangkah), dan apabila sisi koin yang dilempar dan jatuhnya angka 2 (berarti dua kali melangkah) 3. Permainan dimulai dari petak Mulai 4. Kelompok yang main akan melangkah sebanyak hasil lemparan koinnya, batu sebagai pengganti bidak diletakkan di petak terakhir pemain melangkah, dan mendapat pertanyaan dari kelompok lawan sesuai dengan nomor yang ada pada petak monopoli. (Apabila batu berada di petak nomor 2 maka pemain menjawab soal yang ada pada kartu soal nomor 2 dari pihak lawan, bila berada di petak nomor 7 maka pemain mendapat pertanyaan yang ada pada kartu soal nomor 7 dari pihak lawan, dan begitu seterusnya sampai permainan berakhir pada petak 10 yang menandakan permainan sudah selesai). 5. Kelompok yang mendapat pertanyaan diberikan waktu menjawab selama 3 menit. Memecahkan permasalahan secara bersama-sama, tetapi menjawab secara bergantian masing-masing kelompok. 6. Apabila kelompok yang mendapat giliran main dapat menjawab dengan benar pertanyaan dari kelompok lawan, maka kelompok tersebut berhak memperoleh bintang dari kelompok lawan sebanyak nomor soal berapa yang berhasil dijawab. (Misal: apabila soal nomor satu maka ia berhak mendapatkan 1 bintang, jika soal nomor 2 maka ia berhak mendapatkan 2 bintang dari lawan, pemain benar menjawab soal nomor 3 maka pemain juga berhak mendapat 3 bintang dari pihak lawan, dan seterusnya). 7. Namun apabila kelompok yang mendapat giliran menjawab soal (pemain) tersebut tidak dapat menjawab dengan benar, maka pihak lawan akan memperoleh bintang dari dari pihak yang mendapat giliran main sejumlah nomor soal yang diberikan tadi. 8. Permainan dilakukan secara bergantian untuk sebagai pemain (si penjawab soal) dan sebagai lawan (si pemberi soal). 9. Permainan dianggap berakhir apabila salah satu kelompok telah mencapai petak Selesai dan menjawab soal nomor 10.
5 230, J-TEQIP, Tahun V, Nomor 2, November Kelompok yang dianggap sebagai pemenang bukanlah kelompok yang berhasil mencapai petak Selesai terlebih dahulu, tetapi kelompok yang memperoleh Bintang terbanyak dari pihak lawan. Manfaat penggunaan media Molikur-13 (monopoli kurikulum 2013) dalam pembelajaran menurut penulis adalah: a. Mengembangkan kerjasama antar siswa dalam kelompok (kooperatif) untuk mempersiapkan soal yang diperlukan dalam permainan Molikur- 13 sesuai materi atau tema pembelajaran yang sedang berlangsung. b. Melatih siswa untuk kreatif dalam pengajuan masalah (problem possing) c. Menumbuhkan jiwa kompetitif atau persaingan untuk menjadi yang terbaik dan saling mengajarkan pada siswa yang kurang mengerti. d. Melatih sifat jujur siswa dalam memberikan bintang pada pihak lawan yang dapat menjawab soal dengan benar. e. Melatih disiplin dan sikap sportif siswa untuk mentaati peraturan yang telah Studi pendahuluan Pembelajaran Matematika di SDN 010 Malinau Kota Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus I Analisis dan Refleksi Siklus I Analisis dan Refleksi Siklus II ditetapkan dalam permainan Molikur- 13. f. Melatih siswa untuk berjiwa besar atau mau menerima kekalahan dan tidak sombong sebagai kelompok pemenang. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian tindakan kelas dengan model sepiral Kemmis dan Taggart yang merupakan penelitian tindakan kelas jenis partisipan, ialah apabila orang yang akan melakukan penelitian harus terlibat langsung di dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan penelitian. Subjek penelitian adalah siswa kelas VI SDN 010 Malinau Kota Kabupaten Malinau Propinsi Kalimantan Utara. Jumlah siswa yang diteliti sebanyak 20, dengan rincian 12 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Penelitian mengacu pada rancangan penelitian yang dilakukan oleh Kemmis dan Teggart yang model spiral (dalam Sukajati, 2008: 16) yang sebagai berikut: : Analisis dan refleksi temuan Hasil Belajar siswa dalam Operasi Hitung Bilangan Berpangkat tiga rendah Perencanaan Tindakan Membuat rancangan tindakan Membuat panduan Membuat instrumen penelitian Perencanaan Tindakan II Membuat perencanaan perbaikan siklus II Pelaksanaan Tindakan & Observasi Siklus II Simpulan
6 Sutrisno & Hidayah, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Media Molikur-13, Perencanaan Pada tahap perencanaan tindakan peneliti meminta izin kepada kepala sekolah untuk melakukan penelitian, menyiapkan indikator yang akan diteliti dan tolak ukur keberhasilan penelitian yang akan di laksanakan. Kemudian mencari guru yang akan dijadikan kolaborasi, yang paham tentang mata pelajaran yang akan menjadi sumber Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Selain itu peneliti menyiapkan RPP yang akan digunakan. Rancangan Pembelajaran dengan Menggunakan Media MOLIKUR-13 a. Guru mempersiapkan sebuah Papan Molikur-13 dan 20 kartu soal untuk sepasang kelompok, serta bintang-bintangan yang telah dibuat oleh siswa. b. Tiap-tiap kelompok mendapat tugas membuat 10 buah soal bilangan berpangkat tiga dan operasi hitungnya yang disertai dengan kunci jawaban. Guru membimbing siswa dalam kelompoknya secara bergantian saat membuat soal beserta kunci jawabannya. c. Siswa memindahkan soal yang dibuat pada kartu soal monopoli yang telah disiapkan oleh guru, dan menuliskan kunci jawaban pada kertas yang telah disediakan. Gambar kegiatan siswa membuat soal dengan bimbingan guru d. Setelah semua siap, guru memilih kelompok yang akan bermain Molikur-13 secara berpasangan (sebuah papan monopoli dimainkan oleh 2 kelompok) e. Guru memberitahukan kembali kepada siswa aturan dalam permainan Molikur-13
7 232, J-TEQIP, Tahun V, Nomor 2, November 2014 Gambar guru memberikan petunjuk dalam aturan bermain Molikur-13 f. Siswa bermain Molikur-13 sesuai aturan yang telah diberikan g. Guru memberikan apresiasi pada kelompok yang memperoleh bintang terbanyak. Gambar Suasana kelas saat siswa bermain Molikur Pelaksanaan Tindakan Adapun kegiatan yang penulis lakukan dalam tahap ini adalah: (1)Memeriksa kehadiran siswa, (2)Memberikan apersepsi, (3)Melaksanakan kegiatan inti pembelajaran matematika dengan media Molikur-13 (Monopoli kurikulum 2013), (4) Melakukan tes individu. 3. Observasi Kegiatan observasi dilaksanakan pada waktu pelaksanaan tindakan. Teman sejawat sebagai observer yang akan mengobservasi tentang kinerja peneliti selama penerapan media pembelajaran Molikur-13. Pada tahap ini penulis (guru) dan teman sejawat akan melakukan observasi atas tindakan yang sedang dilakukan dengan menggunakan lembar observasi. Observasi dilakukan pada: (1) Guru, dengan fokus pada kemampuan guru dalam materi pembelajaran, (2) Siswa,
8 Sutrisno & Hidayah, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Media Molikur-13, 233 dengan aspek: Pengetahuan (kemampuan siswa saat membuat soal yang ditulis di kartu soal), Praktek (kerjasama siswa sebelum dan pada saat bermain molikur-13), dan Produk sikap (saat siswa menjawab soal). 4. Refleksi Adapun kegiatan yang dilakukan pada saat merefleksi, melakukan analisis, dan mengevaluasi atau mendiskusikan data yang harus diperoleh, penyusunan rencana tindakan selanjutnya, hasil datanya diperoleh melalui kegiatan observasi. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Dari hasil pratindakan, tindakan, dan observasi penelitian tindakan kelas (PTK) pada pembelajaran matematika materi Operasi Hitung Bilangan Berpangkat Tiga dengan menggunakan media Molikur-13 (Monopoli Kurikulum 2013) siswa kelas VI SDN 010 Malinau Kota Kabupaten Malinau Propinsi Kalimantan Utara Tahun Pelajaran 2014/2015 didapatkan data pada tabel berikut ini. Tabel 1: Daftar Hasil Belajar Dalam Penggunaan Media Molikur-13 Nilai Siswa No Nama Siswa Pra Tindakan Siklus I Siklus II 1 Andhika Anggi Satrio Laing Aria Debby Fitriyani Dendi Ansel Rusli Dian Gunawan Dimas Febrian Saputra Elsa Ramadani Gavin Hensan Oktorino Jansen Laway Kelvin Laway Kristia Natalia Mamahit Lia Anggraeni Wijaya Maymunah Naufal Nurcahyo Nur Anisya Ridho Akbar Kurniawan Samsul Ramdani Siti Nur Rofiah Susy Astika Jumlah Rata-Rata 56,50 64,50 88,00
9 234, J-TEQIP, Tahun V, Nomor 2, November 2014 Tabel 2: Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I Jumlah Nilai Dalam Kerja Kelompok No Nama siswa Pengeta- Kerja Jumlah Keterangan sikap Nilai huan Sama skor 1 Andhika Kurang 2 Anggi Satrio Laing Baik 3 Aria Cukup 4 Debby Fitriyani Baik 5 Dendi Ansel Kurang Rusli 6 Dian Gunawan Cukup 7 Dimas Febrian Baik Saputra 8 Elsa Ramadani Baik 9 Gavin Hensan Oktorino Baik 10 Jansen Laway Kurang 11 Kelvin Laway Kurang 12 Kristia Natalia Kurang Mamahit 13 Lia Anggraeni Cukup Wijaya 14 Maymunah Cukup 15 Naufal Kurang Nurcahyo 16 Nur Anisya Baik 17 Ridho Akbar Cukup Kurniawan 18 Samsul Kurang Ramdani 19 Siti Nur Rofiah Cukup 20 Susy Astika Kurang JUMLAH RATA-RATA 64,05 Cukup
10 Sutrisno & Hidayah, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Media Molikur-13, 235 Tabel 3: Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II Jumlah Nilai dalam Kerja Kelompok No Nama siswa Pengeta- Kerja Jumlah. Sikap Nilai huan Sama Skor keterangan 1 Andhika Sangat Baik 2 Anggi Satrio Laing Sangat Baik 3 Aria Sangat Baik 4 Debby Fitriyani Sangat Baik 5 Dendi Ansel Rusli Sangat Baik 6 Dian Gunawan Sangat Baik 7 Dimas Febrian Sangat Baik 3 83 Saputra 8 Elsa Ramadani Sangat Baik 9 Gavin Hensan Sangat Baik 3 92 Oktorino 10 Jansen Laway Sangat Baik 11 Kelvin Laway Sangat Baik 12 Kristia Natalia Sangat Baik 3 83 Mamahit 13 Lia Anggraeni Sangat Baik 3 83 Wijaya 14 Maymunah Sangat Baik 15 Naufal Nurcahyo Sangat Baik 16 Nur Anisya Sangat Baik 17 RidhoAkbar Sangat Baik 3 92 Kurniawan 18 Samsul Ramdani Sangat Baik 19 Siti Nur Rofiah Sangat Baik 20 Susy Astika Sangat Baik JUMLAH RATA-RATA 89,10 Sangat baik Tabel 4 : Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Perbaikan Pembelajaran Matematika Dengan Media Pembelajaran MOLIKUR-13 Siswa Kelas VI SDN 010 Malinau Kota Nilai Rata- No Tindakan Rata Nilai 1 Pratindakan ,50 2 Siklus I ,50 3 Siklus II ,00
11 236, J-TEQIP, Tahun V, Nomor 2, November 2014 Tabel 5 : Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Perbaikan Pembelajaran Matematika Dengan Media Pembelajaran MOLIKUR-13 Siswa Kelas VI SDN 010 Malinau Kota Kategori No Tindakan Kurang Cukup Baik Sangat Baik 1 Siklus I Siklus II B. Pembahasan Sesuai dengan Prosedur atau langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu tahap perencanaan tindakan (planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengenali proses dan hasil tindakan (observation and evaluation), dan melakukan refleksi (reflection). Berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat dari data yang diperoleh, hasil penelitian tindakan yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus II dalam pembelajaran Matematika pada materi Operasi Hitung Bilangan Berpangkat Tiga di SDN 010 Malinau Kota sudah mengalami peningkatan. Pada siklus I setelah diberikan soal secara individu maka dari data yang terlihat pada tabel menunjukkan 9 orang siswa sudah menguasai materi atau 45% dengan nilai rata-rata 64,50 jika dibandingkan dengan sebelum penulis melakukan penelitian tindakan, telah mengalami peningkatan. Pada saat sebelum dilakukan tindakan menunjukkan hanya 6 orang yang dianggap melampaui KKM atau 30% dari jumlah siswa dengan nilai ratarata 56,50. Pada siklus I siswa yang aktif dalam pemanfaatan MOLIKUR- 13 (Monopoli Kurikulum 2013) 12 orang atau 60%, siswa yang kurang memanfaatkan media ini sebanyak 8 siswa atau 40%. Keberhasilan ini terjadi karena guru dalam pembelajaran menggunakan Monopoli Kurikulum 2013 (Molikur-13). Namun, perbaikan yang penulis lakukan pada siklus I masih belum maksimal. Hal ini disebabkan masih adanya siswa yang tidak fokus dalam mengikuti pelajaran sehingga ada siswa lebih banyak bermain seperti halnya permainan monopoli biasa. Dalam menjawab soal masih didominasi oleh siswa yang pandai, anak yang kurang pandai lebih senang menjawab soal yang berkaitan dengan konsep dasar bilangan berpangkat tiga seperti berikut: 2 3 artinya adalah... dengan mudah menjawabnya 2 3 artinya 2x2x2 atau soal 3 3 =... inipun dengan mudah dijawab yaitu 27 karena mereka menghafal hasil dari bilangan dasar pangkat tiga. Siswa lebih senang untuk melempar koin, menjalankan bidak (batu) maupun menghitung Bintang saja. Begitu juga dalam pembuatan soal, hampir semua soal di dominasi oleh siswa yang pandai, dengan alasan biar cepat selesai. Guru juga terkesan buru-buru dalam memberikan penjelasan baik dalam membuat soal maupun aturan permainan MOLIKUR-13, guru masih kaku dalam menggunakan media MOLIKUR-13. Sehingga diawal permainan siswa bingung siapa yang harusnya memberi pertanyaan dan juga menjawab pertanyaan, begitu juga cara dalam memberikan Bintang. Namun
12 Sutrisno & Hidayah, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Media Molikur-13, 237 akhirnya siswa lancar dalam bermain MOLIKUR-13. Dengan demikian untuk mencapai keberhasilan yang optimal perlu dilakukan perbaikan pada siklus II. Pada siklus II guru berusaha untuk memotivasi siswa agar siswa lebih berkonsentrasi dalam mengikuti proses pembelajaran. Dimulai dengan membuat soal yang lebih beragam bentuknya, dan menganjurkan pada siswa untuk berstrategi dalam membuat soal. Yaitu dimulai dari soal pertama yang mudah terlebih dahulu hingga akhirnya soal terakhir adalah soal yang susah, agar kelompok lawan susah menjawab dan berharap soalpun tidak terjawab sehingga kelompok yang memberi soal akan mendapatkan bintang lebih banyak sesuai dengan nomor soal dari kelompok yang dapat giliran main. Karena apabila nomor soal yang tinggi bentuknya mudah, maka kelompok lawan akan mudah menjawab dan mendapatkan Bintang lebih banyak. Karena dalam tiap kelompok terdiri dari 5 siswa, maka guru menganjurkan tiap siswa harus membuat 2 soal. Disini terlihat siswa aktif untuk bekerja sama, siswa yang pandai membimbing temannya yang kurang pandai dalam membuat soal dan kunci jawabannya. Dan juga memilah-milah soal mana yang akan ditulis di kartu soal nomor 1, 2, 3, dan seterusnya. Salah satu contoh soal yang telah dibuat oleh salah satu kelompok adalah sebagai berikut: artinya adalah 4 x 4 x 4 2. Bilangan perpangkatan dari 1 x 1 x 1 adalah = ( 3 x 3 x 3 ) + (4 x 4 x 4) = = = (6 x 6 x 6 ) (2 x 2 x 2 ) = = x 3 3 = (2 x 2 x 2 ) x (3 x 3 x 3 ) = 8 x 27 = 216 Dalam tahap ini guru hanya mengoreksi kunci jawaban siswa, sedangkan bentuk soal sepenuhnya dipercayakan kepada siswa untuk membuatnya, untuk melatih kemampuan berfikir siswa dalam berstrategi dan berkomunikasi dalam kelompok. Permainan MOLIKUR-13 pada tahap siklus II ini, juga dapat aturan yang baru yaitu: yang bertugas melempar koin, menjawab soal, dan memberikan Bintang dilakukan secara bergantian pada kelompok tersebut, dengan harapan siswa yang kurang pandai akan berusaha untuk mau menjawab soal dari kelompok lawan, walau dengan bantuan dari siswa lain dalam kelompoknya. Siswa pada siklus II ini terlihat lancar dalam bermain menggunakan Media Molikur-13, terlihat kerja sama siswa untuk memperjuangkan kelompoknya untuk dapat menjawab soal sehingga mendapat bintang lebih banyak, siswa yang kurang pandai terbantu oleh siswa yang lebih pandai, karena ada giliran dalam menjawab soal yang diberikan oleh pihak lawan. Permainan ini lebih mengasyikan bila disertai penjelasan yang rileks dan santai, sehingga siswa merasa senang karena bermain sekaligus dapat pengalaman baru dalam membuat soal sendiri, siswa juga akhirnya dapat menerapkan konsep dasar bilangan berpangkat tiga pada materi operasi hitung bilangan berpangkat tiga, tanpa ada kesalahan konsep lagi. Ini terlihat dari hasil belajar siswa pada tes individu. 20 siswa sudah tercapai dan terlampaui tuntas dalam pembelajaran Matematika atau 100% dengan nilai rata-rata 88,00 seperti yang terdapat dalam tabel di atas. Pada siklus ini 100% siswa sudah
13 238, J-TEQIP, Tahun V, Nomor 2, November 2014 aktif memanfaatkan Molikur-13. Dengan demikian perbaikan pembelajaran pada siklus II dianggap berhasil dan tidak perlu dilakukan perbaikan pembelajaran siklus III. Menurut Mulyasa dalam Rosyda Safrida Ariyani, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dikatakan berhasil jika 85% siswa mencapai KKM. Berdasarkan standar tersebut dengan memperhatikan hasil evaluasi perbaikan pembelajaran pada siklus I yang penulis lakukan dapat disimpulkan bahwa nilai siswa belum tuntas. Walaupun sudah ada sedikit peningkatan, dibandingkan dengan sebelum dilakukan perbaikan. Seperti yang terlihat pada tabel. Oleh sebab itu, penulis melakukan perbaikan pada siklus II. Dengan memperhatikan tahapantahapan dan langkah-langkah rencana perbaikan pembelajaran seperti pada tahap Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Penulis memperoleh hasil yang memuaskan pada siklus II. Pembelajaran pada siklus II berjalan dengan baik. Penulis menyampaikan materi dengan sistematis dan menyenangkan dengan media Monopoli Molikur-13 yang penulis gunakan telah berjalan dengan baik. Dengan demikian siswa dapat memahami pembelajaran yang disampaikan yaitu materi Operasi Hitung Bilangan Berpangkat Tiga. Siswa tampak antusias, bergairah, dan gembira. Hal ini tentunya akan membuat siswa lebih mudah memahami materi pembelajaran yang sedang berlangsung. Dengan kondisi demikian, penulis semakin kreatif dan penuh inisiatif untuk memperbaiki kegiatan-kegiatan dalam kegiatan pembelajaran. Pengalaman yang penulis alami selama ini di sekolah ada guru yang marah-marah kalau siswanya tidak bisa mengerjakan tugas Matematika yang diberikan apalagi siswa di kelas ribut dan akhirnya mendapatkan nilai yang rendah. Jika kondisi demikian terjadi, kegiatan belajar mengajar di dalam kelas akan semakin tidak kondusif. Sebaliknya seorang guru seharusnya bisa berperan sebagai pembimbing, motivator, informatory, komunikator, dan evaluator dalam kegiatan pembelajaran. Dengan demikian seorang guru bisa membuat suasana kelas lebih baik dan pembelajaran akan berhasil dengan baik. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi profesionalisme guru. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut: 1. Pemilihan metode mengajar; 2. Pemilihan media atau alat peraga; 3. Penggunaan bahasa yang mudah dimengerti; 4. Membantu atau membimbing siswa untuk dapat bertanya maupun menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh siswa lain. Sehingga tercipta keberanian dan rasa percaya diri pada siswa. 5. Menciptakan suasana belajar yang produktif, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Hal tersebut penulis lakukan dalam Penelitian Tindakan Kelas Matematika pada materi Operasi Hitung Bilangan Berpangkat Tiga di kelas VI SD Negeri 010 Malinau Kota dan mengalami perubahan dari sebelum dilakukan tindakan hingga pelaksanaan siklus II. KESIMPULAN Dari hasil keseluruhan kegiatan PTK di kelas VI SDN 010 Malinau Kota dapat disimpulkan bahwa dengan penggu-
14 Sutrisno & Hidayah, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Media Molikur-13, 239 naan media Molikur-13 dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika tentang materi operasi hitung bilangan berpangkat tiga. Pada siklus I diperoleh data hasil belajar siswa dengan nilai rata-rata 64,50, nilai terendah 40, nilai tertinggi 100, dan ketuntasan belajar siswa secara klasikal mencapai 45% sedangkan pada siklus II nilai rata-rata 88,00, nilai terendah 70 dan nilai tertinggi 100, dan ketuntasan belajar siswa secara klasikal mencapai 100 % SARAN Berdasarkan pengalaman selama peneliti melaksanakan PTK di kelas VI SDN 010 Malinau Kota dapat diajukan saran bahwa untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi hitung bilangan berpangkat tiga, guru dapat menggunakan media Molikur-13 sebagai alternatif media pembelajaran. Penggunaan media ini juga dapat meningkatkan ketrampilan dan keaktifan siswa, karena siswa merasa tertarik dengan hal yang baru dan menyenangkan. Penelitian ini merupakan suatu upaya awal dalam meningkatkan ketrampilan siswa dalam pembelajaran matematika pada materi operasi hitung bilangan berpangkat tiga, diharapkan peneliti lain dapat memperluas permasalahan, misalnya dengan menerapkan pada materi yang lain. Bahkan dapat diterapkan pada pembelajaran tematik terintegrasi yang sesuai dengan kurikulum DAFTAR RUJUKAN Ariyani, Rosyda Safrida, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Melalui Model Pembelajaran dengan Pendekatan IBL pada kelas XI SMA 12 Semarang. Skripsi sarjana, tidak diterbitkan Universitas Semarang. Munawar, Indra, Hasil Belajar (Pengertian dan Definisi). indramunawar.blogspot.com. Diunduh Sabtu, 28 April Pukul 06.00wita Prawesti, Diniati, Penerapan Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII SMP 2 Muara Badak Tahun 2006/2007. Skripsi sarjana, tidak diterbitkan, FKIP Universitas Mulawarman. Pitadjeng, Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional Nasional. Oemar Hamalik, Media Pendidikan. Bandung: PT. Citra aditya bakti. Sukajati, Penelitian Tindakan kelas. Yogyakarta: PPPPTK Matematika. Suwanda, 2008 Model Pembelajaran Monopoly Pakem. dossuwanda.wordpress.com/2008/03/10/ model-pembelajaran-monopolypakem/. Diunduh Minggu, 21 April 2013, pukul 02.28
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN
Jurnal Euclid, Vol.4, No.1, pp.739 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Kusnati SMPN 3 Ciawigebang;
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar
Lebih terperinciOleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu
153 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI KEGIATAN EKONOMI DAN PEMANFAATAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DI SMP NEGERI 1 WONOAYU Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu
Lebih terperinciJurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA-KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PERCOBAAN SEDERHANA BERBASIS BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 2 MUARA BATU Juwairiah 1) 1 Prodi Pendidikan Matematika,
Lebih terperinciWendri, Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournament Berbantu
Wendri, Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournament Berbantu 1 Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournament Berbantu Media Ular Tangga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli
Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Samriah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten
Lebih terperinciPENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SEMESTER I SDN 4 BESUKI SITUBONDO
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SEMESTER I SDN 4 BESUKI SITUBONDO Oleh Budi Hartono (1), Vidya Pratiwi (2) ABSTRAK Tujuan dari penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
93 A. Hasil Penelitian 1. Refleksi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu. Subyek penelitian ini yaitu guru dan seluruh siswa
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM Tri Sari Wijayanti Guru IPA SMAN 7 Mataram E-mail:- ABSTRAK:
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE PADA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No, 1 (2016) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE PADA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Dini Apriani 1, Atep Sujana 2, Dadang Kurnia
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MEDIA DIORAMA LIPAT PADA SISWA KELAS III SDN NGUNUT 07 KABUPATEN TULUNGAGUNG
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MEDIA DIORAMA LIPAT PADA SISWA KELAS III SDN NGUNUT 07 KABUPATEN TULUNGAGUNG Riris Rahayu, Tri Murti, Lilik Bintartik Universitas Negeri Malang Email: cassiopeiagirl13@gmail.com
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun Pelajaran
Lebih terperinciYayuk Jatining Rahayu 4
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN BILANGAN PANGKAT DAN AKAR PANGKAT DUA DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT PADA SISWA KELAS V SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO Yayuk Jatining Rahayu
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Rachmad Lasaka Guru Matematika SMP Negeri 2 Luwuk, Kabupaten Banggai, Propinsi Sulawesi Tengah,
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo Nurhasnah, Rizal, dan Anggraini Mahasiswa Program Guru Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri sendiri dan alam sekitar
Lebih terperinciPEMBELAJARAN BERBANTUAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
PEMBELAJARAN BERBANTUAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Rissa Prima Kurniawati IKIP PGRI MADIUN rissaprimakurniawati14@gmail.com ABSTRAK Guru dalam mengajar
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS (Think Pair Share) PADA SISWA KELAS V SDN SIDOMEKAR 07 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Kawit Supriana 14 Abstrak. Pendidikan Kewarganegaraan
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Sumanti N. Laindjong, Lestari M.P. Alibasyah, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program Guru
Lebih terperinciKata-kata Kunci : metode kooperatif, kartu kalino, perkalian, matematika SD.
PENERAPAN METODE KOOPERATIF MENGGUNAKAN KARTU KALINO UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL PERKALIAN PADA SISWA KELAS III SD TERPADU MUHAMMADIYAH 1 BESUKI SITUBONDO Oleh Herlin Nur Hasanah (1), Vidya
Lebih terperinciSumono 38. Kata kunci : Metode STAD, Hasil Belajar, IPA. 38 Guru Kelas VI SDN Darungan 02 Tanggul Kabupaten Jember
PENGGUNAAN METODE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG MENGIDENTIFIKASI CIRI KHUSUS YANG DIMILIKI HEWAN PADA SISWA KELAS VI SDN DARUNGAN 02 TANGGUL Sumono 38 Abstrak. Penelitian ini diterapkan
Lebih terperinciOleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
218 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016 MENINGKATKAN KETUNTASAN BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK BILANGAN PECAHAN MELALUI PERMAINAN KARTU BERWARNA PADA SISWA
Lebih terperinciPENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR KONSEP MOL MENGGUNAKAN PAPAN PERMAINAN MONOPOLI SEBAGAI PEMBELAJARAN PAIKEM
Vol. 17, No. 5, Oktober 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR KONSEP MOL MENGGUNAKAN PAPAN PERMAINAN MONOPOLI SEBAGAI PEMBELAJARAN PAIKEM SMA Negeri 1 Batang, Kabupaten Batang, Provinsi
Lebih terperinciPurhandayani SMP Teuku Umar Semarang
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 2, Oktober 2014 ISSN 2087-3557 PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATERI AJAR POWER POINT (PPt) SMP Teuku Umar Semarang Abstrak
Lebih terperinciAnnan Ginting Guru Pendidikan Agama Kristen SMP Negeri 1 Payung Surel :
Jurnal Handayani Vol. 5 (2) Juni 2016 MENINGKATKAN SIKAP BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) PADA SISWA KELAS VIII-2 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SMP NEGERI
Lebih terperinciKata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar
PENERAPAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT ) DENGAN MEDIA MANIK-MANIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 2 GUNUNG PUTRI SITUBONDO Oleh Ria Dwi
Lebih terperinciPENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER
PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Suprapto 27 Abstrak. Matematika merupakan ilmu terstruktur yang
Lebih terperinciOleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek
Mulyani, Penggunaan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan... 45 PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG RANGKAIAN LISTRIK SERI DAN PARALEL PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VI
Lebih terperinciPENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI
PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 164519 KOTA TEBING TINGGI Syarigfah Guru SD Negeri 164519 Kota Tebing Tinggi Surel : syarigfah16@gmail.com
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN YULI AMBARWATI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Berdasarkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana Hadijah S. Pago, I Nengah Kundera,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan
Lebih terperinciMENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN PERMAINAN TEMBAR PADA SISWA KELAS 4 A SDN SEMBORO 01 JEMBER
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN PERMAINAN TEMBAR PADA SISWA KELAS 4 A SDN SEMBORO 01 JEMBER Suparmini 31 Abstrak. Hasil belajar IPS siswa kelas 4 A SDN
Lebih terperinciNASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati
UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PERMAINAN BERBANTUAN MEDIA MONOPOLI ISLAMI PADA SISWA KELAS I SD MUHAMMADIYAH NGUPASAN I KOTA YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE SD Negeri Kedungpatangewu, Kabupaten
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli
Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli Jeane Santi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI
PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD 166492 TEBING TINGGI Usdin Simbolon Surel: usdinsimbolon23@gmail.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGURANGAN BERSUSUN MELALUI MEDIA GELAS BILANGAN PADA SISWA TUNAGRAHITA. Sufiana
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 2, No. 2, April 17 ISSN 2477-22 (Media Cetak). 2477-3921 (Media Online) MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGURANGAN BERSUSUN MELALUI MEDIA GELAS BILANGAN PADA
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dimaksudkan sebagai suatu kajian, refleksi diri, serta tindakan terhadap proses pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek yang akan diteliti pada penelitian ini adalah siswa Kelas IV semester Genap MI Baiturrahim Kecamatan Tembalang Kota Semarang
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA KELAS VIIC SEMESTER 2 SMP NEGERI 7 SALATIGA TAHUN AJARAN
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pada kajian teori, pendapat-pendapat ahli yang mendukung penelitian akan dipaparkan dalam obyek yang sama, dengan pandangan dan pendapat yang berbedabeda. Kajian
Lebih terperinciPeningkatan Hasil Belajar Siswa Meggunakan Alat Peraga Pada Pembelajar Gerak Benda Bidang Studi IPA Di Kelas 1 SDN No 3 Siboang
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Meggunakan Alat Peraga Pada Pembelajar Gerak Benda Bidang Studi IPA Di Kelas 1 SDN No 3 Siboang Subhi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA KARTU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA KOLOMBO SLEMAN YOGYAKARTA
PENGGUNAAN MEDIA KARTU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA KOLOMBO SLEMAN YOGYAKARTA Disusun Oleh: DENIANTO YOGA SATIVA 10405247002 JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPAMELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER SMP NEGERI 7 MEDAN
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPAMELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER SMP NEGERI 7 MEDAN Heppy Juriver Siregar Guru SMP Negeri 7 Medan Surel : heppyjuriver2000@gmail.com
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi Ayub Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda Sa adiah, Gamar B. N. Shamdas, dan Haeruddin Mahasiswa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research.
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Rohani SLBN 1 Palu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti melakukan pengamatan terhadap nilai belajar matematika siswa. Nilai belajar siswa didapatkan dari salah satu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data 1. Pra Siklus Hasil dokumentasi peneliti pada tahun pelajaran 2013/2014 menunjukkan bahwa proses pembelajaran pada mata pelajaran matematika di MI AN-NUR
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR Firmansyah 1), Siti Istiyati 2), Karsono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret,
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SDK BALA KESELAMATAN PALU
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SDK BALA KESELAMATAN PALU Oleh: Sindy Angraini, Darsikin, Sahrul Saehana ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciAminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Question Student Have (QSH) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pengukuran pada Siswa Kelas IV Aminudin 1 1 SDN Sukorejo 01, Kota Blitar Email:
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM MEWUJUDKAN ACTIVE JOYFULL EFFECTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016 IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM MEWUJUDKAN ACTIVE JOYFULL EFFECTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA Mariyoto
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Ada pun tahap-tahap yang dilakukan pada siklus I ini adalah sebagai berikut:
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur dan Hasil Penelitian 1. Prosedur Penelitian Siklus I Ada pun tahap-tahap yang dilakukan pada siklus I ini adalah sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan (Planning) Sebelum
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngurensiti 02 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati pada semester I Tahun 2011/2012. Subyek
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Dalam Memahami Isi Cerita Pendek Pada Siswa Kelas V SDN
Lebih terperinciPenerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 1 No.1 ISSN 2354-614X Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi
Lebih terperinciSuwarni 42. Kata Kunci: pembelajaran matematika, media manik-manik. 42 Guru Kelas IV SDN Tanggul Wetan 02 Jember
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DENGAN MEDIA MANIK MANIK PADA SISWA KELAS IV SDN TANGGUL WETAN 02 TAHUN PELAJARAN 2011/2012 KECAMATAN TANGGUL JEMBER
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA
Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 1, No. 1, September 2016 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI SD Negeri 01 Kebonsari,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus
47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus dilaksanakan dua kali pertemuan dengan alokasi waktu untuk satu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MEDIA PENGGARIS RAPITUNG. Devi Afriyuni Yonanda Universitas Majalengka
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MEDIA PENGGARIS RAPITUNG Devi Afriyuni Yonanda deviyonanda1990@gmail.com Universitas Majalengka Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan hasil peningkatan hasil belajar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai
BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Waktu dan tempat penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Prasiklus/kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 01 Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV
Lebih terperinciKhoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2
Dinamika Vol. 4, No. 3, Januari 2014 ISSN 0854-2172 PEMBELAJARAN PROGRAM APLIKASI MICROSOFT WORD MELALUI PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
Lebih terperinciBAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Kelas yang di gunakan untuk penelitian adalah kelas IV yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan, dengan guru kelas yang bernama
Lebih terperinciNur Cholisah Matematika, FMIPA, UNESA Kampus Ketintang Surabaya 60231, telp (031) , Ps. 304,
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE SILIH TANYA PADA MATERI POKOK LINGKARAN Nur Cholisah Matematika, FMIPA, UNESA Kampus Ketintang Surabaya 60231, telp (031) 8296427, 8290009 Ps. 304, 0318297677 email
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 6 Bengkulu Tengah.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur dan Hasil Penelitian 1. Prosedur Penelitian Siklus I a. Perencanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 6 Bengkulu Tengah. Subyek dalam penelitian
Lebih terperinciJEMBER TAHUN PELAJARAN
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MATERI MENGIDENTIFIKASIKAN CIRI- CIRI NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU BAGI
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini menyajikan tentang hasil penelitian dan pembahasannya. Adapun hasil penelitian ini dijabarkan dalam pelaksanaan tindakan. 4.1 Pelaksanaan Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan dan menggunakan desain penilitian tindakan kelas (classroom action research),
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Dengan masing-masing
40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Proses pembelajaran dalam penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Dengan masing-masing
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Obyek Penelitian 1. Profil Madrasah a. Nama Madrasah : MI Nurul Yaqin b. Alamat 1) Jalan/desa : Kedung Cowek VI/38 2) Kecamatan : Bulak 3) Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah Penelitian yang dilakukan penulis meliputi tiga kegiatan, yaitu : 1) kegiatan orientasi dan identifikasi masalah, 2) tindakan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY MENGGUNAKAN HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
PENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY MENGGUNAKAN HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA YANTI REFITA Guru SMP Negeri 3 Dumai yantirefita3@gmail.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TRAINING
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TRAINING PADA MATA PELAJARAN PENJASKES DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA IV SD NEGERI 101804 GEDUNG JOHOR Saptariani Br. Purba Surel : fauryhidayati@gmail.com
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 032 SINONOAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 032 SINONOAN AMAN EFENDI Guru SD Negeri 032 Sinonoan Kabupaten Mandailing
Lebih terperinciOleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
Sri Isminah, Membantu Siswa Mengingat Kembali Pelajaran... 161 MEMBANTU SISWA MENGINGAT KEMBALI PELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN LEWAT METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS I TAHUN 2014/2015
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN KELAS V MELALUI METODE DISKUSI DI SDN NO 1 LOLI DONDO
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN KELAS V MELALUI METODE DISKUSI DI SDN NO 1 LOLI DONDO Oleh: Andriani, Anthonius Palimbong, Rizal Abstrak Masih rendahnya hasil belajar PKn di SDN
Lebih terperinciABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti
ABSTRAK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 6 RSBI BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM GERAK MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN WORKSHEET BERBASIS WEB Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:
PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM BENTUK GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA (THE USE FIGURE DRAWING TO INCREASE LEARNING STUDENT S ACHIEVEMENT) Dita Ade Vian Perdana (ditaadevianperdana@yahoo.com)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional :
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti di dalam kehidupan manusia, karena pendidikan mempunyai peranan penting bagi kelangsungan hidup manusia.
Lebih terperinci