By: Susiana Sariyati

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "By: Susiana Sariyati"

Transkripsi

1 By: Susiana Sariyati

2 Kontrasepsi Pil Gangguan siklus haid Penyebab : ketidakseimbangan hormon krn pemakaian estrogen rendah(30 mcg) Penanganan: KIE Bila amenore, jelaskan hanya sementara / beri pil 3x1 tablet dlm 1-3 hr selajtny 1x1 tab smp hr 5 Bila hamil dihentikan

3 Spotting/metroraghie,bila ringan tdk perlu obat Bila mengganggu: Pil kombinasi dosis tinggi dgn estradiol 50 mcg 1x1 tab smp herhenti dosis rendah Beri pil kombinasi 3x1 tab selama 7 hr

4 Tekanan Darah Tinggi Penanganan: KIE Px TD dgn seksama,bila perlu cek ulang Bila TD ringan Diet rendah garam & lemak Tdk teratasi beri obat anti hipertensi. 3 kali kunjungan tdk teratasi hentikan

5 Berat Badan NaIk Penyebab:H.estrogen menyebabkan retensi air & oedem,h.progesteron Mengubah karbohidrat &gula menjadi lemak, menurunkan aktifitas fisik,nafsu makan meningkat. Penanganan: KIE Bila tdk mengganggu tdk perlu obat Diet rendah kalori, olah raga BB bertambah trs & hentikan/pakai cara lain

6 Jerawat Penyebab: Efek progesteron nortestosteron peningkatan kadar lemak Penanganan: KIE Tdk mengganggu ckp menjaga kebersihan muka Tjd infeksi : tetrasiklin 3x1 tab Jerawat menetap Ganti non hormonal

7 Produksi AsI Berkurang Penyebab: Estrogen menekan prolaktin Penanganan: KIE Ganti pil bukan pil kombinasi Tetep berkurang ganti kontrasepsi lain/non hormonal

8 Perubahan libido Penyebab : bebas akan terjadi kehamilan(peningkatan libido) kecemasan terjdi Kenaikan BB/efek samping yg muncul (penurunan libido) Penanganan: KIE Bila tdk dpt diterima,ganti non hormonal

9 PUsiNg/Sakit KepaLa Penyebab:Efek estrogen thd pembuluh darah otak menyempitan & hipertropi arteriole Penangan : KIE Pastikan TD normal Pengobtn simtomatis Tdk ada perubahan,hentikan/ganti

10 Kontrasepsi Suntik AMENORE Karena adanya ketidakseimbangan hormon perubahan endometrium Penanganan: KIE Bila tidak hamil, tidak perlu pengobatan. Bila hamil, hentikan penyuntikan.

11 Bila terjadi kehamilan ektopik, rujuk Bila memaksa pingin haid: Pil KB : 3x1 tab hr 1-3 1x1 tab mulai hr 4-5

12 PERDARAHAN BERCAK (SPOTTING) Informasikan perdarahan ringan tidak serius dan tidak perlu pengobatan. Jika hal tersebut dijadikan masalah: 1 siklus pil kontrasepsi kombinasi Mcg etinildriol, ibuprofen 800 mg 3x/hari untuk 5 hari bila selesai perdarahan

13 Perdarahan banyak. tangani dengan pemberian 2 tablet pil kombinasi selama 3-7 hari, dilanjutkan pil kombinasi 50 mcg etinildriol / 1,25 mg estrogen hari.

14 MENINGKATKAN /MENURUNKAN BB Informasikan penambahan/penurunan BB 1-2 kg dapat terjadi. Perhatikan diet makanan, jika penambahan berlebihan hentikan dan ganti dengan kontrasepsi lain.

15 TEKANAN DARAH TINGGI Cek kembali TD setelah beberapa menit, ulangi lagi, jk TD 190/110 tunggu minggu berikutnya Jika TD masih tinggi beri penanganan,bila perlu gunakan kontrasepsi lain.

16 PUSING Cari penyabab lain (anemia,td rendah/tinggi), lanjutkan jika hanya pusing ringan. Jika tidak ada sebab lain, rujuk dan ganti dengan kontrasepsi lain

17 Keputihan Penyebab: efek progesteron mengubah flora &PH vagina jamur mdh tumbuh shg keputihan Penanganan: KIE Bila bersifat patologi,berikan obat antijamur ( nistatin IU intravagina slma 14 hr) Tdk ada perubahan, hentikan

18 AKDR NYERI & MULAS Kejang, nyeri dan mulas serta pegal pada daerah pinggang biasanya terjadi dalam beberapa hari sampai dengan 1 minggu. Pengobatan tersebut dengan pemberian analgetik

19 Perdarahan Penyebab: Faktor mekanik (perlukaan pd endometrium) Penanganan: KIE Dapat terjadi perdarahan pasca insersi, bercak di luar haid (Spooting,menorargi,metrorargi) Pengobatan dapat diberikan dengan ergometrin, metergin,vitamin K, Vitamin C, Adona. Bila tidak berhenti cabut IUD

20 KEPUTIHAN Akibat reaksi organ genetalia terhadap benda asing yang terjadi dalam beberapa bulan pertama setelah insersi. Infeksi waktu pemasangan Penanganan KIE Sebelum dilakukan pengobatan cari penyebabnya dahulu, tablet oral (Fladek/ metronidasol)

21 DISMINORHEA Tidak semua wanita memakai IUD akan mengalami nyeri haid, biasanya akan terjadi pada wanita yang sering mengeluh nyeri haid. Pengobatan pemberian analgetik.

22 DISPARENIA (nyeri saat coitus) Wanita jarang merasakannya, hal ini sering terjadi pada pihak suami yang sering mengeluh sakit karena benang yang panjang/ pemotongan benang terlalu runcing. Penanganan dengan memendekkan benang dan buat ujungnya tumpul.

23 EKSPULSI Faktor-faktor yang berperan terjadinya ekspulsi : Faktor IUD - Ukuran IUD yang semakin kecil terjadi ekspulsi. - Letak IUD yg tdk sempurna - Bahan semakin elastis makin besar kemungkinan ekspulsi

24 Lanjutan. Waktu Pemasangan Angka ekspulsi lebih tinggi pada pemasangan pada bulan pertama pasca persalinan. Faktor Akseptor Semakin tinggi umur dan paritas semakin tinggi terjadi ekspulsi serta pada kelainan genetalia (Kelainan servik, uterus)

25 INFEKSI Penyebab: Peradangan krn pemasangan IUD tdk steril Peradangan bisa terjadi setiap saat selama memakai IUD Radang panggul (PID=Pelvic Inflamatory Disease) dijumpai 2 % pada tahun pertama pemakaian dan bersifat ringan.

26 Penanganan: KIE IUD tidak perlu dicabut karena dapat ditangani dengan pemberian antibiotic Bila tdk berhasil : rujuk

27 KEHAMILAN INSITU Terjadi karena ekspulsi yang tidak diketahui, Resiko keguguran pada kehamilan IUD lebih tinggi dari pada tidak menggunakannya. Langkah bidan : Benang masih terlihat, anjurkan di cabut (kehamilan < 12 minggu ) Benang tidak terlihat biarkan IUD insitu

28 Kontrasepsi Norplant o AMENORHEA Pastikan tidak hamil, bila hamil lakukan penanganan khusus dengan cara cabut implant dan jelaskan implant tidak berbahaya pada janin. Bila hamil ektopik segera rujuk. Bila tidak menerima terjadinya amenore segera lakukan pencabutan implant dan gunakan kontrasepsi lain.

29 Konseling yang dilakukan bahwa hanya bersifat perdarahan yang sementara. Berikan pil kombinasi 2 tablet perhari ( 3-5 hari), primolut 2-3 tablet perhari(3-5 hari)

30 JERAWAT Jaga kebersihan wajah, mengurangi makanan yang berlemak dan berikan tablet diane 1 x 1 tablet perhari 3-5 hari.

31 PERDARAHAN BERCAK RINGAN Jelaskan pada klien bahwa ini ditemukan pada tahun pertama pemasangan. Bila klien tidak hamil tidak perlu diberikan apapun. Bila klien tetap mengeluh dan tetap menggunakan implan berikan pil kombinasi 1 siklus/ibuprofen 3 x 800 mg selama 5 hari

32 Lanjutan. Bila perdarahan banyak berikan 2 tablet selama 3-7 hari kemudian lanjutkan 2 siklus pil kombinasi.

33 EKSPULSI Penyebab: Pemasangan kapsul yg kurang tepat /< steril Lubang insersi terlalu besar

34 Penanganan: Periksa apakah masih insitu kapsul yang lainnya, apakah terjadi tandatanda infeksi /tidak. Bila tidak ada tanda infeksi & kapsul yang lain masih maka pasang kapsul baru pd tempat insersi yang berbeda. Bila infeksi cabut seluruh kapsul pasang pd lengan yg lain/gunakan alkon lain

35 INFEKSI PD DAERAH INSERSI Bila terjadi infeksi tanpa nanah, bersihkan dgn air /antisepstik (berikan antibiotik selama 7 hari) Implan jgn dilepas dan klien diminta kembali 1 minggu kemudian Bila tidak sembuh cabut implant&pasang yg baru /pakai alkon lainnya.

36 BERAT BADAN NAIK /TURUN Informasikan perubahan BB 1-2 Kg adalah normal. Kaji ulang diet klien apabila terjadi perbhn BB > 2 Kg. Bila perlu cari metode lain

37 PUSING DAN SAKIT KEPALA Pemberian obat simtomatik (analgetik 3x1 tab/perhari) MUAL Berikan Vitamin B6 50 mg 3x 1 tab sehari

38 PENURUNAN LIBIDO Cari Penyebab lain :Apakah vagina kering,sakit saat coitus Bila dianggap serius ganti alkon lain

39 KONTRASEPSI MOW/MOP Alergi Anestesi Penyebab: Karena masuknya anestesi ke sirkulasi darah /dosis yg berlebihan Penanganan: KIE Anestesi di berikan scr perlahan-lahan sesuai berat badan Berikan antihistamin &adrenalin 0,3 mg subkutan

40 INFEKSI Penyebab: Kurang sterilasi baik alat/perawatan luka Penanganan: KIE Observasi luka : abses lakukan drainase,beri antibiotik

41 Perdarahan Penyebab: Terpotongnya pembuluh darah/daerah insisi Penanganan KIE Lakukan penekanan pd pembuluh darah Lakukan perawatan luka

42 Gangguan psikologis Penyebab: Gangguan spikologis krn ketakutan/kecemasan shg akan menurunkan/meningkatkan, impotensi Penanganan Tidak dilakukan tindakan/obat KIE

JENIS METODE KB PASCA PERSALINAN VASEKTOMI

JENIS METODE KB PASCA PERSALINAN VASEKTOMI JENIS METODE KB PASCA PERSALINAN MAL KONDOM AKDR TUBEKTOMI VASEKTOMI PIL INJEKSI IMPLAN JENIS METODE KB PASCA PERSALINAN NON HORMONAL 1. Metode Amenore Laktasi (MAL) 2. Kondom 3. Alat Kontrasepsi Dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan Keluarga Berencana bukan hanya informasi yang diberikan dan dibicarakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan Keluarga Berencana bukan hanya informasi yang diberikan dan dibicarakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSELING 1. Defenisi Konseling adalah proses yang berjalan dan menyatu dengan semua aspek pelayanan Keluarga Berencana bukan hanya informasi yang diberikan dan dibicarakan pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, asa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, asa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masa Nifas Masa nifas adalah masa setelah melahirkan selama 6 minggu atau 40 hari. Menurut Bobak, et.al (2005) periode postpartum adalah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai

Lebih terperinci

FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT ISTRI PASANGAN USIA SUBUR DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IMPLANT DI PUSKESMAS I DENPASAR UTARA

FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT ISTRI PASANGAN USIA SUBUR DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IMPLANT DI PUSKESMAS I DENPASAR UTARA TESIS FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT ISTRI PASANGAN USIA SUBUR DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IMPLANT DI PUSKESMAS I DENPASAR UTARA DEWA AYU NIDA GUSTIKAWATI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA

Lebih terperinci

Buku Pedoman Penggunaan Obat Secara Aman Bagi Imigran Baru (Bahasa Indonesia) ( 印 尼 文 )

Buku Pedoman Penggunaan Obat Secara Aman Bagi Imigran Baru (Bahasa Indonesia) ( 印 尼 文 ) Buku Pedoman Penggunaan Obat Secara Aman Bagi Imigran Baru (Bahasa Indonesia) ( 印 尼 文 ) Memiliki Konsep Obat, Ingin Sehat Dorongan dan perlindungan kesehatan dan kesejahteraan seluruh masyarakat, merupakan

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. W POSTPARTUM HARI KE 7 DENGAN CURRATAGE INDIKASI RETENSIO SISA PLASENTA DI BANGSAL NUSA INDAH RSUD SLEMAN

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. W POSTPARTUM HARI KE 7 DENGAN CURRATAGE INDIKASI RETENSIO SISA PLASENTA DI BANGSAL NUSA INDAH RSUD SLEMAN ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. W POSTPARTUM HARI KE 7 DENGAN CURRATAGE INDIKASI RETENSIO SISA PLASENTA DI BANGSAL NUSA INDAH RSUD SLEMAN CASE STUDY RESEARCH Disusun Oleh : ADE IRMA SURYANI 201210105326

Lebih terperinci

Wahai para tamu Allah peran anda sungguh besar

Wahai para tamu Allah peran anda sungguh besar Wahai para tamu Allah peran anda sungguh besar dalam menjaga keselamatan para jamaah haji. Kesehatan anda kepentingan kami.keselamatan anda tujuan kami. 1 Selalu bersikap sabar dalam menghadapi kondisi

Lebih terperinci

PHARMACEUTICAL CARE UNTUK PENYAKIT TUBERKULOSIS

PHARMACEUTICAL CARE UNTUK PENYAKIT TUBERKULOSIS PHARMACEUTICAL CARE UNTUK PENYAKIT TUBERKULOSIS DIREKTORAT BINA FARMASI KOMUNITAS DAN KLINIK DIREKTORAT JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN DEPARTEMEN KESEHATAN RI 2005 1 KATA PENGANTAR Tuberkulosis

Lebih terperinci

Penyaringan Pada Bayi Baru Lahir -

Penyaringan Pada Bayi Baru Lahir - Halaman Menyambut Kelahiran Penyaringan Pada Bayi Baru Lahir - Garis Pertahanan Pertama Kesehatan Bagi Bayi Apakah tujuan dilakukannya skrining pada bayi baru lahir? Adakah keuntungannya? Skrining pada

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI BARU LAHIR BERBASIS PERLINDUNGAN ANAK

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI BARU LAHIR BERBASIS PERLINDUNGAN ANAK KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI BARU LAHIR BERBASIS PERLINDUNGAN ANAK DIREKTORAT KESEHATAN ANAK KHUSUS 2010 1 KATA PENGANTAR Perlindungan anak di bidang kesehatan

Lebih terperinci

Lozoff dan rekan-rekannya yang didanai oleh Lembaga Kesehatan Negara (AS) mempelajari 185 anak sejak berusia satu tahun.

Lozoff dan rekan-rekannya yang didanai oleh Lembaga Kesehatan Negara (AS) mempelajari 185 anak sejak berusia satu tahun. ARTIKEL 1 BAYI KURANG GIZI, DAYA KOGNITIF BERKURANG Anak-anak yang pada masa usia mulai nol hingga lima tahun harus mendapatkan nutrisi sesuai dengan kebutuhannya, karena kurangnya salah satu unsur saja

Lebih terperinci

PEDOMAN PENATALAKSANAAN TB (KONSENSUS TB) BAB I PENDAHULUAN A. EPIDEMIOLOGI

PEDOMAN PENATALAKSANAAN TB (KONSENSUS TB) BAB I PENDAHULUAN A. EPIDEMIOLOGI PEDOMAN PENATALAKSANAAN TB (KONSENSUS TB) BAB I PENDAHULUAN A. EPIDEMIOLOGI Tuberkulosis (TB) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting di dunia ini. Pada tahun 1992 World Health Organization

Lebih terperinci

Pengobatan untuk AIDS: Ingin Mulai?

Pengobatan untuk AIDS: Ingin Mulai? SERI BUKU KECIL Pengobatan untuk AIDS: Ingin Mulai? Oleh Chris W. Green Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Johar Baru, Jakarta 10560 Telp: (021) 422 5163, 422 5168, Fax: (021) 4287 1866, E-mail: info@spiritia.or.id,

Lebih terperinci

616.362 Ind p PHARMACEUTICAL CARE UNTUK PENYAKIT HATI

616.362 Ind p PHARMACEUTICAL CARE UNTUK PENYAKIT HATI 616.362 Ind p PHARMACEUTICAL CARE UNTUK PENYAKIT HATI DIREKTORAT BINA FARMASI KOMUNITAS DAN KLINIK DITJEN BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN DEPARTEMEN KESEHATAN RI 2007 Pernyataan (Disc laimer) Kami

Lebih terperinci

GAYA HIDUP PADA MAHASISWA PENDERITA HIPERTENSI SKRIPSI

GAYA HIDUP PADA MAHASISWA PENDERITA HIPERTENSI SKRIPSI GAYA HIDUP PADA MAHASISWA PENDERITA HIPERTENSI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh: RAMADHA WAHYU PUSPITA F 100 030 148 Kepada FAKULTAS PSIKOLOGI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sumber-Sumber Dukungan Sumber-sumber dukungan banyak diperoleh individu dari lingkungan sekitarnya, oleh karena itu perlu diketahui seberapa banyak sumber dukungan keluarga

Lebih terperinci

Perawatan AIDS di Luar Rumah Sakit

Perawatan AIDS di Luar Rumah Sakit SERI BUKU KECIL Perawatan AIDS di Luar Rumah Sakit spiritia Perawatan AIDS di Luar Rumah Sakit Oleh Dr. Ditch Townsend PenjagaanAIDS di Luar Hospital oleh Dr. Ditch Townsend 1999 Malaysian CARE (Pusat

Lebih terperinci

GAMBARAN KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI DI PROPINSI BENGKULU TAHUN 2007 (SURVEI DEMOGRAFI KESEHATAN INDONESIA 2007)

GAMBARAN KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI DI PROPINSI BENGKULU TAHUN 2007 (SURVEI DEMOGRAFI KESEHATAN INDONESIA 2007) GAMBARAN KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI DI PROPINSI BENGKULU TAHUN 2007 (SURVEI DEMOGRAFI KESEHATAN INDONESIA 2007) I. Pendahuluan Propinsi Bengkulu telah berhasil melaksanakan Program Keluarga

Lebih terperinci

Pemeriksaan-pemeriksaan Penting pada Menopause

Pemeriksaan-pemeriksaan Penting pada Menopause Pemeriksaan-pemeriksaan Penting pada Menopause oleh: Mochamad Anwar, Shofwal Widad dan Zain Alkaff Subbagian Endokrinologi Reproduksi Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah

Lebih terperinci

Hidup Dengan HIV/AIDS

Hidup Dengan HIV/AIDS SERI BUKU KECIL Hidup Dengan HIV/AIDS Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Johar Baru, Jakarta 10560 Telp: (021) 422 5163, 422 5168 Fax: (021) 4287 1866 E-mail: info@spiritia.or.id, Situs web: http://spiritia.or.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. PENGERTIAN Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir sampai dengan usia 4 minggu, biasanya lahir pada usia kehamilan 38 minggu sampai 42 minggu(wong, 2003). Bayi baru lahir harus

Lebih terperinci

Organ Reproduksi Perempuan. Organ Reproduksi Bagian Dalam. Organ Reproduksi Bagian Luar. 2. Saluran telur (tuba falopi) 3.

Organ Reproduksi Perempuan. Organ Reproduksi Bagian Dalam. Organ Reproduksi Bagian Luar. 2. Saluran telur (tuba falopi) 3. Organ Reproduksi Perempuan Organ Reproduksi Bagian Dalam 2. Saluran telur (tuba falopi) 1. Indung telur (ovarium) 3. Rahim (uterus) 4. Leher Rahim (cervix) 5. Liang Kemaluan (vagina) Organ Reproduksi Bagian

Lebih terperinci

Alat Bantu Pengambilan Keputusan Ber-KB

Alat Bantu Pengambilan Keputusan Ber-KB ABV 5.1 Alat Bantu Pengambilan Keputusan Ber-KB Alat Bantu Pengambilan Keputusan berkb dan Pedoman bagi Klien dan Bidan Didukung oleh ABV 5.2 TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari modul ini, peserta

Lebih terperinci

LEMBARAN INFORMASI tentang HIV dan AIDS untuk ORANG YANG HIDUP DENGAN HIV (Odha)

LEMBARAN INFORMASI tentang HIV dan AIDS untuk ORANG YANG HIDUP DENGAN HIV (Odha) Yayasan Spiritia LEMBARAN INFORMASI tentang HIV dan AIDS untuk ORANG YANG HIDUP DENGAN HIV (Odha) Yayasan Spiritia Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Johar Baru, Jakarta 10560 Tel: (021) 422-5163, 422-5168

Lebih terperinci