Pengelolaan Bahan Perpustakaan Oleh Sri Mulyani

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengelolaan Bahan Perpustakaan Oleh Sri Mulyani"

Transkripsi

1 Pengelolaan Bahan Perpustakaan Oleh Sri Mulyani Abstrak A. Pendahuluan Pengolahan bahan perpustakaan merupakan suatu proses kegiatan kepustakawanan yang meliputi kegiatan inventarisasi, pembuatan deskripsi bahan pustaka, penentuan tajuk subjek dan nomor klasifikasi, pembuatan kartu katalog dan label buku, penjajaran atau filing dan penyusunan bahan pustaka di rak atau shelving. Kegiatan pengolahan bahan pustaka merupakan kegiatan pokok dalam rangkaian kegiatan perpustakaan, karena suatu bahan pustaka belum dapat ditelusur atau dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan apabila belum dilakukan pengolahan terhadap bahan pustaka tersebut. Kegiatan pengolahan bahan pustaka memungkinkan koleksi perpustakaan tertata secara sistematis dan dapat ditemukan kembali secara cepat dan tepat oleh pengguna perpustakaan. Sebagai kegiatan pokok, kualitas hasil pengolahan bahan pustaka sangat mempengaruhi keberhasilan perpustakaan dalam menjalankan tugasnya, karena itu kegiatan pengolahan bahan pustaka perlu dilakukan secara profesional. Disamping untuk menata koleksi bahan pustaka yang dimiliki oleh suatu perpustakaan, kegiatan pengolahan bahan pustaka merupakan kegiatan intelektual yang sifatnya sangat kompleks karena berhubungan dengan ilmu pengetahuan sebagai hasil karya intelektual yang didalamnya terkandung minat dan kebutuhan masyarakat terhadap perkembangan informasi dan pengetahuan. Keanekaragaman tersebut, sangat berpengaruh terhadap hasil kerja kegitan pengolahan bahan pustaka, karena dengan adanya keragaman akan memunculkan perbedaan persepsi oleh pustakawan pengolahan terhadap suatu bahan pustaka yang akan diolah. Perbedaan persepsi ini disebabkan karena adanya perbedaan latar belakang pendidikan dari setiap pustakawan yang melakukan Pustakawan Madya, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

2 kegiatan pengolahan bahan pustaka. Dengan kondisi tersebut maka akan muncullah beragam jenis hasil pengolahan yang akan dipakai sebagai alat penelusuran oleh pemakai, hal ini seharusnya tidak boleh terjadi karena dalam kegiatan pengolahan harus berdasarkan pedoman standar yang berlaku secara internasional. Karena itu dalam melakukan kegiatan pengolahan perlu didasarkan pada pedoman kerja yang jelas sehingga kemungkinan munculnya permasalahan tersebut dapat diperkecil. B. Alur Pengolahan Bahan Pustaka Bahan pustaka yang dimiliki oleh suatu perpustakaan, apa pun jenisnya perlu diolah atau dilakukan pengorganisasianya sebelum dilayankan kepada pengguna perpustakaan. Karena itu dalam kegiatan pengolahan perlu memperhatikan alur dalam pengolahan, yang terdiri dari kegiatan: 1) Inventarisasi bahan pustaka 2) Pembuatan deskripsi bibliografis 3) Penentuan tajuk dan nomor panggil (call number) 4) Penyelesaian fisik bahan pustaka B.1. Inventarisasi Bahan pustaka Inventarisasi bahan pustaka merupakan kegiatan mencatat dan memberikan nomor induk terhadap suatu bahan pustaka sehingga diketahui keberadaannya sebagai kekayaan suatu perpustakaan, langkah yang dilakukan dalam inventarisasi bahan pustaka adalah: a) Pemberian stempel buku Semua bahan pustaka yang masuk ke perpustakaan perlu diberikan stempel. Pemberian stempel ini tidak hanya dilakukan pada satu tempat tetapi di beberapa bagian buku seperti: di balik halaman judul, bagian tengah halaman, bagian halaman yang tidak ada tulisan, halaman akhir dan halaman yang dianggap rahasia. Ada berbagai macam stempel, seperti: stempel inventaris, stempel identitas perpustakaan. Stempel inventaris dibubuhkan di balik halaman judul yang memuat nama perpustakaan, kolom inventaris, serta nomor inventaris,

3 sedangkan stempel identitas perpustakaan berisi nama perpustakaan. Stempel sebaiknya dibubuhkan pada halaman tertentu yang sedapat mungkin tidak mengganggu informasi yang terdapat di dalam bahan pustaka. b) Pemberian pemberian nomor induk Setiap bahan pustaka yang akan menjadi koleksi dari suatu perpustakaan harus diberikan nomor induk. Nomor induk ini diperlukan untuk mengetahui jumlah koleksi yang dimiliki oleh suatu perpustakaan, nomor induk ini kemudian dicatat dalam buku induk. Nomor induk adalah nomor urut buku yang diadakan oleh suatu perpustakaan, hal-hal yang dicatat dalam buku induk adalah: Kolom Tanggal Kolom Nomor induk Kolom Judul buku Kolom Nama pengarang Kolom Kota terbit Kolom Penerbit Kolom tahun terbit Kolom Jumlah halaman Kolom harga Kolom sumber Kolom keterangan B.2. Pembuatan deskripsi bibliografis Kegiatan deskripsi bibliografis adalah kegiatan mencatat data bahan pustaka mulai dari judul, pengarang, tempat terbit, nama penerbit, tahun terbit dan deskripsi fisik dan nomor standar suatu bahan pustaka. Pencatatan deskripsi fisik disesuaikan dengan pertauran internasional yang berlaku, yaitu International Standard Bibliographic Description (ISBD) dan peraturan pengatalogan internasional yaitu Anglo American Cataloguin Rules (AACR). Deskripsi menurut ISBD adalah pembahasan karakteristik berdasarkan ciri fisik bahan pustaka yang diolah yang tercantum dalam pedoman, yaitu:

4 1) ISBD (M) untuk bahan pustaka Monograf 2) ISBD (S) untuk bahan pustaka berseri (Serials) 3) ISBD (CM) untuk bahan kartografis (cartographic materials) 4) ISBD (NBM) untuk bahan pustaka nonbuku (non-book materials) Menurut ISBD, bahan pustaka yang akan diolah disusun dalam delapan daerah (area), dan setiap daerah terdiri dari beberapa unsur. Setiap daerah dan unsur-unsurnya dipisahkan oleh tanda baca. Kedelapan daerah tersebut adalah: 1. Daerah judul dan pernyataan tanggung jawab, terdiri dari unsur : a. Judul sebenarnya b. Judul paralel c. Keterangan judul lain atau anak judul d. Keterangan penanggung jawab 2. Daerah edisi, terdiri dari unsur : a. Keterangan edisi b. Penanggungjawab edisi c. Keterangan yang berkaitan dengan edisi 3. Daerah data khusus, daerah ini hanya digunakan untuk bahan kartografi, serial, bahan non buku seperti audio visual, musik, bentuk mikro, bahan grafis dan sebagainya. 4. Daerah penerbitan dan distribusi, yang terdiri dari unsur a. Tempat terbit b. Nama penerbit c. Tahun terbit 5. Daerah deskripsi fisik, meliputi unsur: a. Jumlah halaman atau jilid b. Ilustrasi c. Ukuran d. Keterangan bahan terlampir atau penyerta

5 6. Daerah seri, terdiri dari unsur: a. Nama seri b. Pernyataan tanggungjawab seri c. Nomor seri 7. Daerah catatan, daerah ini mencatat berbagi hal yang dianggap perlu oleh pustakawan pengolah sebagai informasi tambahan bagi pengguna perpustakaan. Daerah catatan ini diisi apabila ada informasi yang tidak dapat dimasukkan ke dalam enam daerah diatas, tetapi dianggap penting dan merupakan informasi yang diperlukan oleh pengguna. 8. Daeran nomor standar, daerah ini berisi tentang nomor standar yang dimiliki oleh suatu bahan pustaka, seperti ISBN (International Standar Book Number), ISSN (International Standard Serial Number) dan sebagainya. Dari setiap daerah dan unsur-unsurnya tersebut, pengguna perpustakaan akan memperoleh gambaran ringkas mengenai isi dari suatu bahan pustaka. Dengan demikian maka akan memudahkan pengguna untuk melakukan temu kembali informasi di perpustakaan. B.3. Penentuan Tajuk dan Nomor Panggil (Call Number) Sebuah katalog untuk dapat dijadikan sebagai alat temu kembali informasi (access point of information), maka diperlukan suatu titik akses yang dalam istilah perpustakaan disebut dengan tajuk. Tajuk merupakan sarana untuk melakukan penelusuran informasi di perpustakaan yang dapat dilakukan melalui nama pengarang, subjek dan judul. Karena itu dalam tajuk terdiri dari tajuk nama orang, badan korporasi, nama pertemuan, dan subjek. Sedangkan bentuk tajuk dalam pengatalogan terdiri dari tajuk entri utama dan tajuk entri tambahan yang dapat berupa: 1. Nama orang 2. Badan korporasi 3. Judul

6 4. Judul seragam Sumber untuk memperoleh tajuk entrui utama dan entri tambahan suatu bahan pustaka adalah bahan pustaka itu sendiri secara keseluruhan, mulai dari halaman judul, halaman depan selain halaman judul, kulit buku, daftar isi, teks dan sebagainya. Sumber dari luar bahan pustaka dapat digunakan hanya bila dari bahan yang bersangkutan tidak mungkin diperoleh informasi yang jelas. Titik akses lainnya selain nama pengarang adalah melalui subjek. Subjek merupakan topik yang dibahas dalam suatu bahan pustaka yang dalam pengolahan bahan pustaka digunakan sebagai salah satu pencarian informasi di perpustakaan, karena itu dalam pengolahan bahan pustaka terdapat istilah tajuk subjek. Langkah awal yang dilakukan dalam menentukan tajuk subjek adalah analisis subjek, yaitu proses meneliti, mengkaji dan menyimpulkan isi yang dibahas dalam suatu karya atau bahan pustaka. Kegiatan analisis subjek dilakukan melalui beberapa langkah berikut: 1. Melalui judul, beberapa bahan pustaka dapat ditentukan subjeknya hanya dengan melihat pada judulnya. 2. Malalui daftar isi, ada kalanya dengan melihat daftar isi suatu bahan pustaka sudah dapat diketahui subjek atau isi pembahasannya. 3. Melalui daftar bahan pustaka atau bibliografi yang digunakan oleh pengarang untuk menyusun karya tersebut. 4. Melalui kata pengantar atau pendahuluan dari bahan pustaka 5. Melalui sebagian atau keseluruhan isi buku bila langkah-langkah yang tersebut di atas masih belum dapat ditemukan subjeknya. 6. Menggunakan sumber lain seperti bibliografi, ensiklopedi dan tinjauan buku. 7. Bila semua langkah di atas masih belum juga dapat ditentukan subjeknya, maka pengolah perlu bertanya kepada ahli di bidang subjek tersebut. Untuk melakukan analisis subjek ada dua hal yang perlu dipahami oleh pustakawan pengolah yaitu jenis konsep dan jenis subjek. Dalam konsep, subjek terdiri dari tiga unsur yaitu:

7 1) Disiplin ilmu, yang dapat dibedakan menjadi 2 kategori yaitu: (1) disiplin fundamental yang merupakan bagian utama ilmu pengetahuan yang dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu ilmu-ilmu sosial, ilmu-ilmu alamiah (sains) dan ilmu-ilmu kemanusiaan (humaniora); (2) subdisiplin, merupakan bidang spesialisasi dalam satu disiplin fundamental. 2) Fenomena (topik yang dibahas), merupakan wujud atau benda yang menjadi objek kajian disiplin ilmu. 3) Bentuk, merupakan cara bagaimana suatu subjek disajikan. Konsep bentuk dibedakan menjadi tiga jenis yaitu: (1) bentuk fisik, merupakan medium yang digunakan dalam menyajikan suatu subjek; (2) bentuk penyajian, adalah pengaturan atau pengorganisasian isi bahan pustaka; (3) bentuk intelektual, adalah aspek yang ditekankan dalam pembahasan suatu subjek. Setelah dilakukan analisis subjek, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan pola pembentukan subjeknya dan penentuan nomor klasifikasi. Klasifikasi adalah alat untuk mempermudah dan mempercepat pencarian bahan pustaka atau dokumen. Kalsifikasi bertujuan untuk menempatkan karya yang saling berhubungan di tempat yang saling berdekatan. Dalam menentukan nomor panggil (call number), tidak akan akan terlepas dari nomor klasifikasi. Nomor klasifikasi ini ditentukan dari bagan klasifikasi, ada beberapa sistem klasifikasi yang dapat digunakan dalam penentuan nomor klasifikasi bahan pustaka seperti sistem klasifikasi kolon (Colon Classification); DDC (Dewey Decimal Classification); UDC (Universal Decimal Classification). Untuk perpustakaan khusus dan lembaga-lembaga dokumentasi biasanya menggunakan sistem klasifikasi UDC dalam menata susunan bahan pustakanya. UDC merupakan sebuah sistem klasifikasi yang sangat universal karena: (a) Mencakup klasifikasi seluruh ilmu pengetahuan secara terpadu (b) Sistem notasi UDC dapat digunakan untuk menyatakan hampir semua subjek karena adanya sarana untuk menggabungkan notasi dari setiap disiplin ilmu (c) UDC merupakan salah satu sistem klasifikasi internasional, yang berusaha untuk mengakomodir berbagai disiplin ilmu pengetahuan seperti halnya DDC.

8 Di samping itu, notasi dalam UDC juga cukup luwes karena memberikan banyak alternatif notasi, sehingga perpustakaan atau lembaga dokumentasi dapat memilih bentuk notasi sesuai dengan situasi dan kondisi lembaganya. Seperti halnya DDC, sistem klasifikasi UDC adalah suatu sistem klasifikasi umum yang meliputi seluruh ilmu pengetahuan yang terbagi dalam 9 klas utama. Kelas utama UDC adalah: 0 - Generalia, karya-karya umum 1 Filsafat, metafisika, psikologi 2 Agama, teologi 3 Ilmu-ilmu sosial 4 Bahasa 5 Ilmu-ilmu murni, matematika, ilmu pengetahuan alam 6 Ilmu-ilmu terapan, kedokteran, teknologi 7 Kesenian, rekreasi, permainan, olahraga 8 Kesusastraan, filologi, linguistik 9 Geografi, biografi, sejarah UDC memiliki keluwesan dalam menerjemahkan suatu subjek dalam sebuah bentuk notasi, tetapi keluwesannya menimbulkan ketidaktaatasasan dalam penentuan notasi klasifikasi. Karena itu disarankan pemakai UDC untuk memiliki panduan klasifikasi. B.4. Penyelesaian Fisik Bahan Pustaka Apabila bahan pustaka atau dokumen telah dibuatkan katalognya, maka kegiatan selanjutnya adalah penyiapan bahan pustaka atau dokumen agar siap dipakai oleh pengguna perpustakaan, yang lazim disebut dengan kegiatan pasca katalog. Kegiatan ini meliputi: Mengetik kartu, ini dilakukan oleh perpustakaan yang masih menggunakan sistem manual dalam penelusuran informasinya. Sedangkan untuk perpustakaan yang sudah menggunakan sistem komputerisasi biasanya kegiatan ini tidak lagi dilakukan tetapi tahapannya adalah entri data untuk menyajikan katalog dalam bentuk terbacakan dengan mesin.

9 Persiapan buku, yang dapat meliputi kegiatan: menempelkan label pada punggung buku, menempelkan kantong buku dan slip tanggal kembali, membuat dan memasukkan kartu buku. Menjajarkan kartu katalog, kegiatan ini dilakukan bila perpustakaan masih menggunakan sistem manual dalam penelusuran, kartu katalog merupakan sarana penelusuran. Bila perpustakaan sudah menerapkan sistem otomasi pada penelusurannya, maka penjajaran kartu tidak perlu dilakukan karena data katalog sudah tersedia dalam bentuk terbacakan dengan mesin (machine readable) Menyimpan atau menyusun bahan pustaka di rak. Tugas ini merupakan kegiatan penataan bahan pustaka atau dokumen di rak berdasarkan nomor klasifikasi (call number). Tugas penyimpanan bahan pustaka (shelving) ini bnerbeda anatara perpustakaan yang satu dengan perpustakaan yang lain. Ada kalanya tugas ini merupakan tugas pengolahan, tetapi ada juga yang diserahkan kepada petugas layanan. Pada perpustakaan tertentu, bila dianggap perlu juga dilakukan penjilidan dan penyampulan. C. Format MARC Format MARC adalah singkatan dari Machine Readable Cataloguing, merupakan implementasi dari International Standard Organization, yaitu sebuah format untuk tukar menukar informasi bibliografimelalui pita magnetik atau media yang terbacakan dengan mesin. Informasi bibliografi yang mencakup pengarang, judul, data penerbitan, deskripsi fisik, subjek, catatn dan informasi lain yang dianggap perlu, sedangkan format MARC merupakan pengalihan cantuman data bibliografis dalam bentuk manual ke bentuk elektronis. MARC sendiri pada awalnya digunakan oleh Library of Congress dalam membuat format standar untuk menyimpan data katalog dalam pita magnetik, yang sekarang dikenal sebagai USMARC, karena menjadi standar nasional untuk Amerika Serikat. Di Indonesia format MARC ini juga dijadikan standar dengan nama INDOMARC. Cakupan INDOMARC, saat ini adalah untuk format cantuman data bibliografis untuk bahan pustaka sebagai berikut:

10 1. Monograf (Buku) 2. Serial 3. Peta 4. Sumber elektronik 5. Bola dunia 6. Manuskrip 7. Bahan pustaka rabaan (tactile materials) 8. Bahan pustaka grafis 9. Bentuk mikro 10. Citra bergerak 11. Citra pengindraan jauh 12. Musik 13. Rekaman suara 14. Teks 15. Rekaman video 16. Bahan pustaka yang tidak dijelaskan secara khusus bentuk fisiknya Format ini merupakan perluasan dan revisi format INDOMARC sebelumnya yang hanya memuat cantuman bibliografis untuk monograf (buku), serial, dan manuskrip saja. Format ini hanya dapat digunakan untuk informasi bibliografis yang dibuat berdasarkan AACR (Anglo American Cataloguing Rules) yang mencakup Deskripsi Bibliografis Standar Internasional (ISBD). Dengan demikian pedoman ini belum dapat dipakai untuk membuat cantuman bibliografis bahan pustaka yang dikatalog menurut peraturan pengatalogan diluar ISBD. Struktur cantuman dalam INDOMARC, terdiri dari tiga bagian utama yaitu: (1) Label cantuman (record label), adalah ruas tetap yang terdiri dari 24 posisi karakter yang berisi unsur data numerik atau dalam bentuk kode ; (2) Direktori (directory), berfungsi sebagai daftar isi sebuah cantuman ; (3) Ruas-ruas (fields), berisi data bibliografis karya yang dikatalog. Ada dua jenis ruas data yaitu: (a) Ruas kendali dan (b) Ruas data tidak tetap.

11 RINGKASAN FORMAT INDOMARC SUMMARY OF INDOMARC FORMAT LABEL CANTUMAN RECORD LABEL (LEADER) Posisi karakter Character position Nama Name -Ø4 Panjang cantuman logik (Logical record length) Status cantuman (Record status) Ø6 Jenis cantuman (Type of record) Ø7 Tingkat bibliografl (Bibliographic level) Ø8-Ø9 Posisi karakter belum dipakai (Undefined chararacter positions) 1Ø Jumlah indikator (Indicator count) 11 Jumlah kode subruas (Subfield code count) Alamat patok data (Base address of data) 17 Tingkat pengkodean (Encoding level) 18 Peraturan pengkatalogan deskriptif (Descriptive cataloging form) 19 Keperluan penghubung cantuman (Linked record requirement) 2Ø Panjang "panjang ruas data* (Length of the length-of-field portion) 21 Panjang "posisi karakter awal" (Length of the starting-character position portion) Posisi karakter belum dipakai (Undefined character positions) DIREKTORI CANTUMAN RECORD DIRECTORY RUAS KENDALI (RUAS 1-9) CONTROL FIELDS (FIELDS 1-9) Posisi karakter Character position 1 3 Ø Nama Name Nomor Kendali (Control Number) Identitas nomor kendali Tanggal dan Jam Pemakaian Terakhir (Date and Time of Latest Transaction) 6 Unsur Data Yang Panjangnya Tetap Karakteristik Bahan Sertaan (Fixed-Length Data Elements Additional Material Characteristics)

12 Buku Books Bentuk bahan pustaka (Form of material) Ø1- Ø4 Ilustrasi (Illustration) Kelompok pembaca (Target audience) Ø6 Bentuk bahan (Form of item) 1Ø Isi (Nature of content) 11 Terbitan pemerintah (Government publication) 12 Terbitan konferensi (Conference publication) 13 Feschrift (Festchrift) 14 Indeks (Index) Bentuk sastra (Literary form) 17 Biografi (Biography) Berkas Komputer/Sumber Elektronik Computer Files/Electronic Resources Bentuk bahan pustaka (Form of material) Ø1- Ø4 Kelompok sasaran (Target audience) Ø6- Ø8 Ø9 Jenis berkas komputer (Types of computer files) 1Ø 11 Terbitan pemerintah (Government publication) Peta Maps Bentuk bahan pustaka (Form of material) Ø1- Ø4 Relief (Relief) Proyeksi (Projection) Ø7 Ø8 Jenis bahan kartografis (Type of cartographic material) Ø9-1Ø 11 Terbitan pemerintah (Government publication) 12 Bentuk bahan (Form of item) Indeks (Index) Karakteristik khusus (Special format characteristics) Paduan Bahan Pustaka Mixed Materials Bentuk bahan pustaka (Form of material) Ø1- Ø6 Bentuk bahan (Form of item) Ø7-17 Musik

13 Music Bentuk bahan pustaka (Form of material) Ø1-Ø2 Bentuk komposisi (Form of composition) Ø3 Format musik (Format of music) Kelompok sasaran (Target audience) Ø7-12 Bahan sertaan (Accompanying matters) Karya tertulis untuk rekaman suara (Literary text for sound recordings) Transposisi dan aransemen (Transposition and arrangement) 17 Sumber Berkesinambungan Continuing Resources Ø1 Frekuensi (Frequency) Ø2 Keteraturan (Regularity) Ø3 Ø4 Jenis sumber berkesinambungan (Type of continuing resource) Bentuk bahan asli (Form of original item) Ø6 Bentuk bahan (Form of item) Ø7 Isi keseluruhan (Nature of entire work) Ø8-1Ø Isi (Nature of content) 11 Terbitan pemerintah (Government publication) 12 Terbitan konferensi (Conference publication) Abjad atau aksara asli pada judul (Original alphabet or script of title) 17 Konvensi entri (Entry convention) Bahan Pustaka Visual Visual Materials Bentuk bahan pustaka (Form of material) Ø1-Ø3 Lama waktu tayang (Running time) Ø4 Belum didefinisikan (Undefined) Kelompok sasaran (Target audience) Ø6-1Ø Belum didefinisikan (Undefined) 11 Terbitan pemerintah (Government publication) 12 Bentuk bahan (Form of item) Belum didefinisikan (Undefined) 16 Kategori bahan pustaka visual (Type of visual material) 17 Teknik (Technique) 7 Ruas Tetap Deskripsi Fisik (Physical Description Fixed Field) Semua format All formats Ø1 Ø2 Kategori bahan pustaka (Category of material) Keterangan bahan khusus (Specific material designation) Aspek asli versus aspek reproduksi (Original versus reproduction

14 aspect) Ø3 Aspek positif/negatif (Positivelnegative aspect) Ø4 Dimensi (Dimensions) Ragam perbandingan reduksi (Reduction ratio range) Ø6-Ø8 Perbandingan reduksi (Reduction ratio) Ø9 Warna (Color) 1Ø Emulsi film (Emulsion of film) 11 Generasi (Generation) 12 Dasar film (Base of film) Peta Maps Ø1 Ø2 Ø3 Ø4 Ø6 Ø7 Kategori bahan pustaka (Category of material) Keterangan bahan khusus (Specific material designation) Warna (Color) Medium fisik (Physical medium) Jenis reproduksi (Type of reproduction) Keterangan produksi/reproduksi (Production/reproduction detail) Aspek positif/negatif (Positive/negative aspect) Sumber Elektronik Electronic Resources Kategori bahan pustaka (Category of material) Ø1 Keterangan bahan khusus (Special material designation) Ø2 Ø3 Warna (Color) Ø4 Dimensi (Dimension) Suara (Sound) Ø6 Ø8 Kedalaman bit imej (Image bit depth) Ø9 Format berkas (File format) 1Ø Sasaran pencapaian kualitas (Quality assurance target) 11 Sumber (Antecedent/source) 12 Tingkat kompresi (Level of compression) 13 Kualitas format ulang (Reformatting quality) Bola Dunia Globe Ø1 Ø2 Ø3 Ø4 Kategori bahan pustaka (Category of material) Keterangan bahan khusus (Special material designation) Warna (Color) Medium fisik (Physical medium) Jenis reproduksi (Type of reproduction)

15 Bahan Pustaka Rabaan Tactile Material Kategori bahan pustaka (Category of material) Ø1 Keterangan bahan khusus (Special material designation) Ø2 Ø3- Ø4 Jenis tulisan braille (Class of braille writing) Tingkat penyingkatan (Contraction level) Ø6-Ø8 Format braille musik (Braille music format) 7/Ø9 Katakteristik fisik khusus (Spesifik physical characteristics) Bahan Grafis Yang Diproyeksikan Projected Graphic Ø1 Ø2 Ø3 Ø4 Ø6 Ø7 Ø8 Ø9 Kategori bahan pustaka (Category of material) Keterangan bahan khusus (Special material designation) Warna (Color) Bahan dasar emulsi (Base of emulsion) Suara dalam satu medium atau terpisah (Sound one medium or separate) Medium untuk suara (Medium for sound) Dimensi (Dimensions) Bahan dasar pendukung (Secondary support material) Katakteristik fisik khusus (Special physical characteristics) Bentuk Mickro Microform Kategori bahan pustaka (Category of material) Ø1 Keterangan bahan khusus (Special material designation) Ø2 Ø3 Aspek positip/negatif (Positive/Negative aspect) Ø4 Dimensi (Dimensions) Kisaran perbandingan reduksi (Reduction ratio range) Ø6- Ø8 Perbandingan reduksi (Reduction ratio) Ø9 Warna (Color) 1Ø Emulsi film (Film emulsion) 11 Generasi (Generation) 12 Dasar film (Base of film) Bahan Grafis Yang Tidak Diproyeksikan Non Projected Graphic

16 Ø1 Ø2 Ø3 Ø4 Ø6 Ø7 Ø8 Ø9 Kategori bahan pustaka (Category of material) Keterangan bahan khusus (Special material designation) Warna (Color) Bahan dasar utama (Primary support material) Bahan dasar pendukung (Secondary support material) Medium untuk suara (Medium for sound) Dimensi (Dimensions) Bahan dasar pendukung (Secondary support material) Katakteristik fisik khusus (Special physical characteristics) Citra Bergerak Motion Picture Kategori bahan pustaka (Category of material) Ø1 Keterangan bahan khusus (Special material designation) Ø2 Ø3 Warna (Color) Ø4 Format penyajian citra bergerak (Motion picture presentation format) Suara dalam satu medium atau terpisah (Sound one medium or separated) Ø6 Medium suara (Medium for sound) Ø7 Dimensi (Dimensions) Ø8 Konfigurasi (Configuration of playback channels) Ø9 Unsur produksi (Production elements) 1Ø Aspek positif negatif (Positive negative aspect) 11 Generasi (Generation) 12 Dasar film (Base of film) 13 Kategori warna (Refined categories of color) 14 Jenis color stock dan cetakan (Kind of color stock or print) 15 Tingkat kehancuran (Deterioration stage) 16 Tingkat kelengkapan (Completeness) Tanggal pemeriksaan film (Film inspection date) 8 Unsur Data yang Panjangnya Tetap (Fixed Length Data Elements) Semua format All formats - Tanggal pemasukan ke berkas (Date entered on file) Ø6 Jenis tahun terbit/status penerbitan (Type of date of publication status) Ø7-1Ø Tahun 1 (Date 1) Tahun 2 (Date 2) Tempat terbit (Place of publication) Bahasa (Language) 38 Cantuman yang sudah dimodifikasi (Modified record) 39 Sumber data pengkatalogan (Cataloging source) Buku Books Ilustrasi (Illustrations) 22 Kelompok pembaca (Target audience) 23 Bentuk bahan (Form of Item) Bentuk isi (Nature of contents) 28 Terbitan pemerintah (Government publication)

17 29 Terbitan konferensi (Conference publication) 3Ø Festschrift 31 Indeks (index) 32 Tajuk utama dalam deskripsi (Main entry in body of entry) 33 Fiksi (Fiction) 34 Biografi (Biography) Manuskrip Manuscripts Ilustrasi (Illustrations) 23 Bentuk bahan (Form of Item) Tidak dipakai (Undefined) Terbitan berseri Serials 18 Frekuensi (Frequency) 19 Keteraturan (Regularity) 2Ø Pusat ISDS (ISDS center) 21 Jenis terbitan berkala (Type of serial) 22 Bentuk asli bahan (Form of original Item) 24 Bentuk karya (Nature of entire work) Bentuk isi (Nature of contents) 28 Terbitan pemerintah (Government publication) 29 Terbitan konferensi (Conference publication) 3Ø Halaman judul (Title page availability) 31 Indeks (index) 32 Indeks kumulatif (Cumulative index availability) 33 Aksara atau teks judul (Original alphabet or script of title) 34 Entri terbaru (Successive latest entry) RUAS DATA TIDAK TETAP (RUAS Ø1Ø-999) VARIABLE DATA FIELDS (FIELDS Ø1Ø-999) Ø1Ø- Ø9X Ø1Ø Ø15 Ø2Ø Ø25 Ø35 Ø4Ø Ø41 Ø43 Ø Ø6Ø Ø8Ø Ø82 Keterangan Kendali, Nomor dan Kode Control Information, Numbers and Codes Nomor Kendali/Kartu Library of Congress (LC Control Number/Card Number) Nomor Bibliografi Nasional (National Bibliography Number) Nomor Buku Standar Intemasional (International Standard Book Number) Nomor Pengadaan Luar Negeri darl Library of Congress (LC Overseas Acquisition Number) Nomor Kendali darl Sistem Lain (System Control Number) Sumber data pengkatalogan (Cataloging Source) Kode Bahasa (Language Code) Kode Wilayah (Geographic Area Code) Nomor Panggil Library of Congress (LC Call Number) Nomor Panggil U.S. National Library of Medicine (U.S. NLM Call Number) Nomor Panggll Desimal Universal (UDC Call Number) Nomor Panggil Desimal Dewey (DDC Call Number)

18 1XX Entri Utama Main Entries 1 Entri Utama - Nama Orang (Main Entry - Personal Name) 11Ø Entri Utama - Nama Badan Korporasi (Main Entry - Corporate Name) 111 Entri Utama - Nama Pertemuan (Main Entry - Meeting Name) 13Ø Entri Utama - Judul Seragam (Main Entry - Uniform Title) 2ØX-24X Ruas Judul dan Ruas Yang Terkait Title and Title-Related Fields 2 Judul Ringkas (Abbreviated Title) 21Ø Variasi Judul (Variant Access Title) 222 Judul Kunci (Key Title) 24Ø Judul Seragam (Uniform Title) 245 Pernyataan Judul (Title Statement) 246 Bentuk Judul Lain (Varying Form of Title) 25Ø-29X Edisi, Impresum, dsb Edition, Imprint, etc. 25Ø 26Ø Pernyataan Edisi (Edition Statement) Penerbitan, Distribusi, dsb. [impresum] (Publication, Distribution, etc. [Imprint]) 263 Tanggal Prakiraan Penerbitan (Projected Publication Date) 264 Sumber Akuisisi / Alamat Berlangganan (Source of acquisition / Subscription Address) 3XX Ruas Deskripsi Fisk, dsb Physical Description, etc. Fields 3 Deskripsi Fisik (Physical Description) 31Ø Frekuensi Mutakhir (Current Frequency) 321 Frekuensi lama (Former Frequency) 35Ø Harga (Price) 4XX Pernyataan Seri Series Statement 41Ø Pernyataan Seri/Entri Tambahan - Badan Korporasi (Series Statement Added Entry - Corporate Name) 44Ø Pernyataan Seri/Entri Tambahan - Judul (Series Statement Added Entry - Title) 49Ø Pernyataan Seri/Tidak Dapat Ditelusur atau Ditelusur dalam Bentuk Lain (Series Slatement/Untraced or Traced Differently) 5XX Catatan Notes

19 5 5Ø1 5Ø2 5Ø3 5Ø4 5 51Ø 51Ø 51Ø 52Ø Catatan Umum (General Note) Catatan "Dengan* (With Note) Catatan Disertasi (Dissertation Note) Catatan Bibliografi (Bibliography Note) Catatan Isi (Contents Note) Catatan Pembatasan Akses (Restrictions on Access Note) Catatan Sitasi (Citation/References Note) Catatan Perubahan Pengkatalogan (Volumes Separately Cataloged Note) Catatan Penyimpangan Penomoran (Numbering Peculiarities Note) Catatan Tanggal/Waktu dan Tempat Peristiwa (Date Time and Place of Event Note) Catatan Ringkasan, dsb. (Summary, etc. Note) Catatan Kelompok Pembaca (Target Audience Note) Catatan Suplemen (Supplement Note) Catatan Reproduksi (Reproduction Note) Catatan Versi Asli (Original Version Note) Catatan Informasi Pendanaan (Funding Information Note) Catatan Bahasa (Language Note) Catatan Editor (Editor Note) Catatan Pelaksanaan/Konservasi (Action/Conservation Note) 6XX Ruas Akses Subyek Subject Access Fields 6 Entri Tambahan Subyek - Nama Orang (Subject Added Entry - Personal Name) 5Ø1 Catatan "Dengan* (With Note) 61Ø Entri Tambahan Subjek - Nama Badan Korporasi (Subject Added Entry - Corporate Name) 611 Entri Tambahan Subyek - Nama Pertemuan (Subject Added Entry Meeting Name) 63Ø Entri Tambahan Subyek - Judul Seragam (Subject Added Entry - Uniform Title) 65Ø Entri Tambahan Subyek - Tajuk Topik (Subject Added Entry - Topical Term) 651 Entri Tambahan Subyek - Nama Wilayah (Subject Added Entry Geographic Name) 6XX Ruas Akses Subyek Setempat (Local Subject Access Fields) 7-75X Catatan Added Entries 7 Entri Tambahan - Nama Orang (Added Entry - Personal Name) 71Ø Entri Tambahan - Nama Badan Korporasi (Added Entry - Corporate Name) 711 Entri Tambahan - Nama Pertemuan (Added Entry - Meeting Name) 73Ø Entri Tambahan - Judul Seragam (Added Entry - Uniform Title) 74Ø Entri Tambahan - Judul Bervariasi (Added Entry - Variant Title) 78Ø Entri Pendahulu (Preceeding Entry) 78Ø Entri Lanjutan (Succeeding Entry) 78Ø Entri Induk (Host Item Entry) 8-84Ø Entri Tambahan Seri Series Added Entries

20 8 Entri Tambahan Seri - Nama Orang (Series Added Entry - Personal Name) 81Ø Entri Tambahan Seri - Nama Badan Korporasi (Series Added Entry Corporate Name) 811 Entri Tambahan Seri - Nama Pertertemuan (Series Added Entry - Meeting Name) 83Ø Entri Tambahan Seri - Judul Seragam (Series Added Entry - Uniform Title) 85X 85Ø Informasi Pemilikan, dsb Holdings, etc. Badan yang memiliki (Holding Institution) Daftar Pustaka Anglo American Cataloguing Rules. 2 nd ed. Chicago : Amrican Librarian Association, Ahmad Masykuri dan Upriadi. Pengolahan Bahan Pustaka : bahan ajar diklat calon pustakawan alih jalur. Jakarta : Perpustakaan Nasional, 2005 INDOMARC : format Marc Indonesia. Jakarta : Perpustakaan Nasional, 2006 Urip Sutono dan Lily K. Somadikarta. Pedoman Penggunaan Universal Decimal Classification (UDC). Jakarta : Universitas Indonesia, 1979 Diupload oleh Yus Yusuf Rangga Warsita, SS

BAGAN KLASIFIKASI DAFTAR TAJUK SUBYEK TESAURUS

BAGAN KLASIFIKASI DAFTAR TAJUK SUBYEK TESAURUS PENGKATALOGAN / PENGINDEKSAN PENGKATALOGAN DESKRIPTIF PENGINDEKSAN SUBYEK FISIK BAHAN PUSTAKA ISI BAHAN PUSTAKA DESKRIPSI BIBLIOGRAFI ANALISIS SUBYEK TAJUK ENTRI UTAMA PENERJEMAHAN: MENJADI TAJUK SUBYEK

Lebih terperinci

KATALOGISASI : bagian dari kegiatan pengolahan bahan perpustakaan Sri Mulyani

KATALOGISASI : bagian dari kegiatan pengolahan bahan perpustakaan Sri Mulyani KATALOGISASI : bagian dari kegiatan pengolahan bahan perpustakaan Sri Mulyani A. PENDAHULUAN Pengolahan bahan pustaka merupakan salah satu kegiatan pokok dalam rangkaian kegiatan perpustakaan. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pengolahan Bahan Pustaka Perpustakaan merupakan salah satu sarana pembelajaran yang dapat menjadi sebuah kekuatan untuk mencerdaskan bangsa. Perpustakaan mempunyai

Lebih terperinci

AACR2Revisi 2002 pemuktahiran 2005 Suharyanto Pustakawan pada Pusat Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Pustaka

AACR2Revisi 2002 pemuktahiran 2005 Suharyanto Pustakawan pada Pusat Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Pustaka AACR2Revisi 2002 pemuktahiran 2005 Suharyanto Pustakawan pada Pusat Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Pustaka PENDAHULUAN Anglo-American Cataloguing Rules (selanjutnya disingkat AACR) merupakan

Lebih terperinci

DATABASE PERPUSTAKAAN

DATABASE PERPUSTAKAAN DATABASE PERPUSTAKAAN Oleh : Ubudiyah Setiawati PENDAHULUAN Perpustakaan perguruan tinggi bagian dari fasilitas yang sifatnya terbuka bagi civitas akademik, bahkan perpustakaan yang berstatus sebagai perpustakaan

Lebih terperinci

Panduan Praktis Pengatalogan Dengan Program Aplikasi INLISLite versi 2.1.2

Panduan Praktis Pengatalogan Dengan Program Aplikasi INLISLite versi 2.1.2 Panduan Praktis Pengatalogan Dengan Program Aplikasi INLISLite versi 2.1.2 Revisi Panduan : 24 Maret 2015 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1. Persiapan Untuk dapat melakukan pemasukan data bibliografi dan

Lebih terperinci

Indonesian Machine Readable Cataloging (IndoMARC) : sejarah, perkembangan dan penerapannya di Perpustakaan Nasional RI 1. Suharyanto 2.

Indonesian Machine Readable Cataloging (IndoMARC) : sejarah, perkembangan dan penerapannya di Perpustakaan Nasional RI 1. Suharyanto 2. Indonesian Machine Readable Cataloging (IndoMARC) : sejarah, perkembangan dan penerapannya di Perpustakaan Nasional RI 1 Suharyanto 2 Abstrak Format IndoMARC merupakan pengembangan dari standar MARC yang

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGATALOGAN BERBASIS RESOURCE DESCRIPTION AND ACCESS (RDA)

KEBIJAKAN PENGATALOGAN BERBASIS RESOURCE DESCRIPTION AND ACCESS (RDA) KEBIJAKAN PENGATALOGAN BERBASIS RESOURCE DESCRIPTION AND ACCESS (RDA) SUHARYANTO Yogyakarta, 5 April 2018 PERPUSTAKAAN NASIONAL RIS PENDAHULUAN Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Mulyati

Disusun Oleh : Mulyati Disusun Oleh : Mulyati Kegiatan pengolahan bahan pustaka dapat dibagi menjadi tiga kelompok 1. Pra-Katalog Merupakan awal dari kegiatan pengolahan bahan pustaka. Pra-katalog ini meliputi pengadaaan bahan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Perpustakaan sangat memerlukan katalog guna untuk menunjukkan

BAB II KAJIAN TEORI. Perpustakaan sangat memerlukan katalog guna untuk menunjukkan 9 BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Katalog Perpustakaan sangat memerlukan katalog guna untuk menunjukkan ketersediaan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan. Untuk itu, perpustakaan memerlukan suatu

Lebih terperinci

Katalogisasi KATALOGISASI DOKUMEN. Sri Rahayu. 1. Pendahuluan

Katalogisasi KATALOGISASI DOKUMEN. Sri Rahayu. 1. Pendahuluan Katalogisasi KATALOGISASI DOKUMEN Sri Rahayu 1. Pendahuluan Perpustakaan sebagai pusat informasi menyajikan koleksi dalam bentuk yang berbeda-beda, baik koleksi tercetak seperti buku, majalah, tesis, disertasi,

Lebih terperinci

Modul VI BIBLIOGRAFI

Modul VI BIBLIOGRAFI Modul VI FORMAT STANDAR DATA BIBLIOGRAFI Setelah mempelajari materi ini, mendiskusikan, dan latihan mahasiswa dapat membuat deskripsi bibliografi bahan pustaka berdasarkan standar format MARC dan Dublin

Lebih terperinci

BAB II PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA

BAB II PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA BAB II PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pengolahan Bahan Pustaka Pengolahan bahan pustaka telah dilakukan orang sejak zaman dahulu kala, dalam upaya mempermudah para pemakai perpustakaan menggunakan

Lebih terperinci

AACR2 untuk Bahan Nonbuku dan Format MARC

AACR2 untuk Bahan Nonbuku dan Format MARC Modul 1 AACR2 untuk Bahan Nonbuku dan Format MARC Ir. Anon Mirmani, S.S., MIM-Arc/Rec. A PENDAHULUAN nda pasti sudah mempelajari pengolahan atau pengatalogan bahan pustaka buku. Kegiatan pengatalogan bahan

Lebih terperinci

2.2 Tujuan dan Fungsi Katalog Tujuan Katalog Semua perpustakaan mempunyai tujuan agar koleksi yang dimiliki

2.2 Tujuan dan Fungsi Katalog Tujuan Katalog Semua perpustakaan mempunyai tujuan agar koleksi yang dimiliki BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Katalog Pengatalogan ( cataloging ) berasal dari kata katalog yang berarti suatu daftar bahan pustaka yang dimiliki oleh sebuah perpustakaan yang disusun secara sistematis,

Lebih terperinci

PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA

PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA A. Pengertian Y PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA Juhaeri ang dimaksud dengan pengolahan bahan pustaka adalah kegiatan yang berkenaan dengan bahan pustaka, sejak bahan pustaka tiba di perpustakaan, sampai tersusun

Lebih terperinci

KATALOGISASI. M Hadi Pranoto, SIP. BIMTEK Katalogisasi Desember 2017

KATALOGISASI. M Hadi Pranoto, SIP. BIMTEK Katalogisasi Desember 2017 KATALOGISASI M Hadi Pranoto, SIP. BIMTEK Katalogisasi Desember 2017 Pengertian KATALOG??? Pengertian KATALOGISASI??? Pengertian Katalog perpustakaan : Suatu daftar yang berisi keteranganketerangan lengkap

Lebih terperinci

BAB III TINGKAT KESESUAIAN DESKRIPSI BIBLIOGRAFI BAHAN MONOGRAF DENGAN AACR2 PADA PERPUSTAKAAN INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI TD PARDEDE MEDAN

BAB III TINGKAT KESESUAIAN DESKRIPSI BIBLIOGRAFI BAHAN MONOGRAF DENGAN AACR2 PADA PERPUSTAKAAN INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI TD PARDEDE MEDAN BAB III TINGKAT KESESUAIAN DESKRIPSI BIBLIOGRAFI BAHAN MONOGRAF DENGAN AACR2 PADA PERPUSTAKAAN INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI TD PARDEDE MEDAN 3.1 Sejarah Singkat Perpustakaan Institut Sains dan Teknologi

Lebih terperinci

Panduan Praktis Pengohan Bahan Pustaka Dengan Program Aplikasi INLISLite Versi 3 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1

Panduan Praktis Pengohan Bahan Pustaka Dengan Program Aplikasi INLISLite Versi 3 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1 Panduan Praktis Pengohan Bahan Pustaka Dengan Program Aplikasi INLISLite Versi 3 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1 1. Persiapan Kegiatan pengolahan bahan pustaka merupakan tahapan penting dalam otomasi perpustakaan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bahan Pustaka Perpustakaan merupakan pusat informasi yang dapat dimanfaatkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan juga mempunyai peranan penting sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bahan Pustaka Perpustakaan merupakan pusat informasi yang dapat dimanfaatkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan juga mempunyai peranan penting sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS BIBLIOGRAFI NASIONAL INDONESIA PERIODE

ANALISIS BIBLIOGRAFI NASIONAL INDONESIA PERIODE ANALISIS BIBLIOGRAFI NASIONAL INDONESIA PERIODE 2009-2010 Rochani Nani Rahayu 1 dan Tupan 2 1 Pustakawan Madya PDII-LIPI 2 Pustakawan Madya PDII-LIPI *Korespondensi: nanipdii@yahoo.com ABSTRACT This study

Lebih terperinci

Matakuliah Otomasi Perpustakaan. Miyarso Dwi Ajie

Matakuliah Otomasi Perpustakaan. Miyarso Dwi Ajie Matakuliah Otomasi Perpustakaan Miyarso Dwi Ajie Kerjasama antar perpustakaan secara elektronik telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan adanya kebutuhan untuk menggunakan sumber daya

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS KATALOGISASI BAHAN PUSTAKA NON BUKU

PETUNJUK TEKNIS KATALOGISASI BAHAN PUSTAKA NON BUKU Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian No. 46 PETUNJUK TEKNIS KATALOGISASI BAHAN PUSTAKA NON BUKU Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembaca, bukan untuk dijual (Sulistyo Basuki,1993:1.6). secara kontinu oleh pemakainya sebagai sumber informasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembaca, bukan untuk dijual (Sulistyo Basuki,1993:1.6). secara kontinu oleh pemakainya sebagai sumber informasi. digilib.uns.ac.id 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Perpustakaan Perpustakaan ialah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang

Lebih terperinci

MENGENAL BAHAN PUSTAKA DAN CARA MENGELOLANYA

MENGENAL BAHAN PUSTAKA DAN CARA MENGELOLANYA Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no.1 MENGENAL BAHAN PUSTAKA DAN CARA MENGELOLANYA Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi Penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian BOGOR 2000

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENGUNAAN APLIKASI INDARJI (INDEKS ARTIKEL JURNAL ILMIAH) UPT PERPUSTAKAAN POLINES

PETUNJUK TEKNIS PENGUNAAN APLIKASI INDARJI (INDEKS ARTIKEL JURNAL ILMIAH) UPT PERPUSTAKAAN POLINES PETUNJUK TEKNIS PENGUNAAN APLIKASI INDARJI (INDEKS ARTIKEL JURNAL ILMIAH) UPT PERPUSTAKAAN POLINES Oleh M. Syam Suryanto, S.Sos UPT PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2015 Daftar Isi Halaman Judul

Lebih terperinci

KEGIATAN UTAMA DI PERPUSTAKAAN

KEGIATAN UTAMA DI PERPUSTAKAAN PUST2290 1.1 P KEGIATAN UTAMA DI PERPUSTAKAAN erpustakaan merupakan tempat yang dapat memberikan informasi kepada masyarakat yang membutuhkannya. Informasi dapat diperoleh dari berbagai jenis bacaan yang

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS KUNINGAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS KUNINGAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UNIVERSITAS KUNINGAN SATUAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS KUNINGAN 2016 Area : Dibuat oleh Diperiksa oleh Disahkan oleh Kode/No : SPM-UNIKU.SOP.44.01 SOP PENERBITAN Tanggal :

Lebih terperinci

LM107_Otomasi Perpustakaan

LM107_Otomasi Perpustakaan LM107_Otomasi Perpustakaan Kerjasama antar perpustakaan secara elektronik telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan adanya kebutuhan untuk menggunakan sumber daya bersama. Bentuk tukar-menukar

Lebih terperinci

PENDESKRIPSIAN DATA BIBLIOGRAFIS (KATALOGISASI) BAHAN PERPUSTAKAAN

PENDESKRIPSIAN DATA BIBLIOGRAFIS (KATALOGISASI) BAHAN PERPUSTAKAAN PENDESKRIPSIAN DATA BIBLIOGRAFIS (KATALOGISASI) BAHAN PERPUSTAKAAN Oleh Widodo 1 A. Pengantar Setiap bahan perpustakaan harus diberikan sarana penelusurannya (pencariannya) yang berupa katalog. Katalog

Lebih terperinci

MENGGUNAKAN DDC. Oleh: Fiqru Mafar

MENGGUNAKAN DDC. Oleh: Fiqru Mafar MENGGUNAKAN DDC Oleh: Fiqru Mafar Skema umum Klasifikasi Schedules Notasi Index Number building Schedules Skema pengelompokan berdasarkan nomor urut tertentu, mulai dari yang paling umum ke yang paling

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN BAHAN PUSTAKA DI RAK PERPUSTAKAAN

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN BAHAN PUSTAKA DI RAK PERPUSTAKAAN Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 9 PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN BAHAN PUSTAKA DI RAK PERPUSTAKAAN Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Lebih terperinci

Katalog dan Minat Baca

Katalog dan Minat Baca Katalog dan Minat Baca Oleh Ika Laksmiwati Sejarah peradaban manusia di mulai dengan kehidupan yang sangat sederhana. Pada awalnya manusia hanya membutuhkan makanan dan tempat untuk bertahan hidup. Dengan

Lebih terperinci

BUTIR KEGIATAN PUSTAKAWAN DAN UNSUR YANG DINILAI BERDASARKAN PERMENPAN NOMOR 9 TAHUN Oleh : Sri Mulyani

BUTIR KEGIATAN PUSTAKAWAN DAN UNSUR YANG DINILAI BERDASARKAN PERMENPAN NOMOR 9 TAHUN Oleh : Sri Mulyani BUTIR KEGIATAN PUSTAKAWAN DAN UNSUR YANG DINILAI BERDASARKAN PERMENPAN NOMOR 9 TAHUN 2014 Oleh : Sri Mulyani Butir kegiatan pustakawan Adalah kegiatan kepustakawanan yang dilakukan pustakawan dan dihargai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan teknologi informasi saat ini menyebar hampir di semua bidang termasuk di

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan teknologi informasi saat ini menyebar hampir di semua bidang termasuk di BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Penerapan teknologi informasi saat ini menyebar hampir di semua bidang termasuk di perpustakaan. Perpustakaan sebagai institusi pengelola informasi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perpustakaan perguruan tinggi merupakan salah satu unsur pendukung akademik penting yang tidak dapat terlepas dari kegiatan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan pendidikan,

Lebih terperinci

: Melakukan proses pengkatalogan buku. : Buku baru untuk diproses

: Melakukan proses pengkatalogan buku. : Buku baru untuk diproses PERPUSTAKAAN PTA MAKASSAR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Hal : 2 Revisi ke : Tgl. Efektif : Modul : Pengolahan Bahan Pustaka Tujuan : Melakukan proses pengkatalogan buku Ruang lingkup : Buku baru untuk diproses

Lebih terperinci

Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 38 PETUNJUK TEKNIS KATALOGISASI BAHAN PUSTAKA MONOGRAF

Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 38 PETUNJUK TEKNIS KATALOGISASI BAHAN PUSTAKA MONOGRAF Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 38 PETUNJUK TEKNIS KATALOGISASI BAHAN PUSTAKA MONOGRAF Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BAHAN PUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

MANFAAT NOMOR PANGGIL DALAM KEGIATAN PERPUSTAKAAN

MANFAAT NOMOR PANGGIL DALAM KEGIATAN PERPUSTAKAAN Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 6 MANFAAT NOMOR PANGGIL DALAM KEGIATAN PERPUSTAKAAN Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi Penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian BOGOR

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Masalah Mengenai Alasan Pemilihan Aplikasi Open Source

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Masalah Mengenai Alasan Pemilihan Aplikasi Open Source digilib.uns.ac.id BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisis Masalah Mengenai Alasan Pemilihan Aplikasi Open Source Digilib Versi Rumah Cerdas Intikom Perpustakaan POLTEKKES Surakarta lebih memilih menggunakan Aplikasi

Lebih terperinci

INSTRUKSI KERJA UNIVERSITAS MURIA KUDUS

INSTRUKSI KERJA UNIVERSITAS MURIA KUDUS Halaman 1 dari 13 UNIVERSITAS MURIA KUDUS IK. PBP UMK PERPUS- TEK 2 2 Revisi : 1 Tanggal : Dikaji ulang oleh : Ka. UPT Perpustakaan Dikendalikan oleh : Badan Penjaminan Mutu Disetujui oleh : Universitas

Lebih terperinci

Kajian komparatif atas penggunaan AACR2 dan RDA dalam format MARC21 terhadap bahan perpustakaan

Kajian komparatif atas penggunaan AACR2 dan RDA dalam format MARC21 terhadap bahan perpustakaan Kajian komparatif atas penggunaan AACR2 dan RDA dalam format MARC21 terhadap bahan perpustakaan SUHARYANTO ABSTRAK Kajian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan AACR 2 dan RDA dengan format

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tinggi negeri atau swasta. Menurut Fahmi (2009:1) Perpustakaan perguruan tinggi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tinggi negeri atau swasta. Menurut Fahmi (2009:1) Perpustakaan perguruan tinggi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang ada di perguruan tinggi negeri atau swasta. Menurut Fahmi (2009:1) Perpustakaan perguruan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Menurut F.Rahayuningsih dalam bukunya pengelolaan perpustakaan (2007 : 12) menyatakan bahwa, kegiatan-kegiatan pokok perpustakaan sebagai berikut : 1. Pengembangan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN KATALOG PERPUSTAKAAN SEBAGAI SARANA TEMU KEMBALI INFORASI. Nanik Arkiyah

PERKEMBANGAN KATALOG PERPUSTAKAAN SEBAGAI SARANA TEMU KEMBALI INFORASI. Nanik Arkiyah PERKEMBANGAN KATALOG PERPUSTAKAAN SEBAGAI SARANA TEMU KEMBALI INFORASI Nanik Arkiyah A. PENGANTAR Sistem temu kembali informasi di perpustakaan merupakan unsur yang sangat penting. Tanpa sistem temu kembali,

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS INVENTARISASI KOLEKSI PERPUSTAKAAN

PETUNJUK TEKNIS INVENTARISASI KOLEKSI PERPUSTAKAAN Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 34 PETUNJUK TEKNIS INVENTARISASI KOLEKSI PERPUSTAKAAN Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian DEPARTEMEN PERTANIAN BOGOR 2005 Seri Pengembangan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN IKIP PGRI SEMARANG. A. Sejarah Perpustakaan IKIP PGRI Semarang

BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN IKIP PGRI SEMARANG. A. Sejarah Perpustakaan IKIP PGRI Semarang BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN IKIP PGRI SEMARANG A. Sejarah Semarang Berdasarkan buku Pedoman Pendidikan Sejarah Perjuangan PGRI (1998), sejarah IKIP PGRI Semarang berdiri pada tahun 1981 yang pada

Lebih terperinci

PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA KARYA CETAK DI KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH (KAPD)

PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA KARYA CETAK DI KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH (KAPD) Vol.4/No.1, Juni 2016, hlm. 79-86 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN 79 PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA KARYA CETAK DI KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH (KAPD) (Studi Kasus Pengolahan Bahan Pustaka Karya

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 39 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Di dalam bab ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian berikut pembahasannya sesuai dengan pokok permasalahan dan ruang lingkup penelitian mengenai evaluasi aplikasi

Lebih terperinci

3.1. Deskripsi Bibliografi

3.1. Deskripsi Bibliografi 3. Pengindeksan Dokumen Dasar-Dasar Dokumentasi (Modul 3) by Yuni Nurjanah Page 1 Pendeskrepsian Dokumen: 1. Apa judulnya 2. Siapa penanggung jawab isinya 3. Siapa badan penerbitnya 4. Kapan diterbitkan

Lebih terperinci

PERPUSTAKAAN LEMBAGA STUDI DAN ADVOKASI MASYARAKAT

PERPUSTAKAAN LEMBAGA STUDI DAN ADVOKASI MASYARAKAT PERPUSTAKAAN LEMBAGA STUDI DAN ADVOKASI MASYARAKAT KEBIJAKAN MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN KOLEKSI Oktober 2009 ELSAM Jl. Siaga II No. 31, Pejaten Barat Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12510 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Sistem Informasi di Perpustakaan

Sistem Informasi di Perpustakaan Modul 1 Sistem Informasi di Perpustakaan PENDAHULUAN Ir. Yuyu Yulia, S.IP., M.Si. M odul ini disajikan sebagai pengantar materi pokok Pengolahan Materi Pustaka. Dalam modul ini, akan dipelajari terlebih

Lebih terperinci

DEWEY DECIMAL CLASSIFICATION. Apabila Kita pergi ke sebuah perpustakaan, kemudian kita mencari buku yang

DEWEY DECIMAL CLASSIFICATION. Apabila Kita pergi ke sebuah perpustakaan, kemudian kita mencari buku yang DEWEY DECIMAL CLASSIFICATION Apabila Kita pergi ke sebuah perpustakaan, kemudian kita mencari buku yang kita perlukan pada sebuah sistem catalog computer yang tersedia, setelah memasukkan judul buku dan

Lebih terperinci

MODUL 4 SARANA TEMU KEMBALI TERBITAN BERSERI

MODUL 4 SARANA TEMU KEMBALI TERBITAN BERSERI MODUL 4 SARANA TEMU KEMBALI TERBITAN BERSERI Sarana temu kembali dapat berupa: 1. Susunan koleksi dokumen. 2. Katalog perpustakaan yang dapat berbentuk kartu, buku, lembaran kertas, OPAC dll. KATALOG TERBITAN

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. merupakan layanan yang sangat penting dengan layanan-layanan yang ada di

BAB IV PEMBAHASAN. merupakan layanan yang sangat penting dengan layanan-layanan yang ada di BAB IV PEMBAHASAN Layanan penelusuran informasi koleksi di Perpustakaan Nasional RI merupakan layanan yang sangat penting dengan layanan-layanan yang ada di perpustakaan. Karena layanan penelusuran merupakan

Lebih terperinci

RDA (Resource Description and Access) Standar pengatalogan baru perubahan dari AACR2

RDA (Resource Description and Access) Standar pengatalogan baru perubahan dari AACR2 RDA (Resource Description and Access) Standar pengatalogan baru perubahan dari AACR2 Suharyanto (Pustakawan pada Pusat Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Pustaka) Pendahuluan RDA (Resource Description

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN

PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 32 PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN Oleh Surya Mansjur Sulastuti Sophia Akhmad Syaikhu Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 50 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN PANGKALAN DATA BUKU

Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 50 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN PANGKALAN DATA BUKU Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 50 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN PANGKALAN DATA BUKU Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR/ MADRASAH IBTIDAIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGOLAHAN BAHAN PERPUSTAKAAN PERPUSTAKAAN NASIONAL RI

PEDOMAN PENGOLAHAN BAHAN PERPUSTAKAAN PERPUSTAKAAN NASIONAL RI PEDOMAN PENGOLAHAN BAHAN PERPUSTAKAAN PERPUSTAKAAN NASIONAL RI PERPUSTAKAAN NASIONAL RI 2013 Pedoman pengolahan bahan perpustakaan Perpustakaan Nasional RI. Ed. Rev. Jakarta : Perpustakaan Nasional RI,

Lebih terperinci

KATALOGISASI. M Hadi Pranoto, SIP. BIMTEK Perpustakaan Sekolah 18 April 2018

KATALOGISASI. M Hadi Pranoto, SIP. BIMTEK Perpustakaan Sekolah 18 April 2018 KATALOGISASI M Hadi Pranoto, SIP. BIMTEK Perpustakaan Sekolah 18 April 2018 Pengertian Katalog perpustakaan : Suatu daftar yang berisi keteranganketerangan lengkap atau komprehensif dari suatu bahan pustaka

Lebih terperinci

MODUL I TERBITAN BERSERI SEBAGAI SUMBER INFORMASI

MODUL I TERBITAN BERSERI SEBAGAI SUMBER INFORMASI MODUL I TERBITAN BERSERI SEBAGAI SUMBER INFORMASI KB 1. PENGERTIAN TERBITAN BERSERI * Terbitan Berseri berisi tulisan atau informasi orisinil dan biasanya belum pernah diterbitkan dalam bentuk apapun dan

Lebih terperinci

KOSAKATA. Penjelasan istilah perpustakaan

KOSAKATA. Penjelasan istilah perpustakaan KOSAKATA Indonesian Penjelasan istilah perpustakaan 2D Graphic Istilah yang digunakan dalam katalog untuk menggambarkan karya seni visual seperti karya cetak/gambar cetak atau poster. 3D Object Benda fisik

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA JAKARTA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN PEMBAHASAN. Hampir disetiap perpustakaan pasti melakukan pengolahan bahan pustaka.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN PEMBAHASAN. Hampir disetiap perpustakaan pasti melakukan pengolahan bahan pustaka. BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Pustaka Hampir disetiap perpustakaan pasti melakukan pengolahan bahan pustaka. Banyak karya ilmiah yang membahas tentang pengolahan.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perpustakaan sebagai pusat informasi. Perpustakaan merupakan salah satu. sarana untuk temu kembali dalam penelusuran informasi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perpustakaan sebagai pusat informasi. Perpustakaan merupakan salah satu. sarana untuk temu kembali dalam penelusuran informasi. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perpustakaan Pada umumnya perpustakaan berperan sebagai pusat informasi, maka perpustakaan harus mampu menyediakan segala kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang berada dibawah pengawasan dan dikelola

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN DATA BIBLIOGRAFI BERBASIS SENAYAN VERSI CENDANA. Disusun Oleh: Sri Wahyuni.,SIP.

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN DATA BIBLIOGRAFI BERBASIS SENAYAN VERSI CENDANA. Disusun Oleh: Sri Wahyuni.,SIP. PANDUAN TEKNIS PENGISIAN DATA BIBLIOGRAFI BERBASIS SENAYAN VERSI CENDANA Disusun Oleh: Sri Wahyuni.,SIP. SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AKAKOM YOGYAKARTA 2015 Meta data yang diisikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam pembahasan perlu dipaparkan mengenai profil dan tugas pokok dari perpustakaan IPB. Berkenaan dengan kebijakan pengembangan/pengadaan koleksi, dalam pelaksanaan tugasnya

Lebih terperinci

Kompetensi Pustakawan Pengolahan. Qudussisara Perpustakaan UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Kompetensi Pustakawan Pengolahan. Qudussisara Perpustakaan UIN Ar-Raniry Banda Aceh Qudussisara Perpustakaan UIN Ar-Raniry Banda Aceh Abstrak Perpustakaan adalah tempat menyimpan informasi baik tercetak maupun non-cetak. Perpustakaan juga sebagai sarana pembelajaran menemukan sumber daya

Lebih terperinci

Pengolahan Data Buku Perpustakaan dengan Sistem Otomasi

Pengolahan Data Buku Perpustakaan dengan Sistem Otomasi Yunus Abdul Halim Pengolahan Data Buku Perpustakaan dengan Sistem Otomasi Prepare - kebutuhan konsumen - sifat pelayanan - SDM - Standarisasi Pelaksanaan - Pemilahan - tulis diskripsi, katalogisasi, klasifikasi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI III.1 Sistem Informasi III.1.1 Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Jogiyanto, 2005). Sistem dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

Panduan Akses Pangkalan Data dan Jurnal Elektronik. Nur Cahyati Wahyuni Maryatun

Panduan Akses Pangkalan Data dan Jurnal Elektronik. Nur Cahyati Wahyuni Maryatun Panduan Akses Pangkalan Data dan Jurnal Elektronik Klaster Sosio-Humaniora Nur Cahyati Wahyuni Maryatun 2016 Garis Besar Materi Pengantar Perkenalan Jurnal/Pangkalan Data Umum Perkenalan Jurnal/Pangkalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang disimpan di perpustakaan, dimulai dari perpustakaan tradisional yang

BAB I PENDAHULUAN. yang disimpan di perpustakaan, dimulai dari perpustakaan tradisional yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan dunia perpustakaan dari segi data dan dokumen yang disimpan di perpustakaan, dimulai dari perpustakaan tradisional yang hanya terdiri

Lebih terperinci

BAGIAN XI SOP PERPUSTAKAAN

BAGIAN XI SOP PERPUSTAKAAN BAGIAN XI SOP PERPUSTAKAAN 880 Un-11.JSOPP-11-01.R0 SOP PENERBITAN KARTU ANGGOTA PERPUSTAKAAN 1 Tujuan SOP ini dibuat sebagai pedoman untuk membantu, mendorong, dan menunjang kelancaran proses belajar

Lebih terperinci

PROFIL KOLEKSI PERPUSTAKAAN IPB

PROFIL KOLEKSI PERPUSTAKAAN IPB 4. Desentralisasi Pelayanan Pengguna Kegiatan pelayanan pengguna meliputi peminjaman/pengembalian dan perpanjangan buku (lazim disebut sirkulasi) serta penelusuran informasi (kegiatan menemukan kembali

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan studi. Selanjutnya pasal 8 dari Peraturan Presiden No. 20, 1961

BAB II LANDASAN TEORI. dan studi. Selanjutnya pasal 8 dari Peraturan Presiden No. 20, 1961 digilib.uns.ac.id BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perpustakaan Perpustakaan ialah kumpulan buku-buku yang diorganisasi sedemikian rupa untuk dipergunakan bagi keperluan membaca, konsultasi, dan studi.

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PANGKALAN DATA BIBLIOGRAFIS SECARA OTOMASI

PENGELOLAAN PANGKALAN DATA BIBLIOGRAFIS SECARA OTOMASI Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 27 PENGELOLAAN PANGKALAN DATA BIBLIOGRAFIS SECARA OTOMASI Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Departemen Pertanian BOGOR 2002 49 Seri Pengembangan

Lebih terperinci

STRATEGI PENELUSURAN LITERATUR BAGI SIVITAS AKADEMIKA UNS Oleh : Bambang Hermanto ( Pustakawan Madya UNS ) 1

STRATEGI PENELUSURAN LITERATUR BAGI SIVITAS AKADEMIKA UNS Oleh : Bambang Hermanto ( Pustakawan Madya UNS ) 1 STRATEGI PENELUSURAN LITERATUR BAGI SIVITAS AKADEMIKA UNS Oleh : Bambang Hermanto ( Pustakawan Madya UNS ) 1 Perpustakaan perguruan tinggi sebagai unit pelaksana teknis yang membantu perguruan tinggi dalam

Lebih terperinci

Oleh Nia Hastari Doddy Rusmono Dini Suhardini

Oleh Nia Hastari Doddy Rusmono Dini Suhardini HUBUNGAN PERSEPSI PEMUSTAKA TENTANG SISTEM KLASIFIKASI DEWEY DECIMAL CLASSIFICATION (DDC) DENGAN PEMANFAATAN SISTEM TELUSUR ELEKTRONIK DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG Oleh Nia Hastari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perpustakaan jika si pencari informasi di perpustakaan belum mengetahui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perpustakaan jika si pencari informasi di perpustakaan belum mengetahui BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Tajuk Subjek Ada beberapa alat temu balik informasi yang diketahui termasuk salahsatunya katalog subjek. Katalog subjek merupakan alat temu kembali informasi di perpustakaan

Lebih terperinci

PERPUSTAKAAN NASIONAL SEBAGAI PUSAT DATA LAYANAN COPY CATALOGING METADATA BIBLIOGRAFI BAGI PERPUSTAKAAN DI INDONESIA

PERPUSTAKAAN NASIONAL SEBAGAI PUSAT DATA LAYANAN COPY CATALOGING METADATA BIBLIOGRAFI BAGI PERPUSTAKAAN DI INDONESIA Abstrak: PERPUSTAKAAN NASIONAL SEBAGAI PUSAT DATA LAYANAN COPY CATALOGING METADATA BIBLIOGRAFI BAGI PERPUSTAKAAN DI INDONESIA Oleh: Yuyu Yulia Toha dan B. Mustafa Copy Cataloging (katalogisasi salinan)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan lembaga pendidikan

Lebih terperinci

Aplikasi Teori Bilangan pada Angka Standar Buku Internasional

Aplikasi Teori Bilangan pada Angka Standar Buku Internasional Aplikasi Teori Bilangan pada Angka Standar Buku Internasional Nur Latifah Ulfah 13514015 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

INVENTARISASI BAHAN PUSTAKA DAN PEMBUATAN LAPORAN PENGEMBANGAN KOLEKSI. Oleh : Damayanty, S.Sos.

INVENTARISASI BAHAN PUSTAKA DAN PEMBUATAN LAPORAN PENGEMBANGAN KOLEKSI. Oleh : Damayanty, S.Sos. INVENTARISASI BAHAN PUSTAKA DAN PEMBUATAN LAPORAN PENGEMBANGAN KOLEKSI Oleh : Damayanty, S.Sos. I. Pendahuluan Keberadaan perpustakaan dalam suatu lembaga akan sangat berarti bila perpustakaan itu dapat

Lebih terperinci

Modul II PERPUSTAKAAN

Modul II PERPUSTAKAAN Modul II RIWAYAT PENGATALOGAN BAHAN PERPUSTAKAAN Setelah mempelajari materi, mendiskusikan, dan latihan mahasiswa dapat menjelaskan perkembangan pengatalogan bahan perpustakaan, fungsi, manfaat serta jenis-

Lebih terperinci

Modul VIII PERPUSTAKAAN

Modul VIII PERPUSTAKAAN Modul VIII KATALOG ONLINE BAHAN PERPUSTAKAAN Setelah mempelajari materi ini, mendiskusikan, dan latihan mahasiswa dapat menjelaskan pengertian, fungsi, manfaat, kelebihan, kekurangan serta prosedur pembuatan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN E-RESOURCES DENGAN AACR2 DAN MARC 21

PENGELOLAAN E-RESOURCES DENGAN AACR2 DAN MARC 21 PENGELOLAAN E-RESOURCES DENGAN AACR2 DAN MARC 21 Suharyanto Pustakawan Madya, Perpustakaan Nasional RI Suharyanto_m@yahoo.com Abstrak Perpustakaan digital diidentikkan dengan adanya koleksi E-Resources

Lebih terperinci

Pemanfaatan Online Public Access Catalogue (OPAC) Sebagai Sarana Sistem Temu Balik Pada Perpustakaan

Pemanfaatan Online Public Access Catalogue (OPAC) Sebagai Sarana Sistem Temu Balik Pada Perpustakaan Pemanfaatan Online Public Access Catalogue (OPAC) Sebagai Sarana Sistem Temu Balik Pada Perpustakaan Oleh : LELY EMILIYANA, S.Sos. NIP : 19750101 200112 2 002 POLITEKNIK NEGERI MEDAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB II ONLINE PUBLIC ACCESS CATALOG (OPAC)

BAB II ONLINE PUBLIC ACCESS CATALOG (OPAC) BAB II ONLINE PUBLIC ACCESS CATALOG (OPAC) 2.1. Pengertian Online Public Access Catalog (OPAC) Pengorganisasian koleksi di Perpustakaan akan berhubungan langsung dengan alat bantu penelusur koleksi. Alat

Lebih terperinci

SISTEM PELAYANAN PERPUSTAKAAN

SISTEM PELAYANAN PERPUSTAKAAN Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 22 SISTEM PELAYANAN PERPUSTAKAAN Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian DEPARTEMEN PERTANIAN BOGOR 2001 1 Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 85080 1dari5 1 Maret 22 1. TUJUAN 1.1. Menyediakan informasi dan pustaka yang tepat, cepat dan akurat bagi civitas akademika Universitas Negeri Semarang

Lebih terperinci

PELATIHAN KLASIFIKASI BUKU DAN PEMBUATAN KARTU KATALOG BUKU BAGI PETUGAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGKAT SEKOLAH DASAR (SD) DI KOTA SINGARAJA.

PELATIHAN KLASIFIKASI BUKU DAN PEMBUATAN KARTU KATALOG BUKU BAGI PETUGAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGKAT SEKOLAH DASAR (SD) DI KOTA SINGARAJA. PELATIHAN KLASIFIKASI BUKU DAN PEMBUATAN KARTU KATALOG BUKU BAGI PETUGAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGKAT SEKOLAH DASAR (SD) DI KOTA SINGARAJA oleh, I Ketut Artana Unit Perpustakaan Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

2. Terintegrasi, tidak hanya berorientasi pada bahan pustaka buku. Tetapi juga mencakup pengatalogan deskriptif bahan nonbuku

2. Terintegrasi, tidak hanya berorientasi pada bahan pustaka buku. Tetapi juga mencakup pengatalogan deskriptif bahan nonbuku Juznia Andriani AACR2 Anglo American Cataloging Rules Peraturan standar untuk pengatalogan deskriptif bahan pustaka. AACR2 mempunyai ciri ciri ii iisebagai iberikut : 1. Umum, dapat digunakan untuk perpus

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Kata perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti: kitab,bukubuku,

BAB III LANDASAN TEORI. Kata perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti: kitab,bukubuku, BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Perpustakaan Kata perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti: kitab,bukubuku, kitab primbon. Kemudian kata pustaka mendapat awalan per dan akhiran an, menjadi

Lebih terperinci

STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PERPUSTAKAAN

STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PERPUSTAKAAN STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PERPUSTAKAAN Pembuatan perencanaan pembinaan dan pengembangan perpustakaan setiap awal tahun akademik : 1 Menyusun rencana kebijakan Ketua/ Sekretaris Program Studi

Lebih terperinci

KATALOGISASI BAHAN PUSTAKA

KATALOGISASI BAHAN PUSTAKA KATALOGISASI BAHAN PUSTAKA Makalah ini disampaikan pada pelatihan pustakawan di SDN Mangliawan II Pakis Malang Tanggal 26 November 2011 OLEH : SETIAWAN, S.Sos Pustakawan Pertama UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGOLAHAN TERBITAN RESMI PEMERINTAH DI PERPUSTAKAAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI SUMATERA BARAT

PENGOLAHAN TERBITAN RESMI PEMERINTAH DI PERPUSTAKAAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI SUMATERA BARAT PENGOLAHAN TERBITAN RESMI PEMERINTAH DI PERPUSTAKAAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI SUMATERA BARAT Karina Fatmala Sari 1, Marlini 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan

Lebih terperinci