HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 39 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Di dalam bab ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian berikut pembahasannya sesuai dengan pokok permasalahan dan ruang lingkup penelitian mengenai evaluasi aplikasi Integrated Library Information System (INLIS) dengan mengacu pada karakteristik sebuah aplikasi komputer berdasarkan standar ISO Penelitian ini dilakukan dengan mengujikan fitur-fitur yang terdapat di INLIS untuk mendapatkan hasil pada karakteristik aplikasi yang bersifat fungsional, reliabilitas dan portabilitas, serta menyebarkan kuesioner terhadap pengguna INLIS untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam hal usability sebuah aplikasi komputer. Pengolahan Bahan Pustaka Modul katalogisasi INLIS adalah modul yang dibangun untuk membuat sebuah basisdata koleksi yang dimiliki oleh Perpustakaan Nasional RI. Dalam menjalankan modul ini, tidak terlepas dari alur kerja yang berlaku di Bidang Pengolahan Bahan Pustaka di Perpustakaan Nasional RI. Pengolahan bahan pustaka merupakan langkah yang harus dilakukan dalam suatu perpustakaan, sejak bahan pustaka datang ke perpustakaan sampai saat siap untuk dimanfaatkan atau dipinjam oleh pemakai. Setiap bahan pustaka yang masuk menjadi milik perpustakaan, oleh karena itu bahan pustaka tersebut harus diinventarisasi/registrasi. Pencatat bahan pustaka biasanya dilakukan pada buku induk, yaitu buku folio bergaris yang dibagi ke dalam kolom-kolom untuk mencatat identitas bahan pustaka. Pengolahan bahan pustaka adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah bahan pustaka tersebut selesai diproses oleh tim pengadaan atau penerimaan, adapun uraian kerja pengolahan bahan pustaka di Perpustakaan Nasional RI adalah sebagai berikut : 1. Registrasi Bahan Pustaka Registrasi bahan pustaka meliputi pengelompokkan jenis bahan pustaka (buku teks, majalah, jurnal, bulletin, prosiding dan laporan penelitian), pencatatan indentitas buku ke dalam buku induk,

2 40 indentitas bahan pustaka dengan stempel, penomoran bahan pustaka berdasarkan judul dan jumlah eksemplar. Kegiatan registrasi ini dilakukan secara manual dengan menuliskan data-data fisik dari buku tersebut. 2. Pengkatalogan Pengkatalogan merupakan kegiatan untuk membuat wakil-wakil dokumen. Kegiatannya meliputi pembuatan entri utama, jejakan, penentuan tajuk subjek dan nomor klasifikasi. Pada kegiatan pengkatalogan inilah fungsi modul INLIS dijalankan, yaitu dengan memasukkan data-data yang berkaitan dengan koleksi bahan pustaka agar mudah ditemukan kembali. 3. Proses Klasifikasi Klasifikasi adalah mengelompokkan seluruh koleksi menurut kelas/ kelompok tertentu, biasanya menurut subyek atau isi buku. Tujuannya adalah semua subyek yang sama dari setiap bahan pustaka dapat dikelompokkan menjadi satu dan tersusun dengan baik, sehingga mudah dicari kembali. Hasil klasifikasi adalah penentuan nomor kelas dan kelompok koleksi informasi menurut isi dan subyek dengan berpedoman pada Pedoman standar DDC (Dewey Decimal Classification) dan UDC (Universal Decimal Classification) dan daftar tajuk subyek. 4. Penataan bahan pustaka/shelving Penataan bahan pustaka merupakan tahap akhir sebuah pengolahan bahan pustaka, dimana setiap bahan pustaka ditempatkan di rak-rak buku berdasarkan kelas sehingga mudah untuk ditemukan. Alur kerja pada proses pengolahan bahan pustaka ini dapat dilihat pada Gambar 9.

3 41 Gambar 9 Alur Kerja Bidang Pengolahan Bahan Pustaka Perpusnas. (Perpusnas, 2009) Arsitektur dan Teknologi INLIS Arsitektur yang diterapkan dalam INLIS adalah arsitektur 3 tier yang membagi sistem menjadi 3 lapisan, yaitu client, aplication server dan database server. Arsitektur Aplikasi 3-tiers diklaim paling mampu mengakomodasi kebutuhan dalam pengembangan sistem aplikasi perpustakaan INLIS. Gambar 10

4 42 dibawah menunjukkan arsitektur 3 tier yang diterapkan di Perpustakaan Nasional RI. Gambar 10 Arsitektur 3 tier INLIS. (Quadra Solutions, 2006) Aplikasi INLIS adalah aplikasi yang dirancang untuk diakses oleh banyak pemakai (multiuser) dengan otoritas yang berbeda-beda pada tiap-tiap kelompok pengguna. Jumlah pengguna yang banyak ini membutuhkan sebuah arsitektur yang dapat menunjang kinerja dan high availability, sehingga penggunaan arsitektur 3 tier yang dipadu dengan teknologi Oracle 10g dianggap sangat mampu menjadi solusi terbaik dalam memenuhi kebutuhan yang diinginkan Perpustakaan Nasional RI. Oracle 10g merupakan suatu produk database yang menggunakan konsep Relational Database Management System, yang merupakan dasar yang dipakai dalam teknologi database dewasa ini. Dalam versi ini, Oracle database menambahkan fitur-fitur baru yang di antaranya sebagai berikut: 1. Database Clusters, dengan menggunakan teknologi Real Application Clusters (RAC). Salah satu fungsi dari RAC adalah memberikan perlindungan terhadap kelangsungan data dalam perusahaan sehingga apabila terjadi crash

5 43 pada salah satu server database, maka tidak akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Hal ini disebabkan karena teknologi RAC memungkinkan untuk membuat beberapa database server menjadi seolah-olah satu database server, sehingga apabila ada database server yang down, kinerja database server tersebut akan diambil-alih oleh server-server yang lain. Dalam INLIS fasilitas RAC ini sangat berguna karena INLIS memiliki 2 server database untuk menunjang kinerja di Perpusnas. Teknologi RAC ini sangat berguna bila server pertama sebagai server utama mengalami crash, maka tugas sebagai server utama dipindahkan ke server kedua, sehingga tidak mengganggu kinerja INLIS. 2. Row-Level Locking, fitur ini dapat melakukan lock tidak hanya pada tabellevel saja, akan tetapi dimungkinkan untuk melakukan lock lebih jauh lagi sampai pada row-level. Sehingga setiap pengguna dapat melakukan akses data dalam suatu tabel secara bersamaan, lebih cepat dan lebih akurat. Row-Level-Locking sangat berguna diterapkan pada database INLIS, karena dalam sebuah database perpustakaan memungkinkan sebuah data diakses secara bersamaan. Digunakannya teknologi Row-Level-Locking ini maka dimungkinkan mengakses data secara bersamaan. 3. Data Partitioning, Oracle 10g memungkinkan untuk melakukan partisi ke suatu tabel maupun indeks. Hal ini akan dapat meningkatkan kemampuan dalam melakukan manajemen data. Dalam sebuah database perpustakaan seperti INLIS yang memiliki tabel berukuran sangat besar (jumlah barisnya sangat banyak) maka partitioning membantu untuk membagi sebuah data yang besar menjadi beberapa partisi yang lebih kecil sehingga mudah dikelola. Pembuatan partisi-partisi ini memungkinkan performa yang lebih baik dan sangat membantu untuk memanajemen data yang ada. 4. Oracle 10g OLAP (Integrated Online Analytical Processing), Oracle memiliki fungsi OLAP (yang sebelumnya hanya dapat kita temui pada OLAP database) yang terintegrasi dengan baik ke dalam relational database, sehingga kita tidak memerlukan database lain selain Oracle itu sendiri.

6 44 Dalam sebuah database perpustakaan jumlah record data bertambah dengan sangat pesat dengan melibatkan ribuan transaksi, maka diperlukan suatu mekanisme pengolahan data yang terpadu dengan teknologi OLAP. Analisis data menggunakan OLAP dapat memberikan tingkatan analisis dengan kapabilitas query yang kompleks, perbandingan kecenderungan data, data mining serta reporting. OLAP menghasilkan informasi secara multidimensi, artinya mampu melihat data dari berbagai sudut pandang. Hal tersebut membuat pihak penentu kebijakan atau DSS (Decission Support System) akan lebih mudah dalam melakukan proses analisa terhadap data-data historis yang berasal dari data-data transaksional untuk memberikan kebijakan dan keputusan strategis demi kepentingan perusahaan. 5. Oracle 10g Data Mining & Data Warehousing, fitur ini memberikan kemudahan untuk mengembangkan aplikasi Business Intellegent yang bertujuan untuk membantu dalam menentukan strategi perusahaan berdasarkan analisis data yang di-generate oleh Oracle 10g Data Mining. 6. Virtual Private Database (VPD), fitur ini memberikan dan meningkatkan fleksibilitas jaminan keamanan sampai pada row-level security. Hal ini akan membuat aplikasi menjadi semakin aman sewaktu melakukan transaksi melalui Internet. VPD merupakan teknologi yang dapat membatasi akses kepada pengguna terhadap baris-baris data dari beberapa objek database. VPD memfasilitasi database untuk memodifikasi query berdasarkan security policy yang terdapat pada paket policy. Sebuah security policy sangat berkaitan dengan tabel atau view yang dituju. 7. Intelegent Self-Managing, untuk para DBA (database administrator), fitur ini akan membuat proses database tuning dan database manajemen menjadi lebih mudah. 8. Flashback Query, fitur ini memungkinkan untuk melihat status data mundur beberapa waktu (flash back) sampai batas yang ditentukan, sehingga apabila terjadi kesalahaan data pada waktu yang lalu, maka dapat dilakukan koreksi tanpa harus melakukan database recovery.

7 45 Fungsionalitas Fungsionalitas yaitu kemampuan perangkat lunak dalam menutupi fungsi produk perangkat lunak yang menyediakan kepuasan kebutuhan user, dalam hal ini pustakawan. Kelengkapan fungsi katalogisasi sebuah sistem informasi perpustakaan harus mengacu pada karakteristik modul katalogisasi dan standar katalogisasi yang berlaku, yaitu MARC (Machine-Readable Cataloging) dan AACR2 (Anglo-American Cataloguing Rules). Adapun karakteristik Modul Kalogisasi adalah sebagai berikut: Adapun karakteristik Modul Kalogisasi dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Sistem pengamanan untuk berbagai tingkatan pengguna 2. Workform (Form isian). 3. Menu bantuan pada setiap menu/sub menu. 4. Record control (Kontrol cantuman). 5. Adanya identitas pengentri. 6. Ekspor dan impor data. (Widodo, 2009) Sistem Pengamanan Berbagai Tingkatan Pengguna dalam modul katalogisasi INLIS di bagi menjadi 4 jenis, yaitu: pengguna dengan otoritas klasifikasi, pengguna dengan otoritas katalogisasi, pengguna dengan otorisasi sebagai korektor dan pengguna dengan otorisasi sebagai administrator. Teknlogi pengamanan yang digunakan dalam INLIS guna membatasi otorisasi pengguna adalah Oracle ESSO (Enterprise Single Sign-On). Oracle ESSO merupakan aplikasi yang yang memberikan otentifikasi terhadap pengguna INLIS dan fasilitas yang dapat aksesnya, setiap pengguna harus masuk kedalam INLIS dengan password yang dimilikinya, dan user id yang sama tidak dapat digunakan secara bersamaan. Pengguna akan masuk ke dalam Aplikasi INLIS sesuai dengan otoritasnya yang diberikan oleh administrator (Gambar 11).

8 46 Gambar 11 Graphic User Interface pada login INLIS. Dalam pengujian yang pada sistem pengamanan untuk berbagai tingkatan ini dilakukan melalui pengujian pada fitur Login, yaitu dengan memasukkan user id dan password baik yang sudah terdaftar maupun yang belum terdaftar sebagai pengguna. Hasil dari pengujian tersebut didapatkan hasil bahwa INLIS tidak dapat diakses dengan user id yang belum terdaftar dan kesalahan dalam memasukkan password. Aplikasi INLIS hanya bisa diakses oleh user id yang telah terdaftar dan otoritas pada setiap user id berlaku dengan sangat baik. Workform (Form isian) Work form yang berlaku di Perpustakaan Nasional mengacu kepada MARC dan AACR2. MARC membagi tiga opsi dalam penggunaan data bibliografis bagi perpustakaan dengan lingkup nasional, yaitu: 1. Tag-tag dengan kategori M yaitu data bibliografis yang wajib dicantumkan pada katalog bahan pustaka dari setiap jenis bahan pustaka yang dimiliki. Tag-tag dengan kategori M ini merupakan tag yang bersifat dasar bagi sebuah data bibligrafis.

9 47 2. Tag-tag dengan kategori A yaitu data bibliografis yang wajib dicantumkan jika data tersebut memang ditemukan pada bahan pustaka secara fisik. Tidak semua bahan pustaka memiliki kesamaan fisik dan ciri sehingga antara tiap jenis bahan pustaka mempunya perlakuan yang berbeda dalam mencantumkan data bibliografisnya. 3. Tag-tag dengan kategori O yaitu data bibliografis yang diberikan kebebasan bagi perpustakaan untuk memilih untuk menggunakan atau tidak. Namun dalam tag kategori O ini MARC juga membatasi bahwa jika memang bahan pustaka yang dimaksud dimiliki oleh perpustakaan, maka beberapa tag kategori O ini wajib untuk dicantumkan. Hasil pengujian Workform INLIS pada tag kategori M yaitu data bibliografis yang wajib dicantumkan pada katalog bahan pustaka dari setiap jenis bahan pustaka yang dimiliki ditunjukkan pada Tabel 2 dan Tabel 3 di bawah. Tabel 2 Pengujian Tag Kategori M pada Koleksi Buku, Serial, Kartografi,Video, film dan Manuskrip Pengujian Jenis Koleksi No. Opsi Tag Keterangan Buku Serial Kartografi Video & Film Manuskrip D Nomor Kendali M Otomatis Otomatis Otomatis Otomatis Otomatis D Identitas Nomor M Otomatis Otomatis Otomatis Otomatis Otomatis D Tanggal & Jam pemakaian M Otomatis Otomatis Otomatis Otomatis Otomatis terakhir D Ruas tetap deskripsi fisik M D Sumber pengkatalogan M D Judul M D Deskripsi Fisik M Ket: M : Data bibliografis yang wajib dicantumkan pada katalog bahan pustaka dari setiap jenis bahan pustaka yang dimiliki. Otomatis : Data terisikan otomatis oleh sistem komputer. : Ketersediaan ruas tag sebagai data bibliografis. Tabel 2 di atas mengenai pengujian terhadap tag-tag yang masuk ke dalam kategori M pada jenis koleksi buku, serial, kartografi, video dan film, serta

10 48 manuskrip didapatkan hasil bahwa INLIS berhasil memenuhi 100% pencantuman data bibliografis yang masuk kedalam kategori wajib yang ditentukan oleh MARC. Pengujian juga dilakukan terhadap sub ruas yang ada pada tiap-tiap tag tersebut dengan memasukkan data kedalam sub ruas dan melihat hasil masukkan data tersebut apakah sesuai dengan harapan yang diinginkan. Tabel 3 Pengujian Tag Kategori M pada Koleksi Berkas Komputer, Rekaman Suara, Campuran, Microfische dan Buku Teks Pengujian Jenis Koleksi No. Tag Keterangan Opsi Berkas Komputer Rekaman Suara Campuran Microfische Buku teks D Nomor Kendali M Otomatis Otomatis Otomatis Otomatis Otomatis D Identitas Nomor M Otomatis Otomatis Otomatis Otomatis Otomatis D Tanggal & Jam pemakaian M Otomatis Otomatis Otomatis Otomatis Otomatis terakhir D Ruas tetap deskripsi fisik M D Sumber pengkatalogan M D Judul M D Deskripsi Fisik M Ket: M : Data bibliografis yang wajib dicantumkan pada katalog bahan pustaka dari setiap jenis bahan pustaka yang dimiliki. Otomatis : Data terisikan otomatis oleh sistem komputer. : Ketersediaan ruas tag sebagai data bibliografis. Tabel 3 di atas mengenai pengujian terhadap tag-tag yang masuk ke dalam kategori M pada jenis koleksi berkas komputer, rekaman suara, bahan pustaka campuran, microfische dan buku teks didapatkan hasil bahwa INLIS berhasil memenuhi 100% pencantuman data bibliografis yang masuk kedalam kategori wajib yang ditentukan oleh MARC. Pengujian juga dilakukan terhadap sub ruas yang ada pada tiap-tiap tag tersebut dengan memasukkan data kedalam sub ruas dan melihat hasil masukkan data tersebut apakah sesuai dengan harapan yang diinginkan.

11 49 Tabel 4 Pengujian Tag Kategori A pada Koleksi Buku, Serial, Kartografi, Video, film dan Manuskrip Pengujian Jenis Koleksi No. Opsi Tag Keterangan Buku Serial Kartografi Video & Film Manuskrip D Nomor Library of Congress A x x X D Nomor BNI A D D International Standar Book Number International Standar Serial number A x x x X A x x X D Identitas Standar lain A x x x X D Nomor Penerbit A x x x x D Kode Bahasa A D Kode Wilayah A D Nomor panggil lain A x x x x D Entri utama - Nama orang A x x D Entri utama - Nama korporasi A x D D Entri utama - Nama pertemuan Entri utama - Judul seragam A x x A x D Judul kunci A x x x x x D Judul seragam A D Bentuk judul lain A x x x D Judul sebelumnya A x x x x D Pernyataan edisi A D D D D D Pernyataan presentasi musik Karakteristik berkas komputer Negara tempat produksi bahan Penerbitan, distribusi, dsb (impresum) publikasi terkini A x x x x x A x x x x x A x x x x A A x x x x x D Medium fisik A x x x D D D D Data referensi Geospasial Data koordinat bidang miring Penyajian Bahan digital Tanggal penerbitan dan/atau rancangan urutan A x x x x A x x x x A x x x x A x x x x x

12 50 Ket: A x : Data bibliografis yang wajib dicantumkan pada katalog bahan pustaka jika data bibliografis tersebut ditemukan secara fisik di bahan pustaka. : Ketersediaan ruas tag sebagai data bibliografis. : Tidak tersedianya ruas tag sebagai data bibliografis. Tabel 5 Pengujian Tag Kategori A pada Koleksi Buku, Serial, Kartografi, Video, film dan Manuskrip Pengujian Jenis Koleksi No. Opsi Video & Tag Keterangan Buku Serial Kartografi Film Manuskrip D Pernyataan seri/entri tambahan A x x x D Pernyataan seri A D Catatan kredit produksi A x x x x D Catatan peserta atau pelaku A x x x x D Catatan penyimpangan penomoran A x x D Catatan suplemen A D Catatan reproduksi A x x x x D Catatan versi asli A x x D D D D D D D D D D D D Catatan lembaga penerbitan Entri tambahan subjek - Nama orang Entri tambahan subjek - Nama korporasi Entri tambahan subjek - Nama pertemuan Entri tambahan subjek - Judul seragam Entri tambahan subjek - Kronologis Entri tambahan subjek - Topik Entri tambahan subjek - Nama wilayah Entri tambahan nama orang Entri tambahan nama korporasi Entri tambahan nama pertemuan Entri tambahan judul seragam A x x x A x A x x x A x x x A x A x x x x x A A A x A A x x x x A

13 51 Pengujian Jenis Koleksi No. Opsi Video & Tag Keterangan Buku Serial Kartografi Film Manuskrip D Entri tambahan judul lain A x x D Entri bahasa asli A x x D Entri pendahuluan A x x x x x D Entri lanjutan A x x x x x D D D D Ket: A Entri tambahan seri - Nama orang Entri tambahan seri - Nama korporasi Entri tambahan seri - Nama pertemuan Entri tambahan seri - Judul seragam A x x x A x x x A x x x x A x x x : Data bibliografis yang wajib dicantumkan pada katalog bahan pustaka jika data bibliografis tersebut ditemukan secara fisik di bahan pustaka. x : Ketersediaan ruas tag sebagai data bibliografis. : Tidak tersedianya ruas tag sebagai data bibliografis. Tabel 4 dan 5 Pengujian Tag Kategori A pada koleksi buku, serial, kartografi, video dan film, serta manuskrip, didapatkan hasil: 1. Untuk jenis koleksi buku, INLIS berhasil memenuhi 53,57 % dari 56 data bibliografis yang masuk dalam kategori A. 2. Untuk jenis koleksi serial, INLIS berhasil memenuhi 39,28% dari 56 data bibliografis yang masuk dalam kategori A. 3. Untuk jenis koleksi kartografi, INLIS berhasil memenuhi 92,86% dari 56 data bibliografis yang masuk dalam kategori A. 4. Untuk jenis koleksi video dan film, INLIS berhasil memenuhi 62,50% dari 56 data bibliografis yang masuk dalam kategori A. 5. Untuk jenis koleksi manuskrip, INLIS berhasil memenuhi 41,07% dari 56 data bibliografis yang masuk dalam kategori A.

14 52 Tabel 6 Pengujian Tag Kategori A pada Koleksi Berkas Komputer, Rekaman Suara, Campuran, Microfische dan Buku Teks Pengujian Jenis Koleksi No. Tag Keterangan Opsi Berkas Komputer Rekaman Suara Campuran Micro fische Buku teks D Nomor Library of Congress A x x x x D Nomor BNI A D International Standar Book Number A x x x x D International Standar Serial number A x x x x D Identitas Standar lain A x x x x D Nomor Penerbit A x x x x D Kode Bahasa A x x D Kode Wilayah A x D Nomor panggil lain A x x x x D Entri utama - Nama orang A x D Entri utama - Nama korporasi A x x D D Entri utama - Nama pertemuan Entri utama - Judul seragam A x x x A x x x D Judul kunci A x x x x D Judul seragam A x x x x D Bentuk judul lain A x x x D Judul sebelumnya A x x x x x D Pernyataan edisi A x x D D D D D Pernyataan presentasi musik Karakteristik berkas komputer Negara tempat produksi bahan Penerbitan, distribusi, dsb (impresum) publikasi terkini A x x x x A x x x x x A x x x x x A x x A x x x D Medium fisik A x x x x D Data referensi Geospasial A x x x x x D Data koordinat bidang miring A x x x x x D D Penyajian Bahan digital Tanggal penerbitan dan/atau rancangan urutan A x x x x x A x x x

15 53 Ket: A x : Data bibliografis yang wajib dicantumkan pada katalog bahan pustaka jika data bibliografis tersebut ditemukan secara fisik di bahan pustaka. : Ketersediaan ruas tag sebagai data bibliografis. : Tidak tersedianya ruas tag sebagai data bibliografis. Tabel 7 Pengujian Tag Kategori A pada Koleksi Berkas Komputer, Rekaman Suara, Campuran, Microfische dan Buku Teks Pengujian Jenis Koleksi No. Tag Keterangan Opsi Berkas Komputer Rekaman Suara Campuran Micro fische Buku teks D Pernyataan seri/entri tambahan A x x x D Pernyataan seri A x x x x x D Catatan kredit produksi A x x x x D Catatan peserta atau pelaku A x x x x D Catatan penyimpangan A x x x x penomoran D Catatan suplemen A x x x x x D Catatan reproduksi A x x x x D Catatan versi asli A x x x x x D D D D D D D D D D Catatan lembaga penerbitan Entri tambahan subjek - Nama orang Entri tambahan subjek - Nama korporasi Entri tambahan subjek - Nama pertemuan Entri tambahan subjek - Judul seragam Entri tambahan subjek - Kronologis Entri tambahan subjek - Topik Entri tambahan subjek - Nama wilayah Entri tambahan nama orang Entri tambahan nama korporasi A x x x x x A x A x x A x x A x x x x A x x x x A x A x A x x A x x

16 54 No. Tag D Pengujian Keterangan Entri tambahan nama pertemuan Opsi Berkas Komputer Rekaman Suara Jenis Koleksi Campuran Micro fische Buku teks A x x D Entri tambahan judul seragam A x x x x D Entri tambahan judul lain A x x x x x D Entri bahasa asli A x x x x x D Entri pendahuluan A x x x x D Entri lanjutan A x x x x D D D D Ket: A Entri tambahan seri - Nama orang Entri tambahan seri - Nama korporasi Entri tambahan seri - Nama pertemuan Entri tambahan seri - Judul seragam A x x x x x A x x x x x A x x x x x A x x x x x : Data bibliografis yang wajib dicantumkan pada katalog bahan pustaka jika data bibliografis tersebut ditemukan secara fisik di bahan pustaka. x : Ketersediaan ruas tag sebagai data bibliografis. : Tidak tersedianya ruas tag sebagai data bibliografis. Tabel 6 dan 7 Pengujian Tag Kategori A pada koleksi berkas komputer, rekaman suara, bahan pustaka campuran, microfische, dan buku teks, didapatkan hasil: 1. Untuk jenis koleksi berkas komputer, INLIS berhasil memenuhi 48,21 % dari 56 data bibliografis yang masuk dalam kategori A. 2. Untuk jenis koleksi rekaman suara, INLIS berhasil memenuhi 44,64% dari 56 data bibliografis yang masuk dalam kategori A. 3. Untuk jenis koleksi campuran, INLIS berhasil memenuhi 12,5% dari 56 data bibliografis yang masuk dalam kategori A. 4. Untuk jenis koleksi microfische, INLIS berhasil memenuhi 3,57% dari 56 data bibliografis yang masuk dalam kategori A.

17 55 5. Untuk jenis koleksi buku teks, INLIS berhasil memenuhi 37,50% dari 56 data bibliografis yang masuk dalam kategori A. Tabel 5, Tabel 6, Tabel 7 dan Tabel 8 mengenai pengujian terhadap tag-tag yang masuk kedalam kategori A didapatkan hasil bahwa INLIS tidak mendukung pencantuman data bibliografis MARC dengan kategori A secara baik. Pengujian juga dilakukan terhadap sub ruas yang ada pada tiap-tiap tag tersebut dengan memasukkan data kedalam sub ruas dan melihat hasil masukkan data tersebut apakah sesuai dengan harapan yang diinginkan. Berdasarkan hasil pengujian terhadap sub ruas tersebut didapatkan hasil bahwa sub ruas yang ada pada tag juga berlaku dengan baik. (Gambar 12) Gambar 12 Tampilan MARC pada INLIS Menu bantuan pada setiap menu/sub menu Hasil pengujian mengenai ketersediaan menu bantuan pada setiap menu dan sub menu yang ada didapatkan hasil bahwa tidak didapati menu bantuan yang dapat dijadikan referensi bagi pengguna ketika menemui masalah dalam memilih

18 56 menu yang dikehendaki. Menu bantuan seharusnya merupakan alat paling mudah bagi pengembang aplikasi INLIS untuk memberikan penjelasan dari setiap menu yang tersedia sehingga pengguna dapat dengan mudah mempelajari INLIS. Record control (Kontrol cantuman) Hasil pengujian terhadap ketersediaan kontrol cantuman dalam INLIS didapatkan hasil bahwa kontrol cantuman secara otomatis terinput ketika kataloger memasukkan data bibliografis ke dalam INLIS. Gambar 13 menunjukkan adanya No. Cantuman atau tag 035 pada INLIS. Gambar 13 Kontrol Cantuman pada INLIS Adanya identitas pengentri Hasil pengujian terhadap identitas pengentri, INLIS secara otomatis memunculkan nama pengentri sesuai dengan user id pengguna ketika login pada aplikasi. Hal tersebut memudahkan untuk menelusur siapa petugas yang memasukkan, memodifikasi dan yang mengkoreksi setiap entri yang ada pada INLIS. Gambar 14 di bawah menunjukkan form identitas pengentri dan petugas yang memodifikasi. Gambar 14 Identitas pengentri pada INLIS Ekspor dan impor data Ekspor dan impor data merupakan sebuah keharusan dalam sebuah aplikasi perpustakaan karena jika data bibliografis sudah pernah dientrikan tidak perlu dientri ulang kembali. Berdasarkan hasil pengujian didapati hasil bahwa INLIS sudah memfasilitasi menu ekspor dan impor data sehingga memudahkan untuk melakukan pertukaran data antar perpustakaan. Gambar 15 di bawah

19 57 menunjukkan tampilan ekspor data pada INLIS. Adapun tahapan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Dari menu utama klik sub menu Export Import Katalog 2. Masukan range nomor kendali data katalog yang akan diekspor 3. Klik tombol Cari untuk mengeluarkan data yang akan diekspor 4. Masukan nama file untuk data export 5. Tekan tombol Export untuk mengeksekusi perintah export. Gambar 15 Menu ekspor dan impor dalam INLIS Hasil pengujian terhadap keseluruhan fungsionalitas INLIS berdasarkan karateristik sebuah modul katalogisasi dan standar MARC ditunjukkan pada Tabel 8 berikut: Tabel 8 Hasil Pengujian Fungsionalitas Modul Katalogisasi INLIS No. Fungsionalitas Modul Katalogisasi % Nilai terpenuhi Skoring 1. Security system for different user levels (sistem pengamanan untuk berbagai tingkatan pengguna) 2. Workform (Form kerja) 35, Help menues at any menu (Menu bantuan pada setiap menu/sub menu) Record control (Kontrol cantuman) Identification of creator (Adanya identitas pengentri) Export and import data 100 5

20 58 Keterangan skoring: - Skor 1 nilai terpenuhi 0-20% yang berarti sangat tidak baik. - Skor 2 nilai terpenuhi 21-40% yang berarti tidak baik. - Skor 3 nilai terpenuhi 41-60% yang berarti kurang baik. - Skor 4 nilai terpenuhi 61-80% yang berarti baik. - Skor 5 nilai terpenuhi % yang berarti sangat baik. Hasil dari uji fungsionalitas INLIS didapatkan hasil sebagai berikut: 1. Karakteristik Security system for different levels (sistem pengamanan untuk berbagai tingkatan pengguna) pada INLIS mendapat skor 5 yang berarti INLIS mampu menjamin 100% sistem pengamanan berbagai tingkatan pengguna. 2. Karakteristik penggunaan workform (form kerja) yang mengacu pada standar MARC, INLIS mendapat skor 3 karena total pemenuhan workform MARC hanya sebesar 35,9% dari seluruh workform yang ditetapkan. 3. Karakteristik ketersediaan menu bantuan pada setiap menu dan sub menu pada INLIS mendapat skor 1, karena dari seluruh menu dan sub menu yang terdapat pada INLIS tidak ditemukan menu bantuan. Menu bantuan pada INLIS merupakan dokumen terpisah dari aplikasi sehingga mendapat persentase 13% dari keharusan adanya menu bantuan pada setiap menu dan sub menu. 4. Karakteristik kontrol cantuman pada INLIS mendapat skor 5 yang berarti INLIS mampu menjamin 100% kontrol terhadap cantuman. 5. Karakteristik adanya identitas pengentri pada INLIS mendapat skor 5 yang berarti INLIS mampu menjamin 100% kebenaran terhadap identitas pengentri. 6. Karakteristik tersedianya fitur ekspor dan impor pada INLIS mendapat skor 5 yang berarti INLIS mampu memberikan fasilitas ekspor dan impor yang sangat baik. Berdasarkan hasil tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa INLIS memenuhi 72,65% karakteristik fungsionalitas yang harus dipenuhi pada sebuah modul katalogisasi. Kekurangan INLIS adalah banyaknya form isian kategori A

21 59 (daftar bibliografis yang wajib diisikan jika ditemukan pada bentuk fisiknya) yang tidak terpenuhi serta minimnya menu bantuan yang sebenarnya sangat membantu pengguna ketika berinteraksi dengan INLIS. Portabilitas Dalam pengujian portabilitas atau kemampuan perangkat lunak untuk dijalankan pada lingkungan berbeda yang dilakukan terhadap INLIS adalah dengan menjalankan aplikasi INLIS melalui lingkungan yang berbeda-beda. INLIS merupakan aplikasi berbasis web sehingga pengujian dilakukan dengan aplikasi perambah (browser) yang berbeda-beda. Saat ini, browser yang popular digunakan adalah Mozilla Firefox 4.0, Internet Explorer 7.0, Safari dan Opera 10. Proses awal untuk masuk ke dalam aplikasi INLIS adalah dengan menjalankan browser, kemudian memasukkan alamat (proses ini hanya berlaku bagi staf yang tidak memiliki otoritas didalam INLIS, staf yang punya otoritas di INLIS hanya tinggal memanggil melalui shortcut INLIS yang diberikan oleh pengembang) pada saat tampil, pengguna akan diminta untuk menginstall Oracle Jinitiator yaitu Java Runtime Oracle Application Server maupun Oracle Enterprise Manager Application dari Oracle database Versi 8i / 9i yang menjembatani antara server dengan client. Hasil tes portabilitas INLIS pada empat browser tersebut didapatkan hasil: 1. Proses instalasi INLIS pada browser Mozilla Firefox 4.0 dapat dilakukan namun browser harus melakukan refresh setelah instalasi Oracle Jinitiator untuk dapat menampilkan INLIS. 2. Proses instalasi INLIS pada browser Internet Explorer 7.0 berjalan sangat baik dan browser langsung dapat menampilkan INLIS tanpa harus melakukan refresh browser maupun restart browser. 3. Proses instalasi INLIS pada browser Safari dapat dilakukan namun pengguna harus melakukan restart terhadap browser untuk dapat menampilkan INLIS.

22 60 4. Proses instalasi INLIS pada browser Opera 10 berjalan sangat baik dan browser langsung dapat menampilkan INLIS tanpa harus melakukan refresh browser maupun restart browser. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, diambil kesimpulan bahwa INLIS 100% dapat memenuhi kriteria portabilitas yang disayaratkan bagi sebuah perangkat lunak. Usability Pengumpulan data untuk karakteristik perangkat lunak yang bersifat usability dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada pengguna INLIS khususnya mereka yang berinteraksi dengan modul katalogisasi. Usability mempunyai sub-karakter yaitu understandibility, operabilitas dan attractiveness. Hasil penyebaran kuesioner tersebut didapatkan hasil sebagai berikut: Understandibility Karakteristik understandibility atau kemudahan untuk dipahami, peneliti mengajukan 5 pernyataan kepada pengguna, yaitu: kemudahan untuk dipelajari, kemudahan untuk dioperasikan, penghematan waktu dalam bekerja, peningkatan kinerja serta menu dan form yang jelas dan mudah dipahami. Hasil penelitian terhadap responden mengenai kemudahan aplikasi INLIS untuk dipelajari, dapat dilihat pada Tabel 9 berikut: Tabel 9 Kemudahan INLIS untuk dipelajari Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik Sangat tidak baik Tabel 9 di atas, menunjukkan hasil bahwa sebanyak 39,3% responden menjawab kurang baik, 35,7% menjawab tidak baik, 14,3% menjawab sangat baik, 7,1% menjawab sangat tidak baik dan 3,6% menjawab baik. Ini menunjukkan bahwa responden beranggapan INLIS tidak mudah untuk dipelajari.

23 61 Penelitian terhadap responden mengenai kemudahan aplikasi INLIS dalam dioperasikan, dapat dilihat pada Tabel 10 berikut: Tabel 10 Kemudahan INLIS untuk dioperasikan Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik Sangat tidak baik Tabel 10 di atas menunjukkan hasil bahwa sebanyak 46,4% responden menjawab tidak baik, 32,1% menjawab kurang baik, 10,7% menjawab sangat baik, 7,1% menjawab sangat baik dan 3,6% menjawab sangat tidak baik. Ini menunjukkan bahwa responden beranggapan INLIS tidak mudah untuk dioperasikan. Hasil penelitian terhadap responden mengenai efesiensi waktu dalam bekerja dengan menggunakan aplikasi INLIS, dapat dilihat pada Tabel 11 berikut: Tabel 11 Efesiensi waktu bekerja dengan INLIS Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik Sangat tidak baik Tabel 11 di atas menunjukkan hasil bahwa sebanyak 46,4% responden menjawab kurang baik, 32,1% menjawab tidak baik, 10,7% menjawab sangat baik, 7,1% menjawab sangat tidak baik dan 3,6% menjawab baik. Ini menunjukkan bahwa responden beranggapan INLIS tidak terlalu memberikan efesiensi waktu dalam bekerja. Hasil penelitian terhadap responden mengenai peningkatan kinerja dari penggunaan aplikasi INLIS, dapat dilihat pada Tabel 12 berikut:

24 62 Tabel 12 Peningkatan kinerja dari penggunaan INLIS Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik Sangat tidak baik 0 0 Tabel 12 di atas menunjukkan hasil bahwa sebanyak 46,4% responden menjawab tidak baik, 32,1% menjawab kurang baik, 10,7% responden menjawab baik dan sangat baik. Tidak ada responden yang menjawab sangat tidak baik. Ini menunjukkan bahwa responden beranggapan INLIS tidak memberikan efek terhadap peningkatan kinerja. Hasil penelitian terhadap responden mengenai kejelasan dan kemudahan menu dan form yang terdapat pada aplikasi INLIS, dapat dilihat pada Tabel 13 berikut: Tabel 13 Kejelasan dan kemudahan menu serta form INLIS Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik Sangat tidak baik Tabel 13 di atas menunjukkan hasil bahwa sebanyak 53,6% responden menjawab tidak baik, 25% menjawab kurang baik, 10,7% menjawab baik, 7,1% menjawab sangat baik dan 3,6% menjawab sangat tidak baik. Ini menunjukkan bahwa responden beranggapan menu dan form yang terdapat pada INLIS tidak jelas dan tidak mudah. Dari tabel-tabel mengenai karakteristik understandibility, didapatkan hasil rata-rata sebanyak responden memberikan penilaian tidak baik terhadap understandibility INLIS. Hasil rata-rata penghitungan terhadap karakteristik understandibility ditunjukkan pada Gambar 16.

25 63 % Gambar 16 Hasil persentase rata-rata jawaban terhadap understandibility INLIS Operabilitas Karakteristik operabilitas atau kemampuan dalam beroperasi, peneliti mengajukan 10 pernyataan kepada pengguna, yaitu: ketepatan feedback, fasilitas undo & redo, Error message, konsep kata yang mudah dipahami dan dimengerti, kemudahan menemukan informasi, fasilitas help index, tidak adanya pengulangan data, waktu akses, kelengkapan fitur, waktu simpan (saving). Hasil penelitian terhadap responden mengenai ketepatan feedback INLIS, dapat dilihat pada Tabel 14 berikut: Tabel 14 Ketepatan feedback INLIS Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik Sangat tidak baik 0 0 Tabel 14 di atas menunjukkan hasil bahwa sebanyak 57,1% responden menjawab tidak baik, 21,4% menjawab kurang baik, 17,9% menjawab sangat baik, 3,6% menjawab baik dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik SangatTidakBaik

26 64 baik. Ini menunjukkan anggapan responden bahwa INLIS tidak memberikan feedback yang tepat ketika mereka mengoperasikannya. Hasil penelitian terhadap responden mengenai ketersediaan fasilitas undo & redo pada INLIS, dapat dilihat pada Tabel 15 berikut: Tabel 15 Ketersediaan fasilitas undo & redo pada INLIS Sangat baik 0 0 Baik Kurang baik Tidak baik Sangat tidak baik Tabel 15 di atas menunjukkan hasil bahwa sebanyak 50% responden menjawab tidak baik, 35,7% menjawab kurang baik, 10,7% menjawab baik, dan 3,6% menjawab sangat tidak baik. Ini menunjukkan anggapan responden bahwa INLIS tidak memberikan fasilitas undo & redo. Hasil penelitian terhadap responden mengenai ketersediaan peringatan error message pada INLIS, dapat dilihat pada Tabel 16 berikut: Tabel 16 Peringatan error message pada INLIS Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik Sangat tidak baik 0 0 Tabel 16 di atas menunjukkan hasil bahwa sebanyak 42,9% responden menjawab tidak baik, 39,3% menjawab kurang baik, 10,7% menjawab sangat baik, dan 7,1% menjawab baik. Ini menunjukkan anggapan responden bahwa INLIS tidak memiliki peringatan error message yang dapat membantu pengguna untuk mengetahui kesalahan yang terjadi.

27 65 Hasil penelitian terhadap responden mengenai penggunaan konsep kata yang mudah dimengerti dan dipahami pada INLIS, dapat dilihat pada Tabel 17 berikut: Tabel 17 Konsep kata yang mudah dimengerti dan dipahami pada INLIS Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik Sangat tidak baik 0 0 Tabel 17 di atas menunjukkan hasil bahwa sebanyak 57,1% responden menjawab tidak baik, 28,6% menjawab kurang baik, 10,7% menjawab sangat baik dan 3,6% menjawab baik dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak baik. Ini menunjukkan anggapan responden bahwa penggunaan konsep kata pada INLIS tidak mudah untuk dimengerti dan dipahami. Hasil penelitian terhadap kemudahan menemukan informasi pada INLIS, dapat dilihat pada Tabel 18 berikut: Tabel 18 Kemudahan menemukan informasi pada INLIS Sangat baik 0 0 Baik Kurang baik Tidak baik Sangat tidak baik Tabel 18 di atas menunjukkan hasil bahwa sebanyak 42,9% responden menjawab tidak baik, 35,7% menjawab kurang baik, 14,3% menjawab baik dan 7,1% menjawab sangat tidak baik. Ini menunjukkan anggapan responden bahwa menemukan informasi pada INLIS tidak mudah. Hasil penelitian terhadap kemudahan aplikasi INLIS untuk dipelajari, dapat dilihat pada Tabel 19 berikut:

28 66 Tabel 19 Ketersediaan fasilitas help index pada INLIS Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik Sangat tidak baik Tabel 19 di atas menunjukkan hasil bahwa sebanyak 57,1% responden menjawab kurang baik, 21,4% menjawab tidak baik, 10,7% menjawab baik, 7,1% menjawab sangat tidak baik dan 3,6% menjawab sangat baik. Ini menunjukkan anggapan responden bahwa INLIS tidak memiliki fasilitas help index. Hasil penelitian terhadap tidak terjadinya pengulangan data pada INLIS, dapat dilihat pada Tabel 20 berikut: Tabel 20 Pengulangan (Redudancy) data pada INLIS Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik Sangat tidak baik 0 0 Tabel 20 di atas, didapatkan hasil bahwa sebanyak 46,4% responden menjawab tidak baik, 39,3% menjawab kurang baik, 10,7% menjawab sangat baik, dan 3,6% menjawab baik. Ini menunjukkan anggapan responden bahwa INLIS terjadi pengulangan pada data yang dimasukkan. Hasil penelitian terhadap waktu yang cepat pada akses INLIS, dapat dilihat pada Tabel 21 berikut:

29 67 Tabel 21 Waktu akses yang cepat pada INLIS Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik Sangat tidak baik Tabel 21 di atas menunjukkan hasil bahwa sebanyak 42,9% responden menjawab tidak baik, 28,6% menjawab kurang baik, 17,9% menjawab baik, 7,1% menjawab sangat tidak baik dan 3,6% menjawab sangat baik. Ini menunjukkan anggapan responden bahwa waktu yang dibutuhkan ketika mengakses INLIS tidak cukup cepat. Hasil penelitian terhadap kelengkapan fitur yang tersedia pada INLIS, dapat dilihat pada Tabel 22 berikut: Tabel 22 Kelengkapan fitur yang tersedia pada INLIS Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik Sangat tidak baik 0 0 Tabel 22 di atas menunjukkan hasil bahwa sebanyak 53,6% responden menjawab tidak baik, 21,4% menjawab kurang baik, 14,3% menjawab sangat baik, dan 10,7% menjawab baik. Ini menunjukkan anggapan responden bahwa fitur yang terdapat pada INLIS tidak lengkap. Hasilpenelitian terhadap kecepatan proses simpan data (saving) pada INLIS, dapat dilihat pada Tabel 23 berikut:

30 68 Tabel 23 Kecepatan proses simpan data (saving) pada INLIS Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik Sangat tidak baik Tabel 23 di atas menunjukkan hasil bahwa sebanyak 35,7% responden menjawab baik dan kurang baik, 17,9% menjawab sangat baik, 7,1% menjawab sangat tidak baik, dan 3,6% menjawab baik. Ini menunjukkan anggapan responden bahwa waktu yang dibutuhkan untuk menyimpan data pada INLIS tidak cukup cepat. Dari tabel-tabel mengenai karakteristik portabilitas, didapatkan hasil ratarata sebanyak 45% responden memberikan penilaian tidak baik terhadap portabilitas INLIS. Hasil rata-rata penghitungan terhadap karakteristik portabilitas ditunjukkan pada Gambar % Gambar 17 Hasil persentase rata-rata jawaban terhadap portabilitas INLIS

31 69 Attractiveness Karakteristik attractiveness atau daya tarik, peneliti mengajukan 4 pernyataan kepada pengguna, yaitu: tampilan grafik INLIS, kenyamanan dalam penggunaan, kemudahan dalam perbaikan, dan tidak ditemukannya fungsi yang salah. Hasil penelitian terhadap daya tarik tampilan grafis INLIS, dapat dilihat pada Tabel 24 berikut: Tabel 24 Daya tarik grafis INLIS Sangat baik 0 0 Baik Kurang baik Tidak baik Sangat tidak baik 0 0 Tabel 24 di atas menunjukkan hasil bahwa sebanyak 50% responden menjawab tidak baik, 35,7% menjawab kurang baik, 14,3% menjawab baik, dan tidak ada responden yang menjawab sangat baik dan sangat tidak baik. Ini menunjukkan anggapan responden bahwa INLIS tidak mempunyai tampilan grafis yang mempunyai daya tarik bagi pengguna. Hasil penelitian terhadap kemudahan aplikasi INLIS dalam kenyamanan penggunaan, dapat dilihat pada Tabel 25 berikut: Tabel 25 Kenyamanan dalam menggunakan INLIS Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik Sangat tidak baik 0 0 Tabel 25 di atas menunjukkan hasil bahwa sebanyak 50% responden menjawab kurang baik, 28,6% menjawab tidak baik, 14,3% menjawab sangat baik

32 70 dan 7,1% menjawab baik. Ini menunjukkan anggapan bahwa responden merasa kurang nyaman dalam melaksanakan pekerjaan kesehariannya dengan menggunakan INLIS. Hasil penelitian kemudahan dalam perbaikan aplikasi INLIS, dapat dilihat pada Tabel 26 berikut: Tabel 26 Kemudahan perbaikan aplikasi INLIS Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik Sangat tidak baik 0 0 Tabel 26 di atas menunjukkan hasil bahwa sebanyak 57,1% responden menjawab tidak baik, 21,4% menjawab baik, 17,9% menjawab kurang baik, dan 3,6% menjawab baik. Ini menunjukkan anggapan responden bahwa INLIS tidak mudah untuk diperbaiki ketika terjadi kerusakan. Hasilpenelitian terhadap kebenaran fungsi yang ada pada INLIS, dapat dilihat pada Tabel 27 berikut: Tabel 27 Tidak adanya kesalahan fungsi pada INLIS Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik Sangat tidak baik Tabel 29 di atas menunjukkan hasil bahwa sebanyak 39,3% responden menjawab kurang baik dan tidak baik, 7,1% responden menjawab sangat baik, baik dan sangat tidak baik. Ini menunjukkan anggapan responden bahwa terdapat kesalahan fungsi pada INLIS. Dari tabel-tabel mengenai karakteristik attractiveness, didapatkan hasil ratarata bahwa sebanyak 43.8% responden memberikan penilaian tidak baik terhadap

33 71 attractiveness INLIS. Hasil rata-rata penghitungan terhadap karakteristik understandibility ditunjukkan pada Gambar % Gambar 18 Hasil rata-rata jawaban terhadap attractiveness INLIS Hasil keseluruhan terhadap usability INLIS yang mencakup understandibility, operabilitas dan attractiveness berdasarkan jawaban responden didapatkan hasil bahwa INLIS masih sangat kurang memperhatikan usability. rata-rata dari jawaban responden terhadap tingkat usability INLIS ditunjukkan pada gambar 19. % Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik Gambar 19 Hasil pengujian Usability keseluruhan SangatTi dakbaik Attractiveness Understandibility Operability

34 72 Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian mengenai fungsionalitas, portabilitas dan usability ini, maka akan dikemukakan bahasan-bahasan terhadap hasil penelitian. Pembahasan ini dibagi menjadi 2 kategori berdasarkan dari metode penelitian yaitu penelitian yang dilakukan dengan melakukan uji coba terhadap sistem dan penelitian dengan melakukan survey terhadap pengguna sistem tersebut. Aplikasi INLIS berdasarkan Pengujian Black Box Pengujian black box yang dilakukan terhadap aplikasi INLIS adalah untuk mengetahui karakteristik sebuah sistem komputer dari sudut pandang fungsionalitas dan portabilitas. Adapun untuk karakteristik fungsionalitas sebuah aplikasi perpustakaan mempunyai sub-karakter yaitu: Sistem pengamanan untuk berbagai tingkatan yang diberlakukan INLIS sudah sangat baik dengan diberlakukannya sistem enkripsi pada hubungan komunikasi antara browser dengan server sehingga orang yang tidak memiliki akses tidak dapat masuk kedalam sistem. Workform atau form kerja pada INLIS yang merupakan fitur utama dalam sebuah aplikasi perpustakaan. Standar sangat tinggi yang di berlakukan oleh MARC bagi perpustakaan pada tingkat nasional merupakan sebuah antisipasi agar informasi yang disimpan perpustakaan tidak dapat ditemukan dan untuk proses pertukaran data antar perpustakaan. Pengujian terhadap form kerja yang ada pada INLIS ternyata tidak sesuai dengan apa ditetapkan oleh MARC bagi sebuah perpustakaan pada level nasional sehingga ini sangat memungkinkan informasi atau dokumen yang dimiliki oleh perpustakaan tidak dapat ditelusur kembali untuk digunakan. Hasil dari pengujian terhadap INLIS form kerja yang paling mendekati sempurna terdapat pada jenis koleksi kartografi yang memenuhi 92,86% dari form kerja yang harus terpenuhi, sedangkan jenis koleksi yang lain masih jauh dari apa yang telah ditentukan oleh MARC. Menu bantuan pada setiap menu dan sub menu yang ada pada INLIS sangat minim sehingga pustakawan sangat kesulitan ketika menemui hambatan dalam

35 73 melakukan pekerjaan. Menu bantuan hanya ada pada menu utama INLIS sehingga jika pengguna sudah masuk kedalam sub menu dan menemukan hambatan maka dia harus kembali ke menu utama untuk melihat solusi yang ada pada bantuan di menu utama, hal ini sangat menyulitkan dan menghambat produktifitas dari pustakawan. Record control atau kontrol cantuman serta tersimpannya identitas pengentri pada INLIS berlaku sangat baik sesuai dengan standar yang berlaku pada aplikasi perpustakaan. Kontrol cantuman dan identitas pengentri ini terinput kedalam sistem secara otomatis ketika pustakawan memasukkan data bibliografis. Ekspor dan impor data dalam sebuah aplikasi perpustakaan sangat penting untuk dapat dilakukan karena dalam perpustakaan pertukaran data bibliografi sering dilakukan antar perpustakaan. Pada aplikasi INLIS pertukaran data dengan proses ekspor dan impor dapat dilakukan dan hal ini berlaku sangat baik. Usability aplikasi INLIS berdasarkan Kuesioner Hasil dari kuesioner yang dilakukan terhadap pustakawan yang bekerja dengan INLIS diketahui bahwa aplikasi INLIS masih mempunyai banyak kekurangan. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata jawaban responden responden terhadap pernyataan yang diberikan. Kebanyakan responden menyatakan ketidak setujuannya terhadap pernyataan yang diberikan, ini membuktikan bahwa INLIS belum mampu memberikan kenyamanan bagi pengguna. Sebagian besar responden menilai understandibility, operabilitas dan attractiveness yang ada pada INLIS masih sangat kurang dan masih memerlukan perbaikan dan pengembangan. Dari perbandingan antara hasil pengujian yang dilakukan dengan pengujian black box dan dengan metode kuesioner keduanya mempunyai hasil yang saling mendukung. Dibeberapa hal, INLIS sudah cukup mampu memberikan kenyamanan pada penggunanya namun disisi lain INLIS masih harus mendapat perbaikan dan pengembangan.

LAMPIRAN. Lampiran 1 Uji Validitas dan Reliabilitas

LAMPIRAN. Lampiran 1 Uji Validitas dan Reliabilitas LAMPIRAN Hasil interpretasi data kuesioner Lampiran 1 Uji Validitas dan Reliabilitas Rs Understadibilitas Portabilitas attractiveness 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 17 18 19 1 4 4 3 4 4 4 3 4 4

Lebih terperinci

Panduan Praktis Pengatalogan Dengan Program Aplikasi INLISLite versi 2.1.2

Panduan Praktis Pengatalogan Dengan Program Aplikasi INLISLite versi 2.1.2 Panduan Praktis Pengatalogan Dengan Program Aplikasi INLISLite versi 2.1.2 Revisi Panduan : 24 Maret 2015 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1. Persiapan Untuk dapat melakukan pemasukan data bibliografi dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sistem Perpustakaan Terintegrasi Sistem Perpustakaan Terintregasi merupakan pengintegrasian antara bidang pekerjaan administrasi, pengadaan, inventarisasi,

Lebih terperinci

Panduan Praktek Pengaturan / Administrasi Pada Program Aplikasi INLISLite Versi 3 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1

Panduan Praktek Pengaturan / Administrasi Pada Program Aplikasi INLISLite Versi 3 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1 Panduan Praktek Pengaturan / Administrasi Pada Program Aplikasi INLISLite Versi 3 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1 1. Persiapan Program aplikasi INLISLite versi 3 dirancang agar dapat disesuaikan dengan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran dari variabel penelitian (Sugiyono, 2003). Penelitian ini

Lebih terperinci

Panduan Praktis Pengohan Bahan Pustaka Dengan Program Aplikasi INLISLite Versi 3 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1

Panduan Praktis Pengohan Bahan Pustaka Dengan Program Aplikasi INLISLite Versi 3 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1 Panduan Praktis Pengohan Bahan Pustaka Dengan Program Aplikasi INLISLite Versi 3 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1 1. Persiapan Kegiatan pengolahan bahan pustaka merupakan tahapan penting dalam otomasi perpustakaan.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. merupakan layanan yang sangat penting dengan layanan-layanan yang ada di

BAB IV PEMBAHASAN. merupakan layanan yang sangat penting dengan layanan-layanan yang ada di BAB IV PEMBAHASAN Layanan penelusuran informasi koleksi di Perpustakaan Nasional RI merupakan layanan yang sangat penting dengan layanan-layanan yang ada di perpustakaan. Karena layanan penelusuran merupakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Masalah Mengenai Alasan Pemilihan Aplikasi Open Source

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Masalah Mengenai Alasan Pemilihan Aplikasi Open Source digilib.uns.ac.id BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisis Masalah Mengenai Alasan Pemilihan Aplikasi Open Source Digilib Versi Rumah Cerdas Intikom Perpustakaan POLTEKKES Surakarta lebih memilih menggunakan Aplikasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. masyarakatluas sebagai saran pembelajaran sepanjang hayat tanpa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. masyarakatluas sebagai saran pembelajaran sepanjang hayat tanpa 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Umum Perpustakaan Umum adalah perpustakaan yang peruntukukan bagi masyarakatluas sebagai saran pembelajaran sepanjang hayat tanpa membedakan umur, jenis kelamin,

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS KATALOGISASI BAHAN PUSTAKA NON BUKU

PETUNJUK TEKNIS KATALOGISASI BAHAN PUSTAKA NON BUKU Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian No. 46 PETUNJUK TEKNIS KATALOGISASI BAHAN PUSTAKA NON BUKU Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan teknologi informasi saat ini menyebar hampir di semua bidang termasuk di

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan teknologi informasi saat ini menyebar hampir di semua bidang termasuk di BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Penerapan teknologi informasi saat ini menyebar hampir di semua bidang termasuk di perpustakaan. Perpustakaan sebagai institusi pengelola informasi merupakan

Lebih terperinci

: Melakukan proses pengkatalogan buku. : Buku baru untuk diproses

: Melakukan proses pengkatalogan buku. : Buku baru untuk diproses PERPUSTAKAAN PTA MAKASSAR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Hal : 2 Revisi ke : Tgl. Efektif : Modul : Pengolahan Bahan Pustaka Tujuan : Melakukan proses pengkatalogan buku Ruang lingkup : Buku baru untuk diproses

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepada semua pihak yang terlibat serta berkontribusi dalam pembuatan Petunjuk Teknis ini, kami sampaikan penghargaan dan terima kasih.

KATA PENGANTAR. Kepada semua pihak yang terlibat serta berkontribusi dalam pembuatan Petunjuk Teknis ini, kami sampaikan penghargaan dan terima kasih. KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan terselesaikannya Petunjuk Teknis Pengoperasian Software Aplikasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan sebagai acuan teknis Petugas

Lebih terperinci

AACR2Revisi 2002 pemuktahiran 2005 Suharyanto Pustakawan pada Pusat Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Pustaka

AACR2Revisi 2002 pemuktahiran 2005 Suharyanto Pustakawan pada Pusat Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Pustaka AACR2Revisi 2002 pemuktahiran 2005 Suharyanto Pustakawan pada Pusat Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Pustaka PENDAHULUAN Anglo-American Cataloguing Rules (selanjutnya disingkat AACR) merupakan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi System Spesifikasi system database yang digunakan untuk aplikasi ini terbagi menjadi perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan Jaringan. 4.1.1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Studi Kelayakan Studi Kelayakan merupakan tahapan awal dari penelitian mengenai rancangan sistem informasi pengawasan bibliografis di Perpustakaan Nasional

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Implementasi adalah sebuah tahap dimana analisa dan rancangan yang sudah dibuat sebelumnya dijalankan. Pada tahap ini perangkat keras dan perangkat lunak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang disimpan di perpustakaan, dimulai dari perpustakaan tradisional yang

BAB I PENDAHULUAN. yang disimpan di perpustakaan, dimulai dari perpustakaan tradisional yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan dunia perpustakaan dari segi data dan dokumen yang disimpan di perpustakaan, dimulai dari perpustakaan tradisional yang hanya terdiri

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM AUTHORITY CONTROL TERINTEGRASI DALAM PROSES BISNIS PERPUSTAKAAN

PENGEMBANGAN SISTEM AUTHORITY CONTROL TERINTEGRASI DALAM PROSES BISNIS PERPUSTAKAAN PENGEMBANGAN SISTEM AUTHORITY CONTROL TERINTEGRASI DALAM PROSES BISNIS PERPUSTAKAAN Triani Rahmawati 1, Kudang Boro Seminar 2, Janti G. Sudjana 3 1 Mahasiswa Pascasarjana IPB Program Studi Magister Teknologi

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS SISTEM PENGELOLAAN DATABASE JALAN PROPINSI DAN KABUPATEN/KOTA

PEDOMAN TEKNIS SISTEM PENGELOLAAN DATABASE JALAN PROPINSI DAN KABUPATEN/KOTA 7 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/PRT/M/2011 TENTANG PEDOMAN TEKNIS SISTEM PENGELOLAAN DATABASE JALAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA PEDOMAN TEKNIS SISTEM PENGELOLAAN

Lebih terperinci

Indonesian Machine Readable Cataloging (IndoMARC) : sejarah, perkembangan dan penerapannya di Perpustakaan Nasional RI 1. Suharyanto 2.

Indonesian Machine Readable Cataloging (IndoMARC) : sejarah, perkembangan dan penerapannya di Perpustakaan Nasional RI 1. Suharyanto 2. Indonesian Machine Readable Cataloging (IndoMARC) : sejarah, perkembangan dan penerapannya di Perpustakaan Nasional RI 1 Suharyanto 2 Abstrak Format IndoMARC merupakan pengembangan dari standar MARC yang

Lebih terperinci

1. Perkembangan Perpustakaan dan Teknologi Informasi

1. Perkembangan Perpustakaan dan Teknologi Informasi Teknologi Informasi untuk Perpustakaan: Abstrak: Perpustakaan Digital dan Sistem Otomasi Perpustakaan Perkembangan dunia perpustakaan, dari segi data dan dokumen yang disimpan, dimulai dari perpustakaan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Salah satu hal yang perlu diperhatikan sebelum menjalankan aplikasi ini adalah implementasi sistem. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa

Lebih terperinci

Kementerian Pendidikan Nasional PANDUAN PENILAIAN DUPAK DI UNIT KERJA SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN (SIMPEG)

Kementerian Pendidikan Nasional PANDUAN PENILAIAN DUPAK DI UNIT KERJA SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN (SIMPEG) Kementerian Pendidikan Nasional PANDUAN PENILAIAN DUPAK DI UNIT KERJA SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN (SIMPEG) DAFTAR ISI DAFTAR ISI... I DAFTAR GAMBAR... III TENTANG SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN (SIMPEG)...

Lebih terperinci

Gambar 4.14 Tampilan Layar Visi dan Misi. button yang fungsinya sudah dijelaskan pada layar sebelumnya yang merupakan sub

Gambar 4.14 Tampilan Layar Visi dan Misi. button yang fungsinya sudah dijelaskan pada layar sebelumnya yang merupakan sub 136 4.1.4.1.14 Tampilan Layar Visi dan Misi Gambar 4.14 Tampilan Layar Visi dan Misi Layar ini akan muncul jika user mengklik sub button Visi dan Misi ANRI. Layar ini berisi visi dan misi lembaga ANRI.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI III.1. Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. terdapat hal yang perlu diperhatikan yaitu user perlu menyiapkan kebutuhan yang

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. terdapat hal yang perlu diperhatikan yaitu user perlu menyiapkan kebutuhan yang 98 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1. Implementasi Sistem Dalam mengimplementasikan sistem informasi perpustakaan berbasis web, terdapat hal yang perlu diperhatikan yaitu user perlu menyiapkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR USER MANUAL

KATA PENGANTAR USER MANUAL KATA PENGANTAR A rsip Nasional RI (ANRI) adalah lembaga pemerintah non kementerian yang melaksanakan tugas negara di bidang kearsipan. Salah satu tugas ANRI adalah melaksanakan kebijakan di bidang konservasi

Lebih terperinci

DATABASE PERPUSTAKAAN

DATABASE PERPUSTAKAAN DATABASE PERPUSTAKAAN Oleh : Ubudiyah Setiawati PENDAHULUAN Perpustakaan perguruan tinggi bagian dari fasilitas yang sifatnya terbuka bagi civitas akademik, bahkan perpustakaan yang berstatus sebagai perpustakaan

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS SISTEM PENGELOLAAN DATABASE JALAN PROPINSI DAN KABUPATEN/KOTA

PEDOMAN TEKNIS SISTEM PENGELOLAAN DATABASE JALAN PROPINSI DAN KABUPATEN/KOTA Lampiran Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 18/PRT/M/2011 Tanggal : 7 Desember 2011 PEDOMAN TEKNIS SISTEM PENGELOLAAN DATABASE JALAN PROPINSI DAN KABUPATEN/KOTA 1 PEDOMAN TEKNIS SISTEM PENGELOLAAN

Lebih terperinci

Manual Book Website Adverse Drug Report

Manual Book Website Adverse Drug Report Manual Book Website Adverse Drug Report Latar Belakang... 3 Maksud dan Tujuan... 3 Solusi... 3 Tahapan - tahapan pembangunan... 3 Deskripsi Umum Sistem... 4 Spesifikasi Sistem... 16 Latar Belakang Perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Pengertian Implementasi Sistem Setelah sistem selesai dianalisis dan dirancang secara rinci dan teknologi telah diseleksi dan dipilih, saatnya sistem untuk diimplementasikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat ditunjukkan dengan munculnya beragam perangkat teknologi yang mempermudah manusia dalam memonitor perkembangan usahanya

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sehingga didapatkan hasil implementasi sistem

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sehingga didapatkan hasil implementasi sistem BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem pada bab sebelumnya, maka dibuat aplikasi penilaian kinerja tenaga kontrak. Untuk mendukung jalannya

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DOSEN

SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DOSEN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DOSEN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DAFTAR GAMBAR... iii QUICK START SIMPEG...1 LOGIN...3 MENU-MENU SIMPEG...5 MENU UTAMA...7 4.1. Meja Kerja...7

Lebih terperinci

database server. PHP bersifat terbuka dalam pengembangan, dan gratis. Meskipun demikian PHP memiliki dukungan fungsi yang variatif (Achour, 2000).

database server. PHP bersifat terbuka dalam pengembangan, dan gratis. Meskipun demikian PHP memiliki dukungan fungsi yang variatif (Achour, 2000). 3 database server. PHP bersifat terbuka dalam pengembangan, dan gratis. Meskipun demikian PHP memiliki dukungan fungsi yang variatif (Achour, 2000). METODOLOGI Langkah kerja dalam mengembangkan aplikasi

Lebih terperinci

Bab 4. Implementasi dan Evaluasi. Seperti yang sudah dibahas pada bagian sebelumnya, aplikasi yang dibuat

Bab 4. Implementasi dan Evaluasi. Seperti yang sudah dibahas pada bagian sebelumnya, aplikasi yang dibuat 152 Bab 4 Implementasi dan Evaluasi 4 Implementasi dan evaluasi 4.1 Implementasi Seperti yang sudah dibahas pada bagian sebelumnya, aplikasi yang dibuat diharapkan dapat menjadi solusi pada perancangan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Metodologi Penelitian Dalam pelaksanaan kerja praktek dilakukan pendekatan dengan cara peninjauan untuk masalah apa yang terdapat di dalam SMA Negeri 1 Pandaan. Peninjauan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. yang rata-rata tidak mampu membeli sekian banyak buku atas biaya sendiri.

BAB III LANDASAN TEORI. yang rata-rata tidak mampu membeli sekian banyak buku atas biaya sendiri. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Perpustakaan Dalam arti tradisional, perpustakaan adalah sebuah koleksi buku dan majalah. Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan, namun perpustakaan lebih

Lebih terperinci

Modul VI BIBLIOGRAFI

Modul VI BIBLIOGRAFI Modul VI FORMAT STANDAR DATA BIBLIOGRAFI Setelah mempelajari materi ini, mendiskusikan, dan latihan mahasiswa dapat membuat deskripsi bibliografi bahan pustaka berdasarkan standar format MARC dan Dublin

Lebih terperinci

Gambar Rancangan Layar Halaman Kuis Guru (Langkah Dua)

Gambar Rancangan Layar Halaman Kuis Guru (Langkah Dua) Gambar 4.149 Rancangan Layar Halaman Kuis Guru (Langkah Dua) 270 Gambar 4.150 Rancangan Layar Halaman Kuis Guru (Cek) 271 Gambar 4.151 Rancangan Layar Halaman Nilai Guru 272 Gambar 4.152 Rancangan Layar

Lebih terperinci

Perancangan Website Ujian. Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML

Perancangan Website Ujian. Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML TUGAS TEKNOLOGI INFORMASI Perancangan Website Ujian Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML OLEH: AULIA RAHMAN 21060113120007 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014 Abstrak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaturan data secara cepat dan akurat, telah mengubah perpustakaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaturan data secara cepat dan akurat, telah mengubah perpustakaan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan informasi dalam suatu perpustakaan dapat berkembang dengan sangat cepat. Data data yang diolah khususnya data perpustakaan semakin banyak dan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. IMPLEMENTASI Setelah ada nya tahap desain mengenai Sistem Informasi Monitorig Pembayaran Dan Pengambilan Produk Kartu Perdana Bundling ini maka diperlukan sebuah

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. perpustakaan MTs. An Nuriyah Gresik dibutuhkan : 1. Sistem Operasi Microsoft Windows XP Profesional

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. perpustakaan MTs. An Nuriyah Gresik dibutuhkan : 1. Sistem Operasi Microsoft Windows XP Profesional 92 BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem Yang Digunakan Untuk dapat menjalankan aplikasi sistem informasi sirkulasi pelayanan perpustakaan MTs. An Nuriyah Gresik dibutuhkan : 5.1.1 Software Pendukung

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan pada Universitas X

Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan pada Universitas X Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan pada Universitas X Susetya Fakultas Ilmu Komputer Universitas Narotama Surabaya Jl. Arif Rahman Hakim 51 Surabaya Universitas X mempunyai sebuah sub bagian

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen Aset Berbasis Intranet

Sistem Informasi Manajemen Aset Berbasis Intranet Sistem Informasi Manajemen Aset Berbasis Intranet Sistem Informasi Manajemen Aset (SIMA) adalah sistem informasi berbasis intranet yang bertujuan menatausahakan barang inventaris milik/kekayaan negara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB II TINJAUAN LITERATUR BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1 Sistem informasi 2.1.1 Pengertian sistem informasi Sistem informasi merupakan gabungan dari dua istilah yaitu sistem dan informasi. Lucas (1987, 35) mengartikan sistem sebagai

Lebih terperinci

Panduan Praktis Pengelolaan Data Anggota Pada Program Aplikasi INLISLite Versi 3 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1

Panduan Praktis Pengelolaan Data Anggota Pada Program Aplikasi INLISLite Versi 3 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1 Panduan Praktis Pengelolaan Data Anggota Pada Program Aplikasi INLISLite Versi 3 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1 1. Persiapan Kegiatan pengelolaan data anggota adalah bagian dari pelayanan perpustakaan.

Lebih terperinci

Eksekusi file setup.exe yang ada dalam CD atau folder instalasi oracle.

Eksekusi file setup.exe yang ada dalam CD atau folder instalasi oracle. 1 2 3 Eksekusi file setup.exe yang ada dalam CD atau folder instalasi oracle. 4 Isilah konfigurasi instalasi yang akan dibuat. Oracle Home Location : biasanya terisi otomatis dgn drive yang paling banyak

Lebih terperinci

KATALOGISASI : bagian dari kegiatan pengolahan bahan perpustakaan Sri Mulyani

KATALOGISASI : bagian dari kegiatan pengolahan bahan perpustakaan Sri Mulyani KATALOGISASI : bagian dari kegiatan pengolahan bahan perpustakaan Sri Mulyani A. PENDAHULUAN Pengolahan bahan pustaka merupakan salah satu kegiatan pokok dalam rangkaian kegiatan perpustakaan. Kegiatan

Lebih terperinci

Pengantar. 1. Data diri Guru/Staf lengkap beserta NUPTK, dan Nomor Anggota 2. Status Aktif/Non Aktif. b. Kategori Pelajar/Peserta Didik

Pengantar. 1. Data diri Guru/Staf lengkap beserta NUPTK, dan Nomor Anggota 2. Status Aktif/Non Aktif. b. Kategori Pelajar/Peserta Didik Pengantar Aplikasi Perpustakaan Sekolah (APS) adalah Manajemen Perpustakaan berbasis online dan juga bisa digunakan ofline agar pelayanan perpustakaan anda semakin cepat, mudah dan berkualitas. Aplikasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. yang dapat menunjang berjalannya sistem agar berjalan secara optimal. Dimana

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. yang dapat menunjang berjalannya sistem agar berjalan secara optimal. Dimana BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Dalam menjalankan suatu sistem perlu diperhatikan sistem spesifikasi apa saja yang dapat menunjang berjalannya sistem agar berjalan secara optimal. Dimana

Lebih terperinci

Klik tombol next, ketika tampil form sebagai berikut, masukkan passphrase yang telah Anda isikan pada saat permintaan Sertifikat Digital sebelumnya.

Klik tombol next, ketika tampil form sebagai berikut, masukkan passphrase yang telah Anda isikan pada saat permintaan Sertifikat Digital sebelumnya. I. Kondisi Prasyarat (Requirement) Prasyarat untuk menggunakan aplikasi Permintaan Nomor Seri Faktur Pajak Secara Elektronik atau Elektronik Nomor Faktur Online (e-nofa Online) adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

b. Spesifikasi komputer yang disarankan pada client Processor : Intel Pentium IV 1,8 Ghz

b. Spesifikasi komputer yang disarankan pada client Processor : Intel Pentium IV 1,8 Ghz 212 b. Spesifikasi komputer yang disarankan pada client Processor : Intel Pentium IV 1,8 Ghz Memory (RAM) : 256 MB Hard Disk : 40 GB 4.2.2 Perangkat Lunak yang dibutuhkan a. Perangkat lunak yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4. 1 Implementasi Sistem Atau Aplikasi 4. 1. 1 Spesifikasi Sistem Aplikasi pengolahan jurnal online berbasis web dibuat dengan menggunakan bahasa PHP 5.0 sebagai

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah perangkat keras, perangkat lunak,

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah perangkat keras, perangkat lunak, BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. IMPLEMENTASI 4.1.1. Kebutuhan Sumber Daya Agar sistem dapat berjalan dengan baik pada PT. Bintaro Pool Site, maka harus disediakan beberapa faktor-faktor pendukung

Lebih terperinci

EVALUASI KUALITAS APLIKASI INTEGRATED LIBRARY INFORMATION SYSTEM (INLIS) BAGI PELAKSANAAN TUGAS KEPUSTAKAWANAN DI PERPUSTAKAAN NASIONAL RI

EVALUASI KUALITAS APLIKASI INTEGRATED LIBRARY INFORMATION SYSTEM (INLIS) BAGI PELAKSANAAN TUGAS KEPUSTAKAWANAN DI PERPUSTAKAAN NASIONAL RI EVALUASI KUALITAS APLIKASI INTEGRATED LIBRARY INFORMATION SYSTEM (INLIS) BAGI PELAKSANAAN TUGAS KEPUSTAKAWANAN DI PERPUSTAKAAN NASIONAL RI NURHADISAPUTRA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... 2 PENJELASAN UMUM... 3 PENJELASAN MENU PADA APLIKASI Menu Login Halaman Awal Menu Diklat Memilih Diklat...

DAFTAR ISI... 2 PENJELASAN UMUM... 3 PENJELASAN MENU PADA APLIKASI Menu Login Halaman Awal Menu Diklat Memilih Diklat... DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 PENJELASAN UMUM... 3 PENJELASAN MENU PADA APLIKASI... 4 Menu Login... 4 Halaman Awal... 5 Menu Diklat... 6 Memilih Diklat... 7 Mengakses Konten Materi... 8 Mengakses Forum...

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. berdasarkan kebutuhan TJ Construction & Engineering pada Bagian Pengadaan.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. berdasarkan kebutuhan TJ Construction & Engineering pada Bagian Pengadaan. BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Tahap ini merupakan penyesuaian perangkat lunak dengan rancangan dan desain sistem yang telah dibuat. Sistem informasi yang dibuat akan diterapkan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH. Layanan Koleksi Deposit BPAD DIY. INLISLITE diaplikasikan di bagian Deposit dan Sirkulasi karena sudah

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH. Layanan Koleksi Deposit BPAD DIY. INLISLITE diaplikasikan di bagian Deposit dan Sirkulasi karena sudah digilib.uns.ac.id BAB IV PEMBAHASAN MASALAH 4.1 Proses Entri Data Buku Dengan Program INLISLITE Pada Bagian Layanan Koleksi Deposit BPAD DIY Program INLISLITE di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY

Lebih terperinci

PROFIL SIPUS. (Sistem Informasi Perpustakaan) Oleh: Rasiman

PROFIL SIPUS. (Sistem Informasi Perpustakaan) Oleh: Rasiman PROFIL SIPUS (Sistem Informasi Perpustakaan) Oleh: Rasiman Disampaikan Pada: PELATIHAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN, 2008 Deskripsi Umum Sistem Sistem Informasi Perpustakaan

Lebih terperinci

PANDUAN INSTALASI INLISLite PORTABLE

PANDUAN INSTALASI INLISLite PORTABLE PANDUAN INSTALASI INLISLite PORTABLE VERSI 2.1.2 Revisi panduan : 01 September 2014 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1 A. Karakteristik INLISLite Portable 1. Tidak memerlukan instalasi program aplikasi web

Lebih terperinci

Manual Penggunaan Aplikasi Web Keluarga Sehat - Kementerian Kesehatan

Manual Penggunaan Aplikasi Web Keluarga Sehat - Kementerian Kesehatan ... i MANUAL PENGGUNAAN APLIKASI KELUARGA SEHAT (VERSI WEB) KEMENTERIAN KESEHATAN 2016 1 DAFTAR ISI BAGIAN I - PENDAHULUAN... 3 1.1. Roadmap Pengembangan Aplikasi Web Keluarga Sehat (KS)... 3 1.2. Aktor

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI III.1. Sistem Informasi Sistem presensi menggunakan QRCode dan ijin berbasis web dan mobile merupakan sistem informasi yang digunakan untuk menyelesaika masalah presensi dan ijin

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI GOOGLE GEARS PADA WINDOWS MOBILE DENGAN STUDI KASUS WEB PENJUALAN BARANG PRANESTI NOVITASARI

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI GOOGLE GEARS PADA WINDOWS MOBILE DENGAN STUDI KASUS WEB PENJUALAN BARANG PRANESTI NOVITASARI PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI GOOGLE GEARS PADA WINDOWS MOBILE DENGAN STUDI KASUS WEB PENJUALAN BARANG PRANESTI NOVITASARI 5106 100 076 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang cukup pesat saat ini membuat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. telah dibuat pada tahap tiga. Adapun kebutuhan software (perangkat lunak) dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. telah dibuat pada tahap tiga. Adapun kebutuhan software (perangkat lunak) dan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Pada tahapan ini sistem yang telah dirancang pada tahap ke tiga akan dikembangkan, sehingga sistem yang dibuat harus mengacu pada rancangan yang telah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pengolahan Bahan Pustaka Perpustakaan merupakan salah satu sarana pembelajaran yang dapat menjadi sebuah kekuatan untuk mencerdaskan bangsa. Perpustakaan mempunyai

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Dalam bahasa Inggris, Perpustakaan (library) berasal dari bahasa latin yaitu liber

BAB III LANDASAN TEORI. Dalam bahasa Inggris, Perpustakaan (library) berasal dari bahasa latin yaitu liber 19 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Perpustakaan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Perpustakaan artinya kitab,buku. Dalam bahasa Inggris, Perpustakaan (library) berasal dari bahasa latin yaitu liber atau libri,

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENGUNAAN APLIKASI INDARJI (INDEKS ARTIKEL JURNAL ILMIAH) UPT PERPUSTAKAAN POLINES

PETUNJUK TEKNIS PENGUNAAN APLIKASI INDARJI (INDEKS ARTIKEL JURNAL ILMIAH) UPT PERPUSTAKAAN POLINES PETUNJUK TEKNIS PENGUNAAN APLIKASI INDARJI (INDEKS ARTIKEL JURNAL ILMIAH) UPT PERPUSTAKAAN POLINES Oleh M. Syam Suryanto, S.Sos UPT PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2015 Daftar Isi Halaman Judul

Lebih terperinci

Definisi Basis Data (1)

Definisi Basis Data (1) Chapter 1 Definisi Basis Data (1) BASIS + DATA Representasi dari fakta dunia yang mewakili suatu obyek yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Markas / tempat

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Software yang mendukung aplikasi ini, yaitu: 1. Sistem Operasi Microsoft Windows 7 atau 8.

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Software yang mendukung aplikasi ini, yaitu: 1. Sistem Operasi Microsoft Windows 7 atau 8. BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem Yang Digunakan Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan Aplikasi ini yaitu: a. Software Pendukung Software yang mendukung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini adalah tampilan interface untuk Sistem Informasi Akuntansi Pengolahan Modal Usaha Dengan Metode Equity Pada PT.Merek Indah Lestari Berbasis Web : 1. Halaman

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN EPP VERSI 1.0

PANDUAN PENGGUNAAN EPP VERSI 1.0 PANDUAN PENGGUNAAN EPP VERSI 1.0 ELEKTRONIK PELAYANAN PUBLIK VERSI 1.0 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2014 The author s views expressed in this publication do not necessarily reflect the views of the

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perpustakaan perguruan tinggi merupakan salah satu unsur pendukung akademik penting yang tidak dapat terlepas dari kegiatan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan pendidikan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan metodologi tentang pembangunan aplikasi mobile Online Public Access Catalog (OPAC). 1.1.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR... I DAFTAR ISI... II A. LATAR BELAKANG... 1 B. TUJUAN APLIKASI HELPDESK DAPODIKMEN... 4 C. DEFINISI APLIKASI HELPDESK DAPODIKMEN...

KATA PENGANTAR... I DAFTAR ISI... II A. LATAR BELAKANG... 1 B. TUJUAN APLIKASI HELPDESK DAPODIKMEN... 4 C. DEFINISI APLIKASI HELPDESK DAPODIKMEN... KATA PENGANTAR Panduan Teknis Helpdesk Dapodikmen merupakan panduan bagi para operator/stakeholder untuk mengunakan Aplikasi Helpdesk Dapodikmen. Aplikasi Helpdesk Dapodikmen merupakan Sub Sistem dari

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. konfigurasi pada perangkat lunak serta perangkat keras sesuai kebutuhan sistem

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. konfigurasi pada perangkat lunak serta perangkat keras sesuai kebutuhan sistem BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi Implementasi merupakan akhir dari sebuah pengembangan sistem informasi. Implementasi sistem tentunya mengacu pada rancangan sistem yang telah dibuat.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. rangka memenuhi kebutuhan pengguna agar permasalahan yang ada dapat

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. rangka memenuhi kebutuhan pengguna agar permasalahan yang ada dapat BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Sistem yang telah dibuat sebelumnya telah di analisa dan di rancang dalam rangka memenuhi kebutuhan pengguna agar permasalahan yang ada dapat terselesaikan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Kata perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti: kitab,bukubuku,

BAB III LANDASAN TEORI. Kata perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti: kitab,bukubuku, BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Perpustakaan Kata perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti: kitab,bukubuku, kitab primbon. Kemudian kata pustaka mendapat awalan per dan akhiran an, menjadi

Lebih terperinci

Sekilas Tentang Sistem Aplikasi

Sekilas Tentang Sistem Aplikasi Sekilas Tentang Sistem Aplikasi Sistem Pengelolaan Database Jalan Propinsi Dan Kabupaten/Kota yang disingkat menjadi SipDJD, adalah sebuah sistem aplikasi yang dibangun dengan tujuan untuk memudahkan komunikasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Instalasi Software Dalam penulisan tugas akhir ini, pembuatan program dibuat dengan menggunakan aplikasi pendukung seperti: Web Server, aplikasi pengelolaan sampah

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Implementasi program merupakan implementasi dari hasi analisis dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Dengan adanya implementasi ini, diharapkan

Lebih terperinci

September 28, 2012 FITUR DOKEOS OLEH:

September 28, 2012 FITUR DOKEOS OLEH: FITUR DOKEOS OLEH: M. Anang Setiawan (110411100060) Achmad Hidayat (110411100066) Nurul Hidayat (110411100055) Elvandari Nur A Agha (110411100079) Kurniatin (110411100048) Herlina Eka R (110411100076)

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN SI BORANG AKREDITASI.

PETUNJUK PENGGUNAAN SI BORANG AKREDITASI. PETUNJUK PENGGUNAAN SI BORANG AKREDITASI http://borang.akreditasi.uny.ac.id Universitas Negeri Yogyakarta 2017 SI Borang Akreditasi Sistem Informasi Borang Akreditasi adalah sistem yang berisi isian borang

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVELUASI. Pada bab ini menjelaskan mengenai aplikasi pengaturan dokumen yang dibuat

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVELUASI. Pada bab ini menjelaskan mengenai aplikasi pengaturan dokumen yang dibuat BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVELUASI Pada bab ini menjelaskan mengenai aplikasi pengaturan dokumen yang dibuat untuk mempermudah meja keredaksian dalam proses pertukaran data. 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi

Lebih terperinci

2 AKSES APLIKASI DAN PROSEDUR LOGIN...

2 AKSES APLIKASI DAN PROSEDUR LOGIN... i DAFTAR ISI DAFTAR ISI... ii 1 PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Tujuan... 1 1.3 Pengguna Aplikasi... 2 2 AKSES APLIKASI DAN PROSEDUR LOGIN... 3 2.1 Akses Aplikasi... 3 2.2 Petunjuk Akses Aplikasi...

Lebih terperinci

Untuk dapat memasuki aplikasi KUTAHU e-learning system anda Pertama-tama memasuki login. Login ini dimaksudkan untuk memasuki sistem aplikasi.

Untuk dapat memasuki aplikasi KUTAHU e-learning system anda Pertama-tama memasuki login. Login ini dimaksudkan untuk memasuki sistem aplikasi. BUKU MANUAL SELAYANG PANDANG Secara umum aplikasi ini mempunyai tiga bagian utama, dimana masing-masing bagian tersebut mempunyai fasilitas-fasilitas yang berbeda-beda. Ketiga bagian tersebut adalah :

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual. (Sulistyo-

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual. (Sulistyo- BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Jadwal Implementasi Penerapan aplikasi ini terdiri dari beberapa tahapan berkelanjutan, dengan penjadwalan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Perpustakaan Sekolah. Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada di sekolah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Perpustakaan Sekolah. Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada di sekolah 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Perpustakaan Sekolah Peranan perpustakaan sekolah sangatlah penting untuk membantu warga sekolah memperoleh sumber informasi yang mereka butuhkan untuk bahan mengajar

Lebih terperinci

INSTALLATION GUIDE INSTALLATION GUIDE. PT.Technomatic Cipta Mandiri. IT division: Jl. Cikutra Baru Raya No.2 Bandung-40124

INSTALLATION GUIDE INSTALLATION GUIDE. PT.Technomatic Cipta Mandiri. IT division: Jl. Cikutra Baru Raya No.2 Bandung-40124 INSTALLATION GUIDE PT.Technomatic Cipta Mandiri IT division: Jl. Cikutra Baru Raya No.2 Bandung-40124 Telp./Fax.: 022 70051771; 7219761 INSTALLATION GUIDE INSTALLATION GUIDE MailTracking merupakan sebuah

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BAUK

SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BAUK SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BAUK DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DAFTAR GAMBAR... iii TENTANG SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN (SIMPEG)...1 1.1 Pendahuluan...1 1.2 Sekilas Tentang

Lebih terperinci

SIRKEL LIBRARY MANAGEMENT SYSTEM (SLiMS)

SIRKEL LIBRARY MANAGEMENT SYSTEM (SLiMS) SIRKEL LIBRARY MANAGEMENT SYSTEM (SLiMS) Rakhmat Syarifudin 1, Rendy Ressa Sutrisno 1, Dhomas Hatta Fudholi 1 1 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,Universitas Islam Indonesia Jl. Kaliurang

Lebih terperinci

1. Sorot icon Winisis yang terdapat dilayar computer kemudian klik 2 kali maka akan muncul layar seperti berikut

1. Sorot icon Winisis yang terdapat dilayar computer kemudian klik 2 kali maka akan muncul layar seperti berikut Pemasukan Data PANDUAN PEMASUKAN DATA/DOKUMEN PADA WINISIS Sri Rahayu I. Pendahuluan Pemasukan data atau entri data/dokumen merupakan sebagian dari proses katalogisasi atau pengatalogan, dalam pemasukan

Lebih terperinci

MANUAL PENGGUNAAN APLIKASI PELAKU USAHA

MANUAL PENGGUNAAN APLIKASI PELAKU USAHA 2016 MANUAL PENGGUNAAN APLIKASI PELAKU USAHA APLIKASI OBAT HEWAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DIREKTORAT KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur ke

Lebih terperinci

Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 10 No. 1. MANFAAT FITUR PivotTable DARI MICROSOFT OFFICE EXCEL UNTUK PENGOLAHAN DATA STATISTIK PERPUSTAKAAN

Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 10 No. 1. MANFAAT FITUR PivotTable DARI MICROSOFT OFFICE EXCEL UNTUK PENGOLAHAN DATA STATISTIK PERPUSTAKAAN MANFAAT FITUR PivotTable DARI MICROSOFT OFFICE EXCEL UNTUK PENGOLAHAN DATA STATISTIK PERPUSTAKAAN Subagyo Kepala Seksi Sirkulasi, Perpustakaan IPB, email: ir.su45@ipb.ac.id Abstrak Microsoft Office Excel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Server Biro Sistem Informasi (BSI)

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Server Biro Sistem Informasi (BSI) BAB III METODOLOGI 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Server Biro Sistem Informasi (BSI) yang berlokasi di Gedung AR Fachruddin B Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Automasi Perpustakaan Bilal (2002) menyatakan bahwa automasi perpustakaan adalah sebuah proses pengelolaan perpustakaan dengan menggunakan bantuan teknologi informasi

Lebih terperinci

Bab 4. Hasil dan Pembahasan

Bab 4. Hasil dan Pembahasan Bab 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Spesifikasi System 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Kebutuhan perangkat keras dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kebutuhan perangkat keras pada server dan client. Spesifikasi

Lebih terperinci