BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan bagian metode penelitian yang terdiri atas metode penelitian, definisi operasional, populasi dan sampel penelitian, pengembangan instrumen penelitian, prosedur pengumpulan data penelitian, validitas dan reliabilitas serta pengolahan data. A. Desain Penelitian Penelitian ini bermaksud untuk mengukur derajat hubungan antara tiga variabel yaitu prokrastinasi akademik, tingkat stres mahasiswa dan konsep diri mahasiswa; sehingga desain penelitian yang digunakan yaitu penelitian korelasional. Variabel tingkat stres dan konsep diri termasuk ke dalam independen variabel atau variabel bebas dan perilaku prokrastinasi akademik termasuk ke dalam dependen variabel atau variabel terikat. Adapun skema model penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: X 1 Y X 2 Gambar 3. 1 Skema Desain Penelitian Keterangan : X 1 = Stres X 2 = Konsep Diri 45

2 46 Y = Prokrastinasi Akademik B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek tersebut dan dapat bersifat terbatas dan tidak terbatas (Sugiyono, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa-mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Bandung dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Psikologi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi serta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang aktif sebagai mahasiswa. Populasi dalam penelitian, yaitu mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung dengan rincian sebagai berikut : Tabel 3.1 Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung No Fakultas Populasi 1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Fakultas Psikologi 82 3 Fakultas Dakwah dan Komunikasi 90 4 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 74 Jumlah Sampel Sampel merupakan sebagian dari populasi yang diteliti (Sugiyono, 2013). Sampel yang diambil dan diteliti dalam penelitian harus mewakili populasi untuk mendapatkan hasil informasi bahkan kesimpulan yang sesuai tentang objek penelitian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu sampling insidental. Teknik pengambilan sampel secara insidental merupakan teknik penentu sampel secara kebetulan atau siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan

3 47 peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2013). Alasan pegambilan sampel kebetulan/insidental dikarenakan mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung sedang libur dari perkuliahan dan penelitian ini menggunakan sampel mahasiswa yang sedang mengikuti semester pendek (SP). Dengan menggunakan teknik kebetulan/insidental mempermudah peneliti dalam mengumpulkan data dari setiap mahasiswa yang ditemui sampai jumlah yang diharapkan terpenuhi. C. Definisi Operasional Variabel Penelitian Penelitian ini memiliki tiga variabel penelitian yaitu tingkat stres, konsep diri, dan perilaku prokrastinasi Penjelasan mengenai definisi konseptual dan operasional tiap variabel adalah sebagai berikut : 1. Variabel Prokrastinasi Akademik Fiore (2006, dalam Catrunada, 2008) menjelaskan secara etimologis prokrastinasi adalah suatu mekanisme untuk mengatasi kecemasan yang berhubungan dengan bagaimana cara memulai atau melengkapi suatu pekerjaan dan dalam hal membuat keputusan. Ferrari, dkk (1995), mengatakan bahwa sebagai suatu perilaku penundaan, prokrastinasi akademik dapat termanifestasikan dalam indikator tertentu dan dapat diukur dan diamati dari ciri-ciri tertentu : 1) Penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi. Mahasiswa yang melakukan prokrastinasi tahu bahwa tugas yang dihadapi harus segera diselesaikan dan berguna bagi akademiknya, akan tetapi dia menunda-nunda untuk mulai mengerjakannya atau munundanunda untuk menyelesaikan sampai tuntas jika ia sudah mulai mengerjakan sebelumnya. 2) Keterlambatan dalam mengerjakan tugas akademik. Mahasiswa yang melakukan prokrastinasi memperlakukan waktu yang lebih lama dari pada waktu yang dibutuhkan pada umumnya dalam mengerjakan suatu tugas. Seorang prokrastinator menghabiskan waktu yang dimilikinya untuk mempersiapkan diri secara berlebihan, maupun melakukan hal-hal yang

4 48 tidak dibutuhkan dalam penyelesaian tugas, tanpa memperhitungkan keterbatasan waktu yang dimilikinya. 3) Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual. Seorang prokrastinator mempunyai kesulitan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Seseorang prokrastinator sering mengalami keterlambatan dalam memenuhi deadline yang telah ditentukan, baik oleh orang lain maupun rencana-rencana yang telah dia tentukan sendiri. 4) Melakukan aktifitas lain yang lebih menyenangkan dari pada melakukan tugas yang harus dikerjakan. Seorang prokrastinator dengan sengaja tidak segera melakukan tugasnya, akan tetapi menggunakan waktu yang dia miliki untuk melakukan aktifitas lain yang dipandang lebih menyenangkan dan mendatangkan hiburan, seperti membaca (koran, majalah, atau buku cerita lainnya), nonton, ngobrol, jalan-jalan, sehingga menyita waktu yang dimiliki untuk mengerjakan tugas yang harus diselesaikan. 2. Variabel Tingkat stres Menurut Santrock (2003) stres merupakan respon individu terhadap keadaan atau kejadian yang memicu stres (stressor), yang mengancam dan mengganggu kemampuan seseorang untuk menanganinya (coping). Tingkat stres adalah dampak-dampak yang muncul dari respon individu berdasarkan kemampuan yang ada pada diri individu untuk menghadapi stressor yang mengacu pada skor alat ukur. Tingkat stres pada penelitian ini menggunakan indikator yang mengacu pada teori Sarafino (2008), yaitu : a. Aspek Biologis, ada beberapa gejala fisik yang dirasakan ketika seseorang sedang mengalami stres, diantaranya adalah sakit kepala yang berlebihan, tidur menjadi tidak nyenyak, gangguan pencernaan, hilangnya nafsu makan, gangguan kulit, dan produksi keringat yang berlebihan di seluruh tubuh. b. Aspek Psikologis, ada 3 gejala psikologis yang dirasakan ketika seseorang sedang mengalami stres. Ketika gejala tersebut adalah gejala kognisi, gejala emosi, dan gejala tingkah laku.

5 49 1) Gejala kognisi, gangguan daya ingat (menurunnya daya ingat, mudah lupa dengan suatu hal), perhatian dan konsentrasi yang berkurang sehingga seseorang tidak fokus dalam melakukan suatu hal, merupakan gejala-gejala yang muncul pada aspek gejala kognisi 2) Gejala emosi, mudah marah, kecemasan yang berlebihan terhadap segala sesuatu, merasa sedih dan depresi merupakan gejala-gejala yang muncul pada aspek gejala emosi. 3) Gejala tingkah laku, tingkah laku negatif yang muncul ketika seseorang mengalami stres pada aspek gejala tingkah laku adalah mudah menyalahkan orang lain dan mencari kesalahan orang lain, suka melanggar norma karena dia tidak bisa mengontrol perbuatannya dan bersikap tak acuh pada lingkungan, dan suka melakukan penundaan pekerjaan. 3. Variabel Konsep Diri Konsep diri merupakan cara bagaimana seseorang bereaksi terhadap dirinya sendiri dan konsep diri ini mengandung pengertian tentang bagaimana orang berfikir tentang dirinya sendiri, bagaimana orang berusaha dengan berbagai cara untuk menyempurnakan dan mempertahankan diri (Suryabrata, 1995). Definisi operasional variabel konsep diri merujuk pada pendapat Mustikawati (2013), yaitu penilaian diri individu terhadap dirinya dan penilaian individu terhadap dirinya berdasarkan pandangan orang lain. Individu yang dimaksud adalah mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung dalam aspek-aspek berikut : a. Konsep diri fisik (perceptual/physical self-concept), dengan indikator yaitu penilaian diri dan penilaian orang lain terhadap kondisi fisik : 1) Penilaian terhadap fisik; 2) Penilaian diri berdasarkan pendapat orang lain terhadap kondisi fisik; b. Konsep diri psikis (conceptual/psychological self-concept), dengan idikator, yaitu karakteristik : 1) Karakteristik yang khas; 2) Kemampuan diri di masa sekarang 3) Ketidakmampuan di masa sekarang

6 50 4) Kemampuan di masa depan 5) Ketidakmampuan di masa depan 6) Kualitas penyesuaian hidup c. Sikap (Attitudinal), dengan indikator, yaitu : 1) Perasaan tentang diri 2) Sikap seeorang terhadap keberadaan diri 3) Sikap terhadap keberhargaan 4) Sikap terhadap kebanggaan 5) Sikap terhadap kehinaan; D. Hipotesis Statistik Penelitian Teknik analisis statistik yang digunakan adalah statistik non-parametrik dengan menggunakan uji korelasi Multivariate. Adapun hipotesis statistiknya adalah: H 0 : r xy = 0 : Tidak terdapat hubungan antara prokrastinasi akademik dengan tingkat stres dan konsep diri mahasiswa. H 1 : r xy 0 : Terdapat hubungan antara prokrastinasi akademik dengan tingkat stres dan konsep diri mahasiswa. Kriteria uji signifikansi H 0 dilakukan dengan cara membandingkan nilai α dengan P value. H 0 ditolak jika P value < α dengan taraf signifikansi α = 0,05. E. Pengembangan Instrumen Penelitian 1. Jenis instrumen Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa skala model Likert dengan nama skala tingkat stres, skala konsep diri dan skala prokrastinasi akademik. 2. Pengembangan kisi-kisi instrumen a. Skala stres Skala stres ini merupakan kuesioner yang berisi pernyataan-pernyataan yang mengungkapkan stres yang dialami mahasiswa berdasarkan gejala-gejala fisik dan psikologis akibat stres menurut Sarafino (2008). Dalam skala ini subjek diminta

7 51 untuk memilih salah satu dari lima kemungkinan jawaban (SS = sangat sesuai, S = sesuai, KS = kurang sesuai, TS = tidak sesuai, dan STS = sangat tidak sesuai) yang terdapat pada setiap item yang dirasakan paling sesuai dengan dirinya. Kisi-kisi mengenai alat ukur tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.2 Kisi-kisi Skala Tingkat Stres Dimensi Indikator Pertanyaan Total Sakit Kepala 2,10 2 Gangguan tidur 3,11 2 Aspek Fisik Gangguan Pencernaan 4,14 2 Gangguan makan 1,12 2 Ganguan kulit 22,27 2 Produksi keringat berlebih 5,25 2 Gejala Kognisi Gangguan daya ingat 16,18 2 Gangguan perhatian dan konsentrasi 8,13 2 Cemas 6,9 2 Gejala Emosi Kesedihan yang berlebihan 19,21 2 Marah 20,24 2 Kurang bersosialisasi 17,28 2 Gejala Tingkah Suka mencari kesalahan orang lain 15,23 2 Laku Perilaku negatif meningkat 7,26 2 Jumlah 28 Item-item dalam skala di atas mengukur tingkat stres, dimana setiap item memiliki aturan skoring sebagai berikut : Tabel 3.3 Ketentuan Skor item Skala Stres NO Alternatif Jawaban Skor 1 Sangat Sesuai (SS) 5 2 Sesuai (S) 4 3 Kurang Sesuai (KS) 3

8 52 4 Tidak Sesuai (TS) 2 5 Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 b. Skala Konsep Diri Skala konsep diri ini, merupakan kuesioner yang berisi pernyataanpernyataan yang mengungkapkan konsep diri pada mahasiswa. Skala konsep diri ini, merujuk pada pendapat Mustikawati (2013). Dalam skala ini subjek diminta untuk memilih salah satu dari lima kemungkinan jawaban (SS = sangat sesuai, S = sesuai, KS = kurang sesuai, TS = tidak sesuai, dan STS = sangat tidak sesuai) yang terdapat pada setiap item yang dirasakan paling sesuai dengan dirinya. Kisi-kisi mengenai alat ukur tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.4 Kisi-kisi Skala Konsep Diri Aspek Indikator Pertanyaan Total Fisik Psikis Sikap Penilaian diri terhadap fisik 1,2,19 3 Penilaian diri berdasarkan pendapat orang lain terhadap kondisi fisik 3,21 2 Karakteristik diri yang khas 4,7,8 3 Kemampuan diri di masa sekarang 9,10,12 Ketidakmampuan diri di masa sekarang 13,14 Kemampuan diri di masa depan 18,29 Ketidakmampuan diri di masa depan 31 Kualitas penyesuaian hidup 11,22,23 3 Perasaan tentang diri 6,16,20 3 Sikap terhadap keberadaan diri 24,25,28 Sikap terhadap keberhargaan diri 5,17,

9 53 Sikap terhadap kebanggan diri 26,32,33 3 Sikap terhadap kehinaan diri 15,27,34 3 Jumlah 34 Item-item dalam skala di atas mengukur konsep diri, dimana setiap item memiliki aturan skoring sebagai berikut : Tabel 3.5 Ketentuan Skor item Skala Konsep Diri NO Alternatif Jawaban Skor 1 Sangat Sesuai (SS) 1 2 Sesuai (S) 2 3 Kurang Sesuai (KS) 3 4 Tidak Sesuai (TS) 4 5 Sangat Tidak Sesuai (STS) 5 c. Prokrastinasi Akademik Skala prokrastinasi akademik ini, merupakan kuesioner yang berisi pernyataan-pernyataan yang mengungkapkan perilaku prokrastinasi akademik pada mahasiswa. Skala prokrastinasi akademik ini, mengacu pada teori Ferrari (1995). Dalam skala ini subjek diminta untuk memilih salah satu dari lima kemungkinan jawaban (SS = sangat sesuai, S = sesuai, KS = kurang sesuai, TS = tidak sesuai, dan STS = sangat tidak sesuai) yang terdapat pada setiap item yang dirasakan paling sesuai dengan dirinya. Kisi-kisi mengenai alat ukur tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.6 Kisi-kisi Skala Prokrastinasi Akademik Aspek Indikator Pertanyaan Total Penundaan untuk 1. Menunda mengerjakan 1,3,23,32,33 5 memulai maupun tugas akademik menyelesaikan pekerjaan 2. Menunda belajar 4,20,25 3 pada tugas yang dihadapi menghadapi ujian

10 54 Aspek Indikator Pertanyaan Total Keterlambatan dalam mengerjakan tugas akademik Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual Melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan 1. Lambat mengerjakan tugas akademik 5,13,15, Tidak dapat mengefektifkan waktu 9,16,18,28, Tidak sanggup tepat waktu 2,6,8,12, Tidak memenuhi jadwal 17,24,22, Bermain 7,11,19, Mencari hiburan 10,14,27,31,25 5 Jumlah 35 Item-item dalam skala di atas mengukur perilaku prokrastinasi akademik, dimana setiap item memiliki aturan skoring sebagai berikut : Tabel 3.7 Ketentuan Skor item Skala Prokrastinasi Akademik NO Alternatif Jawaban Skor 1 Sangat Sesuai (SS) 5 2 Sesuai (S) 4 3 Kurang Sesuai (KS) 3 4 Tidak Sesuai (TS) 2 5 Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 3. Validitas dan Relialibitas Alat Ukur 1. Uji Validitas Validitas dalam penelitian ini diperoleh dari hasil perhitungan korelasi antara skor masing-masing dimensi skala dengan skor total skala. Uji validitas bertujuan untuk menunjukkan tingkat validitas angket yang dipergunakan dalam penelitian. Arikunto (2002), menyatakan bahwa sebuah instrumen dinyatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel secara tepat.

11 55 Pengujian validitas instrumen tingkat stres, konsep diri dan prokrastinasi akademik adalah dengan menghitung koefisien korelasi skor setiap butir item dengan skor total, dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows. Hasil uji validitas dari skala tingkat stres, konsep diri dan prokrastinasi akademik adalah sebagai berikut: Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Skala Stres Item No item Jumlah Valid 1,2,3,4,5,6,7,9,11,12,14,15,17,19,20,21,22,24,25,25,27, 22 28,29,30,31,32,33,34,35 Tidak Valid 8,10,13,16,18,23 6 Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Skala Konsep Diri Item No item Jumlah Valid 1,2,3,5,6,7,8,9,10,12,14,15,16,17,18,19,20,21,22, 29 23,24,25,25,27,29,30,32,33,34,35 Tidak Valid 4,11,13,28,31 5 Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas Skala Prokrastinasi Akademik Item No item Jumlah Valid 1,2,3,4,5,7,8,9,10,11,12,13,14,15,21,22,23,24,25, 28 25,27,28,29,30,32,33,34,35 Tidak Valid 6,16,17,18,19,20, Reliabilitas Reliabilitas menurut Azwar (2003) merupakan sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Adapun prinsip umum dalam menginterpretasi koefisien reliabilitas, menggunaklan kualifikasi Guillford (1987), sebagai berikut Tabel 3.11 Klasifikasi Korelasi Guillford (1987) Koefisien korelasi Keterangan

12 56 0,00-0,19 Korelasi sangat rendah 0, 20-0,39 Korelasi rendah 0,40-0,59 Korelasi sedang 0,60-0,79 Korelasi tinggi 0,80-0,99 Korelasi sangat tinggi 1,00 Korelasi sempurna Pengujian reliabilitas instrumen menggunakan rumus Cronbach s Alpha dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows. Berdasarkan pengolahan statistik diperoleh reliabilitas dari variabel tingkat stres, konsep diri dan prokrastinasi akademik yaitu sebagai beriku : a. Reliabilitas skala tingkat stres yaitu 0,911 (reliabilitas sangat tinggi) 0,911 memiliki arti bahwa 91% variasi skor dapat menunjukkan perbedaan performa antara subjek yang memiliki karakter stabil dan subjek yang tidak stabil dan dapat diprediksikan bahwa 91% alat ukur ini dapat menghasilkan skor yang konsisten jika diujikan dalam kelompok yang memiliki karakteristik yang sama. 9% dari perbedaan skor yang diperoleh menunjukkan adanya variasi error atau kesalahan dalam pengukuran (dapat dilihat pada lampiran). b. Reliabilitas skala konsep diri yaitu 0,941 (reliabilitas sangat tinggi) 0,941 memiliki arti bahwa 94% variasi skor dapat menunjukkan perbedaan performa antara subjek yang memiliki karakter stabil dan subjek yang tidak stabil dan dapat diprediksikan bahwa 94% alat ukur ini dapat menghasilkan skor yang konsisten jika diujikan dalam kelompok yang memiliki karakteristik yang sama. 6% dari perbedaan skor yang diperoleh menunjukkan adanya variasi error atau kesalahan dalam pengukuran (dapat dilihat pada lampiran). c. Reliabilitas perilaku prokrastinasi akademik yaitu 0,925 (reliabilitas sangat tinggi) 0,925 memiliki arti bahwa 92% variasi skor dapat menunjukkan perbedaan performa antara subjek yang memiliki karakter stabil dan subjek yang tidak stabil dan dapat diprediksikan bahwa 92% alat ukur ini dapat menghasilkan skor yang konsisten jika diujikan dalam kelompok yang memiliki karakteristik yang sama. 8% dari perbedaan skor yang diperoleh

13 57 menunjukkan adanya variasi error atau kesalahan dalam pengukuran (dapat dilihat pada lampiran). 3. Interprestasi Skor Menurut Azwar (2003, hlm. 105) sebagai suatu hasil ukur berupa angka (kuantitatif), skor skala memerlukan suatu norma pembanding agar dapat diinterpretasikan secara kualitatif. Adapun kategorisasi yang digunakan oleh peneliti adalah kategori berdasar model distribusi normal hal ini didasari oleh suatu asumsi bahwa skor subjek dalam kelompoknya merupakan estimasi terhadap skor subjek dalam populasi dan diasumsikan pula bahwa skor subjek dalam populasinya terdistribusi secara normal. Lebih spesifik lagi, kategorisasi yang dijadikan dasar interpretasi adalah kategori berdasarkan jenjang (ordinal). Kategorisasi ini menurut Azwar (2003, hlm. 106), bertujuan untuk menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasar atribut yang diukur. Adapun tabel norma yang akan digunakan pada interpretasi ini adalah: Tabel 3.12 Norma Interpretasi Skor Z < 0 Z 0 Interpretasi Level tingkat stres/konsep diri/prokrastinasi akademik rendah Level tingkat stres/konsep diri/prokrastinasi akademik tinggi F. Prosedur Penelitian Prosedur penelitan ditempuh melalui empat tahapan yaitu: tahap persiapan, pelaksanaan, pengolahan data dan penyusunan laporan. Penjabaran dari tiga tahapan tersebut disajikan sebagai berikut: 1. Tahap persiapan a. Mencari fenomena dan permasalahan

14 58 b. Melakukan observasi langsung ke lapangan c. Melakukan wawancara dengan mahasiswa dan alumni d. Menentukan ruang lingkup permasalahan e. Melakukan studi kepustakaan untuk memperoleh informasi yang jelas mengenai variabel-variabel penelitian. 2. Tahap pengambilan data a. Mempersiapkan tempat untuk pengambilan data b. Mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan c. Menghitung jumlah populasi d. Mempersiapkan kuesioner pada responden penelitian e. Memeriksa kelengkapan identitas dan jawaban dari responden penelitian 3. Tahap pengolahan data a. Melakukan skoring dan tabulasi data b. Menganalisis data yang diperoleh dan menganalisa hasil yang berdasarkan teori. 4. Tahap penulisan laporan a. Menyusun laporan mengenai seluruh hasil penelitian b. Melakukan perbaikan-perbaikan dan penyempurnaan terhadap laporan hasil penelitian sebagai suatu bentuk penanggung jawaban dari penelitian yang dilakukan. G. Pengolahan Data Langkah-langkah pengolahan data yang akan digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian, baik yang berkenaan dengan hubungan stres dengan perilaku prokrastinasi akademik, hubungan konsep diri dengan perilaku prokrastinasi akademik serta seberapa besar kontribusi stres dan konsep diri dengan perilaku prokrastinasi akademik. 1. Analisis Korelasi Sederhana

15 59 Analisis korelasi ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan dua variabel yaitu hubungan antara stres dengan perilaku prokrastinasi akademik dan konsep diri dengan perilaku prokrastinasi akademik. Uji statistik dalam penelitian ini menggunakan uji statistik bivariate. Hal ini dikarenakan data yang diperoleh adalah data yang berskala ordinal, kemudian pengujian yang akan diteliti adalah pengujian korelasional antar dua variabel yaitu mengetahui hubungan antara variabel stres dengan perilaku prokrastinasi akademik serta hubungan antara konsep diri dengan perilaku prokrastinasi akademik dan teknik statistik berbentuk non parametrik. Teknik analisis data dilakukan dengan bantuan perangkat lunak Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 16.0 for windows. 2. Korelasi Parsial Korelasi parsial merupakan suatu metode pengukuran keeratan hubungan (korelasi) antara variabel bebas dan variabel terikat dengan mengontrol salah satu variabel bebas untuk melihat korelasi natural antara variabel yang tidak terkontrol. Analisis korelasi parsial (partial correlation) melibatkan dua variabel. Satu buah variabel yang dianggap berpengaruh akan dikendalikan atau dibuat tetap (sebagai variabel kontrol). 3. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel independen (X 1, X 2,...X n ) dengan variabel dependen Y, yaitu untuk melihat hubungan antara stres dan konsep diri dengan perilaku prokrastinasi akademik. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik multivariate. Hal ini dikarenakan data yang diperoleh adalah data yang berskala ordinal, kemudian pengujian yang akan diteliti adalah pengujian korelasional antar variabel, dan teknik statistik berbentuk non parametrik. Teknik analisis data dilakukan dengan bantuan perangkat lunak Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 16.0 for windows.

16 60

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel dan Hipotesis Penelitian 3.1.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1.1.Variabel Bebas Variabel adalah karakteristik yang akan diobservasi dari satuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan bagian metode penelitian yang terdiri atas desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel dan definisi operasional, instrumen penelitian, prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahap-tahap yang

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahap-tahap yang BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian adalah ilmu yang mempelajari cara-cara melakukan pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahap-tahap yang disusun secara ilmiah untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian dalam suatu penelitian ilmiah digunakan sebagai pedoman bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Jenis penelitian pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 2.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 2. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Variabel tergantung Varibel bebas : Prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengambilan keputusan, interpretasi data, dan kesimpulan berdasarkan angkaangka

BAB III METODE PENELITIAN. pengambilan keputusan, interpretasi data, dan kesimpulan berdasarkan angkaangka BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif non eksperimen dengan menggunakan metode analisis data korelatif yang memiliki tata cara yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. secara objektif (Notoatmodjo, 2005). mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi dan Kesehatan.

BAB III METODE PENELITIAN. secara objektif (Notoatmodjo, 2005). mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi dan Kesehatan. BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif yang merupakan suatu metode penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

lapangan (empiris) dapat diperoleh. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

lapangan (empiris) dapat diperoleh. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Hipotesis merupakan dugaan atau kesimpulan awal dan masih bersifat sementara yang akan dibuktikan kebenarannya setelah data lapangan (empiris) dapat diperoleh. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Variabel penelitian memiliki beberapa jenis, pada peneltian ini jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1. Variabel Tergantung : Prokrastinasi 2. Variabel Bebas : Kecemasan B. Definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Butik Kharisma Indonesia yang berlokasi di Jalan Gajahmada No. 134, Semarang. Obyek penelitian ini adalah karyawan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014 adalah penelitian inferensial. Analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014 adalah penelitian inferensial. Analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian pengaruh kegiatan olahraga terhadap prokrastinasi akademik siswa kelas XI Teknik Permesinan SMK Muhammadyah Kota Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014

Lebih terperinci

C. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi

C. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek / Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah Goa Jlamprong yang berada di Desa Mojo, Gunung Kidul Yogyakarta dan Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian. 49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1. Variabel Menurut Sugiyono (2011), variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan, Jalan Hariang Banga Nomor 2 Tamansari Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Di bagian lain Kerlinger menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka angka yang kemudian dianalisa. Penelitian kuantitatif banyak dituntut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Melihat rumusan masalah yang hendak dipecahkan, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat pelaksanaan penelitian dilakukan. Penelitian ini dilaksanakan di Perpustakaan SMA Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Pendekatan yang BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan pedoman dan langkah-langkah yang diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran angka tersebut, serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran angka tersebut, serta penampilan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dalam usaha menguji hipotesis yang telah disusun. Penelitian kuantitatif banyak dituntut menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Sugiyono (2009)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Sugiyono (2009) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Sugiyono (2009) penelitian korelasional merupakan jenis penelitian yang sifatnya menanyakan hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut. 25 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metodologi penelitian dalam penelitian ini, terdiri dari: pendekatan penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel, subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif, seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (006. 1) bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan (kausal) antara dua variabel. Hubungan kausalitas dalam hal ini mengacu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan (kausal) antara dua variabel. Hubungan kausalitas dalam hal ini mengacu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian korelasional, salah satu jenis pendekatan penelitian dalam penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui fungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana variasi pada satu atau lebih faktor lain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan BAB III METODOLOGI PEELITIA A. Pendekatan Penelitian Suatu penelitian terdapat dua macam pendekatan, yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti. Angka-angka yang terkumpul sebagai hasil penelitian kemudian

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti. Angka-angka yang terkumpul sebagai hasil penelitian kemudian BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif, sebuah penelitian dengan menggunakan metode kuantitatif menghasilkan data berupa angka

Lebih terperinci

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut :

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut : BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Desain penelitian korelasional dipilih oleh peneliti karena desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif korelasional, jenis ini bertujuan untuk melihat apakah antara dua variabel atau lebih memiliki

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Objektif Pendekatan objektif adalah pendekatan yang menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan kekuatan di luar kemauan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut karena Universitas Mercu Buana Jakarta merupakan salah satu universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penulisan penelitian yang baik dan secara ilmiah tentunya dibutuhkan suatu penelitian yang baik dan cermat. Dalam penyusunan penelitian ini metode yang penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada 58 BAB III METODE PENELITIAN 3. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan korelasional. Menurut Arikunto (00:70) pendekatan korelasional adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional yang bertujuan untuk mendeteksi sejauhmana variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. angka-angka dan analisis menggunakan statistik. subjek dari mana data dapat diperoleh. 30

BAB III METODE PENELITIAN. angka-angka dan analisis menggunakan statistik. subjek dari mana data dapat diperoleh. 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah jenis penelitian field risearch (penelitian lapangan) dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variable terikat (Y) : Kepuasan Kerja Karyawan. Variable bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

Skala Prokrastinasi Akademik. Ciri-Ciri Prokrastinasi Ferrari (dalam Ghufron 2014: ) menyatakan bahwa perilaku prokrastinasi

Skala Prokrastinasi Akademik. Ciri-Ciri Prokrastinasi Ferrari (dalam Ghufron 2014: ) menyatakan bahwa perilaku prokrastinasi Skala Prokrastinasi Akademik Definisi Konseptual Reza (2010: 17) menyatakan bahwa prokrastinasi adalah menunda atau menangguhkan tindakan yang sengaja dilakukan oleh seseorang dan berlangsung dalam waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. B. Tempat dan waktu 1. Tempat : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, subjek penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, subjek penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan unsur penting dalam penelitian ilmiah, karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menemukan apakah penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Karena dalam pengolahan data peneliti menggunakan perhitungan statistik yang telah baku dan menampilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi No. 299

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan 27 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diteliti, untuk menjelaskan hubungan antara minat mahasiswa dalam membaca buku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN dapat menurun, maka akan memberi pengaruh juga pada fisiologis dan perilaku secara umumnya. D. Hipotesis Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang diajukan adalah adanya hubungan negatif antara dukungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian 1. Variabel Penelitian Untuk menguji hipotesis penelitian, akan dilakukan pengidentifikasian variabel-variabel yang diambil dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. B. Identifikasi Variabel. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang digunakan yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. B. Identifikasi Variabel. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang digunakan yaitu: BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D)

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D) 87 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam bab ini peneliti akan menjelaskan tentang metode yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi: (A) Identifikasi Variabel Penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu. menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu. menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian. penelitian ini termasuk penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian mempunyai peranan yang penting dalam penelitian karena berhasil tidaknya pengujian suatu hipotesis sangat tergantung pada ketepatan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. Wika Pekanbaru, data-data tersebut menyangkut : 1.

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. Wika Pekanbaru, data-data tersebut menyangkut : 1. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan pada PT. Fitra Wika Pekanbaru yang beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. 3.2 Jenis Data dan Sumber Data Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Suryabrata, 2004). Sedangkan menurut Winarsunu (2006), variabel diartikan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. (Suryabrata, 2004). Sedangkan menurut Winarsunu (2006), variabel diartikan sebagai BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian (Suryabrata, 2004). Sedangkan menurut Winarsunu (2006), variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dari kuesioner dalam penelitian ini dilakukan sekitar satu bulan dari tanggal 13 Oktober sampai 14 November 2014. Dengan obyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan. Variabel bebas (X):

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. Penelitian ini dilakukan di tempat karaoke QYU-QYU.

BAB III METODE PENELITIAN. data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. Penelitian ini dilakukan di tempat karaoke QYU-QYU. 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yaitu dengan mengolah data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menekankan analisisnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan 30 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diteliti, untuk menjelaskan hubungan antara religiusitas dengan sikap terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan teknik komparatif. Penelitian dengan teknik komparatif yakni jenis penelitian yang bertujuan membandingkannya dengan melihat persamaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian kali ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang menggunakan paradigma

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk mencari hubungan antar variabel. Variabel-variabel dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk mencari hubungan antar variabel. Variabel-variabel dalam penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel. Variabel-variabel dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yang analisisnya dengan data numerikal (Angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan pada data- data numerical atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pusat penelitian. Objek penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang sebenarnya terjadi di lapangan. Penelitian korelasional merupakan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang sebenarnya terjadi di lapangan. Penelitian korelasional merupakan penelitian 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat kuantitatif korelasional. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan 22 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang berisikan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam mengumpulkan data dengan tujuan dapat menjawab masalah dalam penelitian. Melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitaf merupakan suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sumbernya diamati dan dicatat pertama kalinya oleh peneliti. 1

BAB III METODE PENELITIAN. sumbernya diamati dan dicatat pertama kalinya oleh peneliti. 1 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan ada dua macam yaitu data primer dan data skunder. 1. Data primer Data primer yaitu data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengenai pengaruh keragaman tenaga kerja (workforce diversity) terhadap kinerja karyawan bagian pemeliharaan (maintenance section)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical atau angka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian (research methods) adalah cara-cara yang digunakan oleh peneliti dalam merancang, melaksanakan, pengolah data, dan menarik kesimpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Hos Cokroaminoto Ruko Grogol C2, Pekalongan. Alasan dipilihnya toko

BAB III METODE PENELITIAN. Hos Cokroaminoto Ruko Grogol C2, Pekalongan. Alasan dipilihnya toko 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek dan Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil objeknya adalah Toko Arjuna Motor Jl. Hos Cokroaminoto Ruko Grogol C2, Pekalongan. Alasan dipilihnya toko ini sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan usaha yang harus ditempuh dalam suatu penelitian untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu kebenaran pengetahuan. Metode yang digunakan harus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya kepemimpinan partisipatif dan Work

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu. 3.1.2. Waktu Penelitian Waktu Penelitian akan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada

Lebih terperinci