Mustahab kedua tangan dibenturkan terlebih dahulu sebelum diusapkan ke wajah atau tangan. c. Beberapa hukum berkenaan dengan tayammum 1) Disyaratkan

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Mustahab kedua tangan dibenturkan terlebih dahulu sebelum diusapkan ke wajah atau tangan. c. Beberapa hukum berkenaan dengan tayammum 1) Disyaratkan"

Hamdani Darmadi
5 tahun lalu
Tontonan:

3 TAYAMMUM Tayammum adalah suatu aktifitas yang dilakukan dalam rangka menghilangkan hadats besar atau kecil disaat tidak memungkinkan untuk menghilangkannya dengan wudhu dan mandi, karena salah satu sebab berikut: Tidak adanya air yang cukup untuk mandi/ wudhu Penggunaan air akan membahayakan dirinya. Tidak adanya waktu yang cukup untuk mandi atau wudhu a. Benda-benda yang bisa dipergunakan untuk tayammum 1) Tanah 2) Kerikil 3) Batu 4) Tanah liat 5) Tembikar Apabila kelima benda di atas tidak ada, maka boleh menggunakan debu yang menempel pada benda apa saja, dengan catatan jika dapat dikerik, maka wajib dikerik dan dikumpulkan terlebih dahulu, jika tidak maka cukup dengan memukulkan tangan pada benda-benda tersebut. b. Cara (rukun) tayammum 1) Memukulkan kedua tangan pada benda yang boleh dipergunakan tayammum. 2) Mengusap seluruh dahi dan pelipis kanan kiri, dimulai dari awal tumbuhnya rambut sampai ujung hidung bagian atas. (Alis juga harus kena) 3) Mengusap bagian luar telapak tangan kanan dengan bagian dalam telapak tangan kiri, dari pergelangan sampai ujung jari. 4) Mengusap bagian luar telapak tangan kiri dengan bagian dalam telapak tangan kanan, dari pergelangan sampai ujung jari. 5) Menurut Imam Khamnei, memukulkan lagi dua tangan ke benda yang boleh dipergunakan tayammum. 6) Mengulang 3 dan 4. Keterangan Sebagaimana pada wudhu wajib mengusap dari atas ke bawah. Wajah dan tangan yang diusap tidak diperkenankan bergerak.

4 Mustahab kedua tangan dibenturkan terlebih dahulu sebelum diusapkan ke wajah atau tangan. c. Beberapa hukum berkenaan dengan tayammum 1) Disyaratkan untuk sahnya tayammum beberapa hal yang disyaratkan dalam wudhu / mandi, seperti: a) Benda yang dipergunakan untuk tayammum adalah benda yang suci. b) Benda yang dipergunakan untuk tayammum adalah benda yang mubah. c) Anggota yang akan diusap harus sudah suci. d) Tidak ada penghalang walaupun hanya sebuah cincin. e) Mubasyarah f) Tertib g) Muwalat h) Niat, sekaligus menentukan sebagai ganti dari wudhu atau mandi. 2) Tidak boleh bertayammum sebelum masuk waktu, kecuali jika diniatkan untuk hal-hal lain dan ketika masuk waktu tayammumnya belum batal. 3) Jika diketahui bahwa udzurnya akan hilang sebelumnya habis waktu, maka untuk bertayammum harus nunggu sampai hampir habis waktu. 4) Tayammmum sebagai ganti dari janabah mencakup wudhu, adapun selainnya maka harus bertayammum dua kali, sekali untuk mandi dan sekali untuk wudhu. 5) Tayammum sebagai ganti dari wudhu akan batal dengan hal-hal yang membatalkan wudhu dan tayammum sebagai ganti dari mandi akan batal dengan hal-hal yang mewajibkan mandi. 6) Selain itu (no 5) tayammum akan batal dengan hilangnya udzurnya. 7) Jika mendapatkan air: a) Sebelum shalat maka batallah tayammumnya. b) Setelah shalat maka tayammum dan shalatnya dianggap sah. c) Sedang shalat setelah rukuk rakaat pertama, maka diteruskan shalatnya dan dianggap sah. d) Sedang shalat sebelum rukuk rakaat pertama, maka diteruskan shalatnya dan dianggap sah, hanya saja dianjurkan (ihiyath sunnah) mengulang lagi shalatnya dengan wudhu atau mandi.

5 8) Bila seseorang bertayammum sebagai ganti dari janabah, kemudian melakukan hal-hal yang membatalkan wudhu nya, maka ia wajib bertayammum lagi sebagai ganti wudhu 9) Tayammum yang belum batal dapat dilakukan untuk berkali-kali shalat atau aktifitas lain yang disyaratkan kesucian padanya, kecuali tiga tayammum berikut: a) Tayammum karena sempitnya waktu, maka hanya boleh untuk shalat yang waktunya sempit tersebut. b) Tayammum untuk shalat jenazah. c) Tayammum untuk tidur. Boleh bertayammum walaupun tidak ada sebab-sebab yang disebutkan di atas untuk tujuan shalat jenazah dan untuk tidur jika telah berada di tempat tidur dan lupa tidak berwudhu

dokumen-dokumen yang mirip

Cara Bersuci dan Shalat Orang yang Sakit

Cara Bersuci dan Shalat Orang yang Sakit كيفية طها صلا ملريض [ Indonesia Indonesian ند نيn ] Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa Terjemah :Muhammad Iqbal A.Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad