BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas Gondokusuman II Kota Yogyakarta merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Indonesia, khususnya di Kota Yogyakarta. Puskesmas Gondokusuman II Kota Yogyakarta memiliki visi dan misi, untuk visi Puskesmas Gondokusuman II Kota Yogyakarta menciptakan Puskesmas pilihan masyarakat. Dan misi Puskesmas Gondokusuman II Kota Yogyakarta 1) menggerakan pembangunan kesehatan di wilayah kerja dengan melibatkan lintas program dan lintas sectoral terpadu dan berkesinambungan; 2) mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat; 3) memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau; 4) memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya. Berdasarkan misi Puskesmas Gondokusuman II Kota Yogyakarta pada poin 3 (tiga), Puskesmas Gondokusuman II Kota Yogyakarta wajib melaksanakan memelihara dan meningkatkan pelayanan yang bermutu, merata, dan terjangkau.salah satu bentuk dalam memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan adalah rekam medis, karena rekam medis sangat penting sebagai alat komunikasi antar dokter dan fungsi-fungsi lainnya. Menurut WHO dalam Safaah (2016), berkas rekam medis dibedakan menjadi dua, yaitu berkas rekam medis aktif dan berkas rekam medis inaktif. Berkas rekam medis dikatakan aktif ketika rekam medis tersebut masih secara aktif digunakan untuk pelayanan pasien. Sedangkan berkas rekam medis dikatakan inaktif ketika pasien telah tidak datang ke rumah sakit selama beberapa tahun tertentu. Berkas rekam medis yang telah dinyatakan inaktif tidak langsung dimusnahkan, melainkan akan disimpan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku, karena informasi yang terdapat didalamnya masih diperlukan untuk pendidikan, penelitian dan berobat kembali pasien. Apabila berkas rekam medis inaktif tersebut sudah melebihi batas penyimpanan inaktif dan 1

2 2 tidak digunakan lagi, maka berkas rekam medis tersebut dapat dimusnahkan. Rekam medis harus disimpan sesuai dengan peraturan atau kebijakan yang ada. Kebijakan tentang penyimpanan berkas rekam medis diatur dalam Permenkes Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 Tentang Rekam Medis pasal 9 yang menyatakan bahwa rekam medis pada sarana pelayanan kesehatan non rumah sakit wajib disimpan sekurang-kurangnya dua tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat. Menurut Safaah (2016), Penyusutan merupakan salah satu sarana penting untuk mengatasi masalah bertumpuknya arsip-arsip yang tidak mempunyai nilai guna lagi. Arsip-arsip yang tidak mempunyai nilai guna lagi sebaiknya dimusnahkan agar tersedia tempat penyimpanan dan fasilitas pemeliharaan yang lebih baik terhadap arsip-arsip yang masih mempunyai nilai guna. Arsip tercipta seirama dengan adanya kegiatan dalam rangka pelaksanaan fungsi organisasi. Setiap saat arsip akan meningkat jumlahnya. Peningkatan jumlah arsip ini harus diimbangi dengan kebijakan pengurangan arsip. Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan pada bulan Agustus 2017, peneliti memperoleh infomasi Puskesmas Gondokusuman II Kota Yogyakarta sedang dalam persiapan penilaian Akreditasi Puskesmas pada bulan November 2017, untuk itu Puskesmas Gondokusuman II Kota Yogyakarta wajib mempersiapkan dokumendokumen dalam penilaian akreditasi, salah satunya yaitu SK pelayanan rekam medis memuat kebijakan peyimpanan dan masa retensi rekam medis, SOP penyimpanan rekam medis serta dokumen-dokumen lain yang mendukung dalam mengenai penyimpanan dan masa retensi berkas rekam medis. Berdasarkan Instrumen Penilaian Akreditasi Puskesmas yang terdapat pada Adanya sistem yang memandu penyimpanan dan pemrosesan rekam medis, dalam elemen penilaian 3 (tiga) berbunyi adanya kebijakan dan prosedur penyimpanan berkas rekam medis dengan kejelasan masa retensi sesuai peraturan perundangan yang berlaku, dengan dokumen di Puskesmas SK pelayanan rekam medis memuat

3 3 kebijakan penyimpanan dan masaretensi, SOP penyimpanan rekam medis. Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas rekam medis, Puskesmas Gondokusuman II Kota Yogyakarta telah melakukan pengurangan jumlah berkas rekam medis pada akhir tahun 2016, yaitu melakukan pemilahan dan pemindahan berkas rekam medis ke tempat penyimpanan berkas rekam medis inaktif. Jumlah berkas rekam medis sebanyak 2067 berkas rekam medis inaktif. Selain itu, Puskesmas Gondokusuman II Kota Yogyakarta tidak langsung memusnahkan berkas rekam medis melainkan menyimpan kembali ke rak penyimpanan berkas inaktif. Dalam Permenkes Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 Tentang Rekam Medis pasal 9 yang menyatakan bahwa: (1) Rekam medis pada sarana pelayanan kesehatan non rumah sakit wajib disimpan sekurang-kurangnya dua tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat. (2) Setelah batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampaui, rekam medis dapat dimusnahkan Meski sudah dilakukan pemilahan dan pemindahan berkas rekam medis inaktif, di rak penyimpanan berkas rekam medis aktif masih mengalami kepadatan berkas rekam medis dan terdapat berkas kunjungan terakhir yang melebihi 2 (dua) tahun terhitung dari kunjungan terakhir pasien dan saat ini Puskesmas Gondokusuman II Kota Yogyakarta belum pernah mengadakan pemusnahan berkas rekam medis. Dalam hal ini apabila tidak dilakukan pemusnahan berkas rekam medis dapat mengakibatkan rak penyimpanan berkas rekam medis aktif mengalami kepadatan mengingat jumlah pasien baru yang terus bertambah setiap tahunnya dan dapat mempersulit dalam pencarian dan pengembalian. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas maka mendorong peneliti untuk membuat Tinjauan Pelaksanaan Penyusutan dan Pemusnahan Berkas Rekam Medis di Puskesmas Gondokusuman II Kota Yogyakarta dalam Proses Akreditasi Puskesmas

4 4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana persiapan petugas dalam persiapan pemusnahan berkas rekam medis di Puskesmas Gondokusuman Kota Yogyakarta dalam Proses Akreditasi Puseksmas? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mendeskripsikan persiapan petugas dalam proses pemusnahan berkas rekam medis di Puskesmas Gondokusuman II Kota Yogyakarta 2. Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan sistem penyimpanan berkas rekam medis di Puskesmas Gondokusuman II Kota Yogyakarta. b. Mendeskripsikan perencanaan pemusnahan berkas rekam medis di Puskesmas Gondoksuman II Kota Yogyakarta. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis a. Bagi Puskesmas Dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi pihak Puskesmas untuk mengikuti sesuai dengan peraturan yang sudah diberlakukan bagi Puskesmas. b. Bagi Peneliti Menerapkan ilmu yang telah didapat selama dibangku kuliah dan dapat menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang berharga secara langsung di lapangan kerja dengan menerapkan teori yang diperoleh peneliti dari institusi pendidikan. 2. Manfaat Teoritis a. Bagi Institusi Pendidikan Dapat menjadi bahan masukan dalam pembelajaran ilmu rekam medis, meningkatkan pengetahuan tentang rekam medis dan pengukuran kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya.

5 5 b. Bagi Peneliti Lain Sebagai bahan referensi dan bahan acuan bagi peneliti selanjutnya dengan topik permasalahan yang sama.

6 6 E. Keaslian Penelitian Tabel 1. Keaslian Penelitian No Judul Penelitian Persamaan Perbedaan 1 Pengembagan 1. Prosedur kerja 1. Mengetahui kebutuhan Prosedur Kerja dan penyusutan dan dan merancang Prosedur Intruktur Kerja pemusnahan Kerja dan Instruksi kerja Penyusutan dan berkas rekam penyusutan dan Pemusnahan Berkas medis. pemusnahan di Rekam Medis di Puskesmas Mantijeron Puskesmas Mantrijeron Yogyakarta. 2. Metode penelitian dan Yogyakarta pengembangan atau Cahyani (2015), Research and Development (R&D) dan rancangan penelitiannya cross sectional. 2 Pemahaman Petugas Rekam Medis Terhadap Penyusutan Berkas Rekam Medis di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah Safaah (2016) 3 Faktor-faktor Penyebab Belum Terlaksananya Sistem Pemusnahan Rekam Medis di Puskesmas Wonosari II Paramita (2017) 1. Mengetahui sistem penyusutan berkas rekam medis di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah; 2. Menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan rancangan penelitian studi kasus; 1. Mengetahui penyebab dan persiapan pemunahan. 2. Menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan rancangan penelitian studi kasus 1. Pemahaman petugas rekam medis mengenai pemusnahan, 2. intrumen penelitian menggunakan tes. 1. Membahas faktor-faktor penyebab belum terlaksanakanya sistem pemusnahan dengan faktor 5 M.

7 7 Dari tabel diatas diketahui penelirtian ini belum dilakukan sebelumnya. Namun terdapat kemiripan dengan tugas akhir sebelumnya, yang membedakan terdapat pada tujuan masing-masing tugas akhir. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengenai mendeskrisikan persiapan petugas dalam pemusnahan berkas rekam medis di Puskesmas Gondokusuman II Kota Yogyakarta.