PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KESETIMBANGAN DALAM LARUTAN BERBASIS KONSTRUKTIVISTIK BAGI SISWA MAN 2 MODEL MAKASSAR.
|
|
- Sugiarto Chandra
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Bimafika, 2015, 6, PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KESETIMBANGAN DALAM LARUTAN BERBASIS KONSTRUKTIISTIK BAGI SISWA MAN 2 MODEL MAKASSAR Dewiyanti Fadly 1 1 Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Darussalam Ambon Diterima ; diterbitkan ABSTRACT This study was research and development. The aimed of this study was to examine (i) the steps of developing learning module of constructivist-based of balance in solvent, (ii) the quality of constructivist-based of balance in solvent module which was valid, effective, and practical. The validity was obtained based on the validation from the experts on the module made. The effectiveness covered the KKM achievement in a classical way and the implementation of students and teachers activity which was set. The practicality covered the learning management by teacher and students response on the learning. The result which was in a form of module, RPP, and THB that fulfilled the criteria (1) valid based on the evaluation of the experts with few revision, (2) effective because the classical mastery had been fulfilled, and (3) practical because all the learning aspects could be conducted during the teaching learning process. Kata Kunci: Module Development, Constructivist, Equilibrium in Solvent. PENDAHULUAN Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan dalam mencapai hasil belajar. Kesulitan yang sering dialami siswa dalam mempelajari kimia diantaranya adalah kesulitan dalam menghubungkan antar konsep kimia, kesulitan dalam memanfaatkan kemampuan logika, matematika, dan bahasa. Hal ini terjadi pada siswa MAN 2 Model Makassar. Kesetimbangan dalam larutan merupakan salah satu pelajaran kimia yang memuat tiga materi didalamnya yaitu larutan penyangga, hidrolisis garam, dan hasil kali kelarutan (Ksp). Kesulitan siswa dalam memahami materi seperti ini disebabkan kurangnya penguasaan konsep-konsep awal yang sangat penting dibutuhkan untuk lebih lanjut digunakan memahami konsep-konsep baru. Dengan demikian, guru dituntut mampu membelajarkan siswa dengan berbagai macam strategi pembelajaran serta bahan ajar yang mampu membuat siswa termotivasi untuk belajar, khususnya pada mata pelajaran kimia. Salah satu cara untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar kimia adalah dengan merancang bahan ajar berupa modul berbasis konstruktivistik. Modul berbasis konstruktivistik merupakan bahan ajar yang disusun sedemikian rupa agar siswa dapat aktif membangun struktur kognitif mereka sendiri dengan memanfaatkan pengetahuan awal yang sudah dimiliki sebelumnya. Penyusunan modul berbasis konstruktivistik mampu membuat siswa belajar lebih mandiri dan mampu lebih memahami materi sesuai dengan tingkat kemampuan siswa masingmasing. Dengan begitu proses belajar mengajar akan lebih bermakna dan berjalan lebih optimal dan pada akhirnya hasil belajar maupun aktivitas belajar siswa diharapkan juga meningkat. Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana mengembangkan modul pembelajaran kesetimbangan dalam larutan berbasis konstruktivistik bagi siswa MAN 2 Model Makassar? 2. Bagaimana kualitas dari modul pembelajaran kesetimbangan dalam larutan berbasis konstruktivistik bagi siswa MAN 2 Model Makassar yang telah dikembangkan? 742
2 METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and DevelopmentI) yang mengembangkan modul pembelajaran kesetimbangan dalam larutan berbasis konstruktivistik bagi siswa MAN 2 Model Makassar. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah semua siswa MAN 2 Model Makassar tahunajaran 2010/2011 yang terdiri atas lima kelas dengan 27 siswa setiap kelas. Prosedur Penelitian 1. Tahap persiapan a. Mengidentifikasi tujuan pembelajaran umum. Di dalam KTSP, tujuan umum pembelajaran tampak pada standar kompetensi dan kompetensi dasar. Dalam hal ini, mengidentifikasi standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk materi kimia kelas XI semester genap. b. Menganalisis materi pembelajaran. Analisis dalam hal ini meliputi penentuan materi yang harus dipelajari dan dikuasai serta pengalaman belajar yang harus didapatkan oleh peserta didik. Penentuan materi pembelajaran didasarkan pada materi pokok yang terdapat pada mata pelajaran kimia kelas XI semester genap, yaitu kesetimbangan dalam larutan. c. Menganalisis sumber belajar apa saja yang telah dimiliki siswa dan yang telah tersedia di perpustakaan sekolah. Hasil kegiatan ini berupa daftar sumber belajar yang tersedia yang dapat mendukung proses pembelajaran. d. Mengidentifikasi kemampuan dan karakteristik awal siswa. Pengidentifikasian dilakukan dengan mempelajari beberapa materi yang pernah dipelajari siswa sebelum mempelajari kesetimbangan dalam larutan seperti kesetimbangan kimia dan larutan asam-basa kelas XI. Hal ini dilakukan untuk mngetahui kemampuan kognitif dan keterampilan yang telah dimiliki peserta didik. 2. Tahap pengembangan dan penyusunan modul a. Menetapkan strategi pengorganisasian isi pembelajaran. Langkah ini berupa pengaturan urutan topik-topik sesuai dengan tujuan pembelajaran. b. Menetapkan strategi penyampaian isi pembelajaran. Penyampaian isi pembelajaran mengacu pada cara yang dipakai untuk menyampaikan materi kepada siswa sekaligus menerima dan merespon masukan-masukan dari siswa. c. Menyusun draft berupa modul yang dikembangkan yang komponennya terdiri atas kata pengantar, kompetensi dasar dan indikator, kegiatan belajar, serta daftar rujukan. 3. Tahap uji coba a. Merancang dan melaksanakan evaluasi formatif. Evaluasi formatif dalam hal ini adalah dilakukan validasi oleh tim ahli untuk melihat relevansi indikator dengan kompetensi dasar, ketepatan perumusan indikator, relevansi tes dengan indikator, kualitas teknik penulisan tes, relevansi strategi instruksional dengan indikator, relevansi modul yang dihasilkan dengan tes dan indikator, kualitas teknis modul yang dihasilkan. b. Melakukan revisi terhadap modul yang dikembangkan, RPP, dan tes hasil belajar berdasarkan saran dari validator. c. Merancang dan melaksanakan evaluasi sumatif. Dalam hal ini dilakukan uji coba lapangan terhadap modul yang telah direvisi berdasarkan saran validator. Instrumen Penelitian Untuk memperoleh data yang diperlukan, beberapa instrumen berdasarkan panduan yang sudah dirancang, sesuai dengan bahan ajar yang dibuat. Instrumen yang dimaksud adalah lembar validasi, lembar pengamatan aktivitas siswa (untuk menjamin bahwa implementasi pembelajaran menggunakan modul berbasis konstruktivistik telah sesuai), lembar responsi siswa, lembar pengelolaan pembelajaran, serta lembar tes hasil belajar siswa. 743
3 Teknik Analisis Data 1. Analisis data kevalidan Analisis data kevalidan dilakukan terhadap semua format modul pembelajaran dan semua instrumen pengumpulan data penelitian. aliditas format modul akan ditentukan dengan mencocokkan rata-rata total validitas seluruh butir penilaian dengan kriteria vaiditas berikut: Tidak valid (T), jika skor: 1,0 < 1,5 Cukup valid (C), jika skor: 1,5 < 2,5 alid (), jika skor : 2,5 < 3,5 Sangat valid (), jika skor: 3,5 < 4 2. Analisis Data Kepraktisan Data keparktisan diperoleh dari hasil pengamatan dua orang observer mengenai keterlaksanaan penggunaan modul pembelajaran berdasarkan strategi dalam rancangan pembelajaran yang dibuat oleh guru. Data mengenai keparktisan modul yang dikembangkan tercermin dalam lembar penilaian pengelolaan pembelajaran. Pengamatan dilakukan terhadap kemampuan guru (KG) melaksanakan tiap-tiap aspek dari pembelajaran kimia menggunakan modul berbasis konstruktivistik. Penentuan kemampuan guru (KG) dikategorikan sebagai berikut: 3,5 KG < 4 berarti sangat tinggi (ST) 2,5 KG < 3,5 berarti tinggi (T) 1,5 KG < 2,5 berarti cukup tinggi (CT) KG < 1,5 berarti tidak tinggi (TT) 3. Analisis Data Keefektifan Analisis terhadap keefektifan modul pembelajaran berbasis konstruktivistik didukung oleh hasil dari analisis data dari empat komponen keefektifan, yaitu (1) aktivitas siswa (2) respon siswa (3) tes hasil belajar. a. Analisis aktivitas siswa Data hasil pengamatan aktivitas siswa dianalisis dengan menghitung frekuensi tiap kategori aktivitas pada semua subjek amatan yang dilakukan dengan cara menjumlahkan frekuensi kategori yang dimaksud dibagi dengan keseluruhan titik amatan pada semua subjek amatan dan dikalikan 100%. Modul memenuhi kriteria keefektifan jika 50% aktivitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran sesuai dengan strategi dan waktu yang ditetapkan terhadap minimal 70% kategori amatan. b. Analisis data respon siswa Data tentang respon siswa diperoleh dari angket respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran dan selanjutnya dianalisis dengan persentase. Kriteria yang ditetapkan untuk mengatakan bahwa para siswa memiliki respon positif terhadap modul pembelajaran adalah lebih dari 50% dari mereka memberi respon positif terhadap minimal 70% jumlah aspek yang ditanyakan. c. Analisis data tes hasil belajar Data hasil belajar siswa secara individu dianalisis menggunakan analsis persentase skor yang benar dari seluruh butir tes yang diberikan. Penentuan ketuntasan belajar siswa didasarkan pada kriteria nilai tertentu, artinya membandingkan tingkat penguasaan siswa terhadap bahan ajar dengan suatu kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) pencapaian hasil belajar. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi hasil penilaian validator terhadap bahan ajar yang telah dikembangkan (Analisis kevalidan) Aspek-aspek yang diperhatikan untuk menilai modul pembelajaran yang dikembangkan adalah ketepatan cakupan isi, penggunaan bahasa, tampilan modul, sajian materi, serta kelengkapan komponen. Deskripsi hasil penilaian validator diuraikan pada Tabel 1. Berdasarkan penilaian validator, hasil validasi modul menunjukkan bahwa modul yang dikembangkan diantaranya adalah materi yang masih belum mencerminkan konstruktivistik, selain itu materi yang dimasukkan pada tiap bab di dalam modul terlalu banyak. Maka dari itu, perlu dilakukan revisi terhadap modul yang dikembangkan. 744
4 Tabel 1. Hasil Penilaian alidator Peran gkat Aspek Penilaian Penilai an Katego ri RPP a.format RPP b.kompetensi c.materi Prasyarat d. Materi pelajaran e. Penilaian f.kegiatan Pembelajaran g. Alokasi waktu h. Manfaat RPP 3,7 3,4 3,5 3,3 3,5 3,2 3,5 3,0 Rata-rata 3,4 Modul a. Ketepatan cakupan isi b. Penggunaan bahasa c. Tampilan modul d. Sajian materi e. Kelengkapan komponen THB 3,3 3,4 3,7 3,1 3,8 Rata-rata 3,4 a. Tujuan 3,3 b. Konstruksi 3,6 c. Bahasa 3,2 Rata-rata 3,4 Ringkasan hasil validasi seluruh komponen dari modul, RPP, dan THB yang dikembangkan menunjukkan bahwa rata-rata semua aspek penilaian pada setiap komponen yang divalidasi berada pada interval 2,5 X < 3,5, artinya semua aspek penilaian seluruh komponen yang divalidasi termasuk dalam kategori valid. Mengingat bahwa modul berbasis konstruktivistik menuntut banyak peran siswa sendiri dalam membangun pengetahuannya dengan sedikit bantuan dari guru, maka modul disusun sedemikian rupa dengan memberikan uraian singkat mengenai pengetahuan awal yang dibutuhkan siswa untuk dapat dikonstruksi sehingga lebih mudah memahami materi atau konsep baru yang akan diberikan. Dengan bantuan uraian materi prasyarat dalam modul serta bantuan guru yang sebatas mengarahkan dengan pemberian pertanyaanpertanyaan, diharapkan dapat membantu siswa sebatas mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri. Pada kegiatan belajar dalam modul, uraian materi tidak langsung memaparkan konsep-konsep baru, tetapi uraian materi dimulai dari pemberian contoh langsung atau aplikasi dari konsep baru. Dari uraian contoh tersebut kemudian diharapkan siswa mampu memproses informasi dari pengetahuan awal yang telah dimiliki siswa disertai bantuan arahan dari guru agar tidak terjadi miskonsepsi. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) memenuhi kriteria valid. Hal ini berarti RPP disusun sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan RPP, langkahlangkah penyusunan RPP, dan seluruh komponen dalam penyusunan RPP telah tercantum, sehingga RPP dapat diterapkan langsung dalam kegiatan pembelajaran. Begitu pula halnya dengan tes hasil belajar yang telah memenuhi kriteria valid karena telah mampu mengukur tujuan pembelajaran. 2. Analisis Keefektifan Keefektifan modul pembelajaran ditentukan oleh dua hal yaitu tes hasil belajar dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Hasil belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Belajar Siswa ariabel Nilai Statistik Subjek penelitian 27 Nilai Ideal 100 Rata-rata 85,65 Nilai Maksimum 97 Nilai minimum 65 Jumlah siswa tuntas 24 Jumlah siswa tidak tuntas 3 Aktivitas siswa diperoleh berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan diamati oleh dua orang observer. Rangkuman data aktivitas dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Data Aktivitas Siswa Aktivitas Siswa Persentase Memperhatikan penjelasan 21,19% dari guru Mengajukan pertanyaan 17,38% Menjawab/menanggapi 7,51% pertanyaan Mencatat 18,47% Membaca modul 16,82% 745
5 Mengerjakan soal yang ada 12,91% di dalam modul Mendiskusikan soal latihan 8,18% dengan teman Kegiatan di luar 9,31% pembelajaran Berdasarkan data tes hasil belajar diperoleh ada 80% siswa yang telah mencapai nilai KKM. Dengan demikian, berdasarkan uji coba yang telah dilakukan maka kriteria keefektifan tercapai dengan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 24 siswa. Hal ini mengindikasikan siswa mampu menyerap pelajaran dengan baik dengan memanfaatkan modul pembelajaran yang berbasis konstruktivistik. Dari data aktivitas siswa terlihat bahwa aktivitas yang paling dominan dilakukan oleh siswa adalah mengajukan pertanyaan. nya frekuensi pada aspek ini mengindikasikan bahwa siswa sangat aktif mengonstruk pengetahuannya sendiri setelah membaca modul pembelajaran yang dibagikan. Dilihat dari data angket, responden yang dalam hal ini adalah siswa memberikan respon yang positif lebih dari 50% untuk semua jenis pertanyaan. Hal ini berarti siswa tertarik untuk menggunakan modul berbasis konstruktivistik, serta berminat untuk mengikuti pembelajaran di dalam kelas. 3. Hasil Analisis kepraktisan Kepraktisan perangkat dapat dilihat dari pengelolaan pembelajaran oleh guru. Hasil dari analisis kepraktisan dapat dilihat pada tabel 4 Tabel 4. Hasil Analisis Kepraktisan Aspek yang dinilai Ratarata Kategori 1. Kegiatan awal a. Menyampaikan deskripsi 3,50 singkat mengenai materi dengan menghubungkannya pada kehidupan nyata 3,14 b. Menyampaikan tujuan pembelajaran Rata-rata 3,32 2. Kegiatan Inti a. Memberikan pertanyaan 3,20 serta umpan balik pada siswa b. Menjelaskan pokokpokok materi c. Meminta siswa untuk menyelesaikan lembar kerja d. Membimbing siswa selama bekerja dalam kelompok e. Memberi kesempatan siswa untuk membuat kesimpulan 3,75 Sangat Rata-rata 3,29 3. Kegiatan Akhir a. Memberikan kuis serta tugas b. Menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya Rata-rata 4. Pengamatan suasana kelas 3,20 a. Siswa antusias menggunakan modul dalam proses pembelajaran b. Kegiatan sesuai alokasi waktu c. Kegiatan sesuai skenario pada RPP 2,60 3,29 Cukup Rata-rata 3,14 Kepraktisan modul yang dikembangkan tercermin dari kemampuan guru mengelola pembelajaran. Dari data hasil penelitian terlihat setiap tahapan pembelajaran terlaksana dengan baik. Hal ini terbukti dari hasil kemampuan guru mengelola pembelajaran berada dalam kategori yang tinggi. Perangkat yang didalamnya mengakomodasi penggunaan modul pembelajaran diperoleh hasil pencapaian kemampuan guru yang tinggi. Dengan demikian, kriteria kepraktisan modul tercapai dengan melihat rata-rata pengelolaan pembelajaran berada dalam kategori tinggi. KESIMPULAN Kriteria perangkat pembelajaran yang dicapai yaitu: (1) valid berdasarkan penilaian oleh ahli dengan sedikit revisi, (2) praktis karena seluruh aspek-aspek pembelajaran dapat terlaksana, (3) efektif karena ketuntasan klasikal telah tercapai, aktivitas siswa dan respon siswa sudah sesuai yang diharapkan. SARAN 746
6 Disarankan bagi peneliti lain untuk menyesuaikan dan mempertimbangkan secara matang antara waktu dengan skenario kegiatan pembelajaran dalam RPP. DAFTAR PUSTAKA [1]. Amir, S dan Khoiru Proses Pembelajaran Inovatif dan Kreatif dalam Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka. [2]. Ashadi Kesulitan Belajar Kimia bagi Siswa Sekolah Menengah. Online. Diakses 5 Juli [3]. Darwis, Muhammad Model Pembelajaran Matematika yang Melibatkan Kecerdasan Emosional. Disertasi. Tidak diterbitkan. Program Pascasarjana Program Studi Pendidikan Matematika. UNESA. [4]. Haling. A Belajar dan Pembelajaran. Makassar: Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar. [5]. Hamzah, B.U Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. [6]. Majid, A Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. [7]. Nana, S Penilaian hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. [8]. Nurdin, Model Pembelajaran Matematika yang Menumbuhkan Kemampuan Metakognitif untuk Menguasai Bahan Ajar. Disertasi tidak diterbitkan. Surabaya: PPs UNESA. [9]. Panen dan Purwanto Penulisan Bahan Ajar. Jakarta: Dikti Depdikbud. [10]. Purwanto, dkk Pengembangan Modul. Jakarta: Pusat Teknologi dan Komunikasi Pendidikan Depdiknas. [11]. Sanjaya, W Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana [12]. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta. Bandung. 747
Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Software Macromedia Flash 8 dan Power Point Pada Materi Pokok Asam Basa
Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Software Macromedia Flash 8 dan Power Point Pada Materi Pokok Asam Basa Sakinah Zubair D3 Farmasi STIKES Mega Reski Makassar, sakinahzubair@gmail.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO
PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI... PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO Muhammad Al Muhajir Dosen Universitas Pejuang Republik Indonesia
Lebih terperinciPengembangan Perangkat Pembelajaran IPA SMP/MTS Berbasis Contextual Teaching And Learning (Studi pada Materi Pokok Asam, Basa, dan Garam)
10 Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA SMP/MTS Berbasis Contextual Teaching And Learning The Development of Science Learning Tools for Junior High School Based Contextual Teaching and Learning (Focus
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) dengan embedded
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO
PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI... PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO Muhammad Al Muhajir Dosen Universitas Pejuang Republik Indonesia
Lebih terperinciSiti Masruha 21, Sunardi 22, Arika Indah K 23
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESMENT, SATISFACTION) DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) SUB POKOK BAHASAN
Lebih terperinciPERANGKAT PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI BERBASIS MODEL PROBLEM BASED LEARNING (STUDI PENGEMBANGAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 MAKASAR)
PERANGKAT PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI BERBASIS MODEL PROBLEM BASED LEARNING (STUDI PENGEMBANGAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 MAKASAR) Asdar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciBimafika, 2015, 6,
Bimafika, 2015, 6, 770 775 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KIMIA SETTING KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) BERBASIS STRATEGI GENERATIF PADA MATERI HIDROLISIS GARAM Ernawati
Lebih terperinciChemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2017, Vol.1, No.1 (54-65)
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI KONSEP LARUTAN DI SMK NEGERI 3 BANTAENG Samsinar Saleh, Muhammad Danial 2, Yusminah Hala 3 Guru SMK Negeri 3 Bantaeng 2,3 Dosen Program
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PADA MATERI DIFFERENSIAL DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT)
Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PADA MATERI DIFFERENSIAL DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) Lis Sugianto 1 Universitas
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION PADA EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION PADA EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA (DEVELOPMENT DEVICES WITH APTITUDE TREATMENT INTERACTION IN EFFECTIVENESS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan adalah suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitain Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Penelitian pengembangan (Research and Development) adalah suatu jenis penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian pengembangan (Research and Development) ini bertujuan menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi. Produk yang dikembangkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Endang Mulyatiningsih (2012: 145) produk penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran. Perangkat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar
62 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan (development research) karena tujuannya untuk mengembangkan perangkat pembelajaran yang berupa Rencana
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 2/2017) 186-199 186 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh Eni Marta Dosen Sekolah Tinggi
Lebih terperinciSiti Nurhayati 21, Didik S. Pambudi 22, Dinawati Trapsilasiwi 23
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN GARIS GARIS PADA SEGITIGA MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES BERDASARKAN METODE DISCOVERY LEARNING DI KELAS VIII SMP Siti Nurhayati 21,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut.
Lebih terperinciPengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual pada Kelas VII 2 SMP Negeri 26 Makassar
JURNAL SAINTIFIK VOL 3 NO.1, JANUARI 2017 Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual pada Kelas VII 2 SMP Negeri 26 Makassar Munawarah STAIN Watampone e-mail:
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY SUB POKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI KELAS VII SMP Ahmad Rif an F 33, Dinawati.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2007: 407), penelitian
Lebih terperinciresearch and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian dan pembahasan masing-masing
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian mengenai pengembangan perangkat pembelajaran kalkulus kelas XI semester genap dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono (2013: 297) merupakan penelitian
Lebih terperinciPengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 PM - 25 Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru Tri Andari Prodi Pendidikan
Lebih terperinciPengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang
Pengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang Wisnu Ardiansyah, Khairudin, Rini Widyastuti Program Studi
Lebih terperinciPENGEMBANGAN TES UNTUK MENGANALISIS KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA SMA KELAS XI
PENGEMBANGAN TES UNTUK MENGANALISIS KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA SMA KELAS XI DEVELOPMENT TEST TO ANALYZE THE COMPLETENESS OF STUDENTS LEARNING OUTCOMES OF ELEVENTH GRADE STUDENTS Supanji Santoso dan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS MASALAH DIPADUKAN BUDAYA LOKAL PAPUA
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS MASALAH DIPADUKAN BUDAYA LOKAL PAPUA DEVELOPMENT OF PROBLEM BASED LEARNING IN CHEMISTRY LEARNING MEDIA THAT COMBINES THE PAPUAN LOCAL CULTURE Achmad Rante
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. program linear. Metode penelitian pengembangan merupakan metode penelitian
84 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan media pembelajaran dalam bentuk e-learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi program
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan yaitu penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2010:297)
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL INKUIRI TERSTRUKTUR UNTUK SISWA KELAS VIIIA SMPN 31 BANJARMASIN
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL INKUIRI TERSTRUKTUR UNTUK SISWA KELAS VIIIA SMPN 31 BANJARMASIN Anisah, Mustika Wati, dan Andi Ichsan Mahardika Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Model penelitian dan Pengembangan Model penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah metode yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan
Lebih terperinciJournal of Science Education And Practice p-issn X Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017 e-issn
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL INKUIRI TERBIMBING MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM Luthfi Faza Afina Riza Walida 1) Rudiana Agustini 2), Tukiran
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI HIMPUNAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN I LEMBAH GUMANTI.
PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI HIMPUNAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN I LEMBAH GUMANTI Oleh Nurhayati * ), Villia Anggraini ** ), Mulia Suryani** ) * )
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BERBANTUAN APLIKASI EVERYCIRCUIT PADA MATA PELAJARAN PENERAPAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA KELAS XI DI SMK NEGERI 2 SURABAYA
Pengembangan Modul Pembelajaran Berbantuan Aplikasi EveryCircuit PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BERBANTUAN APLIKASI EVERYCIRCUIT PADA MATA PELAJARAN PENERAPAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA KELAS XI DI SMK NEGERI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat
Lebih terperinciArwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2, dan Siti Imroatul Maslikah 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 REJOTANGAN TULUNGAGUNG Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2,
Lebih terperinciEllan 1, Hobri 2, Nurcholif 3
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERNUANSA KARAKTER DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) POKOK BAHASAN OPERASI BENTUK ALJABAR KELAS VII SMP NEGERI 1 PAKUSARI TAHUN
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MELATIH KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA TULIS SISWA DI KELAS VIII
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MELATIH KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA TULIS SISWA DI KELAS VIII Rahma Dwi Khoirunnisa 1), Tatag Yuli Eko Siswono 2) 1) Mahasiswa Program
Lebih terperinciPENGEMBANGAN HANDOUT DILENGKAPI DENGAN TEKA-TEKI SILANG PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI DI MAN 1 MUARA BUNGO
PENGEMBANGAN HANDOUT DILENGKAPI DENGAN TEKA-TEKI SILANG PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI DI MAN 1 MUARA BUNGO Muhamad Rozi Afrianto 1, Gusmaweti 2,Wince Hendri 2. 1 Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH PADA MATERI BENTUK ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIJUNJUNG JURNAL
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH PADA MATERI BENTUK ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIJUNJUNG JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU Ermawati, Hamizi, Erlisnawati erma.wati233@yahoo.com, hamizipgsd@gmail.com,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PESERTA DIDIK MAN DAMPANG BANTAENG
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PESERTA DIDIK MAN DAMPANG BANTAENG Syafiuddin (1), Yusminah Hala* (2), Muhammad Danial (2) (1) MAN Dampang Bantaeng (2) Pascasarjana,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK Raifi Wulandari 37, Sunardi 38, Arika Indah K 39 Abstract. The research aims to know the process
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERORIENTASI LEARNING CYCLE 5E PADA MATERI GERAK KELAS VII SMP
Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 02 No. 03 Tahun 2013, 147 151 PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERORIENTASI LEARNING CYCLE 5E PADA MATERI GERAK KELAS VII SMP Maria Theresa Andy Lusia, Alimufi Arief Jurusan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MELATIHKAN PENERAPAN KONSEP SISWA SMP
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MELATIHKAN PENERAPAN KONSEP SISWA SMP Andy Azhari, Mastuang, dan Abdul Salam M Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitain Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan, yaitu penelitian yang digunakan untuk mengembangkan suatu produk. Produk yang dikembangkan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI
PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI 1) Eka Romiati 1), Roseli Theis 2) Alumni Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (RME) berbasis Teori Multiple Intelligence Howard Gardner. Waktu : 23 Maret April 2016
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah pengembangan. Produk yang dihasilkan berupa RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan LKS (Lembar Kegiatan Siswa) dengan pendekatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan. Fokusnya adalah pengembangan perangkat pembelajaran dengan pendekatan Model-Eliciting Activities
Lebih terperinciPengembangan Metode Demonstrasi Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) Simulasi Online pada Materi Fluida
Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika Vol. 8 No. 2 September 2017, p95-100 p-issn 2086-2407, e-issn 2549-886X Available Online at http://journal.upgris.ac.id/index.php/jp2f Pengembangan Metode Demonstrasi
Lebih terperinciDEVELOPMENT OF ONLINE-LEARNING PLAN BASED ON LEARNING MANAGEMENT SYSTEM ON MATERIAL MOMENTUM AND IMPULSE CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL
DEVELOPMENT OF ONLINE-LEARNING PLAN BASED ON LEARNING MANAGEMENT SYSTEM ON MATERIAL MOMENTUM AND IMPULSE CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL Widya Arisya Putri* Muhammad Nasir** Azizahwati** e-mail : widyaarisya@gmail.com
Lebih terperinciKurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa
1 THE APPLICATION OF LEARNING MODELS ACTIVE, INNOVATIVE, CREATIVE, EFECTIVE AND FUN (PAIKEM) TO IMPROVE LEARNING OUTCOMES SOCIAL CLASS STUDENTS IV SD MUHAMMADIYAH 6 PEKANBARU Kurnia Restu, Lazim N, Zariul
Lebih terperinciUNESA Journal of Chemical Education Vol.6, No.3 pp , September 2017
KEVALIDAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PROBLEM SOLVING UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI ASAM BASA VALIDITY STUDENTS ACTIVITIES SHEET BASED IN PROBLEM SOLVING TO PRACTISED THE SKILLS
Lebih terperincie-journal. Volume 05 Nomor 03 Tahun 2016, Edisi Yudisium Periode Agustus 2016, Hal 23-32
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PROTOTYPE PADA SUB KOMPETENSI MENJAHIT KEBAYA MODIFIKASI SISWA KELAS XI BUSANA BUTIK 1 SMK NEGERI RENGEL Enik Puji Lestari Mahasiswa S1 Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan suatu produk dengan kualifikasi
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA BERBASIS MASALAH
Vol. 1 No. 1 (2012) : Jurnal Pendidikan Matematika Hal. 75-80 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA BERBASIS MASALAH Ike Suci Pariska 1, Sri Elniati 2, Syafriandi 3 1 FMIPA UNP.Email: ic3_pariska@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok perbandingan dengan pendekatan RME Setting
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SUB POKOK BAHASAN PRISMA DAN LIMAS KELAS VIII SEMESTER GENAP
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang menghasilkan produk. Produk pengembangan berupa RPP dan LKS dengan pendekatan saintifik berbasis problem
Lebih terperinciUNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No.2 pp May 2013
KETERAMPILAN BERPIKIR LEVEL C4, C5, & C6 REVISI TAKSONOMI BLOOM SISWA KELAS X-3 SMAN 1 SUMENEP PADA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI POKOK BAHASAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT THE THINKING
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan ( research and
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan ( research and development). Menurut Sugiyono (2011 : 297) metode penelitian dan pengembangan adalah metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENGEMBANGAN
BAB III METODE PENGEMBANGAN A. Metode Pengembangan Metode yang digunakan dalam pengembangan ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Metode penelitian dan pengembangan
Lebih terperinciPengembangan Prangkat Penilaian Praktikum Kimia Organik Berbasis Keterampilan Proses Sains yang Praktis dan Efektif
21 Pengembangan Prangkat Penilaian Praktikum Kimia Organik Berbasis Keterampilan Development of Assessment Tools on Organic Chemistry Practikum Implementation with Science Process Skill Basis practical
Lebih terperinciTHE DEVELOPMENT OF THE STUDENT ACTIVITIES WORKSHEETS BASED ON CONSTRUCTIVISM ON THE SOLUBILITY AND CONSTANT SOLUBILITY PRODUCT
1 THE DEVELOPMENT OF THE STUDENT ACTIVITIES WORKSHEETS BASED ON CONSTRUCTIVISM ON THE SOLUBILITY AND CONSTANT SOLUBILITY PRODUCT Ayu Hermalinda*, Herdini**, Asmadi Muhammad Noer*** Email: ayuhermalinda.ipa4@gmail.com,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI POLA BILANGAN
Vol. 9 No.1 Desember 2016 Halaman 24-28 http://dx.doi.org/10.22202/jp.2016.v9i1.2039 Website: ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/pelangi PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL ARIAS UNTUK MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SMP. Wahyu Hidayat
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL ARIAS UNTUK MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SMP Wahyu Hidayat wahyuhidayat1701@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses
Lebih terperinciEFEKTIVITAS HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI INVERTEBRATA UNTUK SMA/MA JURNAL EMI YULIA NIM
EFEKTIVITAS HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI INVERTEBRATA UNTUK SMA/MA JURNAL EMI YULIA NIM. 11010151 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
Lebih terperinciPEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH MATERI GEOMETRI NON EUCLIDES UNTUK MELATIHKAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF
PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH MATERI GEOMETRI NON EUCLIDES UNTUK MELATIHKAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF 1) 2) 3) Fatriya Adamura, Titin Masfingatin, dan Elma Puspita Kirbiana 1,2,3) FPMIPA, IKIP PGRI
Lebih terperinciPENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK DENGAN MENGGUNAKAN PHP-MySQL PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI UNTUK SMA KELAS XI
PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK DENGAN MENGGUNAKAN PHP-MySQL PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI UNTUK SMA KELAS XI THE DEVELOPMENT OF DIAGNOSTIC TEST USED PHP-MySQL IN SUBJECT REACTION RATE FOR SENIOR HIGH SCHOOL
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BUKU TEKS KELAS V SEKOLAH DASAR BERBASIS TEMATIK DENGAN MODEL MULTIPLE GAMES. Rosyidah Umami Octavia STKIP PGRI SIDOARJO.
PENGEMBANGAN BUKU TEKS KELAS V SEKOLAH DASAR BERBASIS TEMATIK DENGAN MODEL MULTIPLE GAMES Rosyidah Umami Octavia STKIP PGRI SIDOARJO Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang digunakan adalah model pengembangan atau Research and Development (R&D). Metode penelitian
Lebih terperinciMono Eviyanto, Ridwan Joharmawan, Dermawan Afandy Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIBELAJARKAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPOSITORI TENTANG LARUTAN PENYANGGA KELAS XI MA Mono Eviyanto, Ridwan Joharmawan,
Lebih terperinciEfektivitas Model Pembelajaran Novick dalam Pembelajaran Kimia Kelas XII IA 2 SMAN 1 Donri-Donri
67 Efektivitas Model Pembelajaran Novick dalam Pembelajaran Kimia Kelas XII IA 2 SMAN 1 Donri-Donri (Studi pada Materi Pokok Gugus fungsi) The Effectiveness of Novick Learning Model in Learning Chemistry
Lebih terperinciAbstract. Keywords : Interactive Media, LAN, TKJ.
Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Web Pada Standar Kompetensi Melakukan Instalasi Perangkat Jaringan Lokal (LAN) untuk Siswa Kelas XI TKJ Di SMK SM Lulinda Riska, Khairudin, Karmila Suryani
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan dari penelitian ini berupa Lembar Kegiatan Siswa (LKS) materi perbandingan dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2015: 407), metode penelitian pengembangan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengembangan Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D) dengan produk yang dikembangkan berupa perangkat pembelajaran berbasis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk mengembangkan suatu produk. Adapun produk yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yaitu suatu proses penelitian untuk mengembangkan suatu produk. Adapun produk yang dikembangkan dalam penelitian
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU
1 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU Oleh: Adillah Harniati 1 Sehatta Saragih 2 Syarifah Nur Siregar 2 flo_anteredium@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitan ini termasuk dalam penelitian pengembangan, karena dalam penelitian ini dikembangkan media pembelajaran berbasis android (mobile learning) menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan merupakan penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lembar Kerja Siswa (LKS) materi matriks dengan pendekatan PMR untuk siswa
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Pengembangan untuk menghasilkan Lembar Kerja Siswa (LKS) materi matriks dengan pendekatan PMR untuk siswa kelas X SMK.
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL
PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana oleh Puput Ambaryuni
Lebih terperinciMATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 2 Tahun 2014
Volume No 1 Tahun 201 Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume No 2 Tahun 201 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JUCAMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA Agatra Prima 1, Susanah 2 Jurusan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
38 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Irma Daniyati dan Sri Sudarmini Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya SMA Negeri 11 Surabaya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian Mixed Research (penelitian gabungan antara penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif) dengan metode Embedded
Lebih terperinciIndah Figa Wardhani 1, Hobri 2, Ervin Oktavianingtyas 3
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERORIENTASI SCIENTIFIC APPROACH UNTUK MENUMBUHKAN KEMAMPUAN HIGHER ORDER THINKING (HOT) POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI PADA SISWA SMA KELAS X Indah Figa Wardhani
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong jenis penelitian pengembangan (Development. dengan model integrated learning berbasis masalah.
85 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong jenis penelitian pengembangan (Development Research). Dalam hal ini peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran matematika
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN REMEDI MATERI SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN REMEDI MATERI SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII Rizki Siska Rosalita, Sarwono, dan Triastono Imam Prasetyo Universitas Negeri Malang ABSTRAK: Penelitian
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG Widya Danu Fadilah 1, Edrizon 1, Hendra Hidayat 1 1
Lebih terperinciKata kunci: Perangkat pembelajaran, keterampilan berkomunikasi, pembelajaran diskusi kelas
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA FISIKA BERORIENTASI KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISKUSI KELAS DI SMP NEGERI 13 BANJARMASIN Pipit Puspita Mayangsari, Zainuddin, dan
Lebih terperinciEka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK
Jurnal Dinamika, September 2011, halaman 74-90 ISSN 2087-7889 Vol. 02. No. 2 Peningkatan Motivasi, Aktivitas, dan Hasil Belajar Biologi Siswa melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PEMBUATAN BEBE ANAK UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PENGASIH JURNAL
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PEMBUATAN BEBE ANAK UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PENGASIH JURNAL Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di salah satu SMA Negeri di Kota Bandung. Subjek yang diteliti adalah siswa SMA kelas XI semester 2 (satu kelas) yang
Lebih terperinci