BAB IV TEMUAN PENELITIAN
|
|
- Handoko Tanudjaja
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 62 BAB IV TEMUAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode Wulan Gumilang Bagian ini membahas gambaran umum Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode Wulan Gumilang yaitu sejarah usaha, pencatatan yang disusun, dan kendala yang dihadapi, dan lain-lain. 1. Sejarah Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode Wulan Gumilang Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode Wulan Gumilang yang menjadi objek penelitian ini adalah usaha yang memproduksi pakaian sesuai permintaan pelanggan. Dimana bahan bakunya adalah kain atau bakal dari pelanggan itu sendiri, lalu akan di jahit oleh karyawan Rumah Mode Wulan Gumilang sesuai keinginan pelanggan berdasarkan desain yang diinginkan pelanggan maupun sesuai desain yang ditawarkan oleh pihak Rumah Mode Wulan Gumilang. Kegitan usaha Rumah Mode Wulan Gumilang ini memiliki tahapan dari pengukuran badan si pelanggan, lalu setelah mendapatkan ukuran pakaian dari si pelanggan tersebut, pihak Rumah Mode Wulan Gumilang menggambar pola pada koran, kemudian kain dan pola di satukan untuk di rader, dan setelah itu masuk ke proses menjahit pakaian sesuai yang di inginkan sampai dengan terakhir proses finishing. Produksi usaha ini sudah dilakukan pemilik sejak tahun 2008 yang dikelola oleh Sri Hardini. Adapun usaha ini awalnya didirikan bertujuan untuk membantu menutupi kebutuhan rumah tangganya. Tetapi seiring berjalannya waktu usaha ini bukan hanya membantu perekonomian rumah tangga melainkan juga perekonomian masyarakat sekitar. Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode Wulan Gumilang ini berlokasi di Jalan Letda Soejono No. 268, Medan. Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode Wulan Gumilang Jl. Letda Soejono No. 268 dikelola sendiri oleh pemilik dengan dibantu karyawan. Dimana awalnya Rumah Mode Wulan Gumilang ini hanya memiliki 2 karyawan dan 2 mesin jahit,
2 63 berkembang hingga sekarang sudah memiliki 11 karyawan dan 13 mesin jahit.omset yang diperoleh rata-rata setiap bulannya Rp ,00. Rumah Mode Wulan Gumilang sejak Tahun 2008 sudah di jadikan tempat PKL oleh mahasiswa Universitas Negeri Medan Jurusan Tata Busana hingga sekarang Rumah Mode Wulan Gumilang ini masih menjadi tempat pilihan PKL bagi mahasiswa Jurusan Tata Busana Universitas Negeri Medan.Selain itu terdapat juga mahasiswa Universitas Negeri Medan yang bekerja paruh waktu di Rumah Mode Wulan Gumilang ini. 2. Struktur Organisasi Struktur organisasi dalam Usaha Jahit Pakian Rumah Mode Wulan Gumilang tidak tertulis dengan jelas, tetapi dari hasil wawancara dan pengamatan oleh penulis maka struktur organisasi dapat digambarkan seperti gambar 4.1 Pemilik Usaha Penanggungjawab Karyawan Karyawan Harian Karyawan Borongan Gambar 4.1: Sturuktur Organisasi Susunan organisasi dan tugas masing masing pada Usaha Jahit Pakian Rumah Mode Wulan Gumilang di atas dapat diuraikan sebagai berikut: a. Pemilik Ibu Sri Hardini sebagai pemilik usaha hanya bertugas mengawasi pekerja yang bekerja di Usaha Jahit Rumah Mode Wulan Gumilang dan sekaligus ikut membantu menjahit. b. Penanggungjawab Karyawan
3 64 Penanggungjawab karyawan bertugas mengawasi karyawan dalam bekerja seperti absensi kehadiran karyawan dan memberi arahan kepada karyawan yang baru masuk. c. Karyawan Bulanan Karyawan bulanan bertugas menjahit pakaian pelanggan sampai tahapan finishing. Karyawan bulanan ini digaji berdasarkan seberapa banyak pakaian yang di jahit dan di gaji per bulan. d. Karyawan Borongan Karyawan borongan memilki tugas yang sama dengan karyawan harian, hanya saja karyawan borongan pengerjaan menjahit pakiannya dilakukan di rumah masing-masing. 3. Proses Produksi Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode Wulan Gumilang Kegiatan produksi merupakan proses penciptaan barang atau jasa melalui perubahan input menjadi output. Produksi juga merupakan pusat pelaksanaan kegiatan kongkrit mengadakan barang atau jasa. Proses produksi Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode Wulan Gumilang dilakukan dengan beberapa tahap sebagai berikut: a. Tahap Pembuatan Pola Dalam istilah desain busana, pola adalah bagian-bagian pakaian yang dibuat dari kertas untuk dijiplak ke atas kain sebelum kain digunting dan dijahit. Pola dasar dibuat berdasarkan model pakaian, dan ukurannya disesuaikan dengan ukuran badan pemakai. Rumah Mode Wulan Gumilang sendiri menggunakan koran sebagai media untuk membuat pola. b. Tahap Pemotongan Bahan Setelah pola disematkan ke kain dengan jarum pentul, kain digunting sesuai pola yang dijadikan contoh. Dalam produksi pakaian secara massal, kain dipotong dengan mesin potong. Sebelum pola dilepas dari bahan, garis-garis dan tanda-tanda pada pola dijiplak ke atas kain dengan bantuan rader, karbon jahit, dan kapur jahit.
4 65 c. Tahap Pekerjaan Menjahit Setelah kain digunting, potongan kain disambung dengan memakai jarum tangan atau mesin jahit. Dalam menjahit dikenal sejumlah teknik jahitan, misalnya tusuk balik (setik balik), tusuk rantai, dan tusuk tangkai. Selain itu dikenal jahitan kampuh untuk menyambung dua helai kain menjadi satu, dan teknik menjahit kelim. Walaupun jahitan mesin lebih rapi daripada jahitan tangan, tidak semua teknik jahitan dapat dilakukan dengan mesin. Setelah pakaian selesai dijahit, bagian tepi kampuh yang bertiras dirapikan dengan mesin obras agar benang-benang kain tidak terlepas. d. Tahap Penyelesaian Akhir (Finishing) Setelah selesai, pakaian sering perlu dilicinkan dengan setrika di atas papan setrika. Penyetrikaan bagian-bagian yang sulit seperti lengan baju dilakukan dengan bantuan bantal setrika. B. Penghitungan HPP Menurut Metode yang Diterapkan UKM dan Full Costing Adapun penghitungan harga pokok produksi menurut UKM Rumah Mode Wulan Gumilang Jl. Letda Sujono No.268 terdapat pada tabel 4.1 Tabel 4.1: Perhitungan Harga Pokok Produksi Menurut Perusahaan Pada Bulan April 2018 No. Keterangan Biaya Per Kebutuhaan Per Jumlah Satuan Bulan 1. Asiantek / Kain Lapis 88 meter 7.000/m Biaya Listrik Biaya Gaji Karyawan 11 Orang Biaya Gaji Pembolong 3 Orang kancing dan payet
5 66 Jumlah Biaya Produksi Jumlah Produksi 100 HPP = Jumlah Biaya Produksi/Jumlah Produksi Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode Wulan Gumilang hanya mengakui biaya bahan baku, biaya listrik, biaya gaji karyawan, Sedangkan dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan penulis dalam menentukan harga pokok produksi dengan metode full costing penulis dapat mengelompokkan biaya-biaya ke dalam beberapa macam pengeluaran biaya dan pengeluaran hal yang didasarkan pada harga-harga riil dari apa yang sebenarnya terjadi di Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode Wulan Gumilang. Hal ini penting untuk memudahkan dalam perhitungan dan mempermudah dalam fungsi pengawasan terhadap biaya-biaya tersebut. Adapun kelompok biaya yang memberikan kontribusi dalam penentuan harga pokok produksi Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode Wulan Gumilangadalah sebagai berikut: 1. Biaya Bahan Baku Langsung Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam proses produksi dan menjadi bagian utama dari produk yang dihasilkan. Pada Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode Wulan Gumilangyang menjadi bahan bakunya adalah kain pelapis. Untuk kebutuhan bahan baku per bulan diuraikan pada tabel 4.2. Tabel 4.2:
6 67 Biaya Bahan Baku Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode Wulan Gumilang pada Bulan April 2018 Harga Kebutuhan Total Kebutuhan Satuan Perbulan (M) Asiantek/Kain Lapis 88 m ,00 2. Tenaga Kerja Langsung Perhitungan biaya tenaga kerja langsung diperoleh dari biaya yang dikeluarkan oleh Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode Wulan Gumilanguntuk tenaga kerja yang langsung berhubungan denga proses produksi. Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode Wulan Gumilang saat ini mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 11 orang dengan masing-masing tugas. Biaya Tenaga kerja langsung dalam Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode Wulan Gumilang terinci pada tabel 4.3. Tabel 4.3: Biaya Tenaga Kerja Langsung Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode Wulan Gumilang Periode Bulan April 2018 No. 1 2 Jumlah Jumlah Upah Tenaga Upah/Pakian Produksi/Orang Bulanan Kerja Gaji Karyawan Borongan 4 Rp Pakaian Rp Gaji Karyawan Bulanan 7 Rp Menik 9 Pakaian Rp Putri 10 Pakaian Rp
7 68 3. Nita 9 Pakaian Rp Elis 10 Pakaian Rp Wirdah 10 Pakaian Rp Nur 10 Pakaian Rp Lisa 10 Pakaian Rp Biaya Produksi = Rp Rp = Rp Biaya Tidak Langsung Biaya tidak langsung adalah biaya selain biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya ini lazim disebut biayaoverhead pabrik (BOP). BOP dalam penyajian metode full costing dibedakan berdasarkan sifatnya yaitubiaya variabel (variabel cost) dan biaya tetap (fixed cost). Biaya variabel (variabel cost) adalah biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan semakin besar volume kegiatan semakin besar pula jumlah total biaya variabel, dan sebaliknya. Pada biaya varibel, biaya satuan tidak dipengaruhi oleh perubahanvolume kegiatan (konstan). Sedangkan biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan /aktivitassampai tingkat tertentu.pada biaya tetap, biaya satuan berubah berbanding terbalik dengan perubahan volume kegiatan, makin tinggivolume kegiatan makin rendah biaya satuan, dan sebaliknya. Berikut akan disajikan penelusuran pengeluaran biaya tidak langsung (BOP) pada Usaha Jahit Pakian Rumah Mode Wulan Gumilang: a) Bahan Tidak Langsung Bahan Tidak Langsung atau sering juga disebut bahan penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian dari hasil produksi atau bahan yang nilainya relatif kecil dibandingkan harga keseluruhan produk. Bahan tidak langsung merupakan biaya variabel karena semakin tinggi tingkat produksi pakian maka semakin tinggi pula penggunaan bahan tidak
8 69 langsung tersebut. Bahan Tidak Langsung Pada Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode Wulan Gumilang diuraikan pada tabel 4.4. Tabel 4.4: Biaya Bahan Tidak Langsung Usaha Jahit Pakain Rumah Mode Wulan Gumilang pada Bulan April 2018 Total Kebutuhan Kancing, manik-manik, jarum jahit, benang, benang gulung ,00 b) Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung adalah tenaga kerja perusahaan yang upahnya tidak dapat diperhitungkan secara langsung kepada produk. Biaya Tenaga kerja tidak langsung pada Usaha Jahit Pakian Rumah Mode Wulan Gumilang adalah biaya gaji pembolong kancing baju. Biaya gaji pembolong kancing baju tersebut rata-rata /bulan, tergantung berapa baju yang siap. Selain itu biaya tenaga kerja tidak langsung yang di keluarkan Rumah Mode Wulan Gumilang yaitu gaji tukang payet, dimana rata-rata gaji tukang payet tersebut sebesar /bulan. Gaji tukang payet tergantung berapa baju yang dipayet tersebut perbulannnya. Jadi biaya tenaga kerja tidak langsung yang dikeluarkan Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode Wulan Gumilang adalah sebesar Rp ,00/ bulan. c) Biaya Depresiasi Depresiasi atau penyusutan dalam akuntansi adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur ekonomisnya. Penerapan depresiasi akan memengaruhi laporan keuangan,
9 70 termasuk penghasilan kena pajak suatu perusahaan. Pengeluaran biaya ini dikeluarkan tetap setiap tahunnya sehingga mempunyai sifat biaya tetap dan berhubungan tidak langsung dengan aktivitas pengeloaan usaha. Akan tetapi sebenarnya biaya ini tidak tunai artinya perusahaan tidak mengeluarkan rupiah untuk membayar, hanya membebankan biaya karena pengguanaan aktiva tetap itu. Perhitungan biaya penyusutan dalam penelitian ini menggunakan metode garis lurus yang mana besaran biaya penyusutan diperoleh dari harga perolehan dikurangi nilai sisa kemudian dibagi dengan umur ekonomis asset tetap tersebut. Umur ekonomis didapat dari hasil wawancara dengan pemilik Usaha Jahit Pakain Rumah Mode Wulan Gumilang. Umur ekonomis untuk aset berbeda-beda seperti umur ekonomis peralatan tahun, kendaraan tahun, mesin tahun, bangunan tahun. Untuk mengetahui lebih jelas lagi mengenai perhitungan biaya penyusutan asset tetap pada Usaha Jahit Pakain Rumah Mode Wulan Gumilang disajikan pada tabel 4.5 Tabel 4.5: Perhitungan Biaya Penyusutan Aset Tetap pada Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode Wulan Gumilang Periode Bulan April 2018 N o Tahun Peroleha n Jumla h (Unit) Harga Perolehan Nilai Sisa Umur Ekonomis Penyusuta n/tahun Mesin Jahit Tahun Manual 2 Mesin Jahit Tahun Manual 3 Mesin Obras Tahun
10 71 Mesin 4 Lubang Kancing Sepeda 5 Motor King Sepeda 6 Motor Honda 7 Peralatan Tahun Tahun Tahun Tahun Biaya Produksi d) Biaya Perlengkapan Biaya perlengkapan sendiri merupakan biaya untuk mengadakan barag-barang yang diperlukan sebagai perlengkapan untuk membuat suatu karya jadi atau karya yang dapat di pasarkan. Untuk Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode Wulan Gumilangbiaya perlengkapan dalam perhitungannya dengan menghitung biaya penggunaannya. Biaya perlengkapan pada Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode Wulan Gumilang dalam memproduksi pakaian dirincikan pada tabel 4.6. Tabel 4.6:
11 72 Biaya Perlengkapan pada Usaha Jahit Pakian Rumah Mode Wulan Gumilang periode Bulan April 2018 No. Jumlah (Unit) Harga Persatuan Harga Perolehan Nilai Persediaan yang tersisa Total Biaya Pemakai an/ Produksi 1 Gunting Kapur, Jarum, Pentul, Peniti, Hanger, Penggari s Biaya Produksi Perhitungan untuk penggunaan perlengkapan didapat dari biaya penggunaan perlengkapan produksi dikurang nilai persediaan yang tersisa perbulannya. e) Biaya Listrik, Air, dan Telepon Biaya listrik merupakan kelompok biaya yang dipengaruhi oleh aktivitas usaha yang bersifat tetap. Biaya penggunaan listrik, air dan telepon pada Usaha Jahit Pakain Rumah Mode Wulan Gumilang diuraikan pada tabel 4.7.
12 73 Tabel 4.7. Perhitungan Biaya Listrik, Air dan Telepon pada Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode Wulan Gumilang Periode Bulan April 2018 No. Biaya Per Bulan 1. Listirk ,00 2. Air ,00 3. Telepon ,00 Biaya Produksi ,00 Berdasarkan data pada tabel 4.7dapat diketahui bahwa pengeluaran untuk biaya overhead lainnya pada listrik sebesar Rp ,00 /bulan. Biaya air sebesar Rp ,00/bulan dan Telepon untuk keperluan usaha per bulan sebesar Rp ,00/bulan. f) Biaya Administrasi dan Umum Biaya ini merupakan biaya yang mempunyai hubungan tidak langsung terhadap aktivitas pengelolaan usaha dan bersifat tetap karena pengeluaran biaya relatif tetap, pada Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode Wulan Gumilang tidak terdapat biaya adaministrasi dan umum. C. Pembahasan Dari pengklasifikasian yang telah penulis lakukan di atas maka dapat disusun perhitungan pokok produksi dengan metode full costing dihasilkan dari pengakumulasian seluruh pengeluaran biaya. Biaya-biaya yang dimasukkan dalam perhitungan HPP dengan pendekatan full costing dengan penjumlahan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Perhitungan harga pokok produksi dengan metode full costing pada Usaha Jahit Pakian Rumah Mode Wulan Gumilang disajikan pada tabel 4.8.
13 74 Tabel 4.8: Perhitungan HPP dengan Metode Full Costing pada Usaha Rumah Mode Wulan Gumilang Periode Bulan April 2018 Keterangan Total Biaya Total Biaya Bahan Baku ,00 Biaya Tenaga Kerja Langsung ,00 Biaya Overhead Pabrik (BOP) Biaya Overhead Pabrik Tetap: Pemakaian Bahan Baku Tidak Langsung ,00 Tenaga Kerja Tidak Langsung ,00 Biaya Overhead Pabrik Variabel: Biaya Listrik, Air dan Telepon ,00 Penyusutan Mesin Jahit Manual ,00 Penyusutan Mesin Obras ,00 Penyusutan Mesin Lubang Kancing ,00 Penyusutan Kendaraan ,00 Perlengkapan ,00 Biaya Bunga - Total BOP ,00 Biaya Produksi ,00 Jumlah Produksi Jadi 100 Harga Pokok Produksi ,49 Berdasarkan perhitungan pada tabel 4.8 bahwa total biaya produksi pakaian bulan April 2018 sebesar Rp Angka tersebut diperoleh dari penjumlahan biaya langsung (biaya bahan baku, tenaga kerja langsung) dan biaya tidak langsung (biaya overhead pabrik). Produksi yang dihasilkan oleh Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode Wulan Gumilang selama periode bulan April 2018
14 75 sebesar 100 Pakaian. Maka harga pokok produksi pakaian adalah dibagi 100 sehingga menghasilkan Rp ,49. Jika laba yang diinginkan perusahaan adalah Rp ,00 dalam setaip pakaian maka harga jual dari metode yang dilakukan oleh perusahaan dan dengan metode full costing tentu saja berbeda. Berdasarkan perhitungan Pada tabel 4.1 dan 4.8 diperoleh perbandingan sebagai berikut. Tabel 4.9 Perbandingan Metode Full Costing dan Metode yang dilakukan perusahaan Keterangan Biaya Produksi Perbulan Harga Pokok Produksi Per Pakaian Keuntungan yang diinginkan Harga Jual Metode Full Costing , , , ,49 Metode yang diterapkan perusahaan , , , ,00 Dari tabel perbandingan di atas walaapun perbedaan yang terlihat hanya sebesar sekitar Rp ,00 tentu saja Rp ,00 ini berpengaruh untuk kelanjutan usaha berikutnya. Kelebihan lebih besar Rp ,00 pada metode full costing ini disebabkan pada metode full costing semua unsur biaya ikut diperhitungkan seperti biaya penyusutan, biaya pemakaian perlengkapan,dan lainnya yang mana pada metode yang digunakan perusahaan tidak ikut diperhitungkan. Tentu saja Seperti biaya penyusutan yang sering diabaikan UKM
15 76 seharusnya memang perlu diakui walaupun sebenarnya biaya penyusutan bukan kas tunai yang dikeluarkan tetapi adalah jumalah uang yang harus disisihkan atau ditabung dari pendapatan perusahaan secara berkala dalam rangka mempersiapkan penggantian atau pembelian suatu peralatan atau mesin tertentu.
ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSIPESANAN PADA CV. HENTORO DENGAN METODE FULL COSTING
ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSIPESANAN PADA CV. HENTORO DENGAN METODE FULL COSTING Nama : Monalisa Apriani NPM : 206209476 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Syntha Noviyana, SE., MMSI LATAR BELAKANG
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PAKAIAN POLISI PADA UD. BINTANG MAHARANI
PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PAKAIAN POLISI PADA UD. BINTANG MAHARANI ULFI SYARIFAH 29213043 DOSEN PEMBINGBING : DYAH PALUPI, SE., MMSI Latar Belakang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan
BAB IV HASIL PENELITIAN Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan Surapati nomor 109 Bandung, dimana perusahaan bergerak pada bidang konveksi yang memproduksi dan menjual berbagai
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. rekomendasi yang disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian mengenai
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Pada bab ini penulis mengemukakan kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi yang disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian mengenai Pendapat Peserta Didik
Lebih terperinciPEHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN PAKAIAN BATIK UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA PERUSAHAAN
PEHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN PAKAIAN BATIK UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA PERUSAHAAN KONVEKSI TIKO COLLECTION Kata Pengantar PERUSAHAAN / INDUSTRI BARANG JASA TUJUAN PERUSAHAAN LABA OPTIMAL Menetapkan
Lebih terperinciANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PESANAN UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA USAHA HANY COLLECTION. : Indina Tarziah NPM :
ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PESANAN UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA USAHA HANY COLLECTION Nama : Indina Tarziah NPM : 23212683 Jurusan Pembimbing : Akuntansi : Diana Sari, SE., MMSI PENDAHULUAN Latar
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: a. Perhitungan harga pokok produksi pada UKM Konveksi Pak Kirwono masih
Lebih terperinciPerhitungan Harga Pokok Pesanan Pada Perusahaan Konveksi CV Sinar Jaya. Hardi Setiawan
Perhitungan Harga Pokok Pesanan Pada Perusahaan Konveksi CV Sinar Jaya Hardi Setiawan 23213911 Latar Belakang Masalah.perusahaan harus menerapkan perhitungan harga pokok produksi agar biaya produksi yang
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Raya Sport merupakan usaha kecil dan menengah yang bergerak di bidang konveksi, khususnya pakaian olahraga. CV. Raya Sport didirikan pada tahun
Lebih terperinciB. Indikator a. Identifikasi dan penggambaran aneka bentuk garis leher dan kerah b. Identifikasi dan Penggambaran macam-macam bentuk lengan dan rok
: 1 x pertemuan : (2x 45 menit) Standar Kompetensi : 1. Mengenal bagian-bagian Busana A. Kompetensi Dasar 1.1. Mengidentifikasi bagian-bagian busana B. Indikator a. Identifikasi dan penggambaran aneka
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Harga Jual Menurut Mulyadi (1993), Pada prinsipnya harga jual harus dapat menutupi biaya penuh ditambah dengan laba wajar. Harga jual sama dengan biaya produksi ditambah Mark-up.
Lebih terperinciUJIAN AKHIR SEMESTER GENAP T.A. 2015/2016 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
1 UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP T.A. 2015/2016 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA Mata Kuliah : Akuntansi Biaya Dosen : Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak. CA Hari/Tanggal
Lebih terperinciKURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MENJAHIT PAKAIAN
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MENJAHIT PAKAIAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN NON FORMAL DAN INFORMAL DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN KELEMBAGAAN 2009 BAB II STRUKTUR KURIKULUM
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada SETIA BARU Furniture Pada bab ini Penulis akan membahas tentang perhitungan Harga Pokok Produksi
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Raya Sport merupakan usaha kecil dan menengah yang bergerak di bidang konveksi, khususnya satu set pakaian olahraga. CV. Raya Sport didirikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya memberikan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya 1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi berkaitan dengan hal pengukuran, pencatatan dan pelaporan informasi keuangan kepada pihak-pihak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya menyediakan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi suatu perusahaan. Akuntansi biaya mengukur
Lebih terperinciBab 1. PENDAHULUAN
Bab 1 http://www.gunadarma.ac.id/ PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi biaya yang tepat dan akurat dapat membantu perusahaan untuk menentukan harga jual yang sesuai dengan mutu produk tersebut.
Lebih terperinciPERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN BONEKA WISUDA PADA MA GIC ART COLLECTION PERIODE JANUARI 2013 SEMINAR PENULISAN ILMIAH
PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN BONEKA WISUDA PADA MA GIC ART COLLECTION PERIODE JANUARI 2013 SEMINAR PENULISAN ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Syarat Syarat Untuk Mencapai Gelar Setara Sarjana Muda Jurusan
Lebih terperinciPenentuan Harga Jual Donat Toping Keju LAPORAN LABA RUGI BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR LAMPIRAN... ix ABSTRACT... x INTISARI... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang Masalah... 1 1.2. Rumusan Masalah... 4
Lebih terperinciLABORATORIUM TATA BUSANA JURUSAN PKK FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JL Dr Setiabudhi no 27 Telp BANDUNG 40154
LABORATORIUM TATA BUSANA JURUSAN PKK FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JL Dr Setiabudhi no 27 Telp. 022-2013163 BANDUNG 015 MODUL No : 05 / KPB /S1 / 2010 Jurusan : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Lebih terperinciANALISIS AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENJUAL ATAU MEMPROSES LEBIH LANJUT BAHAN KATUN MENJADI KEMEJA PADA PT PATAL MALIGI
ANALISIS AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENJUAL ATAU MEMPROSES LEBIH LANJUT BAHAN KATUN MENJADI KEMEJA PADA PT PATAL MALIGI Nama : Sandro Imanuel Panjaitan NPM : 29210170 Jurusan
Lebih terperinciPERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA PT.BINTANG KRISTAL ABADI
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA PT.BINTANG KRISTAL ABADI Nama : Mega Putri Agustina NPM : 25213388 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Nida Nusaibatul Adawiyah, SE.,
Lebih terperinciBAB 5 MANAJEMEN DAN STRUKTUR ORGANISASI
BAB 5 MANAJEMEN DAN STRUKTUR ORGANISASI 5.1 Struktur Organisasi Pemilik Jahit 1 Jahit 2 Jahit 3 Obras Bag. potong Antar barang Finishing Admin Bagian jahit bertanggung jawab menjahit barang-barang dengan
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pengertian dan Penggolongan Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya berkaitan dengan semua tipe organisasi bisnis, non-bisnis, manufaktur, eceran dan jasa. Umumnya, berbagai macam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya salah satu bagian atau unsure dari harga dan juga unsur yang paling pokok dalam akuntansi biaya, untuk itu perlu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, dan 3 Tahun 2008 tentang
Lebih terperinciEVALUASI PENERAPAN METODE JOB ORDER COSTING DALAM PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Kasus UKM Konveksi Moko) Teguh Purnomo
EVALUASI PENERAPAN METODE JOB ORDER COSTING DALAM PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Kasus UKM Konveksi Moko) Teguh Purnomo Program Studi Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro Semarang Email : teguhsastro73@yahoo.com
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 KONSEP BISNIS Konsep bisnis Ciafe adalah penyedia jasa dibidang jahit busana wanita yang memberikan fasilitas fasilitas yang dapat meringankan konsumen seperti
Lebih terperinciBAB I HARGA POKOK PRODUKSI
BAB I HARGA POKOK PRODUKSI A. Definisi Harga Pokok Produksi Harga Pokok Produksi adalah penjumlahan seluruh pengorbanan sumber ekonomi yang digunakan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk. Suatu perusahaan
Lebih terperinciPEMBUATAN BUSANA KERJA MODEL BLAZER
MATERI BUSANA KERJA PEMBUATAN BUSANA KERJA MODEL BLAZER Disusun Oleh : Dra. Astuti, M. Pd 19601205 198703 2 001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Menurut Mulyadi (2010:7) Akuntansi Biaya ialah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk jasa
Lebih terperinciBAB II HARGA POKOK PRODUKSI
BAB II HARGA POKOK PRODUKSI Bab ini berisi teori yang akan digunakan sebagai dasar melakukan analisis data. Mencakup pengertian dan penggolongan biaya serta teori yang berkaitan dengan penentuan harga
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PESANAN PADA KONVEKSI TAS AFRA
ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PESANAN PADA KONVEKSI TAS AFRA Latar Belakang Perusahaan adalah suatu badan usaha atau kumpulan dari organisasi produksi yang memproduksi suatu hasil yang berupu
Lebih terperinciHARGA POKOK PRODUKSI
HARGA POKOK PRODUKSI Suatu perusahaan perlu menetukan harga pokok bagi produksi yang dihasilkan, karena harga pokok itu merupakan salah satu faktor yang ikut mempengaruhi penentuan harga jual dasar penentuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biaya Informasi biaya sangat bermanfaat bagi manajemen perusahaan. Diantaranya adalah untuk menghitung harga pokok produksi, membantu manajemen dalam fungsi perencanaan dan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
V-28 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Setiap daerah memiliki produk unggulan, baik berupa kuliner khas, pakaian maupun cindera mata bagi kabupaten pesisir selatan, kain sulam bayangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.
Lebih terperinciBab 1. Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya Hubungan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Keuangan
Bab 1 Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya 1.1 Pengertian Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang mempelajari bagaimana mencatat, megukur dan melaporkan tentang informasi biaya
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN METODE PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. SATU ANGIN PERSADA
ANALISIS PERBANDINGAN METODE PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. SATU ANGIN PERSADA Nurlela 1 & Chairunnisa Rangkuti 1 * 1 Program Studi Akuntansi, Politeknik LP3I Medan Telp. 061-7322634 Fax. 061-7322649
Lebih terperinciBahan Belajar. Kreasi Kain Perca. (c) PP-PAUD DAN DIKMAS JABAR
Bahan Belajar Kreasi Kain Perca Project Based Learning (PjBL) Dalam Pembelajaran Mandiri Pada Pendidikan Kesetaraan Paket C Pengarah Dr. Muhammad Hasbi, S.Sos., M.Pd. (Kepala PP-PAUD dan Dikmas Jawa Barat)
Lebih terperinciPENGANTAR AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN)
PENGANTAR AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN) Karakteristik Perusahaan Manufaktur Dalam perusahaan manufaktur ada tiga kegiatan atau fungsi utama yaitu kegiatan produksi,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Harga Pokok Produksi Menurut Mulyadi (2007:18) yang dimaksud dengan harga pokok produksi adalah harga pokok produksi memperhitungkan semua unsur biaya yang terdiri dari biaya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntani Biaya 1. Pengertian biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam proses produksi dalam satu perusahaan manufaktur. Terdapat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Manajemen Akuntansi dapat dipandang dari dua tipe akuntansi yang ada yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Sebagai salah satu tipe informasi akuntansi manajemen
Lebih terperinciAKUNTANSI BIAYA. Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA
AKUNTANSI BIAYA BAGIAN III SISTEM ADMINISTRASI PABRIK DAN AKUMULASI BIAYA Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA ARUS BIAYA PERUSAHAAN PABRIKASI a. Tahap pencatatan dan klasifikasi biaya b. Tahap pengelompokkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Akuntansi Biaya II.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Terdapat beberapa pengertian akuntansi biaya yang dikemukakan oleh beberapa ahli, antara lain: Rayburn yang diterjemahkan oleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha. Mikro, Kecil dan Menengah bahwa usaha mikro adalah usaha
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 2.1.1. Pengertian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah bahwa
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya salah satu bagian atau unsur dari harga pokok dan juga unsur yang paling pokok dalam akuntansi biaya, untuk itu
Lebih terperinciANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA KONVEKSI KAOS LOB
ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA KONVEKSI KAOS LOB Nama : Fina Apilita NPM : 22212955 Kelas : 3EB18 Fakultas : Ekonomi Jenjang/Jurusan : S1 / Akuntansi Dosen Pembimbing
Lebih terperinciPengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah :
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Kriteria Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset Tetap Setiap perusahaan apapun jenis usahanya pasti memiliki kekayaan yang digunakan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya.
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama hal nya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan disebut sebagai kegiatan produksi. Yang dimaksud produksi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berkembangnya perusahaan-perusahaan atau industri-industri di suatu negara menandakan bahwa tingkat perekonomian di negara tersebut baik, karena pada dasarnya kehidupan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya dan Pengklasifikasian Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya berkaitan dengan semua tipe organisasi baik organisasi bisnis, non bisnis, manufaktur, dagang dan jasa. Dalam
Lebih terperinciMETODE HARGA POKOK PESANAN
1 METODE HARGA POKOK PESANAN Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Cost Method) adalah metode pengumpulan harga pokok produk dimana biaya dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak atau jasa secara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan hal yang paling penting bagi manajemen perusahaan sebagai basis data biaya untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENELITIAN TERDAHULU Telah ada beberapa penelitian-penelitian terdahulu mengenai penetapan harga pokok produk dengan metode biaya yang mempunyai kaitan dengan penelitian ini.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatan utamanya mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. semacam ini sering disebut juga unit based system. Pada sistem ini biaya-biaya yang
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pembiayaan Sistem pembiayaan (costing system) secara umum terbagi menjadi dua tipe, yaitu sistem akuntansi biaya konvensional. Sistem akuntansi biaya konvensional menggunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan yang membahas mengenai penentuan harga pokok produk. Akuntansi biaya secara khusus berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya mengukur dan melaporkan setiap informasi keuangan dan non keuangan yang terkait dengan
Lebih terperinciANALISIS INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA SING SAE KONVEKSI
ANALISIS INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA SING SAE KONVEKSI Nama : Evi Yanti Sidauruk NPM : 23214696 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan CV Danmas Cushion merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang ekspor mebel,yang tepatnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi Biaya merupakan hal yang penting bagi perusahaan manufaktur dalam mengendalikan suatu biaya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya menyediakan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi
Lebih terperinciPembimbing : Mella Sri Kencanawati, SE., MMSI
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN MENENTUKAN HARGA JUAL DENGAN METODE FULL COSTING PADA PD. JATI MAKMUR Nama : Sarah Nur fajriah NPM : 28211852 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Mella Sri Kencanawati,
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01
RPP menjahit RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01 PELAJARAN : MULOK MENJAHIT KELAS /SEMESTER : VII / I MATERI : PENGERTIAN MENJAHIT SUB MATERI : DASAR DASAR MENJAHIT ALOKASI WAKTU : 2 x PERTEMUAN I. KOMPETENSI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau lebih popular dengan singkatan UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan pekerjaan.
Lebih terperinciPENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SEBAGAI DASAR DALAM PENERAPAN BIAYA PRODUKSI PADA UD. MULYADI
PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SEBAGAI DASAR DALAM PENERAPAN BIAYA PRODUKSI PADA UD. MULYADI Di Susun oleh : FITRI AFRIYANTI 3 EB 21 22210824 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi
Lebih terperinciSIKLUS KEGIATAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR
METODE HARGA POKOK PESANAN-FULL COSTING Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc SIKLUS KEGIATAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR PEMBELIAN DAN PENYIMPANAN BAHAN BAKU PENGOLAHAN BAHAN BAKU MENJADI PRODUK JADI PENYIMPANAN
Lebih terperinciPengelompokan Biaya. 1-konsep akuntansi biaya 04/01/14
PENGELOMPOKAN BIAYA Pengelompokan Biaya Biaya dapat dikelompokkan menjadi berbagai macam kelompok biaya sesuai dengan kebutuhan pemakai. pengelompokan menurut objek pengeluaran, pengelompokan menurut fungsi-fungsi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dari definisi biaya tersebut mengandung empat unsur penting biaya yaitu: 1. Pengorbanan sumber-sumber ekonomi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Biaya Pengertian biaya menurut Supriyono (1999:252) adalah pengorbanan sumbersumber ekonomi yang sudah terjadi atau akan terjadi yang dinyatakan
Lebih terperinciDefinisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri
Lebih terperinciBAB II HASIL BELAJAR MEMOTONG BAHAN DAN MANFAATNYA SEBAGAI KESIAPAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
15 BAB II HASIL BELAJAR MEMOTONG BAHAN DAN MANFAATNYA SEBAGAI KESIAPAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI A. Gambaran Umum Memotong Bahan (Cutting) Kompetensi memotong bahan merupakan mata pelajaran standar kompetensi
Lebih terperinciSOAL PRAKTEK KOMPUTER AKUNTANSI dengan MYOB ACCOUNTING V.18 STUDI KASUS PERUSAHAAN MANUFAKTUR
SOAL PRAKTEK KOMPUTER AKUNTANSI dengan MYOB ACCOUNTING V.18 STUDI KASUS PERUSAHAAN MANUFAKTUR TAHUN 2015 Myob Accounting Perusahaan Manufaktur 2 SOAL A. IDENTITAS PERUSAHAAN Nama Perusahaan : Pabrik Tempe
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD.Chaniago yang beralamat di jalan Bromo ujung / jalan Sepakat no 19 Medan, merupakan suatu industri yang bergerak di bidang garmen. Usaha ini didirikan
Lebih terperinciMETODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB
METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB Pembebanan Biaya ke Produk 2 Obyek Biaya Biaya Langsung Biaya Bahan Biaya Tenaga Kerja PRODUK Biaya tdk Langsung Biaya
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PONDOK BAKSO KATAM
ANALISIS PENERAPAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PONDOK BAKSO KATAM Nama NPM Jurusan : Siswanti : 2A214321 : Akuntansi Dosen Pembimbing
Lebih terperinciANALISIS DIFFERENSIAL PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJUAL LANGSUNG PRODUK ATAU PROSES LEBIH LANJUT PADA CV. SHAFA MANDIRI YANDRA PRATAMA
ANALISIS DIFFERENSIAL PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJUAL LANGSUNG PRODUK ATAU PROSES LEBIH LANJUT PADA CV. SHAFA MANDIRI YANDRA PRATAMA 28210590 LATAR BELAKANG Pada saat ini perekonomian Indonesia sudah mulai
Lebih terperinciCOST ACCOUNTING MATERI-12 SISTEM BIAYA TAKSIRAN
Novera KM COST ACCOUNTING MATERI-12 SISTEM BIAYA TAKSIRAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA SISTEM BIAYA TAKSIRAN Adalah sistem akuntansi biaya produksi yang menggunakan suatu bentuk biaya-biaya yang ditentukan
Lebih terperinciEVALUASI KETEPATAN PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE JOB ORDER COSTINGPADA KONVEKSI KUMALA JAYA DI SUKOHARJO
1 EVALUASI KETEPATAN PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE JOB ORDER COSTINGPADA KONVEKSI KUMALA JAYA DI SUKOHARJO TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajatahli Madya
Lebih terperinciBAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan
BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan pembuatan celana jeans yang ditujukan untuk pasaran lokal. Lokasi pabrik tersebut
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang didapat pada bab IV, penulis telah melihat bahwa hubungan harga jual dalam persaingan harga menghadapi daya saing usaha
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Penyusunan laporan akhir ini penulis menggunakan beberapa teori sebagai acuan untuk membahas permasalahan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perbandingan Harga Pokok Produksi Full Costing dan Variable Costinguntuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu tentang analisis perhitungan harga pokok produksi pada UKM telah dilakukan dan menunjukkan bahwa sebagian besar UKM belum menerapkan
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi
BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN 2.1 Harga Pokok Produksi 1. Pengertian Harga Pokok Produksi Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Di negara Indonesia banyak berkembang usaha-usaha dalam industri mebel, dengan memanfaatkan bahan baku kayu hingga
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI LULUSAN TATA BUSANA
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN TATA BUSANA DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011 1 A. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB VI 6 ASPEK KEUANGAN
BAB VI 6 ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Sistem Biaya & Akumulasi Biaya (Cost System & Cost Accumulation) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Akuntansi Biaya Modul ke: Sistem Biaya & Akumulasi Biaya (Cost System & Cost Accumulation) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Sistem Biaya
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Produk : Gambar 1 : Pakaian dan Celana yang beredar di pasaran (Sumber : www. Pinterest.com, 2017) Gambar diatas adalah beberapa jenis pakaian dan celana yang
Lebih terperinciSISTEM PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN (JOB ORDER COSTING ATAU JOB COSTING)
SISTEM PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN (JOB ORDER COSTING ATAU JOB COSTING) Job costing adalah biaya produksi yang diakumulasikan untuk setiap pesanan (job) yang terpisah. Suatu pesanan adalah output
Lebih terperinciANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PADA UKM RASA BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING PADA BULAN AGUSTUS,
ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PADA UKM RASA BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING PADA BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER, DAN OKTBER 2016 Nama : Ellin Taufanny NPM :
Lebih terperinciPenyusun: ANTI ASTA VIANI. Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Penyusun: ANTI ASTA VIANI Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR
Lebih terperinciPERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PADA PD ABADI KITCHEN
PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PADA PD ABADI KITCHEN Nama : Havitra Cipta Utama NPM : 25209001 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Desi Pujiati, SE., MM Latar Belakang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
7 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Definisi Biaya Menurut Bustami dan Nurlela (2007:4) biaya atau cost adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Perlakuan Akuntansi Perolehan, Pemeliharaan dan Penyusutan Aktiva Tetap 1. Analisis Perlakuan Akuntansi Perolehan Aktiva Tetap Dalam melakukan perolehan
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PAKAIAN ANAK-ANAK PEREMPUAN PADA KONVEKSI SINAR JAYA JAKARTA
PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PAKAIAN ANAK-ANAK PEREMPUAN PADA KONVEKSI SINAR JAYA JAKARTA LATAR BELAKANG Persaingan dalam perusahaan atau industri yang bergerak dalam bidang yang sama membuat pihak manajemen
Lebih terperinciPENENTUAN BIAYA PROSES: AKUNTANSI KERUGIAN PRODUKSI
Pert 9-10 PENENTUAN BIAYA PROSES: AKUNTANSI KERUGIAN PRODUKSI Team Teaching Universitas Islam Malang 2015 AKUNTANSI SISA BAHAN Sisa bahan (scrap material) meliputi bahan yang tersisa dari proses produksi
Lebih terperinci