Nama : Yudha Aulia Rachman NPM : Kelas : 3EB18

Transkripsi

1 ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA HARGA POKOK PRODUKSI METODE KONVENSIONAL DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA HOLLAND BAKERY Nama : Yudha Aulia Rachman NPM : Kelas : 3EB18

2 LATAR BELAKANG Seiring dengan ketatnya persaingan di dunia industri dewasa ini maka sudah menjadi sebuah keharusan bagi setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang ini untuk selalu meningkatkan efisiensi dan efektifitas prosesnya guna meningkatkan daya saing perusahaan tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut manajemen dapat dibantu dengan penerapan system biaya berdasarkan system konvensional dan activity based costing. System ini bertujuan untuk mengalokasikan biaya ke transaksi dari aktifitas produk yang dilaksanakan dan kemudian mengalokasikan biaya tersebut secara tepat ke produk dengan pemakaian aktifitas setiap jenis produk.

3 RUMUSAN MASALAH 1. Berapakah perbandingan selisih harga pokok produksi pada perusahaan dengan menggunakan metode konvensional dan metode activity based costing? 2. Berapakah perbandingan selisih laba harga pokok produksi pada perusahaan dengan menggunakan metode activity based costing dan metode activity based costing?

4 TUJUAN PENULISAN 1. Untuk mengetahui berapakan perbandingan selisih hasil perhitungan harga pokok produksi pada perusahaan dengan menggunakan Metode Konvensional dan Activity Based Costing. 2. Untuk mengetahui berapakah perbandingan selisih laba harga poko produksi pada perusahaan dengan menggunakan metode konvensional dan metode activity based costing.

5 Pembahasan ANALISIS PENELITIAN Keterangan Volume Produksi HPP Metode Konvensional (Rp) HH Metode ABC (Rp) Selisih (Rp) Harga jual/pcs Roti Keju Roti Cokelat Roti Strawberry Roti Srikaya Roti Abon , , , , , , , ,3 (510,6) 1.531,7 (1.276,5) (3.017,1) (2.160,2) Tabel diatas menunjukan adanya perbedaan harga pokok produksi dengan menggunakan metode konvensional dan metode ABC. Perbedaan tersebut terletak pada pembebanan biaya overhead pabrik, yang dimana pada metode konvensional hanya terdapat satu pemicu biaya yaitu unit produksi ( kuantitas yang diproduksi), sedangkan metode ABC terdapat pengalokasian BOP per cost pool yaitu unit produksi, JTKL, jam mesin dan luas pabrik sehingga terjadi selisih antara kedua metode tersebut. Hal ini dapat dilihat dari data roti cokelat. Pada roti cokelat HPP dengan metode ABC lebih kecil dibandingkan dengan menggunakan metode konvensional, lain halnya dengan roti keju, roti strawberry, roti srikaya dan roti abon yang HPP nya dengan menggunakan metode konvensional lebih kecil dibandingkan dengan metode ABC, hal ini dikarenakan pembebanan cost pool yang berbeda dengan roti cokelat. Roti cokelat memiliki kuantitas produksi lebih tinggi dan membutuhkan jam mesin yang lebih lama sedangkan JTKL dan luas pabrik untuk tiap unit sama.

6 KESIMPULAN 1. Perbandingan laba antara metode Konvensional dan metode ABC dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Perbandingan HPP Metode Konvensional dengan Metode ABC Keterangan HPP Metode Konvensional (Rp) HPP Metode ABC (Rp) Selisih (Rp) Roti keju Roti Cokelat Roti Strawberry Roti Srikaya Roti Abon 7.056, , , , , , , ,3 (510,6) 1.531,7 (1.276,5) (3.017,1) (2.160,2) Berdasarkan tabel diatas HPP dengan metode Konvensional lebih menguntungkan dibandingkan dengan metode ABC, namun hal ini tidak terlalu berlaku untuk roti cokelat, karena roti cokelat memiliki kuantitas produksi lebih banyak sehingga jam kerja mesin pun akan bertambah. Namun JTKL dan luas pabrik mesin pun tiap unitnya sama, sehingga HPP dengan metode ABC untuk roti cokelat lebih rendah dibandingkan dengan metode Konvensional.

7 2. Perhitungan laba antara harga jual dengan HPP konvensional dan HPP ABC, dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Laba HPP metode Konvensional dengan metode ABC Keterangan Harga Jual (Rp) HPP Metode Konvensional (Rp) Roti keju ,1 Roti Cokelat ,1 Roti Strawberry Roti Srikaya Roti Abon ,1 HPP Metode ABC (Rp) 7.566, , , , ,3 Laba Metode Konvensional (Rp) 1.443, , , , ,9 Laba Metode ABC (Rp) 933, ,6 27,4 (1.713,2) (916,3) Berdasarkan tabel diatas, maka dapat diketahui laba yang dihasilkan lebih besar dengan menggunakan metode Konvensional dibandingan dengan metode ABC. 3. Timbulnya perbedaan atau selisih harga pokok produksi disebabkan karena adanya perbedaan pembebanan dalam alokasi biaya overhead ke masing masing produk, dimana dalam metode konvensional hanya ada satu pemicu biaya saja untuk mengalokasikan biaya overhead yaitu berdasrkan unit produksi, sedangkan metode ABC menggunakan beberapa pemicu biaya yaitu unit produksi, jam tenaga kerja langsung, jam mesin, dan M2.

8 SARAN Berdasarkan perhitungan metode Konvensional dan metode ABC yang telah dibuat, seharusnya perusahaan Holland bakery dapat mempertahankan atau menambah jumlah produksi dengan metode Konvensional sedangkan untuk kuantitas yang lebih besar metode ABC jauh lebih signifikan jika dilihat dari laba yang didapat.