25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel dan Definisi Operasional Penilaian tingkat kesehatan bank dapat diukur dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi dan perkembangan suatu bank, yang meliputi faktor faktor sebagai berikut : 3.1.1. Permodalan Modal adalah dana yang berasal dari pemilik bank atau pemegang saham ditambah dengan agio saham dan hasil usaha yang berasal dari kegiatan usaha bank. ( Drs. Selamet Riyadi M. Si. 2006 : 67) Jenis modal ada 2 ( dua ), yaitu sebagai berikut ( Drs. Muchdarsyah Sinungan. 2000 : 164-166 ) : a. Modal Inti ( Tier I ) Modal inti terdiri atas: 1) Modal disetor yaitu modal yang telah disetor secara efektif oleh pemiliknya. 2) Agio saham yaitu selisih lebih setoran modal yang diterima oleh bank sebagai akibat harga saham yang melebihi nilai nominalnya. 3) Cadangan umum yaitu cadangan yang dibentuk dari penyisihan laba yang ditahan atau dari laba bersih setelah dikurangi pajak.
26 4) Cadangan tujuan yaitu bagian laba setelah dikurangi pajak yang disisihkan untuk tujuan tertentu dan telah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham. 5) Laba yang ditahan yaitu saldo laba bersih setelah dikurangi pajak yang oleh Rapat Umum Pemegang Saham diputuskan untuk tidak dibagikan. 6) Laba tahun lalu yaitu seluruh laba bersih tahun tahun lalu setelah dikurangi pajak dan belum ditetapkan penggunaannya oleh Rapat Umum Pemegang Saham. 7) Laba tahun berjalan yaitu laba yang diperoleh dalam tahun buku berjalan setelah dikurangi taksiran utang pajak. 8) Bagian kekayaan bersih anak perusahaan yang laporan keuangannya dikonsolidasikan yaitu modal inti anak perusahaan setelah dikompensasi dengan nilai penyertaan bank pada anak perusahaan tersebut. b. Modal Pelengkap Modal pelengkap terdiri dari : 1) Cadangan revaluasi aktiva tetap yaitu cadangan yang dibentuk dari selisih penilaian kembali aktiva tetap yang telah mendapat persetujuan Direktorat Jenderal Pajak. 2) Cadangan penghapusan aktiva yang diklasifikasikan yaitu cadangan yang dibentuk dengan cara membebani laba rugi tahun berjalan dengan maksud untuk menampung kerugian yang mungkin timbul sebagai
27 akibat dari tidak diterimanya kembali sebagian atau seluruh aktiva produktif. 3) Modal kuasa yaitu modal yang didukung oleh instrumen atau warkat yang memiliki sifat seperti modal atau utang. 4) Pinjaman subordinasi, yaitu pinjaman yang memenuhi syarat syarat sebagai berikut : Ada perjanjian tertulis antara bank dengan pemberi pinjaman Mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Bank Indonesia Tidak dijamin oleh bank yang bersangkutan dan telah dibayar penuh Minimal berjangka waktu 5 ( lima ) tahun Pelunasan sebelum jatuh tempo harus mendapat persetujuan dari Bank Indonesia dan permodalan bank tetap sehat 3.1.2. Kualitas Aktiva Produktif Aktiva produktif adalah aktiva yang menghasilkan, karena penempatan dana bank tersebut untuk mencapai tingkat penghasilan yang diharapkan. ( Drs. Muchdarsyah Sinungan. 2000 : 195 ) 3.1.3. Manajemen Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber sumber lainnya secara efektif dan efisien
28 untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Drs. H. Malayu S. P. Hasibuan.2004: 54) 3.1.4. Rentabilitas Rentabilitas bank adalah suatu kemampuan bank untuk memperoleh laba yang dinyatakan dalam persentase. ( Drs. H. Malayu S. P. Hasibuan. 2004 : 100 ) 3.1.5. Likuiditas Likuiditas bank adalah kemampuan bank untuk membayar semua utang jangka pendeknya dengan alat - alat likuid yang dikuasainya. ( Drs. H. Malayu S. P. Hasibuan. 2004 : 94 ) 3.1.6. Pelaksanaan Ketentuan Lain Penilaian tingkat kesehatan bank berdasarkan pelaksanaan terhadap ketentuan lain yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, yaitu tentang pelanggaran terhadap ketentuan Posisi Devisa Neto ( PDN ). ( Drs. Selamet Riyadi M. Si. 2006 : 173 ) 3.2. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh dari data yang ada pada perusahaan dan literatur yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Sedangkan data
29 sekunder yaitu data yang sudah diolah dari data primer sesuai dengan tujuan penelitian. Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT. BPR Syariah Artha Surya Barokah dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2007. Data sekunder yang diperlukan adalah : a. Rekapitulasi faktor permodalan PT. BPR Syariah Artha Surya Barokah dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2007. b. Rekapitulasi faktor kualitas aktiva produktif PT. BPR Syariah Artha Surya Barokah dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2007. c. Rekapitulasi faktor manajemen PT. BPR Syariah Artha Surya Barokah dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2007. d. Rekapitulasi faktor rentabilitas PT. BPR Syariah Artha Surya Barokah dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2007. e. Rekapitulasi faktor likuiditas PT. BPR Syariah Artha Surya Barokah dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2007. f. Rekapitulasi faktor pelaksanaan ketentuan lain PT. BPR Syariah Artha Surya Barokah dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2007. 3.3. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
30 a. Riset Kepustakaan Riset kepustakaan yaitu, suatu metode penelitian yang dilakukan dengan cara membaca dan memahami literatur literatur yang berhubungan dengan masalah yang dianalisa untuk mendapatkan informasi dan data guna menunjang penyusunan skripsi. b. Riset Lapangan Riset lapangan adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk mencari, mengumpulkan dan memperoleh data serta informasi yang diperlukan melalui peninjauan langsung terhadap objek penelitian. 3.4. Metode Analisis metode analisis adalah analisis yang digunakan dalam penelitian untuk mengetahui tingkat kesehatan pada bank. Penelitian ini akan dilakukan dengan analisa secara kuantitatif dan kualitatif. 3.4.1. Analisa Kuantitatif Analisa kuantitatif digunakan untuk menilai berbagai faktor dan komponen berdasarkan laporan keuangan yang dimiliki oleh PT. BPR Syariah Artha Surya Barokah dalam kurun waktu tahun 2005 sampai dengan tahun 2007 dengan cara menghitung 6 ( enam ) faktor kinerja keuangan yang meliputi : a. Faktor Permodalan : Penilaian didasarkan pada rasio kecukupan modal ( CAR ), yaitu :
31 Modal CAR = X 100% ( 1 ) Aktiva Tertimbang Menurut Resiko Modal = Modal inti ( Tier I ) + modal pelengkap ( Tier II ) ATMR = Total aktiva neraca dan rekening administratif setelah diperhitungkan bobot risiko atas masing masing pos. Untuk melakukan penilaian dilakukan sebagai berikut : 1. Jika rasio modal 0 % atau negatif dinilai 1 2. Untuk setiap kenaikan rasio 0,1%, nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum nilai 100 ratio Nilai Kredit = 1 + { } x 1 ( 2 ) 0,1% Penilaian terhadap Faktor Permodalan didasarkan pada rasio modal terhadap ATMR ( Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ). Penilaian terhadap pemenuhan KPMM ( Kewajiban Penyediaan Modal Minimum ) bank, yaitu: a.1. Pemenuhan KPMM sebesar 8% diberi predikat Sehat dengan nilai kredit 81, dan untuk setiap kenaikan 0,1% dari pemenuhan KPMM sebesar 8%, maka nilai kredit ditambah 1 hingga maksimum 100. a.2. Pemenuhan KPMM kurang dari 8% sampai dengan 7,9% diberi predikat Kurang Sehat dengan nilai kredit 65 dan untuk setiap penurunan 0,1% dari pemenuhan KPMM sebesar 7,9% nilai kredit dikurangi 1 dengan minimum 0. Sumber : Drs. Selamet Riyadi, M. Si. 2006 : 161 & 177.
32 b. Kualitas Aktiva Produktif Penilaian meliputi 2 ratio : 1. Rasio Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan terhadap Aktiva Produktif. Aktiva Produktif yang diklasifikasikan KAP1 = X 100% ( 3 ) Aktiva Produktif a) Jika rasionya 15,5% atau lebih dinilai 0 b) Untuk setiap penurunan 0,15% dari 15,5% nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum 100. 15,5% - rasio Nilai kredit = 1 + { } x 1 ( 4 ) 0,15% Sumber : Drs. Selamet Riyadi, M. Si. 2006 : 178. 2. Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) yang dibentuk terhadap Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang Wajib Dibentuk ( PPAPWD ) PPAP Dibentuk KAP2 = X 100% ( 5 ) PPAP yang Wajib Dibentuk Dalam melakukan kuantifikasi atas penilaian rasio ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : a) Jika rasionya 0% dinilai 0 b) Untuk setiap kenaikan 1% dari 0%, nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum 100
33 c. Manajemen rasio Nilai kredit = 1 + { } x 1 ( 6 ) 1% Sumber : Drs. Selamet Riyadi, M. Si. 2006 : 178 Penilaian kualitatif atas 2 aspek manajemen yang terdiri atas beberapa pertanyaan atau pernyataan. Setiap pertanyaan / pernyataan diberikan pembobotan ( range ) nilai 0-4 : 1. 0 = lemah, berarti belum dilaksanakan. 2. 1 = di antara, baru mulai dilakukan / dipenuhi ( diperkirakan baru 25% dari yang seharusnya ). 3. 2 = di antara, sudah mulai dilakukan / dipenuhi ( diperkirakan baru 50% dari yang seharusnya ). 4. 3 = di antara, sudah dilakukan / dipenuhi tetapi belum memenuhi kriteria Bank Indonesia ( diperkirakan baru 75% dari yang seharusnya ). 5. 4 = kuat, sudah dilakukan / dipenuhi sesuai ketentuan Bank Indonesia. Karena setiap pertanyaan / pernyataan yang telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia diberi nilai 4, maka perhitungan nilai (multiplier) sebagai penggali dari hasil penjumlahan seluruh aspek dapat dihitung dengan cara: Bank Non Devisa = { ( 1 : 4 ) } : 0,85 = 0,294 Bank Devisa = { ( 1 : 4 ) } : 0,100 = 0,25 Bank Syariah Devisa = { ( 1 : 4 ) } : 0,91 = 0,274 Diberikan nilai 0,25 untuk setiap jawaban yang positif (jawaban ya ) bagi bank devisa atau 0,294 bagi bank non devisa.
34 Nilai kredit = jumlah jawaban ya x 0,25 atau 0,294 atau 0, 274 Sumber : Drs. Selamet Riyadi, M. Si. 2006 : 178 180. d. Rentabilitas Meliputi 2 rasio, yaitu : 1. ROA ( Return On Assets ) Laba sebelum pajak ROA = X 100 % ( 7 ) Total asset 1) Jika rasionya 0% atau negatif dinilai 0 2) Untuk setiap kenaikan 0,015% dari 0%, nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum nilai 100 rasio Nilai kredit = ( ) x 1 ( 8 ) 0,015% Sumber : Drs. Selamet Riyadi, M. Si. 2006 : 156 & 180. 2. BOPO ( Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional ) Biaya Operasional BOPO = X 100% ( 9 ) Pendapatan Operasional 1) Jika rasio 100% atau lebih dinilai 0 2) Untuk setiap penurunan 0,08% dari 100%, maka nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum nilai 100 Sumber : Drs. Selamet Riyadi, M. Si. 2006 : 159 & 181.
35 e. Likuiditas Penilaian likuiditas meliputi 2 rasio, yaitu : 1. Rasio Kewajiban Bersih call money terhadap aktivitas lancar dalam Rupiah ( Cash Ratio ) Call money Cash ratio = X 100% ( 10 ) Aktiva lancar Aktiva lancar = kas, giro pada Bank Indonesia. Sertifikat Bank Indonesia ( SBI ) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) yang diendorse bank lain. 1) Jika rasionya 100% atau lebih dinilai 0 2) Untuk setiap penurunan 1% dari 100%, maka nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum nilai 100 100% - rasio Nilai kredit = 1 + { } x 1 ( 11 ) 1% Sumber : Drs. Selamet Riyadi, M. Si. 2006 : 181. 2. Rasio kredit yang diberikan terhadap dana yang diterima oleh bank dalam rupiah dan valuta asing ( Loan to Deposit Ratio / LDR ) Total Kredit yang diberikan LDR = X 100% ( 12 ) Total dana yang diterima bank a) Jika rasionya 115% atau lebih dinilai 0 b) Untuk setiap penurunan 1% mulai dari 115%, maka nilai kredit ditambah 4 dengan maksimum nilai 100
36 115% - rasio Nilai kredit = 1 + { } x 4 ( 13 ) 1% Sumber : Drs. Selamet Riyadi, M. Si. 2006 : 166 & 181. f. Sensitivitas terhadap Pasar Penilaian tingkat kesehatan bank berdasarkan faktor sensitivitas terhadap pasar yang berdasarkan pelaksanaan ketentuan lain dengan melihat apakah bank tersebut melakukan pelanggaran pada Posisi Devisa Neto (PDN). PDN adalah selisih bersih antara aktiva dengan pasiva dalam neraca (on Balance sheet) untuk setiap valuta asing, ditambah dengan selisih tagihan dan kewajiban, baik yang merupakan komitmen maupun kontijensi dalam rekening administrasi (off Balance Sheet) untuk setiap valuta asing. Jika bank melakukan pelanggaran terhadap ketentuan besarnya PDN yang dapat dikelola, maka akan dikenakan perhitungan sebagai berikut : 1. Dihitung atas dasar jumlah kumulatif pelanggaran yang terjadi dalam 1 (satu) bulan yang dihitung atas dasar laporan mingguan yang memuat ratarata hari dalam seminggu, baik secara total maupun secara administratif. 2. pelanggaran tersebut mengurangi nilai kredit hasil penilaian tingkat kesehatan dengan perhitungan untuk setiap 1 % pelanggaran PDN, maka nilai kredit dikurangi 0.05 dengan maksimal 5. % pelanggaran Pengurangan = - { } x 0,05 ( 14 ) 1% Sumber : Drs. Selamet Riyadi, M. Si. 2006 : 119, 174 & 182.
37 g. Hasil Penilaian Berdasarkan nilai kredit dari faktor faktor yang dinilai yaitu faktor permodalan, faktor kualitas aktiva produktif, faktor manajemen, faktor rentabilitas dan faktor likuiditas serta diperhitungkan sebagai faktor pengurang atas pelanggaran terhadap ketentuan lain yaitu Posisi Devisa Neto ( PDN ), maka diperoleh hasil penilaian tingkat kesehatan bank. Hasil penilaian ditetapkan dalam 4 ( empat ) golongan predikat tingkat kesehatan bank, yaitu (Drs. Selamet Riyadi, M. Si. 2006 : 177) : 1. Nilai kredit 81 sampai dengan 100 diberi predikat Sehat. 2. Nilai kredit 66 sampai dengan kurang dari 81 diberi predikat Cukup Sehat. 3. Nilai kredit 51 sampai dengan kurang dari 66 diberi predikat Kurang Sehat. 4. Nilai kredit 0 sampai dengan kurang dari 55 diberi predikat Tidak Sehat. 3.4.2. Analisa Kualitatif Analisa kualitatif berupa penjelasan dimana dalam uraian tersebut tidak diperlukan data yang berwujud angka. Analisa kualitatif yang digunakan dalam penelitian adalah aspek manajemen pada PT. BPR Syariah Artha Surya Barokah dengan memberikan nilai kredit terhadap pertanyaan atau pernyataan yang diajukan kepada pihak manajemen bank tersebut. Penelitian ini menggunakan sistem wawancara dengan manajer PT. BPR Syariah Artha Surya Barokah untuk mengetahui pelaksanaan dari fungsi-fungsi manajemen bank.