BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Nitrit (NO 2 atau nitrogen dioksida) adalah gabungan senyawa nitrogen dan oksigen yang terbentuk dari reaksi

BAB II PENJALARAN IMPULS SARAF. Ganglia basalis merupakan bagian dari otak yang memiliki peranan penting antara lain

Komunikasi di Sepanjang dan Antar Neuron. Gamaliel Septian Airlanda

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

DASAR-DASAR SISTEM SYARAF DAN JARINGAN SYARAF

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Reflex adalah rangkaian gerakan yang dilakukan secara cepat, involunter dan tidak direncanakan sebagai respon terhadap suatu stimulus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Nitric oxide (NO) adalah molekul radikal yang sangat reaktif, memainkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KANAL ION SEBAGAI TARGET AKSI OBAT YENI FARIDA S.FARM., M.SC.,APT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan tikus putih Sprague Dawley yang belum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dasar-dasar Farmakoterapi Sistem Saraf

Dasar-dasar Farmakoterapi Sistem Saraf

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Teh sarang semut merupakan salah satu jenis teh herbal alami yang terbuat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Signal Transduction. Dr. Sri Mulyaningsih, Apt

GASTROPATI HIPERTENSI PORTAL

Proses fisiologis dan biokimiawi yang meregulasi proses persalinan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini preeklamsia masih menjadi masalah utama dalam kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Fisiologi Penglihatan: Fototransduksi dan Penyampaian Sinyal Visual

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil rempah di dunia. Salah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jumlah penderita diabetes mellitus (DM) di Indonesia menurut World Health

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VI PEMBAHASAN. dipanaskan selama 24 jam sampai terbentuk filtrat jernih, filtrat yang

(G Protein-coupled receptor) sebagai target aksi obat

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia, terutama usia dewasa. Insidensi dan prevalensinya meningkat

I. PENDAHULUAN. maupun pelarut dan reagensia (Syabatini, 2008). Dalam dunia kesehatan

Neuromuskulator. Laboratorium Fisiologi Veteriner PKH UB 2015

Sel melakukan kontak dengan lingkungannya menggunakan permukaan sel, meliputi: 1. Membran plasma, yakni protein dan lipid 2. Molekul-molekul membran

PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK. Kuntarti, SKp

PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK. Kuntarti, SKp

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERISTIWA KIMIAWI (SISTEM HORMON)

TRANSDUKSI SINYAL PADA TINGKAT SEL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Depresi merupakan gangguan emosional dan jiwa yang terjadi akibat adanya

I. PENDAHULUAN. Sebagai negara dengan populasi terbanyak ke empat di dunia, Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Memori merupakan unsur inti dari perkembangan kognitif, sebab segala

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

1.1PENGERTIAN NYERI 1.2 MEKANISME NYERI

BAB V PEMBAHASAN. A. Hasil Belajar Pretest Pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok. Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai rerata pretest pada

PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. orang pada tahun 2030 (Patel et al., 2012). World Health Organization (WHO)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penderita DM di dunia diperkirakan berjumlah > 150 juta dan dalam 25

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Identifikasi Masalah

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. respon terhadap stres adalah hippocampus. Hippocampus merupakan bagian dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BIOLISTRIK PADA SISTEM SARAF A. Hasil

TUGAS 3 SISTEM PORTAL

REFERAT Gangguan Afektif Bipolar

PERANAN ZAT GIZI TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK Glutamat Sebagai Neurotransmitter

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Kegiatan olahraga sekarang ini telah benar-benar. menjadi bagian masyarakat kita, baik pada masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK PADA PEREMPUAN DEWASA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Bio Psikologi. Firman Alamsyah, MA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pada pria dan 21,6% pada wanita (Zhu et al., 2011). Data tahun 2012 pada populasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengingat informasi dari pengalaman masa lalu pada otak manusia. Memori

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan tahap akhir dari suatu kehidupan. 14. dikemukakan oleh para ahli di dunia. Berikut ini adalah beberapa teori proses

BAB VI PEMBAHASAN Pengaruh pemberian ekstrak etanol daun salam terhadap kadar GDS. absolut (DM tipe 1) atau secara relatif (DM tipe 2).

PENGATURAN JANGKA PENDEK. perannya sebagian besar dilakukan oleh pembuluh darah itu sendiri dan hanya berpengaruh di daerah sekitarnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh dokter gigi untuk menghilangkan gigi dari dalam soketnya dan menyebabkan

MANFAAT KULIT MANGGIS. OKTOBER 2013 Abdul Malik

BAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Fluorida adalah salah satu senyawa kimia yang terbukti dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemampuan belajar (learning) dan mengingat (memory) termasuk salah

Anesty Claresta

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Balajar dan mengingat merupakan salah satu kemampuan manusia yang sangat menentukan keberhasilan dalam melaksanakan berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Memori yang baik memungkinkan seseorang menyimpan dan memanggil kembali lebih banyak informasi, sehingga yang bersangkutan lebih berhasil dalam melaksanakan pekerjaannya. Sebaliknya, memori yang buruk dapat mengurangi kualitas hidup seseorang dari tingkat yang ringan sampai berat. Penurunan memori biasanya terjadi secara bertahap dimulai dengan keadaan lupa, seperti lupa meletakkan kunci, dan kemudian dapat berkembang menjadi lupa pada lingkungan sekitarnya, sampai mempengaruhi mental, yang menyebabkan stress berat kepada penderitanya. Berdasar pada jangka waktunya, memori diklasifikasikan menjadi memori jangka pendek, memori jangka menengah, dan memori jangka panjang. Memori jangka pendek adalah memori yang hanya bertahan dalam hitungan beberapa detik sampai menit, kecuali jika seseorang ingin mengingat terus memori tersebut dan merubahnya menjadi memori jangka panjang. Memori jangka menengah adalah memori yang dapat bertahan selama beberapa hari hingga minggu, dan kemudian menghilang. Memori jangka panjang adalah memori yang telah tersimpan dan dapat diingat kembali hingga beberapa tahun atau kapanpun. 1,2 Memori sangat berkaitan dengan dunia akademis, seseorang yang memiliki memori yang lebih baik akan lebih mudah untuk mengingat lebih banyak informasi baru yang telah dipelajari, sehingga memori sering diidentikkan dengan derajat kecerdasan seseorang. Upaya untuk meningkatkan memori dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti bermain permainan yang berhubungan dengan daya ingat, 1

mengkonsumsi makanan tinggi omega-3, dan konsumsi herbal, seperti buah jeruk Sunkist (Citrus sinensis var. Valencia), jeruk lemon, ginkgo biloba, dan ginseng. Buah jeruk Sunkist (Citrus sinensis var. Valencia) mengandung senyawa flavonoid. yaitu flavanones, flavones, flavonols, dan anthocyanin. Kadar flavonoid pada jeruk sunkist sekitar 19,6 mg per100 gram. 3 Flavonoid merupakan salah satu senyawa polifenol. Penurunan daya ingat dapat dicegah oleh flavonoid dengan cara menghambat kematian sel saraf dan mengurangi reaksi neuroinflamasi pada mikroglia. 4 Buah jeruk Sunkist (Citrus sinensis var. Valencia) juga mengandung Vitamin C, kalium, magnesium, dan zinc yang berpengaruh pada proses memori. 5,6 Kandungan didalam buah jeruk sunkist (Citrus sinensis (L.) Osbeck) dapat mencegah penyakit arteriosclerosis, kanker, batu ginjal, tukak lambung, antivirus, antimikroba, antiinflamasi, menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh, dan menurunkan tekanan darah. 7,8 Sepengetahuan penulis, penelitian yang menggunakan air perasan jeruk Sunkist (Citrus sinensis var. Valencia) untuk mengetahui efeknya kepada memori jangka pendek belum pernah dilakukan, oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang peningkatan memori jangka pendek pada pria dewasa setelah meminum air perasan jeruk Sunkist (Citrus sinensis var. Valencia). 1.2 Identifikasi Masalah Apakah air perasan jeruk Sunkist (Citrus sinensis (L.) Osbeck) meningkatkan memori jangka pendek pada laki-laki dewasa. 2

1.3 Maksud dan Tujuan Mengetahui efek perasan air jeruk Sunkist (Citrus sinensis (L.) Osbeck) dalam meningkatkan memori jangka pendek pada laki-laki dewasa. 1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah 1.4.1 Manfaat Akademis Menambah wawasan pengetahuan farmakologis herbal khususnya tentang fungsi air perasan jeruk Sunkist (Citrus sinensis (L.) Osbeck) untuk meningkatkan memori jangka pendek. 1.4.2 Manfaat Praktis Menambah wawasan masyarakat mengenai manfaat buah jeruk sunkist (Citrus sinensis (L.) Osbeck) dalam meningkatkan memori jangka pendek. 1.5. Kerangka Pemikiran Bagian otak yang berperan dalam proses belajar dan memori adalah hippocampus dan cortex prefrontal, terutama hippocampus. 5,9 Ingatan tersimpan dalam otak dengan mengubah sensitivitas dasar penjalaran sinaptik diantara neuron-neuron sebagai akibat aktivitas neural sebelumnya. Jaras yang baru atau yang terfasilitasi disebut dengan jejak-jejak ingatan (memory traces) 2. 3

Mekanisme memori dimulai dari perangsangan terminal fasilitator presinaptik pada saat yang sama dengan perangsangan sensorik menyebabkan pelepasan serotonin pada sinaps fasilitator di permukaan terminal sensorik. Kemudian serotonin bekerja pada reseptor serotonin di membrane terminal sensorik, dan serotonin ini mengaktifkan enzim adenililsiklase di dalam membran. Adenil siklase menyebabkan terbentuknya adenosin monofosfat siklik (camp) di dalam terminal presinaptik sensorik. Setelah itu, camp mengaktifkan protein kinase yang menyebabkan fosforilasi protein dari kanal kalium di membran terminal sinaptik sensorik. Keadaan ini selanjutnya menghambat penjalaran kalium pada kanal. Penghambatan ini dapat berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu. Berkurangnya penjalaran kalium menyebabkan timbulnya potensial aksi yang semakin lama pada terminal presinaps, karena untuk pemulihan cepat dari potensial aksi diperlukan aliran keluar ion kalium terminal. Potensial aksi yang lama menyebabkan aktivasi yang semakin lama pada kanal-kanal kalsium, sehingga banyak sekali ion kalsium memasuki terminal sinaptik sensoris. Ion kalsium ini selanjutnya menyebabkan peningkatan pelepasan transmitter oleh sinaps-sinaps, sehingga mengakibatkan fasilitasi penjalaran sinaps secara bermakna ke neuron selanjutnya. 2 Secara tidak langsung, efek asosiasi terminal fasilitator yang terangsang pada saat bersamaan dengan terminal sensorik menyebabkan peningkatan sensitivitas perangsangan yang lama pada terminal sensorik, dan hal itu menimbulkan jejak ingatan. 2 Flavonoid berfungsi sebagai antioksidan serta dapat meningkatkan aliran darah cerebrovascular yang dapat membuat fungsi neuron menjadi lebih optimal, sehingga proses mengingat dapat lebih baik. 4 Flavonoid menyebabkan angiogenesis dan vasodilatasi pembuluh darah yang diperantarai oleh endothelial nitric oxide synthase (enos) sehingga menghasilkan vascular nitric oxide. Flavonoid pada air perasan buah jeruk Sunkist menginduksi aktivasi sinyal neuronal dan glial dan implikasi fungsional. Aktivasi extracellular receptor kinase (ERK), Akt dan cyclicamp respon elemen-binding protein (CREB) oleh flavonoid menghasilkan Brain Derived 4

Neurotrophic Factor (BDNF), Vascular Endothelial Growth Factor B (VEGF-B), dan Transforming Growth Factor-β (TGF-β) sehingga menyebabkan perubahan plastisitas sinaptik, angiogenesis dan neurogenesis, yang pada akhirnya memengaruhi memori, belajar dan kognisi. Aktivasi jalur tersebut juga dapat menyebabkan penghambatan sinyal pro-apoptosis pada neuron. Induksi flavonoid menginhibisi Jun N-terminal kinase (JNK), apoptosis-kinase1dan jalur p38 mengarah ke penghambatan kedua apoptosis pada neuron dan pengurangan reaksi neuroinflammatory di mikroglia dengan penurunan ekspresi inducible nitric oxide synthase (inos) dan pengeluaran Nitric oxide (NO). 4 Mekanisme flavonoid dalam meningkatkan daya ingat yaitu dengan cara melindungi saraf terhadap cedera karena induksi neurotoksin dan neuroinflamasi, mempengaruhi fungsi endotel, mengaktifkan sinyal sinaptik, dan meningkatkan aliran darah ke otak. Perubahan efek selular yang timbul akibat pengaruh pemberian senyawa flavonoid menyebabkan peningkatan fungsi kognisi, membuat struktur otak menjadi efisien untuk menggambarkan sensor informasi oleh syaraf aferen, sebagai penyimpanan, proses penerimaan, dan pemunculan kembali memori. Efek vaskular yang timbul juga berpotensi dalam peningkatan fungsi cerebrovaskular yang akan memfasilitasi neurogenesis di hipokampus dan memengaruhi memori. 4 Serotonin dan dopamine merupakan neurotransmitter yang berperan penting dalam proses memori. Vitamin C / asam askorbat pada air perasan buah jeruk sunkist juga berperan dalam proses memori. 5,10 Asam askorbat merubah aktivitas hippocampus dengan memodulasi kerja serotonin (5-HT) dan dopamine (DA) di daerah hippocampus dan cortex prefrontal. Asam askorbat bekerja sebagai kofaktor enzim deoksigenase dalam pembentukan serotonin dan dopamine. Interaksi 5-HT- DA berhubungan dengan peningkatan memori. Stimulasi reseptor 5-HT 2A pada cortex prefrontal berhubungan dengan berhubungan dengan fasilitasi tonik aktivitas neuron piramidal yang berhubungan dengan respon saraf selama proses memori. Stimulasi reseptor 5-HT IA meningkatkan pelepasan DA pada cortex prefrontal dan 5

hippocampus. Aktivitas prefrontal dopamine berhubungan dengan kontrol dari reseptor D 1 yang memediasi perhatian dan fungsi memori. 9 Kalium mengaktivasi pompa Na+/K+ dan meningkatkan Inwardly Rectifying K+ (Kir) Channel yang menyebabkan hiperpolarisasi dan vasodilatasi pembuluh darah. 11 Magnesium menginduksi pelepasan Nitric Oxide Syntethase (NOS) yang menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah. Magnesium dan zinc meningkatkan produksi Brain Derived Neurotrophic Factor (BDNF) yang berperan plastisitas sinaptik sehingga mempercepat penghantaran impuls antar sinaps dan neurogenesis. 12 Kalsium berperan dalam aktivasi cyclic-amp-response element-binding preotein (CERB) yang berperan dalam proses plastisitas sinaptik dan mempercepat penghantaran impuls. 13,14 Glukosa dapat memasuki parenkim otak melalui molekul tinggi memproduksi GLUT1 glucose transporter (GLUT) yang ada didalam endotel pembuluh darah. Kemudian glukosa berpindah ke cairan ekstra sel masuk ke dalam saraf melalui molekul rendah GLUT1 trasporter. Dengan adanya glukosa didalam saraf, maka akan memengaruhi penghantaran antar sinaps menjadi lebih baik. 15 6

Air perasan buah jeruk sunkist Flavonoid Vitamin C / Asam Askorbat Vascular Nitric Oxide Aktivasi ERK, Akt, CERB Hippocampus dan cortex prefrontal enos BDNF, VEGF-B, TGF-β Serotonin Dopamine Vasodilatasi Angiogenesis 5-HT A2 5-HT A1 D 1 D 2 Aliran darah otak Aktivitas respon saraf Aktivitas saraf Efek depolarisasi Suplai O 2 Otak Neurogenesis plastisitas sinaps Memory 7

Air perasan buah jeruk sunkist K + Mg Zn Ca Glukosa Aktivasi pompa Na+/ K+ & KIR channel NOS BDNF Plastisitas sinaps Aktivasi cerb Pembuluh darah ECF Vasodilatasi Aliran darah ke otak Penghantaran impuls & neurogenesis Saraf Penghantaran impuls Suplai O 2 Memory Gambar 1.1 Bagan hubungan air perasan jeruk Sunkist dengan memori jangka pendek 8

1.6 Hipotesis Penelitian Air perasan jeruk Sunkist (Citrus sinensis (L.) Osbeck) meningkatkan memori jangka pendek pada laki-laki dewasa. 9