LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT SOSIALISASI STIMULASI FISIOTERAPI DAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK DI POSYANDU BANJAR ANGKAH PONDOK TABANAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. diulang lagi, maka masa balita disebut sebagai masa keemasan (golden period),

KERANGKA ACUAN STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG (SDIDTK) ANAK

KERANGKA ACUAN KERJA STIMULASI, DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG ( SDIDTK)

PINTAR BANANA SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI KUALITAS BALITA DI RW 04 DAN RW 05 DESA ROWOSARI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. optimal baik fisik, mental, emosional maupun sosial serta memiliki inteligensi

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, deteksi, intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang (Depkes

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi sumber daya yang berkualitas tidak hanya dilihat secara fisik namun

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

BAB I PENDAHULUAN. Periode lima tahun pertama kehidupan anak (masa balita) merupakan masa

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa balita adalah masa emas (golden age) dalam rentang. perkembangan seorang individu, pada masa ini anak mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dengan segala hasil yang ingin dicapai, di setiap negara

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Periode penting dalam masa tumbuh kembang seorang anak adalah masa

BAB I PENDAHULUAN. Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas masa depan anak dapat dilihat dari perkembangan dan

penting dalam menentukan arah serta mutu pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Kemampuan orangtua dalam memenuhi kebutuhan anak akan asuh, asih,

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BALITA DI KELURAHAN BRONTOKUSUMAN KECAMATAN MERGANGSAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. membangun manusia seutuhnya yang dapat dilakukan melalui berbagai. dimasa yang akan datang, maka anak perlu dipersiapkan agar dapat

J-PENGMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 1, No. 1, Mei 2017: Page ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. (Wong, 2009). Usia pra sekolah disebut juga masa emas (golden age) karena pada

Tahun Ajaran Baru Membuat Orang Tua Sibuk

BAB I PENDAHULUAN. yang bisa merangsang motorik halus anak. Kemampuan ibu-ibu dalam

DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG (DDTK)

BAB I PENDAHULUAN. badan kurang dari 2500 gram saat lahir 1, sedangkan Berat Badan Lahir

Program Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) 1. Pengertian Program SDIDTK merupakan program pembinaan tumbuh kembang anak

BAB 1 PENDAHULUAN. dilanjutkan ke 8 tahap mulai bayi (0-18 bulan), toddler (1,5 3 tahun), anakanak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masa balita merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan berat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, yang mencakup beberapa sub bidang, salah satu lingkup

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, khususnya bayi dan balita. Tujuan Posyandu adalah menunjang penurunan Angka

BAB I PENDAHULUAN. berkembang secara optimal sesuai usianya, baik sehat secara fisik, mental,

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI BALITA SEHAT BERSAMA FISIOTERAPI UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan pada masa pra sekolah merupakan tahap

BAB I PENDAHULUAN. usia dini, 50% akan mencapai kemampuan kemudian, 75% anak akan mencapai

REPI SEPTIANI RUHENDI MA INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu prioritas Kementrian Kesehatan saat ini adalah meningkatkan status

BAB I PENDAHULUAN. dari 400 gr di waktu lahir menjadi 3 kali lipatnya seteleh akhir tahun ketiga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lima tahun pertama kehidupan anak adalah masa yang sangat penting karena

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan sukses di masa depan, demikian juga setiap bangsa menginginkan

Prosiding SNaPP2015 Kesehatan pissn eissn ¹Yuanita Lely Rachmawati, ²Dyah Nawang Palupi, ³Delfi Fitriani

Penyuluhan Perkembangan Anak Usia Dini dan Anak Hyperactive Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan. Chr Argo Widiharto, Suhendri, Venty.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama pembangunan nasional menurut Radiansyah (dalam Oktaviani,

BAB 1 PENDAHULUAN. tetapi berbagai permasalahan yang sangat mendasar, terutama dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-5 TAHUN DI TK AISYIYAH 50 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. peka menerangkan derajat kesehatan masyarakat. Salah satu masalah

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya

PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jakarta, Maret 2013 Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, DR. Sudibyo Alimoeso, MA

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap kesejahteraan manusia. Setiap kegiatan dan upaya untuk

KARAKTERISTIK IBU BALITA KAITANNYA DENGAN PELAKSANAAN STIMULASI, DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA

BAB 1 PENDAHULUAN. serta biasanya sudah mulai mengikuti program presschool (Dewi,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, pembinaan

BAB II TINJAUAN TEORI. suatu rumah tangga. Keluarga inti terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anaknya. deteksi dan intervensi dini (Soetjiningsih, 2014).

BAB 1 PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan toddler. Anak usia toddler yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. (Ariwibowo, 2012) atau sekitar 13% dari seluruh penduduk Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

: Lingkar Kepala, Perkembangan Anak

BAB I PENDAHULUAN. pada anak yang meliputi seluruh perubahan, baik perubahan fisik, perkembangan kognitif, emosi, maupun perkembangan psikososial yang

BAB I PENDAHULUAN. Masa golden period, potensi-potensi yang dimiliki seseorang akan

Peningkatan Ketrampilan Guru Paud Dalam Melakukan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu mencapai tugas perkembangannya. Menerangkan gambar dan tulisan

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan satu sama lain tetapi sifatnya berbeda, namun ke dua nya. mengenal faktor resiko pada anak usia toddler.

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-3 TAHUN DI POSYANDU TERATAI I DESA BANGUNJIWO TAHUN 2015

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

Prestasi, Volume 1, Nomor 2, Juni 2012 ISSN PELATIHAN TERAPI PIJAT BAYI PADA ORANG TUA DI DESA PESAYANGAN UTARA, MARTAPURA

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

GAMBARAN PERKEMBANGAN BALITA GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KABUPATEN JOMBANG

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perkembangan fase selanjutnya (Dwienda et al, 2014). Peran pengasuhan tersebut

A-PDF OFFICE TO PDF DEMO: Purchase from to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem Kesehatan Nasional merupakan suatu tatanan yang mencerminkan

Silabus Pelatihan Pelatih TIDI

DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK D j a u h a r I s m a i l Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. keturunan dan dapat berguna bagi nusa dan bangsa di kemudian hari. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Down, gangguan mental dan lain-lain. Oleh karena itu penyimpangan

BAB I PENDAHULUAN. maupun psikososial. Namun, sebagian orang tua belum. pertumbuhan dan perkembangannya (Nursalam, 2005: 31-

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN.

ABSTRAK. Kata kunci: anak balita, perkembangan, indeks antropometri, pertumbuhan, motorik kasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Anak prasekolah adalah anak berusia dua sampai lima tahun. Rentang usia

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan pada Provinsi Jawa Barat 2007 dijumpai dari balita yang. terancam bergizi buruk sebanyak bayi.

HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA TAWANREJO BARENG KLATEN

Nurin Fauziyah Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BAYI MELALUI STIMULASI IBU DI KELURAHAN KEMAYORAN SURABAYA

TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN TINGKAT PARTISIPASI IBU BALITA BERKUNJUNG DI POSYANDU

BAB I PENDAHULUAN UKDW. organ-organ dan sistemnya yang terorganisasi (IDAI, 2002). personal social (kepribadian dan tingkah laku),

BAB 1 PENDAHULUAN. organisme menuju tingkat kedewasaan atau kematangan (maturation) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Oleh : Suyanti ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis. Perubahanperubahan

Transkripsi:

Skema: Pendidikan/ Penyuluhan Kesehatan LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT SOSIALISASI STIMULASI FISIOTERAPI DAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK DI POSYANDU BANJAR ANGKAH PONDOK TABANAN KETUA Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi, SSt.Ft, M.Fis 1990060820160422001 ANGGOTA: dr. Nila Wahyuni, M.Fis 0008108304 I Putu Gde Surya Adhitya, S. Ft 1992092820160412001 Made Hendra Satria Nugraha, S. Ft 1993031020160412001 Putu Ayu Sita Saraswati, S.Ft 1992052320160412001 UNIT PENGABDIAN PADA MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017

KATA PENGANTAR Puji syukur atas karunia dan anugrah Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya kegiatan pengabdian masyarakat sosialisasi Stimulasi Fisioterapi dan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Di Posyandu Banjar Angkah Pondok Tabanan tahun 2017. Sosialisasi ini diadakan selama satu hari yaitu pada tanggal 21 November 2017 dilaksanakan di Posyandu Banjar Angkah Pondok Tabanan yang diikuti oleh para orang tua yang memiliki anak balita, serta beberapa dosen program studi Fisioterapi dan mahasiswa Fisioterapi FK Unud. Kepada semua pihak yang ikut berpartisipasi dalam pengabdian masyarakat ini, kami ucapkan terimakasih. Denpasar, 24 Desember 2017 Tim pengabdian masyarakat

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.. 1 DAFTAR ISI.. 2 1.1 LATAR BELAKANG. 3 1.2. TUJUAN. 4 1.3. PESERTA SOSIALISASI 4 1.4. SUSUNAN ACARA 4 1.5. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN... 4 1.6. PENYELENGGARAAN. 4 1.7. MONITOING DAN EVALUASI 5 LAMPIRAN 6

SOSIALISASI STIMULASI FISIOTERAPI DAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK DI POSYANDU BANJAR ANGKAH PONDOK TABANAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang tua menginginkan mempunyai anak yang sehat, cerdas, berkualitas dan sukses di masa depan, demikian juga setiap bangsa menginginkan mempunyai generasi penerus yang mampu bersaing dan unggul ditengah persaingan global yang sangat kompetitif. Hal ini harus dianggap sebagai investasi untuk masa depan dan juga merupakan hak dari setiap anak. Salah satu upaya untuk mendapatkan anak yang seperti diinginkan tersebut adalah dengan melakukan upaya pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak dari bayi hingga balita. Para ahli tumbuh kembang anak mengatakan bahwa periode 5 (lima) tahun pertama kehidupan anak sebagai Masa Keemasan (golden period) atau Jendela Kesempatan (window opportunity), atau Masa Kritis (critical period). Periode 5 (lima) tahun pertama kehidupan anak (masa balita) merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat pada otak manusia dan merupakan masa yang sangat peka bagi otak anak dalam menerima berbagai masukan dari lingkungan sekitarnya. Pada masa ini otak balita bersifat lebih plastis dibandingkan dengan otak orang dewasa dalam arti anak balita sangat terbuka dalam menerima berbagai macam pembelajaran dan pengkayaan baik yang bersifat positif maupun negatif. Sisi lain dari fenomena ini yang perlu mendapat perhatian, otak balita lebih peka terhadap asupan yang kurang mendukung pertumbuhan otaknya seperti asupan gizi yang tidak adekuat, kurang stimulasi dan kurang mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai (Sukesi, 2011). Tumbuh kembang optimal adalah tercapainya proses tumbuh kembang yang sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh anak. Dengan mengetahui penyimpangan tumbuh kembang secara dini sehingga upaya-upaya pencegahan, stimulasi dan penyembuhan serta pemulihannya dapat dibenarkan dengan ini yang

jelas sedini mungkin pada masa-masa peka proses tumbuh kembang anak sehingga hasilnya dapat diharapkan akan tercapai (Depkes RI, 2009). Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran-ukuran fisik anak, terutama tinggi (panjang) badan. Berat badan lebih erat kaitannya dengan status gizi dan keseimbangan cairan (dehidrasi, retensi cairan), namun dapat digunakan sebagai data tambahan untuk menilai pertumbuhan anak. Pertambahan lingkar kepala juga perlu dipantau, karena dapat berkaitan dengan perkembangan anak (Needlman, 2000). Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan fungsi-fungsi individu antara lain: kemampuan gerak kasar dan halus, pendengaran, penglihatan, komunikasi, bicara, emosi- sosial, kemandirian, intelegensia2-8 bahkan perkembangan moral (Berk, 2000). Glascoe (2005), melaporkan bahwa kecurigaan orangtua terhadap perkembangan anaknya (dengan membandingkan terhadap anak-anak lain) mendapatkan hasil korelasi sebagai berikut; 80% anak mengalami keterlambatan tumbuh kembang dari anak seusianya, 75% anak mengalami gangguan motorik halus, 55% anak mengalami gangguan bicara, dan 40% anak mengalami gangguan keterampilan gerak kasar. Adapun upaya untuk memantau dan menindaklanjuti masalah pertumbuhan dan perkerbangan anak adalah dengan cara deteksi dini dan stimulasi tumbuh kembang anak. Deteksi dini adalah upaya penyaringan yang dilaksanakan untuk menemukan penyimpangan kelainan tumbuh kembang secara dini dan mengetahui serta mengenal faktorfaktor resiko terjadinya kelainan tumbuh kembang tersebut. Deteksi dini merupakan upaya pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita dan anak prasekolah merupakan tindakan skrining atau deteksi secara dini terutama pada usia anak sebelum 3 tahun. Sedangkan intervensi dimaksudnya adalah suatu kegiatan penanganan segera terhadap adanya penyimpangan tumbuh kembang dengan cara yang sesuai dengan keadaan misalnya perbaikan gizi, stimulasi perkembangan atau merujuk ke pelayanan kesehatan yang sesuai, sehingga anak dapat mencapai kemampuan yang optimal sesuai dengan umumnya (Depkes RI, 2009).

Stimulasi fisioterapi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar umur 0 2 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Setiap anak perlu mendapatkan stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan. Stimulasi tumbuh kembang anak dapat dilakukan oleh orang tua atau keluarga dalam kehidupan sehari-hari. Agar stimulasi tumbuh kembang dapat dilakukan dengan baik, maka orang tua atau keluarga wajib mendapatkan pendidikan bagaimana melakukan stimulasi tumbuh kembang anak dalam gerak dan fungsi tubuhnya. Hal ini dilakukan atas adanya penyimpangan termasuk tindak lanjut terhadap keluhan orang tua terkait masalah pertumbuhan dan perkembangan bayi, anak balita dan anak prasekolah (Levy, 1993). Melalui kegiatan Fisioterapi dalam bidang promotif dapat dilaksanakan yaitu dalam kaitannya promotif dilakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pelayanan kesehatan Fisioterapi berupa stimulasi fisioterapi tumbuh kembang bila ada anak yang mengalami gangguan tumbuh kembang dan deteksi dini tumbuh kembang anak untuk mencegah timbulnya masalah tumbuh kembang pada anak. Posyandu sebagai bentuk partisipasi masyarakat yang beraktifitas di bawah Departemen Kesehatan merupakan salah satu tataran pelaksanaan pendidikan dan pemantauan kesehatan masyarakat yang paling dasar. Salah satu tempat yang terpilih yakni Posyandu yang berada di Banjar Angkah Pondok. Banjar Angkah Pondok terletak di Desa Angkah, Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Banjar tersebut memiliki perkumpulan yaitu posyandu yang diadakan setiap 1 bulan sekali. Posyandu tersebut dibantu oleh 5 orang kader dan 1 orang perawat yang setiap bulannya membantu proses posyandu. Berdasarkan data survei yang telah dikumpulkan, tercatat sekitar 20 balita rutin mengikuti kegiatan posyandu setiap bulannya dan 10% balita sekiranya mengalami gangguan tumbuh kembang dan hampir 90% orang tua tidak mengetahui cara melakukan stimulasi dan deteksi dini tumbuh kembang anak. Akibat kurang pengetahuan stimulasi dan deteksi dini bagi para orang tua maupun para kader, oleh karena itu penting dilakukannya kegiatan sosialisasi dan pengenalan mengenai stimulasi dan deteksi dini tumbuh kembang anak di Banjar Angkah Pondok.

1.2 Tujuan 1. Mengenalkan stimulasi tumbuh kembang anak pada masyarakat umum 2. Untuk memberikan pengetahuan stimulasi fisioterapi dan deteksi dini tumbuh kembang anak pada orang tua dan kader di Banjar Angkah Pondok. 3. Mengajarkan kepada orang tua dan kader melakukan stimulasi fisioterapi untuk membantu meningkatkan tumbuh kembang anak bila terjadi masalah. 1.3 Peserta Sosialisasi 1. Seluruh orang tua dan Kader yang terdaftar di Posyandu Banjar Angkah Pondok, Tabanan. 2. Beberapa dosen Program Studi Fisioterapi FK Universitas Udayana 3. Beberapa mahasiswa Fisioterapi FK Universitas Udayana 1.4 Susunan Acara 09.00 09.30 : Acara sambutan-sambutan dan pembagian brosur 10.00 11.30 : Sosialisasi Tumbuh Kembang Anak Normal 11.30 12.30 : Simulasi stimulasi tumbuh kembang pada anak 12.30 13.00 : Tanya jawab dan diskusi 1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Hari/tgl : Jumat, 12 November 2017 Waktu : Pukul 09.00 13.00 Wita Tempat : Posyandu Banjar Angkah Pondok, Tabanan. 1.6 Penyelenggaraan Pelaksanan pelayanan pada masyrakat dimulai pada tahap persiapan dengan melakukan kunjungan ke Kepala Dusun/Banjar Angkah Pondok dan

Ketua kader Posyandu untuk melakukan perijinan, serta survey terkait dengan ada tidak masalah pada tumbuh kembang anak. Pada tahap ini, melibatkan beberapa staff dosen di Program Studi Fisioterapi FK Unud, Kepala Dusun/Banjar Angkah Pondok dan Ketua kader Posyandu, serta beberapa anak dan orang tua. Pada tahap ini, luaran yang diharapkan adalah terjalinnya kerja sama antara program studi Fisioterapi dengan masyarakat banjar Angkah Pondok serta terciptanya strategi pemecahan masalah terhadap tujuan pengabdian masyarakat yang akan dilakukan. Pada tahap pelaksanaan, dilakukan pelayanan Fisioterapi berupa pemberian sosialisasi stimulasi fisioterapi dan deteksi dini tumbuh kembang anak untuk mengurangi dan mencegah terjadinya gangguan tumbuh kembang anak. Dalam pemberian pelayanan fisioterapi, melibatkan para staff dosen di Program Studi Fisioterapi FK Unud yang telah memiliki job desk masing-masing. Dalam tahap pelaksanaan, staff dosen akan bertanggung jawab dalam proses pelaksanaan sosialisasi agar berjalan dengan baik dan kondusif. Pada tahap ini, dibagi menjadi 2 pemateri yaitu stimulasi fisioterapi pada tumbuh kembang anak dan deteksi dini tumbuh kembang anak yang menggunakan beberapa jenis alat ukur seperti Denver Development Screening Test (DDST) dan Gangguan Pemusatan Pertahian dan Hiperaktivitas (GPPH). Di akhir pelaksanaan ini juga akan diberikan proses melakukan deteksi dini secara mandiri bagi orang tua dan para kader untuk keberlangsungan program jangka panjang. 1.7 Monitoring dan Evaluasi Berdasarkan hasil kuisioner sebelum diberikan sosialisasi didapatkan hasil bahwa sebagian besar para orang tua dan kader belum mengetahui tentang pelayanan kesehatan Fisioterapi pada anak. Sebagian besar orang tua pernah mengalami kekhawatiran tentang tumbuh kembang dan perkembangan pada anaknya. Setelah diberikan sosialisasi tersebut para orang tua dan kader menjadi tahu tentang keberadaan pelayanan kesehatan Fisioterapi termasuk peran Fisioterapi bagi anak juga mengetahui bagaimana cara mencegah dan melakukan stimulasi

serta deteksi dini tumbuh kembang pada anak dengan latihan yang bisa dilakukan sendiri di rumah dengan aman.

LAMPIRAN Foto-foto