PERAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING DI INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
ISSN InfoDATIN PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI. Hari Anak-Anak Balita 8 April SITUASI BALITA PENDEK

Masalah Gizi di Indonesia dan Posisinya secara Global

PENANGANAN STUNTING TERPADU TAHUN 2018

Dinas Kesehatan Aceh 2016

TANTANGAN PROGRAM GIZI DI INDONESIA. Doddy Izwardy Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan

RPJMN KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT

Kegiatan Subdit Kesehatan Usia Reproduksi T.A 2017

GRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET TAMBAH DARAH (Fe3) DI INDONESIA TAHUN

Pokok-Pokok Kebijakan Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG)

Buku Saku Desa dalam Penanganan Stunting

UPAYA PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI YUSNIWATI, SKM, M. KES DINAS KESEHATAN PROVINSI ACEH

Pemberian Makanan Tambahan dalam meningkatkan status gizi anak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

PERINGATAN HARI GIZI NASIONAL KE JANUARI 2017 TEMA : PENINGKATAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH NUSANTARA MENUJU MASYARAKAT HIDUP SEHAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian negara berkembang di dunia termasuk Indonesia menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. MDGs lainnya, seperti angka kematian anak dan akses terhadap pendidikan

Pengantar Diskusi Binwil Unit Utama Kemenkes dengan Dinas Kesehatan Provinsi/Kab/Kota

PERAN GIZI DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stunting merupakan salah satu indikator masalah gizi yang menjadi fokus

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi khususnya balita stunting dapat menghambat proses

GIZI KURANG PENYEBAB STUNTING

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Gizi merupakan faktor penting untuk mewujudkan manusia Indonesia.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI DAN ADVOKASI SERIBU HARI PERTAMA KEHIDUPAN (1000 HPK) RABU, 27 JULI 2016

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal serta melindungi anak dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Untuk

ANALISIS SITUASI PANGAN DAN GIZI

kekurangan energi kronik (pada remaja puteri)

POLA PEMBERIAN ASI DAN STUNTING BAYI USIA ENAM SAMPAI SEBELAS BULAN

Filosofi. Mendekatkan Akses pelayanan kesehatan yg bermutu kepada masyarakat. UKM_Maret

Mencegah kekurangan gizi pada anak, mencegah stanting.

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Faktor yang berkontribusi terhadap kejadian BGM di Provinsi Lampung

Food 1000 HPK. for Kids. Warisan untuk Anak Cucu. Asal... Luar Biasa! 1000 HPK. Kehamilan Usia 1 Tahun Usia 2 Tahun. GEN CERDAS Bisa Diturunkan,

REVITALISASI KEGIATAN PEMBINAAN GIZI MELALUI PGS DAN PSG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)

SERIBU HARI UNTUK NEGERI

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

OLEH: DODIK BRIAWAN (KULIAH PEMBEKALAN KKP ILMU GIZI, BOGOR, 5 MEI 2012) KOMPETENSI KKP/Internship (AIPGI)

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia ini

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masa kehamilan merupakan masa periode awal kehidupan atau biasa disebut

BAB I PENDAHULUAN. gizi yang dimulai sejak janin berada di kandungan sampai anak berusia 2 tahun.

BAB VII PENUTUP. a. Terjadi pengurangan proporsi anggaran APBD untuk kegiatan program gizi

ISSN InfoDATIN PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI SITUASI GIZI. di Indonesia. 25 Januari - Hari Gizi dan Makanan Sedunia

PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA

BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

REPUBLIK INDONESIA 2. PRIORITAS NASIONAL KESEHATAN

b. Tujuan Khusus Meningkatkan cakupan hasil kegiatan Bulan Penimbangan Balita (BPB) di Puskesmas Losarang.

PENURUNAN ANGKA KESAKITAN DAN KEMATIAN MELALUI PENERAPAN PHBS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

kegiatan Direktorat Gizi Masyarakat. Berbagai hambatan dan kendala yang diidentifikasi, telah

BAB I PENDAHULUAN. terjadi sangat pesat. Pada masa ini balita membutuhkan asupan zat gizi yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. beban permasalahan kesehatan masyarakat. Hingga saat ini polemik penanganan

TINJAUAN PUSTAKA Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kesejahteraan manusia. Gizi seseorang dikatakan baik apabila terdapat

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. keemasan, yang memiliki masa tumbuh kembangnya berbagai organ tubuh. Bila

RENSTRA DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI PERIODE intensitas upaya-upaya pencegahan. yang melaksanakan pembinaan petugas kab/puskesmas KH)

PANDUAN PENGISIAN KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) DAN MONITORING EVALUASI KEGIATAN PEMBINAAN GIZI

INISIASI MENYUSU DINI & PEMBERIAN ASI SECARA EKSKLUSIF

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan mempunyai visi mewujudkan masyarakat mandiri untuk

Dr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Gizi merupakan salah satu unsur penting sebagai penentu dalam peningkatan kualitas

HUBUNGAN STATUS GIZI BERDASARKAN INDEKS ANTROPOMETRI TUNGGAL DAN ANALISIS LANJUT DATA RISKESDAS 2007 YEKTI WIDODO & TIM

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET

PENGUATAN YANKES DI DTPK MELALUI PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS KESEHATAN KOTA UPTD PUSKESMAS SEMEMI

BAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

Kartu Menuju Sehat (KMS)

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM UPAYA PENCEGAHAN & PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH DINAS KESEHATAN Jalan Jend.Sudirman No.24 Telp SUNGAI PENUH Kode Pos : 37112

BAB 1 PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh keadaan gizi (Kemenkes, 2014). Indonesia merupakan akibat penyakit tidak menular.

SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016

Daya tahan rendah Mudah sakit Kematian

MENGAPA KITA PERLU MEMAHAMI SCALING UP NUTRITION (SUN)

Keynote Speech. Nila Farid Moeloek. Disampaikan pada Mukernas IAKMI XIV Manado, 18 Oktober 2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang kekurangan gizi dengan indeks BB/U kecil dari -2 SD dan kelebihan gizi yang

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERBAIKAN GIZI

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari

GAMBARAN SUMBER DAYA KESEHATAN (TENAGA BIDAN) PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG

Strategi Penanggulangan Masalah Gizi Melalui Desa Siaga. Arum Atmawikarta Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Bappenas

BAB I PENDAHULUAN. yakni gizi lebih dan gizi kurang. Masalah gizi lebih merupakan akibat dari

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

BAB 1 PENDAHULUAN. (usia tahun) berjumlah sekitar 43 juta jiwa atau 19,61 persen dari jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. dimulai dengan perhatian utama pada proses tumbuh kembang sejak. pembuahan sampai mencapai dewasa muda. Pada masa tumbuh kembang

BAB 1 : PENDAHULUAN. Millenuim Development Goals (MDGs) adalah status gizi (SDKI, 2012). Status

BAB I PENDAHULUAN. Selama usia sekolah, pertumbuhan tetap terjadi walau tidak secepat

PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA SEHAT

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan). Maka kesehatan adalah dasar

PROGRAM PERBAIKAN GIZI MAKRO

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya angka kematian bayi dan anak merupakan ciri yang umum

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan prevalensi balita gizi pendek menjadi 32% (Kemenkes RI, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. yang apabila tidak diatasi secara dini dapat berlanjut hingga dewasa. Untuk

Transkripsi:

PERAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING DI INDONESIA DODDY IZWARDY DIREKTUR GIZI MASYARAKAT BANDAR LAMPUNG, 17 OKTOBER 2018 1 1

KONDISI PERMASALAHAN KESEHATAN DAN GIZI

PERMASALAHAN KESEHATAN DAN GIZI SUDAH TERJADI DI REMAJA (RISKESDAS 2013) Kurang Energi Kronik pada remaja (15-19) Ibu Hamil Tidak Hamil Status Persentase (%) 38.5% 46.6% Anemia (kurang darah) remaja putri (13-18 tahun) 22.7% Status gizi anak usia 5-18 tahun Stunting (pendek) Obesitas (gemuk) Kurus Kekurangan protein pada usia 13-18 tahun Pernikahan dini (<20 tahun) (Q1-Q5) 29.8% 4.8% 9.2% 48.1% 3.9% - 17.3%

FAKTOR RISIKO DAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (*RISKESDAS 2007 DAN **RISKESDAS 2013) 26.1% RENDAHNYA AKTIVITAS FISIK** 93.5% ORANG >10 TAHUN YANG RENDAH KONSUMSI BUAH DAN SAYUR** 25.8% DEWASA >15 TAHUN YANG HIPERTENSI 6.9% DEWASA>15 TAHUN YANG DIABETES 1,4% KANKER 36.3% ORANG >15 TAHUN YANG MEROKOK** 1.9% WANITA >10 TAHUN YANG MEROKOK

DAMPAK STUNTING TERJADI PROSES 3G GAGAL TUMBUH; Berat Lahir Rendah, kecil, pendek, kurus, daya tahan rendah, mudah sakit GAGAL KEMBANG, Gangguan Kognitif, lambat menyerap pengetahuan nilai sekolah dan keberhasilan pendidikan GANGGUAN METABOLISME TUBUH, berisiko gemuk dan terkena penyakti tidak menular Fenomena ini disebut sebagai 'Fetal Origin Hypothesis,' atau Developmental Origin of Health and Disease (DOHaD), yang dapat diartikan bahwa, penyakit-penyakit kronis ini berakar dari respons tubuh terhadap kekurangan gizi pada masa awal kehidupan

KENAPA KONVERGENSI PROGRAM INTERVENSI STUNTING? KONTRIBUSI KEBERHASILAN PENCEGAHAN STUNTING GIZI SPESIFIK (berkontribusi 30%) GIZI SENSITIF (berkontribusi 70%) -Kegiatan dilakukan oleh sektor kesehatan. -Ditujukan khusus untuk 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) -Bersifat jangka pendek -Hasilnya didapat dalam waktu relatif pendek -Kegiatan pembangunan diluar sektor kesehatan. -Sasaran masyarakat umum -Bersifat jangka panjang 6

KONVERGENSI PROGRAM Mengintegrasikan seluruh intervensi kesehatan (spesifik) dan non-kesehatan (sensitif) Mengimplementasikan pendekatan THIS (tematik, holistik, integratif, dan spasial) dan money follow program percepatan perbaikan gizi Rencana integrasi yang akan dilakukan berupa integrasi K/L, lokasi, dan intervensi. Intervensi Terintegrasi Pemerintah didukung Non Pemerintah Kemenkes K/L Mitra Pembangunan Dunia Usaha Akademisi dan Organisasi Profesi Organisasi Masyarakat Madani

PENGUATAN KAPASISTAS PEMERINTAH DAERAH UNTUK KONVERGESI PENCEGAHAN STUNTING (PILAR KE-3) MELALUI KOLABORASI: SOSIALISASI, ADVOKASI, ORIENTASI DAN PELATIHAN MULTI SEKTORAL 1. Analisis STUNTING DISEBABKAN OLEH FAKTOR MULTIDIMENSI SEHINGGA PENANGANANNYA PERLU DILAKUKAN OLEH MULTISEKTOR 5. Monitoring target dan pencapaian penyebab stunting di daerah 2. Menentukan rencana aksi multisektor 4. Koordinasi pelaksanaan 3. Pemberian intervensi prioritas 8

MENCEGAH TERJADINYA STUNTING: FOKUS 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN

Stunted Growth (syst rev WHO) Faktor Ibu hamil Under-nutrisi masa remaja, kehamilan, dan laktasi Ibu pendek (<150 cm) Infeki pd Ibu Kehamilan remaja Gangguan mental pada Ibu IUGR dan kelahiran premature Jarak anak yg pendek Hipertensi (eclampsia) Kualitas pangan Rendahnya intake micronutrient (Vit dan mineral) Buruknya keragaman pangan dan sumber protein hewani Taboo makanan Kekurangan kecukupan energi Intake zat gizi (Ibu dan Baduta) Praktik feeding Infrequent feeding Inadequate feeding (selama dan setelah sakit) Kekurangan intake (kuantitas dan kualitas) ASI Tidak ASI ekslusif Tidak Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Infeksi Infeksi saluran cerna (diare, amoebiasis, kecacingan) Infeksi saluran nafas (ISPA, pneumonia) Malaria HIV/AIDS TB Infeksi yg menurunkan nafsu makan Faktor lingkungan dan pola asuh Stimulasi bayi dan balita yg kurang Pola asuh yg jelek Sanitasi yg jelek Ketahanan pangan keluarga yg jelek Pendidikan Ibu/ pengasuh yg rendah Ekonomi Pemberdayaan ekonomi keluarga Akses modal Akses kes Akses Yankes bermutu Pendidikan Akses Kualitas guru Infrastruktur Jalan Listrik Komunikasi Budaya Norma/ kepercayaan Status wanita Sist. pangan Pertanian Food safety Lingk. Perumahan Air bersih Bencana 10 Iklim

Sumber : A review of child stunting determinants in Indonesia 2017, Beal, et all, Journal Maternal and Child Nutrition RISET TERBARU TENTANG STUNTING APA FAKTOR DETERMINAN PENTING PADA STUNTING DI INDONESIA? Bayi tidak diberi ASI Eksklusif Ibu yang berpostur pendek Kelahiran prematur Bayi lahir pendek Kurangnya akses pelayanan kesehatan Pendidikan ibu yang rendah Tinggal di pedesaan Status sosio-ekonomi rumah tangga yang rendah Akses jamban dan air minum yang tidak memadai

3 KOMPONEN UTAMA PENANGGULANGAN STUNTING - POLA ASUH POLA MAKAN AIR BERSIH SANITASI Cegah Stunting, Itu Penting 3

PERBAIKAN POLA MAKAN-POLA ASUH- PELAYANAN KESEHATAN (PERBAIKAN AKSES SANITASI DAN AIR BERSIH) DAN PERUBAHAN PERILAKU Rendahnya akses terhadap MAKANAN dari segi jumlah dan kualitas gizi POLA ASUH yang kurang baik terutama pada perilaku dan praktek pemberian makan bayi dan anak Rendahnya akses terhadap PELAYANAN KESEHATAN termasuk akses sanitasi dan air bersih Politik, sosial dan budaya Kemiskinan AKAR MASALAH Kurangnya pemberdayaan perempuan Degradasi Lingkungan

CONTOH MODEL INTERVENSI IMPLEMENTATIF DI KABUPATEN TASIKMALAYA

PENDEKATAN KONVERGENSI TK. DESA 15

KAMPUNG GIZI SEBAGAI MODEL PENGINTEGRASIAN LINTAS SEKTOR UNTUK PENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING Level Pusat Sinergi Lintas K/L di Tk. Pusat PERPRES:GNPPG Level Provinsi Sinergi Lintas UPTD di Tk. Prov PERDA: PPG Level Kab/Kota Sinergi Lintas UPTD di Tk. Kab PERDA KAMPUNG GIZI Level Kecamatan Sinergi Lintas Sektor di Kec SK CAMAT KAMPUNG GIZI Level Desa Sinergi Lintas Sektor di Desa SK KADES KAMPUNG GIZI Level Posyandu Sinergi PMT di Posyandu Pelaksana KAMPUNG GIZI Level Keluarga Penguatan Pangan Keluarga Ibu Sbg Komandan Gizi Keluarga 16

Asupan Makanan Survailans Gizi BOK Kemkes: Intervensi Spesifik dan PMT BKKBN: Kampung KB Pola Asuh Balita Dana PKH Kemensos: Program Keluarga Harapan KUNCI: Integrasi Lokus (Desa) Integrasi Sasaran (Keluarga Bumil dan Balita) Kemenag: Program Catin Ormas: Kampanye, Edukasi KUKM: Usaha UKM Dana CSR Perusahaan: CSR bantuan PMT Dana Bedah Rmh, Sanitasi PUPR: Bedah Rumah, PAMSINAS, STBM Ketahanan Pangan Keluarga Lumbung Pangan Desa Dana KRPL Kementan: Kawasan Rumah Pangan Lestari Dana Bibit Ikan KKP: Kampanye Makan Ikan Dana Desa Kemendes: Bantuan Kegiatan Posyandu 17

No Sektor Sasaran Intervensi Pelaksana 1 Kesehatan PERAN LINTAS SEKTOR DALAM KAMPUNG GIZI MENUJU KONVERGENSI(1) Remaja Putri Calon Pengantin Ibu Hamil Ibu Menyusui (0-6 bln); Bayi 0-6 bln Ibu Menyusuai (7bln 24 bln); Bayi 7-24 bln Kesehatan reproduksi remaja Pemberian Tablet Besi (TTD) Edukasi calon pengantin (program TANCAP) Imunisasi ANC lengkap (deteksi faktor risiko, Buku KIA) Imunisasi Edukasi Gizi (Kelas Bumil) PMT Bumil (Pemanfaataan makanan lokal untuk ISI PIRINGKU) Inisiasi Menyusui Dini (IMD) ASI Eksklusif Pemantauan Status Gizi (BB/U, TB/U, BB/TB) Imunisasi PMT Ibu Menyusui (Pemanfaatan makanan lokal untuk ISI PIRINGKU) ASI Makanan Pendamping ASI Pemantauan Status Gizi (BB/U, TB/U, BB/TB) Imunisasi Stimulasi Tumbuh Kembang PMT Ibu Menyusui (Pemanfaatan makanan lokal untuk ISI PIRINGKU) Nakes Puskesmas dan SBH Nakes Puskesmas dan KUA Bidan, Kader, PKK, Bumil Bidan, Kader, PKK, Ibu Menyusui Bidan, Kader, PKK, Ibu Menyusui 18

No Sektor Sasaran Intervensi Pelaksana 1 Kesehatan (Lanjutan) PERAN LINTAS SEKTOR DALAM KAMPUNG GIZI MENUJU KONVERGENSI(2) Balita (25 bln- 60 bln) Pemantauan Status Gizi (BB/U, TB/U, BB/TB) Capsul Vitamin A PMT Penyuluhan Stimulasi Tumbuh kembang Kader Kesehatan, Bidan 2 Kemen Dikbud Balita (3th-6 th) PAUD Kader PAUD 3 BKKBN Pasangan Usia Subur Perencanaan kehamilan (kontrasepsi), Program Kampung KB 3 Kemensos Keluarga dengan Ibu Hamil dan Balita Program Keluarga Harapan (PKH) Raskin PLKB, Bidan Kader PKH 4 Kemenag Calon Pengantin Persyaratan catin, Edukasi Calon Pengantin KUA, Bidan 5 Kemen PUPR Pada Level Desa Akses jalan, Listrik, Sarana Umum Pada Level Keluarga: Keluarga dg Bumil/Baduta yang tidak punya sarana sanitasi dan air bersih 6 Kementan Keluarga dengan Ibu Hamil dan Balita Pembangunan Sanitasi dasar dan air bersih Pengembangan KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari): Pemberian bibit tanaman, ikan, ayam, dll PAMSINAS / STBM Penyuluah Pertanian Lapangan (PPL) 19

No Sektor Sasaran Intervensi Pelaksana 7 Kemen KP Level desa Kampanye Makan Ikan KKP Level Keluarga Keluarga dengan Bumil dan Balita Pemberian Bibit Ikan 8 Kemen KUKM Level Desa Pengembangan Usaha di Tk Desa Level Keluarga Keluarga dengan Bumil dan Balita Diikutkan dalam program peningkatan ekonomi 9 Kemendes Level Desa Peningkatan Alokasi Dana Desa untuk Kesehatan 10 Organisasi Kemasyarakatan/ Keagamaan PERAN LINTAS SEKTOR DALAM KAMPUNG GIZI MENUJU KONVERGENSI(3) Level Posyandu Level Desa Menunjang kegiatan kader (transport kader, makanan lokal, dll) Membantu sosialisasi, edukasi, dan penggerakan KKP Kemen KUKM Kemendes, Kepala Desa Bupati, Camat, Kepala Desa 11 Swasta (CSR) Level Posyandu Bantuan untuk PMT Bumil dan Balita Kemen Perindustrian 20

21