b. Tujuan Khusus Meningkatkan cakupan hasil kegiatan Bulan Penimbangan Balita (BPB) di Puskesmas Losarang.
|
|
- Susanto Cahyadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KERANGKA ACUAN KEGIATAN SWEEPING PELAKSANAAN BPB, PENIMBANGAN BULANAN DI POSYANDU DAN PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A PADA BAYI DAN BALITA UPT PUSKESMAS LOSARANG TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN Kegiatan Bulan Penimbangan Balita (BPB) dilaksanakan dalam rangka pemantauan pertumbuhan balita dengan melakukan penimbangan Berat Badan (BB) dan pengukuran Tinggi Badan (TB) untuk mendapatkan gambaran status gizi balita. Kegiatan BPB dilaksanakan 2 kali setahun setiap Bulan Pebruari dan Agustus bersamaan dengan pemberian kapsul Vitamin A secara serempak di Posyandu. Sasaran kegiatan BPB dan adalah seluruh balita umur 0-59 bulan dan pemberian kapsul Vitamin A balita 6-59 bulan dengan target 100%. Dalam kegiatan BPB, sweeping perlu dilaksanakan apabila ada balita yang belum ditimbang BB dan diukur TB serta belum mendapatkan kapsul Vitamin A pada saat pelaksanaan di Posyandu. Hasil kegiatan BPB di Puskesmas Losarang Bulan Pebruari 2017 sebesar 76,3%, dengan capaian Desa Krimun 91%, Desa Losarang 70%, Desa Muntur 76%, Desa Santing 76%, Desa Ranjeng 69% dan Desa Puntang 75%, maka perlu dilakukan sweeping untuk meningkatkan cakupan. II. TUJUANV a. Tujuan Umum Mencapai target 100% balita 0-59 bulan yang ditimbang BB dan diukur TB, serta balita 6-59 bulan yang diberikan kapsul Vitamin A. b. Tujuan Khusus Meningkatkan cakupan hasil kegiatan Bulan Penimbangan Balita (BPB) di Puskesmas Losarang. c. SASARAN DAN SUMBER PENDANAAN Sasaran pada kegiatan ini adalah balita 0-59 yang belum ditimbang BB dan diukur TB pada saat pelaksanaan kegiatan BPB Bulan Pebruari 2017 di Posyandu dan balita 6-59 bulan yang belum diberikan kapsul Vitamin A di Posyandu. Biaya kegiatan ini dibebankan pada Dana DAK Non Fisik Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Tahun d. WAKTU DAN TEMPAT Kegiatan sweeping BPB dilaksanakan pada Bulan Pebruari 2017 di 6 Desa. (Waktu dan tempat kegiatan terlampir). e. KELUARAN YANG DIHARAPKAN Cakupan hasil kegiatan Bulan Penimbangan Balita (BPB) dan pemberian kapsul Vitamin A di Puskesmas Losarang 100%.
2 Kepala UPT Puskesmas Losarang Hj. IDA NURAIDA, SST, SKM, MKM NIP VALIDASI BALITA GIZI BURUK (BB/U) KERANGKA ACUAN KEGIATAN UPT
3 PUSKESMAS LOSARANG 2017 TAHUN I. PENDAHULUAN Kegiatan Bulan Penimbangan Balita (BPB) dilaksanakan dalam rangka pemantauan pertumbuhan balita dengan melakukan penimbangan Berat Badan (BB) dan pengukuran Tinggi Badan (TB) untuk mendapatkan gambaran status gizi balita. Kegiatan BPB dilaksanakan 2 kali setahun setiap Bulan Pebruari dan Agustus. Status gizi balita yang didapatkan dari hasil kegiatan BPB adalah status gizi BB/U, PB/TB/U dan BB/PB/TB. Hasil kegiatan BPB Bulan Pebruari 2017 di Puskesmas Losarang didapatkan status gizi balita BB/U sangat kurang sebesar 1,74%, sedangkan status gizi BB/U sangat kurang Desa Krimun 1,96%, Desa Losarang 1,46%, Desa Muntur 1,06%, Desa Santing 1,16 %, Desa Ranjeng 1,77% dan Desa Puntang 2,72%. Balita 0-59 bulan dengan status gizi BB/U sangat kurang perlu dilakukan validasi dengan melakukan penimbangan BB dan pengukuran TB/PB ulang dengan kunjungan rumah. II. TUJUAN a. Tujuan Umum Tersisirnya balita dengan status gizi BB/U sangat kurang hasil kegiatan Bulan Penimbangan Balita dan mengidentifikasi balita status gizi BB/U sangat kurang dan balita status gizi BB/TB/PB sangat kurus di Puskesmas Losarang. b. Tujuan Khusus 1) Mengetahui gambaran balita status gizi BB/U sangat kurang dan BB/TB/PB sangat kurus di Puskesmas Losarang Tahun ) Memperoleh data balita balita status gizi BB/U sangat kurang dan BB/TB/PB sangat kurus berdasarkan nama dan alamat (by name by addres), kelompok umur, jenis kelamin dan status ekonomi. III. SASARAN DAN SUMBER PENDANAAN Sasaran pada kegiatan ini adalah balita 0-59 bulan dengan status gizi BB/U sangat kurang hasil kegiatan BPB Bulan Pebruari Biaya kegiatan ini dibebankan pada Dana DAK Non Fisik Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Tahun IV. WAKTU DAN TEMPAT Kegiatan validasi balita dengan status gizi BB/U sangat kurang dilaksanakan pada Bulan Maret 2017 di 6 Desa. (Waktu dan tempat kegiatan terlampir). V. KELUARAN YANG DIHARAPKAN Laporan data validasi balita dengan status gizi BB/U sangat kurang dan data status gizi Puskesmas Losarang Tahun 2017
4 Kepala UPT Puskesmas Losarang Hj. IDA NURAIDA, SST, SKM, MKM NIP KERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMANTAUAN PELAKSANAAN PMT PEMULIHAN IBU HAMIL KEK GAKIN UPT PUSKESMAS LOSARANG TAHUN 2017
5 I. PENDAHULUAN Kurang Energi Kronis (KEK) merupakan keadaan dimana ibu penderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu. KEK dapat terjadi pada Wanita Usia Subur dan pada Ibu Hamil. (Depkes RI, 2002) Seseorang dikatakan menderita risiko KEK bilamana Lingkar Lengan Atas (LILA) <23,5 cm. Ibu hamil KEK merupakan ibu hamil yang mempunyai resiko tinggi karena dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan janin serta terhadap status gizi ibunya. Dampak tersebut diantaranya bayi lahir BBLR (lahir <2500 gram), yang akan memerlukan perhatian lebih dalam perawatannya karena pertumbuhan dan perkembangannya tidak sama dengan bayi yang lahir normal >2500 gram. Disamping itu juga membahayakan jiwa ibu ketika persalinan maupun masa nifas. Prevalensi Ibu Hamil KEK di Puskesmas Losarang Tahun 2016 sebesar 7,45%. Sebagai upaya penurunan AKI (Angka Kematian Ibu) dan penurunan Gizi buruk, maka dilakukan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan pada Ibu Hamil KEK selama 90 hari agar pertumbuhan pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) dapat optimal. Untuk optimalisasi kegiatan tersebut perlu pemantauan dalam Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan Ibu Hamil KEK. II. TUJUAN a. Tujuan Umum Melaksanakan kegiatan PMT Pemulihan dan memantau konsumsi PMT Pemulihan Ibu Hamil KEK peningkatan status gizi Ibu Hamil KEK sebagai upaya penurunan angka Ibu Hamil KEK. b. Tujuan Khusus 1) Pemberian PMT Pemulihan 2) Memantau konsumsi PMT Pemulihan yang diberikan 3) Konseling Gizi III. SASARAN DAN SUMBER PENDANAAN Sasaran pada kegiatan ini adalah Ibu Hamil KEK Gakin dan Non Gakin. Biaya kegiatan ini dibebankan pada Dana DAK Non Fisik Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Tahun IV. WAKTU DAN TEMPAT Kegiatan ini dilaksanakan pada Bulan April 2017 di 6 Desa Wilayah Keerja UPT Puskesmas Losarang. (Waktu dan tempat kegiatan terlampir). V. KELUARAN YANG DIHARAPKAN Peningkatan status gizi Ibu Hamil KEK yang diberikan PMT Pemulihan.
6 Kepala UPT Puskesmas Losarang Hj. IDA NURAIDA, SST, SKM, MKM NIP KERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMBINAAN PROGRAM KESEHATAN DI POSYANDU (GIZI) UPT PUSKESMAS LOSARANG TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN Keberadaan Posyandu sudah menjadi kebutuhan dan hal yang penting ditengah masyarakat. Karena Posyandu selain berfungsi sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan ketrampilan dari petugas kepada masyarakat, juga untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI, AKB, dan AKABA. Filosopi Posyandu adalah dari, oleh, dan untuk masyarakat dan tumbuh sebagai aset masyarakat lokal serta menjadi modal sosial yang sangat berperan dalam pembangunan kesehatan
7 Upaya pengembangan kualitas sumber daya manusia dengan mengoptimalkan potensi tumbuh kembang anak dapat dilaksanakan secara merata, apabila sistem pelayanan berbasis masyarakat seperti posyandu dapat dilakukan secara efektif dan efisien dan dapat menjangkau semua sasaran yang membutuhkan layanan kesehatan anak, ibu hamil, ibu menyusui dan ibu nifas. Pelayanan kesehatan dasar di posyandu adalah pelayanan kesehatan yang mencakup sekurang-kurangnya 5 (lima) kegiatan yaitu Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), Imunisasi, Gizi dan penagggulangan diare. Jumlah Posyandu di Puskesmas Losarang sebanyak 51 posyandu dengan jumlah kader aktif 79% (202 orang) serta strata posyandu sebagai berikut : Posyandu Pratama : 0 posyandu Posyandu Madya : 28 posyandu Posyandu Madya : 21 posyandu Posyandu Mandiri : 2 posyandu Kader Posyandu lebih sering menjadi pelaksana kegiatan saja, bukan pengelola Posyandu. Pengelola Posyandu artinya bukan hanya melaksanakan kegiatan Posyandu saja, tetapi juga merencanakan kegiatan dan mengaturnya. Kader posyandu sebaiknya mampu menjadi pengelola posyandu, karena merekalah yang paling memahami kondisi kebutuhan masyarakat di wilayahnya. Adanya kader posyandu yang tidak aktif lagi dan atau kurang jumlahnya sesuai kebutuhan, pengetahuan, sikap dan keterampilan kader posyandu kurang, bahkan ada yang belum memahami hal-hal baru berkaitan dengan kegiatan Posyandu menjadi hambatan pelayanan kesehatan di Posyandu belum optimal. Oleh karena itu, upaya peningkatan fungsi dan kinerja kader posyandu dari waktu ke waktu terus diusahakan melalui berbagai kegiatan, salah satunya dalah pembinaan kader posyandu. II. TUJUAN a. Tujuan Umum Membina kader posyandu agar pelaksanaan posyandu berjalan sesuai pedoman. III. b. Tujuan Khusus Melakukan pembinaan program khususnya program gizi seperti : pencatatan dan pelaporan, cara-cara menimbang, cara mengisi KMS, ASI Eksklusif, distribusi Vitamin A dan tablet tambah darah (Fe), makanan tambahan balita, dll SASARAN DAN SUMBER PENDANAAN Sasaran pada kegiatan ini adalah kader posyandu pada posyandu dengan cakupan program yang selalu rendah, banyak balita BGM atau kasus gizi buruk dan atau posyandu dengan kader baru. Biaya kegiatan ini dibebankan pada Dana DAK Non Fisik Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Tahun IV. WAKTU DAN TEMPAT Kegiatan ini dilaksanakan pada Bulan April 2017 di 6 Posyandu. (Waktu dan tempat kegiatan terlampir). V. KELUARAN YANG DIHARAPKAN Peningkatan pengetahuan gizi kader posyandu dan pelaksanaan kegiatan gizi di posyandu.
8 Kepala UPT Puskesmas Losarang Hj. IDA NURAIDA, SST, SKM, MKM NIP KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI (PE) / SURVEILANS GIZI UPT PUSKESMAS LOSARANG TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN Kekurangan gizi pada balita, baik yang terjadinya akut maupun kronis, dapat dipastikan dapat mempengaruhi daya tahan tubuh, pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak yang pada gilirannya memberikan kontribusi pada meningkatnya kematian dan kesakitan balita serta menurunnya prestasi akademik dan produktifitas sumber daya manusia di masa mendatang. Gizi buruk merupakan akibat dari kekurangan gizi tingkat berat yang bila tidak ditangani secara cepat, tepat dan komprehensif dapat mengakibatkan kematian. Di
9 Puskesmas Losarang, berdasarkan hasil kegiatan Bulan Penimbangan Balita (BPB) yang dilaksanakan Bulan Pebruari 2017 didapatkan 4 balita gizi buruk berdasarkan status gizi BB/U sangat kurang dan BB/TB sangat kurus dan perlu dilakukan kegiatan penyelidikan kasusnya guna memastikan kebenaran informasi dan mengetahui sumber penyebab serta faktor resiko dan mengetahui apakah masih ada kasus gizi buruk lain. II. TUJUAN a. Tujuan Umum Memastikan kebenaran informasi dan mengetahui sumber penyebab serta faktor resiko dan mengetahui apakah masih ada kasus gizi buruk lain. b. Tujuan Khusus 1) Melakukan kegiatan anamnesa balita gizi buruk untuk medapatkan informasi mengenai data identitas anak, identitas orang tua, tanda-tanda klinis, dan riwayat kesehatan anak. 2) Mendapatkan data pola konsumsi pangan keluraga pada 20 KK di sekitar balita gizi buruk. III. SASARAN DAN SUMBER PENDANAAN Sasaran pada kegiatan ini balita gizi buruk baru dengan status gizi BB/U sangat kurang dan BB/TB sangat kurus setelah dilakukan validasi. Biaya kegiatan ini dibebankan pada Dana DAK Non Fisik Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Tahun IV. WAKTU DAN TEMPAT Kegiatan ini dilaksanakan pada Bulan April 2017 di 2 Desa. (Waktu dan tempat kegiatan terlampir). V. KELUARAN YANG DIHARAPKAN Data anamnesa balita gizi buruk dan data pola konsumsi pangan keluarga. Kepala UPT Puskesmas Losarang Hj. IDA NURAIDA, SST, SKM, MKM NIP
10 KERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMANTAUAN PELAKSANAAN PMT PEMULIHAN DAN ANTROPOMETRI (PENIMBANGAN BB DAN PENGUKURAN PB/TB BALITA YANG MENDAPAT PMT) UPT PUSKESMAS LOSARANG TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN Usia balita merupakan periode pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dan rawan terhadap kekurangan gizi. Menurut WHO lebih dari 50% kematian bayi dan anak terkait dengan kurang gizi dan gizi buruk, oleh karena itu masalah gizi perlu ditangani secara cepat dan tepat. Hasil kegiatan Bulan Penimbangan Balita (BPB) di Puskesmas Losarang Bulan Pebruari 2017 balita dengan status gizi BB/U sangat kurang sebesar 1,26% (23 balita) Desa Krimun sebesar 1,97% (7 balita), Desa Losarang sebesar 1,11% (3 balita), Desa Muntur sebesar 0,96% (3 balita), Desa Santing sebesar 7,9% (3 balita), Desa Ranjeng
11 sebesar 0,45% (1 balita), dan Desa Puntang sebesar 1,55% (6 balita) dan BB/TB sangat kurus sebesar 0,65% (13 balita) Desa Losarang sebesar 0,7% (2 balita), Desa Santing sebesar 0,2% (1 balita), Desa Ranjeng sebesar 0,9% (2 balita) dan Desa Puntang sebesar 2,1% (8 balita). Sebagai upaya penurunan balita gizi buruk, maka dilakukan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan pada balita gizi buruk selama 90 hari sebagai upya peningkatan status gizi balita gizi buruk. Untuk optimalisasi kegiatan tersebut perlu pemantauan dalam pelaksanaan PMT Pemulihan balita gizi buruk. II. TUJUAN a. Tujuan Umum Melaksanakan kegiatan PMT Pemulihan dan memantau konsumsi PMT Pemulihan Balita Gizi Buruk untuk menigkatkan status gizi Balita Gizi Buruk sebagai upaya penurunan angka balita gizi buruk. b. Tujuan Khusus 1) Pemberian PMT Pemulihan 2) Memantau konsumsi PMT Pemulihan yang diberikan 3) Konseling Gizi III. SASARAN DAN SUMBER PENDANAAN Sasaran pada kegiatan ini adalah Balita Gizi Buruk Gakin. Biaya kegiatan ini dibebankan pada Dana DAK Non Fisik Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Tahun IV. WAKTU DAN TEMPAT Kegiatan ini dilaksanakan pada Bulan April 2017 di 1 Desa di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Losarang. (Waktu dan tempat kegiatan terlampir). V. KELUARAN YANG DIHARAPKAN Peningkatan status gizi Balita Gizi Buruk yang diberikan PMT Pemulihan. Kepala UPT Puskesmas Losarang Hj. IDA NURAIDA, SST, SKM, MKM NIP
12 KERANGKA CUAN KEGIATAN PENDATAAN KELUARGA SEHAT (KS) UPT PUSKESMAS LOSARANG TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN Program Keluarga Sehat (KS) merupakan program prioritas Kementrian Kesehatan yang mengacu pada agenda ke-5 Nawa Cita yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Untuk mensukseskan Program Keluarga Sehat, kita melakukan pendekatan keluarga di wilayah kerja melalui kunjungan rumah sehingga setiap anggota rumah tangga dapat terpantau kondisi kesehatnnya. Pendekatan keluarga merupakan strategi pendekatan pelayanan terintegrasi antara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang didasari oleh data dan informasi profil kesehatan keluarga melalui kunjungan rumah. Ada 12 indokator Keluarga Sehat (KS) yaitu : A. Program Gizi, Kesahatan Ibu dan Anak 1) Keluarga mengikuti KB. 2) Ibu bersalin difasilitasi kesehatan. 3) Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap. 4) Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan. 5) Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan. B. Pengendalian Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular 6) Penderita TB paru berobat sesuai standar. 7) Penderita hipertensi berobat teratur. 8) Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan. C. Perilaku dan Kesehatan Lingkungan
13 9) Tidak ada anggota keluarga yang merokok. 10) Keluarga memilki/memakai air bersih. 11) Keluarga memiliki/memakai jamban sehat. 12) Sekeluarga menjadi anggota JKN. Pada Tahun 2016 (Bulan Oktober, Nopember dan Desember) Puskesmas Losarang melaksanakan kegiatan pendataan Keluarga Sehat (KS) di Desa Losarang dari KK seluruhnya baru mendata 469 KK dan dilanjutkan tahun 2017 akan melakukan pendataan di Desa Losaranng dan Desa Ranjeng. II. TUJUAN a. Tujuan Umum Seluruh keluraga di desa terkunjungi/didata guna memperoleh data Indeks Keluarga Sehat (IKS) b. Tujuan Khusus 1) Menjelaskan 12 indikator Keluarga Sehat (KS) kepada keluarga yang dikunjungi/didata 2) Mendapatkan data 12 indikator Keluarga Sehat (KS) 3) Mendapatkan data Indeks Keluarga Sehat (IKS) III. SASARAN DAN SUMBER PENDANAAN Sasaran pada kegiatan ini adalah seluruh keluraga di Desa Losarang. Biaya kegiatan ini dibebankan pada Dana DAK Non Fisik Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Tahun IV. WAKTU DAN TEMPAT Kegiatan ini dilaksanakan pada Bulan April 2017 di Desa Losarang. (Waktu dan tempat kegiatan terlampir). V. KELUARAN YANG DIHARAPKAN Peningkatan status gizi Balita Gizi Buruk yang diberikan PMT Pemulihan. Kepala UPT Puskesmas Losarang Hj. IDA NURAIDA, SST, SKM, MKM NIP
14
KERANGKA ACUAN PROGRAM GIZI PUSKESMAS KAMPAR KIRI
KERANGKA ACUAN PROGRAM GIZI PUSKESMAS KAMPAR KIRI 1 Pendahuluan 2 Latar Belakang 3 Tujuan a. Umum b. Khusus. 4 Kegiatan a. Pokok b. Rincian Kegiatan. 5 Cara melaksanakan kegiatan. 6 Sasaran 7 Jadwal pelaksanaan
Lebih terperinciPANDUAN PENGISIAN KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) DAN MONITORING EVALUASI KEGIATAN PEMBINAAN GIZI
PANDUAN PENGISIAN KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) DAN MONITORING EVALUASI KEGIATAN PEMBINAAN GIZI I. IDENTITAS LOKASI 1. Provinsi : Tulis nama dan kode provinsi dari Badan Pusat Statistik (BPS)
Lebih terperinciDisampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012
Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012 I. PENDAHULUAN A. PENGERTIAN 1. Posyandu adlh salah satu bentuk UKBM yg dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
Lebih terperinciNo. Dokumen : C. KEBIJAKAN Puskesmas Gedongan mengatur tata cara melakukan konsultasi gizi kepada pasien
KONSULTASI GIZI.. A. PENGERTIAN Serangkaian proses komunikasi dua arah untuk mengembangkan pengertian dan sikap positif terhadap makanan agar dapat membentuk dan memiliki kebiasaan makanan yang baik dalam
Lebih terperinciMENINGKATKAN KESEHATAN IBU DAN ANAK MELALUI GERAKAN POSYANDU
MENINGKATKAN KESEHATAN IBU DAN ANAK MELALUI GERAKAN POSYANDU Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang menjadi milik masyarakat dan menyatu dalam kehidupan dan
Lebih terperinciPERINGATAN HARI GIZI NASIONAL KE JANUARI 2017 TEMA : PENINGKATAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH NUSANTARA MENUJU MASYARAKAT HIDUP SEHAT
PERINGATAN HARI GIZI NASIONAL KE-57 25 JANUARI 2017 TEMA : PENINGKATAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH NUSANTARA MENUJU MASYARAKAT HIDUP SEHAT 3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA, SEKTOR UNGGULAN, PEMERATAAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BANJARANGKAN II PROTAP PELAYANAN PENINGKATAN GIZI DI PUSKESMAS BANJARANGKAN II
PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BANJARANGKAN II PROTAP PELAYANAN PENINGKATAN GIZI DI PUSKESMAS BANJARANGKAN II Pelayanan Prosedur : Program Gizi.. : Pelayanan Peningkatan Gizi.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
5 TINJAUAN PUSTAKA Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Posyandu merupakan salah satu bentuk kegiatan dari Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD), dimana masyarakat antara lain melalui kader-kader yang terlatih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi pertumbuhan dan perkembangan secara keseluruhan. Guna. mendukung pertumbuhan dan perkembangan balita, orang tua perlu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seribu hari pertama kehidupan bayi merupakan periode emas karena terjadi pertumbuhan dan perkembangan secara keseluruhan. Guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA DINAS KESEHATAN KAB. BOALEMO TAHUN 2016 KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN UNTUK MENCAPAI TARGET
EVALUASI KINERJA DINAS KESEHATAN KAB. BOALEMO TAHUN 06 TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Meningkatkan Meningkatkan Upaya Upaya Kesehatan Kesehatan Masyarakat melalui program melalui Program Kesehatan
Lebih terperinciKeluarga Sadar Gizi (KADARZI)
Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) Apa latarbelakang perlunya KADARZI? Apa itu KADARZI? Mengapa sasarannya keluarga? Beberapa contoh perilaku SADAR GIZI Mewujudkan keluarga cerdas dan mandiri Mengapa perlu
Lebih terperinciDinas Kesehatan Aceh 2016
Dinas Kesehatan Aceh 2016 ARAH KEBIJAKAN 2015-2019 Peningkatan surveilans gizi termasuk 1 pemantauan pertumbuhan Peningkatan promosi perilaku masyarakat tentang kesehatan, gizi, dll 2 PERBAIKAN GIZI Peningkatan
Lebih terperinciPENGUATAN YANKES DI DTPK MELALUI PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA
PENGUATAN YANKES DI DTPK MELALUI PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Dr. dr. H. Rachmat Latief, Sp.PD. KPTI, M.Kes., FINASIM Disampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah gizi seimbang di Indonesia masih merupakan masalah yang cukup berat. Pada hakikatnya berpangkal pada keadaan ekonomi yang kurang dan terbatasnya pengetahuan
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS BANTUAN SOSIAL (BANSOS) PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT DIREKTORAT BINA GIZI MASYARAKAT
PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SOSIAL (BANSOS) PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT DIREKTORAT BINA GIZI MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KESEHATAN MASYARAKAT DEPARTEMEN KESEHATAN R I TAHUN 2008 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan Nasional Bangsa Indonesia sesuai Pembukaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam mencapai tujuan Nasional Bangsa Indonesia sesuai Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, yaitu melindungi segenap Bangsa Indonesia
Lebih terperinciUPAYA PENCAPAIAN PIS - PK. DIREKTORAT JENDERAL KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN Denpasar, 19 April 2018
UPAYA PENCAPAIAN PIS - PK DIREKTORAT JENDERAL KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN Denpasar, 19 April 2018 3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA, SEKTOR UNGGULAN, PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN VISI DAN MISI
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN PROGRAM GIZI UPT PUSKESMAS CARINGIN TAHUN 2016
PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS KECAMATAN CARINGIN Jl. Kol. Bustomi No.47 Desa Caringin Kecamatan Caringin Telepon (0251) 8220966 Email: puskesmas.caringin@yahoo.com KERANGKA ACUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengancam kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang sangat diperlukan sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi yang belum dapat diselesaikan, khususnya masalah kekurangan gizi. Hal ini sangat merisaukan karena mengancam kualitas Sumber
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tantangan utama dalam pembangunan suatu bangsa adalah membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Untuk mencapainya, faktor
Lebih terperinciSumber: https://www.dropbox.com/s/dkbpm4ypy01l3yj/sop GIZI CEPER 2013.docx?dl=0
PROGRAM GIZI 1.Tujuan Sebagai pedoman Petugas Gizi Puskesmas dalam pengolahan data bulanan dari desa untuk mendapat data yang valid, akurat dan tepat waktu. Pengelolaan data adalah kegiatan untuk mengumpulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif. Pelayanan promotif adalah upaya meningkatkan kesehatan
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH DINAS KESEHATAN Jalan Jend.Sudirman No.24 Telp SUNGAI PENUH Kode Pos : 37112
PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH DINAS KESEHATAN Jalan Jend.Sudirman No.24 Telp 0748.21052 SUNGAI PENUH Kode Pos : 37112 Organisasi Bidang Seksi Program KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TAHUN ANGGARAN 2013 : Dinas
Lebih terperinciHASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA
HASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA I.Upaya Promosi Kesehatan A. Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat 1. Rumah Tangga : Rumah di Periksa : 1050 Target : 75 % x 1050 = 788 2. Institusi Pendidikan sekolah
Lebih terperinciProgram Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
LEMBAR FAKTA 1 Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga Apa itu Pendekatan Keluarga? Pendekatan Keluarga Pendekatan Keluarga adalah salah satu cara untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan
Lebih terperinciBAB V KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT KRITERIA 5.6.3
BAB V KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT KRITERIA 5.6.3 ELEMEN PENILAIAN EP. 1 EP. 2 EP. 3 DOKUMEN TERKAIT Hasil penilaiaan kinerja Kerangka acuan, SOP, pertemuan penilaian kinerja,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gizi merupakan suatu proses penggunaan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap individu sangat mendambakan kesehatan karena hal itu merupakan modal utama dalam kehidupan, setiap orang pasti membutuhkan badan yang sehat, baik jasmani maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia (SDKI) tahun 2012 AKI di Indoensia mencapai 359 per jumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka kematian ibu (AKI) menjadi salah satu indikator dalam derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian
Lebih terperinciPERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil,
Lebih terperinciKATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia harus
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan memegang peran sangat penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia harus dilakukan sejak dini,
Lebih terperincikekurangan energi kronik (pada remaja puteri)
kekurangan energi kronik (pada remaja puteri) BAB I PENDAHALUAN A. LATAR BELAKANG Masalah gizi masih merupakan beban berat bagi bangsa, hakekatnya berpangkal dari keadaan ekonomi dan pengetahuan masyarakat,
Lebih terperinciEVALUASI DAN TINDAK LANJUT TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN. No Program Indikator Kegiatan evaluasi Rencana Tindak lanjut 1 Kesehatan Ibu
EVALUASI DAN TINDAK LANJUT TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN No Program Indikator Kegiatan evaluasi Rencana Tindak lanjut 1 Kesehatan Ibu 1. Akses Pelayanan Antenatal Pelaksanaan kegiatan yang belum sesuai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satu kontribusi penting dalam Millenium Development Goals (MDGs)
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penurunan kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu kontribusi penting dalam Millenium Development Goals (MDGs) untuk menurunkan kematian anak.
Lebih terperinciRENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN Anggaran : 207 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan :. 02 Urusan Wajib Pelayanan Dasar Kesehatan Organisasi :. 02.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. terpenting dalam pertumbuhan anak dimasa datang (Rodhi, 2011) World Health Organization (WHO) 2008, telah membagi umur kehamilan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Bayi sehat adalah modal utama dalam mewujudkan manusia berkualitas. Keadaan ibu sebelum dan saat hamil akan menentukan berat bayi yang
Lebih terperinciSITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT
SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT A.UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK Salah satu komponen penting dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah pelayanan kesehatan dasar. UU no.3 tahun 2009 tentang
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KEPANJEN Jalan Raya Jatirejoyoso No. 04 Telp. (0341) Kepanjen
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KEPANJEN Jalan Raya Jatirejoyoso No. 04 Telp. (0341) 396726 Kepanjen KERANGKA ACUAN POSYANDU BALITA A. PENDAHULUAN Dalam rangka mendukung dan
Lebih terperinciMeja 1 Pendaftaran balita, ibu hamil, ibu menyusui. Meja 4 Penyuluhan dan pelayanan gizi bagi ibu balita, ibu hamil dan ibu menyusui
5 MEJA POSYANDU Langkah ke Posyandu Pelaksanaan kegiatan di Posyandu Cahaya dikenal dengan nama sistem 5 meja, dimana kegiatan di masing-masing meja mempunyai kekhususan sendiri-sendiri. Sistem 5 meja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan bentuk partisipasi. masyarakat yang membawa arti yang sangat besar bagi kesehatan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan bentuk partisipasi masyarakat yang membawa arti yang sangat besar bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara operasional.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Berat Badan Lahir Cukup (BBLC) a. Definisi Berat badan lahir adalah berat badan yang didapat dalam rentang waktu 1 jam setelah lahir (Kosim et al., 2014). BBLC
Lebih terperinciKartu Menuju Sehat (KMS)
Kartu Menuju Sehat (KMS) Fungsi: Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara lengkap, meliputi : pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan imunisasi, penanggulangan diare, pemberian
Lebih terperinciBAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN. tahun. Berikut data ketenagaan pegawai di Puskesmas Banguntapan III per 31
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN A. KETENAGAAN Situasi ketenagaan di Puskesmas Banguntapan III berubah dari tahun ke tahun. Berikut data ketenagaan pegawai di Puskesmas Banguntapan III per 31 Desember
Lebih terperinciBAB 1 GAMBARAN PROGRAM PUSKESMAS KALIPARE TAHUN 2015
BAB 1 GAMBARAN PROGRAM PUSKESMAS KALIPARE TAHUN 2015 1. Pelayanan kesehatan bayi muda - Transport sweeping imunisasi bayi 2. Pelayanan kesehatan balita - Posyandu - Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT/ SASARAN PROGRAM No.
PUSKESMA IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT/ SASARAN PROGRAM Revisi Halaman 1. Pengertian Identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat / sasaran program adalah Kegiatan mencari, menemukan,
Lebih terperinciTUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas
Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Tebing Tinggi 011-016 3 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KESEHATAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru dalam periode pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu kelompok rawan kekurangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh lingkungan sehat,
Lebih terperinciKeynote Speech. Nila Farid Moeloek. Disampaikan pada Mukernas IAKMI XIV Manado, 18 Oktober 2017
www.iakmi.or.id Keynote Speech Nila Farid Moeloek Disampaikan pada Mukernas IAKMI XIV Manado, 18 Oktober 2017 SISTEMATIKA PENYAJIAN ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN PENDEKATAN KELUARGA GERAKAN MASYARAKAT HIDUP
Lebih terperinciBAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan mempunyai visi mewujudkan masyarakat mandiri untuk
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan mempunyai visi mewujudkan masyarakat mandiri untuk hidup sehat. Visi ini dicapai dengan dukungan masyarakat dan pemerintah, oleh karena itu
Lebih terperinciOLEH: DODIK BRIAWAN (KULIAH PEMBEKALAN KKP ILMU GIZI, BOGOR, 5 MEI 2012) KOMPETENSI KKP/Internship (AIPGI)
OPTIMALISASI POSYANDU DAN POSBINDU DLM UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT OLEH: DODIK BRIAWAN (KULIAH PEMBEKALAN KKP ILMU GIZI, BOGOR, 5 MEI 2012) KOMPETENSI KKP/Internship (AIPGI) 1. Mengidentifikasi masalah
Lebih terperinciBUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM
BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 214 GAMBARAN UMUM Kota Makassar sebagai ibukota Propinsi Sulawesi Selatan dan merupakan pintu gerbang dan pusat perdagangan Kawasan Timur Indonesia. Secara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia, demikian juga halnya dengan kesehatan gigi dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan dalam kelangsungan hidup manusia, demikian juga halnya dengan kesehatan gigi dan mulut. Apabila kesehatan
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 belum mendapat data dari BPS 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 Kabupaten 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat di Indonesia masih rendah disebabkan banyak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Derajat kesehatan masyarakat di Indonesia masih rendah disebabkan banyak faktor. Salah satu penyebabnya adalah belum dimanfaatkannya sarana pelayanan kesehatan secara
Lebih terperinciJUKNIS PELAKSANAAN KELAS GIZI TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN
JUKNIS PELAKSANAAN KELAS GIZI TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurang energi protein (KEP) pada anak umur dibawah lima tahun (balita) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.
Lebih terperinciKATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i
KATA PENGANTAR Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Taufik dan Hidayah - NYA, sehingga buku Profil Kesehatan Tahun dapat disusun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun merupakan gambaran pencapaian
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO
BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang
Lebih terperinciMATERI PENYEGARAN KADER
MATERI PENYEGARAN KADER 1. Topik : KMS a. Pengertian Kartu Menuju Sehat (KMS) KMS adalah kartu yang memuat data pertumbuhan serta beberapa informasi lain mengenai perkembangan anak, yang dicatat setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Millenium Development Goals (MDGs) merupakan sasaran pembangunan milenium yang telah disepakati oleh 189 negara yang tergabung dalam PBB pada tahun 2000. Konsep pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Eka Fitriani, Kebidanan DIII UMP, 2015
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan. Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi juga merupakan target sasaran
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pertumbuhan (growth) adalah hal yang berhubungan dengan perubahan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gangguan Pertumbuhan Anak Pertumbuhan (growth) adalah hal yang berhubungan dengan perubahan jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang dapat di ukur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah kemandirian keluarga dalam memelihara kesehatan Ibu dan Anak. Ibu dan Anak merupakan kelompok yang paling
Lebih terperincid. Mendistribusikan kartu panggilan/undangan penimbangan melalui pengurus kelompok PKK RT 2. Hari Pelaksanaan Penimbangan (H) Pada hari buka Posyandu
1. BKR (Bina Keluarga Remaja) Dalam upaya meningkatkan peran keluarga dalam membina tumbuh kembang anak dan remaja baik fisik, intelektual dan kesehatan reproduksi mental emosional sosial dan moral spiritual
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Posyandu 2.1.1 Pengertian Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber Daya Manusia (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk danbersama masyarakat
Lebih terperinciPuji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Kecamatan Matraman Tahun 2017 selesai disusun. Laporan Tahunan dan Profil
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA
WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan
Lebih terperinciPERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERBAIKAN GIZI
PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERBAIKAN GIZI I. PENJELASAN UMUM Kesepakatan global yang dituangkan dalam Millenium Development Goals (MDGs) yang terdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari pertemuan sperma dan ovum sebagai rangkaian kejadian dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis dari proses fertilisasi dari pertemuan sperma dan ovum sebagai rangkaian kejadian dari pembentukan gamet, ovulasi, pertemuan
Lebih terperinci1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100.
Berdasarkan uraian mengenai visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan daerah yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah selama periode 2011-2015, maka telah ditetapkan target agregat untuk
Lebih terperinciISSN InfoDATIN PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI SITUASI GIZI. di Indonesia. 25 Januari - Hari Gizi dan Makanan Sedunia
ISSN 2442-7659 InfoDATIN PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI SITUASI GIZI di Indonesia 25 Januari - Hari Gizi dan Makanan Sedunia Pembangunan kesehatan dalam periode tahun 2015-2019 difokuskan
Lebih terperinciTANTANGAN PROGRAM GIZI DI INDONESIA. Doddy Izwardy Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan
TANTANGAN PROGRAM GIZI DI INDONESIA Doddy Izwardy Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan Mengapa Terjadi Kurang Gizi di Indonesia? Hanya 36% balita 6-23 bulan yang mengkonsumsi asupan makanan berkecukupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau calon ibu merupakan kelompok rawan, karena membutuhkan gizi yang cukup
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan, menurunkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu riset menunjukkan setidaknya 3,5 juta anak meninggal tiap tahun karena
17 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah gizi pada anak masih menjadi masalah dibeberapa negara. Tercatat satu dari tiga anak di dunia meninggal setiap tahun akibat buruknya kualitas gizi. Salah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi,
BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Status Gizi Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kepadatan penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat dalam hal kepadatan penduduk,
Lebih terperinciPemberian Makanan Tambahan dalam meningkatkan status gizi anak
Pemberian Makanan Tambahan dalam meningkatkan status gizi anak Kajian teoritis dan implementatif M I N A R T O 27-08-2016 - Konsep/teori - Praktik/implementasi - Masalah dan solusi Pendekatan komprehensif
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandu Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat serta yang dibimbing petugas terkait (Depkes, 2006.
Lebih terperinciKUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI DAN KADARZI PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2010 I.
5 Lampiran 1 KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI DAN KADARZI PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI TAHUN 21 I. IDENTITAS LOKASI 1. Propinsi 2. Kabupaten 3. Kecamatan 4. Desa / Kelurahan
Lebih terperinciKUESIONER UNTUK KADER
KUESIONER UNTUK KADER Petunjuk Pengisian. 1. Jawablah pertanyaan yang ada pada kuesioner ini secara lengkap dan dengan sejujurnya. 2. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang menurut pendapat anda benar.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit fungsional pelayanan kesehatan terdepan sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kota atau kabupaten yang melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah malnutrisi merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama pada negara-negara berkembang dan kurang berkembang, masalah ini mempengaruhi kondisi
Lebih terperinciBAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN 3.1. Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi Angka Kematian Ibu (AKI) di wilayah Kecamatan Tebet pada tahun 2016 tercatat 84 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini
Lebih terperinciISSN: VOLUME XV, No. 1, 2009 LEMBAR BERITA
ISSN: 0854-2996 VOLUME XV, No. 1, 2009 LEMBAR BERITA Keberadaan Posyandu sangat strategis dalam pencapaian sasaran kesehatan dan gizi. Demikian disampaikan Ibu Negara, Hj. Ani Bambang Yudhoyono dalam pembukaan
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA PROGRAM GIZI PUSKESMAS MANDIANGIN TAHUN 2017
KERANGKA ACUAN KERJA PROGRAM GIZI PUSKESMAS MANDIANGIN TAHUN 2017 1. PENDAHULUAN Masalah gizi terjadi di setiap siklus kehidupan,dimulai sejak dalam kandungan (janin),bayi,anak,dewasa dan usia lanjut.periode
Lebih terperinciTim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2014 ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator pembangunan kesehatan adalah melihat perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu indikator pembangunan kesehatan adalah melihat perkembangan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Anak dari tahun ke tahun. AKI merupakan Indikator penting yang menggambarkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sehat bagi semua orang agar terwujud derajat kesehatan. masyarakat yang optimal merupakan tujuan pembanguan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Peningkatan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi semua orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal merupakan tujuan pembanguan kesehatan
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) Judul :Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Nisam Kabupaten Aceh Utara Nama peneliti : Noerma Syahputri Nim
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi dilahirkan setelah dikandung kurang lebih 40 minggu dalam rahim ibu. Pada waktu lahir bayi mempunyai berat badan sekitar 3 Kg dan panjang badan 50 cm (Pudjiadi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan pembangunan nasional adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Indikatornya adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang sejahtera, yang dapat menikmati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan ibu hamil dan balita sangatlah penting, sehingga Notoatmodjo (2003)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan ibu pada saat hamil dan kesehatan anak yang telah dilahirkan dapat mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan anak secara umum. Kesehatan ibu hamil
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN. Disampaikan Oleh : KEPALA DINAS KESEHATAN KAB. MAMUJU dr. Hj. HAJRAH AS AD, M.KES
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN Disampaikan Oleh : KEPALA DINAS KESEHATAN KAB. MAMUJU dr. Hj. HAJRAH AS AD, M.KES ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN JANGKA PANJANG RPJMN I 2005-2009 Bangkes diarahkan untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) 2.1.1 Definisi Buku KIA Buku KIA adalah buku yang berisi catatan kesehatan ibu mulai dari hamil, bersalin, nifas, dan catatan kesehatan anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Asuhan Kebidanan merupakan penerapan fungsi dan kegiatan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asuhan Kebidanan merupakan penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan atau masalah dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pentingnya peningkatan berat badan yang sesuai dalam masa kehamilan sangat penting untuk mengetahui berat badan janin yang dilahirkan. Peningkatan berat badan
Lebih terperinci