LAMPIRAN. Lampiran 1. Data hasil analisis perbandingan metode. Kurva standard glukosa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

METODOLOGI PENELITIAN

METODE. Materi. Rancangan

Lampiran 1 Formulir organoleptik

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

Lampiran 1. Prosedur Analisis

III. BAHAN DAN METODE. Aplikasi pengawet nira dan pembuatan gula semut dilakukan di Desa Lehan Kecamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Tepung Empulur Sagu

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu 1. Analisis Kadar Air (AOAC, 1995)

Kadar air (%) = B 1 B 2 x 100 % B 1

METODE PENELITIAN. A. Alat dan Bahan. B. Metode Penelitian. 1. Persiapan Sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

c. Kadar Lemak (AOAC, 1995) Labu lemak yang ukurannya sesuai dengan alat ekstraksi Soxhlet

III. BAHAN DAN METODE. Lampung Timur, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

III. BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Riset dan Standarisasi Industri Bandar

Lampiran 1 Radas kopolimerisasi pencangkokan dan penautan silang onggok dengan akrilamida. Nitrogen

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1 Prosedur analisis fisik

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

BAB III METODE PENELITIAN. biji cempedak ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, dimana. kriteria tertentu yang diharapkan dalam penelitian.

Lampiran 1. Prosedur analisis proksimat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan

METODOLOGI PENELITIAN

3. MATERI DAN METODE. Gambar 2. Alat Penggilingan Gabah Beras Merah. Gambar 3. Alat Penyosohan Beras Merah

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PROTEIN. Free Powerpoint Templates. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih Page 1

ANALISIS. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih

Bab III Bahan dan Metode

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan April 2015

III. METODOLOGI PENELITIAN

STUDI PEMBUATAN PAKAN IKAN DARI CAMPURAN AMPAS TAHU, AMPAS IKAN, DARAH SAPI POTONG, DAN DAUN KELADI YANG DISESUAIKAN DENGAN STANDAR MUTU PAKAN IKAN

DAFTAR PEREAKSI DAN LARUTAN

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan komersil (% bobot kering) Lampiran 2. Hasil analisis kualitas air hari pertama

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

METODE PENELITIAN A. Bahan dan Alat B. Metode Penelitian 1. Penentuan Kombinasi Gula Merah dan Gula Pasir 2. Formulasi Minuman Instan Coro

1. Karakterisasi Tepung Beras dan Tepung Beras Ketan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE. Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari: - neraca analitik - Ohauss. alat destruksi Kjeldahl 250ml -

LAMPIRAN A A.1 Pengujian Total Padatan Terlarut (SNI yang dimodifikasi*) Dengan pengenceran A.2 Pengujian Viskositas (Jacobs, 1958)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik

Lampiran 1. Prosedur Analisis

METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

Bahan ditimbang 0,1 g Dimasukkan dalam Labu Kjeldahl. Ditambahkan 5 ml HNO 3. Ditambahkan 3 ml HClO 4

METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PROXIMATE PROF SIMON BW

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di industri rumah tangga terasi sekaligus sebagai

Pupuk super fosfat tunggal

Lampiran 1. Tatacara karakterisasi limbah tanaman jagung

Lampiran 2. Skema tata letak akuarium perlakuan T

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian

Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) selama 1 menit dan didiamkan selama 30 menit. diuapkan dengan evaporator menjadi 1 L.

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Jurusan Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

MATERI DAN METODE. Materi

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

MATERI DAN METOD E Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penelitian Tahap Pertama

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai POM di Gorontalo, Jalan Tengah, Toto

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

Transkripsi:

LAMPIRAN Lampiran 1. Data hasil analisis perbandingan metode Kurva standard glukosa Tabel kurva standar glukosa (Metode Anthrone) Absorbansi Konsentrasi glukosa (mg/ml) 0.205 0.04 0.403 0.08 0.644 0.12 0.844 0.16 1.078 0.2 Tabel hasil analisis total karbohidrat dengan Metode Anthrone Sampel Ulangan Absorbansi % KH Kecap Manis 1 0.273 46.71 2 0.275 45.89 3 0.280 47.83 Kecap asin 1 0.673 1.49 2 0.682 1.52 3 0.687 1.52 Santan 1 0.779 1.75 2 0.780 1.75 3 0.782 1.75 56

Tabel hasil analisis total karbohidrat dengan metode SNI 01-2891-1992 Sampel Ulangan Pembacaan volume Volume selisih Awal Akhir titran blanko-titran %Karbohidrat Kecap Manis 1 0.25 7.80 7.55 17.35 39.48 2 7.9 15.50 7.60 17.30 38.17 3 15.65 23.50 7.85 17.05 38.48 Kecap asin 1 0.1 19.80 19.70 5.20 2.24 2 0.3 20.00 19.70 5.20 2.24 3 0.1 20.00 19.90 5.00 2.15 Santan 1 0 21.55 21.55 3.35 1.45 2 4.05 21.40 17.35 7.55 1.51 3 0 21.40 21.40 3.50 1.51 Keterangan: blanko 24, 90 ml Data pendamping (matriks pangan padat) Tabel hasil analisis total karbohidrat dengan Metode Anthrone Sampel Ulangan Berat sampel Absorbansi %KH Tepung beras 1 0.1062 0.514 80.84 2 0.1076 0.515 80.69 3 0.1069 0.517 80.92 Susu bubuk 1 0.5470 0.757 25.45 2 0.5455 0.760 25.52 3 0.5453 0.761 25.56 Sarden 1 5.1782 0.763 1.72 2 5.1384 0.797 1.79 3 5.1337 0.797 1.79 Tabel hasil analisis total karbohidrat dengan metode SNI 01-2891-1992 Sampel Ulangan Berat sampel Volume titran %KH Tepung beras 1 0.1062 21.50 67.71 2 0.1076 21.50 67.46 3 0.1069 21.55 66.37 Susu bubuk 1 0.5470 17.90 30.75 2 0.5455 18.10 29.82 3 0.5453 17.80 31.18 Sarden 1 5.1782 22.00 1.25 2 5.1384 21.95 1.27 3 5.1337 22.00 1.25 Keterangan: blanko 24, 90 ml 57

Lampiran 2. Uji Statistik Perbandingan Metode dengan SPSS 17.0 Kecap manis Analisis total karbohidrat Metode N Std. Dev Kandidat 3 46.8100 0.97386 0.56226 SNI 01-2891-1992 3 38.7100 0.68462 0.39526 Equal Variances Levene's Test for Equality of Variances Lower Upper F t df KH Assumed 0.254 0.641 11.785 4 0.000 8.10000 0.68729 6.19178 10.00822 Not assumed 11.785 3.589 0.001 8.10000 0.68729 6.10237 10.09763 Kecap Asin Metode N Std. Dev Analisis total karbohidrat Kandidat 3 1.5100.01732.01000 SNI 01-2891-1992 3 2.2100.05196.03000 Equal Variances Levene's Test for Equality of Variances Lower Upper F T df KH Assumed 6.400.065-22.136 4.000 -.70000.03162 -.78780 -.61220 Not assumed -22.136 2.439.001 -.70000.03162 -.81509 -.58491 58

Santan Metode analisis N Std. Dev Analisis total karbohidrat Kandidat 3 1.7500 0.00000 0.00000 SNI 01-2891-1992 3 1.4900 0.03464 0.02000 Equal Variances Levene's Test for Equality of Variances F T df Lower Upper KH Assumed 16.000 0.016 13.000 4 0.000 0.26000 0.02000 0.20447 0.31553 Not assumed 13.000 2.000 0.006 0.26000 0.02000 0.17395 0.34605 Uji F (F-test) Hasil uji F F hitung F table, df=2 Hasil Kecap manis 4.09 19 Varian tidak berbeda kecap asin 9.00 19 Varian tidak berbeda Santan Tidak terdefinisi 19 Tidak terdefinisi 59

Lampiran 3. Prosedur Analisis Proksimat A. PROSEDUR ANALISIS 1. Analisis Kadar Air, Metode Oven (AOAC, 1995) Kadar air diukur dengan metode oven biasa karena kandungan bahan volatil pada sampel rendah dan sampel tidak terdegradasi pada suhu 100 o C. Cawan aluminium kosong dikeringkan dalam oven suhu 105 o C selama 15 menit lalu didinginkan dalam desikator selama 5 menit atau sampai tidak panas lagi. Cawan ditimbang dan dicatat beratnya. Lalu ditimbang sampel sebanyak 5 g di dalam cawan tersebut. Dikeringkan sampel dalam oven sampai beratnya konstan (perubahan berat tidak lebih dari 0.003 g). Setelah itu cawan didinginkan di dalam desikator, ditimbang berat akhirnya, dan dihitung kadar airnya dengan persamaan berikut Keterangan : x = berat cawan dan sampel sebelum dikeringkan y = berat cawan dan sampel setelah dikeringkan a = berat cawan kosong 2. Analisis Kadar Abu, Metode Oven (AOAC, 1995) Cawan porselen dibakar dalam tanur selama 15 menit kemudian didinginkan di dalam desikator. Setelah cawan dingin, ditimbang. Kemudian sampel sebanyak 5 g ditimbang di dalam cawan lalu diabukan di dalam tanur hingga diperoleh abu berwarna putih dan beratnya tetap. Pengabuan dilakukan dalam 2 tahap yaitu tahap pertama pada suhu 400 o C lalu dilanjutkan pada suhu 550 o C, kemudian didinginkan di dalam desikator lalu ditimbang. 100% Perhitungan : Keterangan : W 1 = berat sampel W 2 = berat abu 3. Analisis Kadar Protein (AOAC, 1995) Sampel sebanyak 0.1 0.2 g dimasukkan ke dalam labu Kjedahl 100 ml, lalu ditambahkan 2 g K 2 SO 4, 40 mg HgO, dan 2.5 ml H 2 SO 4 pekat. Setelah itu, didestruksi selama 30 menit sampai cairan berwarna jernih dan dibiarkan sampai dingin. Selanjutnya ditambahkan air suling secukupnya dan 10 ml NaOH pekat sampai berwarna coklat kehitaman dan didestilasi. Hasil destilasi ditampung dalam erlenmeyer 125 ml yang berisi H 2 BO 3 dan indikator, kemudian dititrasi dengan HCl 0.02 N. Larutan blanko juga dianalisis seperti sampel. Kadar nitrogen dihitung berdasarkan rumus : Kadar 4. Analisis Kadar Lemak, Metode Soxhlet (AOAC, 1995) Labu lemak yang telah bebas lemak dikeringkan di dalam oven kemudian ditimbang setelah dingin. Sampel sebanyak 5 g dibungkus dalam kertas saring kemudian ditutup kapas yang bebas lemak. Sampel dimasukkan ke dalam alat ekstraksi soxhlet, kemudian pasang kondensor dan labu pada ujung-ujungnya. Pelarut heksana dimasukkan ke dalam alat lalu sampel direfluks selama 6 jam. Setelah itu pelarut didestilasi dan ditampung pada wadah lain. Labu lemak dikeringkan di dalam oven pada suhu 105 o C sampai diperoleh berat tetap. 60

Kemudian labu lemak dipindahkan ke desikator, lalu didinginkan dan ditimbang. Perhitungan : Keterangan : W 1 = Berat sampel W 2 = Berat lemak 5. Analisis Kadar Karbohidrat By (AOAC, 1995) Pengukuran kadar karbohidrat menggunakan metode by difference, dilakukan dengan cara : Kadar karbohidrat (%b/b) = 100% - (kadar air + kadar protein + kadar lemak + kadar abu) 61

Lampiran 4. Metode Anthrone dan Luff Schoorl 1. Analisis total karbohidrat Metode Kandidat (dengan Anthrone Sulfat) Penyiapan reagen Reagen disiapkan baru setiap hari dengan melarutkan 0.1 g anthrone dalam 100 ml asam sulfat 98% pada suhu ruang. Persiapan contoh 1. Timbang dengan seksama lebih kurang 5 g cuplikan ke dalam Erlenmeyer 500 ml. 2. Tambahkan 50 ml larutan HCl 3%, didihkan selama 3 jam dengan pendingin tegak. 3. Dinginkan dan netralkan dengan larutan NaOH 30% (dengan lakmus atau fenolftalein) dan ditambahkan sedikit CH3COOH 3 % agar suasana larutan sedikit asam 4. Pindahkan isinya ke dalam labu 500 ml dan impitkan hingga tanda garis kemudian saring dan encerkan seperlunya Prosedur analisis 1. Masukkan 5,0 ml contoh (dari persiapan contoh) ke dalam labu takar 100 ml dan diencerkan sampai tanda tera dengan air destilasi 2. Masukkan sebanyak 1 ml contoh tersebut ke dalam tabung reaksi bertutup 3. Tambahkan 5 ml pereaksi Anthrone dan ditutup.vortex dan kocok hingga merata 4. Panaskan tabung reaksi di atas penangas air 100 0 C selama 12 menit 5. Setelah didinginkan, pindahkan larutan ke dalam kuvet dan baca absorbansinya dengan UV-Vis spektrofotometer pada panjang gelombang 630 nm 6. Tentukan konsentrasi gula dalam contoh dengan menggunakan kurva standar hubungan antara konsentrasi glukosa standar dengan absorbansinya dan dengan memperhitungkan pengenceran yang dilakukan, yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut: dimana: G = konsentrasi gula dari kurva standar FP = faktor pengenceran W = berat contoh 2. Analisis total karbohidrat dengan metode SNI 01-2891-1992 Pembuatan pereaksi Luff-Schoorl 1. Larutkan 143,8 g Na 2 CO 3 anhidrat dalam 300 ml air suling. 2. Larutkan 50 g asam sitrat dengan 50 ml air suling. 3. Tambahkan 25 gram Cu 2 SO 4.5H 2 O ke dalam 100 ml air suling 4. Pindahkan larutan tersebut larutan tersebut ke dalam labu 1 liter, tepatkan sampai tanda garis dengan air suling dan kocok. 5. Biarkan semalam dan saring bila perlu. Larutan ini mempunyai kepekatan Cu 2+ 0,1 N Na 2 CO 3 6. Larutkan kalium iodide KI 20% 7. Larutkan asam sulfat H 2 SO 4 25% 8. Larutkan natrium tiosulfat Na 2 S 2 O 3, 0, 1 N 9. Penunjukkan larutan kanji 0,5% Pengujian kepekatan larutan Luff-Schoorl 1. Pipet 25 ml larutan Luff, tambahkan 3 g KI dan 25 ml larutan H 2 SO 4 6N 2. Titar dengan larutan natrium tiosulfat 0,1 M dengan petunjuk larutan kanji 0,5% 3. Larutan natrium tiosulfat yang dipergunakan untuk titrasi 25x2 ml 4. Pipet 10 ml larutan Luff, masukkan ke dalam labu ukur 100 ml, encerkan dengan air 62

suling dan kocok 5. Pipet 10 ml larutan hasil pengenceran tersebut dan masukkan ke dalam erlenmeyer berisi 25 ml HCl 0,1 N 6. Masukkan erlenmeyer tersebut ke dalam penangas air mendidih dan biarkan selama 1 jam, kemudian angkat dan dinginkan. 7. Encerkan dengan air suling dan titar dengan larutan NaOH 0,1 N dengan indikator fenolftalein 8. Pipet 10 ml larutan hasil pengenceran (b) masukkan ke dalam erlenmeyer dan titar dengan HCl 0,1 M dengan indikator fenolftalein 9. Larutkan HCl 0,1 M yang dipergunakan untuk titrasi harus sekitar 6,0 sampai 7,6 ml 10. Larutan Luff harus mempunyai ph 9,3-9,4 Cara kerja 1. Timbang dengan seksama lebih kurang cuplikan ke dalam Erlenmeyer 500 ml. 2. Tambahkan 50 ml larutan HCl 3%, didihkan selama 3 jam dengan pendingin tegak. 3. Dinginkan dan netralkan dengan larutan NaOH 30% (dengan lakmus atau fenolftalein) dan ditambahkan sedikit CH 3 COOH 3% agar suasana larutan sedikit asam 4. Pindahkan isinya ke dalam labu 500 ml dan impitkan hingga tanda garis kemudian saring 5. Pipet 10 ml saringan ke dalam Erlenmeyer 500 ml, tambahkan 25 ml larutan Luff (dengan pipet) dan beberapa butir batu didih serta 15 ml air suling. 6. Panaskan campuran tersebut dengan nyala tetap. Usahakan agar larutan dapat mendidih dalam waktu 3 menit (gunakan stopwatch), didihkan terus selama tepat 10 menit (dihitung dari saat mulai mendidih dan gunakan stopwatch) kemudian dengan cepat dinginkan dalam bak berisi es. 7. Setelah dingin tambahkan 15 ml larutan KI 20% dan 25 ml H 2 SO 4 25% perlahan-lahan. 8. Titar secepatnya dengan larutan tiosulfat 0,1 M (gunakan penunjuk larutan kanji 0,5%) Perhitungan: (blanko-penitar) x N tiosulfat x 10, setara dengan terusi yang tereduksi. Kemudian lihat dalam daftar Luff Schoorl berapa mg gula yang terkandung untuk ml tio yang dipergunakan dimana: W1 = bobot cuplikan (mg) W = glukosa yang terkandung untuk ml tio yang dipergunakan (mg) FP = faktor pengenceran Standardisasi larutan tiosulfat 1. Sebanyak 0,5 gram K2Cr2O7 ditimbang dan dilarutkan dengan akuades 2. Ditepatkan hingga 100 ml dengan labu takar 3. Ambil 25 ml ke dalam erlenmeyer 4. Ditambahkan 10mL KI, 25mL HCl, dan akuades hingga 200 ml 5. Titar dengan natrium tiosulfat hingga berwarna kuning 6. Tambahkan indikator kanji 7. Titar dengan natrium tiosulfat hingga berwarna hijau toska (hijau jamrud) 8. Dilakukan sebanyak 3 kali ulangan 63

Tabel penetapan gula Luff-Schoorl Na 2 S 2 O 3, Glukosa, Fruktosa, 0,1N Gula Inversi (mg) 1 2.4 2 4.8 3 7.2 4 9.7 5 12.2 6 14.7 7 17.2 8 19.8 9 22.4 10 25.0 11 27.6 12 30.3 13 33.0 14 35.7 15 38.5 16 41.3 17 44.2 18 47.1 19 50.0 20 53.0 21 56.0 22 59.1 23 62.2 64

Lampiran 5 Verifikasi Metode Karbohidrat Total SNI 01-2891-1992 Analisis tanggal 28 Juli 2011 Kacang hijau Ulangan Berat sampel Titer blanko mg glukosa %KH % recovery 1 0,5018 11,95 24,78 28,1840 56,1658 104,7673 2 0,5014 12,10 24,78 27,8322 55,5091 103,5424 3 0,5016 12,00 24,78 28,0667 55,9544 104,3731 4 0,5014 12,10 24,78 27,8322 55,5091 103,5424 5 0,5014 12,10 24,78 27,8322 55,5091 103,5424 6 0,5015 12,10 24,78 27,8322 55,4980 103,5217 7 0,5019 12,10 24,78 27,8322 55,4538 103,4392 Rataan : 55,66% Standard deviasi : 0,2827 RSD analisis : 0,51 2x RSD AOAC : 2,18 2/3 RSD Horwitz : 1,45 Kedelai Ulangan Berat sampel blanko Titer mg glukosa %KH % recovery 1 0,5002 20,85 24,78 8,2522 16,4977 99,14491 2 0,5003 21,15 24,78 7,6008 15,1924 91,30076 3 0,5002 21,00 24,78 7,9265 15,8466 95,23196 4 0,5002 21,00 24,78 7,9265 15,8466 95,23196 5 0,5005 20,90 24,78 8,1436 16,2709 97,78195 6 0,5005 21,00 24,78 7,9265 15,8371 95,17488 7 0,5003 21,00 24,78 7,9265 15,8434 95,21293 Rataan : 15,90% Standard deviasi : 0,4099 RSD analisis : 2,58 2x RSD AOAC : 2,64 2/3 RSD Horwitz : 1,76 Susu bubuk Ulangan Berat sampel Titer Blanko bl-titer mg glukosa %KH 1 0,5006 15,45 25,50 10,1807 22,9227 45,7905 2 0,5004 15,40 25,50 10,2313 23,0412 46,0456 3 0,5003 15,60 25,50 10,0287 22,5672 45,1073 4 0,5000 15,60 25,50 10,0287 22,5672 45,1343 5 0,5002 15,45 25,50 10,1807 22,9227 45,8271 6 0,5000 15,40 25,50 10,2313 23,0412 46,0825 7 0,5002 15,40 25,50 10,2313 23,0412 46,0641 Rataan : 45,72% Standard deviasi : 0,4264 RSD analisis : 0,93 2x RSD AOAC : 2,25 2/3 RSD Horwitz : 1,50 65

Analisis tanggal 11 Oktober 2011 Kacang Hijau Ulangan Berat sampel Titer Vblanko-titrant %KH 1 5,1494 7,05 7,05 53,85 2 5,0049 7,10 7,20 56,65 3 5,2058 7,10 7,50 56,86 Kedelai Ulangan Berat sampel Titer Vblanko-titrant %KH 1 5,0613 6,90 13,52 13,52 2 5,0143 7,08 15,38 15,38 3 5,1475 7,95 15,29 15,29 Susu Bubuk Ulangan Berat sampel Titer Vblanko-titrant %KH 1 5,0587 7,65 17,40 35,87 2 5,2166 7,10 17,95 36,00 3 5,0854 7,10 17,95 36,93 Analisis tanggal 7 Oktober 2011 Kecap manis Ulangan Berat sampel Titer Vblanko-titrant %KH 1 5,2178 15,30 9,75 37,33 2 5,1232 15,75 9,30 36,20 3 5,0744 15,55 9,50 37,36 Kecap asin Ulangan Berat sampel Titer Vblanko-titrant %KH 1 5,3262 15,30 9,75 1,83 2 5,3239 13,60 11,45 2,16 3 5,0430 14,55 10,50 2.09 Santan Ulangan Berat sampel Titer Vblanko-titrant %KH 1 5,2093 17,90 7,15 1,35 2 5,0331 17,70 7,35 1,44 3 5,0410 17,15 7,90 1,55 66

Hasil uji rekoveri pada berbagai bahan acuan dengan spike glukosa Bahan acuan kacang hijau Ulangan Glukosa Berat bahan acuan W total Titer Blanko mg glukosa %KH %rekoveri 1 0,0505 0,4500 0,5005 12,00 24,30 29,2334 58,41 82,90 2 0,0503 0,4500 0,5003 11,95 24,30 29,3501 58,66 85,55 3 0,0500 0,4501 0,5001 12,00 24,30 29,2334 58,46 83,62 4 0,0506 0,4503 0,5009 11,95 24,30 29,3501 58,59 84,71 5 0,0503 0,4504 0,5007 11,95 24,30 29,3501 58,62 85,11 6 0,0501 0,4504 0,5005 12,00 24,30 29,2334 58,41 83,12 7 0,0504 0,4504 0,5008 12,00 24,30 29,2334 58,37 82,62 Rataan : 58,50% Standard deviasi : 0,1189 RSD analisis : 0,22 2x RSD AOAC : 2,17 2/3 RSD Horwitz :1,47 %Rekoveri Rataan : 83,95% RSD analisis : 1,48 Bahan acuan kedelai Ulangan Glukosa Berat bahan acuan W total Titer Blanko mg glukosa %KH %rekoveri 1 0,0500 0,4500 0,5000 18,65 24,30 11,9340 23,87 95,58 2 0,0504 0,4501 0,5005 18,70 24,30 11,8260 23,63 92,65 3 0,0505 0,4504 0,5009 18,75 24,30 11,7180 23,39 90,23 4 0,0502 0,4500 0,5002 18,80 24,30 11,6100 23,21 88,75 5 0,0500 0,4504 0,5004 18,85 24,30 11,5020 22,99 86,81 6 0,0503 0,4503 0,5006 18,85 24,30 11,5020 22,98 86,33 7 0,0504 0,4502 0,5006 18,60 24,30 12,0420 24,06 96,90 Rataan : 23,44% Standard deviasi : 0,4229 RSD analisis : 1,80 2x RSD AOAC : 2,49 2/3 RSD Horwitz : 1,66 %Rekoveri Rataan : 91,03% RSD analisis : 4,64 67

Bahan acuan susu bubuk (9,0066 g susu bubuk+1,0002g glukosa sebagai sampel) Ulangan Berat sampel W total Titer Blanko mg glukosa %KH %rekoveri 1 0,5011 0,5011 14,50 24,90 23,7524 47,40 62,53 2 0,5014 0,5014 14,50 24,90 23,7524 47,37 62,25 3 0,5013 0,5013 14,50 24,90 23,7524 47,38 62,34 4 0,5012 0,5012 14,45 24,90 23,8709 47,63 64,80 5 0,5014 0,5014 14,25 24,90 24,3450 48,55 74,07 6 0,5012 0,5012 14,50 24,90 23,7524 47,39 62,44 7 0,5015 0,5015 14,40 24,90 23,9894 47,84 66,88 Rataan : 47,65% Standard deviasi : 0,4341 RSD analisis : 0,91 2x RSD AOAC : 2,24 2/3 RSD Horwitz : 1,49 %Rekoveri Rataan : 65,05% RSD analisis : 6,68 Hasil uji rekoveri pada berbagai sampel matriks pangan cair dengan spike glukosa Kecap manis Ulangan Glukosa Berat bahan acuan W total Titer Titer-Blanko %KH %rekoveri 1 1,0337 4,0164 5,0501 15,75 9,30 46,17 81,96 2 1,0639 4,0512 5,1151 15,20 9,50 48,60 92,92 3 1,0031 4,1541 5,1572 14,65 10,40 50,15 104,77 4 1,0853 4,0417 5,1270 14,00 11,05 54,90 121,71 5 1,0680 4,1988 5,2668 15,55 9,50 45,16 77,40 6 1,0046 4,0529 5,0575 16,90 8,15 39,85 51,51 7 1,0335 4,1212 5,1547 15,65 9,40 45,50 79,55 Rataan : 47,19% Standard deviasi : 4,69 RSD analisis : 9,94 RSD Horwitz : 2,24 %Rekoveri Rataan : 87,12% RSD analisis : 22,32 68

Kecap asin Ulangan Glukosa Berat bahan acuan W total Titer Titer-Blanko %KH %rekoveri 1 1,0403 4,0355 5,0758 15,35 9,70 24,01-26,2252 2 1,0266 4,0238 5,0504 15,25 9,80 24,34-25,1246 3 1,1044 4,4452 5,5496 15,15 9,90 22,26-36,9074 4 1,0538 4,0372 5,0910 15,30 9,75 24,13-25,0229 5 1,0088 4,0046 5,0134 15,75 9,30 23,15-31,6711 6 1,0559 4,0839 5,1398 15,05 10,00 24,49-23,7402 7 1,0172 4,1365 5,1537 15,20 9,50 23,80-29,7159 Rataan : 23,74% Standard deviasi : 0,78 RSD analisis : 3,30 RSD Horwitz : 2,48 %Rekoveri Rataan : -28,34% RSD analisis : 16,63 Santan Ulangan Glukosa Berat bahan acuan W total Titer Titer-Blanko %KH %rekoveri 1 1,0122 4,0625 5,0747 16,05 9,00 22,06-37,7417 2 1,0123 4,5343 5,5466 16,10 8,95 19,65-57,8851 3 1,0189 4,1624 5,1813 16,40 8,65 20,65-45,9794 4 1,0646 4,3420 5,4066 15,15 9,90 22,79-35,0027 5 1,1356 4,0577 5,1933 16,00 9,05 22,21-30,4944 6 1,0054 4,1519 5,1573 16,06 9,00 21,50-42,3436 7 1,0335 4,0895 5,1230 16,50 8,55 20,77-43,2929 Rataan : 21,38% Standard deviasi : 1,08 RSD analisis : 5,07 RSD Horwitz : 2,52 %Rekoveri Rataan : 87,12% RSD analisis : -21,14 69

Lampiran 6. Analisis Statistik Reprodusibilitas intralab Kecap manis Tanggal pengerjaan N Std. Deviation Karbohidrat 5 Juli 2011 3 38.7100.68462.39526 7 Oktober 2011 3 36.9633.66124.38176 Equal variances Levene's Test for Equality of Variances Lower Upper F t df KH Assumed.000.983 3.179 4.034 1.74667.54953.22094 3.27239 not assumed 3.179 3.995.034 1.74667.54953.22021 3.27312 Kecap asin Tanggal pengerjaan N Std. Deviation Karbohidrat 5 Juli 2011 3 2.2100.05196.03000 7 Oktober 2011 3 2.0267.17388.10039 Equal variances Levene's Test for Equality of Variances Lower Upper F t Df KH Assumed 5.245.084 1.750 4.155.18333.10477 -.10757.47424 not assumed 1.750 2.354.203.18333.10477 -.20830.57497 70

Santan Tanggal pengerjaan N Std. Deviation Karbohidrat 5 Juli 2011 3 1.4900.03464.02000 7 Oktober 2011 3 1.4467.10017.05783 Equal variances Levene's Test for Equality of Variances F t df Lower Upper KH assumed 1.755.256.708 4.518.04333.06119 -.12656.21323 not assumed.708 2.472.540.04333.06119 -.17721.26388 Susu bubuk Tanggal pengerjaan N Std. Deviation Karbohidrat 5 Juli 2011 7 45.7200.42521.16071 7 Oktober 2011 3 36.2667.57813.33378 Equal variances Levene's Test for Equality of Variances F t df Lower Upper KH Assumed.483.507 29.263 8.000 9.45333.32305 8.70838 10.19829 not assumed 25.518 2.981.000 9.45333.37046 8.27020 10.63647 71

Kedelai Tanggal pengerjaan N Std. Deviation Karbohidrat 5 Juli 2011 7 16.0071.26731.10104 7 Oktober 2011 3 14.7300 1.04886.60556 Equal variances Levene's Test for Equality of Variances F t df Lower Upper KH Assumed 16.729.003 3.229 8.012 1.27714.39558.36493 2.18936 not assumed 2.080 2.112.166 1.27714.61393-1.23420 3.78849 Kacang hijau Tanggal pengerjaan N Std. Deviation Karbohidrat 5 Juli 2011 7 55.6557.28023.10592 7 Oktober 2011 3 55.7867 1.68049.97023 Equal variances Levene's Test for Equality of Variances F t df Lower Upper KH assumed 25.177.001 -.217 8.834 -.13095.60352-1.52268 1.26077 not assumed -.134 2.048.905 -.13095.97599-4.23766 3.97575 72