BAB I PENDAHULUAN. ke kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Batam, Malaysia, Singapura,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perbedaan pada karakteristik desa dapat dilihat dari tipologi desa.

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. secara merata. Pembangunan dilaksanakan untuk mempermudah hidup. pengelolaan sumber daya alam maupun sumber daya manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. modern.masuknya modernisasi ke Indonesia banyak merubah tatanan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan output berkualitas dalam bentuk barang dan jasa.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia adalah negara agraria yang kaya akan sumber daya alamnya. Kekayaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah. Industrialisasi merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara umum tipologi masyarakat dikategorikan menjadi dua,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang, yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia, tampak dari usaha-usaha manusia untuk senantiasa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian dari wilayah Propinsi Sumatera Utara yang terletak di

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian sebagai pendorong, penggerak kemajuan suatu wilayah.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN. Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III NIM NIM

PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA ADISUTJIPTO SEBAGAI BANDARA INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. perkebunan kelapa sawit milik PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Bandara tersibuk di dunia tahun 2014 versi ACI

TERMINAL PENUMPANG LOMBOK INTERNATIONAL AIRPORT Penekanan Konsep Desain Renzo Piano

BAB I PENDAHULUAN. strategis sehingga memiliki pengaruh positif dalam berbagai bidang. Moda

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan global di masa mendatang juga akan selalu berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan terkonsentrasi dan ada tempat-tempat dimana penduduk atau kegiatannya

BAB II PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) BANDAR UDARA POLONIA MEDAN. dan pelayanan lalu lintas udara yang telah melakukan aktivitas pelayanan jasa

BAB I PENDAHULUAN. Internasional Soekarno-Hatta terus meningkatkan pelayanan untuk. Soekarno-Hatta menimbulkan dampak positif dan negatif terhadap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

PENGARUH PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TERHADAP PERKEMBANGAN KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT DI KAWASAN PINGGIRAN BANDARA KUALA NAMO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bandara merupakan suatu unsur yang memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Kawasan Ekonomi Khusus merupakan kawasan yang memiliki batas wilayah

BAB I PENDAHULUAN. kondisi kesehatan, aktivitas karyawan perlu dipertimbangkan berbagai potensi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju dari masa ke

Revitalisasi adalah suatu proses atau cara dan perbuatan untuk menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya terberdaya sehingga revitalisasi berarti

[[PERANCANGAN INTERIOR BANDARA INTERNASIONAL KERTAJATI MAJALENGKA]] BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL BULAN MEI 2004

PENDAHULUAN. pangan bagi dirinya sendiri. Kegiatan pertanian tersebut mendorong suatu

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kondisi ekonomi, sosial dan pertumbuhan penduduk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada BAB I ini menyajikan beberapa topik yaitu latar belakang, perumusan masalah, tujuan, manfaat, dan sistematika laporan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PEMERIKSAAN PEMELIHARAAN BERKALA GENERATOR SET 2000 KVA DEVIZ SIEMENZ SESUAI STANRD OPERATING PROCEDURE DARI ANGKASA PURA II DI BANDARA KUALANAMU

BAB I PENDAHULUAN. urutan ke-12 di dunia pada tahun 2014 menurut Airport Council International

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN PROYEK KAWASAN INDUSTRI

Boks 2. Kesuksesan Sektor Jasa Angkutan Udara di Provinsi Jambi

I. PENDAHULUAN. utama ekonomi, pengembangan konektivitas nasional, dan peningkatan. dalam menunjang kegiatan ekonomi di setiap koridor ekonomi.

PMG Pelaksana Lanjutan Stasiun Meteorologi Nabire

PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU RIAU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara agraris karena sebagian besar penduduknya

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. ini telah menjadi pendorong pada integrasi kota-kota besar di Indonesia, dan juga di

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI UDARA DAN LAUT PROVINSI BALI FEBRUARI 2014

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL NOVEMBER 2009

Sambutan Presiden RI Pd Peresmian Bandara Internasional Kualanamu, tgl 27 Mar 2014, di Sumut Kamis, 27 Maret 2014

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penelitian yang akan dilakukan, rumusan masalah yang menjadi topik

PENDAHULUAN. lainnya (Peraturan Menteri Nomor: PM.66 Tahun 2015). (kini bernama Bandara Internasional Jakarta Soekarno Hatta) dan Bandara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

2 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014; 3. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fung

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI UDARA DAN LAUT PROVINSI BALI JULI 2017

BERITA RESMI STATISTIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi ialah untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan

PENDAHULUAN. Kota adalah suatu wilayah yang akan terus menerus tumbuh seiring

PENGEMBANGAN TERMINAL BANDAR UDARA SULTAN ISKANDAR MUDA NANGGROE ACEH DARUSSALAM (PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR RENZO PIANO)

PENGKAJIAN KEBISINGAN DI SEKITAR BANDARA DI BEBERAPA KOTA BESAR DI INDONESIA (AIRPORT NOISE)

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan masyarakat. Sektor pertanian di Indonesia terdiri dari beberapa sub

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Latar belakang Belakang pengadaan proyek

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian. Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 1986 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN TANAH SERTA RUANG UDARA DI SEKITAR BANDAR UDARA

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi produksi pertanian (Direktorat Pengelolaan Air, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. besar, dimana kondisi pusat kota yang demikian padat menyebabkan terjadinya

PUTUSAN. Nomor : 04/PTS/KIP-SU/I/2015 KOMISI INFORMASI PROVINSI SUMATERA UTARA 1. IDENTITAS

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. PT. Angkasa Pura II (Persero) adalah salah satu badan usaha milik negara

BERITA RESMI STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BERITA RESMI STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (Airport) berfungsi sebagai simpul pergerakan penumpang atau barang dari

Pesawat Polonia

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TUGAS AKHIR PERENCANAAN RUNWAY DAN TAXIWAY BANDARA KUALA NAMU, DELI SERDANG SUMATRA UTARA. DISUSUN OLEH : Aditya Imam Dwi Prastyo ( )

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bandar Udara Internasional Kuala Namu adalah sebuah bandara baru untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. Kemayoran bertugas mengelola Pelabuhan Udara Kemayoran.

BAB I PENDAHULUAN. sektor non pertanian merupakan suatu proses perubahan struktur ekonomi.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Bandara Internasional Polonia adalah sebuah Bandar udara yang terletak sekitar 2 km dari pusat kota medan, Indonesia. Bandara ini melayani penerbangan ke kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Batam, Malaysia, Singapura, Thailand. Dihitung dari jumlah arus penumpang, Polonia adalah Bandara terbesar keempat di Indonesia setelah Soekarno-Hatta, Juanda, dan Ngurah Rai, karena letaknya sangat dekat dengan pusat kota sekitar 2 km Bandara ini menyebabkan bangunan-bangunan di Medan dibatasi jumlah tingkatnya. Dampak dari peraturan ini adalah sedikitnya jumlah bangunan tinggi di Medan. Selain itu, bandara juga diperkirakan sudah hampir melebihi kapasitasnya. Sejak pemberian izin penerbangan diringankan di Indonesia tahun 2000-an, jumlah penerbangan yang melayani Polonia meningkat tajam. Kapasitas Bandara Polonia yang telah melebihi kapasitasnya memungkinkan untuk dipindahkan ke tempat yang lebih sesuai mengingat keselamatan penerbangan. Puncaknya saat terjadi kecelakaan pesawat Mandala Airlines pada September 2005 yang jatuh sesaat setelah lepas landas dari polonia. Kecelakaan yang merenggut nyawa Gubernur Sumatera Utara Tengku Rizal Nurdin tersebut juga meyebabkan beberapa warga yang tinggal di sekitar wilayah Bandara meninggal dunia akibat letaknya yang terlalu dekat dengan pemukiman warga. Hal ini menyebabkan seruan agar Bandara di Medan di pindahkan ketempat yang lebih sesuai. 11

Pembangunan Bandara Kuala Namu merupakan upaya pemerintah dalam pemindahan Bandara Polonia karena Kapasitasnya yang telah melebihi memungkinkan untuk dipindahkan ke tempat yang lebih sesuai demi keselamatan penerbangan maka dengan itu Bandara Polonia di pindahkan ke desa Beringin kecamatan Deli Serdang. Pembangunan Bandara Kuala Namu ini memang belum selesai secara keseluruhan, namun dampak-dampak yang terjadi sudah mulai terlihat dari awal mula proyek pembangunan ini berjalan. Kawasan Kuala Namu merupakan sebagai salah satu sentra produksi di Kabupaten Deli Serdang. Dengan adanya proyek pembangunan bandara akan berdampak pada pengalih fungsian lahan sekitar pembangunan Bandara Kuala Namu. Konsekuensi yang harus ditanggung dari pembangunan Bandara Kuala Namu adalah menyempitnya lahan pertanian pangan beralih fingsi menjadi bangunan fisik sarana pendukung dan harga lahan meningkat serta perubahan hak kepemilikan lahan. Wilayah desa Beringin yang berada pada ketinggian 0-8 meter dari permukaan air laut, dan suhu udara rata-rata adalah antara 23 s/d 32 derajat celcius diharapkan dapat menjadi pengganti Bandara Polonia. Desa Beringin juga merupakan salah satu dari 11 Desa yang terkena dari pengaruh pembangunan Bandara Kuala Namu, yang berjarak 1 km dari Bandara luas desa Beringin sebelum pembangunan Bandara adalah 430 Ha dan kini menjadi 310 Ha yang berbatasan sebelah utara berbatasan Desa Ramunia II, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Karang Anyar, sebelah timur berbatasan dengan Desa Sidoarjo Ramunia, sebelah barat berbatasan dengan pembangunan Bandara kuala Namu. 12

Pembangunan Bandar Udara diprediksi memakan ribuan hektar di Desa Beringin ini semua menimbulkan dampak pergeseran peralihan baik secara ekonomi, sosial, dan ketersediaan infrastruktur. Namun dampak yang paling dirasakan oleh masyarakat adalah hilangnya lahan pertanian yang menjadi sumber mata pencaharian masyarakat beringin akibat dari pembangunan bandara tersebut. Desa beringin salah satu desa yang terkena imbas langsung dari pembangunan Bandara Kuala Namu diantara berbagai desa lainnya yang juga terkena dampak dari derap pembangunan Bandara tersebut. Proyek yang sudah mencapai 14 tahun dari umur pembangunannya yang sejak tahun 1997 dilaksanakan oleh P.T Angkasa Pura sebagai salah satu BUMN dengan sub kontraktor yaitu PT.PP (Pembangunan Perumahan), P.T Lampiri (Pembangunan Landasan Pacu) dan P.T Waskita (Pembangunan pondasi dan infrastruktur Bandara). Masyarakat sebagai subjek sekaligus objek dalam pembangunan harus tetap mendapat prioritas utama mengingat bahwa tujuan utama pembangunan yaitu peningkatan taraf hidup masyarkat. Walaupun sebenarnya eksternalitas dari pembangunan tersebut menimbulkan dampak positif dan negatif khususnya bagi masyarakat petani akibat dari pengalih fungsian lahan. Hal itu di karenakan dalam banyak hal Pemeritah ataupun pihak Swasta yang dimandatkan untuk menyelenggarakan pembangunan sering kali mengesampingkan faktor-faktor tertentu yang mengakibatkan terkorbannya masyarakat. Dalam hal ini pemerintah mengharapkan akan adanya dampak positif bagi masyarakat sekitar Bandara Kuala Namu, membawa dampak keuntungan positif bagi masyarakat seperti para pedagang di pinggir jalan dan para perencana serta 13

pelaku pembangunan lainnya karena akan meningkatkan penghasilan dan penghidupan yang layak. Akan tetapi harapan tersebut tak menjadi kenyataan karena realitas yang terjadi adalah masyarakat sekitar bandara adalah pihak yang dirugikan khususnya para petani dalam proses pembangunan Bandara tersebut, mereka terpaksa kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian akibat lahan pertanian mereka telah habis terjual. Dan lahan tersebut telah dialih fungsikan menjadi pembangunan perumahan, perkantoran dan fasilitas lainnya untuk mendukung aktivitas Bandara. Untuk itu perlu dilakukan suatu secara menyeluruh menyangkut ramalan output sosial ekonomi yang akan di timbulkan oleh pembangunan Bandara Kuala Namu. Maka dengan itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan menulis skripsi yang berjudul Dampak Pembangunan Bandara Kuala Namu Terhadap Perkembangan Ekonomi Penduduk Sekitar Bandara. Hal ini tentu tidak lepas dari realita masyarakat dan gejala-gejala yang ditimbulkan dari pembangunan Bandara Kuala Namu tersebut. 1.2.Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana persepsi masyarakat terhadap pembangunan bandara kuala namu bagi perekonomian masyarakat sekitar bandara? 2. Bagaimana ketersediaan infrastruktur masyarakat sekitar bandara setelah pembangunan bandara? 3. Bagaimana dampak pembangunan bandara terhadap keadaan sosial masyarakat sekitar bandara? 14

1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui dampak pembangunan bandara terhadap ekonomi masyarakat sekitar bandara. 2. Untuk mengetahui ketersediaan infrastruktur masyarakat sekitar bandara setelah pembangunan bandara. 3. Untuk mengetahui dampak pembangunan bandara terhadap keadaan sosial masyarakat sekitar bandara. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain sebagai berikut : 1. Meningkatkan kemampuan serta wawasan peneliti mengenai perkembangan ekonomi masyarakat sekitar bandara sebagai dampak dari pembangunan Bandara Kuala Namu. 2. Bagi peneliti selanjutnya yang melakukan penelitian dengan topik yang sama penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dan bahan pendukung penelitian. 3. Bagi Mahasiswa Fakultas Ekonomi khususnya Departemen Ekonomi Pembangunan penelitian ini menjadi sumbangan pemikiran sebagai bentuk kontribusi terhadap pengembangan dunia pendidikan. 4. Bagi penulis sendiri merupakan wadah menuangkan ide-ide kreatif serta menjadi media untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi dan pengembangan dunia pendidikan. 15