PEMERIKSAAN PEMELIHARAAN BERKALA GENERATOR SET 2000 KVA DEVIZ SIEMENZ SESUAI STANRD OPERATING PROCEDURE DARI ANGKASA PURA II DI BANDARA KUALANAMU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMERIKSAAN PEMELIHARAAN BERKALA GENERATOR SET 2000 KVA DEVIZ SIEMENZ SESUAI STANRD OPERATING PROCEDURE DARI ANGKASA PURA II DI BANDARA KUALANAMU"

Transkripsi

1 PEMERIKSAAN PEMELIHARAAN BERKALA GENERATOR SET 2000 KVA DEVIZ SIEMENZ SESUAI STANRD OPERATING PROCEDURE DARI ANGKASA PURA II DI BANDARA KUALANAMU LAPORANTUGASAKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Program Studi Teknik Konversi Energi Mekanik Oleh: RAJA INAL DAULAY JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2015

2 INTISARI Bandar Udara Kualanamu merupakan Bandara Internasional yang berada di Propinsi Sumater Utara dan mempunyai fungsi memberikan penyediaan jasa pelayanan transportasi udara. Oleh karena itu dalam perkembangannya menuntut adanya peningkatan sumber daya manusia dan fasilitas yang mendukung keamanan dan keselamatan penerbangan. Salah satu yang sangat penting adalah penyediaan catu daya listrik. Penelitian ini dilakukan dengan mengevaluasi hasil pemeliharaan berkala (Harian, Mingguan, dan Bulanan,) bulan April 2015, dengan menganalisa hubungan pemeliharaan genset terhadap kinerja genset (%) yang dihasilkan dan seberapa banyak perawatan berkala genset yang tidak dilaksanakan. Dari hasil analisa menunjukan bahwa pemeliharaan berkala semakin baik (sesuai buku petunjuk dan jadwal) akan menghasilkan kinerja genset yang optimal. Hal ini akan menunjang keselamatan, kenyamanan dan keamanan penerbangan dan menguntungkan bagi perusahaan apabila dilaksanakan dengan baik. Kata kunci : pemeliharaan, generator set v

3 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat-nyalah penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Adapun Tugas Akhir yang penulis buat berjudul ANALISA HUBUNGAN KINERJA GENERATOR SET 2000 KVA TERHADAP PEMELIHARAAN BERKALA DI BANDAR UDARA KUALANAMU. Penulisan Tugas Akhir merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan mata kuliah Tugas Akhir pada semester IV Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Program Studi Teknik Konversi Energi Mekanik. Dalam laporan Tugas Akhir ini akan dibahas mengenai jenis - jenis distribusi, perhitungan kapasitas suplai daya listrik, pemilihan unit pembangkit, rekapitulasi beban terpasang, suplai daya utama dan cadangan dan aspek keandalan suplai daya listrik di Bandar Udara Kualanamu. Dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini penulis banyak mengalami masalah dan hambatan. Namun berkat bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini yang paling utama di ucapkan terima kasih adalah kepada orang yang sangat istimewa adalah kedua orang tua yaitu ayahanda tersayang Guntur Ginagan Daulay dan ibunda tercinta Derhana Harahap yang telah banyak memberikan dukungan baik moril maupun materil, semangat dan telah banyak berkorban untuk penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak M. Syahruddin, S.T, M.T., selaku Direktur Politeknik Negeri Medan; 2. Bapak Idham Kamil, S.T, M.T., selaku Ketua Jurusan Program Studi Teknik Mesin Politeknik Negeri Medan; vii

4 3. Bapak Ir. Abdul Razak, M.T., selaku Kepala Program Studi Teknik Konversi Energi Mekanik Politeknik Negeri Medan; 4. Bapak Ir. Burhanuddin Tarigan, M.T,. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan banyak waktu serta menyumbangkan ilmu dan nasihat kepada penulis sepanjang pengerjaan tugas akhir ini hingga selesai; 5. Bapak Ir. Suprapto Widodo, M.T., selaku dosen wali kelas EN-6B 6. Seluruh Dosen Jurusan Teknik Mesin Program Studi Teknik Konversi Energi Mekanik Politeknik Negeri Medan yang telah memberikan ilmu, nasihat serta didikan yang sangat bermanfaat bagi penulis; 7. Saudara tercinta Lesmiyanti daulay, Riswan Daulay, Muspida Daulay, Lisna Daulay dan Candra Mora Daulay yang telah membantu dengan memberikan dukungan kepada penulis selama pembuatan Tugas Akhir; 8. Teman teman kelas EN 6B angkatan 2012, terima kasih untuk semua semangat dan kenangan di masa perkuliahan kita di kampus. Meskipun berusaha semaksimal mungkin, penulis menyadari bahwa laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan laporan Tugas Akhir ini. Akhirnya penulis berharap semoga laporan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya, baik sebagai bahan masukan ataupun sebagai bahan pembanding. Medan, Agustus 2015 Hormat penulis, RAJA INAL DAULAY NIM : vii

5 DAFTAR ISI Halaman SPESIFIKASI TUGAS AKHIR... PERSETUJUANTUGAS AKHIR... i ii PENGESAHANTUGAS AKHIR iii PERNYATAAN TUGAS AKHIR... iv INTISARI... v ABSTRAC... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang... B. Indentifikasi Masalah... C. Pembatasan Masalah... D. Perumusan Masalah... ix x E. Maksud dan Tujuan Penulisan... 7 F. Metodologi Penulisan.. 8 G. Sistematika Penulisan... 9 BAB II. LANDASAN TEORI DAN KERANGAKA PIKIRAN A. Tinjauan Teori Generator Set Manajemen Pemeliharaan Peralatan Penelitian Dan Statistika B. Kerangka Berpikir viii

6 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Penjelasan Kasus Teknik Sampling Proses Pengolahan Data Analisa Data BAB IV PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS A. Hubungan Antara Pemeliharaan Berkala dengan Kinerja Genset Pemeliharaan Berkala Kinerja Genset.. 43 B. Pengumpulan Data C. Pengolahan Data D. Interpretasi Hasil Analisis BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. S a r a n DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN viii

7 DAFTAR GAMBAR No. Nama Gambar Halaman Sistematika Penulisan... Menguji Penelitian dan Statistik... Bagan Kerangka Berpikir... Grafik pemeliharaan harian bulan Aril pada GENSET Grafik pemeliharaan mingguan bulan April pada GENSET 1... Grafik pemeliharaan harian bulan April pada GENSET 2 Grafik pemeliharaan Mingguan bulan April pada GENSET 2... Grafik pemeliharaan harian bulan April pada GENSET 3... Grafik pemeliharaan Mingguan bulan April pada GENSET 3... Grafik pemeliharaan harian bulan April pada GENSET 4... Grafik pemeliharaan mingguan bulan April pada GENSET 4... Grafik pemeliharaan harian bulan April pada GENSET 5... Grafik pemeliharaan mingguan bulan April pada GESET 5... Grafik rata-rata pemeliharaan harian GENSET Grafik rata-rata pemeliharaan mingguan GENSET ix

8 DAFTAR TABEL Tabel 1. Data Kinerja Genset Harian Tabel 2. Data Kinerja Genset Mingguan Tabel 3. Data Kinerja Genset Bulanan x

9 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bandar udara adalah lapangan terbang yang dipergunakan untuk mendarat dan lepas landas pesawat udara, naik dan turunya penumpang, atau bongkar muat barang, serta dilengkapi dengan fasilitas keselamatan penerbangan dan berbagai fasilitas operasional bandar udara lainya. Dalam pelaksanaanya bandar udara juga harus mampu melayani kegiatan penerbangan setiap saat, menjamin keselamatan penerbangan, kelancaran, keteraturan, memberi kemudahan, kenyamanan dan keamanan bagi para pengguna jasa transportasi udara. Selain itu bandar udara juga dapat membuka penghubung suatu daerah, dan juga menunjang perekonomian dan pengembangan pembangunan, memperlancar lalu lintas barang, penumpang, dan jasa lainya melalui angkutan udara atau bahkan dapat menjadi sumber pendapatan suatu daerah. Dengan dikenalnya kota Medan sebagai salah satu daerah istilah kota pelajar sekaligus daerah wisata di Indonesia, maka kota Medan telah memiliki salah satu bandar udara yang bertaraf internasional. Perpindahan bandara kualanamu telah direncanakan sejak tahun Dalam kunjungan kerja ke medan oleh menteri perhubungan saat itu, Azwar Anas, berkata bahwa demi keselamatan penerbangan, bandara akan di pindah keluar kota. 1

10 Persiapan pembangunan di awali pada 1 Agustus 1997, namun krisis moneter yang dimulai ada tahun yang sama kemudian memaksa rencana pembangunan ditunda. Sejak saat itu kabar mengenai bandara ini jarang terdengar lagi, hingga kecelakaan pesawat Mandala Airlaines terjadi pada 5 September Kecelakaan ini menewaskan Gubernur Sumatera Utara, Tengku Rizal Nurdin dan juga menyebabkan beberapa warga yang tinggal di sekitar wilayah bandara tewas akibat letak bandara yang terlalu dekat dengan pemukimam. Hal ini menyebabkan munculnya kembali seruan agar bandara udara di medan segera di pindahkan ketempat yang lebih sesuai. Selain itu, kapsitas Polonia yang telah melebihi batasnya juga merupakan salah satu faktor direncanakannya pemindahan bandara. Rencana pembangunan selama betahun-tahun terhambat masalah pembebasan lahan. Pada 1 Juli 2006, baru hektare lahan yang telah tidak bermasalah, semetera lahan yang di huni 71 kepala keluarga lainnya masih sedang dinegoisasikan. Pada 1 November 2006 dilaporkan bahwa Angkasa Pura II telah menyelesaikan seluruh pembebasan lahan. Pada 1 November 2011, bandara ini telah 70% selesai dan direncanakan 100% pada tahun akhir 2012 yang termasuk jalan raya nontol, jalur kereta api dan jalan raya tol yang akan dibangun setelahnya. Pada awal tahun 2013, perkembangannya telah mencapai 95%. Pada 10 Januari 2013, bandara ini melakukan percobaan sistem navigasi dan teknis. Bandara ini dibuka pada 25 Juli Pada 27 Maret 2014, bandara ini 2

11 deresmikan operasionalnya oleh presidan Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono bersamaan dengan peresmian pembangunan beberapa bandara di pulau sumatera. Tahap I bandara dapat menampung 8,1 juta penumpang dan pergerakan pesawat per tahun, semntara setelah selesainya tahap II bandara ini rencananya akan menampung 25 juta penumpang pertahun. Luas terminal penumpang yang akan di bangun adalah sekitar 6,5 hektare dengan fasilitas area komersial seluas 3,5 hektare dan fasilitas kargo seluas 1,3 hektare. Bandara Internasional Kualanamu memiliki panjang landas pacu 3,75 km yang cocok untuk didarati pesawat sebesar Boeing 747 dan mempunyai 8 garbata. Walaupun Fasilitasnya belum terpasang, bandara ini sanggup didarati oleh pesawat penumpang Air A380 selain Bandar Udara Hang Nadim, Surabanya dan Jakarta. Pembangunan atau pengembangan Bandar udara pada dasarnya adalah menyiapkan pelayanan yang memadai dengan menyesuaikan perkembangan peralatan penerbangan, sebagai pengguna jasa bandar udara artinya menyiapkan berbagai berbagai fasilitas yang memadai dalam rangka pelayanan angkutan udara agar dapat dicapai sasaran pelayanan yang efektif dan efisien, tepat waktu dan mengutamakan keselamatan dan keamanan jasa penerbangan. Untuk menjamin pelayanan jasa perhubungan udara yang nyaman, aman, tertib, dan tepat waktu dibutuhkan fasilitas operasional yang handal dan berkualitas, dan agar fasilitas operasional yang handal dan berkualitas dapat 3

12 bekerja dengan baik maka harus ditunjang oleh catu daya listrik yang berkualitas pula. Catu daya listrik utama diperoleh dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan catu daya listrik cadangan yang diperoleh dari generator set (yang selanjutnya disingkat genset). Catu daya cadangan ini mutlak dibutuhkan karena apabila terjadi pemadaman catu daya listrik utama, catu daya listrik cadangan ini akan memberikan daya listrik yang dibutuhkan fasilitas operasional penerbangan ataupun fasilitas-fasilitas penunjang lainya, sehingga operasional dapat dipertahankan. Hampir semua peralatan yang diperlukan tidak dapat beroperasi tanpa penyediaan catu daya listrik utama dan standby genset sebagai catu daya listrik cadangan. Genset sebagai catu daya listrik cadangan haruslah beroperasi secara maksimal dan dapat di andalkan penggunaanya ketika catu daya listrik utama dalam hal ini PLN mengalami ganguan ataupun adanya proses pemadaman secara terjadwal dari pihak PLN. Kondisi operasional bandar udara Kualanamu saat ini memiliki generator set sebagai catu daya cadangan ( 2 ) dua unit genset 1600 KVA dan ( 5 ) lima unit genset dengan kapasitas daya 2000 KVA, dengan adanya catu daya cadangan tersebut diharapkan semua bagian fasilitas penerbangan yang memerlukan suplai sumber listrik dapat terpenuhi, sehingga semua kegiatan di bandar udara yang memerlukan adanya catu daya listrik dapat beroperasi. 4

13 Oleh sebab itu perawatan dan pengoperasian genset tersebut harus benarbenar memenuhi persyaratan. Untuk mengantisipasi hal tersebut di atas Divisi MPS (Main Power Station) PT Angkasa Pura II bandar udara Kulanamu mempunyai tugas pokok menyiapkan sarana yang handal siap pakai, sehingga sistem catu daya bisa dipenuhi secara standar. Berdasarkan kondisi lapangan, khususnya di dinas teknik listrik yang dikaitkan dengan teknik pemeliharaan berkala genset belum dilaksanakan secara baik sesuai dengan buku petunjuk peralatan tersebut. Dari uraian yang telah di jelaskan di atas penulis merasa tertarik dalam penulisan tugas akhir ini yang merupakan salah satu syarat dalam menempuh ujian diploma III, sehingga penulis mencoba mengangkat permasalahan ini melalui penulisan tugas akhir dengan judul " PEMERIKSAAN PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN BERKALA GENERATOR SET 2000 KVA DEVIZ SIEMENZ SESUAI STANDART OPERATING PROSEDURE DARI ANGKASA PURA II DI BANDAR UDARA KUALANMU". B. Topik Pembahasan Seperti telah diuraikan pada latar belakang di atas bahwa untuk memenuhi suatu catu daya listrik cadangan dalam hal ini adalah generator set 2000KVA agar dapat beroperasi secara maksimal dan sesuai dengan standar yang telah di tentukan, maka penulis dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut : 5

14 1. Bagaimanakah menyediakan catu daya listrik yang handal, berkesinambungan dan berkualitas yang dapat mensuplai semua beban pada saat terjadi pemadaman atau gangguan dari catu daya utama (PLN)? 2. Apakah ada hubungan tingkat kinerja genset dengan pemeliharaan/maintenance berkala di bandar udara Kualanamu? 3. Apakah ada hubunganya antara kinerja genset dengan kemampuan teknisi yang ada. C. Pembatasan Masalah Dalam uraian dan identifikasi masalah di atas, dan untuk menghindari penafsiran yang luas dalam pembahasan masalah, penulis membatasi masalah terkait dengan tingkat kinerja genset yang ada di bandara Kualanmu, adapun genset yang dimiliki oleh bandara Kualanamu diantaranya dua unit genset dengan kapasitas 1600 KVA dan 5 unit genset dengan kapasitas daya 2000 KVA. Dengan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut maka pembatasan masalah tersebut yaitu : Apakah ada hubungan tingkat kinerja genset 2000 KVA dengan pemeliharaan berkala di bandar udara Kualanmu. 6

15 D. Perumusan Masalah Dari identifikasi masalah serta pembatasan masalah seperti yang telah diuraikan diatas, maka penulis dapat merumuskan permasalahan yang ada sebagai berikut : " Apakah ada hubungan kinerja genset 2000 KVA dengan pemeliharaan berkala di bandar udara Kualanamu, sehingga hasil analisis tersebut dapat digunakan sebagai referensi bagi para teknisi selanjutnya. E. Maksud dan Tujuan Penulisan Maksud dari penulisan ini agar penulis dapat mempelajari dan meneliti suatu permasalahan dari sudut pandang penelitian, dan mampu memberikan solusi serta penerapan hasil penelitian pada suatu bandar udara maupun instansi yang terkait dengan proses penelitian tersebut. Tujuan penulisan yang diharapkan oleh penulis adalah sebagai berikut : 1. Untuk memenuhi salah satu syarat lulus pendidikan Diploma tiga (III) pada program studi Teknik Konversi Energi Mekanik, jurusan Teknik Mesin. 2. Mengetahui adanya hubungan yang signifikan antara kinerja genset dengan pemeliharaan berkala di bandar udara Kualanamu. 3. Selain itu diharapkan pula hasil analisis ini dapat menjadi bahan kajian teknisi listrik bandara dalam mengatasi permasalahan yang sama ataupun sebagai referensi proses pemeliharaan/maintenance genset agar tetap beroperasi secara optimal. 7

16 F. Metodologi Penulisan Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis menggunakan metodologi penulisan sebagai berikut : 1. Melakukan pengamatan secara langsung di lapangan dan pengalaman penulis pada saat melakukan On The Job Training (praktek lapangan) di bandar udara Kualanamu, serta di dukung oleh data-data yang di peroleh di bandara tersebut terkait dengan sistem pemeliharaan berkala genset 2000 KVA. 2. Metode diskusi, metode ini dilakukan dengan cara berdiskusi atau proses pengarahan terkait dengan matakuliah atau hal-hal yang berhubungan dengan materi tugas akhir yang diangkat. Diskusi ini dilakukan dengan teknisi dan dosen pembimbing. 3. Metode pustaka, yaitu menggunakan data-data yang diperoleh dari bukubuku yang terkait dengan materi tugas akhir serta diktat perkuliahan sebagai referensi dan pendukung dari proses penyusunan sampai terselesaikannya tugas akhir. 4. Metodologi penelitian, dengan melakukan perhitungan kinerja genset yang dipengaruhi oleh kegiatan pelaksanaan pemeliharaan berkala secara periodik dimulai kegiatan harian, mingguan, bulanan, sehingga akan diperoleh hasil yang menggambarkan besarnya persentase kinerja genset. 8

17 G. Sistematika Penulisan Adapun dalam proses penyusunan tugas akhir ini penulis melakukan sistematika penulisan dengan cara, yaitu : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, maksud dan tujuan penulisan, serta metodologi penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR Bab ini menjelaskan tentang teori-teori pendukung dalam penelitian dan kerangka berpikir dari penulis sehingga dapat hasil penelitian atau analisis yang dilakukan. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang metodologi penelitian atau analisis yang diinginkan oleh penulis dengan sebelum melihat kondisi yang terjadi di lapangan. BAB IV : PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS Pada bab ini menjelaskan tentang pengolahan data dan analisis yang dilakukan oleh penulis serta hasil analisis sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan apakah pernyataan hipotesis benar. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis serta saran saran yang mendukung dan bersifat membangun demi penyempurnaan penulisan ini. 9

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun

Lebih terperinci

ANALISA SISTEM DISTRIBUSI DAYA LISTRIK BANDAR UDARA INTERNASIONAL KUALANAMU LAPORAN TUGAS AKHIR

ANALISA SISTEM DISTRIBUSI DAYA LISTRIK BANDAR UDARA INTERNASIONAL KUALANAMU LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA SISTEM DISTRIBUSI DAYA LISTRIK BANDAR UDARA INTERNASIONAL KUALANAMU LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Program Studi

Lebih terperinci

ANALISA DRAFT PADA BOILER DENGAN TEMPERATUR KELUARAN STACK 150 o C

ANALISA DRAFT PADA BOILER DENGAN TEMPERATUR KELUARAN STACK 150 o C ANALISA DRAFT PADA BOILER DENGAN TEMPERATUR KELUARAN STACK 150 o C LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III PROGRAM STUDI TEKNIK

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.183, 2014 EKONOMI. Kawasan. Badan Pengusahaan Batam. Bandar Udara. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5575). PERATURAN

Lebih terperinci

ANALISA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT (LCPKS) KAPASITAS 600 M 3 /HARI MENGHASILKAN BIOGAS DI PT. UKINDO BLANKAHAN, LANGKAT

ANALISA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT (LCPKS) KAPASITAS 600 M 3 /HARI MENGHASILKAN BIOGAS DI PT. UKINDO BLANKAHAN, LANGKAT ANALISA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT (LCPKS) KAPASITAS 600 M 3 /HARI MENGHASILKAN BIOGAS DI PT. UKINDO BLANKAHAN, LANGKAT LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BANDAR UDARA HANG NADIM BATAM OLEH BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian sebagai pendorong, penggerak kemajuan suatu wilayah.

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian sebagai pendorong, penggerak kemajuan suatu wilayah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi sangat diperlukan bagi kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhannya, transportasi juga merupakan sarana yang sangat penting dalam memperlancar

Lebih terperinci

LAPORAN. Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III NIM NIM

LAPORAN. Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III NIM NIM ANALISA PERHITUNGAN TEBAL LAPIS PERKERASAN LENTUR (FLEXIBLE PAVEMENT) PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN AKSES KUALA NAMU DENGAN METODE ANALISA KOMPONEN SNI 1732 1989 F LAPORAN Ditulis untuk Menyelesaikan Mata

Lebih terperinci

ANALISA PERPINDAHAN PANAS PADA KONDENSOR DENGAN KAPASITAS m³/ JAM UNIT 4 PLTU SICANANG BELAWAN

ANALISA PERPINDAHAN PANAS PADA KONDENSOR DENGAN KAPASITAS m³/ JAM UNIT 4 PLTU SICANANG BELAWAN ANALISA PERPINDAHAN PANAS PADA KONDENSOR DENGAN KAPASITAS 9.781 m³/ JAM UNIT 4 PLTU SICANANG BELAWAN LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan

Lebih terperinci

Ardiansyah Lubis NIM. :

Ardiansyah Lubis NIM. : ANALISA PERFORMANSI TURBIN GAS TIPE SIEMENS AG BLOK 2 GT 2.1 KETIKA BEBAN PUNCAK DI PLTG SICANANG BELAWAN LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Pendidikan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BANDAR UDARA HANG NADIM BATAM OLEH BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. strategis sehingga memiliki pengaruh positif dalam berbagai bidang. Moda

BAB I PENDAHULUAN. strategis sehingga memiliki pengaruh positif dalam berbagai bidang. Moda BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang letaknya sangat strategis sehingga memiliki pengaruh positif dalam berbagai bidang. Moda transportasi udara saat ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbedaan pada karakteristik desa dapat dilihat dari tipologi desa.

BAB I PENDAHULUAN. Perbedaan pada karakteristik desa dapat dilihat dari tipologi desa. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan karakteristik keberadaan jumlah penduduk yang lebih banyak tinggal di desa dan jumlah desa yang lebih banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kereta api saat ini merupakan salah satu moda transportasi pilihan utama sebagian masyarakat di Indonesia untuk bepergian. Dengan sistem yang dibangun saat ini oleh

Lebih terperinci

2012, No.71 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Kebandarudaraan adalah segala sesuatu yang berkaita

2012, No.71 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Kebandarudaraan adalah segala sesuatu yang berkaita LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.71, 2012 LINGKUNGAN HIDUP. Bandar Udara. Pembangunan. Pelestarian. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5295) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Internasional Soekarno Hatta mempunyai tugas pokok menyediakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Internasional Soekarno Hatta mempunyai tugas pokok menyediakan pelayanan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta merupakan salah satu Bandar udara yang dibawah naungan PT. Angkasa Pura II (persero). Bandar Udara Internasional Soekarno

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU RIAU

PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU RIAU LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU RIAU Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar

Lebih terperinci

2015, No Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75); 5

2015, No Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75); 5 No.1771, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Pengguna Jasa. Bandar Udara. Pelayanan. Standar. Pencabutan PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 178 Tahun 2015 TENTANG STANDAR

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBAGIAN BEBAN GENERATOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) PANGKALAN SUSU 2 X 200 MW

ANALISIS PEMBAGIAN BEBAN GENERATOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) PANGKALAN SUSU 2 X 200 MW ANALISIS PEMBAGIAN BEBAN GENERATOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) PANGKALAN SUSU 2 X 200 MW LAPORAN TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISA BAHAN BAKAR KETEL UAP PIPA AIR KAPASITAS 20 TON UAP/JAM PADA PTPN II PKS PAGAR MERBAU

ANALISA BAHAN BAKAR KETEL UAP PIPA AIR KAPASITAS 20 TON UAP/JAM PADA PTPN II PKS PAGAR MERBAU ANALISA BAHAN BAKAR KETEL UAP PIPA AIR KAPASITAS 20 TON UAP/JAM PADA PTPN II PKS PAGAR MERBAU LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA ADISUTJIPTO SEBAGAI BANDARA INTERNASIONAL

PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA ADISUTJIPTO SEBAGAI BANDARA INTERNASIONAL LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA ADISUTJIPTO SEBAGAI BANDARA INTERNASIONAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh

Lebih terperinci

STUDI EVALUASI RUANG TUNGGU KEBERANGKATAN DAN KEDATANGAN DOMESTIK BANDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

STUDI EVALUASI RUANG TUNGGU KEBERANGKATAN DAN KEDATANGAN DOMESTIK BANDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL STUDI EVALUASI RUANG TUNGGU KEBERANGKATAN DAN KEDATANGAN DOMESTIK BANDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA TUGAS AKHIR Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh Gelar sarjana teknik ( S-1 ) PROGRAM

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1297, 2013 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Jaringan. Rute. Penerbangan. Angkutan Udara. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 88 TAHUN 2013 TENTANG JARINGAN

Lebih terperinci

ANALISIS PENYEBAB DAN UPAYA MINIMALISASI KERUSAKAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DI WILAYAH KERJA PT PLN (PERSERO) AREA MEDAN RAYON LABUHAN

ANALISIS PENYEBAB DAN UPAYA MINIMALISASI KERUSAKAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DI WILAYAH KERJA PT PLN (PERSERO) AREA MEDAN RAYON LABUHAN ANALISIS PENYEBAB DAN UPAYA MINIMALISASI KERUSAKAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DI WILAYAH KERJA PT PLN (PERSERO) AREA MEDAN RAYON LABUHAN LAPORAN TUGAS AKHIR Ditulis sebagai syarat untuk menyelesaikan Program

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Ditujukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Tugas Akhir oleh : NIM : NIM :

LAPORAN TUGAS AKHIR. Ditujukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Tugas Akhir oleh : NIM : NIM : RANCANG BANGUN SISTEM SUPLAI DAYA LISTRIK 900 WATT DAN INSTALASI PENERANGAN DARURAT PADA RUANG PERANCANGAN DENGAN MENGGUNAKAN BATERAI AKUMULATOR SECARA OTOMATIS LAPORAN TUGAS AKHIR Ditujukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

LAPORAN. Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III. oleh: NIM : NIM :

LAPORAN. Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III. oleh: NIM : NIM : PERHITUNGAN WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN BERDASARKAN KOMBINASI ALAT BERAT SECARA TEORITIS UNTUK PEKERJAAN AC-WC PADA PROYEK PENINGKATAN JALAN RAJA NAGUR KOTA PEMATANG RAYA KABUPATEN SIMALUNGUN LAPORAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kedaulatan yang ditetapkan oleh Undang-Undang. Berdasarkan letak

BAB I PENDAHULUAN. kedaulatan yang ditetapkan oleh Undang-Undang. Berdasarkan letak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan berciri nusantara yang disatukan oleh perairan, darat dan udara dengan batas-batas, hak-hak dan kedaulatan yang ditetapkan oleh

Lebih terperinci

STUDI OPTIMASI KAPASITAS LANDASAN PACU (RUNWAY) PADA BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA TUGAS AKHIR

STUDI OPTIMASI KAPASITAS LANDASAN PACU (RUNWAY) PADA BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA TUGAS AKHIR STUDI OPTIMASI KAPASITAS LANDASAN PACU (RUNWAY) PADA BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S1) Disusun Oleh :

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bandar Udara Menurut Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2012 Tentang Pembangunan dan pelestarian lingkungan hidup bandar udara, 1. kebandarudaraan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bandara Adisucipto adalah bandar udara yang terletak di Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Semula Bandara Adisucipto

Lebih terperinci

BUPATI SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT BUPATI SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINTANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG BANDAR UDARA TEBELIAN DI KABUPATEN SINTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINTANG, Menimbang

Lebih terperinci

TERMINAL PENUMPANG LOMBOK INTERNATIONAL AIRPORT Penekanan Konsep Desain Renzo Piano

TERMINAL PENUMPANG LOMBOK INTERNATIONAL AIRPORT Penekanan Konsep Desain Renzo Piano LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TERMINAL PENUMPANG LOMBOK INTERNATIONAL AIRPORT Penekanan Konsep Desain Renzo Piano Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kondisi ekonomi, sosial dan pertumbuhan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kondisi ekonomi, sosial dan pertumbuhan penduduk BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Peningkatan kondisi ekonomi, sosial dan pertumbuhan penduduk menyebabkan meningkatnya tuntutan manusia terhadap sarana transportasi. Untuk menunjang kelancaran pergerakan

Lebih terperinci

KERJA DAERAH PROGRAM MEDAN. Menyelesaikan. oleh

KERJA DAERAH PROGRAM MEDAN. Menyelesaikan. oleh ANALISAA PENGARUH BEBAN TIDAK SEIMBANG TERHADAP ARUS NETRAL DAN RUGI-RUGI PADA JARIGAN DISTRIBUSI DAERAH KERJA PT. PLN (PERSERO) RAYON MEDAN BARU LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai syarat untuk Menyelesaikan

Lebih terperinci

KONTROL PERHITUNGAN DIMENSI SALURAN PRIMER DAN DIMENSI KOLAM OLAK BANGUNAN TERJUN 13 SALURAN SEKUNDER DI BENDUNG NAMU SIRA SIRA

KONTROL PERHITUNGAN DIMENSI SALURAN PRIMER DAN DIMENSI KOLAM OLAK BANGUNAN TERJUN 13 SALURAN SEKUNDER DI BENDUNG NAMU SIRA SIRA KONTROL PERHITUNGAN DIMENSI SALURAN PRIMER DAN DIMENSI KOLAM OLAK BANGUNAN TERJUN 13 SALURAN SEKUNDER DI BENDUNG NAMU SIRA SIRA LAPORAN Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandar Udara Adisucipto yang berada di Kabupaten Sleman, Yogyakarta merupakan bandar udara yang digunakan sebagai bandara militer dan bandara komersial untuk penerbangan

Lebih terperinci

QUALITY CONTROL PERKERASAN LENTUR PADA PROYEK PENINGKATAN KAPASITAS/PELEBARAN JALAN KUTABULUH-LAWEPAKAM (MYC)

QUALITY CONTROL PERKERASAN LENTUR PADA PROYEK PENINGKATAN KAPASITAS/PELEBARAN JALAN KUTABULUH-LAWEPAKAM (MYC) QUALITY CONTROL PERKERASAN LENTUR PADA PROYEK PENINGKATAN KAPASITAS/PELEBARAN JALAN KUTABULUH-LAWEPAKAM (MYC) LAPORAN Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi udara relatif lebih unggul jika dibandingkan dengan transportasi darat dan laut jika dilihat dari waktu tempuh perjalanan, jadi apabila waktu tempuh dari

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Perusahaan 1. Kepala Cabang Kepala cabang memimpin sebuah kantor cabang yang mempunyai tugas menyelenggarakan usaha jasa kebandarudaraan dan jasa keselamatan penerbangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa dan mewujudkan perkembangan nasional juga

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa dan mewujudkan perkembangan nasional juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pola dasar pembangunan nasional meletakkan dasar-dasar bagi pembangunan bangsa dan mewujudkan perkembangan nasional juga pembangunan seluruh rakyat Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang Pembangunan suatu konstruksi, pertama tama sekali yang dilaksanakan dan dikerjakan dilapangan adalah pekerjaan pondasi (struktur bawah) baru kemudian melaksanakan

Lebih terperinci

PERANCANGAN EMERGENCY UNTUK PENERANGAN DAN TENAGA PADA RUANG STAF BENGKEL LISTRIK DENGAN DUAL INVERTER BERKAPASITAS 1000 WATT LAPORAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN EMERGENCY UNTUK PENERANGAN DAN TENAGA PADA RUANG STAF BENGKEL LISTRIK DENGAN DUAL INVERTER BERKAPASITAS 1000 WATT LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN EMERGENCY UNTUK PENERANGAN DAN TENAGA PADA RUANG STAF BENGKEL LISTRIK DENGAN DUAL INVERTER BERKAPASITAS 1000 WATT LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG KEBANDARUDARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG KEBANDARUDARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG KEBANDARUDARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah, Pemerintah Daerah diberikan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG KEBANDARUDARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah, Pemerintah Daerah diberikan

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI TURBIN UAP KAPASITAS 60 MW DI PLTU PEMBANGKITAN LISTRIK SEKTOR BELAWAN

ANALISA PERFORMANSI TURBIN UAP KAPASITAS 60 MW DI PLTU PEMBANGKITAN LISTRIK SEKTOR BELAWAN ANALISA PERFORMANSI TURBIN UAP KAPASITAS 60 MW DI PLTU PEMBANGKITAN LISTRIK SEKTOR BELAWAN LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma

Lebih terperinci

ANALISA PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC PENGUAT TERPISAH

ANALISA PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC PENGUAT TERPISAH ANALISA PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC PENGUAT TERPISAH LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam menyelesaiakan program pendidikan diploma III PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2017 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN BANDAR UDARA BARU DI KABUPATEN KULONPROGO PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

2015, No Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4956); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012 tentang Pembangunan dan Pelestar

2015, No Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4956); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012 tentang Pembangunan dan Pelestar BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1289, 2015 KEMENHUB. Perjanjian Tingkat Layanan. Jasa Bandar Udara. Penyusunan Pedoman. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 129 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG KEBANDARUDARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG KEBANDARUDARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG KEBANDARUDARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah, Pemerintah Daerah diberikan

Lebih terperinci

2016, No Republik Indonesia Nomor 3601) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2000 tentang.perubahan atas

2016, No Republik Indonesia Nomor 3601) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2000 tentang.perubahan atas No.65, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Angkutan Udara Perintis. Kriteria. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG KRITERIA DAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN

Lebih terperinci

PERFORMANSI KETEL UAP PIPA AIR KAPASITAS 18 TON/JAM DI PKS MERBAUJAYA INDAHRAYA

PERFORMANSI KETEL UAP PIPA AIR KAPASITAS 18 TON/JAM DI PKS MERBAUJAYA INDAHRAYA PERFORMANSI KETEL UAP PIPA AIR KAPASITAS 18 TON/JAM DI PKS MERBAUJAYA INDAHRAYA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III PROGRAM

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PENGIRAT (PENIPIS) BAMBU KAPASITAS 65 METER/MENIT LAPORAN TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN MESIN PENGIRAT (PENIPIS) BAMBU KAPASITAS 65 METER/MENIT LAPORAN TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PENGIRAT (PENIPIS) BAMBU KAPASITAS 65 METER/MENIT LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Spesialisasi Mesin

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 697, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Bandar Udara. Ketersediaan Waktu Terbang. Alokasi. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 57 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

PENGARUH PEMAKAIAN KAPASITOR PADA BEBAN INDUKTIF UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA

PENGARUH PEMAKAIAN KAPASITOR PADA BEBAN INDUKTIF UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA PENGARUH PEMAKAIAN KAPASITOR PADA BEBAN INDUKTIF UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA LAPORAN TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI

Lebih terperinci

MANAJEMEN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR

MANAJEMEN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR MANAJEMEN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR Ditulis Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan oleh ARAWE KENRISKY BHASKARA NIM:

Lebih terperinci

AKUNTANSI PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN

AKUNTANSI PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN AKUNTANSI PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Diajukan Oleh: FEBBY NUR WIDHYANTI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, tanpa didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, tanpa didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi, peran teknologi bukan lagi menjadi faktor yang utama yang menjamin keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Secanggih

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. ini telah menjadi pendorong pada integrasi kota-kota besar di Indonesia, dan juga di

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. ini telah menjadi pendorong pada integrasi kota-kota besar di Indonesia, dan juga di BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Perkembangan kota-kota di Indonesia, seperti juga dengan yang terjadi di negara-negara berkembang lainnya, khususnya di Asia, akan semakin kompleks dengan semakin terbukanya

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN LAMPU PENERANGAN UMUM DENGAN SUMBER ENERGI MATAHARI DI DAERAH LOKASI PENGUNGSIAN GUNUNG SINABUNG

RANCANG BANGUN LAMPU PENERANGAN UMUM DENGAN SUMBER ENERGI MATAHARI DI DAERAH LOKASI PENGUNGSIAN GUNUNG SINABUNG RANCANG BANGUN LAMPU PENERANGAN UMUM DENGAN SUMBER ENERGI MATAHARI DI DAERAH LOKASI PENGUNGSIAN GUNUNG SINABUNG LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Menyelesaikan Program Diploma

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN NOMOR 98 TAHUN 2017 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN BANDAR UDARA BARU DI KABUPATEN KULONPROGO PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia, tampak dari usaha-usaha manusia untuk senantiasa

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia, tampak dari usaha-usaha manusia untuk senantiasa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis pada sektor jasa semakin meningkat. Perkembangan ini dapat diamati pada aktivitas sehari-hari, dimana sebagian besar aktivitas tersebut tidak

Lebih terperinci

ANALISA PERPINDAHAN PANAS PADA AIR HEATER BOILER PLTU SICANANG DENGAN KAPASITAS 260 TON/JAM

ANALISA PERPINDAHAN PANAS PADA AIR HEATER BOILER PLTU SICANANG DENGAN KAPASITAS 260 TON/JAM ANALISA PERPINDAHAN PANAS PADA AIR HEATER BOILER PLTU SICANANG DENGAN KAPASITAS 260 TON/JAM LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 220, 2015 KEUANGAN. PPN. Jasa Kepelabuhanan. Perusahaan Angkutan Laut. Luar Negeri. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5742). PERATURAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara berkembang melaksanakan pembangunan nasional dalam segala aspek. Sarana yang menjadi sasaran pembangunan nasional adalah bidang ekonomi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju dari masa ke

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju dari masa ke BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju dari masa ke masa membuat persaingan dalam dunia pekerjaan meningkat. Hal ini dikarenakan adanya globalisasi

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN PENYEBERANGAN SINABANG KABUPATEN SIMEULUE

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN PENYEBERANGAN SINABANG KABUPATEN SIMEULUE PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN PENYEBERANGAN SINABANG KABUPATEN SIMEULUE DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENGAMANAN PERLINTASAN KERETA API MENGGUNAKAN SENSOR INFRAMERAH

RANCANG BANGUN ALAT PENGAMANAN PERLINTASAN KERETA API MENGGUNAKAN SENSOR INFRAMERAH RANCANG BANGUN ALAT PENGAMANAN PERLINTASAN KERETA API MENGGUNAKAN SENSOR INFRAMERAH LAPORAN TUGAS AKHIR DisusunSebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Program Studi

Lebih terperinci

PENGUJIAN PENGENDALIAN MUTU CAMPURAN HOTMIX PERKERASAN AC-BC PADA PROYEK PENINGKATAN STRUKTUR JALAN BATAS KOTA MEDAN- BATAS KABUPATEN TANAH KARO

PENGUJIAN PENGENDALIAN MUTU CAMPURAN HOTMIX PERKERASAN AC-BC PADA PROYEK PENINGKATAN STRUKTUR JALAN BATAS KOTA MEDAN- BATAS KABUPATEN TANAH KARO PENGUJIAN PENGENDALIAN MUTU CAMPURAN HOTMIX PERKERASAN AC-BC PADA PROYEK PENINGKATAN STRUKTUR JALAN BATAS KOTA MEDAN- BATAS KABUPATEN TANAH KARO TUGAS AKHIR Disusun Sebagai satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bandar udara merupakan lapangan terbang yang dipergunakan untuk. tidak dapat di jangkau oleh transportasi darat dan laut.

BAB I PENDAHULUAN. Bandar udara merupakan lapangan terbang yang dipergunakan untuk. tidak dapat di jangkau oleh transportasi darat dan laut. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bandar udara merupakan lapangan terbang yang dipergunakan untuk mendarat dan lepas landas pesawat udara, naik turun penumpang, dan bongkar muat kargo atau pos, serta

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1046, 2013 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Kebandarudaraan. Nasional. Tatanan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR PM 69 TAHUN 2013 TENTANG TATANAN KEBANDARUDARAAN NASIONAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Pulau Jawa yang memiliki potensi sumber daya alam dan buatan yang berkualitas, kualitas sumber daya manusia yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan transportasi akan terus bertambah seiring dengan semakin tingginya

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan transportasi akan terus bertambah seiring dengan semakin tingginya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan transportasi akan terus bertambah seiring dengan semakin tingginya tingkat mobilitas masyarakat. Mobilitas masyarakat membutuhkan sebuah sarana

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1331,2014 KEMENHUB. Organisasi. Kantor Unit Penyelenggara. Bandar Udara. Kriteria. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 39 TAHUN 2014 TENTANG KRITERIA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan sektor kegiatan yang sangat vital dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Pentingnya transportasi bagi masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa

Lebih terperinci

PENILAIAN SISTEM PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KINERJA KARYAWAN PT. GARUDA INDONESIA KERTAS KARYA OLEH LINDA VERA ULI SITUMORANG

PENILAIAN SISTEM PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KINERJA KARYAWAN PT. GARUDA INDONESIA KERTAS KARYA OLEH LINDA VERA ULI SITUMORANG PENILAIAN SISTEM PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KINERJA KARYAWAN PT. GARUDA INDONESIA KERTAS KARYA OLEH LINDA VERA ULI SITUMORANG 132204054 PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA FAKULTAS ILMU BUDAYA

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN OTOMATISASI INTENSITAS CAHAYA PADA RUANGAN RC 103

RANCANG BANGUN OTOMATISASI INTENSITAS CAHAYA PADA RUANGAN RC 103 RANCANG BANGUN OTOMATISASI INTENSITAS CAHAYA PADA RUANGAN RC 103 LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukansebagaisalahsatusyaratuntuk menyelesaikan Program Diploma 3 PoliteknikNegeri Medan Oleh : DEBBY ANGGRAINI PANE

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas karunia-nya Buku Informasi Transportasi Kementerian Perhubungan 2012 ini dapat tersusun sesuai rencana. Buku Informasi Transportasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun KA Bandara Internasional Soekarno-Hatta Penekanan Desain High Tech Architecture

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun KA Bandara Internasional Soekarno-Hatta Penekanan Desain High Tech Architecture BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta atau Soekarno-Hatta International Airport (SHIA) merupakan bandara terbesar dan utama Indonesia. Secara administratif bandara

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III. oleh:

LAPORAN TUGAS AKHIR. Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III. oleh: EVALUASI PERHITUNGAN TEBAL LAPIS PERKERASAN LENTUR DENGAN MENGGUNAKAN METODE SNI 2002 PT T-01-2002-B DAN ANALISA KOMPONEN SNI 1732-1989 F PADA RUAS JALAN RUNDING ( SIDIKALANG ) SECTION 1 LAPORAN TUGAS

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA. Nomor : SKEP / 195 / IX / 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERSETUJUAN TERBANG (FLIGHT APPROVAL)

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA. Nomor : SKEP / 195 / IX / 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERSETUJUAN TERBANG (FLIGHT APPROVAL) DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA Nomor : SKEP / 195 / IX / 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERSETUJUAN TERBANG (FLIGHT APPROVAL)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1. Bentuk Usaha PT.Angkasa Pura II (Persero) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara di Lingkungan Departemen Perhubungan yang bergerak

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ESTIMASI BIAYA PEKERJAAN BALOK PADA PROYEK ITC POLONIA MEDAN MENGGUNAKAN HARGA PEMKO MEDAN DAN HARGA SURVEY PASAR LAPORAN.

PERBANDINGAN ESTIMASI BIAYA PEKERJAAN BALOK PADA PROYEK ITC POLONIA MEDAN MENGGUNAKAN HARGA PEMKO MEDAN DAN HARGA SURVEY PASAR LAPORAN. PERBANDINGAN ESTIMASI BIAYA PEKERJAAN BALOK PADA PROYEK ITC POLONIA MEDAN MENGGUNAKAN HARGA PEMKO MEDAN DAN HARGA SURVEY PASAR LAPORAN Ditulis untuk menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS DAYA GENERATOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (PLTP) SIBAYAK LAPORAN TUGAS AKHIR

ANALISIS DAYA GENERATOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (PLTP) SIBAYAK LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS DAYA GENERATOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (PLTP) SIBAYAK LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III PROGRAM

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Pada PT. (Persero) Angkasa Pura II adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diberi tugas oleh pemerintah untuk menjalankan bisnis jasa pelayanan

Lebih terperinci

PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS OPERASIONAL PADA PT PLN (PERSERO) PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA

PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS OPERASIONAL PADA PT PLN (PERSERO) PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS OPERASIONAL PADA PT PLN (PERSERO) PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Diajukan Oleh:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terjangkau, hal yang terpenting adalah keselamatan, keamanan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang terjangkau, hal yang terpenting adalah keselamatan, keamanan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia penerbangan tidak hanya bertumpu untuk melayani para penumpang pesawat agar dapat tiba di tempat tujuan dengan cepat dan efisien dengan harga yang terjangkau,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kereta api merupakan salah satu prasarana transportasi darat yang memegang peranan penting dalam mendistribusikan penumpang dan barang antar suatu tempat. Kelebihan

Lebih terperinci

lib.archiplan.ugm.ac.id

lib.archiplan.ugm.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang 1.1.1 Transportasi Udara sebagai Pilihan Moda Transportasi yang Paling Efektif di Indonesia Indonesia merupakan negara kepulauan yang area daratannya dipisahkan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Semarang merupakan ibu kota propinsi Jawa Tengah. Kota

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Semarang merupakan ibu kota propinsi Jawa Tengah. Kota BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota Semarang merupakan ibu kota propinsi Jawa Tengah. Kota Semarang dapat ditempuh melalui jalan laut, udara dan darat. Namun demikian pelayanan transportasi darat

Lebih terperinci

2 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014; 3. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fung

2 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014; 3. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fung BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.89, 2015 KEMENHUB. Alokasi. Ketersediaan Waktu Terbang. Bandar Udara. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 13 TAHUN

Lebih terperinci

AKUNTANSI ASET TETAP (MATERIAL CADANG) PADA PT PLN (PERSERO) PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA

AKUNTANSI ASET TETAP (MATERIAL CADANG) PADA PT PLN (PERSERO) PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA AKUNTANSI ASET TETAP (MATERIAL CADANG) PADA PT PLN (PERSERO) PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Oleh : VITA USPANIA

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PEMINDAH TEBU KE MOBIL PENGANGKUT KAPASITAS 3 TON/JAM

RANCANG BANGUN MESIN PEMINDAH TEBU KE MOBIL PENGANGKUT KAPASITAS 3 TON/JAM RANCANG BANGUN MESIN PEMINDAH TEBU KE MOBIL PENGANGKUT KAPASITAS 3 TON/JAM LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III SPESIALISASI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1522,2013 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Pelabuhan Makassar. Sulawesi Selatan. Rencana Induk. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 92 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

STUDI PENENTUAN JUMLAH LHR PADA TANJUNG MORAWA TEBING TINGGI

STUDI PENENTUAN JUMLAH LHR PADA TANJUNG MORAWA TEBING TINGGI STUDI PENENTUAN JUMLAH LHR PADA PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN TOL TANJUNG MORAWA TEBING TINGGI TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat untuk menempuh Ujian Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandar Udara Depati Amir adalah Bandar Udara yang terletak di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Bandara ini dikelola oleh PT. Angkasa Pura II

Lebih terperinci

KEBUTUHAN AIR SAWAH DAERAH IRIGASI JAWA MARAJA BAH JAMBI KABUPATEN SIMALUNGUN

KEBUTUHAN AIR SAWAH DAERAH IRIGASI JAWA MARAJA BAH JAMBI KABUPATEN SIMALUNGUN KEBUTUHAN AIR SAWAH DAERAH IRIGASI JAWA MARAJA BAH JAMBI KABUPATEN SIMALUNGUN LAPORAN Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III oleh: ADE ADHISTIYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hairul Azhar, 2014 kajian kapasitas terminal penumpang dan apron bandar udara h.as. hanandjoeddintanjungpandan

BAB I PENDAHULUAN. Hairul Azhar, 2014 kajian kapasitas terminal penumpang dan apron bandar udara h.as. hanandjoeddintanjungpandan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pulau Belitung yang merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mempunyai potensi sumber daya alam yang potensial baik di laut maupun di darat. Di antaranya

Lebih terperinci

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Medan dewasa ini merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia yang mengalami perkembangan dan peningkatan di segala aspek kehidupan, mencakup bagian dari

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENETAPAN JALUR DAN SYARAT KETINGGIAN PENERBANGAN UNTUK KEGIATAN WISATA UDARA ATAU OLAH RAGA DIRGANTARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peningkatan permintaan jumlah penumpang Sumber : Cetak Biru Transportasi Udara. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peningkatan permintaan jumlah penumpang Sumber : Cetak Biru Transportasi Udara. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap tahun, industri penerbangan di Indonesia mengalami peningkatan dan perkembangan yang pesat. Hal ini ditandai dengan adanya peningkatan infrastruktur seperti

Lebih terperinci