Kata kunci : kualitas pelayanan, pelayanan terpadu satu pintu, keterampilan, komunikasi

dokumen-dokumen yang mirip
KUALITAS PELAYANAN PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN CIREBON. Dwi Fitriana Santy, Margareta Suryaningsih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PENYELENGGARAAN PELAYANAN PASANG BARU (STUDI KASUS DI PT. PLN (PERSERO) RAYON SEMARANG TENGAH)

KEPUASAN PENGGUNA JASA PELAYANAN PERIZINAN BIDANG SUMBER DAYA ALAM BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU (BP2T) ACEH

Analisis Kualitas Pelayanan E-Procurement pada Pengadaan Barang dan Jasa di Kota Semarang

ARTIKEL ABSTRACT. Key words : Quality Service, Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy, Importance Performance Analysis.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. gambaran dari kualitas layanan dari dimensi tangible, reliabity, responsiveness,

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi DESY INTAN PERMATASARI L

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH ATAS KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS PADA BANK SWASTA DI RIAU) Fenny Trisnawati & Lukman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi peneletian berhubungan dengan cara-cara yang digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. kepada pelanggannya. Sebaliknya jika produsen tidak dapat memberikan kepuasan

Analisis Dimensi Kualitas Pelayanan. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang. Oleh : Giovani Anggasta, Herbasuki Nurcahyanto, Susi Sulandari*)

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu. Cara

PENGARUH PROSEDUR PELAYANAN DAN KEMAMPUAN PEGAWAI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PEMBUATAN PASPOR DI KANTOR IMIGRASI KELAS I SEMARANG

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (STUDI KASUS PADA PD. BPR BKK BOJA CABANG PATEBON KENDAL)

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

KUALITAS PELAYANAN PEMBUATAN PASPOR DI KANTOR IMIGRASI KELAS II KOTA CILACAP. Oleh : Sutiyani Yoga Iswari, Hardi Warsono, Aloysius Rengga*)

Oleh : Rista Dewi Putriana, Hartuti Purnaweni

Analisis Kualitas Pelayanan Akta Kelahiran Gratis (Bebas Bea) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Klaten

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API SRIWEDARI DI STASIUN SOLO BALAPAN JURUSAN SOLO-YOGYAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI. Jasa pada umumnya memiliki karakteristik yang berbeda jika

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KOMITMEN, DAN FASILITAS TERHADAP TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT PADA KANTOR KELURAHAN SINGONEGARAN KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat membutuhkan pelayanan yang cepat tepat dan efisien. Bahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang jasa pengiriman barang. PT. Pos Indonesia (Persero) sebagai salah satu Badan

BAB I PENDAHULUAN. bidang termasuk bidang Kesehatan yang semakin ketat. Untuk. mempertahankan eksistensinya, setiap organisasi pelayanan Kesehatan dan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengharah pada keterpaduan sistem kerja tim (team work) yang handal.

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi, 1998; Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek),

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dibutuhkan suatu transportasi yang cepat, nyaman dan aman. Di samping itu

PERATURAN KEPALA BADAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN SRAGEN NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG

BAB III METODE PENELITIAN. lokasi penelitian, jenis penelitian, definisi konseptual, definisi operasional,

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN AKTA KELAHIRAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SEMARANG Oleh : Nora Sembadra Mahardhika, Endang Larasati

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KUALITAS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP KEPUASAN SISWA

III. METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Novrini Hasti, Ssi.,MT Lasti Yossi Hastini, ST.,M.Si Yuni Toha Putri, Skom Universitas Komputer Indonesia Bandung

PENGUKURAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN PUSKESMAS DENGAN METODE SERVQUAL (STUDI KASUS: PUSKESMAS NGAGEL REJO SURABAYA)

mendapatkan pelayanan berlaku universal terhadap siapa saja yang berkepentingan atas hak

ARTIKEL ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PEMBUATAN SERTIFIKAT TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. terekam (CD, DVD, ebook). Secara garis besar perpustakaan terbagi menjadi dua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Rini Handayani. Fakultas Ekonomi Universitas Nasional Pasim Jl. Dakota No.8a Sukaraja Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. 39 Lebih lanjut jenis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metropolitan Lestari dan tiga investor asing yaitu NYNEX, AIF, dan MITSUI. Nama perusahaan

Oleh : Fransina Rineke Renwarin

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Kata kunci : Pelayanan Publik, Kualitas Pelayanan Publik, Ijin Mendirikan Bangunan, Kota Semarang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada

BAB I PENDAHULUAN. dimensi dan indikatornya dapat berbeda diantara orang-orang yang terlibat

PENGARUH PROSEDUR DAN FASILITAS PELAYANAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PESERTA PROGRAM JAMKESMAS DI PUSKESMAS I CILONGOK

Restorica Vol. 1, Nomor 01, April 2015 ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODE PENELITIAN

KUALITAS PELAYANAN PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN ANAK DI LUAR NIKAH PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

ANALISIS PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN AMIK CIPTA DARMA SURAKARTA

I. PENDAHULUAN. susunan pemerintahnya ditetapkan dengan undang-undang. Penyelenggaraan. dilaksanakan dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata dan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III STUDI KASUS. Penelitian ini difokuskan pada layanan SPEEDY dan subjek penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan kepada konsumen.

Universitas Diponegoro

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang paling berharga dan telah. menjadi kebutuhan pokok. Semakin tinggi tingkat pendidikan, ilmu

BAB V PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

Kata kunci : Kualitas, Pelayanan, Sertifikat Tanah

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN. 1. Menurut mahasiswa, kualitas pelayanan pendidikan pada Program Studi

BAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan).

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak di bidang jasa restoran harus cermat dalam menentukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (STUDI PADA STIE TOTALWIN SEMARANG)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Putra Sulawesi Sejati Perkasa

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk. memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA APOTEK KIMIA FARMA PEKALONGAN RESUME SKRIPSI

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR KANTOR PELAYANAN TERPADU SATU PINTU Jl. Veteran No. 10 Telp. (0342) B L I T A R

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam pasar semakin banyak

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI NASABAH PT ASURANSI BUMI PUTERA CABANG PADANG

PENGARUH PERENCANAAN DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Jordyanto Hermanus Laemonta & Metta Padmalia, Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen Terang Bulan Martabak 93

1. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksplanatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan terhadap perusahaan yang dikelola tersebut. pengalaman pelanggan yang menyenangkan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. intrumentasi, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

BAB I PENDAHULUAN. Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini tentunya

Transkripsi:

HUBUNGAN KETERAMPILAN DAN KOMUNIKASI PEGAWAI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (DPMPTSP) KABUPATEN PURWOREJO Suparni, Dra. Susi Sulandari, M.Si Departemen Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Jl. Profesor Haji Soedarto, Sarjana Hukum Tembalang Semarang Kotak Pos 1269 Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465405 Laman : http// www.fisip.undip.ac.id email fisip@undip.ac.id ABSTRAKSI Kualitas Pelayanan Publik khususnya di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Purworejo seharusnya dilakukan dengan baik namun berdasarkan hasil pengamatan peneliti, kualitas pelayanan publik di DPMPTSP masih kurang baik ditunjukkan dengan polling pelayanan yaitu sebesar 46,2%. Hal tersebut disebabkan aplikasi perizinan online yang terkadang error dan adanya peraturan baru UU No. 72 Tahun 2017 tentang Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan dalam Jaringan. Tujuan dilakukan penelitian adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis kualitas pelayanan pubik, keterampilan pegawai, komunikasi pegawai serta hubungan antara keterampilan dan komunikasi pegawai terhadap kualitas pelayanan publik di DPMPTSP Kabupaten Purworejo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif melalui survei. Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa kualitas pelayanan publik di DPMPTSP Kabupaten Purworejo sudah baik dengan perolehan nilai rata-rata total 3,09 namun ada dua indikator yang masih rendah yaitu indikator kemudahan proses dalam pelayanan (2,78) dan alat bantu kerja (2,74). Keterampilan pegawai di DPMPTSP Kabupaten Purworejo sudah baik dengan nilai rata-rata total 3,04 dan komunikasi pegawai sudah baik dengan nilai rata-rarta total 3,05. Keterampilan pegawai mempunyai hubungan positif kuat dan signifikan terhadap kualitas pelayanan sebesar 0,704 pada angka signifikansi 0,000 (< 0,1), komunikasi pegawai mempunyai hubungan positif sedang sebesar 0,566 dan signifikan pada angka 0,000 (< 0,1), dan secara bersama-sama antara keterampilan dan komunikasi pegawai mempunyai hubungan positif sedang sebesar 0,427 dan signifikan pada angka 0,000 (< 0,1). Dapat diambil kesimpulan bahwa kualitas pelayanan publik, keterampilan pegawai, dan komunikasi pegawai di DPMPTSP Kabupaten Purworejo sudah baik. Saran yang dapat peneliti berikan untuk penelitian selanjutnya terkait kualitas pelayanan publik supaya memakai variabel yang berbeda. Kata kunci : kualitas pelayanan, pelayanan terpadu satu pintu, keterampilan, komunikasi 1

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi penyelenggaraan pelayanan publik di Indonesia khususnya ASN sebagai penyelenggara pelayanan kepada publik belum memberikan pelayanan yang optimal dikarenakan belum sepenuhnya mempunyai karakter jiwa melayani juga dalam pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) belum mengimplementasikan UU No 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik dengan baik atau masih berbelit belit, kurang informatif, dan kurang responsif. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Purworejo sebagai dinas yang melayani di bidang pelayanan perizinan di wilayah Kabupaten Purworejo masih belum memberikan pelayanan yang optimal atau baik. Hal ini dikarenakan polling pelayanan kurang baik menduduki posisi pertama antara lain sangat baik (13,8%), baik (30,8%), kurang baik (46,2%), tidak tahu (9,2%). Penilaian kurang baik berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, yaitu : Permasalahan pertama dalam variabel kualitas pelayanan yaitu dimensi tangible terkait alat bantu di mana aplikasi perizinan online/ komputer yang digunakan terkadang error. Untuk mewujudkan aplikasi ini pihak DPMPTSP bekerjasama dengan Diskominfo (Dinas Komunikasi dan Informatika) Kabupaten Purworejo. Namun terkadang jika sedang terjadi kendala di Diskominfo aplikasi di DPMPTSP ini terkena imbasnya sehingga pemohon yang akan membuat izin online di tempat jadi terkendala dan mau tidak mau harus menunggu aplikasi ini sampai normal kembali. Permasalahan kedua adanya Peraturan Bupati Purworejo Nomor 72 Tahun 2017 tentang Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan dalam Jaringan. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden (PR), Ia mengatakan bahwa syarat mengurus izin saat ini ribet. Hasil 2

wawancara dengan responden yaitu Menurut saya pelayanan sudah baik, cepat dalam pembuatan izin, peraturan ketat dan sesuai prosedur tapi sayangnya syaratnya ngribetin Baik buruknya kualitas pelayanan publik juga sangat dipengruhi oleh keterampilan dan komunikasi pegawai itu sendiri. Berdasarkan penelitian sebelumnya (Sujarwo: 2016) keterampilan memiliki hubungan yang positif terhadap kualitas pelayanan publik dan dari penelitian (Sunarto : 2008) bahwa komunikasi memiliki hubungan positif dengan kualitas pelayanan publik. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti hubungan keterampilan dan komunikasi pegawai di DPMPTSP Kabupaten Purworejo dengan perumusan masalah : 1. Bagaimana kualitas pelayanan publik di DPMPTSP Kabupaten Purworejo? 2. Bagaimana keterampilan pegawai di DPMPTSP Kabupaten Purworejo? 3. Bagaimana komunikasi pegawai di DPMPTSP Kabupaten Purworejo? 4. Bagaimana pengaruh keterampilan pegawai terhadap kualitas pelayanan publik di DPMPTSP Kabupaten Purworejo? 5. Bagaimana pengaruh komunikasi pegawai terhadap kualitas pelayanan publik di DPMPTSP Kabupaten Purworejo? 6. Bagaimana pengaruh keterampilan dan komunikasi pegawai terhadap kualitas pelayanan publik di DPMPTSP Kabupaten Purworejo? B. Kerangka Teori 1. Kualitas Pelayanan Publik Menurut Daviddow dan Uttal (Hardiyansyah. 2011 :35) kualitas adalah usaha apa saja yang digunakan untuk mempertinggi kepuasan pelanggan. Menurut Kotler (Hardiyansyah. 2011 :35) kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk 3

memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Menurut Sadu Wasistino (Hardiyansyah, 2011 : 11) pelayanan publik atau pelayanan umum adalah pemberian jasa baik oleh pemerintah, pihak swasta atas nama pemerintah ataupun pihak swasta kepada masyarakat, dengan atau tanpa pembayaran guna memenuhi kebutuhan atau kepentingan masyarakat. Menurut Bab 1 Pasal 1 Ayat 1 UU No. 25/ 2009, pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Berdasarkan teori teori kualitas pelayanan publik di atas maka peneliti mengkonsepkan bahwa kualitas pelayanan publik menurut peneliti dapat diartikan sebagai pemenuhan kebutuhan masyarakat yang dapat berupa barang/ jasa yang dilakukan oleh penyelenggara pelayanan publik sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku. Teori yang digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan publik di DPMPTSP Kabupaten Purworejo adalah teori kualitas pelayanan Parasuraman, Zheitaml Berry (Journal of Marketing. 1985 : 47) yang meliputi : a. Tangible : penampilan pegawai, kenyamanan, kemudahan proses, kemudahan akses, alat bantu. b. Reliability : kecermatan pegawai, standar pelayanan c. Responsiveness : merespon pemohon, melayani dengan cepat dan tepat d. Assurance : jaminan tepat waktu, biaya, legalitas e. Empathy : mendahulukan kepentingan pemohon, adil, menghargai 2. Keterampilan Menurut Sudarmanto (2015 : 60) keterampilan adalah perilaku yang terkait dengan tugas, yang bisa dikuasai melalui pembelajaran dan bisa 4

ditingkatkan melalui pembelajaran dan bantuan orang lain. Dari pendapat ini dapat dikatakan bahwa keterampilan itu tidak bersifat turunan namun bisa diasah dengan pelatihan pelatihan maupun pembelajaran melalui bantuan orang lain. Keterampilan menurut Moenir (2014 : 117) kemampuan melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan menggunaan anggota badan dan peralatan kerja yang tersedia. Keterampilan dikelompokkan menjadi tiga : technical skill, human skill,conceptual skill. Berdasarkan teori-teori keterampilan di atas peneliti mengkonsepkan bahwa keterampilan adalah kemampuan seseorang untuk menyelesaikan sutau pekerjaan atau tugas berdasarkan keahlian yang dimiliki dimana keahlian tersebut dapat diperoleh melalui pengalaman maupun pelatihanpelatiahan melalui bantuan orang lain. Untuk mengetahui keterampilan pegawai di DPMPTSP Kabupaten Purworejo digunakan teori Moenir (2014 : 117) yang meliputi : a. Technicall skill : kemampuan pegawai mengoperasikan alat kerja (komputer, mesin fotokopi, alat scan). b. Human skill : tutur kata baik, sikap ramah 3. Komunikasi Pegawai Menurut Everett M. Rogers (Suranto. 2005 : 15) pengertian komunikasi adalah proses yang di dalamnya terdapat suatu gagasan yang dikirimkan dari sumber kepada penerima dengan tujuan untuk merubah perilakunya. Menurut Laswell (Suprapto. 2009 : 5) pengertian komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakan apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa. Berdasarkan teori-teori yang sudah dijelaskan maka peneliti mengkonsepkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian informasi, berita ataupun pesan berupa pesan verbal maupun non verbal baik langsung maupun tidak langsung 5

dari komunikator (pengirim pesan) kepada komunikan (penerima pesan). Maka untuk mengetahui bagaimana komunikasi pegawai di DPMPTSP Kabupaten Purworejo menggunakan indikator : a. Komunikator : ketepatan menyampaikan pesan, kesederhanaan pesan b. Pesan : kejelasan pesan, keakuratan pesan c. Komunikan : persepsi, keinginan d. Efek : kesadaran, respon pemohon METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakkan jenis penelitian kuantitatif karena dalam pengumpulan data meggunakan kuesioner. Penelitian ini dilakukan terhadap masyarakat sebagai penerima layanan untuk mengukur kualitas pelayanan pada DPMPTSP Kabupaten Purworejo. Data yang dianalisis adalah data dari kuesioner yang diisi oleh masyarakat sebagai penerima layanan. A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat pengguna jasa di DPMPTSP Kabupaten Purworejo yang berjumlah 266 orang pada periode 2017. Di mana jumlah populasi tersebut diperoleh dari total pemohon pada tahun 2017 yang berjumlah 3.193 pemohon kemudian dibagi 12 sehingga hasilnya 266 pemohon. 2. Sampel Sampel adalah sebagian pengguna jasa di DPMPTSP Kabupaten Purworejo. Teknik pengumpulan sampel yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari sebagian pengguna jasa di DPMPTSP Kabupaten Purworejo yakni menggunakan teknik sampel insidental,berdasarkan kebetulan, yakni siapa saja yang bertemu secara kebetulan dengan peneliti ketika dilakukan penelitian. Adapun metode untuk pengambilan sampel yaitu menggunakan rumus Slovin sebagai berikut : n = N/ N. (e) 2 + 1 6

Keterangan : n = sampel N = populasi e = taraf kesalahan Jadi penghitungannya berdasarkan taraf kesalahan 10 % diperoleh hasil 72, 67 atau dibulatkan menjadi 73 responden. B. Teknik Analisis Data 1. Korelasi Bivariate Kendall s tau-b Analisis korelasi bivariate adalah analisis hubungan antara dua variabel yaitu mengenai erat atau tidaknya hubungan, arah hubungan, dan berarti atau tidaknya hubungan. Korelasi Kendall s tau mengukur hubungan dua variabel berdasarkan peringkat-peringkat. Data yang digunakan adalah data kuantitatif tipe ordinal, interval, maupun rasio. (Priyatno. 2009 : 11). Rumus untuk analisis Korelasi Bivariate Kendall s tau-b sebagai berikut : Keterangan : Z : Distribusi Normal Ʈ: Koefisien korelasi Kendall Tau-b N : Jumlah anggota sampel Rumus korelasi ini digunakan untuk menguji hipotesis minor yaitu hubungan keterampilan pegawai (X1) dan komunikasi pegawai (X2) terhadap kualitas pelayanan publik (Y). Selanjutnya untuk menguji hipotesis mayor yaitu hubungan keterampilan pegawai (X1) dan komunikasi pegawai (X2) terhadap kualitas pelayanan publik (Y) secara bersama-sama menggunakan uji konkordansi Kendall. Adapun rumusnya yaitu : Keterangan : W : konkordansi Kendall b : banyaknya karakteristik (gugus peringkat) k : banyaknya pengamatan Rj : jumlah peringkat objek 7

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kualitas Pelayanan Publik Kualitas pelayanan publik dapat diartikan sebagai pemenuhan kebutuhan masyarakat yang dapat berupa barang/ jasa yang dilakukan oleh penyelenggara pelayanan publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yag berlaku. Berdasarkan hasil olah data menggunakan SPSS 16, dari berbagai indikator yang digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan publik di DPMPTSP Kabupaten Purworejo rata-rata sudah baik dengan nilai rata-rata total 3,09. Walaupun semua indikator termasuk kategori baik namun ada indikator yang masih rendah dibandingkan dengan indikator yang lainnya. Indikator tersebut adalah indikator kemudahan proses dalam pelayanan dimana rata-rata sebesar 2,78 dan indikator alat bantu dengan rata-rata sebesar 2,74. Kedua indikator ini perlu ditingkatkan supaya kualitas pelayanan publik di DPMPTSP Kabupaten Purworejo juga semakin baik. B. Analisis Keterampilan Pegawai Keterampilan adalah kemampuan seseorang untuk menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas berdasarkan keahlian yang dimiliki dimana keahlian tersebut dapat diperoleh dari pengalaman maupun platihan-pelatihan dari orang lain. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan SPSS 16 keterampilan pegawai di DPMPTSP Kabupaten Purworejo rata-rata sudah baik ditunjukkan dari nilai rata-rata total sebesar 3,04. Namun, untuk indikator kemampuan pegawai dalam mengoperasikan peralatan kerja seperti komputer, mesin fotokopi, dan alat scan perlu ditingkatkan supaya kualitas pelayanan publik juga meningkat. C. Analisis Komunikasi Pegawai Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, berita maupun pesan berupa pesan verbal maupun non verbal baik langsung maupun tidak langsung dari komunikator kepada 8

komunikan. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan SPSS 16 komunikasi pegawai di DPMPTSP Kabupaten Purworejo rata-rata sudah baik ditunjukkan dari nilai rata-rata total sebesar 3,05. Namun, untuk indikator kesederhanaan penyampaian pesan oleh pegawai dan keakuratan pesan perlu ditingkatkan supaya pemohon semakin paham terhadap pesan yang berkaitan dengan mekanisme pelayanan perizinan yang disampaikan oleh pegawai, sehingga kualitas pelayanan publik semakin meningkat. D.Analisis Hubungan Keterampilan Pegawai (X1) terhadap Kualitas Pelayanan Publik (Y) 1. Korelasi Kendall Tau-b Berdasarkan hasil analisis data menggunakan SPSS 16 diperoleh hasil koefisien korelasi antara keterampilan pegawai (X1) dan kualitas pelayanan publik (Y) yang sebesar 0,704. Kemudian hasil tersebut dikonsultasikan dengan pedoman interpretasi koefisien korelasi (Sugiyono, 2012 : 184) untuk mengetahui kuat dan tidaknya hubungan antar variabel. Koefisien korelasi 0,704 masuk dalam kelas interval antara 0,60-0,799 artinya variabel keterampilan pegawai (X1) dan variabel kualitas pelayanan publik (Y) memiliki hubungan positif kuat. Jadi apabila keterampilan pegawai (X1) ditingkatkan maka akan meningkatkan kualitas pelayanan publik. Supaya kualitas pelayanan publik (Y) semakin meningkat maka yang perlu ditingkatkan dari indikator keterampilan pegawai (X1) yaitu kemampuan pegawai dalam mengoperasikan peralatan kerja seperti komputer, mesin fotokopi, dan alat scan. 2. Uji Signifikansi Untuk mengetahui hubungan antar variabel berarti atau tidak dilakuan uji signifikansi dengan ketentuan jika angka sgnifikansi (2-tailed) > 0,1 maka H0 diterima, jika angka signifikansi (2-tailed) < 0,1 H0 ditolak. H0 artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara keterampilan pegawai (X1) dengan kualitas 9

pelayanan publik (Y). Berdasarkan hasil analisis data diperoleh angka signifikansi (2- tiled) adalah 0,000. Angka 0,000 < 0,1 sehigga H0 ditolak, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara variabel keterampilan (X1) dengan kualitas pelayanan (Y). D.Analisis Hubungan Komunikasi Pegawai (X2) terhadap Kualitas Pelayanan Publik (Y) 1. Korelasi Kendall Tau-b Berdasarkan hasil analisis data menggunakan SPSS 16 diperoleh hasil koefisien korelasi antara komunikasi pegawai (X2) dan kualitas pelayanan publik (Y) sebesar 0,566. Kemudian hasil tersebut dikonsultasikan dengan pedoman interpretasi koefisien korelasi (Sugiyono, 2012 : 184) untuk mengetahui kuat dan tidaknya hubungan antar variabel. Koefisien korelasi 0,566 masuk dalam kelas interval antara 0,40-0,599 artinya variabel kualitas pelayanan dan komunikasi memiliki hubungan positif sedang. Artinya jika variabel komunikasi pegawai (X2) ditingkatkan maka variabel kualitas pelayanan publik (Y) juga akan meningkat. Supaya kualitas pelayanan publik (Y) meningkat maka yang perlu ditingkatkan dari indikator komunikasi pegawai (X2) yaitu kesederhanaan penyampaian pesan oleh pegawai dan keakuratan pesan. 2. Uji Signifikansi Untuk mengetahui hubungan antar variabel berarti atau tidak dilakuan uji signifikansi dengan ketentuan jika angka sgnifikansi (2-tailed) > 0,1 maka H0 diterima, jika angka signifikansi (2-tailed) < 0,1 H0 ditolak. H0 artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasi (X2) dengan kualitas pelayanan (Y). Berdasarkan hasil analisis data diperoleh angka signifikansi (2- tiled) adalah 0,000. Angka 0,000 < 0,1 sehigga H0 ditolak, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara variabel komunikasi (X2) dengan kualitas pelayanan publik (Y). 10

E. Analisis Hubungan Keterampilan Pegawai (X1) dan Komunikasi Pegawai (X2) terhadap Kualitas Pelayanan Publik (Y) 1. Konkordansi Kendall Berdasarkan hasil analisis data menggunakan SPSS 16 diketahui bahwa keterampilan pegawai (X1) dan komunikasi pegawai (X2) mempunyai hubungan positif sedang sebesar 0,427 terhadap kualitas pelayanan publik (Y). Artinya kualitas pelayanan publik (Y) akan meningkat apabila keterampilan pegawai (X1) dan komunikasi pegawai (X2) ditingkatkan. Supaya kualitas pelayanan publik (Y) meningkat maka yang perlu ditingkatkan dari indikator keterampilan pegawai (X1) yaitu kemampuan pegawai dalam mengoperasikan peralatan kerja seperti komputer, mesin fotokopi, dan alat scan. Sedangkan yang perlu ditingkatkan dari indikator komunikasi pegawai (X2) yaitu kesederhanaan penyampaian pesan oleh pegawai dan keakuratan pesan. 2. Uji Signifikansi Untuk mengetahui hubungan antar variabel berarti atau tidak dilakuan uji signifikansi dengan ketentuan jika angka sgnifikansi (2-tailed) > 0,1 maka H0 diterima, jika angka signifikansi (2-tailed) < 0,1 H0 ditolak. H0 artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara keterampilan pegawai (X1) dan komunikasi pegawai (X2) dengan kualitas pelayanan publik (Y). Berdasarkan hasil analisis data diperoleh angka signifikansi (2- tiled) adalah 0,000. Angka 0,000 < 0,1 sehigga H0 ditolak, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara keterampilan pegawai (X1) dan komunikasi pegawai (X2) terhadap kualitas pelayanan publik (Y). PENUTUP 1. Simpulan a) Kualitas pelayanan publik dapat diartikan sebagai pemenuhan kebutuhan masyarakat yang dapat berupa barang/ jasa yang dilakukan oleh penyelenggara pelayanan publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan 11

yang berlaku. Berdasarkan hasil analisis data kualitas pelayanan publik di DPMPTSP Kabupaten Purworejo rata-rata sudah baik dengan nilai rata-rata total 3,09. Walaupun semua indikator termasuk kategori baik namun ada indikator yang masih harus ditingkatkan lagi supaya kualitas pelayanan publik semakin baik yaitu indikator kemudahan proses dalam pelayanan dimana nilai rata-rata sebesar 2,78 dan indikator alat bantu dengan nilai rata-rata sebesar 2,74. b) Keterampilan adalah kemampuan seseorang untuk menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas berdasarkan keahlian yang dimiliki dimana keahlian tersebut dapat diperoleh dari pengalaman maupun platihan-pelatihan dari orang lain. Berdasarkan hasil analisis data keterampilan pegawai di DPMPTSP Kabupaten Purworejo rata-rata sudah baik ditunjukkan dari nilai rata-rata total sebesar 3,04. Namun, untuk indikator kemampuan pegawai dalam mengoperasikan peralatan kerja seperti komputer, mesin fotokopi, dan alat scan perlu ditingkatkan supaya kualitas pelayanan publik juga meningkat. c) Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, berita maupun pesan berupa pesan verbal maupun non verbal baik langsung maupun tidak langsung dari komunikator kepada komunikan. Berdasarkan hasil analisis data komunikasi pegawai di DPMPTSP Kabupaten Purworejo rata-rata sudah baik ditunjukkan dari nilai rata-rata total sebesar 3,05. Namun, untuk indikator kesederhanaan penyampaian pesan oleh pegawai dan keakuratan pesan perlu ditingkatkan supaya pemohon semakin paham terhadap pesan yang berkaitan dengan mekanisme pelayanan perizinan yang disampaikan oleh pegawai, sehingga kualitas pelayanan publik semakin meningkat. d) Keterampilan pegawai (X1) dan kualitas pelayanan publik (Y) mempunyai hubungan positif kuat 0,704 dan signifikan (0,000 < 0,1). Jadi apabila keterampilan pegawai (X1) ditingkatkan maka 12

kualitas pelayanan publik (Y) juga akan meningkat. e) Komunikasi pegawai (X2) dan kualitas pelayanan publik (Y) mempunyai hubungan positif sedang sebesar 0,566 dan signifikan (0,000 < 0,1). Jadi apabila komunikasi pegawai (X2) ditingkatkan maka kualitas pelayanan publik (Y) juga akan meningkat. f) Keterampilan pegawai (X1) dan komunikasi pegawai (X2) secara serentak mempunyai hubungan positif 0,427 dan signifikan (0,000 < 0,1) terhadap kualitas pelayanan publik (Y). Jadi apabila keterampilan pegawai (X1) dan komunikasi pegawai (X2) ditingkatkan maka kualitas pelayanan publik (Y) juga akan meningkat. 2. Saran a) Supaya kualitas pelayanan publik di DPMPTSP Kabupaten Purworejo semakin meningkat maka yang perlu ditingkatkan yaitu indikator kemudahan tata cara melakukan pelayanan perizinan dan alat bantu. Dengan mudahnya tata cara melakukan perizinan dan alat bantu kerja yang mendukung maka akan menarik para investor untuk berpartisipasi dalam pembuatan surat izin sehingga iklim investasi di DPMPTSP Kabupaten Purworejo menjadi menyenangkan. b) Supaya kualitas pelayanan publik di DPMPTSP Kabupaten Purworejo meningkat maka yang perlu ditingkatkan dari indikator keterampilan pegawai yaitu kemampuan pegawai dalam mengoperasikan peralatan kerja seperti komputer, mesin fotokopi, dan alat scan. Saran untuk meningkatkan indikator tersebut sesama pegawai di dinas bisa saling belajar (pegawai yag sudah mampu mengajari yang belum mampu) atau diikutkan untuk pelatihan-pelatihan di luar organisasi. c) Supaya kualitas pelayanan publik di DPMPTSP Kabupaten Purworejo meningkat maka yang perlu ditingkatkan dari indikator komunikasi pegawai yaitu kesederhanaan penyampaian 13

pesan oleh pegawai dan keakuratan pesan perlu ditingkatkan supaya kualitas pelayanan publik meningkat. Saran untuk meningkatkan indikator tersebut pegawai cukup menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh pemohon ketika menyampaikan pesan terkait mekanisme pelayanan perizinan, namun tetap mengindahkan kaidah bahasa yang baik dan benar. d) Untuk penelitian selanjutnya terkait kualitas pelayanan publik khususnya di DPMPTSP Kabupaten Purworejo supaya menggunakan variabel lain selain variabel yang diteliti dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Hardiyansyah. 2011. Kualitas Pelayanan Publik : Konsep, Dimensi, Indikator dan Implementasinya (Cetakan I). Yogyakarta : Gava Media. Moenir. 2014. Manajemen dan Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta : PT Bumi Aksara. Parasuraman, Valarie A. Zheitaml and Leonard L. Berry. 1985. A Conceptual Model of Service Quality and Its Implications for Future Research. Journal of Marketing, 49 (4) : 41-50 Priyatno, Duwi. 2009. SPSS untuk Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate. Yogyakarta : Gava Media. Sudarmanto. 2009. Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM : Teori, Dimensi Pengukuran, dan Implementasi dalam Organisasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta. Sujarwo, Anton. 2016. Pengaruh Keterampilan, Motivasi, dan Komitmen terhadap Kualitas Pelayanan KTP Aparat Pemerintah Desa dan Kelurahan di Kec. Pandan Kab. Tapanuli Tengah. Jurnal Bisnis dan 14

Manajemen. 1(1). Sumedang: Alqoprint. Sunarto.2008. Pengaruh Komunikasi Dan Motivasi Kerja Aparatur Terhadap Kualitas Pelayanan Sertifikat Tanah. Mediator 9(2). Suprapto, Tommy. 2009. Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi. Yogyakarta : MedPress Suranto W.. 2005. Komunikasi Perkantoran. Yogyakarta : Media Wacana Undang-undang : Udang-undang No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik 15