BAB I PENDAHULUAN. besar. Hal ini dapat dilihat dari pembangunan ekonomi nasional, karena selain

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. (2008), yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Aktivitas masyarakat saat ini yang semakin tinggi menyebabkan pola konsumsi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat. konsumen yang bervariatif dan semakin meningkat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti trend yang berkembang di pasar. Oleh karena itu, para pemasar

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN. pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud

BAB III METODE PENELITIAN. (field research) dengan metode kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angkaangka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Peranan Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam perekonomian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri konveksi dewasa ini sangat pesat. Industri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan

BAB III METODE PENELITIAN

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa penelitian asosiatif yang

BAB I PENDAHULUAN. (keluarga), kebutuhan studi, pekerjaan, status ekonomi, status sosial, dan

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi keinginan dari konsumen. Perkembangan teknologi informasi memberikan

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. di Jl. Setia Budi Komplek Pertokoan Setia Budi Center No.12 Medan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory, dimana penelitian ini

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini bisnis makanan berkembang dengan semakin banyaknya. dalam industri ini demi mencapai tujuan.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB I PENDAHULUAN. berkembang semakin pesat. Hal ini menyebabkan munculnya suatu peluang dan

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kuantitatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KAP yang terdapat di Daerah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak terlepas dari bermacam perubahan baik itu yang bersumber dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah asosiatif, menurut Sugiyono (2012:11),

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT.Capella Dinamik Nusantara yang

BAB I PENDAHULUAN. saja dalam jangka panjang dapat menaikkan tingkat kepuasan, oleh karena

BAB III METODE PENELITIAN. akan pembeli yang ingin membeli HandPhone, Sehingga dalam setiap harinya Visitel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel dependen

BAB III METODE PENELITIAN. dikatakan metode kuantitatif karena penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk yang besar akan membawa implikasi penting bagi. tersebut adalah kebutuhan pangan dalam jumlah besar untuk memenuhi

BAB III METODE PENELITIAN. bulan Maret 2014 hingga bulan Agustus Jenis dan Sumber data dalam penelitian ini berupa :

BAB III METODE PENELITIAN. perpajakan, kepatuhan wajib pajak dan kinerja penerimaan pajak. Sumber data

BAB III METODE PENELITIAN. Center lantai 4 No. 1006, Jl. Asia Afrika Pintu IX-Gelora Senayan Jakarta 10270

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan pada Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang berada di Jl.Perdagangan No.09 Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Propinsi Riau pada 10 Maret 2013 sampai selesai.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil menyebabkan daya beli

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanative research dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan di wilayah kebun jeruk, Jakarta Barat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah Inspektorat Provinsi Gorontalo. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian yang diambil oleh peneliti selama bulan Mei Juni

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti. Sedangkan waktu penelitian di mulai bulan Februari sampai September 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan yang menjadi subjek dari penelitian ini adalah pedagang. dan kelompok acuan serta keputusan pembelian.

III. METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam perekonomian nasional sangat besar. Hal ini dapat dilihat dari pembangunan ekonomi nasional, karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Krisis ekonomi yang diawali dengan krisis moneter yang terjadi di Indonesia menunjukkan bahwa UKM relatif lebih bertahan dalam menghadapi krisis tersebut, daripada usaha skala besar yang mengalami kebangkrutan. Pengembangan UKM pada saat ini sangat penting dan perlu mendapatkan perhatian yang besar baik dari pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi lainnya. Pengembangan UKM melalui pendekatan pemberdayaan usaha, perlu memperhatikan aspek sosial dan budaya di masing-masing daerah, mengingat usaha kecil dan menengah pada umumnya tumbuh dari masyarakat secara langsung. Upaya pengembangan UKM dapat mensinergikannya dengan industri besar melalui pola kemitraan, dan juga akan memperkuat struktur ekonomi baik nasional maupun daerah. Partisipasi pihak terkait perlu terus ditumbuh kembangkan agar UKM bisa lebih bertahan dalam perekonomian nasional. Dampak globalisasi mengakibatkan banyaknya barang dan jasa yang masuk dari luar yang merupakan ancaman bagi UKM. Oleh karena itu pembinaan dan pengembangan UKM saat ini dirasakan semakin mendesak dan sangat strategis

untuk mengangkat perekonomian rakyat, maka kemandirian UKM diharapkan dapat tercapai di masa mendatang. Konsumen bebas memilih produk yang dibutuhkan atau yang diinginkan, memutuskan tempat pembelian, bagaimana caranya, banyaknya pembelian, kapan membeli, dan alasan membeli. Pemasar sebagai pihak yang menawarkan berbagai produk harus dapat menganalisa faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian dengan merancang strategi pemasaran yang sesuai dengan keinginan konsumen. Aspek yang perlu diperhatikan dalam produk adalah kualitas produk. Kualitas adalah keseluruhan ciri dan karakter dari sebuah produk atau jasa yang menunjukkan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang tersirat. Kualitas produk merupakan pemahaman bahwa produk yang ditawarkan oleh penjual mempunyai nilai jual lebih yang tidak dimiliki oleh produk pesaing. Oleh karena itu, perusahaan berusaha memfokuskan pada kualitas produk dan membandingkannya dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing. Bisnis yang bergerak dalam usaha pangan di kota Medan saat ini jumlahnya cukup banyak, salah satunya adalah bisnis bika ambon. Bika ambon adalah salah satu makanan khas kota Medan yang cukup fenomenal. Mulai diproduksi secara massal dan diperdagangkan sekitar tahun 1980-an. Jalan Mojopahit Medan yang sejak lama populer merupakan pusatnya jajanan oleh-oleh (buah tangan) bika ambon khas Medan. Penduduk Medan yang bepergian ke daerah lain dan ingin membawa oleh-oleh yang khas, biasanya akan datang ke lokasi ini membeli bika ambon. Begitu juga halnya para pendatang, ketika akan pulang ke daerahnya tidak lupa membawa bika ambon sebagai buah tangan istimewa dari Medan.

Bika ambon Hj.Fatimah Medan menciptakan sebuah nuansa islami pada produk-produknya, variasi produk bika ambon juga mempunyai berbagai rasa, sehingga mampu menarik perhatian pelanggan muslim maupun non muslim. Penggunaan bahan baku tanpa tuak dan sudah mendapat sertifikat kehalalan dari MUI merupakan keunggulan produknya. Pengusaha kecil seharusnya memahami perilaku konsumen, karena akan mempengaruhi proses pengambilan keputusannya. Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini (Setiadi, 2003:3). Keputusan pembelian sangat dipengaruhi terutama oleh faktor pribadi yang dilihat dari karakteristik individu yaitu keputusan konsumen yag dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti situasi ekonomi, kepribadian dan konsep diri, sedangkan faktor psikologis yaitu faktor paling mendasar dalam diri individu yang akan mempengaruhi pilihan pembelian seseorang yang dilihat dari motivasi, persepsi, pembelajaran, kepercayaan dan sikap. Keputusan membeli ada pada diri konsumen. Konsumen akan menggunakan berbagai kriteria dalam membeli produk dan merek tertentu. Diantaranya adalah ia akan membeli produk yang sesuai kebutuhannya, seleranya, dan daya belinya. Konsumen tentu akan memilih produk yang bermutu lebih baik dengan harga yang lebih murah (Sumarwan, 2003:23). Konsumen memutuskan membeli suatu produk dapat dilihat dari segi situasi ekonomi, kepribadian dan konsep diri, motivasi, persepsi, pembelajaran, kepercayaan dan sikap. Ketika konsumen akan bertindak sesuai dengan keinginannya, maka keputusan konsumen terhadap pembelian suatu produk akan

semakin kuat. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus mampu memberikan perilaku yang mungkin muncul dalam pembelian suatu produk. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Karakteristik Individu dan Faktor Psikologis terhadap Keputusan Konsumen Membeli Bika Ambon Hj.Fatimah Medan. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut : Apakah karakteristik individu dan faktor psikologis berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen membeli bika ambon Hj.Fatimah Medan? C. Kerangka Konseptual Faktor - faktor yang berpengaruh pada perilaku konsumen adalah faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor personal atau pribadi (karakteristik individu) dan faktor psikologis. Peran faktor-faktor tersebut berbeda untuk produk yang berbeda. Dengan kata lain, ada faktor yang dominan pada pembelian suatu produk sementara faktor lain kurang berpengaruh (Simamora, 2003:4). Pada penelitian ini, karakteristik individu (faktor pribadi) dan faktor psikologis sebagai faktor yang mempengaruhi konsumen membeli bika ambon Hj.Fatimah Medan. Karakteristik individu (faktor pribadi) yaitu keputusan konsumen yang dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Faktor psikologis yaitu faktor paling mendasar dalam diri individu yang akan mempengaruhi pilihan pembelian

seseorang. Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka kerangka konseptual penelitian ini adalah sebagai berikut : Karakteristik Individu (X 1 ) Faktor Psikologis (X 2 ) Keputusan Konsumen (Y) Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual Sumber : (Kotler, 2004 : 209), Simamora (2003:4), (diolah) D. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian (Sugiyono, 2006:51). Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual di atas, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut : Karakteristik individu dan faktor psikologis mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen membeli bika ambon Hj.Fatimah Medan. E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh karakteristik individu dan faktor psikologis terhadap keputusan konsumen membeli bika ambon Hj.Fatimah Medan.

2. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini yaitu : a. Bagi Perusahaan Sebagai bahan masukan bagi perusahaan untuk mengetahui karakteristik individu dan faktor psikologis dalam meningkatkan dan mempertahankan konsumen, sehingga dapat mengembangkan usahanya di masa yang akan datang. b. Bagi Penulis Penelitian ini merupakan kesempatan baik bagi penulis untuk dapat menambah dan mengembangkan wawasan, pengetahuan, dan ilmu yang telah dipelajari selama perkuliahan, khususnya tentang analisis karakteristik individu dan faktor psikologis terhadap keputusan konsumen membeli bika ambon Hj.Fatimah Medan. c. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi yang dapat memberikan tambahan ilmu dan pengetahuan serta perbandingan dalam melakukan penelitian terhadap objek dan masalah yang sama di masa yang akan datang. F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional Penelitian ini membahas tentang variabel independent (variabel bebas) yaitu karakteristik individu yang terdiri dari variabel situasi ekonomi, kepribadian dan konsep diri (X 1 ), dan faktor psikologis yang terdiri dari variabel motivasi, persepsi, pembelajaran, kepercayaan dan sikap (X 2 ). Variabel dependent (variabel terikat) yaitu keputusan konsumen membeli bika ambon Hj.Fatimah Medan (Y).

2. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel suatu faktor yang berkaitan dengan faktor variabel lainnya. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang diteliti, yang terdiri atas : a. Karakteristik Individu, meliputi : 1) Situasi Ekonomi Situasi ekonomi adalah kemampuan seseorang untuk membeli suatu produk. Keadaan ekonomi akan sangat mempengaruhi pilihan produk. 2) Kepribadian dan Konsep Diri Kepribadian adalah karakteristik psikologis yang unik dan menimbulkan respon relatif konstan terhadap lingkungannya sendiri. Konsep diri merupakan tanggapan konsumen terhadap citra mereka. b. Faktor-Faktor Psikologis, meliputi : 1) Motivasi Motivasi adalah kebutuhan dan keinginan konsumen untuk membeli suatu produk yang dapat mencapai kepuasannya. Suatu kebutuhan akan berubah menjadi motif apabila kebutuhan itu telah mencapai tingkat tertentu. 2) Persepsi Persepsi adalah proses individu memilih, merumuskan, dan menafsirkan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti. Orang dapat memberikan persepsi yang berbeda terhadap rangsangan yang sama.

3) Pembelajaran Pembelajaran adalah perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Secara teori, pelajaran seseorang dihasilkan melalui dorongan, rangsangan, isyarat, tanggapan, dan penguatan. 4) Kepercayaan dan Sikap Kepercayaan dan sikap adalah suatu pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang tentang sesuatu dan merupakan cara berpikir, merasa, dan bertindak melalui aspek di lingkungan. Kepercayaan dan sikap ini akan mempengaruhi perilaku pembeli. c. Keputusan Pembelian Konsumen Keputusan konsumen adalah suatu tahap dimana seorang konsumen harus mengambil tindakan terhadap berbagai pilihan. Konsumen membentuk suatu maksud pembelian untuk membeli produk yang paling disukai. Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi maksud pembelian dan keputusan pembelian. Faktor yang pertama adalah sikap atau pendirian orang lain. Pendirian orang lain dapat mengurangi alternatif yang disukai seseorang tergantung pada dua hal, yaitu intensitas dari pendirian negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Maksud pembelian juga dipengaruhi oleh faktor situasi yang tidak diantisipasi. Konsumen membentuk suatu maksud pembelian atas dasar faktor-faktor seperti pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat produk yang diharapkan. Ketika konsumen akan bertindak, faktor situasi yang tidak diantisipasi mungkin terjadi untuk mengubah maksud pembelian tersebut.

Tabel 1.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Definisi Indikator Skala Ukur Karakteristik Keputusan konsumen 1. Situasi ekonomi Skala Individu (X 1 ) yang dipengaruhi oleh 2. Kepribadian dan karakteristik pribadi. konsep diri Likert Faktor Faktor paling mendasar 1. Motivasi Skala Psikologis (X 2 ) dalam diri individu 2. Persepsi yang akan 3. Pembelajaran Likert mempengaruhi pilihan 4. Kepercayaan dan sikap pembelian seseorang. Keputusan Suatu tahap dimana Skala Konsumen (Y) seorang konsumen Keputusan pembelian harus mengambil Likert tindakan terhadap berbagai pilihan. Sumber : Kotler (2004:209), Simamora (2003:8), diolah 3. Skala Pengukuran Variabel Skala pengukuran variabel dalam penelitian ini adalah skala likert, yaitu sebagai alat yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan diberi skor (Sugiyono, 2006 : 86). Skala likert menggunakan lima tingkatan jawaban yang dapat dilihat dari tabel berikut ini : Tabel 1.2 Instrumen Skala Likert No. Pernyataan Skor 1 Sangat Setuju 5 2 Setuju 4 3 Kurang Setuju 3 4 Tidak Setuju 2 5 Sangat Tidak Setuju 1 Sumber : Sugiyono (2006 : 87)

4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Toko Bika Ambon Hj.Fatimah Medan yang berlokasi di Jl. Mojopahit No. 68 Medan. Penelitian dilakukan pada bulan September hingga November 2010. 5. Populasi dan Sampel a. Populasi Menurut Sugiyono (2006 : 55) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan yang membeli bika ambon Hj.Fatimah Medan yang jumlahnya tidak diketahui karena tidak ada data statistik pendukung. b. Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2006 : 56). Berdasarkan hasil riset awal terhadap 40 konsumen bika ambon Hj.Fatimah Medan, diketahui 88% dari konsumen, 35 orang memiliki karakteristik yang sesuai dengan teknik pengambilan sampel. Menurut Supramono dan Haryanto (2003 ; 63), alternatif formula yang dapat digunakan untuk menentukan sampel pada populasi yang sulit diketahui adalah sample unidentified. Dalam menentukan kriteria sampel, peneliti menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2003 : 78). Kriteria sampel adalah konsumen yang membeli Bika Ambon Hj.Fatimah minimal 3x dalam setahun dan responden minimal berusia 20 tahun.

Penetapan jumlah sampel dengan tingkat signifikansi 10% dan tingkat kesalahan yang dapat di toleransi sebesar 6% adalah sebagai berikut : n = (Z 2 α) Dimana : n = Jumlah sampel Z α = Z tabel dengan tingkat signifikansi tertentu P Q = Proporsi populasi yang diharapkan memiliki karakteristik tertentu = (1-P), proporsi populasi yang diharapkan tidak memiliki karakteristik tertentu d = Tingkat kesalahan yang dapat di toleransi jadi, n = (1,65 2 ) n = 79,7 = 80 (pembulatan) Maka jumlah konsumen yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 80 orang. 6. Jenis Data Penelitian ini menggunakan 2 jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih di lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner kepada responden terpilih yang berisikan pernyataan mengenai variabel penelitian.

b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, baik dari buku, jurnal, majalah, dan situs internet untuk mendukung penelitian ini. 7. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah : a. Wawancara (interview) Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung berhadapan dengan yang diwawancarai. b. Daftar Pertanyaan (questionnaire) Suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. c. Studi Dokumentasi Yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi dari buku-buku, jurnal penelitian, dan internet yang memiliki relevansi dengan penelitian. 8. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk melihat sampai sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu dimensi atau indikator dikatakan valid apabila indikator tersebut mampu mencapai tujuan pengukuran dari konstrak amatan dengan tepat (Yamin dan Kurniawan, 2009 : 282). Bila koefisien korelasi (r) lebih besar dari r tabel (0,361), maka pertanyaan tersebut dikatakan valid (Yamin dan kurniawan, 2009 : 284). Dalam penelitian ini sampel uji validitas

diambil sebanyak 30 orang, yaitu pelanggan bika ambon Hj.Fatimah yang berada di luar sampel. Kriteria dalam validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut : Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut valid. Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid. b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur di pakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel (Situmorang dkk, 2008:37). Menurut Ghozali (2005) menyatakan suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan kriteria sebagai berikut : Jika r alpha > r tabel, maka kuesioner reliabel. Jika r alpha < r tabel, maka kuesioner tidak reliabel. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS 17,00 for windows. 9. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Metode Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk menafsirkan data-data dan keterangan yang diperoleh dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menginterpretasikan data sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti. Data diperoleh dari data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden penelitian.

b. Analisis Regresi Linier Berganda Metode ini berfungsi untuk mengetahui pengaruh atau hubungan dari variabel independent, yaitu karakteristik individu (X 1 ) dan faktor psikologis (X 2 ) serta variabel dependent yaitu keputusan konsumen (Y). Data diolah dengan menggunakan bantuan program software SPSS versi 17,00 for windows. Model persamaan yang digunakan adalah : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Dimana : Y a b 1-2 X 1 X 2 e = Keputusan Konsumen = Konstanta = Koefisien Regresi = Karakteristik Individu = Faktor Psikologis = Standar Error Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada didalam daerah kritis (daerah dimana H 0 di tolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan bila uji nilai statistiknya berada dalam daerah dimana H 0 di terima. Sebelum data tersebut dianalisis, model regresi berganda diatas harus memenuhi syarat asumsi klasik. Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji suatu model yang termasuk layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1) Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal. 2) Uji Heteroskedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika varians dari satu residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap maka terjadi homoskedastisitas, jika berbeda maka terjadi heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas ditunjukkan oleh koefisien regresi dari masing-masing variabel independent terhadap nilai absolut residunya (e), jika t hitung < t tabel pada α = 5 % maka, tidak ada unsur heteroskedastisitas. 3) Uji Multikolinieritas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ditemukan adanya korelasi yang tinggi diantara variabel independent. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independent. Adanya multikolinieritas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai Variance Inflation Factor (VIF). Batas tolerance value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 5, dimana : Jika Tolerance Value < 0,1 atau VIF > 5 = terjadi multikolinieritas Jika Tolerance Value > 0,1 atau VIF < 5 = tidak terjadi multikolinieritas (Situmorang dkk, 2008:161).

c. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji statistik sebagai berikut: 1) Uji F (Uji Serentak) Uji F (uji serentak) dilakukan untuk mengetahui apakah secara serentak variabel independent mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F hitung ini adalah : H 0 : b 1 = b 2 = 0 Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent (karakteristik individu dan faktor psikologis) terhadap variabel dependent (keputusan konsumen). H 0 : b 1 b 2 0 Artinya secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan dari variabel independent (karakteristik individu dan faktor psikologis) terhadap variabel dependent (keputusan konsumen). Nilai F hitung akan dibandingkan dengan nilai F tabel dengan tingkat kesalahan (α = 5 %) dan derajat kebebasan (df) = (n-k), (k-1). Kriteria pengambilan keputusan yaitu, : Ho diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5 % Ho ditolak jika F hitung > F tabel pada α = 5 % 2) Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) Uji t bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh variabel independent (X) terhadap variabel dependent (Y). Kriteria pengujiannya, yaitu : H 0 : bi = 0 ( Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel independent dan variabel dependent).

H a : bi 0 (Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel independent dan variabel dependent). Nilai t hitung akan dibandingkan dengan nilai t tabel dengan tingkat kesalahan (α = 5 %) dan (df) = (n-k). Kriteria pengambilan keputusannya, yaitu : H 0 diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5 % H 0 ditolak jika t hitung > t tabel pada α = 5 % 3) Koefisien Determinasi (R 2 ) Pengujian Koefisien Determinasi (R 2 ), dilakukan untuk melihat seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Dengan kata lain, koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh dari variabel dependent yaitu karakteristik individu (X 1 ) dan faktor psikologis (X 2 ) terhadap faktor keputusan konsumen (Y). Koefisien Determinasi (R 2 ) berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu) (0 R 2 1). Bila Determinasi (R 2 ) semakin kecil (mendekati nol), maka pengaruh variabel independent terhadap pengaruh variabel dependent semakin kecil. Dan bila (R 2 ) mendekati 1, maka pengaruh variabel independent adalah besar terhadap variabel dependent. Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independent yang diteliti terhadap variabel dependent.