BAB I PENDAHULUAN. Suatu organisasi tidak dapat eksis tanpa adanya komunikasi. Setiap orang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mengenai bagaimana menjadikan komunikasi dan kompetensi sebagai alat utama

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana menjadikan komunikasi dan kompetensi sebagai alat utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. bagi suatu organisasi atauperusahaan Dalam pertumbuhan perekonomian sekarang

BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan dalam suatu organisasi merupakan aset terpenting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu lembaga kearah yang lebih baik merupakan. Dan keinginan setiap individu yang berada di dalam lembaga tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. Memasukin era globalisasi merupakan suatu tahap yang harus dilalui oleh

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Kesuksesan suatu organisasi sangat ditentukan oleh seorang pemimpin

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan faktor-faktor tersebut jika

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dan tuntutan dunia kerja yang semakin tinggi. Manusia sebagai sumber

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah organisasi, manajemen sumber daya manusia memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. memelihara perilaku manusia. Motivasi ini merupakan subyek yang penting bagi

2016 PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bersaing menunjukan yang terbaik, karena yang terbaiklah yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen menjadi semakin penting seiring dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai adalah aset utama suatu organisasi yang menjadi perencana dan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor terbesar yang mendorong

BAB I PENDAHULUAN. bagi anggota organisasi untuk dapat bekerja sama dalam melakukan aktifitas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi yang semakin cepat telah membawa perubahan-perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN. hal yang sangat berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. masing masing dengan tujuan mencapai kelangsungan hidup organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. kinerja karyawan semakin baik. Salah satu tindakan yang penting dan harus

BAB 1 PENDAHULUAN. akan berkurang. Menciptakan kepuasan kerja karyawan tidaklah mudah karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dan hasil kerja karyawan, maka karyawan diharapkan mampu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin penting bagi kelangsungan sebagian besar perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Skripsi ini akan membahas mengenai pengaruh lingkungan kerja dan

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Sejak di lahirkan, manusia hidup dalam suatu lingkungan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang tinggi ini memacu tiap-tiap perusahaan untuk mempertahankan

BAB 1 PENDAHULUAN. Tbk. Sumatera Utara. Tema ini penting dibahas karena karyawan merupakan aset

BAB I PENDAHULUAN. PT.POS Indonesia adalah salah satu perusahaan BUMN yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada kemampuan sumber daya manusianya. Dalam perusahaan

DAFTAR LAMPIRAN. Struktur Organisasi PT Perkebunan Nusantara. Sumber : Dokumentasi Bagian Sumber Daya Manusia, PTPN III 2013

BAB I PENDAHULUAN. pasar belum tentu dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penataan sumber daya manusia perlu diupayakan secara bertahap dan

BAB I PENDAHULUAN. Berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuannya sangat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam pencapaian tujuan, baik visi maupun misi suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu lembaga ke arah yang lebih baik merupakan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dewasa ini memicu setiap organisasi bisnis untuk beroperasi

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari hari, maupun dalam kehidupan suatu perusahaan/organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan, fungsi-fungsi manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perusahaan dan organisasi, baik swasta maupun. pemerintahan Sumber Daya Manusia yang produktif dapat tercapai apabila

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rina Hanifah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. canggihnya sumber-sumber daya non-manusia yang dimiliki oleh suatu

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini sektor perekonomian dan industri mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan perlu

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

BAB II URAIAN TEORITIS. Liza (2006) melakukan penelitian yang berjudul Peranan Struktur

BAB I PENDAHULUAN. untuk berupaya menjadi yang terbaik dan terdepan. Salah satunya adalah PT

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB I PENDAHULUAN. berkembang semakin pesat, persaingan yang dihadapi semakin kompetitif,

I. PENDAHULUAN. umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sumber daya manusia adalah faktor yang menentukan keberhasilan suatu

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kali pemimpin memberikan tambahan penerimaan yang lain sebagai upaya lebih menghargai

BAB I PENDAHULUAN. human relation juga mengambil bagian pada kedaan ini yang berarti human relation

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimilikinya. Semakin baik kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan tercapainya tujuan dari perusahaan, jika sumber daya manusia tidak

BAB I PENDAHULUAN. sekarang, banyak ditemukan permasalahan yang menyebabkan perusahaan. sebagai sumber dayanya, tujuan perusahaan akan sulit tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pengelola dan pembuat gagasan. Menurut Hasibuan (200:9), manusia

PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. EZYLOAD NUSANTARA DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. telah mengubah cara perusahaan dalam menjalankan bisnisnya serta perilaku,

BAB I PENDAHULUAN. tinggi untuk mampu mendukung perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya bertujuan untuk mencapai keuntungan dan berusaha

BAB I PENDAHULUAN. banyak pula organisasi-organisasi baik yang bersifat sosial maupun formal di. akan mempermudah organisasi dalam mencapai tujuannya.

BAB I PENDAHULUAN. kabupaten/kota di jawa barat. Penilitian ini dilakukan pada perkebunan

BAB I PENDAHULUAN. mampu beroperasi dengan baik tanpa bantuan manusia. kegiatannya membutuhkan pegawai yang ahli pada bidangnya.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia harus

BAB III LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG Pengenalan Lingkungan kerja Pada PT (Persero) Angkasa Pura II

BAB I PENDAHULUAN. dicapai seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang mendukungnya. Dunia perbankan seakan-akan sedang diuji

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan mulai dari tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam menghadapi persaingan usaha, perusahaan dituntut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. negara maju. Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang akan menimbulkan kesulitan dalam perencanaan dan. pengendalian manajemen. Manajemen perusahaan yang baik merupakan

BAB I PENDAHULUAN. di tempat bekerja, di pasar, dan sebagainya. Sejalan hal tersebut komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. arti luas yaitu sebagai Aset utama dalam organisasi yang harus dikelola dengan

I. PENDAHULUAN. Protokol Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Lampung adalah Pegawai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia yang baik akan. kemampuan karyawan agar dapat berkembang secara produktif.

BAB I PENDAHULUAN. Scanlan dan Bernand Keys (2011), komunikasi dapat dirumuskan sebagai proses

BAB I PENDAHULUAN. sehingga mampu meningkatkan kinerja sumber daya manusia. Dan dapat memajukan. perusahaan sehingga tujuan perusahaan bisa tercapai.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam sebuah organisasi setiap pimpinan perlu untuk mengkoordinasikan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.5 Latar Belakang Masalah Suatu organisasi tidak dapat eksis tanpa adanya komunikasi. Setiap orang yang berkecimpung didalam organisasi tidak dapat terlepas dari kegiatan komunikasi. Komunikasi merupakan dasar bagi tindakan dan kerja sama untuk sebuah pencapaian. Komunikasi bagi manusia tidak dapat dipungkiri, begitu juga halnya bagi suatu organisasi atau perusahaan. Dalam pertumbuhan perekonomian sekarang ini, keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak terlepas dari bagaimana karyawan dapat berkomunikasi dengan baik. Secara umum, komunikasi mempunyai dua fungsi penting dalam organisasi yakni memungkinkan orang-orang untuk saling bertukar informasi, dan membantu menghubungkan sekelompok anggota dalam organisasi. Oleh karena itu, berhasil tidaknya pencapaian tujuan organisasi sangat ditentukan oleh adanya komunikasi yang efektif antara setiap bagian dalam organisasi tersebut. Tapi sebaliknya, kurangnya atau tidak adanya komunikasi akan menghambat kinerja organisasi. Di dalam suatu perusahaan, atasan dan bawahan penting untuk menjalin hubungan emosional yang dapat dilakukan dengan memperkuat komunikasi dan pemberian motivasi. Hal ini sangat penting mengingat melalui komunikasi dari pimpinan kepada karyawan di harapkan dapat memperoleh pengetahuan, pengertian-pengertian dan kebijakan-kebijakan pimpinan yang berkaitan erat 1

dengan pencapaian program, serta mampu melaksanakannya, lebih jauh lagi dapat untuk menjaga konsistensi dan kontiniutas pelaksanaan dan pencapaian tujuan perusahaan. Selain berkaitan erat kemampuan komunikasi pimpinan perusahaan juga tak kalah pentingnya ialah kemampuan memotivasi karyawan agar dengan kecakapan (ability) yang mereka miliki untuk terus bekerja dengan semangat yang tinggi sehingga mampu mengoptimalkan pencapaian tujuan perusahaan. Dengan terciptanya komunikasi dan motivasi dari pimpinan perusahaan kepada karyawan, tentu saja akan memberikan dampak yang positif terhadap kinerja karyawan dalam menjalankan tugas mereka sehari-hari. Salah satu sumber yang terpenting dalam perusahaan terkait dalam kinerja adalah sumber daya manusia yaitu para karyawan yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang sesuai dengan pekerjaan yang ditekuni dalam menjalankan kinerja perusahaan. Sumber daya manusia sangat punya peranan penting daam pencapaian tujuan perusahaan. Oleh sebab itu beberapa perusahaan melakukan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan karyawan demi tercapainya kinerja perusahaan yang diharapkan. Dengan kinerja karyawan yang tinggi akan dapat memberi sumbangan yang sangat berarti bagi kinerja dan kemajuan perusahaan. Menurut (Purwanto,2006:3) komunikasi merupakan suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang (lazim), baik dengan simbolsimbol, sinyal-sinyal maupun perilaku atau tindakan. Jadi dalam komunikasi itu 2

terdapat di dalamnya suatu proses, terdapat simbol-simbol dan simbol-simbol itu mengandung arti. Arti atau makna simbol disini tentu saja tergantung pada pemahaman dan persepsi komunikan sehingga ada umpan balik (feedback) bagi komunikan setelah mendapat pesan. Oleh karena itu, komunikasi akan efektif dan tujuan komunikasi akan tercapai, apabila masing-masing pelaku yang terlibat didalamnya mempunyai persepsi yang sama terhadap simbol. Komunikasi organisasi adalah suatu proses komunikasi yang menggunakan media yaitu bahasa atau simbol-simbol yang biasa digunakan untuk mentransfer pesan-pesan dari pemberi pesan ke penerima pesan melalui proses komunikasi agar diperoleh suatu hasil yang sangat berarti bagi suatu organisasi. (Purwanto, 2003:20). Komunikasi penting bagi organisasi karena komunikasi merupakan alat utama bagi anggota organisasi untuk dapat bekerja sama dalam melakukan aktifitas manajemen demi mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Robin dan Judge (2008:222), mendefenisikan motivasi sebagai suatu proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan seseorang individu untuk mencapai tujuannya. Dari defenisi tersebut dapat dipelajari bahwa motivasi menjadi bagian yang sangat penting yang mendasari seseorang dalam melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu yang diinginkan. Motivasi juga berkaitan dengan bagaimana sistem komunikasi yang ada di sebuah perusahaan, dalam komunikasi tidak jarang terselip bagian untuk memotivasi seorang karyawan agar lebih maksimal dalam meningkatkan kinerjanya dalam menjalankan bisnis perusahaan. 3

PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan merupakan sebuah perusahaan BUMN yang bergerak dibidang usaha perkebunan, pengolahan, dan pemasaran hasil perkebunan. Pihak manajemenpt. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan sangat paham betul akan pentingnya komunikasi dan motivasi kerja bagi seluruh karyawan yang ada disetiap divisi. Hal ini menjadi salah satu faktor penentu bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya didalam mendapatkan laba maupun untuk mencapai tujuan jangka panjang. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menerapkan motivasi dengan tolak ukur penilaian kinerja berdasarkan kondisi lingkungan kerja, fasilitas, jaminan, penghargaan, kehadiran, kemampuan berkomunikasi, dan tanggung jawabyang dimiliki setiap karyawan agar dapat mempermudah didalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara efektif yang dapat dijadikan sebagai dasar pengembangan sumber daya manusia. Untuk mengetahui kinerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, maka dapat dilihat dari tingkat keberhasilan perusahaan dalam mengelola sumber daya yang perusahaan miliki, dalam hal ini sumber daya manusia khususnya karena kinerja yang dicapai sumber daya manusia atau karyawan pada akhirnya akan memberikan kontribusi yang besar terhadap kinerja perusahaan. 4

Tabel 1.1 Jumlah Penjualan dan Laba Bersih PT. Perkebunan Nusantara III ( Persero )Medan Tahun 2008-2012 Tahun Penjualan (Rp) Persen Laba Bersih (Rp) Persen (%) (%) 2008 2.656.668.000.000-293.853.000.000-2009 3.969.109.000.000 49,40 701.948.000.000 138,88 2010 4.680.623.000.000 17,93 844.718.000.000 20.34 2011 4.410.908.000.000 (5,76) 519.814.000.000 (38,46) 2012 5.623.839.0000.000 27,49 1.014.349.000.000 95,13 Sumber : Annual Report 2012 PTPN III Medan ( Data diolah) Kinerja perusahaan umumnya diukur dengan informasi penjualan dan laba yang diperoleh. Pada Tabel 1.1 dapat dilihat dari tahun 2008-2012 kinerja perusahaan meningkat dilihat dari penjualan dan laba bersih yang meningkat dari tahun ketahun. Namun pada tahun 2011 kinerja perusahaan mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya, terjadi penurunan sebesar 5,76 % dan penurunan laba bersih sebesar 38,46 %. Kondisi ini bisa terjadi apabila adanya ketidak sempurnaan kinerja dalam perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada tahun 2012 kinerja perusahaan meningkat, penjualan meningkat menjadi 23,49 % dan laba bersih meningkat sebesar 95,13 %. Peningkatan kinerja perusahaan disebabkan karena meningkatnya kinerja karyawan. Pada saat ini PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan menganggap pentingnya peranan sumber daya manusia dalam kemajuan perusahaan. Sumber daya manusia yang dulunya hanya di pandang sebagai alat untuk mencapai tujuan perusahaan, namun kini dianggap sebagai asset yang signifikan dan merupakan elemen penentu keunggulan daya saing perusahaan. 5

Tabel 1.2 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kinerja Karyawan Kantor Direksi PT. Perkebunan Nusantara III ( Persero )Medan Tahun 2008-2012 No Kriteria Uraian Jumlah Karyawan 2008 2009 2010 2011 2012 1 Istimewa 90-100 213 223 235 224 238 2 Sangat baik 80-89 104 118 118 127 151 3 Baik 70-79 8 6 9 24 5 4 Cukup 60-69 4 2 1 8 1 5 Kurang <59 - - - - - Jumlah 329 349 364 383 395 Sumber : PT. Perkebunan Nusantara III ( Persero )Medan ( Data diolah) Tabel 1.2 merupakan rekapitulasi hasil kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan selama 5 Tahun. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan selalu melakukan penilaian kinerja karyawannya, hal ini dimaksudkan sebagai alat kontrol bagi perusahaan untuk mengetahui tingkat perolehan penilaian karyawan sebagai hasil dari kinerja yang mereka hasilkan setiap periode. Pada Tabel diatas dapat dilihat bahwa tahun 2008-2010 jumlah karyawan yang mencapai nilai 90-100 cenderung meningkat dan jumlah karyawan dengan kinerja yang bernilai 60-69 cenderung menurun setiap tahunnya. Tetapi, tidak demikian pada tahun 2011 dapat dilihat bahwa jumlah karyawan yang mencapai kinerja bernilai 90-100 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, begitu juga jumlah karyawan yang bernilai 60-69 meningkat dari tahun sebelumnya. Hal ini tentunya sangat berdampak pada kinerja perusahaan yang dapat dilihat pada Tabel 1.1, terlihat pada pencapaian penjualan dan laba bersih yang menurun. Tahun 2012 jumlah karyawan yang mencapai nilai 90-100 meningkat begitu pula dengan jumlah karyawan bernilai 60-69 menurun. 6

Berdasarkan prasurvey yang penulis lakukan pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)Medan, terjadinya penurunan tingkat kinerja karyawan disebabkan oleh kurangnya komunikasi antara manajemen dengan karyawan. Hal ini dikarenakan saluran komunikasi organisasi yang digunakan bersifat formal yang lebih mengarah pada komunikasi vertikal yakni komunikasi yang hanya berjalan dari atasan ke bawahan. Komunikasi tersebut dapat berbentuk lisan maupun tulisan, seperti pemberian tugas baik dengan menggunakan percakapan secara langsung dengan manajemen atau pun dengan pemberian memo, dimana pemberian tugas tersebut kurang mendapat pengarahan yang jelas dan rinci, hal tersebut menimbulkan karyawan kesulitan dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh pimpinan karena komunikasi yang bersifat satu arah. Sehingga hasil yang diperoleh kurang maksimal dan sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Dalam rangka kesatuan tujuan dalam pencapaian kualitas, manajemen juga kurang mendemonstrasikan rencana operasional kepada karyawan dan kurang melibatkan karyawan dalam rencana tersebut. Dengan sistem komunikasi yang hanya bersifat satu arah tersebut kemungkinan terjadinya kesalahan kerja dalam organisasi sangat besar karena kurangnya koordinasi atau pengarahan antara manajemen dengan karyawan. Sehingga karyawan kurang berinteraksi dengan baik dalam perusahaan karena kurangnya informasi yang diterima oleh karyawan, padahal informasi sangat diperlukan oleh karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya, sehingga karyawan kurang melakukan perbaikan kinerjanya kedepan. 7

Dalam rangka mempertahankan bahkan untuk meningkatkan kinerja karyawan yang berarti juga meningkatkan kinerja perusahaan diperlukan komitmen manajemen dalam menerapkan motivasi yang berorientasi dengan tingkat kehadiran karyawan,komitmen ini harus disebarluaskan pada seluruh karyawan dan pada semua level atau departemen dalam organisasi. Seluruh peranan yang dilakukan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan diharapkan dapat membantu pencapaian tujuan utama perusahaan. Untuk meningkatkan kinerja karyawan perusahaan perlu memperhatikan komunikasi dan motivasi karyawan, dimana terlihat pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah suasana kerja karyawan yang kurang kondusif karena tingkat efektifitas komunikasi yang terjadi antara pimpinan dan karyawan belum optimal yang berdampak kesalah pahaman dalam pekerjaan dan kurangnya partisipasi seorang yang membawahi karyawan-karyawannya dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepada karyawan. Adanya kebijakan dan peraturan yang diterapkan perusahaan, tidak semua karyawan menerapkan aturan dan menerima kebijakan perusahaan tersebut. Kurangnya motivasi karyawan terjadi dimana masih terdapat karyawan yang kurang disiplin, karyawan yang merasa terlalu nyaman berada diposisinya, sehingga menimbulkan kurangnya rasa ingin memberikan kontribusi yang lebih terhadap perusahaan. Secara keseluruhan kondisi tersebut mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan yang terlihat pada Laporan Tingkat KehadiranKaryawan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. 8

Tabel 1.3 Laporan Tingkat Kehadiran Karyawan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan Tahun 2008-2012 Tahun Kehadiran KetidakHadiran Cuti Sakit Terlambat 2008 89% 2% 2% 1% 6% 2009 88% 3% 2% 2% 5% 2010 88% 2% 2% 1% 7% 2011 85% 4% 3% 1% 8% 2012 81% 5% 3% 2% 9% Sumber : PT. Perkebunan Nusantara III ( Persero )Medan ( Data diolah) Dapat dilihat pada Tabel 1.3 beberapa tahun belakangan ini terjadi kenaikan pada tingkat ketidakhadiran karyawan, sehingga proses pencapaian dari tujuan perusahaanmenjadi terhambat. Hal ini disebabkan kurangnya pegawasan dari pimpinan dan pemberian sanksi terhadap karyawan yang melanggar peraturan sehingga pekerjaan tidak selesai dalam waktu yang ditentukan dan kinerja karyawan menurun. Hal ini disertai dengan seringnya karyawan melakukan pelanggaran disiplin kerja perusahaan akibat dari penyalagunaan wewenang jabatan, melalaikan pelaksanaan tugas sehingga menimbulkan kerugian bagi perusahaan maupun lingkungan kerja. Tabel 1.4 Laporan Sanksi/Hukuman Pelanggaran Disiplin Kerja Karyawan Kantor Direksi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan Tahun 2008-2012 No. Tingkat Jenis Jumlah Karyawan Hukuman Hukuman/sanksi 2008 2009 2010 2011 2012 1 Ringan Surat tegoran 15 16 18 26 32 Surat peringatan 14 14 15 20 23 2 Sedang Skorsing 3 2 2 1 1 Degradasi 0 0 0 0 0 3 Berat PHK 0 0 1 1 0 Demosi 0 0 0 0 0 Jumlah 32 32 36 48 56 Sumber: PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan (Data diolah) 9

Pada PT. Perkebunan Nusantara III ( Persero), karyawan diatur dengan adanya pemberian wewenang dan tanggung jawab. Peningkatan kinerja karyawan secara perorangan akan mendorong kinerja sumber daya manusia secara keseluruhan yang direfleksikan dalam kenaikkan prestasi kerja. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan juga menyadari bahwa komunikasi menjadi salah satu sasaran penting dari kinerja karyawan, karena komunikasi yang baik menentukan peningkatan kinerja secara terarah. Kesalahan dalam berkomunikasi dapat menghambat jalannya pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pada karyawan yang berdampak pada penilaian yang buruk terhadap kinerja karyawan.bagi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)Medan karyawan adalah pelaksana yang dapat berhubungan atau berinteraksi dengan masing-masing karyawan. Oleh karenanya saluran komunikasi yang digunakan pun harus jelas dan terorganisir dengan baik agar dapat meminimalkan hambatan dalam berkomunikasi atau berinteraksi dengan sesama karyawan atau pun antara karyawan dengan atasan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan dengan judul Pengaruh Komunikasi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. 10

1.6 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah komunikasi dan motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini dalah untuk mengetahui pengaruh komunikasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian yang diharapkan antara lain: a. Bagi perusahaan, sebagai bahan masukan dalam membuat kebijakan, terutama mengenai sistem komunikasi dan motivasi terhadap kinerja karyawan di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. b. Bagi penulis, yaitu menambah pengetahuan penulis dalam bidang yang diteliti secara teoritis maupun aplikasi. c. Bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan terutama bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian selanjutnya. 11