Jurnal EduBio Tropika, Volume 5, Nomor 2, Oktober 2017, hlm. 54-106 Mutia Faudhah Prodi Magister Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Hasanuddin Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Cut Nurmaliah Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Korespondensi: mutia.faudhah@yahoo.com KEMAMPUAN PEDAGOGIK GURU BIOLOGI DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SMAN KABUPATEN BIREUEN ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan mengetahui kemampuan pedagogik guru biologi dalam penerapan kurikulum 2013 di SMAN Kabupaten Bireuen. Pengambilan data dilakukan pada bulan Agustus-Oktober 2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei. Populasi penelitian adalah seluruh guru biologi di Kabupaten Bireuen. Sampel diambil sebanyak 20 guru Biologi. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Data dianalisis dengan menghitung persentase. Hasil Kemampuan pedagogik guru biologi dikategorikan baik yaitu aspek pemahaman terhadap peserta didik yaitu 80,75%, pengembangan kurikulum yaitu 99,06%, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik yaitu 83,25%, pemanfaatan teknologi pembelajaran yaitu 57,5%, pengembangan potensi peserta didik yaitu 76%, komunikasi dengan peserta didik yaitu 77% dan evaluasi hasil belajar yaitu 78,13%. Kata Kunci: Kemampuan Pedagogik Guru Biologi, Kurikulum 2013 dan SMA Kabupaten Bireuen. PEDAGOGIC ABILITY BIOLOGY TEACHER IN IMPLEMENTATION OF CURRICULUM 2013 IN SMAN BIREUEN ABSTRACT: This study aims to determine the level of pedagogical and professional ability Biology teacher in curriculum implementation in 2013 and the constraints in implementing the curriculum 2013 in Senior High School Bireuen District. Data were collected in August-October 2016. This research is a survey research. The study population was all teachers of Biology in Bireuen District. The samples taken are 20 teachers of Biology. Collecting data using observation sheet. Data were analyzed using a percentage formula. Results The ability of a biology teacher considered good pedagogic aspects of the understanding that the learner is 80.75%, which is 99.06% curriculum development, implementation of learning that educates namely 83.25%, the use of learning technology, namely 57.5%, the development potential of learners is 76%, communication by learners is 77% and the evaluation of learning outcomes, namely 78.13%. Keywords: Pedagogy, Biology Teacher, Curriculum 2013, Senior High School Bireuen District. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia, sehingga setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya. Pemerataan akses dan peningkatan mutu pendidikan akan membuat warga negara Indonesia memiliki kecakapan hidup (life skills) sehingga mendorong tegaknya pembangunan manusia seutuhnya serta masyarakat madani dan modern yang dijiwai nilai-nilai Pancasila. Guru merupakan elemen kunci dalam sistem pendidikan, khususnya disekolah. Semua komponen lain mulai dari kurikulum, sarana dan prasarana tidak akan banyak berarti apabila esensi pembelajaranya itu interaksi guru dengan peserta didik tidak berkualitas. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, tutor, instruktur, fasilitator dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi (Sagala, 2011). Guru memiliki peranan penting dalam terciptanya proses dan hasil pendidikan yang berkua- 54
Kemampuan Pedagogik Guru Biologi dalam Penerapan Kurikulum 2013 55 litas. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru tidak terlepas dari implementasi kurikulum. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dalam pembelajaran yang akan dibahas meliputi kemampuan merencanakan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan penilaian pembelajaran (Hosnan, 2014). Sejalan dengan tantangan kehidupan global, peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang akan semakin kompleks sehingga menuntut guru untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan kompetensinya. Guru di masa mendatang tidak lagi menjadi satu-satunya orang yang paling well informed (pemberi informasi terbaik) terhadap berbagai informasi dan pengetahuan yang sedang berkembang dan berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini. Di masa depan, guru bukan satu-satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah siswanya. Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi yang demikian cepat, ia akan terpuruk secara profesional. Kalau hal ini terjadi, maka akan kehilangan kepercayaan baik dari siswa, orang tua maupun masyarakat (Hamalik, 2006). Kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi (1) memahami peserta didik secara mendalam (2) merancang pembelajaran termasuk menerapkan teori belajar, menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik (3) melaksanakan pembelajaran yang meliputi menata latar (setting) pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif, (4) merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran, (5) mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasi kan berbagai potensinya meliputi memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi (Hamalik, 2006). Kurikulum 2013 merupakan perangkat mata pelajaran dan program pendidikan berbasis sains yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan dengan sistem dimana siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Titik beratnya, kurikulum 2013 bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa agar lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mempresentasikan apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran (Mulyasa, 2013). Objek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya. Berbeda dengan kurikulum sebelumnya, kurikulum 2013 lebih menekankan pada ketika aspek yaitu peserta didik berakhlak mulia (afektif), berketrampilan (psikomotorik) dan berpengetahuan (kognitif) yang berkesinambungan, sehingga diharapkan agar siswa lebih kreatif, inovatif dan lebih produktif (Mulyasa, 2013). Hasil observasi guru Biologi di SMAN wilayah Kabupaten Bireuen dan juga wawancara di beberapa sekolah SMAN tersebut menunjukkan bahwa kemampuan pedagogik guru Biologi dari segi pemanfaatan teknologi pembelajaran masih kurang seperti penggunaan laptop dan LCD masih jarang digunakan dan juga dari kemampuan profesional yaitu dari segi memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri juga masih kurang. Penulisan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) kurikulum 2013 sangat lengkap tetapi ada beberapa guru pada saat proses pembelajaran berlangsung tidak seperti yang tertulis dalam RPP. Berdasarkan uraian tersebut, untuk melihat kemampuan pedagogik guru maka perlu dilakukan penelitian dengan judul Kemampuan Pedagogik Guru Biologi dalam Penerapan Kurikulum 2013 di SMAN Kabupaten Bireuen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan pedagogik guru Biologi di SMAN Kabupaten Bireuen. METODE Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kuantitatif yaitu semua informasi diwujudkan dalam angka dan dianalisis berdasarkan analisis statistik dan merupakan jenis penelitian survei. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru Biologi yang ada di SMAN Kabupaten Bireuen yang berjumlah 50 guru Biologi. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Sampel dipilih adalah 20 guru Biologi. Rancangan penelitian yaitu dengan mengamati langsung proses pembelajaran. Penelitian ini dilakukan di SMAN Kabupaten Bireuen dan pengumpulan data dari bulan Agustus-Oktober 2016. Kemampuan pedagogik diukur dengan menggunakan lembar observasi, kriteria: Sangat baik (4); baik (3); cukup baik (2); tidak baik (1). Data persentase kemampuan pedagogik dianalisis menggunakan rumus sebagai berikut: Skor rata rata = Skor Perolehan Skor Total 100
56 Faudhah, dkk. HASIL DAN PEMBAHASAN Kemampuan pedagogik diukur dengan melakukan observasi pada saat guru mengajar. Untuk melihat kemampuan pedagogik guru Biologi dapat dilihat pada Gambar 1. Berdasarkan Gambar 4.1 dari hasil penelitian diperoleh kemampuan pedagogik guru biologi di Kabupaten Bireuen yaitu dari aspek pemahaman terhadap peserta didik yaitu 80,75 %, guru memahami peserta didik melalui karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek intelektual, emosional, moral dan latar belakang peserta didik, guru juga memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran, Pengetahuan penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya juga perlu diperhatikan karena setiap peserta didik memiliki kelemahan fisik yang berbeda pada saat mengikuti aktivitas pembelajaran sehingga peserta didik tersebut tidak termarginalkan (tersisih, diolok-olok ataupun minder). Aspek pengembangan kurikulum yaitu 99,06 % guru dapat menyusun silabus yang sesuai dengan kurikulum, serta merancang rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan silabus untuk membahas materi ajar tertentu agar peserta didik dapatv mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan, dan juga guru membuat RPP sebelum proses mengajar dimulai baik itu persiapan tertulis maupun persiapan mental (situasi emosional yang ingin dibangun, lingkungan belajar yang produktif). Pengembangan komponen-komponen rancangan pembelajaran dengan baik dan pengembangan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran yang terdapat dalam RPP yaitu 83,25 seperti Persentase (%) 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 80,75 99,06 83,25 pemilihan materi sesuai dengan KD dan pengembangan materi pokok pembelajaran, serta perumusan indikator sesuai dengan KD dan pengembangan materi pokok pembelajaran juga harus diperhatikan supaya terciptanya proses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik yaitu guru melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan rancangan yang telah disusun secara lengkap dan pelaksanaan aktivitas tersebut mengindikasikan bahwa guru mengerti tentang tujuannya, serta guru melaksanakan aktivitas pembelajaran yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik, bukan untuk menguji sehingga membuat peserta didik merasa tertekan. Guru menginformasikan informasi baru (materi tambahan) juga sangat penting sesuai dengan tingkat kemampuan belajar peserta didik karena informasi baru tersebut bisa untuk menambah wawasan peserta didik. Kemudian dalam hal menyikapi kesalahan yang dilakukan peserta didik sebagai tahapan proses pembelajaran, bukan semata-mata kesalahan yang harus dikoreksi, sehingga dari kesalahan tersebut, peserta didik bisa belajar hal-hal baru untuk menambah wawasannya. Dalam hal ini, guru memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya, mempraktekkan dan berinteraksi dengan peserta didik lainnya. Komunikasi dengan peserta didik yaitu guru menggunakan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman dan menjaga partisipasi peserta didik, termasuk memberikan pertanyaan terbuka yang menuntut peserta didik untuk menjawab dengan ide dan pengetahuan mereka, serta memberikan perhatian dan mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan peserta didik, dan juga menanggapi 57,5 76 77 78,13 1 2 3 4 5 6 7 Rata-rata Kemampuan Pedagogik Gambar 1. Persentase Kemampuan Pedagogik Guru
Kemampuan Pedagogik Guru Biologi dalam Penerapan Kurikulum 2013 57 Keterangan: 1 : Pemahaman terhadap peserta didik 2 : Pengembangan kurikulum 3 : Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik 4 : Pemanfaatan teknologi pembelajaran 5 : Pengembangan potensi peserta didik 6 : Komunikasi dengan peserta didik 7 : Evaluasi hasil belajar pertanyaan peserta didik secara tepat dan benar sesuai tujuan pembelajaran dan isi kurikulum. Guru mendengarkan dan memberikan perhatian terhadap semua jawaban peserta didik baik yang benar maupun yang dianggap salah untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik, serta memberikan perhatian terhadap pertanyaan peserta didik dan meresponnya secara lengkap dan relevan untuk menghilangkan kebingu-ngan pada peserta didik. Aspek evaluasi hasil belajar yaitu guru menyusun penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk mencapai kompetensi tertentu seperti yang tertulis dalam RPP dan guru melaksanakan penilaian dengan berbagai teknik atau cara penilaian, serta menganalisis hasil penilaian untuk mengidentifikasi topik atau kompetensi dasar yang sulit sehingga dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan masing-masing peserta didik untuk keperluan remedial dan juga guru memanfaatkan masukan dari peserta didik dan merefleksikannya untuk meningkatkan pembelajaran selanjutnya. Berikut dapat dilihat pada Tabel 1. Aspek pengembangan potensi peserta didik yaitu guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecakapan pola belajar masing-masing, dan juga guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran untuk memunculkan daya kreativitas dan kemampuan berpikir kritis peserta didik, serta aktif membantu peserta didik dalam proses pembelajaran dengan memberikan perhatian kepada setiap individu, dan juga guru dapat mengidentifikasi dengan benar tentang bakat, minat, potensi dan kesulitan belajar masingmasing peserta didik, dan memusatkan perhatian pada interaksi dengan peserta didik dan mendorongnya untuk memahami dan menggunakan informasi yang disampaikan. Kemampuan pemanfaatan teknologi pembelajaran sangat diharapkan dalam penerapan kurikulum 2013, tetapi dalam kenyataan di lapangan banyak guru yang tidak menggunakan media pembelajaran, khususnya media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, dikarenakan sarana dan prasarana yang belum menunjang sehingga pembelajaran yang sempurna akan sulit terlaksana. Seperti tidak adanya komputer atau LCD. Tetapi sebagian sekolah sudah menggunakan komputer dan LCD hanya saja guru yang belum memiliki skill dalam penggunaan komputer Aspek pengembangan potensi peserta didik yaitu guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecakapan pola belajar masingmasing, dan juga guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran untuk memunculkan daya kreativitas dan kemampuan berpikir kritis peserta didik, serta aktif membantu peserta didik dalam proses pembelajaran dengan memberikan perhatian kepada setiap individu, dan juga guru dapat mengidentifikasi dengan benar tentang bakat, minat, potensi dan kesulitan belajar masingmasing peserta didik, dan memusatkan perhatian pada interaksi dengan peserta didik dan mendorongnya untuk memahami dan menggunakan informasi yang disampaikan. Komunikasi dengan peserta didik yaitu guru menggunakan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman dan menjaga partisipasi peserta didik, termasuk memberikan pertanyaan terbuka yang menuntut peserta didik untuk menjawab dengan ide dan pengetahuan mereka, serta memberikan perhatian dan mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan peserta didik, dan juga menanggapi pertanyaan peserta didik secara tepat dan benar sesuai tujuan pembelajaran dan isi kurikulum. Tabel 1. Persentase Kemampuan Pedagogik Guru Biologi No Parameter Angka (%) Huruf Kategori 1. Pemahaman terhadap peserta didik 80,75 B Baik 2. Pengembangan kurikulum 99,06 A Sangat baik 3. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik 83,25 A Sangat baik 4. Pemanfaatan teknologi pembelajaran 57,5 C Cukup 5. Pengembangan potensi peserta didik 76 B Baik 6. Komunikasi dengan peserta didik 77 B Baik 7. Evaluasi hasil belajar 78,13 B Baik Rata-rata 78,81 B Baik
58 Faudhah, dkk. Aspek evaluasi hasil belajar yaitu guru menyusun penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk mencapai kompetensi tertentu seperti yang tertulis dalam RPP dan guru melaksanakan penilaian dengan berbagai teknik atau cara penilaian, serta menganalisis hasil penilaian untuk mengidentifikasi topik atau kompetensi dasar yang sulit sehingga dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan masing-masing peserta didik untuk keperluan remedial dan juga guru memanfaatkan masukan dari peserta didik dan merefleksikannya untuk meningkatkan pembelajaran selanjutnya. Berikut dapat dilihat pada Tabel 1. Guru mendengarkan dan memberikan perhatian terhadap semua jawaban peserta didik baik yang benar maupun yang dianggap salah untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik, serta memberikan perhatian terhadap pertanyaan peserta didik dan meresponnya secara lengkap dan relevan DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi, Cetakan Kesembilan. Jakarta: Bumi Aksara. Depdiknas. 2007. Sosialisasi dan Pelatihan Kurikulum Tingkat Satuan Pendiikan (KTSP) SMK. Jakarta: Depdiknas. Hamalik, Oe. 2006. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. untuk menghilangkan kebingungan pada peserta didik. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tentang kemampuan pedagogik guru Biologi di SMAN Kabupaten Bireuen dapat disimpulkan bahwa kemampuan pedagogik guru Biologi di SMAN kabupaten Bireuen sudah baik. Diharapkan kepada guru untuk dapat memaksimalkan waktu pada saat proses pembelajaran. Guru hendaknya dilatih tentang pemanfaatan teknologi pembelajaran (ICT) Guru diharapkan berperan aktif dalam meningkatkan pengetahuan dan kompetensi mengajar, sehingga kemampuan guru dalam proses pembelajaran dapat terus ditingkatkan. Hosnan,M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Jakarta: Ghalia Indonesia. Mulyasa, E., 2009. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sagala, S. 2011. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta.