KEMAMPUAN PEDAGOGIK GURU BIOLOGI DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SMAN KABUPATEN BIREUEN

dokumen-dokumen yang mirip
MATERI UKG Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual

EDISI : 5. KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU. Modul : Kompetensi Pedagogik Guru Soal-soal tentang Kompetensi Guru

e-jip BIOL Vol.5 (1): 79-85, Juni

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN GURU SEKOLAH DASAR TENTANG PEMBELAJARAN TERPADU PADA KURIKULUM 2013 JURNAL. Oleh MARYENI ROCHMIYATI SASMIATI

PEMAHAMAN GURU BIOLOGI TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SMA NEGERI KABUPATEN KUANSING TAHUN 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Orientasi utama dari evaluasi konteks adalah:

KOMPARASI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU AKUNTANSI YANG SUDAH DAN BELUM MENGIKUTI SERTIFIKASI. Oleh : Wilis Puspita Dewi ABSTRACT

IMPLEMENTASI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU IPS SMP/MTs DI KECAMATAN PANDAK JURNAL SKRIPSI

PERSEPSI GURU BIOLOGI MENGHADAPI KURIKULUM 2013 PADA TINGKAT SATUAN SEKOLAH MENENGAH NEGERI DI KOTA PEKANBARU

2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik 2 dari 14

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KIMIA

KOMPETENSI DAN INDIKATOR DALAM PENILAIAN KINERJA GURU BAGI GURU MATA PELAJARAN/GURU KELAS

Aspek dan Indikator Kompetensi Pedagogik Guru

Format 1: Evaluasi Diri Guru untuk Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (diisi oleh Guru)

Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya,

Kata Kunci: PBL, Berbasis Lingkungan, Keterampilan Proses Sains, Komponen Ekosistem.

Kompetensi Dasar Indikator Esensial

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PENGELOLAAN PROSES DI SD NEGERI 10 MANDONGA JURNAL PENELITIAN OLEH: DEWI HERNIA NENGSIH G2G

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KERJA PENGAWAS PENDIDIKAN ISLAM DI SEKOLAH KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2015

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

KISI UJI KOMPETENSI 2013 PROGRAM STUDI KEAHLIAN PARIWISATA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMAHAMAN GURU BIOLOGI TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SMA NEGERI KABUPATEN KUANSING TAHUN 2013

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU SISDIKNAS 2003, 2006).

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh NIO WICAK KUNCORO BAHARUDDIN RISYAK RIYANTO M.

KINERJA GURU DALAM BIDANG PEMBELAJARAN PASCA SERTIFIKASI DI SMK N 2 WONOSARI

LAPORAN DAN EVALUASI PENILAIAN KINERJA GURU KELAS / GURU MATA PELAJARAN. NIP/Nomor Seri Karpeg. Pangkat /Golongan Ruang Terhitung Mulai Tanggal

PENERAPAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh HERMAWAN RAPANI ASMAUL KHAIR

KEMAMPUAN GURU BIOLOGI KELAS XI DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN PEKALONGAN SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

KEMAMPUAN GURU IPA KELAS VIII SMP SWASTA ISLAM DI SURAKARA DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 PADA SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Unnes Physics Education Journal

STUDI KOMPARATIF KINERJA GURU BIOLOGI YANG BELUM SERTIFIKASI DENGAN GURU BIOLOGI YANG SUDAH SERTIFIKASI PADA SMA NEGERI RAYON 01 KABUPATEN PIDIE

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen adalah pengelolaan usaha, kepengurusan, ketatalaksanaan,

ANALISIS PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI SD SE-KECAMATAN BINJAI UTARA KOTA BINJAI

MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SD YAYASAN MUTIARA GAMBUT

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

PROFIL KOMPETENSI PEDAGOGIK PENDIDIK ANAK USIA DINI. Indra Zultiar Dosen Pendidikan Guru PAUD FKIP UMMI

ANALISIS PELAKSANAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BIOLOGI DI SMA/SMK DI KECAMATAN TAMBUSAI KABUPATEN ROKAN HULU

ANALISIS KEMAMPUAN GURU MENGELOLA PEMBELAJARAN TEMATIK MENURUT KURIKULUM 2013 DI SD NEGERI 1 SOPAI KABUPATEN TORAJA UTARA

Wangan Indriyani Hendyat Soetopo Desi Eri Kusumaningrum. Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang 65145

DESKRIPSI KONDISI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU YANG BERSERTIFIKAT PENDIDIK

Mardiatul Hasanah 41, Wachju Subchan 42, Dwi Wahyuni 43

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Kompetensi Pedagogik Guru dalam Pelaksanaan Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Produktif Kelompok Keahlian Akuntansi di SMK Negeri 6 Surakarta

Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32

Sebelum Pengamatan. Selama Pengamatan. Setelah Pengamatan

1. Menguasai karakteristik peserta didik. Pengamatan & Pemantauan. 2. Menguasasi teori belajar dan prinsip- prinsip pembelajaran yang Pengamatan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

Diajukan Oleh : AGUSTINA RIZKI WULANSARI A

HARLINA .

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran PAI, terhadap

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU GEOGRAFI PADA SMA NEGERI DI KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN AJARAN 2012/2013

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PK GURU KELAS/MATA PELAJARAN

Widya Miftahul Sholeha, Umi Chotimah, Kurnisar Universitas Sriwijaya

I. PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan dan mengantisipasi berbagai kemungkinan

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI KEGIATAN PEMBELAJARAN PADA PAKET KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN PADA SMK KOTA MALANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki kecakapan hidup (life skills) sehingga mendorong tegaknya

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017

Tersedia online di EDUSAINS Website: EDUSAINS, 7 (2), 2015,

PENGARUH SERTIFIKASI TERHADAP KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMK NEGERI 4 PEKANBARU JURNAL

THE EFFCT OF TEACHERS PROFESSIONAL COMPETENCE CIVIC EDUCATION TO INTEREST STUDEN LEARNING SMPN IN KECAMATAN BONJOL

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SD Negeri 20 Ampana pada Pembelajaran IPA melalui Metode Inquiry

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pendidikan Guru Agama (PGA) Muhammadiyah Sambi. PGA Muhamadiyah

KESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG

EVALUASI KINERJA GURU SEKOLAH DASAR DALAM PEMBELAJARAN DI KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata

Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Produktif di SMK Negeri 1 Tarakan

(THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS RESULT OF LEARNING PROCESS USE GUIDED INQUIRY MODEL AND FREE INQUIRY ON THE ENVIROMENTAL CHANGES)

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KABUPATEN SIJUNJUNG

ANALISIS KETERAMPILAN MENGAJAR GURU IPA DI MTs THAMRIN YAHYA KECAMATAN RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

PENGARUH PENERAPAN SERVICE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia.

Optimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri

PERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR DI GUGUS 1 BARUGA KOTA KENDARI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERORIENTASI PENGEMBANGAN KECERDASAN MAJEMUK SISWA PADA KONSEP SEL KELAS XI SMA

PEMETAAN KOMPETENSI, SIKAP, TANGGUNG JAWAB, DAN JUMLAH JAM GURU BERSERTIFIKAT PENDIDIK DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN DI SMK

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Menengah Pertama

MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

PERSIAPAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENYONGSONG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI

Key words : Analysis, lesson plan PENDAHULUAN. Kebijakan pemerintah dalam Kurikulum Tingkat Satuan Kependidikan

SKRIPSI PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MIND MAPS TERHADAP PEMAHAMAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN DARI HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA


STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DIAH NURAINI MUNCARNO DARSONO

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X DI SMAN 2 BUNGO. Irma Suryani, Aripudin dan Zulena Fertika

Yunita Fitri Anggraeni 1), Kartono 2), Idam Ragil Widianto Atmojo 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

MOTIVASI KERJA GURU DALAM PELAKSANAAN TUGAS MENGAJAR DI SMK NEGERI KOTA BUKITTINGGI

KONTRIBUSI LINGKUNGAN SEKOLAH DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMA NEGERI 1 SATUI

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perubahan dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan

Transkripsi:

Jurnal EduBio Tropika, Volume 5, Nomor 2, Oktober 2017, hlm. 54-106 Mutia Faudhah Prodi Magister Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Hasanuddin Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Cut Nurmaliah Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Korespondensi: mutia.faudhah@yahoo.com KEMAMPUAN PEDAGOGIK GURU BIOLOGI DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SMAN KABUPATEN BIREUEN ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan mengetahui kemampuan pedagogik guru biologi dalam penerapan kurikulum 2013 di SMAN Kabupaten Bireuen. Pengambilan data dilakukan pada bulan Agustus-Oktober 2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei. Populasi penelitian adalah seluruh guru biologi di Kabupaten Bireuen. Sampel diambil sebanyak 20 guru Biologi. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Data dianalisis dengan menghitung persentase. Hasil Kemampuan pedagogik guru biologi dikategorikan baik yaitu aspek pemahaman terhadap peserta didik yaitu 80,75%, pengembangan kurikulum yaitu 99,06%, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik yaitu 83,25%, pemanfaatan teknologi pembelajaran yaitu 57,5%, pengembangan potensi peserta didik yaitu 76%, komunikasi dengan peserta didik yaitu 77% dan evaluasi hasil belajar yaitu 78,13%. Kata Kunci: Kemampuan Pedagogik Guru Biologi, Kurikulum 2013 dan SMA Kabupaten Bireuen. PEDAGOGIC ABILITY BIOLOGY TEACHER IN IMPLEMENTATION OF CURRICULUM 2013 IN SMAN BIREUEN ABSTRACT: This study aims to determine the level of pedagogical and professional ability Biology teacher in curriculum implementation in 2013 and the constraints in implementing the curriculum 2013 in Senior High School Bireuen District. Data were collected in August-October 2016. This research is a survey research. The study population was all teachers of Biology in Bireuen District. The samples taken are 20 teachers of Biology. Collecting data using observation sheet. Data were analyzed using a percentage formula. Results The ability of a biology teacher considered good pedagogic aspects of the understanding that the learner is 80.75%, which is 99.06% curriculum development, implementation of learning that educates namely 83.25%, the use of learning technology, namely 57.5%, the development potential of learners is 76%, communication by learners is 77% and the evaluation of learning outcomes, namely 78.13%. Keywords: Pedagogy, Biology Teacher, Curriculum 2013, Senior High School Bireuen District. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia, sehingga setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya. Pemerataan akses dan peningkatan mutu pendidikan akan membuat warga negara Indonesia memiliki kecakapan hidup (life skills) sehingga mendorong tegaknya pembangunan manusia seutuhnya serta masyarakat madani dan modern yang dijiwai nilai-nilai Pancasila. Guru merupakan elemen kunci dalam sistem pendidikan, khususnya disekolah. Semua komponen lain mulai dari kurikulum, sarana dan prasarana tidak akan banyak berarti apabila esensi pembelajaranya itu interaksi guru dengan peserta didik tidak berkualitas. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, tutor, instruktur, fasilitator dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi (Sagala, 2011). Guru memiliki peranan penting dalam terciptanya proses dan hasil pendidikan yang berkua- 54

Kemampuan Pedagogik Guru Biologi dalam Penerapan Kurikulum 2013 55 litas. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru tidak terlepas dari implementasi kurikulum. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dalam pembelajaran yang akan dibahas meliputi kemampuan merencanakan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan penilaian pembelajaran (Hosnan, 2014). Sejalan dengan tantangan kehidupan global, peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang akan semakin kompleks sehingga menuntut guru untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan kompetensinya. Guru di masa mendatang tidak lagi menjadi satu-satunya orang yang paling well informed (pemberi informasi terbaik) terhadap berbagai informasi dan pengetahuan yang sedang berkembang dan berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini. Di masa depan, guru bukan satu-satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah siswanya. Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi yang demikian cepat, ia akan terpuruk secara profesional. Kalau hal ini terjadi, maka akan kehilangan kepercayaan baik dari siswa, orang tua maupun masyarakat (Hamalik, 2006). Kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi (1) memahami peserta didik secara mendalam (2) merancang pembelajaran termasuk menerapkan teori belajar, menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik (3) melaksanakan pembelajaran yang meliputi menata latar (setting) pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif, (4) merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran, (5) mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasi kan berbagai potensinya meliputi memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi (Hamalik, 2006). Kurikulum 2013 merupakan perangkat mata pelajaran dan program pendidikan berbasis sains yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan dengan sistem dimana siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Titik beratnya, kurikulum 2013 bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa agar lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mempresentasikan apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran (Mulyasa, 2013). Objek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya. Berbeda dengan kurikulum sebelumnya, kurikulum 2013 lebih menekankan pada ketika aspek yaitu peserta didik berakhlak mulia (afektif), berketrampilan (psikomotorik) dan berpengetahuan (kognitif) yang berkesinambungan, sehingga diharapkan agar siswa lebih kreatif, inovatif dan lebih produktif (Mulyasa, 2013). Hasil observasi guru Biologi di SMAN wilayah Kabupaten Bireuen dan juga wawancara di beberapa sekolah SMAN tersebut menunjukkan bahwa kemampuan pedagogik guru Biologi dari segi pemanfaatan teknologi pembelajaran masih kurang seperti penggunaan laptop dan LCD masih jarang digunakan dan juga dari kemampuan profesional yaitu dari segi memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri juga masih kurang. Penulisan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) kurikulum 2013 sangat lengkap tetapi ada beberapa guru pada saat proses pembelajaran berlangsung tidak seperti yang tertulis dalam RPP. Berdasarkan uraian tersebut, untuk melihat kemampuan pedagogik guru maka perlu dilakukan penelitian dengan judul Kemampuan Pedagogik Guru Biologi dalam Penerapan Kurikulum 2013 di SMAN Kabupaten Bireuen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan pedagogik guru Biologi di SMAN Kabupaten Bireuen. METODE Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kuantitatif yaitu semua informasi diwujudkan dalam angka dan dianalisis berdasarkan analisis statistik dan merupakan jenis penelitian survei. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru Biologi yang ada di SMAN Kabupaten Bireuen yang berjumlah 50 guru Biologi. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Sampel dipilih adalah 20 guru Biologi. Rancangan penelitian yaitu dengan mengamati langsung proses pembelajaran. Penelitian ini dilakukan di SMAN Kabupaten Bireuen dan pengumpulan data dari bulan Agustus-Oktober 2016. Kemampuan pedagogik diukur dengan menggunakan lembar observasi, kriteria: Sangat baik (4); baik (3); cukup baik (2); tidak baik (1). Data persentase kemampuan pedagogik dianalisis menggunakan rumus sebagai berikut: Skor rata rata = Skor Perolehan Skor Total 100

56 Faudhah, dkk. HASIL DAN PEMBAHASAN Kemampuan pedagogik diukur dengan melakukan observasi pada saat guru mengajar. Untuk melihat kemampuan pedagogik guru Biologi dapat dilihat pada Gambar 1. Berdasarkan Gambar 4.1 dari hasil penelitian diperoleh kemampuan pedagogik guru biologi di Kabupaten Bireuen yaitu dari aspek pemahaman terhadap peserta didik yaitu 80,75 %, guru memahami peserta didik melalui karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek intelektual, emosional, moral dan latar belakang peserta didik, guru juga memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran, Pengetahuan penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya juga perlu diperhatikan karena setiap peserta didik memiliki kelemahan fisik yang berbeda pada saat mengikuti aktivitas pembelajaran sehingga peserta didik tersebut tidak termarginalkan (tersisih, diolok-olok ataupun minder). Aspek pengembangan kurikulum yaitu 99,06 % guru dapat menyusun silabus yang sesuai dengan kurikulum, serta merancang rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan silabus untuk membahas materi ajar tertentu agar peserta didik dapatv mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan, dan juga guru membuat RPP sebelum proses mengajar dimulai baik itu persiapan tertulis maupun persiapan mental (situasi emosional yang ingin dibangun, lingkungan belajar yang produktif). Pengembangan komponen-komponen rancangan pembelajaran dengan baik dan pengembangan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran yang terdapat dalam RPP yaitu 83,25 seperti Persentase (%) 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 80,75 99,06 83,25 pemilihan materi sesuai dengan KD dan pengembangan materi pokok pembelajaran, serta perumusan indikator sesuai dengan KD dan pengembangan materi pokok pembelajaran juga harus diperhatikan supaya terciptanya proses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik yaitu guru melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan rancangan yang telah disusun secara lengkap dan pelaksanaan aktivitas tersebut mengindikasikan bahwa guru mengerti tentang tujuannya, serta guru melaksanakan aktivitas pembelajaran yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik, bukan untuk menguji sehingga membuat peserta didik merasa tertekan. Guru menginformasikan informasi baru (materi tambahan) juga sangat penting sesuai dengan tingkat kemampuan belajar peserta didik karena informasi baru tersebut bisa untuk menambah wawasan peserta didik. Kemudian dalam hal menyikapi kesalahan yang dilakukan peserta didik sebagai tahapan proses pembelajaran, bukan semata-mata kesalahan yang harus dikoreksi, sehingga dari kesalahan tersebut, peserta didik bisa belajar hal-hal baru untuk menambah wawasannya. Dalam hal ini, guru memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya, mempraktekkan dan berinteraksi dengan peserta didik lainnya. Komunikasi dengan peserta didik yaitu guru menggunakan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman dan menjaga partisipasi peserta didik, termasuk memberikan pertanyaan terbuka yang menuntut peserta didik untuk menjawab dengan ide dan pengetahuan mereka, serta memberikan perhatian dan mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan peserta didik, dan juga menanggapi 57,5 76 77 78,13 1 2 3 4 5 6 7 Rata-rata Kemampuan Pedagogik Gambar 1. Persentase Kemampuan Pedagogik Guru

Kemampuan Pedagogik Guru Biologi dalam Penerapan Kurikulum 2013 57 Keterangan: 1 : Pemahaman terhadap peserta didik 2 : Pengembangan kurikulum 3 : Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik 4 : Pemanfaatan teknologi pembelajaran 5 : Pengembangan potensi peserta didik 6 : Komunikasi dengan peserta didik 7 : Evaluasi hasil belajar pertanyaan peserta didik secara tepat dan benar sesuai tujuan pembelajaran dan isi kurikulum. Guru mendengarkan dan memberikan perhatian terhadap semua jawaban peserta didik baik yang benar maupun yang dianggap salah untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik, serta memberikan perhatian terhadap pertanyaan peserta didik dan meresponnya secara lengkap dan relevan untuk menghilangkan kebingu-ngan pada peserta didik. Aspek evaluasi hasil belajar yaitu guru menyusun penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk mencapai kompetensi tertentu seperti yang tertulis dalam RPP dan guru melaksanakan penilaian dengan berbagai teknik atau cara penilaian, serta menganalisis hasil penilaian untuk mengidentifikasi topik atau kompetensi dasar yang sulit sehingga dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan masing-masing peserta didik untuk keperluan remedial dan juga guru memanfaatkan masukan dari peserta didik dan merefleksikannya untuk meningkatkan pembelajaran selanjutnya. Berikut dapat dilihat pada Tabel 1. Aspek pengembangan potensi peserta didik yaitu guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecakapan pola belajar masing-masing, dan juga guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran untuk memunculkan daya kreativitas dan kemampuan berpikir kritis peserta didik, serta aktif membantu peserta didik dalam proses pembelajaran dengan memberikan perhatian kepada setiap individu, dan juga guru dapat mengidentifikasi dengan benar tentang bakat, minat, potensi dan kesulitan belajar masingmasing peserta didik, dan memusatkan perhatian pada interaksi dengan peserta didik dan mendorongnya untuk memahami dan menggunakan informasi yang disampaikan. Kemampuan pemanfaatan teknologi pembelajaran sangat diharapkan dalam penerapan kurikulum 2013, tetapi dalam kenyataan di lapangan banyak guru yang tidak menggunakan media pembelajaran, khususnya media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, dikarenakan sarana dan prasarana yang belum menunjang sehingga pembelajaran yang sempurna akan sulit terlaksana. Seperti tidak adanya komputer atau LCD. Tetapi sebagian sekolah sudah menggunakan komputer dan LCD hanya saja guru yang belum memiliki skill dalam penggunaan komputer Aspek pengembangan potensi peserta didik yaitu guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecakapan pola belajar masingmasing, dan juga guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran untuk memunculkan daya kreativitas dan kemampuan berpikir kritis peserta didik, serta aktif membantu peserta didik dalam proses pembelajaran dengan memberikan perhatian kepada setiap individu, dan juga guru dapat mengidentifikasi dengan benar tentang bakat, minat, potensi dan kesulitan belajar masingmasing peserta didik, dan memusatkan perhatian pada interaksi dengan peserta didik dan mendorongnya untuk memahami dan menggunakan informasi yang disampaikan. Komunikasi dengan peserta didik yaitu guru menggunakan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman dan menjaga partisipasi peserta didik, termasuk memberikan pertanyaan terbuka yang menuntut peserta didik untuk menjawab dengan ide dan pengetahuan mereka, serta memberikan perhatian dan mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan peserta didik, dan juga menanggapi pertanyaan peserta didik secara tepat dan benar sesuai tujuan pembelajaran dan isi kurikulum. Tabel 1. Persentase Kemampuan Pedagogik Guru Biologi No Parameter Angka (%) Huruf Kategori 1. Pemahaman terhadap peserta didik 80,75 B Baik 2. Pengembangan kurikulum 99,06 A Sangat baik 3. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik 83,25 A Sangat baik 4. Pemanfaatan teknologi pembelajaran 57,5 C Cukup 5. Pengembangan potensi peserta didik 76 B Baik 6. Komunikasi dengan peserta didik 77 B Baik 7. Evaluasi hasil belajar 78,13 B Baik Rata-rata 78,81 B Baik

58 Faudhah, dkk. Aspek evaluasi hasil belajar yaitu guru menyusun penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk mencapai kompetensi tertentu seperti yang tertulis dalam RPP dan guru melaksanakan penilaian dengan berbagai teknik atau cara penilaian, serta menganalisis hasil penilaian untuk mengidentifikasi topik atau kompetensi dasar yang sulit sehingga dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan masing-masing peserta didik untuk keperluan remedial dan juga guru memanfaatkan masukan dari peserta didik dan merefleksikannya untuk meningkatkan pembelajaran selanjutnya. Berikut dapat dilihat pada Tabel 1. Guru mendengarkan dan memberikan perhatian terhadap semua jawaban peserta didik baik yang benar maupun yang dianggap salah untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik, serta memberikan perhatian terhadap pertanyaan peserta didik dan meresponnya secara lengkap dan relevan DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi, Cetakan Kesembilan. Jakarta: Bumi Aksara. Depdiknas. 2007. Sosialisasi dan Pelatihan Kurikulum Tingkat Satuan Pendiikan (KTSP) SMK. Jakarta: Depdiknas. Hamalik, Oe. 2006. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. untuk menghilangkan kebingungan pada peserta didik. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tentang kemampuan pedagogik guru Biologi di SMAN Kabupaten Bireuen dapat disimpulkan bahwa kemampuan pedagogik guru Biologi di SMAN kabupaten Bireuen sudah baik. Diharapkan kepada guru untuk dapat memaksimalkan waktu pada saat proses pembelajaran. Guru hendaknya dilatih tentang pemanfaatan teknologi pembelajaran (ICT) Guru diharapkan berperan aktif dalam meningkatkan pengetahuan dan kompetensi mengajar, sehingga kemampuan guru dalam proses pembelajaran dapat terus ditingkatkan. Hosnan,M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Jakarta: Ghalia Indonesia. Mulyasa, E., 2009. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sagala, S. 2011. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta.