Keseimbangan Mikroba Rumen

dokumen-dokumen yang mirip
dengan bakteri P. ruminicola (98-100%), B. fibrisolvens (99%), C. eutactus (99%) dan T. bryantii (94%). Bakteri-bakteri tersebut diduga sering

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Zat Makanan Biomineral Dienkapsulasi

PENDAHULUAN. karena Indonesia memiliki dua musim yakni musim hujan dan musim kemarau.

HASIL DAN PEMBAHASAN

POPULASI PROTOZOA, BAKTERI DAN KARAKTERISTIK FERMENTASI RUMEN SAPI PERANAKAN ONGOLE SECARA IN VITRO

HASIL DA PEMBAHASA. Konsumsi Bahan Kering Ransum

MATERI DAN METODE. Gambar 2. Contoh Domba Penelitian

Tyas Widhiastuti. Pembimbing: Dr. Ir. Anis Muktiani, M.Si Dr. Ir. Mukh. Arifin, M.Sc

METODE. Materi. Metode

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Efisiensi Penggunaan Pakan

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

PRODUKSI DAN. Suryahadi dan Despal. Departemen Ilmu Nutrisi &Teknologi Pakan, IPB

MATERI DA METODE. Lokasi dan Waktu

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Waktu dan Lokasi. Materi

I. PENDAHULUAN. sangat besar untuk memenuhi kebutuhan daging di tingkat nasional. Kenyataan

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

RESPON PRODUKSI SUSU SAPI FRIESIAN HOLSTEIN TERHADAP PEMBERIAN SUPLEMEN BIOMINERAL DIENKAPSULASI SKRIPSI PIPIT

I. PENDAHULUAN. Meningkatnya jumlah penduduk yang disertai dengan meningkatnya kesadaran

TOTAL PRODUKSI GAS DAN DEGRADASI BERBAGAI HIJAUAN TROPIS PADA MEDIA RUMEN DOMBA YANG DIBERI PAKAN MENGANDUNG SAPONIN DAN TANIN SKRIPSI RIANI JANUARTI

MATERI DAN METODE. Materi

PENDAHULUAN. Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan

PENGARUH SUPLEMENTASI BAKING SODA DALAM PAKAN TERHADAP PROFIL LEMAK DARAH SAPI PERAH LAKTASI SKRIPSI. Oleh AHMAD FARRAS FAZA

MATERI DAN METODE. Materi

Gambar 2. Domba didalam Kandang Individu

PENDAHULUAN. kebutuhan zat makanan ternak selama 24 jam. Ransum menjadi sangat penting

HASIL DAN PEMBAHASAN

MATERI DAN METODE. Bahan Bahan yang digunakan untuk produksi biomineral yaitu cairan rumen dari sapi potong, HCl 1M, dan aquadest.

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Fries Holland (Holstein Friesian) Pemberian Pakan Sapi Perah

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kandang Hewan Percobaan, Laboratorium fisiologi dan biokimia, Fakultas

PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG KUNYIT PADA HERBAL MINERAL BLOK (HMB) TERHADAP PROFIL LEMAK DARAH DAN PERFORMA KAMBING KACANG SKRIPSI ISNAN HARTANTO

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada 4 Juli sampai dengan 21 Agustus 2016.

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

HASIL DAN PEMBAHASAN Suplementasi Biomineral

MATERI DAN METODE. Materi

UMMB ( Urea Molasses Multinutrient Block) Pakan Ternak Tambahan bergizi Tinggi

UMMF (Urea Molasses MultinullrienL Olock) Fakan Ternak Tambahan Eerqizi Tinqqi

I. PENDAHULUAN. Peternakan dan Kesehatan Hewan (2012) menunjukkan bahwa konsumsi telur burung

PENDAHULUAN. Domba adalah salah satu ternak ruminansia kecil yang banyak. Indonesia populasi domba pada tahun 2015 yaitu ekor, dan populasi

UPAYA UNTUK MENINGKATKAN PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN EFISIENSI PENGGUNAAN PAKAN PADA KAMBING PERANAKAN ETAWAH MENGGUNAKAN SUPLEMEN KATALITIK

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kecernaan Bahan Kering

Pada tahun 2013 Laboratorium Fisiologi Nutrisi Ternak Bogor dipindahkan ke Ciawi dan. Laboratorium

KONVERSI SAMPAH ORGANIK MENJADI SILASE PAKAN KOMPLIT DENGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI FERMENTASI DAN SUPLEMENTASI PROBIOTIK TERHADAP PERTUMBUHAN SAPI BALI

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Penelitian

MATERI DAN METODE. Gambar 1. Ternak Domba yang Digunakan

I. PENDAHULUAN. masyarakat meningkat pula. Namun, perlu dipikirkan efek samping yang

BAB III MATERI DAN METODE. hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu peternakan. Pakan

RESPON PENAMBAHAN AMPAS TEH

menjaga kestabilan kondisi rumen dari pengaruh aktivitas fermentasi. Menurut Ensminger et al. (1990) bahwa waktu pengambilan cairan rumen berpengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanduknya mengarah ke depan (Rahman, 2007). Sapi FH memiliki produksi susu

Ruang lingkup kegiatan Laboratorium Balai Penelitian Ternak sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini pengembangan di bidang peternakan dihadapkan pada masalah kebutuhan

KOMBINASI PENGGUNAAN PROBIOTIK MIKROBA RUMEN DENGAN SUPLEMEN KATALITIK PADA PAKAN DOMBA RANTAN KRISNAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 8. Rataan Hasil Pengamatan Konsumsi, PBB, Efisiensi Pakan Sapi PO selama 48 Hari Pemeliharaan

BAB III MATERI DAN METODE. pada Ransum Sapi FH dilakukan pada tanggal 4 Juli - 21 Agustus Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Penggunaan Tepung Daun Mengkudu (Morinda

PENAMPILAN SAPI BALI PENGGEMUKAN YANG DIBERI RANSUM BERBASIS RUMPUT RAJA DENGAN SUPLEMENTASI MULTI VITAMIN DAN MINERAL

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi makanan. Sehingga faktor pakan yang diberikan pada ternak perlu

TEKNIK PENGOLAHAN UMB (Urea Molases Blok) UNTUK TERNAK RUMINANSIA Catur Prasetiyono LOKA PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPRI

PENGARUH PENAMBAHAN PROBIOTIK PADA RANSUM KERING DAN BASAH TERHADAP KADAR KOLESTEROL, LOW DENSITY LIPOPROTEIN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI. Lokasi dan Waktu

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Kandang dan Peralatan Ransum

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Ternak Kerbau yang Digunakan Dalam Penelitian

Kombinasi Pemberian Starbio dan EM-4 Melalui Pakan dan Air Minum terhadap Performan Itik Lokal Umur 1-6 Minggu

PENGANTAR. Latar Belakang. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi yang sangat besar

METODE PENELITIAN. Bahan dan Alat

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2016 dengan tiga

BAB III MATERI DAN METODE. Lokasi yang digunakan dalam penelitian adalah Laboratorium Ilmu Ternak

SEMINAR HASIL PENELITIAN KKP3T 2009

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Nutrien

I. PENDAHULUAN. Limbah industri gula tebu terdiri dari bagas (ampas tebu), molases, dan blotong.

PEMBERIAN PAKAN PADA PENGGEMUKAN SAPI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kandang Peternakan Koperasi PT Gunung

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Kolesterol Daging, Hati dan Telur Puyuh

KATA PENGANTAR. dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

I. PENDAHULUAN. hijauan serta dapat mengurangi ketergantungan pada rumput. seperti jerami padi di pandang dapat memenuhi kriteria tersebut.

METODE PENELITIAN. Penelitian Tahap 1: Uji Efektivitas Enzim Cairan Rumen Domba Terhadap Penurunan Kandungan Serat Kasar Bungkil Kelapa

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III MATERI DAN METODE. ransum terhadap profil kolesterol darah ayam broiler dilaksanakan pada bulan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi Nutrien Pakan Hasil pengamatan konsumsi pakan dan nutrien dalam bahan kering disajikan pada Tabel 7.

I. PENDAHULUAN. dalam memenuhi kebutuhan protein hewani adalah kambing. Mengingat kambing

PENDAHULUAN. terhadap produktivitas, kualitas produk, dan keuntungan. Usaha peternakan akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Domba Ekor Gemuk. Domba Lokal memiliki bobot badan antara kg pada

I. PENDAHULUAN. atau sampai kesulitan mendapatkan hijauan makanan ternak (HMT) segar sebagai

PENDAHULUAN. yaitu ekor menjadi ekor (BPS, 2016). Peningkatan

I. PENDAHULUAN. nutrien pakan dan juga produk mikroba rumen. Untuk memaksimalkan

Transkripsi:

Suplementasi Lerak Berbentuk Pakan Blok Untuk Meningkatkan Produksi dan Kualitas Daging Sapi Potong Serta Pengaruhnya terhadap Keseimbangan Mikroba Rumen Dr. Ir. Dewi Apri Astuti, MS (IPB) Dr. Elizabeth Wina, MSc (Puslitbangnak) Dr. Budi Haryanto, M.Sc (Puslitbangnak) Sri Suharti, S.Pt, M.Si (IPB)

Latar Belakang Pakan lokal sapi potong berserat, kecernaan rendah ADG sapi rendah, perlu suplemen Data Tahun I : Lerak 2.5% pada sapi PO 0.95 0.9 0.85 0.8 0.75 R1 R2 R3 Efektif sebagai Defaunasi Meningkatkan ADG 20% (0,93 kg/hari) Meningkatkan efisiensi pakan 39%

Latar Belakang Pemakaian kontinyu menyebabkan : Profil leukosit menurun Konsumsi turun Solusi : Perlu teknik suplementasi lerak dalam bentuk blok Perlu evaluasi menyeluruh tentang dinamika mikroba rumen akibat agen defaunasi

Tujuan Penelitian Meningkatkan produksi sapi potong sampai 30% dan kualitasnya Mengevaluasi populasi mikroba rumen dengan metode DGGE dan real time PCR Menganalisis profil nutrien darah yang berhubungan dengan metabolisme lemak Mengevaluasi komposisi tubuh dengan metode urea space.

Keluaran Informasi mengenai jenis-jenis mikroba rumen dari sapi p( (kelompok selulolitik, proteolitik) Produk daging sapi yang rendah lemak.

Dampak Penggunaan Suplementasi Lerak dalam Bentuk Pakan Blok di Tingkat Peternak sehingga Produksi dan Kualitas Daging Sapi Meningkat

Suplemen Pakan Blok (Feed Block Supplement = FBS) Sangat tepat pada ternak dengan konsentrat kualitas rendah dan jumlah banyak Menstabilkan a ph rumen. Tambahan zat nutrisi dan mineral mikro sehingga diharapkan dapat meningkatkan produksi. FBS konsisten dapat memperbaiki proses metabolisme dan produksi (Suryahadi dkk, 2003; Widasari, 2002) Dengan penambahan lerak, diharapkan pakan blok ini dapat bermanfaat ganda yaitu sebagai suplemen mineral dan nutrien lain serta sebagai agen defaunasi, antibakteri dan anticacing

Lingkup dan Rencana Penelitian Penapisan buah Lerak untuk mendapatkan (Flavonoid, tanin, saponin, sterol) 1 Anthelmintik/ Antibakteri Antiprotozoa Anticacing 1 (in vitro, in vivo) 1 (Wina,2005) Uji TTGT 1 Uji antibakteri Mapping populasi bakteri (in vitro) to) 1 dengan PCR (in vivo) 2 Keterangan : 1) dikerjakan tahun kesatu 2) dikerjakan tahun kedua Kolesterol turun, Kualitas daging baik 2 ADG Meningkat 1,2 Respon kebal meningkat, hewan sehat 1

Prosedur Kerja Tempat dan Waktu Penelitian Waktu : Maret sampai dengan November 2008 Tempat : Lab. Biokimia, Fis.& Mikrobiologi Nutrisi, Dept. INTP dan Lab. Lapang Fapet IPB Balai Penelitian Ternak Ciawi Bogor BB Biogen Bogor

Perlakuan Pakan 1. Konsentrat (kontrol) 2. konsentrat + pakan blok mengandung lerak 10% 3. konsentrat + pakan blok mengandung g lerak 20% 4. Konsentrat + pakan blok mengandung lerak 30% Rasio hijauan : konsentrat = 40:60 Rancangan : Rancangan Acak Lengkap (12 ekor sapi potong) 4 kelompok perlakuan, 3 ulangan.

Pengujian 1: Uji in vivo (pengaruh pemberian pakan blok mengandung lerak terhadap kinerja pertumbuhan, metabolisme lemak dan komposisi tubuh) Konsentrat : 3% Bahan kering dari bobot badan sapi. Air dan Hijauan (rumput) akan diberikan ad libitum. Pengamatan akan dilakukan k selama 60 hari. Suplementasi lerak dalam pakan blok Pemberian pakan blok digantung tepat di depan mulut sapi

Komposisi i Suplemen Pakan Blok No Bahan Fungsi utama 1. Tepung Lerak Agen defaunasi 2. Tetes/molases Atractant (pengikat) 3. Pollard Bahan pengisi (Filler) 4. Urea Sumber N 5. Kapur Pengeras, Sumber Ca 6. Garam Sumber Na dan Cl 7 Mineral Mix Sumber Fe, Cu, Mn, Zn, Co dan I

Parameter : 1. Tampilan/kinerja produksi dan palatabilitas (Konsumsi ransum, PBB, ADG, Konversi ransum) 2. Kecernaan pakan 3. Komposisi tubuh denga metode Urea Space 4. Parameter nutrien darah (Kolesterol, LDL, HDL, Trigliserida) 5. Data penelitian dianalisis dengan ANOVA, dan Uji lanjut dengan Uji Jarak Duncan (Steel & Torrie, 1991)

Pengujian 2 : Studi dinamika populasi mikroba dan keanekaragaman mikroba rumen dengan Real Time PCR dan DGGE Menggunakan sapi berfistula, untuk diambil isi rumennya Perlakuan sama dengan in vivo dengan lama inkubasi 0,6,12,24,48 jam. Cairan hasil fermentasi ransum digunakan untuk kajian populasi dan keragaman mikroba rumen akan dilaksanakan in vitro DNA dari sampel rumen akan dikuantifikasi dengan metode Real Time PCR. Keragaman mikroba rumen dianalisis dengan metode DGGE (Denaturing Gradient Gel Eletrophoresis) menurut Zwat and Bok (2004)

Prosedur RT-PCR : 1. Lisis sel 2. Isolasi campuran RNA dan DNA 3. Hidrolisis RNA dengan RNA-ase 4. Isolasi DNA (dapat disimpan) 5. Amplifikasi bakteri selulolitik dengan proteolitik dengan RT-PCR 6. Kuantifikasi bakteri

Prosedur analisis DGGE : 1. Lisis sel 2. Isolasi campuran RNA dan DNA 3. Hidrolisis RNA dengan RNA-ase 4. Isolasi DNA 5. Amplifikasi i bakteri celulolytic, l l proteolytic ti 6. Pemisahan dengan DGGE 7. Pewarnaan 8. Dokumentasi gel 9. Interpretasi dengan database

Jadwal Palang dan Indikator Kinerja No Kegiatan dan Penjabaran Bulan Tahun kedua 1 2 3 4 5 6 7 8 Indikator 1 Pembuatan fistula Sapi berfistula rumen sapi 2 Uji pakan lerak dalam Performa sapi potong bentuk blok 3 Kuantifikasi mikroba rumen dengan RT-PCR Data populasi mikroba rumen 4 Pemetaan mikroba Data keragaman dengan DGGE mikroba rumen 5 Pengamatan metabolisme lemak 6 Uji komposisi tubuh sapi Profilkolesterol pada sapi Kadar protein, lemak, air tubuh 7. Analisis laboratorium Hasil in vitro dan in vivo 8. Pembuatan laporan Laporan

Terimakasih ih