Pengaruh Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada PT. Bank Mega Tbk

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH EARNING PER SHARE TERHADAP RETURN SAHAM PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) TBK. Andriyanto Pakaya 1

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

Disusun oleh : ARUM DESMAWATI MURNI MUSSALAMAH B

PENGARUH RETURN ON ASSETS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) yang berperan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penetapan Objek, Waktu dan Lokasi Penelitian. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah Earning Per Share

Gladys Dorothy Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi pada Perusahaan PT. Kimia Farma Tbk. Periode )

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Oleh: ZULIA HANUM,SE,M.Si

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2006) Saham dapat didefenisikan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Unilever Indonesia, Tbk, didapatkan informasi Earning Per Share Tahun Tabel 4.1

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank

PENGARUH EARNING PER SHARE

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN. untuk menarik dana dari masyarakat yang kemudian disalurkan ke sektorsektor

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN NILAI BUKU TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT ACE HARDWARE INDONESIA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

menyebabkan harga saham tinggi (Dharmastuti, 2004:17-18). sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham.

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. pengaruh model fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham, dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TIN JAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi

Prosiding Akuntansi ISSN:

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode )

ANALISIS PENGARUH LEVERAGE DAN MARKET TO BOOK RATIO TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BEI TAHUN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan perusahaan-perusahaan saling bersaing untuk dapat menyesuaikan

BAB II LANDASAN TEORI

Prosiding Akuntansi ISSN:

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Astra International, Tbk)

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM EMITEN LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

sejarah perusahaan. untuk melanjutkan operasi Teknik-Teknik Analisis Laporan Keuangan teknik yang lazim dipakai yaitu:

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

PENGARUH RASIO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PERBANKAN DI BEI PERIODE

PENGARUH RASIO KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP CASH DIVIDEND PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI, Tbk. Agnes Agrifany

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

PENGARUH CURRENT RATIO

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH ROE (RETURN ON EQUITY) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. XL AXIATA, TBK Nurlaila Kasim Jurusan Manajemen Program Studi S1 Manajemen

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah

: Yoga Wicaksana NPM :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH LABA BERSIH DAN DIVIDEN KAS TERHADAP HARGA SAHAM (Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) adalah pasar berbagai instrumen. keuangan jangka panjang seperti saham, obligasi, waran yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SITTI MURNIATI

BAB I PENDAHULUAN. tercatat sahamnya oleh BEI yaitu, industri real estate and property. Investasi

PENGARUH KEPUTUSAN KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai macam kegiatan untuk melakukan investasi di Indonesia

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

PENGARUH PERTUMBUHAN LABA, DIVIDEND PAYOUT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO

Albinatus Riki Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Angantyo Adi Darminto Dwi Atmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEND PER SHARE PADA INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. sama, yaitu mendapatkan capital gain, yaitu selisih positif antara harga

ANALISIS VARIABEL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

Judul : Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Equity, Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Automotive And

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

Firman, Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan...

PENGARUH EARNING PER SHARE DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI YANG TERDAFTAR DI LQ-45

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan lancar. Perusahaan tentu tidak hanya mengharapkan dana dari

BAB I PENDAHULUAN. bisa hanya mengandalkan kepada satu sumber pendanaan saja, yaitu hutang karena

PENGARUH FIRM SIZE, ROE, ROI, GROWTH DAN NPM TERHADAP DPR. Arif Siswanto ABSTRAK

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang

Ayu Mulyaningsih. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Abstrak

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. aktiva, baik langsung maupun tidak langsung dengan harapan mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

JURNAL. Oleh: LILIK RAHAYU Dibimbing Oleh : 1. Dr. M. Muchson, S.E., M.M 2. Hestin Sri Widiawati, S.Pd., M.Si.

BAB II URAIAN TEORITIS. Parwati (2005) melakukan penelitian yang berjudul: Faktor-Faktor yang

PENGARUH PRICE EARNING RATIO (PER) DAN PRICE TO BOOK VALUE (PBV) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi pasar modal semakin banyak mendapat perhatian,

PENGARUH ARUS KAS DAN DEVIDEN TUNAI TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Leverage dan Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Otomotif dan Komponen di Bursa Efek Indonesia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL INFORMASI KEUANGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN AGROINDUSTRI YANG TERDAFTAR PADA INDEKS LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA ABSTRAK

PENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSET (ROA) TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk. Yeni Purwati

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

PENGARUH NET PROFIT MARGIN DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV PENGARUH FEE BASED INCOME TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) DI BRI SYARIAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO), TBK. PERIODE

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS Pengertian Rasio Harga Laba (Price Earning Ratio (PER))

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Pengaruh Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada PT. Bank Mega Tbk Dewi Rosa Indah Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Samudra, Langsa Aceh E-mail: dewirosaindah@unsam.ac.id Parlia Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Samudra, Langsa Aceh E-mail: parlia@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham pada PT. Bank Mega Tbk. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi linier sederhana, uji t, dan analisis koefisien determinasi. Persamaan regresi dalam penelitian ini yaitu: HS = 1021,672 + 0,071 EPS. Nilai konstanta dari persamaan regresi adalah 1021,672. Artinya, earning per share) bernilai 0 (nol) maka harga saham adalah 1021,672 rupiah. Koefisien regresi variabel earning per share adalah 0,071. Artinya laba per earning per share berpengaruh positif sebesar 0,071, dan apabila earning per share naik sebesar satu rupiah maka harga saham akan meningkat 0,071 rupiah. Dari uji t dapat dijelaskan bahwa earning per share berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham pada PT. Bank Mega Tbk di mana nilai t hitung > t tabel (3,554 > 2,353) dan nilai signifikansi sebesar 0,023 lebih kecil dari 5% (0,05). Dari analisis koefisien determinasi dapat dijelaskan bahwa earning per share mempengaruhi harga saham pada PT. Bank Mega Tbk sebesar 53,9%, sedangkan sisanya sebesar 46,1% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model penelitian ini. Kata kunci: Earning Per Share, Harga saham PENDAHULUAN Pasar modal merupakan sarana yang paling efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara karena pasar modal merupakan wahana yang dapat menggalang pengerahan dana jangka panjang dari masyarakat untuk disalurkan ke sektor-sektor produktif. Pasar modal merupakan alternatif yang dapat digunakan perusahaan untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan walaupun saat ini banyak bank yang menyediakan pinjaman tetapi semua itu bisa terhambat karena leverage yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Investor mengharapkan dana yang digunakan dapat memberikan hasil. Dalam pasar saham harga saham perusahaan sering tergantung pada pergerakan harga saham secara keseluruhan. Secara umum, tujuan perusahaan adalah meningkatkan kemakmuran para pemegang saham, terutama perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), dimana investasinya berasal dari pemegang saham. Nilai suatu perusahaan akan tercermin pada harga sahamnya di pasar modal, sehingga naik turunnya harga saham suatu perusahaan menunjukkan naik turunnya nilai perusahaan bagi para investor. Pergerakan harga saham di pasar modal Dewi Rosa Indah : Pengaruh Earning per Share terhadap Harga Saham.. 72

dipengaruhi oleh informasi di luar perusahaan (eksternal) dan informasi di dalam perusahaan (internal) termasuk di dalamnya informasi tentang dividen. Besarnya dividen sangat ditentukan oleh banyaknya jumlah kas yang tersedia dalam perusahaan. Perusahaan yang labanya tinggi namun tidak memiliki kas yang mencukupi, tentu tidak akan sanggup membayarkan dividen kepada para pemegang saham. Perubahan harga saham ditentukan dari tingkat permintaan dan penawaran, semakin banyak investor yang ingin membeli saham maka harga akan semakin naik, sebaliknya semakin banyak investor yang menjual atau melepaskan saham, harga akan bergerak turun. Salah satu faktor yang dipertimbangkan investor dalam memilih perusahaan untuk diinvestasikan adalah kinerja dan kesehatan suatu perusahaan. Setiap investor yang melakukan investasi di pasar modal mengharapkan keuntungan dari dana yang ditanamkan. Ada investor yang mempunyai tujuan untuk memperoleh dividen dan ada pula yang mengharapkan mendapatkan capital gain yaitu selisih antara harga investasi sekarang dengan harga periode yang lalu. Kekuatan analisis ini akan memberikan informasi kepada investor tentang waktu yang tepat membeli saham tertentu dan kapan menjual saham atau keluar dari pasar. Pergerakan harga saham tersebut juga dipengaruhi oleh Earning Per Share (EPS). Earning Per Share (EPS) merupakan rasio yang mengukur seberapa besar dividen per lembar saham yang akan dibagikan kepada investor setelah dikurangi dengan dividen. Jika nilai Earning Per Share sesuai dengan harapan investor, maka perubahan harga saham akan mengalami peningkatan seiring dengan minat investor untuk membeli saham tersebut. Apabila EPS perusahaan tinggi, akan semakin banyak investor yang ingin membeli saham tersebut sehingga menyebabkan harga saham akan tinggi. Makin tinggi nilai EPS maka semakin besar laba yang akan disediakan untuk pemegang saham. Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Mega Tbk yang merupakan salah satu bank swasta terbesar di Indonesia yang berkantor pusat di Jl. Kapten Pierre Tendean Kav. 12-14 A, Jakarta. Permasalahan yang ada pada PT. Bank Mega Tbk adalah terjadinya fluktuasi harga saham dan Earning Per Share (EPS). Adapun perkembangan harga saham dan EPS PT. Bank Mega Tbk dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1. Perkembangan Harga Saham dan EPS PT. Bank Mega Tbk Tahun 2009-2014 Tahun Harga Saham EPS (Rp) (Rp) 2009 1.805 169 2010 2.491 299 2011 3.147 314 2012 3.013 198 2013 2.050 75 2014 2.000 86 Sumber: Bursa Efek Indonesia, data diolah (2015) Berdasarkan Tabel I-1 dapat dijelaskan bahwa harga saham PT. Bank Mega Tbk mengalami fluktuasi sejak 2009-2014. Penurunan harga saham dimulai pada tahun 2012 di mana harga saham yaitu Rp 3.013, turun dari tahun sebelumnya (tahun 2011 yaitu Rp 3.147). penurunan harga saham ini beriringan dengan menurunannya EPS pada PT. Bank Mega Tbk di tahun 2012 yaitu Rp 198. Penurunan EPS terus berlanjut pada tahun 2013 dan 2014 di mana EPS masingmasing Rp 75 dan Rp 86. Rendahnya EPS pada tahun 2013 dan 2014 juga berdampak pada harga saham PT. Bank Mega Tbk di mana pada tahun 2013 harga saham mengalami penurunan menjadi Rp 2.050, dan pada tahun 2014 turun menjadi Rp 2.000. Berdasarkan fenomena di atas maka penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian dengan judul Pengaruh Earning Per Share terhadap Harga Saham pada PT. Bank Mega Tbk. Dewi Rosa Indah : Pengaruh Earning per Share terhadap Harga Saham.. 73

Earning Per Share (EPS) Earning Per Share (EPS) merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan (return) yang diperoleh investor atau pemegang saham per lembar saham (Darmadji, 2006:139). Menurut Simamora (2006:230), EPS adalah laba bersih per Lembar saham biasa yang beredar selama periode tertentu. EPS adalah salah satu dari dua alat analisis yang sering digunakan mengevaluasi saham biasa disamping PER dalam lingkaran keuangan. Variabel EPS merupakan proksi bagi laba per saham perusahaan yang diharapkan dapat memberikan gambaran bagi investor mengenai bagian keuntungan yang dapat diperoleh dalam suatu periode tertentu dengan memiliki suatu saham. Seorang investor membeli dan mempertahankan saham suatu perusahaan dengan harapan akan memperoleh deviden atau capital gain. Laba biasanya menjadi dasar penentuan pembayaran deviden dan kenaikan nilai saham di masa mendatang (Prastowo, 2008:93). Oleh karena itu, para pemegang saham biasanya tertarik dengan angka EPS yang dilaporkan perusahaan. EPS atau laba per lembar saham adalah tingkat keuntungan bersih untuk tiap lembar sahamnya yang mampu diraih perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Laba per lembar saham diperoleh dari laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa dibagi dengan rata-rata saham biasa yang beredar. EPS merupakan hasil atau pendapatan yang akan diterima oleh pemegang saham untuk setiap lembar saham yang dimilikinya atas keikutsertaannya dalam perusahaan. Laba per lembar saham biasanya merupakan indikator laba yang diperhatikan oleh para investor yang umumnya terhadap korelasi yang kuat antara pertumbuhan laba dan pertumbuhan harga saham. Jumlah pendapatan yang tersedia bagi pemegang saham adalah pendapatan bersih setelah dikurangi pajak pendapatan. Pendapatan bersih ini setelah dikurangi dengan deviden dan hak-hak lainnya untuk pemegang saham biasa. Dengan cara membagi jumlah pendapatan yang tersedia untuk pemegang saham biasa dengan jumlah lembar saham biasa yang beredar maka akan diketahui jumlah lembar pendapatan untuk setiap lembar saham tersebut. Husnan (2005:317) mengatakan bahwa jika kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat, maka harga saham akan meningkat. Dengan meningkatnya harga saham perusahaan, maka return saham yang akan diperoleh investor juga akan semakin tinggi. Jika nilai EPS naik maka harga saham mengalami kenaikan, return sahamnya juga mengalami kenaikan. Pendapatan per saham (Earning per share/eps) perusahaan biasanya menjadi perhatian pemegang saham pada umumnya atau calon pemegang saham dan manajemen. EPS menunjukkan jumlah uang yang dihasilkan (return) dari setiap lembar saham. Semakin besar nilai EPS, semakin besar keuntungan/return yang diterima pemegang saham (Alwi, 2006:77). Laba per lembar saham dapat dihitung menggunakan rumus berikut: EPS = Laba bersih Jumlah saham yang beredar EPS yang besar menunjukkan kemampuan perusahaan yang lebih besar dalam menghasilkan keuntungan bersih dari setiap lembar saham. Peningkatan EPS menandakan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan kemakmuran para investor dan dari hal tersebut akan mendorong investor untuk menambah jumlah modal yang ditanamkan pada perusahaan. Dan itu akan mengakibatkan kenaikan laba yang pada akhirnya ada kecenderungan kenaikan harga saham, begitu juga sebaliknya. Dengan demikian, laba per lembar saham (Earning Per Share) adalah rasio yang menunjukkan seberapa besar keuntungan (return) yang diperoleh investor atau pemegang saham per saham dengan Dewi Rosa Indah : Pengaruh Earning per Share terhadap Harga Saham.. 74

cara membagi laba bersih setelah pajak dengan jumlah saham biasa yang beredar. Laba per lembar saham (Earning Per Share) dapat dijadikan sebagai indikator tingkat nilai perusahaan. Laba per lembar saham (Earning Per Share) juga merupakan salah satu cara untuk mengukur keberhasilan dalam mencapai keuntungan bagi para pemilik saham dalam perusahaan. Penilaian Earning Per Share (EPS) Angka laba per lembar saham (Earning Per Share) diperoleh dari laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan. Karena itu langkah pertama yang dilakukan adalah memahami laporan keuangan yang disajikan perusahaan. Ada dua laporan keuangan yang utama yaitu neraca dan laporan rugi laba. Neraca menunjukkan posisi kekayaan, kewajiban finansial dan modal sendiri pada waktu tertentu. Laporan rugi laba menunjukkan berapa penjualan yang diperoleh, berapa biaya yang ditanggung dan berapa lama yang diperoleh perusahaan pada waktu tertentu (biasanya selama 1 tahun). Alasan mengapa Earning Per Share (EPS) disajikan di laporan rugi laba menurut Prastowo (2008:97) yaitu jumlah absolute laba bersih sulit untuk dipakai mengevaluasi profitabilitas perusahaan dapat dinyatakan dengan laba per lembar saham banyak berubah. Dalam kasus seperti itu profitabilitas perusahaan dapat dinyatakan dengan laba per lembar saham (EPS). Sedangkan perhitungan laba per lembar saham (EPS) menurut Prastowo (2008:98) yaitu jika sebuah perusahaan hanya memiliki saham biasa yang beredar, maka laba per lembar saham biasa ditentukan dengan membagi laba bersih dengan jumlah saham biasa yang beredar. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Earning Per Share (EPS) Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi earning per share adalah (Alwi, 2006:79): 1. Penggunaan hutang Dalam menggunakan sumber dana untuk menjalankan perusahaan, manajemen dituntut untuk mempertimbangkan kemungkinan perusahaan dalam struktur modal yang mampu memaksimumkan harga saham perusahaannya. Perubahan dalam penggunaan hutang akan mengakibatkan perubahan laba per lembar saham (EPS) dan karena itu juga mengakibatkan harga saham. 2. Tingkat laba bersih sebelum bunga dan pajak (EBIT) Dalam memenuhi sumber dananya, manajemen pun dihadapkan pada beberapa alternatif sumber pendanaan, apakah dengan modal sendiri atau pinjaman (modal asing). Menurut Alwi (2006:80) dalam memilih alternatif sumber dananya tersebut, perlu diketahui pada tingkat profit sebelum bunga dan pajak (EBIT= Earning Before Interest and Tax) berapa apabila dibelanjai dengan modal sendiri atau hutang menghasilkan EPS yang sama. Dari penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa tingkat laba bersih sebelum bunga dan pajak (EBIT) merupakan faktor yang mempengaruhi besarnya laba per lembar saham. 3. Faktor penyebab kenaikan earning per share, yaitu: a. Laba bersih tetap dan jumlah lembar saham biasa yang beredar turun. b. Laba bersih naik dan jumlah lembar saham biasa yang beredar turun. c. Persentase kenaikan laba bersih lebih besar daripada persentase kenaikan jumlah lembar saham biasa yang beredar. d.persentase penurunan jumlah lembar saham biasa yang beredar lebih besar daripada persentase penurunan laba bersih. 4. Faktor penyebab penurunan earning per share, yaitu: Dewi Rosa Indah : Pengaruh Earning per Share terhadap Harga Saham.. 75

a. Laba bersih tetap dan jumlah lembar saham biasa yang beredar naik b. Laba bersih turun dan jumlah lembar saham biasa yang beredar tetap. c. Laba bersih turun dan jumlah lembar saham biasa yang beredar naik. d. Persentase penurunan laba bersih lebih besar daripada persentase penurunan jumlah lembar saham biasa yang beredar. Persentase kenaikan jumlah lembar saham biasa yang beredar lebih besar daripada persentase kenaikan laba bersih. Saham Saham dapat didefinisikan sebaga tanda pernyataan atau kepemilikian seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik saham yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan perusahaan tersebut (Darmadji dan Fakhruddn, 2006:6). Menurut Jogiyanto (2008:3), saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan. Apabila investor membeli saham, maka ia akan menjadi pemilik dan disebut sebagai pemegang saham perusahaan tersebut. Menurut Samsul (2006:3), saham adalah tanda bukti memiliki perusahaan di mana pemiliknya disebut juga sebagai pemegang saham (shareholder atau stockholder). Menurut Harinto dan Sudomo (2005:4), saham (shares) adalah surat bukti pemilikan bagian modal atau tanda pernyataan modal pada perseroan terbatas yang memberi hak atas dividend dan lainlain menurut besar kecilnya modal disetor. Menurut Rusdin (2008:2), saham adalah sertifikat yang menunjukan bukti kepemilikan suatu perusahaan, dan pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan. Dari beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa saham adalah suatu sekuritas yang menjadi tanda penyertaan atau kepemilikan terhadap pendapatan dan aset seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Harga Saham Menurut Jogiyanto (2008:167), harga saham merupakan harga saham yang terjadi dipasar busra pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar bursa. Menurut Rusdin (2008:56) harga saham ditentukan menurut hukum permintaanpenawaran atau kekuatan tawar-menawar. Makin banyak orang yang ingin membeli, maka harga saham tersebut cenderung bergerak naik. Sebaliknya, makin banyak orang yang ingin menjual saham, maka saham tersebut akan bergerak turun. Menurut Samsul (2006:98), harga saham merupakan harga atau nilai uang yang bersedia dikeluarkan untuk memperoleh atas suatu saham. Sedangkan menurut Alwi (2006:113) mengemukakan bahwa harga saham atau harga pasar saham adalah nilai saham yang terjadi akibat diperjualbelikan saham tersebut di pasar sekunder. Jadi dapat disimpulkan bahwa harga saham adalah harga yang terbentuk dari kesapakatan penjual dan pembeli saham atau harga yang terbentuk dari kekuatan permintaan dan penawaran saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu. Hubungan Antara Earning Per Share (EPS) dengan Harga Saham Earning Per Share (EPS) adalah rasio keuangan yang paling sering digunakan untuk mengukur kondisi dan pertumbuhan perusahaan. Semakin besar tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan per lembar saham bagi pemiliknya maka semakin profitable dan menarik investasi pada perusahaan tersebut. Hal ini akan Dewi Rosa Indah : Pengaruh Earning per Share terhadap Harga Saham.. 76

memberikan efek positif pada harga saham (Susilo, 2005:84). Informasi EPS pada suatu perusahan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi setiap pemegang saham perusahaan. Seorang investor membeli dan mempertahankan saham suatu perusahaan dengan harapan akan memperoleh dividen atau capital gain. Laba biasanya menjadi dasar penentuan pembayaran dividen dan kenaikan nilai saham di masa mendatang Oleh karena itu, para pemegang saham biasanya tertarik dengan angka EPS yang dilaporkan perusahaan (Husnan, 2005:163). Jumlah EPS tidak berarti akan didistibusikan semuanya kepada pemegang saham biasa, karena berapapun jumlah yang akan didistribusikan tergantung pada kebijakan perusahaan dalam hal pembayaran dividen. EPS yang besar akan menandakan kemampuan perusahaan yang lebih besar dalam menghasilkan keuntungan bersih dari setiap lembar saham. Peningkatan EPS menandakan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan taraf kemakmuran investor, dan hal ini akan mendorong investor untuk menambah jumlah modal yang yang ditanamkan pada perusahaan. Makin tinggi nilai EPS akan menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham. Hal ini akan berakibat dengan meningkatnya laba maka harga saham cenderung naik, sedangkan ketika laba menurun, maka harga saham juga ikut menurun METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah bagian dari konsentrasi ilmu manajemen portofolio mengenai harga saham dan Earning Per Share (EPS). Objek penelitian ini adalah PT. Bank Mega Tbk yang merupakan salah satu bank swasta nasional yang ada di Indonesia. Penelitian ini dilakukan sejak bulan Januari sampai dengan Maret 2016. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data kualitatif dan data kuantitatif, yaitu sebagai berikut: Data kualitatif, adalah data yang tidak berbentuk angka namun berbentuk kalimat lisan maupun tulisan yang menjelaskan tentang objek penelitian (Sarwono, 2006:129). Data kualitatif dalam penelitian ini seperti gambaran umum PT. Bank Mega Tbk. Data kuantitatif, adalah data yang berbentuk angka lalu diolah menggunakan model matematis (Sarwono, 2006:129). Data kuantitatif dalam penelitian ini berupa data Earning Per Share dan harga saham PT. Bank Mega Tbk. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang dikumpulkan oleh pihak lain dalam hal ini adalah data laporan keuangan PT. Bank Mega Tbk dan data harga saham perusahaan yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia Metode Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: Penelitian Kepustakaan (Library Research) adalah teknik pengumpulan data dengan mengutip teori dan pemahaman yang berkaitan dengan cara mengumpulkan literatur melalui buku-buku, artikel, jurnal, dan literatur lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mencatat dan data sekunder yang tersedia di Bursa Efek Indonesia dan selanjutnya direkapitulasi sesuai dengan kebutuhan penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan dan harga saham PT. Bank Mega Tbk periode 2009-2014. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Analisis Regresi Linier Sederhana Y = a + bx Dewi Rosa Indah : Pengaruh Earning per Share terhadap Harga Saham.. 77

Ket : Y = Harga Saham a = Konstanta b = Koefisien regresi X = Earning Per Share Uji t Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat, yaitu pengaruh dari masing-masing variabel bebas. Pengujian dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut: a. H o = β i = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas (Earning Per Share) terhadap variabel terikat (harga saham). H a = β i > 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas (Earning Per Share) terhadap variabel terikat (harga saham). b. Taraf signifikansi = 0,05 (5%) c. Kriteria pengujian : Apabila t hitung > t tabel, maka H o ditolak dan H a diterima Apabila t hitung < t tabel, maka H o diterima dan H a ditolak. Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan sebuah model menerangkan variasi variabel dependen. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Sarwono, 2006:114). HASIL ANALISIS Earning Per Share PT. Bank Mega Tbk Laba per lembar saham (Earning Per Share) merupakan salah satu variabel penting yang dianalisis oleh para investor sebelum mereka melakukan investasi di suatu perusahaan. Laba per lembar saham (Earning Per Share) PT. Bank Mega Tbk sejak periode 2009-2014 mengalami fluktuasi di mana laba per lembar saham (Earning Per Share) tersebut dipengaruhi oleh penggunaan hutang dan laba bersih yang diperoleh perusahaan. Persepsi investor terhadap laba per lembar saham (Earning Per Share) sangat krusial karena investor yang ingin melakukan investasi saham tentu saja dengan harapan dapat memperoleh return yang sebesar- besarnya. Data laba per lembar saham (Earning Per Share) pada PT. Bank Mega Tbk yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. Earning Per Share PT. Bank Mega Tbk Tahun 2009-2014. Tahun EPS (Rp) 2009 169 2010 299 2011 314 2012 198 2013 75 2014 86 Sumber: Laporan Keuangan PT. Bank Mega Tbk, diolah (2015) Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa sejak periode 2009-2014 laba per lembar saham (Earning Per Share) mengalami fluktuasi. Pada tahun 2009 EPS pada PT. Bank Mega Tbk adalah Rp 169,-. Pada tahun 2010 EPS mengalami peningkatan menjadi Rp 299,-. Pada tahun 2011 EPS meningkat kembali menjadi Rp 314,-. Di Taun 2012 EPS mengalami penurunan yang signifikan yaitu menjadi RP 198,-. Pada tahun 2013 EPS kembali mengalami penurunan yang signifikan menjadi Rp 75,-. Kinerja keuangan yang semakin membaik membuat EPS meningkat kembali pada tahun 2014 menjadi Rp 86,-. Perkembanga Harga Saham PT. Bank Mega Tbk Perkembangan harga saham PT. Bank Mega Tbk dapat dilihat pada tabel 3. Dewi Rosa Indah : Pengaruh Earning per Share terhadap Harga Saham.. 78

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan mengenai perkembangan harga saham PT. Bank Mega Tbk tahun 2009-2014. Pada tahun 2009 harga saham adalah Rp 1.805,-, lalu mengalami peningkatan pada tahun 2010 menjadi Rp 2.491,- dan meningkat kembali pada tahun 2011 menjadi Rp 3.147,-. Peningkatan harga saham pada tahun 2009-2011 disebabkan karena meningkatkan kinerja keuangan perusahaan khususnya yang berkaitan dengan faktor fundamental perusahaan seperti tingkat likuiditas dan profitabilitas perusahaan. Tabel 3. Harga Saham PT. Bank Mega Tbk Tahun 2009-2014. Tahun Harga Saham (Rp) 2009 1.805 2010 2.491 2011 3.147 2012 3.013 2013 2.050 2014 2.000 Sumber: Bursa Efek Indonesia Tbk, diolah (2015). Pada tahun 2012 harga saham mengalami penurunan menjadi Rp 3.013,-. Pada tahun 2013 harga saham mengalami penurunan kembali menjadi Rp 2.050,-. Penurunan harga saham PT. Bank Mega terus terjadi sampai pada tahun 2014 di mana harga saham turun pada level Rp 2.000,-. Penurunan harga saham ini disebabkan karena tingkat likuiditas perusahaan pada tahun tersebut mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, ditambah lagi faktor eksternal seperti tidak stabilnya kondisi perekonomian Indonesia yang menimbulkan sentimen negatif bagi investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Pengaruh Earning Per Share terhadap Harga Saham pada PT. Bank Mega Tbk Untuk mengukur pengaruh variabel independen (earning per share) terhadap variabel dependen (harga saham) digunakan uji regresi linear sederhana. Analisis ini bertujuan untuk memprediksikan nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan dan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif. Variabel independen dalam penelitian ini adalah laba earning per share, sedangkan variabel dependennya adalah harga saham. Tabel 4. Analisis Regresi Linear Sederhana Model Unstandardized coefficients Standa rdized coeffic ients Beta B Std. Error t sig 1 1021.67 220.192 6.821.011 (constant) 2 EPS.071.028.291 3.554.023 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2016) Dari tabel di atas maka dapat disusun persamaan regresi yaitu: Y = 1021,672 + 0,071 X Persamaan regresi tersebut dapat dinterpretasikan sebagai berikut: 1. Nilai konstanta dari persamaan regresi adalah 1021,672. Artinya, earning per share) bernilai 0 (nol) maka harga saham adalah 1021,672 rupiah. 2. Koefisien regresi variabel earning per share adalah 0,071. Artinya laba per earning per share berpengaruh positif sebesar 0,071, dan apabila earning per share naik sebesar satu rupiah maka harga saham akan meningkat 0,071 rupiah. Dari penjelasan di atas maka dapat digambarkan bahwa harga saham PT. Bank Mega Tbk mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan earning per share. Untuk mengetahui seberapa besar prosentase pengaruh earning per share terhadap harga saham digunakan analisis koefisien determinasi. Adapun hasil Dewi Rosa Indah : Pengaruh Earning per Share terhadap Harga Saham.. 79

analisis koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5. Model Summary Mod el R R Square Adjust ed R Square Std. Error of the Estimate 1.621.539.502 211.201 Sumber: Hasil pengolahan SPSS (2016) Dari Tabel 5 di atas dapat dilihat angka R Square adalah 0,539 (53,9%), yang artinya variabel earning per share mempengaruhi harga saham PT. Bank Mega Tbk sebesar 53,9%, sedangkan sisanya sebesar 46,1% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model penelitian ini Pembuktian Hipotesis Untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian ini digunakan uji t (uji parsial). Rumusan hipotesis pada penelitian ini yaitu: Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham pada PT. Bank Mega Tbk. Pembuktian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 6. Uji t Model Unstandardized coefficients Standa rdized coeffic ients Beta B Std. Error t sig 1 1021.67 220.192 6.821.011 (constant) 2 EPS.071.028.291 3.554.023 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2016) Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dari hasil analisis uji t diketahui bahwa earning per share memiliki nilai t hitung sebesar 3,554 dengan sig. 0,023. Sedangkan t tabel pada α = 5% adalah 2,353. Oleh karena pada perhitungan t hitung > t tabel (3,554 > 2,353) dan nilai signifikansi sebesar 0,023 lebih kecil dari 5% (0,05), maka hipotesis dalam penelitian ini diterima. Artinya, Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham pada PT. Bank Mega Tbk. Semakin besar kemampuan perusahaan menghasilkan EPS bagi pemiliknya maka semakin profitable dan menarik investasi pada perusahaan tersebut. Hal ini akan memberikan efek positif pada harga saham (susilo, 2005:84). KESIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Persamaan regresi dalam penelitian ini yaitu: HS = 1021,672 + 0,071 EPS. Nilai konstanta dari persamaan regresi adalah 1021,672. Artinya, earning per share) bernilai 0 (nol) maka harga saham adalah 1021,672 rupiah. Koefisien regresi variabel earning per share adalah 0,071. Artinya laba per earning per share berpengaruh positif sebesar 0,071, dan apabila earning per share naik sebesar satu rupiah maka harga saham akan meningkat 0,071 rupiah. Dari uji t dapat dijelaskan bahwa earning per share berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham pada PT. Bank Mega Tbk di mana nilai t hitung > t tabel (3,554 > 2,353) dan nilai signifikansi sebesar 0,023 lebih kecil dari 5% (0,05). Dari analisis koefisien determinasi dapat dijelaskan bahwa earning per share mempengaruhi harga saham pada PT. Bank Mega Tbk sebesar 53,9%, sedangkan sisanya sebesar 46,1% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model penelitian ini. SARAN Adapun saran-saran dalam penelitian ini yaitu: Perusahaan perlu mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menurunkan earning per share khususnya berkaitan dengan fundamental perusahaan. Karena, turunnya earning per share tentu akan mempengaruhi harga saham. Bagi investor atau calon investor yang ingin melakukan investasi saham pada PT. Bank Mega Tbk hendaknya variabel yang diteliti tidak terbatas pada earning per Dewi Rosa Indah : Pengaruh Earning per Share terhadap Harga Saham.. 80

share saja, karena masih banyak variabel fundamental perusahaan lainnya yang dapat mempengaruhi harga saham perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Darmadji, T dan Fakhrudin M.H. 2006. Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat Simamora, Henry. 2006. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Prastowo, Dwi. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta. Husnan, Suad. 2005. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: BPFE. Alwi, Iskandar. 2006. Pasar Modal, Teori, dan Aplikasi. Jakarta: Nasindo Internusa. Samsul. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga. Harinto dan Sudomo. 2005. Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Erlangga. Rusdin. 2008. Pasar Modal: Teori, Masalah dan Kebijakan dalam Praktik. Bandung: Alfabeta. Jogiyanto, Hartono. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE. Susilo. 2005. Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta : Graha Ilmu. Marcellyna. 2012. Pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol 1. Hal 1-15. Intan, Ayu. 2009. Pengaruh Dividend Per Share dan Earning Per Share terhadap Harga Saham pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen. Vol 1. Hal 1-17 Dewi Rosa Indah : Pengaruh Earning per Share terhadap Harga Saham.. 81