BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan 1 November 27 Februari 2016 di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III MATERI DAN METODE. dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai April Pelaksanaan penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai dengan Januari

BAB III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Pengaruh Penambahan Pollard Fermentasi Dalam

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Agustus 2016 di

BAB III MATERI DAN METODE. perlakuan berbeda sebagai bahan pakan alternatifdilaksanakan pada bulan Maret

BAB III MATERI DAN METODE. substitusi gula fruktosa dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 hingga Januari

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2016 di

MATERI DAN METODE. Pakan dan Ilmu Tanah sebagai tempat pembuatan silase dan analisis fraksi serat di

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

MATERI DAN METODE. dan Kimia Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau. Analisis Fraksi

BAB III MATERI DAN METODE. Mozzarela dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 di Laboratorium Kimia dan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Fakultas

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Maret 2017 di

3 METODOLOGI 3.1 WAKTU DAN TEMPAT 3.2 BAHAN DAN ALAT 3.3 TAHAPAN PENELITIAN Pengambilan Bahan Baku Analisis Bahan Baku

BAB III MATERI DAN METODE. feses sapi dan feses kerbau dilaksanakan dari bulan Desember 2013 sampai

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai pengaruh penambahan limbah kubis fermentasi dalam

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Penggunaan Tepung Daun Mengkudu (Morinda

BAB III MATERI DAN METODE. Kampung Super dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2016 dikandang

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan April Juni 2016.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2017 di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2016 Agustus 2016 di Mateseh,

BAB III MATERI DAN METODE. complete feed eceng gondok (Eichhornia crassipes) dengan kemasan silo berbeda

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Ternak dan Kandang Percobaan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dimulai pada bulan Oktober-November 2013, di Laboratorium Ilmu Nutrisi

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan

BAB III MATERI DAN METODE

KAJIAN PENAMBAHAN TETES SEBAGAI ADITIF TERHADAP KUALITAS ORGANOLEPTIK DAN NUTRISI SILASE KULIT PISANG

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment) terhadap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kulit kacang hijau dan pecahan-pecahan tauge kacang hijau (Christiana, 2012). Tauge

BAB III MATERI DAN METODE. Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro. Analisis sampel dilaksanakan

BAB III MATERI DAN METODE. pada Ransum Sapi FH dilakukan pada tanggal 4 Juli - 21 Agustus Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Februari 2017 di kandang, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas

BAB III MATERI DAN METODE. berbeda terhadap tingkah laku burung puyuh petelur, dilaksanakan pada bulan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui sifat dendeng kelinci yang dibungkus daun

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2017 di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian bertempat di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (treatment) terhadap objek penelitian serta adanya kontrol penelitian.

III BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Alat yang

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium

BAB III MATERI DAN METODE. Rangkaian penelitian kualitas selai alpukat ( Persea americana Mill)

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment)

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul kadar air, total mikroba dan kesukaan telur

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian pengaruh penyimpanan dan jenis bahan pengemas terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment)

BAHAN DAN METODA. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2013 di Laboratorium Teknologi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2014 bertempat

METODE Lokasi dan Waktu Materi Bahan Pakan Zat Penghambat Kerusakan Peralatan Bahan Kimia Tempat Penyimpanan

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas

BAB III MATERI DAN METODE. super merah dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2017, pengujian overrun,

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. bahan tambahan. Bahan utama yaitu daging sapi bagian paha belakang (silverside)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

C. Prosedur Penelitian 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dimaksudkan untuk mendapatkan yield nata de cassava yang optimal.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2016 dengan tiga

METODOLOGI PENELITIAN

III.MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2014

BAB III MATERI DAN METODE. ransum terhadap profil kolesterol darah ayam broiler dilaksanakan pada bulan

BAB III MATERI DAN METODE

Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu Vol. 5(2): 28-32, Juli 2017

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Oktober Januari 2013.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan

MATERI DAN METODE Waktu dan Lokasi Materi Alat dan Bahan Metode Proses Pembuatan Pelet

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penambahan bentonit pada proses Pelleting

III. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan pembuatan silase dilakukan di Desa Tuah Karya Ujung Kecamatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di

METODE. Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dilakukan di Laboratorium Pembinaan dan

MATERI DAN METODE. Bahan Bahan yang digunakan untuk produksi biomineral yaitu cairan rumen dari sapi potong, HCl 1M, dan aquadest.

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2015 selama 50

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga April Penelitian

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2016-Januari 2017.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Mei Juni Di

PENGARUH RANSUM YANG MENGANDUNG LIMBAH TAUGE FERMENTASI TERHADAP KECERNAAN SERAT KASAR, PROTEIN KASAR DAN ENERGI METABOLIS PADA ITIK LOKAL SKRIPSI

BAB III MATERI DAN METODE. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging kelinci, daging

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksankan di Lahan Fakultas Peternakan dan Pertanian dan

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN B. BAHAN DAN ALAT 1. BAHAN 2. ALAT C. TAHAPAN PENELITIAN 1. PENELITIAN PENDAHULUAN III.

METODE PENELITIAN. Bahan dan Alat

Transkripsi:

10 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan 1 November 27 Februari 2016 di Laboratorium Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. 3.1. Materi Penelitian Materi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi limbah tauge, Trichoderma harzianum dan aquades. Peralatan yang digunakan antara lain oven untuk mengoven bahan sampel, timbangan analitik untuk menimbang bahan pakan, ph meter untuk mengukur ph, baskom sebagai tempat untuk mencampur bahan pakan, plastik untuk membungkus bahan sampel, lakban untuk merekatkan bahan sampel yang dibungkus plastik, lembar penilaian organoleptik untuk memberikan nilai skor organoleptik (Lampiran 1). 3.2. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian meliputi dari rancangan percobaan, prosedur penelitian dan parameter penelitian.

11 3.2.1. Rancangan penelitian Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola searah dengan 4 perlakukan (T0, T1, T2, T3) dan 4 ulangan (U1, U2, U3, U4). Perlakuan yang diberikan yaitu : T0 : Limbah tauge kacang hijau T1 : Limbah tauge kacang hijau + Trichoderma harzianum 2% T2 : Limbah tauge kacang hijau + Trichoderma harzianum 4% T3 : Limbah tauge kacang hijau + Trichoderma harzianum 6% 3.2.2. Prosedur Penelitian Penelitian dibagi menjadi 2 tahap : tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Tahap persiapan yaitu mengumpulkan limbah tauge, selanjutnya limbah tauge dikeringkan agar kadar airnya turun hingga 32,4%, kemudian ditimbang hingga diperoleh 1600 gram, kemudian di tambahkan molasses 0,16% serta aquades sebanyak 60%, masukkan bahan pakan kedalam autoklaf untuk sterilisasi dengan suhu 121 o C selama 15 menit kemudian diangin-angkinkan agar suhu bahan pakan yang disterilisasi turun, bahan pakan yang telah disterilisasi dibagi menjadi 4 perlakuan dengan menggunakan Trichoderma harzianum sesuai perlakuan 0%, 2%, 4% dan 6% (Lampiran 2.). Campuran tersebut kemudian dimasukkan kedalam plastik yang sudah di lubangi dengan kondisi anaerob fakultatif. Bahan tersebut kemudian

12 diperam selama 4 hari. Fermentasi Trichoderma harzianum optimum pada lama pemeraman 4 hari (Mahmilia, 2005). Tahap pelaksanaan yaitu limbah tauge yang telah difermentasi dengan dilakukan uji organoleptik meliputi warna, bau, tekstur dan ph dan di skoring oleh panelis terlatih yaitu panelis yang dilatih terlebih dahulu sebelum melakukan penilaian kualitas fisik organoleptik sebanyak 15 orang. Diagram alir proses limbah tauge kacang hijau yang difermentasi menggunakan Trichoderma harzianum dengan level yang berbeda dapat dilihat pada Ilustrasi 1. Ilustrasi 1. Alur Proses Fermentasi Limbah Tauge Kacang Hijau dengan Trichoderma harzianum pada Level yang Berbeda

13 Penilaian kualitas fisik organoleptik limbah tauge kacang hijau yang telah difermentasi menggunakan Trichoderma harzianum dengan level yang berbeda dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Penilaian Kualitas Fisik Organoleptik Limbah Tauge Kacang Hijau No Warna Tekstur Aroma Skor 1 Cokelat kehitaman Lunak berlendir Apek 1 2 Hijau kecokelatan Agak lunak Bau seperti bahan asal 2 3 Hijau kekuningan Agak remah Agak asam 3 4 Hijau seperti bahan asal Remah Asam 4 Keterangan : nilai skor semakin tinggi semakin baik 3.2.3. Parameter yang diamati Parameter yang diamati pada kualitas fisik organoleptik limbah tauge kacang hijau yang difermentasi menggunakan Trichoderma harzianum dengan level yang berbeda-beda meliputi warna, bau, tekstur yang di uji menurut metode Ariyanti (2015) dan ph yang di uji oleh Jaelani dkk., (2015). 1. Warna Panelis mengamati perbedaan warna limbah tauge yang di fermentasi menggunakan Trichoderma harzianum, pada level 0%, 2%, 4%, 6%. Menurut Ariyanti (2015) bahwa warna tongkol jagung yang difermentasi menggunakan Trichoderma harzianum diperoleh warna hijau.

14 2. Bau Panelis mengamati perbedaan bau limbah tauge yang di fermentasi menggunakan Trichoderma harzianum, pada level 0%, 2%, 4%, 6%. Menurut Ariyanti (2015) bahwa bau tongkol jagung yang difermentasi menggunakan Trichoderma harzianum diperoleh bau asam. 3. Tekstur Panelis mengamati perbedaan tekstur limbah tauge yang di fermentasi menggunakan Trichoderma harzianum, pada level 0%, 2%, 4%, 6%. Menurut Ariyanti (2015) bahwa tekstur tongkol jagung yang difermentasi menggunakan Trichoderma harzianum diperoleh tekstur lembut. 4. ph ph sebelum dan sesudah limbah tauge di fermentasi menggunakan Trichoderma harzianum, pada level 0%, 2%, 4%, 6%. Menurut Jaelani dkk. (2015) bahwa ph pelepah sawit yang difermentasi menggunakan Trichoderma harzianum diperoleh ph 5-7. 3.3. Analisis Data Model statistik yang digunakan sebagai berikut : Y ijk = µ + τ i + ε ij ; i = (1,2,3,4), j = (1,2,3,4) Keterangan : i = Kualitas fisikorganoleptik limbah tauge kacang hijau j = Pengaruh fermentasi menggunakan Trichoderma harzianum dengan level yang berbeda

15 Yij = Kualitas fisik organoleptik limbah tauge kacang hijau ke-j akibat pengaruh fermentasi menggunakan Trichoderma harzianum dengan level yang berbeda ke-i µ = Nilai tengah umum (rata-rata populasi) Kualitas fisik organoleptik limbah tauge kacang hijau τ i = Pengaruh penggunaan level Trichoderma harzianum dalam fermentasi limbah tauge kacang hijau dengan level Trichoderma harzianum yang berbeda ke-i ε ij = Pengaruh galat kualitas fisik organoleptik limbah tauge kacang hijau ke-j akibat pengaruh fexrmentasi menggunakan Trichoderma harzianum dengan level yang berbeda ke-i. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis ragam untuk mengetahui pengaruh peubah yang diamati dengan 4 perlakuan 4 ulangan. Setiap perlakuan yang menunjukkan pengaruh nyata, maka akan dilanjutkan uji Duncan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan (Gaspersz, 1992). 3.3.1 Hipotesis Statistik Hipotesis statistik yang digunakan sebagai berikut: H0 : i = 0 ; tidak ada pengaruh perlakuan fermentasi Trichoderma harzianumdengan level yang berbeda terhadap kualitas fisik organoleptik limbah tauge kacang hijau. H1 : minimal ada satu i 0 ; minimal ada satu perlakuan fermentasi Trichoderma harzianum dengan level yang berbeda berpengaruh terhadap kualitas fisik organoleptik limbah tauge kacang hijau.

16 3.3.2 Kriteria Pengujian Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut: Jika F Hitung < F tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak. Jika F Hitung >F tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima.