BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN PADA SIMPAN PINJAM PEREMPUAN DI KECAMATAN KEMBANG KABUPATEN JEPARA TAHUN 2010

BAB III GAMBARAN UMUM SIMPAN PINJAM KELOMPOK PEREMPUAN (SPP) DESA TUNGU KECAMATAN GODONG KABUPATEN GROBOGAN

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lebak merupakan salah satu kabupaten yang terletak di

BAB V PROFIL KELEMBAGAAN DAN PENYELENGGARAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM MP) DESA KEMANG

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan sturktural dan kemiskinan kesenjangan antar wilayah. Persoalan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2015 PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN Sekilas Tentang UPK Sauyunan Kecamatan Bojongsoang

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI ANTARA UNIT PENGELOLAAN KEGIATAN DAN KELOMPOK MASYARAKAT

Tabel Triangulasi. Fokus 1. Evaluasi Masukan (Evaluation Input) a. Prosedur Pelaksanaan SPP. Wawancara Dokumentasi Observasi

BAB IV IMPLEMENTASI SPP (SIMPAN PINJAM KELOMPOK PEREMPUAN) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT

V. DAMPAK PERGULIRAN DANA SPP TERHADAP UMKM. 5.1 Keragaan Penyaluran Pinjaman Dana Bergulir SPP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditetapkan sebelumnya tercapai. Hal ini sesuai dengan pendapat para ahli.

BAB I PENDAHULUAN. dasar lingkungan yang memadai dengan kualitas perumahan dan permukiman

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia yang mulai bangkit pasca krisis moneter 1997-

I. PENDAHULUAN. (NSB) termasuk Indonesia sering berorientasi kepada peningkatan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. terkadang UMKM seolah tidak mendapat dukungan dan perhatian dari. selama memiliki izin usaha dan modal cukup.

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia menyebabkan munculnya. menurunnya konsumsi masyarakat. Untuk tetap dapat memenuhi kebutuhan

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, khususnya di negara-negara berkembang. Di Indonesia

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sekretariat PNPM MP Kecamatan Ranomeeto, maka adapun hasil penelitian. yang didapatkan dapat digambarkan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan dan penyediaan kesempatan kerja bagi masyarakat miskin. memberdayakan masyarakat (BAPPENAS, Evaluasi PNPM 2013: 27).

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Tentang Desa Tarai Bangun. yaitu Dusun IV Tarai dan Dusun V Rawa Bangun.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Desa Limehe Timur adalah salah satu dari sembilan desa di Kecamatan

BAB IV PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT DI BAZNAS KOTA SEMARANG UNTUK PENGEMBANGAN USAHA MIKRO. A. Program Pelaksanaan BAZNAS Kota Semarang dala Pendayagunaan

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

2) Membina masyarakat dengan mengadakan sosialisasisosialisasi BAB IV. mengenai perbankan syari ah bahwasanya bunga

BAB I PENDAHULUAN. kerja bagi angkatan kerja di perdesaan. Permasalahan kemiskinan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya juga belum optimal. Kerelawan sosial dalam kehidupan

PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI

BAB III PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan dan pengangguran menjadi masalah yang penting saat ini di

I. PENDAHULUAN. kemiskinan struktural, dan kesenjangan antar wilayah. Jumlah penduduk. akan menjadi faktor penyebab kemiskinan (Direktorat Jenderal

BAB I PENDAHULUAN. yang dirancang oleh para pakar dan dunia akademis guna membantu upaya

BAB IV GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Umum Lokasi Letak dan Keadaan Fisik

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan dengan meluncurkan program-program pemberdayaan. Sejak periode

Analisis tingkat kesehatan lembaga unit pengelola kegiatan( studi kasus. pada UPK PNPM Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen ) Oleh : Wawan Apriyanto

BAB III PEMBAHASAN Gambaran Umum KSP Kasih Sentosa Kota Surakarta. Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kasih Sentosa kota Surakarta di

Analisis tingkat kesehatan lembaga unit pengelola kegiatan( studi kasus. pada UPK PNPM Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen ) Oleh : Wawan Apriyanto

BAB V HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL DENGAN TINGKAT PARTISIPASI PEREMPUAN

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 52 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI KUTAI KARTANEGARA

BAB I PENDAHULUAN. program tersebut adalah PNPM Mandiri Perdesaan. PNPM Mandiri adalah. pemberdayaan sebagai pendekatan yang dipilih.

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

BAB III GAMBARAN UMUM. Gambaran Umum Unit Pengelola Keuangan (UPK) Di Kelurahan. Gumawang Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan.

S K R I P S I OLEH YULINA ARIKA NIM : PROGRAM S1 JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA

BUPATI PAKPAK BHARAT

BAB I PENDAHULUAN. Perdesaan (PNPM-MP) salah satunya ditandai dengan diberlakukannya UU No. 6

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh ANITA RAHAYU NIM F Diajukan Untuk Seminar Dalam Rangka Penyusunan Skripsi

S A L I N A N PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 28 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS KREDIT MODAL KERJA USAHA MIKRO DI KABUPATEN PROBOLINGGO

I. PENDAHULUAN. bidang nasional dan ekonomi. Di mana dalam suatu proses perubahan tersebut haruslah

I. PENDAHULUAN. secara terus menerus untuk mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara, yaitu

TRANSKIP WAWANCARA. : AVI (Nama tidak dipublikasikan) Kode Wawancara : WA/2/26-Maret/2016 Hari/Tgl : Sabtu, 26 Maret 2016 Lokasi Wawancara : Rumah

LATAR BELAKANG PENGEMBANGAN KOMUNITAS

FORMAT PROPOSAL PERMOHONAN PINJAMAN/PEMBIAYAAN MODAL KERJA SIMPAN PINJAM (PRIMER/SEKUNDER) KEPADA LPDB-KUMKM

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kemiskinan yang semakin meningkat akhir-akhir ini dapat

TINGKAT KEBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN

(PNPM : : PJOK,

KUESIONER PENELITIAN STUDI IMPLEMENTASI PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KESEJAHTERAAN TARGET GROUP

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. orang miskin khususnya di perdesaan terpuruk di bawah garis kemiskinan.

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan di

BAB I PENDAHULUAN. Istilah kredit berasal dari bahasa yunani credere yang berarti kepercayaan

Oleh: Elfrida Situmorang

III. METODE PENELITIAN. Lebak yang merupakan wilayah pelaksana Program Nasional Pemberdayaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. struktural fungsional bersumber pada bagaimana dalam perkembangan tersebut

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dengan kata lain telah mengakar luas dalam sistem sosial

I. PENDAHULUAN. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP)

BAB III PRAKTEK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN PADA PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PEDESAAN DI DESA IMA AN DUKUN GRESIK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan masih menjadi persoalan mendasar di Indonesia. Oleh karena

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 26 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 607 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 11 TAHUN 2006 TENTANG

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Sulawesi Tenggara, Indonesia. Kecamatan Ranomeeto terbentuk Pada Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A.

EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI DESA BANJARARUM

, No Usaha Kecil dan Menengah Nomor 19/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi sudah ti

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN PINJAMAN DANA BERGULIR

I. PENDAHULUAN. miskin khususnya di perdesaan terpuruk di bawah garis kemiskinan. Beberapa

BAB VI PENUTUP. pikiran yang merupakan kesimpulan penulisan tentang evaluasi tingkat. kelurahan Kolhua adalah sebagai berikut :

POLA KEBIJAKAN PENGURUS CREDIT UNION PANTURA LESTARI Alamat : Jl. Ketapang Siduk KM 33 Desa Sei. Putri Kec. Matan Hilir Utara, Kab.

BAB I PENDAHULUAN. yang terkena PHK (pengangguran) dan naiknya harga - harga kebutuhan

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM

KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM

BAB III PRAKTIK PENGALIHAN BENDA JAMINAN MILIK ANGGOTA UNTUK JAMINAN HUTANG PIHAK KETIGA YANG DILAKUKAN OLEH KOPERASI SERBA USAHA DUA TIGA

PROPOSAL PERMOHONAN PINJAMAN KEPADA UPDB-KUMKM DINAS KOPERASI DAN UMKM KABUPATEN TANGERANG

V. EVALUASI PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP DI KELURAHAN TANJUNG BALAI KARIMUN

BUPATI BLITAR PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

I. PENDAHULUAN. upaya dan kegiatan aktifitas ekonomi masyarakat tersebut. Untuk mencapai kondisi

BAB I PENDAHULUAN. disalurkan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) melalui Unit Pengelola Keuangan

I. PENDAHULUAN. Didalam kehidupan ekonomi pada umumnya, manusia senantiasa berusaha untuk

BAB III PRAKTIK ARISAN BERSYARAT DI DUSUN WATUKARAS DESA JENGGRIK KECAMATAN KEDUNGGALAR KABUPATEN NGAWI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sinungan (1991 : 46), tentang kredit sebagai berikut :

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Desa Gemiringkidul Nalumsari Jepara 1. Visi dan Misi Desa Gemiringkidul Nalumsari Jepara a. Visi Terwujudnya masyarakat desa Gemiring Kidul yang bertumpu pada sektor pertanian, perkebunan, usaha dagang, dan wiraswasta yang didukung oleh pelayanan prima dan pemerintah dan BPD. Dalam meraih Visi desa Gemiring Kidul sebagaimana yang sudah dijabarkan di atas dengan mempertimbangkan potensi dan hambatan baik internal maupun eksternal maka disusunlah Misi desa Gemirng Kidul sebagai berikut b. Misi 1) Mewujudkan dan peningkatan fungsi pelayanan publik yang prima, profesional, adil, merata diskriminatif, tepat dan akurat. 2) Meningkatkan iklim politik, ketetntraman dan ketertiban wilayah kondusif dan dinamis. 3) Meningkatkan kemampuan kerja aparatpemerintah desa 4) Peningkatan potensi sumber daya yang berada dimasyarakat 5) Pemeliharaan sarana dan prasarana perekonomian 6) Pelaksanaan kerjasama dengan dinas atau instansi tingkat kecamatan, pemerintah desa dan instansi terkait lainnya. 1 1 Dokumentasi Desa Gemirng Kidul Tahun 2017 42

43 2. Struktur Organisasi Berikut adalah struktur organisasi desa Gemiring Kidul Nalumsarai Jepara : 2 a. NOOR KHAMID PETINGGI b. NURUL HUDA CARIK c. SULKAN KAMITUWO I d. KUSYONO KAMITUWO II e. ALI MUHTAR KAMITUWO III f. AHMAD MASYKUR KAMITUWO IV g. SHODIKIN KAMITUWO V h. ZURIYAH KEBAYAN i. ULINUHA PETENGAN j. MUSRIHAN MODIN I k. EDI MUSAFAK MODIN II l. TULKHA MANSUR LADU m. MI ROJ KAUR TATA USAHA n. ZUMI USWAH KAUR KEUANGAN. 3. Luas Wilayah Desa Gemiring Kidul memiliki luas wilayah + 137,05 Ha. dengan batas-batas sebagai berikut : 3 a. Utara : Desa Gemiring Lor b. Selatan : Desa Pringtulis c. Timur : Desa Tunggul Pandean d. Barat : Desa Jatisari Desa Gemiring Kidul terbagi menjadi 5 dukuh a. Dukuh Krajan b. Dukuh Ngablak c. Dukuh Gantingan 2 Dokumentasi Desa Gemirng Kidul Tahun 2017 3 Dokumentasi Desa Gemirng Kidul Tahun 2016

44 d. Dukuh Kidul Kali e. Dukuh Lebak 4. Jumlah Penduduk Jumlah penduduk sebesar 3.743 Jiwa. 4 a. Laki-laki 1888 jiwa b. Perempuan 1855 Jiwa 5. Mata Pencaharian Mata pencaharian warga desa Gemiring Kidul adalah : 5 a. Bertani b. Berternak c. Wiraswasta d. Tukang Batu e. Tukang Kayu B. Data Penelitian 1. Data tentang penerapan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dalam pertumbuhan ekonomi di Desa Gemiring Kidul Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara Program ini merupakan salah satu produk program pembangunan PNPM Pedesaan di bidang pembangunan ekonomi. Program tersebut diperuntukkan untuk para wanita yang akan memulai usaha dan atau yang sudah mempunyai usaha. Dalam berjalannya program ini terdapat beberapa pemangku kepentingan (stakeholder) yang berperan dalam berjalannya program tersebut, yaitu: pihak aparatur desa (Kades, Sekdes, dan Fasilitator Desa), UPK (Unit Pelaksana Kegiatan), TPK (Tim Pelaksana Kegiatan), monitoring dan juga Anggota KSPP (Kelompok Simpan Pinjam Perempuan) itu sendiri sebagai penerima manfaat. 4 Dokumentasi Desa Gemirng Kidul Tahun 2016 5 Dokumentasi Desa Gemirng Kidul Tahun 2016

45 Berdasarkan hasil wawancara dilapangan yang dilakukan oleh peneliti secara langsung tentang penerapan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dalam pertumbuhan ekonomi di Desa Gemiring Kidul Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara didapatkan keterangan bahwa: Simpan pinjam perempuan (SPP) adalah Simpan pinjam yang dilaksanakan oleh perempuan dan untuk perempuan dari PNPM Mandiri. Pelaksanaan program SPP di desa Gemiring Kidul ini, prosedurnya adalah, membuat proposal, kemudian diajukan, setelah diajukan, di teliti berkas-berkasnya apakah di acc atau tidak, dan ketika di acc, dana tersebut di berikan kepada kelompok yang mengajukan. syarat-syarat untuk pengajuan program SPP adalah Fotocopy KTP suami istri, KK dan usaha. dana tidak bisa cair 100% sebab terdapat potongan, diantaranya adalah potongan untuk tabungan, asuransi dan administrasi. Adapun untuk pembayaran angsuran di cicil antara 10 12 bulan. pinjaman modal dalam program SPP digunakan untuk usaha mikro kecil, artinya peminjaman modal untuk yang bersifat produktif bukan bersifat konsumtif. 6 Keterangan mengenai penerapan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dalam pertumbuhan ekonomi di Desa Gemiring Kidul Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara juga peneliti dapatkan dari ketua kelompok Krajan I, didapatkan keterangan sebagai berikut: Simpan Pinjam Perempuan adalah Simpan pinjam yang dilaksanakan oleh perempuan dan untuk perempuan dari PNPM Mandiri yang dipergunakan untuk pendanaan modal usaha yang produktif. kita membentuk kelompok kemudian membuat proposal, proses selanjutnya proposal diajukan setelah mengjaukan baru bisa dapat dana kemudian dana itu ketika sudah di setujui baru bisa digunakan untuk usaha masing-masing dari situ terciptalah pertumbuhan 6 Hasil wawancara dengan Kepala Desa Gemiring Kidul, tanggal 7 Agustus 2017, jam 09.00 WIB selesai.

46 ekonomi mbak. Soalnya kan sebagai pendanaan modal usaha apabila berhasil si anggotanya ya tentu bisa menciptakan pertumbuhan ekonomi dilingkungan keluarganya, sebagai penyokong ekonomi keluarga dulu dan bisa membantu taraf hidup. Syaratnya untuk pengajuan pinjaman yaitu KTP suami istri dan KK calon peminjam dan harus sudah bersuami jika ingin mengikuti perempuanya tapi belum bersuami tidak bisa, meskipun dia perempuan. untuk pencairan dana, tidak semua cair 100 % sebab terdapat potongan-potongan yang dipergunakan untuk kepentingan kelompok juga, adapun potongan tersebut adalah digunakan untuk tabungan sebesar Rp. 50.000, potongan yang ke dua adalah untuk asuransi sebesar Rp. 4.000 sedangkan potongan selanjutnya sebesar Rp. 3.000 atau 5.000 sesuai kesepakatan kelompok, dipergunakan untuk administrasi. Pembayaran angsuran di cicil selama 10-12 bulan. peminjaman dana SPP pada awalnya mendapatkan Rp. 1.000.000 untuk usaha mikro yang telah dimiliki anggota, angsurannya perbulan adalah sebesar 104.000 rupiah. 7 Keterangan mengenai penerapan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dalam pertumbuhan ekonomi di Desa Gemiring Kidul Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara juga peneliti dapatkan dari anggota kelompok Krajan I, didapatkan keterangan sebagai berikut: Simpan Pinjam Perempuan adalah Simpan pinjam yang dilaksanakan oleh perempuan dan untuk perempuan yang dipergunakan untuk pendanaan modal usaha. kita membuat proposal, proposal diajukan setelah mengajukan baru bisa dapat dana, kemudian dana itu ketika sudah di setujui baru bisa digunakan untuk usaha masing-masing anggota. Syaratnya untuk pengajuan pinjamannya adalah KTP suami istri dan KK calon peminjam dan harus sudah bersuami jika ingin mengikuti perempuanya tapi belum bersuami tidak bisa, meskipun dia perempuan. 7 Hasil wawancara dengan Rubiati selaku ketua kelompok Krajan I Desa Gemiring Kidul, tanggal 9 Agustus 2017, jam 09.00 WIB selesai.

47 Dana, tidak dapat caiar 100 % karena, ada potongannya.. Pembayaran angsuran di cicil selama 10-12 bulan. untuk peminjaman pertama sebesar Rp. 1.000.000 cair sebesar Rp. 943.000, sebab ada potongan sebesar 57.000 untuk tabungan, asuransi dan administrasi, untuk angsurannya perbulan adalah sebesar 104.000 rupiah.. 8 Berdasarkan keterangan dari beberapa narasumber diatas mengenai penerapan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dalam pertumbuhan ekonomi di Desa Gemiring Kidul Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara dapat ditarik kesimpulan bahwa simpan pinjam perempuan adalah Simpan pinjam yang dilaksanakan oleh perempuan dan untuk perempuan dari PNPM Mandiri, penerapan program tersebut adalah dengan membentuk kelompok, membuat proposal untuk diajukan, setelah diajukan dikoreksi oleh pihak PNPM Mandiri, setelah di acc dana cair dan siap digunakan, dana cair tidak 100% sebab ada potongan untuk tabungan, asuransi dan administrasi, untuk jangka waktu pembayaran yaitu 10-12 bulan. Untuk peminjaman pertama sebesar Rp. 1.000.000, terdapat potongan sebesar Rp. 57.000, adapun angsurannya adalah sebesar Rp. 104.000. syarat-syarat pengajuan SPP yaitu fotocopy KTP suami istri dan KK calon peminjam dan harus sudah bersuami, dan memiliki usaha. 2. Data tentang peranan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dalam pertumbuhan ekonomi di Desa Gemiring Kidul Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara Salah satu kegiatan dalam Pogram Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) adalah Simpan Pinjam Perempuan (SPP). Pada prinsipnya SPP merupakan upaya pemerintah untuk membantu memberdayakan masyarakat khususnya bagi perempuan, yang bertujuan mempercepat penanggulangan kemiskinan secara nasional melalui pemberian dana bergulir untuk pengembangan kegiatan usaha 8 Hasil wawancara dengan Turi ah selaku anggota kelompok Krajan I Desa Gemiring Kidul, tanggal 11 Agustus 2017, jam 09.00 WIB selesai.

48 produktif guna meningkatkan taraf hidup masyarakat, dimana apabila program ini berhasil maka akan berdampak pada komunitas penduduk, serta kaum perempuan dapat lebih mandiri dan mampu menjadi penyokong ekonomi keluarga. Untuk mengetahui peran SPP di desa Gemiring Kidul Nalumsari Jepara peneliti mengadakan wawancara dengan beberapa narasumber. Keterangan Kepala Desa Gemirng Kidul Mengenai Peran SPP dalam meningkatkan pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Gemiring Kidul didapatkan keterangan sebagai berikut: Minat masyarakat terhadap simpan pinjam perempuan cukup baik, itu terbukti dengan adanya beberapa kelompok yang mengajukan program tersebut. Menurut saya SPP di desa Gemirng Kidul Nalumsarai Jepara, cukup besar perannya atas perkembangan ekonomi keluarga, saya melihat warga yang mengikuti program tersebut perekonomiannya meingkat, ada yang menambah karyawan jahit, tokonya semakin banyak dan bermacam-macam isinya, dan masih banyak lagi. 9 Keterangan mengenai peran SPP juga peneliti gali dari ketua kelompok Kerajan I, peneliti dapatkan keteranga sebagai berikut: Minat masyarakat terhadap simpan pinjam perempuan, terutama dalam kelompok saya yaitu kelompok Krajan I cukup antusias, itu terbukti dengan adanya pinjaman yang berulang. Awal mula peminjaman anggota saya ekonominya tergolong ekonomi kebawah, setelah adanya program ini anggota mengalami peningkatan, perlahan-lahan mereka mampu untuk menambah penghasilan untuk keluarganya masing-masing. Simpan Pinjam Perempuandi desa Gemirng Kidul Nalumsarai Jepara, sangat besar peranannya terhadap perkembangan ekonomi keluarga, saya melihat anggota yang mengikuti program tersebut perekonomiannya meningkat, ada yang menambah karyawan, 9 Hasil wawancara dengan Kepala Desa Gemiring Kidul, tanggal 7 Agustus 2017, jam 09.00 WIB selesai.

49 tokonya semakin banyak dan bermacam-macam isinya, dan masih banyak lagi, ada yang memperluas usahanya. 10 Keterangan mengenai peran SPP juga peneliti gali dari anggota kelompok Kerajan I, peneliti dapatkan keteranga sebagai berikut: Minat anggota terhadap simpan pinjam perempuan, terutama dalam kelompok Krajan I cukup besar, karena masing-masing anggota menginginkan usahanya berkembang. Awal mula peminjaman, ekonomi saya tergolong ekonomi bawah, setelah mengikuti program ini ekonmi saya mengalami peningkatan, perlahan-lahan saya mampu untuk menyisihkan uang untuk menabung. Simpan Pinjam Perempuan di desa kelomppok kerajan I, sangat besar peranannya terhadap perkembangan ekonomi keluarga, saya selaku anggota merasakan ada peningkatan pendapatan semenjak mengikuti program tersebut, teman satu kelompok saya ada yang menambah karyawan, tokonya bermacam-macam isinya, dan masih banyak lagi, ada yang memperluas usahanya. 11 Berdasarkan keterangan narasumber diatas dapat disimpulkan bahwa SPP sangat berperan terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat desa Gemiring Kidul Nalumsari Jepara dalam hal ini adalah kelompok Krajan I, terbukti dengan bertambahnya penghasilan, penambahan karyawan dan masih banyak lagi yang lainnya. 3. Data tentang faktor pendukung dan penghambat pada pelaksanaan SPP di Desa Gemiring Kidul Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara. Dalam setiap kegiatan pasti ada faktor pendukung dan penghambat, begi juga dengan pelaksanaan SPP di Desa Gemiring Kidul Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara. 10 Hasil wawancara dengan Rubiati selaku ketua kelompok Krajan I Desa Gemiring Kidul, tanggal 9 Agustus 2017, jam 09.00 WIB selesai. 11 Hasil wawancara dengan Turi ah selaku anggota kelompok Krajan I Desa Gemiring Kidul, tanggal 11 Agustus 2017, jam 09.00 WIB selesai.

50 Peneliti menggali informasi tentang faktor-faktor yang mendukung dan menghambat jalannya SPP di desa Gemirng Kidul didapatkan keterangan sebagai berikut: faktor yang mendukung pelaksanaan SPP di sini adalah Prosedur menjadi anggota SPP mudah, Proses pencairan dana terbilang mudah, Besar dana pinjaman yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan, Lama waktu pengembalian hingga 10-12 bulan. faktor penghambat nya adalah Tidak semua anggota SPP aktif dalam pertemuan rutin antar anggota, sosialisasi dari pihak PNPM Mandiri Perdesaan yang dirasa kurang, Adanya kelompok berprestasi yang tidak berani mengambil pinjaman lebih besar karena takut tidak bisa mengembalikan. 12 Keterangan tentang faktor-faktor yang mendukung dan menghambat jalannya SPP di desa Gemirng Kidul didapatkan keterangan dari ketua kelompok Krajan I sebagai berikut: faktor yang mendukung pelaksanaan SPP di sini adalah Prosedur menjadi anggota SPP mudah, Proses pencairan dana terbilang mudah, Besar dana pinjaman yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan, Lama waktu pengembalian hingga 10-12 bulan, Reward bagi anggota yang melakukan pengembalian secara tertib, Dana yang dianggarkan oleh PNPM kepada penerima manfaat terbilang besar, Dukungan dari perangkat desa, Dukungan dari anggota keluarga anggota SPP, Hubungan antar anggota yang terjalin erat karena tempat tinggal mereka berdekatan. faktor penghambat nya adalah Tidak semua anggota SPP aktif dalam pertemuan rutin antar anggota, sosialisasi dari pihak PNPM Mandiri Perdesaan yang dirasa kurang, Adanya kelompok berprestasi yang tidak berani mengambil pinjaman lebih besar karena takut tidak bisa mengembalikan, Jadwal penyuluhan yang tidak pasti. 13 Keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa faktor yang mendorong program SPP adalah a. Prosedur menjadi anggota SPP dan pencairan mudah 12 Hasil wawancara dengan Kepala Desa Gemiring Kidul, tanggal 7 Agustus 2017, jam 09.00 WIB selesai. 13 Hasil wawancara dengan Rubiati selaku ketua kelompok Krajan I Desa Gemiring Kidul, tanggal 9 Agustus 2017, jam 09.00 WIB selesai.

51 b. Besar dana pinjaman dan waktu pengembalian yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. c. Reward bagi anggota yang melakukan pengembalian secara tertib d. Hubungan antar anggota yang terjalin erat karena tempat tinggal mereka berdekatan. Adapun faktor penghambatnya adalah : a. Tidak semua anggota SPP aktif dalam pertemuan rutin antar anggota. b. Sosialisasi dari pihak PNPM Mandiri Perdesaan yang dirasa kurang. c. Jadwal penyuluhan yang tidak pasti d. Adanya kelompok yang tidak memiliki usaha namun ingin membentuk kelompok SPP. Ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh PNPM Mandiri untuk program SPP adalah a. Ketentuan dasar SPP Ketentuan dasar dalam kegiatan SPP meliputi: 1) Kemudahan Kemudahan artinya masyarakat miskin dengan mudah dan cepat mendapatkan pelayanan pendanaan kebutuhan tanpa syarat agunan. 2) Terlembagakan Terlembagakan artinya dana kegiatan SPP disalurkan melalui kelompok yang sudah mempunyai tata cara dan prosedur yang baku dalam pengelolaan simpanan dan pengelolaan pinjaman. 3) Keberdayaan Keberdayaan artinya proses pengelolaan didasari oleh keputusan yang professional oleh kaum perempuan dengan mempertimbangkan pelestarian dan pengembangan dana bergulir guna meningkatkan kesejahteraan.

52 4) Pengembangan Pengembangan artinya setiap keputusan pendanaan harus berorientasi pada peningkatan pendanaan sehingga meningkatkan pertumbuhan aktivitas ekonomi masyarakat pedesaan. 5) Akuntabilitas Akuntabilitas artinya dalam melakukan pengelolaan dana bergulir harus dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat. 14 b. Sasaran, Bentuk Kegiatan, dan Ketentuan Kelompok SPP 1) Sasaran Program Sasaran program SPP adalah rumah tangga miskin yang produktif yang memerlukan pendanaan kegiatan usaha ataupun kebutuhan sosial dasar melalui kelompok simpan pinjam perempuan yang sudah ada di masyarakat. 2) Bentuk Kegiatan Bentuk kegiatan SPP adalah memberikan dana pinjaman sebagai tambahan modal kerja bagi kelompok kaum perempuan yang mempunyai pengelolaan dana simpanan dan pengelolaan dana pinjaman. 3) Ketentuan Kelompok SPP Ketentuan kelompok SPP adalah: a) Kelompok yang dikelola dan anggotanya perempuan, yang satu sama saling mengenal, memiliki kegiatan tertentu dan pertemuan rutin yang sudah berjalan sekurang-kurangnya satu tahun. b) Mempunyai kegiatan simpan pinjam dengan aturan pengelolaan dan simpanan dan dana pinjaman yang telah disepakati. 14 Petunjuk Teknis Operasional PNPM Mandiri Perdesaan, hal. 2.

53 c) Telah mempunyai modal dan simpanan dari anggota sebagai sumber dana pinjaman yang diberikan kepada anggota. d) Kegiatan pinjaman pada kelompok masih berlangsung dengan baik. e) Mempunyai organisasi kelompok dan administrasi secara sederhana. 15 C. Analisis Data 1. Analisis penerapan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dalam pertumbuhan ekonomi di Desa Gemiring Kidul Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara Simpan pinjam perempuan (SPP) dalam program PNPM Mandiri bertujuan untuk membantu masyarakat yang mengalami kendala di permodalan. Adapun syarat-syarat dari SPP adalah a. Syarat Penerima Manfaat dan Sistematika Pencairan Dana Untuk menjadi penerima manfaat syarat yang ditetapkan sangat mudah sekali, yakni hanya menyerahkan foto copy KTP suami istri, KK dan sudah mempunyai usaha mikro (seperti warung kelontong, jual pulsa, dll.). Akan tetapi dalam pemilihan siapa saja yang berhak menerima bantuan dana yaitu anggota kelompok SPP, ditetapkan oleh ketua kelompok yang sebelumnya sudah dipilih oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK). Ketua kelompok yang memiliki wewenang karena dianggap mampu melihat target penerima manfaat dengan tepat dan objektif, karena ketua kelompoklah yang melihat bagaimana kehidupan masyarakat secara lebih riil. Dalam SPP bantuan modal yang diberikan kepada penerima manfaat (kaum perempuan) tahap awal sebesar Rp 1.000.000,- untuk tiap anggota. Akan tetapi penerima manfaat tidak menerima modal dalam jumlah Rp 1.000.000,,- utuh, melainkan ada sejumlah uang yang 15 PTO Penjelasan IV, Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan, jakarta, hal. 59.

54 harus dialokasikan untuk beberapa hal, yakni: (1) Rp 50.000,- untuk tabungan tiap anggota yang sifatnya wajib. Tabungan tersebut nantinya akan difungsikan untuk dana talangan bagi anggota yang tidak mampu membayar angsuran ditiap bulannya. Sistem tersebut dinamakan tanggung renteng. (2) Rp 4.000,- dialokasikan untuk asuransi yang bersifat hibah. Asuransi digunakan untuk membayar angsuran anggota kelompok yang mengalami musibah, seperti kecelakaan, meninggal, sakit bersifat permanen atau yang dianggap tidak mampu untuk mencari uang guna membayar angsuran. (3) Rp 3.000,,- sampai dengan Rp 5.000,- atau sesuai dengan kesepakatan kelompok, yang dialokasikan untuk administrasi dan diberikan kepada pihak UPK. Jadi tiap individu akan menerima dana SPP sebesar Rp. 943.000,- hingga Rp 941.000,- hal ini tergantung pada besar atau kecilnya biaya administrasi yang dikeluarkan. 16 Sebagaimana yang telah dipaparkan oleh beberapa nara sumber yaitu syarat pengajuan pinjaman berupa fotocopy KTP suami istri, dan KK serta sudah memiliki usaha. Adapaun untuk pencairan dana, tidak semua cair 100 % sebab terdapat potongan-potongan yang dipergunakan untuk kepentingan kelompok juga, adapun potongan tersebut adalah digunakan untuk tabungan sebesar Rp. 50.000, potongan yang ke dua adalah untuk asuransi sebesar Rp. 4.000 sedangkan potongan selanjutnya sebesar Rp. 3.000 atau 5.000 sesuai kesepakatan kelompok, dipergunakan untuk administrasi. b. Sistematika Pembayaran Angsuran Dana Pinjaman Angsuran setiap bulannya yang harus dibayar oleh masingmasing penerima manfaat sebesar Rp 104.000,-. Dana Pinjaman SPP dapat dikembalikan dengan jangka waktu setahun. Angsuran bebas dilakukan kapan saja, yang terpenting dalam setahun tersebut pinjaman bisa dilunasi secara tepat waktu. Dengan demikian kita dapat melihat 16 Petunjuk Teknis Operasional PNPM Mandiri Perdesaan

55 bahwa dalam sistem angsuran SPP ke UPK sangat fleksibel sekali. Sehingga mempermudah masyarakat (penerima manfaat) dalam menyetorkan angsuran, dan merasa tidak terlalu terbebani. Dengan kemudahaan dalam pengembalian angsuran ditiap bulannya, apabila terdapat penerima manfaat yang tidak dapat mengembalikan dana pinjaman atau dikenal dengan kredit macet, maka si penerima manfaat yang bersangkutan akan dikenakan sanksi, yaitu namanya akan di black list dan tidak akan diberikan kesempatan kembali untuk meminjam lagi. Hal ini sesuai dengan penuturan dari beragai sumber bahwa angsuran perbulannya sebesar Rp. 104.000 untuk peminjaman sebesar Rp. 1.000.000 dan dapat diangsur selam satu tahun. 17 c. Implikasi Program Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti, kepada kepala desa Gemiring Kidul, bahwa masuknya program SPP mendapat respon yang baik dari masyarakatnya. Karena banyak dari nara sumber mengungkapkan, bahwa mereka sangat tertarik sekali untuk turut serta dalam program SPP tersebut. Dengan adanya bantuan dana (modal usaha) yang diberikan mereka berharap dapat mengembangkan usaha mereka menjadi lebih baik dari yang sebelumnya. Menurut analisa peneliti apa yang telah dilakukan oleh kelompok Krajan I dalam mengikuti program SPP, dipergunakan untuk mengembangkan usaha yang telah dimiliki masing-masing anggota, jadi dalam mengikuti program tersebut anggota kelompok Krajan I secara tidak langsung ekonomi keluarganya meningkat. Jadi penerapan program SPP di kelompok Krajan I adalaj diterapkan untuk penambahan modal usaha yang telah dijalani oleh anggota kelompok. Sedangkan syarat mengikuti program SPP adalah fotocopy KTP suami istri, KK dan sudah mempunyai usaha mikro (seperti 17 Petunjuk Teknis Operasional PNPM Mandiri Perdesaan

56 warung kelontong, jual pulsa, dll.), sistematika pencairannya yaitu modal yang diberikan kepada penerima manfaat (kaum perempuan) tahap awal sebesar Rp 1.000.000,- untuk tiap anggota. Akan tetapi penerima manfaat tidak menerima modal dalam jumlah Rp 1.000.000,,- utuh, melainkan ada sejumlah uang yang harus dialokasikan untuk beberapa hal, yakni: untuk tabungan, asuransi dan administrasi, adapun angsuran pinjaman modal Rp. 1.000.000,00 perbulannya adalah Rp. 104.000, 00 selama satu tahun. Hal tersebut sesuai dengan visi dari PNPM Mandiri yaitu mewujudkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat miskin di perdesaan. Kesejahteraan berarti terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat. Kemandirian berarti mampu mengorganisir diri untuk memobilisasi sumber daya yang ada di lingkungannya, mampu mengakses sumber daya di luar lingkungannya, serta mengelola sumber daya tersebut untuk mengatasi masalah kemiskinan. 18 2. Analisis peranan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dalam pertumbuhan ekonomi di Desa Gemiring Kidul Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara. Usaha rumahan (home industry) yang dikelola perempuan di Desa Gemiring Kidul ini adalah salah satu bentuk usaha peningkatan ekonomi keluarga yang dilakukan oleh perempuan. Namun, usaha tersebut terkadang mengalami masalah pada permodalan. Dengan adanya kegiatan Simpan Pinjam Permpuan yang merupakan program kegiatan dari PNPM Mandiri Perdesaan, di Desa Gemiring Kidul terdapat 11 kelompok Simpan Pinjam Perempuan. Program SPP yang di keluarkan oleh PNPM Mandiri sangat membantu para anggotanya, diantaranya adalah kelompo PKK Krajan I, dimana kelompok PKK Krajan I beranggotakan 11 orang anggota, masingmasing anggota mempunyai usaha yang dirintis bersama semua saling 18 Petunjuk Teknis Operasional PNPM Mandiri Perdesaan

57 mendukung. Hal ini lah yang menjadikan usaha berkembang dan otomatis perekonomian ikut tumbuh. Latar belakang pengusulan kegiatan SPP oleh anggota kelompok Krajan I adalah kurangnya modal pada usaha yang yang dijalankan. Jenis usaha anggota kelompok pemanfaat SPP Krajan I sesuai dalam proposal usulan SPP perguliran adalah berdagang, jahit dan pertanian. Kondisi dan perkembangan usaha dari 11 (sepuluh) anggota SPP Krajan I sebelum mendapatkan pinjaman modal rata-rata mengalami kesulitan pada permodalan. Hal ini disebabkan karena usaha anggota kelompok merupakan usaha rumahan atau milik pribadi sehingga modal yang digunakan adalah modal pribadi. Kondisi dan perkembangan usaha dari 11 anggota kelompok SPP Krajan I yang diperoleh melalui wawancara menunjukkan bahwa seluruh anggota menyebutkan kondisi usaha mereka mengalami kesulitan pada permodalan. Namun setelah mendapatkan pinjaman modal dari SPP PNPM Mandiri Perdesaan, kondisi usaha yang dijalankan mengalami kemajuan. Anggota kelompok yang mempunyai tanggungan anak yang masih bersekolah merasakan kebutuhan pembiayaan sekolah anak menjadi terbantu setelah mengikuti program SPP. Bagi sebagian anggota kelompok, terdapat anggota kelompok yang menyatakan bahwa pinjaman yang diberikan sebenarnya telah mampu mencukupi sebagai modal usaha, namun sebagian lainnya merasa bahwa modal yang diberikan belum mampu mencukupi permodalan usaha. SPP di desa Gemiring Kidul Nalumsari Jepara memiliki peran terhadap peningkatan ekonomi keluarga, hal ini dibuktikan dari hasil wawancara yaitu terpenuhinya kebutuhan hidup secara layak sebanyak, mampu menyekolahkan anak, mampu mengembangkan usahanya dan mampu mendapatkan ketentraman hidup. Adapun data yang peneliti peroleh dari hasil wawancara dengan anggota SPP Karajan I adalah sebagai berikut:

58 Tabel 4.1 Pertumbuhan Ekonomi Kelompok SPP Krajan I 19 Pendapatan per bulan No Nama Usaha Tahun 2016 Tahun 2017 1 Turiah Dagang 4-5 juta + 6 Juta 2 Siti Nikmah Penjahit 1,5-2 juta + 2,5 juta 3 Musthofiyah Dagang + 2 juta + 3 juta 4 Suntasi Dagang + 2 juta + 3 juta 5 Noor Aini Penjahit 1 1,5 juta + 2 juta 6 Yatini Penjahit 1,5-2 juta + 2,5 juta 8 Meidiawati Dagang + 4 Juta + 4,5 Juta 9 Sri Suyati Dagang + 1,5 juta + 2 juta 10 Rubiyati Pertanian + 1,5 juta + 2 juta 11 Siti Munikhah Penjahit + 2 juta + 3 juta Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa setiap usaha yang dijalankan oleh masing-masing anggota mengalami peningkatan, ini semua tidak terlepas dari program SPP yang dicanangkan oleh PNPM Mandiri Perdesaan. 3. Analisis faktor pendukung dan penghambat pada pelaksanaa SPP di Desa Gemiring Kidul Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara. Faktor pendukung pada kegiatan SPP didesa Gemiring Kidul Nalumsari Jepara antara lain adalah : a. Prosedur menjadi anggota SPP dan pencairan mudah b. Besar dana pinjaman dan waktu pengembalian yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. c. Reward bagi anggota yang melakukan pengembalian secara tertib 19 Hasil wawancara dengan Rubiati selaku ketua kelompok Krajan I Desa Gemiring Kidul, tanggal 9 Agustus 2017, jam 09.00 WIB selesai.

59 d. Hubungan antar anggota yang terjalin erat karena tempat tinggal mereka berdekatan. Faktor penghambatnya adalah sebagai berikut : a. Tidak semua anggota SPP aktif dalam pertemuan rutin antar anggota. b. Sosialisasi dari pihak PNPM Mandiri Perdesaan yang dirasa kurang. c. Jadwal penyuluhan yang tidak pasti d. Adanya kelompok yang tidak memiliki usaha namun ingin membentuk kelompok SPP. Jika ditinjau dari ketentuan dasar SPP sebagaimana yang terdapat dalam PTO PNPM Mandiri bahwa a. Ketentuan dasar SPP Ketentuan dasar dalam kegiatan SPP meliputi: 1) Kemudahan Kemudahan artinya masyarakat miskin dengan mudah dan cepat mendapatkan pelayanan pendanaan kebutuhan tanpa syarat agunan. 2) Terlembagakan Terlembagakan artinya dana kegiatan SPP disalurkan melalui kelompok yang sudah mempunyai tata cara dan prosedur yang baku dalam pengelolaan simpanan dan pengelolaan pinjaman. 3) Keberdayaan Keberdayaan artinya proses pengelolaan didasari oleh keputusan yang professional oleh kaum perempuan dengan mempertimbangkan pelestarian dan pengembangan dana bergulir guna meningkatkan kesejahteraan. 4) Pengembangan Pengembangan artinya setiap keputusan pendanaan harus berorientasi pada peningkatan pendanaan sehingga meningkatkan pertumbuhan aktivitas ekonomi masyarakat pedesaan.

60 5) Akuntabilitas Akuntabilitas artinya dalam melakukan pengelolaan dana bergulir harus dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat. 20 Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa faktor yang mendukung dalam program SPP di Desa Gemiring Kidul sesuai dengan teori yaitu unsur kemudahan, yaitu, proses pendaftara mudah, pencairan mudah, orientasi terhadap pertumbuhan ekonomi sudah terwujud. Sedangkan jika ditinjau dari segi sasaran, bentuk dan ketentuan kelompok, SPP di desa Gemiring Kidul sudah memenuhi ketentuan yang dibikin oleh pihak PNPM Mandiri yaitu : dari segi sasaran program, SPP digunakan untuk warga msikin, dan bentuk kegiatannya adalah dipergunakan untuk penambahan modal usaha, dari segi ketentuan kelompok memiliki kegiatan yang dikelola yang saling mengenal satu dengan yang lainnya. Sebagaimana ketentuannya sebagai berikut: a. Sasaran, Bentuk Kegiatan, dan Ketentuan Kelompok SPP 1) Sasaran Program Sasaran program SPP adalah rumah tangga miskin yang produktif yang memerlukan pendanaan kegiatan usaha ataupun kebutuhan sosial dasar melalui kelompok simpan pinjam perempuan yang sudah ada di masyarakat. 2) Bentuk Kegiatan Bentuk kegiatan SPP adalah memberikan dana pinjaman sebagai tambahan modal kerja bagi kelompok kaum perempuan yang mempunyai pengelolaan dana simpanan dan pengelolaan dana pinjaman. 3) Ketentuan Kelompok SPP Ketentuan kelompok SPP adalah: a) Kelompok yang dikelola dan anggotanya perempuan, yang satu sama saling mengenal, memiliki kegiatan tertentu dan 20 Petunjuk Teknis Operasional PNPM Mandiri Perdesaan, hal. 2.

61 pertemuan rutin yang sudah berjalan sekurang-kurangnya satu tahun. b) Mempunyai kegiatan simpan pinjam dengan aturan pengelolaan dan simpanan dan dana pinjaman yang telah disepakati. c) Telah mempunyai modal dan simpanan dari anggota sebagai sumber dana pinjaman yang diberikan kepada anggota. d) Kegiatan pinjaman pada kelompok masih berlangsung dengan baik. e) Mempunyai organisasi kelompok dan administrasi secara sederhana. 21 Jadi analisa peneliti mengenai faktor pendukung dan penghambat yang terjadi dalam pelaksanaan program SPP yang dicanangkan oleh PNPM Mandiri adalah terdapat pada pihak kelompok maupun pihak penyelenggara. Adapun faktor pendukungnya adalah: prosedur menjadi anggota SPP dan pencairan mudah, besar dana pinjaman dan waktu pengembalian yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan, Reward bagi anggota yang melakukan pengembalian secara tertib, dan hubungan antar anggota yang terjalin erat karena tempat tinggal mereka berdekatan. Sedangkan faktor penghambatnya adalah : tidak semua anggota SPP aktif dalam pertemuan rutin antar anggota, sosialisasi dari pihak PNPM Mandiri Perdesaan yang dirasa kurang, jadwal penyuluhan yang tidak pasti, dan adanya kelompok yang tidak memiliki usaha namun ingin membentuk kelompok SPP. 21 PTO Penjelasan IV, Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan, jakarta, hal. 59.