PENDAHULUAN Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bebas tanpa hambatan tarif maupun non-tarif. Dari total. penduduk Indonesia. Indonesia dengan SDM dan SDA nya

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja praktik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proyek. Kudus dikenal sebagai kota penghasil rokok (kretek)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. C I T Y H O T E L B I N T A N G 3 D I S E M A R A N G I m a n t a k a M u n c a r

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Proses kajian yang digunakan dalam merancang Green Park Mall di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN FISIK BANGUNAN TPI JUWANA 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI. R. Arry Swaradhigraha, 2015 MUSEUM SEJARAH PERJUANGAN RAKYAT INDONESIA DI BANDUNG

CITY HOTEL BINTANG EMPAT DI SEMARANG

Pekerjaan Plat Lantai dan Instalasi Pipa Listrik pada Vihara Cinta Kasih Palembang BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PERANCANGAN. di Kota Malang dibutuhkan suatu metode yang merupakan penjelas tentang

BAB I PENDAHULUAN. No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi pada pasal 1 ayat (1) disebutkan

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks

RUMAH SUSUN SEDERHANA MILIK di CENGKARENG JAKARTA BARAT

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

CLUB HOUSE DI SEMARANG INTERNASIONAL GOLF COURSE PENEKANAN DESAIN PORT-MODERN

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang dikeluarkan oleh negara serta mencatat pengeluaran negara secara detail. Untuk

BAB I PENDAHULUAN ETIKA PROFESI PRAKTIK ARSITEKTUR I-1 BAB I

Organisasi merupakan suatu wadah yang memiliki dimensi sistem sosial dan. kepentingan bersama, karena terdiri dari sejumlah individu yang mempunyai

perencanaan dan pembangunan suatu sekolah dasar. Tanpa adanya jalan yang mengajar terdiri dari enam hari dalam seminggu, kegiatan tersebut menjadi

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah bidang bangunan. Pembangunan gedung-gedung saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Proyeksi Proporsi Penduduk di Indonesia (%) 0-14 Tahun Tahun > 65 Tahun

LINKING CORRIDOR TERMINAL DAN TRANSIT HOTEL BANDARA SOEKARNO - HATTA

Perkembangan golf yang signifikan tidak terlepas dari pembangunan lapangan golf yang berkelanjutan di Indonesia. 2 Jumlah peminat golf dari tahun ke t

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

TERMINAL BANDAR UDARA AHMAD YANI SEMARANG

BAB III METODE PERANCANGAN

2.8 Kajian dan konsep figuratif rancangan (penemuan bentuk dan ruang). 59 bagian 3 hasil Rancangan dan pembuktiannya Narasi dan Ilustrasi

Redesain Lembaga Pendidikan Bahasa Asing Private Quick English Course (PQEC) Institute di Cimahi, Jawa Barat


BAB I PENDAHULUAN. Redesain Pasar Umum Sukawati. 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN KAMPUS UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA

dua orang yang tidak akan pernah tergantikan dalam hidupku. Serta untuk kalian semua yang selalu memberiku semangat.

BAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses

Tetapi mendesain bukan hanya sebatas pada mendapatkan sebuah tema, melainkan bagaimana pengaplikasiannya ke bentuk nyata dan visual. Menurut beliau, d

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

lib.archiplan.ugm.ac.id

BAB I. A. LATAR BELAKANG Perkembangan dunia kereta api di negara-negara sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat berusaha mendidik mahasiswanya agar dapat menjadi SDM yang

PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA AHMAD YANI SEMARANG

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM

BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan

CHAPTER I : LATAR BELAKANG

POOL TAKSI BLUE BIRD GROUP CIPUTAT JLN. RAYA CIPUTAT, KEBAYORAN LAMA, JAKARTA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM ( DOKUMEN UNTUK SIDANG UJIAN )

4.10 Rancangan Detail Arsitektural Khusus

1.2. Maksud dan Tujuan Praktek Profesi Maksud Praktek Profesi Tujuan Praktek Profesi

TA 91. golf side town house. di Semarang. s a n t y l u s i a n i l2b BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. RUMAH SAKIT UMUM TARUTUNG [Pick the date] 1.8. Latar Belakang. ARSITEKTUR FUNGSIONAL Page 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan kehidupan manusia. Alangkah lebih baiknya. Terlebih lagi jika ingin mendalami segala sesuatu yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. 1.5 Metodologi Penelitian. 1.1 Latar Belakang. Metodologi yang digunakan untuk. Pembangunan sarana fisik di

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Tradisional, Ruang untuk Masyarakat yang semakin Terpinggirkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI III-1

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB I PENDAHULUAN REDESAIN MUSEUM JAWA TENGAH RONGGOWARSITO 1.1. LATAR BELAKANG

Asrama Mahasiswa Institut Teknologi Indonesia

STUDIO TUGAS AKHIR (TKA- 490) ARSITEKTUR METAFORA BAB I PENDAHULUAN

Halaman Judul... i Abstrak... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... x Daftar Diagram...

1.4 Metodologi Penelitian

BAB 3 METODE PERANCANGAN. metode perancangan yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Metode

BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN CATATAN DOSEN PEMBIMBING HALAMAN PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TERMINAL BUS KELAS A DI BOGOR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PERANCANGAN. seseorang pernah melakukan hal yang berkaitan dengan rancang-merancang, tentu

BAB I PENDAHULUAN. 1. Judul. 2. Pengertian Judul COMPUTER CENTRE

REDESAIN PASAR RUMPUT JAKARTA SELATAN MENJADI PASAR MODERN

GEDUNG PAMERAN SENI RUPA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun sekelompok bangunan yang memfasilitasi kegiatan penelitian dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penting, mengingat bahwa fasilitas ruang parkir merupakan bagian dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH DI KABUPATEN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditorium Universitas Diponegoro 2016

BAB III METODE PERANCANGAN

Gambar 65. Tipikal Karakter Penanaman Tropis pada Area Masuk Perumahan

Penataan dan Pengembangan Obuek Wisata Pantai Widuri di Pemalang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

UTARINA KUSMARWATI BAB I PENDAHULUAN

PUSAT DESAIN SURABAYA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR RICHARD MEIER

BAB III METODE PERANCANGAN

Transkripsi:

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan Arsitektur dewasa ini sangat pesat terlihat dari dikeluarkannya UU Arsitek dimana seorang professional Arsitek kini sudah memiliki ruang yang luas dan terlindungi untuk bergabung dalam dunia praktek sebagai seorang professional, ditambah lagi kini memasuki era MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) memungkinkan arsitek maupun pelaku konstruksi berpraktek lintas negara. Dalam menghadapi pasar perdagangan bebas, Arsitek Indonesia harus siap bersaing dengan tenaga kerja asing yang masuk ke dalam negeri serta meningkatkan kompetensi untuk bisa bekerja secara internasional. Arsitek yang professional harus bisa secara kreatif menghadapi persoalan persoalan arsitektural secara kritis. Namun, kreatif saja tidak bisa menjadi patokan. Dibutuhkan etika dalam berprofesi untuk merespon peraturan peraturan yang berlaku. Selama menempuh pendidikan profesi arsitek ini penulis banyak mendapatkan pengalaman - pengalaman penting dalam berpraktek professional bersama konsultan dimana penulis ditempatkan. Konsultan tersebut adalah PT. Architama Cipta Persada dimana selama magang di konsultan tersebut penulis banyak dihadapkan dengan proses perencanaan maupun dihadapkan langsung dengan proses pelaksanaan. Proses pembelajaran yang didapat melalui proses perencanaan beberapa proyek seperti Golf Course Adisutjipto Yogyakarta dimana penulis dihadapkan dengan berbagai macam proses perencanaan dan permasalahannya. Berstatus sebagai bangunan renovasi, bangunan ini didesain untuk bisa memperbaiki desain sebelumnya baik dalam hal estetik maupun kenyamanan pengguna. Kenyamanan yang dituju adalah dengan memperbarui pola hubungan ruang dengan mengubah beberapa penempatan ruang untuk mendapatkan pola ruang yang lebih efektif. Dari itu penulis selaku assisten arsitek berkesempatan untuk ikut dalam proses pengambilan keputusan untuk mendapatkan hasil rancangan yang bisa memperbaiki dari desain sebelumnya. Selain itu konteks lokasi menjadi permasalahan tersendiri untuk bangunan ini. Berlokasi di samping landasan bandara Adisutjipto membuat bangunan ini terpapar kebisingan pesawat tiap harinya. Meningkatnya aktifitas bandara tiap tahunnya membuat lalu lintas Randy Adrian 16515032 1

pesawat tiap harinya ikut meningkat dan memberikan efek kebisingan terhadap bangunan ini. Hal ini menjadi perhatian penulis karna didalam perancangan bangunan ini hal tersebut tidak terlalu di perhatikan oleh tim perencana khususnya ruang ruang yang berhadapan langsung dengan landasan Bandara Adisutjipto. Dalam tulisan ini akan dilakukan evaluasi berdasarkan permasalahan diatas terhadap rancangan bangunan Padang Golf Adisutjipto Yogyakarta mengenai syarat standar kenyamanan bangunan yang mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 29 Tahun 2006 Tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung mengenai Standar Kenyamanan Hubungan antar ruang dan juga Standar Kenyamanan Kebisingan bangunan. Dengan evaluasi tersebut diharapkan nantinya dapat menghasilkan kritik terhadap hasil rancangan sehingga kedepannya bisa menjadi patokan maupun pedoman dalam perancangan bangunan sejenis maupun bangunan yang memiliki prinsip yang sama. - Spesifikasi Proyek - Proyek : Renovasi Padang Golf Adisutjipto Yogyakarta - Jenis Bangunan : Fasilitas Golf - Jenis Proyek : Renovasi - Lokasi Proyek : Lanud Adisutjipto Yogyakarta - Tim Leader : Ahmad Saifudin Mutaqi IAI AA - Arsitek : Yanur Iwan Pandria IAI - Asisten Arsitek : Randy Adrian, S.Ars - Luas Lantai : 982,52 m 2 - Jumlah Lantai : 1 Lantai - Pemilik : PUSKOPAU Adisutjipto Yogyakarta - Konsultan Perencana : PT. Architama Cipta Persada Randy Adrian 16515032 2

Gambar 1 Perspektif Sumber: PT. Architama Cipta Persada Sky Golf Course Adisutjipto merupakan fasilitas Golf yang berlokasi di Pangkalan Udara Adisutjipto Yogyakarta. Fasilitas Golf ini merupakan milik PUSKOPAU Adisutjipto Yogyakarta. Dalam perkembangannya Fasilitas Golf ini sering digunakan untuk Turnamen - turnamen Golf di Yogyakarta maupun tingkat region yang lebih tinggi. Dengan kondisi bangunan yang telah lama tidak dipugar membuat kesan bangunan Club House ini terlihat seperti bangunan lama dengan beberapa bagian terlihat membutuhkan perbaikan seperti material atap yang sudah mulai berubah warna dan beberapa bagian bangunan yang perlu perbaikan khusus. Proyek ini merupakan proyek renovasi bangunan Club House Adisutjipto dalam rangka penyegaran kembali fasilitas yang ada pada Club House tersebut. Pada proyek ini dilakukan beberapa rekonstruksi bagian bangunan dengan beberapa penambahan ruang dan area area yang dipertahankan sistem strukturnya. Gambar 2 Eksisting Sumber: PT. Architama Cipta Persada Randy Adrian 16515032 3

Proyek ini dilaksanakan dibawah konsultan PT. Architama Cipta Persada dengan Tim Leader Ir. Ahmad Saifudin IAI AA dan Arsitek Iwan Pandria IAI serta penulis menempati posisi sebagai asisten arsitek. Konsultan ini merupakan Konsultan Design & Build sehingga proses perencanaan maupun pelaksanaan dilakukan oleh konsultan yang sama. Dari kondisi bangunan sudah terlihat merupakan fokus utama dalam perbaikan bangunan Club House ini, kondisi bangunan yang sudah lama sehingga membutuhkan beberapa perbaikan maupun pemugaran. Selain itu, manajemen yang masih kekeluargaan menjadi perkembangan dari bisnis Club House ini sendiri harus dibenahi sehingga bisa berkembang kedepannya dengan melibatkan profesional - profesional di bidang Golf. Dari permasalahan yang ada membuat bangunan ini membutuhkan rekonstruksi bangunan secara menyeluruh dengan beberapa bagian bangunan eksisting dipertahankan seperti struktur utama ruang - ruang utama dan beberapa bagian ruang dari bangunan. Hal tersebut nantinya akan menciptakan bangunan Club House ini bisa menunjang secara maksimal terhadap kegiatan - kegiatan yang akan dilaksanakan di Club House ini, seperti turnamen - turnamen Golf yang membutuhkan banyak Locker Room untuk pesertanya dibandingkan dengan yang tersedia saat ini. Dari segi manajemen sendiri akan di tangani oleh Profesional - profesional dibidang bisnis Golf sehingga perkembangan dari Club House ini bisa menjadi lebih baik untuk kedepannya. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Club House Adisutjipto ini yaitu dengan mengumpulkan data melalui diskusi terhadap klien dan merekam site eksisting dan bangunan eksisting seterusnya mengkaji literatur terkait peraturan dan regulasi yang berlaku, kemudian dilakukan analisis terkait data yang didapat untuk mendapatkan rancangan yang bisa memenuhi kebutuhan terkait desain perancangan. Dalam perancangan Golf Adisutjipto ini menggunakan metode FastTrack dimana desain berjalan paralel terhadap proses pelaksanaan konstruksi bangunan. Pelaksanaan dilakukan berbarengan dengan berjalannya aktifitas Golf, sehingga dituntut adanya sequens pekerjaan sehingga antara pelaksanaan konstruksi dan kegiatan yang sedang berlangsung tidak saling bersinggungan secara langsung. Randy Adrian 16515032 4

Gambar 3 Alur Pengunjung Sumber: PT. Architama Cipta Persada Tahap analisis dilakukan terhadap data eksisting yang dikumpulkan melalui survey lapangan terhadap program ruang eksisting bangunan. Dari data tersebut dianalisis berbagai aspek terkait layout ruang dan juga fungsi - fungsi ruang yang akan dilakukan renovasi. Pada eksekusi desain dilakukan beberapa perubahan pada fisik bangunan khususnya pada area locker, bentuk atap, penambahan ruang Gm serta ruang VIP. BEFORE AFTER Gambar 4 Eksisting & hasil Rancangan Sumber: PT. Architama Cipta Persada Perubahan fisik yang sangat jelas terlihat yaitu pada perubahan bentuk fisik atap. Dengan atap yang ditinggikan sekitar 2,3 m memberikan kesan bangunan menjadi lebih megah dibandingkan dengan bangunan sebelumnya. Selain atap area yang mendapat renovasi menyeluruh adalah pada bagian Locker Room. Pada Locker room baru diberi sentuhan modern dengan jumlah Locker dan shower jauh lebih banyak dibandingkan sebelumnya, hal ini merespon kebutuhan ruang tersebut dalam penggunaan pada turnamen - turnamen yang sering diadakan di Club House ini. Pada pelaksanaannya proyek ini dilaksanakan dengan metode Fasttrack dimana Proses desain dan Pelaksanaan berjalan secara serempak. Hal tersebut dikarenakan Randy Adrian 16515032 5

kebutuhan akan waktu yang mendesak dalam pengoperasian Fasilitas Golf ini. Selain menggunakan metode Fasttrack, pelaksanaan konstruksi bangunan ini juga berbarengan dengan pengoperasian/aktivitas member Golf sehingga dibutuhkan manajemen pelaksanaan konstruksi yang tersusun agar tidak terjadi bentrokan penggunaan ruang oleh member dan pengerjaan oleh pekerja konstruksi. Oleh karena itu disusun jadwal pengerjaan bagian bagian bangunan sehingga dapat dilakukan pengalihan penggunaan ruang oleh member yang melakukan aktivitas golf. 1.2. Rumusan Permasalahan 1.2.1. Permasalahan Umum Apakah hasil rancangan Padang Golf Adisutjipto Yogyakarta sudah memenuhi syarat standar kenyamanan bangunan terkait kenyamanan ruang gerak dan hubungan antarruang serta kebisingan bangunan? 1.2.2. Permasalahan Khusus - Bagaimana hasil rancangan bangunan Padang Golf Adisutjipto terhadap kenyamanan ruang gerak dan hubungan antar ruang? (SPC 18, SPC 27) - Bagaimana hasil rancangan bangunan Padang Golf Adisutjipto Yogyakarta terhadap standar kebisingan bangunan? (SPC 18, SPC 27) 1.3. Tujuan - Menunjukkan hasil rancangan bangunan Golf Course Adisutjipto Yogyakarta terhadap kenyamanan ruang gerak dan hubungan antar ruang - Menunjukkan hasil rancangan bangunan Golf Course Adisutjipto Yogyakarta terhadap standar kebisingan bangunan 1.4. Sasaran Melakukan evaluasi terhadap hasil perancangan Proyek Padang Golf Adisutjipto Yogyakarta dengan cara menganalisis berbagai permasalahan mengenai syarat kenyamanan bangunan yang nantinya akan dinilai sebagai bahan kritik arsitektur untuk menghasilkan desain arsitektur yang lebih baik. Randy Adrian 16515032 6

1.5. Batasan Permasalahan Evaluasi ini dilakukan sebatas rancangan gedung Padang Golf Adisutjipto Yogyakarta terhadap syarat kenyamanan bangunan terkait hubungan antar ruang dan kebisingan. Parameter penilaian diambil dari standar yang ditetapkan oleh peraturan pemerintah seperti; Peraturan Menteri PU, Keputusan Menteri Lingkungan hidup serta standar berdasarkan teori yang relevan terhadap permasalahan yang diangkat. 1.6. Metode Evaluasi Metode evaluasi pada penulisan ini menggunakan metode komparasi antara Hasil Rancangan terhadap kajian yang digunakan. Kajian yang digunakan berupa peraturan dan juga standar standar yang dikeluarkan oleh instansi maupun teori yang relevan terhadap permasalahan yang diangkat. 1.7. Metode Pengumpulan Data Evaluasi ini dilakukan dengan menggunakan data yang dikumpulkan dan diolah untuk menghasilkan kritik arsitektur. Data yang dikumpulkan dibagi menjadi 2, yaitu: 1.7.1. Data Primer - Data yang dikumpulkan berdasarkan pengalaman selama mengikuti magang di PT. Architama Cipta Persada dalam perancangan Padang Golf Adisutjipto Yogyakarta. Pengalaman dalam proses peracangan dan pengambilan keputusan dengan melibatkan pihak konsultan perencana maupun sub konsultan serta pemilik proyek. - Produk Dokumen Pra-rancangan Golf Course Adisutjipto Yogyakarta berupa Denah, Tampak, Potongan, Perspektif serta beberapa dokumen laporan proses konstruksi. 1.7.2. Data Sekunder Data yang dikumpulkan berupa kajian teori serta literature literature yang relevan terhadap permasalahan yang diangkat, yaitu berupa syarat kenyamanan bangunan seperti yang tercantum dalam SNI serta panduan standar standar yang berlaku. Randy Adrian 16515032 7

1.8. Sistematika Penulisan - Bab 1 Pendahuluan Pada bab ini berisi tentang latar belakang yang merumuskan permasalahan yang diangkat, Spesifikasi Proyek, Peta Permasalahan, Tujuan, Sasaran, Batasan Permasalahan, Metode Pengumpulan Data, Sistematika Penulisan, Keterkaitan Proyek Terhadap Kriteria Kinerja Profesional Arsitek dan Kerangka Berfikir. - Bab 2 Kajian Referensi Pada bab ini akan menjelaskan teori teori arsitektur serta literature literature yang digunakan dalam penulisan ini serta pengalaman pengalaman yang dialami penulis selama melakukan kegiatan magang di Konsultan yang nantinya akan digunakan sebagai parameter evaluasi terhadap permasalahan yang diangkat. - Bab 3 Analisis dan Evaluasi Rancangan Pada bab ini akan membahas analisis dan evaluasi proyek yang dipilih berdasarkan data data yang dikumpulkan dengan menggunakan parameter yang telah ditentukan pada bab sebelumnya sehingga didapat beberapa aspek yang akan dievaluasi. - Bab 4 Kesimpulan dan Rekomendasi Pada bab ini akan membahas hasil dari evaluasi yang dilakukan berdasarkan parameter yang telah ditentukan untuk menjawab permasalahan permasalahan yang diangkat. Hasil evaluasi tersebut diharapkan bisa menjadi rekomendasi dan masukan bagi penulis dan objek yang dievaluasi. Randy Adrian 16515032 8

1.9. Kerangka berfikir Gambar 5 Kerangka Berfikir Sumber: Penulis Randy Adrian 16515032 9