perencanaan dan pembangunan suatu sekolah dasar. Tanpa adanya jalan yang mengajar terdiri dari enam hari dalam seminggu, kegiatan tersebut menjadi

Transkripsi

1 BAB. V KESIMPULAN Kesimpulan Akses atau jalan merupakan hal yang perlu di perhatikan di dalam perencanaan dan pembangunan suatu sekolah dasar. Tanpa adanya jalan yang memadai maka kelangsungan belajar mengajar akan terganggu. Kegiatan belajar mengajar terdiri dari enam hari dalam seminggu, kegiatan tersebut menjadi kegiatan rutin yang dilakukan oleh pelaku kegiatan. Kegiatan yang terus menerus dilakukan membutuhkan suatu sarana yakni dengan akses yang memadai untuk mencapai sekolah. Dengan akses yang baik maka akan mempengaruhi kelancaran sistim pembelajaran yang berkelanjutan. Beberapa jenis akses atau jalan dengan karakter yang dimiliki ternyata membawa pengaruh terhadap kondisi sekolah. Akses dapat mempengaruhi tipe dan karakter dari suatu kondisi bangunan sekolah. Temuan ini adalah hasil kesimpulan yang dapat menjawab pertanyaan penelitian, dimana pertanyaan tersebut adalah: Bagaimana kelas jalan mempengaruhi tipe bangunan sekolah dasar negeri di Kecamatan Ngaglik?. Berikut ini adalah penjelasan sekaligus jawaban dari pertanyaan penelitian dengan melihat dari sisi yang mempengaruhi yakni adalah akses (kelas jalan), serta sisi yang dipengaruhi yaitu kondisi fisik bangunan sekolah dasar negeri di Kecamatan Ngaglik 155

2 1. Tipe Sekolah Dasar di Jalan Arteri Sekunder Bangunan sekolahnya memiliki fasilitas sangat baik diantara bangunan sekolah yang terdapat di kelas jalan lain secara fisik dan non fisik (fisik berupa sarana yang memadai dan non fisik berupa jumlah siswa >200 anak) Memiliki tingkat kebisingan dan kriminal yang paling tinggi, karena jenis kendaraan yang melintas di jalan ini paling banyak dan ramai. Bangunan sekolah terletak di area padat bangunan. Ruang belajar yang tersedia sesuai dengan rata-rata siswa yang ada, untuk tiap jenjang kelas memiliki ruang ganda sesuai dengan jumlah siswa. Memiliki ruang bersama atau dinding antar kelas dapat dibuka tutup, sehingga ruang tersebut dapat digunakan untuk kegiatan besar. Memiliki lahan terbuka yang besar dapat digunakan untuk kegiatan di luar kelas. Layout ruang belajar bervariasi, menggunakan sistim klasikal dan menggunakan sistim modern. Lahan untuk pengembangan tidak ada. 2. Tipe Sekolah Dasar Negeri di Jalan Kolektor Bangunan sekolah memiliki fasilitas yang baik secara fisik dan non fisik (fisik berupa sarana dan prasarana yang memadai dan non fisik berupa jumlah siswa anak). Memiliki tingkat kebisingan dan kriminal yang tinggi, karena jenis kendaraan yang melintas di jalan ini banyak dan ramai. 156

3 Ruang belajar yang tersedia sesuai dengan rata-rata siswa yang ada, untuk tiap jenjang kelas memiliki ruang ganda sesuai dengan jumlah siswa. Memiliki ruang bersama atau dinding antar kelas dapat dibuka tutup, sehingga ruang tersebut dapat digunakan untuk kegiatan besar. Layout ruang belajar bervariasi, menggunakan sistim klasikal dan menggunakan sistim modern. Lahan untuk pengembangan sulit ditemukan. 3. Tipe Sekolah Dasar Negeri di Jalan Lokal Bangunan sekolah memiliki fasilitas yang cukup baik secara fisik dan non fisik (fisik berupa sarana dan prasarana yang memadai dan non fisik berupa jumlah siswa anak). Memiliki tingkat kebisingan dan kriminal yang tidak terlalu tinggi, karena jenis kendaraan yang melintas lebih sedikit. Ruang belajar yang tersedia sesuai dengan jumlah rata-rata siswa yang ada. Tidak memiliki ruang bersama atau dinding antar ruang kelas sifatnya masiv sehingga tidak dapat digunakan untuk kegiatan besar. Layout ruang belajar hanya menggunakan sistim klasikal. Lahan untuk pengembangan masih bisa ditemukan. 4. Tipe Sekolah Dasar Negeri di Jalan Lingkungan Bangunan sekolah memiliki fasilitas yang sederhana baik secara fisik dan non fisik (fisik berupa sarana dan prasarana yang tidak memadai dan jumlah siswa yang sedikit <100 anak). 157

4 Memiliki tingkat kebisingandan kriminal yang sangat rendah, di mana jenis kendaraan yang melintas hanya sedikit. Ruang belajar yang tersedia sesuai dengan jumlah rata-rata siswa yang ada. Tidak memiliki ruang bersama dan dinding antar ruang masiv. Layout ruang belajar hanya menggunakan sistim klasikal. Lahan untuk pengembangan masih banyak ditemukan di sekitar lokasi sekolah. Rekomendasi Untuk menyesuaikan dampak yang ditimbukan oleh kelas jalan terhadap bangunan, berikut beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan dalam perencanaan sekolah dasar negeri: i. Pengamanan bangunan disesuaikan dengan tingkat kebisingan dan tingkat kriminalitas, sehingga bangunan sekolah dapat melindungi pengguna dan aset yang ada. Pengamanan bangunan berupa: pemilihan pagar, pemilihan material, pemilihan sistim bukaan bangunan, pemilihan jumlah pintu masuk, dll) ii. Ruang belajar disesuaikan dengan jumlah pengguna, sehingga didalam kegiatan belajar menjadi nyaman dan efektif. iii. Ruang untuk kegiatan bersama harus tersedia, untuk dapat menunjang jalannya kegiatan yang membutuhkan ukuran ruang yang lebih besar. iv. Layout belajar disesuaikan dengan mata pelajaran yang ada, sehingga hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan. 158

5 v. Ruang terbuka harus mampu menampung kegiatan bersama di luar ruangan dan kegiatan bersama, sehingga ukurannya disesuaikan dengan penggunanya. vi. Pengembangan sekolah untuk masa yang akan datang disesuaikan dengan ketersediaan lahan yang ada, jika lahan tidak dapat ditemukan maka sistim pengembangan vertikal bisa menjadi solusi. Jika lahan pembangunan masih dapat ditemukan sekitar lokasi sekolah, maka pengembangan tidak perlu secara vertikal namun memanfaatkan lahan yang ada. Saran Mengetahui bagaimana akses berpengaruh terhadap tipe bangunan sekolah, maka seharusnya didalam perencanaan dan perancangan dengan beberapa hal berikut: i. Mengetahui jalan yang ada di sekitar lokasi site bangunan sekolah sangat penting, dimana hal tersebut dapat membantu untuk mendapatkan konsep rancang bangun sesuai dengan kebutuhan sekolah dilihat dari karakter jalan. ii. Perencanaan, pembangunan dan renovasi sekolah dasar tidak seharusnya dengan menggunakan standar rancang bangun yang telah ada. Namun pembangunan, perencanaan maupun renovasi suatu bangunan sekolah dasar lebih berdasarkan karakter jalan dan lokasi site yang ada. Dengan begitu desain yang dihasilkan akan lebih optimal sesuai dengan kebutuhan bangunan. Temuan diatas merupakan hasil dari pengamatan sekolah dasar yang ada di Kecamatan Ngaglik. Hasil tersebut dapat menjadi pertimbangan untuk para desainer atau perencana bangunan khususnya untuk sekolah dasar. Dengan 159

6 memperhatikan akses atau jalan diharapkan mampu menghasilkan desain yang sesuai dengan kebutuhan suatu sekolah, desain yang memang benar-benar dibutuhkan dan diperlukan. Dengan begitu dalam merencanakan dan mendesain sekolah dasar tidak hanya menggunakan informasi dan standar pembangunan sekolah yang ada, tetapi juga memperhatikan site bangunan serta kondisi dan karakter jalan yang ada. 160