BAB II KAJIAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang

BAB II LANDASAN TEORI. Disiplin mempunyai makna yang luas dan berbeda beda, oleh karena itu. batasan lain apabila dibandingkan dengan ahli lainnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam aspek kehidupan

saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR,DAN HIPOTESIS. kewajiban belajar secara sadar dan menaati peraturan yang ada di lingkungan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

1. PENDAHULUAN. Pendidikan, sebagaimana yang tercantum dalam undang-undang sisdiknas No.

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. belajar mengajar. Agar proses belajar mengajar lancar, maka seluruh siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan metode pengajaran yang tepat. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan. sengaja agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sanusi dalam Mulyasa (2008:3) perubahan itu mencakup perkembangan masyarakat

BAB II LANDASAN TEORITIS. Para ahli psikologi banyak mengemukakan tentang pengertian belajar,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang

HUBUNGAN ANTARA DISIPILIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 4 GORONTALO

Marina Tri Handhani. Universitas Sebelas Maret Surakarta

Salam sejahtera, Terimakasih kepada Tuhan yang maha Esa atas segala rahmat dan nikmat-nya yang terus mengalir dalam kehidupan kita.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. pelajaran ekonomi siswa di SMA Kristen 1 Salatiga. belajar dan mengajar. Sedangkan istilah bahasa Inggris yaitu discipline yang

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEDISIPLINAN SISWA DALAM MENAATI TATA TERTIB SEKOLAH.

BAB I PENDAHULUAN. matematika sehingga berpengaruh dengan prestasi belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. nasional yaitu membangun kualitas manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. tata tertib, peraturan dengan penuh rasa tanggung jawab dan disiplin. Di

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, pendidikan tidak hanya bisa

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga,

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA DI SMP KARYA INDAH KECAMATAN TAPUNG FITRIANI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. persepsi sisiwa tentang perhatian orang tua. Selain tinjauan pustaka, di bagian ini

I. PENDAHULUAN. dan berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam. Dalam (Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003) Selain faktor yang berada dalam diri peserta didik, untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan memang dunia yang tidak pernah bisa habis untuk. diperbincangkan. Karena selama manusia itu ada,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan menjadi cerdas, terampil, dan memiliki sikap ketakwaan untuk dapat

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tata tertib (di sekolah, di kantor, kemiliteran, dan sebagainya). 2. Ketaatan (kepatuhan) pada peraturan tata tertib.

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dalam menumbuhkan motivasi, minat, dan disiplin siswa dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu Negara tidak terlepas dari sistem pendidikan, sebab

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sikap, dan perilaku. Disiplin adalah latihan watak dan batin agar segala perbuatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. proaktif (urun rembuk) dalam memecahkan masalah-masalah yang diberikan

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB I PENDAHULUAN. dirancang dan dilaksanakan selaras dengan kebutuhan pembangunan yang

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kualitas sumber daya manusia sangat diperlukan untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang menentukan dalam pembinaan manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

BUDAYA BELAJAR SISWA STUDI SITUS SMP N 2 TEMANGGUNG

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan proses pembelajaran yang baik adalah mengenai hasil belajar

BAB I PENDAHULUAN. semua orang, terutama menjadi guru maupun lingkungan masyarakat. Karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tidak pernah dikenalkan pada aturan maka akan berperilaku tidak disiplin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. menempatkan posisinya di tengah-tengah masyarakat sekaligus mampu

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menetap dari hasil interaksi dan pengalaman lingkungan yang melibatkan proses

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PENGAWASAN ORANG TUA DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 1 MUARO JAMBI OLEH :

Partono 1 Tri Minarni 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kunci keberhasilan suatu bangsa dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

BAB II LANDASAN TEORITIK

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan pembelajaran ialah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENINGKATAN KEDISIPLINAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEKNIK PERJANJIAN DAN PENGUATAN DIRI SISWA KELAS V SDN 1 TAWANG HARJO WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA TEKNIK PENDINGIN

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IS SMA NEGERI 5 TEGAL TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tertib untuk mengatur tingkah laku.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perkembangan peradaban dan kebudayaan suatu bangsa,

STUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO

istiadat serta kebutuhan pembangunan terutama di sekolah-sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Dalam undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang sistem

Membangun Kedisiplinan Melalui Aktivitas Berlatih Di Klub Pembinaan Olahraga Prestasi. Oleh: Danang Wicaksono

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN TEORI. yang terarah pada penyelesaian tugas-tugas belajar) yang dilakukan oleh anak. 2

HUBUNGAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMK KARTANEGARA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap

ETOS KERJA PELATIHAN OPERATOR WHEEL LOADER MODUL : WLO - 01 PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Dari hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang dilakukan, maka kesimpulan

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KAJIAN TEORI 1. Hasil Belajar Matematika a. Pengertian Hasil Belajar Matematika Hasil belajar adalah sebagai hasil yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan pelajaran pokok tiap jenjang pendidikan

V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian dan analisis

BAB I PENDAHULUAN. Penjas menekankan adanya realisasi nilai-nilai yang diajarkan dalam kehidupan

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KARTASURA

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

mendapatkan penguasaan pengetahuan, kecakapan, kebijaksanaan.

KORELASI KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD NEGERI 19 BANDA ACEH. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. fisik, psikis dan emosinya dalam suatu lingkungan sosial yang senantiasa

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar Matematika 1. Hasil Belajar Hasil belajar adalah suatu interaksi tindak belajar mengajar dan penilaian terhadap kemampuan siswa yang biasanya ditunjukkan dengan nilai tes (Nasution, 1996 dan Darmansyah, 2006). Sudjana (1998 dan 2004) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya sebagai akibat dari proses belajar yang dilakukan oleh siswa. Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Aspek perubahan itu mengacu kepada taksonomi tujuan pengajaran yang dikembangkan oleh Bloom, Simpson dan Harrow mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik (Winkel dalam Purwanto 2011). Nasution (1992) hasil belajar matematika adalah tingkat keberhasilan dalam menguasai pelajaran matematika setelah memperoleh pengalaman atau setelah proses belajar mengajar dalam kurun waktu tertentu yang akan di perlihatkan melalui skor atau nilai yang diperoleh dalam tes hasil belajar. Hasil belajar matematika yang dimaksud adalah hasil tes pada pelajaran matematika. Hasil belajar matematika yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil yang diperoleh siswa setelah siswa tersebut mengalami proses belajar matematika yang dibuktikan dengan perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang dinilai dari aspek kognitifnya yang ditunjukan dengan nilai atau angka. 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Slameto (2003) menyatakan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang dimaksud adalah segala sesuatu yang bersumber dari dalam diri subyek yang belajar contohnya faktor jasmani (fisiologis) baik bersifat bawaan maupun yang diperoleh, terdiri atas penginderaan, pendengaran, struktur tubuh, dan kematangan fisik. Faktor psikologis yang 4

5 berasal dari bawaan, terdiri atas faktor intelektual maupun potensi kecerdasan, bakat, minat, dan kecakapan. Faktor eksternal adalah segala faktor yang bersumber dari luar diri subyek yang belajar terdiri dari faktor sosial yang terdiri dari lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Budaya seperti, adat istiadat, IPTEK, kesenian, dan lingkungan fisik seperti fasilitas belajar dan cuaca. B. Disiplin Belajar 1. Pengertian Disiplin Sikap disiplin merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dimiliki oleh setiap siswa. Sikap disiplin siswa dapat tumbuh dan berkembang melalui latihan-latihan yang dapat memperkuat diri sendiri dengan jalan membiasakan diri untuk patuh pada peraturan-peraturan yang ada. Membiasakan diri untuk disiplin lambat laun akan tumbuh kesadaran pada diri siswa untuk selalu mematuhi segala peraturan yang ada, dan sikap disiplin yang tumbuh dari kesadaran dalam diri siswa akan dapat melekat dalam diri siswa yang terwujud dalam setiap tingkah laku dan perbuatannya dalam hidupnya. Hurlock (1999) mengungkapkan disiplin adalah cara masyarakat mengajar anaknya perilaku moral yang disetujui kelompok dan bertujuan membentuk perilaku sedemikian rupa hingga anak sesuai dengan peran-peran yang ditetapkan kelompok budaya, tempat individu itu didefinisikan. Disiplin menurut Arikunto (1998) adalah kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya. Disiplin adalah tingkat konsistensi dan konsekuensi seseorang terhadap suatu komitmen atau kesepakatan bersama yang berhubungan dengan tujuan yang akan dicapai (Depdikbud dalam Palupi 2004). Disiplin adalah ketaatan terhadap peraturan dan norma kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara yang berlaku, yang dilaksakan secara sadar dan ikhlas lahir batin sehingga timbul rasa malu terkena sanksi dan rasa takut terhadap Tuhan yag Maha Esa (Gerakan Disiplin Nasional dalam Tu u 2004). Ekosiswoyo dan Rachman (2000) mengungkapkan bahwa disiplin adalah pernyataan sikap mental individu maupun masyarakat yang

6 mencerminkan rasa ketaatan, kepatuhan, yang didukung oleh kesadaran untuk menunaikan tugas dan kewajiban dalam rangka pencapaian tujuan. Berdasarkan pernyataan di atas disiplin adalah upaya pengendalian diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dalam hatinya. 2. Pengertian Disiplin Belajar Disiplin merupakan suatu cara yang digunakan guru untuk mendidik dan membentuk perilaku siswa menjadi orang yang berguna dan prestasi tinggi dalam bidang pelajaran. Dapat dilihat dari pengertian disiplin yang diungkapkan oleh Rachman (Tu u, 2004) bahwa disiplin adalah sebagai upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam hatinya. Belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap (Winkel, 1991). Slameto (2003) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar adalah pengendalian tingkah laku dan sikap mental siswa yang menunjukkan kesediaannya untuk melaksanakan kewajiban belajar secara sadar dengan cara menaati peraturan yang berlaku baik di sekolah maupun di rumah. 3. Tujuan Disiplin Belajar Disiplin belajar berkaitan erat dengan kepatuhan siswa terhadap peraturan yang berlaku di sekolah tempatnya belajar. Siswa harus memiliki kesadaran untuk mematuhi peraturan dalam kegiatan belajar, tanpa ada paksaan dari pihak lain. Adapun kepatuhan terhadap peraturan secara sadar merupakan modal utama untuk menghasilkan suatu sikap yang

7 positif dan produktif. Positif artinya sadar akan tujuan yang akan dicapai sedangkan produktif adalah selalu melakukan kegiatan yang bermanfat. Tujuan membentuk sikap disiplin pada anak sangatlah penting gunanya yaitu membantu anak untuk menjadi matang pribadinya dan mengembangkan dari sifat sifat ketergantungan sehingga ia mampu berdiri sendiri atas tanggung jawab sendiri. dan membantu anak untuk mengatasi, mencegah timbulnya problem problem disiplin dan berusaha untuk menciptakan situasi yang tertib bagi kegiatan belajar mengajar dimana mereka menaati segala peraturan yang telah ditetapkan menurut Gordon dalam Palupi (2004). Hasanah (2011) menyatakan bahwa disiplin belajar bertujuan untuk mengontrol dan memperbaiki diri dalam melakukan kegiatan belajar, melatih siswa agar mampu mengatasi dan mencegah timbulnya masalah atau kesulitan belajar. Berdasarkan pandangan pandangan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan disiplin belajar adalah membantu anak untuk tertib, dan bertanggung jawab dalam kegiatan belajar. Selain itu disiplim membantu siswa mengatasi masalah kesulitan belajar. 4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar Tu u (2004) mengemukakan ada empat faktor utama yang mempengaruhi disiplin belajar yaitu kesadaran diri, mengikuti dan menaati aturan, alat pendidikan, dan hukuman. Kesadaran diri sebagai pemahaman diri bahwa disiplin dianggap penting bagi keberhasilan dan kebaikkan dirinya. Kesadan diri sendiri akan menjadi modal yang sangat kuat agar terbentuknya sikap disiplin. Mengikuti dan menaati aturan yang ada adalah langkah penerapan dan praktik atas peraturan yang mengatur perilaku individu. Hal ini sebagai kelanjutan akan adanya kesadaran diri yang di hasilkan dari kemauan diri yang kuat. Hukuman sebagai upaya menyadarkan, mengoreksi dan meluruskan yang salah sehingga seseorang akan kembali pada perilaku yang sesuai dengan aturan yang ada. Hukuman juga berguna sebagai penanggulangan tindakan yang tidak di inginkan atau diterima di dalam lingkungan (Hurlock, 1999).

8 Tu u (2004) juga mengungkapkan beberapa faktor lain yang mempengaruhi disiplin belajar yaitu teladan, lingkunga berdisiplin, dan latihan berdisiplin. Perbuatan dan tindakan lebih berpengaruh pada diri seseorang dibandingkan perkataan. Contohnya adalah keteladanan disiplin atasan, kepala sekolah serta tatanan sekolah, dan keteladanan disiplin orang tua. Seseorang akan lebih mudah meniru apa yang mereka lihat, dibandingkan dengan apa yang mereka dengar. Lingkungan merupakan suatu tempat dimana seseorang bersosialisasi dengan orang lain. Seseorang dapat dipengaruhi oleh lingkungan dimana mereka tinggal, apabila lingkungan mereka berdisiplin akan peraturan yang ada maka seseorang juga akan disiplin. Hal itu dikarenakan karena seseorang mempunyai kemampuan untuk beradaptasi terhadap lingkungan. 5. Aspek Disiplin Belajar Disiplin merupakan suatu aturan untuk mengikuti peraturan dalam berperilaku atau melakukan aktivitas. Sikap disiplin senantiasa tidak dapat tumbuh dengan sendirinya. Disiplin pada diri siswa dapat tumbuh dengan bimbingan dari pendidik di lingkungan sekolah maupun di rumah secara bertahap. Kebiasaan yang selalu ditanamkan oleh orang tua dan guru akan terbawa oleh anak sehingga akan tumbuh sikap disiplin. Arikunto (1990) mengungkapkan dua aspek penting dalam pembentukan disiplin belajar yaitu disiplin belajar di sekolah dan disiplin belajar di rumah. Disiplin belajar di sekolah bertujuan untuk membantu peserta didik menemukan dirinya dan mengatasi serta mencegah timbulnya masalah disiplin dan berusaha menciptakan situasi yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran, sehingga mereka mentaati segala peraturan yang ada di sekolah (Mulyasa, 2003). Disiplin belajar di sekolah adalah kepatuhan dan ketaatan siswa dalam kegiatan belajarnya di sekolah. Slameto (Sakdiyah, 2006) mengungkapkan beberapa sikap disiplin yang hendaknya dilakukan siswa dalam kegiatan pembelajaran di sekolah yaitu (1) disiplin siswa dalam masuk sekolah. Siswa dikatakan disiplin dalam masuk sekolah jika seorang siswa selalu masuk sekolah dengan tepat waktu dan tidak membolos sekolah. (2) disiplin siswa dalam mengerjakan tugas, (3) disiplin siswa mengkuti pelajaran di sekolah terutama pembelajaran di

9 kelas, siswa di tuntut aktif dalam kegiatan belajar mengajar dan dapat memahami proses belajar mengajar. (4) disiplin siswa dalam mentaati peraturan yang berlaku di sekolah yaitu dengan kesesuaian tindakan siswa dengan tata tertib sekolah yang di tunjukkan dalam setiap perilakunnya yang selalu taat dan melaksanakan tatat tertib sekolah dengan penuh kesadaran. Disiplin belajar di rumah adalah suatu tingkat konsisten dan konsekuensi serta keteraturan dalam kegiatan belajar untuk memperoleh tingkah laku yang timbul dari kesadaran diriya untuk belajar dengan menaati dan melaksakan tugasnya sebagai siswa di rumah dengan dukungan orang tua yang mengawasi dan mengarahkan untuk membuat anaknya sadar untuk berdisiplin (Susilowati, 2005). Sikap disiplin belajar di rumah diantaranya adalah (1) disiplin dalam menaati jadwal belajar, seorang siswa harus menaati jadwal belajar yang dibuatnya agar dapat mempersiapkan bahan yang akan di ajarka guru. (2) disiplin dalam mengatasi godaan yang akan menunda waktu belajar, maksudnya adalah sikap konsisten akan tetap belajar walau ada teman yang mengajak bermain. (3) disiplin terhadap diri sendiri dan (4) disiplin dalam menjaga kondisi fisik (Sulistyowati, 2001). 6. Hubungan Disiplin Belajar dengan Hasil Belajar Bagi siswa hasil belajar sangat penting karena siswa dapat mengetahui sejauhmana keberhasilan yang dicapainya dalam belajar. Bagi guru, dapat digunakan untuk menentukan apakah siswa tuntas atau tidak dalam materi pelajaran tersebut. Bagi orang tua untuk mengetahui hasil belajar anaknya dari waktu ke waktu. Gunarsa (1990) menyatakan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan tinggi rendahnya hasil belajar anak adalah disiplin belajar. Rendahnya hasil belajar merupakan kegagalan dalam belajar, sebaliknya tingginya hasil belajar menunjukkan keberhasilan proses belajar mengajar. Untuk mendapatkan hasil belajar yang baik dibutuhkan disiplin dalam belajar. Hasil belajar yang baik akan dicapai bila disiplin belajar juga tinggi. Menurut Rahardjo (2003) apabila individu atau peserta didik berperilaku disiplin atau bersedia menaati segala peraturan (tata tertib)

10 yang ada dalam kegiatan belajar, merupakan suatu modal dasar yang sangat penting dalam menunjang tercapainya kegiatan pembelajaran. Belajar harus dengan disiplin karena disiplin adalah kunci sukses. Untuk mencapai hasil belajar yang maksikmal diperlukan sikap mental siswa dalam mengarahkan seluruh belajarnya. Siswa yang ingin hasil belajarnya tinggi harus mempunyai disiplin belajar yang tinggi, karena sikaplah yang membuat siswa senantiasa mempunyai kesediaan, kegairahan, dan tanggung jawad dalam belajar. Tanpa sikap seperti ini siswa tidak mampu mengatasi berbagai hambatan dan kesulitan. Siswa yang memiliki disiplin belajar yang tinggi maka akan memperoleh hasil belajar yang tinggi. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa : a) disiplin merupakan jembatan untuk menuju kesuksesan, b) hubungan disiplin belajar dan hasil belajar bersifat psikologis, artinya dengan melakukan disiplin belajar, timbul rasa aman dan tenang dalam diri anak didik sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar baik di rumah maupun di sekolah, c) disiplin belajar akan menghasilkan prestasi yang baik dengan bentuk hasil penilaian tertinggi yang merupakan kebanggaan bagi setiap anak didik di sekolah. C. Hasil Penelitian yang Relevan Ada berbagai macam penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh Andarbeni (2011) melakukkan penelitian di SD Gedongkiwo, menyatakan ada hubungan positif yang signifikan antara disiplin belajar siswa dengan prestasi belajar matematika, mendapatkan hasil bahwa harga r hitung lebih besar dari harga r tabel dengan N = 52 siswa pada taraf signifikan 5% yaitu 0,373 > 0,181. Dengan demikian dapat diketahui bahwa semakin tinggi disiplin belajar siswa semakin tinggi pula hasil belajar matematika siswa. Senada dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Prasetya (2011) di SMA Muhammadiyah 4 Kartasura, menunjukkan ada pengaruh positif yang signifikan antara disiplin belajar siswa dengan hasil belajar matematika siswa, mendapatkan hasil berdasarkan analisis regresi linier ganda di ketahui bahwa t hitung > t tabel, yaitu 2,565 > 2,037 dengan nilai signifikan 5%, yaitu 0,015 dengan sumbangan efektif sebesar 31,92%. Penelitian yang dilakukan oleh Pamungkas (2008), tentang hubungan disiplin belajar siswa dengan hasil belajar maematika siswa kelas V SD Negeri di

11 Gugus Diponegoro Tahun Ajaran 2010/2011 mendapatkan hasil yang berbeda dengan kedua penelitian di atas, Pamungkas menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin belajar siswa dengan hasil belajar matematika pada siswa kelas V SD Negeri di Gugus Diponegoro Tahun Ajaran 2010/2011. D. Kerangka Berpikir Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara disiplin belajar dengan hasil belajar matematika pada siswa kelas XI jurusan RPL, oleh karenanya terdapat dua variabel yang akan diukur yaitu disiplin belajar dan hasil belajar matematika. Berikut merupakan Gambar 2.1 kerangka berpikir dalam penelitian ini. Disiplin Belajar Hasil Belajar Matematika Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Keberhasilan peserta didik dalam pendidikan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya yaitu disiplin belajar. Untuk mencapai hasil belajar yang maksimal diperlukan sikap mental siswa dalam mengarahkan seluruh belajarnya. Disiplin belajar merupakan jembatan untuk menuju kesuksesan baik dilingkungan keluarga dan masyarakat, terutama di lingkungan sekolah. Untuk mencapai hasil belajar yang maksimal diperlukan sikap mental siswa dalam mengarahkan seluruh belajarnya. Siswa yang ingin mendapatkan hasil belajar yang tinggi maka harus mempunyai sikap disiplin belajar yang tinggi pula. Agar siswa mampu mengatasi berbagai hambatan dan kesulitan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan antara disiplin belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas XI Jurusan RPL SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Tahun Pelajaran 2013/2014. E. Hipotesis Penelitian Hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat hubungan positif yang signifikan antara disiplin belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas XI Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Tahun Pelajaran 2013/2014. Siswa yang mempunyai disiplin belajar tinggi maka mendapatkan hasil belajar yang tinggi pula, begitu juga sebaliknya, siswa yang mempunyai disiplin belajar yang rendah, maka akan mendapatkan hasil belajar yang rendah pula.