DEVELOPMENT OF MODULE BASED ON PROBLEM SOLVING IN COLLOID OF CHEMISTRY IN SENIOR HIGH SCHOOL SUBJECT

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN KIMIA SMA POKOK BAHASAN KOLOID

THE DEVELOPMENT OF THE STUDENT ACTIVITIES WORKSHEETS BASED ON CONSTRUCTIVISM ON THE SOLUBILITY AND CONSTANT SOLUBILITY PRODUCT

DEVELOPMENT OF STUDENT ACTIVITY SHEET BASED CONCEPT HIERARCHY ON REACTION RATE SUBJECT CHEMISTRY LESSON OF SMA

THE DEVELOPMENT OF STUDENTS ACTIVITY PAPER BASED ON THE PROBLEM SOLVING AT SENIOR HIGH SCHOOL IN CHEMISTRY LESSON SUBJECT THERMOCHEMICAL

Chemistry Study Program The Faculty of Teachers Training and Education University of Riau

THE DEVELOPMENT MODULE OF PRACTICAL CHEMISTRY BASED PROBLEM BASED LEARNING (PBL) ON THE SUBJECT OF ACID BASES FOR CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL LEVELS

THE DEVELOPMENT OF LEARNING MEDIA BASED POWTOON ON THE SUBJECT OF HYDROCARBON AT SECOND GRADE SENIOR HIGH SCHOOL

Hairudin, Herdini, Roza Linda Irulhairudin No. Hp :

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI KAIDAH PENCACAHAN UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMAN 7 PADANG

DEVELOPMENT OF STUDENT TASK SHEET BASED ON GUIDED INQUIRY ON SALT HYDROLYSIS SUBJECT FOR XI GRADE OF SENIOR HIGH SCHOOL

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF LEARNING MEDIA BASED POWTOON ON THE SUBJECT OF COLLOID AT SMA/MA

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

Keywords : Worksheet, Problem Solving, Circles. PENDAHULUAN

UNESA Journal of Chemical Education Vol.6, No.3 pp , September 2017

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERORIENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7-E PADA MATERI ELASTISITAS SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN SMA

ANALISIS MATERI AJAR IPA KIMIA SMP/MTs BERDASARKAN KURIKULUM 2013

PENGINTEGRASIAN BUDAYA MELAYU DALAM PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KOLOID UNTUK PENINGKATAN PENDIDIKAN KARAKTER PESERTA DIDIK

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

PENGEMBANGAN MODUL YANG DILENGKAPI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

Yuni Permata Sari*, Rini**, Rasmiwetti*** No. Hp:

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS REALISTIK UNTUK MATERI PECAHAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V MIN KORONG GADANG KECAMATAN KURANJI.

PENGEMBANGAN CHEMISTRY ELECTRONIC MODULE MATERI LARUTAN ASAM BASA KELAS XI SMA/MA

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI EKSPONEN DAN LOGARITMA UNTUK SISWA KELAS X SMA KARTIKA 1-5 PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KELAS X SMKN 6 PADANG.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII MTsN I MATUR KABUPATEN AGAM

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERISISTEM EKSKRESI UNTUK SMA

PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA BERBASIS PEMECAHAN MASALAH UNTUK SISWA KELAS VII SMP. Oleh ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI MATRIKS UNTUK KELAS X SMKN 4 PADANG. Oleh

Oleh. Erwina Yulia Nengsih * ), Melisa ** ), Rahima ** ) ABSTRACT

MEDIA DEVELOPMENT BASED LEARNING STUDENT LECTORA INSPIREAS MULTIMEDIA INTERACTIVE DISCUSSION ON COST OF CHEMICAL BONDING IN SMA / EQUALS

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI PROBLEM SOLVING DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI POLA BILANGAN

DEVELOPMENT OF LEARNING MEDIA BASED ON VISUAL BASIC 6.0 ON THE TOPIC RATE OF REACTION IN CLASS XI OF SMA/EQUIVALENT

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM YANG DILENGKAPI GAMBAR PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA KELAS X SMA

Julia Putriani *), Anny Sovia **), Lucky Heriyanti Jufri **) ABSTRACT

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI UNTUK SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP 1 BAYANG UTARA ABSTRACT

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA.

DEVELOPMENT OF THE LEARNING MEDIA CHEMISTRY USING BY PREZI ON SUBJECT OF THE ATOMIC STRUCTURE

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI PENYAJIAN DATA STATISTIK UNTUK KELAS X SMA N 3 PADANG. Oleh

Dita Oktavia Yudhatami Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRAK

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA SMA/MAKELAS X ARTIKEL ILMIAH FIRMANA JUTIN NIM.

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES KALKULUS LANJUT 2 BERBASIS PEMECAHAN MASALAH. Fitrianto Eko Subekti dan Reny Amalia Widiyanti

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS PROBLEM SOLVING PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN KELAS VII SMP Oleh:

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII SMPN 12 PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SMA. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS X SMA TAMANSISWA PADANG

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MATERI PROGRAM LINEAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMKN 6 PADANG ABSTRACT

PRAKTIKALITAS PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI MATRIKS UNTUK KELAS XI SMAN 3 PADANG ARTIKEL E-JURNAL

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK PADA MATERI SEGI EMPAT

Oleh ABSTRACT. Key Word : Development, LKS,Guided Discovery PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI SOFT SKILLS PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT KELAS X DI MAN MOJOKERTO

PENGEMBANGAN MODUL MATERI HIMPUNAN BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs ABSTRACT

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS GUIDED DISCOVERY PADA MATERI PERSAMAAN DAN INDENTITAS TRIGONOMETRI KELAS X MIA DI SMAN 1 RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LECTORA INSPIRE PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR UNTUK KELAS X SMA/MA

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERORIENTASI PENGEMBANGAN KECERDASAN MAJEMUK SISWA PADA KONSEP SEL KELAS XI SMA

Key Words: Discovery, module, development, one variable equations.

FEKTIVITAS PENGEMBANGAN MODUL PERKULIAHAN DASAR ELEKTRONIKA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERUPA HANDOUT YANG DILENGKAPI GLOSARIUM PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH PADA MATERI BENTUK ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIJUNJUNG JURNAL

PENGEMBANGAN LKPD IPA MATERI TEKANAN ZAT BERPENDEKATAN AUTHENTIC INQUIRY LEARNING

Key Words: Student worksheet, Discovery Learning, social aritmatic

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS DISCOVERY

DEVELOPMENT OF PHYSICS-ORIENTED LEARNING DEVICE INQUIRY APPROACH ON THERMODYNAMIC MATERIALS OF CLASS XI SMA BASED ON CURRICULUM 2013

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

VALIDITAS MODUL MATEMATIKA KELAS X SMA DENGAN MENERAPKAN VARIASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS REALISTIC PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT KELAS VII SMP SEMEN PADANG ABSTRACT

Key Word: Student Activity sheet, realistic, Equality and inequality.

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KINGDOM ANIMALIA UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh:

DEVELOPMENT OF MODULUS TWIST EXPERIMENT EQUIPMENT AS A MEDIA HIGH SCHOOL PHYSICS LEARNING

PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN KIMIA ASAM BASA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS XI BERDASARKAN KURIKULUM 2013

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) UNTUK SISWA KELAS VIII

PENGEMBANGAN MEDIA BOOKLET BERMUATAN IDEAL PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PADA SISWA SMP

Ratulani Juwita *), Afrida Yanti. STKIP PGRI Sumatera Barat

DEVELOPMENT OF ONLINE-LEARNING PLAN BASED ON LEARNING MANAGEMENT SYSTEM ON MATERIAL MOMENTUM AND IMPULSE CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI KINGDOM PROTISTA UNTUK SISWA SMA E JURNAL RINI SANDIKA NIM.

PENGEMBANGAN JOB SHEET MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PRAKTIK SISWA KELAS X DKV DI SMK NEGERI 5 YOGYAKARTA

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Penemuan Terbimbing Pada Materi Persamaan Kuadrat Untuk SMPN 12 Padang

PENGEMBANGAN MODUL KOMPUTER AKUNTANSI MYOB BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA KOMPETENSI DASAR PENCATATAN TRANSAKSI

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH UNTUK MATERI HIMPUNAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 3 LUBUK BASUNG.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MATERI BILANGAN BULAT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII SMPN 2 RAO UTARA KECAMATAN RAO UTARA

ABSTRACT. Keyword : Worksheet,, Guided Discovery, Trigonometry

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS KELAS VIII MTsN LUBUK BUAYA PADANG

Ermei Hijjah Handayani*, Elva Yasmi Amran**, Rini***

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI KELIPATAN DAN FAKTOR BILANGAN DI KELAS IV SDN 26 GASAN KECIL KABUPATEN AGAM.

JURNAL SUSANTI NIM

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG

PENGEMBANGAN MODUL MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS E-LEARNING PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI SEGI EMPAT KELAS VII MTs PONDOK PESANTREN DR M NATSIR ALAHAN PANJANG Oleh

THE DEVELOPMENT OF NON-EXPERIMENTAL STUDENT WORKSHEET IN NEWTONIAN GRAVITY

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN KREATIF DAN PRODUKTIF PADA MATERI PELUANG UNTUK SISWA KELAS X SEMESTER II SMAN 1 LINTAU BUO ABSTRACT

Transkripsi:

1 DEVELOPMENT OF MODULE BASED ON PROBLEM SOLVING IN COLLOID OF CHEMISTRY IN SENIOR HIGH SCHOOL SUBJECT Izzati Sadrina*, Erviyenni**, Herdini*** E-mail: izzati280995@gmail.com, erviyenni@gmail.com, herdinimunir@yahoo.co.id Phone: +6282384265822 Study Program of Chemistry Education Faculty of Teacher Training and Education University of Riau Abstract: The purpose of this research was develop module based on problem solving in colloid of chemistry in senior high school subject in terms of valid based on the content properness, serve, language, and graphic. The type of this research was research and development (R&D) with development process of 4-D model which include Define, Design, Develop, and Disseminate. This research was to develop phase. The object of this research was the module based on problem solving. The data analysis technique used for this research done by calculated the percentage of validation value. Instrument of data collection was validation sheet given by three validators. The average score of valuation to four expediency aspect by validator s team such us content properness, serve, language, and graphic has expediency value continued 92,78%, 93,75%, 98,33%, and 97,50%. Thus, the average score tatality of module based on problem solving in colloid subject is 95,59% which is in valid criteria. Based on results of data analysis can be concluded that module based on problem solving has been valid and can be used in colloid of chemistry in senior high school subject. Key Words: Module, Problem Solving, and Colloid.

2 PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN KIMIA SMA POKOK BAHASAN KOLOID Izzati Sadrina*, Erviyenni**, Herdini*** E-mail: izzati280995@gmail.com, erviyenni@gmail.com, herdinimunir@yahoo.co.id No. Hp: +6282384265822 Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul berbasis problem solving pada mata pelajaran kimia SMA pokok bahasan koloid yang valid berdasarkan aspek kelayakan isi, penyajian, kebahasaan, dan kegrafisan. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development, R&D) dengan model pengembangan 4-D yang meliputi Definiton (Pendefinisian), Design (Perancangan), Develop (Pengembangan), dan Disseminate (Penyebaran). Penelitian ini baru sampai pada tahap pengembangan. Objek penelitian ini adalah modul berbasis problem solving. Teknik analisis data yaitu dengan cara menghitung persentase nilai validasi. Instrumen pengumpulan data adalah lembar validasi yang diberikan kepada tiga validator. Skor rata-rata penilaian keempat aspek kelayakan modul oleh tim validator, yaitu kelayakan isi, penyajian, kebahasaan, dan kegrafisan berturut-turut 92.78%, 93,75%, 98,33%, dan 97,50%. Jadi, skor rata-rata keseluruhan validasi modul koloid berbasis problem solving adalah 95,59% dengan kategori valid. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa modul berbasis problem solving yang dikembangkan dinyatakan valid dan dapat digunakan pada mata pelajaran kimia SMA pokok bahasan koloid. Kata Kunci: Modul, Problem Solving, dan Koloid.

3 PENDAHULUAN Kegiatan belajar termasuk salah satu proses pendidikan di sekolah yang paling pokok. Setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan memiliki tujuan yang harus dicapai. Kurikulum 2013 menuntut pembelajaran lebih didominasi oleh peserta didik (student center) dan dalam proses pembelajaran berlangsung transformasi pengetahuan (transfer of knowledge), transformasi nilai-nilai (transfer of value) dan transformasi keterampilan-keterampilan (transfer of skill)(novan Andi Wiyani, 2014). Guru lebih banyak sebagai fasilitator, mengelola berbagai sumber dan fasilitas untuk dipelajari peserta didik (Jamil Suprihatiningrum, 2016). Tujuan akhir pembelajaran adalah menghasilkan peserta didik yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam memecahkan masalah yang dihadapi kelak di masyarakat. Strategi pemecahan masalah (problem solving) menekankan agar pembelajaran memberikan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah (Made Wena, 2014). Kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan masalah sangat penting artinya untuk masa depan. Bruner (dalam Trianto, 2011) menyatakan bahwa berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna. Peserta didik mencari sendiri pemecahan masalah serta diberi kesempatan berperan aktif dalam merumuskan masalah, mengemukakan hipotesis, menguji hipotesis, dan mengambil kesimpulan sebagai jawaban pemecahan masalah (Hamdani, 2011). Pengembangan bahan ajar sangat diperlukan untuk mendukung kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Bahan ajar yang digunakan salah satunya adalah modul. Panduan Pengembangan Bahan Ajar yang disusun oleh Depdiknas (2008) menyatakan bahwa modul adalah bahan ajar yang disajikan secara sistematis sehingga peserta didik dapat belajar secara mandiri dengan atau tanpa seorang fasilitator/guru. Permasalahan yang terdapat dalam dunia pendidikan salah satunya adalah masih terbatasnya bahan ajar yang memfasilitasi peserta didik dalam membangun pengetahuan, membangun kemampuan berpikir kritis, dan keterampilan pemecahan masalah. Keterbatasan bahan ajar tersebut tentunya akan berpengaruh pada kualitas pembelajaran khususnya pembelajaran kimia. Studi pendahuluan bahan ajar yang digunakan guru hanya buku teks kimia SMA/MA untuk memfasilitasi peserta didik mempelajari koloid dengan memberikan latihan-latihan atau tugas di rumah. Akan tetapi, buku teks yang digunakan sebgai pendamping dalam kegiatan pmbelajaran belum memfasilitasi kemampuan pemecahan masalah. Peserta didik hanya menhapal konsep dan belum terarah untuk membangun pengetahuan, kemampuan berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah yang berhubungan dengan konsep dalam kehidupan sehari-hari. Pengembangan modul berbasis problem solving pada mata pelajaran kimia SMA pokok bahasan koloid diharapkan dapat membantu guru dalam membekali kemampuan pemecahan masalah pada peserta didik dan membuat pembelajaran berpusat pada peserta didik (student center).

4 METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau dan Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Syarif Kasim Riau mulai pada tanggal 17 April hingga 25 Mei 2017. Rancangan penelitian menggunakan desain penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan model prosedural. Model prosedural adalah model yang bersifat deskriptif yang menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk (Punaji Setyosari, 2012). Modul berbasis problem solving ini dikembangkan dengan menggunakan model pengembangan 4-D. Model pengembangan 4-D memiliki empat tahapan yaitu Define (Pendefinisian), Design (Perancangan), Develop (Pengembangan), dan Disseminate (Penyebaran) (Trianto, 2011). Penelitian ini baru dilakukan sampai tahap Develop (pengembangan) mengingat tujuan penelitian adalah pengembangan. Langkah-langkah penelitian yang dilakukan untuk menghasilkan produk modul sebagai berikut: Gambar 1. Alur pengembangan modul (Trianto, 2011). Objek penelitian adalah modul berbasis Problem Solving pada mata pelajaran kimia SMA pokok bahasan koloid. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penilaian adalah lembar validasi modul. Lembar validasi modul berfungsi sebagai instrumen penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kriteria kevalidan modul yang sedang dikembangkan. Lembar validasi modul diberikan kepada 3 orang validator, yaitu

5 2 orang dosen Pendidikan Kimia UIN Sultan Syarif Kasim Riau dan 1 orang dosen Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau untuk penyempurnaan pengembangan modul berbasis Problem Solving pada pokok bahasan koloid. Teknik pengumpulan data pada penelitian yaitu validasi modul oleh tim validator. Data penelitian modul dikumpulkan dengan pengisian lembar validasi modul oleh validator. Data yang dihasilkan menjadi data yang diolah sehingga didapatkan hasil analisis data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis statistik deskriptif, yaitu dengan cara menghitung persentase nilai validasi. Tingkat kelayakan produk hasil penelitian pengembangan diidentikkan dengan persentase skor. Semakin besar persentase skor hasil analisis data, maka semakin baik tingkat kelayakan produk hasil penelitian pengembangan modul. Kriteria tingkat kelayakan analisis persentase produk hasil pengembangan perangkat pembelajaran disajikan dalam Tabel 1 berikut. Tabel 1. Kriteria Kelayakan Analisis Persentase Persentase (%) 80,00 100 60,00 79,99 50,00 59,99 0-49,99 Keterangan Baik/Valid/Layak Cukup Baik/Cukup Valid/Cukup Layak Kurang Baik/Kurang Valid/Kurang Layak Tidak Baik (Diganti) (Riduwan, 2012). HASIL DAN PEMBAHASAN Produk yang dihasilkan dari penelitian pengembangan ini adalah modul berbasis Problem Solving pada mata pelajaran kimia SMA pokok bahasan koloid. Tahap-tahap penelitian pengembangan modul meliputi tahap pendefinisian (Define), tahap perancangan (Design) dan tahap pengembangan (Develop). Tahap define (pendefinisian) meliputi 3 langkah pokok, yaitu analisis ujung depan, analisis peserta didik, dan analisis tugas. Hasil analisis ujung depan yaitu masih terbatasnya modul yang dapat memfasilitasi peserta didik dalam memahami konsep koloid dan menunjang kemampuan pemecahan masalah. Sedangkan analisis peserta didik menunjukkan bahwa peserta didik atau pengguna modul koloid adalah peserta didik kelas XI IPA SMA/MA yang memiliki rentang usia 16-17 tahun. Analisis tugas menghasilkan beberapa analisis, diantaranya analisis struktur isi, analisis konsep, analisis prosedural, analisis pemrosesan informasi, dan perumusan tujuan pembelajaran. Analisis struktur isi adalah analisis isi kurikulum berdasarkan materi yang dikembangkan yaitu materi koloid. Pengembangan materi koloid berdasarkan pada kompetensi inti dan kompetensi dasar. Analisis konsep menghasilkan suatu peta konsep. Sedangkan hasil analisis prosedural adalah tahap-tahap penyelesaian tugas yang digunakan pada modul yaitu tahap IDEAL yang meliputi Identify the problem

6 (Mengidentifikasi masalah), Define the problem (Mendefinisikan masalah), Explore solution (Mencari solusi), Act on the strategy (Melaksanakan strategi) dan Look back and evaluate the effect (Mengkaji kembali dan mengevaluasi pengaruh). Analisis pemrosesan informasi menghasilkan suatu analisis perlunya modul yang dikembangkan untuk topik seperti koloid dengan tepat. Penjelasan materi koloid masih bersifat hapalan (biasanya terdapat dalam buku-buku teks kimia SMA/MA), namun belum dapat memfasilitasi peserta didik dalam memecahkan masalah berhubungan dengan topik pembelajaran dengan benar. Sedangkan perumusan tujuan menghasilkan tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan pada kompetensi dasar dan indikator pembelajaran yang mengacu pada silabus. Tahap design (perancangan) menghasilkan rancangan awal modul koloid berbasis problem solving dan lembar validasi modul. Rancangan modul yang dikembangkan memuat struktur modul sesuai dengan Panduan Pengembangan Bahan Ajar (Depdiknas, 2008) yang meliputi judul modul, petunjuk belajar, kompetensi dasar, materi pembelajaran, informasi pendukung, latihan, tugas/langkah kerja, dan penilaian. Modul dirancang menjadi lima kegiatan belajar yang mewakili sub pokok bahasan koloid, yaitu sistem koloid, klasifikasi sistem koloid, sifat-sifat koloid, koloid liofil dan koloid liofob, dan pembuatan koloid. Format modul yang digunakan adalah tahap-tahap pemecahan masalah (problem solving), yaitu tahap IDEAL yang meliputi Identify the problem (Mengidentifikasi masalah), Define the problem (Mendefinisikan masalah), Explore solution (Mencari Solusi), Act on the strategy (Melaksanakan strategi) dan Look back and evaluate the effect (Mengkaji kembali dan mengevaluasi pengaruh). Produk rancangan awal modul dikonsultasikan kepada dosen pembimbing agar mendapat masukan untuk pengembangan dan perbaikan modul sebelum dilakukan validasi. Tahap develop (pengembangan) dilakukan proses validasi modul berbasis IDEAL problem solving pada mata pelajaran kimia SMA pokok bahasan koloid bertujuan untuk mengetahui kevalidan modul yang dikembangkan. Validasi modul dilakukan oleh 3 orang validator, yaitu 1 orang Dosen Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau dan 2 orang Dosen Pendidikan Kimia Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Validasi modul meliputi 4 aspek, yaitu aspek kelayakan isi, penyajian, kebahasaan, dan kegrafisan. Validasi dilakukan berulang kali hingga diperoleh modul yang valid. Validator memberikan penilaian pada modul. Rekap skor rata-rata penilaian keempat aspek yang dinilai oleh 3 validator dapat dilihat pada Tabel 2 berikut. Tabel 2. Rekap Skor Rata-rata Penilaian Keempat Aspek Kelayakan Modul No Aspek yang dinilai Skor Ratarata Validator I Skor Ratarata Validator II Skor Ratarata Validator III Skor Ratarata Validasi Keterangan 1. Kelayakan Isi 93,33% 95 90 92,78% Valid 2. Kelayakan Penyajian 90,625% 96,875% 93,75% 93,75% Valid 3. Kelayakan Kebahasaan 100% 95% 100% 98,33% Valid 4. Kelayakan Kegrafisan 92,5% 100% 100% 97,50% Valid Skor rata-rata keseluruhan validasi 95,59% Valid

7 Skor rata-rata keseluruhan validasi modul koloid berbasis problem solving adalah 95,59%. Berdasarkan kriteria kelayakan analisis persentase 95,59% termasuk kategori valid. Pengembangan modul yang dilakukan mendapatkan saran dan masukan yang membangun dari tim validator. Modul yang dikembangkan harus disesuaikan dengan Kurikulum 2013. Validator memberikan saran mengenai bentuk format soal tes formatif disetiap kegiatan belajar tidak hanya dalam bentuk pilihan ganda tetapi ditambahkan soal essay dengan memberikan waca permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi koloid. Soal wacana bertujuan untuk memotivasi peserta didik dalam memecahkan masalah dan berpikir kritis. Gambar yang dimuat dalam modul harus jelas dan sesuai dengan tujuan yang ingin disampaikan agar tidak terjadi kesalahpahaman. Validator juga memberikan masukan dalam modul memuat informasi pendukung berupa khazanah kimia yang berhubungan dengan materi koloid untuk menambah wawasan pengetahuan peserta didik. Modul yang telah dikembangkan melalui tahap validasi dapat digunakan jika hasil validasi memperoleh rata-rata nilai 80-99% (valid) berdasarkan kriteria validitas pada Tabel 1. Jika didapat nilai rata-rata kurang dari 80% maka akan dilakukan perbaikan sesuai dengan saran dan masukan validator hingga diperoleh nilai valid terhadap modul yang dikembangkan. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengembangan modul berbasis problem solving pada mata pelajaran kimia SMA pokok bahasan koloid dinyatakan valid memenuhi aspek kelayakan isi, kebahasaan, sajian, dan kegrafisan dengan persentase berturut-turut 92.78%, 93,75%, 98,33%, dan 97,50%. Rekomendasi Pengembangan modul dikatakan berhasil apabila modul berstatus valid. Sedangkan modul yang dikembangkan ini baru melalui tahap menguji kevalidan modul. Oleh karena itu, modul dapat dilanjutkan dengan tahap uji coba produk dan uji coba lapangan untuk mengumpulkan data yang dapat digunakan sebagai dasar menetapkan tingkat keefektifan modul koloid berbasis problem solving dalam kegiatan pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

8 Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Pustaka Setia. Bandung. Jamil Suprihatiningrum. 2016. Strategi Pembelajaran. Ar-ruzz Media. Yogyakarta. Made Wena. 2014. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Bumi Aksara. Jakarta. Novan Andi Wiyani. 2014. Desain Pembelajaran Pendidikan: Tata Rancang Pembelajaran Menuju Pencapaian Kompetensi. Ar-ruzz Media. Yogyakarta. Punaji Setyosari. 2012. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Kencana. Jakarta. Riduwan. 2012. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Alfabeta. Bandung. Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Kencana. Jakarta.