35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian produk batik Laweyan sebagai hiasan dinding adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif dengan deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan suatu objek penelitian secara utuh mengenai sifat-sifat dari keadaan, kondisi, situasi atau gejala berdasarkan fenomena realitas sosial atau fakta konkrit dan menganalisa data yang ada. Penelitian kualitatif deskriptif studi kasusnya mengarah pada pendiskripsian secara rinci dan mendalam mengenai potret kondisi tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan (Sutopo, 2002: 111). B. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dimana kegiatan penelitian dilaksanakan dan tempat diperolehnya sumber data yang dibutuhkan dalam penelitian. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kampoeng Batik Laweyan yang terletak di Kecamatan Laweyan, Kotamadya Surakarta, Propinsi Jawa Tengah. Kegiatan penelitian dilakukan pada lima industri batik di Laweyan yang masih memproduksi dan mengembangkan produk batik hiasan dinding yang berada dibawah lingkup Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan. Kampoeng Batik Laweyan terdiri dari wilayah inti Kelurahan Laweyan, dan wilayah pengembangan meliputi kelurahan Bumi, Purwosari, Sondakan dan Pajang. 35
36 C. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari beragam jenis, meliputi orang sebagai narasumber atau informan, peristiwa atau aktivitas, tempat atau lokasi, benda, serta dokumen. Beragam sumber data tersebut menuntut cara atau teknik pengumpulan data tertentu yang sesuai guna mendapatkan data yang diperlukan untuk menjawab permasalahannya (Sutopo, 2002: 581). Sumber data dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Narasumber (informan) Narasumber memiliki peran sangat penting dalam penelitian kualitatif sebagai individu yang memiliki informasi. Narasumber dalam penelitian dapat terdiri dari pelaku aktivitas, pengamat, orang yang secara langsung mengelola atau merencanakan sesuatu, kelompok sasaran program atau kegiatan, atau bahkan hanya sekedar sebagai penerima informasi secara tak langsung (Sutopo, 2002: 51). Narasumber dalam penelitian ini adalah pengrajin dan pengusaha batik yang masih memproduksi dan mengembangkan produk batik sebagai hiasan dinding. Antara lain: Slamet (pemilik Batik Setya Laweyan); Alpha Febela (pemilik Batik Mahkota Laweyan); Edy (pegawai Batik Mahkota Laweyan); Bambang Slameto (pemilik Batik Merak Manis); Heri (humas Batik Merak Manis); Saud Effendi (pemilik Batik Saud Effendi); dan Pandono (pemilik Batik Abstrak Pandono). Sumber data yang digali dari narasumber/informan dilakukan dengan teknik wawancara. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam bentuk tanya jawab secara langsung atau wawancara mendalam kepada
37 narasumber atau informan. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan secara tidak terstruktur atau wawancara mendalam, dengan pertanyaan yang bersifat open-ended, dan mengarah pada kedalaman informasi, serta dilakukan dengan cara tidak secara formal terstruktur, guna menggali pandangan subjek yang diteliti tentang banyak hal yang sangat bermanfaat untuk menjadi dasar bagi penggalian informasi secara lebih jauh dan mendalam (Sutopo, 2002: 58-59). 2. Tempat dan peristiwa Tempat atau lokasi yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan penelitian dapat menjadi salah satu sumber data yang bisa dimanfaatkan. Melalui pemahaman terhadap lokasi dan lingkungannya, dapat dikaji secara cermat dan secara kritis dapat menarik kemungkinan simpulan yang berkaitan dengan permasalahan penelitian (Sutopo, 2002: 52). Lokasi yang menjadi sumber data dalam penelitian ini ialah di lima industri batik yang berada di Kampoeng Batik Laweyan, diantaranya: Batik Setya Laweyan, Batik Mahkota Laweyan, Batik Merak Manis, Batik Saud Effendi, dan Batik Abstrak Pandono. Sumber data dan informasi dapat juga dikumpulkan melalui peristiwa atau aktivitas, perilaku yang berkaitan dengan sasaran penelitian. Melalui pengamatan langsung pada peristiwa, dapat mengetahui bagaimana sesuatu proses terjadi secara pasti. Peristiwa sebagai sumber data sangat beragam dan dari berbagai peristiwa, baik yang terjadi secara sengaja ataupun tidak, aktivitas rutin yang berulang atau yang hanya sekali terjadi, aktivitas formal maupun nonformal, dan juga aktivitas tertutup maupun aktivitas terbuka (Sutopo, 2002: 51). Peristiwa atau aktivitas yang menjadi sumber data dalam penelitian ini berupa proses produksi batik sebagai hiasan dinding yang dilakukan oleh pengrajin batik di Kampoeng
38 Batik Laweyan. Aktivitas proses produksi batik hiasan dinding di Laweyan tahun 2015-2016, antara lain dilakukan oleh Batik Setya Laweyan, Batik Mahkota Laweyan, dan Batik Abstrak Pandono. Sumber data berupa lokasi dan peristiwa dilakukan dengan teknik observasi atau pengamatan secara langsung maupun perekaman atau pengambilan gambar sebagai bahan analisis dan bukti dari penelitian untuk memperkuat hasil penelitian. Observasi merupakan proses pencarian dan pengumpulan data dari sumber data yang berupa peristiwa dan lokasi, benda, serta rekaman gambar yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung (Sutopo, 2002: 64). 3. Benda Beragam benda yang terlibat dalam suatu peristiwa atau kegiatan berupa benda sederhana hingga peralatan paling rumit dapat menjadi sumber data yang penting untuk dimanfaatkan dalam penelitian (Sutopo, 2002: 53). Sedangkan gambar atau dokumen dari suatu peristiwa atau kegiatan tertentu juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber data untuk menguatkan analisis dan hasil dari penelitian. Beragam benda yang digunakan sebagai sumber data yaitu produk batik sebagai hiasan dinding tahun 2015-2016, antara lain diproduksi oleh Batik Setya Laweyan, Batik Mahkota Laweyan, dan Batik Abstrak Pandono. Sumber data diperoleh melalui teknik observasi maupun perekaman gambar pada produk atau benda. 4. Dokumen Dokumen merupakan bahan tertulis yang bergayutan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Dokumen dapat berupa rekaman tertulis, gambar atau benda peninggalan yang berkaitan dengan suatu aktivitas atau peristiwa
39 tertentu yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber data dalam penelitian (Sutopo, 2002: 54). Penelitian ini memanfaatkan data dari dokumen berupa foto dan katalog produk batik Laweyan sebagai hiasan dinding yang ada di Batik setya Laweyan, Batik Mahkota Laweyan, dan Batik Abstrak Pandono. Pengumpulan data berupa dokumen foto dan katalog dilakukan dengan memilah dan memilih gambar produk batik Laweyan sebagai hiasan dinding yang diproduksi di tahun 2015-2016 sebagai bahan kajian. Teknik dilakukan dengan content analysis, yang tidak hanya sekedar mencatat isi penting yang tersurat dalam dokumen, tetapi juga makna yang tersirat didalamnya (Sutopo, 2002: 69-70). D. Teknik Cuplikan (Sampling) Teknik cuplikan berkaitan dengan pembatasan jumlah dan jenis dari sumber data yang akan digunakan dalam penelitian. Teknik cuplikan merupakan bentuk khusus, proses pemusatan atau pemilihan dalam penelitian yang mengarah pada seleksi (Sutopo, 2002: 55). Teknik cuplikan dalam penelitian kualitatif cenderung bersifat purposive karena dipandang lebih mampu menangkap kelengkapan dan kedalaman data dalam menghadapi realitas yang tidak tunggal. Pilihan sampel diarahkan pada sumber data yang dipandang memiliki data yang penting yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Purposive sampling dilakukan dengan mengarahkan pada generalisasi teoretis, sumber data yang digunakan bukan hanya mewakili populasi semata, tetapi cenderung mewakili informasinya (Sutopo, 2002: 36-37). Teknik cuplikan digunakan dalam sumber data berupa perekaman benda dan dokumen foto pada produk batik Laweyan sebagai hiasan dinding. Data
40 berupa benda produk batik Laweyan sebagai hiasan dinding yang diproduksi di tahun 2015-2016 berjumlah 1616 produk, dengan rincian: 1548 produk batik hiasan dinding produksi Batik Setya Laweyan, 66 produk batik hiasan dinding produksi Batik Mahkota Laweyan, 0 produk batik hiasan dinding produksi Batik Merak Manis, 0 produk batik hiasan dinding produksi Batik Saud Effendi, dan 2 produk batik hiasan dinding produksi Batik Abstrak Pandono. Sedangkan sampel yang diambil dalam penelitian produk batik Laweyan sebagai hiasan dinding tahun 2015-2016 adalah 13 produk batik hiasan dinding produksi Batik Setya Laweyan, 11 produk batik hiasan dinding produksi Batik Mahkota Laweyan, dan 2 produk batik hiasan dinding produksi Batik Abstrak Pandono. Teknik cuplikan (sampling) yang diambil dalam penelitian dipilih berdasarkan satu produk yang telah mewakili informasi pada masing-masing tema yang diangkat. E. Validitas Data Data yang telah berhasil digali, dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan penelitian, harus diusahakan kemantapan dan kebenarannya. Validitas data merupakan jaminan bagi kemantapan simpulan dan tafsir makna sebagai hasil dari penelitian (Sutopo, 2002: 78). Salah satu cara paling umum yang digunakan dalam penelitian kualitatif untuk menjamin validitas data, digunakan teknik trianggulasi. Trianggulasi merupakan teknik yang didasari pola pikir fenomenologi yang bersifat multiperspektif. Artinya untuk menarik simpulan yang lebih mantap, diperlukan tidak hanya satu cara pandang. Beragam sudut pandang yang berbeda akan mampu menghasilkan data yang lebih lengkap dan mampu menyimpulkan secara menyeluruh dan utuh untuk memahaminya.
41 Trianggulasi yang digunakan dalam penelitian ini ialah trianggulasi data. Trianggulasi data yaitu dengan memanfaatkan beragam sumber data yang berbeda-beda, untuk menggali data yang sejenis. Tujuannya untuk membandingkan data sejenis yang diperoleh dari sumber lain yang berbeda sehingga bisa lebih teruji kebenarannya. Trianggulasi data dapat diperoleh dari informan atau narasumber yang berbeda-beda posisinya dengan teknik wawancara mendalam, kondisi lokasi maupun aktivitas atau peristiwa yang menggambarkan perilaku masyarakat, atau dari sumber berupa catatan atau arsip dan dokumen (Sutopo, 2002: 79). Sumber data yang ditrianggulasikan yaitu produk batik Laweyan sebagai hiasan dinding yang diperoleh dari sumber data yang berbeda pada lima industri batik yang telah disebutkan. Baik mengenai visual produk, teknik dan proses produksi, juga latar belakang pembuatan produk. Hasil informasi dari observasi dan wawancara penelitian yang diperoleh dibuat kesimpulan sebagai pembeda dari masing-masing industri. F. Teknik Analisis Data Proses analisis data dilakukan secara bersamaan dengan kegiatan pengumpulan data. Komponen utamanya, yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan serta verifikasinya yang saling berkaitan dan berinteraksi. Proses analisis dilakukan dengan model analisis interaktif, dimana aktivitas analisis data dilakukan dengan cara interaksi baik antarkomponennya, maupun dengan proses pengumpulan data dalam proses yang berbentuk siklus (Sutopo, 2002: 94).
42 Penarikan kesimpulan dan verifikasi dilakukan setelah pengumpulan data berakhir berdasarkan semua hal yang terdapat dalam reduksi maupun sajian data. Apabila kesimpulan dirasa kurang mantap karena kurangnya rumusan dalam reduksi atau sajian datanya, dilakukan kembali kegiatan pengumpulan data yang sudah terfokus untuk mencari pendukung simpulan yang ada juga untuk pendalaman data. Skema Model Analisis Interaktif Pengumpulan data Reduksi data Sajian data Penarikan simpulan/ verifikasi Gambar 3 Skema Model Analisis Interaktif Sumber : H.B. Sutopo, 2002: 96 1. Reduksi data Reduksi data merupakan bagian dari proses analisis meliputi proses seleksi, pemfokusan, dan penyederhanaan data yang berlangsung selama penelitian (Sutopo, 2002: 92). Pengumpulan data meliputi produk, teknik dan proses produksi batik hiasan dinding serta latar belakang memproduksi batik sebagai hiasan dinding kemudian data dianalisis dengan menyeleksi, mempertegas, memperpendek, memfokuskan, menyeleksi hal yang tidak penting, dan mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan penelitian dapat dilakukan.
43 2. Sajian data Sajian data merupakan sekumpulan informasi, deskripsi dalam bentuk narasi yang disusun secara logis dan sistematis sehingga apabila dibaca mudah dipahami berbagai hal yang terjadi dan memungkinkan berbuat sesuatu pada analisis ataupun tindakan lain berdasarkan pemahaman tersebut (Sutopo, 2002: 92). Data yang telah dikumpulkan dan direduksi mengacu pada rumusan masalah, yakni mengenai visual produk, teknik dan proses produksi, serta latar belakang menciptakan produk batik sebagai hiasan dinding dijadikan deskripsi disajikan dalam bentuk narasi kalimat mengenai kondisi rinci yang menceritakan dan menjawab setiap permasalahan. 3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi Penarikan simpulan dan verifikasi dilakukan berdasarkan dari analisis data pada reduksi dan sajian data. Apabila kesimpulan dirasa kurang mantap, perlu dilakukan aktivitas pengulangan dengan penelusuran data kembali dengan cepat. Verifikasi dapat dilakukan dengan mengembangkan ketelitian melalui kegiatan diskusi, atau dengan usaha yang lebih luas yaitu melakukan replikasi dalam satuan data yang lain. Sehingga dalam proses ini simpulan yang dibuat menjadi lebih kokoh dan lebih bisa dipercaya (Sutopo, 2002: 93).