KAJIAN SISTIM TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH TADAH HUJAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

I. PENDAHULUAN. Tanaman padi merupakan tanaman yang termasuk genus Oryza L. yang

PENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT

Inovasi Pertanian Sumatera Selatan Mendukung Swasembada Beras Nasional

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian, khususnya tanaman pangan bertujuan untuk meningkatkan

UJI ADAPTASI BEBERAPA PADI HIBRIDA DI LAHAN SAWAH IRIGASI BARITO TIMUR, KALIMANTAN TENGAH

Jurnal online Pertanian Tropik Pasca Sarjana FP USU Vol.1, No.1. Juni 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. yang semakin meningkat menyebabkan konsumsi beras perkapita per tahun

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Hal ini seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk diiringi

SELEKSI POTENSI HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI GOGO DI DESA SIDOMULYO KABUPATEN KULON PROGO

BAB III METODE PENELITIAN

DENGAN HIBRIDA HASIL PRODUKSI PADI MENINGKAT

1. PENDAHULUAN. oleh pemerintah. Upaya yang dilakukan antara lain dengan meningkatkan

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI LAMPUNG SELATAN

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS 2015

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL PADI RAWA PADA 2 TIPE LAHAN RAWA SPESIFIK BENGKULU

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN OMISSION PLOT Kajian Efektifitas Pengelolaan Lahan Sawah Irigasi Pada Kawasan Penambangan Nikel Di Wasile - Maluku Utara

TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG UNTUK PRODUKSI BIOMAS PADA LAHAN MARJINAL. M. Akil Balitsereal Maros ABSTRAK

TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI PTT PADI DAN PENDAMPINGAN SL-PTT DI KALIMANTAN TENGAH

TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SISTEM TANAM BENIH LANGSUNG (TABELA) DI LAHAN SAWAH IRIGASI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH PENDAHULUAN

PENGARUH UMUR BIBIT TERHADAP PRODUKTIVITAS PADI VARIETAS INPARI 17

Komponen PTT Komponen teknologi yang telah diintroduksikan dalam pengembangan usahatani padi melalui pendekatan PTT padi rawa terdiri dari:

PENGARUH PERBAIKAN PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KELURAHAN TABA PENANJUNG KABUPATEN BENGKULU TENGAH ABSTRAK

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

Sumber : Nurman S.P. (

PENGEMBANGAN PERBENIHAN (UPBS) PADI DI SUMATERA UTARA. Tim UPBS BPTP Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. bagian integral dari pembangunan nasional mempunyai peranan strategis dalam

PELUANG PENINGKATAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN SELUMA Studi Kasus: Lahan Sawah Kelurahan Rimbo Kedui Kecamatan Seluma Selatan ABSTRAK PENDAHULUAN

PENGGUNAAN BERBAGAI PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN PADI DI LAHAN SAWAH IRIGASI

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

1) Dosen Fakultas Pertanian Unswagati Cirebon 2) Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Kuningan

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI SAWAH MELALUI PENGEMBANGAN PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU (PTT) DI PROVINSI JAMBI

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

ADAPTASI VARIETAS UNGGUL BARU PADA LAHAN RAWA PASANG SURUT DI PROVINSI BENGKULU ABSTRAK

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

KEBIJAKAN HARGA INPUT-OUTPUT DAN PENGARUHNYA TERHADAP KENAIKAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI PADI

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

KAJIAN CARA TANAM PADI DI LAHAN SAWAH IRIGASI KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. mengandung gizi dan penguat yang cukup bagi tubuh manusia, sebab didalamnya

Abstrak

Efektivitas Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Ayam terhadap Hasil Jagung di Lahan Kering

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI GOGO DAN PENDAPATAN PETANI LAHAN KERING MELALUI PERUBAHAN PENERAPAN SISTEM TANAM TANAM DI KABUPATEN BANJARNEGARA

PERAN SERTA TERNAK SEBAGAI KOMPONEN USAHATANI PADI UNTUK PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI

MINAT PETANI TERHADAP KOMPONEN PTT PADI SAWAH PENDAHULUAN

PENAMPILAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI VARIETAS UNGGUL BARU PADI RAWA PADA LAHAN RAWA LEBAK DI KABUPATEN MERAUKE PAPUA

PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A

PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL

KERAGAAN TANAMAN PADI BERDASARKAN POSISI TANAMAN TERHADAP KOMPONEN HASIL PADA SISTEM TANAM LEGOWO 4:1 ABSTRAK

BAB I. PENDAHULUAN. adalah mencukupi kebutuhan pangan nasional dengan meningkatkan. kemampuan berproduksi. Hal tersebut tertuang dalam RPJMN

PENDAHULUAN. Latar Belakang. pembangunan pertanian dan sebagai makanan utama sebagian besar masyarakat

Andi Ishak Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian km. 6,5 Kota Bengkulu HP:

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pulau Jawa merupakan wilayah pusat pertumbuhan ekonomi dan industri.

Keragaan Beberapa VUB Padi Sawah di Lahan Pasang Surut Mendukung Swasembada Pangan

III. METODE PENELITIAN

I. Pendahuluan. II. Permasalahan

ISBN

Peran dan Kontribusi Hand Tractor terhadap Efisiensi Usahatani di Banten

PENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU JAGUNG LAHAN KERING DI KABUPATEN BULUKUMBA

III. BAHAN DAN METODE

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan yang mendasar (basic need) bagi setiap

KAJIAN PERBAIKAN USAHA TANI LAHAN LEBAK DANGKAL DI SP1 DESA BUNTUT BALI KECAMATAN PULAU MALAN KABUPATEN KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH ABSTRAK

KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN KOMPONEN HASIL EMPAT VARIETAS UNGGUL BARU PADI INPARA DI BENGKULU ABSTRAK

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN PENDAMPINGAN PROGRAM STRATEGIS KEMENTERIAN PERTANIAN DI SULAWESI SELATAN:

Efisiensi Penggunaan Pupuk dan Lahan dalam Upaya Meningkatkan Produktivitas Padi Sawah

PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DAN KEDELAI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS

I. PENDAHULUAN. sumber pangan utama penduduk Indonesia. Jumlah penduduk yang semakin

KERAGAAN BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH UMUR SANGAT GENJAH DI NUSA TENGGARA TIMUR

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan

BAHAN DAN METODE. Faktor kedua adalah jumlah bibit per lubang yang terdiri atas 3 taraf yaitu : 1. 1 bibit (B 1 ) 2. 2 bibit (B 2 ) 3.

Varietas Unggul Mendukung Usahatani Padi di Lahan Lebak. Morphological Characterization and Content of Sugar Some Sweet Potato Germplasm Local Lampung

TEKNOLOGI PEMUPUKAN PADI SAWAH LAHAN IRIGASI DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH

III. METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN PROUKSI PADI DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI HEMAT AIR

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA GALUR PADI TAHAN TUNGRO DI KABUPATEN BANJAR

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada

Wilayah Produksi dan Potensi Pengembangan Jagung

I. PENDAHULUAN. Komoditas tanaman pangan yang sangat penting dan strategis kedudukannya

I. PENDAHULUAN. Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu makanan pokok di

KAJIAN APLIKASI PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANIK DAN AN- ORGANIK TERHADAP PRODUKSI PADI SAWAH

KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI PENANGKARAN SEBAGAI BENIH SUMBER DI LAMPUNG

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. Badan Litbang Pertanian telah melepas lebih dari 200 varietas padi sejak

Potensi Hasil : 5-8,5 ton/ha Ketahanan : Tahan terhadap wereng coklat biotipe 2 dan 3 Terhadap Hama. Ketahanan. Terhadap Penyakit

ANALISIS USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA AGROEKOSISTEM LAHAN TADAH HUJAN

KAJIAN ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI LAHAN PASANG SURUT KABUPATEN SERUYAN. Astri Anto, Sandis Wahyu Prasetiyo

Bunaiyah Honorita Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu Jl. Irian Km.6,5 Bengkulu 38119

DAFTAR LAMPIRAN. No Lampiran Halaman

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian selalu dikaitkan dengan kondisi kehidupan

V. KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM

TEKNOLOGI PRODUKSI PADI MENDUKUNG SWASEMBADA BERKELANJUTAN DI SULAWESI SELATAN

PERBEDAAN PENDAPATAN USAHATANI PADI (Oryza Sativa L) KULTIVAR PADI HITAM LOKAL CIBEUSI DENGAN PADI CIHERANG

Peningkatan Produktivitas Padi Sawah (Oryza sativa L.) Melalui Penerapan Beberapa Jarak Tanam dan Sistem Tanam

KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN MELALUI PENDEKATAN PTT

Transkripsi:

KAJIAN SISTIM TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH TADAH HUJAN Soraya dan Junita Barus Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung Jl. Hi. ZA. Pagar Alam No. 1 A Rajabasa Bandar Lampung Telp. (0721) 781776. Email: yaya_b66@yahoo.com ABSTRAK Kajian sistim tanam terhadap pertumbuhan dan hasil beberapa varietas unggul baru padi sawah telah dilaksanakan di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon Kabupaten Pesawaran pada MH 2013/2014 bulan Januari 2014. Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sistim (tanam benih langsung) dan (tanam pindah) terhadap pertumbuhan dan hasil beberapa varietas padi di lahan sawah tadah hujan. Perlakuan terdiri atas dua faktor, Faktor pertama adalah varietas (Inpari-10, Inpari-14, dan Inpari-15). Faktor kedua adalah sistem tanam yaitu dan sistem tanam. Luas lahan 0,25 ha untuk masing-masing varietas dan cara tanam. Perlakuan disusun secara faktorial (2X3) dengan rancangan acak kelompok dan diulang tiga kali. yang diamat meliputi: pertumbuhan tanaman, komponen hasil dan hasil padi. Data dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji DMRT pada taraf 5 %. Hasil pengkajian menunjukkan varietas Inpari-10 memberikan pertumbuhan dan hasil lebih baik yaitu 5,74 t/ha dibandingkan dengan varietas Inpari 14 dan 15 (5,30 t/ha dan 5,57 t/ha). Pengaruh sistim tanam terhadap pertumbuhan dan hasil padi sawah tadah hujan pada sistim (tanam pindah) memberikan hasil lebih baik yaitu 5,62 t/ha daripada sistim (tanam benih langsung) 5,46 t/h. Kata kunci: (tanam benih langsung), (tanam pindah), VUB (varietas unggul baru), Oryza Sativa PENDAHULUAN Tanaman padi merupakan tanaman pangan yang penting bagi Indonesia, karena lebih dari 95 % penduduk Indonesia mengkonsumsi beras sebagai makanan pokoknya. Pada periode 2000-2006, jumlah penduduk Indonesia meningkat dengan laju pertumbuhan 1,36% per tahun sementara konsumsi beras diperkirakan 137 kg per kapita. Dengan asumsi laju pertumbuhan penduduk menurun 0,03% per tahun, maka konsumsi beras pada 2010, 2015, dan 2020 diproyeksikan berturut-turut sebesar 32,13 juta ton, 34,12 juta ton, dan 35,97 juta ton (Departemen Pertanian, 2009). Kebutuhan pangan akan terus meningkat dalam jumlah, keragaman, dan mutunya, seiring dengan perkembangan populasi kualitas hidup masyarakat. penduduk Indonesia yang cukup besar, membutuhkan ketersediaan pangan yang cukup besar, yang tentunya akan memerlukan upaya dan sumber daya yang besar untuk memenuhinya (Kurniawan, 2004). Provinsi Lampung mempunyai peranan strategis dalam penyediaan pangan baik regional maupun nasional. Salah satu cara untuk meningkatkan hasil padi adalah cara tanam padi tersebut, disamping Penggunaan varietas unggul padi yang berpotensi hasil tinggi, pengolahan tanah 267

dan pemupukan tanaman padi (Irawan, 2004). Cara tanam padi di Indonesia umumnya menggunakan dua cara yaitu cara tanam pindah atau tapin dan cara tanam benih langsung atau tabela. banyak dipakai petani di Indonesia dibanding tabela dan cara tabela sangat menguntungkan jika ditanam pada lahan sawah irigasi (Fagi dan Kartaatmadja, 2004; Muntaha, 2011; Putra, 2012). Menurut Ahmad, 2015., Sistem tanam benih langsung ini dapat menekan penggunaan tenaga kerja, biaya produksi serta waktu yang dibutuhkan tidak terlalu lama dan mampu meningkatkan jumlah produksi. Selain itu, dengan menerapkan sistem tanam benih langsung ini kualitas gabah yang dihasilkan akan lebih baik dari sebelumnya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistim tanam terhadap pertumbuhan dan hasil beberapa varietas Unggul Baru padi sawah. BAHAN DAN METODA Pengkajian dilaksanakan di desa Tanjung Rejo kecamatan Negeri Katon kabupaten Pesawaran pada bulan Januari sampai bulan April tahun 2014. Tujuan pengkajian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sistim (tanam benih langsung) dan (tanam pindah) terhadap pertumbuhan dan hasil beberapa varietas padi. Perlakuan terdiri atas dua faktor, faktor pertama sistem tanam dan sistem tanam. Faktor kedua varietas (Inpari-10, Inpari-14, dan Inpari-15). Luas lahan 0,25 ha untuk masing-masing varietas dan cara tanam. Perlakuan disusun secara faktorial (2X3) dengan rancangan acak kelompok dan diulang tiga kali. Pengolahan tanah untuk kedua sistim tanam dilakukan dengan cara dibajak. Cara tanam sistim tabela, benih padi langsung ditanam dengan jarak tanam 25 cm X 25 cm, sedangkan cara tanam sistim tapin, benih disemaikan dahulu, setelah berumur 21 hari tanaman dipindah ke lahan dengan jarak tanam 30 cm X 30 cm. Luas masing masing perlakuan adalah 0,25 hektar. Waktu tanam bersamaan dengan waktu semai. Dosis pupuk pada masing-masing perlakuan adalah sama yaitu: Urea sebanyak 250 kg/ha diberikan pada awal tanam sebanyak 150 kg, dan pada umur 21 hari sebanyak 50 kg, serta pada umur 45 hari sebanyak 50 kg. Pupuk SP36 sebanyak 150 kg diberikan pada awal tanam, Pupuk KCl sebanyak 100 kg diberikan pada awal tanam. Pemeliharaan tanaman meliputi pengendalian gulma, hama dan penyakit disesuaikan dengan konsep PHT (pengendalian hama terpadu). yang diamat meliputi : tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, jumlah gabah isi, jumlah gabah dan hasil (GKP). Data dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji DMRT pada taraf 5 %. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh varietas terhadap pertumbuhan dan hasil Hasil rata-rata pengamatan terhadap komponen pertumbuhan dan hasil dari tiga varietas, secara umum varietas Inpari 10 memberikan pertumbuhan dan hasil lebih unggul dibandingkan dengan varietas Inpari 14 dan Inpari 15 (Tabel 1). Pengamatan tinggi tanaman dan jumlah gabah isi pada tiga varietas yang diuji menunjukkan bahwa varietas Inpari 10 lebih Unggul dan berbeda nyata dengan Inpari 14, tetapi tidak berbeda nyata dengan Inpari 15 (Tabel 1), sedangkan pada pengamatan jumlah anakan, varietas Inpari 14 lebih tinggi dibandingkan dengan Inpari 10 dan Inpari 15. 268

Pengamatan gabah pada ketiga varietas tidak menunjukkan perbedaan. Hasil gabah kering panen, varietas Inpari 10 memberikan hasil tertinggi, namun tidak berbeda nyata dengan varietas Inpari 14 dan Inpari 15. Tabel 1. Pengaruh Varietas terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi di Sawah Tadah Hujan, Pesawaran, MH 2013/2014 Varietas Tinggi Hasil GKP tanaman anakan gabah isi gabah (t/ha) (cm) (batang) Inpari 10 Inpari 14 Inpari 15 125,66 a 110,70 b 123,50 a 18,93 a 26,32 b 20,55 a 167,55 a 120,36 b 145,05 a 2,94 a 2,28 a 2,85 a 5,74 a 5,30 a 5,57 a Pengaruh sistim tanam terhadap pertumbuhan dan hasil Secara umum hasil rata rata pengamatan terhadap komponen pertumbuhan dan hasil dari dua sistim tanam (table 2.} menunjukkan bahwa sistim tanam pindah () lebih unggul jika dibandingkan dengan sistim tanam benih langsung (). Hasil rata-rata pengamatan tinggi tanaman, jumlah gabah dan hasil pada sistim tanam lebih unggul tetapi tidak berbeda nyata dengan sistim tanam. anakan dan jumlah gabah isi sistim lebih tinggi daripada dan berbeda nyata. Tabel 2. Pengaruh Sistim Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi di Sawah Tadah Hujan, Pesawaran, MH 2013/2014 Sistim Tinggi Hasil GKP tanam tanaman anakan gabah isi gabah (t/ha) (cm) 120,96 a 119,44 a (batang) 23,75 a 20,11 b 2,94 a 2,44 a 154,65 a 134,00 b 5,62 a 5,46 a Pengaruh interaksi varietas dan sistim tanam terhadap pertumbuhan dan hasil dapat dilihat pada tabel 3. a. Varietas Inpari 10 terhadap sistim tanam tabela memberikan hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan sistim tanam pindah () yaitu sebesar 5,76 t/ha dan berbeda nyata dengan sistim tanam pindah sebesar 5,74 t/ha. b. Varietas Inpari 14 terhadap sistim tanam tabela memberikan hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan sistim tanam pindah () yaitu sebesar 5,44 t/ha dan berbeda nyata dengan sistim tanam pindah sebesar 5,16 t/ha. 269

c. Varietas Inpari 15 terhadap sistim tanam pindah memberikan hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan sistim tanam yaitu sebesar 5,98 t/ha dan berbeda nyata dengan sistim tanam sebesar 5,18 t/ha. Tabel 3. Pengaruh Interaksi Varietas dan Sistim Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi di Sawah Tadah Hujan, Pesawaran, MH 2013/2014 Varietas/ Hasil GKP Sistim tanam gabah isi (t/ha) Inpari 10: Inpari 14: Inpari 15: Tinggi tanaman (cm) 129,65 a 121,67 a 106,74 a 114,67 a anakan (batang) 20,19 a 21,00 b 28,64 a 20,67 b 270 206,59 a 128,33 b 115,06 a 125,67 b gabah 3,22 a 2,67 a 2,57 a 2,00 a 5,74 a 5,76 b 5,16 a 5,44 b 125,00 a 122,00 a 19,11 a 22,00 b 142,10 a 144,67 b 3,04 a 2,67 a 5,98 a 5,18 b Menurut Andoko, 2002. Teknik penanaman yang ditetapkan dalam bidang pertanian dimaksudkan untuk menaikkan hasil dan meningkatkan produktivitas usaha tani padi adalah dengan dikembangkannya teknologi dari sistem tanam pindah () yang melalui persemaian ke sistim tanam benih langsung (). Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Imran et al. (2006) menunjukkan bahwa tanam benih langsung berbeda nyata pertumbuhan dan hasil padi dengan sistem tanam pindah. Pengembangan teknik budidaya tanaman padi sistim muncul untuk menghindari penyakit tungro, karena penyakit tersebut telah menyebar hampir diseluruh daerah sentra produksi padi di Indonesia (Asriani, 2003). Guna memantapkan peningkatan produksi, petani harus menerapkan teknologi yang bersifat spesifik lokasi, salah satunya dengan perbaikan sistem tanam yaitu. Jika dibandingkan dengan sistem tanam, memiliki beberapa keunggulan di antaranya terjadi efektivitas dan efisiensi karena waktu tanam cepat, tenaga tanam sedikit dan biaya tanam bisa dikurangi serta pemupukan lebih efisien dan mudah karena dilakukan pada larikan saja. Pengamatan dan pengendalian OPT lebih mudah dilaksanakan. Anakan padi lebih kuat dan tidak mengalami stagnasi (stres).air yang belakangan juga kerap menjadi masalah utama yang harus dihadapi petani bisa diatasi, karena dengan sistem terjadi efisiensi dalam penggunaan air dimana pengairan terputus putus (macakmacak) dan dengan sistem anakan banyak dan bulir-bulir padi juga bernas karena sinar matahari bisa masuk dengan leluasa pada larikan-larikan yang dibuat (Pitojo, 2003). Beberapa keuntungan budidaya padi dengan sistem tabela menurut Bambang (2011) adalah sistem tabela memastikan jarak tanam lebih tepat dan teratur sehingga produksi yang

diperoleh petani lebih banyak 500-1000 kg gabah kering per hektar bila dibandingkan dengan sistem persemaian. Dengan sistem tabela dapat menghasilkan 6 6,5 ton gabah, sedangkan melalui sistem persemaian konvensional () menghasilkan 5-5,5 ton gabah. KESIMPULAN Varietas Inpari 10 memberikan pertumbuhan dan hasil yang lebih baik dibanding varietas Inpari 14 dan Inpari 15. Sistim tanam pindah () memberikan pertumbuhan dan hasil yang lebih baik daripada sistim tanam benih langsung (). Pengaruh interaksi varietas dan sistim tanam terhadap pertumbuhan dan hasil, untuk varietas Inpari 10 dan 14 pada sistim tanam memberikan hasil yang lebih baik, sedangkan pada varietas Inpari 15 yang terbaik adalah pada sistim Tanam Pindah. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, S. 2005. Produktivitas Tanaman Padi Pada Berbagai Sistem Tanam. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Nusa Tenggara Timur. Bambang, PHS. 2011. Cuaca Ekstrem Tanam Siapa Takut. http://pertanian.jombangkab.go.id. Departemen Pertanian. 2009. Meningkatkan Produksi Padi Menuju 2020. Departemen Pertanian, Jakarta. Fagi AM dan S Kartaatmadja. 2004. Teknologi budidaya padi: perkembangan dan peluang. Dalam Ekonomi Padi dan Beras Indonesia. Badan Litbang Pertanian. Deptan. 435 hal. Imran A, Suriany dan Sahardi. 2006. Kajian tanam padi hambur benih langsung di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. 9(2) : 111-117. Irawan B. 2004. Dinamika produktivitas dan kualitas budidaya padi sawah. dalam Ekonomi Padi dan Beras Indonesia. Badan Litbang Pertanian. Deptan. 435 hal. Kurniawan, Firmansyah. 2004. Budidaya Tanaman Sistem. PT.Agrorekatama. Bogor. Muntaha. 2011. Pengembangan Sistem Tanam TABELA Di Lahan Usahatani Pasang Surut Di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Program Studi Agribisnis Program Pasca Sarjana (S2) Universitas Jambi. Jambi. Pitojo, Setijo. 2003. Bertanam Padi Sawah. Jakarta: Penebar Swadaya. Putra, I Gusti Ngurah Adi. 2012. Penerapan Sistem Tanam, SRI, dan Tanam Pindah Terhadap Komponen Hasil Padi Hibrida dan Varietas Unggul Baru. Retrivied from http://digilid.polije.ac.id. on January 2012. 271