RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PER KEMENTERIAN/LEMBAGA II.L.019.1

dokumen-dokumen yang mirip
MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016

Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan Triwulan III Berdasarkan PP No.39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2014

FORMULIR 1 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2013

Kegiatan Prioritas Tahun 2011

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO DAN KIMIA

RENCANA KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN ANGGARAN 2015 JAKARTA, APRIL 2014

BAHAN KULIAH DAN TUGAS

Kementerian Perindustrian

Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2017

DISAMPAIKAN OLEH : DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO PADA RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2013 JAKARTA, FEBRUARI 2013 DAFTAR ISI

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian

FORMULIR 1 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2014

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA HILIRISASI INDUSTRI PERTANIAN

LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT KEGIATAN TRIWULAN III TAHUN ANGGARAN 2016

Ringkasan. Kebijakan Pembangunan Industri Nasional

LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT KEGIATAN TRIWULAN III TAHUN ANGGARAN 2011

FOKUS PENGEMBANGAN INDUSTRI UNGGULAN BERBASIS TEKNOLOGI TINGGI TAHUN 2014

MENINGKATKAN NILAI TAMBAH IKM MELALUI SISTEM PEMBINAAN YANG TEPAT DAN KOORDINASI YANG EFEKTIF (RENCANA KERJA

KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL TAHUN Disampaikan pada acara: Rapat Kerja Kementerian Perindustrian Di Hotel Bidakara

SUMBER ANGGARAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA 2015 BERDASARKAN JENIS BELANJA

LAPORAN PERKEMBANGAN KEMAJUAN PROGRAM KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN PERINDUSTRIAN

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN PERINDUSTRIAN

II Tahun Anggaran 2013

ALOKASI ANGGARAN BERDASARKAN PROGRAM KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA 2016

Industri padat karya merupakan salah satu prioritas karena menyediakan lapangan usaha dan menyerap tenaga kerja secara signifikan.

Kementerian Perindustrian

DISAMPAIKAN PADA RAPAT KOORDINASI DAN SINKRONISASI PENYUSUNAN PROGRAM KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO TAHUN 2013 Oleh : SEKRETARIS DIREKTORAT

PAGU ANGGARAN ESELON I MENURUT PROGRAM DAN JENIS BELANJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA. 2012

RENCANA KINERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2012

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Kementerian Perindustrian

Industrialisasi Sektor Agro dan Peran Koperasi dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional. Kementerian Perindustrian 2015

Organisasi. struktur. Kementerian Perindustrian

I. LATAR BELAKANG. Perkembangan industri agro dan kimia selama ini telah menunjukkan

Written by Danang Prihastomo Friday, 06 February :22 - Last Updated Wednesday, 11 February :46

PROGRAM KERJA 2009 & RENCANA KERJA 2010 DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA

PROGRAM PENGEMBANGAN INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN

Laporan Konsolidasi Program Dirinci Menurut Kegiatan

Tema Pembangunan 2007

REINDUSTRIALISASI DALAM RANGKA MENDUKUNG TRANSFORMASI EKONOMI

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2013

PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI NASIONAL DAN PROGRAM MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (MP3EI)

U R A I A N BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 41,149,445, Belanja Pegawai 41,149,445,700.

Energy Conservation in the Industry by Utilizing Renewable Energy or Energy Efficiency and Technology Development. Jakarta, 19 Agustus 2015

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA RAPAT KERJA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DENGAN DINAS PERINDUSTRIAN KABUPATEN/KOTA KAWASAN TIMUR INDONESIA TAHUN

TABEL - VII.1 PERKEMBANGAN NILAI INVESTASI MENURUT SKALA USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993 TAHUN

DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI

BAB 18 DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR

Kegiatan Prioritas Tahun 2010

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2012

PROGRAM KERJA 2009 & RENCANA KERJA 2010 DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA

Tahun Anggaran 2013 III

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

PROGRAM KERJA DITJEN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2012

PROGRAM KERJA 2009 DAN DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA

Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan Triwulan I Berdasarkan PP No.39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2015

U R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 12,225,000,000.00

V. ANALISA SISTEM. 5.1 Agroindustri Nasional Saat Ini

I. T U J U A N Memperkuat basis produksi usaha IKM Memastikan bahwa produk yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat luas dilihat dari aspek

RUMUSAN HASIL RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN PEMERINTAH DAERAH TAH

KLASIFIKASI INDUSTRI A. Industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya 1. Aneka industri 2. Industri mesin dan logam dasar

!"!"!#$%"! & ' ((( ( ( )

Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan Triwulan II Berdasarkan PP No.39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2014

LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT KEGIATAN TRIWULAN II TAHUN ANGGARAN 2016

Dr. Prasetijono Widjojo MJ, MA Deputi Bidang Ekonomi Bappenas. Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2011

RINCIAN FORMASI CPNS DARI PELAMAR UMUM KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN ANGGARAN 2010

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kementerian Perindustrian

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

Assalamu'alaikum Wr.Wb. Yth. Para Peserta Seminar serta Saudarasaudara

KEBIJAKAN & PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (GRK) SEKTOR INDUSTRI

-2- Mesin dan/atau Peralatan Industri kecil dan/atau Industri menengah; Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kement

2017, No serta Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan Koordinasi Penanaman Modal; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hu

DISAMPAIKAN PADA : RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2012 TANGGAL, 1-2 FEBRUARI 2012

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan

TABEL - IV.1 PERKEMBANGAN NILAI PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) MENURUT SKALA USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993 TAHUN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 18 DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR

I.1. Perkembangan Sektor Industri dan Perannya terhadap Perekonomian Nasional sampai dengan tahun 2004

LAPORAN PERKEMBANGAN KOMODITI INDUSTRI TERPILIH

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN PERDAGANGAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 18 DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR

Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT KEGIATAN TRIWULAN II TAHUN ANGGARAN 2011

Written by Danang Prihastomo Thursday, 05 February :00 - Last Updated Monday, 09 February :13

PROGRAM KERJA DITJEN PPI TA 2012 DAN IMPLEMENTASI MP3EI DI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Contents

Menteri Perindustrian Republik Indonesia PENGARAHAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA FORUM DIALOG DENGAN PIMPINAN REDAKSI JAKARTA, 30 JUNI 2015

LAPORAN KINERJA CAPAIAN TRIWULAN I TAHUN 2016

Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA KUNJUNGAN DI UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG, 14 APRIL 2016

Rencana Strategis Perindustrian di Bidang Energi

KEPALA DINAS. Subbagian Perencanaan Program. Bidang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus. Seksi. Kurikulum dan Pembelajaran

PROGRAM KERJA DITJEN ILMTA TAHUN 2010 DAN RENCANA KERJA DITJEN ILMTA TAHUN 2011

Transkripsi:

RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH - PER KEMENTERIAN/LEMBAGA KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN I PROGRAM REVITALISASI DAN PENUMBUHAN BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Tumbuh dan kuatnya basis industri manufaktur 5.069,7-1 Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Kimia Dasar Tumbuh dan kuatnya struktur industri kimia dasar Pada akhir tahun, utilisasi kapasitas produksi 40% 100% Nilai tambah produk kimia dasar 20% 50% a. Revitalisasi Industri Pupuk (Prioritas Nasional 5) Fasilitasi pembangunan restrukturisasi 5 pabrik pupuk Persen kemajuan 20% 100% urea baru dan 5 pabrik pupuk NPK 128,0 b. Pengembangan klaster industri berbasis migas, kondesat di Jawa Timur dan Kalimantan Timur (Prioritas Nasional 8) Berkembangnya klaster industri berbasis migas dan petrokimia 2 Lokasi (Jawa Timur dan Kalimantan) 2 2 Entitas Kolaborasi Klaster 152 152 2 Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Material Dasar dan Permesinan Tumbuh dan kuat struktur industri material dasar permesinan Pada akhir tahun, utilisasi kapasitas produksi Meningkatnya jumlah populasi industri material dasar dan permesinan a. Pengembangan Klaster Industri Material Dasar Permesinan Berkembangnya klaster industri baja, listrik, TPT, Jumlah entitas kolaborasi klaster baja, listrik, TPT, mesin dan peralatan umum mesin dan peralatan umum b. Restrukturisasi Permesinan Industri Terwujudnya peremajaan permesinan industri Jumlah perusahaan yang menerima fasilitasi restrukturisasi 3 Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Bahan Bangunan Tumbuh dan kuatnya struktur industri bahan bangunan Pada akhir tahun, utilisasi kapasitas produksi dan Konstruksi dan konstruksi Meningkatnya jumlah populasi industri bahan bangunan dan konstruksi 40% 100% 1.831,9 9 37 123 528 158 968 40% 100% 45,7 100% 105% II.L.019.1

- a. Pengembangan Klaster Industri Bahan Bangunan Berkembangnya klaster industri semen dan industri Jumlah entitas kolaborasi klaster industri semen dan 42 324 Konstruksi keramik industri keramik 4 Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Aneka dan Alat Tumbuh dan kuat struktur industri aneka dan alat Pada akhir tahun, utilisasi kapasitas produksi 40% 100% 23,0 Pertanian pertanian Nilai tambah produk industri aneka dan alat 100% 120% pertanian a. Pengembangan Klaster Industri Alas Kaki Berkembangnya klaster industri Alas Kaki Jumlah entitas kolaborasi klaster 46 226 II PROGRAM REVITALISASI DAN PENUMBUHAN Tumbuh dan kuatnya basis industri manufaktur 2.532,1 INDUSTRI AGRO 1 Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Makanan Tumbuhnya industri Makanan Pada akhir tahun, utilisasi kapasitas produksi pulih mencapai 85% sebagaimana sebelum krisis 85% 39,2 a. Revitalisasi Industri Gula (Prioritas Nasional / P5) - Terlaksananya restrukturisasi 3 perusahaan industri permesinan dalam negeri pendukung PG Jumlah Pabrik 3 3 b. Pengembangan Klaster Industri Pengolahan Kelapa, Kakao, dan Gula 2 Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Fasilitasi pembangunan pabrik gula baru Jumlah Pabrik 10 10 Berkembangnya klaster industri pengolahan kelapa, Jumlah instansi dan perusahaan terkait industri 160 160 kakao, dan gula kelapa, kakao, dan gula Beroperasinya masing-masing 1 unit peralatan pengolahah kelapa dan kakao 2 2 Tumbuh industri Hasil Hutan dan Perkebunan Pada akhir tahun, utilisasi kapasitas produksi 85% 216,1 pulih mencapai 85% sebagaimana sebelum krisis a. Pengembangan klaster industri berbasis pertanian, oleochemical di Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan Riau (Prioritas Nasional Lainnya 2) Fasilitasi Pengembangan Kawasan Industri Berbasis Sawit Jumlah Perusahaan di 3 kawasan 40 100 kawasan 3 unit pilot project berbasis hasil samping / limbah sawit 1 2 II.L.019.2

b. Pengembangan Klaster Industri Karet, Kelapa Sawit, Berkembangnya klaster industri karet, kelapa sawit, Jumlah instansi dan perusahaan terkait 140 145 Furniture, dan Kertas furniture dan kertas Mesin peralatan dalam rangka meningkatkan mutu produk karet 2 2 Terminal Kayu & Rotan 2 9 Peralatan pensortir kertas bekas 4 c. Pengembangan Industri Bahan Bakar Nabati Teknologi dan pemanfaatan bahan bakar nabati Unit Peralatan 4 12-3 Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Hasil Laut Tumbuhnya industri Hasil Laut Pada akhir tahun, utilisasi kapasitas produksi pulih mencapai 75% sebagaimana sebelum krisis 75% 33,7 a. Pengembangan Klaster Industri Pengolahan Ikan Berkembangnya klaster industri pengolahan ikan Jumlah instansi dan perusahaan terkait 50 50 Peralatan pengolahan ikan 1 5 b. Pengembangan Industri Berbasis Rumput Laut Berkembangnya industri berbasis rumput laut Wilayah 3 3 4 Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Minuman dan Tembakau Tumbuhnya industri Minuman dan Tembakau Pada akhir tahun, utilisasi kapasitas produksi pulih mencapai 87,5% sebagaimana sebelum krisis 87,50% 71,5 a. Pengembangan Klaster Industri Pengolahan Tembakau, Buah, Kopi, dan Susu Berkembangnya klaster industri pengolahan tembakau, Jumlah instansi dan perusahaan terkait 180 195 buah, kopi, dan susu Peralatan peningkatan efisiensi pengolahan tembakau (tungku) 40 50 Mesin dan peralatan pengolahan buah 2 6 Mesin dan peralatan pengolahan kopi 2 18 Unit peralatan utk peningkatan mutu susu 5 5 Pabrik susu 0 1 II.L.019.3

- III PROGRAM PENUMBUHAN INDUSTRI UNGGULAN BERBASIS IPTEK 1 Pengembangan Industri Alat Angkut (Kendaraan Bermotor, Perkapalan, Kedirgantaraan dan perkeretaapian. 640,0 127,7 Pengembangan Klaster Industri Kendaraan Bermotor, Perkapalan, Kedirgantaraan, perkerataapian Berkembangnya klaster industri Jumlah Perusahaan klaster industri kendaraan 100 200 bermotor Jumlah Perusahaan klaster industri perkapalan 75 122 Jumlah Perusahaan klaster industri kedirgantaraan 1 1 Jumlah Perusahaan klaster industri perkeretaapiaan 1 1 2 Pengembangan Industri Elektronika dan Telematika Tercapainya penguasaan dan pengembangan teknologi di Bidang Telematika secara berkesinambungan 107,9 Pengembangan Klaster Industri Elektronika, Telekomunikasi, Komputer dan Peralatannya, Perangkat Lunak dan Konten Multimedia Berkembangnya klaster industri Jumlah Perusahaan dalam klaster industri 60 100 elektronika Jumlah Perusahaan dalam klaster indstri 3 7 telekomunikasi Jumlah Perusahaan dalam klaster indstri komputer 3 7 Jumlah Perusahaan dalam klaster indstri konten multimedia 5 9 II.L.019.4

IV PROGRAM REVITALISASI DAN PENUMBUHAN IKM 1 Pengembangan Industri Kecil dan Menengah melalui pendekatan Klaster 2 Penyebaran dan Pengembangan IKM di Kawasan Barat Meningkatnya kemampuan desain, manajemen dan kreatifitas perajin Terbinanya Pengembangan IKM di Kawasan Barat Terlaksananya implementasi kolaborasi dan kelembagaan klaster industri garam, fashion dan batik, batu mulia dan perhiasan, gerabah dan keramik hias, minyak atsiri dan makanan ringan yang semakin kuat. 22 39 lokasi - 1.900,0 Terbentuknya jaringan kerjasama bisnis dan lokasi pengembangan Industri Kreatif Meningkatnya Unit Usaha dan Tenaga Kerja 16 Prov 16 Prov 775,8 32 Kab/ Kota 32 Kab/ Kota 82,9 Terbinanya Produk IKM Pangan, Sandang, KBB dan Kerajinan melalui pendekatan OVOP 18 Kab/ Kota di 6 Pro-pinsi 18 Kab/ Kota di 6 Pro-pinsi 3 Penyebaran dan Pengembangan IKM di Kawasan Tengah Terbinanya Pengembangan IKM di Kawasan Tengah Meningkatnya Unit Usaha dan Tenaga Kerja 12 Prop 12 Prop 28 Kab /Kota 28 Kab /Kota 562,3 Terbinanya Produk IKM Pangan, Sandang, KBB dan Kerajinan melalui pendekatan OVOP 12 Kab/ Kota di 7 Propinsi 12 Kab/ Kota di 7 Pro-pinsi 4 Penyebaran dan Pengembangan IKM di Kawasan Timur Terbinanya Pengembangan IKM di Kawasan Timur Meningkatnya Unit Usaha dan Tenaga Kerja 5 Prop 5 Prop Terbinanya Produk IKM Pangan, Sandang, KBB dan Kerajinan melalui pendekatan OVOP 8 Kab/ Kota 8 Kab/ Kota 247,7 II.L.019.5

- V PROGRAM PERWILAYAHAN INDUSTRI 259,0 1 Fasilitasi Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KE (PN7) Meningkatnya fasilitasi pengembangan kawasan zona industri di 5 kawasan ekonomi khusus (KE Dokumen fasilitasi (AMDAL, engineering design/ded, dan kelembagaan) di 5 kawasan 5 5 32,40 VI PROGRAM KERJASAMA INDUSTRI INTERNASIONAL 1 Peningkatan Promosi Investasi dan Pemasaran Industri Meningkatnya fasilitasi promosi investasi dan pemasaran industri VII PROGRAM KEBIJAKAN, IKLIM USAHA, MUTU, DAN INDUSTRI HIJAU 1 Pengembangan Standardisasi Industri dan Manajemen HAKI Jumlah paket promosi investasi (temubisnis, eksibisi, dll) 2 11 23,3 Meningkatnya RSNI Jumlah RSNI 100 500 64,0 Meningkatnya hasil litbang yang dipatenkan Hasil litbang yang dipatenkan 5 25 2 Pengembangan Lingkungan Industri Meningkatnya industri berwawasan lingkungan Dokumen Kebijakan/Peraturan 1 5 Tingkat pengurangan emisi CO2 2%/tahun 3%/tahun VIII PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 1.405,0 1 Peningkatan Pengelolaan Pelayanan Publik 21,7 a. Reformasi Birokrasi di Bidang Pelayanan Umum (Prioritas Meningkatkan profesionalisme aparatur Nasional 1) 2 Pengembangan SDM Industri Meningkatnya pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku SDM industri Terwujudnya pendidikan untuk mendukung pengembangan kompetensi inti daerah Penguatan kelembagaan pelatihan dan pendidikan Meningkatnya pelayanan kepada pemangku kepentingan dengan lebih cepat, singkat dan transparan Jumlah SDM industrial telah mengikuti diklat sebanyak 14.330 orang Jumlah penyelenggaraan pendidikan sesuai kompetensi inti daerah 9 unit Peningkatan sarana dan prasarana lembaga diklat dan tata kelola manajemen yang baik 95% 352,0 1930 orang 14.330 orang 1.067,6 1 unit 2 unit 3 unit 6 unit II.L.019.6

- 3 Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri Terciptanya SDM industri terampil siap kerja Jumlah lulusan SDM terampil sebanyak 7.150 1100 orang 7150 orang 718,0 orang Terciptanya ahli madya sesuai dengan kebutuhan Jumlah lulusan ahli madya sebanyak 7.670 orang 1360 orang 7670 orang industri IX PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN 148,5 PRASARANA APARATUR X PROGRAM PENGAWASAN DAN PENINGKATAN AKUNTABILITAS APARATUR 131,3 K : Angka kumulatif 5 tahun (-) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN - 12.613,6 II.L.019.7