140 Lampiran 1 Data biner 32 pita DNA dari 5 primer RAPD pada 13 aksesi meniran Primer Pita Aksesi OPE

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1 Prosedur Analisis ph H2O dengan ph Meter Lampiran 2. Prosedur Penetapan NH + 4 dengan Metode Destilasi-Titrasi (ppm)=

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan November Februari 2014.

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

METODOLOGI PENELITIAN. sampel dilakukan di satu blok (25 ha) dari lahan pe rkebunan kelapa sawit usia

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

Lampiran 1. Prosedur Analisis

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

METODE ANALISIS. ph H 2 O (1:5) Kemampuan Memegang Air (Water Holding Capacity)

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

Bab III Bahan dan Metode

LAMPIRAN. Lampiran 1 Kandungan dan Dosis Pupuk

mesh, kemudian dimasukkan kedalam erlenmeyer 500 ml selanjutnya diamkan selama 30 menit

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

Curah Hujan (mm) Intensitas Penyinaran (cal/cm 2 )

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

III. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

Tabel Lampiran 1. Deskripsi profil tanah Andosol dari hutan Dusun Arca Order tanah : Andosol

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

Desikator Neraca analitik 4 desimal

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Pupuk Organik dari Limbah Cair Etanol BAB III METODOLOGI

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

Ektrak KCl 1 N : Sebanyak 74,55 g kristal KCl dilarutkan ke dalam labu takar 1000 ml dengan akuades.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu industri rumah tangga (IRT) tahu di

Kadar air (%) = B 1 B 2 x 100 % B 1

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Pelaksanaan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)

Lampiran 1. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji et al ., 2007)

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

LAMPIRAN. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji, dkk., 2007)

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1.1 Hasil Pengamatan Analisa Analisa Protein dengan Metode Kjeldahl Tabel 6. Hasil Pengamatan Analisa Protein

MATERI DAN METOD E Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penelitian Tahap Pertama

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Malang mulai bulan April 2014 sampai Januari 2015.

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

Lampiran 1. Prosedur pengukuran nitrogen dan fosfat dalam air.

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE. Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari: - neraca analitik - Ohauss. alat destruksi Kjeldahl 250ml -

MATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.

3. MATERI DAN METODE. Gambar 2. Alat Penggilingan Gabah Beras Merah. Gambar 3. Alat Penyosohan Beras Merah

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

Lampiran 1. Perhitungan Nisbah C/N dan Kadar Air

MATERI DAN METODE. Materi

III. BAHAN DAN METODE

Universitas Sumatera Utara

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lima pasar tradisonal yang terdapat di Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 5-6 bulan di Laboratorium Ilmu dan

Catatan : Jika ph H 2 O 2 yang digunakan < 4,5, maka ph tersebut harus dinaikkan menjadi 4,5 dengan penambahan NaOH 0,5 N.

III. BAHAN DAN METODE

LAMPIRAN. 1.Dokumentasi Kegiatan 1.1 Persiapan rangkaian akuaponik. 1.2 Pencarian tanaman Genjer

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan komersil (% bobot kering) Lampiran 2. Hasil analisis kualitas air hari pertama

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

Lampiran1. Prosedur analisis proksimat 1. Prosedur analisis kadar air. 2. Prosedur analisis kadar serat kasar

III. BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN

METODE. Materi. Rancangan

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan perlakuan (udang rebon) Tabel 3. Analisis proksimat pelet udang rebon

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian Pengaruh Penambahan Urease pada Inkubasi Zeolit dan Urea

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

Lampiran 1. Denah Penelitian dan Bagan Plot Penelitian dan Letak Tanaman Sampel

Transkripsi:

LAMPIRAN 139

140 Lampiran 1 Data biner 32 pita DNA dari 5 primer RAPD pada 13 aksesi meniran Primer Pita Aksesi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 OPE1 1. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 2. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5. 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 OPE19 1. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 2. 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 3. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 6. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 OPH5 1. 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 2. 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 3. 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 5. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 6. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 7. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 8. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 OPH13 1. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 2. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 6. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 7. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 OPM20 1. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2. 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 5. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

141 Lampiran 2 Metode analisis kandungan klorofil dan antosianin daun (mg g -1 bobot kering) Bahan : daun meniran, acetris (aceton dan tris dengan perbandingan 85:15) Alat : eppitube 2 ml, centrifuge dan spektrofotometer Analisis kandungan klorofil a, b dan total klorofil dilakukan dengan menggunakan metode yang digunakan Sims dan Gamon (2002). Cara kerja : 1. Daun digerus sampai halus dengan menggunakan 1 ml acetris. Selanjutnya dipindahkan kedalam eppitube 2 ml sampai batas tera pada tabung dengan menambahkan terus acetris. 2. Centrifuge dengan kecepatan 14 000 rpm selama 10 menit. 3. Pipet 1 ml hasil centrifuge ke dalam tabung reaksi, tambahkan acetris 3 ml. 4. Dilakukan pengukuran dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 537, 663 dan 647 nm. 5. Kandungan korofil a, b, total klorofil dan antosianin dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Klorofil a = 0.01373 x A 663 0.000897 x A 537 0.003046 x A 647 Klorofil b = 0.02405 x A 647 0.004305 x A 537 0.005507 x A 663 Total klorofil = klorofil a + klorofil b Antosianin = 0.081713 x A 537 0.00697 x A 647 0.002228 x A 663

142 Lampiran 3 Prosedur analisis jaringan tanaman untuk penetapan kadar Nitogen (N) Metode : Kjeldahl Cara Kerja : 1. Timbang 200 mg contoh tanaman kering giling lolos saringan 40 mesh dan masukkan ke dalam labu kjeldahl. 2. Tambahkan satu canting kecil campuran SeCuSO 4 dan Na 2 SO 4. 3. Tambahkan 5 ml H 2 SO 4 pekat ke dalam labu kemudian goyangkan perlahan-lahan agar semua sampel terbasahi oleh H 2 SO 4. 4. Tambahkan 5 tetes paraffin cair. 5. Panasi labu di dalam kamar asap dengan api kecil, kemudian perlahanlahan api diperbesar hingga diperoleh suatu cairan yang berwarna terang (hijau-biru), pemanasan masih dilakukan 15 menit lagi. 6. Tambahkan ± 150 ml aquades, goyangkan sebentar kemudian pindahkan isi labu kjeldahl ke dalam labu destilasi. 7. Ke dalam labu destilasi tambahkan 5 ml NaOH 50%. 8. Destilasi dimulai, tamping destilasi dengan Erlenmeyer 125 ml yang telah diisi campuran 10 ml H 3 BO 3 4% dan 5 tetes indicator Conway, isi destilat kira-kira 100 ml. 9. Titrasi destilat dengan HCl yang telah dibakukan. Titik titrasi dicapai apabila terjadi perubahan warna dari hijau ke merah muda. 10. Lakukan juga penetapan blanko seperti cara kerja di atas tetapi tanpa menggunakan sampel tanaman. Perhitungan : N (%) = (ml titrasi contoh ml titrasi blanko) x N HCl x 14 x 100%) Keterangan : N = Normalitas 14 = Molekul N 200 mg contoh

143 Lampiran 4 Prosedur analisis jaringan tanaman untuk penetapan kadar Posfor (P) Metode : Pengabuan kering Preparasi : 1. Timbang dan masukkan ke dalam cawan porselin 1gram contoh tanaman yang sudah digiling halus. 2. Panaskan dalam tanur dengan suhu 550 o C selama 2 jam sehingga sampel dalam cawan membentuk abu putih. 3. Setelah agak dingin, angkat dan masukkan dalam desikator. 4. Di dalam ruang asap, tambahkan 5 tetes HCl perkat ke dalam cawan, aduk dengan pengaduk gelas hingga merata. 5. Panaskan di atas hot plate dengan suhu ± 90 o C. Biarkan hingga uap HCl hilang. 6. Angkat dan dinginkan. 7. Penambahan dengan HCl pekat 5 tetes diulangi dua kali lagi. Setiap penambahan diaduk merata. Dipanaskan di atas hot plate, diangkat dan didinginkan. 8. Ke dalam cawan tambahkan 10 ml HCl 1 N, aduk merata lalu disaring dan ekstraknya ditampung dengan tabung plastic. 9. Pipet 1 ml hasil saringan dan masukkan ke dalam labu ukur 50 ml. Tambahkan dengan aquades dan himpitkan hingga tanda tera. 10. Ekstrak ini dapat digunakan untuk penetapan P dan K. Penetapan Posfor pada jaringan tanaman : 1. Pipet 1 ml ekstrak dalam labu ukur 50 ml tadi dan masukkan ke dalam tabung reaksi. 2. Tambahkan 4 ml aquades, kocok sebentar. 3. Tambahkan berturut-turut 5 ml larutan P-B dan 5 tetes larutan P-C. Kocok sebentar serta biarkan 15 menit. 4. Ukur dengan alat ukur spektrofotometer pada panjang gelombang 660 nm.

144 Lampiran 4 (Lanjutan) 5. Buat penetapan blanko dan buat seri standar baku P yang mempunyai konsentrasi 0, 1, 2, 3, 4 dan 5 ppm P. Perhitungan : % P = 10/1 x 50/1 x 10/1 x 0.00821 x pembacaan 10000 Keterangan : 10 = ml HCl 1 N 1 = 1 gram contoh 50 = pengenceran 50 kali 1 = 1 ml ekstrak 10 = 1 ml ekstrak + 4 ml aquades + 5 ml P-B 0.00821 = standar baku P 10000 = dari ppm ke %

145 Lampiran 5 Prosedur analisis jaringan tanaman untuk penetapan Kalium (K) 1. Pipet 1 ml ekstrak yang sudah mengalami pengenceran tadi (dalam labu ukur 50 ml) dan masukkan ke dalam tabung reaksi. 2. Tambahkan 9 ml aquades dan kocok sebentar 3. Tetapkan K dengan alat ukur Flame Fotometer (foto nyala) dengan filter K 4. Buat satu seri larutan standar baku K yang mempunyai konsentrasi 0, 5, 10, 15, 20 dan 25 ppm K. Perhitungan : K (%) = 1000/1 x 10/1 x 50/1 x10/1000 x 2.50 x pembacaan Keterangan : 1000/1, 10 = 10 ml HCl 1 N 1 = 1 gram contoh 10/1, 10 = 10 ml HCl 1 N 1 = pipet 1 ml 10000 50/1, 50 = Pengenceran (dalam labu ukur 50 ml) 1 = dipipet 1ml 10/1000, 10 = 1 ml ekstrak + 9 ml H 2 O 1000 = dipipet 1 ml 2.50 = standar baku K 10 000 = dari ppm ke %

146 Lampiran 6 Hasil analisis sifat kimia tanah sebelum penelitian pemupukan Parameter Tanah Nilai Keterangan ph H 2 0 6.00 Agak masam C-organik (%) 1.23 Rendah N-total 0.10 Rendah P-Bray I (ppm) 3.30 Rendah Ca (me/100 g) 2.51 Tinggi Mg (me/100 g) 1.87 Sangat tinggi K (me/100 g) 0.40 Sedang Na (me/100 g) 0.41 Sedang KTK (me/100 g) 18.49 Sedang Kejenuhan Basa (%) 26.90 Rendah Tekstur - Liat Sumber : Analisis tanah di Pusat Penelitian Tanah Bogor Lampiran 7 Hasil analisis kandungan unsur hara, kadar air dan abu pupuk kandang (kotoran ayam) Parameter Pupuk kandang Nilai Kriteria ph H 2 0 6.60 Netral C-organik (%) 3.48 Tinggi N-total 2.13 Sangat tinggi P-Bray I (ppm) 1.04 Sangat rendah K (me/100 g) 0.62 Sedang Kadar air (%) 55.93 - Kadar abu (%) 40.28 - Sumber : Analisis pupuk kandang di Laboratorium Kimia Tanah Departemen Tanah dan Sumberdaya Lahan IPB.

147 Lampiran 8. Hasil analisis kandungan NPK jaringan tanaman meniran Kombinasi perlakuan Kandungan unsur N (%) P (%) K (%) Meniran hijau (A6) tanpa pupuk (M1P0) 1.70 0.21 2.16 Meniran hijau (A6) + pupuk kandang (M1P1) 1.98 0.28 2.18 Meniran hijau (A6) + NPK (M1P2) 2.26 0.32 2.22 Meniran hijau (A6) + Pupuk kandang + NPK (M1P3) 2.31 0.35 2.36 Meniran hijau (A7) tanpa pupuk (M2P0) 1.71 0.25 1.62 Meniran hijau (A7) + pupuk kandang (M2P1) 2.04 0.26 1.84 Meniran hijau (A7) + NPK (M2P2) 2.52 0.30 2.07 Meniran hijau (A7) + Pupuk kandang + NPK (M2P3) 3.04 0.32 2.45 Meniran merah (A13) tanpa pupuk (M3P0) 1.66 0.22 1.53 Meniran merah (A13) + pupuk kandang (M3P1) 1.79 0.23 1.57 Meniran merah (A13) + NPK (M3P2) 2.05 0.27 1.83 Meniran merah (A13 + Pupuk kandang + NPK (M3P3) 2.88 0.34 2.15 Sumber : Analisis jaringan tanaman meniran di Pusat Penelitian Tanah Bogor.

148 Lampiran 9 Kromatografi hasil analisis HPLC dan contoh perhitungan kandungan total filantin dan hipofilantin meniran Respon detektor filantin hipofilantin Waktu retensi No. Waktu retensi Luas area Konsentrasi sampel 1. 14.718 4899195 1.760982 2. 16.062 3452276 2.598798 Perhitungan untuk mendapatkan nilai kandungan total filantin sebagai berikut : Luas area standar filantin = 5796004 Luas area sampel = 4899195 Konsentrasi larutan standar = 50 ppm Konsentrasi injeksi = (LA sampel/la standar) x 50 ppm = 42.26356 ppm Bobot sampel = 1.2 gram Kandungan total filantin (mg g -1 bobot kering) = ([injeksi] x 0.05)/bobot sampel Kandungan total filantin = 1.760982 mg g -1 bobot kering

149 Lampiran 9 (Lanjutan) Perhitungan untuk mendapatkan nilai kandungan total hipofilantin sebagai berikut : Luas area standar hipofilantin = 2767526 Luas area sampel = 3452276 Konsentrasi larutan standar = 50 ppm Konsentrasi injeksi = (LA sampel/la standar) x 50 ppm = 62.37116 ppm Bobot sampel = 1.2 gram Kandungan total hipofilantin (mg g -1 sampel bobot kering) = ([injeksi] x 0.05)/bobot Kandungan total hipofilantin = 2.598798 mg g -1 bobot kering