LAMPIRAN 139
140 Lampiran 1 Data biner 32 pita DNA dari 5 primer RAPD pada 13 aksesi meniran Primer Pita Aksesi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 OPE1 1. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 2. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5. 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 OPE19 1. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 2. 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 3. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 6. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 OPH5 1. 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 2. 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 3. 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 5. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 6. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 7. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 8. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 OPH13 1. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 2. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 6. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 7. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 OPM20 1. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2. 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 5. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
141 Lampiran 2 Metode analisis kandungan klorofil dan antosianin daun (mg g -1 bobot kering) Bahan : daun meniran, acetris (aceton dan tris dengan perbandingan 85:15) Alat : eppitube 2 ml, centrifuge dan spektrofotometer Analisis kandungan klorofil a, b dan total klorofil dilakukan dengan menggunakan metode yang digunakan Sims dan Gamon (2002). Cara kerja : 1. Daun digerus sampai halus dengan menggunakan 1 ml acetris. Selanjutnya dipindahkan kedalam eppitube 2 ml sampai batas tera pada tabung dengan menambahkan terus acetris. 2. Centrifuge dengan kecepatan 14 000 rpm selama 10 menit. 3. Pipet 1 ml hasil centrifuge ke dalam tabung reaksi, tambahkan acetris 3 ml. 4. Dilakukan pengukuran dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 537, 663 dan 647 nm. 5. Kandungan korofil a, b, total klorofil dan antosianin dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Klorofil a = 0.01373 x A 663 0.000897 x A 537 0.003046 x A 647 Klorofil b = 0.02405 x A 647 0.004305 x A 537 0.005507 x A 663 Total klorofil = klorofil a + klorofil b Antosianin = 0.081713 x A 537 0.00697 x A 647 0.002228 x A 663
142 Lampiran 3 Prosedur analisis jaringan tanaman untuk penetapan kadar Nitogen (N) Metode : Kjeldahl Cara Kerja : 1. Timbang 200 mg contoh tanaman kering giling lolos saringan 40 mesh dan masukkan ke dalam labu kjeldahl. 2. Tambahkan satu canting kecil campuran SeCuSO 4 dan Na 2 SO 4. 3. Tambahkan 5 ml H 2 SO 4 pekat ke dalam labu kemudian goyangkan perlahan-lahan agar semua sampel terbasahi oleh H 2 SO 4. 4. Tambahkan 5 tetes paraffin cair. 5. Panasi labu di dalam kamar asap dengan api kecil, kemudian perlahanlahan api diperbesar hingga diperoleh suatu cairan yang berwarna terang (hijau-biru), pemanasan masih dilakukan 15 menit lagi. 6. Tambahkan ± 150 ml aquades, goyangkan sebentar kemudian pindahkan isi labu kjeldahl ke dalam labu destilasi. 7. Ke dalam labu destilasi tambahkan 5 ml NaOH 50%. 8. Destilasi dimulai, tamping destilasi dengan Erlenmeyer 125 ml yang telah diisi campuran 10 ml H 3 BO 3 4% dan 5 tetes indicator Conway, isi destilat kira-kira 100 ml. 9. Titrasi destilat dengan HCl yang telah dibakukan. Titik titrasi dicapai apabila terjadi perubahan warna dari hijau ke merah muda. 10. Lakukan juga penetapan blanko seperti cara kerja di atas tetapi tanpa menggunakan sampel tanaman. Perhitungan : N (%) = (ml titrasi contoh ml titrasi blanko) x N HCl x 14 x 100%) Keterangan : N = Normalitas 14 = Molekul N 200 mg contoh
143 Lampiran 4 Prosedur analisis jaringan tanaman untuk penetapan kadar Posfor (P) Metode : Pengabuan kering Preparasi : 1. Timbang dan masukkan ke dalam cawan porselin 1gram contoh tanaman yang sudah digiling halus. 2. Panaskan dalam tanur dengan suhu 550 o C selama 2 jam sehingga sampel dalam cawan membentuk abu putih. 3. Setelah agak dingin, angkat dan masukkan dalam desikator. 4. Di dalam ruang asap, tambahkan 5 tetes HCl perkat ke dalam cawan, aduk dengan pengaduk gelas hingga merata. 5. Panaskan di atas hot plate dengan suhu ± 90 o C. Biarkan hingga uap HCl hilang. 6. Angkat dan dinginkan. 7. Penambahan dengan HCl pekat 5 tetes diulangi dua kali lagi. Setiap penambahan diaduk merata. Dipanaskan di atas hot plate, diangkat dan didinginkan. 8. Ke dalam cawan tambahkan 10 ml HCl 1 N, aduk merata lalu disaring dan ekstraknya ditampung dengan tabung plastic. 9. Pipet 1 ml hasil saringan dan masukkan ke dalam labu ukur 50 ml. Tambahkan dengan aquades dan himpitkan hingga tanda tera. 10. Ekstrak ini dapat digunakan untuk penetapan P dan K. Penetapan Posfor pada jaringan tanaman : 1. Pipet 1 ml ekstrak dalam labu ukur 50 ml tadi dan masukkan ke dalam tabung reaksi. 2. Tambahkan 4 ml aquades, kocok sebentar. 3. Tambahkan berturut-turut 5 ml larutan P-B dan 5 tetes larutan P-C. Kocok sebentar serta biarkan 15 menit. 4. Ukur dengan alat ukur spektrofotometer pada panjang gelombang 660 nm.
144 Lampiran 4 (Lanjutan) 5. Buat penetapan blanko dan buat seri standar baku P yang mempunyai konsentrasi 0, 1, 2, 3, 4 dan 5 ppm P. Perhitungan : % P = 10/1 x 50/1 x 10/1 x 0.00821 x pembacaan 10000 Keterangan : 10 = ml HCl 1 N 1 = 1 gram contoh 50 = pengenceran 50 kali 1 = 1 ml ekstrak 10 = 1 ml ekstrak + 4 ml aquades + 5 ml P-B 0.00821 = standar baku P 10000 = dari ppm ke %
145 Lampiran 5 Prosedur analisis jaringan tanaman untuk penetapan Kalium (K) 1. Pipet 1 ml ekstrak yang sudah mengalami pengenceran tadi (dalam labu ukur 50 ml) dan masukkan ke dalam tabung reaksi. 2. Tambahkan 9 ml aquades dan kocok sebentar 3. Tetapkan K dengan alat ukur Flame Fotometer (foto nyala) dengan filter K 4. Buat satu seri larutan standar baku K yang mempunyai konsentrasi 0, 5, 10, 15, 20 dan 25 ppm K. Perhitungan : K (%) = 1000/1 x 10/1 x 50/1 x10/1000 x 2.50 x pembacaan Keterangan : 1000/1, 10 = 10 ml HCl 1 N 1 = 1 gram contoh 10/1, 10 = 10 ml HCl 1 N 1 = pipet 1 ml 10000 50/1, 50 = Pengenceran (dalam labu ukur 50 ml) 1 = dipipet 1ml 10/1000, 10 = 1 ml ekstrak + 9 ml H 2 O 1000 = dipipet 1 ml 2.50 = standar baku K 10 000 = dari ppm ke %
146 Lampiran 6 Hasil analisis sifat kimia tanah sebelum penelitian pemupukan Parameter Tanah Nilai Keterangan ph H 2 0 6.00 Agak masam C-organik (%) 1.23 Rendah N-total 0.10 Rendah P-Bray I (ppm) 3.30 Rendah Ca (me/100 g) 2.51 Tinggi Mg (me/100 g) 1.87 Sangat tinggi K (me/100 g) 0.40 Sedang Na (me/100 g) 0.41 Sedang KTK (me/100 g) 18.49 Sedang Kejenuhan Basa (%) 26.90 Rendah Tekstur - Liat Sumber : Analisis tanah di Pusat Penelitian Tanah Bogor Lampiran 7 Hasil analisis kandungan unsur hara, kadar air dan abu pupuk kandang (kotoran ayam) Parameter Pupuk kandang Nilai Kriteria ph H 2 0 6.60 Netral C-organik (%) 3.48 Tinggi N-total 2.13 Sangat tinggi P-Bray I (ppm) 1.04 Sangat rendah K (me/100 g) 0.62 Sedang Kadar air (%) 55.93 - Kadar abu (%) 40.28 - Sumber : Analisis pupuk kandang di Laboratorium Kimia Tanah Departemen Tanah dan Sumberdaya Lahan IPB.
147 Lampiran 8. Hasil analisis kandungan NPK jaringan tanaman meniran Kombinasi perlakuan Kandungan unsur N (%) P (%) K (%) Meniran hijau (A6) tanpa pupuk (M1P0) 1.70 0.21 2.16 Meniran hijau (A6) + pupuk kandang (M1P1) 1.98 0.28 2.18 Meniran hijau (A6) + NPK (M1P2) 2.26 0.32 2.22 Meniran hijau (A6) + Pupuk kandang + NPK (M1P3) 2.31 0.35 2.36 Meniran hijau (A7) tanpa pupuk (M2P0) 1.71 0.25 1.62 Meniran hijau (A7) + pupuk kandang (M2P1) 2.04 0.26 1.84 Meniran hijau (A7) + NPK (M2P2) 2.52 0.30 2.07 Meniran hijau (A7) + Pupuk kandang + NPK (M2P3) 3.04 0.32 2.45 Meniran merah (A13) tanpa pupuk (M3P0) 1.66 0.22 1.53 Meniran merah (A13) + pupuk kandang (M3P1) 1.79 0.23 1.57 Meniran merah (A13) + NPK (M3P2) 2.05 0.27 1.83 Meniran merah (A13 + Pupuk kandang + NPK (M3P3) 2.88 0.34 2.15 Sumber : Analisis jaringan tanaman meniran di Pusat Penelitian Tanah Bogor.
148 Lampiran 9 Kromatografi hasil analisis HPLC dan contoh perhitungan kandungan total filantin dan hipofilantin meniran Respon detektor filantin hipofilantin Waktu retensi No. Waktu retensi Luas area Konsentrasi sampel 1. 14.718 4899195 1.760982 2. 16.062 3452276 2.598798 Perhitungan untuk mendapatkan nilai kandungan total filantin sebagai berikut : Luas area standar filantin = 5796004 Luas area sampel = 4899195 Konsentrasi larutan standar = 50 ppm Konsentrasi injeksi = (LA sampel/la standar) x 50 ppm = 42.26356 ppm Bobot sampel = 1.2 gram Kandungan total filantin (mg g -1 bobot kering) = ([injeksi] x 0.05)/bobot sampel Kandungan total filantin = 1.760982 mg g -1 bobot kering
149 Lampiran 9 (Lanjutan) Perhitungan untuk mendapatkan nilai kandungan total hipofilantin sebagai berikut : Luas area standar hipofilantin = 2767526 Luas area sampel = 3452276 Konsentrasi larutan standar = 50 ppm Konsentrasi injeksi = (LA sampel/la standar) x 50 ppm = 62.37116 ppm Bobot sampel = 1.2 gram Kandungan total hipofilantin (mg g -1 sampel bobot kering) = ([injeksi] x 0.05)/bobot Kandungan total hipofilantin = 2.598798 mg g -1 bobot kering