82 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa sebuah kreatifitas dari Erma Yanti yang diciptakan pada tahun 2009 yaitu tari Nanggok. Tari Nanggok merupakan tari kreasi yang ditarikan oleh sekelompok remaja putri. Tari Nanggok menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat Ogan yang mempunyai kebiasaan mencari ikan pada saat musim ikan tiba. Dengan membawa peralatan yaitu tanggok. Tanggok merupakan alat untuk menangkap ikan yang berbentuk keranjang dan diselamkan ke dalam air. Hati yang diliputi keceriaan mereka beramai-ramai pergi ke sungai dan berbaris di sepanjang sungai, bahkan ada yang beperahu menyeberangi sungai. Peristiwa nanggok ini yang digambarkan sang pencipta tari dalam bentuk tarian yang tercermin dalam setiap langkah dan kelincahan geraknya. Tari Nanggok diangkat dari kebiasaan atau tradisinya suatu daerah yang masih menggunakan alat tradisional yaitu tanggok sebagai alat untuk menangkap ikan di sungai. Tarian ini semata-mata hanya untuk mengangkat kebiasaan masyarakat Ogan Komering Ulu dan mengembangkan menjadi tarian daerah agar bisa dinikmati dan dipahami oleh masyarakat setempat. Berangkat dari ide dasar tarian yang berorientasi di sekitar perairan sungai Ogan yang memiliki relevansinya terhadap aktifitas masyarakat dalam melakukan kegiatan di sungai yang terwujud dari ruang gerak tari, busana, rias, properti, iringan musik serta seluruh pendukung yang terlibat secara visual yang terjalin dalam bentuk penyajian tari. Penciptaan tari ini sangat berkaitan dengan masyarakat Ogan Komering Ulu, karena masyarakat Ogan Komering Ulu selain kebiasaan menangkap ikan, ini merupakan sumber mata pencaraian pokok untuk kehidupan sehari-hari pada masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu.
83 Struktur koreografi pada tari nanggok lebih mengutamakan desain garis. Desain garis yang tercipta dalam tari nanggok ini mempunyai makna yaitu kegiatan masyarakat ketika berada di sungai untuk mencari atau menangkap ikan dan menyeberangi sungai sambil mendayung perahu. Dalam hal ini adalah masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu. Suatu pertunjukan tari akan menjadi sempurna sajiannya apabila dilengkapi dengan busana, rias, iringan musik, properti dan seluruh pendukung yang terlihat visual. Bentuk tersebut ditampilkan diatas pentas sesuai kebutuhan berupa arena bebas dan berupa panggung arena berbentuk proscenium. Penyajiannya untuk menyampaikan sebuah nilai atau pesan yang erat kaitannya dengan tema. Tema tersebut menggambarkan kehidupan dan kegotong royongan di lingkungan masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu dan membawa pesan dengan adanya peralatan yang canggih tidak meninggalkan penggunaan alat-alat tradisional, karena masyarakat sangat memegang pada tradisi yaitu tanggok yang terdapat dalam karya tari yaitu tari nanggok. Busana yang digunakan tari nanggok ini tidak mempunyai nama khusus, hanya sering disebut dengan busana nanggok. Busana tari nanggok merupakan busana ketika masyarakat akan pergi ke sungai. Tata busana yang digunakan dalam tari naggok ini menggunakan baju kebaya yang terbuat dari bahan saten, kain selendang yang menutupi dada dan rok setengah lutut yang terbuat dari bahan sipon serta celana. Dalam tari Nanggok rias wajah yang digunakan, yaitu rias korektif. Rias korektif tanpa penokohan, bertujuan untuk mengubah penampilan fisik yang dinilai kurang sempurna menjadi lebih sempurna.tata rias korektif selal berhubungan dengan penampilan sederhana namun lebih elegan karena dapat mengkoreksi kekurangan dan kelebihan di wajah gara terlihat lebih segar dan sempurna. Sedangkan dalam penggunaan asesoris menggunakan anting-anting imitasi berwarna coklat yang berbentuk bulat. Bagian rambut hanya menggunakan sanggul yang
84 dihiasi tali panjang, melinggakari pinggir sanggul dan menyilang di tengah sanggul berwarna krem dan emas. Ini merupakan kebiasaan masyarakat dahulu menggunakan selendang dan dililitkan diatas kepala yang bernama kandok. Pemilihan asesoris tersebut disesuaikan dengan keadaan yang ada di masyarakat ketika akan melakukan kegiatan di sungai yaitu cukup mengikat rambut mereka dengan dikuncir atupun dicepol. Untuk penyajian tari nanggok bagian rambut tidak hanya dikuncir ataupun dicepol akan tetapi menggunakan sanggul yang posisinya berada di atas kepala karena untuk menambahkan keindahan aksesoris di kepala dan ke indahan penyajian tarinya. Musik sebagai bagian pertunjukan, musik memiliki hubungan sebagai iringan tari, hal ini dapat dinikmati pada saat gerak tari dilakukan penari sambil menghayati musik iringannya. Musik menjadi salah satu aspek penuntut irama gerak, iringan gerak, dan memperkuat tempo dan ke dalaman penghayatan tari secara maksimal. Motif gerak tidak akan hidup apabila tidak diiringi dengan musik, musik adalah bunyi yang mempunyai bilangan getar tertentu yang disebut nada, jadi musik merupakan permainan nada-nada yang merdu didengar. Adapun alat-alat musik yang digunakan dalam tari nanggok yaitu keyboard, saron, gendang melayu, gong, kenong, bass, bedug dan simbal. Dalam tari Nanggok properti yang digunakan adalah tanggok dan kain selendang. Tanggok adalah alat yang digunakan masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu yang berfungsi sebagai tempat untuk menangkap ikan di sungai yang sangat berguna untuk mereka yang merupakan sumber mata pencarian mereka setiap hari. Tanggok digunakan para nelayan untuk tempat mengambil ikan yang diselamkan ke dalam air. Selendang digunakan untuk membentuk pola perahu dan bergerak maju dengan mendayung ini merupakan keunikan dalam gerak tari dan membentuk pola. Selain unik dalam membentuk pola gerak perahu dan mendayung,
85 Pengetahuan yang dapat di petik dari tari nanggok ini yaitu sikap kegotong royongan dan nilai isi yang terkandung di dalamnya adalah walaupun dengan perkembangan zaman yang semakin modern tetapi tidak membuat masyarakat begitu saja meninggalkan budaya mereka penggunaan peralatan yang tradisonal. Tolak ukur pencapaian dari pertunjukan ini terlihat dari keberhasilan para penari dalam menginterpretasikan peran yang dibawakan, sehingga penampilannya dapat menciptakan suasana seperti aslinya yaitu melakukan kegiatan di sungai. Ini berarti penciptaan gerak tari nanggok ini sesuai konsepnya, dengan kata lain terwujud bennag merahnya antara konsep dan gerak. Selain itu terlihat pula melalui efektifitas koreografinya yaitu kualitas kerampakan gerak penari yang menari dengan kecermatan irama, dinamika dan ekspresinya yang pada akhirnya dapat menyampaikan makna yang hendak diungkapkan oleh pencipta melalui karya tari ini. Hal ini berarti dalam karya tari ini mendapatkan keindahan dan keberhasilan penyampaian pesan pencipta kepada penonton melalui bentuk penyajian yang ditampilkan yang berhasil diwujudkan dari ide cerita. B. Saran Setelah melakukan penelitian mengenai tari nanggok dalam hal ini mengenai struktur koreografi, busana, rias, iringan musik dalam tari nanggok. Maka ada beberapa hal yang ingin disampaikan dalam bentuk saran yaitu : 1. Peneliti Diharapkan dapat menambah wawasan mengenai tari kreasi nanggok di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. 2. Seniman dan Budayawan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Penelitian ini diharapkan kepada para seniman dan budayawan yang mengetahui, dan memiliki informasi tentang budaya atau kesenian Kabupaten Ogan Komering
86 Ulu, khususnya informasi tentang kebiasaan masyarakat yang dituangkan ke dalam bentuk tarian, maka kesenian tersebut harus diinformasikan agar kesenian tersebut dapat dikenal oleh masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu. 3. Jurusan Pendidikan Seni Tari UPI Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang tari kreasi nanggok di Kabupaten Ogan Komering Ulu untuk dapat dijadikan sebagai inspirasi dalam menciptakan karya tari melalui hasil penelitian ini. 4. Masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu Dapat memberikan masukan kepada pemerintah dalam pengembangan tari kreasi nanggok dalam rangka upaya pelestarian seni tari daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu. 5. Guru Seni Budaya di Kabupaten Ogan Komering Ulu Agar dapat mengetahui tari nanggok maka tarian ini dapat digunakan sebagai sumber belajar muatan lokal daerah setempat bagi anak-anak sekolah. 6. Generasi Penerus Budaya Jangan pernah malu dengan apa yang kita lakukan, dengan banyak belajar dan berusaha dengan sungguh-sungguh, apa yang hari ini terlihat buruk akan menjadi sesuatu yang sangat berguna dan bermanfaat dikemudian hari jika kita bersungguh-sungguh melakukannya, termasuk melestarikan tari nanggok yang merupakan tari kreasi daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu. 7. Peneliti Lain Penelitian ini hanya membahas tentang gambaran umum mengenai Tari Kreasi Nanggok. Pembahasan dibatasi pada struktur koreografi, busana, rias dan alat musik pengiring pada saat penyajian tari nanggok. Penelitian ini dapat dilanjutkan bagi peneliti lain dengan pembahasan yang lebih mendalam lagi.