ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. MAYORA INDAH, TBK Nama : Moh. Taufik Syam Amir NPM : 24210143 Kelas : 3 EB 20
LATAR BELAKANG Latar Belakang Masalah Laporan keuangan perusahaan merupakan alat yang digunakan untuk melaporkan kegiatan posisi keuangan perusahaan. Analisis laporan keuangan sangat penting bagi suatu perusahaan. Pemilik dan manajemen harus mengetahui berapa uang yang keluar dan harus dirinci penggunaannya.
Rumusan Masalah Menghitung tingkat Rasio Likuiditas (current ratio, cash ratio, quick ratio), Rasio Solvabilitas (debt to asset ratio, debt to equity ratio, long term debt to equity ratio), dan Rasio Profitabilitas (ROI, ROE, Net Profit Margin) serta menganalisis penyebab perubahan-perubahan yang terjadi. Batasan Masalah Penulis menetapkan pembatasan masalah hanya pada Rasio Likuiditas (current ratio, cash ratio, quick ratio), Rasio Solvabilitas (debt to asset ratio, debt to equity ratio, long term debt to equity ratio), dan Rasio Profitabilitas (ROI, ROE, Net Profit Margin) pada PT. Mayora Indah, Tbk berdasarkan laporan keuangan PT. Mayora Indah, Tbk periode tahun 2009 sampai 2011.
Tujuan Penulisan Tujuan Penelitian Ingin mengetahui kinerja keuangan perusahaan selama tiga tahun bila dilihat dari perhitungan rasio atas laporan keuangan, berdasarkan :Tingkat Rasio Likuiditas (current ratio, cash ratio, quick ratio), Rasio Solvabilitas (debt to asset ratio, debt to equity ratio, long term debt to equity ratio), dan Rasio Profitabilitas (ROI, ROE, Net Profit Margin) pada PT. Mayora Indah, Tbk tahun 2009, 2010, dan 2011. Manfaat Penelitian 1. Manfaat praktis 2. Manfaat Akademis
1. Perhitungan Rasio Likuiditas a. Current Ratio (Rasio Lancar) Total Aktiva Lancar Rumus : x 100% Total Utang Lancar Rp 1.750.424.018.336 Tahun 2009 = x 100% Rp 764.230.447.224 = 229% Rp 2.684.853.761.819 Tahun 2010 = x 100% Rp 1.040.333.647.369 = 258% Rp 4.095.298.705.091 Tahun 2011 = x 100% Rp 1.845.791.716.500 = 222%
b. Cash Ratio (Rasio Kas) Kas Rumus : x 100% Total Utang Lancar Rp 321.582.619.407 Tahun 2009 = x 100% Rp 764.230.447.224 = 42% Rp 472. 105.631.514 Tahun 2010 = x 100% Rp 1.040.333.647.369 = 45% Rp 325.316.689.037 Tahun 2011 = x 100% Rp 1.845.791.716.500 = 18%
c. Quick Ratio (Rasio Cepat) Total Aktiva Lancar Persediaan Rumus : x 100% Total Utang Lancar Rp 1.750.424.018.336 Rp 458.602.867.325 Tahun 2009 = x 100% Rp 764.230.447.224 = 169% Rp 2.684.853.761.819 Rp 498.464.228.419 Tahun 2010 = x 100% Rp 1.040.333.647.369 = 210% Rp 4.095.298.705.091 Rp 1.336.250.118.104 Tahun 2011 = x 100% Rp 1.845.791.716.500 = 149%
Kesimpulan Rasio Likuiditas Pada Rasio Likuiditas penulis menggunakan 3 perhitungan rasio yaitu current ratio, cash ratio, dan quick ratio. kinerja perusahaan dapat dikatakan kurang baik, karena terjadinya penurunan di current ratio, cash ratio dan quick ratio. walaupun perusahaan mampu melunasi kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva lancar tetapi perusahaan kurang mampu untuk membayar hutang lancar dengan kas perusahaan karena terjadinya penurunan drastis pada kas dan kenaikan hutang lancar Sehingga perusahaan ini dikatakan kurang baik (illikuid). Rasio Solvabilitas Pada rasio solvabilitas penulis menggunakan 3 perhitungan rasio yaitu debt to asset ratio, debt to equity ratio, dan Long Term Debt to Equity Ratio. kinerja perusahaan pada rasio solvabilitas dapat dikatakan kurang baik, karena perusahaan sebagian besar dibiayai oleh utang Melihat keadaan seperti ini maka perusahaan dikatakan kurang baik (insolvabel). Rasio Profitabilitas Pada Rasio Profitabilitas penulis menggunakan 3 rasio yaitu ROI, ROE, dan Net Profit Margin. rasio profitabilitas dapat dikatakan kurang baik, karena perusahaan kurang mampu menghasilkan laba yang besar Hal ini dikarenakan rasio yang masih dibawah rata-rata di tahun 2011 dan beban pajak yang relatif tinggi menyebabkan penghasilan laba bersih setelah dikurangi pajak masih rendah dan belum mampu mengimbangi penjualannya dengan laba bersih secara optimal maka perusahaan dapat dikatakan kurang baik (inprofit).
Saran Dilihat dari perhitungan keseluruhan kurang baik tetapi, penulis menyarankan agar PT. Mayora Indah, Tbk menjaga tingkat rasio nya agar stabil karena dilihat dari perhitungan diatas perusahaan belum stabil dalam menjaga tingkat rasio nya. Tingkat rasio Kadang bagus dan kadang di tahun berikutnya bisa buruk. Jadi, alangkah baiknya jika perusahaan selalu menjaga tingkat rasio nya agar stabil.